INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) SEKADAU TAHUN 2014

Transkripsi

1 BPS KABUPATEN SEKADAU No.02/11/6109/Th. I, 30 November 2015 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) SEKADAU TAHUN 2014 IPM KABUPATEN SEKADAU TAHUN 2014 SEBESAR 61,98 MENINGKAT SELAMA LIMA TAHUN TERAKHIR IPM pertama kali diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 yang dibentuk dari 3 (tiga) dimensi dasar, yaitu dimensi kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak. Metode baru penghitungan IPM dimulai pada tahun 2014, merujuk pada perubahan metode hitung yang dilakukan oleh UNDP sejak tahun Metode lama IPM menggunakan pendekatan indikator Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan PDB Per Kapita. IPM metode baru menggunakan pendekatan indikator Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan PNB Per Kapita. IPM Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 tercatat sebesar 61,98, lebih rendah dari rata-rata IPM yang dicapai Provinsi Kalimantan Barat yaitu sebesar 64,89. Nilai ini terkategori pencapaian sedang (IPM= 60-70). Pertumbuhan IPM Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 merupakan yang tertinggi dibandingkan kabupaten /kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu sebesar 1,57 persen. Pada level kabupaten/ kota, IPM tertinggi dicapai oleh Kota Pontianak yaitu sebesar 76,63, dan yang terendah adalah Kabupaten Kayong Utara yaitu sebesar 58,52. A. PENJELASAN UMUM Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga berfokus pada pembangunan manusianya. Manusia sebagai tujuan akhir pembangunan sudah sepantasnya memiliki pilihan yang luas dalam hidup untuk mencapai kualitas hidup yang baik. Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (a process of enlarging people s choices). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah suatu indikator penting yang dapat Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.02/11/6109/Th. I, 30 November

2 mengukur dan membandingkan keberhasilan dalam membangun kualitas hidup manusia antar wilayah. IPM menjelaskan bagaimana hasil pembangunan bisa diakses oleh penduduk untuk memperoleh haknya dalam hal pendidikan, kesehatan, pendapatan dan sebagainya, seperti menikmati umur yang panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif 1. B. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA METODE BARU Mulai Tahun 2014, Indonesia melakukan penghitungan IPM dengan metode baru seperti yang direkomendasikan oleh UNDP. Pada metode lama IPM menggunakan pendekatan indikator Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (berdasarkan PDB per Kapita). Pada IPM metode baru menggunakan pendekatan indikator Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (berdasarkan PNB per Kapita). Perubahan metodologi penghitungan IPM ini dikarenakan beberapa indikator IPM seperti Angka Melek Huruf (AMH) sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM saat ini. AMH tidak relevan lagi untuk mengukur pendidikan secara utuh karena AMH di sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga secara keterbandingan tidak bisa membedakan dengan jelas tingkat capaian kualitas pendidikan antar daerah. C. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN SEKADAU TAHUN 2014 Secara umum, nilai IPM Kabupaten Sekadau berada di bawah rata-rata IPM Kalimanatan Barat. Grafik 1 menunjukkan bahwa selama lima tahun terkahir, IPM Sekadau selalu berada di bawah IPM Kalimantan Barat. Selain itu, semua komponen IPM Kabupaten Sekadau juga berada di bawah Kalimantan Barat. Keadaan ini menggambarkan bahwa pencapaian pembangunan manusia di Kabupaten Sekadau masih di bawah rata-rata Kalimantan Barat. 66,00 64,00 62,00 60,00 58,00 Grafik 1. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sekadau dan Provinsi Kalimantan Barat Tahun ,97 59,42 62,35 59,76 63,41 60,14 64,30 61,02 64,89 61, Sekadau Kalbar IPM Sekadau terus meningkat dari 59,42 (2010) menjadi 61,98 (2014). Peningkatan ini seiring dengan pertumbuhan IPM selama empat tahun terakhir ( ) di Kabupaten Sekadau, seperti yang tergambar pada Grafik 2. Selama rentang waktu empat tahun terakhir, pertumbuhan IPM tertinggi di Kabupaten Sekadau terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 1.57 persen, naik sekitar 0.11 persen dari tahun sebelumnya. Sebaliknya, 1 United Nation Development Programme - UNDP 2 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.02/11/6109/Th. I, 30 November 2015

3 2,00 1,60 1,20 0,80 0,40 0,00 Grafik 2. Pertumbuhan IPM Kabupaten Sekadau dan Provinsi Kalimantan Barat Tahun ,61 1,70 0,57 0,64 1,46 1,40 1,57 0,92 Sekadau Kalbar pertumbuhan IPM Provinsi Kalimantan Barat waupun positif namun cenderung melambat. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2012 (1.70%) kemudian terus melambat hingga tahun 2014 (0.92%). Pertumbuhan IPM Kabupaten Sekadau yang jauh berada di atas Provinsi Kalbar pada tahun 2014 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan IPM Kabupaten Sekadau mencapai nilai maksimal (100 point) lebih cepat dibandingkan rata-rata laju pertumbuhan IPM kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat. Tingkat kesehatan masyarakat bisa dicerminkan melalui lama usia hidup seseorang yang ditampilkan melalui Angka Harapan Hidup saat lahir (AHH). Angka Harapan Hidup penduduk Kabupaten Sekadau menunjukkan adanya peningkatan dari 70,78 tahun pada tahun 2013 menjadi 70,80 pada tahun Peningkatan ini menjelaskan adanya perbaikan kualitas hidup di masyarakat. Pertambahan AHH di Kabupaten Sekadau selama lima tahun terakhir tersaji pada Grafik 3. Dimensi pendidikan bisa dijelaskan oleh Angka Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Angka HLS menjelaskan lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu (7-24 tahun) pada masa yang akan datang. Angka Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Sekadau mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir. Angka HLS meningkat menjadi 11,12 tahun (2014) dari 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 Grafik 4. Angka Harapan Lama Sekolah dan Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Sekadau Tahun ,29 10,30 10,31 10,84 11,12 5,70 5,85 6,00 6, Angka Harapan Lama Sekolah 6,54 Rata-rata Lama Sekolah 70,85 70,80 70,75 70,70 70,65 Grafik 3. Angka Harapan Hidup Kabupaten Sekadau Tahun ,68 70,72 sebelumnya sebesar 10,84 tahun (2013). Artinya, lamanya pendidikan yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak usia sekolah di Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 adalah selama tahun. Begitu pula dengan angka RLS yang juga mengalami peningkatan dari 6,16 tahun (2013) menjadi 6,54 tahun (2014), yang berarti bahwa rata-rata lama sekolah yang dijalani oleh penduduk untuk menempuh pendidikan formal adalah selama 6.54 tahun atau setara dengan lulus Sekolah Dasar. Pencapaian ini mengindikasikan 70,75 70, ,80 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.02/11/6109/Th. I, 30 November

4 bahwa peran dari berbagai kebijakan pemerintah, baik pusat maupun daerah, seperti program wajib belajar 12 tahun, pemberian Biaya Operasional Sekolah (BOS), Biaya Operasional Pendidikan (BOP), dan program beasiswa, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Sekadau telah memberikan dampak positif bagi pembangunan di bidang pendidikan. Tabel 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sekadau Tahun Menurut Indikator Pembentukannya Indikator IPM Angka Harapan Hidup Angka Harapan Lama Sekolah Rata-rata Lama Sekolah Pertumbuhan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (Rp.000) 70,68 70,72 70,75 70,78 70,80 0,17 10,29 10,30 10,31 10,84 11,12 8,07 5,70 5,85 6,00 6,16 6,54 14, ,34 IPM 59,42 59,76 60,14 61,02 61,98 4,31 Pada dimensi berikutnya, aspek standar hidup layak diukur dengan menggunakan nilai pengeluaran per kapita riil yang telah disesuaikan (PPD). PPD ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (Purcashing Power Parity). Di tahun 2013, nilai pengeluaran riil disesuaikan adalah sebesar Rp per kapita per tahun dan meningkat menjadi Rp per kapita per tahun pada tahun IPM beserta indikator di dalamnya mengalami pertumbuhan positif selama rentang waktu Diantara keempat indikator pembentuknya, RLS mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan indikator Grafik 5. Capaian IPM Kabupaten/ Kota Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2010 & 2014 Kota Pontianak Kota Singkawang KALBAR Kubu Raya Bengkayang Landak Sambas Ketapang Sintang Kapuas Hulu Melawi Pontianak Sanggau Sekadau Kayong Utara 58,52 63,59 63,28 63,27 63,19 62,90 62,89 62,78 62,06 61,98 64,89 64,52 64,40 69, ,63 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 lainnya, yaitu sebesar persen, AHH mengalami pertumbuhan terkecil yaitu sebesar 0.17 persen, sedangkan IPM sendiri mengalami pertumbuhan sebesar 4.31 persen yang menunjukkan bahwa pembangunan manusia di Kabupaten Sekadau pada tahun 2014 telah mengalami peningkatan kualitas dibandingkan tahun D. IPM PROVINSI KALIMANTAN BARAT MENURUT WILAYAH Tinjauan terhadap kinerja pembangunan manusia kabupaten/kota di Kalimantan Barat menunjukkan Kota Pontianak sebagai kota dengan kinerja terbaik diantara kabupaten/kota 4 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.02/11/6109/Th. I, 30 November 2015

5 lainnya di Kalbar, baik pada tahun 2010 maupun Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai IPM sebesar 76,63 pada tahun Berada pada peringkat selanjutnya adalah Kota Singkawang dan Kabupaten Kubu Raya dengan IPM masing masing sebesar 69,84 dan 64,52. Kota Pontianak menempati peringkat IPM tertinggi di Provinsi Kalbar pada tahun 2014, sedangkan IPM Kabupaten Kayong Utara menempati peringkat terendah. Rentang antara IPM tertinggi dan terendah pada tahun 2014 pada level kab/kota mencapai 18,11 poin. Rentang ini sedikit mengecil dibanding dengan tahun lalu yang sebesar 19,04 poin. Hal ini terjadi disebabkan peningkatan semua komponen pembentuk IPM Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2014 bergerak lebih cepat dibanding komponen pembentuk IPM Kota Pontianak. Tabel 2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2014 Menurut Kabupaten Kota/ Kota Kab/Kota AHH Kinerja pembangunan antar wilayah juga dapat dibandingkan menurut laju pertumbuhan IPM antar Kabupaten/kota. Sebanyak 7 (tujuh) kabupaten/kota memiliki pertumbuhan IPM diatas rata-rata Provinsi pertumbuhan Kalimantan Barat, sedangkan tujuh kabupaten/kota lainnya berada dibawah rata-rata pertumbuhan Provinsi IPM Kalimantan Barat. Pertumbuhan IPM tertinggi pada tahun 2014 dicapai oleh Kabupaten Sekadau (1.57%), diikuti Kabupaten Landak (1,39%) dan Kabupaten Sambas (1,30%). Pertumbuhan tertinggi ini menunjukkan bahwa capaian Kabupaten Sekadau untuk menuju nilai IPM maksimal (100 poin) adalah yang paling tinggi diantara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat. Kota Pontianak, meskipun selama lima tahun terakhir berada di peringkat capaian IPM tertinggi, tetapi memiliki pertumbuhan IPM pada peringkat kesepuluh (0.86%) yang berarti berada dibawah rata-rata pertumbuhan IPM Provinsi Kalimantan Barat. Hal ini dimungkinkan mengingat Kota Pontianak merupakan ibukota provinsi yang sudah lebih dulu memiliki sarana dan prasarana pembangunan lebih lengkap dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya. Keadaan ini menciptakan pembangunan manusia yang lebih awal dibandingkan kabupaten/kota lainnya, sehingga pertumbuhan IPM-nya terlihat relatif melambat. EYS MYS Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan (Rp.000/ Kapita/Tahun) IPM Pertumbuhan (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Sekadau 70,80 11,12 6, ,98 1,57 Landak 71,97 12,00 7, ,59 1,39 Sambas 67,74 11,46 5, ,28 1,30 Pontianak 70,28 11,75 6, ,78 1,11 Kayong Utara 67,03 10,89 5, ,52 1,04 Kota Singkawang 70,84 12,80 7, ,84 1,03 Melawi 72,38 10,65 6, ,89 1,00 Kalbar 69,76 11,89 6, ,89 0,92 Kubu Raya 69,64 12,34 6, ,52 0,91 Sintang 70,95 10,25 6, ,19 0,88 Kota Pontianak 72,01 13,84 9, ,63 0,86 Ketapang 70,51 10,90 6, ,27 0,67 Bengkayang 72,89 11,11 5, ,40 0,64 Sanggau 70,28 10,60 6, ,06 0,55 Kapuas Hulu 71,94 11,80 6, ,90 0,43 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sekadau No.02/11/6109/Th. I, 30 November

6 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SEKADAU Informasi lebih lanjut hubungi: Citra Permatasari, S.ST., M.Sc. Ignatius Aditya Setyadi, S.ST. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Telepon/Fax: (0564) , Website: