PENERAPAN E-COMMERCE DALAM RANGKA MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN JOK KURSI ROTAN DI PD. LANGGAN WAJAR CUSHION PLUMBON KABUPATEN CIREBON

Transkripsi

1 PENERAPAN E-COMMERCE DALAM RANGKA MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN JOK KURSI ROTAN DI PD. LANGGAN WAJAR CUSHION PLUMBON KABUPATEN CIREBON Jujun Juansah, Dadang Sudrajat Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika STMIK (IKMI) Cirebon Jl. Perjuangan No. 10B Majasem ABSTRAK Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat membuat perusahaan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan yang ada, seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi persaingan dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk dapat terus meningkatkan pelayanan dalam proses informasi dan penjualan produk-produk yang di hasilkan dari perusahaan. Penerapan e-commerce tentang Penjualan Jok Kursi Rotan di PD. LANGGAN WAJAR CUSHION guna meningkatkan omset pendapatan penjualan Jok Kursi Rotan merupakan bentuk aplikasi penjualan Online. Aplikasi penjualan ini diharapkan mampu memberikan solusi penjualan yang masih menggunakan cara manual. Metode pengembangan e-commerce ini menggunakan linear sequiential model. Metode ini disebut juga metode waterfall. Metode ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial. E-Commerce tentang penjualan Jok Kursi Rotan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para pelanggan yang ingin melakukan transaksi pembelian pada PD. Langgan Wajar Cushion sehingga dapat mempermudah dalam proses transaksi pembelian. Kata kunci : e-commerce, penjualan online Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

2 I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi internet berkembang semakin pesat, perkembangan tersebut dapat kita lihat pada semakin banyaknya pengguna internet yang memanfaatkan layanan internet tidak hanya untuk mendapatkan berita-berita terbaru, mencari referensi informasi-informasi penting, chatting dengan orang diseluruh dunia di dunia maya, tetapi juga internet bisa dimanfaatkan sebagai media perdagangan antara perusahaan maupun badan usaha dengan para konsumennya. Hal ini sangatlah memberikan peluang yang sangat besar bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjual produk-produknya secara global, dan tidak terbatas pada satu wilayah tertentu saja. Tidak dapat dihindari bahwa penjualan Online sangat dibutuhkan di dalam suatu perusahaan guna meningkatkan jumlah penjualan produkproduk perusahaan tersebut. PD. LANGGAN WAJAR CUSHION PLUMBON merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang cushion rotan (pembuatan jok kursi rotan). Dalam kegiatan usahanya tidak terlepas dari kebutuhan informasi dan mengolahnya secara cepat. Salah satu kegiatannya adalah melakukan penjualan dan pembelian, seiring dengan perkembangan usahanya masih menemui permasalahan seperti pendapatan omzet penjualan produknya masih kurang dari 32x transaksi, dikarenakan area penjualan yang masih sebatas wilayah tertentu saja begitu juga dengan informasi mengenai produkproduk untuk para pelanggan masih kurang. Electronic Commerce atau yang biasa disingkat dengan E-commerce merupakan suatu konsep baru yang biasa di gambarkan sebagai proses jual beli atau jasa pada world wide web internet. E-commerce dapat memperluas Market Place tidak hanya sebatas daerah tertentu saja melainkan dapat merambah ke pasar nasional maupun internasional, di samping itu juga E- commerce dapat menghubungkan penjual dan pembeli yang berbeda tempat untuk dapat melakukan transaksi jual-beli, calon pembeli juga dapat dengan segera mengetahui informasi mengenai produk yang di jual seperti harga, model, warna, dan sebagainya tanpa harus mengunjungi keberadaan toko penjual tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah yang ada pada PD. LANGGAN WAJAR CUSHION tersebut, maka penulis tertarik untuk merancang sistem penjualan yang dapat membantu perusahaan untuk pelayanan pelanggan dan pemasaran produk secara online oleh karena itu, penulis mengambil judul: Penerapan e-commerce dalam Rangka Meningkatkan Omset Penjualan Jok Kursi Rotan di PD Langgan Wajar Cushion Plumbon Kabupaten Cirebon. Dengan adanya aplikasi E-commerce ini diharapkan dapat membantu proses penjualan jok kursi rotan kepada para pelanggan secara cepat, sehingga pelanggan dapat melakukan pembelian jok kursi rotan dimanapun dan kapanpun secara online tanpa ada keharusan untuk mendatangi PD. Langgan Wajar Cushion tersebut sehingga dalam pelaksanaan nya diharapkan dapat meningkatkan omzet penjualan bagi PD. Langgan Wajar Cushion. II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Penjualan Penjualan adalah suatu aktifitas perusahaan yang utama dalam memperoleh pendapatan baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil, penjualan merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran karena pada bagian ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan perjanjian, serah terima ataupun perjanjian cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, kegiatan penjualan terdiri dari transaksi atau jasa baik secara fisik atau jasa untuk mendapatkan sumber daya lainnya bersifat atau janji untuk membayar dan melunasi piutang. [4] Sasaran Strategi penjualan mencangkup tiga hal yaitu : a. Segmentasi pasar Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

3 yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok kelompok pembeli menurut jenis produk tertentu, dan dengan bauran pemasaran tertentu. b. Menetapkan pasar pasaran yaitu kegiatan menilai dan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan di masuki. c. Penempatan produk kegiatan rumusan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terinci. Penjualan dagang pada suatu perusahaan dagang biasanya hanya disebut Penjualan, dimana jumlah transaksi yang terjadi cukup besar bila dibandingkan jenis transaksi yang lainnya. Dalam menjual dagangannya dapat menerapkan sistem transaksi penjualan tunai dan kredit. 1. Penjualan Tunai Penjualan tunai adalah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dimana transaksi pembayaran dilakukan secara tunai (cash) pada saat tersebut diterima oleh pembeli. 2. Penjualan Kredit Penjualan kredit adalah penjulan yang dilakukan oleh perusahaan dimana transaksi pembayaran dilakukan secara kredit atau memiliki tempo pembayaran tertentu sesuai dengan kebijakan yang diberikan oleh perusahaan kepada pembeli tersebut. 2.2 Electronic Commerce Electronic Commerce atau yang biasa di singkat dengan e-commerce merupakan konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses jual beli atau jasa pada World Wide Web Internet (Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet [5]. Definisi e- commerce dapat dilihat dari beberapa perspektif berikut : a. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman indormasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya. b. Perspektif Proses Bisnis : e- commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan. c. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhikeinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service costketika meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan. d. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya. Adapun penggolongan e-commerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan sifat transaksinya yang dapat dibedakan menjadi: 1. Business to business (B2B) 2. Business to Consumer (B2C) 3. Consumer to Consumer (C2C) 4. Consumer to Business (C2B) 5. Non Business e-commerce, 6. Intrabusiness (Organizational) e- Commerce. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi suatu organisasi adalah: 1. Dapat memperluas market place hingga ke pasar nasional dan international. 2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian, penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan kertas. 3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan menyederhanakan supply chain dan management tipe pull. 4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk dan jasa. 5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering. Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

4 6. Memperkecil biaya telekomunikasi internet lebih murah dibanding VAN. 7. Akses informasi lebih cepat Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut M. Suyanto (2003) ecommerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen, yaitu : 1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi. 2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan. 3. Pengiriman menjadi sangat cepat. 4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail dalam hitungandetik, bukan lagi hari atau minggu. 5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta pengalaman. 6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara substansial. Manfaat terhadap organisasi, konsumen ecommerce juga mempunyai manfaat bagi masyarakat, antara lain : 1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara. 2. Memungkinkan sejumlah dagangan dijual dengan harga lebih rendah. 3. Memungkinkan orang di negaranegara dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan tanpa ecommerce. Penggunaan dan manfaat e-commerce dalam bisnis Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan pelanggan memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat : 1. Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa manfaat penggunaan e-commerce dalam bisnis adalah mendapatkan pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill dan Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak, Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri. 2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa dengan adanya layanan ebanking membuat nasabah tidak berpindah ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan teknologi lama. 3. Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-commerce memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interkasi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut. III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini menggunakan metode pengembangan sistem waterfall. Metode ini merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem linear. Metode ini merupakan metode yang sering Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

5 digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi, jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan tahap ke-2 sudah dilakukan.[1] Gambar 3.1: Metode Pengembangan sistem Waterfall Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan. a) Analisa Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram. b) Design Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. c) Coding & Testing Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. d) Penerapan Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. e) Pemeliharaan Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional. Keuntungan Metode Waterfall: 1. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu. 2. Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu. Kelemahan waterfall: Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

6 1. Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk. 2. Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan. Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan. IV. PENGUJIAN DAN HASIL 4.1. Deskripsi Sistem yang sedang berjalan Sistem pemesanan dan pembelian yang ada di PD. Langgan Wajar Cushion dilakukan dengan cara pelanggan datang secara langsung ke pabrik kemudian ke bagian produksi untuk mencatat pesanan lalu baru di buatkan pemesanannya. Adapun prosedur pemesanan dan pembelian yang ada pada PD. Langgan Wajar Cushion adalah sebagai berikut: a. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Barang 1. Kegiatan dimulai dari pemesan datang secara langsung ke pabrik menemui bagian produksi untuk memesan. 2. Kemudian bagian produksi mencatat data pribadi dan pemesanan ke form lalu di input ke dalam aplikasi setelah itu bagian produksi mencetak faktur sebanyak 3 lembar, satu lembar diarsipkan, diserahkan kepada pemesan sebagai bukti pemesanan dan pengambilan dan satu lembar lagi diberikan kepada karyawan untuk membuat pesanan tersebut. 3. Apabila sudah jadi, karyawan akan menyerahkan daftar yang sudah di selesaikan kepada bagian produksi untuk diinputkan ke dalam aplikasi data data tersebut. 4. Kemudian bagian produksi memberikan laporan kepada pimpinan lalu di arsipkan. 5. Apabila ada pemesan yang akan mengambil pesanan, maka pemesan diharuskan membawa faktur yang pemesan punya kemudian bagian produksi akan melakukan cek data faktur tersebut dan jika pemesan akan melakukan pelunasan maka bagian produksi melakukan update status faktur untuk dilakukan pelunasan pada aplikasi tersebut yang ada pada menu pesan detail. 6. Sebagai tanda pelunasan pemesan akan mendapatkan kwitansi dari bagian produksi b. Prosedur Pembuatan Barang 1. Kegiatan dimulai dari karyawan harian, pekerjaannya memotong kain sesuai pola. 2. Setelah kain dipotong kain diberikan ke karyawan jahit untuk dijahit sesuai pola. 3. Sambil menunggu kain selesai dijahit, karyawan harian memotong busa sesuai pola. 4. Setelah kain selesai dijahit, kain tersebut digender atau disulam terlebih dahulu kemudian karyawan isi langsung memasukan isi dakron atau granula (busa potongan) kedalam cover tetapi kalau isinya busa setelah kain selesai dijahit langsung di isi busa ke dalam cover lalu dibersihkan dan dibungkus. c. Prosedur Pengiriman Barang 1. Setelah selesai dibuat selanjutnya karyawan harian memasukkan ke mobil sambil menghitung jumlah kemudian karyawan harian memberitahu jumlah yang Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

7 mau dikirim ke bagian produksi untuk meminta surat jalan beserta nota pembelian lalu dikirim ke pembeli. 2. Sesampainya di tempat pembeli karyawan membongkar ke tempat yang sudah disediakan dan memberi surat jalan untuk di cek kemudian di tanda tangani setelah di cek dan di tanda tangani kemudian karyawan menyerahkan sejumlah tagihan berupa nota pembelian kepada pembeli. 3. Setelah pembeli membayar tagihan kemudian karyawan menyerahkan nota lembar putih sebagai tanda bukti pembayaran telah lunas. 4. Sesampainya di pabrik karyawan menyerahkan bukti pelunasan dan surat jalan ke bagian produksi untuk diarsipkan. Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

8 4.2 Diagram konteks Pada diagram konteks aplikasi e- commerce ini secara keseluruhan menggambarkan ruang lingkup dari suatu sistem yang dibuat berupa proses inputan dan proses output, adapun perancangan aplikasi e-commerce nya adalah sebagai berikut: 1.1 Validasi login tambah edit P.1 Layanan tambah edit Aplikasi e-commerce 1.4 pesanan edit hapus P.2 Halaman pengunjung katalog belanja 1.5 istrat or tambah edit hapus hapus cari hapus pengunjung Bagian produksi cari cari cari pengunjung Gambar 4.2 : Dekomposisi diagram Keranjang belanja Lap.pemesanan Lap.data Bukti tagihan Aplikasi e-commerce Input 4.4 DFD Level 0 Info Info pesanan Info Info Info Validasi login Gambar 4.1 Diagram konteks p1 layanan login Bagian produksi Pada Diagram konteks di atas menjelaskan, pada sistem ini memiliki 2 (dua) entitas eksternal yaitu bagian produksi bertindak sebagai yang mengelola data-data, data istrator, data pemesanan dengan melakukan proses login terlebih dahulu, sedangkan pengguna atau pengunjung tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pengolahan data-data tersebut, tetapi pengunjung hanya bisa menggunakan aplikasi ini untuk melihatlihat katalog, berbelanja secara online di mana aplikasi e- commerce ini akan memberikan keluaran faktur hasil belanja tersebut. 4.3 Dekomposisi belanja pesanan pengunjung P2 Halaman pengunjung Faktur pembelian Rinci order order kategory delivery custemer custemer delivery kategory order Rinci order Gambar 4.3: DFD Level 0 1. Proses 1 Layanan Admin, proses ini bagian produksi yang bertindak sebagai pada aplikasi e- commerce yang dapat melakukan pengolahan data, data, data pemesanan yang ada di layanan. yang dimasukkan berdasarkan datadata yang dibutuhkan pada aplikasi e-commerce. Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

9 2. Proses 2 halaman pengunjung, merupakan proses bagi pengguna atau pelanggan untuk melakukan melihat katalog, memesan secara online yang kemudian Dimana pengunjung toko terlebih dahulu melakukan memilih yang akan di beli, kemudian melakukan pemesanan setelah selesai memesan maka akan dimasukan ke keranjang belanja pengunjung yang dimana setelah berbelanja maka pengunjung akan mendapatkan faktur pemesanan yang harus dibayarkan oleh pengunjung tersebut. 4.5 DFD Level 1 Layanan Admin Bagian produksi Login Konfirmasi Login Info Hak akses P 1.1 Validasi Login Info data Info data Hak akses pesanan Info pesanan Hak akses Hak akses P 1.2 P 1.3 P 1.4 Pesanan P 1.5 istrator pesanan pesanan order Gambar 4.4: DFD Level 1 Layanan Admin 1. Proses Validasi Login, proses ini user yang bertindak sebagai adalah bagian produksi yang dimana harus melakukan proses login dahulu untuk dapat masuk ke dalam aplikasi e- commerce ini. 2. Proses, pada proses ini bagian produksi dapat melakukan pengolahan data yang akan disimpan pada tabel. 3. Proses, pada proses ini bagian produksi dapat melakukan pengolahan data yang akan disimpan pada tabel. 4. Proses Pesanan, pada proses ini bagian produksi dapat melakukan pengolahan data pesanan yang kemudian akan disimpan pada tabel order. 5. Proses istrator, pada proses ini bagian produksi dapat melakukan pengolahan data istrator yang akan disimpan pada tabel. 4.6 DFD Level 1 Proses 2 Layanan Pengunjung 2.1 katalog katalog pengunjung pembelian Faktur pemesanan 2.2 belanja custemer rinci_order order order rinci_order custemer Gambar 4.5: DFD Level 1 Proses 2 Layanan Pengunjung Proses Katalog, yaitu proses dimana pengunjung dapat melihat-lihat katalog yang ada di aplikasi e- commerce ini dimana para pengunjung bila berminat untuk membeli yang ada maka pengunjung tinggal memilih yang ada kemudian apabila telah selesai berbelanja, pengunjung akan masuk ke proses keranjang belanja yang dimana pada keranjang belanja tersebut pengunjung diharuskan mengisi form pemesanan, setelah selesai semua maka pengunjung akan menerima faktur pemesanan yang akan dijadikan bukti pemesanan nya. 4.7 DFD Level 2 Proses 1.2 Kategori Kategori Kategori P Tambah P Edit P Hapus P Cari Kategori Kategori Kategori Kategori Kategori Kategori Gambar 4.6: DFD Level 2 Proses Proses Tambah. Digunakan untuk memasukkan data-data baru yang akan tersimpan pada tabel. Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

10 2. Proses Edit. Digunakan untuk mengedit/merubah data-data yang ada pada tabel. 3. Proses Hapus. Digunakan untuk menghapus data dari tabel. Proses Cari. Digunakan untuk mencari data yang ada pada tabel. 3. Proses Cari. Digunakan untuk mencari data pemesanan dari tabel order DFD Level 2 Proses 1.5 Administrator P Tambah P Edit 4.8 DFD Level 2 Proses 1.3 Barang P Hapus P Tambah P Edit P Hapus P Cari Gambar 4.7: DFD Level 2 Proses Proses Tambah. Digunakan untuk memasukkan data-data baru yang akan tersimpan pada tabel. 2. Proses Edit. Digunakan untuk mengedit/merubah data-data yang ada pada tabel. 3. Proses Hapus. Digunakan untuk menghapus data dari tabel. 4. Proses Cari. Digunakan untuk mencari data yang ada pada tabel. 4.9 DFD Level 2 Proses 1.4 Pemesanan pesanan pesanan P edit P hapus pesanan pesanan pesanan P Cari Gambar 4.9: DFD Level 2 Proses 1.5 Administrator 1. Proses Tambah. Digunakan untuk memasukkan data-data baru yang akan tersimpan pada tabel. 2. Proses Edit. Digunakan untuk mengedit/merubah data-data yang ada pada tabel. 3. Proses Hapus. Digunakan untuk menghapus data dari tabel. 4. Proses Cari. Digunakan untuk mencari data yang ada pada tabel E-R Diagram Pada alat pemodelan ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antar entitas yang terjadi, yang dimana terdapat komponen entitas-entitas yang masingmasing tiap komponen mempunyai atribut yang menggambarkan fakta dari aplikasi e-commerce tersebut. ER-Diagram dari aplikasi e-commerce adalah sebagai berikut: order pesanan P cari pesanan pesanan Gambar 4.8: DFD Level 2 Proses 1.4 Pemesanan 1. Proses Edit. Digunakan untuk mengedit/merubah data-data pemesanan yang akan tersimpan pada tabel order. 2. Proses Hapus. Digunakan untuk menghapus data-data pesanan yang ada pada tabel order. Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

11 Id_custemr Nama_lengkap telp custemer Id_order Tgl_order Tgl_ex_order custemer Nota_order Transfer_ke Total_seluruh status m Nama_ Stock_ Id_ Gambar_ Harga_ Ket_ m m 1 memesan memiliki 1 m order memiliki Rinci_order order 1 m penerima dikirim delivery alamat kota provinsi negara order qty total Id_kat Kode_kat Nama_kat 1. Setelah menggunakan aplikasi e- commerce ini para pelanggan dapat mengetahui informasi produk yang ada di PD.Langgan Wajar cushion plumbon dengan cepat tanpa harus mengunjungi perusahaan tersebut, sehingga dapat menghemat waktu berbelanja jok kursi rotan. 2. Dengan adanya aplikasi e-commerce ini dapat meningkatkan omset penjualan jok kursi rotan yag ada di PD.Langgan Wajar Cushion plumbon. Kode pos Gambar 4.10 : Diagram E-R 4.12 Normalisasi Pembuatan Normalisasi bertujuan guna mencegah terjadinya data rangkap atau data yang berulang-ulang (redunansi), dimana agar suatu data dapat menghasilkan bentuk yang lebih baik, efektif dan efisien dalam penggunaannya. telp 5.2 Saran Saran penulis untuk program aplikasi e-commerce untuk penjualan jok kursi rotan ini adalah sebagai berikut: Perlu adanya seorang yang bisa mengelola proses pemesanan yang bisa berjalan secara 24 jam sehingga apabila ada pelanggan yang sudah melakukan konfirmasi pembayaran via sms atau telphone bisa langsung segera di proses pemesanan tersebut supaya dapat meningkatkan lagi pelayanan kepada para pelanggan. Tabel custemer Id_custemer * Nama lengkap tlp Tabel deliveri Id_Order** Penerima Alamat Kode pos kota Provinsi telp Tabel order Id_order * Tgl_order Tgl_ex_order Custemer** Nota_order Transfer_ke Total seluruh Tabel Id_* Nama_ Kategori** Ket_ Harga Stock_ Admin** Tabel rinci order Order** Barang** Qty Total Gambar 4.11: Normalisasi Tabel Id_* Kode_kat Nama_ Tabel Id_* User Pass Nama V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta pembahasan yang dapat diambil kesimpulan, antara lain sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA [1] Simarmata, Janner, 2011 : Rekayasa Web, Yogyakarta: Penerbit Andi [2] Prof. Dr. sugiyanto, 2011 : Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta [3] Talib haer, 2005 : panduan praktis belajar komputer, jakarta, elex media komputindo [4] Siswosoediro S., Henry, 2008, Buku Pintar Pengurusan Perizinan & Dokumen. Jakarta Selatan : Pustaka Media : 61 [5] Luciana Spica Almilia, SE., MSI. Dan Lidia robahi, S.E, Penerapan E-Commerce Sebagai Upaya Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan, Surabaya : STIE Perbanas suryabara (Jurnal). Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember

12 [6] Darma, Jarot S., Shenia A, 2009 Buku Pintar Menguasai Internet, Jakarta Selatan : MediaKita [7] Kadir, abdul from zero to a pro membuat aplikasi web dengan php dan database mysql. Yogyakarta: Penerbit Andi, [8] Kadir, abdul Belajar database menggunakan mysql, Yogyakarta: penerbit Andi [9] Wahana Komputer Tutorial 5 Hari Membuat website Interaktif denganmacromedia Dreamweaver 8, Yogyakarta : Penerbit Andi [10] kurniawan, albert SE, Belajar mudah SPSS untuk pemula, yogyakarta : penerbit MediaKom Jurnal Online ICT STMIK IKMI Vol..1-N0.2 Edisi Desember