ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENGELUARAN KAS PADA PT. LESTARI BERKAT SEJAHTERA DI SAMARINDA. Septian Firma Yandi 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENGELUARAN KAS PADA PT. LESTARI BERKAT SEJAHTERA DI SAMARINDA. Septian Firma Yandi 1"

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2 (3) : ISSN , ejournal.adbisnis.fisip.unmul.ac.id Copyright 2014 ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENGELUARAN KAS PADA PT. LESTARI BERKAT SEJAHTERA DI SAMARINDA Septian Firma Yandi 1 Abstrak Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pengeluaran Kas pada PT. Lestari Berkat Sejahtera di Samarinda, di bawah bimbingan bapak Drs. M. Zaini, M.Si dan bapak Eko A. Widyanto, SE., M.SA. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penulis menemukan bahwa penerapan intern terhadap pengeluaran kas pada PT. Lestari Berkat Sejahtera di Samarinda belum sepenuhnya sesuai dengan unsur-unsur intern yang baik, hal ini dilihat dari tidak adanya pemeriksaan mendadak (Surprised Audit) yang dilakukan oleh pihak owner terhadap setiap departemennya serta tidak adanya seleksi calon karyawan yang sesuai dengan persyaratan. Namun untuk proses pengeluaran kas sudah berjalan dengan baik yaitu adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab yang jelas dalam struktur organisasi untuk prosedur pengeluaran kas diantaranya fungsi yang memerlukan kas, Finance, cashier, dan Accounting. Setiap transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang berwenang antara lain: Head Departement, cashier, Finance dan Deputy Project Manager. Pada PT. Lestari Berkat Sejahtera diharapkan agar dapat menerapkan unsur-unsur intern yang baik, diantaranya adalah untuk pemeriksaan mendadak (Surprised Audit) dan seleksi calon karyawan yang sesuai dengan persyaratan agar proses kinerja dari setiap manajemennya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Kata Kunci: Sistem Pengendalian Intern Pendahuluan Salah satu akuntansi yang digunakan oleh perusahaan adalah pengeluaran kas. Sistem ini menangani pengeluaran kas secara rutin pada sebuah perusahaan. Penerapan pengeluaran kas pada perusahaan sangatlah penting, mengingat kas adalah aset yang mudah berubah dibandingkan dengan aset lain, sehingga kas merupakan alat pembayaran yang bebas dan selalu siap sedia untuk digunakan. 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. septian340@gmail.com

2 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: Kas dilihat dari sifatnya merupakan aset yang paling lancar dan hampir setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas. Kas merupakan komponen penting dalam jalannya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan. Karena sifat kas yang likuid, maka kas mudah digelapkan sehingga perlu adanya intern terhadap kas dengan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksanaan dan pencatatan. Selain itu juga diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas. Tanpa adanya intern akan mudah terjadinya penggelapan uang kas. Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas, bisa berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai faktor, seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumbersumber kas dan sebagainya. Namun bagaimanapun baiknya struktur organisasi, otorisasi dan pencatatan serta berbagai cara untuk mendorong praktek yang sehat, semua tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Untuk mencapai kinerja yang maksimal perusahaan haruslah mengrekrut karyawan yang berkompeten di bidangnya dan disesuaikan dengan tuntutan pada pekerjaannya. Pada observasi pra penelitian yang dilaksanakan, penulis mendapati bahwa seleksi dalam mencari calon tenaga kerja atau karyawan baru pada PT. Lestari berkat Sejahtera tidak berdasarkan persyaratan yang di tuntut oleh pekerjaannya, dimana karyawan yang masuk langsung ditempatkan pada posisi jabatan yang kosong tanpa memperhatikan kemampuan dan latar belakang pendidikannya. Kemudian dalam internal perusahaan juga tidak ada periksaan yang dilakukan secara mendadak (sueprised audit) guna mencegah terjadinya kesalahan atau kecurangan yang dilakukan oleh karyawan baik secara sengaja ataupun tidak. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengeluaran kas yang terdapat pada perusahaan apakah sudah sesuai dengan intern yang benar. Dengan demikian penulis mengambil judul penulisan skripsi ini yaitu Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pengeluaran Kas Pada PT. Lestari Berkat Sejahtera Di Samarinda. Kerangka Dasar Teori Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Krismiaji (2002:219), Sistem akuntansi terdiri atas metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi perusahaan dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait. menurut Mulyadi (2001:3) akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. 332

3 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT. Lestari Berkat Sejahtera (Septian) Pengertian Kas Menurut Munandar (2006:25), kas adalah semua mata uang kertas dan logam, baik mata uang dalam negeri maupun mata uang luar negeri, serta suratsurat yang mempunya sifat seperti mata uang yaitu sifat depat segera di pergunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran pada setiap saat dikehendaki. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:92), kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Menurut Diana, Setiawati (2011:82) intern adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan data dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. Menurut Mulyadi (2001:163) menyatakan intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur-unsur Intern Menurut Mulyadi (2001:164) antara lain : 1. Strukutur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. 5. Definisi Konsepsional Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah metode dan pencatatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganallisis, mengklasifikasi, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas. Sistem intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, 333

4 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Kas adalah semua mata uang kertas dan logam, baik mata uang dalam negeri maupun mata uang luar negeri, serta surat-surat yang mempunya sifat seperti mata uang yaitu sifat depat segera dipergunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran pada setiap saat dikehendaki. Metode Penelitian Jenis Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluatif (mengevaluasi) dengan jenis penelitian kualitatif. Penelitian evaluatif digunakan untuk mengukur kesesuaian antara yang diterapkan pada objek penelitian dengan standar intern yang seharusnya. Fokus Penelitian 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional yang jelas. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup antara harta, utang, pendapatan dan biaya. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap bagian organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Rincian Data yang Diperlukan 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari narasumber dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui beberapa sumber informasi antara lain: a. Gambaran Umum PT. Lestari Berkat Sejahtera Di Samarinda termasuk didalamnya sejarah singkat dan kegiatan yang dilakukan. b. Formulir yang digunakan oleh PT. Lestari Berkat Sejahtera Di Samarinda. c. Fungsi yang terkait dalam pengeluaran kas pada PT. Lestari Berkat Sejahtera Di Samarinda. d. Jaringan prosedur pengeluaran kas pada PT. Lestari Berkat Sejahtera Di Samarinda. e. Sistem otorisasi/wewenang dan prosedur pencatatan. f. Flow chart pengeluaran kas pada PT. Lestari Berkat Sejahtera Di Samarinda. g. Buku-buku ilmiah, hasil penulisan yang relevan dengan penelitian ini. Teknik Pengumpulan Data Adapun langkah dan cara untuk mengumpulkan data tersebut adalah sebagai berikut : 334

5 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT. Lestari Berkat Sejahtera (Septian) 1. Studi Pustaka (Library Research) 2. Studi Lapangan (Field Work Research) a. Observasi b. Wawancara Teknik Analisis Data Untuk menganalisis pengeluaran kas akan menggunakan teknik komparatif (perbandingan), yaitu dengan membandingkan antara yang diterapkan pada PT. Lestari Berkat Sejahtera dangan yang seharusnya menurut toeri pengeluaran kas yang ada. Alat analis yang digunakan dalam penelitian ini adalah unsur-unsur intern yang terdiri dari: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional yang jelas. a. pemisahan fungsi-fungsi operasi penyimpanan dari fungsi akuntansi. b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup antara harta, utang, pendapatan dan biaya. a. Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. b. Pencatatan dalam pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap bagian organisasi. a. penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang lain atau unit organisasi lain. d. Perputaran jabatan (job rotation). e. Kaharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan akuntansi pada perusahaan yang bersangkutan guna menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian serta keandalan catatan akuntansinya. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. Hasil Penelitian Formulir yang Digunakan dalam Pengeluaran Kas 1. Purchase 2. Voucher 335

6 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: Fungsi yang Terkait dalam Pengeluaran Kas 1. Fungsi yang memerlukan kas 2. Accounting 3. Cashier 4. Financial Jaringan Prosedur Pengeluaran Kas 1. Prosedur pembuatan bukti kas keluar. 2. Prosedur pembayaran kas. 3. Prosedur pencatatan pengeluaran kas. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1. Fungsi yang memerlukan kas. - Mulai mengisi purchase dan meminta otorisasi kepada head departement, purchase dibuat sebanyak 2 rangkap: Lembar ke 1 diberikan ke finance dan lembar ke 2 diarsipkan secara permanen menurut tanggal. - Kemudian menerima voucher pengeluaran kas lembar ke 2 dari cashier untuk diarsipkan secara permanen menurut tanggal. 2. Finance Memerima purchase lembar ke 1 yang di terima dari fungsi yang memerlukan kas untuk dicek dan dikontrol kebenarannya, kemudian diberikan ke cashier. 3. Cashier - Menerima purchase lembar ke 1 dari finance sebagai dasar untuk membuat voucher pengeluaran kas sebanyak 3 rangkap: lembar 1 diberikan ke bagian accounting, lembar ke 2 diberikan kepada fungsi yang memerlukan kas dan lembar ke 3 diarsipkan secara permanen menurut tanggal, kemudian meminta persetujuan dari Deputy Project Manager (DPM), setelah itu cashier dapat mengeluarkan uang untuk pembayaran hutang pada vendor dan biaya-biaya perusahaan secara langsung. Sedangkan pengeluaran kas kas yang dilakukan oleh Owner dengan cara transfer ke rekening untuk pembayaran pada vendor atau biaya-biaya perusahaan lainnya yang nilainya besar. Yang mentransfer itu adalah owner itu sendiri. - Kemudian purchase lembar ke 1 dan voucher pengeluaran kas lembar ke 3 diarsipkan secara permanen menurut tanggal. 4. Accounting Menerima voucher pengeluaran kas lembar ke 1 sebagai dasar pencatatan di dalam jurnal pengeluaran kas, kemudian voucher pengeluaran kas lembar ke 1 diarsipkan secara permanen menurut tanggal. Apabila untuk pembayaran utang maka account payble dicatat dikartu utang, pencatatan biaya di catat di kartu biaya, selesai. 336

7 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT. Lestari Berkat Sejahtera (Septian) Flowchart Pengeluaran kas PT. Lestari Berkat Sejahtera Fungsi yang Memerlukan Kas Finance mulai 4 1 Mengisi purchase & meminta otorisasi Head Dept Puchase 2 Puchase 1 VPK 2 T Puchase 1 Puchase di cek & dikontrol Puchase 1 T 1 Cashier 2 2 Accounting 3 Membuat VPK & meminta otorisasi ke DPM, kemudian cashier dapat mengeluarkan uang/owner mentrasfer ke rekening. Purchase 1 VPK 3 VPK 2 VPK 1 Jurnal pengeluaran kas Kartu Utang Kartu Biaya VPK 1 T 3 4 T Selesai 337

8 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: Usulan Flowchart Pengeluaran Kas Menurut Penulis Fungsi yang Memerlukan Kas Finance mulai Mengisi purchase & meminta otorisasi Head Dept VPK 2 Purchase 2 Puchase 2 Puchase 1 VPK 2 Puchase 2 Puchase 1 T Puchase di cek & dikontrol N Puchase Puchase & VPK di cek & dikontrol VPK 2 Purchase 2 5 Cashier 2 Accounting 3 Puchase 1 Membuat VPK & meminta otorisasi ke DPM, kemudian cashier dapat mengeluarkan uang/owner mentrasfer ke rekening. Jurnal pengeluaran kas Kartu Utang VPK 1 T Purchase 1 VPK 3 VPK 2 VPK 1 Kartu Biaya Selesai 3 4 T 338

9 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT. Lestari Berkat Sejahtera (Septian) Analisis dan Pembahasan Tabel Perbandingan Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Antara Teori dan Praktek Menurut Teori A. Struktur Organisasi 1. unsur intern mengharuskan pemisahan fungsi akuntansi dari fungsi penyimpanan, agar data akuntansi yang dicatat dalam catatan akuntansi dijamin keandalannya. 2. Unsur intern mengharuskan pelaksanaan setiap transaksi dilakukan lebih dari satu fungsi agar terciptanya internal check B. Sistem Otorisasi dan Pencatatan 1. Transaksi pengeluaran kas diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dengan menggunakan bukti kas keluar. 2. Sistem intern mengharuskan setiap pencatatan akuntansi berdasarkan pada dokumen Menurut PT. Lestari Berkat Sejahtera 1. Sistem intern pada PT. Lestari Berkat Sejahtera terdapat pemisahan fungsi akuntansi sebagai pencatatan penjurnalan, Finance sebagai pengontrol aktivitas keuangan dan fungsi penyimpanan dipegang oleh Cashier. 2. unsur intern pada PT. Lestari Berkat Sejahtera, setiap transaksi pengeluaran kas dilakukan lebih dari satu fungsi yaitu fungsi yang memerlukan kas, finance, cashier/owner, dan accounting. 1. Setiap transaksi pengeluaran kas yang menggunakan bukti kas keluar pada PT. Lestari Berkat Sejahtera harus selalu diotorisasi oleh pejabat yang berwenang antara lain: head departement, cashier, finance supervisor dan deputy project manager. 2. Setiap pencatatan pada PT. Lestari Berkat Sejahtera mengharuskan pencatatan menggunakan bukti kas keluar Keterangan 1. Sesuai unsurunsur 2. Sesuai unsurunsur 1. Sesuai unsurunsur 2. Sesuai unsurunsur 339

10 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. dibuat 3 rangkap dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. C. Praktek yang Sehat 1. Dokumen dasar transaksi pengeluaran kas yang harus dibubuhi cap lunas oleh bagian kasir setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan. 2. Pemeriksaan dilakukan secara mendadak. 1. Dokumen dasar (bukti kas keluar) dibubuhi cap lunas oleh cashier setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan. 2. Pada PT. Lestari Berkat Sejahtera tidak ada pemeriksaan yang dilakukan secara mendadak dikarenakan owner sudah menaruh kepercayaan penuh pada karyawannya. 1. Sesuai unsurunsur 2. Tidak sesuai unsur-unsur 3. Saldo kas yang ada ditangan dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya dengan cara menyimpannya dalam lemari besi. 4. Keharusan pengambilan cuti pada karyawan yang berhak. 5. Perlu diadakan pencocokan fisik keuangan dengan catatan akuntansi secara periodik. 6. Agar catatan akuntansi kas perusahaan dapat diawasi ketelitian dan keandaannya maka perlu disediakan rekening untuk membayar pengeluaran-pengeluaran 3. Saldo kas yang ada ditangan disimpan di dalam brankas (Safety Box) ukuran yang besar yang terbuat dari baja dan menjadi tanggung jawab Cashier. 4. Cuti diberikan kepada karyawan yang telah mencapai masa kerja minimal satu tahun dan waktu cuti diberikan 14 hari. 5. Pencocokan antara pemeriksaan fisik keuangan dengan catatan akuntansi dilakukan setiap minggu. 6. Pengeluaran kas yang jumlahnya relatif kecil pada PT. Lestari Berkat Sejahtera menggunakan dana kas kecil. 3. Sesuai unsurunsur 4. Sesuai unsurunsur 5. Sesuai unsurunsur 6. Sesuai unsurunsur 340

11 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT. Lestari Berkat Sejahtera (Septian) yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar menggunakan cek. Oleh karena itu, dibentuk dana kas kecil dengan imprest system dan pemenuhan kembalinya harus dengan cek. 7. harus dipisahkannya antara petugas yang melakukan pengeluaran kas dan petugas yang mengerjakan pembukuan kas. 8. Saldo yang ada ditangan secepatnya disimpan atau disetor ke bank. D. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya 1. Seleksi karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya. 2. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan 7. Petugas yang melakukan pengeluaran kas dan mengerjakan pembukan dipisahkan. Petugas yang melakukan pengeluaran adalah cashier/owner dan yang mengerjakan pembukuan kas adalah bagian accounting. 8. Saldo kas yang ada ditangan selalu disetorkan oleh pihak owner ke bank. 1. Tidak ada seleksi yang dilakukan oleh pihak HRD untuk menempatkan karyawan sesuai dengan bidang atau mutunya. Bagi karyawan yang sudah mendapat panggilan akan langsung ditempat pada posisi yang kosong tanpa memperhatikan kemampuan dan keahliah karyawan tersebut. 2. Pada PT. Lestari Berkat Sejahtera tidak ada pengembangan pendidikan untuk meninggkatkan kualitas 7. Sesuai unsurunsur 8. Sesuai unsurunsur 1. Tidak sesuai unsur-unsur 2. Tidak sesuai unsur-unsur 341

12 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: perkembangan pekerjaannya. dan mutunya. Berdasarkan hasil analisis yang telah dikemukakan di atas, bahwa intern terhadap pengeluaran kas yang diterapkan oleh PT. Lestari Berkat Sejahtera di Samarinda belum sepenuhnya memenuhi unsur-unsur intern yang baik. Hal ini terlihat pada unsur Praktek yang sehat poin 2 dimana dalam penerapannya PT. Lestari Berkat Sejahtera di Samarinda tidak ada melakukan pemeriksaan mendadak (surprised audit), serta pada unsur karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya juga tidak ada seleksi karyawan yang berdasarkankan persyaratan kemampuan yang dituntut oleh pekerjaannya, serta tidak adanya pengembangan terhadap pendidikan karyawan dimana pengembangan ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau karyawannya. Pembahasan 1. Struktur organisasi Dilihat dari struktur organisasi yang ada pada PT. Lestari Berkat Sejahtera di Samarinda khususnya pada bagian finance departement bahwa terdapat pemisahan fungsi pengeluaran kas yang dilakukan lebih dari satu fungsi yaitu fungsi yang memerlukan kas, finance, cashier/owner dan accounting. Selain itu berdasarkan intern bahwa terdapat fungsi akuntansi dan fungsi penyimpanan yang dipegang oleh cashier, dan finance melakukan biaya-biaya yang akan digunakan dalam operasional perusahaan. 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dalam organisasi setiap transaksi hanya dapat terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang berwenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Dilihat dari otorisasi dan prosedur pencatatan pada PT. Lestari Berkat Sejahtera bahwa setiap transaksi pengeluaran kas yang menggunakan bukti kas keluar harus selalu di otorisasi oleh pejabat yang berwenang antara lain: head deptartement, cashier, finance supervisor dan deputy project manager. Setiap pencatatan pada PT. Lestari Berkat Sejahtera mengharuskan pencatan menggunakan dokumen yaitu voucher kemudian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. 342

13 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT. Lestari Berkat Sejahtera (Septian) 3. Praktek yang sehat a. Dokumen yang digunakan dalam proses pengeluaran kas yaitu vocher pengeluaran kas yang dicap lunas oleh cashier setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan. b. Pada PT. Lestari Berkat Sejahtera tidak ada pemeriksaan yang dilakukan secara mendadak (surprised audit) hal ini dikarenakan owner sudah menaruh kepercayaan penuh pada karyawannya dan tidak menganggap hal ini menjadi masalah. c. Penyimpanan kas untuk pengeluaran kas kecil PT. Lestari Berkat Sejahtera disimpan di lemari baja (brankas) yang ukurannya cukup besar dan memiliki password key dan hanya pejabat tertentu yang mengetahuinya. d. Cuti yang diberikan pada karyawan PT. Lestari Berkat Sejahtera jika mencapai masa kerja minimal 1 tahun dengan waktu cuti 14 hari atau dengan kata lain tenaga kerja sudah resmi diangkat menjadi karyawan tetap pada perusahaan. e. Pemeriksaan antara fisik keuangan dengan catatan akuntansi dilakukan rutin setiap minggu untuk mencegah terjadi kesalahan dalam proses kinerja keuangan. f. Pada PT. Lestari Berkat Sejahtera untuk pengeluaran dengan jumlah yang relatif kecil menggunakan dana kas kecil (imprest ) yang didalamnya sejumlah Rp dan setiap melakukan pengisian dana kas kecil, terlebih dahulu dibuat anggaran dari setiap manajemen yang tercantum dalam rencana pengeluaran mingguan yang merupakan kesatuan dari rencana pengeluaran kas bulanan. g. Petugas yang melakukan pengeluaran kas dan mengerjakan pembukuan pada PT. Lestari Berkat Sejahtera dipisahkan. Petugas yang melakukan pengeluaran kas adalah cashier/owner, sementara petugas yang melakukan pembukuan adalah bagian accounting. h. Pada PT. Lestari Berkat Sejahtera saldo kas dalam jumlah tertentu pada umumnya langsung di setor oleh pihak owner sendiri ke Bank. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Seleksi calon karyawan yang dilakukan oleh PT. Lestari Berkat Sejahtera tidak sesuai dengan persyaratan mutu yang dituntut oleh pekerjaan, dimana bagi karyawan yang sudah mendapat panggilan kerja langsung ditempatkan pada posisi yang kosong tanpa memperhatikan kemapuannya pada bidang tersebut, hal ini karena kurangnya pilihan calon tenaga kerja yang melamar pada perusahaan yang dikarenakan kurang luasnya promosi lowongan kerja yang dilakukan oleh perusahaan. selain itu juga, dalam internal perusahaan tidak ada melakukan pengembangan pendidikan karyawan misalnya saja 343

14 ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2, Nomor 3, 2014: seperti training dan study banding yang berguna untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk itu pada PT. Lestari Berkat Sejahtera sebaiknya harus lebih selektif dalam memilih calon karyawannya dengan cara antara lain memperluas promosi penerimaan calon karyawan baru agar mendapatkan banyak pelamar kerja yang sesuai dengan kompetensinya dan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja pada perusahaan, dan juga dalam internal perusahaan harus melakukan pengembangan pendidikan pada karyawan perusahaan misalnya saja dengan melakukan training sesuai dengan kompetensinya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dalam internal perusahaan. Penutup Bahwa implementasi intern terhadap pengeluaran kas pada PT. Lestari Berkat Sejahtera belum sepenuhnya memenuhi unsur-unsur intern yang baik, di mana tidak diterapkannya pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap internal perusahaan perusahaan guna mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Serta, standar mutu karyawan yang belum sesuai di mana tidak adanya seleksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi standar mutu terhadap pekerjaan yang dituntutnya, serta tidak ada pengembangan pendidikan bagi karyawan perusahaan seperti training dan study banding guna meningkatkan mutu, kualitas dan daya saing perusahaan. Pada pengeluaran kas telah sesuai di mana terdapat pemisahan fungsi dan tanggung jawab secara jelas dalam struktur organisasi pada PT. Lestari Berkat Sejahtera di Samarinda untuk pengeluaran kas yaitu fungsi yang memerlukan kas, Finance, Cashier/Owner, dan Accounting. Serta, Setiap Sebaiknya PT. Lestari Berkat Sejahtera dapat menerapkan Surprised Audit tanpa diketahui waktu dan tanggalnya oleh karyawan walaupun owner sudah memberikan kepercayaan penuh pada karyawannya hal ini untuk mengetahui dan mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh karyawan di saat Owner (pemilik perusahaan) tidak berada di perusahaan. Sebaiknya perusahaan lebih selektif dalam pengrekrutan karyawan dan terbuka dalam mempromosikan lowongan pekerjaan agar memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan calon karyawan yang sesuai dengan kemampuan, mutu serta pendidikannya serta mengadakan pelatihan, kursus dan lain-lain, agar perusahaan dapat meningkatkan mutu dan kualitasnya. Serta harus mengadakan pelatihan bagi karyawan misalnya saja dengan mengadakan trainning atau study banding agar dapat meningkatkan kualitas dan mutu perusahaan dan lebih meningkatkan lagi pengewasan terhadap kinerja setiap fungsi-fungsi, tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasi, dan juga melakukan perputaran job yang rutin pada saat karyawan perusahaan cuti guna mencegah terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh setiap individu karyawan. 344

15 Sistem Pengendalian Intern Pengeluaran Kas PT. Lestari Berkat Sejahtera (Septian) Daftar Pustaka Baridwan, Zaki, 2002, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, BPFE- Yogyakarta. Baridwan, Zaki, 2004, Intermediete Accounting, Edisi Kedelapan, Cetakan Ketujuh, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta. Diana, Anastasia., Setiawati, Lilis., 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kesatu, ANDI, Yogyakarta. Hall. James A, 2004, Acoounting Information Systems, Fourth Edition, Thomson, South Western. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Jusuf, Amir Abadi, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta. Jusup, Al Haryono, 2001, Auditing Pengauditan, Edisi 1, Bagian Penerbit Ilmu Ekonomi YKPN, Jakarta. Krismiaji, 2002, Sistem Informasi Akuntansi, AMP YKPN, Yogyakarta. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Munandar, M, 2006, Pokok-pokok Intermediet Accounting, Edisi Keenam, Bagian Penerbit Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta. Narko, 2002, Sistem Akuntansi, Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta. Romney, Marshall B., Steinbart Paul John, 2003, Accounting Information System, Ninth Edition. Pearson Education, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Soekrisno Agoes, 2004, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Akuntan Public, Jilid 1, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. 345

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan

II.LANDASAN TEORI. terjadi demi berlangsungnya hidup perusahaan. Tanggung jawab atas keamanan aktiva perusahaan, kesalahan-kesalahan dan 5 II.LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pengendalian Intern Berdirinya sebuah perusahaan harus disertai dengan terbentuknya manajemen yang handal dan dapat menjamin lancarnya operasional, baik itu pengamanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Sugiono (2012:54) : Penelitian deskriptif digunakan untuk membuat suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas 2.1.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian inter adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

BAB II DASAR TEORI. dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN PADA PT BARA DINAMIKA MUDA SUKSES DI MALINAU

ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN PADA PT BARA DINAMIKA MUDA SUKSES DI MALINAU ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (1): 127-137 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN PADA

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Ada beberapa pengertian sistem menurut para ahli melalui bukunya, yaitu disebutkan dibawah ini. Sistem menurut Krismiaji (2010:1) Sistem merupakan rangkaian komponen

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA DATAREKA DIGITAL PRINTING DALAM USAHA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ULFA FAUZIAH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma fauziah_upe@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum memisahkan tanggung

Lebih terperinci

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) 88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) Daftar pertanyaan untuk wawancara ini berisi pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan siklus penggajian dan pembelian di SMA

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS FUNGSI PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PADA P.T. SARANA HACHERY ABADI Nur Aisyah STIE Tri Dharma Nusantara Makassar Email : nuraisyah.se.mak@gmailcom ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kas dan Kas Kecil 2.1.1 Definisi Kas Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Informasi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh pihak ekstern dan intern.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Sistem Akuntansi Niswonger, Warren, Fess (1999) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait mendefinisikan, Sistem Akuntansi (Accounting System) adalah metode dan prosedur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem Mulyadi (2008 : 2) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok unsur atau komponen yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten 36 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan KPRI Guyub Rukun Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1.

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Prosedur 1. 22 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Teori 3.1.1 Pengertian Prosedur Di dalam kehidupan sehari-hari sering terdapat aspek pengaturan dan pengorganisasian dari berbagai prosedur sedemikian rupa untuk menghasilkan

Lebih terperinci

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN Dwi Suprajitno. Abstrak "EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern terhadap penggajian yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Pendekatan sistem mempunyai banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Sistem Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem dan Definisi Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem dan Definisi Sistem Menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling, pendekatan sistem yang lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak

BAB II DASAR TEORI. diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak BAB II DASAR TEORI A. Deskripsi Teori 1. Sistem Akuntansi Kebutuhan terhadap informasi keuangan dari suatu perusahaan sangat diperlukan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak pihak di luar

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT SRI PAMELA

PENERAPAN SISTEM PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT SRI PAMELA PENERAPAN SISTEM PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT SRI PAMELA Muhammad Sofyan, SE STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pengeluaran kas pada Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA

BAB II TINJAUN PUSTAKA BAB II TINJAUN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Mulyadi (008:5) adalah, suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN 1 PERTEMUAN KELIMA SISTEM PENGENDALIAN INTERN Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami definisi sistem pengendalian intern. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perusahaan merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), perusahaan turut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem dan Prosedur Ada beberapa pengertian sistem dan prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Mulyadi (2008: 4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Struktur Pengendalian Intern Apabila suatu perusahaan berkembang semakin besar dalam menjalankan kegiatan usahanya, maka pengawasan secara langsung terhadap jalannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya dengan unsur yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mecapai tujuan tertentu. Sistem diciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian dan Tujuan Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dan tidak terlepas dari prosedur prosedur yang saling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan Clowor Distro Semarang adalah usaha usaha bersama 4 orang yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS

Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Tahap/Proses Akuntansi: Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Saldo * Jurnal Penyesuaian Neraca N. Saldo Penutup Lajur N. Saldo Stlh Disesuaikan

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT. CITRA BUMI SUMATERA PALEMBANG Sri Hartati, S.E., M.Si., Ak. CA 1 Maulan Irwadi, S.E., M.Si., Ak.,CA 2 Ida Damayanti 3 1 Jurusan Akuntansi Politeknik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. digunakan dalam proses pembelian adalah purchase order, faktur,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. digunakan dalam proses pembelian adalah purchase order, faktur, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa pada Graha Residen Serviced Apartment Surabaya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada Graha Residen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Akuntansi a. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Menurut Mulyadi (2008:5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT BABA RAFI INDONESIA DI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : FRENDI SETYAWAN NIM : 2010410691 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan pembelian. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut James A Hall, menjelaskan sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berhubungan untuk melayani tujuan umum (Hall 2013).

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperolah Gelar

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2008: 5) Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI KAS PADA PT. SUMBER MUTIARA PRIMA DI SAMARINDA

SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI KAS PADA PT. SUMBER MUTIARA PRIMA DI SAMARINDA SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI KAS PADA PT. SUMBER MUTIARA PRIMA DI SAMARINDA Anggun Hidayah Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Samarinda gejora_black@yahoo.com ABSTRAKSI Sehubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Kas merupakan harta yang paling likuid dan media pertukaran baku dan dasar bagi pegukuran akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA Nama : Siti Sharah Mardiutami NPM : 28213587 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Agustin Rusiana Sari. SE., MM. FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 55 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hikmawati dan Effendi (2014) melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas pada CV. Lestari Motorindo.

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep Penjualan Penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kontinuitas

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun)

SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) SISTEM DAN PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Pada Perusahaan Daerah, BPR Bank Daerah Kota Madiun) Irmalia Ayu Ningsih Topowijono, M.Si Nengah Sudjana, M.Si Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS dengan CEK Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA 1 Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami deskripsi kegiatan pengeluaran kas. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Dalam melakukan suatu kegiatan, organisasi memerlukan suatu acuan untuk mengatur dan mengontrol semua aktivitas yang terjadi pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2001:5), menyatakan sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA UNIT SIMPAN PINJAM KUD KARYA MINA KOTA TEGAL Atik Setiyowati, Hesti Widianti, Novian Ardyansyah Yusuf DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09

Lebih terperinci

M. Setiadi. Hartoko, SE.MM ProDi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LP3I Jakarta

M. Setiadi. Hartoko, SE.MM ProDi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LP3I Jakarta ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume IV, No. 1, Februari 2016, h. 12-22 PENGELUARAN KAS ( STUDI KASUS DI POLITEKNIK LP3I JAKARTA KAMPUS PASAR MINGGU ) M. Setiadi. Hartoko,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas Hampir semua transaksi perusahaan akan melibatkan uang kas, baik itu merupakan transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas dan transaksitransaksi yang lain akan berakhir

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh Rahardian Pamungkas Dupa 14121010 PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya a. Pengertian Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan makna istilah sistem dengan cara. Istilah

Lebih terperinci

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern 75 Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern Pengenalan Sistem pengendalian intern (Mulyadi, 2001, h.165) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Prosedur adalah suatu tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan - 6 - BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah suatu jaringan yang berhubungan dengan prosedur prosedur yang erat hubunganya satu sama lain yang dikembangkan menjadi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO. Oleh Emi Suci Safitri NPM ; ABSTRAK

PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO. Oleh Emi Suci Safitri NPM ; ABSTRAK PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO Oleh Emi Suci Safitri NPM. 101110013443033 Email ; emi_suci36@yahoo.co.id ABSTRAK Based on research results of the internal control system of cash at PT. Exsol

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana kita ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam operasi perusahaan. Keuntungan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan dan Koperasi. Memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan dan Koperasi. Memiliki BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menguji analisis atas sistem pengendalian internal atas penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan dan Koperasi. Memiliki hasil

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini direncanakan

Lebih terperinci