Ekspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika pada Rancangan Cisangkan Velodrome Arena
|
|
- Yuliani Dharmawijaya
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur No.- Vol.- Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016] Ekspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika pada Rancangan Cisangkan Velodrome Arena GINANJAR RIFQI Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Bandung ABSTRAK Pekan Olahraga Nasioal (PON) dilaksanakan setiap 4 tahun sekali dan terkahir diadakan pada tahun 2012 yang memiliki 43 cabang olahraga diantaranya balap sepeda velodrome, atletik non-lintasan, dan sepatu roda. Pada kenyataannya sarana dan fasilitas olahraga yang ada belum memenuhi kebutuhan para atlet, seperti kurangnya tempat pelatihan atlet muda, selain itu masyarakat kurang bisa menikmati euforia pertandingan pada arena Velodrome yang sudah ada, karena kurangnya kapasitas penonton yang dapat ditampung. Cisangkan Velodrome Arena dirancang untuk mewadahi kegiatan olahraga sepeda balap velodrome, atletik nonlintasan, dan sepatu roda bagi atlet maupun masyarakat umum sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Penerapan elemen pemikul beban yang saling terkait membentuk suatu kerangka bangunan, mulai dari fasad menggunakan rangka spacetruss hingga atap menggunakan kombinasi struktur spacetruss dan gantung. Keseluruhan struktur bangunan menggunakan kombinasi struktur spacetruss dan gantung menciptakan satu kesatuan yang kokoh sekaligus sebagai ornamen pembentuk keindahan. Kata Kunci : Velodrome, Struktur Bentang Lebar Spacetruss dan Gantung, Bentuk, Fasad ABSTRACT National Sports week (PON) held every 4 years and the last one was held in 2012 which has 43 sports including cycling velodrome, non-athletic, and pathways skates. In reality means and the existing sports facilities do not meet the needs of the athletes, such as lack of training young athletes. Additionally, on arena Velodrome existing society less able to enjoy euphoric match, due to lack of capacity that can be accommodated. Cisangkan Velodrome Arena hosts sporting events designed for bike-racing velodrome, non-athletic, and pathways skates for athletes as well as the general public as a solution to overcome the existing problems. Application of the elements of the related burden bearers form a framework of buildings, ranging fromthe facade to the roof. The overall structure of the building structure using a combination of spacetruss and the cable one unit creating a solid foundation as well as the ornament forming beauty. Keywords : Velodrome, The structure Spans the width of the pendant and Spacetruss, Forms, facade Jurnal Reka Karsa - 1
2 Ginanjar Rifqi, dkk 1. PENDAHULUAN Perkembangan olahraga yang sedang terjadi di masyarakat khususnya kaum muda Indonesia semakin pesat dan berkembang, maka dibutuhkan sarana pendukung yang dapat mewadahi bakat olahraga untuk meningkatkan prestasi Indonesia pada kegiatan olahraga tingkat nasional maupun internasional. Cabang Olahraga Velodrome, Atletik Non-Lintasan (cabang lompat dan lempar), dan Sepatu Roda adalah olahraga yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional. Velodrome merupakan arena untuk balap sepeda yang memiliki bentuk trek oval terdiri dari dua trek lengkung setengah lingkaran dihubungkan dengan dua trek lurus dengan kemiringan lintasan trek, olahraga atletik non-lintasan adalah gabungan jenis olahraga lempar dan lompat, sedangkan balap sepatu roda ialah olahraga balap menggunakan sepatu yang beroda pada sebuah trek. Kota Cimahi, Jawa Barat memiliki minat dan bakat yang besar terhadap ketiga cabang olahraga berikut, maka Kota Cimahi menjadi salah satu kota yang akan digunakan sebagai tempat membangun sarana olahraga tersebut. Pembangunan dan pengembangan berbagai sarana olahraga tersebut, untuk mewadahi kegiatan kejuaraan nasional, memenuhi kebutuhan atlet, dan masyarakat dalam bidang olahraga bertaraf nasional. Rancangan sarana olahraga Cisangkan Velodrome Arena sebagai solusi yang dibutuhkan Kota Cimahi dan Provinsi Jawa Barat, dikarenakan belum memadai dan terbengkalainya sarana olahraga velodrome, atletik non-lintasan, dan sepatu roda. 2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANGAN Berdasarkan dari permasalahan yang didapat, kebutuhan akan sarana olahraga balap sepeda velodrome di Jawa Barat tidak memenuhi kualifikasi akan daya tampung, kualitas trek untuk kategori velodrome tingkat nasional. Velodrome tingkat nasiona berada pada kategori II yang dapat digunakan untuk training dengan performa tinggi, kompetisi nasional dan kompetisi internasional. Fasilitas yang disediakan untuk velodrome tipe II ini terdapat trek balap, fasilitas penonton dengan kapasitas tribun mendekati 2500 tempat duduk dan bangunan tambahan untuk fasilitas penunjang [2] (lihat Gambar 1). Gambar 1 Velodrome Kategori II (Sumber : Project Guide Velodrome) Jurnal Reka Karsa - 2
3 Ekspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika Pada Rancangan Cisangkan Velodrome Arena Ekspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika berupa suatu pengungkapan elemen pemikul beban yang saling terkait dalam membentuk suatu kerangka bangunan meskipun hanya ornamen dan bukan unsur struktur asli yang membuat penilai dapat merasakan keindahan bangunan [1]. Keseluruhan struktur bangunan menggunakan struktur spacetruss dan gantung. Pada bagian fasad hanya menggunakan struktur spacetruss, sedangkan pada bagian atap menggunakan struktur spacetruss kombinasi dengan struktur gantung (lihat Gambar 2). Kombinasi struktur spacetrusss dan gantung pada atap Penggunaan struktur spacetrusss pada fasad Gambar 2 Aplikasi Terhadap Desain Bangunan 3. HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan yakni berupa konsep transformasi bentuk, konsep struktur bentang lebar, serta konsep fasad yang sangat dipengaruhi bentuk strutkur (lihat Gambar 3). 3.1 Transformasi Bentuk 2 Pengembangan bentuk massa kubus 3 Pengembangan bentuk massa dengan penambahan trek 1 Bentuk dasar massa kubus 5 Penambahan struktur gantung pada massa bangunan Gambar 3 Konsep gubahan massa 4 Pengembangan bentuk atap pada massa bangunan sebagai elemen estetika Jurnal Reka Karsa - 3
4 Ginanjar Rifqi, dkk Untuk konsep massa bangunan, bentuk dasar bangunan mengambil dari gabungan kubus menjadi persegi panjang karena kebutuhan ruang dari velodrome itu sendiri (1), proses selanjutnya pada bagian sudut dibuat tumpul menjadi melingkar (2), untuk mencerminkan trek sepeda didalamnya selanjutnya gubahan dibuat terbuka pada bagian tengah untuk dipergunakan sebagai trek sepeda velodrome dan lapang atletik (3), proses selanjutnya pada bagian atap dibuat lebih dinamis (naik-turun) karena berdasarkan fungsi yang ada didalamnya (4), selanjutnya penambahan struktur gantung sebagai elemen estetika serta canopy mengelilingi bangunan (5). Keseluruhan pengembangan sampai terbentuknya model massa velodrome seperti terlihat pada Gambar Konsep Fasad Konsep fasad memiliki kesinambungan dengan konsep struktur karena penerapan dari struktur bentang lebar digabungkan dengan bentuk bangunan yang dinamis, mengambil dari bentuk trek sepeda velodrome. Penggunaan konsep berikut bertujuan mencerminkan fungsi olahraga yang ada pada bangunan tersebut. Fasad menggunakan bahan ACP (Alumunium Composite Panel) sebagai bidang masif yang menutupi bangunan, namun pada lantai dasar dibuat terbuka (lihat Gambar 4). STRUKTUR GANTUNG STRUKTUR SPACETRUSS DILAPISI ACP Gambar 4 Pengolahan Fasad Bagian Depan Velodrome Memperlihatkan Elemen Struktur Gantung pada Atap Gambar 5 Peletakan Material ACP pada Fasad Bagian Depan Gambar 6 Perspektif Suasana Bagian Depan Velodrome Tampak pada area lantai 1 dibuat terbuka, hanya ditutupi oleh kusen alumunium sebagai pembatas ruang dan fasad dari lantai 1. Fasad masif tidak menutupi lantai 1 karena untuk akses pengguna menuju ruangan dalam dari bangunan velodrome itu sendiri (lihat Gambar 5 dan 6). Konsep Fasad secara keseluruhan yaitu lebih menonjolkan ekspresi struktur sebagai suatu elemen estetika. Terlihat pada struktur gantung yang menonjol pada fasad tersebut digabungkan dengan bidang masif yang mengelilingi bangunan. (lihat Gambar 7). STRUKTUR GANTUNG Gambar 7 Pengolahan Fasad bagian Samping Velodrome Memperlihatkan Elemen Struktur Gantung pada Atap Jurnal Reka Karsa - 4
5 Ekspresi Struktur Sebagai Elemen Estetika Pada Rancangan Cisangkan Velodrome Arena 3.3 Konsep Struktur Sistem struktur yang digunakan pada atap adalah struktur bentang lebar spacetruss digabungkan dengan struktur gantung (baja pipa). Dengan mengkombinasikan struktur spacetruss dengan struktur gantung, maka struktur gantung akan mengurangi beban untuk struktur spacetruss pada atap. Sedangkan pada fasad, hanya menggunakan struktur spacetruss. Struktur Spacetruss penopang Alumunium Composite Panel pada fasad => Gambar 8 Detail Struktur Gantung + Gambar 9 Detail Struktur Spacetruss Gambar 10 Detail Kombinasi Struktur Spacetruss dan Gantung pada Konstruksi STRUKTUR GANTUNG TERBUAT DARI MATERIAL BAJA HOLLOW BERBENTUK PIPA ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL SEBAGAI PENUTUP ATAP BANGUNAN Gambar 11 Penerapan Struktur Gantung dan Material Penutup pada Atap Struktur rangka spacetruss yang diekspos menggunakan material baja hollow berbentuk pipa memiliki fungsi sebagai ornamen pada eksterior bangunan dan berfungsi sebagai penggantung beban atap (lihat Gambar 9). Struktur gantung menggunakan material baja hollow berbentuk pipa digunakan untuk menopang rangka spacetruss atap yang dialirkan pada struktur kolom baja dengan prinsip gaya tarik (lihat Gambar 10). Pada bagian atap menggunakan menggunakan material Alumunium Composite Panel (ACP) dengan memiliki modul berukuran 1,2m x 2,4m (lihat Gambar 11). Jurnal Reka Karsa - 5
6 Ginanjar Rifqi, dkk 4. SIMPULAN Perancangan dengan menggunakan landasan teori tentang projek dan menentukan penggunaan konsep yang akan diterapkan pada bangunan, sehingga memberi kemudahan bagi perancang dalam proses merancang. Dimulai dari tahapan mengaplikasikan konsep pada desain, membuat gubahan massa. Hasil ekspresi struktur sebagai elemen estetika diterapkan pada struktur bentang lebar yang mengkombinasikan struktur gantung dengan struktur spacetruss sebagai elemen pembentuk, konstruksi, dan fasad bangunan. Gambar 12 Perspektif Bangunan DAFTAR PUSTAKA [1] Mcdonald, J.Angus Structure and Architecture Second Edition [2] Schurmann Ralph.1988, project guide VELODROMES., Dipl.-Ing.,Architekt within the IAKS Jurnal Reka Karsa - 6
Struktur Sebagai Pembentuk Unsur Dinamis pada Gelanggang Akuatik
Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur No.- Vol.- Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016] Struktur Sebagai Pembentuk Unsur Dinamis pada Gelanggang Akuatik LUPITA A. HERNAWAN, THERESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Olahraga merupakan kegiatan yang dapat memberikan kesehatan dan kesenangan kepada manusia. Olahraga juga merupakan satu keharusan dari aspek biologis manusia guna
Lebih terperinciAplikasi Tema Struktur Sebagai Arsitektur Pada Gelanggang Akuatik Arcamanik-Bandung
Jurnal Reka Karsa Jurusan Teknik Arsitektur Itenas Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [2016] Aplikasi Tema Struktur Sebagai Arsitektur Pada Gelanggang Akuatik Arcamanik-Bandung ALDY PRAVERDIANTO
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan Stadion Renang Gedebage ini adalah membangun sebuah wadah bagi para penggemat olahraga berenang, baik secara khusus (private dan atlet
Lebih terperinciStruktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.2, No.2 (Juli,2013) ISSN:2301-928X 1 Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya Faranita Dwi Hapsari dan I Gusti Ngurah Antaryama Jurusan
Lebih terperinciPerancangan Arena Pacuan Kuda di Tangerang Selatan dengan Pendekatan Estetika Struktur
Perancangan Arena Pacuan Kuda di Tangerang Selatan dengan Pendekatan Estetika Struktur Andri Wangsit Dewanto 1, Beta Suryokusumo S 2, dan Bambang Yatnawijaya S 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Pendahuluan I.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Balap sepeda trek setidaknya sudah ada sejak tahun 1980. Dalam perkembangannya, lintasan yang digunakan awalnya terbuat dari bahan
Lebih terperinciBAB III. Sport Hall/Ekspresi Struktur TINJAUAN KHUSUS. Laporan Skripsi dan Tugas Akhir. Pengertian Tema
BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pemilihan tema Ekspresi Struktur dalam penulisan skripsi ini berdasarkan kebutuhan akan sebuah bangunan yang mempunyai bentangan yang lebar sehingga membutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Sirkuit adalah jalan yg melingkar atau berbentuk lingkaran, dipakai untuk berbagai perlombaan.sedangkan sirkuit olahraga
Lebih terperinciStruktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) G-34 Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya Faranita Dwi Hapsari dan I Gusti Ngurah
Lebih terperinciSOLO MICE HALL DENGAN PENERAPAN ANALOGI PENDHAPA
SOLO MICE HALL DENGAN PENERAPAN ANALOGI PENDHAPA Danu Kartikasunu, Edi Pramono Singgih, Leny Pramesti Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Email:
Lebih terperinciKeselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 152 Keselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya Shinta Mayangsari dan M. Dwi Hariadi Departemen Arsitektur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, hal-hal yang terkait pentingnya olahraga
Lebih terperinciBAB 6 DESAIN PERANCANGAN
BAB 6 DESAIN PERANCANGAN 6.1 IDENTITAS PROYEK Nama Proyek : Re-desain GOR Saparua Bandung Tema : Structure Expose Pemilik Proyek : Pemerintah Sumber Dana : Swasta Jenis Bangunan : Gedung Olahraga Basket
Lebih terperinciBAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Sport Hall pada dasarnya merupakan sebuah tempat untuk melakukan kegiatan olahraga tertentu dalam ruangan tertutup dimana di dalamnya terdapat sarana
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP. Tema arsitektur biomorfik menggunakan struktur dari sistem dan anggota
BAB 5 KONSEP 5.1. Konsep Dasar Tema arsitektur biomorfik menggunakan struktur dari sistem dan anggota gerak makhluk hidup sebagai ide bentuk. Dalam setiap karya arsitektur biomorfik, selalu memberikan
Lebih terperinciLingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya
JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya Penulis Agnes Tanso dan Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL
BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL Gedung Auditorium Musik Bandung ini merupakan fasilitas yang diperuntukkan kepada kaum remaja di Bandung. Kaum remaja yang senang berekspresi menjadi pertimbangan dalam pencarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perkembangan dunia olahraga akhir-akhir ini terutama di Indonesia sedang mengalami kemunduruan, dapat dilihat dari menurunnya prestasi atlet-atlet Indonesia
Lebih terperinci5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung
5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.I. Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan Akademi Spak Bola ini adalah menciptakan dan mewujudkan suatu bangunan yang merupakan wadah bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Perkembangan Olahraga Di Magetan Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi penerus yang dikemudian hari akan membawa nama harum bangsa pada tingkat
Lebih terperinciSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR :
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR : STADION NASIONAL BEIJING Nama : Stadion Nasional Lokasi : Area Olimpiade Hijau, Beijing, China Mulai pembangunan : 24 Desember 2003 Pembukaan : 28 Juni 2008 Permukaan
Lebih terperinciBAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN
BAB V DESKRIPSI HASIL RANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai hasil dari pembahasan penyelesaian persoalan yang akan mendukung dalam terbentuknya draft rancangan. Beberapa konsep berupa penyelesaian
Lebih terperinciMetafora Akselerasi dalam Objek Rancang Sirkuit Balap Drag Nasional
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Metafora Akselerasi dalam Objek Rancang Sirkuit Balap Drag Nasional Abu Hasan Asy ari dan Rullan Nirwansyah Jurusan Arsitektur,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep yang mendasari perancangan Pusat Pelatihan Sepakbola Bandung ini adalah sebagai berikut; 1. Konsep Filosofis yaitu Kerjasama yang terarah. Konsep tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.
94 BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan Sebuah proses perancangan merupakan proses yang panjang dengan sistematika yang harus jelas, dimana di dalam proses perancangan dari awal sampai akhir harus
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: komunitas, motivasi, Nike Running, olahraga lari
ABSTRAK Fenomena acara dan komunitas olahraga lari saat ini sedang marak terjadi di Indonesia, tidak tertinggal di Kota Bandung. Ditandai dengan munculnya komunitas-komunitas lari serta meningkatnya jumlah
Lebih terperinciTUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK
Latar Belakang Pemilihan OBJEK OBJEK sebagai wadah pengembangan potensi dan bakat dalam bidang olahraga serta sebagai media hiburan. JENIS KEGIATAN Kegiatan Olah Raga dibagi menjadi dua, yaitu : Sepakbola
Lebih terperinciAB VI HASIL RANCANGAN
AB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Perancangan Terminal Penumpang Pelabuahn di Paciran Lamongan menggunakan konsep dasar Teknologi Bangunan dan Pergerakan manusia yang dikombinasi dari tema High-Tech
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat, dibuktikan dengan banyak diselenggarakan event-event olahraga bertaraf nasional dan semakin maraknya
Lebih terperinciPUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK
PUSAT OLAHRAGA TINJU DI MAKASSAR PENERAPAN ARSITEKTUR FUTURISTIK Syamsul Bahri 1, Taufik Arfan 2 Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN-Alauddin Makassar Abstrak Pusat Olahraga tinju di Makassar
Lebih terperinciARENA SIRKUIT INLINE SPEED SKATE
ARENA SIRKUIT INLINE SPEED SKATE DI GELORA JATIDIRI SEMARANG ARENA SIRKUIT INLINE SPEED SKATE di GELORA JATIDIRI SEMARANG Oleh : Ajeng Anindya Prasalita, Sukawi, M. Sahid Indraswara ABSTRAK Semarang yang
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1. Rancangan Tapak Hasil akhir dari rancangan mengacu pada konsep yang telah ada. Dengan demikian rancangan yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari konsep yang telah dibuat. Konsep
Lebih terperinciBALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN ANAK JALANAN DENGAN PENDEKATAN FLEKSIBILITAS ARSITEKTUR DI SURAKARTA
BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN ANAK JALANAN DENGAN PENDEKATAN FLEKSIBILITAS ARSITEKTUR DI SURAKARTA Gigih Herry P, Musyawaroh, Maya Andria N. Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PNDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepak bola merupakan olah raga paling popular dan digemari bukan hanya di Indonesia bahkan juga didunia saat ini. Sepak bola telah menjadi suatu fenomena tersendiri.
Lebih terperinci2016 BANDUNG SPORTS CLUB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi
Lebih terperinciBANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn
Lebih terperinciKONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN
LOKASI: Jl. Mayjend. Sungkono KONSEP: MELINGKAR Pattern merupakan salah satu unsur estetika yang sering hadir pada arsitektur Timur Tengah. Lingkaran merupakan salah satu dari beberapa jenis bentuk pattern
Lebih terperinciPerancangan Interior Bike Center di Surabaya
JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 871-876 871 Perancangan Interior Bike Center di Surabaya Dionisius Alfred Widhiaono danyusita Kusumarini Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl.
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1
LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGESAHAN PRAKATA ABSTRACT ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI ii vi vii viii xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Ide/Gagasan Perancangan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI DAN PROGRAM
PROJEK AKHIR ARSITEKTUR Periode LXVIII, Semester Gasal, Tahun 2015/2016 LANDASAN TEORI DAN PROGRAM SEMARANG INDOOR VELODROME Tema Desain Penerapan Konsep Simbiosis pada Bangunan Velodrome Fokus Kajian
Lebih terperinciSENTRA BATIK SEBAGAI DESTINASI WISATA DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL DI SURAKARTA
SENTRA BATIK SEBAGAI DESTINASI WISATA DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL DI SURAKARTA Reza Septian Dwiputra, Made Suastika, Amin Sumadyo. Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta Email
Lebih terperinciSIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL
SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL TUGAS AKHIR RA 09.1381 RESALDI NOVYAN 3203 100 040 MENTOR Ir. RISWANTO Definisi objek sirkuit internasional adalah suatu tempat dilaksanakannya berbagai pertandingan balap
Lebih terperinciPERANCANGAN STADION UTAMA DI KOTA KEDIRI MELALUI PENDEKATAN ESTETIKA STRUKTUR
PERANCANGAN STADION UTAMA DI KOTA KEDIRI MELALUI PENDEKATAN ESTETIKA STRUKTUR M. Syarif Hidayatullah, Beta Suryokusumo S, dan Bambang Yatnawijaya S Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciSEMARANG INLINE SPEED SKATE AREN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas olah raga sudah menjadi bagian kehidupan dari masyarakat saat ini. Kehidupan masyarakat perkotaan yang sibuk menuntut kebugaran fisik agar dapat beraktifitas
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Akselerasi Definisi akselerasi adalah perubahan kecepatan dalam satuan waktu tertentu. Umumnya, percepatan dilihat sebagai gerakan suatu obyek yang semakin cepat ataupun
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA
BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA SULAWESI SELATAN DI YOGYAKARTA 5.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1.1. Penentuan Zoning Pembagian zone ruang pada
Lebih terperinci2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia, sepakbola bukan hanya dipandang sebagai salah satu cabang olahraga,
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Yogyakarta Kota sepeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Yogyakarta Kota sepeda 1.1.1.1 Tinjauan sepeda di Yogyakarta Yogyakarta sebagai kota sepeda memang pantas disebut hingga saat ini. Jika dilihat dari kegiatan
Lebih terperinciABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN BAB I: PENDAHULUAN
DAFTAR ISI UCAPAN TERIMKASIH... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR DIAGRAM... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud
Lebih terperinciBAB 5 HASIL RANCANGAN
BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehadiran bangunan ke dalam tanah (Schodek,1998). Bentuk struktur permukaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam
Lebih terperinciFASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA
JURNAL edimensi ARSITEKTUR Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 FASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA Lydia Myrtha Tandono Ir. Handinoto, M.T. Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB V HASIL RANCANGAN
BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.
Lebih terperinciPUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK
PUSAT PAMERAN DAN KONVENSI DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK Tegar Adhityatma 1, Musyawaroh 2, Amin Sumadyo 3 Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1,2,3
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciKajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas Vol. 2 No. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Desember 2016 Kajian Pengaruh Panjang Back Span pada Jembatan Busur Tiga Bentang YUNO YULIANTONO, ASWANDY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi Negara terdepan dibidang olahraga tersebut, banyak kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.1.1 Latar Belakang Objek. Pada saat ini dunia olahraga sangat berperan untuk kemajuan sebuah Negara, dapat menjadi sebuah alat penghubung antar Negara. Seluruh Negara
Lebih terperinciBAB V HASIL RANCANGAN
BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 RENCANA TAPAK Pencapaian melalui tapak melalui jalan R. E. Martadinata dapat diakses oleh pejalan kaki, kendaraan umum, maupun kendaraan pribadi. Jalan dengan lebar 8 m ini, dapat
Lebih terperinciDESKRIPSI PROYEK. Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul
BANDUNG ICE SKATING CENTER II. DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Data umum dari proyek perancangan ini adalah sebagai berikut : a. Lokasi : Jl. Batu Nunggal Indah Kel. Mengger Kec. Bandung Kidul b. Luas Lahan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sehari-hari, walaupun kini berbagai krisis melanda bangsa kita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pertumbuhan sosial, ekonomi, dan budaya yang cukup tinggi, hal ini bisa dilihat buktinya dalam kehidupan
Lebih terperinciMedan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu elemen penting dalam daur hidup manusia khususnya berperan dalam aspek biologis yaitu menjaga kondisi fisik dan organ tubuh tetap sehat
Lebih terperinciStruktur dan Konstruksi II
Struktur dan Konstruksi II Modul ke: Struktur dan Konstruksi Bangunan Bertingkat Rendah Fakultas Teknik Christy Vidiyanti, ST., MT. Program Studi Teknik Arsitektur http://www.mercubuana.ac.id Cakupan Isi
Lebih terperinciJURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 GAMBAR-GAMBAR Perspektif Perspektif Interior Interior Suasana Ruang Udara Tampak Timur Tampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan
BAB I PENDAHULUAN Gelanggang olahraga merupakan suatu bangunan yang dapat menampung kegiatan yang berhubungan dengan olahraga. Di dalam gedung ini terdapat berbagai fasilitas yang mendukung segala aktivitas
Lebih terperinciPUSAT PELATIHAN NASIONAL ATLET PARALIMPIK DENGAN PENEKANAN AKSESBILITAS ARSITEKTUR DI KARANGANYAR
PUSAT PELATIHAN NASIONAL ATLET PARALIMPIK DENGAN PENEKANAN AKSESBILITAS ARSITEKTUR DI KARANGANYAR Erwin Herlian, Titis Srimuda Pitana, Tri Joko Daryanto Program Studi Arsitektur Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciSHOWROOM MOBIL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGHTECH DI SURAKARTA
SHOWROOM MOBIL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIGHTECH DI SURAKARTA Riyan Pandu Wijayanto, Suparno, Hari Yuliarso Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : malangjatim496@gmail.com
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN UMUM
BAB V KONSEP PERANCANGAN UMUM 5.1. Konsep Perancangan Umum Yogyakarta merupakan sebuah kota dengan beragam budaya dan seni. Dari Yogyakarta lahir para seniman-seniman dan arsitek-arsitek handal yang menjadi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1.Konsep Dasar Konsep dasar pada bangunan baru ini adalah dengan pendekatan arsitektur kontekstual, dimana desain perancangannya tidak lepas dari bangunan eksisting yang ada.
Lebih terperinciTAR 219 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR. Contoh Bangunan dengan Sistem Struktur Pneumatik. Nadia Dianissa
TAR 219 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR Contoh Bangunan dengan Sistem Struktur Pneumatik Nadia Dianissa 2012420097 Struktur pneumatik adalah suatu sistem struktur yang memperoleh kestabilannya
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR VELODROME MANAHAN-SOLO. Devy Anggoro Haffiyan M. Sholahuddin, S.Sn., M.T.
PERANCANGAN INTERIOR VELODROME MANAHAN-SOLO Devy Anggoro Haffiyan devyanggoroh@gmail.com M. Sholahuddin, S.Sn., M.T. Adin_interior@yahoo.co.id Abstract Decreasing performance and number of achievements
Lebih terperinciKOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016
KOMPONEN PADA ELEMEN FASADE MASJID AGUNG JAMI MALANG PERIODE 1910, 1940, DAN 2016 Rizka Pramita Kusumawardhani, Noviani Suryasari, Antariksa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan
Lebih terperinciKARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG
KARAKTER VISUAL FASADE BANGUNAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA KOTA MALANG Efrina Amalia Ridwan, Antariksa, Noviani Suryasari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. Mayjend
Lebih terperinciKONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berdasarkan uraian pada analisa sebelumnya yang didasarkan pada teori dan data, maka langkah selanjutnya adalah menjadikan analisa tersebut ke dalam konsep berupa pernyataan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan 4.1.1. Konsep Zoning Tapak AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis Kawasan Sekolah Seni Rupa untuk
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK. Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi
PANDUAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN USIA DINI CABANG OLAHRAGA ATLETIK Bidang permainan atletik adalah pertama-tama untuk memotivasi para pemuda untuk berlari, melompat dan melempar. Permainan dengan bentuk
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR DESAIN Konsep dasar dari Area Olahraga Saparua Bandung ini adalah gedung dengan memanfaantkan bentang lebar untuk memperoleh ruang yang luas. Sesuai dengan fungsinya
Lebih terperinciPola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 319 Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan Sadida Aghnia dan I Gusti Ngurah Antaryama
Lebih terperinciTabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor.
Tabel 4.2. Kesesuaianan Penerapan Langgam Arsitektur Palladian Pada Istana Kepresidenan Bogor. No. Kategori Elemen Bangunan Istana Kepresidenan Bogor. Arsitektur Palladian. Kesesuaian 1. Wujud Tatanan
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola adalah salah satu cabang olang raga yang sangat popular di seluruh dunia, hampir jutaan orang disetiap penjuru dunia turut mengambil bagian dalam dunia persepakbolaan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar
1 1. Pengantar Perkuliahan 1.1. Materi Pokok Studio Perancangan Arsitektur 6 Mahasiswa dapat menguraikan materi tugas perancangan arsitektur 4, yaitu : fungsi kegiatan mejemuk dan komplek dalam suatu kawasan
Lebih terperinciRumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar
Rumah Tinggal Dengan Gaya Arsitektur Bali Modern Di Denpasar Oleh : Naya Maria Manoi nayamanoi@gmail.com Mahasiswa Desain Interior FSRD ISI Denpasar ABSTRAK Arsitektur tradisional Bali merupakan budaya
Lebih terperinciRESOR PANTAI WEDI OMBO DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
RESOR PANTAI WEDI OMBO DI GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Tri Mardiyanti, Suparno, Hari Yuliarso Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Email : mardi.ab18@gmail.com Abstract:.
Lebih terperinciGEDUNG PERSATUAN BULUTANGKIS SEMARANG
GEDUNG PERSATUAN BULUTANGKIS SEMARANG Oleh : Fiky Wahyu Perdana, Bambang Setioko, Eddy Prianto Bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi tumpuan prestasi Indonesia di kancah Internasional.
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ASTRONOMI DI KOTA PARE-PARE TEMA ARSITEKTUR METAFORA
SEKOLAH TINGGI ASTRONOMI DI KOTA PARE-PARE TEMA ARSITEKTUR METAFORA Shahibuddin Juddah1 Muthmainnah2 Jurusan Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi UIN-Alauddin Makassar Abstrak Kota Pare-Pare sebagai kota
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema
BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 4.1. Konsep perancangan utama Konsep perancangan dari extreme sport center ini adalah memadukan beberapa fungsi aktivitas kedalam satu bangunan. Dalam hal ini
Lebih terperinciStruktur Sebagai Elemen Estetis Dalam Rancangan Pengembangan di Kawasan Institut Teknologi Nasional Bandung
Reka Karsa Teknik Arsitektur Itenas No.4 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Struktur Sebagai Elemen Estetis Dalam Rancangan Pengembangan di Kawasan Institut Teknologi Nasional
Lebih terperinciREDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH ARCHITECTURE Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU JATIM (EKS SOERABAIASCH HANDELSBLAD)
PELESTARIAN BANGUNAN GEDUNG PELAYANAN PERIZINAN TERPADU JATIM (EKS SOERABAIASCH HANDELSBLAD) Lina Mardiani 1, Antariksa 2, Abraham M. Ridjal 2 1 Jurusan Arsitektur/Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinci1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN
1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN Gambar kerja tampak dan potongan pada proses merancang bangunan adalah hasil dari pemikiran semua aspek bangunan. Potongan dan tampak bangunan belum dapat dipastikan jika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan berolahraga, maka hidup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Olahraga merupakan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan berolahraga, maka hidup akan menjadi semakin sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,
BAB I PENDAHULUAN I. Umum Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pembangunan konstruksi sipil juga semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERENCANAAN
BAB III METODOLOGI PERENCANAAN III.. Gambaran umum Metodologi perencanaan desain struktur atas pada proyek gedung perkantoran yang kami lakukan adalah dengan mempelajari data-data yang ada seperti gambar
Lebih terperinci