REALISASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015
|
|
- Teguh Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 REALISASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TAHUN 2015 Pada tahun 2015 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 37,10 triliun. Dengan rincian Rp. 12,98 triliun untuk PMDN dan Rp. 24,11 triliun untuk PMA. Sebuah penetapan yang cukup percaya diri mengingat kondisi perekonomian Kalimantan Timur yang masih melambat akibat merosotnya harga komoditi tambang dunia. Dari publikasi yang dilakukan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim, hingga triwulan ketiga 2015 lalu, kinerja perekonomian Kalimantan Timur masih mengalami kontraksi sebesar -3,5% (yoy), terkoreksi lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tercatat -0,9%. Perekonomian Kaltim yang lebih dari 50%nya ditopang oleh sektor pertambangan secara umum mengalami penurunan seiring dengan tren harga komoditi dunia yang belum pulih. Namun meskipun demikian, daya tarik Kaltim terhadap investasi masih cukup baik. Kecenderungan pertumbuhan rencana dan realisasi investasi terus mengalami peningkatan hingga akhir triwulan IV ini. Kondisi perekonomian yang lesu ternyata tidak secara signifikan menyurutkan minat dan kepercayaan calon investor terhadap iklim investasi dan iklim usaha di Kaltim. Hingga akhir triwulan IV ini, tercatat rencana investasi di Kaltim sebesar lebih dari Rp. 91,39 triliun, sedangkan untuk realisasi berhasil menembus angka Rp. 39,38 triliun. Hal ini berarti, pencapaian realisasi investasi telah melampaui target yang dicanangkan atau sebesar kurang lebih 106,12%. Suatu angka yang menyiratkan kembali optimisme dalam menyongsong pencapaian target investasi tahun 2016 yang telah ditetapkan dalam RPJMD yaitu sebesar Rp. 39,33 triliun. A. Realisasi Investasi 1. Realisasi Investasi PMDN 1.1. Realisasi Investasi Berdasarkan Lokasi Hingga triwulan IV tahun 2015, realisasi investasi untuk PMDN mencapai Rp 9.611,31 milyar, dengan jumlah proyek sebanyak 143 paket; dimana berdasarkan sebaran lokasinya bahwa hampir seluruh Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur mendapatkan tambahan realisasi investasi; Penambahan investasi paling besar terjadi di Kota Bontang, yaitu mencapai Rp 2.952,28 milyar atau 30,72 % dari keseluruhan realisasi investasi. Industri kimia dan farmasi masih menjadi kontributor utama investasi di Kota Bontang dengan andalannya yaitu PT. Pupuk Kalimantan Timur, dimana untuk pembangunan pabrik PKT V mencatatkan nilai investasi sebesar lebih dari Rp. 2,5 triliun. Selain itu ada pula PT. Dahana sebagai industri bahan peledak dengan nilai investasi sebesar Rp. 233,02 milyar. Kabupaten lain yang juga mencatatkan nilai investasi tinggi adalah Kutai Barat dan Berau. Sedangkan untuk penyerapan tenaga kerja paling banyak terjadi di Kutai Barat dengan share sebesar 45,58% yang sebagian besar diserap oleh investasi perkebunan kelapa sawit PT. Kruing Lestari Jaya dan PT. Maha Karya Bersama. Page 1 of 8
2 Tabel 1 Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sebaran Lokasi-nya di Kalimantan Timur Periode Januari-Desember 2015 REALISASI No KABUPATEN / KOTA TENAGA KERJA PROYEK INVESTASI (Rp.) TKI TKA 1 SAMARINDA BALIKPAPAN KUTAI KARTANEGARA BONTANG KUTAI TIMUR PENAJAM PASER UTARA PASER KUTAI BARAT BERAU MAHULU T O T A L 143 Rp Sumber : Diolah dari data BKPM, BPPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-kaltim 1.2. Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor Usaha Selanjutnya, jika dilihat berdasarkan sektor usaha maka realisasi investasi PMDN yang dapat dicapai sampai dengan akhir tahun 2015 terdapat sejumlah sub sektor usaha yang mengalami penambahan investasi, dimana industri kimia dasar dan farmasi memberikan kontribusi hingga mencapai Rp 2.979,55 milyar atau lebih 31,01%. Sektor lain yang juga kontributif terhadap realisasi investasi Kaltim hingga triwulan IV ini adalah tanaman pangan dan perkebunan dengan nilai investasi Rp ,96 milyar atau sebesar 21,79 %. Sementara sektor pertambangan yang dalam penjualan di pasar global mengalami kemerosotan, namun untuk realisasi investasi domestik di Kaltim masih tetap tinggi. Pada tahun ini, 17 proyek terealisasi dengan serapan investasi lebih dari Rp milyar yang jika dibandingkan dengan total realisasi investasi keseluruhan menyumbangkan share sebesar 18,45%. Realisasi investasi terbesar untuk sektor pertambangan pada tahun ini dicatat oleh PT. Bukit Makmur Mandiri Utama di Kabupaten Berau dengan nilai Rp ,57 milyar. Proyek ini juga cukup banyak menyerap tenaga kerja, dimana berdasarkan laporan total sebanyak orang TKI terlibat dalam proyek ini. Penyerapan tenaga kerja cukup besar memang terjadi di sektor primer dengan total 50 proyek yang dilaksanakan, sebanyak orang atau dengan kata lain sekitar 73,84% realisasi penyerapan tenaga kerja akan terjadi pada proyek-proyek di sektor tanaman pangan dan perkebunan, kehutanan, serta pertambangan. Page 2 of 8
3 Tabel 2 Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sektor Usaha di Kalimantan Timur Periode Januari Desember 2015 REALISASI No SEKTOR USAHA TENAGA KERJA PROYEK INVESTASI (Rp.) TKI TKA SEKTOR PRIMER 1 Tan. Pangan & Perkebunan Kehutanan Pertambangan SEKTOR SEKUNDER 1 Industri Makanan Industri Kayu Industri Kimia Dasar, Barang Kimia & Farmasi 4 Industri Mineral Non Logam SEKTOR TERSIER 1 Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan & Reparasi Hotel & Restoran Transportasi, Gudang & Komunikasi Perumahan, Kawasan Industri & Perkantoran T O T A L 143 Rp Sumber : Diolah dari data BKPM, BPPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-kaltim. 2. Realisasi Investasi PMA 2.1. Realisasi Investasi Berdasarkan Lokasi Realisasi investasi yang berasal dari PMA hingga triwulan IV tahun ini telah mencapai US $ 2.381,44 juta, dengan sebaran yang ada di 9 Kabupaten/Kota. Kota Balikpapan merupakan kontributor paling signifikan dengan nilai US$ 1.475,21 juta atau sebesar 61,95 %. Balikpapan sendiri mencatatkan peningkatan realisasi investasi yang sangat tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai angka US$ 949,65 juta. Realisasi investasi di Balikpapan tersebar dalam 74 proyek PMA. Kontributor utama pembentukan realisasi PMA di Balikpapan antara lain dari PT. Kaltim Prima Coal yang mana telah merealisasikan 3 proyek dengan nilai total sebesar US$ 1.086,09 juta. Selain itu ada PT. Kideco Jaya Agung dengan total 5 proyeknya menembus angka US$ 347,27 juta. Untuk penyerapan tenaga kerja paling besar atas realisasi PMA terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebanyak orang atau sebesar 43,14 % jika dikomparasikan dengan keseluruhan penyerapan tenaga kerja di Kaltim. Pembangunan powerplant PT. REA Kaltim Plantations menjadi magnet utama bagi tenaga kerja dengan serapan lebih dari orang TKI. Sementara Kutai Timur dan Kutai Barat terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak orang (27,44%) dan orang (16,29%) yang sebagian besar bekerja di perkebunan kelapa sawit. Page 3 of 8
4 Tabel 3 Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sebaran Lokasi-nya di Kalimantan Timur Periode Januari-Desember 2015 No KABUPATEN / KOTA PROYEK Sumber : Diolah dari data BKPM, BPPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-kaltim. * Kurs Dollar Tahun 2015 : 1 US$ = Rp ,- REALISASI INVESTASI (US$.) TENAGA KERJA TKI TKA 1 SAMARINDA BALIKPAPAN KUTAI KARTANEGARA BONTANG KUTAI TIMUR PENAJAM PASER UTARA PASER KUTAI BARAT BERAU MAHULU T O T A L 420 $ Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor Usaha Sedikit berbeda dengan kondisi PMDN sebelumnya, dalam hal realisasi investasi menurut sektor usaha PMA ini, sektor primer relatif dominan dibandingkan lainnya, khususnya sub sektor pertambangan yang mendapatkan tambahan investasi sebesar US $ 1.626,54 juta atau sebesar 68,30% dari keseluruhan realisasi PMA. Sektor lain yang juga cukup kontributif adalah tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, dan transportasi, serta gudang, dan telekomunikasi. Hingga bulan Desember 2015 ini, secara keseluruhannya realisasi PMA mencapai US $ 2.382,44 juta dengan penyerapan tenaga kerja terdistribusi pada pertanian tanaman pangan dan perkebunan, yang menyerap tenaga kerja hingga 48,65% dari jumlah tenaga kerja yang terserap melalui tambahan investasi PMA. Ini membuktikan bahwa sub sektor ini pada umumnya masih merupakan penyangga serapan tenaga kerja (labour intensive). Sektor lain yang juga menyerap banyak tenaga kerja adalah listrik, gas, dan air dengan share serapan tenaga kerja mencapai 26,56%. Sektor ini juga padat karya, karena dengan 11 proyek saja menyerap tenaga kerja orang. Page 4 of 8
5 Tabel 4 Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sektor Usaha di Kalimantan Timur Periode Januari-Desember 2015 REALISASI No SEKTOR USAHA TENAGA KERJA PROYEK INVESTASI (US$.) TKI TKA SEKTOR PRIMER 1 Tan. Pangan & Perkebunan Peternakan Kehutanan Pertambangan SEKTOR SEKUNDER 1 Industri Makanan Industri Kayu Industri Kimia Dasar, Barang Kimia & Farmasi Industri Karet & Plastik Industri Mineral Non Logam Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin & Elektronik Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain SEKTOR TERSIER 1 Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan & Reparasi Hotel & Restoran Transportasi, Gudang & Komunikasi Perumahan, Kawasan Industri & Perkantoran Jasa Lainnya T O T A L 420 $ Sumber : Diolah dari data BKPM, BPPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-kaltim Realisasi Investasi Berdasarkan Asal Negara Sampai dengan akhir tahun 2015, dilihat dari Negara asal penanaman modal/investor sebagaimana pada Tabel 5, terdapat sebanyak 20 negara yang telah berinvestasi di Kalimantan Timur. Dari kesemuanya merealisasikan sebanyak 420 proyek di berbagai sektor. Korea Selatan dan Singapura merupakan negara yang menanamkan modalnya relatif lebih besar, dimana share keduanya mencapai lebih dari 30% dari total realisasi PMA di Kalimantan Timur. Proyek-proyek yang dilaksanakan Korea Selatan ada pada sektor pertambangan, dalam hal ini melalui perusahaan PT. Kideco Jaya Agung yang tercatat sebagai realisasi investasi di Kota Balikpapan. Total ada lima proyek dari PT. Kideco Jaya Agung dengan serapan tenaga kerja sebanyak 610 orang TKI dan 32 orang TKA. Sementara investasi PMA dari Singapura kebanyakan ada pada sektor perkebunan kelapa sawit. PT. Niaga Mas Gemilang berinvestasi US$ 45,58 juta di perkebunan kelapa sawit Kutai Kartanegara. PT. Teguh Swakarsa Sejahtera menanamkan modalnya sebesar US$ 33,27 juta dolar untuk perkebunan kelapa sawit di Kutai Barat. Investasi asal Singapura yang terbesar berasal dari PT. Farinda Bersaudara dengan nilai US$ 111,72 juta untuk sektor perkebunan dan industri makanan di Kabupaten Kutai Barat. Sebanyak orang tenaga kerja baik Indonesia dan Asing akan dilibatkan investasi yang terbagi dalam lima proyek ini. Page 5 of 8
6 Tabel 5 Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Negara Asal di Kalimantan Timur Periode Januari-Desember 2015 No. Asal Negara Proyek Nilai investasi (US$) % 1 Amerika Serikat 1 2 Australia ,00 2,37% 3 Belanda ,00 0,79% 4 British Virgin Islands ,00 2,85% 5 Cayman Islands ,00 0,11% 6 Gabungan Negara ,00 52,03% 7 Hongkong, RRT ,00 0,54% 8 India ,00 0,29% 9 Inggris ,00 2,03% 10 Italia Jepang 2 12 Korea Selatan ,00 18,41% 13 Malaysia ,00 6,25% 14 Mauritius ,00 0,41% 15 Perancis ,00 1,17% 16 Seychelles ,00 0,01% 17 Singapura ,00 12,73% 18 Swedia 2 19 Swiss ,00 0,01% 20 Thailand ,00 0,003% 21 Uni Emirat Arab 1 Total ,00 100,00% Sumber : Diolah dari data BKPM. Gambaran Negara asal investor ini dapat menjadi rujukan bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, khususnya BPMPTSP untuk meningkatkan promosi investasi pada negara-negara diatas, termasuk memberikan perhatian pula pada Negara potensial lainnya. Langkah yang tepat untuk itu adalah keterlibatan aktif dalam berbagai even promosi di Negara-negara tersebut, disamping melakukan kajian potensi ekonomi yang dapat ditawarkan. 3. Kumulatif Realisasi Investasi PMDN dan PMA Berdasarkan penjelasan yang telah diutarakan sebelumnya, dapat diketahui bahwa hingga bulan Desember 2015, realisasi investasi PMDN dan PMA di Kalimantan Timur mencapai angka Rp 39,38 triliyun, terdiri atas PMDN sebesar Rp 9,61 triliyun dan PMA sebesar Rp 29,77 triliyun yang jika dikomparasikan dengan target realisasi investasi pada tahun 2015 telah menembus angka 106,12%. Tabel 6 Realisasi Investasi PMDN dan PMA di Kalimantan Timur Januari Desember 2015 No Uraian Tambahan Investasi s/d Trw IV Jumlah Proyek (paket) Jumlah Tenaga Kerja (org) 1 PMDN (Rp) PMA 2.1. Dinilai dalam US $ Dinilai Dlm Rp 1) Total (dalam Rp) Keterangan : 1) Dikonversikan pada kurs Rp ,-/US $. Sumber : Diolah dari data BKPM, BPPMD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-kaltim. Page 6 of 8
7 Pada tingkat nasional realisasi investasi PMDN tahun 2015 ini menempati urutan ke-8, setelah Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Selatan,,Banten, dan Riau. Sedangkan untuk PMA-nya berada pada urutan ke-5, setelah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Banten. 4. Upaya Peningkatan Realisasi Investasi PMDN dan PMA Meskipun dilihat dari proyeksi yang ada pencapaian target realisasi investasi tahun ini optimis dapat tercapai, namun sejumlah tantangan telah menanti di awal tahun 2016 ini. Dalam RPJMD dan RUPMP telah ditetapkan target investasi untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp. 39,33 triliun yang terdiri atas PMDN sebesar Rp. 13,77 triliun dan PMA sebesar Rp. 25,56 triliun. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat dari semua lini yang terdapat di BPMPTSP Prov. Kaltim agar dapat bekerja optimal dan sinergis. Sejumlah strategi yang siap dilaksanakan dalam menyongsong pencapaian target investasi tahun ini antara lain; 1. Pelaksanaan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu Perijinan merupakan pintu gerbang bagi masuknya investasi di Kaltim. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas pelayanan perijinan terus dilakukan baik dari aspek kelembagaan, kewenangan, sarana prasarana, hingga sumber daya manusia. Untuk tahun 2016, peningkatan kualitas pelayanan akan ditingkatkan melalui kegiatan resertifikasi ISO 9001:2008 yang akan dilakukan upgrading pada tahun berikutnya. Hal ini untuk meningkatkan performa pelayanan seiring dengan telah dilimpahkannya ijin sektoral/teknis ke BPMPTSP Prov. Kaltim. Selain itu, upaya ini juga untuk meningkatkan kompetensi kelembagaan maupun sumber daya manusia BPMPTSP Prov. Kaltim pada khususnya dalam rangka merebut kembali Investment Award pada tahun 2016 ini. 2. Promosi Investasi dan Business Matching dengan Mitra Strategis Untuk lebih meningkatkan minat dari calon investor, BPMPTSP Prov. Kaltim mengemas promosi investasi dengan sangat serius. Data dan informasi dikompilasi dan dikemas sebaik mungkin. Terhadap potensi investasi dilakukan kajian pandahuluan setingkat pra-studi kelayakan (Pra-FS) untuk dapat menjadi informasi peluang investasi yang cukup memadai bagi calon investor dalam mengambil keputusan berinvestasinya. Untuk investor yang sudah sangat serius, BPMPTSP Prov. Kaltim akan memfasilitasi business matching antara calon investor tersebut dengan SKPD teknis Provinsi dan Kabupaten/Kota serta rekan dunia usaha potensial yang dapat menjadi mitra. Setelah sejumlah proyek infrastruktur strategis telah diresmikan dan di ground breaking pada akhir tahun 2015 lalu oleh Presiden RI Joko Widodo, ke depannya, promosi investasi khususnya pada sektor sumber daya alam terbarukan dan infrastruktur terus digalakkan. Dengan pendekatan pada pembangunan kewilayahan kawasan pertumbuhan yang tersebar di seluruh Kalimantan Timur seperti; (1) Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung, Balikpapan dan PPU, (2) Kawasan Perkayuan, Perkapalan, Industri dan Jasa, Samarinda, (3) Kawasan Industri Migas dan Kondensat, Bontang, (4) KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kutai Timur, (5) Kawasan Industri Pariwisata, Berau, (6) Kawasan Industri Pertanian, Paser dan PPU, (7) Kawasan Industri Pertanian, Kukar dan Kubar, (8) Kawasan Strategis Perbatasan, Mahakam Ulu. Page 7 of 8
8 3. Mendorong Realisasi Investasi dengan mengoptimalkan LKPM Meningkatnya realisasi investasi baik jumlah proyek, nilai investasi, maupun serapan tenaga kerja, menjadi indikator mutlak bagi berhasil tidaknya program peningkatan investasi. Kunci dari hal ini adalah tertibnya Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang harus dilaporkan secara periodik oleh setiap pelaku usaha investasi PMA/PMDN di Kalimantan Timur. Mengingat pentingnya hal ini, BPMPTSP Prov. Kaltim selalu berkoordinasi intensif dengan institusi Penanaman Modal Kabupaten dan Kota serta mitra perusahaan untuk ketertiban pelaporan. Selain itu dilakukan juga inisiatif untuk jemput bola dengan melakukan kunjungan lapangan secara berkala pada lokasilokasi usaha yang tersebar di seluruh Kalimantan Timur. Untuk meningkatkan koordinasi antar aparatur penanaman modal dilakukan kegiatan rapat koordinasi dan rekonsiliasi data realisasi investasi. Sedangkan terkait pengembangan SDM secara periodik juga diselenggarakan Sosialisasi dan bimtek kepada aparatur pemerintah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 4. Kebijakan Daerah yang Pro-Investasi Iklim investasi akan terus tumbuh dan dinamis jika didukung dengan peraturan yang jelas dan transparan. Selain telah diterbitkannya peraturan mengenai perijinan penanaman modal dan sektoral yang dilaksanakan secara terpadu di BPMPTSP Prov. Kaltim, calon investor yang serius juga akan memperoleh sejumlah fasilitas dan insentif penanaman modal seperti tax allowance dan tax holiday. Saat ini telah diterbitkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 6 tahun 2015 tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah. Sementara Peraturan Gubernur terkaitnya masih sedang proses finalisasi. Demikian disampaikan, semoga ke depannya, iklim investasi dan iklim usaha di Kalimantan Timur dapat terus tumbuh dinamis, membuka lapangan pekerjaan baru, mendorong pertumbuhan kawasan, meningkatkan harkat dan derajat hidup masyarakat, serta membuka keterisoliran dengan menumbuhkan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru. K e p a l a, Diddy Rusdiansyah A.D, SE, MM Pembina Tingkat I NIP Page 8 of 8
REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016
INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016 Pada tahun 2016 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 39,33 triliun. Dengan rincian Rp. 13,77 triliun untuk PMDN dan
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016
INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 0 Pada tahun 0 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 9, trilliun. Dengan rincian Rp., trilliun untuk PMDN dan Rp., triliun
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017
REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 Terget realisasi investasi tahun 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp 34,97 triliun. Dengan rincian Rp 12,24 triliun untuk PMDN dan
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN I TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciL A P O R A N REALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2014
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciPERS RELEASE REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERIODE JANUARI - DESEMBER TAHUN 2016
PERS RELEASE REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERIODE JANUARI - DESEMBER TAHUN 2016 Mengawali tahun 2016, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan pencapaian target realisasi
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2018
SIARAN PERS REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 208 Target realisasi investasi tahun 207 mengalami penyesuaian dari Target RUPM Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 4,69 triliun
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II TAHUN 2017
REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II TAHUN 2017 Target realisasi investasi tahun 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp 34,97 triliun. Dengan rincian Rp 12,24 triliun untuk PMDN dan
Lebih terperinciRENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR
& PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 2010-1 Tan. Pangan & Perkebunan 1 4.669.131.070 2.442-27 2.889.931.158.529 5.200-3 Kehutanan - - - - - - - - 5 Pertambangan 1 500.000.000
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN PMA TRIWULAN I TAHUN 2014
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciRealisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target
Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target Jakarta, 30 Januari 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Lebih terperinciBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Lampaui Target, Realisasi Investasi 2015 Rp 545,4 T Jakarta, 21 Januari 2016 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan hasil capaian realisasi investasi
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA
REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan I Tahun 2018 Jakarta, 30 April 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN I 2018: Dibanding Tahun 2017 II. TRIWULAN I 2018: Sektor,
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2016
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciRINGKASAN DATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 KONDISI S.D. 30 JUNI 2017
RINGKASAN DATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2017 KONDISI S.D. 30 JUNI 2017 I. RENCANA INVESTASI PMDN/ PMA Tabel 1. Perkembangan PMDN & PMA Satuan nilai rencana investasi
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN I TAHUN 2017
Invest in remarkable indonesia indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in Invest
Lebih terperinciSIARAN PERS. Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun
SIARAN PERS Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun Jakarta, 26 Juli 2017 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam
Lebih terperinciDATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SUMATERA BARAT KONDISI JANUARI S.D. 31 MEI 2017
DATA DAN INFORMASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SUMATERA BARAT KONDISI JANUARI S.D. 31 MEI 2017 I. RENCANA INVESTASI Tabel 1.1. Perkembangan PMDN & Satuan nilai rencana investasi Laki-laki penyerapan Peremp.
Lebih terperinciJakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Berita Pers Realisasi Investasi Triwulan II 2016 Naik 12,3 % Jakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong hari ini di Jakarta
Lebih terperinciL A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014
L A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 A. Realisasi Persetujuan Penanaman Modal Sampai Dengan Triwulan II Memasuki triwulan III periode
Lebih terperinciBAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014
BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2014 sebesar 5,12 persen melambat dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun
Lebih terperinciBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL SIARAN PERS Realisasi Investasi Januari September Tahun 2017 Rp 513,2 triliun, Telah Mencapai 75,6% dari Target Jakarta, 30 Oktober 2017 Pada periode Triwulan III (Juli
Lebih terperinciFORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF
FORUM PEMBANGUNAN DAERAH MENUJU PEMBANGUNAN EKONOMI SULAWESI SELATAN YANG LEBIH INKLUSIF oleh: A. M. YAMIN, SE., MS. Kepala DPM-PTSP Prov. Sulawesi Selatan Makassar, 8 Mei 2018 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciDATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017
DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 I. REALISASI INVESTASI PMA & PMDN 1. Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan
Lebih terperinciBADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 TW I TW II TW III TWIV TOTAL PMDN 251,89 888,18 1.129,52-2.269,60 PMA 853,68 4.448,10 3.821,68-9.123,46 TOTAL 1.105,57 5.336,28 4.951,20-11.393,06
Lebih terperinciBADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA
NILAI REALISASI INVESTASI PENANAMAN MODAL PMDN/PMA DI PROVINSI SUMATERA UTARA PERIODE TRIWULAN II TAHUN 2016 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI PENANAMAN
Lebih terperinciSiaran Pers. Realisasi Investasi Januari-September 2016 Mencapai Rp 453 Triliun
Siaran Pers Realisasi Investasi Januari-September 2016 Mencapai Rp 453 Triliun Jakarta, 27 Oktober 2016 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi pada triwulan ketiga (Juli-September)
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN
Lebih terperinci2013, No.1531
11 2013,.1531 LAMPIRAN I DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL
Lebih terperinci2012, No
2012,.1305 12 LAMPIRAN I PERATURAN DAFTAR PROVINSI DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI DI BIDANG PENANAMAN MODAL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DEKONSENTRASI DI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciCAPAIAN Februari 2016 KOMITMEN INVESTASI
invest in Jakarta 15 Maret 2016 CAPAIAN Februari 2016 KOMITMEN INVESTASI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Franky Sibarani Kepala 2013 by Indonesia Investment Coordinating Board. All rights reserved Rp
Lebih terperinciBERITA PERS Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Provinsi Kalimantan Timur
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciRENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013
RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013 No Sektor Ekonomi (Ribu Rp ) Kerja (Org) (Ribu Rp ) Kerja (Org) 1 Petanian Tanaman Pangan 1 40.000.000 200
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN II DAN JANUARI JUNI TAHUN 2016
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Realisasi Investasi TW I 2016 Rp 146,5 Triliun, Serap 327 Ribu Tenaga Kerja Jakarta, 25 April 2016 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan angka
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Peraturan Presiden No 32 Tahun 2011 tentang MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) merupakan sebuah langkah besar permerintah dalam mencapai
Lebih terperincisektor investasi dalam negeri, namun peningkatan dari sisi penanaman modal asing mampu menutupi angka negatif tersebut dan menghasilkan akumulasi
BAB V KESIMPULAN Provinsi NTB merupakan daerah yang menjanjikan bagi investasi termasuk investasi asing karena kekayaan alam dan sumber daya daerahnya yang melimpah. Provinsi NTB dikenal umum sebagai provinsi
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA
REALISASI PENANAMAN MODAL PMDN-PMA Triwulan IV dan Januari Desember Tahun 2017 Jakarta, 30 Januari 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) - RI DAFTAR ISI I. TRIWULAN IV DAN JANUARI - DESEMBER 2017:
Lebih terperinciDR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur Kalimantan Timur
RENCANA AKSI KEGIATAN KOORDINASI DAN SUPERVISI (KORSUP) ATAS GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI KALIMANTAN TIMUR DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur
Lebih terperinciinvest in Jakarta 19 Maret, 2015 indonesia remarkable indonesia able indonesia Invest Invest in remarkable indonesia Invest in
Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in indonesia Invest in remarkable indonesia
Lebih terperinciBADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia able indonesia Invest invest in Rencana Pembatalan Surat Persetujuan/Izin Prinsip Penanaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional. Kontribusi sektor Industri terhadap pembangunan nasional setiap tahunnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berimplikasi kepada provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah di era otonomi menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal, seperti masalah kesenjangan dan iklim globalisasi. Yang disebut
Lebih terperinciPENTINGNYA PENINGKATAN INVESTASI TERHADAP PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI SUMATERA UTARA
Karya Tulis PENTINGNYA PENINGKATAN INVESTASI TERHADAP PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI SUMATERA UTARA Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2003 DAFTAR
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016
Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016 Yth. : 1. Menteri Perdagangan; 2. Menteri Pertanian; 3. Kepala BKPM;
Lebih terperinciPerkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia
Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia Perekonomian Indonesia tahun 2004 yang diciptakan UKM berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 7 Tahun : 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KENDAL
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang :
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang
IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMEBERIAN INSENTIF DAN PEMEBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN KONAWE SELATAN i! DITERBITKAN OLEH BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 103 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 3 TAHUN 2015 T E N T A N G
SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 103 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 3 TAHUN 2015 T E N T A N G PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH DENGAN
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL PMDN - PMA TRIWULAN III DAN JANUARI SEPTEMBER TAHUN 2016
Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia remarkable indonesia invest in Invest in indonesia Invest
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH Ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan II tahun 2013 tumbuh sebesar 3,89% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,79% (yoy). Pertumbuhan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih dikenal dengan istilah otonomi daerah sebagai salah satu wujud perubahan fundamental terhadap
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN III-2014
PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN III-2014 No. 53/11/36/Th.VIII, 5 November 2014 PDRB Banten triwulan III 2014, secara quarter to quarter (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 2 persen, melambat
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014
No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila
Lebih terperinciBUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 3 TAHUN 2015 T E N T A N G PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perjalanan menuju negara maju, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar disebabkan
Lebih terperinci2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1197, 2017 BKPM... Kinerja. Perubahan Kedua. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014
No. 40/08/36/Th.VIII, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014 PDRB Banten triwulan II tahun 2014, secara quarter to quarter (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,17 persen,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1997, 2014 BKPM. Dekonsentrasi. Penanaman Modal. Pedoman. Pelimpahan. Pencabutan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1997, 2014 BKPM. Dekonsentrasi. Penanaman Modal. Pedoman. Pelimpahan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN
Lebih terperinciMenteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA JUMPA PERS AKHIR TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA JUMPA PERS AKHIR TAHUN 2015 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 18 DESEMBER 2015 Yth. : Para Wartawan serta hadirin
Lebih terperinciPerkembangan Penanaman Modal dan Sektor-sektor I Nyoman Karyawan 63
PERKEMBANGAN PENANAMAN MODAL DAN SEKTOR-SEKTOR INVESTASI YANG DIMINATI INVESTOR DI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAKSI I NYOMAN KARYAWAN Fak. Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciGrafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Lebih terperinci- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL
- 6 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciEvaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Evaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017 Oleh : Ujang Rachmad Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
FEBRUARI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Februari 2017 Pendahuluan Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,02%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun
Lebih terperinciKinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara
No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2013 Secara umum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III-2013 terjadi perlambatan. Kontribusi terbesar
Lebih terperinciMemasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur
Memasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mulai memperlihatkan tanda pemulihan dari tekanan gejolak penurunan harga minyak mentah maupun harga pangan dunia (CPO) yang
Lebih terperinciB A B III AKUNTABILITAS KINERJA
B A B III AKUNTABILITAS KINERJA Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik. Hal ini mengandaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode , secara umum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi ekonomi di Kalimantan Timur periode 2010-2015, secara umum pertumbuhan ekonomi mengalami fluktuasi, dimana pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015, laju pertumbuhan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013
No. 09/02/36/Th. VIII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013 Secara total, perekonomian Banten pada triwulan IV-2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000
Lebih terperinciDari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.
No. 064/11/63/Th.XVIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2014 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 6,19 persen, lebih lambat dibandingkan
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR
1 BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN ACEH TIMUR
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMBERIAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN KOMODITI INDUSTRI TERPILIH
LAPORAN PERKEMBANGAN KOMODITI INDUSTRI TERPILIH Triwulan I Tahun 2010 Industrialisasi menuju kehidupan yang lebih baik KATA PENGANTAR Pengembangan sektor industri saat ini diarahkan untuk lebih mampu
Lebih terperinciKONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 2018
KONSULTASI PUBLIK RKPD PROVINSI KALTIM 218 Peran Dunia Usaha Dalam Menggerakan Ekonomi Rakyat Samarinda, 14 Maret 217 STRUKTUR EKONOMI KALTIM Seiring dengan booming harga komoditas yang terjadi pada tahun
Lebih terperincialah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Umum alah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah S penanaman modal (investasi). Kegiatan investasi merupakan faktor utama sebagai pendorong tumbuh dan berkembangnya
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 26/05/73/Th. VIII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014 PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN I 2014 BERTUMBUH SEBESAR 8,03 PERSEN Perekonomian
Lebih terperinciTUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL
5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN DAN KELAS JABATAN SERTA TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
APRIL 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi April 2017 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2017 Pada triwulan 1 2017 perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011
No. 43/08/63/Th XV, 05 Agustus 20 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-20 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-20 tumbuh sebesar 5,74 persen jika dibandingkan triwulan I-20 (q to q)
Lebih terperinciB. PASAR NON TRADISIONAL Negara tujuan / mitra dagang yang ekonominya kuat atau menengah yang berpotensi menjadi mitra dagang.
Perdagangan barang saat ini sudah berkembang jauh dengan makin derasnya perdagangan antar negara. Dimana arus barang yang keluar dan masuk ke suatu negara sudah terjalin nyaris tanpa batas. Pengusaha berusaha
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011
BADAN PUSAT STATISTIK No.21/04/Th.XIV, 1 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI MENCAPAI US$14,40 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$14,40
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL 2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 48/05/Th. XVIII, 15 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA APRIL A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL MENCAPAI US$13,08 MILIAR Nilai ekspor Indonesia April mencapai US$13,08
Lebih terperinciPertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan. sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan yang
BAB III TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN BERAU 3.1. Tinjauan Umum Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan
Lebih terperinciPerkembangan Nilai Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Tahun 2016
Ringkasan Eksekutif Perkembangan Ekspor dan Impor Industri Pengolahan Bulan Oktober 2016 A. Pertumbuhan Ekspor Impor Industri Pengolahan 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Perkembangan Nilai Ekspor
Lebih terperinci9. URUSAN PENANAMAN MODAL
9. URUSAN PENANAMAN MODAL Peningkatan penanaman modal di daerah dapat menjadi tolok ukur adanya perkembangan perekonomian daerah, yang dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciNo.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014
No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2013 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q)
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI PERENCANAAN PENANAMAN MODAL DAERAH (RKPPMD) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017
Sambutan Pengantar RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN PENANAMAN MODAL DAERAH (RKPPMD) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 Oleh DR. Prasetyo Aribowo, SH, Msoc.SC Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS serta PEMBAHASAN TENTANG INVESTASI dan PERAN MEDIA BISNIS HARIAN
BAB IV ANALISIS serta PEMBAHASAN TENTANG INVESTASI dan PERAN MEDIA BISNIS HARIAN Pada penelitian ini, penulis membagi analisis menjadi 2 (dua) bagian utama, yaitu Analisis Deskripsi dan Analisis Logit.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang sangat fluktuatif (Gambar 4.1).
BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) Nilai proyek Penanaman Modal Asing (PMA) di Provinsi Jawa Timur dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan yang sangat fluktuatif (Gambar
Lebih terperinciBAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH
BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Tahun 2016 Perkembangan Indikator Ekonomi Makro tahun 2016 sebagaimana yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Kaltim, sebelumnya
Lebih terperinci1. Visi BKPM Terwujudnya Iklim Penanaman Modal Yang Berdaya Saing Untuk Menunjang Kualitas Perekonomian Nasional.
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL TAHUN 2009-2014 A. Rencana Strategis BKPM Tahun 2009-2014 Rencana Strategis (Renstra) BKPM yang disusun merupakan fungsi manajemen untuk melaksanakan
Lebih terperinci