PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KODE SOAL P-15

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KODE SOAL P-15"

Transkripsi

1 PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KODE SOAL P Tim SAR (Search and Rescue) dan relawan memberikan bantuan dalam pencarian anggota masyarakat yang menjadi korban musibah tanah longsor. Hubungan interaksi antara regu penolong dengan masyarakat yang mengalami bencana tersebut berbentuk. A. kompetisi B. oposisi C. kerjasama D. kontravensi E. disosiasi Proses sosial dapat dibedakan menurut arahnya menjadi dua, yaitu: pertama, prosesproses asosiatif, dan kedua proses-proses disosiatif. Yang pertama meliputi prosesproses seperti kerjasama, akomodasi, dan asimilasi. Proses kedua meliputi persaingan, pertikaian, dan kontravensi. Proses yang digambarkan pada soal di atas, interaksi antara masyarakat dengan para relawan dan anggota SAR merupakan bentuk proses asosiatif, yaitu: kerjasama. 2. Tim kesebelasan yang sedang bertanding di Gelora Bung Karno bertindak dengan sportif. Penonton memberikan applause (tepuk tangan) saat kedua kesebelasan meninggalkan lapanagan. Interaksi sosial antara penonton dengan tim kesebelasan tersebut didorong oleh faktor. A. simpati B. empati C. motivasi D. imitasi E. identifikasi Interaksi sosial di antara warga masyarakat akan dipengaruhi oleh faktor-faktor: (1) imitasi, (2) identifikasi, (3) sugesti, dan (4) simpati. Yang dimaksud dengan imitasi adalah peniruan cara hidup oleh seseorang kepada pihak lain, (2) identifikasi merupakan proses ketika seseorang berusaha menjadi seperti pihak lain, misalnya tokoh yang menjadi idolanya, (3) sugesti merupakan proses diterimanya pengaruh oleh seseorang dari pihak lain secara berdasarkan pertimbangan emosional (perasaan), dan simpati merupakan proses ketika seseorang atau sekelompok orang merasa tertarik atau merasakan dalam keadaan orang lain. Pernyataan pada soal di atas menunjukkan adanya ketertarikan sekelompok orang (penonton) kepada pihak lain, dalam hal ini kedua tim kesebelasan yang baru saja bertanding dan menunjukkan sikap yang sportif. Pembahasan UN 2009 Page 1

2 3. Masyarakat yang religius sangat taat melaksanakan kegiatan beribadah sesuai dengan ajaran agama. Perilaku taat tersebut didasari nilai. A. vital B. logika C. material D. estetika E. spiritual KUNCI: E Menurut Emile Durkheim, agama merupakan sistem keyakinan dan praktik yang berkaitan dengan sesuatu yang dianggap suci (sacral/sacred) dan menyatukan para pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Karena merupakan suatu sistem keyakinan, maka nilai yang mendasari perilaku beragama adalah nilai-nilai yang sifatnya spiritual. 4. Para siswa mengikuti upacara bendera. Ketika tanda masuk dibunyikan, mereka langsung berjalan menuju ke lapangan upacara dan mengikuti dengan sikap sempurna hingga selesai. Perilaku para siswa tersebut menunjukkan adanya keteraturan sosial, berupa. A. orde sosial B. keajegan sosial C. kewajiban sosial D. dinamika sosial E. pola perilaku sosial KUNCI: E Keteraturan sosial yang terjadi dalam masyarakat pada dasarnya terjadi karena perilaku atau tindakan para warga masyarakat tersebut mengikuti pola dan keajegan tertentu sehingga dapat diramal atau diperkirakan oleh pihak lain. Yang dimaksud pola adalah bentuk umum dari interaksi sosial, sedangkan keajegan sosial menunjuk pada bahwa perilaku tersebut dari waktu ke waktu berpola seperti itu. Ketika bel dibunyikan kemudian para siswa berjalan menuju ke lapangan untuk mengikuti upacara merupakan contoh bentuk pola interaksi sosial. 5. Seorang guru, sebelum menyajikan materi pelajaran terlebih dahulu mengingatkan siswa tentang semboyan Katakan tidak untuk narkoba dan jika terlibat narkoba, siswa diancam pemecatan (dikembalikan ke orangtua). Hal ini merupakan bentuk sosialisasi dalam lingkungan yang bersifat. A. terbuka B. tertutup C. formal D. informal E. nonformal Sosialisasi yang berlangsung sebagaimana diuraikan dalam deskripsi soal di atas merupakan sosialisasi yang terjadi pada lingkungan sekolah, dan sekolah kita ketahui merupakan lembaga yang bersifat formal. Pembahasan UN 2009 Page 2

3 6. Setiap orangtua akan berusaha untuk menjadikan anak-anaknya memiliki ilmu dan keterampilan dengan kualitas tinggi. Media sosialisasi yang difungsikan untuk membentuk kepribadian anak dengan kualitas ideal tersebut adalah. A. sekolah B. keluarga C. media massa D. teman sebaya E. lingkungan kerja Jacobs dan Fuller (1973), mengidentifikasi empat agen utama sosialisasi, yaitu: (1) keluarga, (2) kelompok pertemanan, (3) lembaga pendidikan, dan (4) media massa. Para ahli sosiologi menambahkan juga peran dan pengaruh dari (5) lingkungan kerja. Setiap agen atau lingkungan tersebut mempunyai fungsi dan perannya masing-masing. Untuk sosialisasi tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan juga berbagai macam keterampilan merupakan fungsi dari agen sosialisasi yang berupa lingkungan pendidikan atau sekolah. 7. Sebagai orang Jawa, Budi sejak kecil oleh ibu dan ayahnya diajarkan bahasa dan budaya Jawa. Ia dididik agar dapat menggunakan bahasa Jawa yang tepat pada saat berkomunikasi dengan orang lain dengan status tertentu. Setelah dewasa, Budi dikenal sebagai orang yang halus dalam bertindak dan santun dalam bertutur kata. Dalam contoh tersebut, terjadi sosialisasi yang dipengaruhi oleh faktor kebudayaan. A. desa dengan kota B. atas dasar agama C. atas dasaar pekerjaan D. kelompok atau kelas sosial E. sukubangsa atau daerah Pembentukan kepribadian antara lain dipengaruhi oleh proses sosialisasi seseorang dengan masyarakatnya, sehingga dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, seperti: (1) perbedaan desa-kota, (2) kebudayaan khusus berdasarkan agama, (3) kelas/kelompok sosial, (4) profesi/pekerjaan, dan (5) kebudayaan khusus sukubangsa atau atau kedaerahan. Pada soal tersebut ditunjukkan adanya faktor kebudayaan sukubangsa atau kedaerahan, yaitu Jawa. 8. Seorang remaja dari keluarga yang orang tuanya sangat sibuk, menjadi korban narkoba karena pergaulan bebas dengan teman-temannya. Kenakalan remaja akibat salah pergaulan tersebut terjadi karena proses sosialisasi. A. transisi remaja B. pencarian jati diri C. sub-kebudayaan menyimpang D. ekonomi modern/industri E. pengetahuan agama terbatas Melalui studi sosiologi difahami bahwa perilaku individu atau kelompok, baik itu yang baik sesuai nilai dan norma sosial yang berlaku maupun yang jahat atau menyimpang dari nilai dan norma yang yang berlaku, diperoleh melalui proses belajar, yang disebut sosialisasi. Proses sosialisasi yang menghasilkan perilaku menyimpang, antara lain: (1) sosialisasi tidak sempurna dan (2) sosialisasi dengan sub-kebudayaan menyimpang. Pembentukan Pembahasan UN 2009 Page 3

4 penyimpangan yang dideskripsikan pada soal tersebut merupakan sosialisasi dengan subkebudayaan menyimpang. 9. Di kalangan tertentu, pergaulan bebas dianggap membahayakan kesejatan fisik, moral, dan sangat tercela, karena melanggar norma agama dan norma susila. Penyimpangan tersebut dilihat dari sanksinya termasuk penyimpangan. A. primer B. sekunder C. individu D. kelompok E. situasional KUNCI: B Dilihat dari sanksinya, penyimpangan dapat dibedakan antara penyimpangan primer dengan penyimpangan sekunder. Penyimpangan primer merupakan penyimpangan yang bersifat sementara atau terkadang situasional, tidak berulang, mengenai nilai-nilai yang tidak mendasar, sehingga pelakunya tidak dicap (diberi label) sebagai penyimpang; sedangkan penyimpangan sekunder relative permanen karena berulang atau berkenaan dengan nilai-nilai yang mendasar seperti agama atau norma kesusilaan, sehingga pelakunya dikenal (dicap/diberi label) sebagai penyimpang. 10. Seorang penjahat ditangkap dan diajukan ke sidang pengadilan. Ia dijatuhi hukuman penjara agar menjadi jera dan tidak melakukan perbuatan yang sama. Dalam contoh tersebut, fungsi hukum sebagai pengendalian sosial adalah. A. memberi toleransi kepada individu B. menegakkan keputusan para penguasa C. menciptakan kehidupan yang kompetitif D. melindungi hak asasi setiap warga negara E. memaksa individu berperilaku sesuai aturan KUNCI: E Pengendalian sosial dalam masyarakat dapat berlangsung melalui berbagai lembaga, mulai dari lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga adat, tokoh masyarakat, maupun lembaga hukum yang melibatkan kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan penjara. Di antara lembaga-lembaga tersebut yang bersifat memaksa karena didukung oleh aparat adalah lembaga hukum. 11. Ali terlibat hutang dan lalai membayarnya, akhirnya dianggap sebagai penipu dan diadukan ke pengadilan. Pihak pengadilan menjatuhkan hukuman berupa denda dan harus melunasi utangnya. Kasus tersebut menggambarkan sifat pengendalian sosial. A. koersif B. represif C. preventif D. persuasif E. gabungan KUNCI: B Dilihat dari sifatnya, pengendalian sosial dapat menggunakan cara-cara persuasif dan represif. Suatu pengendalian sosial disebut persuasif apabila menggunakan cara-cara seperti memberikan pengertian atau membujuk agar seseorang berperilaku sesuai dengan nilai dan norma. Suatu pengendalian sosial disebut represif apabila menggunakan cara-cara memaksa seperti kekerasan, ancaman, atau hukuman penjara setelah melalui proses pengadilan. Pembahasan UN 2009 Page 4

5 12. Gambar di samping menunjukkan sratifikasi sosial berdasarkan parameter. A. kekayaan dan pendidikan Ket: B. kewenangan dan keturunan 1. Preside C. keturunan dan pendidikan n D. pendidikan dan kekuasaan 2. Gubernu E. kekuasaan dan keturunan r 3. Bupati 4. Camat KUNCI: Tidak ada jawaban yang tepat. Penjelasan: Ukuran-ukuran atau parameter yang digunakan dalam stratifikasi sosial pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi kriteria, yaitu: (1) kriteria sosial, (2) kriteria politik, dan (3) kriteria ekonomi. Kriteria sosial meliputi ukuran-ukuran atau parameter tingkat pendidikan, profesi/pekerjaan, dan keturunan, kriteria politik menggunakan ukuran atau parameter kekuasaan, dan kriteria ekonomi menggunakan ukuran-ukuran atau parameter penghasilan atau kekayaan/pemilikan. Pada gambar di atas terdapat presiden, gubernur, bupati, dan camat yang merupakan stratifikasi berdasarkan kriteria politik. Ukuran yang digunakan adalah kekuasaan dan wewenang. Kunci yang mengandung ukuran kekuasaan adalah pada D, tetapi dikombinasikan dengan pendidikan. presiden, gubernur, bupati, dan camat bukan berdasarkan tingkat pendidikan, dapat saja tingkat pendidikan gubernur atau bupati lebih tinggi dari presiden, atau seorang camat pun dapat memiliki tingkat pendididikan yang lebih tinggi dari seorang bupati, gunernur, bahkan presiden. 13. Perhatikan gambar struktur sosial berikut ini. Keterangan: 1 = Brahmana 2 = Ksatrya 3 = Waisyia 4 = Sudra Pelapisan sosial pada struktur sosial di atas bersifat tertutup, karena. A. lapisan atas hanya ditempati oleh raja dan golongan pedagang B. sebagian besar anggota masyarakat menempati posisi paling bawah C. dalam lapisan masyarakat tidak terjadi mobilitas sosial vertikal D. tiap anggota masyarakat ditetapkan dalam posisi dan status sosial tertentu E. perkawinan antar-anggota masyarakat berlangsung dalam strata yang tidak sama Pelapisan sosial disebut terbuka atau tertutup dasarnya adalah peluang adanya mobilitas sosial. Pelapisan sosial pada gambar di atas merupakan pelapisan sosial model kasta, dalam model tersebut kedudukan sosial seseorang ditentukan berdasarkan kelahirannya Pembahasan UN 2009 Page 5

6 dan tidak dapat berubah, kecuali karena melanggar ketentuan hidup dalam kasta sehingga diberi sanksi dikeluarkan dari kasta sehingga menjadi orang-orang paria. 14. Perhatikan gambar berikut! Keterangan: I II I II = Kulit Hitam = Kulit Kuning III = Kulit putih III Perbedaan kelompok ras pada gambar di atas bersifat horizontal karena mempunyai posisi sosial untuk. A. bersaing B. berinteraksi C. bersanding D. berintegrasi E. bekerjasama Di antara kelompok-kelompok dalam pemilahan horizontal bersifat sejajar, sehingga suatu kelompok tidak lebih tinggi atau lebih rendah dari kelompok yang lain. 15. Dalam penyelenggaraan Pilkada tidak jarang terjadi konflik antarkelompok pendukung calon gubernur atau calon bupati/walikota. Pro-kontra di antara mereka dapat menimbulkan banyak kerugian dan kerusakan. Dalam tinjauan sosiologis, faktor penyebab terjadinya konflik tersebut adalah. A. banyaknya calom pemimpin B. banyaknya jumlah partai politik C. benturan kepentingan politik D. persaingan antar-tokoh masyarakat E. pendidikan politik masyarakat yang masih rendah Konflik sosial merupakan salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, yang sumbernya adalah: (1) perbedaan kepentingan, baik yang bersifat sosial, ekonomi, ataupun politik, (2) perbedaan individual, misalnya tentang nilai, idea, gagasan, tindakan, dan lainnya, (3) perbedaan kebudayaan, seperti pada konflik antar-sukubangsa atau kelompok agama, dan (4) perubahan-perubahan sosial. Pada soal di atas menunjukkan faktor benturan kepentingan politik sebagai sumber konflik. Pembahasan UN 2009 Page 6

7 16. Karena tidak bisa lagi berdamai secara kekeluargaan, maka konflik rumah tangga antara suami isteri diselesaikan lewat pengadilan. Proses penyelesaian konflik tersebut dinamakan. A. mediasi B. arbitrasi C. ajudikasi D. konsiliasi E. kompromi Penyelesaian konflik (akomodasi) dapat berlangsung melalui berbagai cara, antara lain ajudikasi yang merupakan penyelesaian konflik melalui pengadilan. Bentuk-bentuk akomodasi yang lain: mediasi (mendatangkan pihak ketiga yang dapat menghubungkan kehendak atau keinginan dari pihak-pihak yang berkonflik, keputusan penyelesaian diserahkan kembali kepada yang berkonflik), arbitrasi (penyelesaian konflik yang diputuskan oleh pihak ketiga), konsiliasi (penyelesaian konflik melalui prosedur kelembagaan), dan kompromi (masing-masing pihak yang bertikai saling mengurangi tuntutan sehingga ditemukan titik temu bersama). 17. Gambar di samping menggambarkan hasil suatu proses struktural dalam bentuk A. asimilasi B. interseksi C. akomodasi D. interaksi E. konsolidasi KUNCI: B I S L A M Penjelasan Gambar tersebut menunjukkan struktur sosial yang mengalami interseksi (intersected social structure). Struktur demikian menunjukkan adanya keanggotaan yang silangmenyilang dari para anggota masyarakat di dalam kelompok-kelompok sosial, sehingga suatu kelompok atau golongan sosial dapat menjadi wadah beraktivitas dari para anggota masyarakat yang latar belakang agama, ras, sukubangsa, atau alirannya bermacammacam, Gambar tersebut menunjukkan adanya silang menyilang keanggotaan, yaitu bahwa orang Islam dapat berasal dari orang Bali ataupun orang Batak. Bentuk struktur sosial yang demikian ini mendukung terbentuknya integrasi sosial dalam masyarakat majemuk, karena memungkinkan adanya cross cutting affiliation (keanggotaan yang silang-menyilang) yang akan diikuti dengan cross cutting loyalities (loyalitas yang silangmenyilang). Bentuk lainnya dari struktur sosial adalah konsolidasi (consolidated social structure), yaitu ketika kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat hanya dapat menjadi wadah dari orang-orang yang selatar belakang, misalnya agama, sukubangsa, ras, atau aliran. Ketika orang Melayu identik dengan orang Islam dan Orang Bali identik dengan Orang Hindu, berarti terdapat konsolidasi antara agama dengan sukubangsa. Dalam struktur yang terkonsolidasi terdapat dua atau lebih parameter pemilahan yang saling berhimpitan, misalnya pemilahan berdasarkan agama akan sekaligus berdasarkan sukubangsa atau profesi. Parameter yang berhimpitan ini akan menguatkan ikatan dalam Pembahasan UN 2009 Page 7

8 kelompok, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok luarnya, sehingga struktur terkonsolidasi akan menghambat terbentuknya integrasi sosial. 18. Dua kelompok sosial, hidup dalam satu lingkungan perumahan. Kelompok pertama beragama Islam dan bekerja sebagai pedagang, sedangkan kelompok kedua beragama Kristen dan bekerka sebagai karyawan. Bentuk struktur sosial yang berbeda tersebut berpengaruh terhadap integrasi sosial masyarakat, yaitu mendorong. A. potensi konflik yang kuat B. kecepatan perubahan sosial C. kekuatan untuk bersatu D. peningkatan stabilitas sosial E. peluang untuk bekerjasama Struktur sosial seperti digambarkan pada soal berbentuk konsolidasi, kalau Islam adalah pedagang, dan kalau Kristen adalah karyawan. Sebagaimana penjelasan pada soal nomor 17, struktur terkonsolidasi berfungsi mempertajam konflik, sehingga jawabannya adalah A. 19. Perjalanan karier Pak Ahmad bermula dari guru biasa kemudian diangkat menjadi kepala sekolah, pengawas, dan akhirnya Kepala Dinas Pendidikan. Bentuk mobilitas sosial tersebut bersifat. A. horizontal B. antar-generasi naik C. vertikal naik D. demografis E. geografis Mobilitas sosial apabila dibedakan menurut arah perpindahannya, terdapat mobilitas horizontal dan vertikal. Apabila perpindahan tersebut tidak mengakibatkan perbedaan jenjang status (sosial, ekonomi, ataupun politik) disebut horizontal, sedangkan apabila mengakibatkan perbedaan jenjang status, disebut vertikal. Pada soal tersebut menggambarkan adanya mobilitas sosial vertikal naik yang dialami oleh pak Ahmad. 20. Pak Badri seorang guru swasta. Tetapi semenjak aktif menjadi kader partai politik, ia terpilih menjadi anggota DPR. Mobilitas sosial yang dialami oleh Pak Badri tersebut melalui saluran. A. lembaga agama B. organisasi guru C. angkatan bersenjata D. lembaga politik E. organisasi ekonomi Saluran mobilitas sosial (social elevator) dalam mobilitas sosial dapat berupa: (1) pendidikan, (2) lembaga keagamaan, (3) organisasi atau lembaga ekonomi, politik, dan profesi (4) angkatan bersenjata, dan (5) perkawinan. Saluran mobilitas sosial yang dideskripsikan pada soal adalah partai politik, berarti salurannya adalah lembaga politik. Pembahasan UN 2009 Page 8

9 21. Perhatikan gejala sosial berikut ini! 1. Hubungan sosial berlangsung sangat akrab dan personal 2. Keuntungan materi melandasi tindakan sosial 3. Kontrol sosial cenderung bersifat informal 4. Toleransi pada perbedaan sosial sangat besar Gejala di atas yang merupakan ciri-ciri masyarakat paguyuban adalah. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 KUNCI: B Paguyuban (oleh Tonies disebut Gemainschaft) merupakan kelompok yang bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Hubungan antar-anggota kelompok paguyuban memiliki ciri : (1) intim/akrab, (2) privat/personal, dan (3) eksklusif/khusus, sehingga pengendaliansosial bersifat informal. Misalnya keluarga dan kelompok pertemanan/persahabatan. 22. Kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk ditandai dengan beragamnya ras, sukubangsa, dan agama yang dianut oleh masyarakat. Keberagaman tersebut menunjukkan masyarakat Indonesia beragam dalam aspek. A. aliran politik B. sistem kepercayaan C. sistem kekerabatan D. sosial budaya E. sosial ekonomi Keberagaman dalam hal ras, sukubangsa, dan agama merupakan keberagaman dalam aspek sosial dan budaya. Kaare Svalastoga menyebutnya sebagai diferensiasi customs. 23. Masyarakat Indonesia yang multicultural ditandai dengan keberagaman agama. Secara sosiologis, keragaman tersebut disebabkan oleh. A. kondisi geografi yang berupa kepulauan B. hubungan antar-negara yang semakin luas C. munculnya berbagai organisasi keagamaan D. hubungan perdagangan di masa lalu E. munculnya sikap primordial pemeluk agama Kemajemukan dalam hal agama disebabkan oleh letak geografik wilayah Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera. Letak geografik yang berada pada posisi silang ini sangat strategis untuk terjadinya hubungan perdagangan di antara berbagai orang yang berasal dari berbagai dunia yang memeluk agama berbeda-beda. Akibatnya lima agama besar dunia ada penganutnya di Indonesia. Pembahasan UN 2009 Page 9

10 24. Kemajemukan masyarakat berpotensi memicu terjadinya konflik horizontal yang dilatarbelakangi oleh perbedaan sukubangsa dan agama. Hal ini menunjukkan bahwa secara politis salah satu ciri masyarakat majemuk adalah. A. munculnya tokoh-tokoh negara B. banyaknya jenis pekerjaan C. mengembangkan demokrasi D. sulit membangun integrasi E. mempunyai pengalaman sejarah Ciri-ciri masyarakat majemuk menurut van Den Berghe adalah: (1) mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok dengan subkultur saling berbeda, (2) memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang nonkomplemen, (3) kurang dapat mengembangkan konsensus mengenai nilai dasar, (4) relatif sering mengalami konflik, (5) secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan, dan/atau ketergantungan ekonomi, dan/atau (6) dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain (van Den Berghe, dalam Nasikun, Sistem Sosial Indonesia). 25. Perhatikan beberapa gejala sosial berikut! 1. Persaudaraan masyarakat Pasundan di Bali 2. Partai-partai politik berbasis agama tertentu 3. Penggabungan dua perusahaan raksasa sejenis 4. Pembauran antara etnis China dan Arab Contoh nyata primordialisme pada pernyataan di atas adalah. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 Primordialisme merupakan faham yang menunjukkan adanya kesetiaan atau loyalitas yang berlebihan pada faktor-faktor atau hal-hal yang dibawa sejak kelahirannya, seperti sukubangsa dan agama. 26. Perubahan sosial adalah perubahan yang berkaitan dengan aspek statis dan dinamis dalam masyarakat. Secara sederhana, ruang lingkup perubahan tersebut meliputi. A. persebaran penduduk dan masalah sosial B. keteraturan sosial dan kontrol sosial C. situasi sosial dan kondisi sosial D. struktur sosial dan proses sosial E. pola hubungan dan sistem sosial Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek statis dan dinamis dalam masyarakat. Yang dimaksud aspek statis adalah struktur sosial, yaitu susunan di antara unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat, antara lain: lembaga atau pranata sosial, nilai dan norma, kelompok sosial, kelas dan status sosial. Sedangkan yang dimaksud aspek dinamis adalah proses sosial, yaitu hubungan timbal-balik di antara unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat, misalnya interaksi sosial, sosialisasi, institusionalisasi, modernisasi, dan sebagainya. Pembahasan UN 2009 Page 10

11 27. Penemuan mobil dimulai dari penemuan motor gas oleh S. Marcus (1875). Sebetulnya sistem motor gas tersebut merupakan suatu hasil dari penemuan-penemuan sebelum Marcus, seperti sistem silinder, poros/sumbu, engkol, minyak (bahan bakar), dan listrik. Namun, dalam hal ini Marcus menggabungkan motor gas tersebut dengan sebuah kereta. Faktor pendorong dilakukannya inovasi terhadap penemuan tersebut adalah. A. kesadaran akan kekuarangan hasil budaya B. meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat C. kebutuhan alat transportasi yang meningkat D. kualitas dari lingkungan sosial dan budaya E. situasi yang mendadak dan mendesak Dorongan ditemukannya hal-hal baru antara lain: (1) kesadaran akan kekurangan unsur dalam kebudayaannya, (2) terdapat ahli-ahli yang mampu menjawab kekurangan unsur, dan (3) dorongan berupa reward atau penghargaan terhadap aktivitas penemuan baru. Pada soal di atas, dorongan untuk melakukan inovasi adalah dorongan kebutuhan alat transportasi yang belum ada di dalam masyarakat, artinya masyarakat mengakui ada kekurangan unsur dalam kebudayaannya. 28. Masyarakat petani dapat meningkatkan mutu dan jumlah produksi pertanian dengan menggunakan cara modern dalam bercocok tanam. Di samping memilih bibit baru, mereka juga menggunakan mesin-mesin pertanian yang digunakan untuk mengolah lahan. Berdasarkan kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari modernisasi pertanian adalah... A. meningkatnya produktivitas B. masuknya teknologi asing C. banyak barang dari luar D. menggunakan mesin dari luar E. berkembangnya agro industry Moderniasi merupakan proses perubahan dari pola kehidupan yang tradisional menjadi modern. Modernisai berlangsung di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Tema modernisasi di bidang politik adalah demokratisasi dan ideology terbuka, di bidang kehidupan agama sekularisasi atau menuju kehidupan beragama yang rasional, di bidang pendidikan temanya adalah penemuan-penemuan baru dan berkembangnya IPTEK, di bidang kehidupan ekonomi adalah meningkatnya efisiensi dan produktivitas. Aktivitas pertanian merupakan aktivitas ekonomi, sehingga tujuannya modernisasi di bidang ini antara lain adalah meningkatkan produktivitas hasil pertanian dengan menggunakan bibit unggul dan penggunaan tekonologi dan mesin-mesin pertanian. 29. Masyarakat semakin mudah mendapatkan baran-barang konsumsi yang dijajakan melalui pasar modern. Kemudahan memperoleh barang kebutuhan sehari-hari dapat memicu pola hidup mewah. Kenyataan tersebut merupakan dampak negatif dari perubahan sosial dalam bentuk. A. westernisasi B. ekstremisme C. hedonism D. liberalism E. konsumerisme Pembahasan UN 2009 Page 11

12 Dampak perubahan sosial, moderniasi dan pembangunan antara lain adalah kecenderungan masyarakat untuk hidup dengan bermewah-mewah yang disebut sebagai hedonisme. Dampak negative dalam bentuk yang paling rendah adalah konsumerisme. Yang konsumerisme adalah kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang disediakan di pasar, meskipun sebenarnya dapat membuatnya sendiri. Pada derajat yang lebih tinggi adalah konsumtivisme, yaitu kecenderungan untuk mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan, misalnya membeli barang-barang yang sebetulnya bukan merupakan kebutuhan hidupnya. Derajat yang paling tinggi adalah hedonisme, yaitu kecenderungan untuk hidup bermewah-mewah. 30. Beberapa lembaga sosial dan fungsinya: 1. Perguruan Tinggi berfungsi menciptakan tenaga ahli 2. Kejaksaan berfungsi dalam melakukan penuntutan perkara 3. Koperasi berfungsi dalam menyejahterakan anggotanya 4. Tokoh agama berfungsi dalam pencerahan keimanan dan ketaqwaan Lembaga yang bertujuan langsung untuk menciptakan tertib hidup dalam masyarakat adalah. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 Di antara lembaga-lembaga dan fungsinya tersebut yang secara langsung dapat menciptakan ketertiban hidup dalam masyarakat adalah kejaksaan dan tokoh agama. Kejaksaan berhubungan dengan norma-norma tertulis atau hokum, sedangkan agama berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang bersumber dari ajaran agama yang dapat menjadi pegangan bersikap dan berperilaku bagi para warga masyarakat. 31. Perhatikan beberapa contoh kegiatan sosial berikut: 1. Saling memberikan kasih sayang di antara para anggota keluarga 2. Mempertahankan kelangsungan generasi penerus 3. Menciptakan suasana tenteram dalam keluarga 4. Bekerja sebagai aktivitas mencari nafkah untuk keluarga Di antara contoh-contoh di atas, yang merupakan fungsi afeksi dari institusi keluarga adalah. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 KUNCI: B Fungsi afeksi merupakan fungsi yang berhubungan dengan pengungkapan cinta dan kasih sayang, baik antara suami isteri, antara orangtua dengan anak, dan di antara anakanak. Apabila para anggota dapat memenuhi kebutuhan akan kasih sayang dalam keluarganya maka akan tercipta suasana tenteram. Pembahasan UN 2009 Page 12

13 32. Lembaga pendidikan (kursus) Bahasa Inggris, memasak, dan sejenisnya, merupakan lembaga pendidikan non-formal. Fungsi lembaga tersebut adalah memberikan. A. ilmu pengetahuan dan teknologi B. modal keterampilan praktis untuk hidup C. keahlian yang diperlukan oleh pemerintah D. teori dan cara hidup dalam masyarakat E. peralatan teknologi tepat guna/sederhana KUNCI: B Pendidikan nonformal merupakan pendidikan jalur sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat. Ciri utamanya adalah memberikan keterampilan praktis untuk hidup bagi para pesertanya. 33. Setiap pelanggaran terhadap undang-undang negara dalam bentuk korupsi, pencurian, perampokan, maupun pembunuhan dikenakan sanksi hukum. Kenyataan tersebut menunjukkan fungsi lembaga hukum untuk mengatur kegiatan masyarakat dalam. A. menjalankan kewajiban masyarakat B. memenuhi kebutuhan sosial masyarakat C. meningkatkan kemakmuran dalam masyarakat D. menciptakan keteraturan masyarakat E. membentuk kepribadian individu Lembaga-lembaga yang terkait dengan undang-undang, seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan sebagainya merupakan lembaga-lembaga yang bersifat regulatif. Tujuan utamanya adalah menciptakan keteraturan masyarakat. 34. Topik penelitian harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan yang dimiliki oleh si peneliti. Tujuan pemilihan topik tersebut adalah. A. memperoleh hasil penelitian yang akurat B. mempercepat langkah kerja penelitian C. memilih cara untuk mendapatkan data D. memudahkan dalam menulis laporan E. mendorong semangat dalam penelitian Pemilihan topik penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan alasan-alasan baik yang sifatnya objektif, seperti kegunaannya bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, maupun yang sifatnya subjektif, seperti minat dan kemampuan metodologi peneliti. Kesesuaian dengan latar belakang pengetahuan si peneliti sangat penting agar penelitian yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang akurat. 35. Setelah melakukan observasi, diperoleh data tentang karakter masyarakat di daerah yang diteliti, bahwa pada umumnya mereka taat beragama, santun, dan semangat kerjanya tinggi. Berdasarkan cara memperolehnya, data tersebut termasuk jenis data. A. kuantitatif B. kualitatif C. primer D. sekunder E. internal Pembahasan UN 2009 Page 13

14 Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dibedakan antara data primer dengan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari responden di lapangan. Data sekunder merupakan data yang diperoleh oleh peneliti bukan dari sumber langsung di lapangan, melainkan dari dokumentasi, seperti monografi, bioografi, laporan hasil peneletian sebelumnya, dan sebagainya. 36. Seorang peneliti mengadakan penelitian tentang kehidupan sosial kelompok gepeng (gelandangan dan pengemis) di suatu kabupaten. Ketika secara kebetulan ia menemukan gelandangan atau pengemis di daerah tersebut, mereka langsung dijadikan responden. Penarikan sampel tersebut dinamakan teknik sampling. A. stratified (berstrata) B. area (wilayah) C. proportional (imbangan) D. accidental (insidental) E. cluster (kelompok) Penentuan sampel dengan cara setiap menemukan orang dengan karakteristik yang dimaksud dijadikan responden adalah accidental sampling (incidental). 37. Seorang peneliti melakukan pengamatan dengan tinggal bersama dalam masyarakat yang menjadi objek penelitian selama jangka waktu tertentu. Teknik pengumpulan data tersebut adalah. A. observasi partisipasi B. observasi nonpartisipasi C. observasi simulasi D. wawancara terstruktur E. studi dokumentasi Pengamatan yang dilakukan dengan cara terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari masyarakat yang diteliti dinamakan observasi partisipasi (participant observation). Apabila peneliti hanya mengamati saja kehidupan masyarakat yang diamati tanpa terlibat langsung dalam kegiatan sehar-hari, dinamakan observasi nonpartisipasi (nonparticipant observation). 38. Perhatikan pernyataan di bawah ini. 1. Dapat menjaring data secara lebih mendalam 2. Banyak unsur pribadi yang terungkap dengan bebas 3. Dapat digunakan dengan jumlah sampel yang banyak 4. Dapat dijawab responden menurut kesempatan dan waktu Yang termasuk kelebihan teknik angket adalah. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 KUNCI: E Pembahasan UN 2009 Page 14

15 Keunggulan utama angket sebagai alat (instrument) mengumpulkan data adalah dapat digunakan untuk menjaring responden dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat dan dapat dijawab respoden menurut kesempatan dan waktu. 39. Perhatikan tabel data kuantitatif berikut! Nilai Frekuensi Modus = 6 Modus dari data dalam tabel di atas mengandung makna, bahwa. A. Nilai terbaik 6 B. Nilai terbanyak 6 C. Batas lulus 6 D. Batas ketuntasan 6 E. Nilai tengah 6 Kunci: B Modul merupakan data yang frekuensi munculnya terbanyak. 40. Hasil penelitian disusun dalam bentuk laporan tertulis dan disajikan pada forum diskusi. Peserta diskusi dapat memberikan kritik dan tanggapan untuk menyempurnakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa laporan penelitian berfungsi untuk. A. pengembangan ilmu pengetahuan B. perbaikan ekonomi masyarakat C. pewarisan budaya masyarakat D. pembangunan pendidikan nasional E. penelitian di bidang sosial budaya Salah satu fungsi laporan adalah agar hasil penelitian dapat diketahui oleh pihak lain sehingga dapat berfungsi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Pembahasan UN 2009 Page 15

UN SMA IPS 2009 Sosiologi

UN SMA IPS 2009 Sosiologi UN SMA IPS 2009 Sosiologi Kode Soal P88 Doc. Name: UNSMAIPS2009SOSP88 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Para siswa mengikuti upacara bendera. Ketika tanda masuk dibunyikan, mereka langsung berjalan

Lebih terperinci

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05) 1. Jawaban: C Fungsi sosiologi diantaranya: Penelitian/menyediakan data Pembangunan/pengembangan Solusi pemecahan masalah 2. Jawaban: C Objek kajian sosiologi

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Sosiologi

Antiremed Kelas 12 Sosiologi Antiremed Kelas 12 Sosiologi Persiapan UAS 02 Doc. Name: AR12SOS02UAS Version : 2016-09 halaman 1 01. Seorang anak dari keluarga biasa berhasil menjuarai kompetisi dibidang iptek. Kemudian ia mendapat

Lebih terperinci

UN SMA IPS 2008 Sosiologi

UN SMA IPS 2008 Sosiologi UN SMA IPS 2008 Sosiologi Kode Soal P11 Doc. Name: UNSMAIPS2008SOSP11 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Perhatikan beberapa gejala sosial berikut! 1. Pelakunya lebih dari satu orang 2. Tidak ada komunikasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA S O S I O L O G I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

4. Faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial dalam berinteraksi untuk ikut merasakan perasaan orang lain dinamakan simpati (D)

4. Faktor yang mendorong terjadinya hubungan sosial dalam berinteraksi untuk ikut merasakan perasaan orang lain dinamakan simpati (D) PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET B TAHUN 2014 Petunjuk: Plihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat. Sebagai ilmu, sosiologi memiliki

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET A TAHUN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET A TAHUN Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! PEMBAHASAN SOAL SOSIOLOGI PAKET A TAHUN 2014 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari tentang masyarakat. Sebagai ilmu, sosiologi memiliki ciri-ciri

Lebih terperinci

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s

10. Kunci : A Pembahasan : Dalam proses interaksi sosial maka harus melibatkan 2 orang atau lebih, dimana dari kedua belah pihak ada yang memberikan s SOSIOLOGI 1. Kunci : D Pembahasan; metode yang digunakan oleh sosiolog tersebut adalah metode kualitatif Karena menggunakan data hasil wawancara yang tidak berbentuk angka 2. Kunci : C Pembahasan : Contoh

Lebih terperinci

UN SMA 2015 Sosiologi

UN SMA 2015 Sosiologi UN SMA 2015 Sosiologi Soal Doc. Name: UNSMA2015SOS999 Version : 2015-11 halaman 1 01. Beberapa variabel sosial yaitu: 1. Konsumtif, lebih mementingkan pemakaian suatu produk dari pada berupaya untuk menghasilkan

Lebih terperinci

UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi

UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi UN SMA IPS Prediksi 1 UN SMA IPS Sosiologi Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Interaksi sosial ditandai oleh adanya... (A) tindakan sosial dengan tujuan tertentu (B) komunikasi antar individu (C) pertikaian

Lebih terperinci

UN SMA IPS Prediksi 2 UN SMA IPS Sosiologi

UN SMA IPS Prediksi 2 UN SMA IPS Sosiologi UN SMA IPS Prediksi 2 UN SMA IPS Sosiologi Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Sebuah proses interaksi sosial dapat berlangsung apabila memenuhi dua persyaratan. yaitu adanya kontak sebagai syarat yang

Lebih terperinci

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU BAB VI KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU Konflik merupakan sebuah fenonema yang tidak dapat dihindari dalam sebuah kehidupan sosial. Konflik memiliki dua dimensi pertama adalah dimensi penyelesaian

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : Sosiologi Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 40 Essay : 5 1 Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu

Lebih terperinci

Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga

Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga 004-300-009-0 Hak Cipta 2014 Penerbit Erlangga Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang benar! 1. Gejala sosial yang dipelajari dalam ilmu sosiologi sangat beragam dan semua

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2005 Sosiologi

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2005 Sosiologi Ujian Akhir Sekolah Tahun 2005 Sosiologi UAS-SMA-05-01 Antropologi sebagai Ilmu Pengetahuan yang mempelajari... A. kebudayaan, termasuk unsur-unsur kebudayaan B. masyarakat, individu C. fakta sosial, individu

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Konsep Dasar Sosiologi. X Objek Kajian Sosiologi. X Fungsi sosiologi dalam kajian masyarakat

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN. MATERI Konsep Dasar Sosiologi. X Objek Kajian Sosiologi. X Fungsi sosiologi dalam kajian masyarakat KISI-KISI PENULISAN USBN Jenis Sekolah : SMA/MA Mata Pelajaran : Sosiologi Kurikulum : 2013 Alokasi Waktu : 120 menit Jumlah Soal : Pilihan Ganda : 40 Essay : 5 1 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam

Lebih terperinci

UN SMA IPS Prediksi 3 UN SMA IPS Sosiologi

UN SMA IPS Prediksi 3 UN SMA IPS Sosiologi UN SMA IPS Prediksi 3 UN SMA IPS Sosiologi Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Perbedaan yang mendasar antara akomodasi dengan kerjasama sebagai proses sosial (A) akomodasi terjadi melalui konflik, kerjasama

Lebih terperinci

UN SMA IPS 2008 Sosiologi

UN SMA IPS 2008 Sosiologi UN SMA IPS 2008 Sosiologi Kode Soal D17 Doc. Name: UNSMAIPS2008SOS999 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar interaksi social antara guru dan siswa bisa lancar

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Jenjang Program Studi : Sosiologi : SMA/MA : IPS Hari/Tanggal : Senin, 20 April 2009 Jam : 11.00 13.00 WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1. Isikan identitas Anda ke dalam

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L PROSES SOSIAL EKO NUGROHO, S.PT, M.SC FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA SEMESTER GANJIL 2013/2014 Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama Perubahan-perubahan dalam struktur

Lebih terperinci

: SOSIOLOGI. Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK)

: SOSIOLOGI. Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK) Mata Pelajaran : SOSIOLOGI Kelas/ Program : XII IPS Waktu : 90 menit Petunjuk Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar pada lembar jawaban yang tersedia (LJK) 1. Masalah kemiskinan, disorganisasi keluarga

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Sosiologi Program Studi : IPS PELAKSANAAN Hari/Tanggal : Kamis, 24 April 2008 Jam : 10.30 12.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawabam Ujian Nasional

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1 MATA PELAJARAN Mata Pelajaran : Sosiologi Program Studi : IPS Hari/Tanggal : Kamis, 24 April 2008 Jam : 10.30 12.30 PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM 1. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawabam Ujian Nasional

Lebih terperinci

- Fungsi reproduksi : saluran untuk melanjutkan keturunan (fungsi esensial). b. Memperhatikan ketercukupan kebutuhan psikologis dan kasih sayang

- Fungsi reproduksi : saluran untuk melanjutkan keturunan (fungsi esensial). b. Memperhatikan ketercukupan kebutuhan psikologis dan kasih sayang Indikator 3 : Fungsi Lembaga Sosial Lembaga-lembaga Pokok dalam Masyarakat 1. Lembaga Keluarga Fungsi lembaga keluarga : - Fungsi reproduksi : saluran untuk melanjutkan keturunan (fungsi esensial). - Fungsi

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2004 Sosiologi

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2004 Sosiologi Ujian Akhir Sekolah Tahun 2004 Sosiologi UAS-SMA-04-01 Setiap akhir bulan Ramadhan, ketuarga Pak Samad yang bekerja di Jakarta mudik ke kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri bersama sanak kerabat.

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL. Dilihat dari sifatnya :

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL. Dilihat dari sifatnya : JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL A. Pengertian dan ciri Struktur Sosial Pengertian Struktur Sosial :Struktur sosial adalah tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu yang tidak bisa hidup sendiri dan juga merupakan makhluk sosial yang selalu ingin hidup berkelompok dan bermasyarakat. Dalam

Lebih terperinci

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK MASING-MASING SUB STRUKTUR BERJALAN DENGAN SISTEMNYA MASING-MASING

Lebih terperinci

(A) motivasi (B) sugesti (C) imitasi (D) simpati (E) identifikasi

(A) motivasi (B) sugesti (C) imitasi (D) simpati (E) identifikasi 01. Sosiologi dapat digunakan dalam kajian yang lebih luas yaitu meliputi perencanaan suatu program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan. Dari uraian tersebut maka fungsi sosiologi adalah membantu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. khusus dari interaksi sosial. Menurut Soekanto (1983: 80), berlangsungnya 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Interaksi Sosial Interaksi Sosial dalam masyarakat merupakan syarat utama terjadinya aktivitasaktivitas sosial. Dalam bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan

Lebih terperinci

STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA

STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA KELPMPOK VI ANDRY SHEZA PUTRA BERTHA FARLEVEN AZHARUDIN RILLE MASYARAKAT DENGAN KEKERABATAN SEGMENTER Adalah: Suatu masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam berbagai kelompok

Lebih terperinci

PROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN

PROBLEM SOSIOLOGI SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 PEMBAHASAN PEMBAHASAN PROBLEM SET SOSIOLOGI SUPERINTENSIF SBMPTN 2016 1. Jawaban: D Tindakan sosial (Max Weber): Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai,

Lebih terperinci

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL BAB V STRATIFIKASI SOSIAL 6.1 Pengantar Stratifikasi merupakan karakteristik universal masyarakat manusia. Dalam kehidupan sosial masyarakat terdapat diferensiasi sosial dalam arti, bahwa dalam masyarakat

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1995 Anthropologi

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1995 Anthropologi Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1995 Anthropologi EBTANAS-SMA-95-01 Bila salah satu kebutuhan primer manusia tidak terpenuhi, maka akan mengakibatkan... A. ketidakseimbangan dalam tubuh B.

Lebih terperinci

DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA

DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA 2 1. Sitha, Sekar, dan Lia adalah siswa kelas XII IPS suatu SMA yang mempunyai keinginan sama, melanjutkan studi ke program studi yang sama di universitas yang sama. Untuk mencapai keinginan tersebut,

Lebih terperinci

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama C. Lembaga Sosial 1. Pengertian Lembaga Sosial dan Norma Lembaga Sosial suatu sistem norma yg bertujuan utk mengatur tindakan tindakan maupun kegiatan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok dan

Lebih terperinci

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL 1. Bentuk dan Fungsi Lembaga Sosial Pada dasarnya, fungsi lembaga sosial dalam masyarakat beraneka macam berdasarkan jenis-jenis lembaganya. Oleh karena itu, kita

Lebih terperinci

MASYARAKAT MULTIKULTURAL

MASYARAKAT MULTIKULTURAL MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. Pengertian Masyarakat Multikultural Dalam suatu masyarakat pasti akan menemukan banyak kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan karakteristik

Lebih terperinci

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta

SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaran: SOSIOLOGI 2 Standar ;Memahami Struktur Sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas Beban Belajar:4 SKS Dasar Kegiatan Penilaian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang berdiri di atas empat pilar berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia, dan Bhinneka

Lebih terperinci

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL II. TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL A. Konflik Istilah konflik secara etimologis berasal dari bahasa latin con yang berarti bersama dan fligere yang berarti benturan atau tabrakan. Jadi, konflik dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Menciptakan Harmonisasi Hubungan Antaretnik di Kabupaten Ketapang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Menciptakan Harmonisasi Hubungan Antaretnik di Kabupaten Ketapang 248 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian ini mengkaji tentang Internalisasi Nilai Integrasi untuk Menciptakan Harmonisasi Hubungan Antaretnik di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Dari hasil analisis

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : SOSIOLOGI. Petunjuk:

Mata Pelajaran : SOSIOLOGI. Petunjuk: Mata Pelajaran : SOSIOLOGI Kelas/ Program : XII IPS Waktu : 90 menit Petunjuk: Pilih satu jawaban yang benar 1. Masalah kriminalitas, tawuran pelajar dan perubahan sosial merupakan kajian ilmu sosiologi,

Lebih terperinci

kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku

kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku A. PERILAKU MENYIMPANG 1. Pengertian Perilaku Menyimpang Beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda-beda tentang pengertian perilaku menyimpang. Menurut Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan tindakan

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 2002 Sosiologi

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 2002 Sosiologi Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 2002 Sosiologi EBTANAS-SMA-02-01 Kalau seseorang melakukan tindakan hanya karena kebiasaan tanpa menyadari alasannya maka dapat digolongkan dalam jenis tindakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dan majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Kemajukan ini di tandai oleh adanya suku-suku bangsa yang masing-masing

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Sosiologi Komunikasi Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial Manusia Sebagai Makhluk Sosial Makhluk Spiritual Manusia Makhluk individual Makhluk Sosial Manusia

Lebih terperinci

PERANAN NILAI BUDAYA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

PERANAN NILAI BUDAYA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PERANAN NILAI BUDAYA DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka budaya dengan lebih dari 700 suku bangsa. Terdapat 74.754 desa yang memiliki hukum/aturan lokal di

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA SALINAN - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL Proses sosial adalah cara-cara berhubungan/komunikasi apabila individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentu-bentuk hubungan tersebut

Lebih terperinci

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan) DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan) Perbedaan-perbedaan yg dimiliki warga masyarakat kedudukan Diferensiasi sosial Diperankan melalui profesi masing-masing Perbedaan yang dimiliki warga masyarakat a.l. seperti

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu budaya yang melekat pada diri seseorang karena telah diperkenalkan sejak lahir. Dengan kata lain,

Lebih terperinci

Keterangan: 1 1 = Pengusa/Pejabat = Masyarakat/Rakyat 2

Keterangan: 1 1 = Pengusa/Pejabat = Masyarakat/Rakyat 2 01. Gambar sistem pelapisan social: Keterangan: 1 1 = Pengusa/Pejabat ------------------- 2 = Masyarakat/Rakyat 2 Perbedaan social pada gambar di atas berdasarkan. a. pendidikan formal b. jumlah kekayaan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.157, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEBUDAYAAN. Bahasa. Sastra. Pengembangan. Pembinaan. Perlindungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5554) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga adalah tempat pertama bagi anak belajar mengenai segala hal yang ada dalam kehidupan. Orang tua berperan penting dalam perkembangan anak dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan undang-undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkawinan merupakan suatu lembaga suci yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan undang-undang perkawinan. Sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas

BAB 9: SOSIOLOGI MODERNISASI.  PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI. e. Kemakmuran masyarakat luas 1. Makna modernisasi di bidang ekonomi a. Penggunaan sistem ekonomi liberal seperti negara-negara Eropa b. Proses industrialisasi yang dapat menggantikan sistem ekonomi pertanian c. Pelaksanaan sistem

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan mengenai komunitas anak nakal yang ada Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat

Lebih terperinci

MATERI 4 POLA INTERAKSI SOSIAL

MATERI 4 POLA INTERAKSI SOSIAL MATERI 4 POLA INTERAKSI SOSIAL 1. Pola Interaksi Sosial Bentuk jalinan interaksi yang terjadi antara individu dan individu, individu dan kelompok, dan kelompok dan kelompok bersifat dinamis dan mempunyai

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) SOSIOLOGI STRUKTUR DAN DIFERENSIASI SOSIAL Pengertian Konflik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk kerjasama kehidupan antara pria dan wanita di dalam masyarakat. Perkawinan betujuan untuk mengumumkan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SOSIAL. b. Pengawasan individu dengan kelompok.

PENGENDALIAN SOSIAL. b. Pengawasan individu dengan kelompok. PENGENDALIAN SOSIAL 1. Pengertian Pengendalian Sosial Manusia dalam kehidupannya akan selalu berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam berinteraksi tersebut adakalanya timbul masalah, misalnya terjadi

Lebih terperinci

LANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang :

LANDASAN SOSIOLOGIS. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang : LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS : Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari

Lebih terperinci

1. Perhatikan beberapa variabel sosial di bawah ini!

1. Perhatikan beberapa variabel sosial di bawah ini! Page 1 Page 2 1. Perhatikan beberapa variabel sosial di bawah ini! Page 3 (1) Mengungkapkan faktor sosial apa adanya tanpa kecuali (2) Tidak mengungkapkan baik/buruk atau benar/salah pelaku penyimpangan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.271, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Kode Etik. PNS. Kementerian. Hukum. HAM. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-07.KP.05.02

Lebih terperinci

UN SMA IPS 2012 Sosiologi

UN SMA IPS 2012 Sosiologi UN SMA IPS 2012 Sosiologi Kode Soal Doc Name: UNSMAIPS2012SOS999 Version : 2012-12 halaman 1 1. Perhatikan beberapa variable social di bawah ini! (1) Mengungkapkan faktor sosial apa adanya (2) Tidak mengungkapkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang KODE ETIK PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA Menimbang : a. bahwa profesi adalah pekerjaan yang

Lebih terperinci

SOAL PREDIKSI UN SOSIOLOGI SMA 2013 Pilihlah jawaban A, B,C, D, atau E dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang tersedia!

SOAL PREDIKSI UN SOSIOLOGI SMA 2013 Pilihlah jawaban A, B,C, D, atau E dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang tersedia! SOAL PREDIKSI UN SOSIOLOGI SMA 2013 Pilihlah jawaban A, B,C, D, atau E dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang tersedia! 1. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan penggunaan metode induktif

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konflik antar kelompok maupun disintegrasi sosial. Sebetulnya kemajemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. konflik antar kelompok maupun disintegrasi sosial. Sebetulnya kemajemukan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Masyarakat Majemuk Kemajemukan seringkali menarik perhatian karena dikaitkan dengan masalah konflik antar kelompok maupun disintegrasi sosial. Sebetulnya kemajemukan memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 120 Undang-undang

Lebih terperinci

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR. Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Manusia, Keragaman, dan Kesederajatan DISUSUN OLEH: PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2016 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi perilaku anak yang semakin hilangnya nilai-nilai karakter bangsa. Hilangnya nilai-nilai karakter bangsa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Sosial Kata psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti jiwa dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata ilmu. Dengan demikian, istilah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL

BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN SOSIOLOGI BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL ALI IMRON, S.Sos., M.A. Dr. SUGENG HARIANTO, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa keamanan dalam negeri

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.263, 2015 LIPI. Pegawai. Kode Etik. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

- Secara psikologis sang istri mempunyai ikatan bathin yang sudah diputuskan dengan terjadinya suatu perkawinan

- Secara psikologis sang istri mempunyai ikatan bathin yang sudah diputuskan dengan terjadinya suatu perkawinan Pendahuluan Kekerasan apapun bentuknya dan dimanapun dilakukan sangatlah ditentang oleh setiap orang, tidak dibenarkan oleh agama apapun dan dilarang oleh hukum Negara. Khusus kekerasan yang terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

KONFLIK AGAMA. Thomas Santoso

KONFLIK AGAMA. Thomas Santoso KONFLIK AGAMA Thomas Santoso Latar Belakang : Mitos kerukunan umat beragama Percepatan perusakan tempat ibadah secara nyata Pemetaan perusakan tempat ibadah Laju pertumbuhan umat beragama Indeks heterogenitas

Lebih terperinci

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia.

Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia. 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial dalah suatu hubungan social yang dinamis antara orang perorangan, antara individu dan kelompok manusia, dan antar kelompok manusia. 2. Proses Interaksi Sosial

Lebih terperinci

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender Semua manusia pada dasarnya sama. Membeda-bedakan perlakuan terhadap sesama manusia karena warna kulit atau bentuk fisik lainnya

Lebih terperinci

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT Title? Author Riendra Primadina Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov 2010 14:10:06 GMT Author Comment Hafizhan Lutfan Ali Comments Jawaban nya...

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam setiap kehidupan sosial terdapat individu-individu yang memiliki kecenderungan berperilaku menyimpang dalam arti perilakunya tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai

Lebih terperinci

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, maju, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah kompleks, salah satunya karena lemahnya pemahaman para generasi muda sebagai generasi penerus bangsa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

2 Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1423. 2015 KEMENLU. Kode Etik. Pegawai. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI KEMENTERIAN LUAR NEGERI DENGAN

Lebih terperinci

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07 MODUL PERKULIAHAN Kelompok & Organisasi Sosial Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 07 MK61004 Nurwidiana, SKM MPH Abstract Mata kuliah ini merupakan pengantar bagi

Lebih terperinci

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In No.1421, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Kode Etik Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT DEFINISI SOSIOLOGI: Studi sistematis tentang: Perilaku social individu-individu Cara kerja kelompok social,

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 116) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL

Lebih terperinci

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL Dosen Pengampun : Antonius Ng Cambu S.Sos.,M.I.Kom Mata Kuliah : Pengantar Antropoligi Disusun Oleh Kelompok 4 Risal.A (201663301053) (kk) Risdayanti (201663201052) Rasdi Adnan

Lebih terperinci