BAB III PENYAJIAN DATA. A. Deskripsi Subyek, Objek dan Wilayah Penelitian. 1. Iklan ARB Versi Petani Pahlawan Bangsa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENYAJIAN DATA. A. Deskripsi Subyek, Objek dan Wilayah Penelitian. 1. Iklan ARB Versi Petani Pahlawan Bangsa"

Transkripsi

1 54 BAB III PENYAJIAN DATA A. Deskripsi Subyek, Objek dan Wilayah Penelitian 1. Iklan ARB Versi Petani Pahlawan Bangsa Iklan ARB versi petani pahlawan bangsa ini adalah sebuah iklan politik dari partai (golongan karya) Golkar. Sedangkan ARB adalah nama Aburizal Bakrie yang menjabat sebagai ketua umum partai Golkar. Di dalam iklan ini ARB sebagai ketua umum partai Golkar menjadi tokoh utama dalam iklan tersebut. ARB memberikan motivasi dan memberi arahan kepada para petani. Selain itu ARB dalam iklan tersebut juga terlihat sangat akrab dengan para petani. ARB juga terlihat merangkul petani baik perempuan maupun laki-laki. Dalam iklan ARB ini juga terdapat para petani yang sedang memanen padi dengan cara tradisional. Para petani juga terlihat saat melakukan aktifitas di sawah. Selain petani melakukan aktifitas, dalam iklan tersebut terdapat petani yang sedang menggunakan atau membawa alat tradisional di sawah seperti cangkul dan singkal atau pembajak sawah dengan menggunakan sapi. Selain peduli terhadap para petani, ARB juga terlihat sangat peduli pada dunia pendidikan. Anak-anak sekolah juga terlihat membawa bendera merah putih dengan ukuran kecil dalam iklan tersebut. Selain membawa bendera, anak-anak juga terlihat sedang memainkan musik 54

2 55 angklung. Anak-anak sekolah juga terlihat bersama tokoh utama ARB dalam acara penyerahan hadiah dan pemberian bantuan. Narasi yang ada pada iklan tersebut juga tertujukan untuk para petani. Yang mana petani dalam masa pemerintahannya nanti harus lebih baik lagi. ARB juga meyakinkan pada para petani bahwa anak mereka nantinya mendapatkan sekolah gratis hingga SMA. ARB juga memuji petani sebagai pahlawan bangsa karena jika tidak ada petani, maka tidak ada padi dan rakyat Indonesia akan kelaparan. Jadi dalam iklan tersebut disebutkan bahwa petani adalah pahlawan bangsa. Jadi iklan yang berdurasi 60 detik ini berisi tentang ajakan dari ARB kepada para petani untuk memilihnya. Dalam iklan tersebut ARB ingin mensejahterakan para petani. ARB juga ingin anak petani nantinya bisa sekolah minimal sampai SMA secara gratis. 2. Subyek Penelitian Subjek penelitian adalah mendeskripsikan media yang dijadikan studi analisa dalam penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis scene dalam iklan ARB versi petani pahlawan bangsa untuk di analisis. Di dalam scene tersebut berupa gambar yang mengandung pesan semiotik. Scene atau adegan adalah kejadian yang berlangsung di suatu tempat dalam satu waktu. Jadi satu scene dapat terdiri dari beberapa shot

3 56 artinya untuk mendapatkan gambaran dari sebuah scene, adegan-adegan dalam scene dapat dipecah-pecah menjadi beberapa shot. 40 Selain scene peneliti juga menganalisis narasi dalam iklan tersebut. Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraph dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Dalam iklan ARB versi petani pahlawan bangsa ada beberapa gambar dan narasi yang mempunyai atau mengandung pesan semiotik yang akan di analisis oleh peneliti. Salah satunya adalah pakaian warna putih yang digunakan oleh ARB sebagai ketua umum partai Golkar. Padi yang juga terdapat didalam symbol partai Golkar itu sendiri. Selain itu peneliti juga menganalisis berdasarkan tayangan, make up, gesture, ekspresi, kerja kamera, editing dll. 3. Objek Penelitian Iklan sebagai sebuah teks adalah sistem tanda terorganisir menurut kode-kode yang merefleksikan nilai-nilai tertentu, sikap dan juga keyakinan tertentu. Setiap pesan dalam iklan dua tingkatan makna yang dinyatakan secara eksplisit di permukaan dan makna yang dkemukakan secara implisit di balik permukaan iklan. Dengan demikian, semiotika menjadi metode yang sesuai untuk mengetahui kontruksi makna yang terjadi dalam iklan dengan menekankan peran sistem tanda dengan konstruksi realitas, maka melaui semiotika ideologi-ideologi di balik iklan bisa dibongkar di akses pada tanggal 21 Mei 2014

4 57 Sedangkan definisi Saussure menurut Umberto Eco, lebih penting dan lebih berhasil meningkatkan kesadaran semiotik. Menurut Saussure tanda mempunyai dua entitas, yaitu Signifer dan Signifed atau Wahana Tanda dan Makna atau Penada dan Petanda. Signifer adalah bunyi yang bermakna atau coretan yang bermakna (aspek material), yakni apa yang dikatakan dan apa yang ditulis atau dibaca. Signified adalah gambaran mental, yakni pikiran atau konsep aspek mental dan bahasa. Hubungan antara keberadaan fisik tanda dan konsep mental tersebut dinamakan Signification. Dengan kata lain Signification adalah upaya dalam memberi makna terhadap dunia. Menurut perspektif Ferdinand De Saussur bahwa salah satu karakteristik dari simbol adalah bahwa simbol tak pernah arbitrer. Hal ini karena ada ketidak sempurnaan ikatan alamiah antara penanda dan petanda. Sedangkan tanda menurut Saussure ada hubungan antara penanda dan petanda dan seakan-akan bersifat arbitrer, hubungan kejahatan sangat berpengaruh terhadap pemahaman kita. Dalam wawasan Pierce, tanda (sign) terdiri atas ikon (icon), indeks (index), dan symbol (symbol) Berger, 2000b, Tanda-Tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer (Yogyakarta ; Tiara Wacana) hlm 23

5 58 B. Deskripsi Data Penelitian 1. Profil Iklan Iklan ARB versi petani pahlawan bangsa adalah sebuah iklan politik dari partai Golkar yang berdurasi 60 detik. Sejak di deklarasinya menjadi calon presiden dari partai Golkar iklan ARB tersebut secara sistematis muncul di televisi swasta miliknya. Melalui iklan tersebut ARB secara langsung ingin menyapa para petani. Melalui iklan tersebut, ARB berusaha untuk membentuk kembali citra, pamor dan opini publik tentang dirinya. Dengan adanya iklan tersebut maka diharapkan agar pamor atau citra dan elektabilitas ARB menaik dan jumlah masyarakat yang memilih dia aebagai presiden akan bertambah. Aburizal Bakrie atau ARB sebagai tokoh utama dalam iklan ARB versi petani pahlawan bangsa. Gambar 3.1 Aburizal Bakrie ketua umum partai Golkar

6 59 Tokoh utama Aburizal Bakrie dalam iklan ini terlahir di Jakarta pada 15 November 1946 lalu. Aburizal Bakrie adalah Alumni Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) lulus pada tahun 1973, Aburizal Bakrie memimpin Kelompok Usaha Bakrie pada 1992 hingga tahun Tanda dan Makna Dalam Iklan ARB Dalam iklan ini Aburizal Bakrie atau ARB adalah sebagai tokoh utama. Masyarakat petani beserta anak-anak yang masih sekolah juga ikut berperan dalam iklan tersebut. Hal ini dikarenakan iklan ini ditujukan kepada masyarakat khususnya para petani, sehingga pastinya dalam iklan ini terdapat makna yang berupa gambar dan suara oleh pemain dalam iklan tersebut, sehingga iklan tersebut dapat memotivasi para masyarakat dan petani khususnya untuk memilih tokoh tersebut. Supaya dapat diketahui tentang data primer dalam pengungkapan makna yaitu menyajikan dengan melalui analisis semiotik sebagaimana penelitian yang pernah dilakukan oleh Ferdinand De Saussure untuk menangkap makna iklan. Menurut Saussure, tanda terdiri dari bunyibunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified. Scene adalah bagian dari rangkaian animasi yang dapat berupa teks atau gambar yang terdiri dari beberapa frame. Pengertian sebuah scene adalah sebuah adegan yang terjadi dalam suatu lokasi yang sama, pada saat yang juga sama.

7 60 Misalnya adegan di sebuah kantin sekolah. Maka sepanjang adegan-adegan yang berlangsung dalam kantin tersebut berlangsung dalam saat yang sama, maka adegan itu dikelompokkan dalam sebuah scene. Namun posisi pengambilan gambar dalam kantin tersebut boleh saja berpindah-pindah, asal masih dalam lingkungan kantin tersebut. Artinya boleh saja sebuah scene terdiri dari lebih dari shot atau sudut pengambilan gambar. Jadi satu scene dapat terdiri dari beberapa shot artinya untuk mendapatkan gambaran dari sebuah scene, adegan-adegan dalam scene dapat dipecah-pecah menjadi beberapa shot. 42 Berdasarkan dari unit analisis, maka peneliti akan melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu melakukan analisis tanda yang berupa audio visual dengan teori Ferdinand De Sausure dalam bentuk scene beberapa gambar. Saussure meletakkan tanda dalam kontek komunikasi manusia dengan melakukan pemilahan dengan melakukan apa yang disebut signifier (penanda) dan signified (petanda). Signifier sebagai bunyi atau coretan bermakna, sedangkan signified adalah gambaran mental atau konsep mental sesuatu dari signifier. Hubungan antara keberadaan fisik tanda dan konsep mental tersebut dinamakan signification. Dengan kata lain signification adalah upaya memberi makna terhadap dunia di akses pada tanggal 21 Mei 2014

8 61 Tabel 3.1 Gambar Scene 1 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar padi dengan teks di bawah yang bertuliskan ARB menyapa petani Gambar padi yang bergoyang Padi karena terkena angin Pada makan signifier (penanda) menunjukkan tampilan padi Pada makan signified (petanda) menggambarkan tanaman padi yang sudah mulai berisi atau berbuah. Signification atau makna yang disampaikan oleh gambar diatas adalah sebuah tanaman padi. Tanaman padi sendiri adalah identitas seorang petani. Padi juga simbol dari lambang partai GOLKAR. Makna padi dalam logo GOLKAR tersebut adalah kesejahteraan sosial untuk rakyat Indonesia. Artinya jika padi bisa dikelola dengan baik maka rakyat Indonesia akan sejahtera. Lambang Partai Golkar berupa pohon beringin yang dikelilingi untaian padi dan kapas dalam perisai segi lima, dengan pita bertuliskan GOLONGAN KARYA di bagian bawahnya. Selain identitas seorang petani, padi juga merupakan bagian dari partai GOLKAR sendiri.

9 62 Tabel 3.2 Gambar Scene 2 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar para petani laki-laki maupun perempuan dengan teks di bawah yang bertuliskan kabupaten sukoharjo Para petani tertawa dan gembira jawa tengah Para petani sangat gembira bahkan tertawa saat mendengarkan pidato. Narasi sekarang itu gabah kering giling itu piro, piro itu bahasa kasar, bahasa alusnya apa yaa...(pinten) pinten, nah pinten.. Pada makan signifier (penanda) menunjukkan tampilan seorang petani yang gembira. Pada makan signified (petanda) menggambarkan petani di kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah sedang mendengarkan pidato ARB sampai tertawa dan sangat senang. Para petani juga menanggapi pertanyaan secara serentak yang disampaikan oleh Aburizal Bakrie atau ARB. Signification atau makna yang disampaikan oleh gambar iklan tersebut adalah petani di kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah sangat gembira dan tersenyum ketika ARB berpidato tentang petani. Petani tersebut mempercayakan kepada ARB untuk bisa mengubah hidup mereka

10 63 lebih sejahtera. Para petani juga sangat merasa senang nantinya akan bisa sejahtera bersama ARB. ARB dinailai sangat dekat dengan masyarakat karena sikap yang peduli dan mau mendekati rakyat. Tabel 3.3 Gambar Scene 3 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar ARB memakai baju warna putih dengan teks di bawah yang bertuliskan Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar Berpidato Narasi gabah kering giling iku pinten pak? Pada makan signifier (penanda) menunjukkan gambar Aburizal Bakrie yang sedang berpidato. Pada makan signified (petanda) menggambarkan ARB yang sedang berpidato dengan membawa baju warna putih dan bertuliskan ARB di depannya. Selain itu di gambar tersebut juga terdapat teks berwarna putih di bawah yang bertuliskan Aburizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar. Signification atau makna yang disampaikan oleh iklan tersebut adalah baju putih yang dipakai ARB mempunyai makna sendiri. Warna putih dalam logo GOLKAR sendiri memiliki arti kesucian. Kesucian

11 64 dalam iklan ini sendiri mempunyai makna bahwa Aburizal Bakrie bersih dari hatinya sendiri ingin mensejahterakan petani. ARB ingin menunjukkan kepada petani bahwa dirinya murni dari hatinya sendiri ingin memperjuangkan nasib para petani. Tabel 3.4 Gambar Scene 4 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar petani lakilaki dan wanita yang sedang memanen padi di sawah dan melakukan aktivitas di sawah. memanen padi Petani yang sedang membawa cangkul Narasi para petani itu adalah para pahlawan-pahlawan bangsa, kalau tidak ada petani mau makan nasi darimana? Pada makan signifier (penanda) menunjukkan para petani yang sedang panen padi. Pada makan signified (petanda) menggambarkan para petani yang sedang memanen padi. Ibu-ibu petani juga terlihat sedang merontokkan padi. Seorang petani juga terlihat membawa cangkul yang sedang berjalan di pinggir sawah. Signification atau makna yang disampaikan oleh iklan diatas adalah seorang ibu yang sedang merontokkan padi dengan cara tradisional. Cara yang dilakukan secara tradisional itu memiliki arti bahwa para petani

12 65 saat ini masih memanen menggunakan cara yang sangat susah dan lama. Harapan ARB sendiri dalam iklan ini agar para petani yang akan datang sudah melakukan panen padi secara modern. Seorang petani yang membawa cangkul juga memiliki arti. Cangkul adalah alat yang dipakai petani untuk mencangkul disawah. Hari esok ARB berharap agar alat-alat petani sudah mulai modern dan akan mempermudah seorang petani untuk mengerjakan sawahnya. Tabel 3.5 Gambar Scene 5 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar para anakanak sekolah mulai dari sekolah dasar hingga SMA. Di dalam gambar terdapat anak sekolah yang membawa angklung, bendera dan terdapat ARB yang memberikan hadiah kepada anak sekolah. Narasi Anak-anak petani nantinya harus bisa sekolah paling tidak sampai kelas 3 SMA, Jadi sekolah 12 tahun itu kita buat secara gratis. Pada makan signifier (penanda) menunjukkan gambar anak-anak sekolah.

13 66 Pada makan signified (petanda) menggambarkan anak-anak sekolah yang sedang memainkan alat musik tradisional. Anak-anak sekolah juga terlihat sedang membawa bendera merah putih berukuran kecil. Aburizal Bakrie juga terlihat sedang memberi hadiah kepada anak sekolah. Signification atau makna yang disampaikan oleh iklan ini adalah sosok ARB yang peduli kepada anak-anak petani yang akan datang. Anak-anak yang sedang membawa bendera merah putih juga memiliki arti sebagai identitas anak atau generasi penerus bangsa Indonesia. Angklung yang dipakai anak-anak sekolah juga mempunyai arti untuk mencintai dan mempelajari budaya Indonesia. Hadiah yang diberikan ARB kepada siswa SMA juga memiliki arti bahwa ARB akan selalu memperhatikan seorang siswa yang berprestasi. ARB juga juga akan mempermudah anak-anak petani untuk sekolah. Tabel 3.6 Gambar Scene 6 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar berwarna hitam yang bertuliskan hari esok harus lebih baik dari hari ini yang berwarna putih

14 67 Narasi hari esok harus lebih baik dari hari ini Pada makan signifier (penanda) menunjukkan tulisan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Pada makan signified (petanda) menggambarkan background berwarna hitam yang bertuliskan hari esok harus lebih baik dari hari ini yang berwarna putih. Signification atau makna yang disampaikan oleh gambar tersebut adalah warna hitam dan putih. Warna hitam mempunyai makna memberi perlindungan dan serius, sedangkan warna putih mempunyai makna bersih, kebaikan dan kemurnian. Kemurnian dari hati ARB ingin memberikan perlindungan dan serius untuk memberikan nasib petani yang lebih baik di hari esok. Tabel 3.7 Gambar Scene 7 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar para petani yang menggendong anakanaknya dan para petani yang sudah lanjut usia. petani menggendong anak Narasi Insya Allah nantinya para petani makin lama makin mendapat perhatian

15 68 Pada makan signifier (penanda) menunjukkan petani menggendong anak. Pada makan signified (petanda) menggambarkan seorang petani yang sedang menggendong anaknya. Petani tersebut menggunakan capil dan seorang anak tersebut membawa topi hitam. Signification atau makna yang disampaikan oleh petani yang menggendong anaknya juga memiliki arti. Bahwasanya para petani ingin anak mereka juga diperhatikan. Menggendong anak juga memiliki arti member kasih sayang pada anak. Didalam narasi makin lama makin mendapatkan perhatian terdapat makna bahwa dalam gambar yang ditampilkan saat itu adalah petani yang sudah tua tetapi masih belum mendapatkan perhatian. Sehingga dalam narasi tersebut ARB atau Aburizal Bakrie ingin memperhatikan nasib para petani. Selain itu ARB juga akan member perlindungan terhadap anakanak. Tabel 3.8 Gambar Scene 8 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar hitam dan bertuliskan jangan lupakan nasib petani yang berwarna putih.

16 69 Narasi Jangan lupakan nasib petani Pada makan signifier (penanda) menunjukkan jangan lupakan nasib petani. Pada makan signified (petanda) menggambarkan background warna hitam, kemudian terdapat teks jangan lupakan nasib petani. Signification atau makna yang disampaikan oleh gambar tesebut adalah warna hitam dan kalimat jangan lupakan nasib petani yang berwarna putih. Warna dalam gambar tersebut juga memiliki makna untuk para petani dan untuk ARB sebagai ketua umum partai GOLKAR. Hitam dalam gambar ini mempunyai arti yang positif yaitu perlindungan. Sedangkan teks warna putih memberikan pesan jangan lupakan nasib para petani. Sehingga dalam gambar iklan tersebut mempunyai makna untuk memberi perlindungan kepada petani. Sehingga gambar tersebut mempunyai pesan bahwa ARB akan memberi perlindungan untuk para petani.

17 70 Tabel 3.9 Gambar Scene 9 1. Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar para petani yang melambaikan tangannya Petani juga sedang membawa kerbau. petani melambaikan tangan Gambar seorang petani yang memakai kaos golkar dan bertuliskan ARB yang melambaikan tangannya Narasi mereka adalah pahlawan kehidupan Pada makan signifier (penanda) menunjukkan petani melambaikan tangan. Pada makan signified (petanda) menggambarkan para petani yang melambaikan tangan kanan. Petani juga melambaikan dengan kelima jarinya. Kaos berwarna kuning juga dipakai petani saat melambaikan tangan. Signification atau makna yang disampaikan oleh lambaian tangan dan lima jari melambai. Lambaian tangan merupakan ucapan terima kasih. Jadi dalam gambar tersebut petani berterima kasih kepada ARB. Lima jari yang dilambaikan juga memiliki makna.

18 71 Lima jari bisa bermakna segi lima yang mana merupakan bangun yang terbentuk dari lima sisi yang sama. Dalam makna logo GOLKAR sendiri segi lima melambangkan ideology partai, yakni pancasila. Tabel 3.10 Gambar Scene Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar ARB bersama masyarakat dan terdapat teks di bawah yang bertuliskan membuka harapan merangkul semua. Narasi ARB, membuka harapan merangkul semua...okeee Pada makan signifier (penanda) menunjukkan tampilan ARB sedang merangkul para petani. Pada makan signified (petanda) menggambarkan ARB yang sedang merangkul para petani laki-laki maupun perempuan. Dalam gambar tersebut juga diperkuat teks warna putih di bawah yang bertuliskan membuka harapan merangkul semua. Signification atau makna yang disampaikan oleh iklan ARB di atas adalah ARB ketika merangkul para petani. Merangkul sendiri memiliki arti mengayomi, memberi kasih sayang dan kebersamaan. ARB

19 72 akan selalu mengayomi para petani dan member mereka ksih sayang agar nasib mereka lebih baik lagi. Tabel 3.11 Gambar Scene Signifier (penanda) 2. Signified (petanda) Tampilan gambar warna hitam dan bertuliskan ARB Tampilan logo arb berwarna merah putih ARB Pada makan signifier (penanda) menunjukkan tampilan layar warna hitam dan tulisan ARB Pada makan signified (petanda) menggambarkan background warna hitam kemudian muncul tulisan ARB yang berwarna merah putih. Signification atau makna yang disampaikan oleh iklan ARB adalah. Background berwarna hitam yang mempunyai arti yang bermacam-macam. Hitam boleh ditakrifkan sebagai kesan penglihatan yang dialami sewaktu tiada cahaya nampak tiba di mata. Oleh itu, hitam ialah lawan putih yang merupakan kesan yang dihasilkan oleh mana-mana satu gabungan cahaya warna yang sama-sama merangsangkan ketiga-tiga jenis reseptor lihat yang peka warna.

20 73 Pigmen-pigmen yang menyerap tanpa memantulkan cahaya balik ke mata "kelihatan hitam". Bagaimanapun, pigmen hitam boleh dihasilkan dari pada gabungan pelbagai pigmen yang bersama-sama menyerapkan kesemua warna. Jika ketiga-tiga pigmen warna dasar dicampurkan dengan jumlah yang sesuai, hasilnya akan memantulkan amat sedikit cahaya supaya boleh dikira sebagai "hitam". Sedangkan logo ARB berwarna merah putih memiliki makna bahwa Aburizal Bakrie menunjukkan identitasnya sebagai warga Indonesia sejati. Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan raga manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia. Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa (gula aren) dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia. Hasil dari beberapa tahap diatas, maka iklan ARB yang berupa gambar tersebut akan menghasilkan makna dan pesan serta maksut apa yang ingin disampaikan oleh iklan tersebut kepada audiens khususnya para petani. Ada beberapa unsur yang dianalisis dalam iklan televisi. Selain menganalisis audio visual, peneliti juga akan meneliti narasi ARB dalam iklan tersebut :

21 74 Narasi iklan ARB 1) sekarang itu gabah kering giling itu piro, piro itu bahasa kasar, bahasa alusnya apa yaa...(pinten) pinten, nah pinten.. 2) gabah kering giling iku pinten pak? 3) para petani itu adalah para pahlawan-pahlawan bangsa, kalau tidak ada petani mau makan nasi darimana? 4) Anak-anak petani nantinya harus bisa sekolah paling tidak sampai kelas 3 SMA, Jadi sekolah 12 tahun itu kita buat secara gratis. 5) hari esok harus lebih baik dari hari ini 6) Insya Allah nantinya para petani makin lama makin mendapat perhatian 7) Jangan lupakan nasib petani mereka adalah pahlawan kehidupan 8) membuka harapan merangkul semua... Pesan yang ingin dikesankan adalah ARB yang peduli terhadap para petani. Pasalnya untuk bisa mendekatkan diri, ARB membutuhkan jargon-jargon yang mudah diingat. Jargon dalam iklan ini adalah petani pahlawan bangsa. Pada kalimat narasi pertama sekarang itu gabah kering giling itu piro, piro itu bahasa kasar, bahasa alusnya apa yaa...(pinten) pinten, nah pinten.. Pada narasi tersebut sangat menarik karena ARB terlihat menyapa dan bertanya langsung kepada masyarakat petani. Perlu diketahui masyarakat petani di Indonesia juga berjumlah sangat banyak. Jika para petani senang dengan sosok ARB yang menyapa rakyat petani maka

22 75 kemungkinan petani tersebut akan memilih ARB karena ramah terhadap petani. Ini bermaksud untuk mengesankan agar kedekatan emosi audiens bisa lebih terbangun. Pada kalimat narasi kedua gabah kering giling iku pinten pak? Pada narasi ini hampir sama dengan narasi yang pertama tadi. Menyapa para petani dan kedekatannya dengan petani adalah kunci ARB untuk mengambil hati seorang petani agar memilihnya. Pada kalimat narasi ketiga para petani itu adalah para pahlawanpahlawan bangsa, kalau tidak ada petani mau makan nasi darimana? Pada narasi ini ARB menyanjung para petani sebagai pahlawan bangsa. Karena jasa petani maka rakyat indonesia bisa lebih mudah mendapatkan nasi. Tanpa petani rakyat kota akan kesulitan membeli beras. Pada narasi tersebut adalah sebuah sanjungan kepada petani yang bisa membuat petani lebih percaya diri dalam menjalankan pekerjaannya. Petani pastinya juga senang jika pekerjaan mereka di samakan oleh ARB sebagai pahlawan bangsa. Pada kalimat narasi keempat Anak-anak petani nantinya harus bisa sekolah paling tidak sampai kelas 3 SMA, Jadi sekolah 12 tahun itu kita buat secara gratis. Dalam narasi tersebut ARB juga mempunyai visi untuk pendidikan yang dilakukan secara gratis hingga SMA. Selain itu pangsa primer, kalo dimaknai lebih lanjut, iklan ini juga menyasar target sekunder. Yakni para pihak yang selama ini mendukung para petani, seperti aktivis. Tidak hanya itu, ARB juga menyasar kepada pedagang

23 76 kecil seperti buruh, pengayuh becak, dan profesi lain yang berada di sektor informal dan memiliki anak yang masih sekolah. Pada kalimat narasi kelima inilah yang menarik hari esok harus lebih baik dari hari ini. Seringkali kata ini kita jumpai dalam kata mutiara atau motto. Dalam iklan ini ARB mengajak pada rakyat petani agar dalam masa pemerintahannya bersama ARB menjadi lebih baik lagi dari saat ini Pada kalimat narasi keenam Insya Allah nantinya para petani makin lama makin mendapat perhatian. Dalam narasi ini ARB memberikan janji kepada petani yang mana petani makan lama akan mendapat perhatian dan akan lebih sejahtera. Pada kalimat narasi ketujuh Jangan lupakan nasib petani mereka adalah pahlawan kehidupan. Dalam narasi tersebut merupakan ajakan untuk para petani karena ARB tidak akan melupakan nasib para petani yang sebagai pahlawan bangsa. Pada kalimat narasi kedelapan membuka harapan merangkul semua kalimat ini merupakan bentuk harapan sekaligus ajakan. Logika yang dibangun pada kalimat ini adalah harapan bangsa berbanding lurus dengan kemajuan ARB. Jadi harapannya, kalau ingin bangsa ini maju, ya pilihannya memilih ARB untuk maju sebagai presiden.

BAB I PENDAHULUAN. lokal ataupun nasional yang menyebar ke pelosok nusantara. Hal itu juga. mengolah, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. lokal ataupun nasional yang menyebar ke pelosok nusantara. Hal itu juga. mengolah, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan media informasi di Indonesia memperlihatkan kemajuan yang cukup pesat. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya stasiun televisi, stasiun radio, serta majalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal

dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu ilmu yang mempelajari metode-metode penelitian 49. Metodologi berasal 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan kegiatan pengembangan wawasan keilmuan, dalam arti penelitian merupakan saran untuk pengembangan ilmu pengetahuan maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi media massa mempunyai peran yang sangat penting untuk menyampaikan berita, gambaran umum serta berbagai informasi kepada masyarakat luas.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma penelitian Penelitian ini menggunakan metodelogi kualitatif, paradigma yang penulis pilih ialah teori kritis. Penelitian kualitatif merupakan suatu strategy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau member informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Semiotika sebagai Metode Penelitian Semiotika merupakan cabang ilmu yang membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang, dikenal dengan semiologi. Semiologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dipaparkan. Dari analisis tersebut akan menghasilkan temuan-temuan

BAB IV ANALISIS DATA. dipaparkan. Dari analisis tersebut akan menghasilkan temuan-temuan BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti menampilkan analisis dari data yang telah dipaparkan. Dari analisis tersebut akan menghasilkan temuan-temuan penelitian. Pemaparan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralihnya kebiasaan masyarakat indonesia yang semula terbiasa mengolah air

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralihnya kebiasaan masyarakat indonesia yang semula terbiasa mengolah air BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Aqua Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang sangat membutuhkan informasi, untuk mendapatkan informasi itu maka dilakukan dengan cara berkomunikasi baik secara verbal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji label halal pada beberapa kemasan makanan.

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji label halal pada beberapa kemasan makanan. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotik Label Halal sebagai Simbol Komunikasi Dakwah merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Media massa sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang. Tidak dikalangan masyarakat atas saja media massa bisa diakses, akan tetapi di berbagai kalangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya.

BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni lukis merupakan bagian dari seni rupa yang objek penggambarannya bisa dilakukan pada media batu atau tembok, kertas, kanvas, dan kebanyakan pelukis memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memiliki signifikasi berkaitan dengan kajian teks media atau berita, sehingga kecenderungannya lebih bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

Semiotika, Tanda dan Makna

Semiotika, Tanda dan Makna Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Sebagian orang menyebut paradigma sebagai citra fundamental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hakikatnya manusia membutuhkan sebuah media massa untuk mendapatkan informasi terkini, wawasan maupun hiburan. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis danpendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,penelitian dilakukan dengan melihat konteks permasalahan secara utuh, dengan fokus penelitian

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga

BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI. Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga BAB 6 KESIMPULAN, REFLEKSI, DAN REKOMENDASI Bab ini akan mendiskusikan kesimpulan atas temuan, refleksi, dan juga rekomendasi bagi PKS. Di bagian temuan, akan dibahas tentang penelitian terhadap iklan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah kualitatif dengan pendekatan semiotika Barthesian. Definisi metode kualitatif menurut Strauss and

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. ParadigmaKonstruktivis Pandangan konstruktivis memelihat realitas sebagai hasil konstruksi manusia atas realitas. Konstruktivisme melihat bagaimana setiap orang pada

Lebih terperinci

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi

13Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi semiotika Modul ke: Analisis semiotik, pisau analis semiotik, metode semiotika, semiotika dan komunikasi Fakultas 13Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang anak. Di negara berkembang lebih dari 2000 anak mati setiap menitnya

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang anak. Di negara berkembang lebih dari 2000 anak mati setiap menitnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Begitu pula bagi seorang anak. Di negara berkembang lebih dari 2000 anak mati setiap menitnya hingga hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Slogan RCTI OK mungkin telah terdengar akrab ditelinga khalayak

BAB I PENDAHULUAN. Slogan RCTI OK mungkin telah terdengar akrab ditelinga khalayak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Slogan RCTI OK mungkin telah terdengar akrab ditelinga khalayak pecinta media massa televisi. Namun tidak jarang, khalayak hanya mendengar slogan tersebut tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan media massa, baik elektronik maupun cetak mengalami pertumbuhan luar biasa. Indikasinya, bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah media massa yang terus mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara

Lebih terperinci

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI Analisis Semiotika John Fiske pada Tayangan TVC Tri Always On versi Perempuan SKRIPSI Diajukan sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana peneliti hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film merupakan suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari hari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. 93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain

Lebih terperinci

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika

NIM : D2C S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip. Semiotika Nama : M. Teguh Alfianto Tugas : Semiotika (resume) NIM : D2C 307031 S1 Ilmu Komunikasi Fisip Undip Semiotika Kajian komunikasi saat ini telah membedakan dua jenis semiotikan, yakni semiotika komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. atau nonlapangan yang menggunakan pendekatan paradigma kritis dan jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dengan judul Analisis Semiotika Pidato Susilo Bambang Yudhoyono Dalam Kasus Bank Century merupakan penelitian nonkancah atau nonlapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metodologi penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah- langkah sistematik dan logis tentang pencarian data yang berkenaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Semiotika adalah ilmu yang mempelajari sederetan luar objek-objek, peristiwa-peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Alasan mengapa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara alamiah untuk memperoleh data dengan keguaan dan tujuan tertentu. Setiap penelitian yang dilakukan itu memiliki kegunaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan seharihari, film memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif ialah hanya melaporkan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Harmon ( dalam Moleong, 2004: 49 ), Paradigma adalah cara mendasar untuk persepsi berfikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perjalanannya sebagai penggerak industrialisasi, iklan bukanlah sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang digunakan karena beberapa pertimbangan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan khidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia periklanan memang telah menjadi sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sekarang ini periklanan semakin berkembang dengan pesat dan dinamis, berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah analisis semiotika dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan studi wacana media massa. Pendekatan kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, seni, lukisan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis Iklan Kampanye Partai Politik Pemilu 2009. Secara tekstual, penggunaan kosakata, gaya bahasa,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan budaya patriarki yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisa semiologi komunikasi. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti 3.1. Paradigma Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Peneliti memakai paradigma konstruksionis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti

Lebih terperinci

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda.

12Ilmu. semiotika. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom. Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda. semiotika Modul ke: Sejarah semiotika, tanda dan penanda, macam-macam semiotika, dan bahasa sebagai penanda. Fakultas 12Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA

BAB IV PENYAJIAN DATA BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1. Penyajian Data Iklan Tim-Tam 4.1.1. Iklan 1 : Iklan Tim-Tam versi Kebahagiaan Kecil Berlapis Cokelat 4.1.1.1. Breakdown per Scene Kedua iklan ini akan dibreakdown berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Instansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Instansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Instansi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat resmi berdiri pada tanggal 10 Januari 1959 dengan nama Kantor Urusan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang

BAB IV PENUTUP. Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari analisis berita di atas yang disiarkan oleh Metro Tv tentang aksi klaim yang dilakukan Tim Kemanusiaan Surya Paloh terhadap pembebasan 10 WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. logotype. Menggunakan font linkin park, font ini adalah font yang juga

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. logotype. Menggunakan font linkin park, font ini adalah font yang juga BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Logo Holiday Night Logo pada program acara Holiday Night ini merupakan jenis logotype. Menggunakan font linkin park, font ini adalah font yang juga dipakai oleh grup band terkenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Film adalah media audio visual yang memiliki peranan penting bagi perkembangan zaman di setiap negara. terlepas menjadi bahan propaganda atau tidak, terkadang sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. lagi pendekatan yang mencoba berebut nafas yaitu pendekatan Post BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Sebagai salah satu pendekatan yang baru, maka pendekatan konstruktivis (intepretatif) ini sebenarnya masih kurang besar gaungnya di bandingkan dengan pendekatan

Lebih terperinci

Silakan isi identitas Anda berikut ini. Nama : Pekerjaan : L/P : Pendidikan terakhir : Usia :

Silakan isi identitas Anda berikut ini. Nama : Pekerjaan : L/P : Pendidikan terakhir : Usia : Saya adalah mahasiswa Program Bahasa dan Sastra Indonesia yang sedang menyusun skripsi mengenai penelitian terhadap respon iklan kampanye partai politik di televisi, Bapak/Ibu/Saudara/i adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Untuk memperjelas dan memantapkan ruang lingkup permasalahan, sumber data, dan kerangka teoretis penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingua france bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir seluruh

BAB I PENDAHULUAN. lingua france bukan saja di kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek Bahasa Melayu. Sudah berabad-abad lamanya Bahasa Melayu digunakan sebagai alat komunikasi atau lingua france bukan saja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. massa yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan bisnis, organisasi non profit dan

BAB 1 PENDAHULUAN. massa yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan bisnis, organisasi non profit dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi massa melalui berbagai media massa yang dibayar oleh perusahaan-perusahaan bisnis, organisasi non profit dan individu-individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita buruh merupakan salah satu berita yang jarang dilihat dalam tayangan pemberitaan media TV. Berita buruh masih belum mendapatkan porsi yang pas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sehari-hari tidak pernah lepas dari bahasa, karena bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi satu

Lebih terperinci

LAMPIRAN : 1. Data Primer a. Analisis Teks I Luna si gadis biasa, lincah alami, rambut lurus diikat, mata bulat sambil tersenyum riang dengan memakai

LAMPIRAN : 1. Data Primer a. Analisis Teks I Luna si gadis biasa, lincah alami, rambut lurus diikat, mata bulat sambil tersenyum riang dengan memakai LAMPIRAN : 1. Data Primer a. Analisis Teks I Luna si gadis biasa, lincah alami, rambut lurus diikat, mata bulat sambil tersenyum riang dengan memakai baju putih panjang tertutup. Ringkas cerita Luna menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

Lebih terperinci

KONSTRUKSI MARKETING POLITIK JOKO WIDODO MELALUI IKLAN KOMERSIAL

KONSTRUKSI MARKETING POLITIK JOKO WIDODO MELALUI IKLAN KOMERSIAL KONSTRUKSI MARKETING POLITIK JOKO WIDODO MELALUI IKLAN KOMERSIAL (Analisis Semiotika Pada Iklan Bintang Toedjoe Masuk Angin Versi Kw2 dan Pemilu) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan televisi pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pemasang iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya, pengiklan juga ingin

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat interpretatif yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung secara menyeluruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semiotika John Fiske karena dirasakan cocok dengan apa yang akan peneliti teliti.

BAB III METODE PENELITIAN. semiotika John Fiske karena dirasakan cocok dengan apa yang akan peneliti teliti. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan analisis semiotika John Fiske karena dirasakan cocok dengan apa yang akan peneliti teliti. John

Lebih terperinci

PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA

PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA PEMALSUAN TANDA SEBAGAI FENOMENA SEMIOTIKA BUDAYA Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni - Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah

Lebih terperinci

GAMBARAN MASYARAKAT KELAS SOSIAL BAWAH PADA VIDEO KLIP GRUP BAND D BAGINDAS YANG BERJUDUL C.I.N.T.A, EMPAT MATA, DAN APA YANG TERJADI

GAMBARAN MASYARAKAT KELAS SOSIAL BAWAH PADA VIDEO KLIP GRUP BAND D BAGINDAS YANG BERJUDUL C.I.N.T.A, EMPAT MATA, DAN APA YANG TERJADI GAMBARAN MASYARAKAT KELAS SOSIAL BAWAH PADA VIDEO KLIP GRUP BAND D BAGINDAS YANG BERJUDUL C.I.N.T.A, EMPAT MATA, DAN APA YANG TERJADI Oleh: Novi Seliyana (070915066) ABSTRAK Penelitian Gambaran Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Paradigma Penelitian Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk dari hasil konstruksi. Karenanya, konsentrasi

Lebih terperinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kritis Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana media dan pada akhirnya informasi yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS OBJEK

BAB III ANALISIS OBJEK BAB III ANALISIS OBJEK 3.1 Objek atau Subjek Penelitian 3.1.1 Iklan Rokok Djarum 76 Rokok Djarum 76 merupakan merek rokok yang terkenal di Indonesia, diberi nama Djarum 76 karena diperkenalkan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa pada prinsipnya merupakan alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium, merupakan makhuk yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Simbol kecantikan dalam iklan Vaseline Body Serum. kemudian muncul suatu ideologi. 1

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Simbol kecantikan dalam iklan Vaseline Body Serum. kemudian muncul suatu ideologi. 1 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Simbol kecantikan dalam iklan Vaseline Body Serum Iklan sebagai sebuah teks adalah sistem tanda yang terorganisir menurut kode-kode yang merefleksikan nilai-nilai,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat, atau dalam arti sempitnya disebut sebagai kesenian rakyat. Coseteng dan Nemenzo (Jahi 2003: 29) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa simbol dan tanda-tanda dalam

Lebih terperinci

PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016

PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016 PEMAKNAAN KARIKATUR OOM PASIKOM PADA HARIAN KOMPAS EDISI 10 SEPTEMBER 2016 I Wayan Nuriarta Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain-Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memakai paradigma dari salah satu penelitian kualitatif yaitu teori kritis (critical theory). Teori kritis memandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang ketat pada era globalisasi saat ini membuat para produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perhelatan akbar pemilihan kepala daerah hingga pemilihan presiden di Indonesia setiap calon pasangan yang maju menggunakan berbagai cara untuk membangun image

Lebih terperinci