FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN Abstract

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN Abstract"

Transkripsi

1 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN 2013 Frenita Sohia 1, Sori Muda 2, Jemadi 2 1 Mahasiswa Deartemen Eidemiologi FKM USU 2 Dosen Deartemen Eidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.21 Kamus USU Medan, frenitasohia@yahoo.co.id Abstract Dysmenorrhea is menstrual ain and craming that usually centered in the lower abdomen that occurs before or during menstruation. The revalence of dysmenorrhea in Indonesia in 2008 was 64.25%, consisting 54.89% rimary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. The results of Novia research at SMA St. Thomas Medan in 2012 showed 84.4% of adolescents had dysmenorrhea, with mild ain intensity of 46.7%, 30.0% moderate ain, and severe ain 23.3%. To determine factors associated with dysmenorrhea at SMK Negeri 10 Medan in 2013, conducted research using cross sectional design. Samle was many 171 students were taken by simle random samling. Univariate data were analyzed descritively and bivariate data were analyzed using the chi square test with 95% CI. The result of the research shown that roortion revalence of dysmenorrhea was 81,30%. The highest roortion of the dysmneorrhea of the resondent at the category ages years old (85,90%), ages of menarche 12 years old (83,70%), normal menstrual cycles (82.90%), long eriods 7 days (87.20%), family history (87.10%), underweight (88.00%), and less exercise (85.80%). the result of bivariate analysis, Generally there is a significant association between age ( = 0.020), age of menarche ( = 0.031), duration of menstruation ( = 0.046), family history ( = 0.019), nutritional status ( = 0.043), and exercise habits ( = 0.019) and dysmenorrhea. And there was no significant correlation between menstrual cycle and dysmenorrhea. It is exected that students who have dysmenorrhea accomanied fast menarche age, long term eriods, irregular menstrual cycles, and family history of dysmenorrhea in order to see a doctor. And always exercise and kee normal body weight. Keywords: Dysmenorrhea, Adolescent, Risk Factors Pendahuluan Masa remaja meruakan masa eralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliuti erubahan biologis, sikologis, dan sosial. World Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun. 1 Salah satu tanda seorang eremuan telah memasuki usia ubertas adalah terjadinya menstruasi. Menstruasi adalah engeluaran cairan secara berkala dari vagina selama usia reroduksi. 2 Menstruasi biasanya terjadi ada usia 11 tahun dan berlangsung hingga menoause (ada usia tahun). 3 Gangguan ginekologi ada masa remaja yang sangat sering terjadi adalah gangguan yang berhubungan dengan siklus menstruasi, endarahan uterus disfungsi, yang termasuk di dalamnya adalah dismenore, re menstrual syndrome, dan hirsutisme. Gangguan yang aling sering terjadi adalah dismenore. 4 adalah nyeri haid yang biasanya bersifat kram dan berusat ada 1

2 erut bagian bawah yang terasa sebelum atau selama menstruasi, terkadang samai arah sehingga mengganggu aktivitas. 5 daat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dismenore rimer dan dismenore sekunder. rimer yaitu nyeri ada saat menstruasi yang dijumai tana adanya kelainan ada alat-alat genitalia yang nyata, sedangkan dismenore sekunder yaitu nyeri ada saat menstruasi yang disebabkan oleh kelainan ginekologi seerti salingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis servitis uteri, dan lain-lain. 6 Pada tahun 2005 sebanyak 75% remaja wanita di Mesir mengalami dismenore, 55,3 % dismenore ringan, 30% dismenore sedang, dan 14,8% dismenore berat. 7 Pada tahun yang sama di Jeang angka kejadian dismenore rimer 46 %, dan 27,3 % dari enderita absen dari sekolah dan ekerjaannya ada hari ertama menstruasi. 8 Hasil enelitian di China tahun 2010 menunjukkan sekitar 41,9% - 79,4% remaja wanita mengalami dismenore rimer. 31,5% - 41,9 % terjadi ada usia 9 13 tahun dan 57,1% - 79,4% ada usia tahun. 9 Pada tahun 2012 revalensi dismenore rimer di Amerika Serikat ada wanita umur tahun adalah 59,7%, dengan derajat kesakitan 49% dismenore ringan, 37% dismenore sedang, dan 12% dismenore berat yang mengakibatkan 23,6% dari enderitanya tidak masuk sekolah. 10 Prevalensi dismenore di Indonesia tahun 2008 sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore rimer dan 9,36% dismenore sekunder. 11 Pada tahun 2010 di Manado 98,5% siswi Sekolah Menengah Pertama ernah mengalami dismenore, 94,5% mengalami nyeri ringan, sedangkan yang mengalami nyeri sedang dan berat 3,5% dan 2%. 12 Hasil enelitian Mahmudiono ada tahun 2011, angka kejadian dismenore rimer ada remaja wanita yang berusia tahun di Indonesia sekitar 54, 89%. 13 Hasil enelitian Novia ada tahun 2012 menunjukkan 84.4 % remaja usia tahun di SMA St. Thomas 1 Medan mengalami dismenore. Dengan intensitas 2 nyeri ringan 46,7%, nyeri sedang 30,0%, dan nyeri berat 23,3%. 14 Dari hasil survei endahuluan yang telah dilakukan ada tanggal 3 Februari 2013 ada 10 siswi SMK Negeri 10 Medan, ditemukan 8 siswi mengalami dismenore dan 3 dari siswi tersebut mengalami dismenore yang sangat menganggu aktivitas mereka dan biasanya tidak masuk sekolah ada hari ertama menstruasi. Perumusan masalah dalam enelitian ini adalah belum diketahui faktor faktor yang berhubungan dengan dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 Tujuan umum dari enelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 dan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui roorsi revalens dismenore, distribusi roorsi kejadian dismenore, hubungan antara umur dengan kejadian dismenore, hubungan antara umur menarche dengan kejadian dismenore, hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian dismenore, hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore, hubungan antara riwayat dismenore ada keluarga dengan kejadian dismenore, hubungan antara status gizi dengan kejadian dismenore, hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun Metode Penelitian Penelitian ini bersifat observasional analitik, dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 10 Medan ada bulan Februari Juni Poulasi enelitian ini adalah seluruh siswi SMK Negeri 10 Medan, dari kelas X XI yang berjumlah 404 orang. Perhitungan samel enelitian ini menggunakan rumus besar samel dengan jumlah oulasi yang diketahui. 15 n = Z 2 [ (1-)] N Z 2 [ (1-)] + (N-1) E 2 n : Besar samel minimal N : oulasi Z : Tingkat keercayaan (95% = 1,96) : Proorsi enderita dismenore (0,74) E : Kesalahan engambilan samel yang dikehendaki (5%)

3 Dengan menggunakan rumus tersebut diketahui samel sebanyak 171 orang. Data dalam enelitian ini adalah data rimer dan data sekunder. Data rimer dieroleh secara langsung dari siswi dengan menggunakan metode wawancara dengan menggunakan kuesioner dan engukuran tinggi serta berat badan siswi, sedangkan data sekunder dieroleh dari temat dilakukannya enelitian yaitu SMK Negeri 10 Medan. Data univariat dianalisis secara deskritif sedangkan data bivariat dengan chi-square 95% CI. Hasil dan Pembahasan Analisis Univariat Proorsi revalens kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 daat dilihat ada tabel di bawah ini Tabel 1 Proorsi Prevalens Kejadian ada Siswi SMK Negeri Kejadian Frekuensi Proorsi (%) , ,70 Pada tabel 1 daat dilihat bahwa roorsi revalens kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 adalah 81,30%. Distribusi roorsi resonden berdasarkan umur di SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 daat dilihat ada tabel di bawah ini Tabel 2 Distribusi Proorsi Resonden Berdasarkan Umur di SMK Negeri Umur Frekuensi Proorsi (%) (Tahun) , ,00 > ,80 Pada tabel 2 daat dilihat bahwa berdasarkan kelomok umur, roorsi resonden tertinggi ada ada kelomok umur tahun (83,00%) dan yang terendah adalah ada kelomok umur 14 tahun (8,20%). Hal ini daat terjadi karena ada umumnya siswa SMA berada ada usia tahun. Pada enelitian ini diakai rentang usia tersebut karena dismenore ada umumnya terjadi 2 3 tahun setelah menarche, dimana usia ideal mengalami menstruasi yang ertama adalah tahun. 16 Distribusi roorsi umur menarche ada siswi SMK Negeri daat dilihat ada tabel di bawah ini Tabel 3 Distribusi Proorsi Resonden Berdasarkan Umur Menarche ada Siswi SMK Negeri 10 Medan Tahun 2013 Umur Frekuensi Proorsi (%) Menarche (Tahun) , ,10 > ,60 Pada tabel 3 daat dilihat bahwa berdasarkan umur menarche, roorsi resonden tertinggi ada ada kelomok umur 12 tahun (50,30%) dan yang terendah adalah ada kelomok umur > 14 tahun (7,60%). Menarche atau menstruasi ertama ada umumnya dialami remaja ada usia tahun, namun ada beberaa kasus daat terjadi ada usia 12 tahun. 17 Usia menarche yang ceat daat terjadi karena 2 faktor, faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor genetik yang diturunkan, sedangkan faktor eksternal seerti faktor makanan, ola hidu, dan status gizi. 18 Distribusi roorsi siklus menstruasi ada siswi SMK Negeri daat dilihat ada tabel di bawah ini Tabel 4 Distribusi Proorsi Siklus Menstruasi Pada Siswi SMK Negeri 10 Medan Tahun 2013 Siklus Frekuensi Proorsi (%) Menstruasi Normal ,40 normal 42 24,60 Pada tabel 4 daat dilihat bahwa berdasarkan siklus menstruasi, roorsi tertinggi adalah resonden dengan siklus menstruasi normal (75,40%) dan yang terendah adalah resonden dengan siklus menstruasi tidak normal (24,60%). Dari hasil enelitian diketahui 75,40 % siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 bersiklus 3

4 menstruasi normal. Hal ini terjadi karena ada umumnya 3 tahun setelah menarche siklus menstruasi akan teratur (24 31 hari), karena hormon hormon reroduksi telah berfungsi dengan baik. 19 Distribusi roorsi lama menstruasi ada siswi SMK Negeri daat dilihat ada tabel di bawah ini Tabel 5 Distribusi Proorsi Resonden Berdasarkan Lama Menstruasi ada Siswi SMK Negeri 10 Medan Tahun 2013 Lama Frekuensi Proorsi (%) Menstruasi 7 hari 86 50,30 < 7 hari 85 49,70 Pada tabel 5 daat dilihat bahwa berdasarkan lama menstruasi, roorsi tertinggi adalah resonden dengan lama menstruasi 7 hari (50,30%) dan yang terendah adalah resonden dengan lama menstruasi < 7 hari (49,70%). Distribusi roorsi riwayat dismenore ada keluarga ada siswi SMK Negeri 10 Medan Tahun 2013 daat dilihat ada tabel di bawah Tabel 6 Distribusi Proorsi Resonden Berdasarkan Riwayat ada Keluarga ada Siswi SMK Negeri Riwayat Frekuensi Proorsi (%) Keluarga Ada ,10 ada 70 40,90 Pada tabel 6 daat dilihat bahwa berdasarkan riwayat keluarga, roorsi tertinggi adalah resonden yang memiliki riwayat keluarga dismenore (59,10%) dan yang terendah adalah resonden yang tidak memiliki riwayat keluarga dismenore (40,90). Riwayat enyakit ada keluarga adalah riwayat medis di masa lalu dari anggota keluarga yang memunyai hubungan darah. Pada umumnya terdaat ersamaan kondisi fisik dalam keluarga. 20 Distribusi roorsi status gizi ada siswi SMK Negeri daat dilihat ada tabel 7 4 Tabel 7 Distribusi Proorsi Resonden Berdasarkan Status Gizi ada Siswi SMK Negeri Status Gizi Frekuensi Proorsi (%) Underweight 75 43,90 Normal 80 46,80 Overweigth 16 9,30 Pada tabel 7 daat dilihat bahwa berdasarkan status gizi, roorsi tertinggi adalah resonden dengan status gizi normal (46,80%) dan yang terendah adalah resonden dengan status gizi lebih (overweight) (9,30%). Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang daat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dengan enggunaan zat zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih. 21 Distribusi roorsi kebiasaan olahraga ada siswi SMK Negeri daat dilihat ada tabel di bawah ini Tabel 8 Distribusi Proorsi Kebiasaan Olahraga ada Siswi SMK Negeri Olahraga Frekuensi Proorsi (%) Jarang ,20 Sering 51 29,80 Pada tabel 8 daat dilihat bahwa berdasarkan kebiasaan olahraga, roorsi resonden tertinggi adalah yang jarang berolahraga (70,20%) dan yang roorsi resonden terendah adalah yang sering berolahraga (29,80%). Analisis Bivariat Hubungan Umur dengan Tabel 9 Tabulasi Silang Hubungan Umur dengan Kejadian ada Siswi SMK Negeri 10 Tahun 2013 Umur Kejadian = 95%) ,3 5 35, ,050 (0,917 1,203) 0, , , ,611 > ,3 7 46, (0,153 0,594) Berdasarkan tabel 9 daat dilihat bahwa roorsi dismenore tertinggi ada

5 kelomok umur tahun yaitu 85,90% dan yang terendah ada kelomok umur > 17 tahun yaitu 53,30%. menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,020 yang berarti secara umum terdaat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun Sedangkan jika dibandingkan menurut kelomok umur 14 tahun dengan kelomok umur tahun, yang meruakan umur yang berisiko mengalami dismenore, hasil uji statistik dengan menggunkan uji chi square dieroleh nilai =0,486 yang berarti tidak terdaat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian dismenore. Untuk kelomok umur tahun jika dibandingkan dengan kelomok umur > 17 tahun dengan menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,001 yang berarti terdaat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian dismenore. Rasio revalens kejadian dismenore ada kelomok umur tahun dengan kelomok umur > 17 tahun adalah 1,611 (0,513 0,594). Artinya siswi ada kelomok umur tahun memiliki kemungkinan resiko 1,6 kali lebih besar mengalami dismenore dibandingkan dengan siswi ada kelomok umur > 17 tahun. ada umumnya terjadi 2 3 tahun setelah menarche, umur menarche yang ideal adalah tahun, sehingga dismenore lebih banyak terjadi ada usia tahun. Selain itu ada usia tersebut terjadi erkembangan organ organ reroduksi dan erubahan hormonal yang signifikan. 16 Pada awal masa menstruasi sering terjadi siklus menstruasi yang anovulatoir atau menstruasi tana eleasan sel telur yang disebabkan kurangnya resons uman balik dari hiotalamus terhada estrogen dan ovarium. Paaran estrogen yang terus menerus ada ovarium dan eluruhan endometrium yang berroliferasi mengakibatkan ola menstruasi yang tidak teratur dan sering disertai dengan rasa nyeri. 22 Hubungan Umur Menarche dengan Tabel 10 Tabulasi Silang Hubungan Umur Menarche dengan Kejadian ada Siswi SMK Negeri Umur Menar che Kejadian = 95%) , , ,568 (0,598-0,716 0, , , ,117 > ,8 6 46, (0,539-1,026) Berdasarkan tabel 10 daat dilihat bahwa roorsi dismenore tertinggi ada kelomok umur menarche < 12 tahun yaitu 83,70% dan terendah ada kelomok umur > 14 tahun yaitu 46,20%. menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,031 artinya secara umum terdaat hubungan yang bermakna antara umur menarche dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun Sedangkan jika dibandingkan menurut kelomok umur menarche 12 tahun dengan kelomok umur menarche tahun, yang meruakan umur ideal remaja eremuan mengalami menstruasi ertama, hasil uji statistik dengan menggunkan uji chi square dieroleh nilai =0,037 yang berarti terdaat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian dismenore. Rasio revalens kejadian dismenore ada kelomok umur menarche 12 tahun dengan kelomok umur menarche tahun adalah 1,568 (0,598 0,716). Artinya siswi yang menstruasi ada umur 12 tahun memiliki kemungkinan resiko 1,6 kali lebih besar mengalami dismenore dibandingkan dengan siswi yang menstruasi ada umur tahun. Untuk kelomok umur menarche tahun jika dibandingkan dengan kelomok umur menarche > 14 tahun dengan menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,210 yang berarti tidak terdaat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian dismenore. 5

6 Pubertas adalah suatu masa transisi antara masa anak anak dan dewasa yang diengaruhi oleh berbagai faktor yang komleks yang berkaitan dengan ertumbuhan dan erkembangan organ organ reroduksi. Salah satu tanda remaja wanita sudah memasuki masa ubertas adalah menarche. Menarche atau menstruasi ertama ada umumnya dialami remaja ada usia tahun, namun ada beberaa kasus daat terjadi ada usia 12 tahun. 17 Umur menarche yang terlalu muda ( 12 tahun) dimana organ organ reroduksi belum berkembang secara maksimal dan masih terjadi enyemitan ada leher rahim, maka akan timbul rasa sakit ada saat menstruasi. karena organ reroduksi wanita belum berfungsi secara maksimal. 23 Hubungan Siklus Menstruasi dengan Tabel 11 Tabulasi Silang Hubungan Siklus Menstruasi dengan Kejadian ada Siswi SMK Negeri Siklus Menstruasi Kejadian Normal , , normal 32 76, , ,33 Berdasarkan tabel 11 daat dilihat bahwa roorsi dismenore tertinggi ada kelomok siswi dengan siklus menstruasi normal yaitu 82,90% dan terendah ada kelomok siswi dengan siklus menstruasi tidak normal yaitu 76,20%. menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,330 artinya tidak terdaat hubungan yang bermakna antara siklus menstruasi dengan kejadian dismenore. = 95%) 1,089 (0,904 1,312) Hubungan Lama Menstruasi dengan Kejadian Tabel 12 Tabulasi Silang Hubungan Lama Menstruasi dengan Kejadian ada Siswi SMK Negeri 10 Tahun 2013 Lama Menstru asi Kejadian 7 hari 75 87, , < 7 hari 64 75, , ,046 Berdasarkan tabel 12 daat dilihat bahwa roorsi dismenore tertinggi ada kelomok siswi dengan lama menstruasi 7 hari yaitu 87,20% dan terendah ada kelomok siswi dengan lama menstruasi < 7 hari yaitu 73,30%. menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,046 artinya terdaat hubungan yang bermakna antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore. Rasio revalens siswi dengan lama menstruasi 7 hari dan < 7 hari adalah 1,158 (0,746 0,999). Yang berarti siswi dengan lama menstruasi 7 hari kemungkinan berisiko mengalami dismenore 1,2 kali lebih besar dariada siswi dengan lama menstruasi < 7 hari. Semakin lama menstruasi terjadi, maka semakin sering uterus berkontraksi, akibatnya semakin banyak ula rostaglandin yang dikeluarkan. Akibat rostaglandin yang berlebihan maka timbul rasa nyeri ada saat menstruasi. 24 Hubungan Riwayat ada Keluarga dengan Kejadian Tabel 13 Tabulasi Silang Hubungan Riwayat ada Keluarga dengan Kejadian ada Siswi SMK Negeri Riwayat Keluarga Kejadian = 95%) 1,158 (0,746 0,999) = 95%) Ada 88 87, , ada 51 72, , ,019 1,194 (0,712 0,983) 6

7 Berdasarkan tabel 13 daat dilihat bahwa roorsi dismenore tertinggi ada kelomok siswi yang memiliki riwayat dismenore ada keluarga yaitu 87,10% dan terendah ada kelomok siswi yang tidak memiliki riwayat dismenore ada keluarga yaitu 72,90%. menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,019 artinya terdaat hubungan yang bermakna antara riwayat dismeore ada keluarga dengan kejadian dismenore. Rasio revalens kejadian dismenore ada siswi yang memiliki riwayat dismenore ada keluarga dan yang tidak memiliki riwayat dismenore ada keluarga adalah 1,194 (0,712 0,983). Yang berarti siswi yang memiliki riwayat dismenore ada keluarga memiliki kemungkinan berisiko 1,2 kali lebih besar mengalami dismenore dariada siswi yang tidak memiliki riwayat dismenore ada keluarga. Riwayat keluarga (ibu atau saudara eremuan kandung) meruakan salah satu faktor risiko dismenore. Kondisi anatomi dan fisiologis dari seseorang ada umumnya hamir sama dengan orang tua dan saudara saudaranya. 24 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Tabel 14 Tabulasi Silang Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ada Siswi SMK Negeri 10 Tahun 2013 Status Gizi Under weight Kejadian 66 88,0 9 12, Normal 63 78, , Over weight 0,043 RP (CI= 95%) 1,238 (0,729 0,819) 10 62,5 6 37, ,117 (0,328 0,729) Berdasarkan tabel 14 daat dilihat roorsi dismenore tertinggi ada status gizi rendah (underweight) yaitu 88,00% dan yang terendah ada status gizi lebih yaitu 62,50%. menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,043 artinya secara umum terdaat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun Sedangkan jika dibandingkan status gizi rendah (underweight) dengan status gizi normal, hasil uji statistik dengan menggunkan uji chi square dieroleh nilai =0,006 yang berarti terdaat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian dismenore. Rasio revalens kejadian dismenore ada siswi dengan status gizi rendah (underweight) dengan status gizi normal adalah 1,238 (0,329 0,819). Artinya siswi dengan status gizi rendah (underweight) memiliki kemungkinan resiko 1,2 kali lebih besar mengalami dismenore dibandingkan dengan siswi dengan status gizi normal Untuk siswi dengan status gizi normal jika dibandingkan dengan siswi dengan status gizi lebih (overweight) dengan menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,039 yang berarti terdaat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian dismenore. Rasio revalens kejadian dismenore ada siswi dengan status gizi lebih (overweight) dengan siswi yang berstatus gizi normal adalah 1,117 (0,328 0,729). Artinya siswi dengan status gizi lebih (overweight) memiliki kemungkinan resiko 1,1 kali lebih besar mengalami dismenore dibandingkan dengan siswi yang berstatus gizi normal. Status gizi yang rendah (underweight) daat diakibatkan karena asuan makanan yang kurang, termasuk zat besi yang daat menimbulkan anemia. Anemia meruakan salah satu faktor konstitusi yang menyebabkan kurangnya daya tahan tubuh terhada rasa nyeri sehingga saat menstruasi daat terjadi dismenore. 25 Sedangkan status gizi lebih (overweight) daat juga mengakibatkan dismenore karena terdaat jaringan lemak yang berlebihan yang daat mengakibatkan hierlasi embuluh darah atau terdesaknya embuluh darah oleh jaringan lemak ada organ reroduksi wanita, sehingga darah yang seharusnya mengalir ada roses menstruasi terganggu dan mengakibatkan nyeri ada saat menstruasi. 23 7

8 Olahraga Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Tabel 15 Tabulasi Silang Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian ada Siswi SMK Negeri Kejadian Jarang , , Sering 36 70, , ,0 19 = 95%) 1,215 (1,004 1,473) Berdasarkan tabel 15 daat dilihat bahwa roorsi dismenore tertinggi ada kelomok siswi yang jarang berolahraga yaitu 85,80% dan terendah ada kelomok siswi yang sering berolahraga yaitu 70,60%. menggunakan uji chi square dieroleh nilai =0,019 artinya terdaat hubungan yang bermakna antara kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore. Rasio revalens kejadian dismenore siswi yang jarang berolahraga dan yang yang sering berolahraga adalah 1,215 (1,004 1,473). Siswi yang jarang berolahraga memiliki kemungkinan risiko 1,2 kali lebih besar mengalami dismenore dariada siswi yang sering berolahraga. Adanya hubungan kebiasaan olahraga terhada kejadian dismenore daat disebabkan karena olahraga meruakan salah satu teknik relaksasi yang daat digunakan untuk mengurangi nyeri. Hal ini disebabkan saat melakukan olahraga tubuh akan menghasilkan endorhin. Endorhin dihasilkan oleh otak dan susunan syaraf tulang belakang. Sesuai dengan teori Endorfin-Enkefalin mengenai emahaman mekanisme nyeri adalah ditemukannya resetor oiate di membran sinas dan kornu dorsalis medulla sinalis. Terdaat tiga golongan utama etide oioid endogen, yaitu golongan enkefalin, beta-endorfin, dan dinorfin. Beta-endofin yang dikeluarkan saat olahraga sangat efektif untuk mengurangi rasa nyeri. 25 Kesimulan dan Saran 1. Kesimulan a. Proorsi revalens dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 adalah 81,30%. b. Proorsi siswi yang mengalami dismenore di SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 yang tertinggi ada kelomok umur tahun (85,90%), umur menarche 12 tahun (83,70%), siklus menstruasi normal (82,90%), lama menstruasi 7 hari (87,20%), memiliki riwayat keluarga (87,10%), status gizi rendah (88,00%), dan jarang berolahraga (85,80%). c. Secara umum terdaat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 (=0,020 ; χ 2 =12,365). d. Secara umum terdaat hubungan yang bermakna antara umur menarche dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 (=0,031 ; χ 2 =6,968). e. terdaat hubungan yang bermakna antara siklus menstruasi dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 (=0,330) f. Terdaat hubungan yang bermakna antara lama menstruasi dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 (=0,046 ; χ 2 =3,990 ; RP=1,158 (95% CI=0,746 0,999). g. Terdaat hubungan yang bermakna antara riwayat keluarga dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 (=0,019 ; χ 2 =5,536 ; RP=1,194 (95% CI=0,712 0,983)). h. Secara umum terdaat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 (=0,043 ; χ 2 =6,273) i. Terdaat hubungan yang bermakna antara kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore ada siswi SMK Negeri 10 Medan tahun 2013 (=0,019 ; χ 2 =5,468 ; RP=1,215 (95% CI=1,004 1,473). 2. Saran a. Diharakan keada siswi yang mengalami dismenore disertai umur menarche yang ceat, lama menstruasi yang anjang, 8

9 siklus menstuasi yang tidak teratur, dan riwayat dismenore ada keluarga agar memeriksakan diri ke dokter. b. Diharakan keada siswi agar rajin berolahraga karena daat menurunkan kadar rostaglandin dan mengeluarkan hormon endorhin yang daat mengurangi rasa nyeri serta menjaga berat badan normal karena berat badan yang kurang dan lebih meruakan faktor risiko dari dismenore. c. Diharakan keada ihak sekolah agar daat memberikan enyuluhan keada siswi tentang masalah kesehatan reroduksi khususnya dismenore. Daftar ustaka 1. Kusmiran, E, Kesehatan Reroduksi Remaja dan Wanita. Salemba Medika : Jakarta. 2. Ramaiah. 2006, Gangguan Menstruasi. Yogyakarta : Digiosa Media. 3. Benson, R, Obstetri Ginekologi. Edisi 9. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC. 4. Edmonds, K, Gynaecological Disorders of Childhood and Adolescense : Dewhurst s Textbook of Obstetrics and Gynaecological 7 th Edition. Blackwell Publishing : London. 5. Fritz, M & Seroff L, Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. Liincott Williams & Wilkins. USA. 6. Prawirohardjo, S, Ilmu Kandungan. PT Bina Pustaka : Jakarta. 7. Badawi, K. 2005, Eidemiologi of Dysmenorrhoea among Adolescent Students in Mansoura, Egyt. Eastern Mediterranean Health Journal,Volume Osuga, Y. 2005, Dysmenorrhoea in Jaanese Women. International Journal of Gynecology and Obstetrics. 9. Gui-zhou, H, Prevalence of Dysmenorrhoea in Female Students in a Chinese University : A Prosective Study. Health Journal. 10. Omidvar, S, Characteristics and Determinants of Primary Dysmenorrhea in Young Adults. American Medical Journal. 11. Santoso, Angka Kejadian Nyeri Haid ada Remaja Indonesia. Journal of Obstretics & Gynecology. 12. Lestari, H, Gambaran a ada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Manado. Jurnal Pediatri Volume Mahmudiono, T, Fiber, PUFA and Calcium Intake is Associated With The Degree of Primary Dysmenorrhea In Adolescent Girl Surabaya, Indonesia. Journal of Obstretics & Gynecology. 14. Novia, D, Hubungan dengan Olahraga ada Remaja di SMA St. Thomas 1 Medan. Skrisi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 15. Eriyanto, Teknik Samling Analisis Oini Publik. PT Pelangi Aksara : Yogyakarta 16. Baradero, M, Gangguan Sistem Reroduksi dan Seksualitas. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. 17. Manuaba. 2001, Kaita Selekta Pelaksanaan Rutin Obsterti Ginekologi dan KB. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. 18. Santrock, JW, Adolenscence, Perkembangan Remaja. Erlangga : Jakarta. 19. Hamilton, P, Dasar Dasar Keerawatan Maternitas. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta 20. Burnside, J, Diagnosis Fisik. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta 21. Almatsier, S, Prinsi Dasar Gizi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta 22. Widjanarko, B, Tinjauan Terai ada Primer. Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Unika Atma Jaya 23. Ehrenthal, D, Menstrual Disorders. Versa Press : USA. 9

10 24. Pilliteri, A, Maternal & Child Health Nursing, Care of the Childbearing & Childearing Family 4 th Edition. Liincott William & Wilkins : Philadelhia. 25. Sylvia, W and M. Lorrainne Patofisologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMINORHEA PRIMER PADA SISWI SMA PGRI 2 PALEMBANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMINORHEA PRIMER PADA SISWI SMA PGRI 2 PALEMBANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMINORHEA PRIMER PADA SISWI SMA PGRI 2 PALEMBANG Suci Sulistyorini, Santi, Septi Monica, Selvi Septia Ningsih Dosen Tetap Program Studi Kebidanan STIK Bina Husada

Lebih terperinci

[Type the document title]

[Type the document title] FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN DISMINORHEA PRIMER PADA SISWI SMA PGRI 2 PALEMBANG Oleh Suci Sulistyorini, Santi, Septi Monica, Selvi Septia Ningsih Dosen Tetap Program Studi Kebidanan STIK Bina

Lebih terperinci

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015 ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015 Firina Adelya Sinaga, 2015. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked Pembimbing II : Cherry

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG Eka Rahmadhayanti 1, Anur Rohmin 2 1,2 Program Studi D III Kebidanan, STIK Siti Khadijah

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah htt://jurnal.fk.unand.ac.id 233 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah Fitrah Umi Mutasya 1, Edison 2, Hasnar Hasyim 3 Abstrak Menarche (menars) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa ini remaja mengalami berbagai perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Seseorang yang berada

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2014 SKRIPSI OLEH : DEBY SHINTA O. SIRAIT NIM.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2014 SKRIPSI OLEH : DEBY SHINTA O. SIRAIT NIM. FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANKEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2014 SKRIPSI OLEH : DEBY SHINTA O. SIRAIT NIM. 101000052 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015.

KARYA TULIS ILMIAH. Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015. KARYA TULIS ILMIAH Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015 Oleh : Primadona Yani Gultom 120100279 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG Neng Nani Unani 1 HestiIstyorini 2 ABSTRAK Salah satu tanda keremajaan

Lebih terperinci

Abstrak. Analisis Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Kelas XI SMK YAPSIPA Kota Tasikmalaya

Abstrak. Analisis Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Kelas XI SMK YAPSIPA Kota Tasikmalaya Abstrak ADE SRI SARI ASIH FAKULTAS ILMU KESEHATA UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA PEMINATAN EPIDEMIOLOGI Analisis Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Kelas XI SMK YAPSIPA Kota Tasikmalaya Saat

Lebih terperinci

2.4.3 Epidemiologi Dysmenorrhea Primer Derajat Nyeri Dysmenorrhea Primer Faktor Risiko Dysmenorrhea Primer

2.4.3 Epidemiologi Dysmenorrhea Primer Derajat Nyeri Dysmenorrhea Primer Faktor Risiko Dysmenorrhea Primer DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014 i HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014 OLEH: RANI LESTARI B. 110100128 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015.

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015. HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015 Oleh: FADHILAH ULIMA NASUTION 120100385 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. 1. Wong, D, dkk Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta

Daftar Pustaka. 1. Wong, D, dkk Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta Daftar Pustaka 1. Wong, D, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Penerbit Buku 2. Simamora, R. 2009. Buku Ajar Pendidikan untuk Keperawatan. Penerbit Buku 3. Watson, R. 2002. Anatomi Fisiologi,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA Kartika Rohmah Hidayati 1, Elida Soviana 2, Nur Lathifah Mardiyati 3 1 Alumni Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah individu yang berada pada tahap masa transisi yang unik yang ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu masa yang berada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA Skripsi ini Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijasah SI Kesehatan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO 1 Emi Fadilla 2 Maya Mewengkang 2 John Wantania 1 Kandidat Skrisi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenore merupakan nyeri di bagian bawah perut yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan istirahat saat mengalami dismenore

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja sering disebut masa pubertas. Dimana masa pubertas adalah masa peralihan dari anak anak menjadi dewasa. Dimulai antara usia 7-13 tahun untuk perempuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial. World Health Organisation

Lebih terperinci

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA 0 PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam masa remaja ini, salah satu diantaranya

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI The Southeast Asian Journal of Midwifery Vol. 1, No.1, Oktober 2015, Hal: 16-21 HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI Suriani Beddu, 1* Sitti Mukarramah, 2 Viqy

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SAESAR DI RSUD DR.M.HAULUSSY AMBON Mintje M.Nendissa (Poltekkes Kemenkes Maluku) ABSTRAK Kematian ibu daat disebabkan karena kehamilan dan ersalinan ibu

Lebih terperinci

Romy Wahyuny, Kejadian Dismenorea Pada Mahasiswi Universitas Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 2014

Romy Wahyuny, Kejadian Dismenorea Pada Mahasiswi Universitas Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu 2014 Kejadian Dismenorea Pada Mahasiswi Universitas Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu Genesis dysmenorrhoea In University student Rokan Hulu Pasir Pengaraian Romy Wahyuny* *Dosen Prodi DIII Kebidanan Universitas

Lebih terperinci

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR Sri Syatriani 1, Muliati 2 1 Dosen STIK MAKASSAR 2 Peminatan Gizi STIK Makassar Abstract Background: Growth

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. menstruasi. Nyeri ini sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. menstruasi. Nyeri ini sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dismenore merupakan rasa nyeri yang timbul saat menstruasi. Nyeri ini sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari dan mendorong wanita untuk melakukan pengobatan,

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI 3 SUMBUL TAHUN 2014

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI 3 SUMBUL TAHUN 2014 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMP NEGERI 3 SUMBUL TAHUN 2014 Fidrin 1, Sori Muda 2, Hiswani 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D. dkk, Hubungan antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi... 99 HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI Devillya Puspita D, Selty Tingubun Universitas Respati

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Vicky Yulivantina 201510104279 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS

Lebih terperinci

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore Gambaran Perbedaan Intensitas Dismenore Setelah Melakukan Senam Dismenore Pada Remaja OCTA DWIENDA RISTICA, RIKA ANDRIYANI *Dosen STIKes Hang Tuah ABSTRAK Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH, TINGKAT STRESS, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT DISMENORE PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Yunita Andriani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai aktifitas salah satunya adalah belajar. Seseorang yang dikatakan remaja berada dalam usia 10 tahun sampai

Lebih terperinci

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

PADA SISWI SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2011/2012. Oleh : TOH CHIA THING

PADA SISWI SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2011/2012. Oleh : TOH CHIA THING HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN DISMENORE PADA SISWI SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2011/2012 Oleh : TOH CHIA THING 080100273 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 HUBUNGAN KEBIASAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan sebagai tanda bahwa organ reproduksi sudah berfungsi matang (Kusmiran, 2014). Menstruasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disabilitas yang seringkali dipakai kalangan publik atau institusi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disabilitas yang seringkali dipakai kalangan publik atau institusi pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian ini memperkenalkan beberapa istilah untuk menyebutkan orang dengan disabilitas yang seringkali dipakai kalangan publik atau institusi pemerintah lainnya.

Lebih terperinci

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMP Negeri 22 Bandar Lampung Sylvia V 1), Fitria Saftarina 2) Email: s8182830@gmail.com 1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung,

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN Erni Yuliastuti Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Email : yuliastutierni @ ymail.com Abstrak Masa remaja merupakan masa transisi

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DISMENOREA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN GANGGUAN HAID PADA SISWI SMA DI KECAMATAN SEMARANG BARAT

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DISMENOREA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN GANGGUAN HAID PADA SISWI SMA DI KECAMATAN SEMARANG BARAT PENGARUH PENYULUHAN TENTANG DISMENOREA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN GANGGUAN HAID PADA SISWI SMA DI KECAMATAN SEMARANG BARAT Dessy K.S. Wiyono 1, Yuli Trisetiyono 2, Dodik Pramono 3 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke masa dewasa. Hamid (1999) menentukan usia remaja antara 12 18 tahun dan menggunakan usia 12 20 tahun sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan masa transisi dalam rentang kehidupan manusia yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak yang telah mencapai usia

Lebih terperinci

FAKTOR RISIKO DISMENORE PRIMER PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP X) KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

FAKTOR RISIKO DISMENORE PRIMER PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP X) KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN FAKTOR RISIKO DISMENORE PRIMER PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP X) KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN RISK FACTORS OF PRIMARY DISMINORE IN JUNIOR HIGH SCHOOL (SMP) IN DISTRICT NATAR OF SOUTH

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi menurut WHO dalam RISKESDAS (2010) merupakan suatu keadaan yang utuh, sehat dan sejahtera secara fisik, mental dan sosial, tidak hanya kondisi yang

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMINORE DI SMAN 5 PEKANBARU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMINORE DI SMAN 5 PEKANBARU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMINORE DI SMAN 5 PEKANBARU Erma Kasumayanti Alumni & Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia email_zon3006@yahoo.com ABSTRAK Kesehatan remaja putri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang

Lebih terperinci

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo ARTIKEL PENELITIAN Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Siatana Kota Gorontalo Factors Of Associated With The Visit Antenatal Care (ANC) K4 In Community

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA LUH PUTU JULIANI 1320015007 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA Umiati a, Badar Kirwono b, Dwi Astuti a a Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang Diana Handaria 1, Andra Novitasari 1, Anada Kaporina 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar

Lebih terperinci

Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu Sanusi 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu Sanusi 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN TINDAKAN DALAM PENANGANAN DISMENOREA DI SMP SWASTA KUALUH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2015 Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG Eva Supriatin Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIKep) PPNI Jabar Jalan Ahmad Yani No. 7 Bandung 40112 evatarisa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011). BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun yag ditandai dengan perubahan perilaku seperti susah diatur dan

Lebih terperinci

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE... SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI MTS NEGERI SURABAY YA II PENELITIAN CROSS SECTIONAL Oleh : Nama : Stefani Angel Kumalasari NIM. 131311123020

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI OLAHRAGA AEROBIK DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN FREKUENSI OLAHRAGA AEROBIK DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI HUBUNGAN FREKUENSI OLAHRAGA AEROBIK DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI THE RELATIONSHIP BETWEEN FREQUENCY OF AEROBIC WITH DYSMENORRHEA ON ADOLESCENT GIRLS Rusiana Sri Haryanti 1, Danik Kurniawati

Lebih terperinci

DISMENOREA DAN OLAHRAGA PADA REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

DISMENOREA DAN OLAHRAGA PADA REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN DISMENOREA DAN OLAHRAGA PADA REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN Sri Mukhodim Faridah Hanum1 ), Titin Eka Nuriyanah 2) Program Studi D III Kebidanan FIKES Universitas Muhammadiyah Sidoarjo email: smfhanum@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lantaran tidak mampu menahan rasa nyeri bahkan ada yang sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. lantaran tidak mampu menahan rasa nyeri bahkan ada yang sampai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri haid (dismenorhea) atau nyeri menstruasi adalah karakteristik nyeri yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Terjadi pada hari pertama sampai beberapa hari

Lebih terperinci

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) Sri Utami, Keilmuan Dasar Keperawatan Maternitas Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Indonesia, Staf Akademik Departemen Keperawatan Maternitas

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN. PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN Pinilih Pangesti Utami 1, Adi Isworo 2, Moh. Hanafi 2, Siti Arifah 2 1Mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Magelang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH Mila Wiretno 1, Akmal 2, H. Indar 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kata remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh ke

I. PENDAHULUAN. Kata remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh ke I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kata remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh ke arah kematangan. Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga

Lebih terperinci

Obesitas sebagai Resiko Pemberat Dismenore pada Remaja. Obesity As High RiskOf Dysmenorrhea in Adolescents

Obesitas sebagai Resiko Pemberat Dismenore pada Remaja. Obesity As High RiskOf Dysmenorrhea in Adolescents Obesitas sebagai Resiko Pemberat Dismenore pada Remaja Hani Pratiwi 1, Rodiani 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 2 Bagian Obgyn, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Dismenore

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sekitar 1 miliyar manusia atau setiap 1 di antara 6 penduduk di dunia adalah remaja. Sebanyak 85% diantaranya hidup di negara berkembang, seperti Indonesia. Di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN MENTARI NIM : 145102214 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

Kata Kunci: kalsium, dismenore primer, gejala menstruasi

Kata Kunci: kalsium, dismenore primer, gejala menstruasi ABSTRAK EFEK KONSUMSI KALSIUM TERHADAP SKALA NYERI DISMENORE PRIMER PADA PEREMPUAN USIA 19-24 TAHUN Alfred Tri Susanto, 2016; Pembimbing I : Fen Tih, dr., M.Kes Pembimbing II : Cherry Azaria, dr., M.Kes

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI. Abstract

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI. Abstract HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI Oleh : Sri Aminingsih 1,Kharisma Ayu Susilowati 2,Ichlasi Lintang Suminar 3 Abstract Introduction: Based

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 ANALISIS FAKT RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016 Rahmawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat koresondensi: Rahmaq320@gmail.com/085395118181 ABSTRAK BBLR adalah bayi dengan berat

Lebih terperinci

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Iffah Indri Kusmawati 201510104258 PROGRAM

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR 13-15 TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR KOMANG TRIA MONICA FEBRIANA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH Liza Salawati Abstrak. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1

Lebih terperinci

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SANTRIWATI MADRASAH ALIYAH SWASTA ULUMUDDIN UTEUNKOT CUNDA KOTA LHOKSEUMAWE

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SANTRIWATI MADRASAH ALIYAH SWASTA ULUMUDDIN UTEUNKOT CUNDA KOTA LHOKSEUMAWE HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SANTRIWATI MADRASAH ALIYAH SWASTA ULUMUDDIN UTEUNKOT CUNDA KOTA LHOKSEUMAWE Khairunnisa 1*, Nora Maulina 2 1 Program Studi Kedokteran Fakultas

Lebih terperinci

Hubungan Preeklampsia Berat Pada Ibu Hamil terhadap BBLR di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2005

Hubungan Preeklampsia Berat Pada Ibu Hamil terhadap BBLR di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 2005 Alfaina Wahyuni, Firma Nur Rachmawati, Hubungan Preeklamsia Berat... Hubungan Preeklamsia Berat Pada Ibu Hamil terhada BBLR di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta Periode Tahun 25 The Relation Between Severe Preeclamsia

Lebih terperinci

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013 Ariyanto Pakaya NIM 811409138 Program study Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menstruasi adalah keluarnya periodik darah, lendir dan sel-sel epitel dari rahim yang terjadi setiap bulan. Ini merupakan tonggak penting dalam proses pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979. Sekolah yang beralamat di jalan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Correlation Of Energy Consumption Level, Protein and Food Consumerism With Nutritional Status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Neni Rusnita*, Estu Lovita.P Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya ABSTRAK Mioma Uteri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Prosedur Pengumulan Data 3.. Sumber Data Data yang digunakan dalam enelitian ini meruakan data sekunder yang diambil dari Deartemen Keuangan, BAPEPAM, dan IAPI. Data-data

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE Nita Monica Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi ABSTRAK Menarche adalah menstruasi pertama di tengah masa pubertas yang terjadi di awal masa remaja.

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA Luthfianing Setya Rahmadhani, Rina Sri Widayati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 sekitar seperlima

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI SMA MTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI SMA MTA SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI SMA MTA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan OLEH : TUTI RAHMA

Lebih terperinci

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2010, 2011, DAN 2012

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2010, 2011, DAN 2012 HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2010, 2011, DAN 2012 Oleh: JULIANA SARI HARAHAP 100100049 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesehatan reproduksi remaja saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya masalah seksual saja

Lebih terperinci

PENGETAHUAN HAID PADA REMAJA DI MANADO

PENGETAHUAN HAID PADA REMAJA DI MANADO PENGETAHUAN HAID PADA REMAJA DI MANADO 1 Freddy Kujangke 2 Rudy A Lengkong 2 Eddy Suparman 1 Kandidat SKRIPSI Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi adalah suatu proses yang normal, yang terjadi setiap bulannya pada hampir semua wanita. Menstruasi terjadinya pengeluaran darah, dalam jangka waktu 3-5 hari

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S. HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S. Joseph* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN Endang Wahyuningsih 1), Linda Puspita Sari 2) Abstrak : Anemia merupakan kelainan yang sangat sering

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO 1 Lilis Pratiwi 2 Eddy Suparman 2 Freddy Wagey 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci