AXIS DAN TELKOMSEL DI TELEVISI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AXIS DAN TELKOMSEL DI TELEVISI"

Transkripsi

1 IKLAN PADA PROVIDER AXIS DAN TELKOMSEL DI TELEVISI (Studi Deskriptif Komparatif Penyajian Iklan pada Provider AXIS dan TELKOMSEL di Televisi Ditinjau dari Perspektif Komunikasi Pemasaran) Perdana Tua Simatupang ABSTRAK Penelitian ini berjudul Iklan pada Provider AXIS dan TELKOMSEL di Televisi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana komunikasi pemasaran provider AXIS dan TELKOMSEL melalui iklan televisi. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi pemasaran dan iklan televisi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif, dimana peneliti berusaha menggambarkan perbandingan komunikasi pemasaran pada provider AXIS dan TELKOMSEL di televisi. Objek penelitian ini adalah iklan televisi provider AXIS versi Group Hug dan TELKOMSEL versi Aku Ga Punya Pulsa. Kriteria komunikasi pemasaran yang digunakan adalah komunikasi tertuju dan komunikasi tidak tertuju. Sedangkan untuk iklan televisi memiliki elemen: video, audio, talent, props, setting, lighting, dan pacing. Analisis yang digunakan adalah analisis data tabel tunggal dan proses hierarki analitik (PHA). Data yang telah ada terlebih dahulu dianalisis dalam analisis data tabel tunggal, kemudian menggambarkan perbandingannya melalui PHA. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa masing-masing provider memiliki keunggulan. Provider AXIS unggul pada kriteria setting, sedangkan provider TELKOMSEL pada kriteria audio, talent dan props. Kedua provider telah melakukan komunikasi pemasaran yang baik. Selain memasarkan produk, kedua provider menciptakan citra positif melalui iklan mereka tanpa menjatuhkan pihak lain. Kata Kunci : Iklan, Televisi, AXIS, TELKOMSEL PENDAHULUAN Bagaimana suatu provider memasarkan produknya dengan strategi komunikasi pemasaran yang tepat sasaran dan menarik, menjadi suatu tolak ukur yang penting untuk peningkatan loyalitas konsumen atau pengguna provider tersebut. Komunikasi pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen. Iklan menurut KBBI adalah berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.(kbbi.web.id). Televisi adalah media massa yang merakyat dengan kemampuan publikasi yang maksimal sehingga televisi juga disebut sebagai saluran budaya massa. Ketika televisi menjadi institusi kapitalis yang menjual jasa informasi, maka iklan televisi komersial adalah bagian produk dalam kategori komersial. Televisi menggantungkan 1

2 hidupnya untuk mengait sebanyak-banyaknya sumber dari periklanan atau acara yang diiklankan. Iklan televisi menjadi bagian utama dalam semua acara televisi, dia adalah urat nadi televisi (Bungin,2001). Fokus Masalah Berdasarkan uraian konteks masalah di atas, maka fokus masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah komunikasi pemasaran iklan pada provider AXIS dan TELKOMSEL di televisi? 2. Bagaimana perbandingan komunikasi pemasaran provider AXIS dan TELKOMSEL di televisi? KAJIAN PUSTAKA Komunikasi Pemasaran Kotler (2001) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, serta diatribusi sejumlah barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Rangkuti, 2009: 18). Iklan Definisi iklan menurut AMA (The American Marketing Association), bahwa iklan adalah setiap bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan ide-ide, gagasan layanan yang bersifat non personal atas tanggungan sponsor tertentu (Liliweri, 2001: 21). Televisi Dalam Baksin (2006: 16) mendefinisikan bahwa: Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu. Iklan Televisi Secara garis besar terdapat 2 jenis iklan, yaitu iklan standar atau biasa juga disebut iklan komersil dan iklan layanan masyarakat. Iklan standar bertujuan untuk merangsang minat dan motif para pembeli. Iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi atau penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi serta bersikap positif terhadap iklan yang ditayangkan. Analitik Hierarki Proses AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkanoleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi 2

3 faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut Saaty (1994), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif, yaitu untuk melihat perbandingan penyajian iklan pada provider AXIS dan TELKOMSEL di televisi ditinjau dari perspektif komunikasi pemasaran. Penelitian ini adalah bersifat kualitatif dengan menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif. Dalam metode penelitian ini akan digunakan analisis tabel tunggal dan proses hierarki analitik. Data awal akan diolah menggunakan analisis tabel tunggal terlebih dahulu, kemudian akan dilakukan proses hierarki analitik untuk memperoleh data yang dapat diperbandingkan. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah iklan provider AXIS versi group hug dan TELKOMSEL versi aku ga punya pulsa di televisi pada bulan Maret Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : (1) penelitian kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan data yang ada mengenai permasalahan dengan membaca/mencari literatur yang bersangkutan dengan komunikasi pemasaran dan iklan, untuk mendukung penelitian melalui buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, internet dan sebagainya. (2) Observasi, yaitu dimana peneliti mengamati tayangan iklan AXIS dan TELKOMSEL di televisi pada bulan Mei (3) Wawancara, yaitu dimana peneliti mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab dengan narasumber Teknik Analisis Data Analisis Tabel Tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi variabel-variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dari dua kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995:266) Proses Hierarki Analitik merupakan suatu metode yang sering digunakan untuk menilai tindakan yang dikaitkan dengan perbandingan bobot kepentingan antara faktor serta perbandingan beberapa alternatif pilihan. PHA merupakan pendekatan dasar dalam pengambilan atau membuat keputusan. 3

4 Prosedur dalam menggunakan metode AHP terdiri dari beberapa tahap yaitu : (Suryadi, 1998) 1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi 2. Menentukan prioritas elemen dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Membuat perbandingan berpasangan b. Mengisi matrik perbandingan berpasangan Skala ini mendefinisikan dan menjelaskan nilai 1 sampai 9 untuk pertimbangan dalam perbandingan berpasangan elemen pada setiap level hirarki terhadap suatu kreteria di level yang lebih tinggi. Intensitas Pentingnya Definisi Variabel Penjelasan variabel 1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting dari pada elemen yang lainnya 9 Satu elemen mutlak penting dari pada elemen yang lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara 2 nilai pertimbanga n yang berdekatan Kebalikan satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang lainnya Satu elemen yang kuat di sokong dan dominan terlihat dalam praktek Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara 2 pilihan Jika aktifitas i mendapat satu angka dibanding aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikkannya dibanding dengan i Sumber: (Saaty, 1994) c. Sintesis Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas dengan langkah-langkah sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Tabel Tunggal Elemen Iklan Video Audio Talent Props AXIS Analisis Pengambilan gambarnya baik, seluruh isi videonya menarik dan mudah dimengerti. Dari segi warna sudah harmonis, baik dan menarik untuk dilihat, sesuai dengan tiap-tiap kondisi. Tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap, tetapi memberikan suasana hangat. Alur ceritanya menarik dan tidak begitu sulit untuk diikuti, walaupun terbagi dalam beberapa rangkaian cerita. Keseluruhan elemen audionya baik dan menarik. Suara-suara narasi tiap talent, walaupun singkat, tetapi cukup untuk mengekspresikan perasaan atau maksud tiap talent. Pemilihan musik, jingle dan efek-efek suara sudah tepat. Baik musik latar maupun efek-efek suara sudah mampu untuk menguatkan atau memperjelas suasana atau kondisi tiap adegan. Dapat kita perhatikan pada iklan provideraxis ini talent yang digunakan adalah orang-orang yang belum dikenal penonton atau artis yang belum begitu dikenal.kemajemukan talent yang dimunculkan unik dan menarik. Semua talent mampu menyampaikan pesan dengan tepat dan menarik. Tapi mungkin iklan ini akan lebih mudah diingat apabila menggunakan selebriti terkenal sebagai talent. Pada iklan provideraxis ini properti yang dimunculkan adalah kartu, slogan, simbol warna, alamat media sosial, serta keterangan promonya di akhir iklan.adapun slogan-slogan AXIS seperti AXIS GSM yang BAIK, MAKIN DEKAT DENGAN RAKYAT. Seperti yang kita ketahui simbol warna provider AXIS adalah warna ungu. Sebagai contoh bisa kita lihat warna bunga dan handphone yang 4

5 Setting Lighting Pacing Komunikasi Pemasaran Komunikasi Komunikasi Tidak Elemen Iklan Video Audio Talent Props Setting Lighting Pacing Komunikasi Pemasaran Komunikasi ditampilkan pada iklan ini berwarna ungu. Baju karyawan, tali topi petani juga berwarna ungu dan banyak lagi. Pada iklan provideraxis versi Group Hug ini dilakukan pada 5 latar atau lokasi yang berbeda. Pada potongan cerita 1 lokasinya di sekolah, potongan cerita 2 lokasinya di kantor, potongan cerita 3 lokasinya di sawah, potongan cerita 4 lokasinya di hutan, dan potongan cerita 5 di alun-alun atau lapangan. Penempatan karakter yang dilakukan sudah tepat dengan setting yang dipilih. Pencahayaan yang digunakan sudah tepat, tiap-tiap potonganceritanya terlihat jelas bahwa penempatan jenis-jenis pencahayaannya cocok dan seimbang. Tidak ada pencahayaan berlebihan atau pencahayaan yang terlalu kurang, sehingga menjadikan video gelap. Kecepatan berjalannya video cukup penting dalam segi daya tarik dan daya tangkap. Dalamiklan ini kecepatan video sudah baik dan video mudah untuk dimengerti. Pergantian tiap frame dan pemunculan, serta durasi logo dan slogan sudah baik. Sayangnya durasinya cukup lama yang memungkinkan orang akan cepat bosanapa bila diputar berulang. Analisis Isi pesan iklan televisi provider AXIS tampak jelas. Bahwa dengan menggunakan provider AXIS kita bisa berbagi kebahagiaan dengan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Demi mencapai semua itu provider AXIS akan memperluas jaringannya ke seluruh Indonesia. Pesan ini ditujukan kepada para pengguna provider AXIS dan kepada calon penggunanya. Dalam iklan ini juga terlihat bahwa provider AXIS berusaha membangun citra sebagai provider yang dekat dengan rakyat, menghargai kompleksitas profesi dan budaya. Salah satu contohnya adalah akan ada audiens yang bingung melihat adegan kerbau yang tegak dan berdiri memeluk pemiliknya karena pada kenyataannya itu tidak mungkin terjadi. Ide untuk memasukkan unsure humor tersebut menarik tetapi tidak semua penonton akan dapat memahaminya dengan baik. TELKOMSEL Analisis Pengambilan gambarnya baik, seluruh isi videonya menarik. Pemilihan warnanya bervariasi dan menarik. Alur ceritanya mudah dimengerti, singkat, dan menarik. Terlihat adanya keseimbangan antara pemilihan warna dan setting tempat. Baik narasi, sampai ke sound effect cukup jelas, sederhana dan unik. Suara narasinya menarik dan unik karena diucapkan oleh talent yang merupakan etnis Tionghoa. Dialog antar talent terdengar cukup khas, sehingga dengan mendengar sepenggal pembicaraannya saja audiens bisa langsung menebak bahwa yang sedang tersaji adalah iklan TELKOMSEL ini. Musik latar, jingle, serta efek-efek suaranya menarik dan tepat. Iklan TELKOMSEL menggunakan komedian yang sedang naik daun, yaitu Sule dan dua pemeran etnis Tionghoa yang belum dikenal penonton. Hal ini merupakan keputusan yang sangat baik dalam pembentukan image perusahaan dan pemasaran produk. Dengan adanya artis yang dikenal banyak orang, apalagi artis tersebut artis yang memiliki citra positif di mata masyarakat, selain iklan ini lebih mudah diingat, iklan iklan ini lebh menarik dilihat. Ide menggunakan talent etnis Tionghoa ini termasuk kreatif dan membuat iklan ini menjadi unik. Pada iklan TELKOMSEL ini properti yang dimunculkan adalah kartu, slogan, simbol warna, nomor operator, situs, alamat media sosial dan keterangan promonya di akhir iklan. Slogan yang digunakan adalah Kartu AS paling murah dan iklan ini juga di dominasi simbol warna provider TELKOMSEL, yaitu merah. Pada iklan TELKOMSEL versi Aku Ga Punya Pulsa dilakukan di tengah jalan saat hujan lebat di depan sebuah tempat berteduh atau sejenis terminal. Pemilihan setting sudah baik. Pencahayaan di awal kurang baik. Memang kesannya dramatis tetapi dari segi tampilannya jadi berkurang, namun pertengahan sampai akhir iklan sudah tepat pencahayaannya, sehingga lebih menarik. Kecepatan berjalannya video sudah tepat, apalagi video ini Cuma berdurasi 30 detik. Ketika diputar berulang-ulang penonton tidak akan cepat bosan, karena selain ada unsur humornya, iklan ini sangat mudah ditangkap maksudnya. Pemunculan slogan dan logo memilikik durasi yang baik, sehingga penonton memiliki cukup waktu untuk membacamya. Analisis Dalam iklan provider TELKOMSEL dapat kita lihat komunikasi tertujunya dengan jelas. Provider TELKOMSEL memberikan jawaban kepada para pengguna kartu seluler yang memiliki masalah dengan taris sms dan telepon yang digunakannya dengan memberikan gratis sms dan telepon kepada para pengguna dan calon pengguna providernya. Dalam iklan ini terlihat bahwa provider TELKOMSEL berusaha membangun citra sebagai provider yang paling murah dan menghargai budaya. 5

6 Komunikasi Tidak Terdapat sedikit komunikasi tidak tertuju dalam iklan ini. Sedikit membingungkan ketika tidak diketahui dari mana munculnya penari-penari tersebut dan apa kaitannya kejadian sebelumnya dengan tarian. Apakah karena flash mob saat ini sedang trend di kalangan anak muda? Atau mungkin ada alasan lain dari pembuat iklan. Analitik Hierarki Proses Struktur Proses Hierarki Analitik Penyajian Iklan TUJUAN Komunikasi Pemasaran Komunikasi Komunikasi Tidak KRITERIA SUB KRITERIA Iklan Televisi Video Audio Talent Props Setting Lighting Pacing ALTERNATIF AXIS TELKOMSEL Pairwise Comparison(Perbandingan Berpasangan) Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Komunikasi Pemasaran K K1 K2 K1 1 9 K2 0,111 1 Keterangan : K1 = Komunikasi Pemasaran K2 = Komunikasi Pemasaran Tidak Dimana : K1 = 1 + 0,111 = 1,111 K2 =9 + 1 = 10 Hasil perbandingan berpasangan antar kriteria dapat dinyatakan dalam matriks berikut: A2x2 = 4 12 = 16 0,444 1,333 = 1,777 17,777 Normalisasi K1 = 16 / 17,777 = 0,9 K2 = 1,333 / 17,777 = 0,1 Uji konsistensi akan dilakukan sebagai berikut: C.I = (A maksimum n) / (n-1) A maksimum = 1,111(0,9) + 10(0,1)= 1+ 1 = 2 6

7 CI = 2-2 / 2-1 = 0 Nilai Random Indeks (RI) n RI 0 0 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 Karena n = 2, berarti RI = 0 CR = CI / RI CR = 0 / 0 = 0 Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria Iklan Televisi K K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K1 1,000 1,000 3,000 5,000 5,000 7,000 7,000 K2 1,000 1,000 3,000 5,000 5,000 7,000 7,000 K3 0,333 0,333 1,000 3,000 3,000 5,000 5,000 K4 0,200 0,200 0,333 1,000 1,000 3,000 3,000 K5 0,200 0,200 0,333 1,000 1,000 3,000 3,000 K6 0,143 0,143 0,200 0,333 0,333 1,000 1,000 K7 0,143 0,143 0,200 0,333 0,333 1,000 1,000 Keterangan : K1 = Video K2 = Audio K3 = Talent K4= Properties K5 = Setting K6= Lighting K7 = Pacing Dimana : K1 = 1+1+0,333+0,2+0,2+0,143+0,143= 3,019 K2 =1+1+0,333+0,2+0,2+0,143+0,143= 3,019 K3 = ,333+0,333+0,2+0,2= 8,067 K4 = ,333+0,333= 15,667 K6 = = 27 K7 = = 27 Hasil perbandingan berpasangan antar kriteria dapat dinyatakan dalam matriks berikut : 7,000 7,000 15,133 33,667 33,667 73,000 73,000 = 242,467 7,000 7,000 15,133 33,667 33,667 73,000 73,000 = 242,467 3,629 3,629 7,000 15,667 15,667 37,667 37,667 = 120,924 A7x7= 1,768 1,768 3,400 7,000 7,000 16,467 16,467 = 53,870 1,768 1,768 3,400 7,000 7,000 16,467 16,467 = 53,870 0,771 0,771 1,679 3,362 3,362 7,000 7,000 = 23,946 0,771 0,771 1,679 3,362 3,362 7,000 7,000 = 23, ,489 Normalisasi K1 = 242,467 / 761,489 = 0,318 K5 = 53,870 / 761,489 = 0,071 K2 = 242,467 / 761,489 = 0,318 K6 = 23,946 / 761,489 = 0,031 K3 = 120,924 / 761,489 = 0,159 K7 = 23,946 / 761,489 = 0,031 K4 =53,870 / 761,489 = 0,071 Uji konsistensi akan dilakukan sebagai berikut: C.I = (A maksimum n) / ( n-1) 7

8 A maksimum = 3,019(0,318) + 3,019(0,318) + 8,067(0,159) + 15,667(0,071) + 15,667(0,071) + 27(0,031) + 27(0,031)= 7,1184 CI =(7,1184 7) / (7-1)=0,1184/6 = 0,01973 Nilai Random Indeks (RI) N RI 0 0 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 Karena n = 7, brarti RI = 1,32 CR = CI / RI CR =0,01973 / 1,32 CR = 0, Rangking Alternatif Rangking Alternatif Komunikasi Pemasaran Alternatif Komunikasi Pemasaran A1 : AXIS 6 3 A2 : TELKOMSEL 6 3 Rangking Alternatif Iklan Televisi Tidak Alternatif Iklan Televisi V A T PR S L PC A1 : AXIS A2 : TELKOMSEL Langkah yang dilakukan setelah memperoleh rangking alternatif tiap elemen adalah mendaftarkan hasil-hasil dan menetapkan seberapa besar keunggulan provider yang satu dengan yang lain. Rangking Kriteria Komunikasi Pemasaran provider AXIS dan TELKOMSEL Komunikasi Pemasaran Alternatif T (0,9) TT (0,111) AXIS 0,5 0,5 TELKOMSEL 0,5 0,5 Rangking Kriteria Iklan Televisi provider AXIS dan TELKOMSEL Iklan Televisi Alternatif V (0,318) A (0,318) T (0,159) PR (0,071) S (0,071) L (0,031) PC (0,031) AXIS 0,5 0,333 0,25 0,333 0,667 0,5 0,5 TELKOMSEL 0,5 0,677 0,75 0,667 0,333 0,5 0,5 ' Perbandingan Kepentingan Komunikasi Pemasaran dan Iklan Televisi Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran 1 1 Iklan Televisi 1 1 Nilai masing-masing = 0.5 Iklan Televisi 8

9 AXIS = 0.5(0,318 )(0,5) +0.5 (0,318)(0,333) +0.5 (0,159)(0,25) (0,071) (0,333) (0,071)(0,667) (0,031)(0,5) (0,031)(0,5) (0,9)(0,5) (0,111)(0,5) =0,4565 TELKOMSEL = 0.5 (0,318 )(0,5) +0.5 (0,318)(0,677) +0.5 (0,159)(0,75) (0,071) (0,667) (0,071)(0,333) (0,031)(0,5) (0,031)(0,5) (0,9)(0,5) (0,111)(0,5) =0,5435 Proses perhitungan di atas dilakukan untuk mencari total nilai provider AXIS dan TELKOMSEL dengan cara menggabungkan nilai rangking tiap elemen komunikasi pemsaran dan iklan televisi yang diperoleh masing-masing provider. Pembahasan Akhir Komunikasi pemasaran yang dilakukan provider AXIS bisa dikatakan berhasil. Inti permasalahan komunikasi pemasaran adalah disinterpretasi dan penyimpangan pesan komunikasi pemasaran yang ada dalam aktivitas komunikasi tersebut. Kondisi inilah yang nantinya dapat merusak citra perusahaan. Dalam hal ini baik provider AXIS maupun TELKOMSEL berhasil menciptakan iklan televisi yang tepat sasaran. Kedua iklan ini mudah dipahami karena pesan verbal maupun nonverbal dalam iklan tersebut terlihat jelas. Provider AXIS mengajak atau menawarkan jalan untuk berbagi kebahagiaan kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja dengan menyentuh aspek-aspek budaya, kelas sosial, dan kemajemukan secara positif, serta memberikan pesan moral yang baik. Provider TELKOMSEL melalui iklannya menawarkan solusi bagi konsumennya dan calon konsumennya suatu tarif yang menjawab segala permasalahan yang bisa ditimbulkan karena terhambatnya komunikasi. Iklan ini semakin menarik karena adanya Sule sebagai ikon baru provider tersebut. Kemudian, adanya talent etnis Tionghoa. Hal ini memberikan pesan posiif kepada etnis Tionghoa bahwa mereka semakin mendapat tempat di masyarakat Indonesia. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis akan menyampaikan kesimpulan mengenai hasil dari penelitian ini: 1. Urutan elemen-elemen terpenting iklan televisi adalah video, audio, talent, properties, setting, lighting, pacing. Sedangkan karakteristik komunikasi pemasaran yang terpenting adalah komunikasi tertuju, kemudian komunikasi tidak tertuju. Karakteristik komunikasi pemasaran dan elemen-elemen iklan televisi sama pentingnya. 2. Kedua provider berhasil melakukan komunikasi pemasaran yang tertuju. Provider AXIS memudahkan pengguna AXIS berbagi kebahagiaan dengan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja dengan memberikan tarif yang 9

10 merakyat, sedangkan iklan provider TELKOMSEL berupaya memberikan solusi buat pengguna dan calon pengguna providernya yang memiliki masalah terhadap pulsa kartu seluler dengan memberikan tarif paling murah. 3. Kedua provider seimbang pada kriteria komunikasi tertuju, komunikasi tidak tertuju, video, lighting, dan pacing. Provider TELKOMSEL unggul pada kriteria audio, talent, properties. Sedangkan provider AXIS pada kriteria setting. Secara keseluruhan provider TELKOMSEL mendapat nilai 0,5435, sedangkan provider AXIS mendapat nilai 0,4565. SARAN 1. Metode Proses Hierarki Analitik (PHA) baik untuk penelitian yang bertujuan untuk perbandingan dan pengambilan keputusan dengan memiliki banyak kriteria atau alternatif untuk diperbandingkan karena bisa digunakan baik dalam penelitian kuantitatif, maupun kualitatif. Metode ini juga memiliki skala pengukuran yang sudah ditetapkan. 2. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan sumbangsih buat semua pembaca, terutama buat mahasiswa dan Departemen Ilmu Komunikasi USU. 3. Peneliti berharap kedua provider tetap melanjutkan kerja dan itikad baik tanpa saling menyinggung satu sama yang lain seperti yang telah dilakukan pada kedua iklan ini dan terus mengembangkannya. 4. Peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi gambaran positif dan memberi masukan yang baik bagi provider AXIS dan TELKOMSEL. DAFTAR REFERENSI Buku Baksin, Askurifai Jurnalistik Televisi Teori Dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Bungin, Burhan Imaji Media Massa Konstruksi dan Makna Realitas Sosial Iklan Televisi dalam Masyarakat Kapitalistik. Yogyakarta: Jendela. Liliweri, Alo Dasar-dasar komunikasi periklanan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Saaty, T.L Fundamental Of Decision Making and Priority Theory With The Analytic Hierarchy Process. University of Pittsburgh : RWS publication. Rangkuti, Freddy Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Singarimbun dan Effendi Metode Penelitian Survey. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia. Suryadi, K. dan Ramdhani, M.A Sistem Pendukung Keputusan. Bandung: PT. Remaja, Rosda Karya. Internet kbbi.web.id 10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,

Lebih terperinci

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi

PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Analitycal

Lebih terperinci

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness (survei pada Mahasiswa Aktif Semester Genap 2012-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina).

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi

Lebih terperinci

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung

Lebih terperinci

Abstrak. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan

Abstrak. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan Abstrak PENENTUAN OPERATOR KARTU SELULER TERBAIK DENGAN METODE AHP(ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS) Said Agung Prabowo, Antono Adhi, Agus Setiawan Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang Peranan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yaitu televisi memiliki peran yang cukup besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Sebagai media

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com

Lebih terperinci

IKLAN PADA PROVIDER AXIS DAN TELKOMSEL DI TELEVISI SKRIPSI PERDANA TUA SIMATUPANG

IKLAN PADA PROVIDER AXIS DAN TELKOMSEL DI TELEVISI SKRIPSI PERDANA TUA SIMATUPANG IKLAN PADA PROVIDER AXIS DAN TELKOMSEL DI TELEVISI (STUDI DESKRIPTIF KOMPARATIF PENYAJIAN IKLAN PADA PROVIDER AXIS DAN TELKOMSEL DI TELEVISI DITINJAU DARI PERSPEKTIF KOMUNIKASI PEMASARAN) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab III, Landasan Teori, penulis akan menjelaskan secara teoritis mengenai promosi, jenis, tujuan promosi,. 3.1 Pengertian, Tujuan, dan Jenis Promosi Promosi merupakan suatu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Melihat hal ini, banyak produsen maupun biro iklan yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Bagus Prasetyo (bagusprasetyo21@ymail.com) Wawan Laksito Y.S.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media elektronik televisi merupakan bagian dari perkembangan teknologi komunikasi yang mampu memberikan berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia Sistem Promosi Jabatan Karyawan dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) (Studi Kasus pada PT. Ginsa Inti Pratama) 1) Eka Andrita Gusdha M, 2) Asep Wahyudin,

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Bauran promosi meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri seluler di Indonesia merupakan salah satu industri yang mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing perusahaan seluler di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha kian gencar seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat dalam bidang ekonomi dan perdagangan saat ini mengharuskan perusahaan ataupun produsen untuk semakin pandai dalam mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan kemajemukannya dalam berbagai aspek, seperti adanya keberagaman suku bangsa atau etnis, agama, bahasa, adat istiadat dan

Lebih terperinci

Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 34-39 ISSN 2302 934X Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan produkproduk penopang kehidupan manusia, kehidupan kita hampir tak bisa lepas dari sekumpulan iklan.

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

AHP (Analytical Hierarchy Process)

AHP (Analytical Hierarchy Process) AHP (Analytical Hierarchy Process) Pengertian Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide / Gagasan Perancangan 4.1.1. Ide Desain Atas dasar Gagasan iklan yang datang dari pihak produsen produk, disini penulis bertugas sebagai team kreatif yang menerjemahkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin tinggi perkembangan dunia usaha akan menimbulkan persaingan produk semakin tinggi. Produsen bersaing dengan produsen lain untuk memikat konsumen dengan harapan

Lebih terperinci

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal METODE AHP INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit. Intro analytical

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya serta saran dari penulis yang menyangkut hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya serta saran dari penulis yang menyangkut hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dan tentunya dilihat dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran dari penulis

Lebih terperinci

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal.

KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION. INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION 09 KONSEP INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION / Hal. 1 PENGERTIAN Menurut American Association of Advertising Agencies, IMC adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga

BAB I PENDAHULUAN. orang yang satu dengan orang yang lain untuk saling mengisi. Manusia juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari suatu komunikasi. Karena manusia juga membutuhkan suatu komunikasi antara orang yang satu dengan orang yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

Analytic Hierarchy Process

Analytic Hierarchy Process Analytic Hierarchy Process Entin Martiana INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT Yustina Meisella Kristania Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan ideal yang harus dicapai. Dalam usaha pencapaian ini perusahaan memiliki aktifitas pemasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode yang digunakan untuk memilih obat terbaik dalam penelitian ini. Disini juga dijelaskan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi

Lebih terperinci

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ Mia Rusmiyanti Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kartu HALO merupakan produk kartu selular pascabayar terkemuka pertama yang telah lama berdiri di kanca telekomunikasi di Indonesia pada tahun 1995. Kartu HALO merupakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut sehingga dapat menjawab identifikasi masalah yang terdapat

Lebih terperinci

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014 PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP Mayang Anglingsari Putri 1, Indra Dharma Wijaya 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan,salah satu strategi yang paling kita kenal untuk mempromosikan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan,salah satu strategi yang paling kita kenal untuk mempromosikan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan kunci untuk menentukan bagaimana perusahaan dapat berjalan dengan baik atau tidak,berbagai macam strategi pemasaran sudah banyak diterapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa perubahan dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya semakin canggihnya alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa: 113 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian peranan iklan melalui media televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa: 1. Tanggapan terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7 BAB 2 2.1. Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan pustaka yang dipakai dalam penelitian ini didapat dari penelitian yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan akan terus berjalan dan berkembang seiring dengan semakin. banyaknya bentuk usaha yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Iklan akan terus berjalan dan berkembang seiring dengan semakin. banyaknya bentuk usaha yang ada. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang dipakai oleh semua profesi pekerjaan. Semuanya tidak ada yang terlepas dari iklan. Iklan akan terus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Individu sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Individu sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Individu sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan untuk berkomunikasi. Komunikasi yang baik adalah komunikasi

Lebih terperinci

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk menunjang keberhasilan suatu program pemasaran. promosi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan. Sangat penting bagi konsumen untuk mengetahui

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tajam dalam dunia bisnis menyebabkan para pelaku

I. PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin tajam dalam dunia bisnis menyebabkan para pelaku I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang semakin tajam dalam dunia bisnis menyebabkan para pelaku bisnis ingin mendapatkan tempat yang istimewa dihati konsumen atas produknya. Selain

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2..1 Defenisi perilaku konsumen Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya: The American Assosiation dalam

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Email : bilalzakwan12@yahoo.com ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan dirancang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tulisan merupakan hasil karya yang bertujuan untuk menyampaikan ide dan informasi, serta mengekspresikan perasaan penulisnya sehingga pembacanya dapat merasakan ekspresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan sebagai pengganggu ketika sedang serius menonton acara televisi. Namun iklan juga ibarat darah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era perdagangan bebas atau dalam persaingan yang sangat ketat dimana konsumen menjadi lebih dinamis dalam memilih suatu produk. Perkembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah sebuah sistem yang efektif dalam membantu mengambil suatu keputusan yang kompleks, sistem ini menggunakan aturan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

IMPLEMENTASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS IMPLEMENTASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DAN PENGHITUNGAN VOLUME CAT TEMBOK BERBASIS WEB Studi Kasus : Toko Besi Moro Seneng Yogyakarta Monica Octaviana Jong Jek Siang Abstrak Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat berperan bagi kehidupan manusia. Terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat berperan bagi kehidupan manusia. Terbukti dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan bagi kehidupan manusia. Terbukti dari penggunaannya untuk percakapan sehari-hari, tentu ada peran bahasa yang membuat satu sama lain dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini peranan komunikasi sangat mempengaruhi kehidupan di berbagai kalangan khususnya dikalangan mahasiswa, sehingga mahasiswa sangat membutuhkan sarana komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU

KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU KASUS IKLAN CAT TEMBOK AVIAN DAN POMPA AIR SHIMIZU Saat ini industri periklanan di Indonesia sedang mengalami masa yang besar, seiring dengan bertambahnya jumlah produk yang mulai sadar bahwa iklan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang cepat, dan pertumbuhan proporsi konsumen akan membawa gelombang belanja konsumen semakin besar. Konsumen merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom.) Pada Progam Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci