1. Investment research and advise.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Investment research and advise."

Transkripsi

1 BID-ASK SPREAD Mekanisme penghargaan di lantai bursa pada dasarnya tidak berbeda dengan kegiatan pasar umumnya. Tetapi jika seseorang ingin membeli atau menjual efek, orang tersebut tidak dapat langsung membeli atau menjual efek di lantai bursa melainkan harus melalui anggota bursa. Anggota bursa selanjutnya akan bertindak sebagai penjual atau pembeli. Aktivitas jual dan beli saham di lantai bursa dilakukan perusahaan pialang melalui orang yang ditunjuk sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Atas jasanya kepada investor, pialang atau broker mendapat balas jasa yang besarnya ditentukan antara investor dan pialang. Proses penjualan saham di stock exchange market (pasar bursa saham atau pasar modal atau bursa efek) umumnya menggunakan sistem lelang (auction) sehingga pasar sekunder ini juga sering disebut dengan suction market. Disebut dengan pasar lelang karena transaksi dilakukan secara terbuka dan harga ditentukan oleh supply (penawaran) dan demand (permintaan) dari anggota bursa yang meneriakkan ask price atau harga penawaran terendah untuk dijual dan bid price (harga permintaan tertinggi untuk beli). New York Stock Exchange (NYSE), Tokyo Stock Exchange (TSE), Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES) menggunakan sistem lelang, yaitu order pembelian dan penjualan sekuritas ditemukan sampai dicapai harga kesepakatan. Saat ini pasar sekunder yang terbesar di dunia adalah NYSE. NYSE dan TSE menyimpan order pembelian dan penjualan dalam bentuk batch. Jika broker di lantai bursa belum dapat mengeksekusi order karena harga yang diinginkan klien masih jauh dari harga yang dikutip (harga bid dan ask), mereka menitipkan order ini ke specialist untuk mengeksekusinya nanti jika harga yang diinginkan sudah bertemu dengan harga pasar. Broker di lantai bursa kemudian akan membayar komisi ke specialist. Specialist merupakan anggota dari bursa yang mendapat tugas untuk mengamati, mencatat dan menstabilkan harga serta volume transaksi dari suatu saham tertentu. Seorang specialist menangani saham beberapa perusahaan. Akan tetapi saham satu perusahaan hanya ditangani oleh satu specialist. Karena specialist selalu mengikuti dan mencatat perkembangan harga dari saham tertentu, specialist akan segera mengetahui jika harga yang didalam order bertemu dengan harga pasar (Jogiyanto, 2010). 1

2 Dalton (1993) mengelompokkan pihak-pihak yang berpartisipasi di NYSE (New York Stock Exchange) sebagai floor brokers, two-dollars brokers, bond brokers, competitive traders, competitive market makers (dealers), dan specialist. Floor brokers, two-dollars brokers dan bond brokers cenderung berfungsi sebagai perantara jual beli sekuritas untuk mendapatkan komisi. Sedangkan competitive traders, competitive market makers dan specialist melakukan aktivitas jual beli sekuritas untuk mendapatkan keuntungan (capital gain). Pada kondisi tertentu competitive traders dan competitive market makers dapat bertindak sebagai broker. Dengan demikian competitive traders dan competitive market maker dapat bertindak sebagai dealer maupun broker di NYSE. Investor tidak dapat langsung melakukan transaksi di lantai bursa, tetapi diwakili oleh broker. Investor dapat memilih sendiri jenis dari broker yang diinginkan, yaitu misalnya fullservice broker atau discount broker. Full-service broker menawarkan jasa yang lengkap termasuk sebagai berikut: 1. Investment research and advise. Tidak semua individual investor dapat melakukan sendiri penelitian yang berkualitas disebabkan oleh keterbatasan dana, waktu dan keahlian. Penelitian sejenis ini dapat disediakan oleh broker yang bonafit dalam bentuk laporan-laporan atau publikasi rutin. Hasil penelitian yang dibutuhkan oleh investor dapat meliputi trend pasar, prospek masa depan suatu perusahaan dan lain sebagainya. 2. Asset management. Broker dapat berfungsi seperti halnya bank komersial, yaitu memberikan pinjaman dan mengelola dana yang dipercayakan. Untuk maksud seperti ini, investor dapat membuka rekening di broker yang disebut dengan rekening marjin (margin account). 3. Order execution. Tanpa melalui jasa broker, membeli dan menjual sekuritas merupakan hal yang tidak mudah. Misalnya, tanpa melalui broker, penjual harus mencari sendiri pembeli yang cocok dengan harga yang ditawarkan. Dengan broker, investor tidak perlu khawatir dengan semua kegiatan pembelian dan penjualan ini. 2

3 4. Clearing. Setelah suatu order dieksekusi, sebenarnya masih banyak pekerjaan administrasi yang menunggu sesudahnya. Selain pekerjaan administrasi tersebut cukup panjang, mereka juga harus dilakukan tidak boleh menyimpang dengan semua regulasi dan hukum yang berlaku. Discount broker sebaliknya hanya manawarkan jasa yang minimum dengan komisi yang rendah. Discount broker biasanya hanya menawarkan jasa order execution dan clearing. Ada dua cara melakukan pembayaran untuk pembelian sekuritas, yaitu dengan rekening kas atau dengan rekening marjin. Pembayaran dengan rekening kas mengharuskan investor untuk membayar penuh semua nilai pembeliannya sebelum atau pada tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo umumnya adalah 4 hari (T+4) setelah tanggal transaksi. Sedangkan rekening marjin berarti pembelian sekuritas dengan cara membayar terlebih dahulu sebagian (marjin) dari keseluruhan harga yang ada dan sisanya meminjam dari broker (Jogiyanto, 2010). Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, berarti harga tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran, ada dua jenis pasar di lantai bursa, yaitu pasar reguler dan pasar negoisasi. Pada pasar reguler harga terbentuk melalui proses tawar menawar secara terus menerus berdasar kekuatan pasar, sedangkan pasar negoisasi dilakukan dengan cara negoisasi (Tanti, 2008). Suatu transaksi tidak akan terjadi jika masih terdapat perbedaan antara bid dan ask. Dengan kata lain, Bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi yang ditawarkan oleh pihak yang akan melakukan pembelian saham tersebut dengan harga jual terendah dari pihak yang bersedia menjual saham tersebut. Konsep perhitungan spread adalah dengan membuat rata-rata bid-ask spread harian untuk setiap jenis saham yang diteliti selama periode observasi. Pengertian bid-ask spread menurut Fatmawati dan Asri (1999) adalah persentase selisih antara bid-price dengan ask-price atau dikenal dengan istilah cost of transaction imediary to investor. Bid-price mempunyai arti harga tertinggi yang diinginkan oleh dealer, sedangkan ask-price adalah harga terendah yang ditawarkan oleh penjual untuk pembeli. 3

4 Sedangkan Fabozzi dan Modigliani (1996) mengartikan bahwa bid-ask spread sebagai selisih harga yang ditawarkan oleh dealer dengan harga terendah. Spread merupakan selisih antara harga beli tertinggi yang menyebabkan investor bersedia untuk membeli saham tertentu dengan harga jual terendah yang menyebabkan investor bersedia untuk menjual sahamnya. Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian-penelitian terdahulu bahwa bid-ask spread merupakan fungsi dari transaction cost, mempengaruhi perdagangan yang menyebabkan investor mengharapkan untuk menahan lebih panjang financial asset yang memiliki biaya transaksi yang lebih tinggi. Biaya transaksi meliputi biaya komisi, biaya pelaksanaan, dan biaya peluang yang dapat dikelompokkan menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel (Fabozzi, 1999). Bid-ask spread juga dapat diartikan sebagai selisih harga beli tertinggi dengan trader (pedagang saham) bersedia membeli suatu saham dengan harga jual terendah yang trader bersedia menjual saham tersebut. Secara konseptual bid-ask spread adalah kompensasi ekonomi yang diberikan kepada market maker atas pelayanan atau jasanya (Halim dan Hidayat, 2000, hal 70). Bid-ask spread merupakan faktor yang dipertimbangkan investor untuk mengambil keputusan apakah menahan atau menjual saham tersebut. Hal yang harus diperhatikan investor untuk memutuskan membeli atau menjual pada harga tertentu yaitu mengetahui seberapa besar perbedaan (spread) antara permintaan beli (bid) dan harga tawaran jual (ask). Bid-ask spread dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: quoted spread, yang merupakan perbedaan antara harga penawaran dan permintaan yang ditawarkan oleh market maker kepada pelanggan potensial atau ada juga yang mengatakan perbedaan antara kuota permintaan dan penawaran oleh dealer pada waktu tertentu. Selanjutnya effective spread atau realized spread, yang merupakan perbedaan yang terjadi ketika seorang market maker membayar dan menerima cadangan sekuritasnya atau perbedaan rata-rata antara harga ketika dealer menjual pada suatu waktu dan ketika delaer membeli pada suatu waktu lebih awal. Biasanya effective spread hampir selalu lebih sedikit daripada qouted spread. Bahkan di Amerika, effective spread cenderung hanya setengah dari quoted spread. Quoted spread menunjukkan perbedaan antara kutipan (quote) terendah untuk menjual (ask) dan kutipan (quote) tertinggi untuk membeli (bid) (Coughenour dan Shastri, 1999, hal 2). 4

5 Berkaitan dengan pengukuran spread tersebut, Hamilton (1991) berpendapat bahwa ada dua model spread yakni dealer spread dan market spread. Model spread yang dapat digunakan adalah market spread yang merupakan beda antara highest bid dengan lower ask yang terjadi pada saat tertentu, sedangkan dealer spread tidak digunakan karena tidak sesuai untuk diteliti. Berkaitan dengan ask price dan bid price yang sama-sama mewakili daftar keterangan mengenai saham, maka Copeland dan Galai (1983) menyatakan bahwa besar kecilnya spread ditentukan oleh harga, volume perdagangan dan volume saham. Stoll (1989) menyatakan bahwa broker memperoleh kompensasi dari selisih antara harga jual (ask) dan harga beli (bid). Pada umumnya harga beli saham (bid price) lebih rendah dari harga sebenarnya. Pada umumnya besarnya spread yang merupakan selisih antara harga jual dan harga beli lebih dari 1%. Mengenai spread tidak terlepas dari adanya aktivitas yang dilakukan pihak-pihak tertentu yang dapat mempengaruhi besarnya transaksi sekuritas di lantai bursa. Broker dan dealer dapat dikatakan sebagai perantara perdagangan sekuritas yang dilakukan individu secara tidak langsung. Broker akan melakukan transaksi atas nama investor sedangkan dealer melaksanakan transaksi untuk mendapatkan keuntungan sendiri dengan cara membeli terlebih dahulu saham lalu kemudian menjual kembali saham tersebut. Market makers akan mendapatkan keuntungan kompensasi karena aktivitas membeli dilakukan pada saat harga beli (bid-price) lebih rendah daripada true price dan menjual saham pada saat harga jual (ask-price) saham lebih tinggi daripada true price (Stoll:1989). Ketidakpastian yang dihadapi dealer disebabkan karena adanya ketidakseimbangan informasi (information-asymmetry) di sekitar pengumuman laporan keuangan. Untuk mengurangi ketidakpastian tersebut, dealer membutuhkan informasi yang diikuti pula kebutuhan akan biaya. Besarnya ketidakseimbangan informasi yang dihadapi dealer akan tercermin pada spread yang ditentukannya. Dealer selalu berusaha menentukan spread secara wajar dengan memperhatikan kejadian tertentu, kondisi atau informasi apa saja yang memberikan sinyal mengenai surat berharga yang dimilikinya. 5

6 Teori spread merupakan teori quoted spread (Stoll, 1989, hal 115). Quoted spread harus meliputi tiga macam jenis biaya yang dihadapi dealer, yaitu (Stoll, 1989, hal 115); Callahan et al., 1997, hal 51; Coughenour dan Shastri, 1999, hal 2; Halim dan Hidayat, 2000, hal 70): 1. Biaya pemrosesan pesanan (order processing cost) Merupakan biaya dealer dalam mengatur perdagangan dan menyiapkan transaksi. Biaya pemrosesan pesanan ini antara lain: administrasi, pelaporan, proses komputer, telepon dan lainnya. Biaya pemrosesan pesanan ini semula ditekankan oleh Demsetz (1968) dan Tinic (1972). Semua peneliti menyadari pentingnya biaya ini dan jenis biaya ini dapat diobservasi secara langsung. 2. Biaya pemilikan sekuritas (inventory holding cost) Merupakan biaya dealer ketika membeli persediaan sekuritas. Biaya pemilikan saham ini juga menunjukkan trade off antara memiliki terlalu banyak saham dan memiliki terlalu sedikit saham. Banyak sedikitnya saham yang dipegang juga dapat ditunjukkan oleh lama tidaknya trader memegang saham tersebut. Opportunity cost merupakan bagian terbesar dari biaya pemilikan saham. Biaya pemilikan sekuritas ini muncul dari pengasumsian oleh dealer terhadap risiko seperti dalam Stoll (1987), Ho dan Stoll (1981), serta Amihud dan Mendelson (1980) yang meneliti dampak dari terbatasnya persediaan. Sebagai penjual saham, dealer harus menyimpan saham sebagai persediaannya. Risiko harga saham yang berfluktuasi dan biaya kesempatan dari modal yang tertanam di persediaan tersebut menimbulkan biaya persediaan. 3. Biaya asimetris informasi (adverse information cost) Biaya ini berhubungan erat dengan aliran informasi dalam pasar modal, oleh karena itu hal ini menjadi perhatian para ahli keuangan. Biaya asimetri informasi ini timbul karena adanya dua pihak trader yang tidak sama dalam memiliki dan mengakses informasi. Pihak pertama adalah informed trader yang memiliki informasi superior dan pihak lain adalah uninformated trader yang inferior dalam informasi. Pihak uninformed trader akan berupaya mengurangi risiko kerugian dalam perdagangan sahamnya yang tercermin dengan mempertinggi nilai bid-ask spread. 6

7 Dari ketiga biaya yang melahirkan bid-ask spread tersebut, biaya pemrosesan pesanan merupakan penyebab yang paling jelas dan dapat diobservasi secara langsung. Sedangkan dua biaya lainnya, yaitu biaya pemilikan dan asimetri informasi kurang dapat diobservasi secara langsung, sehingga memerlukan proksi untuk mengukurnya. Oleh karena itu, kedua biaya tersebut lebih sering diteliti pengaruhnya terhadap bid-ask spread oleh para peneliti. Spread saham dalam perdagangan sekuritas, investor berkeinginan untuk membeli dan/atau menjual sesuai dengan harga dan jumlah yang diinginkan. Tidaklah selalu memperoleh harapan tersebut secara simultan. Market maker (baik dealer maupun broker) berusaha untuk mengatasi adanya ketidaksamaan terhadap order (keinginan) yang dihadapi investor. Broker akan melakukan transaksi atas nama investor untuk mendapatkan komisi, sedangkan dealer melakukan transaksi untuk memperoleh keuntungan sendiri dengan cara membeli suatu saham lalu kemudian menjualnya kembali kepada pembeli. Market maker tersebut memperoleh kompensasi karena aktivitas membeli dilakukan pada saat harga beli (bid price) lebih rendah daripada true price dan menjual saham pada saat harga jual (ask price) lebih tinggi daripada true price. Perbedaan antara bid price dengan ask price tersebut dikenal dengan bid-ask spread. Dalam kondisi terbentuknya spread demikian disebut effective spread. Terdapat tiga alternatif pandangan mengenai proses perdagangan dan biayanya yang berhubungan dengan pembentukan spread, yaitu: 1. Jika pembentukan spread merefleksikan biaya order processing, maka ask dan bid akan terletak pada seputar harga yang sesungguhnya (true price). Kondisi demikian dinamakan effective spread, dan dealer akan menutup biaya yang terjadi. Semakin lebar spread yang terbentuk maka biaya transaksi akan meningkat dan investor tidak lagi tertarik terhadap sekuritas tersebut. 2. Jika spread merefleksikan biaya inventory holding, maka harga bid dan ask pada waktu t=1 akan diturunkan di bawah true price dengan tujuan menginduksi penjualan saham oleh dealer dan menghalangi penambahan kegiatan pembelian saham oleh dealer. Spread yang terbentuk berada di bawah true price sebesar 0,5 spread. 3. Jika spread merefleksikan adverse information cost, kondisi yang terjadi sama seperti di atas, harga expected equilibrium menjadi rendah, di bawah true price semula. Hal ini diakibatkan oleh dampak informasi yang ada dan diasumsikan bahwa trader memiliki 7

8 informasi tersebut. Selanjutnya kondisi demikian menyebabkan dealer dapat menawar dengan harga yang lebih rendah. Misalkan kondisi matching order dapat dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan bantuan pihak tertentu atau spesialis, maka kurva penawaran akan mengalami pergeseran ke atas. Pergeseran tersebut diakibatkan oleh adanya biaya yang harus dihadapi spesialis sebagai perantara investor yaitu cost of standing ready & cost of waiting. Perpotongan antara kurva permintaan semula dengan kurva penawaran baru akan menghasilkan harga ask. Apabila kemudian terdapat investor yang ingin membeli sekuritas tersebut, maka memotivasi spesialis untuk menetapkan harga beli di bawah harga keseimbangan. Kondisi ini menyebabkan kurva permintaan bergeser ke bawah menjadi kurva permintaan baru. Perpotongan antara kurva penawaran semula dengan kurva permintaan baru menghasilkan harga bid. Perbedaan antara harga ask dengan harga bid dikenal dengan bid-ask spread yaitu ukuran biaya kesediaan (price of immediacy) dalam transaksi sekuritas. Fungsi dari spesialis lain yang penting adalah menstabilkan pasar dengan menyeimbangkan kekuatan-kekuatan permintaan (order untuk membeli) dan panawaran (order untuk menjual). Sebagai contohnya adalah pada situasi order untuk menjual (supply) jauh melebihi order untuk membeli (demand). Untuk kasus seperti ini harga dari sekuritas dapat turun dengan drastis. Untuk menstabilkan harga, specialist kemudian melakukan pembelian untuk menyerap kelebihan saham yang ditawarkan. Mekanisme stabilisasi harga semacam ini tidak dilakukan di BEI, karena specialist tidak digunakan di BEI atau di BES (Jogiyanto, 2010). Besarnya bid-ask spread dapat dikaitkan dengan besarnya biaya transaksi dan efisiensi pasar. Bila diasumsikan pasar modal adalah dalam keadaan efisien setengah kuat, maka informasi yang ada akan tercermin sesegera mungkin dalam harga saham. Dalam kondisi demikian bisa dipastikan antara pihak yang akan membeli maupun menjual saham memiliki muatan informasi yang sama terhadap suatu peristiwa. Karena muatan informasi yang dimiliki antara calon pembeli dan calon penjual saham adalah sama, maka harga saham yang muncul dalam tawar menawar di transaksi diperkirakan hampir sama dan tercipta rentang transaksi atau spread yang kecil. 8

9 Bid-ask spread sebenarnya mengukur informasi tidak simetris (asymmetric information) antara dealer dan investor. Pedagang saham mempunyai informasi lebih lengkap yang dapat mempengaruhi harga saham dibandingkan informasi yang dimiliki oleh pedagang lain. Perbedaan informasi yang dimiliki ini menunjukkan informasi tidak simetris (asymmetric information) antara satu pedagang dan pedagang yang lain. Besarnya tingkat informasi tidak simetris (asymmetric information) ini tergantung pada pola kedatangan informasi. Sebelum diumumkannya informasi baru yang spesifik dari suatu perusahaan, tingkat informasi tidak simetris besar. Contoh kejadian yang memberikan informasi yang spesifik dari suatu perusahaan adalah pengumuman merjer, pengumuman laba, dan pengumuman dividen. Secara khusus, dealer atau spesialis yang berhubungan dengan saham perusahaan ini dianggap sebagai pihak yang tidak mempunyai informasi (uninformed traders). Pihak-pihak yang tidak mempunyai informasi ini akan menderita kerugian yang besar karena mereka harus siap berdagang dengan informasi yang lebih sedikit. Beberapa peneliti menunjukkan bahwa ketika dealer merasa tingkat informasi tidak simetris meningkat, mereka melebarkan bid-ask spread (sumber laba dari para dealer) untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari pedagang yang mempunyai informasi (informed traders). Karena itu dapat diduga bahwa bid-ask spread akan melebar sebelum pengumuman laba atau dividen. Bid-ask spread ditentukan oleh dealer. Bid-ask spread yang terlalu tinggi akan menguntungkan dealer, namun bid-ask spread yang terlalu rendah akan mengakibatkan saham tersebut menjadi kurang aktif diperdagangkan. Bid-ask spread yang terlalu rendah akan merugikan dealer, namun bid-ask spread yang terlalu rendah akan mengakibatkan saham tersebut menjadi lebih aktif diperdagangkan. Oleh karena itu, dealer akan berusaha untuk menentukan tingkat bid-ask spread yang optimal, yaitu tingkat bid-ask spread yang tidak merugikan dealer dan membuat saham tersebut aktif diperdagangkan. Selain dealer, informasi mengenai bid-ask spread dan faktor-faktor yang mempengaruhinya juga penting bagi pelaku pasar modal lainnya, seperti emiten, investor maupun calon investor. Dengan begitu para pelaku pasar modal dapat membuat keputusan yang efisien dengan manajemen sahamnya. 9

10 KESIMPULAN Transaksi di bursa saham melibatkan beberapa pihak, diantaranya dalah Broker, Spesialis dan Dealer. Mereka dapat dikatakan sebagai perantara perdagangan sekuritas yang dilakukan individu secara tidak langsung. Broker pada dasarnya hanyalah mempertemukan pihak penjual dan pihak pembeli. Broker melakukan transaksi atas nama investor dan tidak memiliki atau mengambil risiko apapun karena sebenarnya ia tidak mengambil posisi. Untuk jasanya tersebut ia mendapatkan fee dari pihak yang melakukan jual beli tersebut. Sedangkan dealer melaksanakan transaksi untuk mendapatkan keuntungan sendiri dengan cara mmebeli terlebih dahulu saham tersebut dengan harapan akan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Jadi dealer mengambil posisi risiko dengan membeli saham tersebut untuk kepentingan portofolionya, ia kemungkinan akan mengalami kerugian bilamana harga efek tersebut turun atau bahkan tidak laku terjual. Jika broker di lantai bursa belum dapat mengeksekusi order karena harga yang diinginkan klien masih jauh dari harga yang dikutip (harga bid dan ask), mereka menitipkan order ini ke specialist untuk mengeksekusinya nanti jika harga yang diinginkan sudah bertemu dengan harga pasar. Dalam transaksi penjualan saham di Bursa tidak dapat terjadi dengan begitu mudah. Karena pada dasarnya transaksi baru bisa terjadi jika antara penjual dan pembeli telah menemukan harga kesepakatan. Perbedaan antara harga yang diinginkan pembeli dan harga yang diinginkan penjual ini dinamakan bid-ask spread. Bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi yang ditawarkan oleh pihak yang akan melakukan pembelian saham tersebut dengan harga jual terendah dari pihak yang bersedia menjual saham tersebut. Tanpa adanya kesepakatan harga tersebut, transaksi penjualan sekuritas belum bisa terjadi. Harga yang disepakati harus dapat menguntungkan berbagai pihak, bukan malah merugikan. 10

11 DAFTAR PUSTAKA Hartono, J. 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh, BPFE- YOGYAKARTA, Yogyakarta. Ratna, A. 2004, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bid-Ask Spread, Tesis, Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang. Satiari, F. 2009, Analisis Perbedaan Sistem Fraksi Harga Saham terhadap Variabel Bid-Ask Spread, Depth, dan Volume Perdagangan, Tesis, Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang. Selvia, N. 2013, Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value dan Variance Return terhadap Holding Period Saham Sektor Pertambangan, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.1 No.3, Februari Srihartati, 2001, Analisis Reaksi Berlebihan, Efek Bid-Ask Spread, Firm Size, dan Likuiditas dalam Fenomena Price Reversal di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang. Yuliastari, T. 2008, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bid-Ask Spread Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang. Yuningsih, , Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Transaction Cost pada Holding Period Saham Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol.6 No.1, April

ANALISIS PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RETURN TERHADAP BID-ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC

ANALISIS PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RETURN TERHADAP BID-ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC ANALISIS PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RETURN TERHADAP BID-ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu strategi investasi pasif yang sering digunakan dalam melakukan investasi saham adalah strategi buy and hold. Strategi ini berkenaan dengan keputusan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya Indonesia, dituntut menunjukkan performa yang lebih baik. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam lingkungan persaingan global yang disertai dengan dukungan teknologi informasi yang ada saat ini, membuat setiap perusahaan di negara berkembang salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar bisa mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak

Lebih terperinci

M. Andryzal Fajar, SE., M.Sc., AK., CA

M. Andryzal Fajar, SE., M.Sc., AK., CA M. Andryzal Fajar, SE., M.Sc., AK., CA Andryzal_fajar@uny.ac.id Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharga di pasar modal. Pasar Primer Pasar Sekunder Pasar Ketiga Pasar keempat. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. serta Atkins dan Dyl (1997) holding period merupakan rata-rata panjangnya waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. serta Atkins dan Dyl (1997) holding period merupakan rata-rata panjangnya waktu BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian holding period saham Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan seorang investor dalam berinvestasi dengan sejumlah uang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan issuer (orang yang membutuhkan dana). Investor saham akan memperoleh. keuntungan dari perubahan harga saham dan dividen.

I. PENDAHULUAN. dengan issuer (orang yang membutuhkan dana). Investor saham akan memperoleh. keuntungan dari perubahan harga saham dan dividen. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana alternatif bagi perusahaan untuk menghimpun dana dari investor. Pasar modal memegang peranan penting bagi perusahaan yang bertujuan menjembatani

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Stock split merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan oleh investor

TINJAUAN PUSTAKA. Stock split merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan oleh investor II. TINJAUAN PUSTAKA A. Stock Split 1. Pengertian Stok Split Stock split merupakan salah satu informasi penting yang dibutuhkan oleh investor sebagai suatu aktivitas yang dilakukan para manajer perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal merupakan wadah bagi pemilik modal (investor) untuk melakukan investasi dan salah satu alternatif untuk melakukan pembiayaan. Pasar modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Holding period adalah lamanya waktu yang diperlukan investor untuk berinvestasi dengan sejumlah uang yang bersedia dikeluarkan. Holding period juga berarti ratarata

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Perdagangan di Bursa Efek Indonesia. investor atau untuk membentuk portofolionya sendiri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Perdagangan di Bursa Efek Indonesia. investor atau untuk membentuk portofolionya sendiri. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Sistem perdagangan yang digunakan di Bursa Efek Indonesia adalah order driven market system dan sistem lelang kontinyu (continues auction

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seharusnya seorang investor membuat keputusan mengenai pemilihan sekuritas,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. seharusnya seorang investor membuat keputusan mengenai pemilihan sekuritas, BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi dapat di artikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul Transaction

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul Transaction 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan Atkins dan Dyl (1997) dengan judul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. mungkin terjadi dengan cepat dan akurat (Robbert Ang, 2001). Konsep

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori. mungkin terjadi dengan cepat dan akurat (Robbert Ang, 2001). Konsep BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar modal efisien Efficient Market atau pasar yang efisien merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan surat berharga lainnya. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individuindividu

BAB I PENDAHULUAN. dan surat berharga lainnya. Di tempat inilah para pelaku pasar yaitu individuindividu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sebuah pasar yang dibentuk oleh negara untuk memperdagangkan berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, opsi, dan surat berharga lainnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 9 BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Bursa Efek Indonesia BEI merupakan satu satunya pasar modal yang ada di Indonesia. Transaksi perdagangan di BEI menggunakan orderdriven

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bid-Ask Spread Menurut Stoll (1989:115), Bid Ask Spread adalah kompensasi ekonomi yang diberikan kepada market maker atas pelayanan/jasanya. Bid Ask Spread dibedakan menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi sekuritas di pasar modal. Spread adalah perbedaan kurs jual dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi sekuritas di pasar modal. Spread adalah perbedaan kurs jual dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Spread Teori mengenai spread tidak terlepas oleh adanya aktivitas yang dilakukan oleh anggota bursa yang dapat mempengaruhi besarnya transaksi sekuritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan dalam berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi dewasa ini menjadi pilihan masyarakat dalam menggunakan kelebihan dananya. Menurut Tandelilin (2010:2) investasi merupakan komitmen atas sejumlah

Lebih terperinci

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari

Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari Investasi Investasi Investasi: pada hakikatnya merupakan kegiatan menempatkan sejumlah dana yang dimiliki saat ini dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Konsep Pasar Modal yang Efisien Konsep pasar modal yang efisien memang bisa diartikan secara berbeda untuk tujuan yang berbeda pula. Untuk bidang keuangan,

Lebih terperinci

Nabila. Abdul Halim Ati Retna Sari. (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan, Malang)

Nabila. Abdul Halim Ati Retna Sari. (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan, Malang) Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Analisa Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value dan Variance Return Terhadap Holding Period Saham Biasa Pada Perusahaan Manufaktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penanaman modal yang dilakukan saat ini dengan harapan keuntungan dimasa yang akan datang. Kegiatan investasi menjadi semakin berkembang

Lebih terperinci

Kosep Dasar: Saham Aru A m ru H. H Prim Pri andar m i andar

Kosep Dasar: Saham Aru A m ru H. H Prim Pri andar m i andar Kosep Dasar: Saham Arum H. Primandari Investasi Investasi Investasi: pada hakikatnya merupakan kegiatan menempatkan sejumlah dana yang dimiliki saat ini dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa

Lebih terperinci

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana B. Pasar Sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa diperjual-belikan. Pasar Sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Teori yang Berkaitan dengan Likuiditas Saham

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Teori yang Berkaitan dengan Likuiditas Saham BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori yang Berkaitan dengan Likuiditas Saham 2.1.1.1 Teori Sinyal dan Asimetri Informasi Asumsi dari teori sinyal bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai corporate action. Corporate action adalah aktivitas emiten 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bagi investor untuk menanamkan modalnya. Syarat utama bagi investor untuk menanamkan modalnya adalah perasaan aman dan memperoleh laba

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen ANALISIS PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIAN RETURN SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI

ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) Pasar yang efisien adalah suatu pasar bursa dimana efek yang diperjualbelikan merefleksikan seluruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar Modal (Bursa Efek/Stock Exchange) merupakan tempat untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. Pasar Modal (Bursa Efek/Stock Exchange) merupakan tempat untuk memperoleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar Modal (Bursa Efek/Stock Exchange) merupakan tempat untuk memperoleh sumber pembiayaan eksternal perusahaan dan juga untuk memperoleh pendapatan dengan berinvestasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

BAB I PENDAHULUAN. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat bertemunya pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana bertemu untuk menjualbelikan sekuritasnya. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan transaksi sekuritas atau tempat dimana pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a) Pengertian Pasar Modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a) Pengertian Pasar Modal BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pasar Modal a) Pengertian Pasar Modal Seperti halnya pasar pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli. Pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi yaitu sebagai penyedia fasilitas yang mempertemukan dua

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007).

BAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007). BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat semakin tidak asing dengan istilah investasi. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Likuiditas (liquidity) mengacu pada ketersediaan sumber daya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Likuiditas (liquidity) mengacu pada ketersediaan sumber daya 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1.Likuiditas Saham Likuiditas (liquidity) mengacu pada ketersediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek (Wild et al,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Investasi 2.1.1.1. Pengertian Investasi Istilah investasi memiliki beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. spread, market value dan variance return terhadap stock holding period

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. spread, market value dan variance return terhadap stock holding period BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh bidask spread, market value dan variance return terhadap stock holding period pada saham

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Berbagai ilmuwan dan peneliti banyak yang membahas dan mendefinisikan mengenai likuiditas. Meskipun demikian, para pelaku pasar masih belum seragam dan kurang lengkap dalam mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu singkat ketika berinvestasi di pasar modal. Untuk menghindari resiko kerugian yang besar, maka dalam berinvestasi,

BAB I PENDAHULUAN. waktu singkat ketika berinvestasi di pasar modal. Untuk menghindari resiko kerugian yang besar, maka dalam berinvestasi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pembahasan tentang pasar modal semakin menarik. Hal ini karena orang (investor) dapat memperoleh keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat apabila berinvestasi

Lebih terperinci

Pasar modal merupakan tempat bertemunya berbagai pihak khususnya perusahaan. penjual saham dan obligasi serta tujuan dari penjualan digunakan untuk

Pasar modal merupakan tempat bertemunya berbagai pihak khususnya perusahaan. penjual saham dan obligasi serta tujuan dari penjualan digunakan untuk 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan tempat bertemunya berbagai pihak khususnya perusahaan penjual saham dan obligasi serta tujuan dari penjualan digunakan untuk memperkuat modal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2007), obligasi merupakan suatu kontrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2007), obligasi merupakan suatu kontrak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Obligasi Obligasi merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan dana bagi perusahaan dan juga merupakan salah satu alternatif bagi pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. menurunkan biaya transaksi jual beli saham. Akan tetapi informasi dibalik kebijakan

PENDAHULUAN. menurunkan biaya transaksi jual beli saham. Akan tetapi informasi dibalik kebijakan PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG Penurunan fraksi harga (tick size) dalam beberapa tahun terakhir telah banyak dilakukan oleh pasar modal di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kebijakan ini diterapkan dengan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pasar modal Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kapitalisasi pasar maupun naiknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masih banyak saham yang tidak aktif diperdagangkan atau tidak bergerak yang

BAB I PENDAHULUAN. Masih banyak saham yang tidak aktif diperdagangkan atau tidak bergerak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Likuiditas bursa saham di Indonesia sudah lama dinilai belum maksimal. Masih banyak saham yang tidak aktif diperdagangkan atau tidak bergerak yang sering disebut dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi perusahaan go public dituntut untuk meningkatkan daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian ini menggunakan data historis tentang harga saham, jumlah lembar saham dan index harga saham gabungan diperoleh dari Yahoo Finance tahun

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version  BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dewasa ini menunjukan bahwa sejalan dengan semakin kompleksnya dunia usaha membawa dampak pada tingginya tingkat persaingan antara perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan pada dasarnya membutuhkan pembiayaan untuk kegiatan operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah satunya dapat diperoleh dari

Lebih terperinci

biaya variabel adalah komponen biaya transaksi yang tidak mudah diukur, yang

biaya variabel adalah komponen biaya transaksi yang tidak mudah diukur, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Tcoritis 2.1.1. Transaction Cost Menurut Fabozzi dalam bukunya Manajemen Investasi (1999:255-265) biaya transaksi meliputi biaya komisi, biaya pelaksanaan, dan biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi saham property dan real estate adalah salah satu pilihan investasi yang menarik. Industri property memiliki supply lahan yang terbatas sementara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya penyebaran atau kapitalisasi nilai perusahaan, karena dalam stock split

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adanya penyebaran atau kapitalisasi nilai perusahaan, karena dalam stock split BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Stock Split Menurut Baridwan (2002;241), stock split adalah usaha perusahaan untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dengan mengurangi nilai nominal saham. Pengurangan

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM Saham Sebagai Pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di dalam pasar modal. Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan

Lebih terperinci

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN FIRM SIZE

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN FIRM SIZE PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN FIRM SIZE Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pemecahan Saham (Stock Split) Informasi bersifat informatif apabila memiliki kriteria kelengkapan, relevansi dan tepat waktu sehingga mampu memberikan gambaran yang jelas mengenai

Lebih terperinci

Kata kunci : harga saham, volume perdagangan, ukuran perusahaan, bid ask spread.

Kata kunci : harga saham, volume perdagangan, ukuran perusahaan, bid ask spread. PENGARUH HARGA SAHAM, VOLUME PERDAGANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP BID-ASK SPREAD PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Viri Anggraini (virianggraini@ymail.com)

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. Indonesia, tempat perdagangan saham bagi perusahaan yang sudah go public dilakukan di Bursa

BAB I LATAR BELAKANG. Indonesia, tempat perdagangan saham bagi perusahaan yang sudah go public dilakukan di Bursa BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan tidak terlepas dari kebutuhan dana untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. surat berharga (obligasi) ataupun saham. Pasar modal memungkinkan para

BAB II KAJIAN PUSTAKA. surat berharga (obligasi) ataupun saham. Pasar modal memungkinkan para 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan wadah alternatif penghimpunan dana sebelum perbankan. Dimana di dalam pasar modal memungkinkan pemilihan sekuritas

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM? Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Jakarta

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM? Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Jakarta BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM? Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Jakarta Saham Sebagai Pilihan Investasi (1) Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di pasar modal Saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and supply) terhadap jumlah lembaran saham, jika harga saham dinilai terlalu mahal (overvalued)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab

BAB V PENUTUP. Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis serta pembahasan yang telah dilakukan pada babbab sebelumnya, maka penelitian yang bertujuan untuk menganalisis perubahan abnormal return, bid-ask spread,

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

Bab II. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 7 Bab II Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 2.1 Perubahan Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Sesuai dengan Surat Keputusan No. KEP-00071/BEI/11-2013 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan membahas hubungan antara manajemen (agent) dengan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan membahas hubungan antara manajemen (agent) dengan BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan membahas hubungan antara manajemen (agent) dengan pemegang saham (principal). Principal menyediakan fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang dan penambahan financial assets pada saat yang sama sehingga memungkinkan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, VOLUME PERDAGANGAN, DAN VOLATILITY SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PADA INDEKS LQ45. Lukman Dwi Adisetia.

PENGARUH HARGA, VOLUME PERDAGANGAN, DAN VOLATILITY SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PADA INDEKS LQ45. Lukman Dwi Adisetia. PENGARUH HARGA, VOLUME PERDAGANGAN, DAN VOLATILITY SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD SAHAM PADA INDEKS LQ45 Lukman Dwi Adisetia Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga, volume

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar untuk bebagai instrument keuangan jangka panjang yang biasa diperjualbelikan baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Pasar

Lebih terperinci

BAB I. memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang

BAB I. memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk memperluas usahanya, hal ini dilakukan dengan mengadakan ekspansi. Untuk melakukan ekspansi ini perusahaan

Lebih terperinci

Vol. 5 Oktober 2013 ISSN:

Vol. 5 Oktober 2013 ISSN: Vol. 5 Oktober 2013 ISSN: 1858-2559 EFEK BID-ASK, FIRM SIZE DAN LIKUIDITAS DALAM FENOMENA PRICE REVERSAL SAHAM WINNER DAN LOSER KELOMPOK ENTITAS INDEKS LQ-45 PERIODE 2009-2011 DI BURSA EFEK INDONESIA RISMAEKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi, para investor membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal adalah tempat bagi perusahaan untuk mengumpulkan modal dengan cara menawarkan sahamnya kepada masyarakat maupun publik. Keterlibatan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kondisi penduduk, tingkat pengangguran, tingkat pendidikan, kemajuan teknologi, sosial budaya, dan tentunya kondisi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BID-ASK SPREAD SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BID-ASK SPREAD SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA Zelda Aprilia : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bid-Ask Spread... FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BID-ASK SPREAD SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA Zelda Aprilia STIE Perbanas Surabaya Informasi Artikel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal pada hakikatnya memiliki sifat yang sama dengan pasar barang atau pasar tradisional pada umumnya. Karena dalam pasar modal terdapat kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Penelitian Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber dana yang diperoleh dari investor untuk membiayai kegiatan usahanya. Pembagian dividen periode

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO Pasar Modal di Indonesia Pasar modal Indonesia dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PUBLIKASI DIVIDEN TERHADAP REAKSI HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konflik kepentingan terus meningkat karena pihak principal tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konflik kepentingan terus meningkat karena pihak principal tidak dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Asimetri Informasi Konflik kepentingan terus meningkat karena pihak principal tidak dapat memonitor aktivitas agent sehari-hari untuk memastikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternative pendanaan bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternative pendanaan bagi perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis membuat perusahaan-perusahaan bersaing untuk menunjukkan kinerja terbaiknya. Pada umumnya setiap perusahaan didirikan dngan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Outlook Ekonomi dan Pasar Modal 2011, minat investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia pada tahun 2011 tumbuh hingga 20%. Hal ini membuktikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan perekonomian suatu negara. Kondisi pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Risk Averse Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya volume perdagangan saham hal tersebut menandakan bahwa saham

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya volume perdagangan saham hal tersebut menandakan bahwa saham BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Volume perdagangan saham merupakan salah satu parameter aktivitas jual beli saham di bursa, semakin meningkat jual beli saham maka aktivitas perdagangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Struktur Mikro Pasar (Market Microstructure Theory)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Struktur Mikro Pasar (Market Microstructure Theory) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Struktur Mikro Pasar (Market Microstructure Theory) Teori struktur mikro pasar digunakan sebagai dasar hipotesis

Lebih terperinci