Ramadana Putra. into their surroundings and through the permeability of bodies, the surroundings enter them (Franck, 1998).

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ramadana Putra. into their surroundings and through the permeability of bodies, the surroundings enter them (Franck, 1998)."

Transkripsi

1 Membongkar Persepsi dalam Ruang melalui Ular Tangga dan Catur Ramadana Putra Dalam matematika kita telah belajar tentang titik, garis, bidang. Bidang merupakan sesuatu yang terdiri dari garis dan titik. Sedangkan garis dapat tercipta dari dua titik yang berjauhan. Bidang merupakan garis-garis yang berhimpitan yang akhirnya menciptakan dimensi ukuran panjang dan lebar. Sedangkan garis dapat dibentuk pula dari kumpulan titik-titik yang terangkai menjadi satu dan dapat terukur dengan ukuran panjang. Ketiga eleman dasar itulah yang menjadi unsur-unsur pembentuk ruang dalam arsitektur. Dalam sebuah bidang, batas-batas berupa garis dan titik membuat batasan yang menciptakan pandangan tentang hadirnya sebuah ruang di sana. Dalam sebuah bentukan persegi terdapat batasan garis di tepinya yang membuat batasan bagi ruang di dalam persegi tersebut yang hanya sebesar dirinya.secara tidak sadar ruang dalam bidang tersebut langsung Tiap garis yang ada memberikan makna batas bagi bidang tersebut. Garis yang ada dalam bidang persegi ini bertemu pada satu titik yang kemudian membentuk sebuah sudut. Sudut tersebut pun memberikan makna bahwa garis tersebut akan bertemu pada titik itu. Dari makna tersebut timbullah persepsi dan pandangan terhadap ruang dan batasannya, meskipun secara kasat mata. Dalam sebuah ruang hal yang yang terpenting adalah bukan melihat bagaimana perbandingan ukuran dengan tubuh kita namun lebih dari itu, bagaimana perasaan dan persepsi kita tentang ruang yang ada disana. the body has relentlessly been considered an impediment to achieving something greater or something better, something beyond body and matter (Franck, 1998). Tubuh kita hanya sebagai alat tolok ukur bagi perasaan yang akan kita rasakan nantinya. Meskipun tubuh tidak bisa terlepas dari faktor yang membantu kita dalam merasakan. Sensor dari tubuh membuat kita dapat menyimpulkan dalam bentuk persepsi dan perasaan. the bodies we are are moving, changing, into their surroundings and through the permeability of bodies, the surroundings enter them (Franck, 1998). Persepsi merupakan suatu gambaran akan apa yang kita rasakan melalui tubuh kita. Di dalam ruang yang berbeda kita juga akan merasakan perasaan yang berbeda-beda. Ketika memasuki ruang dapur perasaan kita akan berbeda dengan saat memasuki kamar. Sama halnya dengan saat kita memasuki ruang yang sempit dengan ruang yang luas atau ruang yang tinggi dengan ruang yang beratap rendah. Semua perasaan itu timbul karena tubuh kita yang merasakan melalui indera-indera, kemudian menyimpulkan dan merekam ke dalam pikiran. Dalam kehidupan keseharian kita, kita terbiasa melihat bangunan atau ruang yang yang cenderung sama atau memiliki suatu pola tersendiri sehingga kita tidak lagi dapat merasakan pengalaman ruang yang berbeda-beda. Saat kita memasuki sebuah dapur kita akan memiliki bayangan akan ruangan yang penuh alat masak yang tergantung di dinding, kompor di atas meja marmer, serta lemari susun yang menyatu pada dinding. Bayangan akan ruang yang seperti itu akan terasa sama dengan ruangan dapur-dapur yang lain pada umumnya. Hal tersebut 30

2 menjadi sesuatu yang seakan terpolakan sehingga dapat dipastikan kita akan menemui hal yang sama pada setiap dapur. Pola-pola dan garis besar yang menciptakan suasana ruang yang sama ini membuat kita menjadi tidak berkembang dan cenderung memiliki pandangan bahwa setiap dapur seharusnya memiliki pola ruang dan suasana yang seperti itu. Sehingga kita tidak perlu repot lagi untuk mengubah pandangan kita tentang sebuah ruang untuk memasak tersebut. Pola dan mindset seperti itulah yang menjdi sebuah racun karena tidak memberikan perluasan persepsi dan pencarian akan hal yang baru yang terus berkembang. Dalam buku Structure in Nature is a Strategy for Design, Peter Pearce menuangkan pemikirannya tentang arsitektur dan alam. Menurut beliau alam merupakan sumber dari kekuatan. Hal ini dia lihat dari hasil-hasil proses evolusi dan seleksi alam yang tengah berlangsung. Peter Pearce mengembangkan idenya untuk melihat kemungkinan apa saja yang dapat dipakai untuk menjadi sebuah bentukan struktur yang baru yang juga dapat langsung diterapkan di dalam bentukan arsitektur. Semua pembahasan dia menggambarkan tentang pemakaian struktur-struktur yang baru yang terdapat di alam bebas ke dalam bentuk arsitektur menjadi sebuah rumah atau gedung namun dengan pemaknaan ruang yang berbeda dari biasanya. Hal ini timbul karena bentuk dari struktur yang digunakan juga sangat berbeda sehingga turut mengubah bentuk ruangan yang ada. Peter Pearce memulai segalanya dengan pembahasan akan pencarian struktur dari alam yang dapat digunakan. Ia melihat bentuk-bentuk sel pada hewan dan tumbuhan, sarang lebah, sampai kepada gelembung sabun pada sabun cuci. Dari situ ia mengembangkan bentuk-bentuk selanjutnya yang dapat diolah lebih jauh lagi sampai menciptakan kemungkinan struktur yang berbeda-beda. Hal yang menarik disini adalah bahwa Peter Pearce pada awalnya hanya mencari tentang kemungkinan penggunaan struktur yang baru. Namun ternyata pada akhirnya ia juga menemukan kemungkinan bentukan-bentukan ruang baru yang terjadi dari struktur tersebut. Kemungkinan-kemungkinan dalam bentuk ruang yang baru tersebut benar-benar menjadi seperti pendobrak dari pola-pola yang menjadi acuan sebelumnya. Perasaan kita digugah untuk merasakan keberadaan ruang tersebut melalui seluruh panca indera yang kemudian kita tuangkan ke dalam perasaan. Ruang-ruang tersebut memiliki banyak kesempatan untuk inovasi dan pengolahan diolah lebih lanjut menjadi sesuatu yang baru lagi. Peter Pearce memberikan inovasi dalam merancang. Menggunakan bentukbentuk geometri dari alam untuk mendapatkan struktur yang sempurna dan kemudian mendapatkan bentuk baru yang cukup memusingkan kita. Caranya mencari bentuk baru sangat menarik untuk dibahas selain dari sisi struktur dari bangunan itu sendiri. Bentuk geometri yang digunakan sangat bervariasi, kebanyakan adalah bentuk segi enam atau segi banyak lainnya. rather than attempt to set up architectural criteria for the discovery of such new spatial possibilities, it is far more useful to establish as our goal a knowledge of all the possibilities for the orderly subdivision, modulation, structuring, and enclosing of space. Pencarian bentuk ruang baru bertujuan memperoleh kesempatan dalam mengolah ruang baru tersebut dan dalam mendapatkan pengalaman ruang yang berbeda. Perasaan dan persepsi yang berbeda-beda membuat ruang tersebut memiliki potensi yang semakin besar untuk dirasakan. Menjauhkan kesan biasa dan monoton adalah efek samping dari ini semua. Yang terpenting adalah bagaimana ruang tersebut dapat menghasilkan pengalaman ruang yang berbeda sehingga kita yang merasakannya akan cenderung memikirkan untuk menyesuaikan diri dengan hal yang baru ini. 31

3 Kemenarikan dari bentukan yang baru adalah akan memunculkan suatu bentuk pemikiran yang baru akan sebuah ruang, esensi dan juga makna dari ruang tersebut. Pemikiran akan bagaimana cara penggunaannya ini dapat membuat cara yang berbeda-beda bagi setiap orang. Perbedaan tersebut akan memperkaya pengalaman ruang yang didapat serta persepsi yang berbedabeda yang akan membuat orang memiliki caranya sendiri dalam berbuat sesuatu di dalam ruang tersebut. Guna memberitahukan ide ini kepada orang lain dibutuhkan banyak penelitian agar masyarakat dapat memahami kelebihan dari bentukan yang baru dibandingkan dengan bentukan yang lama. Bagaimana cara menyampaikan bentukan yang baru dan mendapatkan respon yang berbeda-beda. Ketika menghadapi persoalan seperti ini, masyarakat yang mengalaminya harus sudah pernah merasakan bentuk ruang yang lama sehingga ketika digantikan dengan yang baru orang-orang tersebut dapat membandingkannya ketika menggunakannya atau menemukan hal-hal yang berbeda ketika berada di ruang tersebut. Dalam eksperimen yang saya lakukan di sini, pencarian akan bentuk yang ringan dan telah diketahui masyarakat banyak menjadi pilihannya, sehingga masyarakat dapat dengan mudah menyerap perubahan apa yang telah terjadi. Saya mencoba untuk melakukan beberapa perubahan terhadap beberapa permainan. namun tidak mengubah tata cara bermain dan aturannya yang telah diketahui banyak orang. Tujuannya adalah agar masyarakat dapat merasakan permainan yang wujudnya telah berubah tersebut. Sehingga orang yang bermain dengan permainan tersebut tidak perlu mencari bagaimana cara dan aturan dalam memainkan permainan ini. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mereka mengubah mindset mereka yang biasa menjadi berbeda sehingga akan lahir strategi-strategi baru guna memenangkan permainan tersebut. Hal ini sama seperti misalnya apabila kita mengubah dapur. Kita mengubah bentukan dari dapur menjadi sesuatu yang sama sekali berbeda. Tempat alat masak ada di lantai, kompor berada di dinding, meja untuk memotong terletak di dinding. Perubahan yang ada tersebut tentu tidak merubah fungsi dapur tersebut sebagai tempat untuk memasak karena peralatan memasak masih tersedia disana namun yang berubah adalah peletakan dan bentuknya saja. Hal ini mengandung arti bahwa tata cara dan aturan main dalam dapur tersebut tetap sama. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana kita dapat mengunakan alat memasak tersebut. Pencarian strategi memasak di sini merupakan salah satu cara dalam merasakan ruang yang ada. Menggunakan semua indera dan pikiran untuk menyatukan semua perasaan yang terkumpul dan juga memetakan kembali bentuk dapur semula ke dalam bentukan baru ini. Dalam eksplorasi yang saya lakukan, catur dan ular tangga dipilih untuk dibongkar ulang karena kedua permainan tersebut cukup sering ditemui dan dimainkan masyarakat serta merupakan permainan yang memiliki taktik dalam bermain. Sehingga ketika telah diubah taktik tersebut akan menjadi sesuatu yang memusingkan kepala karena dengan bentukan yang baru berarti kita harus mencoba memetakan taktik permainan yang lama ke dalam permainan yang baru tersebut. Permainan ular tangga yang biasa menggunakan bidang datar 32

4 Permainan catur dengan papan mozaik persegi hitam putih Kedua permainan tersebut mengalami beberapa perubahan dalam bentuk yang biasa dimainkan adalah berbentuk papan datar dan dimainkan di atas permukaaan. Kebanyakan orang dalam permainan ini akan menginginkan untuk mendapatkan posisi angka yang berada di bawah tangga agar mereka dapat dengan mudah mencapai angka teratas dengan tangga sebagai jalan pintas dan juga dapat menghindari ular karena dapat kembali turun keawal permainan. Tata cara permainan seperti itu tetap dipertahankan. Tangga berarti naik dan ular berarti turun. Yang berubah adalah bentuk dari papan permainan tersebut yang hanya berbentuk dua dimensional menjadi tiga dimensional. Dengan demikian awalnya kita dapat melihat semua bidang permainan dan menyusun strategi untuk menuju angka berapa dengan mudah ketika dibuat dengan bentuk tiga dimensional membuat orang yang memainkannya harus membayangkan letak angka tersebut dan bagaimana cara mencapainya. Selain itu harus berhati-hati dalam berjalan karena dengan bentuk tiga dimensional tersebut tiap sisi akan menempel dengan yang lainnya sehingga kemungkinan mendapatkan tangga atau ular menjadi lebih besar. Ulartangga tiga dimensional Bentuk dari papan ular tangga yang menjadi 3 dimensional membuat kita berpikir tentang arah jalan yang hanya mengelilingi dari bentuk tersebut. Kemungkinan mendapatkan ular atau tangga menjadi lebih sering karena tiap sisi dari bentuk tersebut saling bertemu satu dengan yang lain. Pada permainan catur bidang permainan juga berupa papan yang tergambar persegi sebanyak 64 buah dengan 32 buah bidang berwarna putih dan 32 buah bidang berwarna hitam yang disusun bergantian. Papan permainan catur biasa berbentuk persegi dan memiliki 4 sisi sehingga memudahkan untuk berjalan karena tiap sisi bertemu dengan bidang yang lain dan untuk berjalan hanya tinggal melangkahkan bidak melewati bidang tersebut. Untuk berjalan pada papan permainan ini berarti berarti kita hanya tinggal melewati sisi dari persegi kecil tersebut dengan sudut tetap 90 derajat. Sementara untuk diagonal kita hanya tinggal mengikuti titik-titik sudut yang sudah ada dengan sudut pasti 45 derajat. Hal tersebut cukup mudah dipahami karena bentuk yang 33

5 persegi memiliki sisi yang sama dan juga bentuk jalan yang juga tetap persegi. Mudah untuk menghafalkan bentuk huruf L untuk kuda, diagonal, vertikal, serta horizontal. Tata cara bermain yang menggunakan papan hitam putih jumlah dari petak hitam dan putih serta cara jalan bidak-bidak catur tersebut tetap dipertahankan. Yang kita ubah adalah bentuk persegi dari petak hitam dan putih tersebut menjadi berbentuk segi tiga. Bidak-bidak catur juga berjalan seperti layaknya pada permainan biasa, diagonal, vertikal, horizontal. Ketika berjalan horizontal kita tidak akan menemui bidang namun jika berjalan vertikal kita belum tentu melewati bidang kita dapat saja malah melalui sebuah titik. Sedangkan diagonal berarti kita harus mengikuti garis sisi dari petak tersebut. Hal yang cukup merepotkan adalah ketika kita akan berjalan, meskipun memiliki cara yang sama namun jika kurang cermat kita bisa saja salah meletakkan bidak catur kita. Catur segitiga dan tatacara permainan Ada cukup banyak perbedaan yang terdapat pada cara jalannya bentuk-bentuk persegi tidak lagi dapat ditemui disini. Sudut jalan 90 derajat juga berubah. Yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana menebak langkah lawan dalam berjalan karena kita harus mengerti bentuk path yang dihasilkan segitiga tersebut dalam berjalan. Dengan dihasilkannya perbedaan dari permainan yang biasanya akan membuat suasana yang berbeda saat bermain. Penuh dengan perhitungan dalam mengkhayalkan dan merasakan perbedaan yang ada. Merasakan ruang yang berbeda dari bentuk 2 dimensional menjadi 3 dimensional serta memperhitungkan yang tadinya hanya berpikir datar menjadi lebih kompleks. Sama halnya dengan mengubah bidang yang dipakai untuk bermain dari persegi menjadi segitiga sama sisi ternyata memberikan pengalaman yang cukup sulit untuk membiasakan diri dengan hal tersebut. Hal inilah yang akan dibagikan kepada orang banyak tentang pengalaman ruang yang berbeda, Bagaimana apabila ruang kita tidak berbentuk seperti kubus lagi. Apa yang akan kita lakukan untuk menyikapi hal itu. Membagi pengalaman akan pemaknaan yang terjadi jika ruang juga berbeda membuat kita hidup lebih bervariasi dengan pemikiran yang bervariasi juga untuk memaknai ruang yang berbeda tersebut. Persepsi dalam setiap ruang yang berbeda pun akan menghadirkan pengalaman ruang yang berbeda sehingga imajinasi kita dalam ruang terus berkembang. 34

6 Daftar Pustaka Franck, Karen A. (1998). Architect in Cyberspace II. Architectural Design, 68(11/12). New York: John Wiley & Sons. Pearce, Peter. (1990). Structure in Nature is a Strategy for Design. London: The MIT Press. 35

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh: MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh: Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Geometri adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. siswa sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang kompleks (rumit), namun dengan maksud yang sama yaitu, memberi pengalaman belajar pada siswa sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika. Menurut Cooney yang dikutip oleh Thoumasis dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika. Menurut Cooney yang dikutip oleh Thoumasis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemahaman konsep merupakan dasar dan tahapan penting dalam rangkaian pembelajaran matematika. Menurut Cooney yang dikutip oleh Thoumasis dalam Gunawan 1, a student's

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Dan Ruang Modul 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Dan Ruang Modul 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Bentuk Dan Ruang Modul 7 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Ruang dalam bentuk dibuat sebagai batasan

Lebih terperinci

PUSAT PERBELANJAAN KELUARGA MUSLIM Dl JOGJAKARTA BAB ANALISIS BENTUK TAMANSARI III.1. TAMANSARI. GAMBAR III.1. Umbul Winangun

PUSAT PERBELANJAAN KELUARGA MUSLIM Dl JOGJAKARTA BAB ANALISIS BENTUK TAMANSARI III.1. TAMANSARI. GAMBAR III.1. Umbul Winangun PUSAT PERBELANJAAN KELUARGA MUSLIM Dl JOGJAKARTA BAB III.1. TAMANSARI GAMBAR III.1. Umbul Winangun Tamansari dibangun pada tahun 1749, oleh sultan Hamengkubuwomo I (Pangeran Mangkubumi) kompiek ini merupakan

Lebih terperinci

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah :

HOME OF MOVIE. Ekspresi Bentuk BAB III TINJAUAN KHUSUS. Ekspresi Bentuk. III.1 Pengertian Tema. Pengertian Ekspresi, adalah : BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Pengertian Tema Pengertian Ekspresi, adalah : Ungkapan tentang rasa, pikiran, gagasan, cita-cita, fantasi, dan lain-lain. Ekspresi merupakan tanggapan atau rangsangan atas

Lebih terperinci

Muhamad Fakhri Aulia. Argumentasi

Muhamad Fakhri Aulia. Argumentasi Muhamad Fakhri Aulia Geometri dalam pengertian dasar adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari pengukuran bumi dan proyeksinya dalam sebuah bidang dua dimensi. Cabang ilmu ini pun berkembang sesuai dengan

Lebih terperinci

Struktur Elemen Kusudama & Platonic Solid

Struktur Elemen Kusudama & Platonic Solid Struktur Elemen Kusudama & Platonic Solid Tri Wahyuni Pada tulisan ini, saya membahas mengenai kaitan antara platonic solid, kusudama, fashion dan geometri. Pada dasarnya kusudama merupakan cabang origami

Lebih terperinci

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ruang hidup dan mati bergantung pada karakter enclosure dan spatial stratanya. Karakter dari enclosure dan spatial strata

Lebih terperinci

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk Modul ke: Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 3 Fakultas FDSK Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn. Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Bentuk merupakan penjabaran geometris dari bagian semesta

Lebih terperinci

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH

PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH PENDEKATAN DESAIN PENCAHAYAAN FASADE BANGUNAN BERSEJARAH Parmonangan Manurung Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo

Lebih terperinci

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA BAB 8 UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA Dio sedang mengamati benda-benda dalam ruang kelasnya. Ada penggaris segitiga, buku tulis, kertas lipat, papan tulis, beberapa hiasan dinding, atap berbentuk

Lebih terperinci

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain meja belajar ini dibuat untuk turut serta melestarikan kebudayaan Indonesia melalui lemari minimalis yang mengandung esensi

Lebih terperinci

Menarikan Jejak Ruang

Menarikan Jejak Ruang Menarikan Jejak Ruang Klara Puspa Indrawati merupakan seni melukis dengan cahaya di medium udara. Hasil dari lukisan yang dibuat di medium udara tadi hanya dapat ditangkap dengan menggunakan kamera, tidak

Lebih terperinci

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR 1.1 ALAT DASAR MENGGAMBAR Alat dasar dalam menggambar adalah pensil gambar, selanjutnya ada beberapa alat gambar lainnya seperti pensil warna, tinta, kuas, spidol, crayon,

Lebih terperinci

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal Pengertian Perspektif Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relative dan yang relative menjadi datar. Perspektif adalah suatu system matematikal

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

MENGGAMBAR PERSPEKTIF BAB III MENGGAMBAR PERSPEKTIF Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk MM Kompetensi Dasar : Menggambar Perspektif Materi Pembelajaran : Teknik menggambar

Lebih terperinci

PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING

PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN ENGINEERING LANDASA DESAIN ENGINEERING Membuat desain engineering merupakan kegiatankegiatan memahami, membayangkan, memikirkan, dan merencanakan suatu alat, suatu struktur,

Lebih terperinci

2015 MODIFIKASI PERMAINAN SCRABBLE UNTUK MENAMBAH PERBENDAHARAAN PERMAINAN BAGI SISWA TUNANETRA DI SLB AYPLB MAJALENGKA

2015 MODIFIKASI PERMAINAN SCRABBLE UNTUK MENAMBAH PERBENDAHARAAN PERMAINAN BAGI SISWA TUNANETRA DI SLB AYPLB MAJALENGKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran yang tidak hanya mentransformasi ilmu pengetahuan saja, melainkan proses transformasi nilai, sikap, keterampilan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR. 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c.

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR. 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c. LAMPIRAN 48 49 LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c. 2. Berikut ini yang bukan bangun datar adalah.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Transformasi atau perubahan ruang komunal pada rumah susun berdasarkan kelebihan dan kekurangan pada rumah susun lain, sehingga didapat pola ruang komunal pada rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Peningkatan kualitas SDM, jauh lebih mendesak untuk segera

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Peningkatan kualitas SDM, jauh lebih mendesak untuk segera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Peningkatan kualitas

Lebih terperinci

SOAL EKSPLORASI. Jawab: (a) Tiga buah (4 4 1, 3 3 3, 4 3 2) Skema penilaian: Satu jawaban benar nilainya 1. Dua jawaban benar nilainya

SOAL EKSPLORASI. Jawab: (a) Tiga buah (4 4 1, 3 3 3, 4 3 2) Skema penilaian: Satu jawaban benar nilainya 1. Dua jawaban benar nilainya SOAL EKSPLORASI 1. Kita ingin membuat kerangka berbentuk segitiga yang panjang sisi-sisinya berupa bilangan bulat dari sehelai kawat. Sebagai contoh, dari kawat sepanjang 9 cm kita dapat membuat kerangka

Lebih terperinci

Memahami Gagasan Primitive Future

Memahami Gagasan Primitive Future Memahami Gagasan Primitive Future Bagi Sou Fujimoto, seorang arsitek muda Jepang, alam selalu hadir dan menjadi bagian dari lingkungan dimana kita berpijak. Manusia membuat segala sesuatu untuk mempermudah,

Lebih terperinci

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn OLAHAN DINDING Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn PENGERTIAN DINDING Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi suatu RUANG. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2 PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka. Tema : Tempat Umum BILANGAN Kompetensi

Lebih terperinci

Geometri: Aturan-aturan yang Mengikat

Geometri: Aturan-aturan yang Mengikat Geometri: Aturan-aturan yang Mengikat Hardyanthony Wiratama Geometri secara Makro Geometri merupakan suatu dasar pemikiran akan bentuk, mulai dari bentuk yang ada pada alam hingga bentuk yang merupakan

Lebih terperinci

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan 4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU Panduan Perencanaan 4 langkah untuk mewujudkan kitchen set baru Anda Brosur ini membantu Anda membuat pengukuran, perencanaan, pemesanan dan pemasangan kitchen set IKEA

Lebih terperinci

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk PERSEPSI BENTUK Modul ke: Bentuk Modul 3 Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Fakultas Desain dan Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstrak Bentuk merupakan elemen penting dalam desain.

Lebih terperinci

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII SOAL SESI 2 OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII BIDANG INFORMATIKA 10 AGUSTUS 2008 MAKASSAR, SULAWESI SELATAN Selamat Bekerja, Berkompetisi, Jadilah Yang Terbaik! Kartu 1 Nama Program: kartu1.pas / C / CPP Pak

Lebih terperinci

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN

MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR DENAH, POTONGAN, TAMPAK DAN DETAIL BANGUNAN DENAH atau PLAN : berasal dari kata latin PLANUM berarti dasar, arti lebih jauh lantai DENAH adalah : Merupakan penampang potongan horisontal

Lebih terperinci

Canopy: Journal of Architecture

Canopy: Journal of Architecture Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PUSAT PERAGAAN IPTEK DI SEMARANG Lailum Mujib Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

Geometri Ketupat. Arum Kusumawardhani. Makna Ketupat. teringat dengan penganan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan

Geometri Ketupat. Arum Kusumawardhani. Makna Ketupat. teringat dengan penganan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan Geometri Ketupat Arum Kusumawardhani Makna Ketupat teringat dengan penganan yang terbuat dari beras yang dimasak dengan teringat dengan bentuk jajaran genjang yang sering juga disebut sebagai bentuk anyaman

Lebih terperinci

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh: MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh: Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Bangun datar merupakan

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma MiniMax pada Beberapa Permainan Papan

Aplikasi Algoritma MiniMax pada Beberapa Permainan Papan Aplikasi Algoritma MiniMax pada Beberapa Permainan Papan Gaudensius Dimas Prasetyo Suprapto - 13514059 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)

Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas

Lebih terperinci

KEPEKAAN MERUANG SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN DISAIN INTERIOR. Syaifuddin Zuhri UPN Veteran Jawa Timur

KEPEKAAN MERUANG SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN DISAIN INTERIOR. Syaifuddin Zuhri UPN Veteran Jawa Timur KEPEKAAN MERUANG SEBAGAI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN DISAIN INTERIOR Syaifuddin Zuhri UPN Veteran Jawa Timur Abstrak Disain adalah ungkapan imajinasi seseorang akan sesuatu yang dituangkan dalam

Lebih terperinci

BAB III Membuat Sketsa

BAB III Membuat Sketsa BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar

Lebih terperinci

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN AR 2111 APRESIASI ARSITEKTUR MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN (SOLID DAN VOID DALAM ARSITEKTUR GEDUNG BPI ITB) DOSEN : DR. IR. BASKORO TEDJO, MSEB LAPORAN Oleh: Teresa Zefanya 15213035 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah.

Bab 1. Bilangan Bulat. Standar Kompetensi. 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah. Bab 1 Bilangan Bulat Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan pengunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 1.1. Melakukan operasi hitung bilangan pecahan. 1.2. Menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA RUANG DARI BIDANG HORIZONTAL

TERBENTUKNYA RUANG DARI BIDANG HORIZONTAL TERBENTUKNYA RUANG DARI BIDANG HORIZONTAL Bidang Dasar Sebuah bidang datar horizontal yang terletak sebagai suatu figur di atas latar belakang yang kontras membentuk suatu daerah ruang sederhana. Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah ilmu yang sangat memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika anak memasuki dunia pendidikan

Lebih terperinci

Analisa system ini diletakkan di bagian awal, karena ini merupakan dasar berpikir yang benar-benar harus dipahami oleh seorang konsultan.

Analisa system ini diletakkan di bagian awal, karena ini merupakan dasar berpikir yang benar-benar harus dipahami oleh seorang konsultan. Analisa System A. PENDAHULUAN Analisa system ini diletakkan di bagian awal, karena ini merupakan dasar berpikir yang benar-benar harus dipahami oleh seorang konsultan. Analisa system ini bukanlah suatu

Lebih terperinci

Model Pengajaran Kesadaran Taktis dan Penguasaan Keterampilan. Proses pengajaran melalui pendekatan taktis memanfaatkan bentuk-bentuk permainan

Model Pengajaran Kesadaran Taktis dan Penguasaan Keterampilan. Proses pengajaran melalui pendekatan taktis memanfaatkan bentuk-bentuk permainan Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : PJM 207 : Permainan Sepakbola Materi: Model Pengajaran Kesadaran Taktik Model Pengajaran Kesadaran Taktis dan Penguasaan Keterampilan Proses pengajaran melalui pendekatan

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Taman Pintar dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang publik yang semakin menurun, salah satunya adalah Taman Senaputra di kota Malang. Seperti

Lebih terperinci

MASALAH, RUANG KEADAAN

MASALAH, RUANG KEADAAN MASALAH, RUANG KEADAAN PENDAHULUAN Sistem yang menggunakna kecerdasan buatan mencoba untuk memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan yang ada. Input yang diberikan

Lebih terperinci

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI Bab 4 SISTEM PROYEKSI Materi : Pengertian proyeksi. Gambar proyeksi. Gambar pandangan tunggal. Gambar pandangan majemuk 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI. Agar dapat menyatakan wujud suatu benda dalam bentuk gambar

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan rahmat dan perkenan-nya kami dapat menghadirkan bahan ajar yang disusun berdasarkan pada Standar Isi tahun 2006

Lebih terperinci

DINA FATIMAH, RYANTY DERWENTYANA, FEBRY MAHARLIKA Program Studi Desain Interior, Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia

DINA FATIMAH, RYANTY DERWENTYANA, FEBRY MAHARLIKA Program Studi Desain Interior, Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia Tujuan dari mata kuliah nirmana adalah mengolah kepekaan rasa. Mahasiswa diarabidang DESAIN STUDI EVALUASI PENERAPAN MATA KULIAH NIRMANA I & II PADA TUGAS PERANCANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

Lebih terperinci

Pengetahuan yang lebih umum. KENYATAAN Pengetahuan yang lebih Kongkret dan khusus

Pengetahuan yang lebih umum. KENYATAAN Pengetahuan yang lebih Kongkret dan khusus Deduksi dan Induksi Induksi adalah proses pemikiran didalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian/ peristiwa-peristiwa/hal-hal yang lebih kongkret dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih

Lebih terperinci

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam. A. Teori Perancangan Ruang Dalam. TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM Perancangan ruang dalam atau yang lebih populer disebut dengan desain interior adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 21 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Berpikir Kreatif Kreativitas sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang diterapkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sangat penting bagi setiap orang untuk mengembangkan proses berpikir manusia sehingga menjadi logis dan sistematis. Matematika adalah suatu ilmu universal

Lebih terperinci

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM A. DEFINISI PERANCANGAN RUANG DALAM/ DESAIN INTERIOR Desain interior atau perancangan ruang dalam merupakan ilmu yang mempelajari tentang menata, merencanakan dan

Lebih terperinci

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam MAKALAH GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata geometri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ukuran bumi. Maksudnya mencakup segala sesuatu

Lebih terperinci

Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax

Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax Implementasi Permainan Reversi menggunakan Penelusuran BFS dengan Konsep Algoritma MinMax Romi Fadillah Rahmat, Muhammad Anggia Muchtar, Dedy Arisandi Fakultas MIPA Program Studi Teknologi Informasi Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. EVALUASI BANGUNAN Yaitu, penelitian yang lebih formal berdasarkan lapangan penyelidikan analitis. Evaluasi bangunan bertujuan untuk mengatasi ketepatgunaan, kemanfaatan, perubahan

Lebih terperinci

PERMAINAN ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

PERMAINAN ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR PERMAINAN ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Putri Zudhah Ferryka Abstrak : Permainan ular tangga merupakan permainan yang disukai oleh siswa sekolah dasar. Pembelajaran matematika

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2)

PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) H. Sufyani Prabawanto, M. Ed. Bahan Belajar Mandiri 4 PEMBELAJARAN BANGUN DATAR (2) Pendahuluan Bahan belajar mandiri ini menyajikan pembelajaran bangun-bangun datar yang dibagi menjadi dua kegiatan belajar,

Lebih terperinci

Membuat Kubus dari Kertas Yuk Sambil Mempraktekkan Teori Bruner. Fadjar Shadiq, M.App.Sc. &

Membuat Kubus dari Kertas Yuk Sambil Mempraktekkan Teori Bruner. Fadjar Shadiq, M.App.Sc. & Membuat Kubus dari Kertas Yuk Sambil Mempraktekkan Teori Bruner adjar Shadiq, M.pp.Sc. (fadjar_p3g@yahoo.com & www.fadjarp3g.wordpress.com) lat peraga sangat penting untuk membantu siswa memahami ide-ide

Lebih terperinci

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG Available online through http://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul Penerapan Material Finishing Interior Kafé Di Tembalang, Semarang PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

Lebih terperinci

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding, plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), apabila

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Matematika Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa, matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional

Lebih terperinci

Sanitasi Penyedia Makanan

Sanitasi Penyedia Makanan Bab 6 Sanitasi Penyediaan Makanan Sanitasi Penyedia Makanan Sanitasi Jasa Boga Sanitasi Rumah Makan & Restoran Sanitasi Hotel Sanitasi Rumah Sakit Sanitasi Transportasi Penggolongan Jasa Boga Jasa boga

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim

Compact House. Fotografer Ahkamul Hakim Compact House Penulis Mufliah Nurbaiti Fotografer Ahkamul Hakim Idealnya sebuah bangunan, khususnya rumah tinggal didirikan berdasarkan kebutuhan penghuninya. Selain itu, bentuk kaveling juga turut memengaruhi

Lebih terperinci

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1 0.15 8.60 2.88 Pada area lantai,1 ruang parkir di perluas dari yang sebelumnya karena faktor jumlah kendaraan pada asrama yang cukup banyak. Terdapat selasar yang difungsikan sebagai ruang tangga umum

Lebih terperinci

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI - 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran

Lebih terperinci

Gamer s. Little Heaven. Di kafe ini, jangan berharap suasana tenang dan musik lembut mengalun. Teriakan seru yang justru kerap terdengar.

Gamer s. Little Heaven. Di kafe ini, jangan berharap suasana tenang dan musik lembut mengalun. Teriakan seru yang justru kerap terdengar. RUANG USAHA Para game master siap membantu pengunjung menjelaskan aturan permainan dan memilihkan jenis permainan yang sesuai. Di kafe ini, sewa permainan bertarif Rp 15.000 per jam per kepala. Di kafe

Lebih terperinci

Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo

Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo Perubahan Pola Tata Ruang Unit Hunian pada Rusunawa Bayuangga di Kota Probolinggo Damianus Andrian 1 dan Chairil Budiarto 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Aplikasi Pohon Keputusan pada Permainan Catur

Aplikasi Pohon Keputusan pada Permainan Catur Aplikasi Pohon Keputusan pada Permainan Catur Christian Anthony Setyawan 13514085 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

SISTEM INTELEGENSIA. Pertemuan 3 Diema HS, M. Kom

SISTEM INTELEGENSIA. Pertemuan 3 Diema HS, M. Kom SISTEM INTELEGENSIA Pertemuan 3 Diema HS, M. Kom MASALAH DAN RUANG KEADAAN, 1. Definisi Masalah dan Ruang Masalah 2. Cara Merepresentasikan Ruang Masalah MASALAH? Untuk Mendefinisikan Suatu Masalah: a.

Lebih terperinci

Renny Melina. dan bersosialisasi antara keluarga dapat terganggu dengan adanya kehadiran pekerja dan kegiatan bekerja di dalamnya.

Renny Melina. dan bersosialisasi antara keluarga dapat terganggu dengan adanya kehadiran pekerja dan kegiatan bekerja di dalamnya. Rumah + Laundry : Strategi Privasi pada Ruang Tinggal dan Bekerja Renny Melina sebagai tempat beristirahat dan bersosialisasi di antara anggota keluarga. Ketika rumah tinggal juga dijadikan sekaligus sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam matematika itu sendiri maupun dalam bidang-bidang yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dalam matematika itu sendiri maupun dalam bidang-bidang yang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang dibutuhkan diberbagai bidang, baik dalam matematika itu sendiri maupun dalam bidang-bidang yang lain. Contohnya mata pelajaran geografi,

Lebih terperinci

arsitektur.net 2009 vol. 3 no. 2 Out of the Box: Penjelajahan Ruang, Tipologi dan Konteks dalam Arsitektur dan Sepakbola Ferro Yudhistira

arsitektur.net 2009 vol. 3 no. 2 Out of the Box: Penjelajahan Ruang, Tipologi dan Konteks dalam Arsitektur dan Sepakbola Ferro Yudhistira Out of the Box: Penjelajahan Ruang, Tipologi dan Konteks dalam Arsitektur dan Sepakbola Ferro Yudhistira Bagaimana sebenarnya seharusnya seorang arsitek berpikir untuk menghasilkan sebuah desain arsitektural

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress

Lebih terperinci

PENGEMBANGANKEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE

PENGEMBANGANKEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE PENGEMBANGANKEMAMPUAN MENGENAL BENTUK-BENTUK GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN PUZZLE BOLAPADA ANAK KELOMPOK A TAMAN KANAK-KANAKABA SABRANGLOR KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 ARTIKEL

Lebih terperinci

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini.

Cozy Urban Loft SEBIDANG DINDING ABU- Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. APARTEMEN LU: 140 m² Cozy Urban Loft Tekstur alami kayu dipadu dengan semen menghasilkan suasana nyaman dalam sentuhan modern di hunian ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI DESAIN INTERIOR

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

MODEL DAPUR MASAKAN TRADISIONAL KHAS KOTA MALANG DENGAN KONSEP OPEN KITCHEN

MODEL DAPUR MASAKAN TRADISIONAL KHAS KOTA MALANG DENGAN KONSEP OPEN KITCHEN MODEL DAPUR MASAKAN TRADISIONAL KHAS KOTA MALANG DENGAN KONSEP OPEN KITCHEN Mirzaldi Febrianto Putra 1, Rinawati P Handajani 2, Damayanti Asikin 3 1Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dibuat, di bawah ini terdapat beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Hasil Persaingan Antara Tulip Home, ABC

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan merupakan salah satu bidang ilmu komputer yang didefinisikan sebagai kecerdasan yang dibuat untuk suatu sistem dengan menggunakan algoritmaalgoritma

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA

MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA MENGGAMBAR PROYEKSI BENDA A. MENGGAMBAR PROYEKSI Proyeksi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara menggambarkan penglihatan mata kita dari suatu benda tiga dimensi kedalam kertas gambar secara dua dimensi

Lebih terperinci

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya

Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Lingkungan Sebagai Ide Dasar Pemikiran & Perancangan pada Gedung Olahraga dan Pusat Pembinaan PB. Suryanaga di Surabaya Penulis Agnes Tanso dan Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB II MASALAH DAN RUANG MASALAH. Gambar 2.1 sistem yang menggunakan kecerdasan buatan

BAB II MASALAH DAN RUANG MASALAH. Gambar 2.1 sistem yang menggunakan kecerdasan buatan BAB II MASALAH DAN RUANG MASALAH 2.1 MASALAH DAN METODE PEMECAHAN MASALAH Sistem yang menggunakan kecerdasan buatan akan memberikan output berupa solusi dari suatu masalah berdasarkan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif

Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif Proyeksi Eropa, Aksonometri, dan Gambar Perspektif Kata proyeksi secara umum berarti bayangan. Gambar proyeksi berarti gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda nyata atau imajiner yang dituangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari pemahaman mengenai citra suatu kawasan. Adapun teori yang berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari pemahaman mengenai citra suatu kawasan. Adapun teori yang berhubungan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam mengkaji teori yang berkaitan dengan citra jalan, tentunya tidak lepas dari pemahaman mengenai citra suatu kawasan. Adapun teori yang berhubungan dengan citra kawasan adalah

Lebih terperinci

GAMBAR ARSITEKTUR 1 PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PEND. TEKNIK ARSITEKTUR FPTK-UPI. TERM of REFFERENCE (ToR)

GAMBAR ARSITEKTUR 1 PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PEND. TEKNIK ARSITEKTUR FPTK-UPI. TERM of REFFERENCE (ToR) ARSITEKTUR 1 TUGAS KE-1 MENG JENIS-JENIS GARIS 2 DIMENSI Menggambar identik dengan menarik garis, karena pada prinsipnya gambar adalah kumpulan dari garis-garis. Dalam arsitektur, garis menjadi sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika selain memiliki sifat abstrak, ternyata juga memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika selain memiliki sifat abstrak, ternyata juga memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika selain memiliki sifat abstrak, ternyata juga memerlukan pemahaman konsep yang baik. Hal ini penting karena untuk memahami konsep yang baru, diperlukan prasyarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan budaya dan teknologi semakin lama semakin berkembang, perkembangan ini juga diikuti oleh perkembangan di dalam dunia kuliner. Dunia kuliner merupakan hal

Lebih terperinci

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar

Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 374 Desain Motif Teralis Pintu dan Jendela Dari Bentuk Geometri Dasar Hermanto 1, Kusno 2, Ahmad Kamsyakawuni 2, 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 5.1 Mengubah

Lebih terperinci

1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN

1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN 1 MERANCANG TAMPAK DAN POTONGAN Gambar kerja tampak dan potongan pada proses merancang bangunan adalah hasil dari pemikiran semua aspek bangunan. Potongan dan tampak bangunan belum dapat dipastikan jika

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Buku Pelajaran melalui Media Ular Tangga. Erna Nur aini

Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Buku Pelajaran melalui Media Ular Tangga. Erna Nur aini Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Buku Pelajaran melalui Media Ular Tangga Erna Nur aini 1 1 SDN Turi 01, Kota Blitar Email: 1 8ernanur8@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant

Lebih terperinci

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR KONSTRUKSI GEOMETRI Unsur-unsur geometri sering digunakan seorang juru gambar atau ahli gambar teknik untuk menggambar konstruksi mesin. Unsurunsur goemetri yang dimaksudkan ini adalah busur-busur, lingkaran,

Lebih terperinci