Menilai suatu Jurnal.docx

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Menilai suatu Jurnal.docx"

Transkripsi

1 From the SelectedWorks of priyono iyon priyono management Winter January 18, 2016 Menilai suatu Jurnal.docx priyono iyon priyono, management This work is licensed under a Creative Commons CC_BY International License. Available at:

2 Menilai suatu Jurnal [Internasional] melalui impact factor To study, to finish, and to publish. [Benjamin Franklin, ] Tiga kata yang diungkapkan oleh Benjamin Franklin di atas mempunyai unsur tanggung jawab seorang ilmuwan, jika menyadari dirinya menjadi bagian dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan. [ Setelah mempelajari [mengumpulkan data/informasi] kemudian menyelesaikannya dalam suatu penelitian, ilmuwan seharusnya mempublikasikan hal-hal yang ditemukan dalam penelitiannya itu baik yang ditujukan kepada msyarakat ilmiah atau masyarakat awam pada umumnya. Bagaimana suatu hasil/teori tersebut dapat teruji kalau tidak dipublikasikan? Bagaimana masyarakat awam akan tahu tentang kondisi iptek terkini kalau tidak ada informasi mengenai hal tersebut? Suatu hasil penelitian biasanya ditulis dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah [KTI]. KTI ini ada yang telah dipublikasikan, namun begitu ada pula yang belum dipublikasikan hanya dilaporkan kepada penyadang dana misalnya. Publikasi suatu KTI dapat melalui berbagai media, misalnya diseminasi di suatu kegiatan ilmiah [seperti seminar, workshop, dll] maupun dalam suatu jurnal, baik telah terakreditasi atau belum. Jadi, suatu KTI tidak hanya dinilai dari substansinya tetapi juga dari jurnal yang mewadahinya. KTI yang dimuat di jurnal terakreditasi akan lebih bernilai dibandingkan apabila dimuat di jurnal tidak terakreditasi. Pemberian dan penetapan akreditasi jurnal di Indonesia saat ini dilakukan oleh LIPI dan Dikti. Berbagai syarat harus dipenuhi untuk menjadi suatu jurnal terakreditasi, baik dari sisi substansi isi, penyunting atau mitra bestari, gaya penulisan, kelembagaan penerbit, keberkalaan sampai dengan penampilan, tiras dan penamaan suatu jurnal. Di samping jurnal terakreditasi dan tidak, ada juga jurnal internasional. Suatu KTI akan lebih bernilai lagi apabila dimuat dalam jurnal internasional. Publikasi internasional menjadi salah satu nilai jual atau prestise suatu bangsa. Semakin pesat perkembangan iptek suatu negara menunjukkan peradaban yang lebih dari negara tersebut. Hal ini dapat dilihat salah satunya melalui KTI yang dimuat atau disitasi di jurnal internasional. Bagaimana menentukan suatu jurnal itu dalam kelompok jurnal internasional? Kriteria suatu jurnal internasional yang dikeluarkan oleh LIPI akan diluncurkan pada medio tahun ini. Sedangkan kriteria yang dikeluarkan oleh Dikti adalah menggunakan bahasa PBB [Inggris, Perancis, Spanyol, Arab dan Cina]; naskah yang dterima cepat terbit [rapid review]; ada keteraturan terbit; editorial boardnya dari dalam dan luar negeri; peredarannya luas; menjadi acuan atau memiliki jumlah sitasi yang banyak; tercantum dalam current content dan sejenisnya; susbtasi yang berkualitas; menawarkan offprint/reprints; terbit teratur sesuai jadwal; penerbitan tidak terkendala dana; artikel yang dominan adalah artikel primer/hasil penelitian bukan hanya review; bukan jurnal yang mencerminkan kelokalan; derajat kemutakhiran pustaka > 80%; tersedian indeks setiap volume; danya bank naskah dan mempertimbangkan impact factor. [ Jadi sebenarnya kriteria ini hampir mirip dengan kriteria dalam akreditasi jurnal nasional namun hanya berbeda di beberapa kriteria seperti bahasa dan impact factor. Impact Factor [IF] adalah ukuran dari sitasi [citation] terhadap jurnal-jurnal ilmu pengetahuan alam [science] dan ilmu pengetahuan sosial [social science] dan seringkali digunakan sebagai ukuran terhadap pentingnya suatu jurnal di bidangnya. IF diciptakan oleh Eugene Garfield dari Institute of Scientific Information [ISI, kini bagian dari Thomson Scientific] pada tahun 1960 dengan menghitung indeks sitasi dari jurnal-jurnal yang diindeks

3 oleh Thomson ISI dan dilaporkan setiap tahun dalam JCR [Journal Citation Report]. Sebagaimana yang ditulis oleh Kosasih Iskandarsyah dalam =34. Masih dari link di atas, untuk memahami IF, kita harus memahami apa yang dimaksud dengan citation, citation index, dan akhirnya perhitungan IF. Citation Suatu citation atau bibliographic citation adalah suatu rujukan kepada buku, artikel, halaman web, atau produk-produk hasil penerbitan lainnya yang memberikan cukup rincian untuk mengidentifikasi produk penerbitan itu secara unik. Tulisan-tulisan atau ceramah yang tidak diterbitkan seperti kertas kerja [working paper dan komunikasi pribadi [personal communication] juga kadang-kadang disitasi [cited]. Citation digunakan dalam karya-karya ilmiah untuk memberikan kredit atau pengakuan dari adanya pengaruh karya-karya sebelumnya, atau merujuk ke yang mempunyai kewenangan keilmuan. Citation memungkinkan pembaca menilai apa yang diujikan sekarang dengan melihat karyakarya sebelumnya. Para penulis sering kali terlibat langsung dalam pengujian ini dan menerangkan mengapa mereka sepaham atau bahkan tidak sepaham dengan pandanganpandangan sebelumnya. Idealnya sumber-sumber citation bersifat primer [tangan pertama] dan mutakhir [recent]. Ada beberapa jenis citation seperti scientific citation, legal citation, theological citation, hukum paten, dan hukum hak cipta, tetapi kita akan membatasi bahasan pada scientific citation saja. Posisi citation yang paling lazim adalah bibliografi atau daftar pustaka pada akhir artikel, tetapi posisi citation dapat juga dalam body text (parenthetical citation), pada bagian bawah halaman (footnotes), pada akhir dokumen (endnotes), pada halaman atau seksi khusus yang diberi judul Works Cited, atau dalam halaman khusus yang diberi judul Daftar Acuan/List of Reference. Gaya penulisan citation yang umum dikenal diantaranya: APA (psikologi, pendidikan, dan ilmu-ilmu sosial lainnya) MLA (literatur, seni, dan humaniora) AMA (kedokteran, kesehatan, dan ilmu-ilmu biologi) Turabian (umum digunakan oleh mahasiswa untuk segala macam subyek) Chicago (umum digunakan dalam berbagai subyek di dunia nyata seperti buku, majalah, surat kabar, dan penerbitan-penerbitan lain yang bukan penerbitan ilmiah) Citation Index Citation index adalah suatu indeks dari sitasi-sitasi antara berbagai penerbitan, yang memungkinkan pengguna dengan mudah mendapatkan dokumen lebih baru mana yang mensitasi dokumen lebih lama yang mana. Citation index yang pertama adalah untuk legal citation, seperti Shepard s Citation yang dibuat pada tahun Pada tahun 1960, Eugene Garfield dari Institute of Scientific Information (ISI) untuk pertama kalinya memperkenalkan citation index yang pertama kali dibuat untuk karya-karya yang diterbitkan dalam jurnal-jurnal akademis. Citation index untuk karya-karya ilmiah ini dimulai untuk bidang ilmu pengetahuan alam (science), yaitu Science Citation Index (SCI), yang kemudian diperluas ke Social Science Citation Index (SSCI) dan akhirnya Arts and Humanities Citation Index (AHCI).

4 Citation Index pada awalnya dimaksudkan untuk memudahkan penarikan informasi (information retrieval) namun semakin lama semakin banyak digunakan untuk bibliometrics atau studi yang melibatkan evaluasi hasil penelitian. Data sitasi ini juga menjadi dasar dari perhitungan Impact Factor suatu jurnal yang kini menjadi alat ukur yang paling populer untuk mengevaluasi pengaruh (atau mutu) suatu jurnal dalam bidangnya. Apabila Citation pada dasarnya adalah melihat artikel-artikel mana yang mengutip suatu artikel, maka Citation Index pada dasarnya melihat jurnal-jurnal mana yang mengutip suatu jurnal. Citation dilihat dari sudut pandang artikel yang disitasi (cited article) sedangkan Citation Index dilihat dari jurnal-jurnal yang mensitasi (citing jorunals). Citation Service: Thomson Scientific ISI yang kini menjadi bagian dari Thomson Scientific adalah penyedia jasa sitasi yang paling utama. Citation Indexes yang disiapan oleh Thomson Scientific sampai sekarang masih disediakan dalam format cetakan dan CD ROM, walaupun pada umumnya pengguna sekarang mengaksesnya melalui situs Thomson Scientific menganut falsafah bahwa dalam suatu bidang ilmu pengetahuan maka dari sekitar 20% jurnal terbaik sudah tercakup 80% penelitian-penelitian terpenting dalam bidang yang bersangkutan. Dengan demikian hanya sedikit jurnal yang dikutsertakan dalam SCI, SSCI, atau AHCI. Jurnal-jurmal yang diikutsertakan dalam ketiga laporan Citation Indexes dari Thomson Scientific dengan demikian mendapatkan citra sebagai salah jurnaljurnal terbaik dalam bidangnya. Asumsi ini sebenarnya sangat bias terhadap jurnal-jurnal yang terbit dalam Bahasa Inggris dan berasal dari Negara-negara tradisional penghasil jurnal ilmiah, yaitu Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda. Banyak hasil penelitian penting yang berasal dari luar negara-negara tradisional di atas yang tidak diikutsertakan dalam Citation Indexes yang disiapkan oleh Thomson Scientific sehingga tidak mendapatkan pemaparan (exposure) yang selayaknya. Scopus dan Google Scholar [Google Cendekia dalam bahasa Indonesia] Kekurangan-kekurangan Citation Indexes dari Thomson Scientific ini yang mendorong Elsevier, suatu penerbit jurnal ilmiah terbesar di dunia untuk menciptakan jasa pelayanan bibliografisnya sendiri, yaitu Scopus. Scopus pada dasarnya tidak membatasi jurnal yang diikutsertakan untuk diindeks, namun sampai saat ini Scopus hanya mengindeks jurnal-jurnal ilmu pengetahuan alam (science) dan tidak mencakup social science ataupun arts and humanities. Apabila Scopus adalah layanan komersial sepeti halnya Thomson SCI, maka hanya berselang satu bulan dari diluncurkannya Scopus pada tahun 2005, Google juga meluncurkan Google Scholar yang sampai sekarang masih dalam versi beta. Google Scholar tidak membatasi hanya science, tetapi semua karya ilmiah yang tersedia secara online. Apabila Thomson Scientific dan Scopus membuat laporan Citation Indexes berdasarkan data primer [dari database mereka], maka Google Scholar memanfaatkan artikel-artikel yang tersedia bebas di Internet [umumnya dari artikel serupa yang disimpan dalam website pribadi

5 penulis ataupun repository universitasnya] ataupun dari grey literature seperti buku, proceeding, monograf, website penulis, dan lain sebagainya. Walau demikian ketepatan perhitungan Google Scholar cukup tinggi, terlebih lagi untuk artikel-artikel yang terbit setelah tahun Sekarang ini Google Scolar menyediakan hitungan sitasi (citation count) yang dapat diakses gratis melalui Internet sehingga siapapun kini dapat menyiapkan laporan citation count, citation index, ataupun Impact Factor tanpa harus berlangganan ke jasa-jasa komersial seperti Thomson Scientific atau Elsevier s Scopus. Perhitungan Impact Factor Pertama kali kita kenali dulu istilah jurnal yang disitasi (cited journal) dan jurnal-jurnal yang mensitasi (citing journal) agar dalam pembahasan selanjutnya tidak terjadi kebingungan. Sejauh ini, pembahasan kita mengenai citation count bertumpu pada suatu jurnal yang sedang kita evaluasi. Jurnal ini (cited journal) mendapatkan citation dari jurnal-jurnal lain (citing journals). Dikatakan sebelumnya bahwa untuk perhitungan Impact Factor hanya citation yang berasal dari jurnal-jurnal yang terbit pada tahun yang sama dan satu serta dua tahun sesudah tahun terbit jurnal yang artikelnya dikutip.citation count yang kita peroleh baik dari Google Scholar maupun Scopus dimulai dari suatu artikel dari jurnal yang disitasi (cited journal). Untuk perhitungan Impact Factor sudut pandangnya justru dari citing journal, bukan dari cited journal. Disinilah kadang-kadang terjadi kebingungan. Kita perhatikan pendefinisian Impact Factor sebagai berikut: Impact Factor mempunyai jendela evaluasi dua tahun, jadi Impact Factor tahun 2004 mengevaluasi artikel-artikel yang terbit dari tahun 2003 dan Citation count yang dipakai untuk Impact Factor tahun 2004 adalah yang berasal dari jurnal-jurnal lain yang terbit pada tahun 2004 ke artikel-artikel yang terbit pada tahun 2003 dan Langkah-langkah Perhitungan Impact Factor Untuk Impact Factor 2004 Jurnal yang disitasi (cited journal) yang harus diperhatikan adalah yang terbit pada tahun 2003 dan Catat jumlah citation yang diperoleh oleh artikel-artikel yang terbit pada tahun 2003 dan Utamakan dari jurnal-jurnal lain yang terbit pada tahun Dari sini diperoleh citation index 2004 ke cited journal 2003 dan 2004 Jumlahkan keduanya = Misalnya A Hitung jumlah artikel dari jurnal yang dievaluasi yang terbit pada tahun 2003 dan 2003.Jumlahkan keduanya = Misalnya B Bagi A dengan B, maka didapat Impact Factor Katakanlah kita ingin menghitung Impact Factor 2004 untuk Jurnal A. Maka kita harus dapatkan ada berapa artikel yang diterbitkan oleh Jurnal A di tahun 2003 dan Misalnya:

6 Jumlah artikel di Jurnal A pada tahun 2003: 135 Jumlah artikel di Jurnal A pada tahun 2002: 122 Total artikel yang diterbitkan pada tahun 2003 dan 2002: 257 Jumlah sitasi ( citation count) dari jurnal-jurnal lain yang terbit di tahun 2004 ke Jurnal A yang terbit pada tahun 2003 dan Misalnya: Citation count 2004 berbagai jurnal ke Jurnal A tahun 2003: 44 Citation count 2004 berbagai jurnal ke Jurnal A tahun 2002: 20 Total sitasi dari jurnal-jurnal 2004 ke artikel-artikel Jurnal A di tahun 2003 dan 2002: 64 Impact Factor 2004 = 64/257 = Sampai disini kiranya keraguan mengenai citation count sehubungan dengan cited journal dibandingkan dengan citing journals dan hubungannya dengan perhitungan Impact Factor dapat teratasi. Namun kembali ke dasar, justru mendapatkan citation count yang abash (valid) terhadap cited journal yang justru paling sulit, khususnya apabila jurnal kita belum tercakup dalam Scopus (apalagi Thomson Scientific) serta informasi sitasinya hanya dapat diperoleh lewat Google Scholar. Disinilah suatu jurnal harus memanfaatkan sebesar-besarnya fasilitas yang tersedia untuk memperluas keterpaparan (exposure) jurnalnya ke dunia internasional. Untuk itu langkahlangkah sistematis harus dilaksanakan dan pada akhir tulisan ini dibahas juga online platform bagaimana yang paling tepat untuk suatu jurnal. Tidak ada jawaban tunggal untuk semua permasalahan, semuanya tergantung pada kondisi jurnal pada saat ini dan apa yang ingin dicapai pada tahun-tahun kedepan. Menjadikan Suatu Jurnal Terindeks Sebelum adanya Google Scholar untuk menjadikan suatu jurnal terindeks maka jurnal tersebut perlu didaftarkan pada salah satu jasa pengindeks sesuai dengan bidang studinya, misalnya CINAHL untuk keperawatan, PubMed untuk biomedical, CABI untuk pertanian, CAS untuk kimia, dan lain sebagainya. Dengan menjadikan suatu jurnal terindeks maka artikel-artikel pada jurnal itu akan mendapatkan identitas unik yang selanjutnya memudahkan perhitungan sitasinya. Sekarang ini mendaftarkan ke jasa pengindeks tetap penting, apalagi untuk jurnal-jurnal biomedical mengingat sangat luasnya jasa yang diberikan oleh NLM (National Libraruy of Medicine) dengan PubMed-nya. Namun cara ini kini bukanlah satu-satunya. Alih-alih menunggu bertahun-tahun agar diikutsertakan dalam suatu jasa pengindeks, mungkin lebih baik membayar sedikit untuk menjadi anggota CrossRef dan mendapatkan DOI (Digital Object Identifier) prefix. Jasa-jasa pengindeks ini sendiri tidak menyediakan laporan sitasi, sehingga tetap diperlukan Google Scholar untuk perhitungan sitasinya. Laporan perhitungan sitasi sejauh ini hanya tersedia dari: Thomson Scientific (lingkup: science, social science, art and humanities; laporan sitasi hanya dari jurnal-jurnal yang diikutsertakan) Scopus (lingkup: science; laporan sitasi hanya dari jurnal-jurnal yang diikutsertakan, tetapi persyaratannya jauh lebih longgar dibandingkan Thomson Scientific) Citex (lingkup: economics; laporan sitasi hanya dari dari jurnal-jurnal yang diikutsertakan) Google Scholar (artikel dari jurnal apa saja asalkan tersedia online)

7 Dari keempat jasa laporan sitasi di atas, untuk jurnal-jurnal yang baru tumbuh dan berasal dari negara-negara yang bukan secara tradisional negara penghasil jurnal (Inggris, Amerika Serikat dan Belanda), maka Google Scholar adalah pilihan yang paling masuk akal. Langkah-langkah yang Diperlukan Tahap pertama adalah menjadikan artikel-artikel dalam jurnal tersedia online. Paling baik apabila full text-nya disediakan juga dalam format PDF asli (yang berasal dari desktop publishing dan bukan hasil scanning dari produk cetakannya). Bila tidak, paling tidak abstrak harus tersedia online. Tahap kedua adalah menyediakan unique identifier bagi setiap artikel yang tersedia online diatas. Yang paling baik adalah agar jurnal yang bersangkutan menghubungi CrossRef ( untuk mendapatkan DOI (Digital Object Identifier) prefix-nya sendiri. Biaya keanggotaan CrossRef untuk jurnal-jurnal di Indonesia yang belum luas sirkulasinya amat terjangkau, tidak sampai Rp ,- per tahun. Khusus untuk jurnal-jurnal dari bidang biomedical, paling baik usahakan tercakup dalam PubMed ( Dengan terdaftar dalam PubMed, maka setiap artikel yang diindeks oleh PubMed akan diberi PMID yang bersifat unik. Namun keanggotaan dalam PubMed mungkin lebih sulit dibanding mendaftar ke CrossRef. Penghitungan citation akan lebih cepat dan akurat apabila setiap artikel sudah mempunyai unique identifier sendiri. Search pada Google Scholar dengan PMID misalnya akan menghasilkan laporan sitasi yang akurat. Kontroversi Impact Factor Ada berbagai kontroversi terkait IF sebagai salah satu kriteria dalam menentukan suatu kualitas jurnal, seperti yang termuat dalam tulisan Maryoto dalam Kontroversi tersebut adalah Menerbitakan banyak artikel tinjauan [resensi] atau suatu reviews articles agar sitasi meningkat [Walter dkk, 2003] Fenomena inilah yang dimaksudkan dalam standar Kriteria Jurnal Internasional, yaitu dipersyaratkan agar artikel orisinil lebih dari 80% (> 80%). Jurnal membuat ringkasan tahunan untuk artikel terkemuka. Salah satu cara mendongkrak jumlah sitasi, yaitu dengan membuat ringkasan tahunan, editorial, tinjauan, membahas artikel yang terkemuka dan menonjol. Meski hanya setahun sekali, cukup lumayan bisa menambah pengaruh jurnal tersebut, seandainya hanya diukur dari IF. Editor memesan penulis atau peneliti untuk banyak mengutip artikel yang diterbitkan (Cameron, 2005). Usaha lain masih dalam rangka mendongkrak angka sitasi dan IF kong kalingkong dengan penulis, agar mereka banyak mengutip dari jurnal tersebut, tanpa memperhatikan kualitas acuan yang disitir tersebut. Dari kasus ini terlihat bahwa, mengandalkan IF semata, tidaklah memadai. Karena ukuran tersebut bias dimanipulasi. Jurnal membatasi sitasi dari jurnal lain, agar IF jurnal lain tersebut jatuh. Dalam rangka pemenangan persaingan, berbagai usaha ditempuh. Dalam kasus ini, hakekatnya konspirasi juga. Kongkalingkong dengan para penulis, agar membatasi sitiran mereka terhadap jurnal lain. Dengan tujuan agar peringkat IF jurnal lain tersebut merosot dan jatuh.

8 Interval waktu dua tahun, kurang representatif [Walter dkk, 2003]. Penghitungan jumlah sitasi pada IF, dilakukan terhadap artikel terbitan jurnal selama tahun terakhir, terhadap artikel jurnal yang terbit dua tahun sebelumnya. Kurun waktu dua tahun, dinilai kurang memadai, pada beberapa kasus. Jurnal baru, tetapi sangat aktif dan sukses di bidangnya, akan kesulitan untuk segera masuk dalam penghitungan IF di ISI [Cockerill, 2004]. Diperlukan waktu setidaknya tiga tahun penuh, bagi jurnal baru untuk bias diperhitungkan dalam indeks jurnal citation report. Jurnal ilmiah berbahasa Inggris mendominasi peringkat dalam indeks sitasi, dan penulis peneliti yang berbahasa inggris cenderung menyitir artikel yang berbahasa Inggris. Dikti menyebutkan, kriteria jurnal internasional tidak hanya berbahasa Inggris. Masih banyak artikel dalam bahasa lain yang juga berkualitas. Untuk itu dimungkinkan juga artikel yang berbahasa Arab, Perancis, Spanyol, dan Cina. Mengingat bahasa-bahasa tersebut, cukup luas juga digunakan. Dan negara-negara tersebut juga cukup maju. Menurut Seglen [1997] seperti disitir oleh Cheek [2006], diperkirakan terdapat jurnal ilmiah di seluruh dunia dan berdasarkan data dari Thomson Scientific [scientific.thomson.com/products/jcr] jumlah jurnal yang diindeks dalam citation index baru sekitar jurnal, dan Social Science Citation Index sekitar jurnal. Tidak mengherankan jika kemudian terjadi kasus yang menghebohkan, yaitu pemenang hadiah Nobel Fisika tahun 1979, Abdus Salam. Karya ilmiah Abdus Salam tidak memperoleh sitasi, karena dia menerbitkan karyanya melalui prosiding di suatu konferensi. Untungnya, panitia Nobel tidak silau oleh gemerlapnya jumlah sitasi, ataupun impact factor, tetapi membaca paper ilmiah Abdus Salam secara langsung (Mart, [s.a.]). Di samping itu, impact factor hanya menghitung sitasi dari suatu jurnal, oleh penulis artikel dalam jurnal itu sendiri, bukan oleh penulis artikel dalam jurnal lain meskipun dalam subjek yang sama. Mungkin akan lebih baik, dari segi kualitas, seandainya dihitung juga sitasi oleh penulis dalam jurnal lain [internasional], tetapi penghitungan seperti ini nampaknya belum memungkinkan. Dalam database EBSCO sendiri, terdapat teknologi untuk menghitung sitasi, tetapi masih terbatas, yang mampu dihitung barulah yang terdapat dalam database EBSCO sendiri, dan dicantumkan dengan keterangan times cited in this database dan disertai link ke naskah full textnya kalau tersedia. Berdasarkan pemaparan tersebut, terbukti bahwa angka IF bukanlah segala-galanya untuk mengukur kualitas jurnal. Terdapat beberapa hal yang masih perlu dipertimbangkan. Tingginya angka IF, belum dapat diartikan bahwa kualitas suatu jurnal tersebut lebih tinggi, lebih baik atau internasional. Tidak bijak kalau menilai kualitas suatu jurnal, hanya mengandalkan tingginya IF semata, mengingat terdapatnya berbagai kemungkinan terjadinya konspirasi, bias, dan manipulasi. Untuk itudi samping mengandalkan dow jones nya jurnal tersebut, perlu juga mempertimbangkan unsur penilaian lainnya, seperti terdapat dalam kriteria jurnal internasional [ Daftar Sitasi: 1. Mamad Tamamadin dalam 2. Kosasih Iskandarsyah dalam =34 3. Maryono dalam [

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013)

TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013) TATA CARA DAN PROSEDUR MEREVIEW JURNAL ILMIAH (KISI-KISI PEDOMAN 2013) Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah Disampaikan

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah Publikasi Karya Ilmiah Sosialisasi Peraturan Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 1 Desember 2014 Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi Prodi Teknik

Lebih terperinci

Internasionalisasi Jurnal

Internasionalisasi Jurnal Internasionalisasi Jurnal Kriteria umum jurnal internasional 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina) 2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PUBLIKASI ILMIAH, ARJUNA, DAN OJS. Disampaikan pada Sosialisasi OJS bagi Dosen di Lingkungan STKIP Bina Bangsa Getsempena

KEBIJAKAN PUBLIKASI ILMIAH, ARJUNA, DAN OJS. Disampaikan pada Sosialisasi OJS bagi Dosen di Lingkungan STKIP Bina Bangsa Getsempena KEBIJAKAN PUBLIKASI ILMIAH, ARJUNA, DAN OJS Disampaikan pada Sosialisasi OJS bagi Dosen di Lingkungan STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh, 26 September 2017 1 OJS? Open Journal System (OJS) adalah

Lebih terperinci

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan Soft Launching Bogor, 9 Oktober 2014 Retisa Mutiaradevi www.forda-mof.org Outline 1. Pengantar 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan

Lebih terperinci

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas Tujuan Sosialisasi tentang Peraturan Dikti tentang perhitungan angka kredit untuk karya ilmiah Membantu para dosen dan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN PENERBITAN ILMIAH: Standar Mutu TBI Terakreditasi & Indeksasi (DOAJ, Scopus, etc) Era paper base daring (OL)

STRATEGI PENGELOLAAN PENERBITAN ILMIAH: Standar Mutu TBI Terakreditasi & Indeksasi (DOAJ, Scopus, etc) Era paper base daring (OL) STRATEGI PENGELOLAAN PENERBITAN ILMIAH: Standar Mutu TBI Terakreditasi & Indeksasi (DOAJ, Scopus, etc) Era paper base daring (OL) Team Redaksi JEP FEB UMS Disampaikan pada Diskusi & sharing Launching Asosiasi

Lebih terperinci

Science publishing. Sufiet Erlita

Science publishing. Sufiet Erlita Science publishing Sufiet Erlita Sains dan penerbitan Menemukan jurnal terbaik untuk mempublikasikan hasil penelitian Mengukur dampak dari penelitian anda Open access publishing Kategori journal Dampak

Lebih terperinci

Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International,

Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Scopus & Thomson Reuters Yoris Adi Maretta Associate Editor DOAJ yorisadi@gmail.com WA 085 876 468 906 Pengkategorisasian Pengindex

Lebih terperinci

MEMAHAMI JURNAL ILMIAH BEREPUTASI

MEMAHAMI JURNAL ILMIAH BEREPUTASI MEMAHAMI JURNAL ILMIAH BEREPUTASI Oleh: Andi SUWIRTA Tim Pengembang Jurnal UPI E-mail: suciandi@upi.edu TUJUAN MENERBITKAN JURNAL (Permendiknas no 22/2011 tentang terbitan berkala ilmiah Pasal 3) Meregistrasi

Lebih terperinci

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th. 2014 Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Cibinong, 3 Mei 2017 Unsur Penilaian Unsur Penilaian Bobot Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah 3 Kelembagaan Penerbit 4 Penyuntingan

Lebih terperinci

STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014

STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014 STANDAR MUTU DAN AKREDITASI JURNAL NASIONAL 2014 Kuswanto Editor in Chief of Agrivita Journal of Agricultural Science (AJAS) Fakultas Pertanian Univ. Brawijaya Makalah disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan

Lebih terperinci

Panduan Pengelolaan Referensi Mengunakan Aplikasi Mendeley. UPT. Pusat Informatika

Panduan Pengelolaan Referensi Mengunakan Aplikasi Mendeley. UPT. Pusat Informatika Panduan Pengelolaan Referensi Mengunakan Aplikasi Mendeley UPT. Pusat Informatika Pendahuluan Sitasi merupakan suatu rujuakan yang dapat diambil dari buku, artikel ilmiah, maupun halaman web pada suatu

Lebih terperinci

Daftar Situs Unduh Jurnal

Daftar Situs Unduh Jurnal Daftar Situs Unduh Jurnal Pada tulisan kali ini saya ingin men-share dan memberikan beberapa situs untuk mengunduh jurnal nasional maupun internasional umum yang cukup terkenal dan memiliki kualitas cukup

Lebih terperinci

Garis Panduan PENERBITAN. Institut Pengurusan Penyelidikan

Garis Panduan PENERBITAN. Institut Pengurusan Penyelidikan Garis Panduan PENERBITAN Institut Pengurusan Penyelidikan 4 Garis Panduan PENERBITAN 1. Pengenalan Garis Panduan Penerbitan ini diwujudkan bagi rujukan para penyelidik dalam usaha membantu dan menggalakkan

Lebih terperinci

FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK

FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK FUNGSI DAN MANFAAT JURNAL INTERNASIONAL DALAM PENGEMBANGAN KARIR AKADEMIK KOMANG GEDE WIRYAWAN CHIEF EDITOR MEDIA PETERNAKAN (JOURNAL OF ANIMAL SCIENCE AND TECHNOLOGY) SELAMAT KEPADA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan

Lebih terperinci

HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT. Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS

HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT. Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS Kriteria Umum 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina) 2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL BACA: JURNAL DOKUMENTASI DAN INFORMASI Oleh: Wahid Nashihuddin, SIP. Alamat Redaksi: PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INFORMASI Gedung

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN Wayan Firdaus Mahmudy Fakultas Ilmu Komputer Workshop dan Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Muda Universitas Brawijaya Malang, 18 Agustus 2015 2

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN INSENTIF ARTIKEL ILMIAH

PANDUAN PENGAJUAN INSENTIF ARTIKEL ILMIAH PANDUAN PENGAJUAN INSENTIF ARTIKEL ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAHID JAKARTA 2017 PANDUAN PENGAJUAN INSENTIF ARTIKEL ILMIAH 1. LATAR BELAKANG Diseminasi hasil penelitian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH 2016 INSENTIF PENULISAN BUKU JENIS BUKU DAN KRITERIA Jenis buku yang mendapat insentif meliputi buku ajar,

Lebih terperinci

PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017

PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor Komisi C Dewan Guru Besar IPB Pasal 4 Lektor Kepala harus menghasilkan: a. paling sedikit

Lebih terperinci

PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH TAHUN 2013

PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH TAHUN 2013 PANDUAN INSENTIF PENULISAN BUKU, SEMINAR, DAN PUBLIKASI ILMIAH TAHUN 2013 INSENTIF PENULISAN BUKU BUKU AJAR Kriteria buku ajar: (1) buku pegangan untuk suatu matakuliah dalam satu semester; (2) ditulis

Lebih terperinci

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal

Diklat Teknis IOJS. Manajemen Jurnal Diklat Teknis IOJS Manajemen Jurnal Penulis: Slamet Riyanto, Hendro Subagyo, Budi Nugroho, Sjaeful Afandi, Ekawati Marlina, Al Hafiz Akbar Maulana, Ratih Keumala Sari, Rishadi OUTLINE Pengelolaan Jurnal

Lebih terperinci

Tata Cara Pengajuan Akreditasi Secara Elektronik Melalui Aplikasi Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA)

Tata Cara Pengajuan Akreditasi Secara Elektronik Melalui Aplikasi Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) Tata Cara Pengajuan Akreditasi Secara Elektronik Melalui Aplikasi Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) Dr. Iman Rusmana Departemen Biologi, Fakultas MIPA IPB Syarat Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah:

Lebih terperinci

Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International,

Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Pendaftaran Indeksasi Google Scholar, DOAJ, EBSCO, Pubmed, CAB International, Scopus & Thomson Reuters Yoris Adi Maretta Associate Editor DOAJ yorisadi@gmail.com WA 085 876 468 906 Pengkategorisasian Pengindex

Lebih terperinci

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI Pembinaan Penyusunan Laporan Ilmiah dan Penulisan Naskah Publikasi Risbinkes 2014 Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI PENULISAN NASKAH PUBLIKASI Rizal Syarief CARE Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan informetrik untuk menggambarkan perkembangan suatu ilmu pengetahuan berdasarkan analisis

Lebih terperinci

KIAT MENEMBUS JURNAL INTERNASIONAL (Etika, dan Strategi Pemilihan Jurnal Ilmiah) A. BOEDIONO

KIAT MENEMBUS JURNAL INTERNASIONAL (Etika, dan Strategi Pemilihan Jurnal Ilmiah) A. BOEDIONO KIAT MENEMBUS JURNAL INTERNASIONAL (Etika, dan Strategi Pemilihan Jurnal Ilmiah) A. BOEDIONO aboedi@yahoo.com Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Internasional Direktorat Riset dan Kajian Strategis, IPB,

Lebih terperinci

Writing of Scientific Manuscript. Kuswanto Editor in Chief of AGRIVITA, Journal of Agriculture Science (Indexed SCOPUS, PROQUEST, DOAJ)

Writing of Scientific Manuscript. Kuswanto Editor in Chief of AGRIVITA, Journal of Agriculture Science (Indexed SCOPUS, PROQUEST, DOAJ) Writing of Scientific Manuscript Kuswanto Editor in Chief of AGRIVITA, Journal of Agriculture Science (Indexed SCOPUS, PROQUEST, DOAJ) (1) Jurnal lokal (2) jurnal (nasional) tidak terakreditasi (3) jurnal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena ketidakmampuan memperoleh artikel yang layak diterbitkan.

BAB I PENDAHULUAN. karena ketidakmampuan memperoleh artikel yang layak diterbitkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jurnal ilmiah merupakan sarana yang strategis dalam pengembangan kompetensi dosen dan peneliti di Indonesia. Publikasi ilmiah merupakan persyaratan utama untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH

PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH 0/0/0 PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH ROCHADI ABDULHADI NADA PEMBUKA 970 an PDII melakukan pendokumentasian Jurnal Ilmiah melalui pemberian ISSN Jurnal ilmiah yang mendapatkan ISSN tidak selalu

Lebih terperinci

Marsudi Wahyu Kisworo Perbanas Institute

Marsudi Wahyu Kisworo Perbanas Institute Marsudi Wahyu Kisworo Perbanas Institute http://marsudi.wordpress.com marsudi.kisworo@gmail.com 0818-888-537 JURNAL INTERNASIONAL ciri yang jelas adalah bahwa editorial board berasal dari berbagai negara

Lebih terperinci

Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya

Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya Sesi 1: Pengenalan e- journal dan Cara Pemanfaatannya Dipresentasikan pada kegiatan Sosialisasi pemanfaatan e-journal bagi 1 dosen PTS, Kopertis IV 27 & 28 September 2016 Topik bahasan 1) mengakses jurnal

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG,

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, TUTORIAL MENDELEY Kelompok 9 Sofyan Hilmi Ahsani 125030700111007 Dewi Imroatush S. 125030700111012 Ragil Herini W. 125030700111025 Software Mendeley Software Mendeley merupakan salah satu aplikasi perangkat

Lebih terperinci

DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI

DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI DAFTAR PEMENANG HIBAH TATA KELOLA JURNAL ILMIAH INTERNAL SESUAI STANDAR NASIONAL TERAKREDITASI ATAU INTERNASIONAL BEREPUTASI No () 4 5 Nama Jurnal () Alchemy: jurnal penelitian kimia Nusantara Bioscience

Lebih terperinci

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Sosialisasi Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah Badan Litbang & Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, 3 Maret 06 Dipresentasikan oleh Haruni Krisnawati

Lebih terperinci

TATA KELOLA JURNAL SECARA ELEKTRONIK MENUJU AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK NASIONAL MELALUI APLIKASI ARJUNA

TATA KELOLA JURNAL SECARA ELEKTRONIK MENUJU AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK NASIONAL MELALUI APLIKASI ARJUNA TATA KELOLA JURNAL SECARA ELEKTRONIK MENUJU AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK NASIONAL MELALUI APLIKASI ARJUNA Bambang Subiyanto Deputi Bidang Jasa Ilmiah - LIPI Rakor LPPM dan Balitbang Solo, 9 10 Agustus

Lebih terperinci

PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG PANDUAN ANGKA KREDIT BIDANG PENELITIAN EDISI REVISI LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2008 I. PENDAHULUAN Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN Wayan Firdaus Mahmudy Fakultas Ilmu Komputer Workshop dan Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Senior Universitas Brawijaya Malang, 24 Agustus 2015

Lebih terperinci

Konferensi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Konferensi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Konferensi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 1 2017 Makna konferensi = Pertemuan formal sekelompok individu atau perwakilan dari beberapa

Lebih terperinci

METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN

METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN SITASI ATAU PENYITIRAN Sitasi (citation) di dalam penulisan ilmiah sangat penting. Dalam penulisan ilmiah penulis memerlukan bahan pustaka (literatur review)

Lebih terperinci

Manajemen Jurnal Elektronik BUDI SETIABUDIAWAN

Manajemen Jurnal Elektronik BUDI SETIABUDIAWAN Manajemen Jurnal Elektronik BUDI SETIABUDIAWAN Jatinangor, April 2017 Kewajiban Publikasi Ilmiah Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No. 152/ET/2012 dan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun

Lebih terperinci

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun

Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik. Nur Cahyati Wahyuni Maryatun Panduan Akses Pangkalan Data dan Jurnal Elektronik Klaster Sosio-Humaniora Nur Cahyati Wahyuni Maryatun 2016 Garis Besar Materi Pengantar Perkenalan Jurnal/Pangkalan Data Umum Perkenalan Jurnal/Pangkalan

Lebih terperinci

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL

KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA SENI MONUMENTAL/DESAIN MONUMENTAL SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI DOSEN DAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR KRITERIA KARYA ILMIAH DAN KARYA

Lebih terperinci

PANDUAN BANTUAN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TAHUN ANGGARAN 2017

PANDUAN BANTUAN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TAHUN ANGGARAN 2017 PANDUAN BANTUAN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TAHUN ANGGARAN 2017 DIREKTORAT RISET DAN INOVASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017 PANDUAN BANTUAN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TAHUN ANGGARAN 2017 A. PENDAHULUAN Seiring

Lebih terperinci

I Wayan Setem. Prodi Seni Lukis, FSRD, Institut Seni Indonesia Denpasar

I Wayan Setem. Prodi Seni Lukis, FSRD, Institut Seni Indonesia Denpasar I Wayan Setem iwayansetem@yahoo.com Prodi Seni Lukis, FSRD, Institut Seni Indonesia Denpasar PINTU PENCEGAN Penulis sebagai Kontributor Masyarakat sebagai Kontrol Sanksi Disinsentif Penyunting sebagai

Lebih terperinci

MENGENAL KRITERIA, KLASIFIKASI, DAN MUTU JURNAL ILMIAH YANG BAIK

MENGENAL KRITERIA, KLASIFIKASI, DAN MUTU JURNAL ILMIAH YANG BAIK MENGENAL KRITERIA, KLASIFIKASI, DAN MUTU JURNAL ILMIAH YANG BAIK Oleh : Prof. Dr. H. Soenyono, SH, M.Si Disampaikan Pada Seminar di Pemerintah Kota malang, 2 Mei 2018 PANGRIPTA TEGESE a. Ngarang b. Nembangne

Lebih terperinci

Mengapa menggunakan reference manager?

Mengapa menggunakan reference manager? Pelatihan Mendeley Reference Manager Konsep dan dasar penggunaan Perpustakaan Departemen PWK Undip setiap jumat 08.30-10.30 +62 896-3606-8354 (Ibu Inung) Mendeley itu mudah dan murah Mengapa menggunakan

Lebih terperinci

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 1 DASAR 1. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 2. UU RI Nomor 12 Tahun 2012 3. UU RI Nomor 5 Tahun 2014 4. PP RI Nomor 37 Tahun 2009 5.

Lebih terperinci

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi + Tips dan Trik Publikasi Ilmiah dan Pembuatan Meta Data Publikasi Prof. Dr. Ir. Siti Nurmaini Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya + Parameter Penting pada penulisan Artikel Ilmiah Profile Peneliti

Lebih terperinci

PENJELASAN SISTEM AKREDITASI MAJALAH ILMIAH

PENJELASAN SISTEM AKREDITASI MAJALAH ILMIAH PENJELASAN SISTEM AKREDITASI MAJALAH ILMIAH Cibinong, 3 Mei 2017 Syarat Pengajuan Akreditasi TBI 1. Majalah Ilmiah harus bersifat ilmiah. 2. Telah terbit selama dua tahun berturut-turut. 3. Frekuensi penerbitan

Lebih terperinci

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI

PENULISAN NASKAH PUBLIKASI PENULISAN NASKAH PUBLIKASI Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI 29 Oktober 2015 Rizal Syarief Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor PENTINGNYA

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah

Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah Pengalaman Mengelola Tropical Wetland Journal (http://twj.unlam.ac.id) Udiansyah Forpimpas Wilayah Tengah Kewajiban Publikasi 1. Mahasiswa Program Magister wajib menerbitkan makalah (karya ilmiah penelitian)

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI

REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI REPOSITORI INSTITUSI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Repositori Institusi Sebagai Wujud Pengembangan Manajemen Pengetahuan di Sekretariat Negara Jakarta, 6 September 2017 Pengertian Repositori Institusi

Lebih terperinci

PANDUAN BANTUAN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TAHUN ANGGARAN 2016

PANDUAN BANTUAN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TAHUN ANGGARAN 2016 PANDUAN BANTUAN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TAHUN ANGGARAN 06 DIREKTORAT RISET DAN INOVASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR 06 PANDUAN BANTUAN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH TAHUN ANGGARAN 06 A. PENDAHULUAN Seiring dengan

Lebih terperinci

Materi Tiga. PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor PENYAMAAN PERSEPSI

Materi Tiga. PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor PENYAMAAN PERSEPSI PENYAMAAN PERSEPSI PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor Materi Tiga TIM BKD KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1) K13 MPPI Pentingnya Publikasi Hasil Penelitian Penulisan Artikel Laporan Kegiatan S-1 Tidak Terakreditasi Alfiasari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen S-2 Publikasi Berkala Terakreditasi FEMA IPB 2012

Lebih terperinci

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor Metode penulisan artikel jurnal ilmiah Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor ssachmadi@cbn.net.id Yang perlu diantisipasi oleh penulis Dalam menyiapkan naskah, penulis harus mengantisipasi bahwa

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Pedoman Penulisan Karya Ilmiah A. Pedoman Penulisan karya Ilmiah FRPS ini merujuk kepada pedoman penulisan Journal of Islamic Finance diterbitkan berkala ilmiah (TBI) dwibahasa (Bilingual) yang menerbitkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Hasan (2002:22), penelitian deskriptif adalah penelitian yang melukiskan variabel

Lebih terperinci

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 A. Latar Belakang Kualitas

Lebih terperinci

ARTI PENTING DAN TANTANGAN PENGELOLAAN JURNAL DI PERGURUAN TINGGI

ARTI PENTING DAN TANTANGAN PENGELOLAAN JURNAL DI PERGURUAN TINGGI ARTI PENTING DAN TANTANGAN PENGELOLAAN JURNAL DI PERGURUAN TINGGI NIKEN SAVITRI dan A. DWI RACHMANTO VERITAS ET JUSTITIA JURNAL ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM - UNPAR Pengantar Mengingat beberapa peraturan/kebijakan

Lebih terperinci

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI KB 1. PENGERTIAN TERBITAN BERSERI * Terbitan Berseri berisi tulisan atau informasi orisinil dan biasanya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun dan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGHARGAAN PUBLIKASI ILMIAH INTERNASIONAL

PEDOMAN PENGHARGAAN PUBLIKASI ILMIAH INTERNASIONAL PEDOMAN PENGHARGAAN PUBLIKASI ILMIAH INTERNASIONAL Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan RI Gedung A.A. Maramis II, Lantai 2, Kementerian Keuangan Jalan Lapangan Banteng Timur no. 1 Jakarta

Lebih terperinci

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA LIPI NO. 02 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENELITI. Bogor, 11 September 2014

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA LIPI NO. 02 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENELITI. Bogor, 11 September 2014 SOSIALISASI PERATURAN KEPALA LIPI NO. 02 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENELITI Bogor, 11 September 2014 PENDAHULUAN Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/128/M.PAN/9/2004:

Lebih terperinci

PENELUSURAN ARTIKEL ILMIAH, PENGGUNAAN REFERENCE MANAGER, MEMILIH JURNAL INTERNASIONAL (BEREPUTASI) DAN MEMBUAT ID PUBLIKASI

PENELUSURAN ARTIKEL ILMIAH, PENGGUNAAN REFERENCE MANAGER, MEMILIH JURNAL INTERNASIONAL (BEREPUTASI) DAN MEMBUAT ID PUBLIKASI PENELUSURAN ARTIKEL ILMIAH, PENGGUNAAN REFERENCE MANAGER, MEMILIH JURNAL INTERNASIONAL (BEREPUTASI) DAN MEMBUAT ID PUBLIKASI I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom http://orcid.org/0000-0001-5574-0784 Tim

Lebih terperinci

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016 Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Web of Science (Thomson) Saat ini Publikasi internasional peneliti

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN Wayan Firdaus Mahmudy Fakultas Ilmu Komputer Workshop dan Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Senior Universitas Brawijaya Malang, 02 Februari 2016

Lebih terperinci

EVALUASI JURNAL. Dalam mempersiapkan Akreditasi Jurnal. Andri Putra Kesmawan. Diselenggarakan Oleh: IHDN DENPASAR

EVALUASI JURNAL. Dalam mempersiapkan Akreditasi Jurnal. Andri Putra Kesmawan. Diselenggarakan Oleh: IHDN DENPASAR EVALUASI JURNAL Dalam mempersiapkan Akreditasi Jurnal Andri Putra Kesmawan andri.putra.k@mail.ugm.ac.id Diselenggarakan Oleh: IHDN DENPASAR @ Syarat Akreditasi 1. Memiliki ISSN baik dalam versi elektronik

Lebih terperinci

PERAN JURNAL ILMIAH (Weiner 1998: 4)

PERAN JURNAL ILMIAH (Weiner 1998: 4) MENYASAR JURNAL Oleh: Obing Katubi Peneliti Utama Pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan-LIPI Email: obingk@yahoo.com Nomor Kontak: 0813 1902 1904 PERAN JURNAL ILMIAH (Weiner 1998: 4) Menyediakan

Lebih terperinci

INSENTIF PUBLIKASI ARTIKEL JURNAL

INSENTIF PUBLIKASI ARTIKEL JURNAL PANDUAN INSENTIF PUBLIKASI ARTIKEL JURNAL LPPM UNIS UNIVERSITAS ISLAM SYEKH-YUSUF TANGERANG Desember, 2017 1 P e d o m a n I n s e n t i f P u b l i k a s i A r t i k e l J u r n a l 2 P e d o m a n I

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2015

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2015 PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2015 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,

Lebih terperinci

MEMILIH JOURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI. Yohandri, M.Si., Ph.D Physics Department

MEMILIH JOURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI. Yohandri, M.Si., Ph.D Physics Department MEMILIH JOURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI Yohandri, M.Si., Ph.D Physics Department : 1. Pendahuluan 2. Jurnal Bereputasi 3. Jurnal Predator 4. Etika Publikasi 1. Pendahuluan Kenapa Publikasi? By submitting

Lebih terperinci

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI STRATEGI PUBLIKASI HASIL PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI alisaukah@yahoo.com 1 (1) jurnal ilmiah lokal (2) jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi (3) jurnal ilmiah nasional terakreditasi (4) jurnal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyebaran informasi saat ini begitu pesat dengan adanya perangkat teknologi elektronik, sehingga informasi elektronik disebarkan tidak mengenal batas waktu

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM INSENTIF JURNAL TERINDEKS INTERNASIONAL TAHUN 2016

PANDUAN PROGRAM INSENTIF JURNAL TERINDEKS INTERNASIONAL TAHUN 2016 PANDUAN PROGRAM INSENTIF JURNAL TERINDEKS INTERNASIONAL TAHUN 2016 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK GUGUS KENDALI MUTU. No Dokumen : K-GKM-SPs-MMPP-1-00 Tanggal Terbit Edisi : 25 September 2017 Status Revisi : 00

PEDOMAN AKADEMIK GUGUS KENDALI MUTU. No Dokumen : K-GKM-SPs-MMPP-1-00 Tanggal Terbit Edisi : 25 September 2017 Status Revisi : 00 No Dokumen : K-GKM-SPs-MMPP-1-00 Tanggal Terbit Edisi : 25 September 2017 Status Direvisi Oleh : Tim GKM Program Studi Magister Manajemen Properti dan Penilaian Diperiksa dan Disetujui : Tim UMM Universitas

Lebih terperinci

Strategi Menulis Artikel di Jurnal Internasional Terindeks Scopus

Strategi Menulis Artikel di Jurnal Internasional Terindeks Scopus 25/09/2017 Strategi Menulis Artikel di Jurnal Internasional Terindeks Scopus Dr. Lukman Pusat Penelitian Informatika LIPI Disampaikan dalam Semiloka Nasional Kepustakawanan Indonesia 2017, dengan Tema:

Lebih terperinci

Informasi dan Panduan Kegiatan 2017 Pusat Penelitian dan Publikasi FEB Unair 1

Informasi dan Panduan Kegiatan 2017 Pusat Penelitian dan Publikasi FEB Unair 1 Informasi dan Panduan Kegiatan 2017 Pusat Penelitian dan Publikasi FEB Unair 1 I. AKTIVITAS UTAMA PUSAT PENELITIAN DAN PUBLIKASI 1. Hibah Penelitian Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga Tahun

Lebih terperinci

8. Pengusul diperbolehkan mengusulkan lebih dari 1 (satu) artikel tetapi hanya diperbolehkan menerima 1 (satu) hibah. Usulan lebih dari 1 (satu) supay

8. Pengusul diperbolehkan mengusulkan lebih dari 1 (satu) artikel tetapi hanya diperbolehkan menerima 1 (satu) hibah. Usulan lebih dari 1 (satu) supay PANDUAN USULAN BANTUAN PENULISAN/PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH PADA BERKALA BEREPUTASI INTERNASIONAL A. LATAR BELAKANG Diseminasi hasil penelitian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian

Lebih terperinci

Understanding, Nurturing, Developing and Inspiring People PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENULISAN E-JOURNAL KARYA ILMIAH LULUSAN S1

Understanding, Nurturing, Developing and Inspiring People PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENULISAN E-JOURNAL KARYA ILMIAH LULUSAN S1 Understanding, Nurturing, Developing and Inspiring People PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENULISAN E-JOURNAL KARYA ILMIAH LULUSAN S1 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012 PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL WASMEN MANALU FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR wasmenmanalu@ymail.com Tugas Peneliti Peneliti membaktikan

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija Analisis J. Perpus. bibliometrik Pert. Vol. pada 23 Buletin No. 1 April Palawija 2014:...-... (Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah) ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the

Lebih terperinci

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI

Lebih terperinci

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL. Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL. Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL Oleh : Ir. Nyayu Rahmalia, MM Fungsi Jurnal Ilmiah Berkala ilmiah adalah bentuk (Badan Resmi): registrasi kegiatan kecendekiaan seseorang sertifikasi

Lebih terperinci

Outline. Mengapa menulis? Tipe naskah jurnal Elemen kunci Memilih jurnal Reject! 11/23/2015

Outline. Mengapa menulis? Tipe naskah jurnal Elemen kunci Memilih jurnal Reject! 11/23/2015 Strategi Penulisan Artikel Ilmiah di Jurnal Internasional Munawar A Riyadi, PhD munawar@undip.ac.id Workshop Penulisan Naskah Artikel Jurnal UNISSULA, 24 November 2015 Outline Mengapa menulis? Tipe naskah

Lebih terperinci

SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI. Auditorium UMS, 4 Februari 2017

SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI. Auditorium UMS, 4 Februari 2017 SOSIALISASI BEBAN KERJA DOSEN DAN EVALUASI PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Auditorium UMS, 4 Februari 2017 TUJUAN 1. meningkatkan profesionalisme dosen dalam melaksanakan tugas, 2. meningkatkan

Lebih terperinci

MEMPUBLIKASIKAN TULISAN KARYA (DEMO IOJS DAN ISJD) ILMIAH DI PUBLIKASI ELEKTRONIK. Budi Nugroho

MEMPUBLIKASIKAN TULISAN KARYA (DEMO IOJS DAN ISJD) ILMIAH DI PUBLIKASI ELEKTRONIK. Budi Nugroho MEMPUBLIKASIKAN TULISAN KARYA ILMIAH DI PUBLIKASI ELEKTRONIK (DEMO IOJS DAN ISJD) Budi Nugroho PELATIHAN PUBLIKASI ILMIAH DI ERA DIGITAL Jakarta, 24 Oktober 2013 Etika Penulisan Ilmiah Penulisan artikel,

Lebih terperinci

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2017 Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2017 A. Latar Belakang Kualitas

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah Publikasi Karya Ilmiah Udjianna S. Pasaribu Ph. D Prodi Matematika FMIPA ITB Dr. T.M.A. Ari Samadhi Prodi Teknik Industri FTI ITB Outline Latar Belakang Tri Dharma Perguruan Tinggi Etika Publikasi Publikasi

Lebih terperinci

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya. Nomor : 00441/UN9/KU/2017 Tanggal : 22 Mei 2017

Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya. Nomor : 00441/UN9/KU/2017 Tanggal : 22 Mei 2017 Lampiran Surat Keputusan Rektor Universitas Sriwijaya Nomor : 00441/UN9/KU/2017 Tanggal : 22 Mei 2017 BANTUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH BAGI DOSEN UNIVERSITAS SRIWIJAYA DAN REVIEWER KARYA ILMIAH DOSEN DARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Artikel ilmiah merupakan sejenis tulisan yang menyajikan atau menganalisis suatu topik secara ilmiah. Keilmiahan suatu tulisan didasarkan pada ragam bahasa yang digunakannya

Lebih terperinci