SYARAT-SYARAT TEKNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SYARAT-SYARAT TEKNIS"

Transkripsi

1 SYARAT-SYARAT TEKNIS 1. Rencana Kerja Pasal 1 URAIAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN a. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyusun Rencana Kerja secara terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (time schedulle) dan diajukan kepada Pemberi Tugas/Direksi pekerjaan selambat-lambatnya satu minggu setelah penunjukan pemenang untuk disetujui. b. Setelah disetujui jadwal pekerjaan (time schedulle) tersebut harus dicetak dan cetakkannya diserahkan kepada Pemberi Tugas / Direksi pekerjaan, sedangkan cetakan lainnya harus selalu terpampang / ditempelkan ditempat pekerjaan (barak kerja/gudang) dan juga pada lampiran dokumen kontrak. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan alat-alat dan bahan bangunan, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya yang pada umumnya langsung/tidak langsung termasuk dalam usaha penyelesaian dengan baik dan menyerahkan pekerjaan dlam keadaan sempurna / lengkap. Juga dimaksudkan disini adalah semua pekerjaan, selanjutnya harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk serta dalam pengawasan Direksi. c. Rencana Kerja ini akan dipakai oleh Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, kelambatan dan perpanjangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemborong. 2. Pelaksanaan dan Gambar Pelaksanaan a. Pemborong diwajibkan meneliti semua gambar dan RKS sebelum pekerjaan dilaksanakan. b. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan menimbulkan bahaya, maka pemborong diwajibkan untuk mengadakan perubahan seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Tugas / Direksi / Pengawas Pekerjaan. c. Apabila ada perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar, maka pemborong diwajibkan menyampaikan kepada Direksi pekerjaan / Pengawas pekerjaan untuk diadakan perbaikan. d. Pemborong diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menuju penyelesaian pekerjaan secara cepat, baik dan lengkap sesuai dengan gambar dan RKS. e. Pihak pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi akibat letak daerah proyek dan memperhitungkan harga satuan yang termuat dalam surat penawar, termasuk kehilangan dan kerusakan bahan dan alat. f. Kepada Pemborong akan diserahkan tanah bangunan/lapangan pekerjaan dalam keadaan sebagaimana pada waktu diadakan peninjauan lapangan, dan segala sesuatu yang berada ditanah bangunan selama penyelesaian pekerjaan menjadi tanggung jawab pemborong. g. Pemoborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sedemikian rupa sehingga lingkungan sekitarnya menjadi tertib. h. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan baik dan sempurna pada Pemberi Tugas / Direksi pekerjaan termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan termasuk pembersihan lapangan pekerjaan dari sisa bahan bangunan. 3. Ketentuan-ketentuan lainnya Selain Rencana kerja dan Syarat-syarat ini, ketentuan-ketentuan lain yang mengikat didalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut : 1

2 Rencana Kerja & Syarat-Syarat a. Gambar Gambar-gambar yang dilampirkan pada rencana Kerja dan Syarat-syarat. Gambar detail berikut penjelasan. b. Petunjuk-petunjuk Petunjuk ataupun keterangan yang diberikan dalam rapat penjelasan (Aanwijzing), yang tercantum dalam Berita Acara Rapat Penjelasan. Pasal 2 PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Barak kerja / Gudang bahan a. Pemborong harus membuat barak kerja / gudang bahan. b. Barak kerja harus disediakan kotak PPPK lengkap terisi obat-obatan menurut kebutuhan. c. Pembuatan gudang bahan harus sedemikian baiknya, sehingga bahan-bahan yang disimpan dan akan digunakan tidak rusak karena hujan, panas dan lain-lain. Lantai gudang dari papan dan mempunyai ketinggian minimal 30 cm dari permukaan tanah, serta dinding dan atapnya tidak boleh bocor. 2. Papan Nama Kegiatan Pemborong wajib memasang Papan Nama Kegiatan ukuran serta model tulisannya akan ditentukan kemudian. Biaya pembuatan Papan Nama Kegiatan menjadi tanggung jawab pemborong. 3. Gambar gambar a. pemborong yang telah ditunjuk akan diberikan gambar-gambar revisinya dengan copy dan kekurangan-kekurangan gambar rencana. b. Pemborong harus membuat perubahan-perubahan gambar (revisi) bila mana pada saat pelaksanaan pekerjaan terjadi perubahan-perubahan untuk dimintakan persetujuan Direksi. c. Segala akibat dan kelalaian pemborong dalam ketelitian ukuran ini menjadi tanggung jawab pemborong. 4. Ukuran ukuran a. Pemborong harus memeriksa dan meneliti ulang ukuran-ukuran satu sama lain yang tertera dalam gambar serta penyesuaian dengan keadaan dilapangan. b. Pemborong harus memberitahukan kepada Direksi, bilamana terdapat ukuran-ukuran yang tidak cocok, untuk dimintakan persetujuan Direksi. c. Segala akibat dari kelalaian pemborong dalam melaksanakan ketelitian ukuran ini menjadi tanggung jawab pemborong. 5. Ukuran Pokok Ukuran tinggi ditentukan dalam gambar, dan pemborong wajib memeriksa kembali ukuran-ukuran tersebut. Didalam semua hal, bila terjadi pengambilan ukuran-ukuran yang keliru, pemborong harus bertanggung jawab sepenuhnya. Apabila terdapat ketidak cocokan ukuran menurut gambar, pemborong segera memberitahukan untuk mendapat persetujuan Direksi, demikian juga dalam penyimpangan terhadap perubahan-perubahan ukuran. Dalam hal ini Direksi akan memberitahukan suatu ukuran yang telah disesuaikan untuk pedoman pelaksanaan. 6. Peil / Titik Duga a. Sebagai peil atau titik duga (0.00) akan ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan dengan berpedoman muka jalan yang ada. Ukuran tinggi dan ukuran-ukuran dalam akan ditentukan dari ukuran pokok ini. 2

3 Rencana Kerja & Syarat-Syarat b. Pengukuran bangunan harus dikerjakan dengan teliti dan sesuai dengan ukuran menurut gambar atau menurut petunjuk Direksi. c. Semua pengukuran harus dilakukan dengan alat Waterpass atau Theodolit. 1. Pondasi batu kali Pasal 3 PEKERJAAN PONDASI Pondasi bangunan menggunakan pasangan batu kali dengan adukan 1 pc : 4 ps dilaksanakan pada dinding-dinding batu bata pembatas ruangan dengan posisi dan ukuran sesuai dengan gambar. a. Sebelum dilakukan penimbunan lapisan pasir, dasar galian harus bersih dari segala macam kotoran. b. Timbunan lapisan pasir harus disiram dengan air sampai mencapai kepadatan yang dipersyaratkan / kadar air yang optimum. c. Pengurugan tanah kembali, dilaksanakan setelah semua pekerjaan diatas selesai dikerjakan. Pasal 4 PEKERJAAN BETON 1. Uraian umum Ini meliputi pangadaan bahan, tenaga dan peralatan lain yang diperlukan pada pekerjaan dimaksud. a. Semua pekerjaan beton bertulang baik ukuran, bentuk dan penempatannya harus sesuai dengan gambar, rencana. b. Semua pekerjaan beton bertulang harus diawasi langsung oleh pelaksana dan didampingi oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman pada pekerjaan ini. c. Bila terdapat kesulitan dalam pelaksanaan, sehingga diinginkan perubahan-perubahan yang menyangkut segi perencana, pelaksana lapangan wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada direksi. d. Direksi berhak merubah / membatalkan pekerjaan, bila pelaksanaanya tidak sesuai dengan gambar dan RKS. e. Pemakaian bahan-bahan harus memenuhi syarat-syarat kwalitas baik, seperti semen dan air kerja yang dipakai. f. Direksi barhak meneliti ukuran mauapun mutu dari bahan seperti : koral, pasir, besi beton dan lain-lainnya, juga berhak untuk menolak penggunaaan bahan tersebut, bila dianggap tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PBI g. Pengecoran dapat dilakukan setelah pemborong mengajukan laporan secara tertulis dan telah mendapat persetujuan dari Direksi. 2. Beton tak bertulang Beton tak bertulang adukan 1 pc : 3 ps : 5 krl, dilaksanakan pada lantai kerja untuk pondasi plat dan pada rabat keliling bangunan antara saluran air hujan dan dinding bangunan. 3. Beton bertulang Beton bertulang adukan 1 pc : 2 ps : 3 krl, dilaksanakan untuk sloof, kolom struktur, balok lantai, plat lantai, konsul beton, plat tangga, kolom praktis, ring balk, pondasi plat setempat dan pada pekerjaan lainnya yang ditentukan dalam gambar. 3

4 Rencana Kerja & Syarat-Syarat 4. Bahan bahan a. Besi beton Besi beton yang dipergunakan harus berkwalitas (KS TI ) baik tidak cacat, bebas dari karat, retak, gelombang dan tidak bias pakai besi banci (Medan). b. Krikil dan Spilit 1/2, 2/3 Krikil untuk semua pekerjaan beton bertulang dipakai ukuran 1 s/d 3 cm. Bersih dari segala kotoran dan debu, tanah, garam dan tidak keropos. c. Pasir coor Harus khusus untuk beton, bersih dari segala kotoran dan tidak boleh tercampur dengan bahanbahan lain (tanah, lumpur), pasir tersebut berbutir tajam. d. A i r Air yang digunakan haruslah air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, garam dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan yang dapat merusak beton. e. Ukuran Ukuran-ukuran konstruksi beton bertulang harus sesuai bestek dan gambar 5. Pedoman pelaksanaan a. Penempatan / pemasangan bekisting harus ditimbang dahulu dengan selang, sehingga mendapatkan pekerjaan yang vertikal dan horizontal seperti yang disyaratkan. b. Semua pekerjaan pembesian harus dikerjakan pada tempat pekerjaan, ukuran besi maupun teknis pemasangan harus sesuai dengan gambar dan petunjuk direksi. c. Mengaduk beton harus memakai alat pengaduk mekanik (mollen). d. Pengecoran dapat dilakukan, bila bekisting/steiger sudah siap, sisa kawat beton dan kotorankotoran lainnya sudah dibersihkan dan telah mendapatkan persetujuan direksi. e. Pada waktu pengecoran pemborong harus menggunakan alat penggetar (Vibrator). 6, Bekisting Beton a. Untuk bekisting kolom, sloof, ring balk, balok lantai, digunakan dari kayu kelas IV, yang dirancang sedemikian rupa sehingga kuat dan kokoh. b. Bekisting harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat memikul beban-beban sementara, selama pembetonan berlangsung. c. Hasil beton yang kurang baik, seperti sarang-sarang koral, permukaan beton tidak mengikuti bentuk, munculnya pembesian / tulangan pada permukaan beton dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat-syarat harus dibongkar dan kemudian diperbaiki atas beban pemborong. 1. Pembesian 3.1 Besi yang digunakan adalah diameter 16 mm polos untuk tulangan memanjang dan diameter 10 mm untuk tulangan plat lantai 2. Pengecoran 4.1 Mutu beton yang digunakan adalah K 175. Adukan beton dibuat dengan molen (concrete mixer). Adukan tidak boleh terlalu encer dengan pertimbangan bahwa didalam lobang terdapat genangan air tanah. 4

5 Rencana Kerja & Syarat-Syarat 1. Ketentuan Umum. PASAL 5. PEKERJAAN BETON KONSTRUKSI 1.1. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik atau syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton secara umum menjadi satu kesatuan dalam persyaratan teknis ini. Dalam segala hal yang menyangkut pekerjaan beton dan struktur beton harus sesuai dengan standard yang berlaku yaitu : a. Tata Cara Perhitungan Kekuatan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SK SNI T ). b. Peraturan Umum Beton Indonesia (PUBI, 1982). c. Standard Industri Indonesia (SII). d. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung, e. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Untuk Gedung (PPTGUG, 1983). f. American Society Of Testing Matrial (ASTM) Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan ini dengan tepat dan mempunyai presisi yang tinggi dengan toleransi yang sekecil mungkin, sebagaimana tercantum dalam persyaratan ini dan sesuai dengan gambar kerja serta sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh Pengawas Semua material yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, harus dari material yang mutunya telah teruji dan dapat dibuktikan dengan ketentuan-ketentuan yang telah disyaratkan Kontraktor wajib melakukan pengujian terhadap beton-beton yang akan dipergunakan di dalam pekerjaan ini, guna mengetahui kekuatan, kondisi serta bentuk dan ukuran dari beton itu sendiri Seluruh material yang tidak memenuhi ketentuan serta persyaratan yang berlaku, harus segera diangkut untuk dikeluarkan dari lokasi proyek, dan tidak diperkenankan dipergunakan kembali. 2. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan diatur dalam persyaratan teknis ini meliputi seluruh pekerjaan beton/struktur yang sesuai dengan gambar rencana Pekerjaan beton/struktur harus sesuai dengan gambar rencana, termasuk didalamnya pengadaan bahan, upah, pengujian dan peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut Pengadaan detail, fabrikasi dan pemasangan semua kerangka (reinforcement) dan bagianbagian dari pekerjaan lain yang tertanam di dalam beton Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton, penyelesaian dan perawatan beton, dan semua jenis pekerjaan lain yang menunjang pelaksanaan pekerjaan beton ini. 3. Bahan-bahan / Material Semen : a. Semen yang digunakan adalah semen portland PCC dan merupakan hasil produksi dalam negeri, harus satu merek. Semen disimpan sedemikian rupa untuk mecegah terjadinya kerusakan pada bahan atau terjadinya pengotoran oleh bahan-bahan lain. 5

6 Rencana Kerja & Syarat-Syarat b. Penyimpanan semen harus didalam gudang tertutup, sehingga semen terhindar dari basah atau kemungkinan lembab, dan tidak tercampur dengan bahan-bahan atau material lain Agregat Kasar : 3.3. Air : a. Agregat untuk beton harus mempunyai ketentuan-ketentuan sebagai berikut, antara lain yaitu : b. Agregat beton harus memenuhi ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang sesuai dengan standar SII tentang; Mutu dan cara uji agregat beton. Atau ketentuan dan persyaratan menurut ASTM C 23 Specification For Concrete Aggregates. c. Atas persetujuan Pengawas, diperbolehkan menggunakan agregat dengan standar lain, asal disertai dengan bukti berdasarkan pengujian khusus atau untuk pemakaian nyata, dimana kekuatan, keawetan dan ketahanannya dapat memenuhi persyaratan. d. Dalam segala pekerjaan, ukuran maksimum agregat kasar tidak melebihi ketentuan berikut : Seperlima jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan beton. Sepertiga dari tebal pelat. 3 / 4 Jarak bersih minimum antar batang tulang, atau berkas batang tulangan. Terjadinya toleransi ukuran dapat diperbolehkan menurut tenaga ahli, untuk kemudahan pekerjaan, dan metoda konsolidasi beton adalah sedemikian rupa, sehingga kondisi beton dijamin tidak akan terjadi sarang kerikil atau adanya rongga-rongga. a. Air yang digunakan pada campuran beton harus dengan ketentuan berikut : b. Jika mutunya meragukan harus di analisis kimia dan dievaluasi mutunya menurut tujuan pemakaiannya. c. Harus bersih dan tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara nyata. d. Tidak mengandung benda-benda yang tersuspensi lebih dari 2 gr/liter. Pasal 5 PEKERJAAN DINDING BATU BATA Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga dan saran lainnya. 1. Pasangan batu bata 1 pc : 2 ps (Trasraam). Pasangan dinding batu bata 1 pc : 2 ps dilaksanakan pada pekerjaan : a. Pasangan dinding trasraam yang dilaksanakan diatas sloof setinggi 30 cm diatas peil lantai. b. Bagian-bagian dinding lainnya yang ditetapkan dalam gambar. c. Pada pembuatan saluran air hujan keliling bangunan. 2. Pasangan batu bata 1 pc : 4 ps. Pasangan batu bata 1 pc : 4 ps, dilaksanakan pada seluruh dinding pembatasan ruangan, kecuali yang disebutkan dalam point 1 diatas. a. Untuk semua sisi tegak yang berhubungan dengan kolom beton harus dipasang angker besi 10 mm. Panjang angker minimal 30 cm dan dipasang dengan jarak 50 cm. b. Pemasangan batu bata harus dikerjakan waterpass lapis demi lapis. Setiap pertemuan sudut harus membentuk sudut siku ( 9o ). c. Semua pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas harus memenuhi persyaratan dari masing-masing pekerjaan atau menurut petunjuk Direksi. 6

7 Rencana Kerja & Syarat-Syarat Pasal 6 PEKERJAAN PLESTERAN 1. Plesteran kedap air dengan adukan 1 pc : 2 ps, dilaksanakan untuk plesteran dinding dan kolom, pada pekerjaan yang dipersyaratkanharus menggunakan adukan ini. 2. Plesteran dengan adukan 1 pc : 4 ps dilaksanakan pada plesteran semua dinding bengunan kecuali yang telah disebutkan pada ayat 1 diatas. 3. Semua plesteran harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga rata, datar dan licin. Semua plesteran harus rata-rata tebal tidak boleh lebih dari 2 cm, setelah plesteran selesai baru dilakukan pengacian. 4. Pertemuan sudut plesteran dibuat sudut siku dengan adukan 1 pc : 2 ps. Semua bidang yang akan diplester harus disiram air secukupnya, sehingga gelembung udara yang berada dalam pori- pori batu bata atau adukan dapat keluar seluruhnya. Pasal 7 KOSEN PINTU, JENDELA, VENTILASI DAN PINTU(RUANG DALMAS) 1. Bahan bahan 1. Pekerjaan kosen pintu, jendela, ventilasi harus menggunakan kayu yang berkwalitas baik, jenis kayu kelas II dan tidak boleh terdapat cacat-cacat kayu. 2. Pekerjaan kosen pintu, jendela dibuat dalam beberapa type sesuai dengan gambar. 3. Untuk pekerjaan kosen pintu jendela menggunakan kayu ukuran 6 x 13 cm (ukuran jadi). 4. Daun pintu panil menggunakan papan rangkanya dibuat dari papan klas II ukuran 3, 8/13 cm sesuai dengan gambar rencana. 2. Pedoman pelaksanaan 1. Semua ukuran kosen dan pintu dibuat sesuai dengan gambar, semua permukaan kayu yang tampak harus diketam halus, rata dan mempunyai ketebalan yang sama. 2. Setiap sambungan harus kuat, kaku dan siku dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada. 3. Pada batang tegak harus dipasang angker dengan jarak 50 cm terbuat dari besi 10 mm. 4. Neut / sepatu kosen pintu harus memakai angker besi 10 mm. 5. Bagian yang berhubungan dengan tembok harus dicat menie. 6. Bingkai daun jendela ukuran dan bentuk disesuaikan dengan gambar. 7

8 Rencana Kerja & Syarat-Syarat Pasal 8 PEKERJAAN BAJA RINGAN 1. Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga peralatan dan tenaga, perlengkapan serta pemasangan dari semua pekerjaan baja Ringan, untuk struktur dan rangka atap seperti yang tertera dalam gambar Perkerjaan ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan konstruksi baja pada atap sesuai dengan yang tertera dalam gambar dan persyaratan teknis ini. 2. Ketentuan Umum Persyaratan-persyaratan konstruksi baja dan istilah teknik secara umum menjadi satu kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis maka semua pekerjaan baja harus sesuai dengan standarisasi dibawah ini : a. Peraturn Perencanaan Baja Indonesia (PPBBI) b. Peraturan Pembebanan Untuk Gedung Indonesia (PPUG) NI c. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia, d. American Society For Testing Indonesia (ASTM). e. Steel Structural Painting Council (SSPC). f. Standar Industri Indonesia (SII) kontraktor harus melaksanakan dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis, gambar rencana dan instruksi-instruksi dari Pengawas. 3. Material Semua material yang digunakan harus baru dengan kualitas terbaik dan disetujui oleh Pengawas. Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian atas bahan-bahan tersebut dan Pelaksana harus bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan Baja struktur harus mempunyai mutu Struktur ST37 = fy = 2400 kg/cm Las yang dipakai jenis las listrik dengan mutu FE 360 atau E 6013 sesuai standar JIS Semua baja yang digunakan harus sesuai dengan bentuk ukuran dan ketebalannya serta bebas dari karat, cacat, tertekuk, terpuntir, dengan berat sesuai dengan rencana Semua material baja harus dari agen yang dapat dipertanggungjawabkan dengan disertai sertifikat dari pabrik. Jika dianggap perlu, pelaksana harus menyerahkan hasil pengujian yang behubungan dengan konstruksi baja disertai faktur pengiriman Bahan untuk coating adalah cat, dengan warna yang akan ditentukan kemudian. 4. Fabrikasi Pelaksanaan Fabrikasi. a. Fabrikasi harus dilaksanakan dalam bengkel/workshop, yang memenuhi persyaratan untuk pekerjaan dan terlindung dari pengaruh cuaca, misalnya cahaya matahari dan hujan. Pelaksana harus membuat workshop dilapangan dan disetujui oleh Pengawas. Apabila fabrikasi dilakukan diluar lokasi, maka Pelaksana harus menanggung biaya/ongkos yang dikeluarkan oleh Pengawas, untuk mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pekerjaan las dimulai, Kontraktor wajib menyerahkan prosedur kerja cara-cara pengelasan yang akan dikerjakan, baik dibengkel maupun yang akan dikerjakan dilapangan. Usulan ini harus diperiksa dan disetujui Pengawas sebelum pekerjaan pengelasan ini dapat dimulai. 8

9 Rencana Kerja & Syarat-Syarat b. Pemberian Tanda, Pengangkutan Dan Penyimpanan. Setelah disetel dibengkel konstruksi, maka setiap komponen diberi tanda/nomor secara sistematis agar dilapangan nanti, bagian-bagian tersebut dapat disambung kembali dengan mudah. Setiap komponen harus dihitung beratnya agar dapat diatur pengangkutannnya, seperti truk-truk dan trailer sesuai dengan kapasitas yang diperlukan. Di lapangan komponen baja harus diletakkan sedemikian rupa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat memperlemah kondisi konstruksi tersebut. c. Pekerjaan Pemasangan Baja Ringan Kuda-kuda. Sebelum erection dimulai, Pemborong harus memeriksa kembali kedudukan angker-angker baja Ringan dan mem-beritahukan kepada Pengawas mengenai metoda dan urutan pelaksanaan (erection). Perhatian khusus harus dilakukan dalam pemasangan angker-angker untuk kolom, dimana jarak/kedudukan dalam pemasangan angker-angker harus tepat dan akurat (presisi), maksudnya untuk mencegah terjadinya ketidakcocokan dalam erection. Semua peralatan dan steiger yang diperlukan untuk pemasangan konstruksi baja Ringan harus disediakan oleh Kontraktor dalam keadaan cukup baik di lapangan, walau secara khusus tidak diperlihatkan dalam gambar gambar atau persyaratan teknis harus diadakan. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerjaan di lapangan. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan alat-alat keselamatan kerja misalnya, ikat pinggang pengaman, helmet, sarung tangan, pemadam kebakaran, dan lain-lain sebagainya Perubahan-Perubahan Dan Tambahan. a. Perubahan-perubahan dan bagian-bagain atau tambahan-tambahan pada detail, atau keduanya beserta uraian yang menyebabkan, harus diberikan beserta gambar kerja untuk disetujui. b. Perubahan-perubahan yang disetujui, penggantian dan penambahan yang perlu untuk bagian-bagian dari pekerjaan harus dikoordinasikan oleh kontraktor tanpa tambahan biaya Pengujian Mutu Pekerjaan. a. Pemasangan harus dengan toleransi yang dijinkan/diterima dalam standar-standar yang telah disetujui. b. Bila toleransi tersebut tidak tertera dalam standar, maka toleransi akan diberikan oleh Pengawas. c. Pemasangan baja ringan dengan toleransi yang tidak sesuai dengan gambar kerja dan tidak disetujui oleh Pengawas akan ditolak. d. Pengawas mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan dipabrik pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim kelapangan sebelum diperiksa dan disetujui oleh pengwas. e. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau spesifikasi akan ditolak, dan harus diperbaiki dengan segera, sedangkan biaya untuk kegagalan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor. 9

10 Rencana Kerja & Syarat-Syarat Pasal 9 PEKERJAAN LISTPLANK KAYU 1. Listplank dibuat dari kayu, bahan berkwalitas baik ukuran listplank disesuaikan dengan gambar. 2. Kayu yang digunakan harus baik, keras dan tidak cacat. pada saat penyambungan antara kayu yang satu dengan yang lainnya harus benar-benar rapat, sehingga tidak tampak sambungannya. 3. Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi (masak). 4. listplank difinishing dengan cat, Pasal 10 PEKERJAAN ATAP 1. Penutup atap pada bangunan ini manggunakan atap Genteng Metal. 2. Sudut kemiringan atap atau tinggi atap dibuat sesuai dengan gambar. 3. Bubungan /Nok Atas, jurai luar menggunakan Genteng Metal. Pasal 11 PEKERJAAN RANGKA PLAFOND/LANGIT-LANGIT 1. Rangka plafond dan penggantung dipakai kayu yang berkwalitas baik, ukuran disesuaikan dengan gambar. 2. Balok penggantung harus kuat, sehingga tidak terjadi gelombang pada plafond, dan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar serta harus mendapat persetujuan Direksi. 3. Bahan penutup langit-langit yang dipakai adalah plywood. 4 mm sesuai dengan gambar Pasal 12 PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING 1. Pasangan lantai didalam ruangan dan selasar bangunan menggunakan lantai keramik 40 x 40 cm. 2. Sebelum pemasangan lantai, urugan pasir dibawah lantai harus sudah padat dan disiram air terlebih dahulu. 3. Untuk Lantai KM/WC pakai keramik 20x20 cm anti slip, dan dinding dipasang ukuran 20x25 cm nat tidak boleh lebih dari 3 mm. 4. Penggunaan keramik yang berkualitas baik, tidak cacat seperti retak, gumpil, apabila sudah terpasang ternyata retak pada waktu pemasangan harus diganti. 5. Permukaan lantai Keramik yang terpasang harus rata benar dan untuk keramik setiap sambungan harus lurus dan tidak bertonjolan. Pasal 12 PEKERJAAN KERAMIK DINDING KOLOM 1. Pasangan keramik didinding kolom dan selasar bangunan menggunakan l keramik Granit Salsa Brick 40 x 40 cm. 2. Sebelum pemasangan keramik harus sudah rata dan disiram air terlebih dahulu. 3. Penggunaan keramik yang berkualitas baik, tidak cacat seperti retak, gumpil, apabila sudah terpasang ternyata retak pada waktu pemasangan harus diganti. 4. Permukaan lantai Keramik yang terpasang harus rata benar dan untuk keramik setiap sambungan harus lurus dan tidak bertonjolan. 5. Pas.batu Andesit bergaris kombinasi dan batu andesit Susun sirih dipasang disesuiakan dengan gambar 10

11 Rencana Kerja & Syarat-Syarat Pasal 13 PEKERJAAN KACA, KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG 1. Kaca a. Bahan yang digunakan adalah kaca bening/polos dengan tebal 5 mm dipasang pada jendela kaca hidup dan jendela kca mati, ukuran dan bentuk sesuai dengan gambar. b. Pemasangan kaca tidak boleh goyang dan bergetar, list kaca terbuat dari kayu harus terpasang rapi, ukuran sesuai gambar. 2. Kunci / alat penggantung a. Pada pintu panil dipasang kunci yang berkwalitas baik, type 2 Slaag besar atau jenis lain yang berkwalitas baik b. Untuk daun pintu panil dipasang 3 (tiga) buah engsel ring nylon untuk setiap daun pintu, merk ACCH, sedang untuk daun pintu panil buka double dipasang 3 (tiga) buah engsel untuk setiap daun pintu. c. Sebelum pemasangan kunci, engsel pintu / jendela harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi. Pasal 14 PEKERJAAN PENGECETAN Pekerjaan pengecetan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini antara lain : 1. Bahan bahan a. Sebelum dicat mengkilap terlebih dahulu kayu diamplas, baru dicat menie. b. Pengecatan akhir cat kayu digunakan Kwalitas baik dan pengecatan dinding tembok digunakan cat kwalitas baik atau akan ditentukan kemudian, sebelumnya bidang plesteran dan bidang kayu didempul atau diplamir dengan kwalitas yang baik. c. Saluran bahan untuk keperluan pekerjaan ini harus didatangkan dalam kemasan resmi dari pabrik pembuat cat ini, cat dalam kemasan rusak atau terbuka tidak diperbolehkan dipakai lagi. 2. Syarat teknis a. Bidang kayu atau tembok yang akan dicat harus dalam keadaan kering, bersih dari segala kotoran dan tidak berminyak. b. Kayu harus dilindungi dari kerusakan akibat rayap atau bila kayu masih basah harus dilindungi dari kemungkinan rembesan air maupun getah (resin) yang terkandung dalam kayu. c. Pori-pori pada bidang plesteran atau kayu harus ditutup dengan plamir. Penggunaan plamir diusahakan setipis mungkin. d. Bidang kayu dan plesteran sebelum dicat akhir harus diamplas terlebih dahulu dan dibersihkan dari debu-debu. e. Pengecatan kayu kosen, sebaiknya dilakukan setelah daun pintu dan jendela terpasang. f. Dalam pelaksanaan pengecatan, setiap urutan atau tahapan pekerjaan harus dipenuhi dan tahapan berikutnya terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Direksi. 3. Pengecatan kayu a. Sebelum dicat bidang kayu dimenie terlebih dahulu dengan cat menie yang berkwalitas baik. b. Pori-pori, serat kayu dan tekikan didempul dan diamplas dengan bahan yang berkwalitas baik. c. Lapisan akhir dikehendaki mempunyai lapisan yang rata, kuat dan mengkilap. Cat akhir digunakan cat Bee Brand atau setaraf, dengan pengecatan dilakukan 2 kali dengan selang waktu 16 jam atau lebih. 4. Pengecatan tembok 11

12 Rencana Kerja & Syarat-Syarat a. Bidang plesteran dicat dasar terlebih dahulu menggunakan bahan yang berkwalitas baik. b. Untuk meratakan, menutup pori-pori plesteran harus didempul terlebih dahulu. Bidang tersebut dibiarkan kering selama kurang lebih dari 1 (satu) minggu sebelum diamplas. c. Lapisan cat akhir dikehendaki warna yang rata dan kuat. Cat akhir digunakan cat kwalitas baik atau dengan pengecatan 2 (dua) kali. Sebelum lapisan berikutnya dilakukan, bagian plesteran yang belum rata harus didempul kembali sampai bagian tersebut menjadi rata. 5. Pengecatan plafond a. Permukaan plafond dicat dasar kemudian diplamir/dempul dan diamplas hingga rata serta dibersihkan. b. Lapisan cat akhir dengan cat kwalitas baik atau dilakukan dua kali sampai diperoleh lapisan yang rata dengan selang waktu 16 jam atau lebih. Pasal 15 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 1. Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan instalasi listrik adalah : a. Instalasi penerangan, termasuk lampu-lampu, saklar-saklar, stop kontak dan sistem pengabelannya. b. Pemasangan pengaman arus bocor, arus hubung singkat, dan arus lebih. c. Pekerjaan testing dan pengesahan instalasi dari PLN. 2. Sistem instalasi listrik Sistem tegangan listrik dari jaringan PLN ke jaringan distribusi ialah 110 V / 220 V, 1 fase, dimana sentral (nol) dari sistem dihubung tanahkan (Grounded netral). Dari panel listrik utama, tenaga listrik didistribusikan secara radial ketempat-tempat yang memerlukannya, titik lampu, stop kontak dan peralatan-peralatan lain. Untuk tegangan 220 Volt maka semua peralatan-peralatan seperti panel-panel, stop kontak harus dihubung tanahkan sesuai dengan peraturan yang ada. 3. Sistem pengabelan Kabel-kabel primer, sekunder, maupun kabel yang titik-titik lampu, stop kontak harus dipilih dari produksi pabrik-pabrik yang telah mendapat sertifikat dari PLN atau dari laboratorium LMK di Jakarta. Kabel yang digunakan untuk instalasi penerangan adalah NYA 3 x 2,5 mm2, pemasang didalam tembok harus dengan pipa pelindung PVC 5/8 merk setaraf MASPION sedang instalasi pengabelan diatas plafond harus memakai cable rack, cable trays maupun peralatan lain yang diperlukan menggunakan kabel NYY 4 x 4 mm2 atau NYFGBY 4 x 4 diganti sesuai kebutuhan. 4. Lampu lampu a. Lampu SL 18 VA merk setaraf Phillip, lengkap dengan fittingnya dipasang sesuai dengan gambar instalasi listrik. 5. Shaklar lampu dan stop kontak Shkalar lampu dan stop kontak dipasang pada tempat yang telah ditentukan dengan ketinggian antara cm diatas lantai. Type shaklar lampu dan stop kontak terbenam dinding (inbouw) warna putih, mutu setaraf BROCO. 6. Alat-alat pengamanan Alat pengaman arus lebih, arus bocor dan arus hubung singkat dari jenis sekering konvensional lengkap dengan box sekeringnya dengan pembagian group sebagaimana tercantum pada gambar atau menurut petunjuk Direksi. Ampere meter diseesuaikan dengan kebutuhan. 12

13 Rencana Kerja & Syarat-Syarat 7. Untuk pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan oleh instalatur yang sudah mendapat izin menyelenggarakan pemasangan instalasi listrik dari PLN wilayah IV Cabang Bengkulu, menggunakan bahan & peralatan listrik yang standar (mutu terjamin), Instalatur yang bersangkutan harus mengadakan pengujian terhadap instalasi yang dipasangnya dam memberikan jaminan bahwa instalasi listrik tersebut telah siap untuk dialiri listrik dari PLN dengan daya sebagaimana dalam gambar. Pasal 16 PEKERJAAN HALAMAN / PEMBERSIHAN Sebelum kontraktor meninggalkan tempat pekerjaan, halaman pekerjaan harus dibersihkan dari kotorankotoran bekas bongkaran atau sisa-sisa dari bahan bangunan setelah pekerjaan selesai. Pasal 17 PEKERJAAN LAIN-LAIN Guna mendapat kerja yang baik dan sempurna maka bagian-bagian pekerjaan yang nyata seharusnya termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan dalam RKS maupun gambar kerja tetap dilaksanakan oleh pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.pelaksanaan dari bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan petunjuk Direksi. Dokumen Pasca Kualifikasi dan RKS merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pasal 18 P E N U T U P Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada kenyataannya diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. Menyetujui : Pengelola Teknis Dibuat oleh : Konsultan Perencana CV. Utaka Essa Konsultan MANSURI ST NIP. Mengetahui/Menyetujui : WAKA POLRES LEBONG Selaku PPTK YUZANO JAYA,BE Wkl.Direktur. AGUS DESRI SANDI.SIK.MM NIP

SYARAT-SYARAT TEKNIS

SYARAT-SYARAT TEKNIS SYARAT-SYARAT TEKNIS 1. Rencana Kerja Pasal 1 URAIAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN a. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus menyusun Rencana Kerja secara terperinci termasuk jadwal

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR LANJUTAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SD NEGERI 58 BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2010 NO A URAIAN PEKERJAAN B JUMLAH HARGA ( ) C I. PEKERJAAN PERSIAPAN II.

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT UNIT) Jl. Jend. A. Yani No. 12 Amuntai Telp/fax : 0527-62471 PENJELASAN TAMBAHAN pertanyaan : Dalam Daftar

Lebih terperinci

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH 1. UMUM A. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi : - Pekerjaan galian, - Pekerjaan Pilecap, Tie beam & Kolom. B. Pengukuran Peil (Levelling) Sebagai patokan tinggi peil (level)

Lebih terperinci

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN.. DAFTAR ISI 01. LINGKUP PEKERJAAN.. 127 02. BAHAN - BAHAN.. 127 03. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN...... 127 PT. Jasa Ferrie Pratama 126 01. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO

DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN DINAS PERHUBUNGAN DAN KOMINFO TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PEMBANGUNAN TAMBATAN PERAHU KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN VOLUME = 104,85 M 1

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan MTsN 2 Banda Aceh Lokasi : MTsN 2 Banda Aceh Tahun Anggaran : 2013 RUANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH dengan sistim KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 Proyek : Gedung

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja

KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja Pasal 1 JENIS PEKERJAAN KEMENTERIAN AGAMA MADRASAH IBTIDA YA NEGERI WALIMPONG KAB. BONE PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN Jalan Poros Palattae - Lappariaja SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN Pasal 1 : Batu Bata 1. Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran yang standar sesuai Peraturan Bahan Bangunan yang berlaku. 2. Batu bata mempunyai dimensi seperti

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) KEGIATAN PAKET LOKASI : PENAMBAHAN RUANG KELAS SEKOLAH : PEMBANGUNAN RKB SDN 017 TANDUN : KEC. TANDUN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME ( Rp ) ( Rp ) A B C D

Lebih terperinci

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 PEKERJAAN PENDAHULUAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN Lingkup Pekerjaan Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan konstruksi

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA. Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KANDANG LAKTASI TAMPUSU, MINAHASA Pasal 1 SYARAT SYARAT PELAKSANAAN Dalam melaksanakan pekerjaan pemborongan harus berpedoman kepada ketentuan yang terdapat di dalam : 1.

Lebih terperinci

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN

BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN DAFTAR ISI Halaman BAB I SYARAT SYARAT PENAWARAN... 1/7 Pasal 01 Maksud... 1/7 Pasal 02 Dokumen Pelelangan... 1/7 Pasal 03 Itikat Penawaran... 6/7 Pasal 04 Masa Berlaku Penawaran... 6/7 Pasal 05 Keabsahan

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2011 PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERPUSTAKAN DAN MOBILER SDN 004 RAMBAH LOKASI : KEC. RAMBAH KAB. ROKAN HULU HARGA SATUAN JUMLAH

Lebih terperinci

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015

OWNERS ESTIMATE. : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat. Tahun Anggaran : 2015 OWNERS ESTIMATE Kegiatan : Pembangunan Saran Pendidikan Islam pada Madrasah Pekerjaan : Pembangunan Pagar Sekolah MIN Koya Barat Lokasi Pekerjaan : Jl. Abepura 2 Koya Barat Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN.

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. METODE PELAKSANAAN I. TAHAP PERSIAPAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. Setelah penanda tanganan Surat Perjanjian Kerja dan serah terima lapangan, kontraktor

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP. ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT SEPO/SAGEA Nomor : PL.106/2/3.1/ULP/KSOP.TTE-2014 Pada hari ini Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan April tahun

Lebih terperinci

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM

SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN. Pasal 1 PENJELASAN UMUM SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN Pasal 1 PENJELASAN UMUM 1. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pemasangan Paving Blok Jalan Lingkungan. 1. Pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan : Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS

BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS BAB I SYARAT- SYARAT TEKNIS Pasal 1 S i t u a s i 1.1. Pekerjaan yang dilaksanakan terletak di Kota Cimahi. 1.2. Calon-calon pemborong wajib meneliti medan / lapangan terutama tanah, sifat tanah dan luasnya

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR 1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan rencana kerja dan syarat-syarat kerja (RKS) ini adalah : 2. Syarat - Syarat Pelaksanaan Pembangunan Saluran Drainase Kel. Mimbaan

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV MANAJEMEN PROYEK

BAB IV MANAJEMEN PROYEK 249 BAB IV MANAJEMEN PROYEK 4.1. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang bersikan nama proyek berikut penjelasaannya berupa jenis, besar dan lokasihnya,

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS Spesifikasi Teknis SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN 1. Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi : I. Perbaikan/Rehab dermaga TPI/PPI 2. Sarana bekerja dan tata cara pelaksanaan. a. Untuk kelancaran

Lebih terperinci

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMERINTAH KOTA SUKABUMI UPT UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA Jl. Cikole Dalam No. 23/29 Tel (0266) 6250991 Pesawat 129, Fax (0266) 215349 - Kota Sukabumi Email : upt.pbj@sukabumikota.go.id BERITA

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Rp. Rp. Rp. I. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1 Pembersihan lapangan 2,325.78 m² 6,300.00

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI :

BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : BILL OF QUANTITY PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN FASPEL LAUT AIR BUAYA TAHAP III TERDIRI DARI : - PEMBANGUNAN UPPER STRUKTUR DERMAGA (70 x 8) M 2 = 560 M 2 - PENGADAAN DAN PEMASANGAN FENDER TYPE V400Hx2000L

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR

WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : LOKASI : WAE BOBO KEL. RANA LOBA KEC. BORONG KAB. MANGGARAI TIMUR 1 SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN Pasal 1 UMUM 1.1. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013 PRELIMINARIES Pekerjaan ini meliputi : 1. Pekerjaan pembersihan Sebelum pekerjaan ini dimulai dengan kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi pekerjaan, dari kotoran sampah, pohon dan semak belukar

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN SNI 03-6.13 PERSIAPAN I.1. 1 m3 Bongkaran beton bertulang 6.6670 Oh Pekerja @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Kepala tukang @Rp 0.00 Rp. 0.00 0.3330 Oh Mandor @Rp 0.00 Rp. 0.00 Alat

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan adalah keputusan untuk waktu yang akan datang, apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan. Sekalipun waktu yang akan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA

Lebih terperinci

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 0 Jl. KH. Agus Salim Kota Baru (07) 7 Jambi 68 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) Nomor : 0/PAN/DINKES/0 KEGIATAN

Lebih terperinci

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN II. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBERSIHAN a. Lokasi kegiatan harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak, sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari bangunan

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA VIII.1 Umum Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan mulai dari perencanaan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN Yang dimaksud dengan Lingkup pekerjaan adalah selesainya satu jenis pekerjaan secara menyeluruh hingga berfungsi sempurna, yang secara umum meliputi : 1. PERBAIKAN

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6-1 BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun jenis dan

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN : PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA OPERASIONAL KPHL DAN KPHP (DAK DAN PENDAMPING : PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

SEMULA BILL OF QUANTYTI (BQ)

SEMULA BILL OF QUANTYTI (BQ) Bersama ini kami sampaikan kepada Penyedia Barang Dan Jasa yang akan dan telah mendaptar pada Pekerjaan Renovasi/Pengembangan gedung rektorat IAIN Bengkulu ada penambahan volume pekerjaan pada BQ Nomor

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

Menjaga lapangan dari orang-orang yang tidak berkepentingan, untuk itu diperlukan pagar pembatas.

Menjaga lapangan dari orang-orang yang tidak berkepentingan, untuk itu diperlukan pagar pembatas. METODE PELAKSANAAN A. PEKERJAAN PERSIAPAN Sebelum pekerjaan dimulai akan dilakukan pembersihan lapangan sebagaimana mestinya dengan membuang semua sampah ke penampungan dan mengatur persiapan area kerja.

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Karakteristik beton adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Karakteristik beton adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beton Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan

Lebih terperinci

Revisi SNI T C. Daftar isi

Revisi SNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan ( RKB ) TAHUN ANGGARAN 2016 yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.. Perincian bagian dan jenis pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga

Lebih terperinci

BILL of QUANTITY (BQ) RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )

BILL of QUANTITY (BQ) RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) BILL of QUANTITY (BQ) RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) PROGRAM : KEGIATAN : PEKERJAAN : Penambahan Ruang Kelas Baru 5 (Lima) RUANG KELAS SDN NO. 167/X GERAGAI LOKASI : SDN NO. 167/X GERAGAI KAB. TANJAB TIMUR

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pekerjaan mencakupi pembuatan drainase pasangan batu, pembuatan cor beton bertulang plat drainase dan timbunan bahu jalan.

SPESIFIKASI TEKNIS. Pekerjaan mencakupi pembuatan drainase pasangan batu, pembuatan cor beton bertulang plat drainase dan timbunan bahu jalan. SPESIFIKASI TEKNIS A. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan mencakupi pembuatan drainase pasangan batu, pembuatan cor beton bertulang plat drainase dan timbunan bahu jalan. B. STANDAR/SPESIFIKASI TEKNIS UMUM PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON - INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN. PEKERJAAN Pembangunan TPA Lapadde Kota Parepare

METODE PELAKSANAAN. PEKERJAAN Pembangunan TPA Lapadde Kota Parepare METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Pembangunan TPA Lapadde Kota Parepare PEKERJAAN PERSIAPAN Mengadakan pengukuran kembali lokasi pekerjaan dan memeriksa gambar rencana sesuai dengan keadaan berdasarkan hasil

Lebih terperinci

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI DENGAN BAHAN TAMBAH ZEOLIT MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : Andika

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH.

METODE PELAKSANAAN D.I. BONDUKUH. METODE PELAKSANAAN Kegiatan : Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Kabupaten Karanganyar Tahun Anggaran 2016 Pekerjaan : Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. BONDUKUH. Lokasi : Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso. Target

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan yang menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN DAFTAR ISI 01. PENGECATAN SECARA UMUM 77 02. PENGECATAN LANGIT-LANGIT GYPSUM. 80 03. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT DAN DINDING BETON EXPOSE. 81 04. PENGECATAN DINDING.. 82 05. PENGECATAN BESI. 84 06. PEKERJAAN

Lebih terperinci