EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi kasus pada PT. Cahaya Buana Intitama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi kasus pada PT. Cahaya Buana Intitama"

Transkripsi

1 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 6 No. 1, April 2006 : 7 13 EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi kasus pada PT. Cahaya Buana Intitama Oleh Bambang Pamungkas dan Vera Afrianti Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRACT This research was conducted to find out the implementation of responsibility accounting in controlling cost. It tried to measure and evaluate the plan and activity of management at the firm by determining income and cost for department or division that must be responsible. The report of responsibility every month and then yearly report. Cahaya Buana Intitama, Inc. has determined standard cost from the budget to make easier in evaluating cost centre efficiency, besides to analyze deviation in term of the real cost is smaller than standard cost. Therefore, the deviation is advantageous and it mean that cost centre is able to work efficiently, and so it reverse. Keywords: Responsibility Accounting; Cost Control. PENDAHULUAN Penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang merupakan sistem untuk mengontrol tanggung jawab tiap-tiap unit kerja atas hasil pekerjaan yang di delegasikan yaitu melalui kontrol atas biaya yang dikeluarkan tiap-tiap unit kerja yang bersangkutan. Proses pengendalian manajemen meliputi tiga tahap : tindakan perencanaan (Planning), pelaksanaan tindakan (Execution), dan evaluasi tindakan (Evaluatio ). Salah satu bentuk dan cara pengendalian manajemen adalah penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur dan mengevaluasi suatu rencana atau tindakan atau aktivitas manajemen dari setiap tingkat manajemen pada suatu perusahaan dengan menetapkan penghasilan dan biaya bagi departemen atau divisi yang memiliki tanggung jawab yang bersangkutan. Proses pengendalian manajemen mencangkup sistem pengendalian manajemen yang terdiri atas tatanan organisasi, wewenang, tanggung jawab, dan informasi untuk memungkinkan pelaksanaan pengendalian dan untuk memproses sekumpulan tindakan yang memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yaitu pengumpulan datadata yang dapat menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitiannya dengan jelas dari mengadakan analisis

2 PAMUNGKAS dan AFRIANTI, Evaluasi Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Bantu terhadap masalah yang ada pada obyek tersebut. Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan melalui studi pustaka untuk mengumpulkan data-data secara teoritis dengan membaca buku atau literatur yang berkenaan dengan topik yang akan di bahas. Studi Lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan peninjauan langsung ke objek yang diteliti melalui wawancara dan pengamatan/observasi. Data kemudian diolah dan dianalisis dengan metode kuantitatif dan kualitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Cahaya Buana Intitama Dalam melakukan perencanaan anggaran hanya mungkin dilaksanakan jika tersedia berupa informasi masa lalu yang merupakan sebagai penilaian prestasi manager pusat pertanggungjawaban. Dalam hal ini sangat bermanfaat dalam melakukan proses perencanaan dan pengendalian kegiatan organisasi sehingga informasi tersebut dapat mencerminkan berbagai sumber ekonomi dalam mencapai tujuan perusahaan. Adapun sebagai pemotivasi manager merupakan tolak ukur manager yang diberi tanggung jawab untuk menyusun anggaran akan berfungsi memotivasi para manager untuk mencapai tolak ukur yang dinyatakan dalam informasi akuntansi pertanggungjawaban. 1. Analisa Terhadap Sistem Pelaporan Konsep akuntansi pertanggungjawaban menekankan adanya penyusunan laporan pertanggungjawaban yang dilaksanakan oleh setiap pusat pertanggungjawaban. Laporan pertanggungjawaban berisi informasi mengenai pendapatan atau biaya yang dianggarkan dibandingkan dengan realisasinya. Adanya perbandingan untuk dapat mengetahui penyimpangan yang terjadi sehingga pemimpin perusahaan dapat melihat dimana dan oleh siapa ketidak efisienan terjadi. Dengan tindakan pengendalian ini dapat diputuskan langkah langkah yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Biaya yang dilaporkan masing masing departemen merupakan biaya yang terjadi dan dibebankan secara langsung pada departemen yang bersangkutan. Biaya tersebut dibedakan menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban perlu dipisahkan biaya terkendali dan biaya tak terkendali. Hal ini sangat diperlukan agar pimpinan perusahaan yang membaca laporan tersebut dapat berkonsentrasi pada hal hal yang penting atau biaya yang benar benar ditimbulkan dari akibat keputusan suatu pusat pertanggungjawaban yang sedang dinilai. 2. Sistem Pelaporan Pertanggungjawaban Sistem pelaporan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Cahaya Buana Intitama, dilaksanakan dengan cara pusat pusat pertanggungjawaban harus membuat laporan pertanggungjawabannya pada setiap bulannya. Laporan ini digunakan untuk melihat pelaksanaan operasi yang selanjutnya untuk mengambil tindak lanjut dan sebagai cermin ke depan supaya tujuan utama Perusahaan dapat dicapai. Dari berbagai pelaporan tiap bulan, disusun laporan tahunan yang merupakan penjumlahan laporan dari bulan ke bulan selama setahun. Untuk menilai prestasi kerja dari setiap departemen atau divisi, bentuk laporan bulanan dan laporan tahunan. a. Laporan Bulanan Laporan bulanan dilaporkan oleh setiap departemen. Pelaporan ini sebagai bentuk penilaian atas tanggungjawab dan wewenang yang didelegasikan, dengan tujuan agar suatu sasaran atau target yang telah 8

3 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 6 No. 1, April 2006 ditetapkan sebelumnya, sudah dilaksanakan dengan baik dan tepat pada sasarannya, dan apakah terdapat kesulitan dalam pencapaian tingkat keefisienan. Pada departemen produksi, laporan bulanan dibuat berdasarkan besarnya biaya biaya yang dikeluarkan tiap satu bulan yang tentunya berhubungan langsung terhadap produksi suatu barang. Pada laporan bulanan tersebut dicantumkan anggaran biaya untuk setiap bulan termasuk biaya biaya yang tak terduga yang harus dikeluarkan, tentunya yang mempunyai kaitan yang erat dengan produksi tersebut. Besarnya pengeluaran biaya bulanan juga harus dicantumkan pada anggaran produksi, guna menilai tingkat efisiensi yang bersangkutan, apakah melebihi atau kurang dari biaya yang dianggarkan. b. Laporan Tahunan Berisi besarnya biaya biaya yang dikeluarkan oleh departemen dalam satu tahun. Laporan ini dibuat berdasarkan laporan biaya pada tiap bulannya pada tahun tersebut. Penyajian laporan tahunan ini cukup memadai untuk menilai prestasi kerja dari setiap departemen. Laporan tahunan juga sangat bermanfaat bagi pihak manager dalam menyusun dan memperkirakan besarnya anggaran untuk periode tahun berikutnya dan juga merupakan suatu strategi manajemen dalam mengambil strategi untuk mempersiapkan suatu kompetisi dimasa yang akan datang. Laporan ini disertai dengan penjelasan dari jumlah biaya yang mungkin melebihi anggaran dan atau kurang dari angaran yang telah ditetapkan. Hal ini berguna untuk membandingkan kumpulan biaya yang dapat dikendalikan ataupun yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini tentunya harus ditindak lanjuti berdasarkan penyebab tersebut. Apabila ditemukan adanya selisih anggaran biaya yang sangat mencolok dalam arti jumlah yang sangat besar, maka dijelaskan untuk keperluan apa saja. Penjelasan penjelasan ini dimaksudkan untuk mengetahui secara terperinci penyebab terjadinya penyimpangan dari anggaran atas dasar pelaksanaan kegiatan disuatu departemen, sehingga dapat diklarifikasi pihak-pihak yang bertanggungjawab atas terjadinya penyimpangan dari anggaran tersebut. B. Penerapan Proses dan Mekanisme Akuntansi Pertanggungjawaban dalam Pengendalian Biaya Didalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban untuk pengendalian biaya dalam PT. Cahaya Buana Intitama dapat dilihat dari laporan realisasi dan anggaran biaya. Di dalam pencapaian pengendalian biaya, biasanya perusahaan juga mempertimbangkan keadaan ekonomi. Dalam pembentukan anggaran ini, perusahaan juga mempuyai kebijakan dalam mempertimbangkan situasi ekonomi yang terjadi. Jadi didalam pelaksanaan pengendalian tidak hanya dilihat dari segi biaya, tetapi perusahaan juga melihat permintaan terhadap barang dengan perkembangan ekonomi. Namun dalam hal ini, biaya-biaya menjadi titik pusat yang harus diperhatikan dalam pencapaian biaya seefisien mungkin. Didalam pengendalian biaya-biaya yang terjadi dapat dipisahkan antara biaya terkendali dan biaya tak terkendali. Biaya terkendali merupakan biaya yang dapat dibebankan secara langsung maupun tidak langsung terhadap biaya dimana dapat dikendalikan oleh pihak manager dalam jangka waktu tertentu. Biaya tak terkendali merupakan biaya yang di bebankan secara langsung maupun tidak langsung terhadap suatu produk, tetapi biaya ini tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh pihak manager, biasanya biaya ini merupakan biaya tetap. Didalam pencapaian keefisienan biaya, biaya standar menjadi tolak ukur yang lebih baik untuk pencapaian prestasi pelaksanaan. Dengan adanya standar dapat memungkinkan 9

4 PAMUNGKAS dan AFRIANTI, Evaluasi Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Bantu biaya akuntansi lebih ekonomis dan pelaporan atas biaya yang terjadi dapat segera di informasikan dalam pencapaian pengendalian biaya. 1. Analisis Penggolongan Biaya a. Biaya Bahan Baku Untuk perhitungan bahan baku PT. Cahaya Buana Intitama menggunakan unit ratio, sehingga dapat memudahkan penentuan harga jual per unit, tetapi batasan untuk menentukan efisiensi di gunakan persentasi yang dihitung melalui analisis variance. Adapun rumus dalam menentukan unit ratio adalah : pemakaian HasilPoduk si Batasan persentasi yang ditentukan perusahaan adalah 2%, kurang dari 2% dikatakan wajar dan apabila melebihi dari 2% diatas standar, maka selisih perbedaan tersebut harus dicari penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Untuk menentukan biaya produksi perunit yaitu : Total Biaya Pr oduksi Output yang dihasilkan untuk pengendaliannya, setiap bulan akan di hitung biaya bahan, sesuai dengan aktual produksi yang dihasilkan. Untuk biaya upah langsung dan biaya overhead pabrik, akan dihitung berdasarkan kapasitas produksi berbanding dengan hasil produksi. Biaya bahan baku plastik, busa, kain, kayu, kawat, dan kain oskar dalam pembuatan produk sebesar Rp 1,536,500 dari anggaran sebesar Rp 1,750,000. Biaya tersebut tidak melebihi anggaran, hal ini disebabkan dari pembelian berbagai alternatif supplier dengan membandingbandingkan harga dengan mutu dan kualitas produk yang baik. b. Biaya Tenaga Kerja Merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan oleh karyawan untuk mengolah produk belum jadi menjadi produk jadi, biaya tenaga kerja merupakan penggunaan tenaga kerja sumber daya manusia yang dibebankan dengan suatu nilai ekonomi yang dapat dihitung dalam satuan mata uang. Biaya tenaga kerja dalam laporan keuangan di bagi menjadi dua yaitu: Biaya upah langsung karyawan tetap Rp 4,455, Biaya upah borongan dan harian : Rp 1,833, Rp , Adapun perhitungan biaya tenaga kerja tersebut adalah : Tabel 1. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Uraian Anggaran Realisasi Penyimpangan Biaya upah karyawan tetap Rp 4,455, Rp 4,658, Rp 202, Biaya upah borongan dan harian Rp 1,833, Rp 1,993, Rp 159, Total Rp 6,289, Rp 6,651, Rp 362, Biaya upah karyawan tetap sebesar Rp 4,658, dari anggaran sebesar Rp 4,455, terjadi kenaikan sebesar Rp 202, Biaya tersebut meningkat karena adanya kenaikan hasil produksi yang mengharuskan karyawan untuk lembur, sedangkan dalam hal ini, biaya untuk lembur tidak dianggarkan sehingga terjadi kenaikan biaya tenaga kerja meningkat. Biaya upah borongan dan harian sebesar Rp 1,993, dari anggaran Rp 183, sehingga terjadi kenaikan sebesar Rp 159, Biaya tersebut meningkat karena adanya permintaan kenaikan upah dari karyawan borongan dan harian, hal ini 10

5 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 6 No. 1, April 2006 disebabkan, karena adanya peningkatan kuantitas produksi. c. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Adapun perhitungan biaya overhead pabrik pada tabel berikut di bawah ini : Tabel 2. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Uraian Anggaran Realisasi Penyimpangan Perawatan kendaraan Rp 220, Rp 192, Rp 27, Penyusutan kendaraan Rp 189, Rp 189, Rp (127.58) Penyusutan peralatan Rp 146, Rp 136, Rp 9, Perawatan gedung Rp 945, Rp 947, Rp (2,160.58) Penyusutan bangunan Rp 208, Rp 229, Rp (20,833.33) Total Rp 1,489, Rp 1,503, Rp (13,486.17) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa biaya yang terjadi sebesar Rp 1,503, dari anggaran sebesar Rp 1,489, sehingga terjadi penyimpangan sebesar Rp 13, Yang termasuk dalam biaya umum adalah : Tabel 3. Biaya Umum Uraian Anggaran Realisasi Selisih Pengiriman barang Rp 465,000 Rp 387,500 Rp 77,500 Promosi Rp 11,325,250 Rp 12,841,880 Rp(1,516,630) Transportasi Rp 4,750,000 Rp 4,550,500 Rp 199,500 Inventaris kantor Rp 2,000,000 Rp 1,286,360 Rp 713,640 Alat tulis kantor Rp 575,000 Rp 673,952 Rp (98,952) Pos dan materai Rp 150,000 Rp 81,855 Rp 68,145 Bunga Rp 175,000 Rp 203,465 Rp (28,465) Perizinan Rp 300,000 Rp 278,247 Rp 21,753 Perawatan Inventaris kantor Rp 1,440,000 Rp 1,445,273 Rp (5,273) Sewa kantor Rp 5,750,000 Rp 5,750,000 Rp - Listrik Rp 875,000 Rp 980,000 Rp (105,000) Penyusutan Inventaris kantor Rp 1,440,000 Rp 1,440,000 Rp- Telepon Rp 750,000 Rp 950,000 Rp (200,000) Pajak Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 Rp- Maintenant Fee Rp 775,000 Rp 850,000 Rp (75,000) Import Rp 713,640 Rp 1,286,360 Rp (572,720) Air minum Rp 125,550 Rp 175,450 Rp (49,900) Adm Bank Rp 500,000 Rp 500,000 Rp- Majalah Rp 150,000 Rp 125,000 Rp 25,000 Kebersihan Rp 198,000 Rp 157,460 Rp 40,540 Internet Rp 500,000 Rp 390,000 Rp 110,000 Provisi Bank Rp 700,000 Rp 690,000 Rp 10,000 Sertifikat ISO Rp 590,450 Rp 690,400 Rp (99,950) Pemadam Kebakaran Rp 360,000 Rp 340,000 Rp 20,000 Total Rp 36,607,890 Rp38,073,702 Rp (1,465,812) Biaya umum sebesar Rp 38,073,702 dari anggaran sebesar Rp 36,607,890 terjadi kenaikan sebesar Rp 1,465,812 hal ini disebabkan adanya peningkatan biaya pendidikan yang diikuti oleh karyawan perusahaan dan pengeluaran biaya penelitian untuk siswa dan mahasiswa yang melaksanakan penelitian. Efisiensi dinilai atas dasar hubungan antara masukan dan keluarannya, pada PT. Cahaya Buana Intitama telah ditetapkan biaya standar yang ada dalam anggaran, hal ini untuk 11

6 PAMUNGKAS dan AFRIANTI, Evaluasi Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai Alat Bantu memudahkan dalam menilai efisiensi pusat biaya dan dapat dengan cepat untuk menganalisis apabila adanya penyimpangan jika biaya sesungguhnya lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya standar, maka penyimpangan tersebut sifatnya menguntungkan dan berarti bahwa pusat biaya dapat bekerja secara efisien. Namun apabila biaya sesungguhnya lebih besar, bila dibandingkan dengan biaya standarnya, maka penyimpangan tersebut sifatnya merugi dan ini berarti pusat biaya terserbut tidak bekerja dengan efisien. Akuntansi pertanggungjawaban berperan didalam pengendalian efisiensi, pada PT. Cahaya Buana Intitama melalui anggaran biaya standar. Pos-pos yang tidak menguntungkan dapat dideteksi oleh manager pusat pertanggungjawaban melalui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan akuntansi pertanggungjawaban sangat mempengaruhi pencapaian efeisiensi biaya. Setiap perusahaan dengan tidak langsung telah menggunakan konsep akuntansi pertanggungjawaban, walaupun didalam pelaksanaanya belum secara luas atau belum sepenuhnya sesuai dengan konsep yang ada. Padahal apabila suatu perusahaan menggunakan konsep akuntansi pertanggungjawaban secara utuh dan secara benar dengan mengikuti syarat-syarat yang ada agar terlaksananya konsep tersebut dengan baik, maka akan membantu perusahaan, khususnya bagi pihak manajemen. Berikut ini penulis menyimpulkan manfaat-manfaat bagi perusahaan apabila menggunakan konsep akuntansi pertanggungjawaban. - Dapat membantu perusahaan untuk menekan biaya serendah mungkin dan untuk mengetahui biaya-biaya yang di keluarkan yang sering kali kegunaan biaya tidak jelas untuk apa. - Dapat membantu perusahaan dalam melakukan pengendalian yang insentif, sehingga tingkat kecurangan semakin kecil. - Dapat membantu perusahaan untuk memotivasi para karyawan untuk mencapai tujuan ataupun sasaran perusahaan. - Dapat mencegah terjadinya biaya yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan operasional dan dapat mencegah terjadinya pemborosan. - Membantu pihak manager dalam menilai prestasi kerja, khususnya manager pusat biaya. KESIMPULAN A. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan pada PT. Cahaya Buana Intitama 1. Sistem pelaporan akuntansi pertanggungjawaban pada PT. Cahaya Buana Intitama dilaksanakan dengan cara pusatpusat pertanggungjawaban harus membuat laporan pertanggungjawaban pada setiap bulannya. 2. Laporan tahunan disusun berdasarkan penjumlahan laporan dari bulan ke bulan selama setahun. B. Penerapan proses dan mekanisme akuntansi pertanggungjawaban dalam mengendalikan biaya pada PT. Cahaya Buana Intitama. 1. Sistem pelaporan akuntansi pertanggungjawaban sudah dibuat secara ringkas mengenai biaya yang dibebankan pada masing-masing departemen, tetapi belum dipisahkan antara biaya terkendali dan biaya tak terkendali. 2. Untuk perhitungan biaya bahan baku PT. Cahaya Buana Intitama menggunakan unit ratio. 12

7 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 6 No. 1, April Batasan untuk menentukan efisiensi digunakan persentasi yang dihitung melalui analisis varians. Batasan persentasi yang ditentukan oleh perusahaan adalah 2 % dari anggaran 4. Untuk pengendaliaanya, setiap bulan akan dihitung biaya bahan, sesuai dengan aktual produksi yang dihasilkan. 5. Untuk biaya upah langsung dan biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan kapasitas produksi berbanding dengan hasil produksi. DAFTAR PUSTAKA Halim Abdul, Ahmad Tjahjono dan Muh. Fakhri Husein Sistem Pengendalian Manajemen edisi Revisi. YKPN. Yogyakarta. Mathis, L.Robert, Jackson John H. penerjemah Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hip Manajemen Sumber Daya Manusia buku 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Mowen, Hansen alih bahasa oleh Ancella A. Hermawan Akuntansi Manajemen. Penerbit Erlangga. Jakarta. Mulyadi Akuntansi Manajemen. Konsep, Manfaat dan Rekayasa edisi 3. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Supriyono.RA,Drs,S.U.Akt Sistem Pengendalian Manajemen. BPFE. Yogyakarta. Riahi Ahmed Belkaoui di terjemahkan oleh Marwata dkk.2000.teori Akuntansi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Simamora, Henry Akuntansi Manjemen. Penerbit Salemba empat. Jakarta. SR Soemarso Akuntansi suatu pengantar Jilid I. PT Rineka Cipta mandiri. Jakarta. Usry F.Milton dan Carter K. William Penerjemah Krista S.E.Ak Akuntansi Biaya Buku 2. Penerbit Salemba Empat jakarta 13

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali) Diah Aulia Iswanty Suhadak Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada PT. Rahayu Santosa JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 97 103 PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ANGGARAN TERHADAP PENILAIAN KINERJA PUSAT LABA Studi kasus pada Oleh * Supardji dan Yulian Suherlin *Dosen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Informasi Akuntansi Pertanggung Jawaban Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14) Informasi adalah data yang berguna untuk diolah sehingga

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Zuraidah Abstrak. Laporan pertanggungjawaban akan membantu pimpinan dalam

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA

PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA Vinsensia Luki Windaratri Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKAN 2.1. Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi dalam buku yang berjudul "Sistem Akuntansi" menyatakan bahwa : "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk) ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk) Tiara Ayu Palupi Zahroh Z.A. M.G. Wi Endang NP. Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO Tri Wahyuni Pendidikan Akuntansi FPIPS 3Wahyuni414@gmail.com ABSTRAK Penelitian dilakukan di CV. IJO Ngawi dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sikap bertanggung jawab merupakan syarat mutlak berjalannya suatu organisasi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari suatu sistem yang dikenal dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010 http://www.karyailmiah.polnes.ac.id ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010 E. Retno Maninggarjati (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

Sicylia Aliu, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

Sicylia Aliu, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban. PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI DAN PENILAIAN KINERJA Oleh : Sicylia Aliu Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: lya_aliu@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Berbagai rumusan mengenai akuntansi pertanggungjawaban menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan dunia bisnis semakin ketat, perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan prestasinya baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang. mencapai tujuannya tersebut tentunya perusahaan harus dikelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya perusahaan merupakan suatu institute ekonomi yang didirikan dengan maksud untuk melaksanakan segala kegiatan ekonomi untuk memperoleh laba dengan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Biaya 1. Pengertian Biaya Segala tindakan yang telah dipikirkan secara matang akan meminta pertimbangan antara manfaat dan pengorbanan. Begitu juga dalam sektor produksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan, BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan, untuk itu perusahaan dapat merencanakan dan menetapkan berapa besarnya biayabiaya yang diperlukan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 7.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 7.2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan semakin ketat serta semakin kompleks permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita ketahui bersama bahwa air adalah salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan. Di kota yang sedang berkembang seperti kota Serang, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014 ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014 Eva Puspa Asri Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT HERCULON CARPET SEMARANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT HERCULON CARPET SEMARANG PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA PUSAT BIAYA PADA PT HERCULON CARPET SEMARANG Oleh : Linda Bintariani B12.2011.02003 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 1, April 2005 : 7 13 ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI Oleh : Iriyadi Dosen pada Sekolah

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Profit Margin (Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture

BAB II URAIAN TEORITIS. Profit Margin (Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi Biaya Bahan Baku dan Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Rasio Profit Margin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan ilmu pengetahuan secara pesat membuat perusahaan semakin mudah dalam melakukan aktivitas perusahaan. Dampak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi Biaya Menurut Bustami dan Nurlela (2007:4) biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori - Teori Pada perusahaan yang sederhana pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan dan dapat mengawasi kegiatan perusahaan seorang diri. Dengan semakin besar dan berkembangnya

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT Varia Usaha Beton Periode Tahun 2013, Sidoarjo) Andhita Dwi Mandasari M. G. Wi Endang, N.P. Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati dalam mengambil keputusan, terutama keputusan yang berkaitan dengan operasi perusahaan

Lebih terperinci

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI Artikel Skripsi EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK ROTI GANHYSA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori. 2.1.1. Biaya Produksi. Biaya produksi (production cost) adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang) Ariesta Rossanda Maharani Darminto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA

ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA PESANAN DALAM MENETAPKAN HARGA JUAL PADA USAHA LAS PALANDAN DI DESA PALANDAN KECAMATAN BAEBUNTA KABUPATEN LUWU UTARA Rahmawati¹ Fitriani Surya² No. HP 0813555428082¹ ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, sebagai berikut : 6.1. Mahasiswa mengetahui tentang standar unit. 6.2.

Lebih terperinci

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI SUATU USAHA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Pabrik Gula Krebet, Malang) Rinda Fatmawati Darminto Zahroh Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN

MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN MODUL BELAJAR AKUNTANSI MANAJEMEN Oleh : Rita Indah Mustikowati, SE, MM FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG MODUL 1 KARAKTERISTIK AKUNTANSI MANAJEMEN Alokasi waktu : 1 pertemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang belum stabil pada saat ini, serta semakin ketatnya persaingan pada sektor industri, sektor jasa, dan sektor lainnya, perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Adanya globalisasi ekonomi yang masuk ke Indonesia mengakibatkan industri saling bersaing di tengah perdagangan bebas. Oleh karena itu, supaya dapat tetap bertahan di tengah persaingan yang sangat

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh :

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP HARGA POKOK PRODUK (Study Kasus Pada Perusahaan Galunggung Raya Blok) Oleh : IRVAN NURDIANSYAH RIZAL (Jurusan Akuntansi FE Universitas Siliwangi) Tedi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan sektor industri di Indonesia dewasa ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin maraknya industri-industri yang didirikan baik oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan persaingan yang ketat dalam berbagai sektor perekonomian, antara lain bidang industri. Bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Pertumbuhan dan persaingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 75 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik simpulan bahwa penerapan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi

Lebih terperinci

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PABRIK KACANG SANGRAI JAYA RAYA NAMA : SITI RAHAYU W NPM : 27212082 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR BELAKANG Mencari

Lebih terperinci

RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG RESPONSIBILITY ACCOUNTING, COST PRODUCTION SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Zuraidah Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrhim Malang Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk dicapai, salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan

Lebih terperinci

Handout Akuntansi Manajemen

Handout Akuntansi Manajemen Handout Akuntansi Manajemen RESPONSIBILITY ACCOUNTING INFORMATION (INFORMASI AKUNTASI PERTANGGUNGJAWABAN) 1 PERKEMBANGAN FOKUS METODE PENGENDALIAN BIAYA SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TRADITIONAL

Lebih terperinci

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)

PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) Radinas Putri Ayuning Firdaus Ach. Husaini M. G. Wi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Varians Analisis varians adalah suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi, melapor, dan menjelaskan varians atau penyimpangan hasil yang sesungguhnya

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen

Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban pada Pusat Biaya sebagai Alat Penilaian Kinerja Manajer di PT Perkebunan Nusantara IX Oleh : Imam Safi i (12080694001) S1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA Studi Kasus Pada PT Anugerah Pharmindo Lestari Cabang Semarang) Silviani Putri Paramita Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR

ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR ANALISIS PERANAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA PADA PT (PERSERO) PELABUHAN INDONESIA IV CABANG MAKASSAR Rosida Maedina Agus Sekolah Tinggil Ilmu Ekonomi YPUP Jl. Andi Tonro No.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Biaya 1. Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2005:40), biaya merupakan kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini persaingan yang dihadapi oleh perusahaan semakin berat. Hal ini seiring makin berkembangnya teknologi dan informasi sehingga setiap perusahaan

Lebih terperinci

Alex Sugiharto Suhadak Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Malang

Alex Sugiharto Suhadak Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Malang LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI BIAYA PRODUKSI DAN KINERJA MANAJER PRODUKSI (Studi pada PT. Perkebunan Nusantara XII unit Kebun Kertowono) Alex Sugiharto Suhadak Dwiatmanto

Lebih terperinci

Anggun P. Anik, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban.

Anggun P. Anik, Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban. EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI Oleh: Anggun Putri Anik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: anggunputrianik@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perekonomian Indonesia saat ini mengalami penurunan dalam berbagai sektor industri, salah satunya dapat dilihat dari semakin banyaknya pengangguran akibat

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus Perusahaan Rokok PT. Semanggimas Agung Tulungagung) Ninik Anggraini ABSTRAK Salah satu bentuk informasi akuntansi biaya

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT.

PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. PENERAPAN ANALISIS INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENGUKUR DAN MENILAI KINERJA MANAJER PEMASARAN PADA PT. AKE ABADI MANADO IMPLEMENTATION OF ACCOUNTING ACCOUNTABILITY INFORMATION ANALYSIS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi yang handal serta menjamin dipatuhinya

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 7 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya melengkapi manajemen menggunakan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi serta membuat keputusan

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA ANALISIS BIAYA PRODUKSI PADA PABRIK SELANG AIR DI PT. MASPION IV SURABAYA *(Rusdiyanto Fakultas Ekonomi, Universitas Gresik Jl. Arif Rahman Hakim 2B Gresik Telp. ( 031) 3981918, Faks. ( 031 ) 324706 Email

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG

ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG Rohani Merizka Femmy Permata Sari Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak PT. Yudhistira

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat telah mempengaruhi dunia usaha terutama dalam bidang jasa. Dalam hal ini perusahaan jasa semakin dirasakan manfaatnya

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI

ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI (Studi kasus pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Sidoarjo Periode Tahun 2012) Anindyta Diwayanti R.Rustam Hidayat Dwiatmanto Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK PADA PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SKRIPSI OLEH : MULTAZAM A311 06 637 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKAS SAR 2012 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah melakukan berbagai usaha pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, terutama keputusan yang berkaitan dengan operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, akuntan melaporkan kepada setiap manajer hanya informasi yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama hal nya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

Manfaat Harga Pokok Standar untuk: STANDARD COSTING Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu,

Lebih terperinci

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat Bayu Putra Pratama1, Anjuman Zukhri2, Luh Indrayani3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya Bab I Pendahuluan 2 biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga pokok produksi yang cermat dan tepat sangat penting, karena biaya produksi akan memberikan pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 56 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang mengalami krisis, Indonesia sedang giat memperbaiki perekonomian nasional. Salah satu tujuan perbaikan itu adalah mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Pertanggungjawaban 1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Abstract ZURAIDAH Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat ditentukan oleh tingkat laba yang diperolehnya. Agar dapat memperoleh laba yang maksimal, perusahaan harus mengefisiensikan kos produksi dengan cara mengendalikan

Lebih terperinci

Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN PADA PT. PELNI CABANG TANJUNGPINANG SUSANTI 100462201057 Jurusan Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK. PT. Pelni atau PT

Lebih terperinci

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE SKRIPSI ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE 2010 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara

BAB I PENDAHULUAN. maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis dewasa ini terdapat persaingan semakin ketat dan semakin maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan sasaran secara efektif dan efisien.

Lebih terperinci

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Analisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Analisis si Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Iskandar, SE., M.Si, Ak Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Muhammad Ikbal, SE., M.Sa Fakultas

Lebih terperinci