Info EBT. Info GCG. Info Terkini Rakor O & M Direktorat Operasi 1 TW III Hal 2 PROFESIONAL. Pengumuman. EDISI 43 Tahun IV/2016 Terbit 07 November

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Info EBT. Info GCG. Info Terkini Rakor O & M Direktorat Operasi 1 TW III Hal 2 PROFESIONAL. Pengumuman. EDISI 43 Tahun IV/2016 Terbit 07 November"

Transkripsi

1 EDISI 43 Tahun Info Terkini Rakor O & M Direktorat Operasi 1 TW III Hal 2 Info GCG Transparansi Hal 3 Info EBT PLTS Pemaron, BALI Hal 6 Inspiring Story Hal 8 Inspring Quiz Hal 10 Berita Foto Hal 11 PROFESIONAL #JanganCintaiPekerjaaanApaAdanya Pengumuman Bagi rekan rekan yang akan mengirimkan tulisan atau materi sosialisasi dalam bentuk artikel/tips/ bentuk lainnya, setiap minggunya kami tunggu materinya maksimal hari Kamis pukul WIB.

2 INFO TERKINI CILEGON, (4/11) - Direktorat Operasi 1 PT Indonesia Power menyelenggarakan Rapat Koordinasi Operation and Maintenance (O&M) Triwulan III tahun Rapat ini dibuka oleh Direktur Operasi I PT Indonesia Power Eri Prabowo, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari di Unit Jasa Pemeliharaan (UJP) Cilegon. Dalam sambutannya, Eri Prabowo menyampaikan bahwa Rakor ini dilaksanakan secara rutin sebagai upaya untuk monitoring pencapaian Kontrak Manajemen untuk setiap unit pembangkit di wilayah operasi I. Selain itu, beliau juga menyampaikan beberapa agenda korporat yang saat ini sedang berlangsung diantaranya, pengkajian program Sinergi BUMN dan Pelaksanaan Audit BPK. Acara ini dilanjutkan dengan pemaparan pencapaian kinerja yang disampaikan oleh masing-masing senior leader dari setiap unit, dan program kerja dari setiap divisi di Direktorat Operasi I. Acara ini ditutup pada hari Jumat dengan melakukan foto bersama peserta rapat koordinasi kali ini.

3 INFO GCG PENGAMALAN PRINSIP GCG DALAM PEKERJAAN SEHARI-HARI : TRANSPARANSI Judulnya sengaja dimirip-miripkan dengan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau yang anak sekolah singkat sekarang menjadi PKN yaitu Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Intinya sama saja, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur yang patut diamalkan oleh Seluruh Rakyat Indonesia. Sedangkan GCG di dalam Perusahaan dianggap sebagai strategi dan kunci sukses Perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang sekaligus memenangkan persaingan Bisnis. Secara Teori GCG ini memiliki banyak Definisi, tidak perlu dibahas semua disini karena akan mirip sama Skripsi. Yang pasti bisa disimpulkan bahwa GCG adalah : 1. Struktur yang mengatur pola Hubungan harmonis tentang peran Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Rapat Umum Pemegang Saham dan Para Stakeholdernya. 2. Mekanisme Check and Balance mencakup perimbangan kewenangan atas pengendalian Perusahaan yang dapat membatasi munculnya dua peluang : Pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan asset Perusahaan. 3. Proses yang transparan atau terbuka atas penentuan tujuan Perusahaan, pencapaian Kinerja dan pengukuran kinerjanya. Dari Definisi diatas didapat beberapa aspek penting dari GCG yang perlu dipahami oleh insan Indonesia Power yaitu : a. Adanya keseimbangan Hubungan antara Pemegang Saham, Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Hal ini terkait dalam Struktur Kelembagaan dan mekanisme operasional Perusahaan. b. Adanya pemenuhan tanggungjawab Perusahaan sebagai entitas Bisnis dalam masyarakat kepeda aseluruh stakeholder. Mencakup tanggungjawab pengelolaan Perusahaan, manajemen, pengawasan, serta pertanggungjawaban kepada Pemagang Saham serta Stakeholder lainnya. c. Adanya kewajiban pemenuhan hak-hak pemagang saham dan perlakuan yang sama terhadap para Pemagang Saham baik Mayoritas maupun Minoritas. Setelah definisi dan aspek penting GCG terpaparkan diatas, akan diperkenalkan 5 Prinsip dasar GCG yang biasa dikenap TARIF, singkatan dari Transparency (Keterbukaan Informasi), Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban), Independency (Kemandirian) dan fairness (Kesetaraan dan Kewajaran). Dalam artikel ini supaya tidak berpanjang lebar, kita akan bahas Prinsip dasar Pertama yaitu Transparansi.

4 INFO GCG Secara Sederhana Transparansi diartikan sebagai Keterbukaan Informasi. Dalam mewujudkan prinsip ini, Perusahaan dituntut untuk menyediakan Informasi yang cukup, akurat, tepat waktu kepada segenap stakeholdernya. Dalam konteks Perusahaan, transparansi berarti keterbukaan Informasi baik dalam proses pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan Informasi material dan relevan mengenai kegiatan Perusahaan. Perbincangan prinsip transparansi ini sendiri sangat menarik. Pasalnya isu yang sering mencuat adalah pertentangan dalam menjalankan prinsip ini. Semisal, adanya kekuatiran Perusahaan bahwa jika terlalu terbuka, maka strategi dapat diketahui pesaing sehingga membahayakan kelangsungan usahanya. Wajarkah Kekhawatiran seperti itu? Menurut Peraturan Pasal Modal Indonesia, yang dimaksud Informasi material dan relevan adalah informais yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan atau kebijakan, risiko serta prospek Usaha Perusahaan yang bersangkutan. Untuk menghindari kekuatiran diatas kita perlu menjabarkan kriteria Informasi material secara spesifik bagi masing-masing Perusahaan. Dalam mewujudkan transparansi itu sendiri, setiap Perusahaan diharapkan dapat mempublikasikan Informasi keuangan serta Informasi lainnya yang material dan berdampak signifikan pada Kinerja Perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Selain itu para stakeholder harus dapat mengakses Informasi penting Perusahaan secara mudah pada saat diperlukan. Ada banyak manfaat yang bisa dipetik dari penerapan prinsip ini. Salah satunya stakeholder dapat menmgetahui risiko yang mungkin terjadi dalam melakukan transaksi dengan perusdahaan. Kemudian dengan adanya Informasi Kinerja Perusahaan yang diungkap secara akurat, tepat waktu, jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan, maka dimungkinkan terjadinya efisinesi pasar. Selanjutnya jika prinsip Transparansi dilakukan dengan baik dan tepat, akan dimungkinkan terhindarnya benturan kepentingan berbagai pihak dalam manajemen. Contoh mudah penerapan Transparansi yang dilakukan oleh Indonesia Power antara lain adalah PenyusunanRisalah Direksi yang sesuai dengan Peraturan Sekretaris Menteri BUMN, sehingga dipastikan terjadinya transparansi dalam proses pengambilan keputusan dalam Rapat Direksi. Contoh lainnya dalam Penerapan Transparansi adalah penyusunan Annual Report dalam rangka pengungkapan Informasi material dan relevan mengenai kegiatan Perusahaan. Annual Report yang telah disusun sesuai peraturan yang berlaku dapat diakses oleh seluruh stakeholder melalui website Perusahaan.

5 INFO GCG So, kalau kita balik lagi kepada Pengamalan Prinsip Transparansi dalam pekerjaan sehari-hari, apa sajakah yang bisa kita lakukan? 1. Membiasakan diri kita untuk memberikan Informasi yang benar dan akurat juga tepat waktu kepada next process kita. 2. Melayani permintaan data kepada stakeholder yang meminta paling lambat 10 hari dari waktu permintaan sesuai dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi Publik. 3. Membuat Risalah Rapat yang efektif setelah menyelengarakan rapat 4. Membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau Pejabat Perusahaan (LHKPN/LHKPP) 5. Membuat Surat Pernyataan bebas benturan kepentingan serta daftar khusus bagi Direksi dan Dekom setiap tahunnya. 6. Aktif menyajikan Informasi terkini tentang Perusahaan dalam website ataupun media sosial resmi Korporat. Ada yang bisa menambahkan? Silakan kirimkan kontribusi jawaban anda dalam artikel ini ke : SekretariatGCG@indonesiapower.co.id paling lambat tanggal 14 November Ada hadiah yang menarik buat 3 Jawaban paling benar. Pembahasan Prinsip GCG Transparansi sampai disini dulu ya, minggu depan kita bahas mengenai Prinsip kedua dan Contoh penerapannya. Salam GCG Sumber : Buku Lead by GCG Karya Mas Ahmad Daniri dan berbagai sumber di Iternet.

6 STUDI PLTS PEMARON BALI INFO EBT Di awal semester 2 tahun 2016 ini, telah dilaksanakan pra feasibility study untuk melakukan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di area, PLTG Pemaron, Bali. Di area Pemaron tersebut, tepatnya di bagian belakang unit PLTG, terhampar lapangan bertanaman rumput dengan luas +/-1,4 ha, bekas digunakan untuk PLTD sewa yang saat ini dalam kondisi kosong karena PLTD sudah dipindahkan. Guna lebih meningkatkan efektivitas pemanfaatan lahan tanah tersebut, setelah diperhitungkan secara sederhana dan disimulasikan untuk dipasang PLTS dengan menggunakan Panel Surya (PV = Photo Voltaic) yang sudah banyak beredar di pasaran (Gambar 1), didapatkan peluang untuk memasang panel surya dan didapatkan kapasitas lebih dari 1 MWp (Mega Watt peak) yang dapat dipasang di lokasi tersebut. Gambar 1. Jenis Panel Surya (PV = Photo Voltaic) Pemasangan PV untuk mendapatkan hasil energi listrik, relatif sederhana dan cepat pemasangannya. Gambar di bawah merupakan contoh koneksi dari pemasangan PV ke beban (Pemakaian di rumah sendiri atau ke pembangkit atau disalurkan ke PLN).

7 INFO EBT Pemasangan panel2 surya dilakukan secara serial dan parallel untuk mendapatkan kapasitas/daya dan tegangan tertentu, dan kemudian melalui inverter dan pembagi beban, hasil produksi energi listrik disalurkan untuk pemakaian sendiri (di rumah atau mesin pembangkit) atau ke jaringan listrik PLN. Bila energi listriknya hanya digunakan untuk siang hari, maka tidak diperlukan media penyimpan energi (battery). Namun bila diperlukan untuk malam hari juga, maka perlu disimpan melalui mekanisme: 1. Pasang battery 2. Siang energi disalurkan/disimpan ke PLN, malam hari hasil simpanan energi listrik tersebut dapat diambil kembali (untuk penggunaan sistem sederhana di rumah2, maka penyaluran ke PLN dan peenggunaan kembali di malam hari cukup dicatat dalam berita acara nett-meter oleh PLN yang digunakan untuk menghitung saldo penyaluran-penggunaan kwh listriknya, baru sisa kekurangan dari saldo energi listrik-nya diperhitungkan dengan harga jual PLN sebagai pembayaran listrik bulanan ke PLN). Di Pemaron, dengan kondisi mesin PLTG-nya yang lebih sering berada pada posisi stand-by, unit membutuhkan energi listrik untuk Pemakaian Sendiri (PS). Selama ini, PS menggunakan listrik dari pembelian ke PLN.Bila PLTS nantinya dapat dibangun dan sudah dapat berproduksi, maka energi listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk mengoperasikan peralatan2 yang menjaga selama PLTG stand-by. Jika harga listrik PS per kwh di PLTG Pemason selama ini harus membayar sebesar +/-Rp3.500/kWh dan rata2 listrik yang digunakan oleh Pemaron selama ini sebesar +/-4.700kWh, maka pengeluaran setiap bulan berarti senilai lebih dari Rp 6 milyar. Jika kebutuhan listrik tersebut dapat digantikan oleh PV atau PLTS yang dipasang, maka dapat diperhitungkan berapa besar rupiah yang dapat dihemat dari pemasangan PV/ PLTS tersebut. Berapa besar biaya investasi yang diperlukan untuk memasang PV/PLTS di Pemaron tersebut? Jika diluar harga beli/sewa tanah yang memang sudah milik PT Indonesia Power, maka untuk PLTS sebesar 1 MWp dengan lahan cukup 1 ha hanya diperlukan biaya +/-USD1,5juta atau tidak lebih dari Rp20milyar. Dengan gambaran sekilas tentang nilai investasi dan listrik PS yang dapat digantikan mengunakan PV, maka untuk PLTS Pemaron diperhitungkan pay-back period-nya tidak lebih dari 5 tahun. Proses realisasi untuk pemasangan PV di Pemaron ini akhir Oktober 2016 dalam tahap pengajuan persetujuan ke PLN. Bagaimana peluang pemasangan PV di lingkungan IP dengan tanah yang dalam pengelolaannya ada lebih dari 9 ribu ha? Mari kita tingkatkan peran IP dalam menghijau-kan bumi kita.

8 Duduk Bareng, Obrol Bareng, Makan Bareng, Ngopi Bareng Agus Suryanto UJP Pangkalan Susu Bekerja di lingkungan yang memiliki budaya berbeda tidak menjadi halangan bagi seorang Agus Suryanto, Supervisor Operasi Unit 1-2 UJP PLTU Pangkalan Susu untuk bekerja sebaik-baiknya. Hal ini dibuktikan Agus seusai menerima SK Promosi dari Direksi dan menginjakkan kaki di PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara ini. Sampai sekarang saya coba tidak terlalu terpengaruh dengan beda budaya, baik budaya kerja maupun budaya masyarakat, supaya bisa tetap menjaga profesionalitas. Walau terus berusaha menjaga kerjasama karena bagaimanapun UJP itu berbeda dengan UP. Sebagai analogi, kalau sebelumnya kita hanya terkait dengan sesama orang PT Indonesia Power saja maka kalau hubungan di UJP itu lebih kompleks kerjanya karena harus bekerjasama dengan kontraktor, komisioning dan pihak Cina. Banyak pihak yang harus digali informasinya dan ikuti, Ujar Agus seraya membandingkan bahwa bekerja di UJP membutuhkan upaya 3 4 kali lebih keras dibanding saat di UP. INSPIRING STORY Agus menyebutkan saat ini bagian operasi belum memiliki kuasa penuh di Master Central Control Room (MCCR). Tugas utama hanya melakukan monitoring, merekam dan mengikuti apa yang disampaikan oleh pihak Cina yang mengoperasikan alat tersebut. Untuk berbagi ilmu, diakui Agus, perlu usaha lebih keras dari masing masing individu. Selain kendala bahasa, juga terkait dengan mekanisme kerja. Sebagai contoh, pada saat kejadian menaikkan atau menurunkan beban listrik seringkali tidak menginformasikan dan mereka cenderung menganggap tugas me-record adalah hal sepele sehingga tidak perlu dilibatkan. Padahal kalau mau menaikkan atau menurunkan beban sebaiknya dinformasikan supaya bisa dilanjutkan ke bagian distribusi pengatur jaringan (UPB) supaya bisa diatur di beberapa gardu induk. Lebih jelas, Agus menyebut wilayah Sumatera Utara masih mengalami defisit listrik sehingga naik atau turunnya beban akan mempengaruhi kerja peralatan pula. Kondisi berbeda dengan di Cina, hal ini tidak berpengaruh karena statusnya sudah surplus. Salah satu cara efektif yang digunakan yaitu dengan melakukan pendekatan dengan salah satu orang Cina. Duduk bareng, Obrol bareng, Makan bareng, Ngopi Bareng bahkan Ngerokok Bareng. Diharapkan sumbatan komunikasi diantara kedua belah pihak dapat teratasi. Untuk internal tim dari PT Indonesia Power sendiri, jumlah personelnya belum dirasa cukup memadai. Di bagian operasi masih membutuhkan kehadiran dari PT Cogindo untuk ikut bergabung dan mereka harus ditingkatkan skill dan upaya belajarnya. Satu grup terdiri dari 10 orang yang dibagi atas 3 shift. Nah, atas keterbatasan itulah, seringkali dalam proses monitoring, ada yang terlewat.

9 INSPIRING STORY Menjelang beroperasinya pembangkit, Agus berharap ke depannya: 1. Semakin dipercepat ketersediaan SDM untuk Cogindo sehingga proses transfer ilmu dari pihak Cina bisa lebih cepat. 2. Peralatan pendukung bagian operasi dapat dilengkapi seperti Thermo Gun dan kunci F, misalnya. Penting sekali karena ini berguna untuk membuka atau menutup valve besar. Kebutuhan alat terkait valve itu, paling tidak 60% dari jumlah peralatan yang ada. Kita memaklumi karena pekerjaan masih lebih difokuskan pada monitoring sehingga untuk pembelian lainnya harus ditahan dulu. 3. Karena akses internet masih relatif sulit, mereka harus menggunakan modem kartu, Semoga tidak selamanya seperti ini karena sebaiknya ada jaringan baru. 4. Untuk hal transportasi diharapkan akan segera ada armada bus atau minibus. Alat transportasi ini sangat dibutuhkan terutama jika personel dari PT Cogindo sudah lengkap. 5. Semakin eratnya Hubungan antara Divisi pemeliharaan dan operasi sehingga tidak hanya bersifat menyampaikan informasi saja. 6. Terdapat kepastian waktu bagi pegawai PT Indonesia Power mengenai keberadaan status kerja masing masing. Agus menyebut hal ini karena menyangkut persiapan pendidikan dan kesehatan tiap tiap individu maupun keluarga.

10 INSPIRING QUIZ IPWN 43 Dari kisah diatas, jika dikaitkan dengan Nilai IP-AkSi (Integritas, Profesional, Proaktif dan Sinergi) termasuk dari nilai yang mana? Sebutkan alasannya. AYO, kirimkan jawaban Bapak/Ibu pada Dian Jawaban kami terima maksimal tanggal 10 November Jawaban yang paling sesuai akan kami undi dan diumukan pada edisi InPower Weekly berikutnya dan hadiah akan dikirimkan ke Unit Bapak/Ibu Pemenang. PENGUMUMAN INSPIRING QUIZ IPWN EDISI 43 Dari beberapa pengirim jawaban Kuis Inspiring Stories telah kami dapatkan 1 (Satu) Pemenang yang beruntung mendapatkan hadiah menarik melalui pengundian secara random untuk jawaban yang kami nilai lengkap. Lilis Nurlailah UJP BLB Jawaban : PROAKTIF Bapak I Nyoman Ledher menunjukan sikap Proaktif (peduli,cepat tanggap dan peningkatan kinerja). Bapak ledher dengan sikapnya yang pantang datang telatnya menunjukan kepedulian akan perusahaan dan tentunya pekerjaanya beliau menginginkan stakeholder mendapatkan lebih dari kinerjanya serta melebihi harapan. Beberapa kali pak Ledher membawa pekerjaan ke rumah beliau menunjukan kepeduliannya akan pekerjaan, agar cepat selesai memenuhi harapan. Ketika pak Ledher di pindah bagian beliau juga langsung meningkatkan kinerjanya, agar tidak terhambat dalam menyelesaikan pekerjaan, beliau terus menerus meningkatkan kinerja dengan cara belajar kepada siapapun bahkan kepada pegawai yang lebih muda. Begitu cepat tanggapnya pak Ledher menghadapi perubahan menunjukan kepada nilai prokatif.

11 EDISI 43 Tahun BERITA FOTO

Info Terkini. Inspiring Story Hal 3 Gubenur Jabar dan Indonesia Power Hadiri Peresmian Bersama CSR Jabar Hal 2 PROFESIONAL

Info Terkini. Inspiring Story Hal 3 Gubenur Jabar dan Indonesia Power Hadiri Peresmian Bersama CSR Jabar Hal 2 PROFESIONAL Info Terkini Inspiring Story Hal 3 Gubenur Jabar dan Indonesia Power Hadiri Peresmian Bersama CSR Jabar Quiz IPWN Hal 4 Berita Foto Hal 5 Hal 2 PROFESIONAL Pembaca setia IPWN, di bulan Maret tahun 2017

Lebih terperinci

Berita terkini adalah PT PLN (Persero)

Berita terkini adalah PT PLN (Persero) Info Terkini Inspiring Story Hal 3 MoU jasa O&M antara IP dengan PLN PLTGU Grati Peaker 450 MW Quiz IPWN Hal 4 Berita Foto Hal 5 Hal 2 PROFESIONAL Pembaca setia IPWN, di bulan Maret tahun 2017 kami selalu

Lebih terperinci

Inspiring Story. Mengembangkan Aplikasi Diklat Hal 4. Inspiring story edisi kali ini adalah

Inspiring Story. Mengembangkan Aplikasi Diklat Hal 4. Inspiring story edisi kali ini adalah Info Terkini Diklat Prajabatan angkatan 22 & 23 Hal 3 Inspiring Story Mengembangkan Aplikasi Diklat Hal 4 Quiz Inspiring Story 5 Berita Foto Hal 6 INTEGRITAS Pembaca setia IPWN, di awal tahun 2017 kami

Lebih terperinci

Inspiring Story Hal 4

Inspiring Story Hal 4 EDISI 10 Tahun Info Terkini Indonesia Power Bantu Gaungkan BUMN Hadir Untuk Negeri Hal 2 Inspiring Story Hal 4 Quiz IPWN Hal 6 PROFESIONAL Pembaca setia IPWN, di bulan februari tahun 2017 kami selalu hadir

Lebih terperinci

INTEGRITAS. Info Terkini. Info Terkini. Info Terkini. Pengumuman. EDISI 42 Tahun IV/2016 Terbit 31 Oktober. Inspiring Story Inspring Quiz

INTEGRITAS. Info Terkini. Info Terkini. Info Terkini. Pengumuman. EDISI 42 Tahun IV/2016 Terbit 31 Oktober. Inspiring Story Inspring Quiz EDISI 42 Tahun Info Terkini Info Terkini Indonesia Power Selenggarakan GM wwilayah Banten Tanda Tangani MoU dengan Kejati Kompitisi O & M Excellence Hal 4 Hal 2 Info Terkini Perpustakaan Pintar Hal 5 Inspiring

Lebih terperinci

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI Kata Pengantar 3 BAB I PENGANTAR. 4 1. Mengenal Good Corporate Governance (GCG) 4 2.

Lebih terperinci

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas. PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Seiring dengan perkembangan industri perbankan

Lebih terperinci

Info Terkini. PLTU Percontohan K3L UJP PLTU Banten 3 Lontar Hal 4

Info Terkini. PLTU Percontohan K3L UJP PLTU Banten 3 Lontar Hal 4 EDISI 6 Tahun Info Terkini Dirut PLN Berikan Arahan Pada Rakor IP 2017 Hal 2 Info Terkini PLTU Percontohan K3L UJP PLTU Banten 3 Lontar Hal 4 Inspiring Story Hal 5 Quiz IPWN Hal 7 Berita Foto Hal 9 PROFESIONAL

Lebih terperinci

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan 20122 Sumatera Utara, Indonesia Telp. : (-62-61) 8452244, 8453100 Fax. : (-62-61) 8455177, 8454728 Website : www.ptpn3.co.id Email :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. GCG berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA

Lebih terperinci

Info Terkini. Info Terkini End User Training ERP Hal 2. Info Terkini INTEGRITAS

Info Terkini. Info Terkini End User Training ERP Hal 2. Info Terkini INTEGRITAS Info Terkini End User Training ERP Hal 2 Info Terkini PT Indonesia Power selenggarakan Workshop Cascading KPI Hal 3 Info Terkini Kunjungan Direktur Pengadaan PLN ke PLTU Tanjung Priok Hal 4 Berita Foto

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN Dalam rangka menerapkan asas asas Tata Kelola Perseroan yang Baik ( Good Corporate Governance ), yakni: transparansi ( transparency ), akuntabilitas ( accountability

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 44 hadiah menarik menanti anda.

Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 44 hadiah menarik menanti anda. EDISI 44 Tahun Info Terkini Info Terkini Indonesia Power Sumbangkan 2 Forum LKI semester 2 di Semarang Perahu untuk Sungai Citarum Hal 4 Hal 2 Info GCG Penyusunan Juklak Gratifikasi Hal 5 Inspiring Story

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra )

Lebih terperinci

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat. Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

Info Terkini IP Launcing Pedoman 5E, LCM dan Standarisasi Durasi, Interval serta Ruang Lingkup Overhoul Hal 4

Info Terkini IP Launcing Pedoman 5E, LCM dan Standarisasi Durasi, Interval serta Ruang Lingkup Overhoul Hal 4 Info Terkini Jajaran Direksi Berikan Materi Orientasi Perusahaan Hal 2 Info Terkini IP Launcing Pedoman 5E, LCM dan Standarisasi Durasi, Interval serta Ruang Lingkup Overhoul Hal 4 Info Terkini Berita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Satuan Pengawasan Intern Satuan pengawasan intern pada hakekatnya sebagai perpanjangan rentang kendali dari tugas manajemen

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No. COM/001/01/1215 Tanggal Efektif 1 Desember 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan menjadikan industri keuangan salah satu industri yang berkembang secara pesat dan memiliki kompleksitas

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 1 hadiah menarik menanti anda.

Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 1 hadiah menarik menanti anda. EDISI 1 Tahun Info Terkini Info Terkini Kunker Mentri ESDM ke PLTD Jajaran Direksi sambut Siswa Pra-Jabatan angkatan XXII Pesanggaran Hal 3 Hal 2 Info Terkini Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian

Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian. disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Manajemen Risiko Bagi Perusahaan Perasuransian disampaikan dalam acara WORKSHOP Manajemen Risiko Perusahaan Perasuransian Proses Bisnis Asuransi Konsultan Aktuaria Tertanggung Polis PREMI KLAIM Perusahaan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity

Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan. Good Governance is Commitment and Integrity Pedoman Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan Good Governance is Commitment and Integrity Definisi Tata Kelola Yang Baik (Good Governance) BPJS Ketenagakerjaan Sistem Proses Struktur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Good Corporate Governance Beberapa institusi Indonesia mengajukan definisi Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate Governance in IndonesialFCGl

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan

Lebih terperinci

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah iaccountax Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Prinsipprinsip Keterbukaan (transparency) Akuntabilitas (accountability) Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku

BAB I PENDAHULUAN. sebagai wakil dari pemilik juga memiliki kepentingan pribadi sehingga perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance merupakan sistem tata kelola yang diterapkan pada suatu perusahaan sebagai langkah antisipatif untuk mengatasi permasalahan keagenan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA I. UMUM Perkembangan industri modal ventura yang sangat pesat

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN I. UMUM Perkembangan industri Perusahaan Pembiayaan yang sangat pesat dan dinamis

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk Perseroan meyakini bahwa pembentukan dan penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahan Yang Baik ( Pedoman GCG ) secara konsisten dan berkesinambungan

Lebih terperinci

Info Terkini Komitment PLN Group menerapkan GCG

Info Terkini Komitment PLN Group menerapkan GCG Info Terkini UP Suralaya terima sertifikat mitigasi perubahan iklim Hal 2 Info Terkini Komitment PLN Group menerapkan GCG Hal 3 Info Terkini Berita Foto Hal 6 Lounching Sistem Akselerasi Kompetensi Pembangkit

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM I. UMUM Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat umumnya disertai dengan semakin

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT Jakarta, April 2013 PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Halaman 1. PENDAHULUAN 1 a. Profil Perusahaan 1 b. Latar Belakang 1-2 2. PIAGAM KOMITE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan sekarang ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN I. UMUM Perkembangan industri Perusahaan Pembiayaan yang sangat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 2 A. Latar Belakang... 2 B. Maksud Dan Tujuan... 2 C. Acuan Pedoman... 3 D. Ruang Lingkup... 3

Lebih terperinci

INTEGRITAS. Info Terkini. Info Terkini. Info Terkini Indonesia Power Ramaikan LIKE PLN 2016 Hal 3. Info Terkini. Pengumuman

INTEGRITAS. Info Terkini. Info Terkini. Info Terkini Indonesia Power Ramaikan LIKE PLN 2016 Hal 3. Info Terkini. Pengumuman EDISI 41 Tahun Info Terkini Indonesia Power Ramaikan LIKE PLN 2016 Hal 3 Info Terkini Pra Diklat Penjenjangan Supervisory Education I Hal 5 Info Terkini Keberlanjutan Sinergi Antara IP dengan Jamdatun

Lebih terperinci

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk Pedoman Direksi (Piagam Direksi) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ketentuan Umum Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengelolaan pengurusan Perseroan, sesuai dengan visi,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTEE CHARTER ) PT. BANK NTT Dewan Komisaris PT Bank Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rendahnya penerapan corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertangahan tahun 1997. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 50 hadiah menarik menanti anda.

Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 50 hadiah menarik menanti anda. EDISI 50 Tahun Info Terkini Dirut Pimpin Penringatan Hari Ibu Hal 2 Info EBT PLT Biomassa Hal 3 Inspiring Story Rumah Kompos Penjaga Lingkungan Hal 6 Quiz IPWN 50 Hal 8 Berita Foto Hal 9 PROFESIONAL Pembaca

Lebih terperinci

PEMBERIAN GRATIFIKASI KEPADA PIHAK KETIGA

PEMBERIAN GRATIFIKASI KEPADA PIHAK KETIGA KATA PENGANTAR Good Corporate Governance (GCG) merupakan prinsipprinsip yang mengarahkan dan mengendalikan Perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada stakeholders. Prinsip-prinsip tersebut

Lebih terperinci

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP KATA PENGANTAR Good Corporate Governance (GCG) merupakan prinsipprinsip yang mengarahkan dan mengendalikan Perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada stakeholders. Prinsip-prinsip tersebut

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA GCG Bank

STIE DEWANTARA GCG Bank GCG Bank Manajemen Risiko, Sesi 5 Prinsip GCG a. Prinsip tata kelola perusahaan bagi bank adalah seperangkat ketentuan mengenai hubungan antara Dewan Komisaris, Dewan Direksi, seluruh pihak yang memiliki

Lebih terperinci

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) 2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA

Lebih terperinci

Tentang Panduan Good Corporate Governance.

Tentang Panduan Good Corporate Governance. Tentang Panduan Good Corporate Governance. Panduan Good Corporate Governance PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang selanjutnya disebut Perseroan, ini merupakan kristalisasi dari kaidah-kaidah Good Corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat persaingan dunia bisnis semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut para manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa PT Jasa Raharja sebagai salah satu BUMN di Indonesia telah dapat menerapkan tata kelola perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Perumusan masalah menjelaskan mengenai butir-butir permasalahan yang akan BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini diuraikan perihal mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Latar belakang

Lebih terperinci

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Lebih terperinci

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 349) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Yth. 1. Direksi Bank; 2. Direksi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi; 3. Direksi Perusahaan Efek; dan 4. Direksi Perusahaan Pembiayaan; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015

Lebih terperinci

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015 2015 IIA Indonesia National Conference J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, 19-20 Agustus 2015 Dasar Regulasi POJK Nomor 18/POJK.03/2014 Surat Edaran OJK Nomor 15/SEOJK.03/2015 Perihal Penerapan Tata Kelola

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK UNIT TANGERANG

BAB 4 EVALUASI PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK UNIT TANGERANG BAB 4 EVALUASI PENERAPAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK UNIT TANGERANG 4.1 Analisis Penelitian Dalam bab ini, akan dilakukan evaluasi atas penerapan prinsip Good Corporate

Lebih terperinci

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN DIREKSI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT Astra International Tbk ( Perseroan atau Astra ) memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

T Darma Henwa Tbk. PT Darma Henwa Tbk. Bertindak dengan Penuh Integritas

T Darma Henwa Tbk. PT Darma Henwa Tbk. Bertindak dengan Penuh Integritas P T Darma Henwa Tbk PEDOMAN ETIKA USAHA PERILAKU & Code PEDOMAN of Conduct PERILAKU PT Darma Henwa Tbk DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I PENGANTAR.. 5 1. Misi, Visi dan Nilai-Nilai Perusahaan....

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Audit internal menurut Hiro Tugiman (2001:11) adalah suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116 KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Good Corpossrate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi. Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia perekonomian, pengelolaan

Lebih terperinci

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Dewan Komisaris PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KOMISARIS UTAMA

KATA PENGANTAR KOMISARIS UTAMA KATA PENGANTAR KOMISARIS UTAMA Dewan Komisaris memandang bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) merupakan kebutuhan. Dewan Komisaris meyakini bahwa penerapan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN I. UMUM Perkembangan industri Perusahaan Modal Ventura yang sangat

Lebih terperinci

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk

Pedoman Dewan Komisaris. PT United Tractors Tbk PT United Tractors Tbk Desember 2015 PEDOMAN DEWAN KOMISARIS 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia, PT United Tractors Tbk ( Perseroan atau UT ) memiliki 3

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA 2 PRINSIP DAN REKOMENDASI TATA KELOLA A. Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilikinya atau

Lebih terperinci

Pojok EBT. Info Terkini. Info Terkini Indonesia Power Raih Penghargaan Emerging Industri Leader PROFESIONAL

Pojok EBT. Info Terkini. Info Terkini Indonesia Power Raih Penghargaan Emerging Industri Leader PROFESIONAL EDISI 45 Tahun Info Terkini Indonesia Power Raih Penghargaan Emerging Industri Leader Hal 2 Info Terkini RUPS-RKAP 2016 Hal 3 Pojok EBT Pengertian Energi Baru Terbarukan Hal 6 Info GCG Akuntabilitas Hal

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. C. Rangkap Jabatan... 16

DAFTAR ISI. C. Rangkap Jabatan... 16 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan... 2 A. Maksud dan Tujuan penyusunan Piagam Direksi dan Dewan Komisaris... 3 B. Ruang lingkup Piagam Direksi dan Dewan Komisaris... 3 C. Landasan Hukum... 3 D. Definisi...

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014 Halaman : i PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT Bank Windu Kentjana International Tbk PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Alamat Kantor Pusat Equity Tower Building

Lebih terperinci

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Adapun Teori yang dapat mendukung berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti: 1. Teori Keagenan(Agency Theory) Teori Keagenan (Agency Theory) merupakan teori

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Pesan dari Pimpinan Indorama Ventures Public Company Limited ("Perusahaan") percaya bahwa tata kelola perusahaan adalah kunci untuk menciptakan kredibilitas bagi Perusahaan.

Lebih terperinci

Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 46 hadiah menarik menanti anda.

Jangan Lewatkan Quiz IPWN Edisi 46 hadiah menarik menanti anda. EDISI 46 Tahun Info Terkini Kunjungan Komisi XII DPR RI ke PLTD Pesanggaran Hal 2 Info Terkini Arahan Dirhcm PLN di Coffee Morning Hal 4 Info GCG Penerapan GCG: Responsibility Hal 5 Inspiring Story Hal

Lebih terperinci

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

Piagam Direksi. PT Link Net Tbk ( Perseroan ) Piagam Direksi PT Link Net Tbk ( Perseroan ) BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Definisi 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat timbal

Lebih terperinci

KASUS MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. KAI. kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu bentuk penipuan yang

KASUS MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. KAI. kecurangan dalam penyajian laporan keuangan. Ini merupakan suatu bentuk penipuan yang Nama : Aay Haniyah NPM : 14.06.1.0058 Kelas : Akuntansi C KASUS MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN PT. KAI Manipulasi Laporan Keuangan PT. KAI. Dalam kasus tersebut, terdeteksi adanya kecurangan dalam penyajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya

Lebih terperinci

PT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

PT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT Chubb General Insurance Indonesia Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016 Page 1 of 6 KATA PENGANTAR Laporan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik PT Chubb General Insurance

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak sepadan (mismatched), tidak hati-hati (prudent), tidak 1 A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Penerapan corporate governance pada industri perbankan memerlukan perhatian tersendiri, karena karakter dan kompleksitas industri perbankan berbeda dengan

Lebih terperinci

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) ( Perseroan ) A. UMUM Bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas Direksi dan pengelolaan perusahaan yang baik,

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA Yth. 1. Direksi Perusahaan Modal Ventura; dan 2. Direksi Perusahaan Modal Ventura Syariah, di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci