arsitektur.net 2009 vol. 3 no. 3 Membaca Proses Perancangan Calatrava melalui Geometri Kuwait Pavilion Tezza Nur Ghina
|
|
- Widyawati Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Membaca Proses Perancangan Calatrava melalui Geometri Kuwait Pavilion Tezza Nur Ghina Santiago Calatrava adalah seorang arsitek sekaligus insinyur yang karya arsitekturnya terkenal melalui inovasi struktur sebagai pembentuk estetikanya. Struktur yang ia buat merupakan perpaduan antara karya seni, arsitektur, engineering, dan menunjukkan kecintaannya pada bentuk dan gerak alami. Pilihan warna putih digunakan pada hampir semua karyanya karena ia ingin menitikberatkan pada tampilan bentuk dan gerak pada arsitekturnya. Calatrava membuat sketsa yang pada nantinya akan menjadi inspirasi bentuk pada karya arsitekturnya. Kebanyakan inspirasi bentuknya datang dari bentuk tubuh manusia (yang bergerak). Selain sketsa, ia juga senang membuat model tiga dimensi atau sculpture untuk membuktikan keterbangunan desainnya dan kemungkinan sistem truktur yang dapat digunakan. By making extensive use of analogy, Calatrava could discover, transform, and reuse precedents, often from nature to solve new problems. (Tzonis&Lefaivre, 1995) Ada tiga hal yang menjelaskan sebagian karakteristik arsitektur Santiago Calatrava, yakni geometri, mekanik, dan statik (Tzonis dan Lefaivre, 1995). Geometrinya merupakan transformasi bentuk dari struktur yang melipat dan dapat terbuka. Dari segi mekanik, arsitekturnya memiliki ciri khas dengan membuat bagian-bagiannya dapat bergerak dari satu posisi ke posisi lain. Sedangkan dari segi statik, karya-karyanya tentu saja mengandalkan stabilitas atau kekokohan struktur. Namun Calatrava dianggap sebagai arsitek yang berani karena dapat membuat struktur yang terlihat tidak stabil. Selama ini arsitek beranggapan bahwa struktur sebuah bangunan harus stabil dan statis. Sedangkan Calatrava dapat membuat struktur yang dapat bergerak namun tetap stabil. Sekitar 100 tahun yang lalu, bentuk-bentuk animasi atau yang merepresentasikan suatu figur hewan atau manusia seperti demikian sempat ditentang oleh seorang penulis bernama Scheerbart. Scheerbart pada tahun 1908 berpendapat bahwa arsitektur merupakan sebuah seni spasial representasi sebuah figur bukanlah seni spasial dan tidak memiliki tempat dalam arsitektur. Binatang-binatang dan manusia dibuat untuk bergerak. Arsitektur tidak dibuat untuk bergerak, maka dari itu ia hanya menyangkut tentang komposisi bentuk dan ornamen saja (Ven, 1995). Namun hal ini dipatahkan puluhan tahun kemudian, karena Calatrava sendiri berhasil membuat arsitektur yang berasal dari representasi figur hewan atau manusia, arsitektur yang dapat bergerak. Calatrava tertarik dengan struktur yang dapat ditemukan di alam, khususnya struktur yang dapat bergerak. Ia membuat disertasi yang berjudul On the Foldability of Frames yang isinya merupakan hasil eksplorasinya terhadap struktur rangka yang dapat dilipat dan dikembangkan. Hal ini cukup berpengaruh pada karya-karya arsitektur yang dihasilkannya dengan memasukkan prinsip struktur lipat. Hallgren (2007) mengatakan ada dua komponen eksplorasi yang ia lakukan antara lain: membuat model geometris mengenai transformasi dari rangka tiga dimensional menjadi susunan yang kompak, dan mengartikulasi konektor mekanis pada sambungan-sambungan yang dibutuhkan untuk transformasi yang berurutan, mengabstraksi aspek kekuatan pada material. 13
2 Salah satu hasil karya Calatrava yang mengusung tema struktur bergerak adalah Kuwait Pavilion. Ia membuat struktur yang dapat bergerak terbuka dan tertutup. Komponen-komponen yang dapat bergerak merupakan elemen atap yang dapat terbuka dan tertutup. Tzonis (2007) mengatakan bahwa bentuknya merupakan analogi dari cabang pohon palm, karena berhubungan dengan Kuwait yang merupakan negara di jazirah Arab yang identik dengan pohon palm. Namun menurut Gunther Feuerstein penulis buku Biomorphic Architecture dalam esai yang ditulis oleh Hallgren, analogi yang digunakan Calatrava pada pavilion ini adalah analogi jari-jemari yang saling berkait. Calatrava membuat sketsa dua tangan yang sedang membuka dan menutup, sebagai analogi yang menggambarkan bentuk atap Kuwait Pavilion. Gambar 1. Sketsa konseptual dan bentuk terbangun Kuwait Pavilion Menurut saya, ada dua hal utama yang menjadi pembentuk geometri pada Kuwait Pavilion yakni bentuk organik dan pergerakan. Pertama, bentuk organik merupakan konsep yang sangat melekat pada perancangan Santiago Calatrava, karena ia sering menggunakan model-model alam sebagai inspirasinya. Bentukbentuk organik yang ia buat merupakan sebuah abstraksi bentuk alam, karena tidak secara eksplisit menjiplak bentuk-bentuk yang ada di alam. Analogi organik yang ia gunakan per elemennya adalah analogi terhadap pohon palem, namun sistem secara keseluruhan, merupakan analogi terhadap jari-jemari yang terbuka dan terkait. Pembentukan geometri yang merupakan analogi dari bentuk alam, dilihat dari bentuk elemen pembentuk atap yang melengkung, dengan bagian bawah lebih besar daripada bagian ujungnya. Selain itu ada 17 elemen atap, 8 buah di satu sisi, dan 9 buah di sisi lainnya (gambar pada denah jumlahnya 19, tidak sesuai dengan kenyataan). Calatrava membuat bentuk yang kompak, seperti jari-jemari manusia. Kunci agar bangunan ini menjadi kompak ketika bergerak yaitu pada peletakan elemen-elemen atap yang berselang-seling, agar elemen-elemen atap tidak saling bertabrakan. Hasil pergerakan elemen-elemen atap yang diatur oleh komputer ini dapat menghasilkan berbagai macam kemungkinan posisi, sehingga bentuk keseluruhan pavilion ini dapat berubah sewaktu-waktu. Gambar 2. Potongan samping Kuwait Pavilion ketika atapnya membuka dan menutup. Denah peletakan struktur atap Kuwait Pavilion yang terletak secara zigzag Menurut saya, arsitektur Santiago Calatrava tergolong ke dalam arsitektur organitech, karena ia memadukan antara bentuk organik dan teknologi mutakhir. Bentuk-bentuk organik yang berasal dari bentuk-bentuk alam, dapat diperoleh dengan memetaforakan bentuk alam pada arsitektur. Bentuk organik merupakan bentuk yang tidak lurus, bentuknya melengkung, meliuk, melintir, bergelombang, dan sebagainya. Intinya, bentuk organik 14
3 adalah bentuk yang dinamis. Dapat dikatakan, Calatrava memainkan surface dari bangunan ini. Bangunan Kuwait Pavilion merupakan bangunan yang dinamis, tidak hanya dari bentuknya yang curvy, tetapi karena bangunannya dapat bergerak, melipat, membuka dan menutup, yang pada intinya dapat mengubah bentuk seluruh tampilan bangunan menjadi bentuk yang berbeda-beda. Hal kedua adalah konsep pembentukan geometri pada pavilion tersebut yang membuat bangunan tersebut dapat bergerak. Pergerakannya hanya satu arah, yakni ke atas (membuka) dan ke bawah (menutup). Teknologi yang paling penting agar pavilion ini dapat bergerak dan diam dalam suatu waktu adalah pada poros sambungan antara elemen-elemen atap yang bergerak dan elemenelemen struktur penopang yang statis. he has created a number of kinetic devices that feature moving structural elements which accentuate not only the form of the members but crucial importance of the joint as a pivot, a place which focuses force (Kronenburg,2001). Wujud poros tersebut yaitu sebuah tiang silinder memanjang yang menghubungkan semua elemen statis dan elemen bergerak yang berada dalam satu sisi. Tiang tersebut juga menjadi penopang ujung elemen bergerak yang berasal dari sisi lainnya. Gambar 3. Poros sambungan horizontal antar elemen atap Walaupun pergerakannya hanya satu arah, atau hanya ke atas dan ke bawah, ternyata pergerakan elemen atap pada Kuwait Pavilion dapat diatur sedemikian rupa dan menghasilkan bentuk keseluruhan yang dapat berubah-ubah. Tidak hanya sebatas membuka dan menutup secara bersamaan, posisi elemen-elemen bergerak ini dapat diatur agar dapat menghasilkan bentuk keseluruhan yang berbeda-beda. Pengaturan tersebut berkaitan dengan timing, yaitu pengaturan elemen-elemen atap untuk menempati posisi tertentu pada jangka waktu tertentu. Gambar 4. Transformasi bentuk Kuwait Pavilion Pengaturan yang menyebabkan posisi elemen-elemen atap dapat berubah, memberi bentuk pavilion menjadi bentuk yang benar-benar mengalir. Pengaruh posisi elemen atap yang berbeda-beda dapat menciptakan kesan ruang sempit- 15
4 -lega, terang-gelap, rendah-tinggi. Kualitas ruang dapat berubah-ubah dengan mengatur posisi dan waktu pergerakan elemen atapnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembentukan Kuwait Pavilon ini adalah dengan membuat bangunan yang statis namun dinamis, yakni sewaktu-waktu dapat diam namun di lain waktu dapat bergerak. Kestatisannya merupakan perwujudan bangunan yang berdiri kokoh dan tidak berpindah. Sedangkan kedinamisannya diperoleh dengan bentuk organik dan dengan membuatnya dapat bergerak naik turun tanpa membuatnya bergeser ke samping. Re-reading Kuwait Pavilion Project Kuwait Pavilion merupakan arsitektur yang tidak cukup dijelaskan hanya dengan menggambarkannya dengan satu atau dua gambar tampak saja, khususnya ketika pavilion itu dalam keadaan diam, pada saat elemen-elemen atapnya terbuka atau tertutup semua. Arsitektur Kuwait Pavilion merupakan arsitektur yang dinamis dan dapat dirasakan dengan mengalaminya secara langsung. Mungkin butuh ratusan atau ribuan gambar tampak, atau gambar skematik untuk menggambarkan bentuk arsitektur Kuwait Pavilion. Hal ini dikarenakan bangunan tersebut mengalami pergerakan. Posisi satu elemen atapnya dapat berpindah posisi, posisinya pun tidak sama dengan elemen-elemen atap lainnya. Ada berbagai macam variasi pergerakan yang dihasilkan dari pengaturan posisi masing-masing elemen atap. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengerti bagaimana arsitektur Kuwait Pavilion bila tidak melihat pergerakannya secara langsung. Mekanisme inilah yang ingin saya hadirkan kembali dalam pembuatan proyek saya. Saya ingin membuat suatu obyek yang kinerjanya mirip dengan Kuwait Pavilion, yaitu dengan membuat sesuatu yang statis namun dinamis. Objek ini juga tidak dapat digambarkan dengan satu atau dua kondisi bentuk saja, karena objek yang saya buat memiliki banyak variasi bentuk. Kuwait Pavilion memiliki elemen-elemen atap yang dapat bergerak, begitu pula dengan elemen-elemen atap yang saya buat. Peletakan tiap elemen juga mengikuti pola zig-zag pada Kuwait Pavilion. Berikut ini beberapa mekanisme Kuwait Pavilion yang saya hadirkan kembali pada proyek saya: 1. Menghadirkan obyek yang statis dan dinamis sekaligus. 2. Sistem buka-tutup. 3. Peletakan secara zig-zag. 4. Perubahan bentuk secara keseluruhan. 5. Terdiri dari beberapa elemen atap yang dapat bergerak. Ada satu hal yang tidak saya hadirkan kembali pada objek yang saya buat, yaitu poros horisontal yang menghubungkan elemen-elemen atap. Saya menggantinya dengan poros vertikal, sehingga konsekuensinya adalah elemen-elemen atapnya menjadi terpisah dan memiliki porosnya masing-masing. Gambar 5. Perubahan poros horizontal menjadi poros vertikal 16
5 Objek tersebut perlu memiliki elemen bergerak sehingga tidak dapat hanya digambarkan dengan beberapa gambar saja. Di proyek ini saya membuat beberapa objek seperti payung yang dapat membuka dan menutup. Payung tersebut merupakan perwujudan kestatisan dan kedinamisan proyek ini. Payungpayung tersebut dibuat statis dengan menancapkannya ke bidang dasar yang solid. Tiang yang menancap merupakan fitur statisnya, sekaligus berfungsi sebagai poros dari elemen-elemen bergerak. Elemen atap tersebut dapat bergerak ke atas dan ke bawah saja, sama seperti pergerakan Kuwait Pavilion. Gambar 6. Posisi objek ketika tertutup dan terbuka Untuk bentuk elemen bergeraknya, saya mengambil bentuk heksagonal seperti bentuk sarang lebah. Hal ini disebabkan karena bentuk segi enam ini bila disandingkan dengan bentuk yang sama akan klop satu sama lain, tidak menghasilkan gap maupun berkonflik ketika tiap payung diletakkan mengikuti pola zig-zag Kuwait Pavilion. Penjelasan prinsip ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 7.Peletakan dengan pola zig-zag. Ada kaitan antara bentuk tiap elemen dan pola peletakannya. Bentuk masing-masing elemen sebaiknya merupakan bentuk yang klop atau kompak bila digabungkan secara keseluruhan Pavilion memiliki keragaman bentuk akibat pergerakan elemen-elemen atapnya. Perbedaan posisi antara satu elemen dan elemen atap lain menyebabkan bentuk Kuwait Pavilion secara keseluruhan dapat berubah-ubah. Dengan prinsip berubah-ubah posisi ini, saya membuat obyek memiliki banyak variasi pergerakan, sehingga bentuk keseluruhan juga berubah-ubah. Berikut ini merupakan beberapa gambaran kemungkinan perubahan bentuk yang terjadi akibat perbedaan posisi atau gerakan dari masing-masing payung: 17
6 Transformasi ide geometri Kuwait Pavilion Saya menyimpulkan bahwa inti geometri dari Kuwait Pavilion ini adalah transformasi bentuk yang didukung oleh sistem struktur yang dapat bergerak melipat terbuka atau tertutup. Ide transformasi didapat dengan mengambil contoh struktur bergerak pada alam. Transformasi sendiri memiliki pengertian perubahan pada bentuk, wujud, atau penampilan. Menurut definisi pada web atau internet, transformasi dapat diartikan sebagai perubahan bentuk. Inilah yang menjadi karakter utama pada beberapa karya Santiago Calatrava yang selalu terlihat dinamis. Oleh karena itu, saya membuat objek yang dapat menggambarkan transformasi bentuk secara keseluruhan. Transformasi bentuknya didukung oleh pergerakan payung yang berbeda-beda sehingga menghasilkan berbagai macam bentuk keseluruhan yang berbeda pula. Referensi Gambar 8. Beberapa kemungkinan perubahan bentuk Kuwait Pavilion dan objek yang saya buat akibat pergerakan elemen atap. Semakin banyak elemen atap, semakin banyak pula kemungkinan komposisi gerak dan kemungkinan bentuk yang terjadi. [1] Hallgren, Linda (2007). Santiago Calatrava: Inspiration Presentation Paper. [2] Kronenburg, Robert (2001). Spirit of the Machine: Technology as an Inspiration in Architectural Design. Italy: Wiley Academy. [3] Tzonis, Alexander (2007). Santiago Calatrava: The Complete Works - Expanded Edition. New York: Rizzoli International Publications. [4] Tzonis, Alexander dan Lefaivre, Liane (1995). Movement, Structure and the Work of Santiago Calatrava. Barcelona: Birkhauser. [5] Ven, Cornelis van de (1995). Ruang dalam Arsitektur. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [6] US:official&defl=en&q=define:transformation&ei=f9wjSp32CseAkQWUd38BA&sa=X&oi=glossary_definition&ct=title. 18
Nirwan Arfari. Lalu apakah movement dan structure itu sendiri, dan apakah kaitan di antara keduanya?
Movement & Structure: Eksplorasi Metode di balik Sketsa Calatrava Turning Torso Nirwan Arfari Dalam setiap pekerjaan mendesainnya, Santiago Calatrava senantiasa menggunakan sketsa dan patung (model). Ia
Lebih terperinciBELAJAR MERANCANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN STRUKTUR BENTANG LEBAR Oleh Syaifuddin Zuhri Prodi Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur
BELAJAR MERANCANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN STRUKTUR BENTANG LEBAR Oleh Syaifuddin Zuhri Prodi Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur Abstrak Perancangan, dalam konteks arsitektur, adalah semata-mata
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH
BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH 3.1. Tinjauan Pendekatan Arsitektur Organik 3.1.1. Definisi Arsitektur
Lebih terperinciMODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR
MODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR Perancangan Arsitektur dan Aspek-aspek Perancangannya (Bagian-2) Sub-Topik-1 : Struktur dalam Perencanaan & Perancangan Arsitektur Dr. Cut Nuraini, ST., MT. Architecture
Lebih terperinciEGYPTIAN ARCHITECTURE
EGYPTIAN ARCHITECTURE - terdapat pada daerah iklim yang panas kering - material tanah liat atau bebatuan lokal dengan warna asli materialnya. - Monumen dengan gaya arsitektur ini cenderung terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.
Lebih terperinciOne Point Control the Others - Master of Puppets
One Point Control the Others - Master of Puppets Achmad Zakiri Santiago Calatrava Valls merupakan seorang arsitek berkebangsaan Spanyol- Valencia yang banyak memenangkan penghargaan sebagai arsitek, pematung,
Lebih terperinciNama Matakuliah STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN - 1
Nama Matakuliah STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN - 1 Kode/ sks : TKA 1116/ 3 sks (2 sks/ 2 jam Kuliah - 1 sks/ 3 jam Latihan) Prasyarat : Status Matakuliah : wajib Deskripsi singkat matakuliah: Matakuliah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
214 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1. Kesimpulan VI.1.1. Esensi Arsitektur Frank Lloyd Wright Sebagai hasil proses indentifikasi ideologi, konsep dan metode Arsitektur Frank Lloyd Wright yang telah peneliti
Lebih terperinciGAMBAR ARSITEKTUR 1 PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PEND. TEKNIK ARSITEKTUR FPTK-UPI. TERM of REFFERENCE (ToR)
ARSITEKTUR 1 TUGAS KE-1 MENG JENIS-JENIS GARIS 2 DIMENSI Menggambar identik dengan menarik garis, karena pada prinsipnya gambar adalah kumpulan dari garis-garis. Dalam arsitektur, garis menjadi sangat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN Penulisan ini didasarkan atas survey literatur, serta didukung dengan data perencanaan dengan berdasarkan pertimbangan effisiensi waktu pengerjaan dengan tahapan kegiatan
Lebih terperinciRamadana Putra. into their surroundings and through the permeability of bodies, the surroundings enter them (Franck, 1998).
Membongkar Persepsi dalam Ruang melalui Ular Tangga dan Catur Ramadana Putra Dalam matematika kita telah belajar tentang titik, garis, bidang. Bidang merupakan sesuatu yang terdiri dari garis dan titik.
Lebih terperinciPENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN
Materi 4 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010 3 April 2010 PENGANTAR DAN APLIKASI SENI DALAM GAMBAR TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu menyebutkan beberapa
Lebih terperinciKomposisi dalam Fotografi
Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan
Lebih terperinciNIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013
NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL
BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL Gedung Auditorium Musik Bandung ini merupakan fasilitas yang diperuntukkan kepada kaum remaja di Bandung. Kaum remaja yang senang berekspresi menjadi pertimbangan dalam pencarian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ASET VISUAL DALAM GAME SIMULASI PERTANIAN ORGANIK ASTRO FARMER DENGAN PENDEKATAN SYMBOLIC ANALOGY
PENGEMBANGAN ASET VISUAL DALAM GAME SIMULASI PERTANIAN ORGANIK ASTRO FARMER DENGAN PENDEKATAN SYMBOLIC ANALOGY Oleh: Wandah Wibawanto Dosen Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Lebih terperinciBentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 70 Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur Laksmi Dewayani dan Nur Endah Nuffida Departemen Arsitektur, Fakultas
Lebih terperincihttps://id.pinterest.com/pin/ /
https://id.pinterest.com/pin/460141286910090002/ Pengantar Arsitektur, tentang apa? Arsitektur tidak terlepas dari kebutuhan manusia akan wadah untuk memfasilitasi beragam aktivitasnya sehari-hari. Sejarah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi saat ini terus melakukan inovasi baru yaitu dengan menggunakan konsep ekonomi kreatif di mana yang menjadi penopang utama dalam konsep ini adalah
Lebih terperinciMetafora Akselerasi dalam Objek Rancang Sirkuit Balap Drag Nasional
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Metafora Akselerasi dalam Objek Rancang Sirkuit Balap Drag Nasional Abu Hasan Asy ari dan Rullan Nirwansyah Jurusan Arsitektur,
Lebih terperinciEkspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika pada Rancangan Cisangkan Velodrome Arena
Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur No.- Vol.- Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016] Ekspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika pada Rancangan Cisangkan Velodrome Arena GINANJAR
Lebih terperinciBAB IV TEKNIS PERANCANGAN
85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Aplikasi Pengertian aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani
Lebih terperinciBab 3. Tinjauan Khusus
Bab 3. Tinjauan Khusus 3.1 Latar Belakang Tema: Konsep ekspresi didasarkan atas aktivitas dari sebuah Pusat Otomotif yang dengan pengolahan bentuk bangunan yang ada akan menghasilkan suatu bentuk bangunan
Lebih terperinciTEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY
TEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY D://Vero/Juta/Akademik/Bahankulia h/peranc.kota Teori Perancangan Kota (Urban Design) ( Roger Trancik ) TEORI PERANCANGAN KOTA 1. Teori Figure Ground 2. Teori
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum
Lebih terperinciMeliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang
BAB II TINJAUAN PIISTAKA 2.1 Pendahuluan Pekerjaan struktur secara umum dapat dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahap (Senol,Utkii,Charles,John Benson, 1977), yaitu : 2.1.1 Tahap perencanaan (Planningphase)
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT DESIGN ENGINEERING. Defri Kurniawan M.Kom
REKAYASA PERANGKAT LUNAK LANJUT DESIGN ENGINEERING Defri Kurniawan M.Kom Content Pengenalan Perancangan Model Analysis to Model Design Design Concept Design Model Pengenalan Perancangan Perancangan PL
Lebih terperinciGeometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang
Geometri Ornamen pada Fasade Masjid Jami Malang Nita Trias Pitasari 1 dan Abraham Mohammad Ridjal 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciUnsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1
Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai
Lebih terperinciMemahami Gagasan Primitive Future
Memahami Gagasan Primitive Future Bagi Sou Fujimoto, seorang arsitek muda Jepang, alam selalu hadir dan menjadi bagian dari lingkungan dimana kita berpijak. Manusia membuat segala sesuatu untuk mempermudah,
Lebih terperinci7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis
7.4 Avant Garde Avant Garde buka suatu aliran dalam seni lukis, melainkan gaya yang berkembang dalam dunia fashion serta bergerak ke desain grafis Avant Garde dalam bahasa Perancis berarti "garda terdepan"
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Ragam Bentuk Modul 5. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Ragam Bentuk Modul 5 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Bentuk adalah sesuatu yang terlihat. Berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi umum Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur seni dan sains yang membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekarangan sangat potensial untuk dijadikan sebagai ruang hijau. Pekarangan merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang memberikan efek sejuk dan nyaman pada penghuni
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan Media Promosi berupa Web Design Chekli. Adapun teori tersebut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang rangkaian konsep dan teori yang mendukung perancangan Media Promosi berupa Web Design Chekli. Adapun teori tersebut adalah : 2.1 Definisi Toko Online
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin.
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin. jefribukit@yahoo.com ABSTRAKSI Pembuatan mesin pengaduk merupakan salah satu upaya yang
Lebih terperinciHOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :
BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pengertian Ekspresi, adalah : Ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita, fantasi, dan lain-lain. Ekspresi merupakan tanggapan atau rangsangan atas
Lebih terperinciG E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT
G E O M E T R I FALLINGWATER FRANK LLOYD WRIGHT Gagasan dimana bidang-bidang geometri dijadikan sebagai acuan dalam pembentukan bidang dasar. ASPEK GEOMETRI (ARSITEKTUR/BANGUNAN) METAFORA (KALIMAT) METAFORA
Lebih terperinciPenerapan Budaya Sunda dalam Perancangan Pasar Rakyat Kasus: Pasar Sederhana, Bandung
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Penerapan Budaya Sunda dalam Perancangan Pasar Rakyat Atika Almira (1), Agus S. Ekomadyo (2) (1) Mahasiswa Program Sarjana Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinciBAB VI LANDASAN TEORI
BAB VI LANDASAN TEORI 6.1 Konsep Perencanaan 6.1.1 Konsep Program Ruang Ruang-ruang dalam Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kulon Progo dikelompokan menjadi empat kelompok ruang yang memiliki karakteristik
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaha Muhammad Hadid merupakan arsitek wanita yang bertempat tinggal di London. Ia adalah arsitek terkenal yang telah mencapai puncak karier karena menciptakan banyak
Lebih terperinciTEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM
TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM A. DEFINISI PERANCANGAN RUANG DALAM/ DESAIN INTERIOR Desain interior atau perancangan ruang dalam merupakan ilmu yang mempelajari tentang menata, merencanakan dan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam
Lebih terperinciArt Nouveau. Ciri-ciri
Art Nouveau adalah sebuah aliran / style seni rupa modern yang marak pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Eropa daratan. Art nouveau merupakan lanjutan dari Art and craft movement. Abad ke-20 merupakan
Lebih terperinciBAB VI KONSTRUKSI KOLOM
BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN A.
BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Perancangan Motif teratai sebagai hiasan tepi kain lurik Sumber Ide teratai Identifikasi Masalah 1. Perancangan motif teratai sebagai hiasan tepi pada
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Ratna Sari Cipto Haryono BAB I PENDAHULUAN Maulana BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 URAIAN Pada perencanaan pembangunan gedung bertingkat tinggi harus diperhatikan beberapa aspek penting, seperti lingkungan, sosial, ekonomi, serta aspek keamanan. Untuk itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi penduduk terpadat di Indonesia dan merupakan salah satu kota dengan penduduk terpadat di dunia.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perencanaan Umum 3.1.1 Komposisi Bangunan Pada skripsi kali ini perencanaan struktur bangunan ditujukan untuk menggunakan analisa statik ekuivalen, untuk itu komposisi bangunan
Lebih terperinciSTUDI GEOMETRI PADA TAMPANG RUMAH JENGKI DI KOTA MALANG
STUDI GEOMETRI PADA TAMPANG RUMAH JENGKI DI KOTA MALANG Gatot Adi Susilo Yuni Setyo Pramono Didiek Suharjanto Dosen Arsitektur FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Arsitektur jengki merupakan model arsitektur yang
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Letak Geografis Site Site yang akan dibangun berlokasi di sebelah timur Jalan Taman Siswa dengan koordinat 07 o 48 41.8 LS 110 o 22 36.8 LB. Bentuk site adalah persegi panjang
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA: ORIGAMI DALAM ARSITEKTUR
dua tempat pusat kebudayaan Eropa seperti yang dibutuhkan oleh kelompok penggemar budaya Jepang (kadang dikenal dengan sebutan komunitas Jepang saja), kemungkinan disebabkan oleh perbedaan karakter budaya
Lebih terperinciKompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA INSERTION
BAB III TINJAUAN TEMA INSERTION 3.1 LATAR BELAKANG Perkembangan kota ditandai dengan makin pesatnya pembangunan fisik berupa bangunanbangunan baru di pusat kota. Bangunan-bangunan baru tersebut dibangun
Lebih terperinciMemahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar
Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar Klara Puspa Indrawati Tulisan mengenai batik sebagai sebuah produk geometri ini muncul dari ketertarikan saya terhadap keindahan pada detail. Dalam ilmu arsitektur
Lebih terperinciWanita Subadra Abioso, Ir., M.T Halaman 1 dari 6
TEORI ARSITEKTUR I SEMESTER GENAP 2013/ 2014 PERTEMUAN KEENAM DAN KETUJUH RHYTHM (IRAMA) KAIDAH-KAIDAH UMUM BERBAHASA ARSITEKTURAL BERDASARKAN TEORI ARSITEKTUR MODEREN (LANJUTAN) Rhythm (irama) merupakan
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALOGI PADA DESAIN ARSITEKTUR
PENDEKATAN ANALOGI PADA DESAIN ARSITEKTUR (ANALOGICAL APPROACH IN ARCHITECTURAL DESIGN) AR2211 TEORI DESAIN ARSITEKTUR Oleh: 15213011 Retno Rasmi R. 15213017 Erma Tsania 15213021 Erdiani Erwandi 15213031
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords : minimalis,modern, geometris and asimetri, Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Komposisi dua dimensi merupakan inspirasi dalam pembuatan busana siap pakai berupa hasil pemikiran manusia yang banyak menggunakan gradasi warna. Warna merupakan unsur rupa yang paling mudah ditangkap
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPLEK PERKANTORAN BALAI KOTA DEPOK Mochamad Iqbal Permana
PENGEMBANGAN KOMPLEK PERKANTORAN BALAI KOTA DEPOK Mochamad Iqbal Permana 20303033 ABSTRAKSI Merupakan proyek tugas akhir yang mengangkat isu-isu yang beredar dimasyarakat serta berdasarkan analisa dan
Lebih terperinciBayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1
Bayanaka Canggu tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1 Sebuah harmoni dalam karya arsitektur tercipta ketika seluruh unsur dalam bangunan termasuk konsep arsitektur,
Lebih terperinciTUGAS TEORI ARSITEKTUR I ANALOGI DALAM BERARSITEKTUR
TUGAS TEORI ARSITEKTUR I ANALOGI DALAM BERARSITEKTUR TRIANA PUJI RAHAYU I0213087 / Kelas B JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS SEBELAS MARET DISNEY CONCERT HALL BY FRANK GEHRY Sumber: discoverlosangeles.com
Lebih terperinciPrinsip Desain Arsitektur. Keterkaitan Gubahan Massa dan Pembentukan Ruang Dalam Pada Rumah Segitiga di Bandung
Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur Itenas No.4 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Prinsip Desain Arsitektur Keterkaitan Gubahan Massa dan Pembentukan Ruang Dalam Pada
Lebih terperinciKomposisi Fasad Bangunan Kompleks Pusat Penelitian Perkebunan Pabrik Gula Indonesia (P3GI) di Pasuruan
Komposisi Fasad Bangunan Kompleks Pusat Penelitian Perkebunan Pabrik Gula Indonesia (P3GI) di Pasuruan Dian Novia Putri Wijayanti 1, Antariksa 2 dan Noviani Suryasari 3 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas
Lebih terperinciPERFORMANSI TEKNOLOGI SEBAGAI PEMBENTUK RUPA DAN RUANG ARSITEKTUR. Syaifuddin Zuhri Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur UPN Veteran Jatim ABSTRACT
PERFORMANSI TEKNOLOGI SEBAGAI PEMBENTUK Syaifuddin Zuhri Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur UPN Veteran Jatim ABSTRACT Architecture exploration is un-limited creation, which to do throw research of
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Bentuk Modul 3 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Bentuk merupakan elemen penting dalam desain.
Lebih terperinciSENTRA MEBEL SEBAGAI DESTINASI WISATA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME DI JUWIRING, KLATEN
SENTRA MEBEL SEBAGAI DESTINASI WISATA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME DI JUWIRING, KLATEN Fitria Khairanisa, Hadi Setyawan, Ahmad Farkhan Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciTEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.
A. Teori Perancangan Ruang Dalam. TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM Perancangan ruang dalam atau yang lebih populer disebut dengan desain interior adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang ketekniksipilan di Indonesia, dewasa ini banyak dibangun gedung-gedung berlantai banyak dengan
Lebih terperinciDefinisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis
Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis 1. Definisi Desain Grafis Desain grafis dapat diartikan sebagai media penyampaian informasi kepada yang membutuhkan (masyarakat) yang disampaikan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya
BAB VI HASIL RANCANGAN Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, konsep dasar perancangan yang digunakan adalah High-Tech Expression yaitu hith tech yang tidak hanya terpaku pada satu unsur saja tetapi unsur
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Mainan edukasi 1
I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Mainan edukasi adalah mainan yang dapat memberikan stimulasi perkembangan anak, seperti perkembangan fisik, motorik kasar dan halus, keberanian,
Lebih terperinciSeminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN KHUSUS
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Pengertian Ruang Ruang mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Ruang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik secara psikologis emosional
Lebih terperinciMUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA
LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM SENI RUPA DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK (S-1) PADA
Lebih terperinciStruktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.2, No.2 (Juli,2013) ISSN:2301-928X 1 Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya Faranita Dwi Hapsari dan I Gusti Ngurah Antaryama Jurusan
Lebih terperinciDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI
BAB VI Tujuan : Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab VI, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan arti dari kelurusan, kesikuan, keparalelan dan kedataran. 2. Menyebutkan beberapa alat ukur
Lebih terperinciStruktur Ruang. Gambar 1
Struktur Ruang 1. Konstruksi Bangunan Petak dalam Ruang Struktur rangka ruang pada umumnya terbuat dari elemen struktur linear kaku yang tersusun sebagai unit- unit geometris untuk membentuk struktur tipis
Lebih terperinciTrilogi Simbiosis: Seni Rupa, Arsitektur dan Ruang Publik
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) G-82 Trilogi Simbiosis: Seni Rupa, Arsitektur dan Ruang Publik Nehemia Bislissin, dan Murni Rachmawati Jurusan Arsitektur,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pemilihan Struktur Konsep pemilihan struktur pada perencanaan rusunawa ini dibedakan dalam 2 hal, yaitu Struktur Atas (Upper Structure) dan Struktur Bawah (Sub Structure).
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor
Lebih terperinciKAJIAN SKETSA DIGITAL DALAM PROSES REKA-STRUKTUR BENTUK-BENTUK SURFACE
KAJIAN SKETSA DIGITAL DALAM PROSES REKA-STRUKTUR BENTUK-BENTUK SURFACE Riva Tomasowa Architecture Department, Faculty of Engineering, Binus University Jalan K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Penciptaan Taj Mahal adalahsalah satu keajaiban dunia yang ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 1983 M. Taj Mahal terletak disalah satu kota di India yang bernama Agra
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4
ABSTRAKSI Gereja adalah salah satu objek arsitektur rumah ibadah yang memiliki banyak makna, tidak hanya makna pragmatic atau fungsional, namun mengandung makna-makna keagamaan, yang di ciptakan peradaban
Lebih terperinciPERSEPSI BENTUK. Bentuk Dan Ruang Modul 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk
PERSEPSI BENTUK Modul ke: Bentuk Dan Ruang Modul 7 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Ruang dalam bentuk dibuat sebagai batasan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Rancangan poster puzzle magnet ini memilik keterkaitan dengan lingkungan fisik, dimana bahan yang digunakan aman digunakan untuk anak-anak. Selain keterkaitan
Lebih terperinciMeng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: 2301-928X G-48 Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya Fanny Florencia Cussoy, dan I Gusti Ngurah Antaryama
Lebih terperinciSTRUKTUR LIPATAN. Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri
STRUKTUR LIPATAN Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Karena momen energia yang didapat dari
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa
Lebih terperinciBATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE
BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE Tania Andina Kardin Deni Yana, S.Sn, M.sn Program Studi Sarjana Kriya Keramik, Fakultas
Lebih terperinciMUSEUM SENI KONTEMPORER GUGGENHEIM di JAKARTA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM SENI KONTEMPORER GUGGENHEIM di JAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : EDWARD
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kudus. Perancangan Motif Batik. Konsep desain
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kudus Perancangan Motif Batik Buah Parijoto sebagai sumber pengembangan motif batik Parijoto Konsep desain Aspek Estetis Aspek Bahan Aspek Teknik
Lebih terperinci