Oleh: Syajaratuddur Faiqah Dosen pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram
|
|
- Ade Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Media Bina Ilmiah1 PERBEDAAN BERAT BADAN DAN TEKANAN DARAH SYSTOLE IBU SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN/DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT () DI PUSKESMAS GERUNG LOMBOK BARAT Oleh: Syajaratuddur Faiqah Dosen pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram Abstrak: Penggunaan Kontrasepsi hormonal sangat tinggi dimasyarakat, di NTB jumlah pemakai kontrasepsi hormonal tertinggi adalah suntikan yaitu 47,11%, menggunakan KB pil19,38 %, menggunakan KB implan15,69%. Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik adalah terjadinya peningkatan Berat badan dan peningkatan tekanan darah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bilan/. Desain Penelitian ini analisis komparatif, dengan populasi akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan di Puskesmas Gerung, Sampel penelitian ini sejumlah 68 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling, analisis menggunakan uji Wilcoxon.Hasil penelitian didapatkan Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata kg (Minimun 35 kg, maximum 58 kg), sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata mmhg, (Min 90 mmhg, Max : 140 mmhg). Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 57 kg (Min 44 kg dan Max adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata mmhg, (Min. 90 mmhg dan Max 140 mmhg. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05) artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/, serta hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05), artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/.diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyuluhan tentang KB baik keuntungan maupun efek samping sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar Kata Kunci : Berat Badan, Tekanan Darah, PENDAHULUAN Program keluarga berencana mempunyai kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas penduduk. Hal ini bisa dilihat dari keluarga yang sejahtera, sehat dan maju. Selain itu program keluarga berencana menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. (Saifuddin, 2003). Pelaksanaan program Keluarga berencana mengupayakan pencegahan kesakitan dan kematian pada ibu. Selain itu membantu wanita untuk terbebas dari rasa khawatir terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, gangguan fisik dan psikologik dari tindakan abortus yang tidak aman, keadaan ini bisa dicapai apabila ibu atau wanita mnggunakan metode kontrasepsi yang ada. (Saifuddin, 2003) Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh karena ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efeksamping potensial konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang diinginkan, besar keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan bahkan norma budaya lingkungan dan orangtua (Saifuddin, 2003) Volume 8, No. 5, Agugstus 2014
2 2 Media Bina Ilmiah ISSN No Salah satu metode kontrasepsi yang banyak dipakai adalah kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (). Kontrasepsi suntik merupakan salah satu jenis kontrasespi suntikan yang hanya mengandung progestin saja dan disuntikkan setiap tiga bulan. Kontrasepsi suntik ini cukup aman dan sangat efektif dalam mencegah kehamilan apabila penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tingkat efektifitasnya cukup tinggi yaitu 0,3 kehamilan per 100 perempuan. (Saifuddin, 2003). Efek samping yaitu perubahan menstruasi, tertunda untuk kembali subur, kenaikan berat badan. (Hartanto, 2003). Efek samping dari kelebihan progestin yaitu peningkatan nafsu makan, penurunan libido, serta mempengaruhi sistem kardivaskuler berupa terjadi peningkatan tekanan darah dan pembesaran vena tungkai (Varney, 2007) Berdasarkan dari data BKKBN Provinsi NTB 2012, Prosentase KB aktif yaitu pasangan usia tahun yang berstatus kawin dan sedang menggunakan / memakai salah satu alat kontrasepsi 47,11% menggunakann KB suntik, 19,38 % menggunakan KB pil, 15,69% menggunakan KB implan, 12,46% menggunakan KB IUD, 2,71 % menggunakan kondom dan 0,47% menggunakan MOW/MOP. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut Apakah terdapat perbedaan berat badan dan Tekanan Darah Systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat Tahun 2013?. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan / yang berada di wilayah kerja Puskesmas Gerung pada tahun Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik 3 bulan/ sebanyak 68 orang. Dengan kriteria inklusi : akseptor KB suntik 3 bulan / yang sudah menjadi akseptor selama 1 tahun (suntikan ke 4), Data lengkap (BB dan Volume 8, No. 5, Agustus 2014 tekanan darah Awal). Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Accidental Sampling, yaitu akseptor yang datang melakukan suntik ulang pada bulan November-Desember Analisa data yang dilakukan adalah analisis Bivariat dengan menggunakan uji-t untuk membuktikan perbedaan antara 2 variabel. Setelah dilakukan uji normalitas data didapatkan data tidak berdistribusi normal, dilakukan transformasi data untuk menormalkan data didapatkan hasil distribusi data tidak normal, sehingga analisis data dengan non parametrik yaitu uji Wilcoxon a. Kerangka Konsep Berat Badan Dan Tekanan darah systole Sebelum memakai Kontrasepsi b. Hipotesa Ada perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan Kontrasepsi suntik 3 bulan/ di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat HASIL PENELITIAN Penggunaann Kontrasespsi 3 bulan () a. Berat badan dan tekanann darah systole ibu Sebelum Menggunakan KB 3 Bulan Untuk mengetahui berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan Kontrasepsi 3 bulan dapat dilihat pada Tabel 1. berikut : Tabel 1. Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/. Berat Badan Dan Tekanan darah systole Sesudah memakai Kontrasepsi
3 Media Bina Ilmiah3 Tabel 1. Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg b. Berat badan dan tekanann darah systole ibu Sesudah Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ Untuk mengetahui Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan KB 3 Bulan. Tabel 2. dari jumlah responden 68 orang, Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg c. Analisa Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ DPMA Untuk mengetahui analisa perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan KB 3 Bulan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu sebelum dan sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ DPMA di Puskesmas Gerung tahun Variabel n Mean SD P Value Berat Badan Sebelum Sesudah Tekanan Darah Systole Sebelum , Sesudah Tabel 3. Diketahuii bahwa rata-rata berat badan responden kontrasepsi suntik sebelum menggunakan 3 Bulan/DPMA sebesar 47,22 kg, sedangkan berat badan rata-rata sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 Bulan/DPMA adalah 57 kg, Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/. 2. Tabel 4.3. menunjukkan tekanan darah systole responden sebelum suntik didapatkan rata-rata sebesar 109,72 mmhg, dan rata-rata tekanan darah systole setelah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan adalah 113,38mmhg, hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/. Volume 8, No. 5, Agugstus 2014
4 4 Media Bina Ilmiah ISSN No PEMBAHASAN a. Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sebelum Menggunakan KB 3 Bulan Berdasarkan hasil penelitian, dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg. Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada tulang. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan yaitu parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan. Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Berat badan meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya. Penyebab kenaikan berat badan adalah pola makan tidak sehat, umur, kurang olahraga dan istirahat, faktor keturunan, alat kontrasepsi hormonal, masalah emosional, Obat-obatan, resiko kelebihan berat badan. (Dewi Dwi, dkk, 2009) Dari 68 responden penelitian didapatkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg.tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Salah satu syarat untuk dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin adalah perempuan dengan tekanan darah < 180/110 mmhg. (Saifuddin, 2003) Volume 8, No. 5, Agustus 2014 Efek depoprovera pada sistem kardiovaskuler yaitu adanya sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL-kolesterol. Kolesterol tidak larut dalam air ataupun darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan bantuan senyawa yang tersusun atas lemak dan protein yaitu lipoprotein. Kolesterol LDL (low density lipoprotein) cenderung tersimpan dalam arteri. Kondisi ini berakibat buruk karena jika kadar kolesterol LDL > 130 mg/dl sedangkan HDL mengalami penurunan yaitu < 40 mg/dl maka ini merupakan risiko akan terjadi peningkatan tekanan darah (Nengah Runiari, dkk, 2012) b. Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan KB 3 Bulan Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg. Pertambahan berat badan ini merupakan efek samping bagi beberapa akseptor pemakai kontrasepsi suntik. Terjadinya kenaikan berat badan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah. (Anna, 2006) Pada umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg. Penyebab pertambahan berat badan tidak tampak dengan jelas. Namun hal ini biasanya terjadi karena bertambahnya lemak di dalam tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh. Hipotesa para ahli, dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya (Hartanto, 2003). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni tentang Pengaruh Kontrasepsi Dmpa Terhadap Peningkatan Berat Badan Akseptor KB di Desa Kedawung Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan berat badan pada responden yang menggunakan kontrasepsi
5 Media Bina Ilmiah5 suntik setelah menggunakan kontrasepsi. Responden yang mengalami peningkatan berat badan sebanyak 43 responden (86%) dan yang tidak mengalami peningkatan berat badan sebanyak 7 responden (14%). Hal ini sesuai dengan teori bahwa Depo Provera adalah 6-alfamedroksiprogesteron merupakan long-acting progestin yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif. Dalam penggunaan jangka panjang dapat memicu peningkatan berat badan, kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat karena penggunaan hormonal dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara hormon estrogen. Berdasarkan hasil penelitian tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg Menurut Varney (2007) efek samping dari kandungan hormon progesteron yang berlebihan pada sistem kardiovaskuler dapat menyebabkan perubahan tekanan darah. Beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah antara lain : usia, stres, ras, medikasi, variasi diurnal dan jenis kelamin, serta aktivitas fisik. Salah satunya yang berhubungan erat dengan wanita adalah pemakaian jenis alat kontrasepsi (Nengah Runiari, dkk, 2012) Pada akseptor KB suntik, lama penggunaan 6 bulan 1 tahun sudah meningkatkan tekanan darah akseptor 20 mmhg. Setelah penggunaan 1 5 tahun dan >5 tahun peningkatan tekanan darah akseptor ada yang mencapai 40 mmhg. Akseptor yang mengalami peningkatan tekanan darah hingga 40 mmhg rata-rata berumur tahun. (Tanti Sujono, dkk, 2013) d. Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ 1. Berat Badan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 68 responden mengalami peningkatan berat badan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan 3 bulan. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/. Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Varney, (2007). Efek samping utama lain bagi beberapa wanita ialah kenaikan berat badan, sebuah penelitian melaporkan peningkatan berat badan 2,3 kg pada tahun pertama, dan selanjutnya meningkat secara bertahap hingga mencapai 7,5 kg selama enam tahun. Berrtambahnya lemak dalam tubuh karena adanya ketidaksesuaian antara asupan kalori dengan aktivitas sehari-hari, penimbunan lemak pada akseptor KB juga dapat ditimbulkan karena efek metabolisme hormon akibat peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam darah dan meningkatnya selera makan karena peningkatan selera makan pada akseptor KB berkaitan dengan fluktuasi kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan bertambahnya nafsu makan. (Hartanto, 2003) Berdasarkan penelitian yang dilakukan University of Texas Medical Branch (UTMB) tahun 2008, wanita yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan rata-rata mengalami kenaikan berat badan sebanyak 5,5 kg dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu 3 tahun pemakaian. Penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki resiko 2 kali lipat dibanding penggunaan kontrasepsi lainnya untuk mengalami obesitas selama 2 tahun pemakaian. (Dewi Dwi, dkk, 2009) 2. Tekanan Darah Systole Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 19 orang dengan hasil tekanan darah systole lebih rendah daripada sebelum disuntik, terdapat 17 orang dengan tekanan darah systole tetap, dan sebanyak 32 orang mempunyai tekanan darah systole lebih tinggi dari pada sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05) maka Ho ditolak dan Ha Volume 8, No. 5, Agugstus 2014
6 6 Media Bina Ilmiah ISSN No diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/.efek samping yang mungkin disebabkan oleh kontrasepsi Progestin yaitu terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang, dimana didapatkan terjadi penurunan kadar High Density Lipoprotein-kolesterol (HDL-kolesterol) yang dapat meningkatkan resiko meningkatnya tekanan darah. (Nengah Runiari, dkk, 2012). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Runtini (2011) tentang Hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik dengan perubahan tekanan darah pada akseptor KB di BPS Ny S di Semarang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik dengan perubahan tekanan darah dengan nilai p = 0,025 (p < 0,05). Penelitian lain yang dilakukan oleh Ririn Harini tentang Perbedaan pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik (Cyclofem dan Depo progestin ) terhadap peningkatan tekanan darah Pada WUS di Puskesmas Pakisaji Malang. Berdasarkan hasil analisis statistik uji t (independent sample t-test) dengan α = 0, 05 didapatkan nilai uji t hitung = 3,795 dengan p-value = 0,001 pada tekanan darah sistolik dan uji t hitung = 3,444 dengan pvalue = 0,001 pada tekanan darah diastolik artinya ada perbedaan tekanan darah antara pemakaian kontrasepsi suntik jenis cyclofem dengan depoprogestin. PENUTUP a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan Volume 8, No. 5, Agustus 2014 didapatkan rata-rata mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg 2. Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg 3. Ada perbedaan Berat badan dan Tekanan Darah Systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan / dengan nilai p masing masing p = 0,0001, dan p= 0,024 b. Saran Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyuluhan tentang KB baik keuntungan maupun efek samping sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar, dan bisa menentukan jenis kontrasepsi yang dipakai tanpa merasa khawatir terhadap efek samping yang ditimbulkan DAFTAR PUSTAKA Anna Glasier dkk, 2006, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, EGC, Jakarta Dewi Dwi, dkk, 2010, Pengaruh Frekuensi Kontrasepsi an terhadap Kenaikan BB pada Akseptor Kontrasepsi, Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 1 Hartanto, H Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. BKKBN NTB Pelayanan Keluarga Berencana. Mataram. Nengah Runiari, dkk, 2012 Hubungan Lama Pemakaian kontrasepsi an
7 Media Bina Ilmiah7 Progestin dengan Tekanan Darah pada Akseptor KB di Puskesmas II Denpasar Selatan, Denpasar Ririn Harini, 2010, Perbedaan pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik (Cyclofem dan Depo progestin ) terhadap peningkatan tekanan darah Pada WUS di Puskesmas Pakisaji Malang. Skripsi, UMM, Malang Runtini, 2011, Hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik dengan perubahan tekanan darah pada akseptor KB di BPS Ny S di Semarang, Skripsi, NWS,Semarang Saifudin, Abdul Bari Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP. Tanti Sujono, dkk, 2013, Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Peningkatan Tekanan Darah Wanita di Puskesmas Wonogiri, UGM, Yogyakarta Varney, H, 2007, Asuhan Kebidanan, edisi 4 Vol.1,EGC, Jakarta Volume 8, No. 5, Agugstus 2014
BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kependudukan Indonesia sehingga memerlukan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia cukup tinggi yaitu 1,38% per tahun. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah tingginya angka kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang, seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa pada wanita usia tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk berada pada posisi keempat di dunia dengan laju pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi. Salah satu
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGARUH KB SUNTIK 1 BULAN DAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS BIDAN S KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA
PERBEDAAN PENGARUH KB SUNTIK 1 BULAN DAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS BIDAN S KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA Ai Riska Wulansari MA 0712002 Abstrak Pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN (DEPOPROVERA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN (DEPOPROVERA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN Nengah Runiari, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, Ni Ketut Kusmarjathi,
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN ASEPTOR KB MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 1, no 2 Oktober 2016 ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN ASEPTOR KB MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN Merlly Amalia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Word Health Organisation (WHO) Expert Commite
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut Word Health Organisation (WHO) Expert Commite 1970, Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang World Health Statistic 2013 menyatakan bahwa WUS Indonesia
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Statistic 2013 menyatakan bahwa WUS Indonesia merupakan jumlah terbesar di Asia Tenggara yakni 65 juta di ikuti Vietnam (25,3 juta) dan Filipina (23
Lebih terperinciHUBUNGAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN AKSEPTOR (Studi Di BPS Dwenti K.R. Desa Sumberejo Kabupaten Lamongan 2015)
HUBUNGAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN AKSEPTOR (Studi Di BPS Dwenti K.R. Desa Sumberejo Kabupaten Lamongan 205) Ida Susila* Triana Riski Oktaviani** *Dosen Program Studi D III Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ledakan penduduk merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi oleh Negara Indonesia. Ledakan penduduk mengakibatkan tingkat kesehatan masyarakat semakin menurun,
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN.
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN Diah Eko Martini.......ABSTRAK....... Kontrasepsi hormonal 1 bulan merupakan Alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara keempat terbesar penduduknya di dunia dengan lebih dari 253 juta jiwa (BPS, 2014). Fertilitas atau kelahiran adalah salah satu faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Menurut World
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Menurut World Population Data Sheet
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN DI KLINIK GRIYA HUSADA KARANGANYAR
STUDI KOMPARASI KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN DI KLINIK GRIYA HUSADA KARANGANYAR Comparison Study On Weight Gain The Acceptors Kb Injection 1 Month And 3 Months In Clinical
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DI PUSKESMAS RANOTANA WERU
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DI PUSKESMAS RANOTANA WERU Bella Tendean Rina Kundre Rivelino S. Hamel Program Studi Ilmu
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN DEPO MEDOKRASI PROGESTRONE ASETAT (DMPA) DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN Ayu Safitri *, Holidy Ilyas **, Nurhayati ** *Alumni Jurusan Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga berencana merupakan tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan darah tinggi, dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak diderita di seluruh dunia, termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak permasalahan salah satunya adalah gangguan haid, gangguan haid ini mempunyai manifestasi klinis yang bermacam
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID
PENELITIAN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID Anisa K.A*,Titi Astuti* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) SUGIYATI KAJORAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciJl. Ki Ageng Selo no. 15 Pati ABSTRAK
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Akbid Bakti Utama Pati ISSN: 2087-4154 Vol. 7 No. 2 Juli 2016 On-line http://akbidbup.ac.id/jurnal-2/ HUBUNGAN EFEK SAMPING
Lebih terperinciKOSALA JIK. Vol. 4 No. 2 September Warsini 1, Herlina Puri Rahayu 2. Abstract
P E R B E D A A N P E N I N G K A T A N T E K A N A N D A R A H PADA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN PADA AKSEPTOR ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA JATIMULYO KECAMATAN MANTINGAN KABUPATEN
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH DI BPM ANIK RAKHMAWATI, SABRANG KLATEN
PENGARUH LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH DI BPM ANIK RAKHMAWATI, SABRANG KLATEN Anna Uswatun Q 1, Astri Wahyuningsih 2, Siti Sholichah
Lebih terperinciPENGARUH FREKUENSI KONTRASEPSI SUNTIK DMPA TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DMPA. Oleh: ABSTRACT
PENGARUH FREKUENSI KONTRASEPSI SUNTIK DMPA TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DMPA Oleh: Dewi Dwi Haryani 2, Aris santjaka 1 dan Sumarni 2 1 Prodi Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lebih dari 100 juta wanita di dunia memutuskan untuk menggunakan kontrasepsi setelah melahirkan (Scudder, 2008). Setiap tahun mereka memutuskan untuk menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008) mengatakan bahwa program keluarga berencana merupakan suatu tindakan yang membantu pasangan suami
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN (DMPA) DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS CENDRAWASIH KOTA MAKASSAR
HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN (DMPA) DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS CENDRAWASIH KOTA MAKASSAR Sutriani 1, Ilham Syam 2,A. Arnoli 3 1 STIK Makassar 2 STIK Makassar 3 RS Pelamonia Makassar
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015 Ida Susila *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet 2013, Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Population Data Sheet 2013, Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu 249 juta. Di antara negara ASEAN,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Dengan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program KB (Keluarga Berencana) merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan melembagakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Program
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DENGAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DENGAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN Getha Annisa Rayma 1*, Dede Mahdiyah 1, Mahpolah 2 1 Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN
HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah diketahui banyak metode dan alat kontrasepsi meliputi suntik, pil, IUD, implan, kontap dan kondom. Metode KB suntik merupakan salah satu metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Biro Pelayanan Statistik (BPS) kependudukan, Ju mlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Biro Pelayanan Statistik (BPS) kependudukan, Ju mlah penduduk makin meningkat dari tahun ke tahun baik di dunia, maupun di Indonesia. Pada Oktober 2011 penduduk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. diambil dari para wanita akseptor kontrasepsi oral kombinasi dan injeksi
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan Jebres Surakarta dari tanggal 26 Oktober sampai dengan 7 November 2015. Data diambil dari para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya pemerintah, masyarakat juga diperlukan partisipasinya dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belarkang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga
Lebih terperinci32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017
32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017 EFEK SAMPING AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERONE ACETAT (DMPA) SETELAH 2 TAHUN PEMAKAIAN Side Effects Acceptors KB Depo Injection
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai masalah, salah satunya di bidang kependudukan yaitu masih tingginya pertumbuhan penduduk. Data demografi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari tahun 1897 ketika Beard menduga bahwa korpus luteum dapat menghambat terjadinya ovulasi.
Lebih terperinciitu bersifat sementara, dapat pula Pendahuluan Tingginya angka kelahiran di bersifat permanen. Penggunaan Indonesia menggelisahkan banyak
Pendahuluan Tingginya angka kelahiran di Indonesia menggelisahkan banyak pihak. Sejak 2004, program Keluarga Berencana (KB) dinilai berjalan itu bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Gani Puspitasari NIM : 201110104253 PROGAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciPengguna Kontrasepsi Hormonal Suntikan dengan Kenaikan I. PENDAHULUAN. kontrasepsi yang populer di Indonesia. adalah kontrasepsi suntik.
I. PENDAHULUAN kontrasepsi yang populer di Indonesia Fertilitas atau kelahiran adalah salah adalah kontrasepsi suntik. Kontrasepsi satu faktor penambah bagi jumlah penduduk. Untuk mengatasi hal tersebut
Lebih terperinciANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SELAMA MENGGUNAKAN KB SUNTIK 3 BULAN DI BPS NY
ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SELAMA MENGGUNAKAN KB SUNTIK 3 BULAN DI BPS NY.ISMIATI DESA JATIRUNGGO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG WEIGHT DIFFERENCE ANALYSIS BEFORE AND DURING THE
Lebih terperinciKONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)
1. Pengertian KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE) Kontrasepsi injeksi adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi suntikan di Indonesia semakin
Lebih terperinciJURNAL. Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi. Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Study Diploma IV Kebidanan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN POLA HAID PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN DI TINJAU DARI UMUR DAN LAMANYA PEMAKAIAN DI PUSKESMAS SIMEULUE BARAT KABUPATEN SIMEULUE JURNAL Diajukan Untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPM SRI LESTARI, AM.KEB DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPM SRI LESTARI, AM.KEB DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL Oleh ANA MUKAROMAH NIM. 030215A004 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa terdiri atas jiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dengan laju pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 1,38%. Berdasarkan hasil perhitungan pusat data
Lebih terperinciPENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN
PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI - BULAN Evi Susiyanti Program Studi Kebidanan, Akademi Kebidanan Sakinah Pasuruan Email : evirudyanto4@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu masalah terpenting yang dihadapi oleh negara berkembang, seperti di Indonesia yaitu ledakan penduduk. Ledakan penduduk mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciNINING FATRIA NINGSIH
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA (DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT) DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DMPA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdarahan uterus abnormal merupakan perdarahan dari uterus yang disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak berdarah (Manuaba,
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan negara kelima di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak yaitu berkisar 249 juta. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas adalah suatu kondisi penambahan berat badan yang ditandai dengan penambahan berat badan diatas 20% BB ideal. Kondisi obesitas terjadi karena asupan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Primatex CO Indonesia Batang, yang merupakan pabrik pembuatan kain. Hasil produksi biasanya dipasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia terus meningkat. Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15 % hingga 2,49% pertahun (Sujiyatini & Arum, 2011). Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunggu mendapatkan keturunan dan menunda kehamilan dapat dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun pasangan menikah pada usia subur semakin meningkat. Kecenderungan peningkatan pasangan menikah usia subur akan berdampak pada peningkatan angka kelahiran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN berjumlah jiwa meningkat menjadi jiwa di tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup cepat. Berdasarkan penelitian Noya, dkk. (2009), penduduk Indonesia pada tahun 1971 berjumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keluarga Berencana a. Pengertian 1) Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Hanafi Winkjosastro, 2007). Kontrasepsi adalah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: akseptor KB suntik DMPA, akseptor KB implan, perubahan siklus menstruasi
Perubahan Siklus Menstruasi pada Akseptor KB Suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) dan Implan di Wilayah Kerja Puskesmas Karanan Kabupaten Trenggalek Debbie Cahya Wenang 1, Ayu Cahyani Noviana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu permasalahan global yang muncul
Lebih terperinciHubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1
HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA WANITA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOK BAINTAN Adriana Palimbo 1, Hariadi Widodo 2, Nur Redha 3 1 Dosen Program Studi DIV
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang memiliki salah satu masalah yang sangat penting yaitu ledakan penduduk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah
Lebih terperinciSURVEY PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PUSKESMAS MAYONG I KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA
SURVEY PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PUSKESMAS MAYONG I KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA Oleh: Ita Rahmawati 1, Yayuk Norazizah 2 Dosen Akademi Kebidanan Islam Al Hikmah Jepara,
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN. Diah Eko Martini ABSTRAK.
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN Diah Eko Martini ABSTRAK. Kontrasepsi hormonal 1 bulan merupakan Alat atau obat
Lebih terperinciPERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AKSEPTOR SUNTIK KOMBINASI DAN SUNTIK DEPO MEDROXYPROGESTERON ASETAT (DMPA)
PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AKSEPTOR SUNTIK KOMBINASI DAN SUNTIK DEPO MEDROXYPROGESTERON ASETAT (DMPA) Rohmi Handayani, Siti Yulaikah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI LAMA PEMAKAIAN KONTRASESPI SUNTIK CYCLOPROVERA DAN DMPA DENGAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA
STUDI KOMPARASI LAMA PEMAKAIAN KONTRASESPI SUNTIK CYCLOPROVERA DAN DMPA DENGAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NUR RAHMAWATI 201010201015 PROGRAM
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN DENGAN EFEK SAMPING ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Eka Rati Astuti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Alat kontrasepsi suntik
Lebih terperinciAKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI
AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI Oleh: Elisya Handayani S, S.ST Efek samping yang paling tinggi frekuensinya dalam
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN Zulliati 1, Muhammad Basit 2,Tria Dwi Putri 1 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin 2 STIKES
Lebih terperinciABSTRAK. : lama penggunaan, kenaikan, kontrasepsi DMPA. Kepustakaan : 11 ( )
HUBUNGAN LAMA WAKTU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DMPA (DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT) DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN (Studi Pada Akseptor KB Suntik DMPA Di Kelurahan Karsamenak Kota Tasikmalaya Tahun 2015)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah ledakan penduduk. Ledakan penduduk dapat mengakibatkan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Negara berkembang, termasuk Indonesia, masalah yang sering dihadapi adalah ledakan penduduk. Ledakan penduduk dapat mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas tahun 2015 dan misi sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma baru program keluarga berencana nasional mempunyai visi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas tahun 2015 dan misi sangat menekankan pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasangan usia subur(pus) untuk mengikuti Program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana (KB) menurut UU No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BKKBN (2011), pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai program untuk menangani masalah kependudukan yang ada. Salah satu programnya dengan Keluarga Berencana
Lebih terperinciPERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN ANTARA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK SATU BULANAN DENGAN TIGA BULANAN DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN ANTARA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK SATU BULANAN DENGAN TIGA BULANAN DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN Wulandari, PP., (Prof. dr. Made Kornia Karkata, Sp.OG (K)), (Ns. Ni
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka merupakan sumber ide penelitian yang dapat memberikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka merupakan sumber ide penelitian yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diketahui dan memberikan informasi tentang pendekatan penelitian. Tinjauan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM ZUNIAWATI PALEMBANG
HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM ZUNIAWATI PALEMBANG Annisa Khoiriah STIK Siti Khadijah Palembang Email: annisakhr_1307@yahoo.co.id Abstrack: The Relations in Addition
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI CYCLOFEM TERHADAP SURAKARTA TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Nur Hayati 2) AKBID Mamba`ul `Ulum Surakarta
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI CYCLOFEM TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI RB AN-NUUR MANAHAN SURAKARTA TAHUN 2009 Oleh Siti Maesaroh 1) dan Nur Hayati 2) AKBID Mamba`ul `Ulum Surakarta ABSTRAK HUBUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000 sebanyak 205,8 juta jiwa.pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkat. Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15 % hingga 2,49% pertahun. (Sujiyatini, dkk. 2011; 3).Jumlah penduduk
Lebih terperinciGAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN Aibah 1, Tyasning Yuni Astuti Anggraini 1
220 Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 3, Desember 2015 GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN Aibah 1, Tyasning Yuni Astuti Anggraini 1 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Lebih terperinciHubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan
Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan Anna Uswatun Qoyyimah* 1, Wiwin Rohmawati 2 1 Prodi D3 Kebidanan, STIKES Muhammadiyah Klaten 2 Prodi D3 Kebidanan, STIKES Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal seperti. sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Program Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal seperti sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan tokoh-tokoh atau pelopor di bidang itu, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paradigma baru program keluarga berencana nasional mempunyai visi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma baru program keluarga berencana nasional mempunyai visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015 dan misi sangat menekankan pentingnya upaya menghormati
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan ancaman serius dan tantangan utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Global
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LAPAI KOTA PADANG SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LAPAI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan jumlah penduduk jiwa pada tahun Angka pertambahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa pada tahun 2010. Angka pertambahan penduduk
Lebih terperinciMarheni Shofira Mufidah*), Niken Dyah Ariesti**), Dwi Novitasari***)
PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA PENGGUNA ALAT KONTRASEPSI HORMONAL ANTARA SUNTIK 3 BULAN DENGAN IMPLAN LEVONOGESTREL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KABUPATEN SEMARANG Marheni Shofira Mufidah*),
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI Indah Putri Lestari*) Wagiyo**), Elisa**) *)Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang, **)
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Heni Fitrianingsih 201410104115 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi fertilitas. (Prawirohardjo, 2006) kehamilan dengan memakai kontrasepsi. (Mochtar, 1998)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kontrasepsi 1. Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15% pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu:
Lebih terperinciThe Spotting Risk in Using Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) Injection and Implan Contraception at Leyangan, Ungaran Timur, Semarang Regency
The Spotting Risk in Using Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) Injection and Implan Contraception at Leyangan, Ungaran Timur, Semarang Regency Jatmiko Susilo, Suci Irina ABSTRACT Depo Medroxy Progesterone
Lebih terperinciSINOPSIS RENCANA TESIS
SINOPSIS RENCANA TESIS PENERAPAN PROMOSI KESEHATAN TRANSTHEORETICAL MODEL TERHADAP KECEMASAN AKSEPTOR KB DMPA (DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETAT) YANG MENGALAMI AMENORHEA OLEH LIANITA PRIMI OCTAVIANA 1.1
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Rtibhuwana Tunggadewi Malang 2), 3)
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN DEFO MEDROXY PROGESTERON ACETATE (DMPA) DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DI BPS TUTIK PRASETYO JOYO GRAND MALANG Sri Nuryanti 1), Rita Yulifah 2), Susmini 3) 1)
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PERUBAHAN FISIK IBU DI KLINIK ANITA MEDAN Mey Elisa Safitri Dosen Akademi Kebidanan Helvetia Medan
PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PERUBAHAN FISIK IBU DI KLINIK ANITA MEDAN Mey Elisa Safitri Dosen Akademi Kebidanan Helvetia Medan ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan mengamati perubahan
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN SUNTIK DEPO PROGESTIN DENGAN KEJADIAN SPOTTING PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG MAKASSAR
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN SUNTIK DEPO PROGESTIN DENGAN KEJADIAN SPOTTING PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG MAKASSAR Ernawati STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat Korespondensi: ernawati@stikesnh.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh semua negara baik negara maju maupun negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciPERBEDAAN PERUBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK 4 MINGGU DAN 12 MINGGU DI PUSKESMAS TEGUHAN KECAMATAN PARON TAHUN 2013 DHITA KRIS PRASETYANTI
PERBEDAAN PERUBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK 4 MINGGU DAN 2 MINGGU DI PUSKESMAS TEGUHAN KECAMATAN PARON TAHUN 23 DHITA KRIS PRASETYANTI Program Studi Kebidanan (D III) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinci