PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK"

Transkripsi

1 PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Rancah) Kokom Komariah kokom.k@student.unsil.ac.id Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning berbantuan software geogebra terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik dan mengetahui proses interaksi pembelajaran matematika dengan menggunakan model PBL berbantuan software geogebra. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMAN 1 Rancah berjumlah 7 kelas. Pemilihan sampel dilakukan dengan random sampling terhadap kelas. Terpilih kelas X2 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model problem based learning berbantuan software geogebra dan kelas X5 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa seperangkat soal tes pemecahan masalah yang dilaksanakan di akhir pembelajaran dan lembar observasi yang dilaksanakan di setiap pertemuan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa model problem based learning berbantuan software geogebra berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik dan proses interaksi pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning berbantuan software geogebra menunjukkan hasil dengan proses baik. Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Software Geogebra, Pemecahan Masalah 1

2 2 ABSTRACT The aims of this research are to know the influence of problem based learning model aided by geogebra software on students mathematics problem solving ability and to know the process of mathematics learning interactions by using problem based learning model aided by geogebra software. The method of this research is kuasi experimental research. The population in this research is all of the tenth grade of SMAN 1 Rancah equals seven class. The sample selection is done by random sampling based on the selected class which are class X2 as an experimental class using problem based learning model aided by geogebra software and class X5 as the control class using direct instructional model. The instruments that is used in this research is a set tests of problem solving conducted at the end of the lesson and the observation sheet conducted at each meeting. Based on the research result of the data analysis calculation, it can be concluded that there is a positive influence of problem based learning model aided by geogebra software in students mathematics problem solving ability and the process of mathematics learning interaction by using problem based learning model aided by geogebra software show the good process of the result. Keyword : Problem Based Learning Model, Software Geogebra, Problem Solving PENDAHULUAN Mathematics Ability. Di abad 21 muncul berbagai tantangan yang menuntut adanya perubahan. Berdasarkan salinan lampiran Permendikbud No. 69 tahun 2013 (2013:1-3) tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMA/ MA menjelaskan bahwa tantangan tersebut diantaranya adalah pertama, tantangan internal berupa bagaimana cara mentransformasikan sumber daya manusia (SDM) usia produktif menjadi SDM yang memiliki kompetensi. Kedua, tantangan eksternal, salah satunya adalah dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Ketiga, penyempurnaan pola pikir terutama pada kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan materi pembelajaran yang disajikan di sekolah masih dangkal. Matematika sebagai salah satu pelajaran sekolah memiliki peranan vital dalam meningkatkan kualitas kemampuan lulusan sebagai upaya mencetak sumber daya manusia unggul sehingga sangat penting untuk diteliti. Wardani, Sri (2002:1) menyatakan Proses pembelajaran matematika saat ini, kebanyakan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hasil studi TIMSS (Husamah dan Yanur Setyaningrum, 2013:4) menjelaskan bahwa kemampuan peserta didik Indonesia masih rendah dalam hal memahami informasi yang kompleks, teori analisis, pemecahan

3 3 masalah, pemakaian alat, prosedur dan melakukan investigasi. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Sumarmo, Utari (2013:439) diperoleh hasil bahwa peserta didik menganggap hanya ada satu cara penyelesaian soal yang benar, yaitu yang disajikan guru di kelas dan matamatika yang dipelajari di sekolah sedikit atau tidak berhubungan dengan dunia nyata. Temuan penelitian lainnya menurut Utari (Pramadya, Wisnu, 2012:6) diperoleh hasil bahwa kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas XI salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota Bandung masih belum memuaskan sekitar 30% 50% dari skor ideal. Didukung oleh pendapat Sutiarso (Ratnaningsih, Nani, 2007:5) mengemukakan bahwa kenyataan di lapangan menunjukkan siswa pasif dalam merespon pembelajaran, siswa cenderung hanya menerima transfer pengetahuan dari guru, demikian pula guru pada saat kegiatan pembelajaran hanya sekedar menyampaikan informasi pengetahuan tanpa melibatkan siswa dalam proses yang aktif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menandakan bahwa pemecahan masalah dan proses interaksi pembelajaran matematika masih belum dijadikan sebagai kegiatan utama. Kemampuan pemecahan masalah menurut Suryadi, Didi dan Tatang Herman (tanpa tahun:68) menyatakan bahwa pemecahan masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak secara langsung tahu caranya. Sumarmo, Utari (2013:76) mengemukakan bahwa pemecahan masalah memiliki makna sebagai kegiatan belajar yang meliputi mengidentifikasi kecukupan data untuk pemecahan masalah, membuat model matematik, memilih dan menerapkan strategi, menginterpretasi hasil sesuai permasalahan asal, dan memeriksa kebenaran hasil atau jawaban. Polya dalam bukunya how to solve it (Suryadi, Didi dan Tatang Herman, tanpa tahun:68) mengembangkan bahwa terdapat empat tahap proses pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan rencana penyelesaian masalah dan pemeriksaan kembali. Proses komunikasi antara guru dan peserta didik dalam kegiatan interaksi belajar mengajar harus berlangsung secara harmonis dalam wadah interaksi saat proses pembelajaran. Didukung pula oleh pendapat Wardani, Sri (2002:1)... interaksi antara guru dan siswa akan menentukan berhasil tidaknya pembelajaran matematika yang diterapkan. Sehingga untuk mencapai kemampuan pemecahan masalah matematik

4 4 yang diharapkan, dituntut terjadinya interaksi optimal saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Semiawan, Conny (Amir, M Taufiq, 2010:v) berpendapat Kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik dapat dikembangkan melalui model Problem Based Learning (PBL). Wena, Made (2009:91) menjelaskan bahwa Problem Based Learning merupakan pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan. Berdasarkan pendapat tersebut, PBL dipandang sebagai model pembelajaran tepat untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematik dan merangsang terjadinya interaksi pembelajaran dalam suatu kelompok belajar. Dalam upaya menemukan solusi pemecahan masalah, peserta didik senantiasa berinteraksi, baik interaksi antar peserta didik maupun interaksi antar peserta didik dengan guru. Wena, Made (2011:53) berpendapat bahwa Persoalan tentang bagaimana mengajarkan pemecahan masalah tidak akan pernah terselesaikan tanpa memerhatikan jenis masalah yang ingin dipecahkan, sarana dan bentuk program yang disiapkan untuk mengajarkannya.... Selain itu, dijelaskan dalam salinan lampiran permendikbud No. 69 tahun 2013 (2013:3) bahwa pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 mengharuskan pola pembelajaran berbasis alat multimedia. Berbagai macam software komputer yang menunjang pembelajaran matematika, harus mampu dimanfaatkan oleh guru. Salah satu software yang peneliti gunakan adalah software geogebra. Hohenwarter, Markus dan Judith (2013:8) menjelaskan pengertian geogebra bahwa geogebra adalah software sistem geometri dinamis sehinga dapat mengkontruksikan titik, vektor, ruas garis, garis, irisan kerucut, bahkan fungsi dan mengubahnya secara dinamis. Software geogebra dapat digunakan secara bebas dan tidak berbayar. Geogebra dapat diunduh gratis di Geogebra merupakan salah satu software komputer yang dapat digunakan dalam materi aljabar, geometri maupun kalkulus. Terutama, software geogebra ini dapat menunjang peneliti dalam kegiatan pembelajaran pada materi trigonometri KD 3.14, 3.15, 3.16, Krismanto (2008:1) berpendapat berdasarkan hasil monitoring dan Evaluasi (ME) `yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik

5 5 dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika dalam materi ajar trigonometri menunjukkan hasil bahwa kesulitan guru dalam pengelolaan pembelajaran trigonometri menduduki peringkat tertinggi. PPPPTK menyimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran untuk materi ajar trigonometri di lapangan masih banyak dijumpai berbagai kendala. Baik dari segi guru dalam mengelola pembelajaran yang terbiasa hanya menekankan pada manipulasi rumus, maupun dari sisi kemampuan peserta didik. Dalam kegiatan penelitian, peneliti menggunakan materi trigonometri yang dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 1 Rancah dengan memberikan perlakuan pembelajaran menggunakan model PBL berbantuan software geogebra. SMAN 1 Rancah memiliki fasilitas komputer yang lengkap. Sehingga memungkinkan peneliti untuk menggunakan bantuan komputer dalam pembelajaran. Penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja, tetapi aspek sikap dan keterampilan pun wajib untuk diperhitungkan. Kemendikbud (2013:2) menjelaskan bahwa materi pembelajaran yang disampaikan harus berbasis fakta atau suatu fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika. Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang menunjang kurikulum Dengan berbantuan software geogebra, materi trigonometri untuk KD 3.14, 3.15, 3.16, 4.14 dapat dilukiskan dengan lukisan geometri yang dihasilkan lebih cepat, dan hasil yng diperoleh dapat dijadikan alat bantu evaluasi. Telah banyak penelitian mengenai model problem based learning berbantuan software geogebra, diantaranya adalah hasil penelitian Dedi Abdurozak dengan judul Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Software Geogebra untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP yang dilaksanakan di kelas VII salah satu SMP Negeri di Lembang, menyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah berbantuan software geogebra lebih tinggi dari pada peserta didik yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hasil data angket peserta didik dan lembar observasi disimpulkan bahwa pada umumnya peserta didik menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran berbasis masalah berbantuan software geogebra. Hasil penelitian Linda Muspiyatin dengan judul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik yang dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 3 Tasikmalaya diperoleh simpulan bahwa

6 6 terdapat pengaruh positif penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik. Penelitian yang dilakukan Rini Yulianingsih dengan judul Penerapan Model Problem Based Learning dengan Teknik Scaffolding untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMA yang dilaksanakan di kelas X di salah satu SMA Negeri di Bandung tahun ajaran 2012/2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model PBL dengan teknik Scaffolding lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional. Berdasarkan hal tersebut, solusi yang dipandang tepat yaitu dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan software geogebra sehingga penulis melaksanakan penelitian dengan judul Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Software Geogebra terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik. Sehingga melalui model PBL berbantuan software geogebra, peneliti bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning berbantuan software geogebra terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik serta proses interaksi peserta didik terhadap model problem based learning berbantuan software geogebra. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning berbantuan software geogebra terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik dan proses interaksi peserta didik terhadap model Problem Based Learning berbantuan software Geogebra. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Rancah. Populasi penelitiannya adalah seluruh peserta didik kelas X SMAN 1 Rancah tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 242 orang yang terdiri dari 7 kelas. Pemilihan sampel dilakukan dengan random sampling terhadap kelas. Terpilihlah kelas X2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah

7 7 peserta didik 35 orang yang akan diberi perlakuan penerapan model PBL berbantuan software geogebra dan satu kelas lagi yaitu kelas X5 dengan jumlah peserta didik 34 orang sebagai kelas kontrol, diberi perlakuan penerapan model pembelajaran langsung. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan melaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah matematik yang dilaksanakan satu kali di akhir pembelajaran dan observasi yang dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung. Teknik observasi bertujuan mengamati interaksi belajar peserta didik pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL berbantuan software geogebra. Observer dilakukan oleh oleh dua orang yaitu guru matematika kelas X2 dan rekan peneliti yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji hipotesis dengan menggunakan uji dua rata-rata sedangkan kriteria proses interaksi disesuaikan dengan tabel berikut. Gambar 1 Kriteria interaksi Sangat Kurang baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik PEMBAHASAN Model Problem Based Learning berbantuan software geogebra merupakan model pembelajaran berlandaskan masalah-masalah yang menuntun peserta didik memperoleh konsep, prinsip dan prosedur pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam proses pemecahan masalah, peserta didik dibantu dengan bantuan komputer berupa software geogebra. Software geogebra digunakan untuk membantu dalam menemukan alternatif cara pemecahan masalah yang berbeda dan cepat. Karena model PBL ini mengharuskan kerjasama tim dan menggunakan bantuan komputer, maka minimal ada satu laptop/ komputer pada kelompok tersebut. Pembelajaran dilaksankan di laboratorium komputer, ruang multimedia dan ruangan kelas. Pembelajaran di laboratorium komputer dilaksanakan pada pertemuan pertama,

8 8 sedangkan pertemuan kedua dan selanjutnya, pembelajaran dilaksanakan di ruang multimedia. Sebelum pembentukan kelompok, peneliti mendata terlebih dahulu jumlah peserta didik yang memiliki laptop. Dan ada 10 peserta didik yang memiliki laptop. Kelas eksperimen berjumlah 35 orang maka dibentuk menjadi 7 kelompok heterogen dengan jumlah anggota masing-masing kelompok 5 orang. 10 orang peserta didik yang memiliki laptop disebar ke dalam 7 kelompok. Sehingga masing-masing kelompok minimal ada 1 laptop. Penelitian dilaksanakan selama enam pertemuan ditambah satu pertemuan sebagai pengenalan software, satu pertemuan sebagai tes dan satu pertemuan lagi sebagai tes susulan. Pertemuan sebelum pelaksanaan pembelajaran, peneliti melakukan pengenalan software geogebra kepada kelas eksperimen yang dilaksanakan di ruang multimedia. Pengenalan diawali dengan mendemonstrasikan cara penginstalan software geogebra. Peserta didik mengcopi software geogebra dari laptop peneliti dan menginstal sendiri program tersebut. Versi geogebra yang digunakan adalah Geogebra 4.2 dengan cara penginstalan yang cukup mudah sehingga dapat langsung digunakan, penggunaanya tidak berbatas waktu (selamanya) dan tidak berbayar. Pengenalan dilanjutkan dengan mengenalkan berbagai macam icon dan fungsinya terutama icon yang akan sering digunakan pada saat pembelajaran trigonometri. Di akhir pengenalan, peneliti memberitahukan mengenai model pembelajaran yang akan digunakan dan materi yang harus peserta didik baca. Guru menekankan peserta didik untuk mencari informasi mengenai materi ukuran sudut derajat dan radian yang akan diberikan paa pertemuan pertama. Pada praktik pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperiemen, pertemuan pertama dilaksanakan di ruang komputer, pertemuan kedua dan keempat di ruang multimedia, pertemuan ketiga, keempat dan keenam dilaksanakan di ruangan kelas. Kendala yang peneliti temui, pada saat pembelajaran di ruang kelas, cukup banyak waktu yang tersita untuk mempersiapkan kelengkapan pembelajaran terutama proyektor yang tidak dipasang permanen di ruang kelas. Sedangkan untuk pembelajaran di ruang komputer dan ruang multimedia, peneliti dapat langsung menghubungkan laptop dengan proyektor. Kegiatan pembelajaran diawali dengan mempersiapkan kelengkapan belajar yang dibutuhkan baik oleh guru maupuan peserta didik. Pertemuan sebelumnya, peneliti meminta agar pada saat pembelajaran matematika,peserta didik sudah duduk

9 9 secara berkelompok. Peserta didik Kemudian mengecek kehadiran peserta didik. Guru bertanya mengenai pembelajaran sebelumnya. Untuk membangkitkan motivasi belajar, guru bertanya dan menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawab. Peserta didik yang mampu mengutarakan pendapatnya, guru memberikan pujian dan diberi penilaian sambil memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai penilaian yang digunakan tidak hanya mempertimbangkan dari hasil tes saja. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik lain tertarik untuk menjawab dan langsung mengangkat tangan ketika guru mengajukan pertanyaan. Hanya saja ketika guru menanyakan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, umumnya peserta didik tidak mengetahui manfaat materi yang akan mereka pelajari. Bahkan temuan yang peneliti peroleh, ada peserta didik yang menjawab manfaatnya hanya untuk mendongkrak nilai rapot. Hal tersebut menandakan bahwa materi matematika yang disajikan kurang melibatkan dunia nyata. Sehingga guru memberikan penjelasan mengenai kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya guru menanyakan tugas baca mengenai matei yang akan dipelajari dan hanya beberapa orang saja yang dapat menjelaskan. Kegiatan inti diawali dengan mengajukan masalah yang tertera pada bahan ajar. Peserta didik diminta untuk mengamati permasalahan dan menanyakan hal yang kurang dimengerti. Guru membimbing peserta didik agar mampu memahami permasalahan dan alternatif cara memeriksa kembali kebenaran hasil dengan menggunakan software geogebra. Pada tahap ini banyak menyita waktu karena menanamkan konsep sampai peserta didik hrus mengerti sebagai bekal untuk memecahkan permasalahan selanjutnya pada LAPD. Temuan yang peneliti dapatkan pada tahap ini, ada beberapa peserta didik yang mampu memecahkan permasalahan dan memperoleh jawaban yang benar dengan menggunakan software geogebra, hanya saja ketika ditanyakan mengenai prosedur pemecahan masalah, peserta didik kurang mampu menjawabnya. Langkah selanjutnya guru membagikan LAPD dan meminta peserta didik untuk menngerjakannya sesuai dengan cara pemecahan masalah polya. Guru mengingatkan agar peserta didik yang tidak membantu dalam pembelajaran kelompok, namanya tidak perlu dicantumkan dalam laporan hasil diskusi. Pada tahap ini, peneliti kurang mampu mengelola waktu pembelajaran sehingga terkadang kegiatan persentasi tidak dilaksanakan. Kemudian melakukan refleksi dan menyimpulkan konsep yang harus peserta didik pahami dari

10 10 pertemuan tersebut. Di akhir pertemuan peneliti memberikan tugas baca mengenai pembelajaran selanjutnya dan tugas mandiri sebagai pelatihan. Kendala yang penelti hadapi adalah software geogebra merupakan software yang baru dikenal peserta didik. Peneliti hanya memberikan pembekalan satu kali mengenai software geogebra. Peserta didik masih kurang memahami penggunaan software tersebut. Sehingga pertemuan pertama banyak waktu yang dipergunakan untuk mengenalkan geogebra. Selain itu, waktu penelitian yang berbarengan dengan kegiatan praktikum komputer, tidak memungkinkan peneliti menggunakan laboratorium komputer. Sehingga pembelajaran di laboratorium komputer dilaksanakan pada pertemuan pertama dan pada saat tes saja sedangkan untuk pertemuan kedua sampai pertemuan keenam dilaksanakan di ruang multimedia dan di ruang kelas. Di akhir pertemuan, dilaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah matematik di laboratorium komputer dengan alokasi waktu 60 menit. Peserta didik dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan absen. Kelompok pertama dari absen 1 sampai 17 melaksanakan tes terlebih dahulu. Sedangkan sisanya menunggu diluar. 60 menit selanjutnya barulah tes kelompok kedua dari absen 18 sampai absen terakhir. Tes berisikan tiga butir soal pemecahan masalah. Langkah memahami masalah, merencanakan strategi pemecahan masalah, dan melaksankan perhitungan dijawab tertulis. Sedangkan langkah memeriksa kembali kebenaran hasil dilakukan dengan bantuan software geogebra. Hasil kerja peserta didik dalam komputer di simpan, kemudian dicopy oleh peneliti untuk penilaian. KKM untuk pelajaran matematika kelas X di SMAN 1 Rancah adalah 67. Hasil tes pemecahan masalah matematik peserta didik kelas eksperimen diperoleh rata-rata skor 20,43 dari skor ideal 30. Berarti untuk KKM 67, peserta didik dinyatakan mencapai KKM apabila skor yang diperoleh. 22 orang peserta didik telah mencapai KKM sedangkan 13 peserta didik masih di bawah KKM. Jika dilihat dari rata-rata skor kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen, daya serap kelas eksperimen terhadap materi trigonometri berada di atas KKM. Sedangkan perolehan nilai peserta didik kelas kontrol terdapat 7 orang telah mencapai KKM dan 27 orang di bawah KKM dengan rata-rata kelas skor hasil tes pemecahan masalah adalah 12,53. Hasil rata-rata skor tes pemecahan masalah kelas eksperimen dan kelas kontrol, disajikan pada diagram batang berikut.

11 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Gambar 2 Rata Rata Skor Tes Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada diagram terlihat jelas bahwa skor rata-rata tes pemecahan masalah matematik peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi daripada skor rata-rata kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa model problem based learning berbantuan software geogebra berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik. Untuk mengetahui kesulitan peserta didik dalam memecahkan soal pemecahan masalah tersebut, peneliti bermaksud menganalisis skor tiap butir soal dan analisis tiap indikator kelas eksperimen dan kelas kontrol yang disajikam pada tabel berikut. Tabel 1 Skor Rata-Rata Berdasarkan Tiap Langkah Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen Indikator No. Butir Soal Rata-Rata Memahami Masalah (2) 1,91 1,74 1,46 1,70 Merencanakan Strategi (4) 2,77 2,69 2,11 2,52 Melaksanakan Perhitungan (2) 1,09 1,20 0,83 1,04 Memeriksa Kembali (2) 1,46 1,66 1,51 1,54 Jumlah 7,23 7,29 5,91 Tabel 2 Skor Rata-Rata Berdasarkan Tiap Langkah Pemecahan Masalah Kelas Kontrol Indikator No. Butir Soal Rata-Rata Memahami Masalah (2) 1,82 1,94 1,68 1,48 Merencanakan Strategi (4) 1,62 1,82 1,03 1,49 Melaksanakan Perhitungan (2) 0,56 0,97 0,53 0,69 Memeriksa Kembali (2) 0,06 0,26 0,24 0,18 Jumlah 4,06 4,99 3,48

12 12 Analisis tiap langkah pemecahan masalah berdasarkan pedoman penskoran Schoen dan Ochmke dengan skor maksimal tiap butir soal adalah 10. Berdasarkan tabel 4.10, rata-rata perolehan skor peserta didik terbesar kelas eksperimen adalah butir soal nomor 2 dengan jumlah skor sebesar 7,29. Sedangkan perolehan rata-rata skor terkecil adalah butir soal no. 3 dengan perolehan rata-rata sebesar 5,91. Butir soal nomor 1 merupakan soal tes yang mengukur aspek pemecahan masalah pada aspek konsep perbandingan trigonometri dari beberapa segitiga siku-siku sebangun. Butir soal nomor 2 merupakan soal tes yang mengukur pemecahan masalah pada aspek perbandingan trigonometri segitiga siku-siku. Sedangkan butir soal nomor 3 merupakan soal tes yang mengukur aspek pemecahan masalah pada aspek perbandingan trigonometri dikuadran I dan II. Berdasarkan rata-rata perolehan skor tiap butir soal kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam memecahkan permasalahan perbandingan trigonometri dikuadran I dan II. Jika dianalisis dari tiap indikator pemecahan masalah untuk butir soal nomor 3, peserta didik memiliki kendala dalam melakukan perhitungan dengan perolehan ratarata skor 0,83 jika dibulatkan diperoleh rata-rata skor 1 dari skor maksimal indikator sebesar 2. Artinya umumnya peserta didik dapat melakukan prosedur yang benar dan mungkin menghasilkan jawaban yang benar tetapi salah perhitungan. Sehingga bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai trigonometri KD 3.16 Mendeskripsikan dan menentukan hubungan perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap kuadran, memilih dan menerapkan dalam penyelesaian masalah nyata dan matematika harus adanya perbaikan misalnya dengan menambah alokasi waktu untuk KD 3.16 lebih banyak daripada alokasi waktu yang lain maupun menggunakan model pembelajaran matematika lain selain PBL contohnya discoveri learning agar peserta didik dapat lebih faham dan konsep pembelajaran trigonometri KD 3.16 dapat peserta didik temukan sendiri sehingga pembelajaran trigonometri menjadi lebih bermakna dengan penemuan yang telah peserta didik peroleh sendiri. Jika dianalisis kesulitan tiap indikator pemecahan masalah kelas eksperimen, rata-rata skor terkecil adalah pada indikator melaksanakan perhitungan dengan skor rata-rata perolehan 1,04 dari skor ideal indikator sebesar 2. Umumnya kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang sulit dan membingungkan peserta didik terutama indikator keempat pemecahan masalah polya yaitu memeriksa kembali

13 13 kebenaran hasil merupakan langkah paling sulit dari indikator pemecahan masalah yang lain. Hanya saja, dengan berbantuan software geogebra, peserta didik sudah ada usaha untuk memeriksa kembali kebenaran hasil. Malahan, hasil temuan yang peneliti peroleh, ada beberapa peserta didik yang mampu memeriksa kembali dan diperoleh jawaban yang benar tanpa mengetahui cara memperoleh jawaban tersebut dengan perhitungan sistematis sesuai dengan langkah pemecahan masalah. Temuan yang berbeda diperoleh dari analisis indikator rata-rata skor kelas kontrol. Rata-rata skor terkecil adalah pada indikator keempat memeriksa kembali kebenaran hasil dengan rata-rata skor sebesar 0,18. Berarti peserta didik kelas kontrol mengalami kesulitan dalam memeriksa kembali kebenaran hasil. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran dengan berbantuan software geogebra berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik. Selain itu, berdasarkan uji hipotesis diperoleh maka ditolak dan diterima artinya parameter rerata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen lebih baik dari parameter rerata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning berbantuan software geogebra berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik. Observasi interaksi pembelajaran dilaksanakan saat berlangsungnya proses pembelajaran. Lembar observasi berisikan 14 item pernyataan dengan indikator interaksi yang diamati meliputi indikator pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan jumlah masing-masing item pernyataan adalah 3, 8 dan 3. Aspek yang diamati pada indikator pendahuluan meliputi aspek interaksi pada tahap apersepsi dan tahap motivasi. Aspekyang diamati pada indikator kegiatan inti meliputi aspek interaksi peserta didik dalam kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring. Aspek interaksi pada Indikator kegiatan penutup meliputi aspek interaksi pada tahap refleksi, kesimpulan dan penugasan. Rata-rata skor interaksi peserta didik dengan menggunakan model PBL berbantuan software geogebra adalah 42,92 artinya proses interaksinya baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

14 14 Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka peneliti menyimpulkan model problem based learning berbantuan software geogebra berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik dan proses interaksi pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning berbantuan software geogebra menunjukkan hasil dengan proses interaksi baik Saran Berdasarkan simpulan tersebut, peneliti menyarankan model Problem Based Learning berbantuan software geogebra dapat menjadi alternatif solusi bagi guru matematika dalam menanamkan konsep dasar trigonometri, karena trigonometri merupakan materi dengan tingkat kesulitan yang paling tinggi dibandingkan dengan materi pembelajaran matematika lainnya, kepala sekolah perlu memperhatikan sarana dan prasarana bagi pembelajaran matematika, terutama laboratorium komputer, karena pembelajaran model PBL berbantuan software geogebra menuntut adanya komputer yang memadai, bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian dengan model PBL berbantuan software geogebra, bagi peneliti selanjutnya yang akan menggunakan software geogebra, sebelum melaksanakan penelitian hendaknya peneliti memberikan arahan untuk beberapa pertemuan kepada peserta didik kelas eksperimen di luar jam pelajaran mengenai software geogebra. Sehingga saat pembelajaran pertama dimulai peserta didik sudah siap dan memiliki pengetahuan dasar mengenai software geogebra yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA Abdurozak, Dedi. (2013). Pembelajaran Berbantuan Software Geogebra untukmeningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. [online]. Tersedia: November 2013]. Amir, Taufiq. (2010). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Husamah, Setyaningrum dan Yanur Setyaningrum. (2013). Desain pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi Panduan Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum Malang: Prestasi Pustaka. Judith dan Markus Hohenwarter. (2013). Introduction to geogebra. [Online]. Tersedia: [12 Desember 2013].

15 15 Kemendikbud. (2013). Problem Based Learning. Jakarta: Kemendikbud. Kemendikbud. (2013). Salinan Lampiran Permendikbud No. 69 th 2013 ttg Kurikulum SMA-MA. Jakarta: Kemendikbud. Krismanto. (2008). Pembelajaran Trigonometri SMA. [online]. Tersedia: amrinmath. files.wordpress.com/2008/11/pembelajaran-trigonometri.pdf. [26 januari 2013] Muspiyatin, Linda. (2012). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik. Sripsi UNSIL. Tidak diterbitkan. Pramadya, Wisnu. (2012). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Berbantu Power Point Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik. Sripsi UNSIL. Tidak Diterbitkan. Ratnaningsih, Nani. (2007). Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik serta Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas. Disertasi pada Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.. [online]. Tersedia: Januari 2014]. Sumarmo, Utari. (2013). Berpikir dan Disposisi Matematik serta Pembelajarannya. Bandung: UPI. Suryadi, Didi dan Tatang Herman. Tanpa Tahun. Pembelajaran Pemecahan Masalah. Jakarta: Karya Duta Wahana. Wardani, Sri. (2002). Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika melalui Model Kooperatif Tipe Jigsaw. Tesis pada PPS UPI: Tidak Diterbitkan. Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Yulianingsih, Rini. (2013). Penerapan model Problem Based Learning Teknik Scaffolding terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMA. Skripsi: Tidak Diterbitkan

Rina Nurlatifah

Rina Nurlatifah PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Pesantren

Lebih terperinci

Nina Anggraeni

Nina Anggraeni 1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (PENELITIAN TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 8

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas X SMKN 1 Maja Majalengka Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 3 Tasikmalaya) Mopyani Cahyaty e-mail: mopyani.cahyaty@student.unsil.ac.id

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software Geogebra

Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software Geogebra Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 3 No. 1, Maret 2017 Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Berbantuan Software

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) (Studi Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 2 Tasikmalaya Tahun

Lebih terperinci

Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL)

Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 3 No. 1, Maret 2017 Korelasi antara Motivasi Belajar dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Peserta Didik Menggunakan Model Problem Based

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Ciamis Tahun Pelajaran 2013/2014)

Lebih terperinci

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING Rosmawati 1), Sri Elniati 2), Dewi Murni 3) 1) FMIPA UNP, email: ro_se729@yahoo.com 2,3) Staf Pengajar Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika diajarkan tingkat dasar hingga tingkat menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika diajarkan tingkat dasar hingga tingkat menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan matematika diajarkan tingkat dasar hingga tingkat menengah atas, karena itu pendidikan matematika mempunyai potensi yang sangat besar untuk memainkan

Lebih terperinci

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika vol. 2 no. 1, pp. 29 34, Maret 2016 Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Masniari 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 masniaripohan@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus III

Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada Mata Kuliah Kalkulus III Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 49-54, September 2015 Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Mahasiswa pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VIII MTs N Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya) RIDA RAMDHANIA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Dina Eka Nurvazly 1, Haninda Bharata 2, Rini Asnawati 2 dinanurvazly@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

AI AYU RAHAYU

AI AYU RAHAYU PERBANDINGAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIFE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN PROBLEM BASED LEARNING (Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas VIII

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI CILENDEK

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI CILENDEK PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI CILENDEK NENENG YULIYANTI e-mail: neneng.yuliyanti@student.unsil.ac.id Program

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Komarudin Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Al Islam Tunas Bangsa Email: qhomar8@gmail.com

Lebih terperinci

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (Studi Eksperimen di kelas VIII SMPN 17 Tasikmalaya) (The Influence of Cooperative

Lebih terperinci

SYAMSUL AZIZ

SYAMSUL AZIZ PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) (Penelitian di Kelas VIII SMP Negeri 12 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013) SYAMSUL

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Nida Aisyah Bimbingan Belajar Mandiri Jln. Batu Ampar V No.30 RT.001 RW.02, Kec. Kramat

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK

KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 2, hal. 149-156, Maret 2016 KONTRIBUSI PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

Oleh: Ratna Meinar Rahayu

Oleh: Ratna Meinar Rahayu PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) (PENELITIAN TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS X MA NEGERI 2 CIAMIS TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Mega Oktaviana, Nurhanurawati, Arnelis Djalil Pendidikan Matematika, Universitas Lampung megao@rocketmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD Oleh: Liyandari 1, Wahyudi. 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

WIWIT WITASARI

WIWIT WITASARI PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PENELITIAN TERHADAP PESERTA DIDIK KELAS X AKUNTANSI SMK SINGAPARNA TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan matematika. Matematika mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan matematika. Matematika mempunyai peranan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Sehingga perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text

ABSTRACT. Keywords: Influence, Problem Based Learning, IPS Text PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII-2 SMP N 19 PADANG KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Elvira 1, Kaksim 2, Juliandry Kurniawan Junaidi 2

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 14 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: SISWANTO K4308054 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DIBANTU MEDIA MAGIC CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA. Oleh PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA Oleh Mohammad Dadan Sundawan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA YANG MENDAPATKAN METODE PEMBELAJARAN PSI DENGAN KONVENSIONAL Melinda Putri Mubarika Universitas Pasundan, Jl. Sumatera No. 41 Bandung 40117 E-mail: melput_keukeu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa

Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Mahasiswa Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 3 No. 1, Maret 2017 Implementasi Pembelajaran Investigasi Berbantuan Software Cabri 3D terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR Elvita Yeni *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DENGAN TIPE PAIR CHECKS (Studi Eksperimen pada Konsep Pencernaan Makanan pada

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1) PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1) Oleh: Umi Lestari 2), H. Setyo Budi 3), Warsiti 3)

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen Di kelas XI IPA SMA Negeri 4 Tasikmalaya)

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Sujari Rahmanto SMP Negeri 1 Banjar Agung Alamat: Jl. Kampung Tri Darma Wirajaya, Kec. Banjar Agung, Kab.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK Ayu Sekar Rini 1, Haninda Bharata 2, Sri Hastuti Noer 2 ayusekarrini49@yahoo.com 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Elsa Camelia 1, Edrizon 1

Elsa Camelia 1, Edrizon 1 PENGARUH TEKNIK THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Elsa Camelia 1, Edrizon 1 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PROBLEM POSING PADA MATERI PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 KOTA

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Vindy Antika 1, Haninda Bharata, Pentatito Gunowibowo 2 Vindy_antika44@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 PARIAMAN Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet

Lebih terperinci

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions dan Tipe Teams Games Tournament pada Konsep Ekosistem (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR- SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS X MIA 1 SMA MTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Sigit

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) (NHT) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Palembayan Kabupaten Agam OLEH: Ariska Putra*), Zulfitri

Lebih terperinci

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Dan Learning Together (LT) (Studi Eksperimen pada Materi Ekosistem di Kelas

Lebih terperinci

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* ) IMPLEMENTATION OF THINK TALK WRITE TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL IN HUMAN EXCRETION SYSTEM CONCEPT IN 11 th GRADE SCIENCE CLASS OF 8 th PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL AT TASIKMALAYA Anggarini Puspitasari*

Lebih terperinci

Ibnu Kadaruloh, Depi Setialesmana,

Ibnu Kadaruloh,   Depi Setialesmana, PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN SOFTWARE CABRI 3D (Penelitian di Kelas X IPS SMA Negeri 6 Kota Tasikmalaya) Ibnu

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Jurnal e-dumath Volume No., Agustus 016 Hlm. 10-17 PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Siti Koyumah 1), Rukmono Budi Utomo ) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP ANTARA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SETTING

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP ANTARA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SETTING PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP ANTARA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SETTING MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN TIPE JIGSAW Cucu Komaryani

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Arini Alhaq 1, Rini Asnawati 2, Sugeng Sutiarso 2 arini.alhaq@rocketmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/

PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Penerapan Model PBLBernuansaEtnomatematika untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Motivasi Belajar Siswa Endang Nurliastuti

Lebih terperinci

Nurul Fahmi, Edi Hernawan, Diana Hernawati ABSTRACT

Nurul Fahmi, Edi Hernawan, Diana Hernawati ABSTRACT EFFECTS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE PICTURE PICTURE AND ASSISTED BY USING THE ADOBE FLASH MEDIA ON STUDENT LEARNING OUTCOMES OF THE MATERIALS ON HUMAN FOOD Digestive System (Experimental Study in

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Sulis Widarti 1, Tina Yunarti 2, Rini Asnawati 2 sulis_widarti@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2

Lebih terperinci

FANY SRILESTARI

FANY SRILESTARI PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION DENGAN THINK PAIR SHARE (Penelitian terhadap Peserta Didik

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA Naskah publikasi Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN e-issn: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp P-ISSN: 2502-6437 September 2017 Abstract PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK SMA Supremum Journal of Mathematics Education (SJME) Vol.1, No.2, Juli 2017, pp. 88-95 e-issn: 2548-8163 p-issn: 2549-3639 88 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMAN 1 BANGUN PURBA Pebriani *), Arcat 1), Lusi Eka Afri 2) 1&2) Program

Lebih terperinci

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.1, Februari 2015

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.1, Februari 2015 PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA YANG MENGIKUTI PEMBELAJARAN DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN METODE KONVENSIONAL Oleh: 1) Risqi Rahman, 2) Winda Trisnawati 1, 2) Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017 Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017 Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbantuan Software Maple terhadap Kemampuan

Lebih terperinci

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAPESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMP NEGERI 21 PEKANBARU Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Ari Dwi Handrian, 2) Sutarto, 2) Sri Astutik 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Wina Novitasari 1), Suherman 2), Mirna 3) 1 ) FMIPA UNP : email:

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciamis ) Ratna

Lebih terperinci

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No

Jurnal Saintech Vol No.04-Desember 2014 ISSN No PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Oleh : Frida Marta Argareta Simorangkir, S.Pd., M.Pd *) *) Dosen FKIP

Lebih terperinci

SIPA FAUZIYAH. Program Studi Pendidikan Matematika

SIPA FAUZIYAH.   Program Studi Pendidikan Matematika PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK (Penelitian terhadap Peserta Didik Kelas VIII MTs. NU Al-Hamidiyah Langkaplancar Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG Dina Agustina 1), Edwin Musdi ), Ahmad Fauzan 3) 1 ) FMIPA UNP : email:

Lebih terperinci

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY TIPE GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM (Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO IMPROVE MATHEMATICAL OF PROBLEM SOLVING SKILLS OF STUDENTS CLASS VIII1 SMP BHAYANGKARI PEKANBARU

IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO IMPROVE MATHEMATICAL OF PROBLEM SOLVING SKILLS OF STUDENTS CLASS VIII1 SMP BHAYANGKARI PEKANBARU 1 IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO IMPROVE MATHEMATICAL OF PROBLEM SOLVING SKILLS OF STUDENTS CLASS VIII1 SMP BHAYANGKARI PEKANBARU Dwika Ananda Ayu Rahmawati Sinaga 1, Titi Solfitri 2,

Lebih terperinci

PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Lukman Hakim 1, Tina Yunarti 2, Nurhanurawati 2 Lukmanhakim.210305@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah

Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 2, No. 2, 2016, Hal. 97 102 Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis melalui Pembelajaran berbasis Masalah Mikrayanti

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Risna Cahyani

Risna Cahyani MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIK PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (Penelitian Terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 8 Tasikmalaya Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika tidak hanya mengharuskan siswa sekedar mengerti materi yang dipelajari saat itu, tapi juga belajar dengan pemahaman dan aktif membangun

Lebih terperinci

Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov ISSN Seri Pendidikan

Jurnal Siliwangi Vol. 2. No.2. Nov ISSN Seri Pendidikan PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN SOFTWARE MAPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEPERCAYAAN DIRI MATEMATIS MAHASISWA Eva Mulyani 1), Ike

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU NUMBERED HEAD TOGETHER BERBASIS LESSON STUDY

KAJIAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU NUMBERED HEAD TOGETHER BERBASIS LESSON STUDY KAJIAN PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADU NUMBERED HEAD TOGETHER BERBASIS LESSON STUDY Intan Rezki Kuniasari 1, Herawati Susilo 2, Utami Sri Hastuti 2 Program Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study

Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Penerapan Integrasi Model Pembelajaran Group Investigation (Gi) dan Inkuiri Terbimbing Berbasis Lesson Study Indah Panca Pujiastuti Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Sulawesi Barat e-mail:

Lebih terperinci

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV-B SDN CONGGEANG I KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PENGETAHUAN TRIGONOMETRI KELAS X MELALUI GEOGEBRA DAN LKPD

KONSTRUKSI PENGETAHUAN TRIGONOMETRI KELAS X MELALUI GEOGEBRA DAN LKPD September 2017 Vol. 1, No. 2, Hal. 178 KONSTRUKSI PENGETAHUAN TRIGONOMETRI KELAS X MELALUI GEOGEBRA DAN LKPD Ai Tusi Fatimah 1), Asep Amam 2), Adang Effendi 3) 1) Universitas Galuh Ciamis, Jl. R.E. Martadinata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi pendidikan sains di Indonesia mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pemahaman tentang sains dan teknologi melalui pengembangan keterampilan berpikir, dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU 1 Hidayatulloh, 2 Dian Suci Rizkinanti 1, 2 STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung Email: 1 dayat_feb@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK MAHASISWA

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK MAHASISWA Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 3, hal. 181-188, September 2016 PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK MAHASISWA Depi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Hani Ervina Pansa 1, Haninda Bharata 2, M.Coesamin 2 hani.pansa@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 3 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP VALUTA ASING SERTA HASIL

Lebih terperinci

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang berperan penting dalam kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga perkembangan matematika menjadi sesuatu yang

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN Erma Ainani 1, Syukma Netti 1, Fauziah 1, 1 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG Nicke Septriani 1), Irwan 2), Meira 3) 1) FMIPA UNP : email: nick3.c7@gmail.com

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT

PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT PERBANDINGAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN NHT Laili Fauziah Sufi 1, Haninda Bharata 2, Rini Asnawati 2 Laili_zia@yahoo.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal , September 2015

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal , September 2015 Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 1, hal. 65-72, September 2015 Pengaruh Penggunaan Metode Student Facilitator and Explaining dalam Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG Sri Arnita 1), Arnellis 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, e-mail: sri.arnita@gmail.com 2,3) Staf Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES Siskawati Dewi Purba dan Eidi Sihombing Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan siskapurba20@gmail.com ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

1 2

1 2 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK 1 Himmatul Afthina, 2 Bagus

Lebih terperinci