PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM BERBASIS OPEN-ENDED PROBLEM PADA POKOK BAHASAN OPTIK GEOMETRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA
|
|
- Yuliani Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM BERBASIS OPEN-ENDED PROBLEM PADA POKOK BAHASAN OPTIK GEOMETRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA Regina Petty Yolanda, Sutarman, dan Purbo Suwasono. Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Pada mata pelajaran fisika banyak sekali materi yang dapat dipraktikumkan. Hal ini tampak pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dalam pencapaiannya diperlukan adanya kegiatan praktikum. Namun, di sekolah-sekolah kegiatan praktikum hanya dilakukan pada beberapa materi saja. Selain itu isi yang terdapat dalam LKS itu kurang membuat siswa berlatih secara kreatif. Untuk itu diperlukan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kratif yaitu dengan pendekatan open-ended problem. Siswa dilatihagar dapat menyelesaikan masalah fisika dengan beragam solusi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk modul praktikum optikgeometris.metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan Borg dan Gall. Untuk mengetahui kelayakan produk dilakukan validasi materi, produk, dan uji coba terbatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk dinyatakan baik namun memerlukan sedikit revisi. Revisi dilakukan berdasarkan pada komentar dan saran. Produk pengembangan ini perlu dikembangkan lebih baik dan perlu ditindak lanjuti dengan uji coba lebih luas. Kata kunci: modul praktikum, pendekatan open-ended problem, berpikir kreatif, optik geometris Menurut pengembangan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik hal ini sesuai dengan Taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl (2001:66-88) yakni: mengingat (remember), memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply), menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create). Menurut taksonomi Bloom, yang paling tinggi adalah kemampuan mencipta (create). Salah satu tantangan guru dalam mengajar pada abad 21 ini adalah mengarahkan siswa untuk dapat mengembangkan kemampuankemampuan tersebut. Pendekatan pembelajaran yang tepat untuk menyelesaikan masalah kemampuan berpikir kreatif siswa adalah pendekatan problem terbuka (open-ended). Pendekatan problem terbuka (open-ended), menurut Suherman
2 (2008), mampu melatih dan menumbuhkan orisinilitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi dan interaksi, sharing, keterbukaan dan sosialisasi. Pada mata pelajaran fisika banyak sekali materi yang dapat dipraktikumkan. Hal ini tampak pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dalam pencapaiannya diperlukan adanya kegiatan praktikum. Namun, di sekolah-sekolah kegiatan praktikum hanya dilakukan pada beberapa materi saja. Pengajaran melalui praktikum perlu adanya perhatian serius, karena menurut Zainuddin (2001:3) praktikum memerlukan sarana dan biaya yang relatif mahal dalam penyelenggaraannya, serta pada umumnya praktikum membutuhkan waktu yang panjang. Agar diacapai hasil belajar yang baik melalui kegiatan praktikum, maka pengembangan kegiatan praktikum yang jelas, singkat, sederhana dan menarik sangat menentukan pelaksanaan praktikum. Pemecahan masalah pada praktikum fisikayang ditawarkan dengan pendekatan open-ended akan memberikan siswa kesempatan untuk melakukan investigasi masalah fisika secara mendalam, sehingga dapat mengkonstruksi segala kemungkinan pemecahannya secara kreatif. Kreatifitas dalam bidang fisika dapat diukur dengan pertanyaan open ended yang menyediakan lebih dari satu jawaban menurut Getzel & Jackson dalam Silver (1997). Sehingga produk ini dikembangkan agar dapat melibatkan para siswa yang dapat membangun ketrampilan berfikir kreatif dan membuat siswa aktif dalam aktivitas belajar. Pembelajaran Modul Menurut Association of Educational Communication and Technology (AECT) dalam Setyosari (1990:80) modul merupakan suatu kumpulam pengalamam belajar (biasanya dalam belajar sendiri) yang dirancang atau dirakit untuk mencapai sekelompok tujuan khusus yang saling berkaitan. Secara umum pengajaran modul mempunyai ciri-ciri 1) modul merupakan unit pembelajaran terkecil dengan lengkap, 2) modul memuat rangakain kegiatan belajar yang direncanakan secara sistematis, 3) modul memuat tujuan belajar khusus, 4)Modul memberi kemungkinan siswa belajar mandiri, 4) modul merupakan wujud
3 pengakuan adanya perbedaan-perbedaan yang ada diantara siswa. Menurut hasil pengamatan terhadap pelaksanaan praktikum fisika di sekolah pada waktu PPL terlihat siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan pemahamannya dan kurang dapat mengaitkan materi yang satu dengan yang lainnya. Siswa cenderung meniru contoh yang diberikan guru. Pendekatan Open-ended Pendekatan open-ended menurut Shimada (Takahashi, 2005) adalah pendekatan prmbelajaran yang menyajikan suatu permasalahan terbuka. Permasalahan terbuka adalah permasalahan yang memilki lebih dari satu metode atau penyelesaian. Pendekatan open-ended menuntun siswa untuk memperoleh pengetahuan sesuai dengan kemampuan masing-masing (Syaban, 2008). Siswa memperoleh pengetahuan dengan cara menemukan, mengenali dan memecahkan masalah. Setiap siswa boleh menggunakan metode atau penyelesaian berbeda untuk memecahkan masalah yang sama. Kegiatan tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan berpikir siswa. Modul praktikum berbasis open-ended diharapkan menjadi pilihan yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk siswa yang menempuh materi optik. Kemampuan Berfikir Kreatif Menurut Munandar (2002:33), kreativitas dapat dipandang sebagai produk dari hasil pemikiran atau perilaku manusia dan sebagai proses pemikiran berbagai gagasan dalam menghadapi suatu persoalan atau masalah. Kreativitas juga dapat dipandang sebagai proses bermain dengan gagasan-gagasan atau unsurunsur dalam fikiran, sehingga merupakan suatu kegiatan yang penuh tantangan bagi siswa yang kreatif. Berfikir kreatif memerlukan keaktifan siswa dalam belajar sains, yang berlawanan dengan pembelajaran tradisional yang hanya mendengarkan ceramah dari guru. Unsur kreatif diperlukan dalam proses berfikir
4 untuk menyelesaikan masalah. Semakin kreatif seseorang, maka semakin banyak alternatif solusi untuk menyelesaikan masalahnya. Ciri-ciri ketrampilan berpikir kreatif menurut Williams dalam Munandar (2004:192) adalah a) keterampilan berpikir lancar (fluency), b) keterampilan berfikir luwes (flexibility), c) keterampilan berfikir orisinal (originality), d) keterampilan memerinci (elaboration), e) keterampilan menilai (evaluation). Pendekatan Open-ended Problem dengan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pendekatan open-ended menuntun siswa untuk memperoleh pengetahuan sesuai dengan kemampuan masing-masing (Syaban, 2008). Siswa memperoleh pengetahuan dengan cara menemukan, mengenali dan memecahkan masalah. Setiap siswa boleh menggunakan metode atau penyelesaian berbeda untuk memecahkan masalah yang sama. Kegiatan tersebut dilakukan untuk melatih kemampuan berpikir siswa. Russefendi (1988:239) menjelaskan untuk mengungkapkan atau menjaring manusia kreatif itu sebaiknya kita menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka (divergen), pertanyaan yang jawabannya bisa lebih dari sebuah dan tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Di samping itu pertanyaan divergen menuntut yang ditanya untuk menduga, membuat hipotesis, mengecek benar tidaknya hipotesis, meninjau penyelesaian kita secara menyeluruh dan mengambil kesimpulan. Hal ini juga diperkuat oelh Silver (1997:77) yang mengatakan bahwa menggunakan masalah terbuka dapat member siswa banyak pengalaman dalam menafsirkan masalah, dan mungkin membangkitkan gagasan yang berbeda bila dihubungkan dengan penafsiran yang berbeda. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa banyak upaya yang dilakukan, salah satunya dengan adanya pendekatan open-ended.
5 METODE Penelitian pengembangan modul praktikum ini ditujukan untuk mengembangkan modul praktikum berbasis open-ended problem pada pokok bahasan optik geometris untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA dan dapat mengetahui kelayakan modul praktikum berbasis open-ended problem pada siswa SMA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development / R&D) dari Borg & Gall (1983). Langkah penelitian dan pengembangan meliputi (1) studi pendahuluan, terdiri dari studi pustaka; survei; dan penyusunan produk awal; (2) pengembangan, terdiri dari uji coba terbatas dan uji coba lebih luas, dan (3) pengujian. Namun,pada penenlitian ini hanya berhenti pada uji coba terbatas. Validasi produk dilakukan oleh dosen ahli materi dan guru fisika SMA. Subjek uji coba terbatas dalam penelitian ini meliputi 15 siswa MA Bilingual Batu yang telah menempuh materi optik. Instrumen pengumpulan data adalah angket. Instrumen angket yang diberikan kepada validator terdiri dari tiga angket, ntara lain adalah: angket tentang kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian, angket kritik dan saran, dan angket uji coba terbatas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah teknik analisis data rata-rata. Jawaban penilaian instrumen menggunakan skala Likert (Sugiyono, 2012:94). Data yang sudah terkumpul akan dirata-rata. Berdasarkan jawaban rata-rata yang diperoleh kemudian ditentukan kelayakan produk yang dikembangkan berdasarkan kriteria (Arikunto, 2003). Nilai rata-rata inilah sebagai data kuantitatif. Sedangkan data kualitatif diperoleh berdasarkan komentar dan saran validator dan subjek uji coba terbatas. Hasil Pengembangan Penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan terdiri atas tiga langkah yaitu analisis kondisi lapangan; studi kepustakaan; dan penyusunan produk awal Tahap ini dilakukan untuk mengetahui seberapa pentingnya produk ini dibutuhkan. Dalam penyusunan produk awal meliputi beberapa tahap yaitu:
6 a) Pemilihan Topik Kegiatan Praktikum Topik-topik praktikum yang dikembangkan adalah sebegai berikut.. 1) Pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, cermin cembung, cermin ganda, 2) Pembiasan pada lensa cembung, lensa cekung dan kaca planparalel, b) Penyusunan Tujuan Praktikum Sebelum menyusun kegiatan praktikum, terlebih dahulu menyusun tujuan praktikum. Tujuan ini disesuaikan dengan indikator yang akan dicapai. Tujuan ini akan menjadi dasar dalam penyusunan materi. c) Penyusunan Materi Penyusunan materi ini dilakukan sesuai dengan topic praktikum dan tujuna yang telah ditentukan sebelumnya. d) Penyusunan Masalah (Problem) Penyusunan masalah ini didasarkan pada tujuan yang telah dikembangkan sebelumnya. Problem dalam modul praktikum ini mengarahkan siswa untuk menjawab lebih dari satu penyelesaian persoalan. e) Penyusunan Alat dan Bahan Alat dan bahan yang disebutkan dalam masing-masing topic disesuaikan dengan kebutuhan utnuk menjawab problem. Alat dan bahan ini diberikan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar, serta alternative lain yang menggunakan KIT Optik. f) Penyusunan Prosedur Percobaan Berbasis Open-ended Problem Langkah-langkah ini diurutkan sehingga siswa dapat memahami bahwa untuk menjawab problem tidak hanya menggunakan jawaban tunggal.
7 g) Penyusunan Data Pengamatan Selain pada prosedur percobaan, di dalam data siswa juga akan memahami bahwa dalam menjawab problem tidak menggunakan jawaban tunggal, Dalam data pengematan tersedia Cara 1, Cara 2, Cara 3, dan seterusnya sebanyak sesuai dengan hasil percobaan yang telah mereka lakukan. ANALISIS DATA Hasil validasi dari validator ahli dan uji coba terbatas menghasilkan data kuantitatif. Setelah dilakukan analisis rata-rata, produk modul paraktikum optik geometris berbasis open-ended problem dalam kriteria valid dan menarik. REVISI PRODUK Hasil komentar dan saran dari validator dan subjek uji coba terbatas digunakan sebagai dasar revisi produk. Revisi produk meliputi beberapa hal. Revisi berdasarkan penilaian validasi materi akan disajikan cuplikannya dalam Tabel 3. Tabel 1. Cuplikan Revisi Hasil Uji Coba Produk dari Validator No Komentar, Saran Revisi 1. Pada bagian petunjuk khusus (untuk Menggunakan Kurikulum 2013 guru) kurikulum KTSP tidak cocok dengan produk hasil pengembangan 2. Sebaiknya tidak diberi gambar atau Mengganti latar belakang buku hiasan banyak pada bagian tengah dengan warna yang tidak mencolok halaman, karena justru mengganggu Revisi berdasarkan penilaian subyek uji coba akan disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2.Cuplikan Revisi Hasil Uji Coba Produk dari Subjek Uji Coba Komentar dan Saran Hasil Revisi - Sudah bagus, tetapi - Mengubah latar belakang matei dengan warna putih, agar penggunaan gambar sebagai materi bisa terbaca dengan jelas. latar belakang pada materi agak mengganggu. Berdasarkan hasil komentar dan saran dari subjek uji coba, peneliti merevisi produk menurut saran dari subjek uji coba yang menitikberatkan pada penggunaan gambar sebagai latar belakang materi.
8 KAJIAN DAN SARAN Kajian Wujud akhir dari produk yang dikembangkan setelah direvisi berupa modul praktikum yang dicetak untuk materi optik geometris kelas X semester 2 untuk kurikulum Modul praktikum ini digunakan pada saat praktikum berlangsung dengan barbasis open-ended problem. Untuk Lembar Kegiatan Siswa yang disajikan dalam modul praktikum disusun sesuai pada kurikulum Modul praktikum ini dikembangkan menajdi tiga bagian yaitu bagian pendahuluan, isi, penutup. Keunggulan dari produk ini antara lain : 1) memuat soal-soal terbuka, siswa dilatih untuk menafsirkan masalah dan membangkitakan banyak solusi pada sebuah masalah, 2) meningkatkan berpikir kreatif siswa, siswa tidak hanya menjadi fasih dalam membangkitkan banyak masalah dalam situasi tetapi mereka dapat mengembagkan flesibilitas dengan membangkitkan banyak solusi pada sebuah maslah sehingga siswa juag dapat menghasilkan pemecahan masalah baru, 3) modul praktikum disusun dengan colorful sehingga siswa yang membaca tidak bosan dan tertarik untuk membaca, 4) modul praktikum berbentuk bahan ajar cetak sehingga dapat menjadi peganagan para siswa dalam proses belajar dalam kelas. Selain keunggulan yang ada juga terdapat beberapa kelemahan dalam produk ini, yaitu 1) pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam modul ini menuntut keaktifan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri dimana setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memahami dan mengkonstruk suatu masalah, 2) dibutuhkan kemampuan mengendalikan kelas untuk mencegah kegiatan siswa diluar kegiatan belajar ketika proses pembelajaran dikelas, 3) belum adanya LKS yang berisi soal latihan untuk setiap kegiatan praktikum yang telah dirancang. Masalah yang akan dihadapi ketika menggunakan produk modul praktikum yang pertama adalah ada praktikum yang bergantung pada cahaya, sehingga cuaca sangat berpengaruh. Kedua, dimungkinkan hasil belajar siswa
9 tidak sesuai dengan yang diharapkan hal tersebut disebabkan siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran dikarenakan terbiasa memperoleh pemahaman dari guru. Saran Saran yang dapat dikemukan setelah melakukan penelitian dan pengembangan terhadap produk listrik dinamis adalah sebagai berikut. Melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk menggunakan secara maksimal semua konten yang tersedia dalam modul praktikum, melakukan penelitian secara eksperimen dengan menguji cobakan produk pada saat praktikum fisika di laboratorium dengan menggunakan satu kelas eksperimen sebagai kelas yang menggunakan produk dan kelas lain sebagai kelas kontrol yang tetap melakukan praktikum seperti biasanya, memberikan soal yang berkaitan dengan kegiatan praktikum sebagai uji pemahaman setelah melakukan praktikum. DAFTAR RUJUKAN Anderson, L.W., dan Krathwohl, D. R A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom s Taxonomy of Educatioanl Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc Bean, T. W. & Patel Stevens, L Scaffolding Reflection for Preservice and Inservice Teachers. Reflective Practice, 3(2), Borg, Walter R. & Gall, Meredith D Educational Research: An Introduction. New York: Longman Munandar, Utami Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Munandar, Utami Pengembangan Kreativitas Siswa Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Ruseffendi, E.T Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
10 Setyosari, Rukmini P., Soemadi, N Pengajaran Modul. Malang: Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas IKIP Malang Silver, E. A Fostering Creativity Through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Problem Posing. Zentralblatt für Didaktik dermathematik (ZDM) The International Journal on Mathematics Education. (Online). ( zdm973a3.pdf. ISSN X, diakses 5 Juni 2014) Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suherman, Erman Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. Educare: Jurnal Pendidikan dan Budaya, (Online), ( diakses 8 Maret 2014) Syaban, Mumun Menggunakan Open-Ended untuk Memotivasi Berpikir Matematika. Educare: Jurnal Pendidikan dan Budaya, (Online),( diakses 8 Maret 2014) Takahashi, Akihiko An Overview What is The Open-Ended Approach, (Online), ( diakses 8 Mei 2014) Zainuddin, Muhammad Praktikum. Jakarta. PAU-PPAI Universitas Terbuka
Pengembangan Soal-Soal Open-Ended pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX A SMP Negeri 2 Tolitoli
Pengembangan Soal-Soal Open-Ended pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX A SMP Negeri 2 Tolitoli Saniah Djahuno SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPEN-ENDED. Hendra Erik Rudyanto *
184 PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPEN-ENDED Hendra Erik Rudyanto * Abstract Creativity of learners has become more and more important in the era of glabal
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Berkarakter ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 April 2018, Hal
Jurnal Pendidikan Berkarakter ISSN 2615-1421 FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 April 2018, Hal. 06-10 ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED PADA MATERI BANGUN
Lebih terperinciAnalisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika Melalui Tugas Open-Ended
JURNAL KREANO, ISSN : 2086-2334 Diterbitkan oleh Jurusan Matematika FMIPA UNNES Volume 3 Nomor 2 Desember 2012 Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika Melalui Tugas Open-Ended
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII E SMP TAMANSISWA MALANG
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POHON MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII E SMP TAMANSISWA MALANG Febriyanti Emilia Imam Supeno Lathiful Anwar Jurusan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X Siti Asmaul Khusna, Lia Yuliati, Agus Suyudi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGGUNAAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DI KOTA BENGKULU
PENGGUNAAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DI KOTA BENGKULU P-30 Risnanosanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Bengkulu Email:
Lebih terperinciAyu Surya Agustin, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SCAFFOLDING PADA MATERI IMPULS DAN MOMENTUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA NEGERI 2 BIREUEN PADA MATERI KALOR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN - ENDED PROBLEM
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA NEGERI 2 BIREUEN PADA MATERI KALOR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN - ENDED PROBLEM (MASALAH TERBUKA) Fatimah 1*) 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-SCAFFOLDING BUNYI BERBASIS PEMBELAJARAN HIBRID UNTUK MENUMBUHKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
PENGEMBANGAN E-SCAFFOLDING BUNYI BERBASIS PEMBELAJARAN HIBRID UNTUK MENUMBUHKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Iffa Dwi Cahyani, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SD DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SD DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA OPEN-ENDED DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA 1) 2) 3) Elly's Mersina Mursidik, Nur Samsiyah, Hendra Erik Rudyanto
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs
Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs Risnawati, Wahyunur Mardianita, Ruzi Rahmawati Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irwandani, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu bagian dari ilmu alam yang penting untuk dipelajari di sekolah. Hal ini dikarenakan fisika dipandang sebagai ilmu dasar (pondasi) bagi
Lebih terperinciDESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA
DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA Sehat Simatupang, Togi Tampubolon dan Erniwati Halawa Jurusan Fisika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu pelajaran IPA yang menarik untuk dipelajari karena fenomena-fenomena fisika terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh fenomena tersebut
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PEMECAHAN MASALAH TIPE WHAT S ANOTHER WAY Tatag Yuli Eko Siswono 1 Whidia Novitasari 2
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PEMECAHAN MASALAH TIPE WHAT S ANOTHER WAY Tatag Yuli Eko Siswono 1 Whidia Novitasari 2 Kurikulum 2006, mengamanatkan pentingnya mengembangkan kreativitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, setiap orang dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan bermacam-macam
Lebih terperinciKEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED Sri Hastuti Noer Abstrak :Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai ilmu yang timbul dari pikiran-pikiran manusia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai ilmu yang timbul dari pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran (Ruseffendi, 1988), membutuhkan siasat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN PENGUASAAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Rena Surya Rohana Universitas Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS TERHADAP SOAL-SOAL OPEN ENDED Dian Nopitasari Universitas Muhammadiyah Tangerang, Jl. Perintis Kemerdekaan 1/33, d_novietasari@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciPROSIDING ISSN:
PM-33 PROSES BERPIKIR KREATIF DALAM PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI-AP4 SMK NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Maya Kristina Ningsih 1), Imam Sujadi 2),
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah dengan terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berpikir merupakan kemampuan alamiah yang dimiliki manusia sebagai pemberian berharga dari Allah SWT. Dengan kemampuan inilah manusia memperoleh kedudukan mulia
Lebih terperinciPEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH
PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH Winny Liliawati Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Pembelajaran Fisika
Lebih terperinciKemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Semester 1 pada Mata Kuliah Matematika Dasar
PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Kemampuan Berpikir Kreatif Mahasiswa Semester 1 pada Mata Kuliah Matematika Dasar Amidi Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI
PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK UNTUK GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PROYEK BERBASIS ONLINE PADA MATERI OPTIK GEOMETRI Mohammad Ryan Mahsun Ali 1, Endang Purwaningsih 2, dan Sutarman 3 Jurusan Fisika FMIPA
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP SIKAP SISWA
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP SIKAP SISWA Neneng Tita Rosita 1, Agus Jaenudin Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Sebelas April Sumedang titayusepa79@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model penelitian dan Pengembangan Model penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN Latifah Kurnia, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika
Lebih terperinciPENGEMBANGKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL), PROJECT BASED LEARNING
PENGEMBANGKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL), PROJECT BASED LEARNING (PJBL), DAN INQUIRY LEARNING. Atik Kurniawati, M.Pd. Pendidikan Biologi,
Lebih terperinciTUGAS OPEN ENDED DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
TUGAS OPEN ENDED DALAM PEMBELAJARAN IPA SD Sutarman Dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negei Malang Abstrak: Pada umumnya guru IPA memberikan tugas yang bersifat tertutup (close ended) pada siswa dan
Lebih terperinciUniversitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH
PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH Nur Hasan Pradana Dirja 1, Sugiyanto 2 dan Purbo Suwasono 3 Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya.
54 DAFTAR PUSTAKA Afifudin. (2013) Penerapan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. (Skripsi). Anderson, L.W., dan Krathwohl,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan adalah upaya sadar untuk meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi individu yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Salah satu lembaga
Lebih terperinciMENUMBUHKAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PERTANYAAN TINGKAT TINGGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF DAN MENYENANGKAN
MENUMBUHKAN SIKAP KREATIF SISWA MELALUI PERTANYAAN TINGKAT TINGGI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF DAN MENYENANGKAN Ani Rusilowati Fisika-FMIPA Universitas Negeri Semarang rusilowati@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciSiti Nurlailiyah 1, H. Winarto 2, Sugiyanto 3
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SMA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto
Lebih terperinciProfesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MTs SE KECAMATAN SUTERA
e-issn: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp P-ISSN: 2502-6437 Maret 2018 PENGARUH PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MTs
Lebih terperinciKata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Keterampilan Berpikir Kreatif
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNKHAIR Hasan Hamid Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan
Lebih terperinciPENDEKATAN OPEN-ENDED (MASALAH, PERTANYAAN DAN EVALUASI) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Agustinus Sroyer FKIP Universitas Cenderawasih Jayapura
PENDEKATAN OPEN-ENDED (MASALAH, PERTANYAAN DAN EVALUASI) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Agustinus Sroyer FKIP Universitas Cenderawasih Jayapura ABSTRAK Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan suatu
Lebih terperinciKEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SIDOARJO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Nuril Maghfiroh 1, Herawati Susilo 2, Abdul Gofur 3 Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan Sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan matematika sangat berperan penting dalam upaya menciptakan Sumber daya manusia yang berkualitas. Matematika bukan pelajaran yang hanya memberikan pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sementara Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan. bahwa:
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan. Meskipun banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, namun, semua
Lebih terperinciPuspa Handaru Rachmadhani, Muhardjito, Dwi Haryoto Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X-MIA 1 SMA Negeri 1 Gondang Tulungagung Puspa Handaru Rachmadhani,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang berkaitan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis. IPA tidak hanya membelajarkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MASALAH TERBUKA (OPEN ENDED PROBLEM)
Didaktis, Vol. 5, No. 3, Hal 1-68, Oktober 2007, ISSN 1412-5889 PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MASALAH TERBUKA (OPEN ENDED PROBLEM) Oleh: A. Saepul Hamdani (Dosen
Lebih terperinciJKPM VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016 ISSN :
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS X-7 SEMESTER 2 SMA 15 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Sri Wigati SMA N 15 Semarang
Lebih terperinciPengembangan tahap awal instrumen tes berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill - hots) mata pelajaran fisika
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 74 Makalah Pendamping
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR Wahyu Pramudita Sari (1), Drs. H. Winarto, M.Pd, Drs. Dwi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-SCAFFOLDING LISTRIK DINAMIS BERBASIS PEMBELAJARAN HIBRID UNTUK MENUMBUHKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
PENGEMBANGAN E-SCAFFOLDING LISTRIK DINAMIS BERBASIS PEMBELAJARAN HIBRID UNTUK MENUMBUHKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Afifah Nur Hayati, Purbo Suwasono, dan Supriyono Koes H. Universitas Negeri
Lebih terperinciDESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH
DESAIN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK EKSPLORASI KESULITAN BELAJAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SERTA KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH Betty Marisi Turnip dan Mariati Purnama Simanjuntak Jurusan Fisika
Lebih terperinciKEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL OPEN-ENDED MATERI STATISTIKA PADA KELAS IX SMP
1 KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL OPEN-ENDED MATERI STATISTIKA PADA KELAS IX SMP Abdul Salim, Zubaidah, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan pontianak Email:
Lebih terperinciPerangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII Rizqi Annisavitri Program Magister Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pendidikan nasional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Peradaban manusia akan sangat diwarnai oleh tingkat penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
Lebih terperinciIII.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian
50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF MATEMATIKA MAHASISWA STKIP TAPANULI SELATAN
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF MATEMATIKA MAHASISWA STKIP TAPANULI SELATAN Rahmatika Elindra Dosen Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinci[JURNAL PENDIDIKAN UNSIKA] ISSN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH PERSAMAAN DIFERENSIAL MOKHAMMAD RIDWAN YUDHANEGARA mridwan.yudhanegara@gmail.com
Lebih terperinciJKPM VOLUME 4 NOMOR 1 APRIL 2017 e ISSN :
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PROGAM LINIER MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 1 KRAGAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Rukani SMA Negeri 1 Kragan email : rukani_kragan@yahoo.ac.id
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Emi Lestari. 1, Endang. 2, Yudyanto. 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang e-mail : emy_lee1605@yahoo.com ABSTRAK:
Lebih terperinciKEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA Dini Hardaningsih 1, Ika Krisdiana 2, dan Wasilatul Murtafiah 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA (DEVELOMPMENT A COMPUTER ASSISTED REMEDIAL TEACHING USING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuliani Susilawati,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007, yaitu sebagai berikut: Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. Pengetahuan
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MELALUI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR KELILING DAN LUAS DAERAH LINGKARAN SISWA SMP. Abstract
21 Pembelajaran Melalui Pemecahan Masalah Untuk Mencapai Ketuntasan Belajar PEMBELAJARAN MELALUI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR KELILING DAN LUAS DAERAH LINGKARAN SISWA SMP Sri Rahayuningsih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan budaya masyarakat. Pendidikan dari masa
Lebih terperinciKata kunci: e-scaffolding, pembelajaran hibrid, kerja ilmiah, prestasi belajar fisika
PENGEMBANGAN E-SCAFFOLDING OPTIKA BERBASIS PEMBELAJARAN HIBRID UNTUK MENUMBUHKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA Yusuf KB Ono Putro, Supriyono Koes H., dan Sumarjono Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN untuk MENGETAHUI BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 18 PALEMBANG. Eka Fitri Puspa Sari, M.Pd
PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN untuk MENGETAHUI BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 18 PALEMBANG Eka Fitri Puspa Sari, M.Pd Dosen Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang ABSTRAK kurikulum tingkat satuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang handal yang memiliki pemikiran kritis, sistematis, logis, dan kreatif serta berkemauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan menyediakan lingkungan bagi peserta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan secara umum bertujuan menyediakan lingkungan bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal. Sehingga dapat mewujudkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED
PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED MATERI LINGKARAN UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1O PALEMBANG Devi Emilya Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BONTANG
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BONTANG Sugeng Suprayogi, Ipung Yuwono, dan Makbul Muksar Mahasiswa Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kini kita telah memasuki abad 21, abad dimana berbagai informasi dapat diperoleh oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA
PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA Silvi Yulia Sari 1, Nursyahra 2, dan Husna 3 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang 2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia modern seperti saat ini, diperlukan sikap dan kemampuan yang adaptif terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau pengalaman (Ngalim Purwanto, 2007:85). Dimana pengalaman. merupakan guru yang paling baik dalam belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman (Ngalim Purwanto, 2007:85). Dimana pengalaman merupakan guru yang paling baik
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 86-92 86 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA SMA
Lebih terperinciOleh: MAULIDIANA HIDAYATI NIM: E1M
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) MENGGUNAKAN PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI SMAN 5 MATARAM TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL SKRIPSI
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 106-110
ISSN: 1693-1246 Juli 2011 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011): 106-110 J P F I http://journal.unnes.ac.id PEMBELAJARAN SAINS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Muhammad Gilang Ramadhan,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagaimana yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyebutkan bahwa fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika di tingkat SMA/MA adalah sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan
` I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh semua manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan pendidikan. Dalam UU RI Nomor
Lebih terperinciJURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, JULI 2011
Meningkatkan Kemampuan Representasi Multipel Matematika Siswa SMP Melalui Pembelajaran Dengan Pendekatan Open Ended Syarifah Fadillah (Dosen Matematika STKIP PGRI Pontianak; e-mail: atick_fdl@yahoo.co.id)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Metode konvensional (ceramah) kurang mengena untuk diterapkan pada
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Metode konvensional (ceramah) kurang mengena untuk diterapkan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) karena sesungguhnya IPA berkaitan dengan cara mencari tahu
Lebih terperinci2015 PENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional dapat diwujudkan melalui
Lebih terperinci2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LATERAL MATEMATIS SISWA MELALUI PEND EKATAN OPEN-END ED
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pasti yang diterapkan dalam setiap bidang ilmu pengetahuan. Menurut Kline (Roswati, 2015), matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA/MA. Oleh: TRIHARYATI A1C113019
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA/MA Oleh: TRIHARYATI A1C113019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI NIM 209311420840 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS Ahmad Fadillah 1 Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERMUATAN SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY (SETS) POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X Zul Farida Arini, Sutarman, dan Kadim Masjkur Universitas Negeri
Lebih terperinciANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL IPA SMP TAHUN 2014 BERDASARKAN DIMENSI PENGETAHUAN DAN DIMENSI PROSES KOGNITIF
22-199 ANALISIS SOAL UJIAN NASIONAL IPA SMP TAHUN 2014 BERDASARKAN DIMENSI PENGETAHUAN DAN DIMENSI PROSES KOGNITIF Herni Budiati SMP Negeri 22 Surakarta hernibudiati@yahoo.co.id Abstrak- Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini prestasi belajar (achievement) sains siswa Indonesia secara internasional masih berada pada tingkatan yang rendah, hal tersebut dapat terindikasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG
PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni
Lebih terperinci