ILMU NUTRISI DAN PAKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ILMU NUTRISI DAN PAKAN"

Transkripsi

1 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB ILMU NUTRISI DAN PAKAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Dr.Ir. Dwierra Evvyernie A, MS, M.Sc Staf Pengajar: Dr. Ir. Ahmad Darobin Lubis, M.Sc Prof. Dr. Ir. Komang G. Wiryawan Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt, M.Sc Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc.Agr Dr. Ir. Asep Sudarman, M.Rur.Sc Dr. Ir. Muhammad Ridla, M.Agr Dr. Despal, S.Pt., M.Sc.Agr Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc Prof. Dr. Ir. Dewi Apri Astuti, MS Dr. Ir. Panca Dewi M. Hara Karti S., MS Dr. Ir. Didid Diapari, MSi Dr. Ir. Rita Mutia, M.Agr Dr. Ir. Dwierra Evvyernie A., MS, M.Sc Prof. Em. Dr. Ir. Soedarmadi H.S., M.Sc Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS Dr. Sri Suharti, S.Pt, M.Si Dr. Ir. Heri Ahmad Sukria, M.Sc.Agr Dr. Ir. Sumiati, M.Sc Dr. Ir. Ibnu Katsir Amrullah, MS Dr. Ir. Suryahadi, DEA Dr. Ir. Idat Galih Permana, MSc.Agr Prof. Dr. Ir. Toto Toharmat, M.Agr.Sc Dr. Ir. Jajat Jachja Fahmi Arief, M.Agr Dr. Ir. Yuli Retnani, M.Sc * Surat tugas dari Ketua Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB Tujuan Pendidikan: Program ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemandirian dan kemampuan dalam pendidikan, penelitian dan pengembangan Imu Nutrisi dan Pakan. dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara optimal dan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu produk peternakan dan kehidupan masyarakat. Kompetensi Lulusan S2: 1. Mampu mengembangkan pengetahuan dan teknologi di dalam bidang nutrisi dan pakan tropika dengan memanfaatkan sumberdaya local secara optimal dan berkelanjutan atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji. 2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam bidang nutrisi dan pakan tropika dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara optimal dan berkelanjutan melalui pendekatan inter atau multidisipliner. 3. Mampu mengelola riset di dalam bidang ilmu dan teknologi nutrisi dan pakan tropika dengan memanfaatkan sumberdaya local secara optimal dan berkelanjutan serta pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat Katalog

2 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional. Kompetensi Lulusan S3: 1. Mampu mengembangkan pengetahuan dan teknologi di dalam bidang nutrisi dan pakan tropika dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara optimal dan berkelanjutan atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji. 2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam bidang nutrisi dan pakan tropika dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara optimal dan berkelanjutan melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner. 3. Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset di dalam bidang ilmu dan teknologi nutrisi dan pakan tropika dengan memanfaatkan sumberdaya lokal secara optimal dan berkelanjutan serta pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional. KURIKULUM Program Magister Sains Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (6 SKS) PPS 500 Bahasa Inggris 3(2-3) Ganjil/Genap PPS 511 Analisis Statistik 3(2-3) Ganjil/Genap Mata Kuliah Wajib Mayor (24 SKS) NTP 501 Metodologi Penelitian 2(2-0) Genap NTP 502 Teknik Riset Nutrisi dan Pakan 2(2-0) Ganjil NTP 511 Pengelolaan Sumberdaya Pakan 3(2-3) Ganjil NTP 521 Ilmu Nutrisi 3(2-3) Ganjil NTP 522 Bioenergetika 3(2-3) Genap NTP 541 Sistem Produksi Tanaman Pakan 3(2-3) Ganjil PPS 601 Kolokium 1(1-0) Ganjil/Genap PPS 690 Seminar 1(1-0) Ganjil/Genap PPS 699 Penelitian dan Tesis 6(0-18) Ganjil/Genap Mata Kuliah Pilihan Mayor (9 SKS) Katalog 2012

3 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB Kode Mata Kuliah SKS Semester NTP 612 Bioteknologi Pakan 2(2-0) Ganjil/genap NTP 613 Rekayasa Proses Produksi Pakan 2(2-0) Ganjil/Genap NTP 614 Evaluasi Pakan dan Tumbuhan Pakan 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 623 Biosintesis Produk Ternak 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 624 Nutrisi Mineral dan Vitamin 3(2-3) Ganjil/genap NTP 631 Nutrisi Perbandingan 3(2-3) Ganjil/genap NTP 642 Eksplorasi dan Seleksi Tumbuhan Pakan Lokal Total SKS Minimum 39 2(2-0) Ganjil/Genap Program Doktor Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (2 SKS) PPS 702 Falsafah Sains 2(2-0) Ganjil Mata Kuliah Wajib Mayor (27 SKS) NTP 711 Eksplorasi Sumberdaya Pakan 3(2-3) Ganjil NTP 721 Integrasi Metabolisme Nutrien 3(2-3) Ganjil NTP 731 Nutrisi Kuantitatif 2(2-0) Genap NTP 732 Interaksi Lingkungan dan Nutrisi 2(1-2) Ganjil NTP 741 Dinamika Nutrien pada Sistem Pastura 3(2-3) Genap PPS 701 Kolokium 1(0-1) Genap/Ganjil PPS 790 Seminar 1(0-1) Genap/Ganjil PPS 799 Disertasi 12(0-6) Ganjil/Genap Mata Kuliah Pilihan Mayor(12 SKS) NTP 712 Kebijakan Pakan 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 713 Toksikologi Pakan 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 714 Sistem Industri Pakan 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 722 Regulasi Proses Nutrisi 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 723 Nutrisi Makronutrien 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 724 Nutrisi Mikro dan Trace Element 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 733 Nutrisi Reproduksi dan Laktasi 3(2-3) Ganjil/Genap NTP 742 Bioteknologi Tumbuhan Pakan 3(2-3) Ganjil/Genap Total SKS Minimum 41 Katalog

4 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor SILABUS MATA KULIAH NTP 501 Metodologi Penelitian 2(2-0) 2 Mata kuliah ini mempelajari penerapan ilmu statistik dalam bidang ilmu nutrisi dan pakan dan penggunaannya yang berhubungan dengan analisis ragam dalam menginterprestasi data hasil penelitian. Idat Galih Permana (koord) Toto Toharmat Anuraga Jayanegara NTP 502 Teknik Riset Nutrisi dan Pakan 2(2-0) 1 Mempelajari kaedah-kaedah ilmiah, dengan pokok bahasan pada penguasaan tehnik pengukuran-pengukuran peubah-peubah nutrisi penting meliputi (1) Prinsip dan prosedur pengukuran berbagai peubah nutritive : preferensi pakan, selera makan, intensitas pencernaan, metabolisme dan utilisasi post absortive nutrien. (2) Penentuan kualitas nutrisi (energi, protein) dan ketersediaan biologis (mineral dan vitamin). (3). Deteksi status nutrisi, kelainan metabolic dan efek zat anti nutrisi. (4) Perancangan percobaan pemberian pakan (feeding trial). Toto Toharmat (koord) Sumiati Komang G. Wiryawan NTP 511 Pengelolaan Sumberdaya Pakan 3(2-3) 1 Membahas pendayagunaan sumberdaya pakan serta mekanisme pengelolaan sumberdaya pakan meliputi pengelolaan sumberdaya pakan biologis, kimiawi, mekanik dan fisik untuk meningkatkan dan atau mempertahankan nilai gizinya. Muhammad Ridla (koord) Nahrowi Erika Budiarti Laconi NTP 521 Ilmu Nutrisi 3(2-3) 1 Membahas berbagai permasalahan yang terkait dengan utilisasi zat makanan terdiri dari makronutrien dan mikronutrien serta strategi pemanfaatan proses nutrisi dalam meningkatkan efisiensi penggunaan zat makanan dalam tubuh untuk mempertahankan kondisi fisik dan fisiologis. Asep Sudarman (koord) Jajat Jachja Katalog 2012

5 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB NTP 522 Bioenergetika 3(2-3) 2 Mempelajari tentang metabolisme energi dalam tubuh sejak masuk sampai pemanfaatannya menjadi berbagai kategori energi mulai dari tingkat sel hingga organ dan keseluruhan tubuh berdasarkan hukum thermodinamika. Pada kuliah ini juga akan diberikan berbagai metode kalorimetri yang klasik sampai model perunutan isotop serta pengukurannya pada berbagai kondisi faal yang berbeda pada berbagai hewan monogastrik, ruminansia, hewan air dan mamalia. Dewi Apri Astuti (koord) Sumiati Dwierra Evvyernie A NTP 541 Sistem Produksi Tanaman Pakan 3(2-3) 1 Pengetahuan tentang komponen-komponen biologis pada sistem pastura, indikator operasional sistem produksi hijauan pakan, hubungan interaktif antara lingkungan-tanaman dan ternak, pengelolaan hubungan interaksi lingkungantanaman ternak, pastura sebagai sub sistem dalam pertanian terpadu, beberapa model sistem produksi hijauan pakan terdiri dari sistem produksi hijauan pakan dan pastura dalam Farming System, dan peluang alternatife pemanfaatan pastura untuk tujuan khusus. Luki Abdullah (koord) Panca Dewi M. Hara Karti S NTP 612 Bioteknologi Pakan 2(2-0) 2/3 Membahas tentang proses dan desain bioteknologi pakan, mekanisme kerja dan penggunaan produk bioteknologi pakan (feed additif, feed suplemen dan produk rekayasa genetik pakan seperti: enzim, prebiotik, probiotik, vitamin mineral dan protein) dalam peternakan, regulasi serta kebijakan bioteknologi pakan secara nasional dan internasional. Nahrowi (koord) Erika Budiarti Laconi Muhammad Ridla NTP 613 Rekayasa Proses Produksi Pakan 2(2-0) 2/3 Membahas pengertian, ruang lingkup dan perkembangan teknik proses pakan dalam menghasilkan produk dan desain produk pakan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Karakteristik dan sifat fisik bahan, variable proses (Process Variables), sistem variables, perubahan fungsional yang terjadi selama proses pakan serta bagaimana teknik optimasi dan pengendalian proses pakan. Katalog

6 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Selain itu, pada akhir kuliah mahasiswa akan dibekali bagaimana merancang dan scaled up produksi pakan baik skala kecil maupun skala besar. Heri Ahmad Sukria (koord) Yuli Retnani NTP 614 Evaluasi Pakan dan Tumbuhan Pakan 3(2-3) 2/3 Pada kuliah ini mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan tentang karakteristik pakan dan hijauan pakan tropis, evaluasi produksi dan kualitas pakan dan hijauan pakan secara fisik, kimia serta morfofisiologis, dan metode evaluasi pemanfaatan pakan dan hijauan pakan. Ahmad Darobin Lubis (koord) Erika Budiarti Laconi Panca Dewi M. Hara Karti S NTP 623 Biosintesis Produk Ternak 3(2-3) 2/3 Mempelajari tentang proses biosintesis zat nutrisi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral) pada produk ternak terutama telur, susu, daging dan dapat memanipulasi komposisi produk tersebut melalui nutrisi untuk menghasilkan produk unggul. Suryahadi (koord) Komang G. Wiryawan Sumiati NTP 624 Nutrisi Mineral dan Vitamin 3(2-3) 2/3 Membahas tentang kebutuhan, proses metabolisme, peranan mineral dan vitamin dalam fungsi enzim, deteksi dini dan defisiensi mineral dan vitamin, efek mineral dan vitamin terhadap produksi dan reproduksi serta efeknya pada biosintesis produk ternak. Sumiati (koord) Dewi Apri Astuti Sri Suharti NTP 631 Nutrisi Perbandingan 3(2-3) 2/3 Menguraikan, membahas/mendiskusikan dan membandingkan secara komprehensif berbagai kesamaan (Similiarities) dan perbedaan spesifik berbagai hewan/ternak/satwa konservasi meliputi ; struktur alat pencernaan, proses nutrisi (konsumsi, pencernaan, absorbsi, transport, metabolisme, utilisasi dan ekskresi), tingkah laku makan (Feeding behaviour). Suryahadi (koord) Rita Mutia Dwierra Evvyernie A Katalog 2012

7 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB NTP 642 Eksplorasi dan Seleksi Tumbuhan Pakan Lokal 2(2-0) 2/3 Mempelajari tentang teknik isolasi, identifikasi, eksplorasi, ekologi pastura, morfologi dan fisiologi tumbuhan pakan, mekanisme ketahanan, serta penanggulangan pada kondisi lingkungan khusus, sehingga dapat menseleksi dan mendapatkan tumbuhan pakan lokal unggul dan tahan pada berbagai kondisi lingkungan. Panca Dewi M. Hara Karti S (koord). Luki Abdullah NTP 711 Eksplorasi Sumberdaya Pakan 3(2-3) 1 Mempelajari tentang strategi penyedian pakan lokal berkelanjutan melalui eksplorasi sumberdaya lokal, permasalahan ketahanan pakan, pakan potensi asal crop residue dan byproduct industri peternakan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan serta potensi mikroorganisma dan turunnya sebagai pakan ternak menuju ketahanan pakan. Nahrowi (koord) Erika Budiarti Laconi Muhammad Ridla NTP 712 Kebijakan Pakan 3(2-3) 2/3 Membahas tentang supply-demand bahan pakan dan estimasinya ke depan, export dan import bahan pakan, kebijakan dan aturan perdagangan bahan pakan, permasalahan pakan, pengawasan bahan pakan, teknik penelusuran dan manfaat bahan pakan serta harmonisasi kebijakan dan pengembangan keamanan pakan. Erika Budiarti Laconi (koord) Nahrowi Muhammad Ridla NTP 713 Toksikologi Pakan 3(2-3) 2/3 Membahas tentang struktur, sifat kimia, zat antinutrisi, toksin, cemaran zat organik dan anorganik dalam pakan, korelasi antinutrisi dan toksin serta cemaran terhadap nilai nutrisi pakan, analisis efek negatif dan pengelolaan pakan efektif. Muhammad Ridla (koord) Nahrowi Erika Budiarti Laconi NTP 714 Sistem Industri Pakan 3(2-3) 2/3 Mempelajari tentang pendekatan analisis sistem industri pakan dalam industri pakan, konsep-konsep dasar sistem industri pakan, model input-output, model-model optimasi dalam industri pakan, model pengukuran produktivitas industri pakan, analisis sistem industri pakan perawatan, model pengendalian mutu Katalog

8 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor terpadu dalam industri pakan, perancangan sistem industri pakan dalam aspek organisasi dan sumberdaya manusia, serta perancangan sistem industri pakan terintegrasi dalam industri pakan. Heri Ahmad Sukria (koord) Yuli Retnani NTP 721 Integrasi Metabolisme Nutrien 3(2-3) 1 Membahas tentang interaksi antar makro-makro nutrien, antar mikro-mikro nutrien, antar makro-mikro nutrien serta rangkuman integrasi seluruh nutrien dalam proses metabolisme sehingga menghasilkan produk ATP dari metabolisme nutrien. Jajat Jachja (koord) Toto Toharmat Asep Sudarman NTP 722 Regulasi Proses Nutrisi 3(2-3) 2/3 Membahas regulasi proses nutrisi yang melibatkan peran hormon dan sistem saraf serta kontrol enzim sebagai biokatalisator dan komponen lain dalam proses metabolisme nutrien di hati dan otot dan secara keseluruhan dalam tubuh. Dewi Apri Astuti (koord) Jajat Jachja NTP 723 Nutrisi Makronutrien 3(2-3) 2/3 Mempelajari fungsi, proses degradasi dan biosintesa nutrien makro di dalam tubuh ternak beserta enzim-enzim yang terlibat didalamnya. Fermentasi mikroba karbohidrat, absorpsi dan metabolisme VFA, glukoneogenesis, resintesis dan transport lipida, komposisi dan fungsi jaringan adipose, mikroba rumen sebagai sumber protein, degradasi protein di rumen. Suryahadi (koord) Ibnu Katsir Amrullah Despal NTP 724 Nutrisi Mikro dan Trace Element 3(2-3) 2/3 Membahas tentang sumber, struktur dan karakteristik, fungsi fisiologis, suplementasi dan toksisitas serta mekanisme absorpsi, ekskresi dan homeostatis dari mineral mikro, makro dan trace element serta vitamin baik yang larut dalam lemak maupun air serta mekanisme absorbsi, ekskresi dan homeostatis. Dewi Apri Astuti (koord) Toto Toharmat Didid Diapari Katalog 2012

9 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB NTP 731 Nutrisi Kuantitatif 2(2-0) 2 Meningkatkan kemampuan dalam mengkuantifikasi, memetakan, mengkaji keterkaitan, memodelkan dan memanfaatkan peubah-peubah nutrisi baik untuk tujuan riset maupun aplikasi di lapangan. Meliputi (1) Model efisiensi ekosistem rumen dan ketersediaan nutrien pasca rumen, (2) Aplikasi model non linear dalam menduga kecernaan nutrien pakan dan mempelajari pola degradasi partikel pakan dalam rumen, (3) Analisis matematis dilusi isotop dalam tubuh ternak untuk mengkualifikasi metabolisme nutrient, (4) Modeling estimasi kandungan nutrien bahan pakan unggas, (5) Modeling respon pertumbuhan ayam broiler dan produksi telur terhadap konsumsi ransum dan asupan nutrien. Toto Toharmat(koord) Sumiati Anuraga Jayanegara NTP 732 Interaksi Lingkungan dan Nutrisi 2(1-2) 1 Mempelajari tentang interaksi lingkungan (iklim, pencemaran, penyakit, manajemen perkandangan) dengan proses metabolisme dan kebutuhan nutrien (konsumsi, kecernaan, metabolisme, sintesis, konversi) dan respon hormon, serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan pengaruh negatif lingkungan terhadap produksi, reproduksi, dan tingkah laku ternak unggas dan ruminansia. Komang G. Wiryawan (koord) Asep Sudarman Rita Mutia NTP 733 Nutrisi Reproduksi dan Laktasi 3(2-3) 2/3 Membahas perlunya zat-zat makanan dalam setiap fase reproduksi mulai dari oogenesis, spermatogenesis, konseptus / garviditas, parturisi dan laktasi pada mamalia serta peranan nutrisi dalam reproduksi unggas mencakup komposisi dan pembentukan kuning telur, albumen dan kerabang telur. Komang G. Wiryawan (koord) Dwierra Evvyernie A Rita Mutia NTP 741 Dinamika Nutrien pada Sistem Pastura 3(2-3) 2 Pengetahuan tentang pastura sebagai sebuah ekosistem dan nutrientsystem, pool nutrien dan air dalam ekosistem pastura, dinamika nutrien dan air intra dan inter pool, dan teknik konservasi nutrien pada sistem pastura. Luki Abdullah (koord) Panca Dewi M. Hara Karti S. Katalog

10 Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor NTP 742 Bioteknologi Tumbuhan Pakan 3(2-3) 2/3 Membahas tentang pemanfaatan mikroorganisme potensial dan agen biologi tanah untuk peningkatan produksi dan kualitas tanaman pakan, pemanfaatan tanaman pakan dalam bioremediasi lingkungan dan rehabilitasi lahan, dan propagasi mikro tanaman pakan, penerapan teknik propagasi mikro, peranan seleksi tanaman pakan, mikroorganisme terhadap peningkatan produksi dan kualitas serta adaptabilitas Panca Dewi M. Hara Karti S.(kord) Luki Abdullah Katalog 2012

LEARNING OUTCOMES. Oleh Tim Departemen INTP

LEARNING OUTCOMES. Oleh Tim Departemen INTP LEARNING OUTCOMES PROGRAM STUDI SARJANA DAN PASCASARJANA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN Oleh Tim Departemen INTP FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR November 2012 1 Kompetensi Lulusan

Lebih terperinci

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Doktor Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah: TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN Oleh Prof. Dr. Ir. Erika B. Laconi, MS Dr. Anuraga Jayanegara,

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOMES. Oleh Tim Departemen INTP

LEARNING OUTCOMES. Oleh Tim Departemen INTP PROGRAM STUDI SARJANA DAN PASCASARJANA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN Oleh Tim Departemen INTP FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR November 2012 1 PROGRAM STUDI SARJANA NUTRISI DAN

Lebih terperinci

Kompetensi Lulusan dan Learning Outcomes Program Studi Magister Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Kompetensi Lulusan dan Learning Outcomes Program Studi Magister Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kompetensi Lulusan dan Learning Outcomes Program Studi Magister Ilmu Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut

Lebih terperinci

ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN

ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Muladno, Prof. Dr. Ir. MSA. Pengajar Tetap: Adi Sudono, Prof. Em. Dr. drh. M.Sc. Afton Atabany, Dr. Ir. M.Si Asnath Maria Fuah,

Lebih terperinci

PROGRAM DOKTOR ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN IPB

PROGRAM DOKTOR ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN IPB PROGRAM DOKTOR ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN IPB 1 Setelah menyelesaikan program studi ini, lulusan mampu : bidang ilmu dan

Lebih terperinci

Nama Dosen yang Terlibat Toto Toharmat (anggota ) dan Asep Indra Alumunawar (Unsri) Panca Dewi MHK, Luki Abdullah, Iwan Prihantoro

Nama Dosen yang Terlibat Toto Toharmat (anggota ) dan Asep Indra Alumunawar (Unsri) Panca Dewi MHK, Luki Abdullah, Iwan Prihantoro Tahun Judul 2013 1 Pemanfaatan silase ransum komplit berbasis hijauan rawa dalam mengatasi krisis pakan kerbau pangpangan di Sumatera Selatan 2 Pengembangan Produk- Produk Hijauan Berbasis Nilai Nutrisi

Lebih terperinci

Program studi Teknologi Hasil Perairan (S3)

Program studi Teknologi Hasil Perairan (S3) Tabel 6. Parameter Diskripsi Program studi Teknologi Hasil Perairan (S3) Unsur-Unsur Deskripsi Deskripsi Generik Learning Outcome Kemampuan di Bidang Kerja Mampu melakukan Kemampuan di bidang kerja terkait

Lebih terperinci

TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Staf Pengajar:, Prof, Dr, MS, Ir, Dr, MSc, Ir Budi Indra Setiawan, Prof,

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PASCAPANEN

TEKNOLOGI PASCAPANEN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB TEKNOLOGI PASCAPANEN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor : Staf Pengajar: Prof.Dr.Ir. Armansyah Halomoan Tambunan Prof.Dr.Ir. Dedi Muchtadi

Lebih terperinci

TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN

TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Dr. Tati Nurhayati, SPi, MSi Staf Pengajar: Dr. Ir. Agoes M. Jacoeb, Dipl-Biol.

Lebih terperinci

Deskripsi Program Master (S3) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) Mampu melakukan

Deskripsi Program Master (S3) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) Mampu melakukan Deskripsi Program Master (S3) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) a b Unsur Deskripsi Deskripsi Generik Level 9 Unsur Deskripsi PS SPL (S3) Mampu melakukan dengan metode menunjukkan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN

PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN Ketua Program Studi : Dr. Ir. Enan M. Adiwilaga Staf Pengajar: A. Bagian Produktivitas dan Lingkungan Perairan

Lebih terperinci

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan

Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan Mayor Bioteknologi Tanah Dan Lingkungan Kurikulum Program Magister Sains Kode Mata Kuliah SKS Semester Mata Kuliah Wajib SPs (6 SKS) PPS 500 Bahasa Inggris 3(3-0) Genap STK 511 Analisis Statistik 3(2-2)

Lebih terperinci

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH Koordinator Mayor : Staf Pengajar : Eny Widajati Asep Setiawan Faiza Chaerani Suwarno Sjamsoe'oed Sadjad* Baran Wirawan Maryati Sari Tatiek Kartika Suharsi Endah Retno Palupi M.

Lebih terperinci

KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Drh. Abdul Zahid Ilyas, MSi Dr. drh., MS Dr. drh. Agustin

Lebih terperinci

ENTOMOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Kompetensi Lulusan S2. Kompetensi Lulusan S3

ENTOMOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Kompetensi Lulusan S2. Kompetensi Lulusan S3 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB ENTOMOLOGI Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Pudjianto Staf Pengajar: Ali Nurmansyah Hermanu Triwidodo Sugeng Santoso Aunu Rauf Idham

Lebih terperinci

PARASITOLOGI DAN ENTOMOLOGI KESEHATAN

PARASITOLOGI DAN ENTOMOLOGI KESEHATAN PARASITOLOGI DAN ENTOMOLOGI KESEHATAN Ketua Program studi/koordinator Mayor: drh., MS., Ph.D. Pengajar: DR.drh. Ahmad Arif Amin DR.drh., MSi DR.drh. Elok Budi Retnani, MSi drh. Fadjar Satrija, MSc., Ph.D.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ransum merupakan campuran bahan pakan yang disusun untuk memenuhi kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting dalam pemeliharaan ternak,

Lebih terperinci

ILMU GIZI MASYARAKAT

ILMU GIZI MASYARAKAT ILMU GIZI MASYARAKAT Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Hadi Riyadi Staf Pengajar: Ahmad Sulaiman Hadi Riyadi Rimbawan Ali Khomsan Hardinsyah Siti Madanijah Amini Nasoetion * Hidayat Syarief Soekirman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Salah satu jenis ternak pengahasil daging dan susu yang dapat dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing adalah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Nutrien dan Asam Fitat Pakan Pakan yang diberikan kepada ternak tidak hanya mengandung komponen nutrien yang dibutuhkan ternak, tetapi juga mengandung senyawa antinutrisi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan pakan, yang mana ketersedian pakan khususnya untuk unggas harganya dipasaran sering

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan subsektor peternakan provinsi Lampung memiliki peranan yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan ini sejalan

Lebih terperinci

ILMU-ILMU FAAL DAN KHASIAT OBAT

ILMU-ILMU FAAL DAN KHASIAT OBAT ILMU-ILMU FAAL DAN KHASIAT OBAT Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Agik Suprayogi Staf Pengajar: Agik Suprayogi Hera Mahshwari Razak Ahmad Hamzah Aryani Sismin Satyaningtijas Koekoeh Santoso Wasmen

Lebih terperinci

FITOPATOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Sri Hendrastuti Hidayat. Staf Pengajar: Tujuan Pendidikan. Kompetensi Lulusan S2

FITOPATOLOGI. Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Sri Hendrastuti Hidayat. Staf Pengajar: Tujuan Pendidikan. Kompetensi Lulusan S2 Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB FITOPATOLOGI Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Abdjad Asih Nawangsih Abdul Muin Adnan Abdul Munif Bonny Poernomo Wahyu

Lebih terperinci

Program Studi Teknologi Hasil Perairan (S2)

Program Studi Teknologi Hasil Perairan (S2) Tabel 4. Parameter Diskripsi Program Studi Teknologi Hasil Perairan (S2) Unsur-Unsur Deskripsi Deskripsi Generik Learning Outcome Kemampuan di Bidang Kerja Mampu melakukan Kemampuan di bidang kerja terkait

Lebih terperinci

Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman

Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman Nutrisi dan Pakan Kambing dalam Sistem Integrasi dengan Tanaman Penyusun: Simon P Ginting BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Magister Teknologi Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Magister Teknologi Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Kompetensi Lulusan, Learning Outcomes dan Kurikulum Program Studi Magister Teknologi Pangan Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT

RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT RESPON PRODUKSI SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN TERHADAP PEMBERIAN SUPLEMEN BIOMINERAL DIENKAPSULASI SKRIPSI PIPIT DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Leng, R.A Drought Feeding Strategies : Theory and Pactice. The University of New England Printery, Armidale - New South Wales.

Daftar Pustaka. Leng, R.A Drought Feeding Strategies : Theory and Pactice. The University of New England Printery, Armidale - New South Wales. 1 Strategi Pemberian Pakan Berkualitas Rendah (Jerami Padi) Untuk Produksi Ternak Ruminansia Oleh Djoni Prawira Rahardja Dosen Fakultas Peternakan Unhas I. Pendahuluan Ternak menggunakan komponen zat-zat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing, menyebabkan ketersediaan produk hewani yang harus ditingkatkan baik dari segi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi Kandungan nutrien biomineral tanpa proteksi dan yang diproteksi serta mineral mix dapat dilihat pada Tabel 7. Kandungan nutrien biomineral

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani menyebabkan semakin meningkatnya konsumsi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan hewan ternak perah lainnya. Keunggulan yang dimiliki sapi perah tersebut membuat banyak pengusaha-pengusaha

Lebih terperinci

KOMPETENSI LULUSAN, LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER BUDIDAYA PERAIRAN BERDASARKAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

KOMPETENSI LULUSAN, LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER BUDIDAYA PERAIRAN BERDASARKAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA KOMPETENSI LULUSAN, LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER BUDIDAYA PERAIRAN BERDASARKAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Program Magister Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Peternakan di Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

DALAM RANSUM SEBAGAI UPAYA MEREDAM TOKSISITAS TIMBAL

DALAM RANSUM SEBAGAI UPAYA MEREDAM TOKSISITAS TIMBAL PENGGUNAAN KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DAN SABUN KALSIUM (Ca-Pufa) DI DALAM RANSUM SEBAGAI UPAYA MEREDAM TOKSISITAS TIMBAL (Pb) MELALUI PENGUJIAN IN VITRO SKRIPSI RAHMIYATI SIREGAR PROGRAM STUDI NUTRISI

Lebih terperinci

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan

Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Program Studi : Teknologi Produksi Ternak Capaian Pembelajaran : 1. Mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah, menemukan solusi alternatif dan menyeleksi

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK

SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK SILABUS MATA KULIAH MAYOR TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK PTP101 Dasar Produksi Ternak 3(2-3) Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk dapat menjelaskan, memahami tentang arti, fungsi jenis

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (S3 DOKTOR)

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (S3 DOKTOR) LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (S3 DOKTOR) Tabel 1. Learning Outcome (PSL-S3) Pernyataan kompetensi : Setelah menyelesaikan program studi ini, lulusan mempunyai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah limbah tidak dapat lepas dari adanya aktifitas industri, termasuk industri ternak ayam pedaging. Semakin meningkat sektor industri maka taraf hidup masyarakat meningkat

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PASCAPANEN

TEKNOLOGI PASCAPANEN TEKNOLOGI PASCAPANEN Ketua Program Studi : Staf Pengajar: Prof.Dr.Ir. Armansyah Halomoan Tambunan, M.Agr Prof.Dr.Ir. Deddy Muchtadi, MS Prof.Dr.Ir. Meity Suradji Sinaga, M.Sc Prof.Dr.Ir. Nastiti Siswi

Lebih terperinci

Deskripsi Program Master (S2) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) Deskripsi Generik Lulusan PS SPL (S2)

Deskripsi Program Master (S2) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) Deskripsi Generik Lulusan PS SPL (S2) Deskripsi Program Master (S2) Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PS-SPL) a Unsur Deskripsi Deskripsi Generik Level 8 Unsur Deskripsi PS SPL (S2) Mampu melakukan dengan metode menunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan merupakan salah satu komponen dalam budidaya ternak yang berperan penting untuk mencapai

Lebih terperinci

ILMU KETEKNIKAN PERTANIAN

ILMU KETEKNIKAN PERTANIAN ILMU KETEKNIKAN PERTANIAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor: Staf Pengajar: Prof.Dr.Ir. Armansyah Halomoan Tambunan, M.Agr Prof.Dr.Ir. Bambang Pramudya, M.Eng Prof.Dr.Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc Prof.Dr.Ir.

Lebih terperinci

PRODUKSI DAN. Suryahadi dan Despal. Departemen Ilmu Nutrisi &Teknologi Pakan, IPB

PRODUKSI DAN. Suryahadi dan Despal. Departemen Ilmu Nutrisi &Teknologi Pakan, IPB EFEK PAKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS AIR SUSU Suryahadi dan Despal Departemen Ilmu Nutrisi &Teknologi Pakan, IPB PENDAHULUAN U Perkembangan sapi perah lambat Populasi tidak merata, 98% di P. Jawa

Lebih terperinci

BIOTEKNOLOGI TANAH DAN LINGKUNGAN

BIOTEKNOLOGI TANAH DAN LINGKUNGAN Koordinator Mayor : Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB BIOTEKNOLOGI TANAH DAN LINGKUNGAN Ketua Program Studi / Koordinator Mayor:, Dr Staf Pengajar: A. M. Fauzi, Prof, Dr G.

Lebih terperinci

KONSUMSI DAN KECERNAAN NUTRIEN SERTA KUALITAS SEMEN DOMBA GARUT DENGAN RANSUM YANG BERNILAI NERACA KATION ANION BERBEDA DIAH ANGGREINI

KONSUMSI DAN KECERNAAN NUTRIEN SERTA KUALITAS SEMEN DOMBA GARUT DENGAN RANSUM YANG BERNILAI NERACA KATION ANION BERBEDA DIAH ANGGREINI KONSUMSI DAN KECERNAAN NUTRIEN SERTA KUALITAS SEMEN DOMBA GARUT DENGAN RANSUM YANG BERNILAI NERACA KATION ANION BERBEDA DIAH ANGGREINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R 2007 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Sapi perah yang dipelihara di Indonesia pada umumnya adalah Friesian Holstein (FH) dan Peranakan Friesian Holstein (PFH) (Siregar, 1993). Sapi FH memiliki ciri-ciri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani, terutama daging kambing, menyebabkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan peternakan dimasa mendatang bertujuan untuk mewujudkan peternakan yang modern, efisien, mandiri mampu bersaing dan berkelanjutan sekaligus dapat memberdayakan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Bahan Kering Konsumsi adalah jumlah pakan yang dimakan oleh ternak yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan produksi. Rataan konsumsi rumput, konsentrat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak Domba Garut merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara oleh masyarakat, karena pemeliharaannya yang tidak begitu sulit, dan sudah turun temurun dipelihara

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH S2. 1. PTP 601 Kebijakan dan Peraturan Perundangan Peternakan 2(2-0)

SILABUS MATA KULIAH S2. 1. PTP 601 Kebijakan dan Peraturan Perundangan Peternakan 2(2-0) SILABUS MATA KULIAH S2 1. PTP 601 Kebijakan dan Peraturan Perundangan Peternakan 2(2-0) Memahami perkembangan kebijakan internasional yang berdampak signifikan pada industri peternakan dalam negeri, mereview

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN

MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN Ketua Program Studi / Koordinator Mayor: Baba Barus, Dr Staf Pengajar : Atang Sutandi, Dr Baba Barus, Dr

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam lokal merupakan jenis ayam yang banyak dipelihara orang di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Ayam lokal telah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan Penambahan daun Som Jawa pada ransum menurunkan kandungan serat kasar dan bahan kering ransum, namun meningkatkan protein kasar ransum. Peningkatan protein disebabkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan Konsumsi Bahan Kering (BK) HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Pakan Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang dimakan oleh ternak yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan proses produksi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Performa adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan selama penelitian. Performa ayam petelur selama penelitian disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Rataan Performa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Imbangan Hijauan Daun Singkong (Manihot

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak ruminansia yang banyak dipelihara masyarakat dan dimanfaatkan produksinya sebagai ternak penghasil daging dan sebagai tabungan. Domba memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perunggasan merupakan komoditi yang secara nyata mampu berperan dalam pembangunan nasional, sebagai penyedia protein hewani yang diperlukan dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Itik Peking Itik Peking dikategorikan sebagai tipe pedaging yang paling disukai baik di Negara China, Amerika maupun Australia. Itik Peking merupakan itik yang dapat dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebutuhan daging di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kontribusi sub sektor peternakan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat merupakan fungsi integral dalam pembangunan sektor pertanian secara keseluruhan.

Lebih terperinci

Panduan Pengajuan Pembukaan Program Studi S3

Panduan Pengajuan Pembukaan Program Studi S3 Panduan Pengajuan Pembukaan Program Studi S3 Pengantar Prinsip dasar panduan pengajuan program studi S3 ini adalah memudahkan proses penelaahan baik oleh Komisi Sekolah Pascasarjana maupun oleh tim independen.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan faktor utama penentu keberhasilan usaha peternakan, karena sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pemanfaatan gulma tanaman pangan sebagai pakan ternak. peternakan. Gulma tanaman pangan mempunyai potensi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pemanfaatan gulma tanaman pangan sebagai pakan ternak. peternakan. Gulma tanaman pangan mempunyai potensi untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Optimalisasi pemanfaatan gulma tanaman pangan sebagai pakan ternak merupakan suatu cara untuk menekan biaya produksi dalam pengembangan usaha peternakan. Gulma tanaman

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007. Tentang

SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007. Tentang SALINAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 027/K13/PP/2007 Tentang PENETAPAN MAYOR PADA PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA KURIKULUM SISTEM MAYOR-MINOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu sebanyak-banyaknya, disamping hasil lainnya. Macam - macam sapi perah yang ada di dunia adalah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan produksi protein hewani untuk masyarakat Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh peningkatan penduduk, maupun tingkat kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Madura Sapi Madura termasuk dalam sapi lokal Indonesia, yang berasal dari hasil persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura memiliki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat makanan yang

I. PENDAHULUAN. yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat makanan yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pakan adalah campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam kampung merupakan salah satu jenis unggas lokal yang berpotensi sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat terutama yang bertempat

Lebih terperinci

Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB

Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB Kompetensi PS Entomologi S2: Setelah menyelesaikan program studi Entomologi, lulusan mampu mengembangkan bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi potong merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produktivitas ternak ruminansia sangat tergantung oleh ketersediaan nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan produktivitas ternak tersebut selama

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Zat Makanan Berdasarkan analisis statistik, konsumsi bahan kering nyata dipengaruhi oleh jenis ransum, tetapi tidak dipengaruhi oleh jenis domba dan interaksi antara kedua

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. menyusutnya luas lahan pertanian karena sudah beralih hngsi menjadi kawasan

PENDAHULUAN. menyusutnya luas lahan pertanian karena sudah beralih hngsi menjadi kawasan PENDAHULUAN Latar Belakang Untuk meningkatkan produksi daging sapi dalam upaya mencukupi kebutuhan protein hewani secara nasional, di samping kualitas yang baik juga diperlukan kontinuitas ketersediaan

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA FASE LARVA DENGAN MEDIA MENGANDUNG ONGGOK SKRIPSI ACHMAD RIZAL

PRODUKTIVITAS ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA FASE LARVA DENGAN MEDIA MENGANDUNG ONGGOK SKRIPSI ACHMAD RIZAL PRODUKTIVITAS ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA FASE LARVA DENGAN MEDIA MENGANDUNG ONGGOK SKRIPSI ACHMAD RIZAL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam

I. PENDAHULUAN. dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian pemanfaatan limbah agroindustri yang ada di Lampung sudah banyak dilakukan sejak tahun 1995, meliputi pengolahan dan tingkat penggunaan dalam ransum ruminansia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ternak unggas petelur yang banyak dikembangkan di Indonesia. Strain ayam petelur ras yang dikembangkan di Indonesia antara lain Isa Brown,

Lebih terperinci

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO EVALUASI SUPLEMENTASI EKSTRAK LERAK (Sapindus rarak) TERHADAP POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO SKRIPSI ARISMA KURNIAWATI DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pakan Ternak Devendra dan Burns (1994) menyatakan bahwa kambing menyukai pakan beragam dan tidak bisa tumbuh dengan baik bila terus diberi pakan yang sama dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG KUNYIT PADA HERBAL MINERAL BLOK (HMB) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH DAN PERFORMA KAMBING KACANG SKRIPSI ISNAN HARTANTO

PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG KUNYIT PADA HERBAL MINERAL BLOK (HMB) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH DAN PERFORMA KAMBING KACANG SKRIPSI ISNAN HARTANTO PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG KUNYIT PADA HERBAL MINERAL BLOK (HMB) TERHADAP PROFIL LEMAK DARAH DAN PERFORMA KAMBING KACANG SKRIPSI ISNAN HARTANTO DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

C. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen

C. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen C. KURIKULUM 1. PRODI AGROTEKNOLOGI SEMESTER 1 1 AT101 Pendidikan Pancasila 2 0 2 AT102 Pendidikan Kewarganegaraan 2 0 3 AT103 Pengantar Ilmu Pertanian 2 0 4 AT104 B o t a n i 2 1 5 AT105 Agroklimatologi

Lebih terperinci

TEKNIK MESIN PERTANIAN DAN PANGAN

TEKNIK MESIN PERTANIAN DAN PANGAN Meraih masa depan berkualitas bersama Sekolah Pascasarjana IPB TEKNIK MESIN PERTANIAN DAN PANGAN Ketua Program Studi/Koordinator Mayor : Dr.Ir. Setyo Pertiwi, M.Agr Staf Pengajar: Prof.Dr.Ir. Armansyah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong. Pemanfaatan limbah industri gula tebu sebagai pakan alternatif merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor peternakan merupakan sektor yang strategis, mengingat dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan mencerdaskan bangsa, sektor peternakan berperan penting melalui penyediaan

Lebih terperinci

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN 1 KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN M.K. Pengantar Ilmu Nutrisi Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB Zat makanan adalah unsur atau senyawa kimia dalam pangan / pakan yang dapat

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan PENDAHULUAN Latar Belakang Ayam kampung merupakan ayam lokal di Indonesia yang kehidupannya sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan ayam buras (bukan ras) atau ayam sayur.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Broiler merupakan unggas penghasil daging sebagai sumber protein hewani yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Permintaan daging

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi 1 I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dikembangbiakan oleh masyarakat. Pemeliharaan domba yang lebih cepat dibandingkan ternak sapi, baik sapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan. Pakan merupakan campuran berbagai macam bahan organik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Domba Lokal Domba pada umumnya dipelihara sebagai penghasil daging (Edey, 1983). Domba Lokal yang terdapat di Indonesia adalah Domba Ekor Tipis, Priangan dan Domba Ekor Gemuk.

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes Program Studi (Mayor) Teknik Mesin Pertanian dan Pangan (PS TMP) Strata Magister sesuai KKNI Level 8

Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes Program Studi (Mayor) Teknik Mesin Pertanian dan Pangan (PS TMP) Strata Magister sesuai KKNI Level 8 Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes Program Studi (Mayor) Teknik Mesin Pertanian dan Pangan (PS TMP) Strata Magister sesuai KKNI Level 8 Kompetensi Lulusan: Setelah menyelesaikan program studi ini lulusan

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA DOKTOR (S3) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT

PROGRAM PASCASARJANA DOKTOR (S3) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT PROGRAM PASCASARJANA DOKTOR (S3) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERIKANAN LAUT Tabel 1 Learning Outcomes Program Pascasarjana Doktor Program Studi Teknologi Perikanan Laut (S3) Pernyataan kompetensi: Setelah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. telurnya karena produksi telur burung puyuh dapat mencapai

PENDAHULUAN. telurnya karena produksi telur burung puyuh dapat mencapai 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puyuh (Coturnix coturnix japonica) banyak diternakkan untuk diambil telurnya karena produksi telur burung puyuh dapat mencapai 250 300 butir/ekor/tahun. Disamping produksi

Lebih terperinci