PEMBELAJARAN MENULIS IKLAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
|
|
- Veronika Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBELAJARAN MENULIS IKLAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) Oleh Sophia Binenndyk Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon Abstrak: Pelaksanaan pembelajaran menulis iklan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Introdection (PBI) akan memberikan ruang berekspresi kepada siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya. Untuk itu sebagai gambaran, maka penulisan ini memberikan penjelasan dan salah satu contoh pelaksanaan pengajaran menulis iklan dengan menggunakan PBI. Penjelasan-penjelasan tersebut meliputi: Iklan, yang terdiri atas: (1) struktur iklan; (2) naskah iklan; (3) prinsip menulis iklan. Kemudian dilanjutkan dengan, (1) Model Pembelajaran Problem Based ; (2) Ciri Pembelajaran Problem Based ; (3) Tujuan Pembelajaran Problem Based ; (4) Langkah-Langkah Problem Based ; (5) contoh RPP pembelajaran menulis Iklan dengan menggunakan PBI. Kata-kata kunci: Pembelajaran Menulis Iklan, Problem Based Introductin. PENDAHULUAN Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB IV pasal 19 ayat satu mengenai Standar Proses dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotofasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selanjutnya pada pasal 20 dikatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelaran, materi ajar, metode peng-ajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Kemudian pasal 21 ayat 2 mengatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis (SNP, 2006: 13-14). Berangkat dari amanat Peraturan Pemerintah di atas, maka seorang guru di dalam melaksanakan proses pembelajaran dituntut untuk memilih metode pembelajaran, teknik yang digunakan, dan model pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai sebagaimana yang di amanatkan oleh pasal pasal 19. Sedangkan pada pasal 20, seorang guru dituntut untuk harus menyiapkan perangkat pembelajaran Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan Vol ke-5, Cetakan ke-12 68
2 sehingga guru harus melaksanakan pembelajaran secara terstruktur dan terukur. Sehingga siswa dapat memahami pembelajaran secara baik. Selanjutnya Pasal 21 mengamanatkan kepada guru dan siswa agar mengembangkan tradisi membaca dan menulis. Khusus untuk amanat menulis, maka sesuai kurikulum KTSP baik pada jenjang SMP maupun SMA menulis Iklan merupakan salah satu bagian dari keterampilan menulis untuk mengembangkan tradisi menulis bagi siswa. Berdasarkan penjelasan dan amanat Permen 19 tahun 2005 tersebut, maka berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dilaksanakan pada jenjang SMP/ SMA dan sederajat khususnya dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah pembelajaran menulis iklan. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk melaksanakan proses pembelajaran menulis iklan adalah model pembelajaran Problem Based Introdection (baca Dewey, dalam Tarianto, 2009: 91). Nadhirin (dalam www. widhiherdhono. web.id/index. php?option= com_content& view= article&id= 50: metode- pembelajaranpbi&catid= 13:strategi- pembelajaran& Itemid), mengatakan bahwa Model Pembelajaran PBI memiliki kelebihan sebagai berikut: 1. Realistis dengan kehidupan siswa; 2. Konsep yang disesuaikan dengan kehidupan siswa; 3. Memupuk sifat inovasi siswa; 4. Retensi siswa menjadi kuat; 5. Memupuk kemampuan problem silving. Berdasarkan fleksibilitas, dan kelibihan yang dimiliki seperti di atas maka model pembelajaran PBI tepat digunakan untuk membelajarkan pembelajaran menulis iklan. PEMBAHASAN Iklan bertugas mewakili pengiklan untuk menyampaikan pesan tertulis dengan maksud tertentu kepada pembaca atau khalayak. Seperti dikatakan bahwa Iklan merupakan informasi yang bersifat pemberitahuan dengan tujuan mendorong atau membujuk atau merayu (mem-persuasi) khalayak ramai untuk menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan oleh pemasang iklan (Nurviati, 1995: 11). Salah satu topik dari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah menulis Iklan. Selanjutnya topik menulis iklan merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan menulis yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan sebuah proses yang terdiri atas beberapa tahapan, yaitu: 1. Tahap Prapenulisan, 2. Tahap penulisan, 3. Pascapenulisan (baca Suparno, 2004: 15). Struktur Iklan Secara umum sebenarnya iklan tidak memiliki satu urutan secara baku, tetapi dalam periklanan yang dimuat dalam berbagai media masa khususnya majalah, koran, dll., iklan memiliki struktur sebagai berikut: 1. Headline, Bagian ini penting dari iklan karena hal pertama yang akan dibaca, oleh karena itu bagian disebut juga sebagai judul. Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan Vol ke-5, Cetakan ke-12 69
3 2. Subhedline, Memuat pesan persuasif yang panjangnya beberapa kalimat. 3. Amplikasi, Amplifikasi adalah perluasan dari teks hedline atau subhedline. Pada bagian inilah disampikan secara rinci apa yang hendak disampaikan kepada khlayak, ( 9/11/06/) Naskah Iklan Kasala (1995: 87) menyatakan bahwa di dalam menulis iklan terdapat dua patokan yang hendak diperhatikan oleh seorang pengiklan, patokan tersebut yaitu: 1. Pesan yang disampaikan harus singkat, padat dan jelas artinya tidak berbelit-belit sehingga pembaca langsung melihat atau membaca inti iklan dan dipahami; 2. Sederhana dan sopan, hal ini menyangkut bahasa dan pesan berupa gambar yang disampaikan tidak boleh bertentangan dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat; Berdasarkan sifat yang dimiliki, maka iklan dapat dibedakan atas: 1. Iklan yang bersifat insformatif; 2. Iklan yang bersifat memaksa pihak lain untuk menuruti maksud pengiklan; 3. Iklan persuasif, bersifat membujuk, merayu, publik untuk berbuat sesuai pesan pengiklan. Sedangkan berdasarkan isinya iklan dapat dibedakan atas: 1. Iklan pengumuman; 2. Iklan keluarga; 3. Iklan undangan; 4. Iklan permintaan; 5. Iklan penawaran 6. Iklan baris; 7. Iklan artikel; Prinsip Menulis Iklan Prinsip menulis sebuah iklan haruslah mem-persuasi para pembaca, untuk itulah maka ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis iklan, syarat-syarat tersebut yaitu: 1. Seorang penulis iklan harus tahu secara pasti siapa sasaran pembaca iklan tersebut dan bagaimana selera kelompok sasaran; 2. Harus tahu secara pasti kelibihan dan kekurangan dari produk apa yang hendak diiklankan. Karena kelibihan dan kekurangan itulah yang akan memersuasi publik. Selain prinsip di atas, iklan juga harus dibuat semenarik mungkin, misalnya penggunaan jenis huruf dan pewarnaan yang menarik. Model Pembelajaran Problem Based PBI adalah sebuah model pembelajaran yang mengarahkan siswa pada masalah yang bersifat autentik. Oleh karena itu sebagian ahli menyebutkan sebagai model pembelajaran berbasis masalah autentik atau aktual yang dialami atau dilihat ataupun diketahui oleh siswa. Dengan demikian berdasarkan masalah tersebut siswa diarahkan untuk bagaimana memecahkan masalah tersebut secara objektif. Salah satu KD Dalam KTSP khususnya pada jenjang SMP kelas IX dikatakan bahwa siswa mampu menulis iklan, dengan indikator: Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan Vol ke-5, Cetakan ke-12 70
4 1. Siswa menulis iklan dengan menggunakan bahasa yang sopan, simpatik, menarik perhatian, memiliki daya persuasif, tepat sasaran, mudah dipahami, diksi yang tepat, membangkitkan rasa ingin tahu; 2. Mampu menunjukkan objek yang diiklankan; 3. Mampu menyingkat kata-kata dengan gaya khas iklan. Berdasarkan KD seperti di atas, maka siswa diarahkan untuk harus menuangkan ide dan gagasan-gagasan secara bebas bertanggungjawab untuk dikomunikasikan kepada publik pembaca iklan. Dengan demikian setelah memelajari menulis iklan siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai penulisan iklan secara baik. Ciri Pembelajaran Problem Based Pembelajaran PBI memiliki ciri umum yaitu dengan melakukan pengorientasian siswa kepada permasalahan (problem) melalui pertanyaan autentik dan multidisiplin, sehingga menuntut kerjasama dalam penyelidikan dengan begitu akan menghasilkan karya (produk).... menurut menulis bahwa secara rinci PBI memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, guru pada tahap ini perlu menyusun skenario yang dapat menarik perhatian siswa sekaligus memunculkan pertanyaan yang benar-benar nyata dilingkungan siswa serta dapat diselidiki oleh siswa. Masalah autentik ini bisa berupa cerita, sebuah fenomena, mendemonstrasikan sesuatu kejadia sehingga memunculkan pertanyaan dari siswa, memunculkan konflik kognitif yang diyakini sangat baik untuk orientasi kepada siswa; 2. Pembelajaran berfokus pada keterkaitan antar disiplin, artinya model pembelajaran PBI berpusat pada pelajaran tertentu; 3. Penyelidikan autentik, artinya model pembelajaran PBI mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian konkrit terhadap masalah yang menjadi topik pembelajaran yang dibahas atau dipelajari. Tujuan Pembelajaran Problem Based Tujuan utama PBI adalah untuk mengembangkan kemampuan berfikir, problem solving, peningkatan keterampilan dan intelektual, serta belajar dari berbagai peran orang dewasa. Dengan demikian diharapkan siswa menjadi mandiri dan otonom. Berdasarkan tujuan utama di atas, selanjutnya dijabarkan dalam beberapa tujuan secara rinci sebagai berikut: 1. Pengembangan keterampilan berfikir dan pemecahan masalah; 2. Mendorong adanya kerjasama, sehingga memunculkan berbagai keterampilan inkuiri dan dialog sehingga berkembang keterampilan sosial dan berfikir; 3. Pemodelan dari orang dewasa; 4. Pembelajaran otonom dan mandiri. Langkah-Langkah Problem Based Langkah-langkah dalam setiap pembelajaran menjadi acuan, oleh karena itu setiap pelaksana Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan Vol ke-5, Cetakan ke-12 71
5 pembelajaran (guru) diharuskan merancang langkah-langka yang tepat. Berdasarkan pemikiran itu PBI memiliki langkah-langkah yang dapat dilakukan setelah guru melakukan pembukaan pembelajaran, adalah: Pertama; Guru perlu menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, kemudian menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran; Kedua; Guru sebaiknya terlebihdahulu memotofasi siswa agar berkeinginan melibatkan diri dalam proses pembelajaran yang dilakukan melalui pilihan problem solving; Ketiga; Guru harus memfasilitasi siswa untuk mendefinisikan atapun mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang dipecahkan tersebut; Keempat; guru perlu mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan ekrperimen yang akan dilakukan untuk mendapatkan penjelasan dan masalah; Kelima; guru harus membantu dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai dengan laporan yang ingin dicapai sehingga membantu berbagi tugas dengan sesama para siswa; Keenam; guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen dan prosesproses yang dilakukan oleh siswa; Ketuju; guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan pembelajaran; Kedelapan; penutup. Pembelajaran menulis iklan dengan menggunakan model pembelajaran PBI maka guru harus mengembangkan lingkungan kelas yang mendukung sehingga memungkinkan terjadi pertukaran ide cerita secara terbuka, dengan demikian akan muncul salah satu hakikat dari PBI itu sendiri yaitu membangun hubungan sosial atau kontak sosial melalui pembelajaran. Jadi tidak saja terjadi proses belajar secara kognitif, tetapi juga menumbuhkembangkan nilia atau unsur afektif. Selain itu model pembelajaran PBI berpusat pada diri siswa guru benar-benar sebagai fasilitator, sehingga akan menumbuhkan sifat inkuiri dan sifat mandiri berfikir pada diri siswa. Berdasarkan alur pemikiran dan teori-teori yang dikemukakan di atas, maka salah satu rancangan skenario pembelajaran menulis iklan dengan mengunakan model pembelajaran PBI dalam RPP sebagai berikut: RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah :... Mata Pelajaran :Bah. Indonesia Kelas/ Semester :(sesuaikan) SK : mengungkapak informasi dalam bentuk iklan, resensi dan karangan. Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan Vol ke-5, Cetakan ke-12 72
6 KD : menulis iklan dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, jelas dan benar. Indikator : 1. Mampu menulis iklan dengan menggunakan bahasa yang sopan dan simpatik; 2. Mampu menulis iklan yang menarik perhatian publik; 3. Mampu menulis iklan yang memiliki daya persuasif; 4. Mamapu menulis iklan yang tepat sasaran publik pembaca, jelas, dan menggunakan diksi yang tepat. Alokasi Waktu : 2X 45 menit A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menulis iklan menggunakan bahasa yang singkat, padat, jelas, dan benar. B. Materi Pembelajaran Menulis Iklan C. Metode Pembelajaran 1. Tanya Jawab; 2. Inkuiri 3. Latihan 4. Penugasan D. Model Pembelajaran Problem Based Intrdoduction E. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal 1. Salam pembuka/ penciptaan suasana 2. Pengelolaan kelas 3. Apersepsi 4. Guru mulai menggali pemahaman siswa untuk diarahkan masuk dalam materi pembelajaran yaitu menulis iklan. Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; 2. Guru menyampaikan materi pembelajaran; 3. Guru terus memusatkan perhatian siswa kepada penjelasan guru tentang materi pembelajaran; 4. Siswa diarahkan untuk bekerja secara berpasangan (kelompok) untuk memecahkan masalah yang telah dibagikan kepada kelompok siswa; 5. Siswa mendaftarkan butir-butir (bagian pokok) yang akan ditulis dalam iklan; 6. Siswa menulis iklan; 7. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan (iklan) yang telah dikerjakan. Kegiatan Akhir 1. Guru dan Siswa menyimpulkan materi pembelajaran; 2. Guru menutup pembelajaran; 3. Guru dan Siswa melakukan refleksi. F. Sumber Belajar 1. Teks Iklan; 2. Buku Teks Pelajaran Bahasa Indonesia. G. Penilaian 1. Teknik Tes Unjuk Kerja 2. Soal/ Instrumen. Contoh Instrumen Nama :... Kelas :... Soal: Tuliskanlah sebuah iklan dengan menggunakan kriteria berikut: 1. Iklan tersebut berdaya persuasif; Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan Vol ke-5, Cetakan ke-12 73
7 2. Tepat sasaran; 3. Sopan; 4. Menarik; 5. Diksi yang tepat. KESIMPULAN Iklan merupakan salah sarana komunikasi antar masyarakat untuk saling berinteraksi. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 mengamanatkan agar pembelajaran harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotofasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dalam kurikulum KTSP diamanatkan bahwa salah satu topik yang harus dibelajarkan kepada siswa baik SMP maupun SMA adalah menulis iklan. Salah satu model pembelajaran yang bersifat interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotifasi siswa PBI. Sama dengan model-model pembelajaran yang lain, maka PBI juga memiliki kelibihan dan kekurangan. PBI memiliki delapan langkah dalam melaksanakan proses pembelajaran. 13:strategi- pembelajaran& Itemid). (diakses pada 27 Maret 2012). Kasali, Renald Managemen Periklanan Konsep dan Aplikasi di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama. Rahmad widodo ( 9/11/06/model- pembelajaranproblem-based-introduction-pbi/). diakses pada tanggal 28 Maret Asa Mandiri Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Asa Mandiri. SUMBER RUJUKAN Nurviati, Imas Eva Bahasa Indonesia dan Keterampilan Menulis untuk Siswa dan Guru SMP. Jakarta: Direktorat Bina Press dan Grafika. Nadhirin (dalam www. widhiherdhono. web.id/index. php?option= com_content& view= article&id= 50: metodepembelajaran-pbi&catid= Jurnal Pendidikan Jendela Pengetahuan Vol ke-5, Cetakan ke-12 74
BAB III METODE PENELITIAN
51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang
Lebih terperinciPENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013
PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013 Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. DISAMPAIKAN PADA PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) GELOMBANG 4 TAHUN 2014 DI LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciRPP. Pengertian RPP. Komponen RPP
RPP Pengertian, Komponen dan Prinsip Penyusunan RPP Pengertian RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
Lebih terperinciRPP. Pengertian RPP. Komponen RPP
RPP Pengertian, Komponen dan Prinsip Penyusunan RPP Pengertian RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen saling terkait bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik dan berkualitas. Untuk
Lebih terperinciRAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP PPT 3.1-1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciLamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPrinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus A. Prinsip Pengembangan Silabus Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah: 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
Lebih terperinciContoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN
Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA
Lebih terperinciRPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Pembekalan Instruktur PLPG 2015 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada. Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah
BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Metode Drill dalam Pembelajaran Al-Qur an Hadits pada Kelas IV di MI Al-Karim Gondang Nganjuk dan MI Miftahul Jannah Kedungglugu Gondang Nganjuk Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH
BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH A. Pandangan tentang Pembelajaran Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2011 Perencanaan Mengkaji dan memetakan
Lebih terperinciBagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar
Teknik Pengembangan Bahan Ajar dan Perangkat Pembelajaran oleh: Pujianto *) Disarikan dari Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar, Depdiknas:2006 Mengapa perlu bahan ajar? Siswa memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis
67 BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis karakter di SMP Muhammadiyah 3 Ampel Boyolali Perencanaan adalah proses dasar
Lebih terperinciKONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)
1 KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) I. Pendahuluan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperincisendiri dari hasil pengalaman belajarnya.
1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rianti Febriani Setia, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan di sekolah. Oleh karena itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika
BAB II LANDASAN TEORI A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Pengertian pembelajaran sebagaimana tercantum dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah suatu proses interaksi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Atamik B, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan kegiatan pembelajaran khususnya pada tahapan kegiatan inti merupakan proses yang diselenggarakan untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &
Lebih terperinciSILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)
SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah belum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah belum maksimal. Hal itu terjadi karena guru sebagai pelaksana masih terpengaruh oleh kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG SUDAH DIBACA PADA SISWA KELAS IX 1 SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
1 PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA BERDASARKAN CERPEN YANG SUDAH DIBACA PADA SISWA KELAS IX 1 SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Muslimin Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan
Lebih terperinciREVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat
REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009 REVIEW
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)
53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang
Lebih terperinci2015 ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 proses pembelajaran pada suatu pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan upaya sadar yang dilakukan sekolah dengan berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Seseorang akan mengalami perubahan pada tingkah laku setelah melalui suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah komunikasi dalam konteks pedagogi adalah hal yang penting karena ketika proses pembelajaran berlangsung didalamnya terdapat interaksi antara guru dengan siswa
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tirana Auliya Nugraha, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku, pengetahuan dan kemampuan berfikir yang diperoleh karena pengalaman (Santrock,2004). Kemampuan yang dimiliki
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN
RENCANA PEMBELAJARAN Interaksi Pendidikan Informal Non-Formal Formal Lingkungan Pendidik Kurikulum Isi Proses Evaluasi Tujuan Pendidikan Peserta Didik Alam-Sosial-Budaya-Politik-Ekonomi-Religi Silabus
Lebih terperinciDAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... B. ujuan...... C. Ruang Lingkup... II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat
PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (1) tentang sistem pendidikan nasional: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Pembelajaran efektif merupakan suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting dalam perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aspek penting dalam perkembangan peradaban manusia. Menurut Siswoyo dkk (2013: 1), pendidikan merupakan gejala semesta (fenomena universal)
Lebih terperinciPengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Landasan RPP PP Tahun 2007 Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan Sesuai dengan Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses dijelaskan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. dapat diketahui hasilnya melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Hasil
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Tentang Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Segala upaya yang dilakukan seorang guru dalam proses pembelajaran dapat diketahui hasilnya melalui penilaian proses
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diperoleh pengetahuan, keterampilan serta terwujudnya sikap dan tingkah laku
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dan mutlak harus dipenuhi dalam rangka upaya peningkatan taraf hidup masyarakat. Dari pendidikan inilah diperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO
Prosiding Seminar Nasional Volume 2, Nomor 1 ISSN 2443-119 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
Lebih terperinciMata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... 1 2 PANDUAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa dimana keterampilan berbahasa itu terdiri dari empat aspek yaitu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi kurikulum khusus keagamaan dalam meningkatkan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI 10020021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciFakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb
Calon PPL Prodi Matematika FKIP UNSWAGATI CIREBON Disampaikan Tanggal 27 28 juli 2010 Oleh Suhasono Kusiono Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Tujuan operasional pada penelitian ini adalah ingin menerapkan modifikasi alat bola dan lembing berekor dalam pembelajaran aktivitas lempar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran Matematika Matematika (dari bahasa Yunani: mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai pola, merumuskan
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 50 Butir
Lebih terperinciKONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Esensi Pendekatan Ilmiah Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang bertujuan membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur sesuai dengan cita-cita dan nilainilai masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY
PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati
93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Keterampilan Menulis. Menulis adalah salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Efektivitas Pembelajaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 284) efektivitas
BAB II KAJIAN TEORI A. Efektivitas Pembelajaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 284) efektivitas berasal dari kata dasar efektif yang artinya dapat membawa hasil atau berhasil guna. Mulyasa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini menjawab masalah penelitian pada Bab I yaitu seberapa baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Di dalam Permendiknas nomor 41 Tahun 2007 diamanatkan bahwa
Lebih terperinciMATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN MULOK BAHASA JAWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP... Mata Pelajaran : Bahasa Daerah (Jawa) Kelas/ Semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM yang dimaksud adalah peserta didik sebagai ouput pendidikan. Dengan SDM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini sangat diperlukan, guna untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini sangat diperlukan, guna untuk memberikan pengetahuan dan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui aspek-aspek pengetahuan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
176 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Bab ini adalah bagian penutup dari tulisan ini dan berdasarkan temuan hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan studi pendahuluan, uji coba terbatas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan senantiasa harus dinamis dan tanggap dalam menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan bukan sesuatu yang statis
Lebih terperinciPENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED
PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 19 ayat (1) tentang Standar Proses, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebaiknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum yang berlaku di sekolah dasar saat ini adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), yang salah satu isi program pembelajarannya adalah Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 43 B. TUJUAN 43 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 44 D. UNSUR YANG TERLIBAT 44 E. REFERENSI 44 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 44 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 46 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Keterampilan menulis sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Menurut Djiwandono (2008, hlm. 8) bahwa kemampuan menulis adalah kemampuan untuk mengungkapkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada Bab V dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 6.1 Simpulan Memperhatikan rumusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
Lebih terperinci(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG
(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANDUNG 2017 DESAIN PEMBELAJARAN Oleh: Yaya Sukarya,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SEMANTIK MENULIS POSTER DAN SLOGAN MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING): Suatu Alternatif Peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu ilmu pengetahuan dasar dan memberikan andil yang sangat besar dalam kemajuan bangsa. Pernyataan ini juga didukung oleh Kline (Suherman,
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 34 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)
TEKNIK PENYUSUNAN SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP) Dr. Marzuki marzukiwafi@yahoo.co.id UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 13 May 2015 1 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Adalah suatu rancangan acara kegiatan perkuliahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum belief diartikan sebagai keyakinan atau kepercayaan diri terhadap
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Dasar 1. Belief Siswa terhadap Matematika Secara umum belief diartikan sebagai keyakinan atau kepercayaan diri terhadap sesuatu. Belief siswa terhadap matematika adalah keyakinan
Lebih terperinci