Memasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Memasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur"

Transkripsi

1

2 Memasuki pertengahan tahun 2009, momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur mulai memperlihatkan tanda pemulihan dari tekanan gejolak penurunan harga minyak mentah maupun harga pangan dunia (CPO) yang telah berlangsung sejak triwulan IV tahun 2008 hingga triwulan I tahun 2009 lalu. Meskipun demikian, akibat kelesuan ekonomi negara tujuan ekspor utama LNG Kalimantan Timur seperti Jepang, Korea dan Taiwan, maka perkembangan laju produksi LNG dari Bontang tersebut masih negatif pada triwulan II tahun 2009 ini. Subsektor yang memberikan andil positif terhadap laju perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II ini, antara lain perkebunan, pertambangan tanpa migas (batubara), industri pengilangan minyak bumi, listrik dan air bersih, bangunan serta jasa-jasa. Secara umum, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 tumbuh sebesar positif 1,26 persen (q-t-q), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi negatif 2,27 persen. Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur lebih dipengaruhi peningkatan sektor dominan, yakni sektor industri pengolahan (1,25 %) yang ditopang oleh peningkatan yang cukup signifikan pada industri Pengilangan Minyak Bumi (10,65 %). Adapun sektor dominan lainnya, yakni sektor pertambangan dan penggalian juga tumbuh 1,36 persen, yang bersumber dari subsektor pertambangan tanpa migas (batubara) sebesar 3,74 persen. Ditinjau dari sisi permintaan, kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 ini berasal dari komponen ekspor neto, dimana ekspor tumbuh 1,67

3 persen dan impor tumbuh sebesar 2,32 persen. Kondisi ini diikuti perkembangan investasi fisik (PMTB) pada triwulan II tahun 2009 tercatat tumbuh sebesar 2,29 persen. Di sisi harga, laju perubahan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 cenderung mengalami perlambatan dibanding triwulan I tahun Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya beberapa harga komoditas akibat agak melemahnya permintaan masyarakat. Perkembangan intermediasi perbankan di Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 mulai mengalami pertumbuhan positif (2,36 %) dalam hal penghimpunan simpanan masyarakat pada bank umum, demikian juga untuk penyaluran pinjaman. Usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk dengan menekan angka kemiskinan semakin menunjukkan arah positif. Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur untuk kondisi Maret 2009 tercatat orang atau 7,73 persen dari jumlah penduduk, jadi lebih rendah dibanding kondisi Maret 2008 yang mencapai orang (9,51 %). Data statistik diatas merupakan indikator-indikator ekonomi dan sosial Kalimantan Timur yang dapat dihimpun sampai dengan kondisi triwulan II tahun Diharapkan pemanfaatannya tidak hanya oleh Pemerintah sebagai bahan masukan untuk keperluan perencanaan dan perumusan kebijakan jangka pendek, namun juga digunakan oleh kalangan swasta ataupun masyarakat bagi pengembangan usaha dan beragam kebutuhan lainnya.

4 2.1 Gambaran Umum Perekonomian Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2009 Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur triwulan II tahun 2009 mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 1,26 persen (q-t-q), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi negatif 2,27 persen. Dari sisi penawaran, laju pertumbuhan PDRB pada triwulan II tahun 2009 masih ditopang oleh sektor dominan dalam perekonomian Kalimantan Timur yakni sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan. Laju pertumbuhan sektor industri pengolahan pada triwulan II tahun 2009, lebih dipengaruhi oleh meningkatnya produksi Industri Pengilangan Minyak Bumi seiring meningkatnya permintaan, baik di Kalimantan Timur maupun wilayah domestik diluar Kalimantan Timur. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian ditopang oleh meningkatnya produksi pertambangan non migas, yaitu batubara. Dari sisi permintaan, kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2009 ini berasal komponen ekspor neto, yang dipengaruhi oleh laju pertumbuhan komponen ekspor dan impor yang yang tumbuh positif. 2.2 Besaran PDRB Kalimantan Timur Triwulan II Tahun Sisi Penawaran (PDRB Menurut Lapangan Usaha) Usaha pemerintah dalam menanggulangi krisis global yang berkepanjangan, hingga pertengahan tahun 2009 mulai menunjukkan arah positif. Kondisi ini ditunjukkan dengan perkembangan beberapa indikator ekonomi yang bergerak positif. Kondisi tersebut memberi keuntungan tersendiri bagi pergerakan ekonomi Kalimantan Timur, mengingat beberapa komoditi

5 strategis di Kalimantan Timur sangat tergantung pada pergerakan ekonomi nasional dan internasional. Pada triwulan II (April-Juni) tahun 2009 besaran PDRB Kalimantan Timur atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 69,9 triliun dan jika komponen migas dikeluarkan dalam penghitungan, maka PDRB tanpa migas tercatat Rp. 32,7 triliun. Sedangkan pada triwulan sebelumnya PDRB atas dasar harga berlaku tercatat Rp. 66,5 triliun dan PDRB tanpa migasnya sebesar Rp. 32,1 triliun. Bila dilihat dari harga konstan 2000, besaran PDRB dengan migas triwulan II tahun 2009 sebesar Rp. 25,5 triliun dan tanpa migas mencapai Rp. 14,1 triliun. Tabel 2.1. PDRB Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan II Tahun 2009 (Juta Rp.) Lapangan Usaha Berlaku Konstan Triw.1-09 Triw.2-09 Triw.1-09 Triw.2-09 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 2. Pertambangan & Penggalian 2.a. Minyak dan Gas Bumi 2.b. Pertambangan Tanpa Migas 3. Industri Pengolahan 3.a. Industri Migas a.1. Pengilangan Minyak Bumi a.2. Gas Alam Cair (LNG) 3.b. Industri Tanpa Migas 4. Listrik & Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Pengangkutan & Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan 9. Jasa-jasa PDRB PDRB Tanpa Migas PDRB (Tanpa Migas dan Batubara) Sisi Permintaan (PDRB Menurut Penggunaan) Ditinjau dari sisi permintaan pada umumnya lebih banyak terserap (66,01 persen) pada komponen ekspor dan impor. Hal ini dipengaruhi oleh Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kalimantan Timur berbasis perdagangan luar negeri (ekspor dan impor). Jika dihitung net ekspor

6 Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 mengalami surplus ekspor sebesar Rp. 46,2 triliun menurut harga berlaku dan Rp. 15,2 triliun rupiah menurut harga konstan. Perubahan yang terjadi pada kedua komponen tersebut akan mempengaruhi pergerakan ekonomi Kalimantan Timur, mengingat komponen ekspor dan impor memberikan andil yang sangat besar dalam pembentukan PDRB Kalimantan Timur dari sisi penggunaan. Tabel 2.2. PDRB Kalimantan Timur Menurut Penggunaan Triwulan II Tahun 2009 (Juta Rp.) Jenis Penggunaan 1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga - Makanan - Non Makanan 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 5. Perubahan Inventori 6. Ekspor - Ekspor Luar Negeri - Ekspor Antar Daerah 7. Impor - Impor Luar Negeri - Impor Antar Daerah Berlaku Konstan Triw.1-09 Triw.2-09 Triw.1-09 Triw.2-09 (1) (2) (3) (4) (5) P D R B Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan II Tahun Sisi Penawaran (PDRB Menurut Lapangan Usaha) Gejolak ekonomi global yang sempat mewarnai tatanan ekonomi nasional masih menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam menanggulangi dampak kemerosotan disetiap sektor ekonomi. Berbagai usaha telah disusun pemerintah untuk menggairahkan dan menggerakkan kembali roda perekonomian yang lebih baik. Dari sisi internal, perkembangan sektor unggulan Kalimantan Timur seperti industri pengilangan minyak bumi, tren laju produksinya mengalami

7 peningkatan yang cukup sifnifikan setelah pada triwulan sebelumnya mengalami penurunan. Kondisi yang sama terjadi pada subsektor pertambangan nonmigas (batubara) pada triwulan sebelumnya mengalami koreksi sebagai dampak fluktuasi harga yang tidak menentu, namun pada triwulan II tahun 2009 produktivitas pertambangan batubara berhasil digenjot, seiring dengan situasi ekonomi global yang semakin membaik. Perkembangan komoditas unggulan daerah Kalimantan Timur tersebut memberikan pengaruh yang cukup signifikan dalam perkembangan ekonomi regional Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009, mengingat peranannya yang cukup besar dalam pembentukan PDRB Kalimantan Timur. Secara umum, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 terhadap triwulan I tahun 2009 (q-to-q) tumbuh sebesar positif 1,26 persen, setelah pada triwulan sebelumnya mengalami koreksi negatif 2,27 persen. Dan jika komoditi migas dikeluarkan (tanpa migas), pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur tercatat positif 2,01 persen lebih tinggi dibanding triwulan I tahun 2009 sebesar negatif 0,86 persen. Ditinjau dari sektor ekonomi, sektor industri pengolahan di Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 ini secara umum mengalami peningkatan sebesar positif 1,25 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya sebesar negatif 3,72 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh peningkatan pada subsektor industri migas sebesar positif 1,32 persen, yang ditopang oleh industri pengilangan minyak bumi yang tumbuh signifikan sebesar 10,65 persen. Sedangkan industri Gas Alam Cair (LNG) meski laju pertumbuhannya negatif 0,85 persen, namun jika dibandingkan triwulan sebelumnya menunjukkan indikasi yang lebih baik. Khusus subsektor industri non migas mengalami pertumbuhan positif 0,87 persen lebih lambat dibanding triwulan sebelumnya, dipengaruhi oleh penurunan produktivitas industri kertas dan barang cetakan dan industri pupuk. Situasi pasar internasional yang tidak menentu sebagai faktor fundamental yang menentukan tren permintaan dan ketersediaan produksi pertambangan, secara tidak langsung memberi pengaruh pada perkembangan pertambangan di Kalimantan Timur. Perkembangan

8 produksi pertambangan minyak dan gas bumi di Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 masih mengalami koreksi sebesar negatif 0,89 persen, namun sedikit lebih baik jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar negatif 2,93 persen. Disisi lain, perkembangan produksi pertambangan nonmigas (batubara) pada triwulan II tahun 2009 ini mengalami pertumbuhan positif 3,74 persen lebih tinggi dibanding periode sebelumnya. Secara umum, sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan II tahun 2009 tumbuh sebesar positif 1,36 persen lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkoreksi sebesar negatif 5,87 persen. Grafik 2.1 Pertumbuhan PDRB Triwulanan Kalimantan Timur, Tahun (q-t-q) Hingga pertengahan tahun 2009 ini, roda perdagangan di Kalimantan Timur secara umum bergerak dengan baik. Pada triwulan II tahun 2009 meskipun sedikit melambat masih tumbuh sebesar 1,61 persen atau lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya sebesar 2,42 persen. Hal ini dipengaruhi perkembangan pada subsektor perdagangan besar dan kecil (1,47 persen); hotel (2,94 persen) dan restoran (2,62 persen). Perubahan iklim yang terjadi pada triwulan II tahun 2009 yang diikuti dengan berakhirnya musim panen raya di beberapa daerah di Kalimantan Timur menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan subsektor tanamanan bahan makanan hingga mencapai negatif 11,78

9 persen. Kondisi ini secara umum berimbas pada perkembangan sektor pertanian pada triwulan II tahun 2009 yang mengalami koreksi sebesar negatif 2,72 persen. Untuk perkembangan komoditi pertanian lainnya masih tumbuh positif, yakni subsektor perkebunan (2,33 %), peternakan (1,34 %), perikanan (2,80 %). Usaha pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur di Kalimantan Timur dalam menunjang kegiatan ekonomi masyarakat baik infrastruktur jalan, bangunan dan jembatan masih terus dikembangkan. Secara umum, sektor bangunan (kontruksi) pada triwulan II tahun 2009 tumbuh 3,77 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya sebesar 1,49 persen dan merupakan pertumbuhan tertinggi dibanding sektor lainnya pada triwulan II tahun Pasca kegiatan kampanye Pileg 2009 aktivitas angkutan di Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 sedikit melambat namun tumbuh positif 2,12 persen, hal ini lebih didorong mobilisasi liburan sekolah. Meningkatnya permintaan masyarakat akan telekomunikasi seiring dengan persaingan dunia bisnis operator seluler dengan menjadikan biaya percakapan semakin terjangkau, menjadi salah satu faktor meningkatnya laju pertumbuhan subsektor komunikasi sebesar 4,01 persen. Secara umum, kondisi diatas menyebabkan sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan II tahun 2009 tumbuh sebesar 2,41 persen. Usaha pemerintah dan dunia perbankan dalam menjaga likuiditas perbankan dari ancaman krisis keuangan global mulai menunjukkan arah positif. Hal ini dapat ditunjukkan peningkatan subsektor bank pada triwulan II tahun 2009 tumbuh sebesar 3,14 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya. Kondisi ini secara umum berimbas pada pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada triwulan II tahun 2009 sebesar 2,42 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya. Untuk sektor lainnya, sektor jasa-jasa dan sektor listrik dan air bersih pada triwulan II tahun 2009 juga menunjukkan perkembangan positif dan lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya, masing-masing tumbuh sebesar 1,46 persen dan 2,40 persen.

10 Tabel 2.3 Laju Pertumbuhan PDRB Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha Triwulan II Tahun 2009 (Persen) q-to-q y-on-y Lapangan Usaha Triwulan I Tahun 2009 Triwulan II Tahun 2009 Triwulan II Tahun 2008 Triwulan II Tahun 2009 (1) (2) (3) (4) (5) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan 12,65 (2,72) 8,97 (10,97) Pertambangan dan Penggalian 2.a. Minyak dan Gas Bumi 2.b. Pertambangan Tanpa Migas Industri Pengolahan 3.a. Industri Migas a.1. Pengilangan Minyak Bumi a.2. Gas Alam Cair (LNG) 3.b. Industri Tanpa Migas (5,87) (2,93) (9,12) (3,72) (4,69) (5,59) (4,48) 1,34 1,36 (0,89) 3,74 1,25 1,32 10,65 (0,85) 0,87 5,79 2,34 9,38 6,18 7,50 27,26 2,93 (0,23) (0,90) 2,55 (4,55) (5,15) (6,16) (12,95) (4,22) 0,15 4. Listrik dan Air Bersih 1,79 2,40 4,73 5,61 5. Bangunan 1,49 3,77 8,04 7,85 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,42 1,61 10,37 7,67 7. Pengangkutan dan Komunikasi 3,75 2,41 7,91 8,99 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Per. 1,55 2,42 9,73 7,19 9. Jasa-jasa 0,14 1,46 6,64 6,97 PDRB (2,27) 1,26 6,82 (1,06) PDRB (Tanpa Migas) (0,86) 2,01 8,11 0,21 PDRB (Tanpa Migas dan Batubara) 3,92 1,14 7,42 2,87 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 terhadap triwulan II tahun 2008 (y-on-y) mengalami koreksi sebesar negatif 1,06 persen dengan migas dan positif 0,21 persen tanpa migas. Ditinjau dari sisi lapangan usaha (sektor), pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2009 mengalami koreksi dipengaruhi terjadinya penurunan pada beberapa sektor strategis dan dominan dalam pergerakan ekonomi Kalimantan Timur, seperti sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan. Sektor industri pengolahan yang memberikan andil cukup besar dalam pertumbuhan perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 mengalami koreksi dengan pertumbuhan negatif 5,15 persen. Faktor penyebab yang mempengaruhi laju pertumbuhan sektor industri pengolahan adalah subsektor industri migas dengan pertumbuhan negatif 6,16 persen yang bersumber dari penurunan industri pengilangan minyak bumi (-12,95 %) dan industri LNG (-4,22 %).

11 Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan II tahun 2009 dibanding triwulan II tahun 2008 juga mengalami penurunan sebesar negatif 0,90 persen lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh positif 5,79 persen. Kondisi ini dipengaruhi perkembangan subsektor pertambangan nonmigas (batubara) yang turun sebesar negatif 4,55 persen lebih rendah dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar positif 9,38 persen. Pada triwulan II tahun 2009, sektor pertanian mengalami penurunan sebesar negatif 10,97 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar positif 8,97 persen. Bila ditinjau lebih jauh produksi pertanian khususnya tanaman perkebunan, kehutanan dan perikanan mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan triwulan II tahun 2008, masing-masing terkoreksi sebesar negatif 5,65 persen; negatif 19,13 persen dan negatif 27,83 persen. Khusus untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan II tahun 2009 yang tumbuh sebesar positif 7,67 persen lebih lambat dibanding periode sebelumnya, lebih dipengaruhi oleh laju pertumbuhan perdagangan besar dan eceran sebesar 7,14 persen lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 10,97 persen. Untuk sektor bangunan dan sektor keuangan pada triwulan II tahun 2009 mengalami pertumbuhan positif, namun lebih lambat jika dibandingkan triwulan II tahun 2008 masing-masing tumbuh sebesar 7,85 persen dan 7,19 persen. Sedangkan untuk sektor-sektor lainnya, seperti sektor listrik dan air bersih, sektor angkutan dan komunikasi serta sektor jasa mengalami peningkatan dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya, masing-masing tumbuh sebesar 5,61 persen; 8,99 persen dan 6,97 persen Sisi Permintaan (PDRB Menurut Penggunaan) Ditinjau dari segi permintaan (penggunaan), pada triwulan II tahun 2009 semua komponen penggunaan mengalami pertumbuhan positif, khususnya ekpsor dan impor. Kondisi tersebut berimbas pada pergerakan ekonomi Kalimantan Timur dari sisi permintaan, mengingat peranan

12 kedua komponen tersebut sangat dominan dalam merefleksikan angka pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur. Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 terhadap triwulan I tahun 2009 (q-to-q) tumbuh sebesar 1,26 persen. Situasi ekonomi global yang sempat mengalami gonjangan sebagai dampak krisis finansial di Amerika Serikat, hingga pertengahan tahun 2009 ini mulai mengalami pemulihan seiring dengan usaha pemerintah dalam memperbaiki tatanan ekonomi nasional dan regional. Kalimantan Timur sebagai salah satu daerah di Indonesia yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) mempunyai beberapa komoditi unggulan yang diperdagangkan di pasar internasional (ekspor), seperti industri pengilangan minyak bumi dan komoditi nonmigas (batubara dan CPO), dimana komoditas tersebut merupakan penyumbang terbesar dalam ekspor Kalimantan Timur. Perkembangan komoditi yang berbasis ekspor tersebut, pada triwulan II tahun 2009 cenderung bergerak positif. Komponen ekspor Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 tumbuh positif 1,67 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya sebesar negatif 4,93 persen. Kondisi ini ditopang oleh perkembangan ekspor luar negeri dan ekspor antar daerah masing-masing tumbuh 1,79 persen dan 1,39 persen. Seiring dengan meningkatnya kegiatan ekspor di Kalimantan Timur, arus masuk (impor) barang dan jasa juga cenderung meningkat, khususnya untuk memenuhi kegiatan industri kilang minyak bumi. Pada triwulan II tahun 2009 impor Kalimantan Timur tumbuh sebesar positif 2,32 persen. Kondisi ini disebabkan peningkatan baik pada impor luar negeri (0,09%) maupun impor antar daerah (4,40 %). Komponen konsumsi rumahtangga pada triwulan II tahun 2009 mengalami pertumbuhan 0,08 persen lebih lambat dibandingkan triwulan I tahun 2009 sebesar 0,20 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh perkembangan konsumsi non makanan yang mengalami koreksi hingga negatif 0,11 persen lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya sebesar positif 0,17 persen. Proses pemanfaatan dana APBN, APBD baik provinsi maupun kabupaten/kota hingga pertengahan tahun anggaran 2009 cenderung meningkat, hal ini mempengaruhi pertumbuhan

13 konsumsi pemerintah pada triwulan II tahun 2009 tumbuh positif 2,61 persen lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya sebesar negatif 0,12 persen. Hal yang sama juga terjadi pada komponen investasi fisik di Kalimantan Timur hingga semester I tahun 2009 mulai menunjukkan hasil yang positif, dimana laju pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan II tahun 2009 tumbuh sebesar positif 2,29 persen. Untuk komponen penggunaan lainnya, seperti pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba dan perubahan inventori pada triwulan II tahun 2009 masih tumbuh positif namun tidak secepat triwulan sebelumnya, masing-masing tumbuh sebesar 2,88 persen dan 2,40 persen. Tabel 2.4. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Penggunaan Triwulan II Tahun (Persen) q-to-q y-on-y No Jenis Penggunaan Triwulan I Tahun 2009 Triwulan II Tahun 2009 Triwulan II Tahun 2008 Triwulan II Tahun 2009 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga - Makanan - Non Makanan 0,20 0,24 0,17 0,08 0,27 (0,11) 2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 7,93 2,88 8,51 13,00 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (0,12) 2,61 11,14 4,81 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (0,28) 2,29 11,16 4,09 5. Perubahan Inventori 3,12 2,40 5,82 11,10 6. Ekspor - Ekspor Luar Negeri - Ekspor Antar Daerah 7. Impor - Impor Luar Negeri - Impor Antar Daerah (4,93) (5,77) (3,01) (6,24) (6,80) (5,71) 1,67 1,79 1,39 2,32 0,09 4,40 6,31 7,48 5,22 8,26 8,00 8,89 11,18 21,95 (0,15) 2,48 4,54 0,52 (11,64) (12,55) (9,50) (19,16) (32,02) (2,65) P D R B (2,27) 1,26 6,82 (1,06) Pada triwulan II tahun 2009 perekonomian Kalimantan Timur terkoreksi sebesar negatif 1,06 persen (y-on-y), dibandingkan triwulan II tahun 2008 yang tumbuh sebesar positif 6,82 persen. Perkembangan perekonomian Kalimantan Timur menurut penggunaan selama triwulan II tahun 2009 dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya, mengalami penurunan yang cukup signifikan terjadi pada komponen ekspor dan impor.

14 Penurunan yang terjadi pada komponen ekspor sebagai komponen yang memberikan andil paling besar dalam pembentukan PDRB dari sisi penggunaan, menjadi salah satu pemicu penurunan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur secara keseluruhan. Pada triwulan II tahun 2009 ekspor Kalimantan Timur mengalami penurunan hingga negatif 11,64 persen lebih rendah dibandingkan triwulan II tahun 2008 yang tumbuh sebesar positif 8,26 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh penurunan ekspor luar negeri (-12,55 %) dan juga ekspor antar daerah (-9,50 %). Krisis global sebagai dampak krisis finansial di Amerika Serikat telah menyebabkan siklus perdagangan internasional ikut terganggu. Kondisi tersebut juga menyebabkan arus masuk (impor) baik berupa barang konsumsi dan bahan baku cenderung menurun. Grafik 2.2 Pertumbuhan Ekspor-Impor Triwulanan Kalimantan Timur, Tahun (y-on-y) Kondisi tersebut di atas secara tidak langsung juga berimbas pada menurunnya permintaan barang dan jasa di Kalimantan Timur, baik dari luar negeri maupun domestik. Akibatnya pertumbuhan impor Kalimantan Timur triwulan II tahun 2009 terkoreksi sebesar negatif 19,16 persen, yang dipengaruhi oleh penurunan impor luar negeri yang cukup signifikan sebesar negatif 32,02 persen.

15 Kondisi investasi di Kalimantan Timur selama tahun 2008 menunjukkan arah positif, namun hingga pertengahan tahun 2009 ini perkembangannya masih tidak secepat periode sebelumnya, yakni pada triwulan II tahun 2009 komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh positif 4,09 persen. Konsumsi pengeluaran pemerintah juga mengalami pertumbuhan positif namun lebih lambat bila dibandingkan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya, dimana laju pertumbuhan komponen pengeluaran pemerintah pada triwulan II tahun 2009 sebesar 4,81 persen. Meskipun terjadi peningkatan anggaran pemerintah, namun hingga semester pertama tahun 2009 ini tingkat penyerapan alokasi anggaran baik APBN, APBD I maupun APBD II belum seutuhnya berjalan dengan baik dibanding tahun sebelumnya. Kondisi daya beli masyarakat hingga periode triwulan II tahun 2009 ini masih belum terlalu baik, terutama yang menyangkut konsumsi barang non makanan, sehingga perkembangan konsumsi rumahtangga pada triwulan II tahun 2009 hanya tumbuh 2,48 persen. Untuk komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba pada triwulan II tahun 2009 tumbuh 13,00 persen. Pertumbuhan yang tinggi banyak dipicu oleh adanya kegiatan Pilpres Akan halnya komponen perubahan inventori juga mengalami pertumbuhan 11,10 persen lebih tinggi dibanding periode sebelumnya.

16 3.1 Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Laju Inflasi Kalimantan Timur Hingga pertengahan tahun 2009 perkembangan komoditi yang tercakup dalam IHK Kalimantan Timur mengalami pergerakan fluktuatif pada tiap bulan berjalan. Pada bulan Juni 2009 IHK Kalimantan Timur secara umum tercatat 118,13 persen. IHK tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan dengan indeks 131,15 persen lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 130,65 persen. Hal ini menunjukkan tingkat kebutuhan masyarakat akan bahan makanan masih cukup tinggi, dimana sebagian besar bahan makanan di Kalimantan Timur dipasok dari luar daerah. Tabel 3.1 Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Timur, Semester I Tahun 2009 Kelompok Pengeluaran Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Bahan Makanan 130,44 131,84 131,78 131,42 130,65 131,15 Makanan Jadi 115,63 117,09 118,09 119,21 119,74 120,50 Perumahan 116,95 119,12 119,49 120,20 120,42 120,62 Sandang 110,26 113,56 114,71 113,39 112,65 113,10 Kesehatan 110,18 110,48 111,07 111,34 111,27 111,75 Pendidikan, rekreasi 115,95 115,99 115,94 116,25 116,47 116,95 Transportasi & Komunikasi 100,75 98,89 98,93 99,00 99,16 99,22 Umum 116,18 117,2 117,54 117,76 117,72 118,13 Ditinjau dari segi peningkatan indeks (inflasi/deflasi), laju inflasi tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 mencapai 4,90 persen (y-o-y), lebih rendah dibandingkan laju inflasi tahunan pada triwulan I tahun 2009, yang tercatat sebesar 9,39 persen. Namun laju inflasi di

17 Kalimantan Timur ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang sebesar 3,65 persen. Berdasarkan komoditasnya, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, yaitu sebesar 10,79 persen (y-o-y); diikuti oleh kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga (9,98 %), dan kelompok komoditas bahan makanan (6,41 %). Sementara kelompok komoditas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan merupakan satu-satunya kelompok komoditas yang mengalami deflasi, yaitu sebesar negatif 6,60 persen. Faktor yang mempengaruhi pembentukan inflasi Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009, dari sisi permintaan bersumber dari adanya pengaruh pola konsumsi musiman, yaitu adanya masa liburan sekolah. Sedangkan dari sisi penawaran, kondisi pasokan barang yang cukup memadai dan tanpa adanya kendala transportasi. Tabel. 3.2 Perkembangan Laju Inflasi Kalimantan Timur Semester I Tahun 2009 Kelompok Pengeluaran q-to-q y-on-y Januari Februari Maret April Mei Juni Triw.1 Triw.2 Bahan Makanan 0,04 1,07-0,04-0,28-0,59 0,38 12,25 6,41 Makanan Jadi 0,41 1,26 0,86 0,94 0,45 0,63 12,23 10,79 Perumahan -0,09 1,86 0,31 0,59 0,19 0,16 13,74 6,13 Sandang -1,38 2,99 1,01-1,15-0,65 0,40 5,45 3,71 Kesehatan 0,42 0,28 0,53 0,24-0,06 0,43 6,60 5,79 Pendidikan, rekreasi, olahraga -0,18 0,03-0,04 0,27 0,19 0,41 9,56 9,98 Transportasi & Komunikasi -2,28-1,85 0,04 0,08 0,16 0,06-0,10-6,60 Umum -0,39 0,88 0,30 0,18-0,03 0,35 9,67 4,90 Secara spasial perkembangan laju inflasi Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 ditopang oleh perkembangan laju inflasi Kota Tarakan yang cukup tinggi hingga mencapai 8,40 persen (y-o-y), diikuti oleh Samarinda dan Balikpapan masing-masing sebesar 4,87 persen dan 3,77 persen.

18 Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi menurut wilayah, Kalimantan Timur 2009 (y-on-y) Inflasi Triwulanan Kota Samarinda Laju perkembangan harga komoditas barang dan jasa di Kota Samarinda pada triwulan II tahun 2009 mencapai 0,42 persen, lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya (q-t-q) yang tercatat sebesar 1,49 persen. Pada triwulan II tahun 2009 laju inflasi tertinggi tercatat pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 1,07 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan masyrakat dalam persiapan anak-anak masuk sekolah menjelang tahun ajaran baru pendidikan. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau juga mencatat laju inflasi yang tinggi pada triwulan II tahun 2009 yakni sebesar 1,03 persen. Disisi lain, komoditas sandang pada triwulan II tahun 2009 ini mengalami deflasi sebesar -2,03 persen. Tabel 3.3 Perkembangan Inflasi Kota Samarinda Triwulan II Tahun 2009 Kelompok Pengeluaran q-to-q y-o-y Triw.1-09 Triw.2-09 Triw.1-09 Triw.2-09 Bahan Makanan 2,44 0,43 11,28 6,55 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 2,94 1,03 14,88 10,87 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 3,36 0,73 18,07 7,25 Sandang 2,59-2,03 5,44 2,82 Kesehatan 1,86 0,08 8,43 6,80 Pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,36 1,07 7,77 8,40 Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan -3,82 0,32-0,52-6,19 Umum 1,49 0,42 10,52 4,87

19 Secara tahunan laju inflasi Kota Samarinda pada triwulan II tahun 2009 tercatat sebesar 4,87 persen (y-o-y), atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada triwulan sebelumnya sebesar 10,52 persen. Kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi di Kota Samarinda pada triwulan II tahun 2009 adalah kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 10,87 persen, diikuti oleh kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga (8,40 %) dan kelompok komoditas perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar (7,25 %). Sementara itu, deflasi terjadi pada kelompok komoditas transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -6,19 persen. Grafik 3.2 Perkembangan Inflasi Kota Samarinda, Tahun Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan Ditinjau secara triwulanan laju inflasi Kota Balikpapan pada triwulan II tahun 2009 tercatat sebesar 0,31 persen (q-to-q), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I tahun 2009 yang sebesar 0,03 persen. Kelompok komoditas yang mengalami peningkatan laju inflasi tertinggi terjadi kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, yaitu sebesar 1,81 persen, diikuti oleh kelompok komoditas perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (1,19 %) dan kelompok komoditas kesehatan (0,56 %). Sedangkan laju deflasi selama triwulan II tahun 2008 terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan (-1,40 %) dan kelompok komoditas sandang (-0,71 %)

20 Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Kota Balikpapan Triwulan II Tahun 2009 Kelompok Pengeluaran q-to-q y-o-y Triw.1-09 Triw.2-09 Triw.1-09 Triw.2-09 Bahan Makanan -0,84-1,40 9,21 3,22 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 2,82 1,81 8,12 9,33 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 1,13 1,19 10,57 4,84 Sandang 1,82-0,71 3,59 3,75 Kesehatan 0,84 0,56 4,68 4,02 Pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,07 0,31 13,69 13,63 Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan -4,30 0,02-2,27-6,37 Umum 0,03 0,31 7,29 3,77 Laju inflasi tahunan di Kota Balikpapan pada triwulan II tahun 2009 mencapai 3,77 persen (y-o-y), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada triwulan I tahun 2009 yang mencapai 7,29 persen. Laju inflasi tertinggi di Kota Balikpapan pada triwulan II tahun 2009 tercatat terjadi pada kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu sebesar 13,63 persen (y-o-y), yang dipengaruhi oleh adanya pola konsumsi musiman, yaitu masa liburan anak sekolah. Kelompok komoditas lainnya yang juga memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi pada triwulan II tahun 2009 adalah kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (9,33 %) dan kelompok komoditas perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (4,84 %). Sementara satu-satunya kelompok komoditas yang mengalami deflasi adalah kelompok komoditas transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar negatif 6,37 persen Inflasi Triwulanan Kota Tarakan Laju inflasi triwulanan Kota Tarakan pada triwulan II tahun 2009 mencapai 0,53 persen (qto-q), merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Kalimantan Timur. Laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mencapai 6,52 persen (q-to-q), diikuti oleh kelompok komoditas kesehatan (2,74 %) dan kelompok

21 komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga (2,22 %). Sementara deflasi terjadi pada kelompok komoditas bahan makanan (-1,00 %) dan kelompok sandang (-0,99 %). Tabel 3.5 Perkembangan Inflasi Kota Tarakan, Triwulan II Tahun 2009 Kelompok Pengeluaran q-to-q y-o-y Triw.1-09 Triw.2-09 Triw.1-09 Triw.2-09 Bahan Makanan 1,92-1,00 21,31 15,42 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,33 6,52 13,46 14,86 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,30 0,97 7,53 5,92 Sandang 4,89-0,99 8,89 7,16 Kesehatan 0,07 2,74 7,46 7,31 Pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,00 2,22 1,68 3,49 Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan -4,11 0,97 1,56-8,63 Umum 0,53 1,34 11,69 8,40 Laju inflasi tahunan di Kota Tarakan pada triwulan II tahu 2009 mencapai 8,40 persen (y-oy), merupakan yang tertinggi diantara kota-kota pembentuk inflasi di Kalimantan Timur. Berdasarkan kelompok komoditasnya, kelompok komoditas bahan makanan merupakan kelompok komoditas dengan laju inflasi tertinggi yaitu sebesar 15,42 persen, diikuti oleh kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (14,86 %), dan kelompok komoditas kesehatan (7,31 %). Sementara deflasi terjadi pada kelompok komoditas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, yaitu sebesar -8,63 persen. 3.2 Ekspor - Impor Perkembangan aktifitas ekspor maupun impor Kalimantan Timur, selama periode triwulan II tahun 2009 ini memperlihatkan tren yang semakin membaik, kecuali volume ekspor LNG yang tidak sebesar triwulan sebelumnya. Terjadinya kenaikan harga pada beberapa komoditas penting Kalimantan Timur, membuat nilai total ekspor Kamimantan Timur lebih tinggi dibanding kinerja triwulan sebelumnya, demikian juga untuk perkembangan nilai total impor Kalimantan Timur.

22 3.2.1 Ekspor Komponen ekspor merupakan salah satu komponen yang sangat strategis karena amat menentukan pergerakan keseluruhan ekonomi Kalimantan Timur. Kinerja ekspor Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 menunjukkan perkembangan positif yakni mencapai US$ 4,61 miliar lebih tinggi dibanding triwulan I tahun 2009 sebesar US$ 3,73 miliar, atau telah terjadi peningkatan sebesar 23,60 persen (q-to-q). Dengan demikian total ekspor Kalimantan Timur hingga akhir Juni 2009 (semester I 2009) sudah mencapai US$ 8,34 miliar atau sekitar 33,78 persen dibandingkani total ekspor Kalimantan Timur tahun 2008 yang tercatat US$ 24,7 miliar. Tabel 3.6 Perkembangan Ekspor Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2009 Komoditi Triwulan I 2009 Triwulan II 2009 Jumlah (Semester I 2009) Migas Volume (kg) Nilai (US $) Non Migas Volume (kg) Nilai (US $) Total Volume (kg) Nilai (US $) Dilihat dari komposisinya, ekspor Kalimantan Timur triwulan II tahun 2009 sedikit mengalami pergeseran dimana ekspor migas sebesar US$ 2,07 miliar yang ditopang oleh ekspor minyak mentah dan LNG, bergeser ke ekspor non migas sebesar US$ 2,55 miliar (55,19 %) yang bersumber dari ekspor batubara. Pergeseran komposisi ekspor Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 ini lebih dipengaruhi oleh fluktuasi harga yang terjadi di pasar global yang meskipun ada indikasi meningkat tapi tidak setinggi pada saat tahun 2008 lalu. Ditinjau dari jenis komoditi yang diekspor selama triwulan II tahun 2009, komoditi yang mendominasi perdagangan luar negeri di Kalimantan Timur adalah komoditi bahan mineral (HS 27) yang mencapai 91,50 persen terhadap total ekspor Kalimantan Timur, disusul oleh komoditas kapal,

23 perahu dan struktur terapung (HS 89) yang mencapai 3,40 persen. Pada triwulan II tahun 2009, sektor migas yang diwakili olah bahan bakar mineral masih sangat besar dalam kegiatan perdagangan luar negeri di Kalimantan Timur. Tabel 3.7 Ekspor Kalimantan Tiimur Triw. II Tahun 2009 Menurut Beberapa Golongan Barang ( 2 Digit HS ) Nilai FOB (US$) Tahun 2009 % Peran Golongan Barang (HS) Terhadap April Mei Juni Total Total 1 Bahan Bakar Mineral (27) ,50 2 Kapal, Perahu, Struktur terapung (89) ,40 3 Bahan kimia anorganik (28) ,63 4 Kayu, Barang dari Kayu (44) ,49 5 Lemak dan minyak hewani/ nabati (15) ,60 6 Bahan kimia organik (29) ,42 7 Ikan dan krustasea, serta invertebrata air lainnya (3) ,25 8 Mesin-mesin/pesawat mekanik (84) ,33 9 Instrumen dan aparatus optis (90) ,13 10 Tembakau (24) ,13 Total 10 Golongan Barang ,88 Lainnya ,12 Total Ekspor ,00 Apabila dilihat dari negara tujuan ekspor, maka sebagai pasar terbesar bagi komoditi Kalimantan Timur masih tetap negara-negara yang berada di Asia seperti Jepang, Korea, Cina dan negara-negara tetangga Indonesia lainnya. Hingga pertengahan tahun 2009 ini, ekspor Kalimantan Timur yang berhasil diserap oleh negara-negara Asia menunjukkan peningkatan. Nilai ekspor Kalimantan Timur ke negara-negara Asia pada triwulan II tahun 2009 mencapai US$ 4,24 miliar atau 91,95 persen dari total ekspor Kalimantan Timur. Diikuti negara Australia sebesar US$ 0,24 miliar (5,32 %).

24 Grafik 3.3 Distribusi Ekspor Kalimantan Timur Menurut Negara Tujuan, Triwulan II Tahun Impor Dari kegiatan impor dapat diperoleh bahan baku/penolong dan barang modal yang diperlukan dalam perekonomian. Kebijaksanaan pemerintah di bidang impor diarahkan agar impor bahan baku/penolong dan barang modal selalu sejalan dengan kebutuhan produksi barang yang berorientasi ekspor. Sedangkan impor barang konsumsi, diarahkan agar pertumbuhannya tetap terkendali. Perkembangan impor Kalimantan Timur dalam lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan investasi dan kegiatan industri di Kalimantan Timur, terutama untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri yang belum dapat diproduksi di dalam negeri. Tabel 3.8 Perkembangan Impor Kalimantan Timur Menurut Golongan Barang, Triwulan II Tahun 2009 Komoditi Triwulan I 2009 Triwulan II 2009 Jumlah (Semester I 2009) Migas Volume (kg) Nilai (US $) Non Migas Volume (kg) Nilai (US $) Total Volume (kg) Nilai (US $)

25 Pada triwulan II tahun 2009 impor Kalimantan Timur tercatat US$ 1,28 miliar, yang terdiri dari impor migas sebesar US$ 849,2 juta dan sisanya impor non migas. Jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2009, impor Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebesar 45,97 persen. Ditinjau menurut golongan barang (HS), impor Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 yang punya peranan terbesar adalah komoditi bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$ 849,2 juta atau 66,42 persen dari total impor. Hal ini sebagian besar untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku pada industri Kilang Minyak di Balikpapan. Pangsa Kilang BBM Balikpapan ini sangat besar yaitu untuk memenuhi kebutuhan BBM wilayah Indonesia Timur, juga Kalimantan kecuali Kalimantan Barat. Selanjutnya komoditi lain yang memberi kontribusi besar dalam impor Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2099 adalah mesin-mesin/pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$ 149,1 juta. Tabel 3.9. Impor Kalimantan Tiimur Triwulan II Tahun 2009 Menurut Beberapa Golongan Barang ( 2 Digit HS ) Golongan Barang (HS) Nilai FOB (US$) Tahun 2009 April Mei Juni Total % Peran Terhadap Total 1 Bahan Bakar Mineral (27) ,42 2 Mesin-mesin/pesawat mekanik (84) ,66 3 Kendaraan selain yang bergerak diatas rel kereta api atau trem, dan bagian ,23 serta aksesorinya (87) 4 Kapal, Perahu, Struktur terapung (89) ,69 4 Mesin dan perlengkapan elektris serta bagiannya (85) ,12 6 Pupuk (31) ,23 7 Barang dari besi atau baja (73) ,91 8 Karet dan barang daripadanya (40) ,79 9 Instrumen dan aparatus optis (90) ,84 10 Aneka produk kimia (38) ,77 Total 10 Golongan Barang ,65 Lainnya ,35 Total Impor ,00 Berdasarkan negara asal, pada triwulan II tahun 2009 impor Kalimantan Timur lebih banyak (38,98 %) berasal dari negara-negara Asia dengan nilai sebesar US$ 498,38 juta dan mengalami

26 peningkatan dibanding triwulan I tahun 2009 sebesar 26,85 persen. Kemudian disusul dari benua Afrika sebesar 24,97 persen dengan nilai sebesar US$ 319,31 juta. Untuk barang-barang yang berasal dari benua Eropa dan Amerika masing-masing sebesar 23,67 persen dan 10,50 persen dari total nilai impor Kalimantan Timur triwulan II tahun 2009, sedangkan dari Australia hanya sebesar 1,88 persen dengan nilai US$ 24,02 juta. Tabel 3.10 Impor Kalimantan Timur Menurut Negara Tujuan, Triwulan II Tahun 2009 Negara Triwulan I 2009 Triwulan II 2009 Jumlah (Semester I 2009) Asia Afrika Australia Amerika Eropa Jumlah Neraca Perdagangan Luar Negeri Perdagangan luar negeri merupakan kegiatan ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang pembangunan dimana dari kegiatan ekspor akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber dana untuk membiayai pembangunan, sedangkan dari kegiatan impor diperoleh bahan baku/penolong dan barang modal yang diperlukan dalam pembangunan. Pada triwulan II tahun 2009 ini neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Timur masih mengalami surplus sebesar US$ 3,33 miliar, atau meningkat sebesar 16,74 persen dibanding triwulan I tahun Tabel Neraca Perdagangan Kalimantan Timur Triwulan II Tahun 2009 (US$) Komoditi Triwulan I 2009 Triwulan II 2009 Jumlah (Semester I 2009) Migas Non Migas Total

27 3.3 Perbankan Daerah Gambaran Umum Kondisi moneter hingga semester I tahun 2009 menunjukkan kecendrungan yang makin kondusif. Di Kalimantan Timur hal ini ditandai dengan tumbuhnya beberapa indikator utama kegiatan usaha perbankan meliputi aset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kredit. Pada triwulan II tahun 2009, perkembangan Bank Umum di Kalimantan Timur dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami peningkatan aset, DPK dan kredit masing-masing sebesar 2,4 persen; 2,4 persen dan 5,9 persen. Kondisi triwulan ini jauh lebih baik dibanding kondisi triwulan sebelumnya dimana perkembangan aset tercatat negatif 1,8 persen sedangkan kredit tumbuh rendah 2,6 persen. Apabila dibandingkan lebih lanjut terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-o-y), maka penghimpunan DPK dan penyaluran kredit pada triwulan II tahun 2009 oleh Bank Umum di Kalimantan Timur ternyata mengalami peningkatan masing-masing sebesar 20,6 persen dan 22,2 persen. Sedangkan dari sisi aset, jumlah aset bank umum di Kalimantan Timur hanya naik 4,9 persen. Perkembangan kinerja BPR di Kalimantan Timur juga menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah aset BPR mencapai 18,95 persen (y-o-y). Demikian juga halnya dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 24,29 persen (y-o-y), disisi lain kredit mampu tumbuh sebesar 21,87 persen (y-o-y) Perkembangan Usaha Bank Umum a. Total Aset dan Aktiva Produktif Total aset bersih (net assets) bank umum di Kaltim pada triwulan II tahun 2009 tercatat Rp miliar, mengalami peningkatan 2,42 persen % jika dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya (q-to-q). Menurut kelompok bank, peningkatan jumlah aset bersih dialami oleh bank pemerintah, yakni sebesar 3,84 persen sedangkan bank swasta mencatat penurunan aset bersih

28 sebesar 0,87 persen. Jika dibandingkan dengan posisi triwulan II tahun 2008 (y-o-y), total aset perbankan mencatat pertumbuhan sebesar 20,74 persen.. Tabel 3.12 Perkembangan Jumlah Aset Bersih dan Aktiva Produktif Bank Umum Kalimantan Timur Keterangan Nilai (Miliar Rp.) Pertumbuhan (%) Triw.2-08 Triw.4-08 Triw.1-09 Triw.2-09 q-t-q y-o-y Jumlah Aset Bersih ,24 20,74 Bank Pemerintah ,83 20,93 Bank Swasta (0,87) 20,28 Aktiva Produktif ,60 2,89 Penempatan pada Bank Indonesia (0,57) (4,89) Penempatan pada Bank Lain (64,67) (68,61) Surat Berharga ,61 3,61 Kredit yang diberikan ,89 8,67 Lainnya (23,98) (59,32) Sumber : BI Samarinda Dilihat dari komposisinya, aktiva produktif bank umum di Kalimantan Timur masih didominasi oleh pemberian kredit dengan kontribusi sebesar 70,93 persen% dan penempatan pada Bank Indonesia sebesar 23,93 persen. Adanya kebijakan penurunan suku bunga pada triwulan II tahun 2009, diperkirakan ikut mempengaruhi penurunan penempatan pada Bank Indonesia sebesar 0,57 persen, dari Rp miliar pada triwulan I tahun 2009 menjadi Rp miliar pada triwulan II tahun b. Penghimpunan Dana Masyarakat Dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh Bank Umum di Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 mencapai Rp 42,3 triliun, atau meningkat 2,36 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dan jika dibandingkan dengan posisi triwulan II tahun 2008, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sebesar 20,6 persen (y-o-y).

29 Peningkatan dana pada triwulan II tahun 2009 berasal dari semua jenis simpanan. Bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), giro mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 4,2 persen, diikuti tabungan dan simpanan berjangka yang masing-masing tumbuh sebesar 2,66 persen dan 0,38 persen. Tabel 3.13 Perkembangan Penghimpunan Dana pada bank Umum di Kalimantan Timur Keterangan Nilai (Miliar Rp.) Pertumbuhan (%) Trw.2-08 Triw.4-08 Triw.1-09 Triw.2-09 q-t-q y-o-y Total DPK ,63 20,60 Giro ,20 19,19 Tabungan ,66 9,16 Deposito ,38 38,08 Bank Pemerintah ,52 19,79 Giro ,03 19,87 Tabungan ,79 5,40 Deposito ,78 42,08 Bank Swasta (0,62) 22,84 Giro ,34 15,92 Tabungan ,12 19,06 Deposito (5,81) 30,71 Sumber : BI Samarinda Ditinjau menurut kelompok bank, peningkatan simpanan terjadi pada bank milik pemerintah, yakni sebesar 3,52 persen sedangkan bank swasta mengalami penurunan jumlah simpanan sebesar nehatif 0,62 persen. Penurunan simpanan bank swasta berasal dari penurunan deposito sebesar 5,81 persen (q-to-q). c. Penyaluran Kredit Bank Umum Jumlah kredit yang disalurkan Bank Umum yang berkantor di Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2009 mencapai Rp 22,2 triliun. Pertumbuhan kredit pada triwulan II tahun 2009 dibanding triwulan I tahun 2009 (q-to-q) tercatat 5,89 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 2,63 persen. Jika dibandingkan dengan posisi triwulan II

30 tahun 2008, penyaluran kredit pada triwulan II tahun 2009 tumbuh sebesar 22,18 persen atau lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 27,85 persen. Menurut kelompok bank, kredit yang disalurkan bank umum pemerintah mencapai Rp 14,4 triliun atau mengalami peningkatan 9,38 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sementara itu, penyaluran kredit oleh bank umum swasta pada triwulan laporan hanya meningkat sebesar 0,03%, menjadi Rp miliar pada triwulan II tahun Tabel Perkembangan Penyaluran Kredit Bank Umum berkantor di Kalimantan Timur Keterangan Pertumbuhan Nilai Kredit (Miliar Rp.) (%) Triw.2-08 Triw.3-08 Triw.4-08 Triw.1-09 Triw.2-09 q-t-q y-o-y Kredit , , , , ,1 5,89 22,18 Menurut Kelompok Bank Bank Pemerintah , , , , ,1 9,38 29,24 Bank Swasta 7.065, , , , , ,06 Menurut Jenis Penggunaan Modal Kerja 8.202, , , , ,5 8,26 19,11 Investasi 4.219, , , , ,3 3,34 30,40 Konsumsi 5.787, , , , ,2 4,70 20,55 Menurut Sektor Ekonomi Pertanian 665,9 846,0 887,4 915, ,7 11,01 52,68 Pertambangan 583,1 478,7 555,5 680,7 768,4 12,89 31,79 Industri 710,5 767,5 864,7 785,9 737,2 (6,19) 3,76 Listrik, Gas dan Air Bersih 14,9 27,4 27,2 34,6 40,5 17,18 172,22 Konstruksi 2.384, , , , ,2 15,75 27,53 Perdagangan 4.319, , , , ,5 5,62 16,67 Angkutan 703,8 813,8 889,9 950, ,5 6,12 43,29 Jasa Dunia Usaha 2.803, , , ,0 267,8 0,94 19,20 Jasa Sosial 222,4 238,8 254,7 260, ,2 2,71 20,39 Lain-lain 5.801, , , , ,2 4,68 20,44 Sumber : BI Samarinda Berdasarkan jenis penggunaannya, semua jenis kredit mengalami pertumbuhan yang positif bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), kredit modal kerja mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 8,26 persen menjadi Rp 9,8 triliun pada triwulan II tahun Selanjutnya kredit konsumsi meningkat sebesar 4,70 persen menjadi Rp 67,0 triliun, diikuti kredit investasi yang

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20 No. 10/02/63/Th XIV, 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20 010 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2010 tumbuh sebesar 5,58 persen, dengan n pertumbuhan tertinggi di sektor

Lebih terperinci

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen) BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th. XII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. PERTUMBUHAN DAN STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 No. 027/05/63/Th XVII, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN I- 2013 Perekonomian Kalimantan Selatan triwulan 1-2013 dibandingkan triwulan 1- (yoy) tumbuh sebesar 5,56 persen, dengan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 53/08/35/Th. X, 6 Agustus 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Semester I Tahun 2012 mencapai 7,20 persen Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 32/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2013 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2013 (y-on-y) mencapai 6,62

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 No.11/02/63/Th XVII, 5 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2012 tumbuh sebesar 5,73 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor konstruksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR *) TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR *) TRIWULAN II TAHUN 2014 k BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No.041/08/64/Th.XVII, 5 Agustus q-to-q: -0,19 % y-on-y: 1,89 % PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR *) TRIWULAN II TAHUN Perekonomian Kalimantan Timur berdasarkan besaran

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2014 No. 32/05/35/Th. XIV, 5 Mei 2014 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2014 (y-on-y) mencapai 6,40

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 No. 06/02/62/Th. VII, 5 Februari 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan IV-2012 terhadap triwulan III-2012 (Q to Q) secara siklikal

Lebih terperinci

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara

Kinerja ekspor mengalami pertumbuhan negatif dibanding triwulan sebelumnya terutama pada komoditas batubara No. 063/11/63/Th.XVII, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2013 Secara umum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III-2013 terjadi perlambatan. Kontribusi terbesar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 No. 06/02/62/Th. VI, 6 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah tahun 2011 (kumulatif tw I s/d IV) sebesar 6,74 persen.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO Triwulan II-29 Perekonomian Indonesia secara tahunan (yoy) pada triwulan II- 29 tumbuh 4,%, lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya (4,4%). Sementara itu, perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-2011 No. 43/08/63/Th XV, 05 Agustus 20 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II-20 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-20 tumbuh sebesar 5,74 persen jika dibandingkan triwulan I-20 (q to q)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014 No. 048/08/63/Th XVIII, 5Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II- tumbuh sebesar 12,95% dibanding triwulan sebelumnya (q to q) dan apabila

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 11/02/73/Th. VIII, 5 Februari 2014 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN IV 2013 BERKONTRAKSI SEBESAR 3,99 PERSEN Kinerja perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan IV tahun

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR No. 13/02/35/Th.XI, 5 Februari 2013 Ekonomi Jawa Timur Tahun 2012 Mencapai 7,27 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Lebih terperinci

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014

KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 46/08/73/Th. VIII, 5 Agustus 2014 KINERJA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN II 2014 Perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan II tahun 2014 yang dihitung berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2013 No. 37/08/91/Th. VII, 02 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA BARAT TRIWULAN II-2013 Besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2013 mencapai Rp 11.972,60 miliar, sedangkan menurut harga

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011 No. 06/05/62/Th.V, 5 Mei 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011 PDRB Kalimantan Tengah Triwulan I-2011 dibanding Triwulan yang sama tahun 2010 (year on year) mengalami pertumbuhan sebesar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013 No. 09/02/36/Th. VIII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013 Secara total, perekonomian Banten pada triwulan IV-2013 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2000

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014 BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 26/05/73/Th. VIII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014 PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN TRIWULAN I 2014 BERTUMBUH SEBESAR 8,03 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014 No.22/05/36/Th.VIII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014 PDRB Banten triwulan I tahun 2014, secara quarter to quarter (q to q) tumbuh positif 0.87 persen, setelah triwulan sebelumnya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011 No. 06/08/62/Th. V, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011 Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan I-II 2011 (cum to cum) sebesar 6,22%. Pertumbuhan tertinggi pada

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013 No. 06/11/62/Th.VII, 6 Nopember 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III-2013 Perekonomian Kalimantan Tengah triwulan III-2013 terhadap triwulan II-2013 (Q to Q) secara siklikal mengalami

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014 No. 28/05/72/Thn XVII, 05 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014 Perekonomian Sulawesi Tengah triwulan I-2014 mengalami kontraksi 4,57 persen jika dibandingkan dengan triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 54/08/35/Th. XI, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan II Tahun 2013 (y-on-y) mencapai 6,97 persen Pertumbuhan

Lebih terperinci

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014

No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 No.11/02/63/Th XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan triwulan IV-2013 menurun dibandingkan dengan triwulan III-2013 (q-to-q)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III )

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III ) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 082/11/64/T h.xviii, 5 Nopember 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III2015 1) EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III 2015 : PERTUMBUHAN Y ON Y : 3,49 PERSEN,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II )

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II ) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 057/08/64/Th.XVIII, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2015 1) EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2015 : PERTUMBUHAN Y ON Y : -0,25

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 31/05/35/Th. X, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2012 Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2012 (c-to-c) mencapai 7,19 persen Ekonomi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 63/11/73/Th. VIII, 5 November 2014 EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN III TUMBUH SEBESAR 6,06 PERSEN Perekonomian Sulawesi Selatan pada triwulan III tahun 2014 yang diukur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011 No. 11/02/63/Th XV, 6 Februari 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2011 Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2011 tumbuh sebesar 6,12%, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor jasajasa sebesar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 31/05/Th. XIV, 5 Mei 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN I-2011 TUMBUH 6,5 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014 No. 40/08/36/Th.VIII, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014 PDRB Banten triwulan II tahun 2014, secara quarter to quarter (q to q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,17 persen,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/08/72/Th. XIV, 5 Agustus 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri APRIL 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi April 2017 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I 2017 Pada triwulan 1 2017 perekonomian Indonesia, tumbuh sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 11/02/72/Th. XVII. 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah pada tahun 2013 yang diukur dari persentase kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 72/11/35/Th. X, 5 November 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2012 Ekonomi Jawa Timur Triwulan III Tahun 2012 (y-on-y) mencapai 7,24 persen

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri FEBRUARI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Februari 2017 Pendahuluan Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,02%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN II TAHUN 2015 No. 38/08/36/Th.IX, 5 Agustus 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN II TAHUN 2015 EKONOMI BANTEN TRIWULAN II TAHUN 2015 TUMBUH 5,26 PERSEN LEBIH CEPAT DIBANDINGKAN DENGAN TRIWULAN YANG SAMA TAHUN SEBELUMNYA

Lebih terperinci

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 11/02/34/Th.XVI, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN SEBESAR 5,40 PERSEN Kinerja perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2014 No. 63/08/Th. XVII, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2014 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2014 TUMBUH 5,12 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik

Lebih terperinci

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga.

Dari sisi permintaan (demmand side), perekonomian Kalimantan Selatan didorong permintaan domestik terutama konsumsi rumah tangga. No. 064/11/63/Th.XVIII, 5 November 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN III-2014 Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 6,19 persen, lebih lambat dibandingkan

Lebih terperinci

PDRB/PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2009

PDRB/PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2009 No. 20/05/51/Th. III, 15 Mei PDRB/PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I Pertumbuhan ekonomi Bali yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan I dibanding triwulan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 58/08/35/Th. XII, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR I. dan Struktur Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Ekonomi Jawa Timur Triwulan II - 2014 (y-on-y)

Lebih terperinci

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun. Indonesia pada tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5% (yoy), sedangkan pertumbuhan triwulan IV-2011 secara tahunan sebesar 6,5% (yoy) atau secara triwulanan turun 1,3% (qtq). PDB per kapita atas dasar harga berlaku

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULANAN KINERJA PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR. Triwulan III

LAPORAN TRIWULANAN KINERJA PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR. Triwulan III LAPORAN TRIWULANAN KINERJA PEREKONOMIAN KALIMANTAN TIMUR Triwulan III 2 0 1 6 Diterbitkan Oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah P r o v i n s i K a l i m a n t a n T i m u r Boleh dikutip dengan menyebut

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014 No. 47/08/72/Thn XVII, 05 Agustus PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK No. 12/02/Th. XIII, 10 Februari 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERTUMBUHAN PDB TAHUN 2009 MENCAPAI 4,5 PERSEN Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2009 meningkat sebesar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I )

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I ) BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 034/05/64/Th.XVIII, 5 Mei 2015 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I 2015 1) EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I 2015 : PERTUMBUHAN Y ON Y 1,32 PERSEN DAN Q

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2010 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 28/05/35/Th. VIII, 10 Mei 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2010 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2010 sebesar 5,82 persen Perekonomian Jawa Timur pada

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013 BADAN PUSAT STATISTIK No. 55/08/Th. XVI, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013 EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2013 TUMBUH 5,81 PERSEN Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 %

PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 % No, 11/02/13/Th.XVII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,2 % Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2013 meningkat sebesar 6,2 persen terhadap 2012, terjadi pada semua

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/05/72/Thn XIV, 25 Mei 2011 PEREKONOMIAN SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2011 MENGALAMI KONTRAKSI/TUMBUH MINUS 3,71 PERSEN Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NTB No. 73/11/52/X/2016, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III-2016 TUMBUH 3,47 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN I/2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN I/2014 No.29/05/71/Th. VIII, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TRIWULAN I/2014 Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 067/08/64/Th.XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2017 EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2017 : PERTUMBUHAN Y-ON-Y 6,44 PERSEN DAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2014 SEBESAR -2,98 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2014 SEBESAR -2,98 PERSEN 2 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 48/08/34/Th.XVI, 5 Agustus 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2014 SEBESAR -2,98 PERSEN Kinerja pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PDRB TRIWULAN II-2009 KALIMANTAN SELATAN

PERKEMBANGAN PDRB TRIWULAN II-2009 KALIMANTAN SELATAN No. 026/08/63/Th.XII, 10 Agustus 2009 PERKEMBANGAN PDRB TRIWULAN II-2009 KALIMANTAN SELATAN Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2009 terhadap triwulan I-2009 (q to q) mencapai angka 16,68 persen. Pertumbuhan

Lebih terperinci

Kata pengantar. Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka

Kata pengantar. Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka Kata pengantar Publikasi Data Strategis Kepulauan Riau Tahun 2012 merupakan publikasi perdana yang disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen data terhadap data-data yang sifatnya strategis, dalam

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017 No. 27/05/36/Th.X, 5 Mei 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017 EKONOMI BANTEN TRIWULAN I TAHUN 2017 TUMBUH 5,90 PERSEN LEBIH CEPAT DIBANDING TRIWULAN I TAHUN 2016 Perekonomian Banten triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009

PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN 2009 No. 09/02/15/Th. IV, 10 Februari 2010 PERTUMBUHAN EKONOMI JAMBI TAHUN Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi pada tahun meningkat sebesar 6,4 persen dibanding tahun 2008. Peningkatan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA No. 27 / VIII / 16 Mei 2005 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PDB INDONESIA TRIWULAN I TAHUN 2005 TUMBUH 2,84 PERSEN PDB Indonesia pada triwulan I tahun 2005 meningkat sebesar 2,84 persen dibandingkan triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 071/08/64/Th.XVIX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2016 EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II - 2016 : PERTUMBUHAN Y ON Y 2,26 PERSEN

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Tahun 2016 Perkembangan Indikator Ekonomi Makro tahun 2016 sebagaimana yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Kaltim, sebelumnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU No. 21/05/14/Th.XII, 5 Mei PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU Ekonomi Riau Tanpa Migas Triwulan I Tahun mencapai 7,51 persen Ekonomi Riau termasuk migas pada triwulan I tahun, yang diukur dari kenaikan Produk Domestik

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 27/05/61/Th. XVI, 6 Mei PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 5,79 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 11/02/35/Th.XV, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2016 TUMBUH 5,55 PERSEN MEMBAIK DIBANDING TAHUN 2015 Perekonomian Jawa Timur

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 08/02/Th.XVII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN IV TAHUN Pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas pada triwulan IV- secara triwulanan (q-to-q) mencapaai

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2012

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2012 No. 06/05/62/Th.VI, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2012 PDRB Kalimantan Tengah Triwulan I-2012 dibanding Triwulan yang sama tahun 2011 (year on year) mengalami sebesar 6,26

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2011 No. 24/05/51/Th. V, 5 Mei 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2011 Pada Triwulan I 2011, PDRB Bali tumbuh sebesar 0,75 persen dibanding Triwulan IV - 2010 (quarter to quarter/q-to-q). Pertumbuhan

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 27/05/61/Th. XVII, 5 Mei PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 4,69 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2014 SEBESAR 3,41 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2014 SEBESAR 3,41 PERSEN BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 27/05/34/Th.XVI, 5 Mei 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2014 SEBESAR 3,41 PERSEN Kinerja pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007

PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 40/11/31/Th. IX, 15 November 2007 PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2007 Perekonomian DKI Jakarta pada triwulan III tahun 2007 yang diukur berdasarkan PDRB

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri MARET 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Maret 2017 Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pertumbuhan ekonomi nasional, yang diukur berdasarkan PDB harga konstan 2010, pada triwulan IV

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PEREKONOMIAN KALIMANTAN BARAT PERTUMBUHAN PDRB TAHUN 2013 MENCAPAI 6,08 PERSEN No. 11/02/61/Th. XVII, 5 Februari 2014 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA No. 10/02/94/Th. X, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 EKONOMI PAPUA TAHUN 2016 TUMBUH 9,21 PERSEN TUMBUH LEBIH CEPAT DIBANDING TAHUN LALU Perekonomian

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PDRB Triw I-2009 KALSEL

PERKEMBANGAN PDRB Triw I-2009 KALSEL No. 014/05/63,Th XII, 15 Mei 2009 PERKEMBANGAN PDRB Triw I-2009 KALSEL A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi triw I-2009 terhadap triw IV-2008 (q to q) = - 7,72 %. Pertumbuhan ekonomi triw I-2009

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Pada triwulan I 2012 pertumbuhan Kepulauan Riau mengalami akselerasi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 6,34% (yoy)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 09/02/Th.XX, 6 Februari 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH EKONOMI ACEH SELAMA TAHUN DENGAN MIGAS TUMBUH 3,31 PERSEN, TANPA MIGAS TUMBUH 4,31 PERSEN. Perekonomian Aceh

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 11/02/16/Th.XVIII, 5 Februari 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN TUMBUH 4,50 PERSEN Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN III TAHUN 2016 No. 64/11/36/Th.X, 7 November 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN III TAHUN 2016 EKONOMI BANTEN TRIWULAN III TAHUN 2016 TUMBUH 5,35 PERSEN MELAMBAT DIBANDINGKAN DENGAN TRIWULAN YANG SAMA TAHUN SEBELUMNYA

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 26/05/61/Th. XV, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I-2012 EKONOMI KALIMANTAN BARAT TUMBUH 6,0 PERSEN Perekonomian Kalimantan Barat yang diukur berdasarkan

Lebih terperinci

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH No. 06/02/72/Th. XIV. 7 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH Ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2010 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan

I. PENDAHULUAN. dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan proses transformasi yang dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Pembangunan ekonomi dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2008 Sebagai dampak dari krisis keuangan global, kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2008 mengalami penurunan yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT)

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.63/11/61/Th. XVI, 6 November 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2013 EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2013 TUMBUH 6,41 PERSEN Produk Domestik Regional

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013 Asesmen Ekonomi Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II-2013 mengalami pelemahan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II -2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II -2016 -4,94-1,00-0,71 2,38 3,53 3,25 3,50 3,47 10,01 No. 45/08/63/Th.XX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II -2016 EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II TAHUN 2016 TUMBUH 3,98

Lebih terperinci

EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II :

EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II : BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 066/08/64/Th.XX, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II-2017 EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II -2017 : PERTUMBUHAN Y-ON-Y 3,58 PERSEN DAN Q-T-

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2012 No. 26/05/51/Th. VI, 7 Mei 2012 PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2012 Pada Triwulan I-2012, PDRB Bali mengalami kontraksi ( negatif) sebesar 0,06 persen dibanding Triwulan IV-2011 (quarter to

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 069/08/64/Th.XIX, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2016 EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II - 2016 : PERTUMBUHAN Y ON Y : -1,30 PERSEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 52/08/35/Th.XV, 7 Agustus 2017 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017 TUMBUH 5,03 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 Perekonomian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK No. 16/02/Th. XVII, 5 Februari 2014 PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERTUMBUHAN PDB TAHUN 2013 MENCAPAI 5,78 PERSEN Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78

Lebih terperinci