Khotbah Jangkep Minggu, 2 Oktober 2011 Pekan Biasa Ke Dua Puluh Tujuh (Merah) HP I I & H P K D MANISKAH BUAHMU?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Khotbah Jangkep Minggu, 2 Oktober 2011 Pekan Biasa Ke Dua Puluh Tujuh (Merah) HP I I & H P K D MANISKAH BUAHMU?"

Transkripsi

1 Khotbah Jangkep Minggu, 2 Oktober 2011 Pekan Biasa Ke Dua Puluh Tujuh (Merah) HP I I & H P K D MANISKAH BUAHMU? Bacaan I: Yesaya 5:1-7, Tanggapan Mazmur 80:7-15 Bacaan II: Filipi 3:4b-14, Bacaan III: Injil Matius 21:33-46 Dasar Pemikiran Kegiataan Pekabaran Injil dan Perjamuan Kudus bahkan perjamuan makan bersama warga gereja dengan tetangga sekitarnya bisa menjadi sebuah kesatuan yang saling terkait. Untuk itu perlu dilandasi kesediaan memilih hidup dalam keadilan dan kebenaran yang berpihak pada pengembangan kehidupan sebagai tanda hadirnya Kerajaan Allah. Keterangan Tiap Bacaan Yesaya 5:1-7 Dalam Alkitab, Tuhan tidak digambarkan dengan menekankan kesucian, keabsolutan, dan sifat tak terbatas-nya yang memperlebar jurang antara Tuhan dan manusia. Alkitab menggambarkan Tuhan berinteraksi dengan manusia seperti petani dengan kebun anggurnya. Dengan memilih bangsa Israel bukan berarti Tuhan merendahkan atau meniadakan bangsa-bangsa lain. Israel harus berbuat adil dan benar supaya kehadiran Tuhan nampak dan bisa disaksiakan oleh siapapun. Mazmur 80:7-15 Tuhan adalah sahabat manusia dalam mengarungi kehidupan ini. Manusia melibatkan Tuhan sehingga merasa perlu berbicara dengan-nya. Yang dibicarakan bukan hanya pikiran, tetapi juga perasaan. Umat mengungkapkan uneg-uneg dan respon yang diharapkan dari Tuhan. Kedekatan pemasmur dengan Tuhan tampak melalui ungkapan yang termuat dalam ayat tujuh dan delapan.

2 Filipi 3:4b-14 Paulus berharap kedatangan Tuhan yang ke dua terjadi ketika dia masih hidup. Maka bagi Paulus yang terpenting adalah.mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-nya dan persekutuan dalam penderitaan-nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. (ayat 10-11). Banyak hal yang oleh Paulus semula dianggap penting menjadi kurang penting dibanding pengenalannya akan Kristus (ay. 4b-8). Injil Matius 21:33-46 Bangsa Yahudi itu unik. Tuhan telah memilih bangsa Yahudi, bahkan Yesus diutus ke tengah-tengah mereka. Namun mereka menolak bahkan menyalibkan-nya. Memang ada juga yang percaya dan menjadi cikal bakal gereja mula-mula. Keadaan ini justru menjadi dasar dikabarkannya Injil ke mana-mana. Meski Tuhan memilih bangsa Yahudi, tetapi mereka tetap sederajat dengan bangsa-bangsa lain. Panggilan untuk menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah adalah bagi semua bangsa. Renungan atas Bacaan Selamat Ulang Tahun, ya. Demikian kalimat yang biasa kita dengar atau ucapkan ketika ada seseorang yang berulang tahun. Mengapa kalimat itu diucapkan? Apakah karena prestasi, kehebatan, atau kebaikan orang yang berulang tahun? Tidak. Kita sedang merayakan kehidupan. Kita menerima hidup orang itu maupun hidup kita sendiri. Kita menerima keberadaan orang itu apa adanya. Kita juga ingin keberadaan kita diterima oleh orang itu apa adanya. Hidup itu sendiri merupakan anugerah yang patut dirayakan. Ucapan selamat ulang tahun tidak terkait dengan prestasi atau kehebatan seseorang. Sebelumnya saya tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu. Sekarang karena bertepatan dengan ulang tahunmu kamu berprestasi dan berbuat baik padaku, maka saya ucapkan selamat ulang tahun, ya. Sebuah kalimat yang aneh. Sebaliknya ucapan selamat ulang tahun justru berdaya guna ketika ditujukan kepada orang yang sedang dalam kelemahan, keterbatasan, kekurangan, atau keterpinggiran. Ucapan itu menjadi sarana untuk berpihak kepada mereka yang membutuhkan persahabatan dan keadilan. Orang yang relasinya sedang terganggu, bermusuhan, saling berolok-olok atau mencederai sulit mengucapkan selamat ulang tahun. Ucapan selamat ulang tahun adalah ungkapan pulihnya hubungan dalam kehidupan. Orang yang sedang bermasalah merindukan pemulihan itu. Engkau membuat kami menjadi pokok percederaan tetangga-tetangga kami, dan musuh-musuh kami mengolok-olok kami. Ya Allah semesta

3 alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-mu bersinar, maka kami akan selamat. (Maz. 80:7-8) Minggu ini kita merayakan ulang tahun Hari Pekabaran Injil Indonesia dan Hari Perjamuan Kudus Sedunia. Apa maknanya kalau kita merayakannya? Adakah peranan Pekabaran Injil dan Perjamuan Kudus dalam merayakan kehidupan? Atau malah menyebabkan persoalan atau rusaknya hubungan antar orang atau komunitas? Harmonisasi/Benang Merah Bacaan Leksionari Tuhan memilih bangsa Israel (Yes 5:7) bukan berarti memandang rendah bangsa lain (Mat 21:43). Bangsa Israel atau umat percaya dipanggil untuk hidup dalam relasi yang benar dengan sesamanya (Mzm 80:7-8), diawali dari kesadaran memilih membela kehidupan yang menampakkan diri dalam kelemahan dan penderitaan (Flp 3:10-11). Pokok dan Arah pewartaan Memahami Pekabaran Injil sebagai kesediaan bekerja sama dengan agama/komunitas lain dalam menghadapi problem kehidupan di dunia ini. Kesediaan itu merupakan tanda kehadiran Kerajaan Allah. Khotbah Jangkep Gereja sebagai komunitas terbuka Orang Kristen terbiasa merayakan Paskah, Pentakosta, maupun Natal. Gerejagereja tertentu merayakannya dengan mengundang tetangga yang berbeda agama atau budaya. Namun ada juga gereja yang tidak mengadakannya dengan pertimbangan ada orang berbeda agama yang tidak berkenan hadir. Akhirnya dipilih langkah alternatif, yaitu membagi berkat berupa makanan kepada tetangga. Ada gereja yang mengundang tetangga makan bersama pada perayaan ulang tahun. Seusai ibadah syukur, dilanjutkan kenduri atau makan bersama di lingkungan gereja (di dalam gedung gereja, teras, atau halaman). Dalam kenduri itu, wakil gereja mengajak warga yang hadir memanjatkan doa untuk pelayanan gereja bersama masyarakat demi kesejahteraan bersama. Doa dilanjutkan makan bersama dan ramah tamah diiringi hiburan. Suasana demikian bisa terwujud jika orang Kristen atau gereja memandang dirinya sederajat dengan yang lain. Gereja menjadi komunitas yang terbuka. Ada perjamuan kudus khusus bagi warga gereja, tetapi juga ada perjamuan bersama tetangga sekitar. Gereja menjadi komunitas yang terbuka, tetapi bagaimana memaknai Pekabaran Injil?

4 Dalam hidup ini orang tidak bisa lepas dari kegiatan memilih. Ketika seseorang memilih baju biasanya sesuai warna favoritnya. Namun jika seseorang menyukai warna merah-jambu, tidak perlu membenci warna yang lain. Ketika sedang berada di warung makan, seseorang tidak mungkin memesan semua makanan dan minuman untuk dirinya sendiri. Dia akan memilih satu jenis makanan dan minuman, tetapi tidak perlu membuang yang lain. Memilih satu dari sekian banyak alternatif adalah sebuah keniscayaan. Tidak bijaksana mengharuskan seseorang memilih seperti pilihan kita atau meniadakan alternatif yang lain. Tuhan memilih kebun anggur Di dunia ini ada banyak bangsa. Mengapa Tuhan memilih Israel sebagai kebun anggur-nya? Apa kehebatan atau keunggulan bangsa Israel dibanding bangsa lain? Alkitab tidak menjelaskannnya. Apakah dengan memilih Israel berarti Tuhan pilih kasih dan menganggap rendah bangsa lain? Tidak harus dimaknai seperti itu. Kita bisa memahami Tuhan seperti manusia, tidak lepas dari aktivitas memilih. Kita memahami keberadaan Tuhan tidak hanya secara sepihak dari sisi Tuhan yang mahasuci, absolut, dan tak terbatas. Keberadaan Tuhan kita pahami dalam kesediaan-nya berinteraksi dengan manusia. Tuhan rendah hati, berkenan mengambil posisi sejajar dengan manusia, memilih bangsa Israel sebagai kebun anggur-nya. Dengan demikian hubungan antara Tuhan dan manusia terjembatani. Seperti seseorang yang memilih jodoh atau pasangan, bukan berarti orang yang tidak dipilih menjadi jodohnya dianggap lebih rendah. Suatu saat, pasangan itu bisa saja menghadapi berbagai persoalan atau tantangan dan memerlukan inspirasi serta pembelajaran dari orang lain yang tidak dipilih sebagai pasangan. Sebagai orang yang berpasangan tentu memiliki harapan. Tuhan telah menggarap dan merawat Israel tak ubahnya seseorang merawat kebun anggur milik sendiri. Tuhan berharap kebun anggur- Nya berbuah. Sayangnya harapan dan kenyataan berbeda. Sebab kebun anggur Tuhan semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanaman-tanaman kegemaran- Nya; dinanti-nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran. (Yes. 5:7). Keadilan dan kebenaran Tuhan Buah yang diharapkan Tuhan dari umat-nya adalah keadilan dan kebenaran. Keduanya tidak bisa dipisahkan, bagaikan dua sisi keping uang logam. Namun keadilan dan kebenaran yang dijalankan manusia sering berpihak kepada yang kuat dan berpengaruh, bersifat prosedural, dan mengesampingkan rasa keadilan itu sendiri. Ada kesan untuk pelanggaran yang dilakukan oleh rakyat kecil dan miskin, hukum bersikap tegas. Sebaliknya untuk pelanggaran yang dilakukan oleh orang kuat dan berpengaruh, terkesan tumpul. Lebih cepat menjatuhkan vonis kepada orang miskin yang mencuri

5 pisang, semangka, kakao, atau buah randu daripada mengadili para koruptor. Alasannya karena mematuhi prosedur. Keadilan dan kebenaran yang tidak berpihak kepada orang lemah hanya akan menghasilkan kelaliman dan keonaran. Keadilan dan kebenaran Tuhan berpihak kepada yang lemah dan terluka. Tuhan bukan seperti dewi yang ditutup matanya dan menjaga timbangan tetap seimbang. Tuhan seperti dewi yang membawa timbangan dan matanya terbuka sedikit, tertuju kepada seekor burung kecil yang terluka sayapnya hingga tidak bisa terbang dan hinggap pada salah satu sisi timbangan. Tentu saja timbangan itu bergerak ke arah burung kecil yang terluka itu. Itulah gambaran keadilan dan kebenaran Tuhan yang berpihak kepada yang lemah dan terluka. Lemah dan terluka adalah gambaran kehidupan. Kehidupan itu cenderung rapuh, tak berdaya, perlu dibela. Sedangkan kekuatan kematian tidak usah dibela seakan sudah berkembang dengan sendirinya. Lihatlah kerinduan Rasul Paulus. Dia ingin bersekutu dengan daya kehidupan, bukan daya kematian. Kehidupan sebagaimana dijalani Yesus Kristus adalah kehidupan yang akrab dengan kelemahan dan penderitaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-nya dan persekutuan dalam penderitaan-nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. (Filipi 3:10-11) Pekabaran Injil itu membela siapa? Memahami Pekabaran Injil juga mengenai pembelaan atau keberpihakan. Pekabaran Injil sering dipahami dimaksudkan menyelamatkan jiwa-jiwa. Agama, keyakinan atau budaya lain dianggap lebih rendah dan menghambat orang masuk surga. Apa yang akan terjadi jika kita mengundang orang lain menghadiri perayaan agama kita, sedangkan kita menganggap mereka lebih rendah dan calon penghuni neraka? Tidak heran mereka menganggap kita orang yang aneh. Mereka curiga kepada kita. Kita juga curiga pada mereka, menganggap mereka secara sistematis mempengaruhi orang Kristen pindah agama. Hidup dalam kecurigaan karena kesombongan yang menganggap yang lain lebih rendah perlu pertobatan. Kita diingatkan seruan pertobatan pemazmur. Engkau membuat kami menjadi pokok percederaan tetangga-tetangga kami, dan musuh-musuh kami mengolok-olok kami. Ya Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-mu bersinar, maka kami akan selamat. (Maz. 80:7-8). Pekabaran Injil perlu dilakukan tanpa meniadakan agama lain. Semua agama menghadapi persoalan ketidakadilan, penderitaan akibat bencana alam atau penyakit berat seperti HIV/AIDS dan ancaman narkoba, kerusakan alam semakin berat, kemiskinan semakin parah. Jika orang Kristen atau gereja tidak memilih untuk terlibat mengatasi masalah-masalah itu, sedangkan agama atau komunitas lain justru lebih peduli, jangan heran kalau Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. (Matius. 21:43)

6 Kerajaan Allah adalah mengenai membela pengembangan kehidupan saat ini. Kerajaan Allah, yang tadinya dibayangkan jauh di atas sana, telah dihadirkan Yesus di bumi ini. Mengabarkan Injil adalah menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah. Tanda itu nampak ketika gereja menjadi komunitas yang terbuka. Tidak hanya melayani perjamuan kudus untuk warga gereja, tetapi juga mengadakan perjamuan bersama dengan siapa saja di luar batas tembok gereja. Kehidupan siapa saja dalam keragaman layak untuk dirayakan. Lalu saat gereja kita berulang tahun, tetangga kita dengan nyaring akan berucap, Selamat ulang tahun ya. Amin. Rancangan Bacaan Alkitab: Berita anugerah : Filipi 3:10-11 Petunjuk hidup baru : Mazmur 80:7-8 Nats Persembahan : Yesaya 5:7 Rancangan Nyanyian Pujian: Nyanyian Pembuka : KJ. 21:1,2 Nyanyian Penyesalan : KJ. 23:1,2,3 Nyanyian Kesanggupan : KJ. 39:1,2,3 Nyanyian Persembahan : KJ. 428: 1-5 Nyanyian Penutup : KJ. 338: 1-4

7 Khotbah Jangkep Minggu, 2 Oktober 2011 Pekan Biasa Kaping Pitu Likur (Abang) Dinten Pakabaran Injil ing Indonesia; Dinten Bujana Suci Sajagad PUNAPA MANIS WOH GESANG KITA? Waosan I: Yesaya 5:1-7, Tanggapan: Jabur 80:7-15; Waosan II: Filipi 3:4b-14, Waosan III: Injil Mateus 21:33-46 Khotbah Jangkep Greja minangka patunggilan ingkang tinarbuka Sampun salimrahipun tiyang Kristen mahargya Paskah, Pentekosta punapa dene Natal. Greja-greja tertemtu mahargya kanthi ngulemi tangga tepalih ingkang beda agami lan kabudayan. Nanging wonten greja ingkang boten ngawontenaken kados kasebat jalaran panglimbangipun wonten tiyang beda agami ingkang boten karsa ngrawuhi ing pahargyan dinten riyaya Kristen. Tundhonipun dipuntetepaken cara sanes inggih punika kanthi mbage berkah dhateng tangga-tepalih. Wonten greja ingkang ngulemi tangga-tepalih kembul bujana ing wekdal pengetan tanggap warsa kadiwasanipun. Sasampunipun pangibadah ucap sokur kalajengaken kendhuren utawi kembul bujana ing wewengkon greja saged ing nglebet gedhong greja, wonten ing teras, wonten ing latar lan sapiturutipun. Ing adicara kendhuren kasebat, wakiling greja ngatag warga ingkang sami rawuh ngunjukaken pandonga kangge paladosaning greja sesarengan masyarakat murih kababaring karaharjan. Sasampunipun pandonga kalajengaken kembul bujana lan wekdal wawan rembag kanthi mardika sinegahan hiburan sawatawis. Kawontenan makaten punika kawujud menawi tiyang Kristen utawi greja mawas bilih dhirinipun punika tunggal drajat kaliyan tiyang sanes. Greja dados patunggilan utawi pepanthan ingkang tinarbuka. Wonten kembul bujana mirunggan kangge para warganing pasamuwan, nanging ugi wonten kembul bujana sesarengan kaliyan tangga tepalih ing sakiwa-tengening greja. Greja dados patunggilan utawi pepanthan ingkang tinarbuka, nanging kados pundi anggenipun paring makna bab ngabaraken Injil? Gesangipun boten saged dipun pethal saking tumindak milih. Nalika satunggaling tiyang milih rasukan limrahipun sami kaliyan werni ingkang dipun remeni. Nanging

8 menawi wonten tiyang ingkang remen werni jambon, piyambakipun boten prelu sengit dhateng werni sanesipun. Nalika wonten ing warung, satunggaling tiyang boten badhe pesen sadaya tetedhan lan omben-omben kangge piyambakipun. Tiyang kasebat kedah milih setunggal jinis tetedhan lan omben-omben, lan boten prelu sengit dhateng jinising tetedhan lan omben-omben sanesipun. Miji satunggaling jinis utawi prakawis saking sawarnining jinis ingkang wonten punika prakawis limrah, nanging boten wicaksana menawi lajeng meksa tiyang sanes nampi pilihan kita lan ngicali pilihan sanesipun. Gusti miji pakebonan anggur Ing jagad punika kathah sanget jinising bangsa. Kenging punapa Gusti miji Israel dados pakebonan angguripun? Punapa ta kaunggulanipun Israel katandhingaken bangsa sanes? Kitab Suci pancen boten paring katrangan bab kasebat. Punapa kanthi miji Israel ateges Gusti ban cindhe ban ciladan lan ngremehaken bangsa sanes? Temtunipun sampun ngantos dipun-paringi makna ingkang makaten punika. Kita kedah saged mawang Gusti kadosdene manungsa, dene Panjenenganipun boten saged uwal saking tumindak milih utawi miji. Kita nyumerepi kawontenanipun Gusti boten saking satunggal pihak inggih punika Panjenenganipun mahasuci lan tanpa wates panguwaosipun. Kawontenanipun Gusti Allah kedah kita wawas dene Panjenenganipun karsa sesambetan kaliyan manungsa. Gusti karsa andhap asor manahipun, temah karsa nyami warni kaliyan manungsa utawi nyamekaken drajatipun kaliyan manungsa, miji Israel dados pakebonan angguripun Gusti. Kanthi makaten sesambetan antawisipun Gusti lan manungsa kaanyaraken. Kados dene tiyang ingkang milih jodho utawi sisihan, boten ateges tiyang ingkang boten kapiji dados sisihanipun punika kaanggep remeh utawi asor. Satunggaling wekdal, tiyang sesemahan kasebat nemahi prakawis utawi ruwet renteng lan merlokaken pamawas saha piwulang saking tiyang sanes ingkang boten kapiji dados sisihanipun. Minangka tiyang ingkang sesemahan mesthinipun nggadhahi gegadhangan. Gusti sampun ngreksa lan ngrimati Israel kados dene satunggaling tiyang ngrimati pakebonan angguripun piyambak. Gusti ngajeng-ajeng pakebonan angguripun ngedalaken woh. Emanipun pangajeng-ajeng lan kasunyatan beda. Amarga pakebonane anggur Sang Yehuwah Gustine sarwa tumitah iku turune Israel, lan para wong Yehuda iku tetanduran kang diremeni; kang diajeng-ajeng kaadilan, nanging kang ana mung tindak ambek siya, kang diantos-antos kabeneran nanging, kang ana mung kaonaran (Yes. 5:7).

9 Kaadilan lan kaleresanipun Gusti Wohing gesang ingkang kinersakaken dening Gusti tumrap umatipun inggih punika kaadilan lan kaleresan. Kekalihipun boten saged kapethal, kados dene arta logam ingkang boten saged kapethal kalih sisihipun. Nanging kaadilan lan kaleresan ingkang katindakaken dening manungsa asring ngener dhateng ingkang gadhah panguwaos lan pangaribawa, sipatipun keras lan nyingkiraken raos kaadilan. Tuwuh pamawas, panerak ingkang dipun-tindakaken dening rakyat alit lan tiyang miskin kedah dipun-tanduki kanthi pranatan ingkang gumathok. Kosok wangsulipun panerak ingkang dipuntindakaken dening tiyang kumawaos lan gadhah pangaribawa bab jejeging pranatan kethul. Langkung cepet ndhawahaken pidana dhateng tiyang miskin ingkang mandung gedhang, semangka lan woh randhu katimbang ngadili tiyang ingkang nylingkuhaken arta (utawi koruptor), pawadanipun netepi trap-trapaning pranatan. Kaadilan lan kaleresan ingkang boten mihak dhateng tiyang ringkih badhe nguwohaken ambek siya lan kaonaran. Kaadilan lan kayektenipun Gusti mihak dhateng tiyang ringkih lan kesrakat. Gusti boten kados dewi ingkang nutup netra lan njagi timbangan supados tetep satimbang. Gusti kados dene dewi ingkang mbekta timbangan lan mripatipun binuka sekedhik, nuju dhateng peksi alit ingkang semplah elaripun temah boten saged mabur lan menclok ing salah satunggaling sisih timbangan kasebat. Temtunipun timbangan punika badhe obah nuju dhateng peksi alit ingkang sakit kasebat. Inggih makaten punika gambaraning kaadilan lan kayektenipun Gusti ingkang mihak dhateng tiyang ingkang ringkih lan nandhang. Ringkih lan nandhang punika gambaraning gesang. Gesang punika condhong ringkih, boten gadhah daya lan prelu dipun-belani. Dene daya pepejah ingkang boten prelu dipun-belani malah ngrembaka. Mirsanana kangenipun Rasul Paulus. Piyambakipun kepengin makempal kanthi daya gesang, sanes daya pepejah. Gesang kados ingkang dipun lampahi dening Gusti Yesus punika gesang ingkang rumaket kaliyan kawontenan ringkih lan nandhang. Kang dakkarepake yaitu wanuh marang Panjenengane lan dayane wungune lan manunggil ing sajrone sangsarane, temahan aku dadi madha rupa lan Panjenengane ana ing sedane, supaya wekasane aku oleh patangen saka ing antarane wong mati (Filipi 3:10-11). Pakabaran Injil punika mbelani sinten? Nyumerepi bab pakabaran Injil punika ugi magepokan kaliyan prakawis mbelani lan mihak. Pakabaran Injil asring dipun wawas milujengaken jiwa-jiwa. Agami, kayakinan utawi budaya sanes kaangep langkung ringkih lan damel randhating tiyang mlebet swarga. Punapa ingkang badhe kalampahan menawi kita ngulemi tiyang sanes ngrawuhi ing pahargyan agami kita, kamangka kita nganggep tiyang kasebat langkung asor

10 drajatipun lan ing mangke badhe manggen ing naraka? Saged kemawon tiyang-tiyang kasebat badhe nganggep kita punika tiyang ingkang boten limrah. Saged kemawon tiyang-tiyang sanes cubriya dhateng kita. Kita ugi cubriya dhateng tiyang sanes, nganggep tiyang sanes ingkang njalari wontenipun tiyang Kristen pindhah agami utawi murtad. Gesang ing salebeting cubriya awit raos gumunggung ingkang nganggep tiyang sanes ingkang langkung asor kedah mratobat. Kita kaengetaken lumantar piwulangipun juru masmur. Paduka dadosaken rerebatanipun para tangga-tepalih, saha sami cinampahan ing mengsah-mengsah kawula. Dhuh Gusti Allahipun sarwa ingkang dumadi, kawula mugi sami Paduka pulihaken, mugi karsaa nyunaraken wadana Paduka, temah kawula sami manggih wilujeng (Jabur Masmur 80:7-8). Pakabaran Injil kedah dipun tindakaken tanpa nyengiti agami sanes. Sadaya agami ngadhepi wontenipun tumindak boten adil, panandhang awit bencana alam, sesakit kados dene HIV/AIDS lan pangancaming narkoba kangge nenemam, jagad ingkang sangsaya risak kawontenanipun, kamiskinan sangsaya kathah lan sapiturutipun. Menawi tiyang Kristen utawi greja boten milih ndherek tumut tumandang damel ngrampungi prakawis-prakawis kasebat, kamangka agami lan golongan sanes malah langkung migatosaken dhateng prakawis-prakawis kasebat sampun ngantos eram menawi Kratoning Allah bakal kapundhut saka ing kowe lan bakal kaparingake marang sawijining bangsa kang bakal metokake wohe (Mateus 21:43). Kratoning Allah punika magepokan kaliyan prakawis mbelani ngrembakaning gesang samangke. Kratoning Allah ingkang sakawit kagambaraken wonten ing nginggil ngrika, sampun dipun-rawuhaken Gusti Yesus ing jagad punika. Ngabaraken Injil punika mbabar tandha-tandha Kratoning Allah. Pratandha punika kababar nalika greja minangka patunggilan purun mbikak manahipun saha pamawasipun. Boten namung ngladosaken bujana suci tumrap warganing pasamuwan, nanging ugi mbabar kembul bujana sesarengan sok sintena ingkang wonten ing sanjawining wates tembok greja. Gesangipun tetiyang ing salebeting kawontenan ingkang beda-beda pantes dipunregengaken. Temah nalika greja kita mengeti tanggap warsa kadiwasaning pasamuwan, tangga-tepalih kita kanthi suwanten nengsemaken ngucap: Sugeng tanggap warsa nggih. Amin.

11 Rancangan Waosan Kitab Suci: Pawartos Sih Rahmat : Filipi 3:10-11 Pitedah Gesang Anyar : Jabur Masmur 80:7-8 Pangatag Pisungsung : Yesaya 5:7 Rancangan Kidung Pamuji: Kidung Pamuji : KPK. 22:1,2 Kidung Panalangsa : KPK. 49:1-3 Kidung Kasanggeman : KPK. 171:1,2 Kidung Pisungsung : KPK. 319:1-3 Kidung Pangutusan : KPK. 318:1-3

12 Khotbah Jangkep Minggu, 9 Oktober 2011 Pekan Biasa Ke Dua Puluh Delapan/Pembukaan Bulan Keluarga IDENTITAS KELUARGA KRISTEN: MEMBUTUHKAN KOMUNITAS Bacaan I: Yesaya 25:1-9, Tanggapan: Mazmur 106:1-6, 19-23; Bacaan II: Filipi 4:1-9, Bacaan III: Injil Matius 22:1-14 Dasar Pemikiran Salah satu kelemahan keluarga Kristen adalah tidak menyatu dengan komunitasnya. Sering terdengar keluarga Kristen merasa sendirian tanpa teman saat menghadapi masalah. Khotbah ini kiranya mengingatkan akan pentingnya komunitas bagi keluarga Kristen. Bahkan kebutuhan akan komunitas juga menjadi identitas keluarga Kristen. Keterangan Tiap Bacaan Yesaya 25:1-9 Ada penggambaran yang paralel antara Tuhan, bangsa yang kuat, dan manusia yang lemah. Tuhan menyelamatkan suatu bangsa, bangsa itu memuji Tuhan, Tuhan menjadi perlindungan bagi orang lemah dan miskin serta dari angin ribut dan panas terik. Sifat mementingkan kemampuan sendiri adalah kesombongan. Kehidupan pribadi, bangsa, dan Tuhan terjalin tak terpisahkan, selama manusia menempatkan Tuhan sebagai penyelamat yang meniadakan maut. Mazmur 106:1-6, Umat mengakui perjalanan komunitas mereka di sepanjang sejarah mengalami jatuh bangun. Nenek moyang mereka pernah tidak setia kepada Tuhan, lupa pada kebaikan Tuhan sehingga memilih menyembah berhala. Pengalaman masa lalu itu menjadi pelajaran berharga bagi komunitas umat selanjutnya. Dalam persekutuan, komunitas umat diajak besyukur dan mengingat kepada Tuhan, sekaligus memohon supaya Tuhan mengingat keberadaan mereka.

13 Filipi 4:1-9 Rasul Paulus menyebut beberapa nama beserta jasa-jasa mereka dalam pelayanannya. Hal itu berguna untuk menjaga supaya dia selalu sadar bahwa pelayanannya bisa berjalan karena dukungan komunitas. Dalam komunitas, orang percaya dimampukan untuk tidak mengandalkan pemikiran sendiri, tetapi terbuka pada damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal. Umat beroleh kesempatan menjaga pengetahuan iman yang telah diterima dalam kehidupan komunitas. Injil Mateus 22:1-14 Raja marah saat orang-orang yang diundangnya ke perjamuan kawin tidak mau datang dengan berbagai alasan. Namun raja juga marah saat ada orang yang ikut perjamuan, tetapi mengenakan pakaian yang tidak layak. Perumpamaan diakhiri dengan kalimat, Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. Hal ini membuat orang-orang yang merasa sudah terpanggil bertanya, Apa yang masih perlu saya benahi dalam menanggapi panggilan Tuhan? Renungan atas Bacaan Hidup merupakan jalinan pola normal dan interupsi. Pola normal adalah kehidupan rutin yang biasa kita jalani dan kita kenal baik. Sedangkan interupsi adalah keadaan tidak terduga yang membawa kita ke wilayah yang tidak kita kenal. Sebagai contoh, sebuah keluarga kesehariannya bekerja, mengasuh anak, dan mengurus rumah tangga. Tiba-tiba ada anggota keluarga yang sakit dan perlu perawatan khusus dengan biaya mahal. Adanya anggota keluarga yang sakit adalah contoh interupsi itu. Ada seorang rohaniwan bernama Henri Nouwen. Menjelang akhir hayatnya dia bersaksi bahwa hidup rohaninya justru berkembang dengan kesediaan menerima interupsi-interupsi. Suatu saat dia mendapat ancaman bom ketika melakukan aksi damai melawan kebijakan perang. Dia sangat takut, kemudian diajak seorang temannya beristirahat di tengah komunitas orang-orang terbelakang mental. Meski hidup dalam komunitas itu dirasakan berat, tetapi dia bisa belajar artinya menerima kelemahan, keringkihan, dan hanya berharap kepada Allah. Lain waktu dia terserempet mobil hingga harus menjalani operasi yang hampir merenggut nyawanya. Begitu dekat dengan kematian justru menjadikannya damai. Yang membuat hatinya tidak damai adalah rasa cemas jika dia mati tanpa terlebih dulu memaafkan dan dimaafkan orang lain. Berbagai interupsi itu menyadarkan dia untuk semakin membuka mata pada realita dipanggil sebagai anak Allah. Alkitab menceritakan orang-orang yang sedang berjalan-jalan di tengah keramaian persimpangan jalan. Mereka asyik dengan dunianya sendiri, hingga muncul interupsi yang tidak terduga. Interupsi itu adalah undangan datang ke pesta nikah (Mat. 22:10-12). Bagaimana sikap mereka? Menerima interupsi itu atau menolaknya? Jika menerima

14 interupsi itu, apakah pantas menyikapinya dengan asal-asalan tanpa menghormati pengundangnya? Siapakah pihak yang mengundang? Apa maksud undangan itu? Harmonisasi Bacaan Paulus memberi contoh bahwa pelayanannya membutuhkan dukungan komunitas (Fil. 4:2-3,7). Dalam komunitas, umat diajak untuk tidak melupakan Tuhan (Maz. 106:1) dan menghadirkan Tuhan melalui dukungan kepada yang lemah dan miskin (Yes. 25:4). Tuhan memanggil kita untuk mengembangkan kehudupan dalam komunitas (Mat. 22:14). Pokok dan Arah pewartaan Keluarga Kristen semakin menyadari bahwa kehidupannya tidak bisa dipisahkan dari komunitas. Komunitas juga terus memperbaharui diri sebagai komunitas pendoa dan penumbuh kembang kehidupan. Khotbah Jangkep Identitas Keluarga Kristen: Membutuhkan Komunitas Apakah identitas keluarga Kristen? Setiap orang Kristen atau keluarga Kristen bisa memberi jawab, paling tidak berdasarkan pengalaman hidupnya. Melalui khotbah ini dibagikan salah satu sudut pandang pemaknaan mengenai identitas keluarga Kristen yang ditopang oleh tiga hal, yakni: 1. Doa 2. Perlawanan pada maut 3. Komunitas Untuk melihat ketiga hal itu, bisa beranjak dari cerita nyata berikut ini. Keluarga membutuhkan komunitas Suatu hari ada pendeta yang bertemu dengan warga gereja lain. Warga itu merasa bersyukur karena bisa bertemu dengan pendeta itu. Dia yakin pertemuan itu tidak lepas dari tuntunan Tuhan. Dia pun bercerita tentang keadaan pasangannya yang sedang menderita sakit dan perlu segera dioperasi. Pasangannya tidak patah semangat, yakin bahwa Yesus adalah penyembuh, dan terbuka pada kemungkinan kesembuhan melalui upaya medis. Untuk keperluan persiapan operasi dengan segala kemungkinan termasuk pembiayaannya, warga itu mohon didoakan oleh pendeta. Mereka pun berdoa. Usai berdoa, percakapan dilanjutkan. Pendeta itu menanyakan sudah atau belumnya warga itu bercerita kepada majelis gerejanya mengenai kondisi yang dihadapi keluarganya. Warga itu menyampaikan bahwa ia belum bercerita kepada majelis gerejanya karena

15 tidak merasa yakin akan beroleh jalan keluar. Selama ini dia justru lebih dekat dengan beberapa pemimpin gereja lain dan mendapat wawasan tentang jalan keluar yang dibutuhkan dari mereka. Dia memandang bahwa dia dan keluarganya adalah orang yang lemah dan merasa tidak diperhitungkan dalam komunitasnya, tetapi diterima oleh pemimpin gereja yang lain. Dalam hati, pendeta itu merasa terkejut karena warga yang sedang menghadapi pergumulan berat itu tidak menganggap penting bercerita kepada majelisnya. Percakapan itu juga menggambarkan kecenderungan banyak orang maupun keluarga Kristen. Ketika menghadapi masalah berat tidak lupa berdoa secara pribadi, bersama keluarga, atau pendeta tetangga. Berdoa dalam keadaan demikian tentu lebih baik daripada sama sekali tidak berdoa. Namun kehidupan doa itu bisa dikembangkan lagi dengan berada atau melibatkan komunitas. Dengan melibatkan komunitas, kita tetap terjaga untuk tidak sombong dan menganggap keberhasilan sebagai perjuangan pribadi. Dengan melibatkan komunitas kita juga tidak menggantungkan pemecahan masalah kepada seseorang yang kita anggap menjadi pahlawan, tetapi jika persoalan teratasi kita bisa merasakan semua itu berkat dukungan komunitas. Kita perlu mencontoh Rasul Paulus. Dalam Filipi 4:2-3 dia mendorong agar setiap warga jemaat merasa perlu hidup sebagai komunitas yang saling mendukung. Majelis dengan kelemahan manusiawinya adalah sosok yang kehadirannnya menggambarkan adanya komunitas. Tanpa komunitas tidak ada majelis. Sebaiknya tidak perlu menempatkan majelis sebagai pahlawan, melainkan sebagai jembatan antar anggota dalam komunitasnya. Majelis bersama dengan anggota komunitas akan mendukung dalam doa sebagai pembuka pintu pada Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:7). Berada di dalam komunitas membuat kita terjaga agar tidak mengatasi persoalan dengan mengandalkan kekuatan sendiri atau membayangkan pengatasan masalah hanya seperti yang bisa dipikirkan sendiri. Komunitas perlu terus diperbaharui Di tempat lain ada seorang pendeta yang dimintai pertimbangan oleh seseorang yang bukan anggota gerejanya. Orang itu termasuk etnis yang dijadikan kambing hitam pada kerusuhan Mei Dia memiliki keponakan yang hamil karena pemerkosaan pada kerusuhan Mei Keponakan beserta keluarganya terpukul dengan keadaan itu. Mengandung janin yang tidak dikehendaki apalagi akibat perkosaan tentu sangat berat. Dengan pertimbangan demikian, orang itu bertanya mengenai bisa tidaknya diterima secara moral atau etis jika janin itu digugurkan. Menanggapi pertanyaan itu, pendeta balik bertanya mengenai kewargaan gereja orang itu. Yang ditanya tidak mau mengatakan kewargaan gerejanya. Dia hanya meminta jawaban boleh atau tidak. Pendeta tidak memberi jawaban.

16 Mengapa pendeta itu tidak memberi jawaban? Dia menyadari bahwa sebuah komunitas sangat mempengaruhi pertimbangan pengambailan keputusan etis seseorang. Jika komunitas itu tidak mau menerima kehadiran ibu dan bayi yang lahir karena perkosaan, tentu berat bagi calon ibu itu mempertahankan kehidupan. Sebaliknya jika komunitas mau menerima, calon ibu itu bisa mendapat dukungan dan diingatkan oleh komunitasnya untuk tidak mengambil keputusan yang salah. Komunitas yang sehat memilih mengatakan ya kepada kehidupan. Kekuatan kematian yang melumpuhkan semangat hidup dilawan bersama-sama dengan anggota komunitas. Komunitas kita perlu terus kita perbaharui, sehingga menjadi komunitas yang mampu mendukung anggotanya untuk mengatakan ya pada kehidupan. Buah dari komunitas yang terus diperbaharui adalah yang lemah dikuatkan, yang luka disembuhkan, seseorang tidak merasa sendirian menghadapi tantangan dalam hidupnya. Sekarang kita semakin terbantu untuk memaknai, sabda Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. (Matius 22:12). Ayat itu merupakan bagian cerita tentang seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Kita bisa membayangkan andai raja itu adalah orang tua yang menikahkan anak perempuan semata wayangnya, sedangkan anak perempuannya itu adalah korban perkosaan kerusuhan Mei Orang yang datang tanpa pakaian pantas adalah gambaran orang yang datang ke pesta itu karena sungkan kalau tidak datang. Sedangkan dalam hati, sebenarnya mereka mencemooh dan menganggap rendah keluarga serta kondisi mempelai yang demikian itu. Keluarga menemukan kekuatan dalam komunitas Setiap keluarga tidak bisa memastikan bahwa yang terjadi dalam hidupnya selalu pola yang normal, nyaman dan berada di wilayah yang selama ini sudah dikenal. Suatu saat bisa terjadi interupsi. Interupsi itu tidak terduga, membuat tidak nyaman, dan membawa kita masuk ke dalam wilayah yang sama sekali belum diketahui. Sekali lagi, menghadapi berbagai kemungkinan interupsi itu keluarga membutuhkan komunitas. Ada seorang warga gereja yang menderita AIDS. Biasanya jika seseorang menderita penyakit itu, dia akan menutup diri. Sakit itu dianggap aib yang menyebabkan penderita maupun keluarganya merasa berat atau malu bila sampai orang lain tahu. Namun warga gereja itu berbeda. Ketika mengetahui bahwa dia menderita AIDS, dia justru terbantu mengatasi kelemahannya itu dengan cara bercerita kepada komunitasnya. Kematian pasti akan mendatangi nya, tetapi dia bisa melawan agar kematian tidak mengalahkan semangat hidupnya. Dia terima kenyataan itu dengan pasrah kepada Tuhan. Keberadaan komunitas turut menjadi tanda-tanda kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Tidak mustahil warga gereja itu bisa berkata, Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan:

17 marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan- Nya! (Yes. 25:9) Jika kita meragukan karya Allah dalam hidup keluarga kita, mari mencari Allah dalam kehidupan komunitas. Kita masuk dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh komunitas, baik dalam kelompok/blok/wilayah /pepantan/pasamuwan. Jangan sampai lupa kepada Tuhan seperti diingatkan oleh pemazmur, Jangan melupakan Allah yang telah menyelamatkan kita. Amin. Rancangan Bacaan Alkitab: Berita anugerah : Yesaya 25:9 Petunjuk hidup baru : Filipi 4:6-7 Nats Persembahan : Matius 22:10-11 Rancangan Nyanyian Pujian: Nyanyian Pembuka : KJ. 393:1-3 Nyanyian Penyesalan : KJ. 459:1-4 Nyanyian Kesanggupan : KJ. 561:1-5 Nyanyian Persembahan : KJ. 447:1-3 Nyanyian Penutup : KJ. 461:1-3

18 Khotbah Jangkep Minggu, 9 Oktober 2011 Pekan Biasa Kaping Wolu Likur (Pambukaning Wulan Brayat) TITIKANING BRAYAT KRISTEN: MBETAHAKEN PATUNGGILAN Waosan I: Yesaya 25:1-9; Tanggapan: Jabur Masmur 106:1-6, 19-23; Waosan II: Filipi 4:1-9; Waosan III: Injil Mateus 22:1-14 Khotbah Jangkep Titikaning Brayat Kristen: Mbetahaken Papan Patunggilan Punapa ta titikaning brayat Kristen? Saben tiyang Kristen utawi brayat Kristen saged atur wangsulan, saboten-botenipun adhedhasar pangalaman gesangipun. Lumantar khotbah punika kaaturaken satunggaling pamawas magepokan kaliyan maknaning titikan brayat Kristen ingkang kasengkuyung dening tigang prakawis inggih punika: 1. Pandonga 2. Nglawan pepeteng 3. Patunggilan Magepokan tigang prakawis kasebat, kita gatosaken cariyos nyata punika. Keluarga mbetahaken patunggilan Satunggaling wekdal wonten Pandhita ingkang kapanggih kaliyan warga greja sanes. Warga sanes kasebat rumaos bingah lan pitados bilih pepanggihan punika awit saking panuntunipun Gusti. Warga kasebat nyariosaken kawontenan semahipun ingkang nembe nandhang sakit lan prelu enggal dipun-operasi. Semahipun wau boten semplah lan nglokro ananging pitados bilih Gusti Yesus punika ingkang kuwaos nyarasaken lan tinarbuka manahipun tumrap wekdal sarasing sesakit lumantar pambudidayanipun dokter utawi jururawat. Kangge kabetahaning operasi mirungganipun dana, warga kasebat nyuwun dipun-dongakaken dening pandhita. Lajeng kekalihipun sesarengan ndedonga. Sasampunipun ndedonga pirembagan kalajengaken. Pandhita wau ndangu punapa warga kasebat sampun nyariosaken momotanipun dhateng pradata grejanipun

19 piyambak magepokan kaliyan prakawising brayatipun. Warga kasebat mangsuli bilih dereng nyariosaken prakawisipun dhateng pradata grejanipun awit rumaos boten yakin bilih tumindakipun kasebat badhe ndhatengaken margi tumrap karampunganing reruwetipun. Sadangunipun punika warga kasebat malah celak kaliyan para pamimpin greja sanes lan pikantuk wawasan tumrap karampunganing prakawisipun ingkang dipunbetahaken. Warga punika rumaos bilih piyambakipun lan brayatipun punika tiyang papa lan rumaos boten dipun-gatosaken dening patunggilanipun, nanging malah dipun tampi dening pamimpin greja sanesipun. Ing salebeting manahipun, pandhita kasebat rumaos eram awit warga ingkang nembe nemahi kahanan awrat kasebat nggadhahi pamawas bilih cariyos dhateng pradata grejanipun punika boten wonten paedahipun utawi muspra. Pirembagan kasebat dados gambaran kawotenanipun tiyang utawi brayat Kristen. Nalika nemahi prakawis ingkang awrat boten kesupen ndedonga sacara pribadi, sesarengan brayat, utawi pandhita greja sanes. Pandonga makaten punika langkung prayogi katimbang babarpisan boten ndedonga. Nanging pandonga punika saged dipunindhakaken kanthi nggandheng sadherek patunggilan. Kanthi ndedonga sesarengan para sadherek patunggilan kita tetep njagi sikeping manah sampun ngantos gumunggung lan gadhah panganggep kasiling sedya awit saking pambudidaya pribadi. Ndedonga sesarengan tiyang sanes punika ngawekani raosing manah bilih karampunganing prakawis gesang amargi satunggaling tiyang, nanging nalika prakawisipun karampungan jalaran pandonga sesarengan ateges tiyang kasebat rumaos saha nglenggana bilih patunggilaning para sedherek anjalari kasembadaning pandonganipun. Kita prelu nuladha Rasul Paulus, dene wonten ing Filipi 4:2-3 Rasul Paulus mbereg supados saben warganing pasamuwan rumaos bilih dados gegelitaning patunggilan ingkang sami dene nyengkuyung. Pradata kanthi karingkihan kamanungsanipun punika dados pratelan wontenipun patunggilan. Tanpa patunggilan boten wonten pradata. Mila kita boten prelu mapanaken pradata minangka pahlawan, nanging mapanaken pradata minangka wot ing antawisipun warga pasamuwan ingkang katunggil ing satunggaling greja. Pradata sesarengan perangan patunggilan sanesipun badhe nyengkuyung ing pandonga minangka pambuka korining sih rahmat tumrap Tentrem rahayu kang saka ing Gusti Allah, kang ngungkuli saliring budi, bakal rumeksa marang ati lan pangangen-angenmu ana ing Sang Kristus (Filipi 4:7). Wonten ing satunggaling pepanthan utawi patunggilan njalari kita sami dene njagi manah supados boten rumaos kuwagang ngrampungi prakawisipun piyambak utawi namung ngrerancang margining karampungan tanpa wonten asilipun.

20 Patunggilan prelu tansah dipun anyaraken Ing papan sanes wonten satunggaling pandhita ingkang dipun suwuni panglimbang dening warga greja sanes. Tiyang kasebat kalebet satunggaling suku bangsa ingkang dados banten nalika wonten ontran-ontran Mei taun Warga kasebat gadhah penakan ingkang ngandheg amargi dipun ruda-peksa nalika ontran-ontran Mei Penakan tiyang kasebat punapa dene brayatipun nyanggi momotan ingkang boten entheng. Ngandheg ponang jabang bayi ingkang boten dipun kajengaken punapa malih jalaran dipun ruda-peksa. Magepokan prakawis punika, tiyang kasebat nggadhahi panglimbang menawi jabang bayi ingkang wonten ing kandhetan dipun guguraken, punapa punika tumindak ingkang lepat? Nyalahi pranatan sosial lan nyalahi pranatan salimrahipun? Nanggapi pitakenan ingkang makaten punika, pandhita lajeng pitaken bab warga kasebat kalebet perangan greja punapa? Warga punika boten purun mangsuli greja asalipun. Piyambakipun namung nyuwun panjawab, dipun keparengaken punapa boten ngguguraken kandhetan penakanipun. Pandhita punika boten atur panjawab. Kenging punapa pandhita kasebat boten mangsuli? Awit piyambakipun rumaos bilih satunggaling pepanthan utawi patunggilan ndayani panglimbang kangge damel pancasan prakawis satunggaling tiyang. Menawi patunggilan kasebat boten purun nampi ibu lan bayi jalaran pangruda-peksa, temtunipun awrat tumraping calon ibu kasebat kangge nglestantunaken gesangipun. Kosok wangsulipun menawi patunggilan punika purun nampi, calon ibu punika badhe pikantuk panyengkuyung, pambereg lan pangatag saking patunggilanipun supados boten milih pancasan ingkang lepat. Patunggilan ingkang prayogi punika menawi nyengkuyung satunggaling pancasan ingkang ngener dhateng kaleresan. Dayaning pepejah ingkang saged damel lumpuhing daya gesang kalawan sesarengan dening gegelitaning patunggilan. Patunggilan kita prelu dipun-anyaraken, temah dados patunggilan ingkang saged nyengkuyung gegelitanipun ngener dhateng kasaenan. Wohing patunggilan ingkang tansah kaanyaraken punika ingkang ringkih badhe kakiyataken, ingkang sakit kasarasaken, ingkang rumaos piyambak badhe dipun rencangi nemahi reridhu ing gesangipun. Samangke kita kabiyantu nampeni pangandika: He, sedulur, kapriye dene sira lumebu ing kene ora nganggo sandhangan pesta? Wong mau meneng bae (Mateus 22:12). Ayat kasebat dados peranganing cariyos ngengingi satunggaling ratu ingkang ngawontenaken pahargyan mantu tumrap putrinipun. Kita saged nggambaraken saupami ratu kasebat putrinipun dados banten pangruda-peksa tiyang kathah wekdal ontran-ontran wulan Mei Tiyang ingkang sowan tanpa rasukan ingkang murwat punika gambaraning tiyang ingkang sowan ing pesta kasebat jalaran pakewuh menawi

21 boten sowan. Kamangka ing salebeting manahipun, sejatosipun nyaruwe lan ngremehaken brayat saha kawontenan sang temanten ingkang makaten punika. Brayat manggihaken kakiyatan ing salebeting patunggilan Saben brayat boten saged mesthekaken bilih punapa ingkang kalampahan ing gesang lampahipun sami kemawon, sekeca lan ing kawontenan ingkang sampun dipunsumerepi. Saged kalampahan bilih wekdal gesangipun wonten salebeting kahanan ingkang sinigeg. Wekdal ingkang kasigeg punika boten kanyana, boten damel sekeca lan mbekta pamawas kita dhateng kawontenan ingkang boten kita sumerepi. Sepisan malih, nemahi tantangan wekdal ingkang dumadakan kasigeg punika mila brayat perlu kabangun patunggilanipun. Wonten satungaling warga pasamuwan ingkang ketaman sesakit AIDS. Padatanipun, menawi wonten tiyang ingkang nandhang sesakit makaten punika utawi tiyang ingkang ketaman AIDS ingkang nutup dhirinipun. Sesakit makaten punika dipunanggep nglingsemi lan njalari ingkang sakit, punapa dene brayatipun nanggel momotan awrat, tumut lingsem menawi kathah tiyang mangretosi kawontenanipun ingkang sakit kasebat. Nanging warga kasebat gadhahi pamawas ingkang beda. Nalika piyambakipun sakit AIDS piyambakipun malah kabiyantu ngawekani karingkihanipun punika kanthi cara cariyos dhateng rencang-rencang patunggilanipun. Pepejah mesthi badhe ndhatengi manungsa, nanging tiyang kasebat saged nglawan supados pepejah boten ngawonaken daya gesangipun. Piyambakipun nampi kasunyatan kanthi pasrah dhateng Gusti. Kawontenan patunggilan kados makaten punika ingkang sinebat tumut tumandang damel mbabar tandha-tandha rawuhipun Gusti ing satengahing gesang sesarengan. Kanthi makaten warga kasebat saged ngucap: Iki sanyata Gusti Allah kita, kang kita anti-anti, supaya kita kaganjar slamet. Iya iki Sang Yehuwah kang kita antianti; ayo kita padha surak-surak lan suka-suka marga saka pangluwaran kang kaparingake (Yes. 25:9). Menawi kita boten pitados pakaryaning Allah ing gesanging brayat kita, sumangga kita madosi Gusti Allah ingkang rawuh ing satengahing patunggilan kita. Kita lumebet lan dados gegelitan ing sawarnining kegiatan ingkang katindakaken dening patunggilan kita, dadosa ing kelompok, blok, wewengkon, pepanthan punapa dene pasamuwan kita. Sampun ngantos kita kesupen dhumateng Gusti Allah kados piwulangipun juru masmur Aja padha nglalekake Gusti Allah kang wus milujengake kita. Amin.

22 Rancangan Waosan Kitab Suci: Pawartos Sih Rahmat : Yesaya 25:9 Pitedah Gesang Enggal : Filipi 4:6-7 Pangatag Pisungsung : Injil Mateus 22:10-11 Rancangan Kidung Pamuji: Kidung Pambuka : KPK BMGJ. 309:1-3 Kidung Panalangsa : KPK BMGJ. 50:1,2 Kidung Kasanggeman : KPK BMGJ. 129:1,2 Kidung Pisungsung : KPK BMGJ. 300:1-4 Kidung Pangutusan : KPK BMGJ. 312:1-4

23 Khotbah Jangkep Minggu, 16 Oktober 2011 Pekan Biasa Ke Dua Puluh Delapan (Hijau) KELUARGA KRISTEN BERHIASKAN KEKUDUSAN Bacaan I: Yesaya 45:1-7; Tanggapan: Mazmur 96:1-9 Bacaan II: I Tesalonika 1:1-10; Bacaan III: Injil Matius 22:15-22 Tujuan: Jemaat sadar bahwa mereka hidup di tengah dunia, tetapi tidak boleh sama dengan dunia. Salah satunya terwujud dalam kehidupan berkeluarga, yaitu mewujudkan kekudusan keluarga dalam hal kesediaan diri bersandar hanya kepada Tuhan. Dasar Pemikiran Keluarga Kristen hidup di tengah-tengah dunia, tetapi tidak boleh sama dengan dunia. Satu hal yang perlu dijaga yaitu kekudusannya, yang terwujud salah satunya dalam kesediaannya mengandalkan Tuhan sebagai satu-satunya Allah. Keterangan Tiap Bacaan Yesaya 45:1-7 Ayat-ayat ini bagian dari Bagian Kedua Kitab Yesaya (Deutero Yesaya) yang berisi kabar baik bagi umat TUHAN di pembuangan. Koresh, sekalipun tidak mengenal Allah, dipilih menjadi alat Allah memberikan keselamatan bagi umat-nya. Hal itu dilakukan untuk menyadarkan bahwa tidak ada ilah yang dapat mengatasi TUHAN. Ayat-ayat itu juga menggambarkan kehendak Allah untuk mengumpulkan kembali keluarga besar Israel dan beragam cara bisa Ia lakukan. Mazmur 96:1-13 Nyanyian baru yang dimaksudkan di sini adalah perayaan atas pembebasan baru yang Tuhan lakukan, yaitu pembebasan dari krisis yang terjadi pada tahun 586 SM. Ayat 1-6 memanggil untuk mewartakan kemuliaan Tuhan sebagai satu-satunya Allah. Ayat 7-9 memanggil bangsa-bangsa untuk menyembah Tuhan. Ayat memanggil semua

24 ciptaan untuk mengenal kuasa Tuhan. Ketiga bagian menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. I Tesalonika 1:1-10 Bagian awal surat ini merupakan ucapan syukur Rasul Paulus atas kondisi jemaat di Tesalonika. Mereka pada awalnya adalah para penyembah berhala, tetapi menjadi percaya dan menjadi anggota keluarga Kristus. Dalam iman, mereka mewartakan Injil melalui segala perbuatan yang mereka lakukan. Hal itu menggembirakan Rasul Paulus dan menjadi bekal dalam mereka menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali. Injil Matius 22:15-22 Pertanyaan jebakan pada Yesus ditanggapi dengan jawaban yang mengherankan. Jawaban Yesus ini menunjukkan bahwa ketaatan kepada negara/penguasa tidak bisa diperbandingkan atau dipertentangkan dengan ketaatan kepada Tuhan. Renungan atas Bacaan Ada apa dengan keluarga Kristen? Apa bedanya dengan keluarga-keluarga yang lain? Apakah harus berbeda? Pertanyaan demikian bisa jadi muncul saat membaca judul perenungan kita hari ini. Hal yang pasti adalah, tentu keluarga Kristen berbeda dari keluarga-keluarga yang lain. Jika tidak berbeda, tidak perlu disebut sebagai keluarga Kristen. Cukuplah disebut dengan keluarga. Namun apa bedanya? Mencari perbedaan atau lebih tepat kekhasan dari keluarga Kristen tidak bisa tidak bersumber dari Firman Tuhan yang menjadi pedoman dasar kehidupan orang percaya. Maka ayat-ayat kita hari ini menjadi dasarnya. Bacaan Yesaya menggambarkan Tuhan yang berkarya dengan cara tak terduga untuk mengumpulkan kembali keluarga-nya, yaitu orang-orang Israel. Karya Tuhan ini direspon dengan nyanyian baru yang diserukan pemazmur. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang percaya menerima karya (saat itu pembebasan) dan meresponnya dengan pemuliaan, penyembahan hanya kepada Tuhan Sang Pembebas. Dalam I Tesalonika, Rasul Paulus menggambarkan hal yang senada. Jemaat Kristen telah diselamatkan oleh kematian dan kebangkitan Kristus, sehingga mereka merespon dengan iman dan pewartaan Injil melalui sikap hidup mereka. Tuhan Yesus menegaskan bahwa ketaatan kepada Allah tidak bisa diperbandingkan atau dipertentangkan dengan ketaatan kepada penguasa/negara.

25 Semua ayat tadi menjadi pedoman bagi orang-orang Kristen, termasuk sebagai keluarga, untuk menjadi berbeda dari dunia. Ketaatan hanya kepada Allah sebagai satusatunya Tuhan dengan diliputi rasa syukur kepada-nya. Harmonisasi Bacaan Leksionari Teks dari Yesaya, Mazmur, Tesalonika, dan Matius terkait melalui ide mengenai karya Tuhan. Karya itu terwujud dalam pembebasan atau pemeliharaan yang dilakukan- Nya dan harus direspon dengan ketaatan mutlak kepada-nya sebagai satu-satunya Allah. Pokok dan Arah Pewartaan Hidup manusia dalam dunia tidak terlepas dari keluarga. Apapun posisi seseorang dalam keluarga, ia adalah bagian tak terpisahkan dari keluarga itu. Demikian juga halnya dengan keluarga Kristen. Khotbah Jangkep Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan, Sekalipun jarang diketahui, hari ini adalah Hari Pangan Sedunia. Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober, yaitu tanggal berdirinya Organisasi Pangan Dunia (FAO) pada tahun Ide mengenai dirayakannya Hari Pangan Sedunia ini muncul pada tahun 1979 sebagai upaya untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian terhadap kemiskinan dan kelaparan. Tema-tema tahunan selalu muncul dan menjadi bahan perenungan seluruh negara anggota PBB. Di antara tema-tema yang ada, yang paling banyak muncul adalah mengenai ketahanan pangan. Hal itu berarti keprihatinan terhadap ketersediaan pangan bagi setiap orang adalah hal utama di dunia ini. Bisa dibayangkan kondisi saat tidak ada cukup makanan bagi setiap orang. Gambaran mengenai orang-orang yang tinggal tulang berbalut kulit, kerusuhan dan penjarahan karena kelaparan dan kemarahan. Yang jelas, akan terjadi peristiwa atau kondisi yang tidak menyenangkan jika kebutuhan akan pangan tidak terpenuhi. (Bisa dibantu dengan menampilkan gambar orang-orang kelaparan atau kerusuhan/penjarahan, baik melalui LCD atau gambar cetak.) Bagaimana kalau orang-orang yang mengalami kesulitan makan itu membaca bacaan pertama kita dari Yesaya? Mereka mungkin akan berpikir dan berandai-andai, seandainya Tuhan mengirim pembebas seperti Koresh dalam hidup mereka. Seandainya Tuhan membebaskan mereka dari beban kelaparan yang sedang mereka derita.

FIRMAN MENYATAKAN KESALAHAN & KEBENARAN

FIRMAN MENYATAKAN KESALAHAN & KEBENARAN Khotbah Jangkep Minggu, 4 September 2011 Pekan Biasa Ke Dua Puluh Tiga (Hijau) FIRMAN MENYATAKAN KESALAHAN & KEBENARAN Bacaan I: Yehezkiel 33:7-11; Tanggapan: Mazmur 119:33-40; Bacaan II Roma 13:8-14,

Lebih terperinci

Mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya.

Mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya. BUPATI KULONPROGO WEDHAR SABDA WONTEN ING ACARA MBIKAK UNDIAN KUPON BLONJO MIRAH ING BALAI DESA NOMPOREJO, GALUR Assalamu alaikum Wr. Wb. Wates, 5 Maret 2011 Mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng siang, mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng siang, mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya. BUPATI KULONPROGO WEDHAR SABDA WONTEN ING ACARA SMK MA ARIF I WATES NAMPI SERTIFIKAT SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO : 9001 : 2008 SAKING PT. TUV RHEINLAND INDONESIA LAN NGEPYAKAKEN GEDUNG ENGGAL Wates, 26 Februari

Lebih terperinci

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO PENDADARAN PERJAMUAN KUDUS PASKAH Minggu, 5 April 2015 HOSANA : berilah kiranya keselamatan! GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO Kompleks Taman Alfa Indah Blok A No. 9 Joglo Jakarta Barat I. PENDAHULUAN Jemaat yang

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang, mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang, mugi kawilujengan, kasarasan saha karaharjan tansah kajiwa kasalira kula lan panjenengan sedaya. BUPATI KULONPROGO WEDHAR SABDA WONTEN ING ACARA MUSYAWARAH CABANG VII GABUNGAN PELAKSANA KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA (GAPENSI) KABUPATEN KULONPROGO Wates, 12 Februari 2011 Assalamu alaikum Wr. Wb. Sugeng

Lebih terperinci

BAB III CARA PANALITEN. metode deskriptif. Miturut pamanggihipun Sudaryanto (1988: 62) metode

BAB III CARA PANALITEN. metode deskriptif. Miturut pamanggihipun Sudaryanto (1988: 62) metode BAB III CARA PANALITEN A. Jinising Panaliten Panaliten menika kagolong jinising panaliten ingkang ngginakaken metode deskriptif. Miturut pamanggihipun Sudaryanto (1988: 62) metode deskriptif inggih menika

Lebih terperinci

BERFOKUS KEPADA TUHAN

BERFOKUS KEPADA TUHAN Khotbah Jangkep Minggu, 7 Agustus 2011 Pekan Biasa Ke Sembilan Belas (Hijau) BERFOKUS KEPADA TUHAN Bacaan I: I Raja-raja 19: 9-18; Tanggapan: Mazmur 85: 8-14; Bacaan II: Roma 10: 5 15; Bacaan III: Injil

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017

Th A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017 1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya

Lebih terperinci

KUSIAPKAN HATIKU, UNTUK MENYAMBUTMU

KUSIAPKAN HATIKU, UNTUK MENYAMBUTMU Khotbah Jangkep Minggu, 4 Desember 2011 Pekan Adven Ke Dua (Ungu) KUSIAPKAN HATIKU, UNTUK MENYAMBUTMU Bacaan I: Yesaya 40: 1-11, Tanggapan: Mazmur 85:1-2, 8-13 Bacaan II: II Petrus 3:8-15a, Bacaan III:

Lebih terperinci

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar TATA IBADAH PERSIAPAN - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan jemaat menyanyikan lagu-lagu baru - Para pelayan berdoa di konsistori UCAPAN SELAMAT DATANG P2 : Presbiter bertugas mengucapkan

Lebih terperinci

MENANTI DIA DENGAN BERJAGA DAN BERDOA

MENANTI DIA DENGAN BERJAGA DAN BERDOA LITURGI ADVEN I MINGGU, 29 NOVEMBER 2015 tema: MENANTI DIA DENGAN BERJAGA DAN BERDOA (Yeremia 33:14-16 ; Mazmur 25:1-10; 1 Tesalonika 3:9-13; Lukas 21:25-36) GEREJA KRISTEN INDONESIA TAMAN CIBUNUT BANDUNG

Lebih terperinci

SEPERTI GADIS BIJAKSANA SAAT KEDATANGAN TUHAN

SEPERTI GADIS BIJAKSANA SAAT KEDATANGAN TUHAN Khotbah Jangkep Minggu, 6 November 2011 Pekan Biasa Ketiga Puluh Dua (Hijau) SEPERTI GADIS BIJAKSANA SAAT KEDATANGAN TUHAN Bacaan I: Amos 5:18-24; Tanggapanm: Mazmur 70 Bacaan II: 1 Tesalonika 4:13-18;

Lebih terperinci

TATA IBADAH Minggu Adven I

TATA IBADAH Minggu Adven I TATA IBADAH Minggu Adven I PERSIAPAN Doa Konsistori dan Doa Pribadi Saat Teduh UNGKAPAN SITUASI P.2. Saudara - saudara yang terkasih dalam Yesus kristus Minggu, 29 Nopember 2015 kita memasuki minggu Adven

Lebih terperinci

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA

MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA MEMPERBAHARUI PIKIRAN KITA Pengantar Pernahkah Anda berharap bahwa Tuhan tidak memberi kita kehendak bebas? Bahwa Ia mengendalikan saja pikiran kita? Bahwa kita dapat taat kepada-nya tanpa pergumulan atau

Lebih terperinci

Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya:

Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: 1 Tahun A Hari Minggu Adven I LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 2 : 1-5 Tuhan menghimpun semua bangsa dalam Kerajaan Allah yang damai abadi. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Inilah Firman yang dinyatakan

Lebih terperinci

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

SAUDARA BELAJAR BERJALAN SAUDARA BELAJAR BERJALAN Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Letakkan Tangan Saudara di dalam Tangan Allah Sudahkah Iblis Berusaha untuk Menjatuhkan Saudara? Apakah Saudara Menderita karena Kristus?

Lebih terperinci

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban)

KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA. (Pertanyaan dan Jawaban) KEBENARAN SEDERHANA untuk yang BARU PERCAYA (Pertanyaan dan Jawaban) 1 TUHAN, MANUSIA DAN DOSA * Q. 1 Siapakah yang membuat anda? A. Tuhan yang membuat kita. Kejadian 1:26,27; Kejadian 2:7 Q. 2 Apa lagi

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 15 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 15 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XXV SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #9 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #9 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8 Yoh 15:1-8 POKOK ANGGUR YANG BENAR HARI MINGGU PASKAH V 03 MEI 2015 (1) Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. (2) Setiap ranting pada-ku yang tidak berbuah, dipotong-nya dan setiap

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

MENGHADAP TUHAN. Prosesi Alkitab

MENGHADAP TUHAN. Prosesi Alkitab 1 PERSIAPAN - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan jemaat menyanyikan lagu-lagu baru - Para pelayan berdoa di konsistori UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. : Presbiter Bertugas mengucapkan selamat

Lebih terperinci

Pikirlah tentang Allah Bila. Saudara Berdoa

Pikirlah tentang Allah Bila. Saudara Berdoa Pikirlah tentang Allah Bila. Saudara Berdoa Allah Akan Mengajar Saudara Berdoa Allah Itu Baik Allah Mengasihi Saudara Allah adalah Bapa Kita Allah Dapat Melakukan Segala Sesuatu Pelajaran ini akan menolong

Lebih terperinci

Pdt. Gerry CJ Takaria

Pdt. Gerry CJ Takaria Geli, Jijik, Menakutkan, Bikin Gatal Kelahiran adalah waktu sukacita. Sebuah benih bertunas, dan munculnya dua daun pertama, menjadikan pemilik kebun akan senang. Seorang bayi dilahirkan, dan tangisannya

Lebih terperinci

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a 1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN (Jemaat Berdiri) PANGGILAN

Lebih terperinci

TATA IBADAH MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu, 22 Oktober

TATA IBADAH MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu, 22 Oktober PERSIAPAN TATA IBADAH MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu, 22 Oktober 2017 ----------------------------------------------------- *. Sebelum ibadah dimulai mohon HP di non aktifkan *. Doa Pribadi Warga

Lebih terperinci

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN Pengantar Apakah Anda berpikir bahwa Tuhan tidak memedulikan Anda sebagai seorang perempuan? Bahwa Ia tidak tertarik pada masalah Anda, harapan Anda, dan mimpi Anda? Bahwa

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK Latihan Lagu-lagu dan doa persiapan Pnt. : Selamat pagi/sore Jemaat yang terkasih di dalam Yesus Kristus, kita akan bersama-sama

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 30 April 2017 TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU II SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Dies Natalis STT INTIM Makassar ke-69 Tahun 2017

TATA IBADAH HARI MINGGU. Dies Natalis STT INTIM Makassar ke-69 Tahun 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU Dies Natalis STT INTIM Makassar ke-69 Tahun 2017 Minggu, 08 Oktober 2017 PERSIAPAN-PERSIAPAN TATA IBADAH UCAPAN SELAMAT DATANG DAN AJAKAN BERIBADAH P.2 Jemaat yang dikasihi Tuhan

Lebih terperinci

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017

TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 TATA IBADAH Dies Natalis STT INTIM Makasar ke 69 Tahun 2017 (Gereja Kristen Protestan di Bali) Minggu, 08 Oktober 2017 PERSIAPAN *. Sebelum ibadah dimulai mohon HP di non aktifkan *. Doa Pribadi Warga

Lebih terperinci

Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia

Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia TATA IBADAH DAN PENGANTAR TEMA KHOTBAH Dalam rangka Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2012 Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia TATA IBADAH HARI MINGGU GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS L =

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP N 4 WATES Kelas/Semester : VII/1 Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Materi Pokok : Unggah-ungguh Alokasi Waktu : 2 X 40 menit (80 menit) A. Kompetensi

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 06 Maret 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU III PRA PASKAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 06 Maret 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU III PRA PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU III PRA PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari

Lebih terperinci

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10

Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10 1 Thn A Hari Minggu Adven III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 35 : 1-6a. 10 Tuhan sendiri datang menyelamatkan kamu. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Padang gurun dan padang kering akan bergirang,

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,

Lebih terperinci

KALENDER DOA DESEMBER 2016

KALENDER DOA DESEMBER 2016 KALENDER DOA DESEMBER 2016 Berdoa Bagi Wanita Agar Mengalami Kehidupan Kekal Hidup ini singkat. Sebaliknya kekekalan merupakan waktu yang sangat panjang. Satu hal yang pasti: 100 orang yang hidup saat

Lebih terperinci

(3) Melalui sosok Paulus kita melihat bagaimana sifat-sifat Pembawa Kabar Baik itu:

(3) Melalui sosok Paulus kita melihat bagaimana sifat-sifat Pembawa Kabar Baik itu: Introitus : Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-nya. (2 Kor.5:9). Pembacaan : Mazmur 1:1-6; Khotbah : 1 Tes.2:1-8 Tema

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN. PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu-Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening

A. JEMAAT BERHIMPUN. PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu-Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening TATA IBADAH MINGGU, 05 FEBRUARI 2017 (MINGGU V SESUDAH EPIFANI) PANCARKAN TERANGMU PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu-Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH

Lebih terperinci

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Pertanyaan Alkitab (24-26) Pertanyaan Alkitab (24-26) Bagaimanakah orang Kristen Bisa Menentukan Dia Tidak Jatuh Dari Iman/Berpaling Dari Tuhan? Menurut Alkitab seorang Kristen bisa jatuh dari kasih karunia, imannya bisa hilang.

Lebih terperinci

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1 1. Lagu Pembukaan: HAI, ANGKATLAH KEPALAMU (PS 445 / MB 326) http://www.lagumisa.web.id/lagu.php?&f=ps-445 Pengantar Seruan Tobat Saudara-saudari, marilah mengakui

Lebih terperinci

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

-AKTIVITAS-AKTIVITAS KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru

Lebih terperinci

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA. Kamis, 25 Mei 2017.

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA. Kamis, 25 Mei 2017. GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA Kamis, 25 Mei 2017 h a l, 1 Persiapan Doa pribadi warga jemaat Latihan lagu-lagu baru Doa para presbiter

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : ] TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 h a l, 1 PERSIAPAN Doa pribadi warga jemaat Pengenalan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam

Lebih terperinci

Minggu, 27 Oktober 2013

Minggu, 27 Oktober 2013 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH HARI MINGGU XXIII SESUDAH PENTAKOSTA NUANSA MUDA Minggu, 27 Oktober 2013 PEMBERITA FIRMAN Pukul 18.00 WIB Pendeta Johny Alexander Lontoh (Ketua

Lebih terperinci

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Gereja. Tubuh Kristus HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS Gereja Tubuh Kristus GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks.

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

Th A Hari Minggu Adven I

Th A Hari Minggu Adven I 1 Th A Hari Minggu Adven Antifon Pembuka Mzm. 25 : 1-3 Pengantar Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-mu aku percaya. Jangan kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beriang-ria

Lebih terperinci

MENDENGAR SUARA TUHAN

MENDENGAR SUARA TUHAN Minggu I; Bulan: Mei 2011 MENDENGAR SUARA TUHAN Apakah kamu punya pengalaman mendengar suara Tuhan? Seperti apakah itu? Bagaimana kamu meyakini bahwa yang kamu dengar adalah suara Tuhan? Sesungguhnya mendengar

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 20 NOVEMBER 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

Pertumbuhan Dalam Masyarakat

Pertumbuhan Dalam Masyarakat Pertumbuhan Dalam Masyarakat Pernahkah saudara memikirkan bagaimana seseorang bertumbuh? Seorang bayi yang memulai hidup ini hanya dapat menangis dan makan. Dalam waktu satu setengah tahun ia sudah dapat

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 22 Oktober 2017 Jam 06:00, 16:00 dan 19:00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak

Lebih terperinci

APAKAH SAUDARA INGIN BERTUMBUH?

APAKAH SAUDARA INGIN BERTUMBUH? APAKAH SAUDARA INGIN BERTUMBUH? Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Setiap Hari Beri Makan Jiwa Saudara Bernaung Dalam Tuhan Hindari Penyakit: Jagalah Kebersihan Hindari Penyakit: Jangan Meracuni

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XIX SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Mempraktekkan Ibadah

Mempraktekkan Ibadah Mempraktekkan Ibadah Pramuwisata itu baru saja selesai menerangkan kepada sekelompok wisatawan apa yang dilakukan oleh buruh pabrik yang terlatih itu. "Dapatkah anda mengerjakan apa yang mereka kerjakan

Lebih terperinci

Diberikan Allah dengan senang hati.

Diberikan Allah dengan senang hati. Diberikan Allah dengan senang hati. Jauh sebelum kita lahir dan bernapas, Pencipta kita telah membuktikan diri-nya sebagai pemberi yang terbaik dengan memberikan lebih dari apa pun yang pernah didambakan

Lebih terperinci

PL1 : terhadap kaum yang tidak saleh! U : Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang!

PL1 : terhadap kaum yang tidak saleh! U : Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang! PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA Berdiri

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 22 Januari 2017 ] TATA IBADAH HARI MINGGU III SESUDAH EPIFANIA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 22 Januari 2017 ] TATA IBADAH HARI MINGGU III SESUDAH EPIFANIA PERSIAPAN : ] TATA IBADAH HARI MINGGU III SESUDAH EPIFANIA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 14 JANUARI 2018 (MINGGU SESUDAH EPIFANI II - HIJAU) MERESPON PANGGILAN TUHAN, BERSAKSI BAGI-NYA

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 14 JANUARI 2018 (MINGGU SESUDAH EPIFANI II - HIJAU) MERESPON PANGGILAN TUHAN, BERSAKSI BAGI-NYA TATA IBADAH MINGGU, 14 JANUARI 2018 (MINGGU SESUDAH EPIFANI II - HIJAU) MERESPON PANGGILAN TUHAN, BERSAKSI BAGI-NYA Latihan Lagu-Lagu Penayangan Warta Lisan Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH

Lebih terperinci

2. NYANYIAN JEMAAT Carilah Dulu Kerajaan Allah PKJ 103:1,3,4

2. NYANYIAN JEMAAT Carilah Dulu Kerajaan Allah PKJ 103:1,3,4 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus

Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Pelayanan Mengajar Bersifat Khusus Dalam pelajaran dua kita melihat pentingnya mengajar, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sejarah pengajaran dalam Alkitab merupakan pedoman bagi

Lebih terperinci

TANGGAP WACANA BUPATI KARANGANYAR WONTEN ING ACARA TATA CARA BANDERA PENGETAN DINTEN AMBAL WARSA PAMARINTAH KABUPATEN KARANGANYAR KAPING 99 WARSA 2016

TANGGAP WACANA BUPATI KARANGANYAR WONTEN ING ACARA TATA CARA BANDERA PENGETAN DINTEN AMBAL WARSA PAMARINTAH KABUPATEN KARANGANYAR KAPING 99 WARSA 2016 TANGGAP WACANA BUPATI KARANGANYAR WONTEN ING ACARA TATA CARA BANDERA PENGETAN DINTEN AMBAL WARSA PAMARINTAH KABUPATEN KARANGANYAR KAPING 99 WARSA 2016 Dinten/Surya kaping : Jumah Pahing, 18 Nopember 2016

Lebih terperinci

TATA IBADAH PENUTUPAN KEGIATAN BULAN PELKES 25 Juni 2017

TATA IBADAH PENUTUPAN KEGIATAN BULAN PELKES 25 Juni 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH PENUTUPAN KEGIATAN BULAN PELKES 25 Juni 2017 h a l, 1 PERSIAPAN Doa pribadi warga jemaat Pengenalan lagu-lagu

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (3/6)

Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Siapakah Yesus Kristus? (3/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati Tanpa Dosa Kode Pelajaran : SYK-P03 Pelajaran 03 - YESUS ADALAH ALLAH SEJATI

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus TATA IBADAH HARI MINGGU Minggu Pemuliaan Kristus 13 Mei 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN Pengenalan / Latihan lagu-lagu untuk beribadah Doa para Presbiter di Konsistori Ucapan Selamat Datang P.2 Jemaat yang

Lebih terperinci

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA Kamis, 25 Mei 2017 Persiapan Doa pribadi warga jemaat Latihan lagu-lagu baru Doa para presbiter di

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening Pnt. : Jemaat, marilah kita

Lebih terperinci

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara

Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Mempertimbangkan Pendekatan Saudara Di negara saya ada pepatah yang berbunyi, "Dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan 100 ekor domba, tetapi untuk memimpin 100 orang dibutuhkan 100 tongkat." Semua

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU V SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/ selamat sore warga jemaat yang Tuhan

Lebih terperinci

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL VISI : Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama MISI : Menjangkau jiwa dengan Injil, membina hingga dewasa didalam Kristus dan melayani

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 04 DESEMBER 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Seri Kedewasaan Kristen (2/6) Seri Kedewasaan Kristen (2/6) Nama Kursus : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Ibadah dan Persekutuan Kode Pelajaran : OKB-P02 DAFTAR ISI A. BERTANGGUNG

Lebih terperinci

Tuhan Hadir Dalam Kebuntuan Hidup 1 Raja-raja 19:9-18

Tuhan Hadir Dalam Kebuntuan Hidup 1 Raja-raja 19:9-18 Tuhan Hadir Dalam Kebuntuan Hidup 1 Raja-raja 19:9-18 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 13 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi.

Lebih terperinci

Tata Ibadah Minggu Adven I Minggu, 27 Nopember 2016 TATA IBADAH. Minggu Adven I

Tata Ibadah Minggu Adven I Minggu, 27 Nopember 2016 TATA IBADAH. Minggu Adven I PERSIAPAN Doa Konsistori dan Doa Pribadi Saat Teduh TATA IBADAH Minggu Adven I UNGKAPAN SITUASI Saudara - saudara yang terkasih dalam Yesus kristus Minggu, 27 Nopember 2016 kita memasuki minggu Adven yang

Lebih terperinci

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen... TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Gereja Memberitakan Firman

Gereja Memberitakan Firman Gereja Memberitakan Firman Gereja-gereja yang mengakui kewibawaan Firman Allah memberikan tempat terhormat dan utama kepadanya. Pendeta dalam gereja-gereja seperti ini dengan setia memberitakan Firman

Lebih terperinci

TIDAK MESTI BESAR, HEBAT, BANYAK

TIDAK MESTI BESAR, HEBAT, BANYAK LITURGI ADVEN IV MINGGU, 20 DESEMBER 2015 tema: TIDAK MESTI BESAR, HEBAT, BANYAK GEREJA KRISTEN INDONESIA TAMAN CIBUNUT BANDUNG JL. VAN DEVENTER NO. 11 BANDUNG-40112 PERSIAPAN Jemaat memasuki ruang ibadah

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 14 Agustus 2016 Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan Ksatrian Amji Atak (Komp. BRIMOB POLRI) Kelapadua

Lebih terperinci

Roh yang Memberdayakan

Roh yang Memberdayakan TATA IBADAH MINGGU PENTAKOSTA RIYAYA UNDHUH-UNDHUH Tema : Roh yang Memberdayakan Bacaan Leksionari : Kisah Para Rasul 2:1-12, Kitab Mazmur 104:24-34, 35b, Surat Roma 8: 22-27, Injil Yohanes 15:26-27; 16:4b-15

Lebih terperinci

Tata Ibadah Adven III

Tata Ibadah Adven III Tata Ibadah Adven III Minggu, 11 Desember 2016 Persiapan (Latihan lagu-lagu). Pembacaan warta lisan dan saat hening. Penyalaan 3 lilin Adven.» B e r h i m p u n «Ajakan Beribadah / umat duduk Menanti adalah

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN PANGGILAN

Lebih terperinci

BUKU KESATU HIDUP BARU DI DALAM KRISTUS KEMANUSIAAN-NYA

BUKU KESATU HIDUP BARU DI DALAM KRISTUS KEMANUSIAAN-NYA BUKU KESATU HIDUP BARU DI DALAM KRISTUS PASAL 1 SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Bila kita diperkenalkan dengan orang lain, seringkali timbul dua macam pertanyaan dalam pikiran kita: Siapakah dia? dan Apakah pekerjaannya?

Lebih terperinci

BIWARA BAB NGRIMATI ALAM JEMBAR 1 (Bumi dalah saisinipun sedaya menika kagunganipun Sang Yehuwah, Jabur 24:1)

BIWARA BAB NGRIMATI ALAM JEMBAR 1 (Bumi dalah saisinipun sedaya menika kagunganipun Sang Yehuwah, Jabur 24:1) BIWARA BAB NGRIMATI ALAM JEMBAR 1 (Bumi dalah saisinipun sedaya menika kagunganipun Sang Yehuwah, Jabur 24:1) Minangka pandherekipun Gusti Yesus Kristus, ingkang sumuyud dhumateng sabda pangandikanipun

Lebih terperinci

Pnt. : Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan? J : TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan! Sela

Pnt. : Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan? J : TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan! Sela TATA IBADAH MINGGU, 09 JULI 2017 (MINGGU BIASA) TERBUKA PADA CARA KERJA ALLAH Latihan Lagu-Lagu. Penayangan Warta Lisan. Setelah Penayangan Warta Lisan, Penatua mengajak Jemaat bersaat teduh dan mendaraskan

Lebih terperinci

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Siapakah Yesus Kristus? (4/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus adalah Juru Selamat dan Tuhan Kode Pelajaran : SYK-P04 Pelajaran 04 - YESUS ADALAH JURU SELAMAT DAN TUHAN DAFTAR

Lebih terperinci

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen... 1

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen... 1 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci