Anggun P. Anik, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Anggun P. Anik, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban."

Transkripsi

1 EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI Oleh: Anggun Putri Anik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Akuntansi pertanggungjawaban adalah tindakan yang diambil oleh manajer guna memastikan bahwa hasil aktual sejalan dengan hasil yang direncanakan, untuk mengendalikan sebuah perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban, mengevaluasi efisiensi pengendalian biaya, dan mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam menunjang efisiensi pengendalian biaya produksi pada CV. Anugerah Genteng Manado. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian diketahui bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan belum memadai karena belum ada penggolongan biaya dan pemberian kode rekening. Suatu penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat dikatakan memadai jika telah memenuhi syarat dan karakteristik akuntansi pertanggungjawaban. Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya ABSTRACT Accounting responsibility is an action which taken by managers in order to ensure that the actual planned, in line with the result to control a firm. The purpose of this study is to explain about accounting responsibility action, cost control efficiency evaluating, and to known accounting responsibility advantage to support product cost control efficiency at CV. Anugerah Genteng Manado. This research use qualitative approach with descriptive analysis method. The result of this study that be knowed that accounting responsibility applied at this company is not good enough because not including cost classification and account code giving. The application of responsibility accounting can be said enough if the qualifications and characteristics of responsibility accounting have been fulfilled. Keywords: responsibility accounting, budget, cost control Jurnal EMBA 1667

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Era globalisasi saat ini pertumbuhan dan persaingan badan usaha semakin meningkat, sehingga perusahaan harus mencari metode pengendalian agar usaha yang dijalankan dapat berkembang. Pengendalian terhadap biaya-biaya yang akan dikeluarkan dan mengurangi biaya-biaya yang tidak efektif dalam kegiatannya. Perusahaan perlu menerapkan akuntansi pertanggungjawaban guna menunjang pengendalian biaya. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan pengendalian biaya dalam perusahaan bermanfaat untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk mengendalikan tanggungjawab tiap unit kerja atau departemen yang disebut pusat pertanggungjawaban. Dibentuknya pusatpusat pertanggungjawaban diharapkan manajer dapat menilai tanggungjawab dan mengukur prestasi para anggotanya secara objektif atas tugas yang didelegasikan kepadanya. Hal ini akan membantu manajemen dalam mengambil keputusan atas pengendalian biaya-biaya yang ada sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengendalian yang dilakukan oleh manajemen merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen untuk menilai tanggungjawab tiap unit kerja atas hasil pekerjaan yang didelegasikan kepadanya, yaitu melalui pengendalian atas investasi yang dilakukan, biaya yang dikeluarkan, dan pendapatan serta laba yang dihasilkan dari tiap-tiap unit kerja yang bersangkutan. CV. Anugerah Genteng Manado merupakan salah satu perusahaan swasta di Manado yang sedang berkembang bergerak di bidang industri. Biaya-biaya yang dianggarkan perusahaan selama proses produksi haruslah dialokasikan dan dihitung dengan baik. Tuntutan untuk melakukan kegiatan operasional secara efisien dan efektif semakin besar sehingga perlu ada pengawasan dan pengelolaan atas berbagai biaya operasional serta investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk mengendalikan biaya produksi maka diterapkan akuntansi pertanggungjawaban yang diharapkan dapat menjadi alat ukur dalam menjalankan proses produksi. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk memberikan penjelasan tentang pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban, mengevaluasi efisiensi pengendalian biaya, dan mengetahui peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam menunjang efisiensi pengendalian biaya produksi pada CV. Anugerah Genteng Manado. TINJAUAN PUSTAKA Akuntansi Pertanggungjawaban Sumarsan (2010:81) mendefinisikan akuntansi pertanggungjawaban sebagai setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan dalam unit kerjanya. Simamora (2012:51) menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah bentuk akuntansi khusus yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja keuangan segmen bisnis yang mensyaratkan setiap manajer berpartisipasi dalam penyusunan rencana finansial untuk menyediakan laporan kinerja tepat waktu. Sedangkan, Hansen dan Mowen (2009:229) mengemukakan akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui empat elemen penting, yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja atau benchmarking, pengevaluasian kinerja, dan pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggungjawaban bertujuan mempengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama. Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2004:186) menyatakan akuntansi pertanggungjawaban mempunyai 4 (empat) karakteristik, yaitu: 1. Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban. 2. Adanya standar yang ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja. 3. Kinerja manajer/perusahaan diukur dengan membandingkan realisasi dan anggaran. 4. Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi Jurnal EMBA

3 Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban Soekarno (2002:35) menyatakan akuntansi pertanggungjawaban bermanfaat agar mutu berbagai keputusan lebih baik, berkurangnya beban manajemen puncak, pendelegasian wewenang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan inovasi dan kreativitasnya. Pusat Pertanggungjawaban Mahsun (2006:37) mengemukakan pusat pertanggungjawaban merupakan bagian paling kompeten untuk menyiapkan anggaran karena merekalah yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan aktifitas pelayanan masyarakat. Dinyatakan Hansen dan Mowen (2009:560) bahwa pusat pertanggungjawaban (responsibility center) merupakan suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu. Sedangkan Sugiri (2009:180) menjelaskan untuk tujuan evaluasi kinerja keuangan, pusat-pusat pertanggungjawaban diklasifikasikan menjadi pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban Anthony dan Govindarajan (2005:229) menjelaskan ada empat jenis pusat pertanggungjawaban, digolongkan menurut sifat input dan/atau output moneter yang diukur untuk tujuan pengendalian, yaitu: 1. Pusat Pendapatan 2. Pusat Biaya 3. Pusat Laba 4. Pusat Investasi Syarat- syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2004:165) menyatakan untuk dapat diterapkannya sistem akuntansi pertanggungjawaban terdapat lima syarat, yaitu: 1. Struktur organisasi yang menetapkan secara tegas wewenang dan tanggung jawab tiap tingkatan manajemen. 2. Anggaran biaya yang disusun untuk tiap tingkatan manajemen. 3. Penggolongan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya (controllability) biaya oleh manajemen tertentu dalam operasi. 4. Terdapatnya susunan kode rekening perusahaan yang dikaitkan dengan kewenangan pengendalian pusat pertanggungjawaban. 5. Sistem pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggung jawab (responsibility reporting). Pengendalian Biaya Produksi Daljono (2009:13) menyatakan biaya merupakan suatu pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan keuntungan/manfaat pada saat ini atau masa yang akan datang. Hansen dan Mowen (2009:554) menjelaskan biaya produksi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Mardiasmo mengemukakan (2002:3) pengendalian biaya pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan monitoring dan evaluasi secara terus-menerus serta membandingkan antara anggaran biaya dan realisasinya. Matz, et al (2001:116) menyatakan pengendalian biaya adalah tindakan yang dilakukan untuk mengarahkan aktivitas agar tidak menyimpang dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dalam suatu proses produksi. Supriyanto (2001:295) mengemukakan tujuan pengendalian biaya produksi adalah untuk memperoleh jumlah produksi atau hasil yang sebesar-besarnya dengan kualitas yang dikehendaki, dari pemakaian sejumlah bahan tertentu, tenaga kerja, usaha, atau fasilitas dengan memperoleh hasil yang sebaikbaiknya dengan biaya yang sekecil mungkin dalam kondisi yang ada. Penelitian Terdahulu Sianipar (2004), melakukan evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Sistem Pengawasan Manajemen Terhadap Biaya Operasional Pada PT Kereta Api. Penelitian ini mengenai penggunaan sistem akuntansi pertanggungjawaban untuk tujuan pengawasan kinerja manajemen terhadap biaya operasional pada PT Kereta Api. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan anggaran digunakan perusahaan sebagai perbandingan realisasi yang terjadi. Jurnal EMBA 1669

4 Tesanolika (2010), melakukan analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Manajemen pada PT. SS Utama Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang selama ini diterapkan oleh PT. SS Utama Surabaya dan memperolah gambaran dan pemahaman yang mendalam tentang akuntansi pertanggungjawaban sebagai alat untuk menilai efektifitas dan efisiensi kinerja manajemen. Hasil penelitian menunjukkan peranan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. SS Utama masih kurang memadai, sehingga dalam melakukan kinerja manajer produksi belum efektif dan efisien. Adharawati (2010), melakukan analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Anggaran sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PT. PELNI. Tujuan penelitian adalah melakukan riset mengenai penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam mencapai pengendalian biaya. Hasil penelitian menyatakan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Pelni belum memadai untuk digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam mengendalikan biaya, karena analisis terhadap penyimpangan biaya belum dilakukan. Dalam penelitian yang dibuat sekarang, berjudul: Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Anggaran sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi pada CV. Anugerah Genteng Manado. Perbedaan penelitian sebelumnya mengenai kinerja manajer dan pada keseluruhan pusat biaya, sedangkan pada penelitian ini tidak menilai kinerja manajer serta membatasi penelitian dibidang biaya produksi. Adapun kesamaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu tentang penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penyusunan jurnal dilakukan dengan jenis metode penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Kuncoro (2003:8) mengemukakan metode penelitian deskriptif adalah kegiatan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian. Tipe yang paling umum dari penelitian deskriptif meliputi penilaian terhadap individu, organisasi atau keadaan tertentu. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di CV. Anugerah Genteng Manado Jl. Walanda Maramis no 158, Manado. Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan pada September Oktober. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan adalah dengan membandingkan teori dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan dengan teknik analisis data sebagai berikut: 1) Melakukan observasi langsung ke objek penelitian untuk memperoleh gambaran umum perusahaan mengenai kegiatan produksi. Dalam hal ini mengenai pengendalian biaya produksi yang ada. 2) Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian untuk dijadikan dasar acuan dalam menganalisa permasalahan tersebut. 3) Mengevaluasi penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang ada dalam perusahaan sudah berjalan dengan baik atau tidak. 4) Mengidentifikasi data anggaran biaya dan realisasi anggaran biaya tahun ) Menghitung persentase realisasi biaya terhadap anggaran. 6) Menghitung efisiensi pengendalian biaya. 7) Menarik kesimpulan dan memberikan saran. Metode Pengumpulan Data Jenis Data Kuncoro (2003:124) menyatakan ada dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik atau data yang disajikan dalam bentuk deskriptif atau berbentuk uraian. 2. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk skala numerik (angka). Sumber Data Sumberdata yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang diambil langsung dari perusahaan tempat dilakukannya penelitian melalui wawancara, berupa proses produksi yang dijalankan perusahaan, proses penyusunan anggaran, dan realisasinya Jurnal EMBA

5 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku literatur yang ada disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan. Teknik Pengumpulan Data Data diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti dalam hal ini adalah CV. Anugerah Genteng Manado. 1. Metode Penelitian Lapangan Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian dan mengadakan wawancara kepada manajemen serta karyawan perusahaan. 2. Studi kepustakaan Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi dengan cara mempelajari buku-buku atau literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti/dibahas untuk digunakan sebagai landasan teori yang melengkapi penyusunan skripsi ini. Metode Analisis Analisis dilakukan dengan cara membandingkan antara teori-teori yang telah ada dengan data-data yang didapat dari studi kasus. Dari analisis ini dapat disimpulkan tentang efisiensi penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban, serta memberikan saran-saran yang tepat mengenai penerapannya di masa yang akan datang. Definisi Operasional Definisi operasional sebagai berikut: 1. Akuntansi pertanggungjawaban adalah tahap perkembangan mutakhir dari cara pengendalian biaya yang tidak hanya terbatas pada pengendalian biaya produksi saja, namun meliputi pengendalian biaya nonproduksi. 2. Pengendalian biaya produksi yaitu tindakan yang dilakukan untuk mengarahkan aktivitas agar tidak menyimpang tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian CV. Anugerah Genteng Manado adalah perusahaan swasta yang didirikan pada tahun 1991oleh Suntje Monintja, SE, MM. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri yang menghasilkan bahan bangunan berupa paving, hollow brich, dan panel beton. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur sebagai pemegang kekuasaan tunggal dalam perusahaan dimana kebijaksanaan-kebijaksanaan yang mencerminkan kegiatan operasional perusahaan ini baik kedalam maupun keluar sepenuhnya dibawah tanggung jawab direktur. Proses produksi yang diterapkan dalam perusahaan CV. Anugerah Genteng Manado adalah bentuk proses produksi terus-menerus, dimana perusahaan berproduksi tidak tergantung pada pesanan. Manajemen harus mampu mengatur dengan baik tahapan produksi yang merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga kerja dan mesin yang ada. Proses Penyusunan Anggaran pada CV. Anugerah Genteng Manado Anggaran dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan juga sebagai alat pengendalian. Suatu pengendalian biaya yang efektif ditunjang dengan adanya anggaran yang disusun sesuai dengan tingkat manajemen dalam organisasi. Dengan adanya susunan organisasi yang memiliki pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, perusahaan dapat menetapkan pihak yang bertanggung jawab jika terjadi penyimpangan dalam anggaran. Tujuan penyusunan anggaran pada CV. Anugerah Genteng Manado adalah untuk mengetahui jumlah dana yang dibutuhkan masing-masing bagian perusahaan dalam membiayai seluruh kegiatan operasional yang akan dilaksanakan dan sebagai alat bantu bagi manajemen dalam mencegah terjadinya penyimpanganpenyimpangan terhadap penggunaan dana perusahaan. Berikut ini adalah proses penyusunan anggaran pada CV. Anugerah Genteng Manado: Jurnal EMBA 1671

6 1. Manajer pemasaran menetapkan target penjualan dengan mengamati penjualan tahun sebelumnya ditambah dengan peramalan penjualan tahun mendatang. 2. Berdasarkan informasi target penjualan dari manajer pemasaran, maka manajer produksi menyusun anggaran berdasarkan rencana kuantitas produk yang akan dihasilkan. 3. Informasi tersebut kemudian digunakan oleh manajer stock gudang untuk menyusun rencana pembelian bahan baku dan bahan penolong, serta kebutuhan lainnya yang digunakan untuk proses produksi. 4. Dalam rapat panitia anggaran yang dibentuk secara informal, dimintakan informasi mengenai kemampuan pembelanjaan perusahaan kepada manajer administrasi dan keuangan. 5. Anggaran yang telah diproses diajukan kepada direktur untuk direvisi dan disetujui. Anggaran yang dibuat oleh CV. Anugerah Genteng Manado bersifat realistis dan tidak kaku. Anggaran yang telah ada dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan yang mungkin berubah. Tabel 1. Data Anggaran Biaya Bahan Baku CV. Anugerah Genteng Manado Tahun 2012 No Bahan Baku Paving Hollow Brich Panel Beton Jumlah 1 Pasir Semen Teras Jumlah Tabel 2. Data Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung CV. Anugerah Genteng Manado Tahun 2012 No Jenis Produk Volume Produksi (unit) Upah Borongan (Rp) Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp) 1 Paving Hollow Brich Panel Beton Jumlah Tabel 3. Data Anggaran Biaya Overhead Pabrik CV. Anugerah Genteng Manado Tahun 2012 No Nama Biaya Jumlah 1 Tenaga kerja tidak langsung Minyak dan oli mesin Reparasi dan pemeliharaan mesin Air, listrik, dan telepon Penyusutan pabrik Total Realisasi dan Pengendalian Anggaran Biaya Produksi Realisasi biaya merupakan biaya sesungguhnya yang terjadi dalam perusahaan. Realisasi biaya haruslah tidak melebihi anggaran biaya yang telah ditentukan, namun jika terjadi perubahan atau realisasi biaya melebihi anggaran yang telah ditetapkan maka CV. Anugerah Genteng Manado akan merevisi anggaran yang telah dibuat sebelumnya. Setelah anggaran disetujui oleh direktur maka dalam perealisasi anggaran, direktur membuat suatu pedoman umum mengenai pelaksanaan anggaran tersebut. Manajer dituntut untuk efisien dalam menggunakan biaya dalam proses produksi. Sehingga biaya yang direalisasikan tidak melebihi anggaran yang telah disusun. Pengendalian anggaran dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan Jurnal EMBA

7 Tabel 4. Data Realisasi Biaya Bahan Baku CV. Anugerah Genteng Manado Tahun 2012 No Bahan Baku Paving Hollow Brich Panel Beton Jumlah 1 Pasir Semen Teras Jumlah Tabel 5. Data Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung CV. Anugerah Genteng Manado Tahun 2012 No Jenis Produk Volume Produksi (unit) Upah Borongan (Rp) Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp) 1 Paving Hollow Brich Panel Beton Jumlah Tabel 6. Data Realisasi Biaya Overhead Pabrik CV. Anugerah Genteng Manado Tahun 2012 No Nama Biaya Jumlah 1 Tenaga kerja tidak langsung Minyak dan oli mesin Reparasi dan pemeliharaan mesin Air, listrik, dan telepon Penyusutan pabrik Total Evaluasi dan Pelaporan Pertanggungjawaban Biaya Produksi Evaluasi dan pelaporan biaya produksi adalah hal yang saling berkaitan dan sangat penting karena dengan dua hal tersebut perusahaan dapat mengetahui tentang penggunaan dana dalam kegiatan proses produksi. Dan melalui evaluasi dan pelaporan inilah dapat diketahui tentang pengendalian biaya yang ada dalam perusahaan. Pengendalian biaya dapat dikatakan efisien, jika anggaran lebih besar dari realisasi biaya yang digunakan selama proses produksi. Jika realisasi biaya lebih besar dari anggaran maka penggunaan biaya tidak dapat dikatakan efisien. Anggaran yang dibuat juga disesuaikan dengan target yang ingin dicapai setiap tahunnya. Berikut ini merupakan anggaran, realisasi, dan selisih yang diperoleh dari perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diolah dari perusahaan. Tabel 7. Biaya Bahan Baku Anggaran Realisasi Selisih Rp Rp Rp Biaya bahan baku dapat dilihat terjadi selisih lebih sebesar Rp ,-. Persentase perbandingan antara realisasi dan anggaran sebesar 92,91%. Setiap tahunnya manajer produksi berusaha agar biaya yang digunakan tidak melebihi anggaran yang telah dibuat. Dalam mengadakan bahan baku, manajer produksi dituntut untuk dapat menganalisa berapa banyak bahan baku yang akan digunakan agar tidak terjadi penumpukan bahan baku. Hal ini karena jika ada bahan baku yang tidak dapat dipakai, perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk membeli kembali bahan baku tersebut dan ini dapat menyebabkan peningkatan biaya bahan baku. Jurnal EMBA 1673

8 Tabel 8. Biaya Tenaga Kerja Langsung Anggaran Realisasi Selisih Rp Rp Rp Biaya tenaga kerja langsung terjadi selisih lebih sebesar Rp ,-. Persentase perbandingan antara realisasi dan anggaran sebesar 90,69%. Selisih ini merupakan sisa anggaran yang tidak terpakai. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja di perusahaan ini mampu bekerja secara efektif, sehingga realisasi biaya tenaga kerja langsung sesuai yang diharapkan. Tabel 9. Biaya Overhead Pabrik Anggaran Realisasi Selisih Rp Rp Rp Biaya overhead pabrik, mulai dari biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan, biaya minyak dan oli mesin, biaya air listrik dan telepon, serta biaya penyusutan pabrik juga terjadi selisih lebih yaitu sebesar Rp ,-. Persentase perbandingan antara realisasi dan anggaran sebesar 79,55%. Hal ini tentu sangat baik dan menguntungkan bagi perusahaan. Informasi dan realisasi anggaran produksi di atas kemudian dilaporkan kepada direktur selaku pimpinan perusahaan. Berdasarkan laporan-laporan yang diterima dari setiap manajer yang ada, pimpinan perusahaan kemudian membuat rapat untuk membicarakan semua laporan kegiatan dari setiap manajer. Pembahasan Penerapan akuntansi pertanggungjawaban dimaksudkan untuk memberi kejelasan tentang batas-batas dan tanggung jawab untuk tiap manajer sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama. Sistem akuntansi pertanggungjawaban ini menghasilkan laporan pertanggungjawaban untuk manajemen berupa laporan hasil kegiatan yangtelah dicapai oleh tiap-tiap bagian dalam perusahaan, sehingga manajemen perusahaan dengan mudah dapat mengetahui sampai sejauh mana setiap bagian organisasi telah melaksanakan tugasnya berdasarkan perbandingan dengan anggaran yang telah ditetapkan. Penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban terdapat syarat-syarat yang harus diperhatikan yaitu struktur organisasi, sistem anggaran, penggolongan biaya, kalsifikasi kode rekening, dan sistem pelaporan pertanggungjawaban. Struktur Organisasi Struktur organisasi dalam akuntansi pertanggungjawaban menunjukkan bahwa setiap pimpinan jelas atas segala kegiatan yang berada di bawah pengendaliannya. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, informasi akuntansi selalu dihubungakan dengan wewenang yang dimiliki oleh setiap manajer yang ada dalam perusahaan dengan tujuan manajer akan termotivasi dan memotivasi bawahannya untuk mencapai target yang telah ditentukan. Melihat struktur organisasi yang ditetapkan oleh CV. Anugerah Genteng Manado sudah efektif dilakukan. Karena struktur organisasi pada perusahaan membagi pada beberapa peningkatan wewenang dan tanggung jawab sehingga pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab dari tingkat atas ke bawah dapat melalui jenjang-jenjang yang ada dalam struktur organisasi. Kondisi ini memungkinkan pelaksanaan sistem informasi pertanggungjawaban dapat berperan secara efektif. Anggaran Anggaran merupakan proses akhir dari proses perancanaan perusahaan. Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang menghubungkan beragam departemen atau divisi organisasi antara yang satu dengan yang lain dengan manajemen puncak. Anggaran dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan juga sebagai alat pengendalian. Suatu pengendalian biaya yang efektif ditunjang dengan adanya anggaran yang disusun sesuai dengan tingkat manajemen dalam organisasi. Dengan adanya susunan organisasi yang memiliki pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, perusahaan dapat menetapkan pihak yang bertanggung 1674 Jurnal EMBA

9 jawab jika terjadi penyimpangan dalam anggaran. Agar anggaran yang dibuat dapat berfungsi dengan baik maka taksiran-taksiran yang termuat didalamnya harus cukup akurat sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Penelitian yang telah dilakukan terhadap perusahaan CV. Anugerah Genteng Manado, dapat diketahui bahwa penyusunan anggaran produksi sudah efektif dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara realisasi dan biaya yang tidak melebihi anggaran yang telah ditentukan sebelumnya. Ini terjadi karena adanya keterlibatan dan kerjasama yang baik dari semua bagian dalam penyusunan anggaran. Penggolongan Biaya Semua biaya atau semua kegiatan yang menimbulkan biaya harus mendapat otorisasi dari orang-orang yang bertanggungjawab pada kegiatan tersebut. Oleh karena itu, semua biaya dapat dikendalikan pada tingkat manajemen tertentu. Jika suatu biaya tidak dapat dikendalikan pada tingkat manajemen tertentu, maka biaya tersebut harus dapat dikendalikan oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi. Sistem akuntansi pertanggungjawaban menghendaki adanya pemisahan biaya yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan dalam penyusunan anggaran. Hal ini dimaksudkan agar diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap biaya tersebut. Penelitian yang telah dilakukan dalam perusahaan CV. Anugerah Genteng Manado dapat diketahui bahwa penggolongan biaya belum dilakukan secara efektif. Belum ada pemisahan antara biaya terkendali dan biaya tidak terkendali sehingga tidak dapat diketahui secara langsung biaya-biaya yang menjadi wewenang dan tanggung jawab dari manajer produksi. Klasifikasi Kode Rekening Salah satu syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban adalah adanya klasifikasi kode rekening perusahaan. Dalam akuntansi pertanggungjawaban, biaya dan pendapatan dikumpulkan dan dilaporkan kepada setiap jenjang manajemen untuk proses pengolahan data. Untuk memudahkan di dalam proses pengolahan data, rekening-rekening perlu diberi kode karena dengan begitu akan mudah diidentifikasi. CV. Anugerah Genteng Manado belum melakukan pengkodean rekening untuk setiap perkiraan dengan cukup memadai. Klasifikasi dan kode rekening perusahaan belum dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam perusahaan. Dengan demikian, kode rekening belum ada sehingga belum mencerminkan kewenangan pusat pertanggungjawaban yang mampu memberikan informasi mengenai tempat terjadinya biaya dan manajer yang bertanggung jawab atas terjadinya biaya tersebut. Laporan Pertanggungjawaban Salah satu unsur penting dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah laporan pertanggungjawaban kepada manajer yang bertanggung jawab. Laporan pertanggungjawaban berisi informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan manajer. Laporan pertanggungjawaban biaya disajikan untuk memungkinkan setiap manajer melakukan pengelolaan biaya. Laporan ini berisi mengenai biaya-biaya yang dianggarkan, biaya yang sebenarnya dan selisihnya. Dengan demikian, manajer memiliki dasar untuk memantau pelaksanaan anggaran. CV. Anugerah Genteng Manado telah membuat dan melaporkan laporan pertanggungjawaban. Data yang dikumpulkan menyatakan sistem pelaporan biaya yang dilakukan oleh CV. Anugerah Genteng Manado sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari sistem pelaporan pada perusahaan dilakukan dengan beberapa tahap pelaporan yaitu dimulai dari manajemen yang paling bawah hingga manajemen yang tertinggi. Pada laporan pertanggungjawaban biaya produksi, dilaporkan anggaran biaya, realisasi biaya dan selisih biaya. Dari pelaporan ini dapat dilihat tentang pengendalian biaya produksi dan kinerja dari manajer produksi. Berdasarkan keterangan di atas, dapat dikatakan bahwa laporan pertanggungjawaban pusat laba CV. Anugerah Genteng Manado telah memadai. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian, yaitu: 1. Pelaksanaan penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada CV. Anugerah Genteng Manado belum memadai, masih terdapat beberapa kelemahan yaitu belum adanya penggolongan biaya dan pemberian kode rekening. 2. Pelaksanaan pengendalian biaya pada CV. Anugerah Genteng Manado, khususnya biaya produksi sudah efisien dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh manajer produksi menunjukkan semua biaya produksi yang direalisasikan lebih kecil dari yang sudah dianggarkan. Jurnal EMBA 1675

10 3. Akuntansi pertanggungjawaban terbukti berperan dalam menunjang efisiensi pengendalian biaya produksi pada CV. Anugerah Genteng Manado Saran Saran yang diajukan sebagai berikut: 1) Penyusunan laporan pertanggungjawaban sebaiknya dilakukan pemisahan biaya-biaya yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer. 2) Penyusunan anggaran hendaknya juga diarahkan pada anggaran yang berdasarkan pertanggungjawaban, sehingga setiap kegiatan dapat dimintai pertanggungjawabannya. 3) Sebaiknya diadakan pengkodean rekening atau akun untuk memudahkan pengidentifikasian dalam proses pengolahan data, baik untuk penyusunan laporan keuangan maupun laporan pertanggungjawaban. DAFTAR PUSTAKA Adharawati Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Anggaran sebagai alat pengendalian Biaya studi kasus pada PT. PELNI kantor cabang Makasar. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang. Anthony, R. N. dan V. Govindarajan Sistem Pengendalian Manajemen Jilid 1. Salemba Empat, Jakarta. Daljono Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hansen, D. R. dan M. M. Mowen Akuntansi Manajerial. Salemba Empat, Jakarta. Kuncoro, Mudrajad Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga, Yogyakarta. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi, Yogyakarta. Matz, Usry, dan Hammer Akuntansi Biaya, penerjemah Wibowo, H. Edisi 13, Buku 1. Salemba Empat, Jakarta. Mahsun, Mohammad Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. BPFE, Yogyakarta. Mulyadi Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi ke-2. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Sianipar Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Sistem Pengawasan Manajemen Terhadap Biaya Operasional Pada PT.Kereta Api (PERSERO). Skripsi Universitas Sumatra Utara, Medan. Simamora Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Star Gate Publisher Duri, Riau. Soekarno, Sistem Pengendalian Manajemen : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama, Sugiri Akuntansi Manajemen, Edisi Keempat. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Sumarsan Sistem Pengendalian Manajemen. PT Indeks, Jakarta. Supriyanto, Y Anggaran Perusahaan, Edisi ke-1. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi YKPN, Yogyakarta. Ilmu Ekonomi Tesanolika Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi Kinerja Manajemen pada PT. SS Utama Surabaya. Skripsi Universitas Narotama, Surabaya Jurnal EMBA

Sicylia Aliu, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

Sicylia Aliu, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban. PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DAN PENILAIAN KINERJA Oleh : Sicylia Aliu Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: lya_aliu@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT GOTRANS LOGISTIC CABANG MANADO

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT GOTRANS LOGISTIC CABANG MANADO PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT GOTRANS LOGISTIC CABANG MANADO Stefanly M P Mengko dan Victorina Z Tirayoh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI 100462201057 Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK. PT. Pelni atau PT

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

Firdaus Hamta Fakultas Ekonomi, UNRIKA Jalan Batu Aji Baru No. 99, Batu Aji, Batam

Firdaus Hamta Fakultas Ekonomi, UNRIKA Jalan Batu Aji Baru No. 99, Batu Aji, Batam PENERAPAN PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN BIAYA SEBAGAI ALAT AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PERUSAHAAN : Studi Kasus Pada PT.Cesco Offshore and Engineering Batam Firdaus Hamta Fakultas Ekonomi, UNRIKA

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen

Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban pada Pusat Biaya sebagai Alat Penilaian Kinerja Manajer di PT Perkebunan Nusantara IX Oleh : Imam Safi i (12080694001) S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA PADA PT. BANK MEGA TBK CABANG MANADO

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA PADA PT. BANK MEGA TBK CABANG MANADO PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA PADA PT. BANK MEGA TBK CABANG MANADO THE APPLICATION OF RESPONSIBILITY ACCOUNTING INFORMATION IN THE PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntansi Pertanggungjawaban Gagasan dibalik akuntansi pertanggungjawaban adalah bahwa kinerja setiap manajer harus seberapa baik dia mengelola hal-hal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat

Andre Henri Slat, Analisis Harga Pokok ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL. Oleh : Andre Henri Slat ANALISIS HARGA POKOK PRODUK DENGAN METODE FULL COSTING DAN PENENTUAN HARGA JUAL Oleh : Andre Henri Slat Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam ratulangi Manado email: andre_hs@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan secara pesat membuat perusahaan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dampak

Lebih terperinci

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV.

Nienik H. Samsul, Perbandingan Harga Pokok.. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV. PERBANDINGAN HARGA POKOK PRODUKSI FULL COSTING DAN VARIABLE COSTING UNTUK HARGA JUAL CV. PYRAMID Oleh: Nienik H Samsul Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. email:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pusataka 2.1.1. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban Pada perusahaan yang cukup besar, pimpinan perusahaan harus mendelegasikan wewenangnya

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA PT BRIDGESTONE SUMATRA RUBBER ESTATE KABUPATEN SIMALUNGUN Oleh: Dika Wahyu Agus Miran S1 Akuntansi Yansen Siahaan, Mahaitin H.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan semakin ketat serta semakin kompleks permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci

Andre Mandak, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

Andre Mandak, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban. PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA DINAS PERHUBUNGAN MANADO Oleh: Andre Mandak Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email:

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Zuraidah Abstrak. Laporan pertanggungjawaban akan membantu pimpinan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 2.1. Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul "Sistem Akuntansi" menyatakan bahwa : "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) Radinas Putri Ayuning Firdaus Ach. Husaini M. G. Wi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu organisasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suatu sistem yang dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang ada di Indonesia terdiri dari perusahaan pemerintah maupun swasta. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Berbagai rumusan mengenai akuntansi pertanggungjawaban menurut pendapat

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR Rosida Maedina Agus Sekolah Tinggil Ilmu Ekonomi YPUP Jl. Andi Tonro No.

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT.

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. AKE ABADI MANADO IMPLEMENTATION OF ACCOUNTING ACCOUNTABILITY INFORMATION ANALYSIS

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Evaluasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2001;310) yang ditulis oleh Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan Nasional, pengertian kata evaluasi adalah: Evaluasi: penilaian.

Lebih terperinci

Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 97 103 PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada Oleh * Supardji dan Yulian Suherlin *Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA UD. SANGGING SERASI, TABANAN

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA UD. SANGGING SERASI, TABANAN ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA UD. SANGGING SERASI, TABANAN Ni Luh Ika Putri Pramitari1, Anjuman Zukhri1, Lulup Endah Tripalupi2 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - Teori Pada perusahaan yang sederhana pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan dan dapat mengawasi kegiatan perusahaan seorang diri. Dengan semakin besar dan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, telah cukup mendorong para pelaku ekonomi baik swasta, asing, maupun BUMN/BUMD

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Semakin berkembangnya suatu perusahaan baik dalam aktivitas maupun organisasinya maka semakin besar

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA (Studi Kasus pada PT. PELNI Kantor Cabang Makasar) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : IRVAN NURDIANSYAH RIZAL (Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi) Tedi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. dengan memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan. Kelangsungan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan mempunyai tujuan, ada tujuan umum dan ada tujuan khusus. Secara umum, tujuan perusahaan adalah untuk mengoptimalkan laba dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, akuntan melaporkan kepada setiap manajer hanya informasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Tinjauan Umum Akuntansi Pertanggungjawaban. pertanggungjawaban terdiri dari beberapa elemen inti, yaitu :

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Tinjauan Umum Akuntansi Pertanggungjawaban. pertanggungjawaban terdiri dari beberapa elemen inti, yaitu : BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Tinjauan Umum Akuntansi Pertanggungjawaban Sistem akuntansi manajemen merupakan sistem yang memainkan peranan yang sangat penting dalam mengukur suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perekonomian Indonesia saat ini mengalami penurunan dalam berbagai sektor industri, salah satunya dapat dilihat dari semakin banyaknya pengangguran akibat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang telah di bahas dalam bab empat mengenai akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan dalam menilai efektivitas biaya produksi pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang dihadapi PT. PAL cukup kompleks. Salah satunya adalah terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang dihadapi PT. PAL cukup kompleks. Salah satunya adalah terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Penelitian Terdahulu Rina MS dan Farid D (2012) Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja (Studi Kasus Bagian PT. PAL Surabaya-Divisi Kapal Perang).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah masukan berupa data operasi dan data keuangan untuk menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO

ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan segala kegiatan ekonomi untuk memperoleh laba dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang belum stabil pada saat ini, serta semakin ketatnya persaingan pada sektor industri, sektor jasa, dan sektor lainnya, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dimulai dari kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami krisis berkepanjangan hingga peningkatan yang pesat di bidang teknologi transportasi maupun komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi yang handal serta menjamin dipatuhinya

Lebih terperinci

Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PTP Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember

Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PTP Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember 1 Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada PTP Nusantara X (Persero) Kebun Kertosari Jember The Analysis Of Accounting Accountabilityapplication As A Means Of

Lebih terperinci

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Oleh : Artika Kartini Pongantung W. S Manoppo J. Mangindaan Abstract.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah bagaimana perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dan berhasil didalam persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat telah mempengaruhi dunia usaha terutama dalam bidang jasa. Dalam hal ini perusahaan jasa semakin dirasakan manfaatnya

Lebih terperinci

Olivia S. Prang, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan...

Olivia S. Prang, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan... PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN UNTUK PENILAIAN KINERJA PADA PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA CABANG BITUNG Oleh: Olivia Sicilia Prang Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Zuraidah Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrhim Malang Jl.

Lebih terperinci

ABSTRAK Dian Oktafiani Anwar, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya (Studi Kasus Pada PT.

ABSTRAK Dian Oktafiani Anwar, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya (Studi Kasus Pada PT. ABSTRAK Dian Oktafiani Anwar, 2012. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Pengendalian Biaya (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sul-sel, Sul- Tra, dan Sul-Bar) (dibimbing oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang dihadapi oleh perusahaan semakin berat. Hal ini seiring makin berkembangnya teknologi dan informasi sehingga setiap perusahaan

Lebih terperinci

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi Kasus Pada PT Anugerah Pharmindo Lestari Cabang Semarang) Silviani Putri Paramita Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada Badger Invaders Bandung, mengenai peranan akuntansi pertanggungjawaban dalam menunjang efektivitas

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

A. Lalenoh., S. Pinatik. Analisis Biaya Diferensial.

A. Lalenoh., S. Pinatik. Analisis Biaya Diferensial. ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA UD. YUNITA BAKERY Oleh: Ardelia Lalenoh 1 Sherly Pinatik 2 1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha di Indonesia tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung perkembangan tersebut. Salah satunya adalah usaha transportasi. Transportasi

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi kasus pada PT. Cahaya Buana Intitama

EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi kasus pada PT. Cahaya Buana Intitama JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 6 No. 1, April 2006 : 7 13 EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi kasus pada PT. Cahaya Buana Intitama Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, di mana persaingan dunia bisnis semakin ketat, perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan prestasinya baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seorang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan pada pemikiran bahwa seorang manajer harus dibebani tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Pertanggungjawaban 1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (Studi pada UD. GALIH JATI Semarang) Mila Ariskawati, Sumanto Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang Semarang 50277

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan yang ingin di capai baik berupa laba yang maksimal, pertumbuhan jangka panjang juga untuk menjaga kelangsungan hidupnya, seiring dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan juga untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang dan juga untuk menjaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam suatu kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan Menurut Kamus Bahasa Indonesia, peranan diartikan sebagai fungsi (function). Sedangkan peranan atau fungsi (function) menurut Komaruddin (1994: 768), sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban dan pengendali biaya (Iswahyudi, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban dan pengendali biaya (Iswahyudi, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang mengakui adanya pusat-pusat pertanggungjawaban pada sebuah perusahaan. Akuntansi pertanggungjawaban

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA *(Rusdiyanto Fakultas Ekonomi, Universitas Gresik Jl. Arif Rahman Hakim 2B Gresik Telp. ( 031) 3981918, Faks. ( 031 ) 324706 Email

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT HERCULON CARPET SEMARANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT HERCULON CARPET SEMARANG PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT HERCULON CARPET SEMARANG Oleh : Linda Bintariani B12.2011.02003 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Abstract ZURAIDAH Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi dunia, informasi yang up to date merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan era globalisasi dunia, informasi yang up to date merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan era globalisasi dunia, informasi yang up to date merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan. Arus informasi dan produksi dari luar semakin

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. biaya telah banyak dibahas dalam buku-buku akuntansi khususnya akuntansi biaya. Menurut pendapat Carter dan Usry (2006 : 33) :

BAB II URAIAN TEORITIS. biaya telah banyak dibahas dalam buku-buku akuntansi khususnya akuntansi biaya. Menurut pendapat Carter dan Usry (2006 : 33) : BAB II URAIAN TEORITIS A. Akuntansi Biaya. 1. Defenisi Akuntansi Biaya. Istilah akuntansi biaya bukanlah suatu istilah yang baru. Pengertian akuntansi biaya telah banyak dibahas dalam buku-buku akuntansi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan anggaran biaya produksi dalam menunjang efektivitas pengendalian biaya produksi (studi kasus pada

Lebih terperinci

PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA BANK SYARIAH DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA BANK SYARIAH DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA BANK SYARIAH DALAM PENGENDALIAN MANAJEMEN Farid Firmansyah (Dosen STAIN Pamekasan, Jl. Panglegur KM. 04 Pamekasan, Email: farid.firmansyah79@gmail.com) Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati dalam mengambil keputusan, terutama keputusan yang berkaitan dengan operasi perusahaan

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI PRESTASI MANAJER PEMASARAN PT NARWASTU AGUNG SENTOSA ABSTRACT

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI PRESTASI MANAJER PEMASARAN PT NARWASTU AGUNG SENTOSA ABSTRACT 1 PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI PRESTASI MANAJER PEMASARAN PT NARWASTU AGUNG SENTOSA Lucia Ika Andriningtyas Dini Widyawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien. Sistem pengendalian manajemen membantu

Lebih terperinci