Pengaruh Gangguan pada Perubahan Prioritas dan Indeks Konsistensi Matriks Perbandingan Berpasangan dalam Analytical Hierarchy Process
|
|
- Ida Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengaruh Gangguan pada Perubahan Prioritas Indeks Konsistensi atriks Perbandingan Berpasangan dalam Analytical Hierarchy Process Hanni Garminia, oh Hafiyusholeh Pudji Astuti Fakultas atematika Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, Bandung Diterima 30 September 00, diterima untuk dipublikasikan 8 November 00 Abstract A pairwise comparison matri (PC) is a matri arising in Analytical Hierarchy Process (AHP) The application of the AHP as a decision problem tool gives rise to pairwise comparison matrices (PC) In this work we investigate sufficient conditions on the disturbance which results in reversal of the rank order of the decision alternatives while the PC remains consistent Keywords: Pairwise comparison matri, Principal eigenvalue and eigenvector, Consistency inde, Ratio inde, Consistency ratio Abstrak atriks perbandingan berpasangan adalah matriks positif, resiprokal simetri yang muncul pada pengkajian pengambilan keputusan memanfaatkan Analytical Hierarchy Process Tulisan ini membahas sifat-sifat atriks perbandingan berpasangan terganggu Khususnya membahas syarat perlu cukup pada gangguan yang menyebabkan terjadinya perubahan dominasi dari alternatif pilihan Selain itu dibahas pula syarat cukup pada gangguan agar matriks perbandingan berpasangan masih dipang konsisten menurut kriteria Saaty Kata Kunci: atriks perbandingan berpasangan, Nilai karakteristik vektor karakteristik utama, Indeks konsistensi, Indeks rasio, Rasio konsistensi Pendahuluan Analytical Hierarchy Process (AHP) yang dikembangkan oleh Thomas Saaty (980) merupakan suatu metode pembuat keputusan yang melibatkan banyak kriteria Dasar pemikiran dari metode AHP adalah memecah-mecah permasalahan yang kompleks tidak terstruktur menjadi sejumlah bagian-bagian yang sederhana lebih terstruktur, dalam bentuk tingkatan(hirarki) Dengan demikian, penyelesaiannya dapat dilakukan secara bertahap untuk masing-masing tingkatan Komponen utama dalam AHP adalah matriks perbandingan berpasangan (pairwise comparison matri, PC) yang merupakan matriks positif, resiprokal simetri Dalam AHP, nilai karakteristik terbesar dari PC beserta vektor karakteristik positif yang terkait dimanfaatkan untuk mengidentifikasi urutan prioritas berbagai alternatif keputusan, kriteria subkriteria yang seg ditelaah serta untuk menentukan indeks konsistensi dari penyelesaian yang dikembangkan Berbagai telaahan terkait sifat metode penaksiran nilai karakteristik terbesar beserta vektor karakteristik positif terkait suatu PC telah banyak dikembangkan, diantaranya oleh Gass Rapcsak (004) etode vektor karakteristik yang dikembangkan oleh Saaty (980) menyarankan agar vektor prioritas dari alternatif yang ditelaah sebagai vektor positif yang meminimumkan jarak, terhadap suatu norm, matriks PC matriks rasio yang dibentuk oleh vektor positif Untuk hal serupa, Chu (998) mengusulkan metode kuadrat terkecil (the east-squares method, S) kemudian diperumum menjadi metode kuadrat terkecil bobot (the Weighted east-squares method, WS) Di sisi lain, Gass and Rapcsák (004) mengusulkan pemanfaatan dekomposisi nilai singular untuk menaksirkan vektor prioritas Sehubungan hal tersebut, Astuti Garnadi (009) telah memanfaatkan struktur pemetaan linier untuk mendapatkan bentuk eksplisit vektor karakteristik positif PC terganggu di suatu baris Dalam tulisan ini, hasil tersebut akan ditelaah dimanfaatkan lebih lanjut untuk melihat pengaruh gangguan pada terjadinya perubahan prioritas alternatif serta indeks konsistensi Sifat-sifat PC terganggu isalkan R menyatakan lapangan bilangan real Suatu matriks A = (a ij ) berukuran n n komponen di R disebut transitif jika berlaku a ij = a ik a kj untuk semua semua i, j, k =,,, n Suatu matriks A = (a ij ) berukuran n n komponen di R-{0} disebut resipokal simetri (symmetrically reciprocal, SR) jika a ij a ji = untuk i j a ii = untuk semua i, j =,,, n udah ditunjukkan bahwa sebarang matriks tak nol transitif adalah SR 43
2 44 JURNA ATEATIKA DAN SAINS, DESEBER 00, VO 5 NOOR 3 Segkan kondisi sebaliknya tidak selalu terpenuhi atriks SR akan menjadi matriks transitif jika hanya jika matriks tersebut memiliki rank satu, seperti yang diketengahkan oleh Farkas (007) Gass Rapcsak (004) atriks SR yang positif disebut matriks perbandingan berpasangan (pairwise comparison matri, PC) Dalam AHP, matriks PC digunakan untuk merepresentasikan perbandingan prioritas pasangan alternatif kriteria, subkriteria, pun keputusan yang seg dibahas Khusunya komponen ke-ij dari suatu matriks PC, sebut A = (a ij ), menyatakan rasio relatif dominasi alternatif ke-i atas alternatif ke-j terhadap suatu kriteria tertentu Berdasarkan Teorema Perron, dalam Horn Johnson (985), matriks positif selalu memiliki nilai karakteristik terbesar bernilai positif yang merupakan nilai karakteristik sederhana, serta terdapat vektor karakteristik positif yang terkait nilai karakteristik tersebut Saaty (980) memanfaatkan nilai karakteristik terbesar tersebut untuk mengukur kekonsistenan matriks PC Unit vektor, terhadap norm-, vektor karakteristik yang positif sebagai vektor bobot prioritas dari semua alternatif yang direpresentasikan Penjelasan hal di atas untuk masalah yang ideal adalah sebagai berikut Untuk permasalahan yang ideal n alternatif keputusan, akan diperoleh PC berukuran n n yang transitif rank satu biasanya disebut PC khusus atriks tersebut dapat direpresentasikan dalam bentuk A c = uv T = n n n O n n n untuk suatu u = ( ), v = ( n ), n,,, n bilangan real positif Untuk kasus ini, vektor karakteristik yang merupakan vektor bobot vektor prioritas adalah vektor c - u sebut c = n- = 0 - u Komponen ke- dari vektor c - u, c menyatakan bobot dari alternative keputusan ke- jumlah bobot semua alternatif keputusan adalah satu PC khusus memiliki nilai karakteristik maksimal n Sebagai representasi masalah ideal hal tersebut dikatakan memiliki indeks konsistensi nol Pada kenyataannya, masalah pengambilan keputusan mengandung pangan pertimbangan yang subjektif sehingga menghasilkan PC yang tidak transitif, biasanya disebut PC terganggu isalkan A = (a ij ) menyatakan PC suatu masalah pengambilan keputusan n alternatif Artinya A merupakan matriks SR yang positif Berdasarkan Teorema Perron, matriks tersebut memiliki nilai karakteristik maksimal yang bernilai positif, bersifat sederhana, terkait suatu vektor karakteristik yang positif isalkan λ merupakan nilai karakteristik maksimal dari A u menyatakan unit vektor karakteristik bernilai positif (terhadap norm-) yang terkait nilai karakteristik λ Diperoleh bahwa λ n λ = n jika hanya jika A adalah PC transitif Untuk AHP, Satty mengusulkan bahwa komponen ke- dari vektor u merepresentasikan bobot alternatif keputusan ke- dari vektor u merepresentasikan prioritas alternatif keputusan ke- Indeks konsistensi dari matriks PC tersebut didefinisikan sebagai: λ n CI = n Rasio konsistensi didefinisikan sebagai CI CR = menyatakan indeks rasio yang merupakan nilai rata-rata indeks konsistensi yang telah diperoleh secara random seperti yang ditunjukkan pada Tabel ebih lanjut, pengambilan keputusan dipang masih konsisten jika rasio konsistensi tidak lebih dari 0% Tabel Indeks Rasio () N Penjelasan tentang rumusan bobot alternatif maupun rasio konsistensi telah diketengahkan oleh Saaty (980) Tulisan ini akan menganalisis pengaruh gangguan pada matriks PC khusus yang menyebabkan perubahan dominasi alternatif keputusan serta pengaruh gangguan yang masih menjaga rasio konsistensi PC tidak melebihi 0% Gangguan yang menyebabkan perubahan dominasi alternatif berarti gangguan yang menyebabkan terjadinya perubahan keputusan yang diambil PC yang ditelaah dibatasi pada PC yang terganggu secara sederhana PC yang terganggu di baris pertama dapat direpresentasikan dalam bentuk A = δ δ n δ n δ n δ n O n δ n n n i, δ i bilangan real positif terdapat i < j n sehingga δ i δ j PC terganggu pada baris lainnya dapat ditransformasikan dalam bentuk A menggunakan matriks permutasi tertentu PC
3 Garminia dkk, Pengaruh Gangguan pada Perubahan Prioritas Indeks Konsistensi atriks 45 terganggu sederhana dapat direpresntasikan dalam bentuk A δ i =, i Terkait PC terganggu A, Farkas (007) serta Astuti Garnadi (009) telah memperoleh fakta-fakta berikut: Ruang R n dapat didekomposisi sebagai jumlah langsung dari dua buah subruang A-invarian sehingga R n = Im(A) Ker(A) Sukubanyak karakteristik PC terganggu A n 3 adalah p( λ ) = λ ( λ ( λ n) + b( n ) ac) a = n = ( δ ), b = n = ( δ ) n ( ), c = ( ) δ δ = Dengan demikian nilai karakteristik terbesar dari PC terganggu A adalah akar real dari suku banyak p( λ ) = λ ( λ n) + b( n ) ac) 3 isalkan r adalah akar real dari suku banyak p (λ)yang merupakan nilai karakteristik terbesar dari PC A Diperoleh vektor karakteristik positif terkait nilai karakteristik r tersebut adalah: w = ( r( r n) c) r+ c e + u + (+ r n) r+ c 0 e = 0, u = =, v 0 n n v 0 ) δ ( δ ( ) δ n () Fakta-fakta di atas akan dimanfaatkan untuk memperoleh hasil yang akan dibahas pada pasal selanjutnya 3 Perubahan Prioritas Seperti yang telah disampaikan pada sesi sebelumnya, pembahasan pada telaahan ini dibatasi untuk PC terganggu sederhana Pada sesi ini, PC terganggu sederhana dituliskan dalam bentuk: A δ = O n n n n n δ n g () i, δ bilangan real positif Dalam hal ini PC A g dapat dipang berasal dari PC khusus A c yang terganggu oleh δ Pada sesi ini akan ditelaah pengaruh δ terhadap perubahan bobot alternatif PC yang menyebabkan perubahan prioritas dari alternatif yang ditelaah Farkas (007) juga membahas perubahan prioritas Walaupun demikian, pada pembahasan pada sesi ini, akan ditunjukkan kondisi yang eksplisit pada δ yang menyebabkan terjadinya perubahan prioritas Sehubungan gangguan δ yang terkait alternatif ke- ke-, perubahan prioritas yang akan diperhatikan adalah alternatif ke- ke- Dengan tidak membatasi jumlah bobot untuk semua alternatif adalah, untuk PC khusus A c, diperoleh bobot untuk alternatif ke- ke- masing-masing adalah Di sisi lain untuk PC terganggu sederhana A g, diperoleh vektor karakteristik untuk nilai karakteristik terbesar r adalah vektor w dalam persamaan () Dengan demikian, bobot untuk alternatif ke- ke- adalah komponen ke- ke- dari vektor w, yaitu r( ) w = + r + c w = r ( n ) + δ r + c Dengan demikian gangguan δ menyebabkan terjadinya perubahan prioritas alternatif jika w < w untuk hubungan bobot PC Khususnya > sebaliknya Dengan demikian diperoleh teorema berikut Theorem 3 isalkan A g adalah PC terganggu seperti pada persamaan () Pembalikan dominasi alternatif ke- ke- terjadi ketika komponen ke- komponen ke- dari PC terganggu jika hanya jika ketaksamaan berikut terpenuhi: < δ < r( + ) n untuk < > δ > r ( + ) n untuk > Bukti isalkan w = ( w w w3 wn ) adalah vektor karakteristik utama dari A u = ( u u u3 un) adalah vektor karakteristik utama dari A g Dapat dipilih w = ; w = ; r( ) u = + r + c ;
4 46 JURNA ATEATIKA DAN SAINS, DESEBER 00, VO 5 NOOR 3 r ( n ) u = + δ r + c Jika <, akibatnya w < w Untuk kasus δ < diperoleh u < u, artinya tidak terjadi perubahan prioritas Untuk kasus δ >, diperoleh r ( ) r ( n ) + < + r + c δ r + c Akibatnya, δ < r( + ) n Jika >, akibatnya w > w Untuk kasus δ > diperoleh u > u, artinya tidak terjadi perubahan prioritas Untuk kasus δ <, cara yang serupa diperoleh r ( n ) r( ) + < + δ r + c r + c Akibatnya, δ > r( + ) n 4 Rasio Konsistensi Pada sesi ini akan diketengahkan syarat bagi δ agar matriks A g konsisten, yaitu nilai rasio konsistensinya tidak lebih dari 0, Rasio konsistensi terkait nilai karakteristik terbesar dari PC atriks A g tidak lain merupakan hal khusus dari A Karena itu PC terganggu sederhana A g, nilai karakteristik terbesarnya adalah akar real dari suku banyak p ( λ ) = λ ( λ n) ( n ) Q Q = δ + δ Grafik suku banyak p (t) seperti ditunjukkan pada Gambar, menunjukkan bahwa suku banyak p (t) hanya memiliki satu akar real Dengan memanfaatkan turunan dari p (t) diperoleh r > n untuk δ Selanjutnya, batas atas dari nilai karakteristik terbesar r dapat diperoleh dari titik perpotongan garis singgung grafik di titik (n, p (n)) sumbu- Jadi nilai karakteristik terbesar PC memenuhi ketaksamaan ( n ) Q n < r < n + n sehingga diperoleh ( n ) Q 0 < CI < n ( n ) Gambar Grafik y = ( n) ( n ) Q ( n ) Q CR < n ( n ) Untuk menjamin agar keputusan yang ditetapkan bersifat konsisten, rasio konsistensi harus kurang dari sama 0% Dengan demikian jika dibatasi Q < 0, n, gangguan δ masih menyebabkan rasio konsistensi dibatasi oleh 0, Dengan demikian diperoleh teorema berikut Theorem 4 PC terganggu sederhana A g pada persamaan () merupakan PC konsisten (rasio inkonsistensinya tidak lebih dari 0,) jika δ memenuhi ketaksamaan + 0n n ( n ) δ + 0n + n ( n ) δ Bukti isalkan r adalah nilai karakteristik terbesar dari A g Perhatikan bahwa CI = n n 0 < CI < ( δ ) n ( n ) δ Karena CI CR = diperoleh ( δ ) CI n ( ) δ < δ n ( n ) δ n
5 Garminia dkk, Pengaruh Gangguan pada Perubahan Prioritas Indeks Konsistensi atriks 47 Agar A g bersifat konsisten, rasio konsistensi harus kurang dari sama 0%, hal ini akan dicapai jika δ memenuhi ketaksamaan δ + = ( δ ) 0n δ δ Akibatnya δ ( + 0n ) δ + 0 Dengan demikian jika δ memenuhi ketaksamaan + 0n n ( n ) δ + 0n + n ( n ) δ maka PC A g konsisten Catatan: Tampak bahwa selang gangguan δ yang masih menghasilkan PC konsisten bergantung pada ukuran matriks, yaitu n, tidak dipengaruhi oleh komponen PC khusus yang terganggu Dari teorema di atas, diperoleh batas bawah batas atas δ untuk beberapa ukuran matrik yang disajikan dalam Tabel berikut Tabel Selang gangguan yang masih diijinkan 5 Penutup Dalam uraian di atas telah diperoleh syarat perlu cukup pada gangguan yang menghasilkan PC terganggu sederhana sehingga menghasilkan perubahan dominasi pada vektor prioritas Telah ditunjukkan pula bahwa selang gangguan yang tetap menjaga kekonsistenan PC hanya tergantung pada ukuran matriksnya Ucapan Terima Kasih Penelitian ini diai oleh Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia melalui Hibah Fundamental DIKTI Tahun 009 Daftar Pustaka Astuti, P and A D Garnadi, 009, On Eigenvalues and Eigenvectors of Perturbed, ITB Journal of Science, 4A:, Chu, T, 998, On the Optimal Consistent Approimation to Pairwise Comparison atrices, inear Algebra and Its Applications, 7, Farkas, A, 007, The Analysis of the Principal Eigenvector of Pairwise Comparison atrices, Acta Polytechnica Hungarica, 4() Gass, S I and T Rapcsák, 004, Singular Value Decomposition in AHP, European Journal of Operational Research, 54, Horn, R A and C R Johnson, 985, atri Analysis, Cambridge University Press, Cambridge Saaty, T, 980, The Analytical Hierarchy Process, cgraw-hill, New York
VEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN
VEKTOR PRIORITAS DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN METODE NILAI EIGEN Moh. Hafiyusholeh 1, Ahmad Hanif Asyhar 2 Matematika UIN SunanAmpel Surabaya, hafiyusholeh@uinsby.ac.id 1 Matematika
Lebih terperinciBAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP. Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 1970-an
BAB III MENENTUKAN PRIORITAS DALAM AHP Pada bab ini dibahas mengenai AHP yang dikembangkan oleh Thomas L Saaty di Wharton School of Business University of Pennsylvania pada sekitar tahun 970-an dan baru
Lebih terperinciAPLIKASI METODE NILAI EIGEN DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MEMILIH TEMPAT KERJA
APLIKASI METODE NILAI EIGEN DALAM ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MEMILIH TEMPAT KERJA Moh. Hafiyusholeh 1, Ahmad Hanif Asyhar 2, dan Ririn Komaria 3 1,2 Prodi Matematika UIN Sunan Ampel Surabaya 3
Lebih terperinciBAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciMETODE MENENTUKAN PRIORITAS DALAM ANALYTIC HIERARCHY PROCESS MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PROYEK
METODE MENENTUKAN PRIORITAS DALAM ANALYTIC HIERARCHY PROCESS MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PROYEK Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 70 an ketika di Warston school. Metode AHP merupakan salah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciPeningkatan Rasio Konsistensi pada Metode AHP Menggunakan Relasi Preferensi Fuzzy
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains (2016) 6:35 42; ISSN: 2087-0922 Tersedia online di : http://fsm.uksw.edu/ojs Peningkatan Rasio Konsistensi pada Metode AHP Menggunakan Relasi Preferensi
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciBab II Analytic Hierarchy Process
Bab II Analytic Hierarchy Process 2.1. Pengertian Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor logika, intuisi, pengalaman,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manusia dan Pengambilan Keputusan Setiap detik, setiap saat, manusia selalu dihadapkan dengan masalah pengambilan keputusan baik yang maha penting maupun yang sepele. Bagaimanapun
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN SISWA TELADAN
Aplikasi Analytic Hierarchy Process (Moh. Hafiyusholeh) 53 APLIKASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN SISWA TELADAN Moh. Hafiyusholeh Fakultas MIPA Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Lebih terperinciANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)
Jurnal DINAMIKA TEKNIK, Vol 8 No 2 Juli 2014, h.1 10 ISSN: 1412-3339 ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) Antoni Yohanes Program Studi Teknik Industri Universitas Stikubank Semarang, Jawa Tengah, Indonesia antonijohanes@gmail.com
Lebih terperinciKuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016
1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) 2.1.1 Kegunaan Analytic Hierarchy Process (AHP) AHP banyak digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas
IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu
Lebih terperinciSesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan AHP
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode yang digunakan untuk memilih obat terbaik dalam penelitian ini. Disini juga dijelaskan prosedur
Lebih terperinciMEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
Abstract Migunani Program Studi Sistem Informasi STMIK PROVISI, Semarang miguns25@yahoo.com This paper discusses how to choose the method of assessment or evaluation of students in a course of study publication
Lebih terperinciTechno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:
Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: 223-230 MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN PADA INSTANSI KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PELINDUNGAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Multiple Attribute Decision Making (MADM) Multiple Attribute Decision Making (MADM) adalah studi tentang identifikasi dan pemilihan alternatif berdasarkan nilai-nilai dan preferensi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Literatur Berikut adalah beberapa penelitian serupa mengenai kualitas yang telah dilakukan dilakukan sebelumnya, yaitu: 1. Harwati (2013), yaitu: Model Pengukuran Kinerja
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv
DAFTAR ISI PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... v UCAPAN TERIMA KASIH...
Lebih terperinciFasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah
Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciMancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process
MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process Chandra Kusuma Dewa Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14 Yogyakarta
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi
PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Analitycal
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan untuk rekreasi dengan mengunjungi tempat-tempat wisata seperti gunung, pantai, perkotaan, dan
Lebih terperinciBAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS
BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS 3.1 Penggunaan Konsep Fuzzy Apabila skala penilaian menggunakan variabel linguistik maka harus dilakukan proses pengubahan variabel linguistik ke dalam bilangan fuzzy.
Lebih terperinciBAB II. KAJIAN PUSTAKA. perumahan yang terletak di jalan Kedungwringin Patikraja, Griya Satria Bukit
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. PERUMAHAN Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan(basri,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Multi-Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) Hendang Setyo Rukmi Hari Adianto Dhevi Avianti Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III ANP DAN TOPSIS
BAB III ANP DAN TOPSIS 3.1 Analytic Network Process (ANP) Analytic Network Process atau ANP adalah teori matematis yang memungkinkan seorang pengambil keputusan menghadapi faktor-faktor yang saling berhubungan
Lebih terperinciJurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom.) Pada Progam Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Memilih Vendor Pengembang Sistem Informasi Manajemen Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Pengembangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI Mengambil sebuah keputusan tidak pernah lepas dari kehidupan setiap orang, setiap detik dari hidupnya hampir selalu membuat keputusan dari keputusan yang sederhana hingga keputusan
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014
PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (185A)
PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (185A) Fauzia Mulyawati 1, Ig. Sudarsono 1 dan Cecep Sopyan 2 1 Jurusan Teksik
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)
PEDEKT LITYCL HIERRCHY PROCESS (HP) DLM PEETU URUT PEGERJ PES PELGG (STUDI KSUS: PT TEMBG MULI SEM) urlailah Badariah, Iveline nne Marie, Linda Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih
JURNAL INFORMATIKA, Vol.4 No.1 April 2017, pp. 103~107 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 103 Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih 1 Sri Hadianti,
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY
PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY M. Adhitya Verdian 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Program
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP Analytic Hierarchy Process atau AHP dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty sebagai algoritma pengambilan keputusan untuk permasalahan
Lebih terperinciANALISIS KONSISTENSI MATRIKS KEPUTUSAN : SUATU PERBANDINGAN NUMERIK. Farikhin Departemen Matematika FSM UNDIP
JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 2017, hal. 1-12 ANALISIS KONSISTENSI MATRIKS KEPUTUSAN : SUATU PERBANDINGAN NUMERIK Farikhin Departemen Matematika FSM UNDIP farikhin.math.undip@gmail.com ABSTRACT. In this paper,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. negara, atau instansi. Sedangkan transportasi adalah pengangkutan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Jasa Transportasi (Angkutan) Jasa memiliki arti perbuatan yang berguna dan bernilai bagi orang lain, negara, atau instansi. Sedangkan transportasi adalah pengangkutan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terkait Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dita Monita seorang mahasiswa program studi teknik informatika dari STMIK Budi Darma Medan
Lebih terperinciSeleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi
Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com
Lebih terperinciPengertian Metode AHP
Pengertian Metode AHP Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytical Hierarchy Process (AHP) Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah salah satu metode dari Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang dikembangkan oleh Prof. Thomas Lorie
Lebih terperinciBab 3 Kerangka Pemecahan Masalah
Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Penelitian Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya peneliti membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENELITIAN TERDAHULU Hasil kerja Nurmaya yang didasarkan pada penelitian oleh [ABR96], melakukan modifikasi terhadap Metrics Calculator Christariny dengan menambahkan Graphical
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA) ANALYSIS AND DESIGN APPLICATION
Lebih terperinciCynthia Hayat 1) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta
ANALISIS PEMILIHAN SEKOLAH DAN SENSITIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS: PEMILIHAN SEKOLAH SD DI CITRA INDAH) Cynthia Hayat 1) Jurusan Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciJURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI
JURNAL ILMIAH TEKNIK INDUSTRI ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN PEKERJAAN MENGGUNAKAN KONTRAK UNIT PRICE (Studi Kasus: Peningkatan dan Pelebaran Aset Infrastruktur Jalan Alai-By Pass Kota Padang Sebagai Jalur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah CV. Bagiyat Mitra Perkasa. Lokasi perusahaan berada di Jalan Taman Srinindito VII/1 Semarang. Perusahaan ini
Lebih terperinciSistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP
Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 213-224. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.
PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR Rahimullaily 1), Lakry Maltaf 2) 1), 2) Program Studi Sistem Informasi STMIK Indonesia Padang 1) email: rahimullaily@stmikindonesia.ac.id
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi Model. Representasi sistem atau masalah berdasarkan model dapat dilakukan dengan berbagai macam tingkat abstraksi.
BAB 2 LANDASAN TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN RATING RISIKO PROYEK PT. XYZ METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP)
ANALISIS PENENTUAN RATING RISIKO PROYEK PT. XYZ METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) Hadi Setiawan 1, Shanti Kirana Anggraeni 2, dan Fitri Purnamasari 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciAnalytical hierarchy Process
Analytical hierarchy Process Pengertian AHP Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. AHP menguraikan masalah multi faktor atau
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunana nasional. Sayuran adalah salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensi pengembangan pasar
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
24 Dinamika Teknik Juli PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Antono Adhi Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol.
Lebih terperinciPEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI
PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI Sudarto STMIK Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 sudarto@mikroskil.ac.id
Lebih terperinciIV. PEMBOBOTAN PARAMETER DAN PENENTUAN KEPUTUSAN
IV. PEMBOBOTAN PARAMETER DAN PENENTUAN KEPUTUSAN I. PEMBOBOTAN PARAMETER Tujuan pembobotan parameter adalah untuk mengekspresikan seberapa besar pengaruh suatu parameter terhadap parameter lainnya. Ada
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung terhadap studi kasus yang akan dilakukan seperti: Strategic Planning Decision Support System (DSS) Evaluasi Supplier 2.1 Strategic
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA Deni Andrianto 1), Eddie Krishna Putra 2), Fajri Rakhmat
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Wiwik Suharso Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP
ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)
IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) ABSTRAK Sistem pengambilan keputusan adalah sistem yang membantu
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pemilihan Supplier dan Kriteria Dalam industri manufaktur, pemilihan supplier akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dari perusahaan (Herbon dkk,
Lebih terperinciAPLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK
APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam anggota KPBS Pangalengan dan memiliki sapi perah produktif.
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah peternak sapi perah yang tergabung dalam anggota KPBS Pangalengan dan memiliki sapi perah produktif. 3.2. Metode
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP)
Permasalahan pada AHP didekomposisikan ke dalam hirarki kriteria dan alternatif MASALAH KRITERIA- KRITERIA-2 KRITERIA-n KRITERIA-, KRITERIA-n, ALTERNATIF ALTERNATIF 2 ALTERNATIF m Saya ingin membeli HP
Lebih terperinciPenentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)
Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Agung Baitul Hikmah 1, Herlan Sutisna 2 1 AMIK BSI Tasikmalaya e-mail: agung.abl@ac.id 2 Universitas
Lebih terperinciJURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU BERDASARKAN HASIL EVALUASI UMPAN BALIK DARI BEBAN KERJA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SD LPI AT-TAUFIQ) Oleh : Fahrizal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Keputusan BAB II LANDASAN TEORI [2] Manusia merupakan bagian dari alam karena hidupnya yang tidak terlepas dari alam. Proses kehidupan manusia merupakan unsur yang semakin lama semakin
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Fratika Aprilia Purisabara, Titin Sri Martini, dan Mania Roswitha Program
Lebih terperinci