MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT ANATOMI TERAPAN DAN ASSESSMENT
|
|
- Liana Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT ANATOMI TERAPAN DAN ASSESSMENT Temu 2 Oleh Sugijanto Disampaikan pd kuliah reguler MK: Manual terapi III, Fakultas Fisioterapi UIEU
2 TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa memahami assessment Manualterapi TMJ dgn cara: Mampu mendefinisikan struktur jaringan spesifik Temporo Mandibular Joint Mampu membedakan topografis dan fungsi antara tiap struktur jaringan spesifik Temporo Mandibular Joint Mampu merinci tentang gerak Temporo Mandibular Joint Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik dengan patologi Mampu menghubungkan struktur jaringan spesifik dengan assessment dan intervensi Map menjelaskan proses assessment melalui sekuensis untuk menentukan diagnosis TMJ Mampu memperagakan assessment TMJ Mampu merinci tentang temuan assessment dihubungkan dengan struktur jaringan spesifik, patologi dan gangguan NMSVM. Mampu menghubungkan temuan assessment dengan diagnosis manualterapi, prognosis dan target hasil
3 PERTANYAAN STUDI Sebutkan pembentuk sendi Temporo Mandibular Joint (TMJ) Sebutkan posisi MLPP dan CPP pd TMJ Uraikan bentuk dan fungsi discus inter artricularis TMJ Uraikan stabilitas pasif dan pasif sendi Temporo Mandibular Joint Uraikan osteokinematik dan artrokinamatik Temporo Mandibular Joint Uraikan pembatas gerak depresi-elevasi; protrusi-retrusi; dan lateral deviasi TMJ Sebutkan Sistematika assessment manualterapi umum secara sekuensis Uraikan dan praktekkan anamnesis yang tepat pada TMJ. Uraikan dan praktekkan inspeksi serta jelaskan kemungkinan temuan lokal maupun quadrant Uraikan dan praktekkan Quick test pada TMJ. Uraikan dan praktekkan Tes pasif pada TMJ. Uraikan dan praktekkan Tes isometrik pada TMJ.
4 Uraikan dan praktekkan palpasi pada: TMJ. Uraikan dan praktekkan palpasi pada: TMJ. Uraikan tes dan praktekkan Joint play movement pada TMJ Uraikan dan praktekkan tes panjang otot m. Jelaskan diagnosis manualterapi pada TMJ. Jelaskan tentang Capsular pattern; Non Capsular pattern, Hypermobility; Instability, Muscle tightness/contracture dan Nerve entrapment
5 TEMPOROMANDIBULAR JOINT Persendian mandibula dgn temporal antara kepala mandibula dan fosa mandibula tuberkulum artikularis temporal Fungsional mrpk gabungan 2 sendi: discus artic-caput mandibula discus artic-fossa mandibula Bentuk prmkn sendi tgt perkembangan oklusi gigi dan umur bila tdk terdpt gigi (bayi, org tua) fosa mandibula rata dan tuberkulum artic tdk terlihat
6 DISKUS ARTIKULARIS DAN KAPSULA ARTIKULARIS Discus art. Mrpk kantong yg mudah bergrk utk caput mandibula Capsula art. lentur Pembentuk sendi disebut tuberculum condylaris, dan fossa condylaris
7 LIGAMENTS 1. Lig.capsular: sekeliling fossa mandibula-tuberculum articularis 2. Lig.temporo mandibular lateral: fungsi menahan grk rahang bawah 3. Lig.stylomandibularis: fungsi menahan grk mandibula saat depresi scr berlebihan 4. Lig.sphenomandibularis: fungsi sbg suspensi depresi 5. Lig.mandibular malleolar:
8 OTOT TMJ 1. m. masseter: otot kuat yg berfungsi menutup rahang dgn mengangkat mandibula 2. m. temporalis: fungsi mengangkat rahang bawah yg paling kuat 3. m. pterygoideus lateralis: mengarahkan TMJ dan terlibat dlm semua grk mandibula sering terlibat pd disfungsi diskus TMJ 4. m. pterygoideus medialis: fungsi mengangkat mandibula dan mendorong kedepan, berperan pd pergeseran mandibula ke lateral serta gerakan rotasi
9 5. m. digastric: fungsi menarik mandibula ke posterior dan depresi 6. m. styloideus: fungsi membantu depresi dan menarik tulang hyoid ke superior dan ke posterior 7. m. geniohyoid: fungsi menarik mandibula keatas dan belakang 8. m. milohyoid: fungsi membantu menekan mandibula 9. m. infrahyoid: fungsi memastikan tulang hioid menekan
10 SARAF Berasal dr saraf cranial Cabang saraf segment C1-C3 N. Trigeminus ( N. V ) N. Fascialis ( N. VII ) N. Hypoglosus ( N. XII ) N. Glosopharyngeus ( N. IX )
11 Osteokinematika dan artrokinematika TMJ Osteokinematika Depresi-elevasi, Protrusi-retrusi, Lateral deviasi kanan-kiri Artrokinematika grk traksi arah caudal, translasi keventral saat depresi
12 ASSESSMENT ANAMNESIS R/sementara INSPECTION QUADRANT R/sementara QUICK TEST QUADRANT R/sementara PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR Active R/sementara Passive R/sementara Isometric R/sementara PEMERIKSAAN KHUSUS R/sementara DATA medik/kesehatan lain R/sementara KESIMPULAN AKHIR R/ sbg diagnosis manualterapi
13 ANAMNESIS Keluhan nyeri, dipilah : Jenis nyeri pegal, linu, ngilu, nyeri tajam, nyeri berdenyut dll Distribusi nyeri: perkiraan segmentasi dermatom, nervinal zone, vegetative zone. Provokasi dan peringanan nyeri: oleh posisi, gerak, hubungan dgn waktu. Analisis neuro-musculo-sceletal-vegetative mechanism. Keluhan gangguan mobilitas: Kaku/terbatas: satu atau beberapa arah, Nyeri gerak dan pd ROM tertentu Kelemahan otot penggerak Analisis quadrant
14 NYERI Pseudoradicular pain: Inflamasi jar. lunak facets (arthritis) Inflamasi kronik jar. otot (myofascial pain, myositis, myofibrosis) Inflamasi jar. ligament dlm spine (lig longit posterior/anterior) Radicular dan neural pain Inflamasi jar. srbt saraf perifer pd radix (radicular pain = dermatomal zone) Inflamasi jar. srbt saraf perifer (neural pain neuropraxia, neuritis/aksonotmesis neurotmesis = nervinal zone) Inflamasi jar. duramater (neural pain = bilateral) Nyeri rujukan Nyeri viscera terasa pd bag badan segmen yg sama Nyeri jantung = T1-5, Hati/intestin = T6-12, Sering lokalisasi kabur Dipilahkan: Kompresi pd radix dgn nyeri rujukan pd organ dalam
15 Nyeri pd lesi Med Sp & Batang otak Lesi pd tract spinothalamikus/rgs neuronal paroksismal Nyeri membakar pd ½ badan kontralateral lesi Lesi pd tabes nyeri visceral hebat Nyeri n.v (trigeminal neuralgia) /glosopharingeal: nyeri kilat repetitif Lesi thalamik nyeri difus + hiperpatia ( nyeri thalamik )
16 Nyeri rujukan Bisa berasal dr berbagai organ/jar. interna. Bila pemeriksaan gerak dasar dan tes khusus pd alat gerak negatif dr organ interna
17 ASSESSMENT T.M.J. INSPEKSI Posisi leher dan kepala Forward head position ( (C0-C1) Head deviation ( (C0-C1-C2) Bentuk rahang Cross bite ( (beban molare ) Over bite ( (beban molare ) Asimetri (beban TMJ unilat ) Posisi sendi Simetri/asimetri Susunan gigi Posisi Molare, simetri/asimetri
18 ASSESSMENT QUICK TEST TMJ DEPRESSI - ELEVASI Perhatikan alur gerak: : C/L/S, ritme gerak: : painful arc/ terbatas/ crepitasi. Disc/Capsular Joint/Muscular. Patologi TMJ nyeri pseudoradikuler kepala wajah sp leher. Bila gejala sama dgn keluhannya patologi berasal dr TMJ.
19 TES FUNGSI Untuk tambahan tes cepat bila diperlukan Tes mengunyah Perhatikan pola gerak, keluasan gerak, penggunaan gigi geraham, nyeri dan crepitasi. Tes menelan Kesulitan kecepatan menelan. Perhatikan gerakan tulang hyoid, aktivitas otot-otot supra dan infra hioid.
20 TES GERAK AKTIF T.M.J. Depresi Alur grk vertikal kebawah rata Simetri/asimetri ROM; Jarak antara gigi PIP jari Elevasi Alur grk vertikal keatas rata Temuan: Clicking/gemeretak Terbatas simetri/asimetri Alur grk C atau S atau L
21 Protrusi Trtm gerak anterior translation Retrusi Trtm gerak posterior translation Perhatikan: Clicking/gemeretak Terbatas simetri/asimetri Rhythm dan luas gerak ROM aktif, ROM diukur dgn jangka sorong jarak gigi depan
22 Lateral deviasi Trtm gerak medial translation dan lateral translation sisi lain ROM diukur dgn meterline jarak gigi depan ke lateromedial Perhatikan: Clicking/gemeretak Terbatas simetri/asimetri Rhythm dan luas gerak ROM aktif,
23 TES GERAK PASIF T.M.J. Depresi Alurgrkrata Nyeri ROM: Jarak antara gigi PIP jari End feel: normal elastic Crepitation Elevasi Pertemuan gigi simetri/tdk Timbulnya nyeri ROM: End feel: normal elastic
24 TES GERAK PASIF T.M.J Protrusi Alurgrkrata Nyeri ROM: diukur dgn meter line End feel: normal elastic Crepitasi/clicking Retrusi Alurgrkrata Nyeri ROM: diukur dgn meter line End feel: normal elastic Crepitasi/clicking
25 TES GERAK PASIF T.M.J Lateral deviasi Alur grk rata Nyeri ROM: diukur dgn meter line End feel: normal elastic Crepitasi?/ Clicking
26 TES GERAK ISOMETRIK T.M.J Depresi Untuk tes inflamasi/kekuatan otot depresor Elevasi Untuk otot-otot elevator Protrusi Untuk otot-otot ptrotrusor Lateral deviasi Untuk otot-otot deviator
27 PALPASI T.M.J. Tulang mandibulae, maxilae, gigi. Sendi TMJ Otot masseter, temporalis, pterigoideus, supra hyoid dan infra hyoid
28 JOINT PLAY MOVEMENT T.M.J. Caudal traction Tes seluruh joint capsule Ventral translation Tes capsule-ligament pembatas gerak depresi Lateral/medial translation Tes capsule-ligament pembatas gerak lateral deviasi. Lakukan dlm praktek dgn modifikasi (dari luar mulut)
29 COMPRESSION TEST Mandibular cranial translation Tes prmukaan sendi TMJ
30 PENGUKURAN Pngukuran mandibulae Meterline
ASSESSMENT MANUAL TERAPI CERVICAL SPINE. Oleh Sugijanto Disampaikan pada: Kuliah MK Manualterapi III 2008
ASSESSMENT MANUAL TERAPI CERVICAL SPINE Oleh Sugijanto Disampaikan pada: Kuliah MK Manualterapi III 2008 TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa memahami assessment Manualterapi Cervical spine dgn cara: Mampu menjelaskan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH MANUAL TERAPI. Topik : Manual Terapi 1.2a
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH MANUAL TERAPI Topik : Manual Terapi 1.2a Tim Penyusun : Sugijanto, Dipl.PT, S.Ft, M.Fis S. Indra Lesmana, SKM, S.Ft, M.OR Muh. Irfan, SKM, S.Ft, M.Fis KATA PENGANTAR Assalamu
Lebih terperinciBAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA. 2. Ligamen Sendi Temporomandibula. 3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula
BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA Sendi adalah hubungan antara dua tulang. Sendi temporomandibula merupakan artikulasi antara tulang temporal dan mandibula, dimana sendi TMJ didukung oleh 3 : 1. Prosesus
Lebih terperinciterlewatkan ketika makan. Mengunyah juga merupakan hal terpenting dalam merubah makanan menjadi bolus, sehingga makananpun mudah untuk ditelan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengunyah merupakan suatu proses dan kebiasaan yang tak pernah terlewatkan ketika makan. Mengunyah juga merupakan hal terpenting dalam proses awal pencernaan makanan
Lebih terperinciBAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat
BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. Sendi ini dibentuk oleh kondilus mandibula
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. A. Definisi Nyeri Orofasial Kronis
Bab 1 Pendahuluan A. Definisi Nyeri Orofasial Kronis Berdasarkan durasi terjadinya nyeri, nyeri orofasial dapat dibedakan menjadi nyeri orofasial akut serta nyeri orofasial kronis. Nyeri orofasial akut
Lebih terperinciABSTRACT DENTAL MALOCCLUSION AND SKELETAL MALOCCLUSION INFLUENCE AGAINST TEMPOROMANDIBULAR DYSFUNCTION
ABSTRACT DENTAL MALOCCLUSION AND SKELETAL MALOCCLUSION INFLUENCE AGAINST TEMPOROMANDIBULAR DYSFUNCTION Problems in temporomandibular joint, can be a pain and clicking mostly called by temporomandibular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu gerak dan fungsi dari sendi bahu harus dijaga kesehatannya. tersebut, salah satu diantaranya adalah frozen shoulder.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu keadaan bebas dari penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit mental dan juga bebas dari kecacatan, sehingga keadaan tubuh secara biologis
Lebih terperinciPengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional
Pengertian Nyeri. Suatu gejala dalam merasakan subyek dan pengalaman emosional termasuk suatu komponen sensori, komponen diskriminatri, responrespon yang mengantarkan atau reaksi-reaksi yang ditimbulkan
Lebih terperincipatologis TMJ banyak dijumpai dalam klinis, salah satunya adalah TMJ derangement dengan keluhan nyeri pada rahang atas, bunyi, dan blokade atau mulut
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berbicara adalah salah satu aktivitas yang sangat penting dalam mencapai kebutuhan hidup seseorang. Dengan berbicara kita bisa berinteraksi dengan orang lain dan sudah
Lebih terperinciPELAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS TEMPOROMANDIBULA JOINT SINISTRA DI RSUD SALATIGA
PELAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS TEMPOROMANDIBULA JOINT SINISTRA DI RSUD SALATIGA Naskah Publikasi Diajukan Guna Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta bidang kesehatan. Setiap orang yang hidup baik usia produktif maupun
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di era yang serba modern seperti sekarang ini maka mudah sekali untuk mendapatkan semua informasi baik dalam bidang teknologi, bisnis, serta bidang kesehatan. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tugas-tugasnya dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. sendi bahu dan mengakibatkan gangguan aktivitas fungsional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dengan kondisi yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA
PENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA MUSCULUS /OTOT Otot terdiri atas jaringan otot. Sifat istimewa otot adalah dapat berkerut/kontraksi sehingga mengakibatkan gerakan organ di sekitarnya. Jaringan
Lebih terperinciBAB 2 ANKILOSIS SENDI TEMPOROMANDIBULA. fibrous atau tulang antara kepala kondilar dengan fosa glenoidalis yang dapat
BAB 2 ANKILOSIS SENDI TEMPOROMANDIBULA 2.1 Defenisi Ankilosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti kekakuan pada sendi akibat proses dari suatu penyakit. Ankilosis dapat didefenisikan sebagai penyatuan
Lebih terperinciMEKANICAL CERVICAL & LUMBAR TRACTION. Oleh: Sugijanto
MEKANICAL CERVICAL & LUMBAR TRACTION Oleh: Sugijanto Pengertian Traksi: proses menarik utk meregangkan jarak antar suatu bagian. Traksi spinal: tarikan utk meregangkan jarak antar vertebra. Traksi Non
Lebih terperinciJurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008
PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN MOBILISASI ROLL SLIDE PADA INTERVENSI ULTRA SONIK (US) TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA KASUS DISFUNGSI DISCUS TEMPORO MANDIBULAIR JOINT (TMJ) J. Hardjono, Siti Rohana Fisioterapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vertebra memiliki struktur anatomi paling kompleks dan memiliki peranan yang sangat penting bagi fungsi dan gerak tubuh. Patologi morfologi seperti HNP, spondyloarthrosis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum dan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, tingkat aktivitas masyarakat Indonesia semakin tinggi. Hal ini disebabkan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, manusia dituntut untuk hiduplebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem mastikasi merupakan unit fungsional dalam pengunyahan yang mempunyai
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem mastikasi merupakan unit fungsional dalam pengunyahan yang mempunyai komponen terdiri dari gigi-geligi, sendi temporomandibula, otot kunyah, dan sistem
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA BRUXISM DAN NYERI ATAU KAKU SENDI TEMPOROMANDIBULA
HUBUNGAN ANTARA BRUXISM DAN NYERI ATAU KAKU SENDI TEMPOROMANDIBULA SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar akademis Sarjana Kedokteran Gigi Yansen 0204000989 Departemen Prostodonsia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut sendi temporomandibula (Fawcett, 2002). berbicara dan mengunyah (Fehrenbach dan Herring, 2007; Cate, 2003).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Sendi Temporomandibula a. Definisi Sendi atau artikulasi berfungsi untuk menghubungkan dua tulang. Oleh karena itu sendi yang menghubungkan antara tulang temporal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harapan hidup manusia atau seseorang berarti secara otomatis berdampak pula
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perbaikan tingkat harapan hidup manusia. Dengan bertambahnya tingkat harapan hidup manusia atau seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam melakukan aktivitasnya sehari hari manusia harus bergerak,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melakukan aktivitasnya sehari hari manusia harus bergerak, karena gerak menentukan seberapa kemampuan manusia melakukan aktifitas fungsionalnya dan kualitas
Lebih terperinciFISIOLOGI PENGUNYAHAN PADA SISTEM STOMATOGNATI. perawatan terhadap penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada sistem pengunyahan 3.
FISIOLOGI PENGUNYAHAN PADA SISTEM STOMATOGNATI Suhartini Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember ABSTRACT The masticatory system is part of stomatognatic systems that is a functional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rumit pada tubuh manusia. Sendi ini dapat melakukan 2 gerakan, yaitu gerakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sendi temporomandibula merupakan salah satu persendian yang paling rumit pada tubuh manusia. Sendi ini dapat melakukan 2 gerakan, yaitu gerakan memutar (rotasi)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi tangan dan jari dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik dalam aktifitas kerja, vokasi, olahraga maupun kegiatan hobi dan rekreasi sangatlah penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekedar jalan-jalan atau refreshing, hobi dan sebagainya. Dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupannya manusia memiliki banyak aktivitas untuk dilakukan baik itu rutin maupun tidak rutin. Ada berbagai macam aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menuju Indonesia Sehat 2010 merupakan program pemerintah dalam mencapai tingkat derajad kesehatan masyarakat secara makro. Berbagai macam kondisi yang dapat
Lebih terperinciTeksbook reading. Tessa Rulianty (Hal 71-80)
Teksbook reading Tessa Rulianty (Hal 71-80) Tes ini sama dengan tes job dimana lengan diputar ke arah yang berlawanan. Jika terdapat nyeri dan pasien mengalami kesulitan mengatur posisi mengindikasikan
Lebih terperincia. Fossa glenoidalis atau fossa mandibularis ossis temporalis
BAB II ISI 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Definisi TMJ TMJ (Temporomandibular Joint) adalah sendi synovial yang menghubungkan mandibula dengan os. temporal pada posisi yang tepat. Menurut Snell (2006), TMJ adalah
Lebih terperinciTRAUMA MUKA DAN DEPT. THT FK USU / RSHAM
TRAUMA MUKA DAN HIDUNG DEPT. THT FK USU / RSHAM PENDAHULUAN Hidung sering fraktur Fraktur tulang rawan septum sering tidak diketahui / diagnosis hematom septum Pemeriksaan dapat dilakukan dengan palpasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang akan memberikan dampak positif dan negatif secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi pun berkembang dengan pesat yang akan memberikan dampak positif dan negatif secara menyeluruh terhadap kehidupan manusia.
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN
Lampiran 1. SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama :. Umur :. Alamat :... Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (Word Health Organization), sehat adalah Suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
Lebih terperinciBAB 2 TEMPOROMANDIBULA DISORDER. sejumlah masalah klinis yang berkaitan dengan ganguan pada otot-otot pengunyahan,
4 BAB 2 TEMPOROMANDIBULA DISORDER 2.1 Defenisi Temporomandibula disorder merupakan istilah kolektif yang mencakup sejumlah masalah klinis yang berkaitan dengan ganguan pada otot-otot pengunyahan, sendi
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK Tim Penyusun : Sugijanto, Dipl.PT, S.Ft, M.Fis Syahmirza Indra Lesmana, SKM, S.ft. M.Or Abdul Chalik Meidian, SAP, M.Fis KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sendi Temporomandibula (TMJ) TMJ atau sendi rahang adalah sendi yang menghubungkan temporal dan mandibula yang terdiri dari tulang mandibula dengan kondilusnya (ujung membulat),
Lebih terperinciOleh: ANANG RAFIK SETIYANTO J
1 PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN MODALITAS SINAR INFRA MERAH DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU SINISTRA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: ANANG RAFIK SETIYANTO J 100 040 0003 Diajukan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUl... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... iii. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUl......... i LEMBAR PERSETUJUAN...... ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...... iii ABSTRAK........ iv KATA PENGANTAR........ v DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR........ xii DAFTAR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. retak), infeksi pada gigi, kecelakaan, penyakit periodontal dan masih banyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hilangnya gigi bisa terjadi pada siapa saja dengan penyebab yang beragam antara lain karena pencabutan gigi akibat kerusakan gigi (gigi berlubang, patah, retak), infeksi
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBYEK PENELITIAN
0 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBYEK PENELITIAN Selamat Pagi, Nama saya Michiko, NIM 110600131, alamat saya di jalan Majapahit no 69, nomor telepon 08126223933. Saya adalah mahasiswi di Program
Lebih terperinciMOBILISASI SHOULDER GIRDLE
MOBILISASI SHOULDER GIRDLE STIKES Katolik St Vinc a Paulo Surabaya Mobilisasi Shoulder Girdle 1 REVIEW ANATOMI Shoulder kompleks GH joint ST joint AC joint SC joint Mobilisasi Shoulder Girdle 2 Articular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesehatan saat ini merupakan hal yang sangat penting dikarenakan meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit dan meningkat juga pengguna jasa asuransi kesehatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas dari kecacatan sehingga untuk dapat melakukan aktivitas dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan setiap makhluk Tuhan yang ada di dunia ini terutama manusia. Bagi manusia kesehatan mencakup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Glenohumeral joint merupakan sendi joint yang paling luas gerakannya di tubuh kita. Glenohumeral joint termasuk sendi peluru dengan mangkok sendi yang sangat dangkal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Setiap orang mendambakan bebas dari penyakit, baik fisik maupun mental serta terhindar dari kecacatan. Sehat bukan suatu keadaan yang sifatnya statis tapi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perkembangan jaman sekarang ini, kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik
Lebih terperinciTrauma Lahir. dr. R.A.Neilan Amroisa, M.Kes., Sp.S Tim Modul Tumbuh Kembang FK Unimal 2009
Trauma Lahir dr. R.A.Neilan Amroisa, M.Kes., Sp.S Tim Modul Tumbuh Kembang FK Unimal 2009 Jenis trauma lahir 1. Trauma lahir pada kepala Ekstrakranial Intrakranial 2. Trauma Medulla Spinalis 3. Trauma
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mandibula Mandibula adalah tulang wajah yang terbesar dan terkuat yang berbentuk seperti tapal kuda. Mandibula juga merupakan satu-satunya tulang tengkorak yang dapat bergerak.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan harmonis.pada saat mendiagnosis dan membuat rencana perawatan perlu diketahui ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Fundamental perawatan ortodonti adalah menciptakan penampilan wajah yang seimbang dan harmonis.pada saat mendiagnosis dan membuat rencana perawatan perlu diketahui ada
Lebih terperinciKELAINAN PADA TEMPORO MANDIBULAR JOINT (TMJ)
KELAINAN PADA TEMPORO MANDIBULAR JOINT (TMJ) Suhartini Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember ABSTRACT Mastication movement is interaction of some component, such as teeth, mastication
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Perkembangan Oklusi Hubungan oklusal gigi geligi pertama kali diperkenalkan oleh Edward Angle pada tahun 1899. Oklusi menjadi topik yang menarik dan banyak didiskusikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia melakukan aktifitasnya tidak pernah lepas dari proses gerak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa komponen penting, yaitu sendi temporomandibula, otot
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem mastikasi merupakan suatu unit fungsional yang terdiri atas beberapa komponen penting, yaitu sendi temporomandibula, otot pengunyahan, dan gigi geligi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin menyadari akan kebutuhan pelayanan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat semakin menyadari akan kebutuhan pelayanan kesehatan. Pengetahuan masyarakat tentang arti pentingnya tubuh yang sehat semakin meningkat, tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk memajukan bangsa dan negara didukung oleh. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta faktor ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam upaya untuk memajukan bangsa dan negara didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta faktor ekonomi mendorong manusia untuk dituntut mengikuti
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan
BAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan seorang dokter gigi untuk mengenali anatomi normal rongga mulut, sehingga jika ditemukan
Lebih terperinciyang sangat penting dalam aktifitas berjalan, sebagai penompang berat tubuh dan memiliki mobilitas yang tinggi, menyebabkan OA lutut menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Disabilitas (ketidakmampuan) baik secara langsung ataupun tidak dapat mempengaruhi kehidupan setiap orang. Adanya nyeri pada lutut yang disebabkan oleh osteoarthtritis
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas
BUKU INFORMASI SINGKAT TENTANG ORGANISASI, KANTOR PEMERINTAHAN, PENYEDIA LAYANAN, AKSES KESEHATAN DAN PENDIDIKAN, SERTA BEBERAPA INFORMASI LAIN YANG TERKAIT MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk
Lebih terperinciGigi Tiruan Sebagian Lepasan Overlay Pasca Perawatan Sendi Temporomandibula
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Overlay Pasca Perawatan Sendi Temporomandibula Helmi Siti Aminah*, Erna Kurnikasari** *Peserta PPDGS Prostodontia FKG Universitas Padjdjaran ** Bagian Prostodontia FKG Universitas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan manusia dari lahir hingga dewasa ditandai oleh adanya perubahan bentuk tubuh, fungsi tubuh, dan psikologis yang dipengaruhi oleh faktor genetik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Negara Indonesia merupakan negara dengan jumah penduduk yang memasuki peringkat 5 besar penduduk terbanyak didunia. Dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering di gunakan. Masalah pada pergelangan tangan sering dialami karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tangan berfungsi sebagai instruksi gerakan tubuh dan pergelangan tangan sangat sering beraktifitas oleh karena itu perlu diperhatikan kondisi tangan dan pergelangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini, terjadi banyak perkembangan di berbagai bidang kehidupan manusia. Baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, sosial budaya, ilmu pengetahuan
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN. Menyatakan bahwa skripsi berjudul : EFEK TRAKSI DAN TRANSLASI KAUDAL TERHADAP PENURUNAN NYERI KASUS FROZEN SHOULDER
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Maya Rohana NIM : 20005 65 048 Program Studi : Fisioterapi Menyatakan bahwa skripsi berjudul : EFEK TRAKSI DAN TRANSLASI KAUDAL TERHADAP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, manusia melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seumur hidup sebanyak 60% (Demoulin 2012). Menurut World Health
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung merupakan keluhan yang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Diperkirakan hampir semua orang pernah mengalami nyeri punggung semasa hidupnya. Nyeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. barang, mencuci, ataupun aktivitas pertukangan dapat mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas sehari-hari tidak jarang dapat menimbulkan gangguan pada tubuh kita, misalnya pada saat melakukan aktivitas olahraga, mengangkat barang, mencuci, ataupun aktivitas
Lebih terperinciPENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
Pertemuan 1 PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA MK : Biomedik Dasar Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com
Lebih terperinciSemester 5 Prodi D3 Fisioterapi STIKES St. Vincentius a Paulo Surabaya
Semester 5 Prodi D3 Fisioterapi STIKES St. Vincentius a Paulo Surabaya 1. Nondisplaced 2. Medial displacement 3. Lateral displacement 4. Distracted 5. Overidding with posterior & superior displacement
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mempunyai peranan penting dalam pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
Lebih terperinciPENGARUH GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULA TERHADAP KUALITAS HIDUP (TERKAIT KESEHATAN GIGI DAN MULUT) PADA LANSIA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH
PENGARUH GANGGUAN SENDI TEMPOROMANDIBULA TERHADAP KUALITAS HIDUP (TERKAIT KESEHATAN GIGI DAN MULUT) PADA LANSIA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, sesama manusia maupun lingkungan, baik secara langsung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang satu sama lainnya saling berinteraksi, sesama manusia maupun lingkungan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, verbal
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAKSI LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR GAMBAR DAFTAR SKEMA
DAFTAR ISI hal HALAMAN JUDUL ABSTRAKSI LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK DAFTAR GAMBAR DAFTAR SKEMA DAFTAR SINGKATAN i ii iv v vii x xi xii xiii xiv
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH MANUAL TERAPI. Topik : Manual Terapi 1.1a
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH MANUAL TERAPI Topik : Manual Terapi 1.1a Tim Penyusun : Sugijanto, Dipl.PT, S.Ft, M.Fis S. Indra Lesmana, SKM, S.Ft, M.OR Muh. Irfan, SKM, S.Ft, M.Fis KATA PENGANTAR Assalamu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas kehidupan yang lebih baik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan masyarakat dan bangsa bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan yang telah kita laksanakan selama ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini sangat berkembang pesat. Dimana sangat membawa dampak perubahan yang sangat besar terhadap gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan perlu mendapat perhatian adalah masalah kesehatan. Pembangunan
15 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pembangunan memiliki beberapa bidang sasaran, salah satu yang penting dan perlu mendapat perhatian adalah masalah kesehatan. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era yang lebih maju dan berkembang disertai dengan peningkatan teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan perilaku hidup, hal ini mengakibatkan
Lebih terperinciGANGGUAN PSYCHOPHYSIOLOGIC SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB KELAINAN PADA SENDI TEMPOROMANDIBULA SKRIPSI
GANGGUAN PSYCHOPHYSIOLOGIC SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB KELAINAN PADA SENDI TEMPOROMANDIBULA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi Oleh : MUHAMMAD FAJRIN
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN
LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : No.Telp : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Siku (Elbow Joint)
MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI Topik : Pengukuran Lingkup Gerak Sendi Siku (Elbow Joint) Tim Penyusun : Muh. Irfan, SKM, S.Ft, M.Fis Wismanto, SSt.Ft, S.Ft, M. Fis Abdul Chalik Meidian,
Lebih terperinciBIONATOR Dikembangkan oleh Wilhelm Balters (1950-an). Populer di Amerika Serikat tahun
BIONATOR DRG.NAZRUDDIN C.ORT. PH.D. 1 BIONATOR Dikembangkan oleh Wilhelm Balters (1950-an). Populer di Amerika Serikat tahun 1970-1980. 2 Bionator Balters 3 BIONATOR Merawat retrusi mandibula Menghasilkan
Lebih terperinciPENANGANAN TEMPOROMANDIBULAR DISORDER NON BEDAH. Edwyn Saleh PSPDG FKIK Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN
PENANGANAN TEMPOROMANDIBULAR DISORDER NON BEDAH Edwyn Saleh PSPDG FKIK Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN TMJ disorder adalah suatu gangguan yang sering ditemukan dalam praktek dokter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat di suatu negara, seperti pada kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBAB II KLAS III MANDIBULA. Oklusi dari gigi-geligi dapat diartikan sebagai keadaan dimana gigi-gigi pada rahang atas
BAB II KLAS III MANDIBULA 2.1 Defenisi Oklusi dari gigi-geligi dapat diartikan sebagai keadaan dimana gigi-gigi pada rahang atas dan gigi-gigi pada rahang bawah bertemu, pada waktu rahang atas dan rahang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring perkembangan jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup bahasan tentang berbagai macam
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CERVICAL ROOT SYNDROME DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CERVICAL ROOT SYNDROME DI RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program
Lebih terperinciII. ORTODONSI INTERSEPTIF
II. ORTODONSI INTERSEPTIF Untuk memahami arti dari ortodonsi interseptif perlu diketahui terlebih dulu pengertian ilmu ortodonsi. Ilmu Ortodonsi adalah gabungan ilmu dan seni yang berhubungan dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Crossbite posterior adalah relasi transversal yang abnormal dalam arah
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Crossbite posterior adalah relasi transversal yang abnormal dalam arah bukolingual atau bukopalatal antara gigi antagonis. Crossbite posterior dapat terjadi bilateral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cedera ligamen kolateral medial sendi lutut merupakan salah satu gangguan yang dapat menyebabkan gangguan mobilitas dan fungsional, sehingga menghambat aktivitas
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN
SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Jenis Kelamin : Umur : Alamat : Pekeerjaan : No. Telepon : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan
Lebih terperincitumpul, aching, dan menyebar, yang dapat berubah menjadi nyeri akut pada saat rahang berfungsi serta menyebabkan disfungsi mandibular berupa
tumpul, aching, dan menyebar, yang dapat berubah menjadi nyeri akut pada saat rahang berfungsi serta menyebabkan disfungsi mandibular berupa pembukaan mulut (pada umumnya). 8 Pasien dengan sindroma nyeri
Lebih terperincia. b. c. Gambar 1.2 Kompresi neurovaskular pada N. Trigeminus Sumber:
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Definisi Trigeminal neuralgia atau yang dikenal juga dengan nama Tic Douloureux merupakan kelainan pada nervus trigeminus (nervus kranial V) yang ditandai dengan adanya rasa nyeri
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. Manifestasi fisiologi nyeri
BAB II PEMBAHASAN 1. PROSES TERJADINYA NYERI DAN MANIFESTASI FISIOLOGIS NYERI Pengertian nyeri, menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah merupakan pengalaman sensoris subyektif
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS DISLOKASI TEMPORALMANDIBULA JOINT POST TONSILEKTOMY DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS DISLOKASI TEMPORALMANDIBULA JOINT POST TONSILEKTOMY DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Naskah Publikasi Diajukan Guna Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinci