LAPORAN WORKSHOP/SOSIALISASI PERLUASAN KUR - Palangka Raya
|
|
- Sucianty Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN WORKSHOP/SOSIALISASI PERLUASAN KUR - Palangka Raya [ Rabu, 16 November :23:04 Oleh : admin] 800x600 Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.msonormaltable {mso-style-name:"table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"times New Roman","serif";} LAPORAN WORKSHOP/SOSIALISASI PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TIM PELAKSANA KOMITE KEBIJAKAN KUR Kamis, 9 Juni 2011 pukul selesai
2 Ruang Aula Bappeda, Jl. Diponegoro No. 60, Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. 1. Kegiatan Koordinasi dan Workshop/Sosialisasi Perluasan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 9 Juni 2011 pukul WIT s.d. selesai, bertempat di Aula Bappeda, Provinsi Kalimantan Tengah, Jalan Diponegoro No. 60, Palangka Raya. Koordinasi dan Workshop/Sosialisasi Perluasan KUR tersebut dibuka oleh Gubernur Kalimantan Tengah. (Bapak Agustin Teras Narang). Adapun Keynotes Speaker oleh Deputi Bidang Keuangan dan Ekonomi Makro, Kementeriaan Koordinasi Bidang Perekonomian (Bapak Erlangga Mantik). 2. Kegiatan Workshop/Sosialisisasi Perluasan KUR dihadiri oleh wakil-wakil dari instansi terkait yaitu: a. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; b. Kementerian Koperasi dan UKM; c. Kementerian Pertanian; d. Kementerian Perindustrian; e. Kementerian Kelautan dan Perikanan; f. Badan Pengawas Keuangan Pemerintah (BPKP); g. Instansi Pemerintah Daerah, Propinsi Kalimatan Tengah; h. Walikota Palangkaraya; i. Dinas-dinas terkait Kalimantan Tengah; j. Kantor Pusat dan Cabang Perum Jamkrindo Palangka Raya ; k. Kantor Cabang PT Askrindo (Persero) Palangka Raya; l. Bank Indonesia Pusat dan Kantor Bank Indonesia Palangka Raya; m. Kantor Pusat dan kantor cabang Bank Pemberi Kredit yaitu: PT.BNI (Persero) Tbk, PT. BRI (Persero) Tbk, PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT
3 BTN, dan PT. Bank Syariah Mandiri; dan n. Kantor BPD Palangka Raya. 3. Agenda koordinasi dan workshop/sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Pembukaan b. Sambutan dan Pengarahan 1. Direktur Direktorat Kredit, Bank Perkreditan Rakyat dan UMKM Bank Indonesia (Bapak Edi Setiadi) 2. Deputi Bidang Keuangan dan Ekonomi Makro, Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian (Bapak Erlangga Mantik). 3. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah ( Bapak Agustin Teras Narang); c. Penanda tangan akad KUR d. Panel Diskusi Pelaksana Tehnis Komite Kebijakan Program KUR dan Tanya Jawab e. Dialog Bank Pelaksana dengan UKM calon Debitur KUR (diadakan di Foyer Ruang Rapat) 4. Dalam sambutannya, Direktur Direktorat Kredit, Bank Perkreditan Rakyat dan UMKM Bank Indonesia (Bapak Edi Setiadi) menyampaikan hal-hal sebagai berikut: a. Kondisi perekonomian di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah secara umum sebagai wilayah pertanian, perkebunan dan kelautan mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). b. Realisasi penyaluran KUR di wilayah Kalimantan Tengah sampai April 2011 baru mencapai sebesar Rp 815,04 milyar atau sebesar 18,87 persen dari total realisasi KUR di Kalimantan. Jumlah tersebut hanya sebesar 1,89 persen dari total realisasi KUR secara nasional. Disamping itu, kontribusi Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Tengah di wilayah Kalteng masih relative kecil yaitu dibawah lima persen. c. Secara nasional penyaluran KUR saat ini dilaksanakan melalui 6 (enam) Bank
4 Umum dan 13 (tiga belas) BPD, telah melampaui target batas bawah sebesar Rp 13 trilliun dan batas atas Rp 18 trilliun pada tahun Penyerapan KUR tertinngi di sector perdagangan yang mencapai 63 persen, sementara di sektor pertanian penyerapannya berkisar antara 19 hingga 21 persen. Padahal sektor pertanian mempunyai peran strategis dan dominan dalam perekonomian dan juga sangat penting dalam menunjang pertumbuhan daerah yang berkelanjutan. d. Disamping itu, sector pertanian sebagai pendukung ketahanan pangan sekaligus merupakan sector yang dominan dalam penciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu, upaya untuk mendorongsektor pertanian akan berdampak pada peningkatan kesejahrteraan msayarakat, khususnya di daerah pedesaan. e. Hingga Berdasarkan rencana pengembangan, wilayah Kalimantan Tengah dijadikan sebagai Ibukota Negara telah menjadi pusat kegiatan ekonomi dan kegiatan pemerintahan telah berkembang walaupun masih harus mengejar ketinggalan pertumbuhan dari wilayah-wilayah lain khususnya pulau Jawa. Hal ini menunjukkan potensi wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai wilayah penopang dan pengembangan ekonomi di Indonesia dimasa depan. 5. Dalam Key Notes Speakernya, Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan selaku Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan KUR (Bapak Erlanga Mantik) menyampaikan hal-hal antara lain sebagai berikut: a. Perlunya pemahaman yang sama atas pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR) antara instansi pemerintah, perbankan dan penjaminan dalam implementasinya dilapangan sehingga diharapkan tidak ada perbedaan persepsi kebijakan KUR. Dalam penyaluran KUR tahun ditargetkan yaitu sebesar Rp 20 trilliun per tahun dengan penyertaan modal pemerintah sebesar Rp. 2 trilliun setiap tahunnya. Pencapaian target tersebut bukan hal yang mudah sehingga perlu kerjasama semua pihak termasuk kerjasama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Disamping itu, pemerintah mencanangkan agar penyaluran diluar sector perdagangan yaitu sektor pertanian, perindustrian, kelautan dan perikanan serta sektor kehutanan dapat mencapai sebesar 25 % pada akhir tahun b. Provinsi Kalimantan Tengah sebagai provinsi yang mempunyai wilayah daratan yang sangat luas dan sangat potensial di Indonesia dengan penduduk yang relatip sedikit, maka pengembangan perekonomiannya sangat potensial namun penyerapan KUR sampai dengan 30 Desember 2010 masih relative kecil baru mencapai sebesar Rp 232,8 milyar ( 0,9 % dari penyaluran KUR secara Nasional), dengan jumlah debitur (0,3% dari jumlah debitur Nasional). Saat ini BPD Kalteng sebagai salah satu bank penyalur KUR peranannya masih relative kecil dibawah 5 persen, oleh karena itu diharapkan dimasa mendatang BPD Kalteng dapat lebih meningkatkan perannya salah satu bank penyalur KUR dapat mendorong meningkatkan penyaluran KUR di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. c. Sejak
5 dilakukan perubahan dan relaksasi peraturan pelaksanaan KUR sampai perubahan Addendum III MoU KUR yaitu antara lain: 1. Meningkatkan plafon KUR Mikro yang semula Rp. 5 juta menjadi Rp. 20 juta; 2. Meningkatkan penjaminan Pemerintah untuk sektor pertanian, kelautan,dan perikanan, kehutanan serta industri kecil yang semula 70% menjadi 80%; 3. Memberikan skema KUR untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan penjaminan pemerintah sebesar 80%; 4. Meningkatkan plafon KUR untuk program linkage executing (penyaluran KUR tidak langsung) dari semula Rp 1 milyar menjadi Rp 2 milyar; 5. Memberikan jangka waktu kredit/pembiayaan investasi untuk perkebunan tanaman keras langsung 13 tahun d. Disamping itu kedepan Pemda Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan dapat segera mengimplementasikan Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan KUR, sebagai amanah dari Inpres No. 3 ahun Dalam Inpres tersebut, antara lain diatur mengenai tugas-tugas pemerintah daerah terutama menyiapkan calon-calon debitur baru yang bisa mendapatkan KUR dan menyusun rencana tindak perluasan KUR pada tahun Berdasarkan hasil rakor Penyusunan Rencana Tindak Perluasan KUR tahun pada tanggal 14 April 2011 di Jakarta, Pemda Kalimantan Tengah telah menyusun dan menyerahkan Matrix Rencana Tindak Tahun e. Dengan kegiatan Koordinasi dan workshop/sosialisasi perluasan KUR ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman berbagai pihak sehingga tidak terjadi adanya salah penafsiran/pemahaman atas pelaksana program perluasan KUR di daerah. Di samping itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan penyaluran KUR di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah di tahun-tahun mendatang. 6. Dalam Pegarahannya, Gubernur Kalimantan Tengah ( Bapak Agustin Teras Narang) menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan kondisi dan potensi perekonomian di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang dapat digunakan sebagai bahan diskusi dan pekerjaan rumah kita bersama antara lain sbb: a. Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sebagian besar merupakan tanah dataran yang berbentuk hutan dan perkebunan yang sangat luas bagi suatu wilayah Provinsi dengan penduduk yang relative sedikit sekitar 3-4 juta. Rasio panduduk dan luas wilayah yang sangat kecil ini merupakan suatu potensi yang dapat dikembangkan dimasa mendatang. b. Potensi
6 ekonomi karakyatan di Kalteng sangat besar, namun terkendala sumberdaya produktif seperti permodalan, tehnologi dan pemasaran. Khusus dalam hal permodalan, sector perbankan sector perbankan merupakan salah satu sumber pembiayaan untuk mewujudkan bertumbuhnya salah satu bagian dari ekonomi kerakyatan yaitu sector UMKM yang produktif. c. Wilayah Kalimantan Tengah bagian Timur juga mempuyai wilayah lautan yang berada di bagian timur Kalimantan Barat. Oleh karena luas wilayah Kalimantan Tengah perlu peningkatan Sosialisasi KUR di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sehingga dapat meningkatkan pemahaman KUR serta meningkatkan jumlah penyaluran KUR serta distribusinya pada sektor-sektor pertanian, perindustrian, perikanan dan kelautan serta sektor kehutanan. d. Perkembangan penyaluran dan debitur KUR di Provinsi Kalimantan Tengah masih relatip kecil namun masih dapat meningkat seiring dengan peningkatan pemahaman dan keikutsertaan BPD Kalteng sebagai salah satu bank pelaksana KUR. e. Pemda Provinsi Kalimantan Tengah akan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam program KUR di wilayah kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan fasilitasi pembiayaan terhadap UMKMK. f. Terima kasih kepada semua pihak dan mengharapkan melalui upaya sosialisasi dan peningkatan koordinasi secara konsisten mampu mendukung pengembangan UMKM di Kalteng. Diharapkan pula, melalui upaya positip ini, dapat berjalan secara berkelanjutan untuk mengoptimalkan pembangunan di Kalteng. g. Disaping itu, diharapkan perbankan dapat mengedepankan penyaluran KUR di Kateng, agar lebih efisien dan efektif, pengetahuan perbankan dan SKPD akan program KUR harus dalam satu visi, sehingga eksekusi penyalurannya dapat lebih mengena sasaran dan bermanfaat khususnya dalam rangka peningkatan penyaluran KUR di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. 7. Dalam acara penanda tanganan akad kredit KUR, ditampilkan 6 (enam) orang debitur yang berasal dari masing-masing Bank Pelaksana sebagai wakil-wakil debitur yang mendapatkan kredit dari masing-masing bank pelaksana KUR. Adapun masing-masing debitur tersebut sebagai berikut: a. Bapak Anang Sapto, debitur dari BSM dengan jumlah KUR sebesar Rp. 300 juta sektor perdagangan.
7 b. Ibu Kemala Mutia, debitur dari Bank BRI dengan jumlah KUR Modal Kerja sebesar Rp. 20 juta sektor perdagangan c. Bapak Muhammad Efendi, nasabah dari Bank BNI dengan jumlah KUR sebesar Rp 50 juta sektor perdagangan d. Bapak Sahiman, debitur Bank BTN dengan jumlah KUR sebesar Rp 40 juta sektor perdagangan sembako. e. Bapak Budi Santoso, debitur Bank Syariah Mandiri, dengan jumlah KUR sebesar Rp 75 juta sektor perdagangan ; f. Bapak Hamba Allah, nasabah dari BPD Kalteng dengan jumlah KUR Modal Kerja sebesar Rp. 30 Juta untuk sektor pertanian. 8. Panel Diskusi Pelaksana Teknis Komite Kebijakan Program KUR dengan pembicara: Bapak Djoko Waluyo (Asdep Urusan Pasar Modal, Perbankan dan LKBB) yang didampingi dari wakil Kementerian Teknis yaitu Kementerian Pertanian (Ibu Sumarmi), Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ibu Pamuji Lestari) dan wakil dari Bank Mandiri (Bapak Agus Fuad). Sedangkan moderator diskusi adalah: Bapak Herry Suhermawan (Direktur Pemberdayaan UKM, Bappenas). 9. Dalam presentasinya, Ibu Sumarni dari Kementerian Pertanian, menjelaskan tentang program-program kementerian dalam rangka peningkatan penyaluran KUR tahun 2011 yang dapat dikaitkan dengan program perluasan KUR oleh Pemda di seluruh Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. 10. Ibu Puji Lestari, dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam presentasinya menjelaskan tentang program-program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka peningkatan penyaluran KUR tahun 2011 yang dapat dikaitkan dengan program perluasan KUR oleh Pemda di seluruh Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. 11. Sementara
8 itu, dalam presentasinya, Bapak Agus Fuad, dari Bank Mandiri, menjelaskan tentang pengalaman Bank Mandiri dalam pelaksanaan perluasan KUR melalui program linkage perkebunan di wilayah Kalimantan Tengah. Berdasarkan pengalaman Bank Mandiri tersebut, maaka keterlibatan Dinas-dinas dan instansi terkait dalam menyediakan calon debitur dan pembinaannya akan dapat membantu bank dalam menyalurkan KUR lebih optimal sehingga pada giliranya akan dapat meningkatkan penyaluran KUR tahun 2011 yang dapat dikaitkan dengan program perluasan KUR oleh Pemda di seluruh Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah 12. Asisten Deputi Urusan Pasar Modal, Perbankan dan LKBB ( Bapak Djoko Waluyo) menyampaikan pokok-pokok substansi kebijakan Kredit Usaha Rakyat antara lain: a. Latar belakang KUR dan potensi UMKM b. Pengertian dan Sumber dana KUR c. Ruang lingkup, maksud dan tujuan KUR d. Skema dan pihak-pihak yang terkait KUR e. Struktur dan Sasaran Debitur KUR f. Kriteria debitur dan mekanisme penyaluran KUR g. Pola penyaluran KUR melalui Lembaga Linkage (Executing dan Channeling) h. Ketentuan Suplesi dan Restrukturisasi KUR i. Relaksasi Pelaksanaan KUR terutama setelah ditandatangani Addendum III Kesepakatan Bersama (Mou) KUR
9 j. Kewajiban Kementerian Teknis k. Peran Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja Pendukung Pelaksanaan KUR 13. Disamping itu, dalam kesempatan tersebut dijelaskan pula mengenai kewajiban Pemerintah Daerah Dalam Menyusun Rencana Tindak Perluasan KUR tahun sebagaimana diamanatkan dalam Inpress No. 3 Tahun 2010 yang harus disusun oleh Pemerintah Daerah. Dalam Inpres tersebut, antara lain diatur mengenai tugas-tugas pemerintah daerah terutama menyiapkan calon-calon debitur baru yang bisa mendapatkan KUR dan menyusun program kerja dinas-dinas terkait dalam rencana tindak perluasan KUR pada tahun Berdasarkan hasil rakor Penyusunan Rencana Tindak Perluasan KUR tahun pada tanggal 14 April 2011 di Jakarta, Pemda Kalimantan Tengah telah menyusun dan menyerahkan Matrix Rencana Tindak Tahun 2011 tinggal melengkapi program kerja yang akan dilakukan oleh Pemda dan dinas-dinas terkait pada tahun 2011 dan Berdasarkan hasil diskusi dan tanya jawab dalam panel diskusi tersebut dapat dilaporkan hal-hal sebagai berikut: a. Pada prinsipnya kegiatan sosialisasi pada instansi terkait dan lembaga di daerah sangat diperlukan agar tidak terjadi perbedaan pemahaman pelaksanaan KUR, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penyerapan KUR di Provinsi Kalimantan Tengah; b. Pelaksanaan sosialisasi di Provinsi Kalimantan Tengah akan dikembangkan sampai menjangkau seluruh Kota/Kabupaten Dati II di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah bersedia memfasilitasi kegiatan tersebut, c. Keterlibatan BPD Provinsi Kalteng sebagai Bank milik Pemerintah Daerah dan Bank Pelaksana KUR harus ditingkatkan dan segera dilakukan upaya-upaya konkrit dalam penyaluran KUR dan dilakukan sosialisasi di seluruh cabang BPD agar segara dapat meningkatkan pencapaian penyaluran KUR tersebut. d. Agar efektip pelaksanaan penyaluran KUR di daerah Provinsi Kalteng, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala secara menyeluruh diputar dari wilayah kabupaten/ kotamadya satu ke wilayah kabupaten yang lain. Disamping itu, perlu
10 dipikirkan peningkatan pasar yang dapat mendorong peningkatan pangsa pasar. e. Bagi debitur yang ingin mendapatkan KUR dengan skema linkage program dapat dilayani oleh Bank Mandiri dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di bank mandiri. 15. Dialog dengan UKM calon Debitur KUR dengan Bank Pelaksana dipandu oleh Bapak A. Heri Susanto dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Dalam pelaksanakan kegiatan dialog ini dilakukan wawancara secara langsung antara calon debitur dengan perbankan berkenaan dengan masalah criteria debitur KUR, syarat-syarat pengambilan KUR, tata cara pinjaman KUR, jangka waktu pinjaman, angsuran, agunan dan lain-lain sesuai permasalahan dari masing-masing debitur. Bank Pelaksana yang menyiapkan stand antara lain Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN, BSM serta Bank Kalteng. 16. Tindak lanjut dari hasil sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Pemda dan perbankan akan melakukan koordinasi dalam Tim Monitoring dan Evaluasi KUR secara tersendiri diseluruh wilayah Provinsi Kalteng melalui dinas-dinas terkait untuk meningkatkan penyaluran maupun distribusi pada sektor-sektor prioritas yaitu pertanian, perindustrian, perikanan dan kelautan serta kehutanan. b. Diharapkan dengan dilaksanakannya rapat-rapat koordinasi di daerah terkait penyaluran KUR di Provinsi Kalimantan Tengah secara periodik dan membuat langkah-langkah tindak lanjut yang akan dikoordinir Pemda.Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Bank Indonesia Palangka Raya akan dapat meningkatkan perluasan penyaluran KUR di wilayah Provinsi Kalteng, Jakarta, 15 Juni 2011.
LAPORAN WORKSHOP/SOSIALISASI PERLUASAN KUR - Manado
LAPORAN WORKSHOP/SOSIALISASI PERLUASAN KUR - Manado [ Rabu, 16 November 2011 16:24:13 Oleh : admin] 800x600 Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 1 Peran UMKMK Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM menyerap tenaga
Lebih terperinciSOSIALISASI KUR GORONTALO TAHUN 2012
SOSIALISASI KUR GORONTALO TAHUN 2012 [ Jum`at, 7 Desember 2012 10:58:18 Oleh : Administrasi] Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE Gorontalo 14/6, Kegiatan Workshop/Sosialisasi Perluasan Kredit
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK.05/2008 TENTANG FASILITAS PENJAMINAN
Lebih terperinciSEBARAN PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT PERIODE NOVEMBER AGUSTUS 2012
SEBARAN PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT PERIODE NOVEMBER 2007 AGUSTUS 2012 [ Senin, 15 Oktober 2012 18:30:53 Oleh : Administrasi] Normal 0 false false false IN XNONE XNONE /* Style Definitions */ table.msonormaltable
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 APRIL 2014
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 APRIL 2014 Aditya Wardhana 1), Cut Irna Setiawati 2) 1) Administrsi Bisnis, Telkom University Jl. Telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan, Pemerintah menerbitkan Paket
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya, hampir tidak satupun aspek kehidupan masyarakat yang tidak tersentuh atau dipengaruhi oleh negara.
Lebih terperinciPROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT
PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT http://www.siperubahan.com I. PENDAHULUAN Dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dinyatakan bahwa pembangunan nasional bertujuan
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar perekonomian yang sangat berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/235/KPTS/013/2015 TENTANG TIM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciA. Kesimpulan BAB I PENDAHULUAN
5. Berakhirnya Perjanjian Kredit...... 30 C. Tinjauan Umum Tentang Kredit Usaha Rakyat...37 1. Pengertian Kredit Usaha Rakyat...37 2. Tujuan dan Lembaga Penjamin Kredit Usaha Rakyat...37 BAB III PEMBAHASAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu barometer bagi perekonomian nasional (Marantika, 2013). Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 menunjukkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin mendapatkan perhatian terutama dari pelaku agribisnis. Perhatian ini didasari karena sektor UMKM mampu bertahan
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL,
Lebih terperinciKUMPULAN PERATURAN KREDIT USAHA RAKYAT 2015
KUMPULAN PERATURAN KREDIT USAHA RAKYAT 2015 I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran dan kontribusi yang penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu menyediakan
Lebih terperinciBUKU KUMPULAN PERATURAN TAHUN 2016 KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) K R E D I T U S A H A R A K Y A T KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Buku ini berisi kumpulan Peraturan yang dikeluarkan oleh Komite Kebijakan dalam rangka relaksasi kebijakan terkait Program Kredit Usaha Rakyat Tahun 2016. Peraturan-peraturan dalam buku ini menjadi landasan
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roda perekonomian negara Indonesia terdiri atas banyak sektor. Sektor perekonomian tersebut meliputi sektor riil dan non riil. Salah satu bagian dari sektor riil yang
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bida
No.1794, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH. KUR. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. di Provinsi Riau dalam mengikuti e-procurement pada tahun yaitu
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dan analisis untuk menjawab rumusan masalah yang ada terkait dengan upaya apa saja yang dilakukan oleh UMKM Lokal yang berada di Provinsi Riau dalam mengikuti
Lebih terperinciI.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
1. Latar Belakang I.PENDAHULUAN Indonesia adalah negara dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Petani di Indonesia terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain petani perkebunan,
Lebih terperinciEvaluasi Implementasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat Dalam Rangka Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan, Koperasi (UMKMK).
1 Evaluasi Implementasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat Dalam Rangka Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan, Koperasi (UMKMK). 1 Endik Hidayat 2 /1406518004 Universitas Indonesia Abstrak Tulisan ini
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR KEPADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu contoh negara yang berada dalam tahap membangun dan berkembang. Seiring dengan berjalannya pembangunan nasional, maka kehidupan masyarakatpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem keuangan negara-negara berkembang termasuk Indonesia berbasiskan perbankan (bank based). Hal ini tercermin pada besarnya pembiayaan sektor riil yang bersumber
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-22/M.
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-22/M.EKON/10/2009 TENTANG KOMITE KEBIJAKAN PENJAMINAN KREDIT/PEMBIAYAAN KEPADA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH, DAN KOPERASI MENTERI KOORDINATOR
Lebih terperinciPEDOMAN KOPERASI SEBAGAI PENYALUR KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
PEDOMAN KOPERASI SEBAGAI PENYALUR KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) Dasar : PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PER/M.KUKM/XI/2016 DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015 JAKARTA, 15 OKTOBER 2015 OUTLINE PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN PEMERINTAH
Lebih terperinci2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
No.2092, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. Koperasi Penyalur KUR. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PER/M.KUKM/XI/2016 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui berbagai pihak cukup besar dalam perekonomian nasional. Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia
Lebih terperincid. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penunjukan
Gubernur Jawa Barat KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 584.2/Kep. 1566-Diskop UMKM/2011 TENTANG PENUNJUKAN PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN, Tbk SEBAGAI BANK PELAKSANA PENGELOLAAN DANA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan salah satu sektor usaha yang paling banyak diminati oleh para pelaku usaha dan cukup prospektif untuk dikembangkan. UMKM dalam
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL,
Lebih terperinciPerkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan II 2008 PERKEMBANGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PERBANKAN DI MALUKU
Boks 1 PERKEMBANGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PERBANKAN DI MALUKU Peran perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sangat diharapkan oleh berbagai pihak, baik pelaku usaha, masyarakat pada
Lebih terperinciNOMOR 22 /PMK05/2010 TENT ANG PERUBAHAN KEDUA AT AS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK05/2008 TENTANG FASILITAS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT
PERAtURAN MENTERIKEUANGAN SALINAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 22 /PMK05/2010 TENT ANG PERUBAHAN KEDUA AT AS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK05/2008 TENTANG FASILITAS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG
nis 2006 11-08-2006 1.2005Draft tanggal, 28 Juli 2006 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA PENJAMINAN
Lebih terperinci- 1 - MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
- 1 - MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO,
Lebih terperinci2015, No Mikro, Kecil, dan Menengah tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tent
No.1604, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENKO-PEREKONOMIAN. Kredit Usaha Rakyat. Pelaksanaan.Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIANREPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus berdampak kurang
Lebih terperinciSOSIALISASI KUR SAMARINDA TAHUN 2012
SOSIALISASI KUR SAMARINDA TAHUN 2012 [ Jum`at, 7 Desember 2012 11:02:00 Oleh : Administrasi] Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE Samarinda 10/7, Kegiatan Workshop/Sosialisasi Perluasan Kredit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga perbankan, seperti juga lembaga perasuransian, dana pensiun, dan pegadaian merupakan suatu lembaga keuangan yang menjembatani antara pihak yang berkelebihan
Lebih terperinciBUKU TESTIMONI KISAH SUKSES DEBITUR KREDIT USAHA RAKYAT ( KUR )
BUKU TESTIMONI KISAH SUKSES DEBITUR KREDIT USAHA RAKYAT ( KUR ) TIM PELAKSANA KOMITE KEBIJAKAN PENJAMINAN KREDIT/PEMBIAYAAN KEPADA USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH DAN KOPERASI PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.274, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Kredit. Pembiayaan. Bank Umum. Pengembangan Usaha. Mikro. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5378) PERATURAN
Lebih terperinciReview Dialog BENARKAH KUR TANPA JAMINAN? Jakarta, 5 November 2008, Gedung Jurnal Nasional Jam
Review Dialog BENARKAH KUR TANPA JAMINAN? Jakarta, 5 November 2008, Gedung Jurnal Nasional Jam 9.00-14.00 Jam 9.30 acara dibuka oleh Dibyo Pranowo selaku Pemred Jurnal Nasional, Bapak Suryadharma Ali tidak
Lebih terperinciPANDUAN. PROGRAM PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO (PEMBIAYAAN UMi) Pelaksana : PUSAT INVESTASI PEMERINTAH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PANDUAN PROGRAM PEMBIAYAAN ULTRA MIKRO (PEMBIAYAAN UMi) Pelaksana : PUSAT INVESTASI PEMERINTAH KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 0 1 2 KATA PENGANTAR Pembiayaan UMi merupakan penyediaan dana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang sekarang ini sedang melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang Dasar 1945 alinea 4
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM RUMAH SUTERA ALAM
BAB V GAMBARAN UMUM RUMAH SUTERA ALAM 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rumah Sutera Alam memulai kegiatannya pada tahun 2001. Dengan bantuan beberapa karyawan, Bapak H. Tatang Godzali yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal untuk usaha agar usaha tersebut berjalan lancar. Sektor perdagangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyak pelaku usaha yang sangat membutuhkan bantuan modal untuk usaha agar usaha tersebut berjalan lancar. Sektor perdagangan dengan skala mikro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam memajukan perekonomian suatu Negara peranan Perbankan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memajukan perekonomian suatu Negara peranan Perbankan sangat penting dalam mewujudkan perekonomian yang maju. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan,
Lebih terperinciKREDIT USAHA RAKYAT. Disampaikan dalam Pembukaan Pembekalan PPB MU KP Tahun 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI
KREDIT USAHA RAKYAT Disampaikan dalam Pembukaan Pembekalan PPB MU KP Tahun 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Jakarta, 6 Februari 2017 I. Evaluasi Pelaksanaan KUR 2016 A. KINERJA PENYALURAN
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Misi BRI : 1. Melakukan kegiatan
Lebih terperinciMENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM LINKAGE PROGRAM ANTARA BANK UMUM DENGAN KOPERASI
Lampiran : Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. Nomor : 03/Per/M.KUKM/III/2009 Tentang : Pedoman Umum Linkage Program Antara Bank Umum Dengan Koperasi PEDOMAN
Lebih terperinciANALISIS KINERJA IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TINGKAT PROPINSI DI INDONESIA
ANALISIS KINERJA IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TINGKAT PROPINSI DI INDONESIA Aditya Wardhana 1*) dan Zainuddin Iba 2) 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Nurtanio Bandung *) pesona.indonesia@yahoo.com
Lebih terperinciTANYA-JAWAB SEPUTAR KUR
TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR [ Senin, 25 Februari 2013 09:41:20 Oleh : Administrasi] TANYA JAWAB TENTANG KUR 1. Apakah Kredit Usaha Rakyat itu? Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan Modal Kerja
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG PEMBERIAN KREDIT ATAU PEMBIAYAAN OLEH BANK UMUM DAN BANTUAN TEKNIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPENANDATANGANAN MOU. Divisi Bisnis Usaha Kecil
1 PENANDATANGANAN MOU Senin 29 Februari 2016. Penandatanganan MoU Penyaluran KUR Linkage merupakan bentuk kepercayaan BNI kepada BPR sebagai Lembaga Linkage yang mampu untuk menyalurkan KUR kepada UMKM.
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciNomor : /Dep.2/II/2018 Jakarta, Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Koperasi sebagai Penyalur KUR
Nomor : /Dep.2/II/2018 Jakarta, Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Koperasi sebagai Penyalur KUR Kepada Yth. : 1. Kepala Dinas Yang Membidangi Pembiayaan Koperasi dan UKM Provinsi/DI 2.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini menjadi negara yang masih tergolong miskin dan kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan maupun ekonomi. Permasalahan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR KEPADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR Tbk DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi. persyaratan guna memperoleh gelar. Sarjana Hukum
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT TANPA AGUNAN DENGAN SISTEM OFFICE CHANELING PADA BANK NAGARI CABANG PASAR RAYA PADANG Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 33/Permentan/OT.140/7/2006 TENTANG PENGEMBANGAN PERKEBUNAN MELALUI PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PETANIAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, keberhasilannya banyak ditopang oleh kegiatan usaha riil berskala kecil atau mikro. Hal itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini tengah melaksanakan pembangunan di berbagai bidang terutama perekonomian. Pembangunan perekonomian Indonesia
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau
Lebih terperinciRancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Rancangan Program/Kegiatan Prioritas Deputi Bidang Pembiayaan Tahun 2017 Oleh : Ir. Braman Setyo, M.Si Deputi Bidang Pembiayaan Bali,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah ekonomi tersebut, dengan membuat usaha kecil-kecilan atau usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat pada umumnya di Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan pekerjaan, masyarakat sulit
Lebih terperinci2016, No Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat; M
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.48, 2016 KEMENKO-PEREKONOMIAN. Kredit Usaha Rakyat. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN
Lebih terperinciAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk. kita semua
SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BIDANG KREDIT BANK INDONESIA PADA ACARA PENANDATANGANAN MOU ANTARA BANK INDONESIA DAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TENTANG PENINGKATAN KETERAMPILAN LEMBAGA PENYEDIA JASA (BUSINESS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu Negara. Menurut ketentuan Undang-undang
Lebih terperinciPROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT Surabaya, 3 Maret 2016 Outline 1. Kinerja KUR 2. Target KUR 2016 3. Subsidi Bunga KUR 2016 4. Skema KUR 2016 5.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pilar perekonomian suatu negara tidak lepas dari bagaimana Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjalankan perannya demi meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal bulan September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Kebijakan tersebut ditujukan kepada sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Industri Bordir di Kota Pariaman merupakan salah satu industri andalan dimana sektor ini banyak menyerap tenaga kerja serta membuka lapangan kerja yang baru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tatanan perekonomian global telah memperkuat posisi perbankan sebagai pilar utama dalam menunjang pertumbuhan ekonomi baik secara internasional maupun nasional.
Lebih terperinciNo. 15/35/DPAU Jakarta, 29 Agustus SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 15/35/DPAU Jakarta, 29 Agustus 2013 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro,
Lebih terperinci2016, No dan Menengah Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015
No.1701, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-PEREKONOMIAN/KOMITE KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH. KUR. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi, peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor UMKM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Mayoritas usaha yang ada di Indonesia adalah usaha kecil yang dikelola secara perorangan yang disebut UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Menurut
Lebih terperinciPROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG
TUGAS AKHIR PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG Diajukan sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi pada program Diploma III Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN KUR PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. CABANG BOGOR PAJAJARAN. Anita Irawati dan Asti Marlina Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK
STRATEGI PEMASARAN KUR PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA Tbk. CABANG BOGOR PAJAJARAN Anita Irawati dan Asti Marlina Universitas Ibn Khaldun Bogor ABSTRAK Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap
Lebih terperinciPengembangan Usaha kecil dan
Kunjungan studi PENGEMBANGAN UMKMK DALAM RANGKA PERCEPATAN PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN BALI Oleh : I Ketut Indra Satya Dharma Putra, SE (Direktur PT. Jamkrida Bali Mandara) Abstrak I Ketut Indra Satya Dharma
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Oleh: DR. Syarief Hasan, MM. MBA. Menteri Negara Koperasi dan UKM Pada Rapimnas Kadin Yogyakarta, 3 4 Oktober 2012 UMKM DALAM
Lebih terperinciSambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015
Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan Salam Sejahtera Bagi
Lebih terperinciVI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG
VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG Latar belakang diluncurkannya fasilitas kredit BNI Tunas Usaha (BTU) adalah Inpres Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 27/MEN/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM KREDIT USAHA RAKYAT SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA TINDAK PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT OLEH PEMERINTAH DAERAH
PENYUSUNAN RENCANA TINDAK PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT OLEH PEMERINTAH DAERAH [ Rabu, 16 November 2011 18:22:01 Oleh : admin] 800x600 Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kredit merupakaan salah satu peranan penting bagi debitur maupun bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kredit merupakaan salah satu peranan penting bagi debitur maupun bagi bank, kerja sama tersebut harus memberikan keuntungan/manfaat bagi keduanya 1. Agar kedua belah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang lebih dikenal dengan (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika krisis ekonomi terjadi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditinjau dari sudut jumlah pelaku usaha dan penyerapan tenaga kerja, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung perekonomian
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin bertumbuh seiring dengan semakin bertumbuhnya kebutuhan. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem
Lebih terperinci