BAB III DESKRIPSI INSTANSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III DESKRIPSI INSTANSI"

Transkripsi

1 43 BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Sejarah Berdirinya PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta pada zaman penjajahan merupakan lapangan terbang darurat yang terletak disebelah barat kota Surakarta(14 km). Dibangun pada tahun 1940 oleh pemerintah Belanda dan dengan masukan bala tentara Jepang. Lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh Belanda serta dibangun kembali oleh pemerintah Jepang pada tahun 1942 yang digunakan sebagai basis militer penerbangan Angkatan Udara (Kaigun- Bokusha). Setelah Proklamasi kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 kesanggupan dan kemampuan menyelenggarakan penerbangan dimanifestasikan dalam bentuk organisasi yang dinamakan Penerbangan Surakarta berubah menjadi Pangkalan Udara Panasan dimana kegiatan penerbangan hanya diperuntukan penerbangan militer. Menjelang konferensi PATA tahun 1974 fasilitas pelabuhan udara keselamatan penerbangan ditingkatkan sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani penerbangan komersial disamping militer. Penerbangan komersial secara resmi dibuka sejak 23 April 1974 dan dilayani oleh perusahaan penerbangan PT. Garuda dengan route Jakarta Solo Jakarta, 3 kali dalam seminggu. Dasar penggunaan bersama Pangkalan Udara Panasan diatur dalam SKB,MENHANKAM, PANGAB, MENHUB dan MENKEU No.Kop/30/IX/1975 dan KM 393/S.PHB-1975 dan KEP 927 a/km/iv/8/1975. Berdasarkan surat keputusan KSAU No. SKEP/07/VII/1977 tanggal 5 Juli 1977 Pangkalan Udara Utama Adi Soemarmo (LANUMA ADI SOEMARMO). Nama ini diambil guna menghormati jasa-jasa dari pahlawan almarhum Kapten Udara Anumerta Adi Sumarmo Wiryo Koesoemo. Dengan semakin meningkatnya arus penumpang dan barang maka frekuensi penerbangan

2 44 ditingkatkan pula menjadi lima kali lipat setiap harinya. Disamping peningkatan frekuensi penerbangan, kemampuan Bandar Udara Adi Soemarmo juga ditingkatkan sehingga mampu untuk melayani operasi penerbangan DC.09 atau sejenisya. Penerbangan perdana DC.09 ke atau dari Bandara Adi Soemarmo diresmikan oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 9 Agustus Sesuai kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dalam bentuk kemudahan-kemudahan angkutan udara, departemen perhubungan telah menetapkan Bandar Udara Adi Soemarmo untuk meningkatkan pelayanan disamping melayani penerbangan domestik juga dapat melayani penerbangan internasional. Kebijakan pemerintah tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan NO.KP2/AU.005/PHB-89 tanggal 31 Maret 1989 dan Mentri Kehakiman NO.M.04-um tahun 1989 tanggal 10 April Penerbangan perdana Singapore Jakarta Solo PP diresmikan pada tanggal 1 Mei 1989 dan dilayani oleh PT. Garuda Indonesia. Terhitung mulai 1 April 1992 Bandar Udara Adisumarmo Surakarta, Adisutjipto Yogyakarta dan Syamsudin Noor Banjarmasin secara resmi masuk ke dalam jajaran Perum Angkasa Pura berdasarkan PP. No.5 tahun Terhituung mulai tanggal 2 Januari 1993 status Badan Hukum Perum Angkasa Pura I menjadi PT. Angkasa Pura I (Persero) Berdasarkan PP.14 tahun Terhitung mulai tanggal 15 Maret 1997 Bandar Udara Adi Sumarmo secara resmi menjadi Embarkasi Haji daerah Jateng dan Yogyakarta. B. Visi, Misi dan Nilai Budaya PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta Dalam mendukung tercapainya tujuan PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta mempunyai visi, misi dan nilai budaya sebagai berikut: 1. Visi: Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di Asia.

3 45 2. Misi: a. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan b. Menjadi mitra pemerintah dan pendorong pertumbuhan ekonomi c. Mengusahakan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan prima yang memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan d. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas dan inovasi e. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan hidup 3. Nilai Budaya Perusahaan: a. Sinergi Cara insan PT. Angkasa Pura I (Persero) menghargai keragaman dan keunikan setiap elemen untuk member nilai tambah bagi perusahaan, pembangunan ekonomi dan lingkungan dimana kami berada. b. Adaptif Daya, semangat dan hasrat insan PT. Angkasa Pura I (Persero) yang pantang menyerah, proaktif merespon perubahan dan kaya akan inovasi. c. Terpercaya Karakter insan PT. Angkasa Pura I (Persero) yang senantiasa selaras antara kata dengan perbuatan, jujur dalam menjalankan tugas serta kewajiban dan dapat diandalkan. d. Unggul Komitmen insan PT. Angkasa Pura I (Persero) memberikan layanan prima dengan professional dan bertanggungjawab untuk memuaskan pelanggan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi, misi, dan nilai budaya tersebut, seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui peran perusahaan agar tujuan perusahaan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

4 46 C. Tujuan PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta Adapun tujuan yang dimiliki PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan manfaat perusahaan bagi stakeholder dengan perusahaan pelayanan jasa lalu lintas udara dan jasa bandar udara yang berkualitas tinggi dan efisien. 2. Agar manajemen dapat memiliki informasi yang dapat digunakan sebagai pedoman yang terukur dan terstruktur dalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Tujuan perusahaan menjadi petunjuk/arahan bagi pengembangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. D. Profil PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta Profil perusahaan adalah ringkasan deskripsi informasi perusahaan (corporate). Profil PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta sebagai berikut: Nama Perusahaan : Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Tahun Berdiri : 1940 Telepon : (0271) Faximile : (0271) Alamat : Kantor Cabang Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta Jam Operasional : 13 jam Terminal : Domestik dan Internasional Pengamanan : X-Ray, Walk Trough, Hand Metal Detector Transportasi : Taxi dan Batik Solo Trans (BST) Fasilitas : Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, Gedung Cargo Pelayanan Umum : Bank, Konsesioner, Telepon Umum Dengan profil PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar

5 47 Udara Adi Soemarmo Surakarta di atas diharapkan dapat mendekati lingkup segmen pasar baru yang penting dalam pertumbuhan perusahaan. Hal ini dapat diarahkan kepada pelanggan baru, mencari Sumber Daya Manusia (SDM) yang baru dan berkualitas sehingga dapat membantu pertumbuhan perusahaan. E. Susunan Organisasi dan Tata Kerja PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) No. KEP.159/OM.01.01/2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakata, yaitu sebagai berikut: 1. General Manager General Manager membawahi 2 bagian utama yaitu Operation Depatment Head dan Sales and Shared Sevices Department Head. Tugas dan tanggungjawab dapat diuraikan di bawah ini: a. Tugas General Manager adalah memastikan tercapainya Customer Satisfaction Index (CSI), tercapainya pendapatan non aeronautika dan berkontribusi terhadap lingkungan melalui pengelolaan aktivitas kebandarudaraan yang efektif guna mendukung peningkatan kinerja Perusahaan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab General Manager dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 1) Memastikan tersedianya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2) Memastikan tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 3) Memastikan perannya sebagai people manager; 4) Memastikan kegiatan di Bandar Udara berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah ditetapan; 5) Memastikan pelaksanaan kegiatan di Bandar Udara sesuai dan relevan dengan sistem manajemen yang diterapkan Perusahaan;

6 48 6) Memastian tercapainya Customer Satisfaction Index (CSI); 7) Memastikan tercapainya pendapatan non aeronautika; 8) Memastikan Kontribusi terhadap lingkungan. 2. Operation Depatment Head a. Tugas Operation Depatment Head adalah memastikan peningkatan kepuasan pelanggan terhadap layanan pengaturan lalu lintas penerbangan daan keselamatan, dan layanan Bandar Udara melalui pengelolaan operasional Air Traffic Service Operation and Readiness, Airport Operation and Readiness serta Sefety Management and Healt Environement yang efektif guna mendukung tercapainya Customer Setisfaction Index (CSI), tercapainya pendapatan non aeronautika dan berkontribusi terhadap lingkungan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab Operation Depatment Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 1) Memastikan tersedianya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2) Memastikan tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 3) Memastikan perannya sebagai people manager pada unit kerjanya; 4) Memastikan pelaksanaan kegiatan unit kerjanya sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah ditetapkan; 5) Memastikan pelaksanaan kegiatan unit kerjanya sesuai dan relevan dengan sistem manajemen yang diterapkan Perusahaan; 6) Memastikan kepuasan pelanggan Bandar udara melalui peningkatan Air Traffic Services (ATS) dan Airport Services serta kesiapan peralatan pendukung operasional Air Traffic Sevices; 7) Memastikan keselamatan penerbangan. Operation Department Head membawahi : a. Air Traffic Services Operation and Readiness Section Head;

7 49 b. Airport Operation and Readiness Section Head; c. Safety Management System and Health Environment Section Head. Para Section Head dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Operation Department Head. 3. Air Traffic Services Operation and Readiness Section Head a. Tugas Air Traffic Services Operation and Readiness Section Head adalah memastikan tercapainya peningkatan kepuasan pelanggan terhadap layanan pengaturan lalu lintas penerbangan dan keselamatan melalui pengelolaan Air Traffic Services Operation and Readiness yang efektif berdasarkan standard an prosedur yang berlaku untuk mendukung program Operation Departement Head dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. b. Tanggungjawab Air Traffic Services Operation and Readiness Section Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 2) Memastikan tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 4) Memastikan kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah ditetapkan; 6) Memastikan kepuasan pelanggan melalui peningkatan pelayanan Air Traffic Services (ATS) dan kesiapan peralatan pendukung operasional Air Traffic Services (ATS); 7) Memastikan keselamatan penerbangan. 4. Airport Operation and Readiness Section Head a. Tugas Airport Operation and Readiness Section Head adalah memastikan tercapainya kehandalan fasilitas dan kinerja operasional

8 50 bandar udara melalui peningkatan keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan guna mendukung tercapainya kelancaran operasional Bandar udara berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab Airport Operation and Readiness Section Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 2) Memastikan tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 4) Memastikan pelaksanaan kegiatan unit kerjanya sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah ditetapkan; 6) Memastikan tercapainya kinerja operasi dan kehandalan fasilitas Bandar udara. 5. Sefenty Management System and Health Environment Section Head a. Tugas Sefenty Management System and Health Environment Section Head adalah memastikan tingkat keselamatan dan kesehatan yang optimal dan meminimalisir kecelakaan kerja melalui sosialisasi kepada setiap unit kerja terhadap seluruh peraturan-peraturan yang berlaku di perusahaan untuk pelaksanaan pekerjaan guna mendukung pencapaian safety level, kesehatan lingkungan, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab Sefenty Management System and Health Environment Section Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut:

9 51 2) Memastikan tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 4) Memastikan pelaksanaan kegiatan unit kerjanya sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah ditetapkan; 6) Memastikan tercapainya safety level melalui mitigasi hazard guna mendukung tingkat kesehatan yang optimal dilingkungan kerjanya; 7) Memastikan tidak terjadinya kecelakaan kerja dalam setiap pelaksanaan pekerjaan; 8) Memastikan setiap rekomendasi yang dihasilkan dapat diimplementasikan; 9) Memastikan setiap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Sales and Shared Sevices Department Head a. Tugas Sales and Shared Sevices Department Head adalah memastikan tercapainya kepuasan pelanggan atas pelayanan Sales Management and Customers Sevice melalui pengelolaan kegiatan Sales, Quality Management and Customers Service, Human Capital, General Affair, Comunication and Legal, Finance, Information Technology dan Procurement yang efektif guna mendukung peningkatan Customer Satisfaction Index (CSI), Profil dan menambah konstribusi terhadap lingkungan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab Sales and Shared Sevices Department Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 2) Memastiakn tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati;

10 52 4) Memastikan pelaksanaan kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah diitetapkan; 6) Memastikan tercapainya kepuasan pelanggan internal atas pelayanan shared servic dan peningkatan pendapatan. 7) Memastikan tercapainya target kolektibilitas piutang usaha; 8) Memastikan tercapainya target efektivitas penyaluran; Sales and Shared Sevices Department Head membawahi : a. Sales Section Head; b. Quality Management and Customer Service Section Head; c. Human Capital and General Affair Section Head; d. Finance and Information Technology Section Head; e. Procurement Section Head; Para Section Head dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sales and Shared Sevices Department Head. 7. Sales Section Head a. Tugas Sales Section Head adalah memastikan tercapainyan portofolio aviasi dan non aviasi melalui pengelolaan kegiatan penjualan yang efektif guna mendukung tercapainya Customer Satisfaction Index (CSI), tercapainya pendapatan non aeronautika dan berkontribusi terhadap lingkungan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab Sales Section Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 2) Memastiakn tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 4) Memastikan kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana

11 53 Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah diitetapkan; 6) Memastikan tercapainya portfolio pendapatan aviasi dan non aviasi. 8. Quality Management and Customer Service Section Head a. Tugas Quality Management and Customer Service Section Head adalah memastikan tercapainya standard level of service melalui penerapan manajemen mutu pada setiap unit dan informasi untuk penanganan keluhan telah tersampaikan baik kepada unit terkait serta ditindaklanjuti oleh setiap unit melalui pengelolaan kegiatan Quality Management dan Customer Service yang efektif guna mrndukung peningkatan kepuasan pelanggan dan pencapaian profit berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab Quality Management and Customer Services Section Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 2) Memastiakn tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 4) Memastikan kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah diitetapkan; 6) Menjamin terlaksananya sistem manajemen mutu dan tersedianya Standard Operation Procedure Complain Handling pada semua unit kerja; 7) Memastikan terpenuhinya penanganan keluhan. 9. Human Capital and General Affair Section Head a. Tugas Human Capital and General Affair Section Head adalah

12 54 terimplementasikannya kebijakan dan strategi Human Capital and General Affair melalui pengelolaan Human Capital Administration, Industrial Relation, Archive Administration, Office Administration, Office Facilities, Inventory Asset Management guna mendukung Sales And Shared Service Departement Head berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab Human Capital and General Affair Section Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 2) Memastiakn tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 4) Memastikan kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah diitetapkan; 6) Memastikan terlaksananya pengelolaan Human Capital and General Affair berdasarkan ketentuan yang berlaku. 10. Finance and Information Technology Section Head a. Tugas Finance and Information Technology Section Head adalah memastikan terpenuhinya pengelolaan keuangan dan penyediaan teknologi informasi melalui implementasi kebijakan serta pedoman keuangan dan information technologi (IT) guna mendukung tercapainya kepuasan pelanggan atas pelayanan Sales and Shared Service berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). b. Tanggungjawab Finance and Information Technology Section Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut:

13 55 2) Memastikan tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 4) Memastikan kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah diitetapkan; 6) Memastikan tercapainya target kolektibilitas piutang usaha; 7) Memastikan tercapainya target efektivitas penyaluran biaya; 8) Memastikan ketepatan perencanaan kebutuhan dana Kantor Cabang; 9) Memastikan realisasi anggaran biaya dilaksanakan sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). 11. Procurement Section Head a. Tugas Procurement Section Head adalah memastikan terlaksananya pengadaan barang dan/atau jasa melalui pengelolaan kegiatan Vendor Management, Procurement Planning, Contract Procurement, Procurement, Procurement Administration yang efektif guna mendukung tercapainya kepuasan pelanggan internal atas pelayanan shared service berdasarkan Standar Operasi Prosedur (SOP). b. Tanggung jawab Procurement Section Head dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a adalah sebagai berikut: 2) Memastiakn tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati; 4) Memastikan kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah diitetapkan;

14 56 6) Memastikan pengadaan barang dan/atau jasa sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) yang berlaku, kualitas dan cost serta target delivery. Dalam upaya pencapaian visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan, serta untuk pencapaian tujuan perusahaan. General Manager, para Department Head dan para Section Head PT. Angkasa Pura I (Persero) memimpin dengan penuh tanggungjawab, mengkoordinasikan dan mengarahkan para bawahannya. Selain tugas dan tanggungjawab yang sudah diuraikan diatas, ada struktur organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta. Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian atau posisi PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta dalam menjalankan kegiatan operasionalnya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari struktur organisasi dapat dilihat hubungan antara bagian atau posisi di PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta. General Manager sebagai pimpinan membawahi 2 bagian yaitu Operation Depatment Head dan Sales and Shared Sevices Department Head. Operation Department Head membawahi 3 sub bagian yaitu Air Traffic Services Operation and Readiness Section Head, Airport Operation and Readiness Section Head, Safety Management System and Health Environment Section Head. Sedangkan Sales and Shared Sevices Department Head membawahi 5 sub bagian antara lain Sales Section Head, Quality Management and Customer Service Section Head, Human Capital and General Affair Section Head, Finance and Information Technology Section Head, Procurement Section Head. Penulis magang di Human Capital and General Affair Section Head dibagian kearsipan. Tugas dan tanggungjawab Human Capital and General Affair Section Head yaitu mengelola Human Capital Administration, Industrial Relation, Archive Administration, Office Administration, Office Facilities, Inventory Asset Management dan memastikan terlaksananya pengelolaan Human Capital dan General Affair berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pegawai kearsipan ada 1 pegawai.

15 57 Bagan 3. 1 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta: General Manager Operation Department Head Sales and Shared Services Department Head Air Traffic Services Operation and Readiness Section Head Sales Section Head Airport Operation and Readiness Section Head Quality Management and Customer Services Section Head Safety Management System and Health Environment Section Head Human Capital and General Affair Section Head Finance and Information Technology Section Head Procurement Section Head Sumber: Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) No: KEP.159/OM.01.01/2012. Organisasi dan Tata Kerja Kantor Cabang PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta.

16 58 F. Data Pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta Data pegawai PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta secara keseluruhan berjumlah 110 orang, akan dibahas berdasarkan status pegawai, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Berdasarkan status pegawai ada tiga macam yaitu pegawai perusahaan, PNS diperbantukan dan ABRI ditugaskan. Pegawai yang berstatus pegawai perusahaan 99 orang, PNS diperbantukan 10 orang dan ABRI ditugaskan 1 orang. Maksud PNS diperbantukan di sini diambil dari instansi pemerintahan yang ada seperti dinas imigrasi dan dinas bea dan cukai. Sedangkan ABRI ditugaskan biasanya diambil dari pangkalan TNI AU Adi Soemarmo Surakarta, dan bertugas membantu kinerja petugas keamanan bandara. Semua pegawai di luar pegawai utama perusahaan diambil agar dapat membantu pelaksanaan kinerja pelayanan dan fasilitas yang disediakan oleh pihak perusahaan Bandara Adi Soemarmo. Agar lebih jelas, komposisi pegawai berdasarkan status pegawai dapat dilihat tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3. 1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Status Pegawai Pada Akhir Bulan Januari 2016 No Status Pegawai Golongan Pangkat Jumlah. 1 Pegawai Perusahaan 99 2 PNS Diperbantukan III/b Penata Muda Tingkat 1 4 III/c Penata 4 III/d Penata Tingkat ABRI Ditugaskan 1 Jumlah Semua Pegawai 110 Sumber: Human Capital and General Affair Section Head PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta. Pegawai PT. Angkasa Pura berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar adalah laki-laki dengan jumlah keseluruhan 85 orang. Pegawai perempuan berjumlah 25 orang. Perusahaan ini memiliki pegawai yang sebagian besar laki-

17 59 laki, karena pelaksanaan kesehariannya membutuhkan tenaga operasional lapangan untuk meningkatkan kualitas bandara, maka dari itu perusahaan ini lebih banyak pegawai laki-laki dari pada pegawai perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini: Tabel 3. 2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Akhir Bulan Januari 2016 No. Status Pegawai L P Jumlah 1. Pegawai Perusahaan PNS Diperbantukan ABRI Ditugaskan Jumlah Semua Pegawai Sumber: Human Capital and General Affair Section Head PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta. Sedangkan pegawai berdasarkan tingkat pendidikannya tertinggi Sarjana dan terendah SLTA. Sebagian besar pegawai PT. Angkasa Pura berpendidikan SLTA berjumlah 54 orang. Sedangkan yang berpendidikan S1 berjumlah 36 orang, D3 berjumlah 14 orang dan D2 berjumlah 6 orang. Semua pegawai bekerja sesuai tugas dan kompetensinya. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat tabel berikut ini: Tabel 3. 3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada Akhir Bulan Januari 2016 No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. SLTA D D S1 36 Jumlah Semua Pegawai 110 Sumber: Human Capital and General Affair Section Head PT. Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT.Angkasa Pura I (Persero) Nama Perusahaan : PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Ahmad Yani Alamat : Jl. Puad A. Yani Semarang Telepon : (024) 76087735

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG 1.1 Sejarah Berdirinya PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menegaskan keinginannya kepada Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. menegaskan keinginannya kepada Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PROFIL PT. ANGKASA PURA I Titik permulaan usaha kebandarudaraan ini ketika Presiden Pertama Republik Indonesia yaitu Soekarno berkunjung ke Amerika Serikat dan seketika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggalahkan pembangunan di segala bidang, yaitu pembangunan dibidang

BAB I PENDAHULUAN. menggalahkan pembangunan di segala bidang, yaitu pembangunan dibidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai Negara yang berkembang, Negara Republik Indonesia tengah menggalahkan pembangunan di segala bidang, yaitu pembangunan dibidang ekonomi, sosial budaya, hukum,

Lebih terperinci

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Bab IV huruf A angka 2 huruf a dan b KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN NOMOR: KP 048 Tahun 2017 TENTANG KOMITE FASILITASI (FAL) BANDAR UDARA INTERNASIONAL LOMBOK TAHUN 2017-2020 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN GENERAL MANAGER PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL EL TARI - KUPANG NOMOR : KEP. 26 /OB.01/2018/GM.

SURAT KEPUTUSAN GENERAL MANAGER PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL EL TARI - KUPANG NOMOR : KEP. 26 /OB.01/2018/GM. BANDAR UDARA INTERNASIONAL El Tari KUPANG PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) El Tari International Airport : Jl. Adisutjipto, Terminal B Kupang NTT 85361 Tel : 0380 881121, 881668 Fax : 0380 881263 Web : www.eltari-airport.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sekitar bandara juga memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sekitar bandara juga memenuhi kebutuhan masyarakat dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Bandara Adisutjipto di Yogyakarta memberi keuntungan bagi masyarakat Yogyakarta maupun sekitar Yogyakarta, bahkan wisatawan luar negeri. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang melaksanakan pembangunan nasional dalam segala aspek. Sarana yang menjadi sasaran pembangunan nasional adalah bidang ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulis memperhatikan bahwa industripenerbangan khususnya pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa lain yang terkait dengan fasilitas bandar udara sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya lapangan terbang Husein Sastranegara, merupakan lapangan terbang peninggalan Pemerintah Hindia Belanda ( sebelum PD II ) dengan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Sekilas Tentang Angkasa Pura II Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak lima tahun terakhir angkutan udara di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan. Data angkutan udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementrian Perhubungan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 049 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 049 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 049 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT.Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Sebelum PT (Persero) Angkasa Pura II berdiri terlebih dahulu dibangun landasan pacu Bandara Polonia Medan sehingga dengan adanya landasan inilah PT

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN MASALAH. a. Sejarah PT Angkasa Pura 1 (Persero)

BAB III PEMBAHASAN MASALAH. a. Sejarah PT Angkasa Pura 1 (Persero) BAB III PEMBAHASAN MASALAH A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan a. Sejarah PT Angkasa Pura 1 (Persero) PT. Angkasa Pura I (Persero) yang selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports bertekad mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. lingkungan Department Perhubungan yang dimpimpin oleh seorang Direktur Utama

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. lingkungan Department Perhubungan yang dimpimpin oleh seorang Direktur Utama BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT.Angkasa Pura 1 ( Persero ) PT.Angkasa Pura 1 ( Persero ) adalah Badan Usaha Milik Negara dalam lingkungan Department Perhubungan yang dimpimpin oleh seorang

Lebih terperinci

PELAYANAN KEPARIWISATAAN OLEH CUSTOMER SERVICE OFFICER (CSO) KEPADA CUSTOMER DI PT ANGKASA PURA I BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI

PELAYANAN KEPARIWISATAAN OLEH CUSTOMER SERVICE OFFICER (CSO) KEPADA CUSTOMER DI PT ANGKASA PURA I BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI PELAYANAN KEPARIWISATAAN OLEH CUSTOMER SERVICE OFFICER (CSO) KEPADA CUSTOMER DI PT ANGKASA PURA I BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI BALI Yuniar Istiyani 1), Yune Andryani Pinem 2), Winda Yuliana

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA ADI SOEMARMO S U R A K A R T A

PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA ADI SOEMARMO S U R A K A R T A PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA ADI SOEMARMO S U R A K A R T A TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO SERTA PT. ANGKASA PURA I CABANG ADISUTJIPTOYOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO SERTA PT. ANGKASA PURA I CABANG ADISUTJIPTOYOGYAKARTA digilib.uns.ac.id 13 BAB II GAMBARAN UMUM BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO SERTA PT. ANGKASA PURA I CABANG ADISUTJIPTOYOGYAKARTA A. Sejarah Berdirinya Bandar Udara Adisutjipto Bandara Adisutjipto

Lebih terperinci

NOMOR : KP 261 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 104 TAHUN 2017 TENTANG

NOMOR : KP 261 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 104 TAHUN 2017 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN NOMOR : KP 261 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN NOMOR KP 104 TAHUN 2017 TENTANG KOMITE NASIONAL FASILITASI (FAL) BANDAR

Lebih terperinci

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan. a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, b. Mengikuti perkembangan tehnologi, sehingga dapat menyediakan kepada pimpinan informasi yang

Lebih terperinci

Udara yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal;

Udara yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal; KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 007 TAHUN 2018 TENTANG KOMITE FASILITASI (FAL) BANDAR UDARA INTERNASIONAL SILANGIT-SIBORONG

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2018 KATEGORI ORGANISASI MENENGAH DAN BESAR JASA Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional Gedung BPPT I Lantai 11 Jl. MH Thamrin No. 8

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh BAB II PROSES BISNIS 2.1 Proses bisnis utama Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh stakeholdernya, begitu juga dengan PT AP II. Dalam menjalankan proses bisnis,

Lebih terperinci

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang BAB II GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tuntutan persaingan bisnis membuat perusahaan terutama perusahaan jasa harus lebih mengupayakan untuk mempertahankan para pelanggannya dengan cara melakukan pelayanan yang terbaik

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAPORAN HASIL PENJUALAN KUPON PELAYANAN JASA PENUMPANG PESAWAT UDARA (PJP2U) PT

PROSEDUR PELAPORAN HASIL PENJUALAN KUPON PELAYANAN JASA PENUMPANG PESAWAT UDARA (PJP2U) PT PROSEDUR PELAPORAN HASIL PENJUALAN KUPON PELAYANAN JASA PENUMPANG PESAWAT UDARA (PJP2U) PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) DI BANDAR UDARA ADI SOEMARMO SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara

PENDAHULUAN. lainnya (Peraturan Menteri Nomor: PM.66 Tahun 2015). (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno Hatta) dan Bandara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas pandas, naik turun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. 1.1.1 Bentuk Usaha Nama Angkasa Pura pertama kali muncul pada tahun 1962, yaitu dengan didirikannya Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran.PN

Lebih terperinci

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016 KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016 DASAR HUKUM! Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan;! Peraturan Menteri Perhubungan,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 104 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 104 TAHUN 2016 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 104 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE FASILITASI (FAL) BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN ISKANDAR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI PERHUBUNGAN NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 No. 12/02/33/Th.IX, 02 Februari 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada 2014 secara

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. a. Sejarah PT Angkasa Pura 1 (Persero)

BAB III PEMBAHASAN. a. Sejarah PT Angkasa Pura 1 (Persero) BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan a. Sejarah PT Angkasa Pura 1 (Persero) PT. Angkasa Pura I (Persero) yang selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports bertekad mewujudkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. itu keselamatan menjadi prioritas utama dalam operasi penerbangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. itu keselamatan menjadi prioritas utama dalam operasi penerbangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan penerbangan selalu menjadi hal serius selama bertahun-tahun hal ini dikarenakan resiko kematian yang di akibatkan oleh suatu kecelakaan pesawat terbang

Lebih terperinci

KANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV BALI, AGUSTUS 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV BALI, AGUSTUS 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV BALI, 28-29 AGUSTUS 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DASAR PELAKSANAAN Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM NO 61 TAHUN 2015 Tentang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2015 No.41/06/33/Th.IX, 01 Juni 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada April 2015 secara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas hektar. PT. Karya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas hektar. PT. Karya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Karya Jaya Lestari didirikan pada tanggal 2 Januari 2007 dan terletak di kilometer 3.5 lingkar timur Sidoarjo dengan daerah seluas 2.140 hektar.

Lebih terperinci

ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA digilib.uns.ac.id ANALISIS TREND PENDAPATAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan keselamatan penerbangan merupakan hal yang menjadi prioritas utama untuk mencapai sasaran program pemerintah road map to zerro accident. Dalam peraturan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015 No. 63/09/33/Th.IX, 01 September 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Juli 2015

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pelaksanaan Kerja Praktek berlangsung selama satu bulan. Dalam waktu satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem Informasi Manajemen, Data Laporan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 274 TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 274 TAHUN 2017 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 274 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Airport) berfungsi sebagai simpul pergerakan penumpang atau barang dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bandar udara (Airport) merupakan salah satu infrastruktur penting yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Bandar udara (Airport) berfungsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015 No.52/08/33/Th.IX, 03 Agustus 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Juni 2015 secara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015 No.69 /10/33/Th.IX, 01 Oktober 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Agustus

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Bandara Adi Soemarmo Surakarta. untuk Basis Militer Penerbangan Angkatan Laut (Kaigun-Bukusha).

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Bandara Adi Soemarmo Surakarta. untuk Basis Militer Penerbangan Angkatan Laut (Kaigun-Bukusha). H BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Bandara Adi Soemarmo Surakarta Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta, pada zaman penjajahan merupakan lapangan terbang darurat yang terletak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015 No.46/07/33/Th.IX, 01 Juli 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Mei 2015 secara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015 No.31/05/33/Th.IX, 04 Mei 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Maret 2015 secara

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 112 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERHUBUNGAN UDARA NOMOR KP 112 TAHUN 2017 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 112 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi. yang akan dijelaskan pada latar belakang sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Laporan proposal ini akan membahas tentang topik berdasarkan yang muncul pada PT. Angkasa Pura 1 (PERSERO) Cabang Bandar UdaraInternasional Adi Soemarmo Surakarta yaitu mengenai kepuasan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. (PERSERO) ANGKASA PURA I BANDARA INTERNASIONAL ADISOEMARMO SURAKARTA

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. (PERSERO) ANGKASA PURA I BANDARA INTERNASIONAL ADISOEMARMO SURAKARTA EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. (PERSERO) ANGKASA PURA I BANDARA INTERNASIONAL ADISOEMARMO SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Ahli Madya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 No.74 /11/33/Th.IX, 02 November 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada September

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan BAB I Pendahuluan 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Umum PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan menerapkan sistem berbeda-beda yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan menerapkan sistem berbeda-beda yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di era globalisasi saat ini menuntut perusahaan untuk memperoleh keuntungan maksimal dalam usaha yang dijalankan dan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015 BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 85/12/33/Th.IX, 01 Desember 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015 No. 03/01/33/Th.X, 04 Januari 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), untuk selanjutnya disebut PT Pelindo III (Persero), adalah Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017

No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017 Perkembangan Statistik Transportasi Jawa Tengah Bulan September 2017 No.73/11/33/Th.XI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Transportasi Udara penumpang penerbangan domestik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II Sumber: www.angkasapura2.co.id 1.1.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Perusahaan 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965 Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP/91/V/2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP/91/V/2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP/91/V/2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan BAB II PROFIL INSTITUSI A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan 1. Kepala Cabang Kepala cabang memimpin sebuah kantor cabang yang mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 No.62/09/33/Th.XI, 04 September 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Bandara Husein Sastranegara Pada tahun 1920, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah lapangan terbang yang diberi nama LUCH WAART AFDELING, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisins di Indonesia, maka diperlukan adannya perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisins di Indonesia, maka diperlukan adannya perbaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan usaha di Indonesia terasa semakin kompetitif. Setiap perusahaan organisasi harus selalu berusaha untuk dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis.

Lebih terperinci

Kantor PT. Angkasa Pura 1 di Semarang dengan Penekanan Desain Eko Arsitektur BAB III DATA

Kantor PT. Angkasa Pura 1 di Semarang dengan Penekanan Desain Eko Arsitektur BAB III DATA BAB III DATA 3.1 Kondisi Kantor PT. Angkasa Pura 1 Semarang Saat Ini Kondisi Kantor PT. Angkasa Pura 1 saat ini sudah tidak layak dan nyaman untuk di gunakan karena selain ruang kantor yang sudah tidak

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Identitas Bandara Husein Sastranegara Bandung. : Terletak 5 KM dari Pusat Kota

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Identitas Bandara Husein Sastranegara Bandung. : Terletak 5 KM dari Pusat Kota BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Identitas Bandara Husein Sastranegara Bandung. Bandara / Kota Letak : Husein Sastranegara Bandung : Terletak 5 KM dari Pusat Kota Bandung. Alamat : Jalan Pajajaran 156 Bandung

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015 BPS PROVINSI JAWA TENGAH No. 18/03/33/Th.X, 01 Maret 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara

Lebih terperinci

No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017

No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017 Perkembangan Statistik Transportasi Jawa Tengah Bulan Agustus 2017 No.68/10/33/Th.XI, 02 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Transportasi Udara penumpang penerbangan domestik yang datang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017 No.29/05/33/Th.XI, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PESAWAT TERBANG DI BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. AERO SYSTEMS INDONESIA 2.1 Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Gambar 2.1 Logo Perusahaan Perusahaan PT. Aero Systems Indonesia atau yang lebih dikenal dengan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandar Udara Adisucipto yang berada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta merupakan bandar udara yang digunakan sebagai bandara militer dan bandara komersial untuk penerbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) SURAKARTA

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) SURAKARTA digilib.uns.ac.id EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi

Lebih terperinci

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN BANDAR UDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.759, 2016 KEMENHUB. Navigasi Penerbangan. Penyelenggaraan. Pengalihan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 60 TAHUN 2016 TENTANG PENGALIHAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surakarta atau Solo merupakan kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai dari aspek ekonomi, pembangunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan meratanya distribusi kebutuhan sandang, pangan dan papan melalui berbagai macam moda transportasi.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015 No.26/04/33/Th.IX, 01 April 2015 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2015 Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Februari 2015

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960. BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan beraneka ragam

Lebih terperinci

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT BAHAN PAPARAN Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT PENGERTIAN ISTILAH 1. Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Bandar udara Polonia Medan dikelola oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura II yang sebelumnya dikelola oleh bandara Polonia di bawah naungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015 No. 09/02/33/Th.X, 01 Februari 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2015 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017 No.23/04/33/Th.XI, 03 April 2017 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci

BADAN LITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012

BADAN LITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012 U-7 KAJIAN ANGKUTAN PEMADU MODA DI BANDARA INTERNASIOAL DI PULAU JAWA Peneliti : Dra. Nurdjanah, M.M. Noviar Suaizi, ST. Siti Nur Fadlilah.A, ST.MT. Zusnita Meirawati, S.Si. Ir. Siti Fatimah, M.T. BADAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini tantangan dalam bisnis layanan jasa operasional penerbangan semakin besar, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Angkasa Pura II ( Persero ) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Angkasa Pura II ( Persero ) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, Visi dan Misi 1.1.1 Bentuk Usaha PT Angkasa Pura II ( Persero ) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di Kementerian Transportasi terlibat dalam layanan

Lebih terperinci

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA A. Sejarah Ringkas PT. Souci Indoprima adalah sebuah merk dagang yang berdiri pada tanggal 28 Desember 2002 yang disahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia, tidak lepas dari keberadaan Pulau Bali, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia, tidak lepas dari keberadaan Pulau Bali, dimana kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia merupakan sektor penting dalam era pembangunan dewasa ini, karena kontribusinya yang cukup besar sebagai sumber devisa negara dan terhadap perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut dengan istilah Official schedule adalah schedule. penerbangan yang dihasilkan oleh operations center system dan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan yang bergerak di industri airlines, produk utama yang dijual kepada konsumen adalah: tempat, waktu dan tujuan perjalanan yang disebut dengan istilah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016 No. 52/08/33/Th.X, 01 Agustus 2016 PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2016 Transportasi Udara Jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah

Lebih terperinci