BAB I PENDAHULUAN. setiap anggota organisasi. Komunikasi penting bagi suatu organisasi karena. organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. setiap anggota organisasi. Komunikasi penting bagi suatu organisasi karena. organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya."

Transkripsi

1 9 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri demikian pula halnya dalam organisasi. Komunikasi merupakan proses yang tidak dapat dihindari oleh setiap anggota organisasi. Komunikasi penting bagi suatu organisasi karena komunikasi merupakan alat utama bagi anggota organisasi untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktivitas manajemen, yaitu untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai struktur yang di dalamnya terdiri dari berbagai tingkat jabatan. Ketika masing-masing orang dari berbagai jabatan itu mulai berkomunikasi maka akan berkembang dengan sendirinya siapa berbicara dengan siapa. Dalam organisasi terdapat atasan, bawahan, atau rekan sejawat. Saat atasan bicara dengan bawahan akan berbeda saat bawahan berbicara dengan rekan sejawatnya. Atasan sesuai dengan jabatannya akan memberikan perintah, tugas kepada bawahannya. Selain pemberian tugas, atasan juga harus dapat mendengarkan bagaimana keluhan, tanggapan, atau masalah-masalah yang dihadapi seorang karyawan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah seringkali karyawan memiliki keterbatasan untuk memperoleh informasi dalam melakukan tugasnya ataupun hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan organisasi,

2 10 dikarenakan karyawan memiliki rasa segan untuk bertanya lebih lanjut ataupun pimpinan yang kurang perhatian dan tidak bisa diajak kompromi. Dalam hal ini diperlukan iklim komunikasi yang berlangsung dengan baik. Menurut Denis (1975) dalam Muhammad (2009) iklim komunikasi adalah merupakan kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi dalam organisasi. Iklim komunikasi dalam sebuah organisasi perlu mendapat perhatian dari setiap anggota organisasi karena baik pimpinan dan bawahan, semua anggota dalam organisasi merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan pekerjaan, tugas dan tanggung jawabnya. Peran pimpinan sangat dibutuhkan demi terciptanya iklim komunikasi yang positif dan kondusif. Seorang pemimpin perlu menunjukkan perilaku yang banyak memberikan pengarahan dan dukungan. Pemimpin seperti ini mau menjelaskan keputusan dan kebijaksanaan yang ia ambil dan mau menerima pendapat dari bawahan atau karyawannya. Dengan gaya kepemimpinan seperti ini maka bawahan akan sangat menghargai pimpinannya karena bawahan juga merasa dihargai oelh pimpinannya, sehingga hubungan baik dapat tercipta yang mengakibatkan iklim komunikasi dalam organisasi tersebut berlangsung baik. (Thoha 2008:318) Dalam sebuah organisasi iklim komunikasi akan menggambarkan suasana kerja organisasi atau sejumlah perasaan dan sikap-sikap orang yang bekerja dalam organisasi. Dalam penelitian ini yang dimaksud iklim organisasi merupakan suatu

3 11 citra makro, abstrak dan gabungan dari suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi. Yang menjadi persoalan utama dalam iklim komunikasi adalah mengenai persepsi, beberapa hal diantaranya bagaimana persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi, bagaimana persepsi karyawan mengenai tersedianya informasi bagi anggota organisasi, dan bagaimana persepsi karyawan mengenai organisasi itu sendiri. Persepsi-persepsi inilah yang akan mempengaruhi kemudian menentukan bagaimana iklim komunikasi yang berlangsung dalam suatu organisasi. (Muhammad 2009:86-87) Penelitian yang dilakukan Reeding menunjukkan bahwa iklim komunikasi lebih luas dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta tingkat pengaruh dan keterlibatan. Reeding juga mengatakan bahwa iklim (komunikasi) organisasi jauh lebih penting daripada ketrampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif (dalam Kriyantono 2009 : 316). Pimpinan dan karyawan sama-sama memiliki peran yang penting dalam organisasi. Pimpinan berperan sebagai kepala, orang yang mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab pada organisasi. Seorang pimpinan tentu tidak dapat bekerja sendiri dalam memajukan organisasinya, ia membutuhkan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama-sama. Maka peran karyawan pada suatu perusahaan juga penting disebabkan apabila kinerja para karyawan tidak maksimal, maka hasil yang akan dicapai oleh organisasi atau perusahaan tersebut

4 12 juga tidak akan maksimal. Secara khusus iklim komunikasi perlu mendapat perhatian lebih dari pemimpin organisasi, dikarenakan suatu iklim komunikasi mempunyai pengaruh yang besar pada bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja. Iklim komunikasi yang berlangsung dalam organisasi juga akan berpengaruh pada kepuasan kerja karyawan-karyawan yang berada dalam organisasi tersebut. Kepuasan kerja merupakan respon yang berbeda dari setiap karyawan, kepuasan menjadi respon atau tanggapan seseorang terhadap beragam lingkungan kerja yang dihadapinya. Iklim komunikasi erat kaitannya dengan iklim organisasi. Iklim komunikasi yang positif akan menciptakan organisasi yang baik. Iklim organisasi merupakan kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan. Iklim organisasi didefenisikan oleh Payne dan Pugh (1976) sebagai suatu konsep yang merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan perasaan anggota terhadap suatu system social. Selanjutnya Litwin dan Stringers (1968) memberikan dimensi iklim organisasi sebagai berikut: 1. Rasa tanggung jawab 2. Standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan 3. Ganjaran atau reward 4. Rasa persaudaraan 5. Semangat tim

5 13 (dalam Muhammad, 2009 : 82-83) Setiap organisasi memiliki iklim yang berbeda dalam organisasinya, bagaimanapun iklim yang berlangsung dalam sebuah organisasi akan mempengaruhi perilaku karyawan. Iklim organisasi juga berkaitan erat dengan budaya atau kultur sebuah organisasi. Menurut Campbell berbagai penelitian mengenai iklim organisasi cenderung mendukung kesimpulan bahwa iklim organisasi yang positif akan membuat organisasi tersebut lebih produktif, keadaan ini tidak hanya menguntungkan organisasi saja namun juga berguna bagi kehidupan manusia dalam organisasi. Kepuasan terhadap iklim komunikasi muncul dari kombinasi berbagai faktor, diantaranya kepuasan dengan pekerjaan yang mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pembayaran, gaji, keuntungan, naik pangkat dan pekerjaan itu sendiri. Hal ini diyakini banyak perusahaan sebagai faktor utama kepuasan kerja karyawan. Namun selain gaji terdapat berbagai faktor yang juga berpengaruh cukup kuat dalam kepuasan kerja karyawan seperti adanya kepuasan dengan ketepatan informasi, kepuasan dengan kemampuan seseorang yang menyarankan penyempurnaan, kepuasan dengan efisiensi bermacam-macam saluran komunikasi, kepuasan dengan kualitas media, kepuasan dengan cara komunikasi teman sekerja, kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi organisasi sebagai suatu kesatuan. (Muhammad : 2009).

6 14 Kepuasan kerja karyawan sebagai suatu akibat dari komunikasi adalah satu fungsi dari apa yang seorang dapatkan dengan apa yang dia harapkan. Kepuasan ini tidaklah terikat kepada konsepsi efektivitas pesan. Jika pengalaman komunikasi memenuhi satu persyaratan, maka mungkin dihargai sebagai sesuatu yang memuaskan, meskipun komunikasi tersebut tidak efektif menurut standar tertentu. Osmo Wijo mengungkapkan bahwa pertambahan arus pesan atau keterbukaan dari komuniksi mungkin mempunyai beberapa pengaruh yang negatif kepada beberapa organisasi karena kelebihan beban atau bertambahnya harapan. Pada studi permulaan dan akhir dia menemukan bahwa ketidakpuasan akan pekerjaan dan organisasi, sesungguhnya bertambah sebagai suatu fungsi dari lebih terbukanya iklim komunikasi. Dia mengemukakan alasan bahwa pertambahan keterbukaaan komunikasi menambah harapan karyawan berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan. Bila harapan ini menjadi kenyataan maka makin lebih besar rasa ketidakpuasan. (Muhammad, 2009) Permasalahan mengenai iklim komunikasi dan kepuasan kerja dijumpai di setiap organisasi. Bank Sumut sebagai salah satu bank daerah di Indonesia juga merupakan sebuah organisasi. Terdiri dari pimpinan, karyawan, dan juga rekan sejawat. Bank Sumut merupakan bank daerah di Sumatera Utara dengan cabang yang tersebar cukup luas. Terdiri dari 106 unit kantor yang tersebar di seluruh Sumatera Utara, kemudian terbagi menjadi 27 unit kantor cabang (KC) dan 79 unit kantor cabang pembantu (KCP). Kantor cabang biasanya memiliki karyawan

7 15 berkisar orang dan kantor cabang pembantu dibagi lagi menjadi kantor cabang pembantu kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 dimana masing-masing jumlah karyawan berkisar 4-10 orang. Di kota Medan khususnya memiliki 15 unit kantor dengan kantor pusat yang terletak di jalan Imam Bonjol. Salah satu kantor cabangnya terletak di daerah Sukaramai yang beralamat lengkap di Jalan Denai no.43 Medan. Kantor ini terdiri dari sekitar 30 orang yang terdiri dari beberapa seksi dan dipimpin oleh pimpinan cabang. Beberapa tahun belakangan ini Bank Sumut cukup banyak menerima penghargaan sebagai salah satu bank terbaik di Indonesia. Sebuah penghargaan diperoleh karena kerjasama yang baik dari anggota organisasi, yaitu pimpinan dan karyawan sebagai satu kesatuan. Anggota organisasi dapat bekerja dengan maksimal didukung oleh suasana kerja yang positif pula. Suasana kerja yang positif adalah suasana kerja yang nyaman, dimana hal ini tercipta karena adanya gabungan dari setiap pesan-pesan, media dan hubungan-hubungan dalam organisasi yang bersinergi dengan baik. (Pace dan Faules, 2005) Karena alasan inilah maka peneliti ingin mengetahui lebih jauh apakah ada hubungan suasana kerja atau iklim komunikasi terhadap kepuasan kerja pegawai Bank Sumut dan akhirnya memperoleh berbagai penghargaan atas hasil kerja tersebut. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan iklim komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja di kalangan karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Jalan Denai no. 43 Medan.

8 16 I.2. Perumusan Masalah Untuk menjawab masalah diatas, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Sukaramai, jalan Denai no.43 Medan. I.3. Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga menghasilkan uraian yang sistematis, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Pembatasan masalah ditujukan agar lingkup penelitian dapat lebih jelas, terarah, sehingga tidak mengaburkan penelitian. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : a. Penelitian difokuskan pada hubungan iklim komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja di kalangan karyawan Bank Sumut cabang Medan Sukaramai. b. Objek penelitian ini adalah karyawan Bank Sumut cabang Medan Sukaramai c. Waktu Penelitian Februari-Maret 2011 I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1). Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian merupakan arah pelaksanaan penelitian yang akan menguraikan apa yang akan dicapai, dan biasanya disesuaikan dengan

9 17 kebutuhan peneliti dan pihak lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui hubungan iklim komunikasi organisasi di Bank Sumut cabang Sukaramai Medan terhadap kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan Bank Sumut cabang Sukaramai Medan b. Untuk melihat sejauh mana tingkat signifikansi antara variabel X yaitu Iklim Komunikasi Organisasi mempengaruhi variabel Y yaitu Kepuasan Kerja di kalangan karyawan Bank Sumut cabang Medan Sukaramai ). Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU. b. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi ilmu komunikasi yang menyangkut komunikasi organisasi khususnya mengenai iklim komunikasi organisasi dan tingkat kepuasan kerja karyawan c. Secara praktis, melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkaitan, dan memberikan sumbangan pada organisasi dalam menjaga iklim komunikasi organisasi serta dapat mengukur tingkat kepuasan kerja karyawannya.

10 18 I.5. Kerangka Teori Teori terdiri dari konsep-konsep, defenisi, acuan, dan proporsi yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antara variabel dengan tujuan untuk menjelaskan (memprediksikan) fenomena tersebut (Rakhmat, 2007:7). Dengan adanya kerangka teori peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan arah penelitiannya. Teori-teori yang relevan dengan penelitian ini adalah komunikasi organisasi, fungsi komunikasi dalam organisasi, jaringan komunikasi, iklim komunikasi organisasi, peranan pimpinan terhadap iklim komunikasi organisasi, kepuasan kerja dan pengaruh iklim terhadap kepuasan kerja. I.5.1). Komunikasi Organisasi Komunikasi merupakan suatu medan yang sangat penting dalam manajemen organisasi, organisasi jelas memerlukan informasi, dengan berkembangnya organisasi kebutuhan informasi juga bertambah. Berbagai ahli memberikan persepsi mengenai apa itu komunikasi organisasi, dari semuanya ada beberapa hal yang umum dapat disimpulkan mengenai komunikasi organisasi, yaitu: a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal

11 19 b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media. c. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan ketrampilan/skillnya. Menurut Mulyana (2007:83) komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi sering melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk selentingan dan gosip. I.5.2). Fungsi Komunikasi dalam Organisasi Komunikasi adalah arus informasi dan emosi-emosi yang terdpat dalam masyarakat yang berlangsung secara vertical (atas bawah, vice-versa) maupun secara horizontal. Dapat berarti pula perhubungan atau persambungan wahana/sarana-sarana. (dalam Kartono 2010: 134). Dalam kehidupan berorganisasi peranan komunikasi cukup besar dalam mendorong motivasi kuat dalam diri para anggota organisasi untuk

12 20 berkarya lebih tekun. Oleh karena itu juga penting diperhatikan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain baik melalui jalur formal maupun jalur informal. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi mempunyai dua peran penting yaitu: a. Sebagai wahana untuk menyampaikan keluhan untuk mana pimpinan diharapkan menjadi pendengar yang baik. b. Sebagai saluran saluran menyatakan kepuasan atas keberhasilannya menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadanya. (Siagian: 2003) Fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu sebagai wahana penyampaian informasi yang diperlkukan berbagai pihak untuk memperlancar jalannya proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan sukar dilakukan dengan lancar dan efektif apabila kekurangan jenis informasi, terutama dalam usaha mencari dan menemukan serta menganalisis berbagai alternatif yang mungkin ditempuh dan dalam memilih salah satu diantaranya untuk ditempuh ). Jaringan Komunikasi Komunikasi sesuai dengan fungsinya adalah menyampaikan pesan, oleh karena itu dibutuhkan jaringan komunikasi dalam penyampaian pesan tersebut. Individu dalam organisasi berperan dalam sistem komunikasi yang ditentukan oleh hubungan struktur antara satu individu dengan individu

13 21 lainnya dalam organisasi. Hubungan ini ditentukan oleh pola hubungan interaksiindividu dengan arus informasi dalam jaringan komunikasi. yaitu: Jaringan komunikasi dapat dibedakan atas 2 bagian secara umum a. Jaringan komunikasi formal, yaitu jaringan yang ditentukan oleh mekanisme, salurannya ditentukan oleh struktur yang direncanakan, seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi, yang terdiri dari tiga bentuk utama arus pesan: 1. Downward Communication atau komunikasi kepada bawahan 2. Upward Communication atau komunikasi kepada atasan 3. Horizontal Communication atau komunikasi horizontal (dalam Muhammad 2009:108) b. Jaringan komunikasi informal, yaitu jaringan yang muncul tanpa adanya perencanaan dan tidak terdapat dalam struktur organisasi. Jaringan komunikasi ini sering disebut atau lebih dikenal dengan sebutan grapevine yang berarti kabar angina tau desas-desus. Grapevine seringkali dikatakan sebagai metode penyampaian pesan yang bersifat pribadi ataupun rahasia mengenai seseorang ataupun hal yang tidak terjadi secara resmi, dimana hal ini tidak dapat dilakukan melalui jaringan komunikasi formal. Faktor yang mempengaruhi luasnya jaringan komunikasi adalah hubungan dalam organisasi, arah dari arus pesan, hakikat seri dari arus pesan dan isi dari pesan. (Muhammad 2009 : 124, 128)

14 22 I.5.4). Iklim Komunikasi Organisasi Iklim komunikasi dalam sebuah organisasi sangat penting karena akan mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku karyawan dalam bekerja yang kemudian dapat bergerak ke arah kepuasan kerja dalam organisasi tersebut. Defenisi iklim organisasi menurut Hillrieger dan Slocum (Jablin, 1987) diungkapkan dengan mempertimbangkan subsistem dalam organisasi. Mereka mengatakan iklim organisasi adalah suatu set atribut organisasi, yang mungkin disebabkan oleh cara-cara organisasi atau subsistem, terhadap anggota dan lingkungannya. (Muhammad, 2009) Iklim organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota organisasi bertingkah laku dan berorganisasi. Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota organisasi untuk berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramahtamah dengan anggota yang lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Wayne Pace dan Faules (2005) mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi, yaitu: a. Kepercayaan b. Pembuatan keputusan bersama c. Pemberian dukungan d. Keterbukaan e. Perhatian atas tujuan berkinerja tinggi (Kriyantono 2007 : 311)

15 23 Dalam buku Muhammad (2009: 86-87) menjelaskan yang menjadi persoalan utama dari iklim komunikasi adalah hal-hal berikut: a. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi a. Apakah anggota organisasi merasa puas dengan atasan, teman beekrja dan bawahan sebagai sumber informasi b. Berapa pentingnya sumber-sumber itu c. Apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya d. Apakah sumber-sumber terbuka terhadap komunikasi b. Persepsi mengenai tersedianya informasi bagi anggota organisasi a. Apakah jumlah informasi yang diterima cocok atau tepat dengan topic-topik yang penting dari sumber informasi b. Apakah informasi itu berguna c. Apakah balikan informasi dikirimkan kepada sumber yang tepat. c. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri a. Berapa banyaknya anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi mereka b. Apakah tujuan dan objektif dipahami c. Apakah orang diberi sokongan dan dihargai d. Apakah sistem terbuka terhadap input dari anggotanya. I.5.5). Peranan Pimpinan Terhadap Iklim Komunikasi Organisasi Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan maka hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi dapat menjadi renggang atau lemah, karena tidak ada yang membimbing, tidak ada yang memandu dan memberi contoh dengan baik bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Davis mengatakan tanpa kepemimpinan, suatu organisasi adalah kumpulan orang-orang dan mesin-mesin yang tidak teratur (kacau balau).

16 24 Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi (membujuk) orangorang lain untuk mencapai tujuan dengan antusias (dalam Reksohadiprodjo dan Hani 1992: 286) Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya bergantung pada kepemimpinannya, yaitu apakah kepemimpinan tersebut mampu menggerakkan semua sumber daya manusia, sumber daya alam, sarana, dana, dan waktu secara efektif, efisien serta terpadu dalam prosesnya, karena itu kepemimpinan adalah inti dari organisasi (Kartono, 2010). Demikian halnya dalam sebuah iklim komunikasi seorang pimpinan memegang peran yang sangat penting, pimpinan mencerminkan bagaimana organisasi yang dipimpinnya. Mutu dan kualitas perusahaan menjadi cerminan dari mutu dan kualitas dari pimpinannya. Seorang pimpinan perlu memperhatikan bagaimana iklim yang sedang berlangsung dalam organisasinya, hal ini dapat dilakukan dengan meluangkan waktu lebih banyak dan memberi perhatian pada setiap jaringan komunikasi, baik jaringan komunikasi formal seperti komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah dan komunikasi horizontal dan juga jaringan komunikasi informal yaitu dengan munculnya desas-desus atau selentingan. I.5.6). Kepuasan Kerja Pengertian kepuasan kerja diantaranya apa yang dikemukakan Robbins (2001) bahwa kepuasan kerja adalah sikap suatu umum terhadap suatu pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang

17 25 pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Kepuasaan kerja merupakan suatu sikap yang dimiliki oleh para individu sehubungan dengan jabatan atau pekerjaan mereka. Siagian (1999) mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seorang yang bersifat positif maupun negatif tentang pekerjaannya. Pendapat lain bahwa kepuasan kerja yaitu keadaan emosional yang meyenangkan dan yang tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya Handoko (2000). Selain itu pendapat Indrawidjaja (2000) bahwa kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, maka pengertian kepuasan kerja menyangkut berbagai hal seperti kognisi, emosi dan kecenderungan perilaku seseorang. (dalam Winardi, 2007 : 217) Perilaku seserang atau karyawan dalam organisasi diterjemahkan menjadi bagaimana karyawan tersebut melaksanakan tugas yang diberikan atasan dan sejauhmana tanggung jawabnya terhadap tugas tersebut. Beberapa hal yang menentukan kepuasan kerja sebagaimana yang diungkapkan oleh Robbins (2001): ( 1. Kerja yang secara mental menantang pegawai yang cenderung menyukai pekerjaan yang memberikan kesempatan menggunakan ketrampilan dan kemampuan dalam bekerja.

18 26 2. Gagasan yang pantas pegawai menginginkan sistem upah/gaji dan kebijakan promosi yang adil, tidak meragukan dan sesuai dengan pengharapan mereka. 3. Kondisi kerja yang mendukung pegawai peduli lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik. 4. Rekan sekerja yang mendukung adanya interaksi sosial antara sesama pegawai yang saling mendukung menghatar meningkatkan kepuasan kerja. 5. Jangan lupakan kesesuaian antara kepribadian pekerjaan. Holand dalam Robbins (2001) mengemukakan bahwa kecocokan yang tinggi antara kepribadian seorang pegawai dan pengharapan akan menghasilkan individual yang lebih terpuaskan. 6. Ada dalam gen bahwa 30 % dari kepuasan individual dapat dijelaskan oleh keturunan. Hasil riset lainnya megemukakan bahwa sebagian besar kepuasan beberapa orang diketemukan secara genetis. I.5.7). Pengaruh Iklim Terhadap Kepuasan Kerja Iklim komunikasi menjadi pendukung dalam komunikasi organisasi, iklim yang positif memiliki pengaruh terhadap kepuasan komunikasi. Kepuasan komunikasi muncul disebabkan adanya ketepatan antara yang

19 27 diharapkan dengan kenyataan. Maka saat kepuasan komunikasi tercapai, akan berpengaruh terhadap tercapainya juga kepuasan kerja. Iklim memang sering dinyatakan sebagai fungsi dari bagaimana kepuasan anggota terhadap komunikasi (Litwin dan Stringer, 1968) (dalam Pace dan Faules, 2005). Iklim terdiri dari suatu citra gabungan entitas atau fenomena global, sepertri komunikasi atau organisasi, dan kepuasan menggambarkan reaksi afektif individu atas hasil-hasil yang diinginkan yang berasal dari komunikasi yang terjadi dalam organisasi, yang hendak disampaikan di sini adalah seringkali iklim dianggap sebagai faktor mutlak yang menyebabkan kepuasan dalam organisasi. Padahal banyak analisis mengenai kepuasan komunikasi yang menunjukkan banyak dimensi lain yang lebih stabil sebagai faktor kepuasan komunikasi, misalnya, sejauh mana komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para pegawai untuk memenuhi tujuan organisasi dan untuk berpihak kepada organisasi atau sejauh mana penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan dan mau menawarkan bimbingan untuk memecahkan persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. (Pace dan Faules, 2005). Kepuasan komunikasi menjadi sebab dari kepuasan kerja. Kepuasan ini tidak hanya semata-mata disebabkan oleh iklim, memang iklim memiliki andil yang besar, namun masih terdapat hal lain yang menyebabkan kepuasan kerja tersebut. Dampak ini hanya terbatas pada kepuasan saja, meskipun banyak pendapat yang mengatakan kepuasan akhirnya menyababkan kinerja

20 28 karyawan yang tinggi, namun pendapat ini tidak didukung oleh fakta-fakta yang akurat. (Winardi, 2007). Berarti kepuasan tidak memacu para individu untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi. I.6. Kerangka Konsep Dari beberapa teori yang telah diuraikan pada kerangka teori maka langkah selanjutnya adalah merumuskan kerangka konsep sebagai hasil dari suatu pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai (Nawawi, 1995:40). Konsep adalah penggambaran fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995:33). Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang dijui kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasioanalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya faktor atau unsur yang lain (Nawawi, 1995:40). Variabel bebas dalam penelitian ini

21 29 adalah iklim komunikasi organisasi di Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau unsur atau faktor yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena variabel lain (Nawawi, 1995:40). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai. I.7. Model Teoritis Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut : Gambar 1 Model Teoritis Variabel bebas (X) Iklim Komunikasi organisasi Variabel Terikat (Y) Kepuasan kerja karyawan Karakteristik Responden

22 30 I.8. Operasional Variabel Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka dibuat operasional variabel untuk membentuk suatu kesatuan dan dan memudahkan pemecahan masalah, yakni sebagai berikut:

23 31 Tabel 1 Operasional Variabel Variabel teoritis 1. Variabel Bebas (X) Iklim Komunikasi Organisasi a. Kepercayaan Variabel operasional b. Pembuatan keputusan bersama c. Pemberian dukungan d. Keterbukaan e. Tujuan kinerja yang tinggi 2. Variabel Terikat (Y) Kepuasan Kerja Karyawan a. Gaji/upah b. Pekerjaan c. Peluang promosi d. Supervisor e. Para rekan sekerja 3. Karakteristik Responden a. Umur b. Jenis kelamin c. Lama Bekerja d. Jenis Pekerjaan/ Seksi (Sie)

24 32 I.9. Defenisi Operasional Defenisi operasioanal merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Defenisi operasioanal adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Defenisi operasional juga merupakan informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel sama (Singarimbun, 1995:46). Maka variabel variabel yang perlu didefenisikan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas a. Kepercayaan : persepsi anggota organisasi terhadap seberapa jauh atasan, bawahan, sesama rekan kerja yang dapat dipercaya. b. Pembuatan keputusan bersama : persepsi anggota organisasi terhadap keterlibatannya dalam proses pembuatan keputusan bersama c. Pemberian dukungan : persepsi anggota organisasi terhadap perhatian atau dukungan organisasi pada karyawannya dan dukungan karyawan pada organisasinya d. Keterbukaan : persepsi anggota organisasi terhadap keterbukaan organisasi terhadap informasi yang dianggap penting bagi anggota dan kemudahan anggota dalam memperoleh informasi e. Tujuan Kinerja yang Tinggi : persepsi anggota organisasi tentang keinginan anggota organisasi untuk selalu memiliki tingkatan kinerja tinggi.

25 33 2. Variabel Terikat a. Gaji/upah : jumlah gaji atau upah yang diterima dan kelayakan imbalan tersebut. b. Pekerjaan : tingkat dimana tugas-tugas pekerjaan dianggap menarik dan memberikan peluang untuk belajar dan menerima tanggung jawab c. Peluang-peluang promosi : tersedianya peluang untuk mencapai kemajuan dalam jabatan d. Supervisor : kemampuan sang supervisor untuk menunjukkan perhatian terhadap para karyawan e. Para rekan sekerja : tingkat dimana para rekan sekerja bersikap bersahabat, kompeten dan saling bantu membantu. I.10. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan yang merupakan dugaaan atau terkaan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion, hipotesis merupakan penghubung antara teori dan dunia empiris (Rakhmat, 2007:14). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho: Tidak terdapat hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan kepuasan kerja karyawan Bank Sumut cabang Medan Sukaramai Ha: Terdapat hubungan antara iklim komunikasi organisasi dan kepuasan kerja karyawan Bank Sumut cabang Medan Sukaramai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri demikian pula halnya di dalam

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Iklim Komunikasi Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id b A. Iklim Organisasi Payne dan Pugh (1976)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi organisasi Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat meningkat. Cara kerja di setiap organisasi senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Komitmen organisasi 1. Pengertian Komitmen merupakan perilaku seseorang terhadap organisasi atau perusahaan dimana individu tersebut bisa bersikap tegas dan berpegang teguh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA (STUDI KORELASIONAL IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL HOTEL GRAND ANTARES INDONESIA MEDAN) IKA LIANI MANURUNG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tenaga Kerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga kerja adalah salah satu komponen dari perusahaan dan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam operasional perusahaan. Menurut Biro Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam setiap pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan sisi afektif atau emosi. Seperti yang di kemukakan oleh Martoyo

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. RW, bahkan dari anak-anak keanggotaan sebuah organisasi sudah dimulai

BAB II URAIAN TEORITIS. RW, bahkan dari anak-anak keanggotaan sebuah organisasi sudah dimulai 34 BAB II URAIAN TEORITIS II.1. Komunikasi Organisasi Setiap orang pasti menjadi anggota sebuah organisasi, mulai dari anggota organisasi yang kecil sampai ke taraf organisasi yang besar, seseorang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklim perekonomian yang semakin kompleks saat ini setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menunjukkan sifat kepemimpinan yang sangat penting artinya bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Iklim komunikasi organisasi, menurut Pace dan Faules (2005 :147) merupakan gabungan dari persepsi-persepsi, berkenaan dengan peristiwa komunikasi, perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi

Lebih terperinci

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO

PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI BANK PRISMA DANA MANADO FADLY PANGUMPIA 080815028 Email: fadlyputra920@mail.com ABSTRAK Melihat bahwa dalam pelaksanaan iklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun kecil. Pada organisasi berskala besar,

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) KEPEMIMPINAN DAN IKLIM KOMUNIKASI (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU) NOVIA SAREPA GINTING 100904057 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat dilepaskan dari peran pemimpinnya. Dalam suatu perusahaan, seorang pemimpin bukan semata-mata

Lebih terperinci

MAKALAH UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI YANG KONDUSIF DI SEKOLAH

MAKALAH UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI YANG KONDUSIF DI SEKOLAH MAKALAH UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI YANG KONDUSIF DI SEKOLAH Oleh : SULASTRI, S. PD., M. PD. NIP. 19811001 200812 2 004 JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Definisi Kepuasan Kerja Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari interaksi antara individu-individu organisasi yaitu interaksi antara semua orang yang ada didalam organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia untuk beroganisasi. Setiap komunikasi organisasi pasti terbentuk suasana kerja atau iklim komunikasi organisasi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI

TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI II. TINJAUAN PUSTAKA A. MOTIVASI Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan-perusahaan dengan tenaga sumber daya manusia yang dominan, kepuasan kerja yang dirasakan para pegawainya adalah hal yang paling utama. Pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam internal perusahaan adalah komunikasi organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam internal perusahaan adalah komunikasi organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat sekarang ini, tidak dapat dipungkiri bahwasanya komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kemajuan perusahaan. Dengan di

Lebih terperinci

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak karyawan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perilaku Organisasi Menurut Thoha (2007:5) perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sekelompok orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan. Kepentingan yang paling mendasar yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik merupakan profesi yang unik. Sebagai seorang akuntan publik harus bersifat independent serta profesional, sebagaimana menjadi tantangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Kepuasan Kerja Guru Robbins & Judge (2012) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Komunikasi Orgaisasi Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kepuasan Kerja Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an employee feels about his or her job. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi, tampaknya merupakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Rachmat

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Rachmat BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Organisasi Definisi komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung

Lebih terperinci

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI BAB XIII TEKNIK MOTIVASI Tim LPTP FIA - UB 13.1 Pendahuluan Tantangan : 1. Volume kerja yang meningkat 2. Interaksi manusia yang lebih kompleks 3. Tuntutan pengembangan kemampuan sumber daya insani 4.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.5.LATAR BELAKANG Gaya kepemimpinan didefenisikan sebagai pola perilaku yang dilakukan seseorang pada waktu berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain. Sebagai perilaku atau cara yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia. 64 BAB V ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Dari hasil deskripsi dan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. seseorang. Menurut Wexley dan Yukl (2005: 129) kepuasan kerja adalah cara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Kerja 1. Definisi Kepuasan Kerja Menurut Kinicki dan Kreitner (2014 : 169) kepuasan kerja adalah sebuah tanggapan afektif atau emosional terhadap berbagai segi pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar misalnya aksi-aksi demonstrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (karyawan) pada perusahaan merupakan sumber daya yang harus selalu dievaluasi karena faktor penentu keberhasilan dan penentu masa depan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Faktor manusia sebagai faktor modal merupakan sumber daya yang sangat berperan dalam mencapai tujuan. Efisien dan efektifnya suatu organisasi sangat tergantung

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang penting seperti pabrik, atau suatu organisasi secara keseluruhan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Iklim organisasi (Organizational climate) Menurut Davis dan Newstrom (1985) iklim organisasi adalah lingkungan didalam mana para pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuat perusahaan secara maksimal berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuat perusahaan secara maksimal berlomba-lomba untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Era globalisasi membuat perusahaan secara maksimal berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik guna mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Persaingan saat ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja menurut Martoyo (2004:132) adalah keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work performance atau job performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan organisasi, dan secara keseluruhan ditentukan oleh cara berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Komponen-komponen yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan sentral dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan sentral dari sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam sebuah organisasi, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan sentral dari sebuah organisasi. Disamping

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori Teori merupakan perangkat yang vital dan menentukan dalam arah sebuah pemecahan masalah dalam penelitian. Peneliti akan mampu memahami, memprediksi dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu

BAB I PENDAHULUAN. seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu elemen penting yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kepuasan Kerja (Sutrisno, 2009:74) menyatakan terdapat beberapa konsep tentang kepuasan kerja, yang pertama kepuasan kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Motivasi Perawat 1. Definisi Sarwono (2000) dalam Sunaryo (2004) mengemukakan, motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan unsur pokok pada suatu organisasi karena di dalam organisasi terdapat interaksi sosial berlandaskan adanya pertukaran makna. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang terus menerus

Lebih terperinci

159) yaitu, kepercayaan, pembuatan keputusan partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas,

159) yaitu, kepercayaan, pembuatan keputusan partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas, 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Iklim komunikasi organisasi dalam penelitian ini akan dikaitkan dengan kepuasan komunikasi organisasi seperti yang telah dinyatakan oleh Litwin dan Stringer juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di Indonesia hal ini tentunya berdampak positif terhadap makin tingginya peningkatan jumlah perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Kerja 2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Kepuasan kerja bukanlah berarti seberapa keras atau seberapa baik seseorang bekerja, melainkan seberapa jauh seseorang menyukai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor-faktor

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pemerintah didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi Lembaga Pemerintah yang berorientasi sosial, tujuan utamanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindungi manusia dari pengaruh alam, sementara pendapatan merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sosial Ekonomi Masyarakat Kehidupan sosial ekonomi adalah hal-hal yang didasarkan atas kriteria tempat tinggal dan pendapatan. Tempat tinggal yang dimaksud adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan agar dapat berperan dalam pembangunan negara. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pembangunan agar dapat berperan dalam pembangunan negara. Untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan sebagai organisasi yang mempunyai pengaruh besar menunjang pembangunan agar dapat berperan dalam pembangunan negara. Untuk itu diperlukan adanya usaha manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Peneliti ingin mengambil tema tentang budaya komunikasi di organisasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan peneliti ingin menelitinya dan menarik untuk dikaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan efektivitas kerja yang positif bagi pegawai. Adanya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), karena secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi atau perusahaan pada umumnya memiliki tujuan-tujuan tertentu, dimana tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini menerangkan tentang pengertian serta konsep dari judul penelitian yang peneliti lakukan. 1. Komunikasi Organisasi a. Definisi Komunikasi Organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konflik Kerja 1. Pengertian Konflik Kerja Dalam setiap organisasi, agar setiap organisasi berfungsi secara efektif, maka individu dan kelompok yang saling bergantungan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang ditemui setiap individu dalam kehidupannya. Ketidakmampuan mereka sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada perkembangan perekonomian dan juga sumber daya manusia. Proses perekonomian yang terjadi

Lebih terperinci

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. Masing-masing individu meletakkan titik berat yang berlainan mengenai kebutuhan dan keinginannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU Robertus Robet Robertus_robet@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Untuk upaya mendapatkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam organisasi atau perusahaan, komunikasi memiliki peran penting. Komunikasi yang dibangun dalam organisasi hendaknya dijalin dalam suatu hubungan yang baik terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu terus berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya pelaksanaan bentuk-bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja guru berkaitan dengan peran penting dalam mewujudkan keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah organisasi. Dalam kegiatan berorganisasi sehari-hari komunikasi merupakan suatu tindakan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Robbins & Coulter (2011) manajemen melibatkan aktivitas aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu komunikasi dalam hal penyebaran informasi kini berkembang sangat luas. Manusia di dalam hidupnya harus berkomunikasi, karena setiap manusia selalu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. 1.1 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 7 DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii vi x xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Perumusan Masalah 7 1.3 Tujuan Penelitian 7 1.4 Manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Tangerang yang bergerak pada bidang pengelolaan air minum untuk masyarakat sekitar wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap organisasi harus mampu menghadapi tantangan bagaimana menganalisis, memanfaatkan dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan pegawai untuk menjamin bahwa tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang pemimpin memegang peran penting dalam eksistensi dan perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang pemimpin berperan menggerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua pekerjaan yang ada di dalam setiap organisasi diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan baik antar rekan kerja harus dibina.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. masalahpada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. masalahpada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalahpada ruang lingkup karyawan,

Lebih terperinci