I. KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN

Transkripsi

1 Lampiran Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Nomor : SK.49/VIII-SET/2010 Tanggal : 23 Juli 2010 Tentang : Kriteria dan Indikator Pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus () NO I. KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS () LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN I. KELESTARIAN SUMBERDAYA 1.1. Realisasi kewenangan pengelola dalam hal penataan batas 1.2. Pemeliharaan batas bagi yang telah ditata batas Pemenuhan tanggungjawab dan kewajiban pengelola terhadap proses penataan batas Untuk yang sudah selesai ditatabatas, kegiatan pemeliharaan tatabatas sangat penting, agar diperoleh kepastian areal 1. Dokumen permohonan tatabatas 2. Dokumen Anggaran Laporan dan pemeriksaan lapangan 1. Cek progres permohonan tatabatas 2. Memeriksa bukti-bukti pendukung Cek laporan dan pemeriksaan fisik di lapangan 5 tanggungjawab dipenuhi, sudah penetapan 4 tanggungjawab dipenuhi, tatabatas selesai 3 tanggungjawab dipenuhi, tatabatas belum selesai 2 tanggungjawab dipenuhi, belum tatabatas 1 tanggungjawab tidak dipenuhi 5 jumlah patok utuh, tidak ada pergeseran 4 jumlah patok tidak utuh, tidak ada pergesaran 3 jumlah patok utuh, ada pergeseran 2 jumlah patok tidak utuh, ada pergeseran 1 tidak ada pemeliharaan (tidak diketahui kondisi patok tatabatas

2 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN 1.3. Adanya hasil inventarisasi potensi dan kondisi sumberdaya Laporan hasil inventarisasi Cek laporan dan dokumentasi 1.4. Ketersediaan pengamanan Potensi sumberdaya meliputi data dan penyebaran biofisik; sementara kondisi sumberdaya menggambarkan keadaan/kualitas sumberdaya hutan dan sosial ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar Protokol yang mengatur prosedur dan standar penanganan keamanan 1. Dokumen 2. Laporan penanganan gangguan terhadap hutan Cek dokumen dan laporan 5 potensi dan kondisi teridentifikasi dan terdokumentasi secara lengkap 4 potensi dan kondisi teridentifikasi secara lengkap, dokumentasi tidak lengkap 3 potensi dan kondisi belum teridentifikasi secara lengkap 2 proses persiapan inventarisasi 5 lengkap, sudah disosialisasikan 4 lengkap, belum disosialisasikan 3 sudah ada tapi belum lengkap 2 sedang melakukan proses penyusunan 1.5. Ketersediaan penanganan konflik Protokol yang mengatur prosedur dan standar penanganan konflik 1. Protokol penanganan konflik sosial/ gangguan keamanan 2. Laporan Cek dan laporan 5 lengkap, sudah disosialisasikan 4 lengkap, belum disosialisasikan 3 sudah ada tapi belum lengkap 2 sedang melakukan proses penyusunan

3 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN penanganan konflik 1.6. Ketersediaan sarana/prasarana pengamanan 1.7. Kesesuaian pelaksanaan pengamanan dengan Sarana/prasarana pengamanan meliputi sarana prasarana mobilitas, komunikasi, shelter/pos, papan peringatan, dan personal use Pelaksanaan pengamanan harus mengacu pada yang sudah ada Laporan daftar inventaris sarana prasarana pengamanan Laporan hasil pengamanan Cek laporan daftar inventaris dan fisik sarana prasarana Cek kesesuaian laporan hasil pengamanan dengan 5 seluruh sarana prasarana lengkap dan termanfaatkan 4 sarana komunikasi, shelter/pos, papan peringatan, dan personal use lengkap dan termanfaatkan 3 sarana shelter/pos, papan peringatan, dan personal use lengkap dan termanfaatkan 2 papan peringatan, dan personal use lengkap dan termanfaatkan 1 tidak ada sarana prasarana 5 sesuai, aman 4 sesuai, gangguan menurun 3 sesuai protocol, gangguan tetap 2 sesuai protocol, gangguan meningkat 1 tidak menggunakan protocol 1.8. Tingkat gangguan terhadap Menurunnya intensitas dan jenis gangguan dibandingkan kondisi sebelum penerapan. Gangguan dapat Laporan intensitas tingkat gangguan Cek laporan intensitas tingkat gangguan 5 gangguan tertangani secara tuntas 4 gangguan menurun jumlah dan besaran secara nyata 3 jumlah gangguan menurun, besaran tetap

4 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN berupa okupasi lahan, 2 jumlah dan besaran gangguan tetap penyerobotan lahan, perambahan, pencurian kayu, kebakaran, penggunaan untuk keperluan non kehutanan tanpa ijin, pemindahan patok tatabatas, penggembalaan liar, perburuan liar 1 jumlah dan besaran gangguan meningkat 1.9. Adanya pusat informasi pengelolaan Keberadaan pusat informasi/ information center sangat penting untuk pengelolaan. Pusat informasi yang dimaksud bukan hanya bangunan fisiknya saja, namun juga isi informasinya yang lengkap dan mudah dipahami oleh berbagai pihak berkepentingan. Informasi yang lengkap, setidaknya mencakup peta, data potensi dan kondisi, Gedung pusat informasi dan informasi didalamnya Cek kesesuaian gedung dan kelengkapan informasi di dalamnya 5 gedung, informasi yang mudah difahami lengkap, tertata dengan baik 4 gedung dan informasi lengkap, tidak tertata dengan baik 3 gedung ada, informasi tidak lengkap 2 gedung ada, informasi tidak ada 1 gedung pusat informasi tidak ada

5 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN informasi pengelolaan, materi publikasi terkait Tingkat efektivitas organisasi pengelola Tingkat kelayakan SDM pengelola Organisasi pengelola adalah organisasi mandiri yang dibentuk oleh unit kerja pengelola. Efektivitas organisasi dilihat dari kejelasan struktur, peran dan tanggung-jawab masing-masing unsur organisasi serta adanya mekanisme tata hubungan kerja yang jelas Tingkat kelayakan SDM pengelola akan menentukan keberhasilan pengelolaan. Kelayakan SDM dilihat dari jumlah, kompetensi dan kewenangan SDM yang memadai untuk menangani Keputusan pembentukan organsisasi dan pembagian peran, tanggungjawab serta mekanisme tahubja Laporan SDM (jumlah, kompetensi dan pembagian kewenangan) 1. Cek keputusan pembentukan organisasi 2. Wawancara 1. Cek laporan 2. Wawancara 5 organisasi pengelola, peran, tanggungjawab dan mekanisme tahubja ada dan jelas, sudah dilaksanakan 4 organisasi pengelola, peran, tanggungjawab dan mekanisme tahubja ada dan jelas, belum dilaksanakan 3 organisasi pengelola, peran, tanggungjawab dan mekanisme tahubja ada namun belum jelas 2 dalam proses pembentukan organisasi pengelola 1 organisasi pengelola belum dibentuk 5 Cukup, kompeten,punya kewenangan jelas 4 tidak cukup, kompeten,punya kewenangan jelas 3 cukup, tidak kompeten 2 tidak cukup, tidak kompeten 1 tidak memiliki SDM di lapangan

6 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN Tingkat kemampuan penggalian sumber pendanaan yang syah Tingkat kemampuan penggalian sumber pendanaan di luar APBN akan menentukan keberhasilan pengelolaan. Penggalian sumber pendanaan di luar APBN melalui kerjasama dan pemanfaatan potensi ekonomi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku/mandiri (pengertian: mandiri adalah semua biaya operasional dapat tercukupi dari sumber dana non APBN) Laporan hasil kerjasama atau realisasi penerimaan pendanaan di luar APBN 1. Cek laporan hasil kerjasama 2. Cek buktibukti realisasi (finansial atau fisik) 5 mandiri 4 belum mandiri, ada pendanaan dari sumber kerjasama dan pemanfaatan potensi 3 belum mandiri, ada sumberdana dari pemanfaatan potensi 2 belum mandiri, ada sumber dana dari kerjasama 1 hanya berasal dari sumber dana APBN II. KEBERLANJUTAN PENELITIAN 2.1. Ketepatan desain ruang untuk dan/atau bukan Desain pemanfaatan ruang untuk kegiatan maupun non akan menentukan kelestarian 1. Rancangan peruntukan ruang untuk dan onon Cek kesesuaian deseain dengan potensi dan kondisi serta rancangan 5 desain ruang sesuai potensi dan kondisi, sudah dilaksanakan 4 desain ruang sesuai potensi dan kondisi, dilaksanakan sebagian 3 desain ruang tidak sesuai potensi dan

7 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN sumberdaya, keberlanjutan 2. Laporan Potensi peruntukan kondisi; maupun dan kondisi nya 2 desain ruang sedang disusun penyediaan manfaatmanfaat bagi 1 desain ruang belum dibuat masyarakat. Ketepatan desain ruang dalam hal ini adalah kesesuaian antara potensi dan kondisi dengan rancangan peruntukan bidang 2.2. Ketersediaan pengamanan lokasi Protokol yang mengatur prosedur dan standar penanganan pengamanan lokasi 1. Dokumen Protokol pengamanan lokasi 2. Bukti-bukti fisik pengamanan di lapangan Cek dan nilai keefektifan nilai lokasi 5 lengkap, sudah disosialisasikan 4 lengkap, belum disosialisasikan 3 sudah ada tapi belum lengkap 2 sedang melakukan proses penyusunan 2.3. Kesesuaian pelaksanaan pengamanan lokasi Pelaksanaan pengamanan lokasi harus 1. Protokol pengamanan Cek dan laporan/hasil 5 sesuai, aman 4 sesuai, gangguan menurun

8 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN dengan mengacu pada pengamanan yang sudah ada lokasi 2.4. Tingkat gangguan terhadap lokasi 2.5. Adanya dokumen perencanaan pengelolaan Menurunnya intensitas dan jenis gangguan dibandingkan kondisi sebelum penerapan. Gangguan dapat berupa penggembalaan liar, kebakaran, penyerobotan lokasi untuk tujuan lain tanpa ijin, penebangan liar, perusakan label Pengelolaan didasarkan atas perencanaan strategis, rencana pengelolaan jangka panjang-menengahdan operasional/tahunan. Pada kondisi dengan luasan tertentu dokumen perencanaan dapat tidak selengkap di lokasi 2. Laporan pengamanan lokasi Laporan penanganan gangguan Dokumen perencanaan pengelolaan Cek dan bandingkan laporan tahun berjalan dengan laporan tahun sebelumnya Cek kelengkapan dan kualitias dokumen perencanaan pengelolaan 3 sesuai, gangguan tetap 2 sesuai, gangguan meningkat 1 tidak menggunakan 5 gangguan tertangani secara tuntas 4 gangguan menurun jumlah dan besaran secara nyata 3 jumlah gangguan menurun, besaran tetap 2 jumlah dan besaran gangguan tetap 1 jumlah dan besaran gangguan meningkat 5 dokumen perencanaan pengelolaan telah disusun secara lengkap dan telah disyahkan 4 dokumen perencanaan pengelolaan telah disusun secara lengkap namun belum disyahkan 3 dokumen perencanaan tahunan telah ada dan dalam proses penyusunan dokumen perencanaan pengelolaan yang lebih lengkap

9 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN atas, namun paling tidak harus ada dokumen perencanaan tahunan dan jangka menengah sama sekali belum ada 2.6. Tersedianya informasi potensi di 2.7. Ketersediaan sarana dan prasarana Potensi meliputi informasi mengenai topik yang dapat dilaksanakan di tertentu dengan melihat kondisi biofisik sumberdaya hutan serta kondisi sosial ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar Kelengkapan sarana/prasarana dilihat dalam konteks kesesuaian dengan kebutuhan lokal dan jenisjenis yang dilakukan 1. Laporan potensi di 2. Publikasi potensi di pada website satker terkait 1. Rencana kebutuhan sarana prasarana disesuaikan dengan jenis yang dilakukan 2. Laporan daftar inventaris sarana prasarana Cermati kelengkapan informasi dan tingkat aksesi bilitasnya Cek rencana kebutuhan, daftar inventaris dan fisik sarana prasarana di lapangan 2 yang telah ada baru dokumen perencanaan tahunan 1 dokumen perencanaan pengelolaan 5 informasi potensi telah disusun dan disosialisasikan 4 informasi potensi telah disusun, disosialisasikan sebagian 3 informasi potensi telah disusun, belum disosialisasikan 2 dalam proses penyusunan informasi potensi 1 informasi potensi belum disusun 5 sarana prasarana lengkap dan sesuai 4 sarana prasarana sebagian sudah ada dan sesuai 3 sarana prasarana sebagian sudah ada, namun ada yang tidak sesuai 2 dalam proses penyusunan kebutuhan sarana prasarana 1 belum ada sarana prasarana

10 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN 2.8. Intensitas pemanfaatan untuk yang sesuai 2.9. Tingkat kerjasama Desain ruang ditujukan untuk memberikan arahan yang sesuai dengan karakteristik. Intensitas peman-faatan yang tinggi menunjuk-kan ketepatan fungsi Tingkat kerjasama ditunjukkan oleh jumlah partner kerjasama yang dilaksanakan di. Kegiatan kerjasama harus tetap sesuai dengan karakteristik Laporan dan catatan intensitas pemanfaatan Laporan kerjasama yang dilaksanakan di 1. Cermati tingkat intensitas kegiatan 2. Lakukan wawancara dengan petugas Cek laporan dan bentuk-bentuk kerjasama di lokasi 5 lebih dari lima kegiatan dan pengembangan sesuai karakteristik 4 terdapat lima kegiatan dan pengembangan sesuai karakteristik 3 terdapat empat kegiatan dan pengembangan sesuai karakteristik 2 terdapat tiga kegiatan dan pengembangan sesuai karakteristik 1 terdapat dua atau kurang kegiatan dan pengembangan sesuai karakteristik 5 terdapat empat atau lebih kegiatan kerjasama sesuai karakterisitik 4 terdapat tiga kegiatan kerjasama sesuai karakterisitik 3 terdapat dua kegiatan kerjasama sesuai karakteristik 2 tidak ada kegiatan kerjasama 1 terdapat kegiatan kerjasama, namun tidak sesuai dengan karakteristik

11 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN Tingkat adopsi hasil Ketersediaan pengelolaan dampak dan kegiatan non- Adopsi hasil-hasil oleh pengguna dimulai dari diseminasi hasil-hasil Protokol yang mengatur prosedur dan standar pengelolaan dampak dan kegiatan non 1. Publikasi, baik ilmiah maupun populer 2. Kebijakan pimpinan, berupa keputusan, edaran Protokol penanganan yang beresiko dan pengelolaan dampak lingkungan yang mungkin timbul Cek publikasi dan kebijakan pimpinan Nilsi kelengkapan dan tingkat keefektifannya 5 hasil telah dipublikasikan pada media publikasi ilmiah dan telah menjadi dasar penetapan kebijakan pada Kementerian Kehutanan 4 hasil telah dipublikasikan pada media publikasi ilmiah 3 hasil telah dipublikasikan pada media publikasi populer 2 hasil dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah 1 hasil masih berupa laporan hasil 5 lengkap, sudah disosialisasikan 4 lengkap, belum disosialisasikan 3 sudah ada tapi belum lengkap 2 sedang melakukan proses penyusunan Kesesuaian pelaksanaan pengelolaan dampak dan kegiatan Pelaksanaan pengelolaan dampak dan kegiatan non- harus mengacu pada Laporan penanganan dampak lingkungan Cek laporandan bentuk-bentuk dampak di lokasi 5 sesuai, aman 4 sesuai, dampak menurun 3 sesuai, dampak tetap 2 sesuai, dampak meningkat

12 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN non-peneltian dengan yang sudah ada 1 tidak menggunakan Intensitas dampak dan kegiatan non- III. MANFAAT NON PENELITIAN 3.1. Tersedianya informasi potensi non di yang dapat dimanfaatkan Menurunnya intensitas dan jenis dampak dibandingkan kondisi sebelum penerapan. Penyebab dapat berupa penyebaran insektisida/herbisida seara tidak terkontrol dan mencemari, penyebaran jenis pohon infasif, penyebaran hama/penyakit yang tidak terkendali, pembakaran tidak terkendali Selain potensi, sebuah juga memiliki potensi kegiatan non yang dapat digali sebagai sumber pendanaan alternatif Laporan penanganan dampak terkait dengan intensitas dan jenis dampak Laporan dan hasil inventarisasi potensi non- Cek laporan dan dibandingkan dengan laporan tahun sebelumnya Cek laporandan potensi di lapangan 5 dampak tertangani secara tuntas 4 dampak menurun jumlah dan besaran secara nyata 3 jumlah dampak menurun, besaran tetap 2 jumlah dan besaran dampak tetap 1 jumlah dan besaran dampak meningkat 5 potensi teridentifikasi dan terdokumentasi secara lengkap 4 potensi teridentifikasi secara lengkap, dokumentasi tidak lengkap 3 potensi belum teridentifikasi secara lengkap

13 STANDAR PEAN ALAT PEAN PEAN PEDOMAN PEAN PANDUAN PEAN 2 proses persiapan identifikasi potensi 3.2. Tersedianya pemanfaatan potensi non di 3.3. Tingkat kesesuaian pemanfaatan potensi non di Protokol yang mengatur prosedur dan standar pemanfaatan potensi kegiatan non- di Pemanfaatan potensi kegiatan non- harus mengacu dan berdasar kepada yang sudah ada Protokol pemanfaatan potensi kegiatan non Laporan pemanfaatan potensi kegiatan non Cek 5 lengkap, sudah disosialisasikan 4 lengkap, belum disosialisasikan Cek kesesuaian antara dengan laporan pemanfaatan KEPALA BADAN, 3 sudah ada tapi belum lengkap 2 sedang melakukan proses penyusunan 5 sesuai, pendanaan alternatif meningkat 4 sesuai, pendanaan alternatif tetap 3 sebagian besar sesuai 2 sebagian kecil sesuai 1 tidak sesuai Dr. Ir. Tachrir Fathoni, M.Sc. NIP