7. Pembelian Persediaan

Transkripsi

1 PERUSAHAAN DAGANG

2 7. Pembelian Persediaan Ada dua sistem pencatatan persediaan a. Sistem Persediaan Periodik (Periodic Inventory System) b. Sistem Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System)

3 Perbadingan Sistem Periodik dan Sistem Perpetual Periodik a. Tidak ada pencatatan persediaan b. Tidak ada buku tambahan/kartu persediaan c. Untuk penyusunan laporan keuangan harus menghitung persediaan Perpetual a. Dilakukan pencatatan persediaan b. Mempunyai buku tambahan/kartu persediaan c. Tidak perlu menghitung persediaan pada saat menyusun laporan keuangan

4 Periodik d. Biasa digunakan untuk barang murah e. Biayanya murah, tetapi lemah dalam pengendalian Perpetual d. Dapat digunakan untuk semua jenis barang e. Baik untuk tujuan pengendalian

5 Dalam Sistem Periodik Pembelian barang dagangan dicatat dalam perkiraan pembelian/purchases. Dalam Sistem Perpetual pembelian barang dagangan dicatat dalam perkiraan persediaan barang dagangan/merchandise inventory

6 Contoh: Pada tanggal 11 Mei 2011 membeli barang dagangan secara kredit dari PT ABC Rp ,- Jurnal: Sistem Periodik Pembelian Hutang Dagang XXX XXX

7 Sistem Perpetual Persediaan Barang Dagangan Hutang Dagang XXX XXX

8 Potongan Pembelian Ada 2 macam: 1. Potongan Perdagangan/ Kuantitas(Quantity Discount) adalah: potongan yang diperoleh pembeli jika membeli dalam jumlah besar

9 Potongan Tunai/ Pembelian (Purchases Discount) adalah: potongan yang diperoleh jika pembayaran pada saat periode diskon sesuai yang ditentukan dalam persyaratan. Contoh: Syarat mendapat potongan 2/10, n/30 artinya bahwa potongan adalah sebesar 2% jika dibayar dalam 10 hari setelah tanggal faktur jangka waktu kredit 30 hari.

10 Ada 2 Cara pencatatan potongan tunai: Cara 1: mencatat persediaan dengan harga beli bruto, pencatatan potongan saat dilakukan pembayaran pada periode diskon. Cara 2: mencatat persediaan dengan harga beli netto (harga beli bruto potongan)

11 Contoh: Pada tanggal 11 Mei 2011 membeli barang dagangan secara kredit dari PT ABC Rp ,- dengan syarat 2/10,n/30. Jurnal: Cara 1 Persediaan barang dagangan Hutang dagang

12 Perusahaan membayar pada periode diskon Jurnal: Hutang Dagang Kas Persediaan Brg

13 Perusahaan membayar Setelah periode diskon Jurnal: Hutang Dagang Kas

14 Cara 2 Persediaan barang dagangan Hutang dagang Perusahaan membayar pada periode diskon Hutang Dagang Kas

15 Pembelian Retur dan Pengurangan Harga Pembelian retur : Mengembalikan barang dagangan yang dibeli kepada penjual dengan alasan. Pengurangan harga: Perusahaan memberikannya pada saat terjadi kerusakan/cacat

16 Contoh Pada tanggal 7 April dibeli barang dagangan Rp ,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Pada tanggal 10 April dikembalikan barang dagangan Rp ,- 16 april pelunasan pembayaran. Perusahaan mengasumsikan pencatatan dengan dasar kebijaksanaan bahwa semua diskon akan diambil.

17 Jurnal: 7 April Persediaan Barang Dagangan Hutang Dagang April Hutang dagang Persediaan Brg dagangan

18 16 April Hutang dagang Persediaan Brg Dagangan

19 8. Penjualan Persediaan a.penjualan Tunai Contoh: Pada tanggal 27 Januari Restoran XYZ menjual barang dagangan Rp dan Harga Pokok Penjualan(HPP) Rp Jurnal: Kas Penjualan HPP Persediaan Brg dagangan

20 b. Penjulalan Kredit Contoh: Pada 16 Januari Perusahaan menjual barang secara kredit Rp ,- pelunasan pada 27 Januari

21 Jurnal: 16 Januari Piutang Dagang Persediaan Brg Dagangan Januari Kas Piutang Dagang

22 Potongan Penjualan Potongan pembelian yang diberikan kepada pembeli jika dipandang dari sudut penjual maka disebut potongan penjualan. Contoh: Diterima pelunasan piutang dagang dengan memberikan potongan penjualan 2%.

23 Jurnal: Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang

24 Penjualan Retur dan Pengurangan Harga Pengembalian barang dagangan karena cacat/rusak dilihat dari sudut pandang penjual disebut Penjualan Retur. Potongan harga (sales allowance) terjadi jika ada kesepakatan pembeli tidak mengembalikan barang dan penjual memberikan potongan.

25 Contoh: Pada 20 Oktober dijual barang dagangan Rp ,- secara kredit dan syarat pembayaran 3/10, n/30. HPP Rp ,- 25 Oktober pembeli mengembalikan barang sejumlah Rp ,- dengan HPP Rp ,-. Perusahaan menggunakan sistem Perpetual dalam pencatatannya.

26 Jurnal 20 Oktober Piutang Dagang Penjualan HPP Persediaan Brg Dagangan

27 25 Oktober Penjualan Retur & Pengurangan Harga Piutang Dagang Persediaan Brg Dagangan HPP

28 Apabila pada 27 Oktober perusahaan memberikan pengurangan harga kepada pembeli atas barang yang rusak tidak dikembalikan Rp ,-. Jurnal: Penjualan Retur & Pengurangan Harga Piutang Dagang

29 9. Akuntansi Biaya Pengiriman Merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan pengiriman barang dagangan dari tempat/gudang penjual ke pembeli Syarat jual beli menentukan kapan suatu perusahaan (penjual) mengakui adanya penjualan dan perusahaan (pembeli) mengakui adanya pembelian

30 Syarat jual beli menunjukkan pihak mana yang menanggung atau membayar biaya pengiriman, pembeli atau penjual Ada dua syarat jual beli yang umum digunakan: 1. Franco gudang penjual (free on board shipping point/fob shipping point) berarti penjulan atau pembelian diakui pada saat barang telah dimuat ke dalam alat angkutan di tempat penjual dan biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli.

31 2. Franco gudang pembeli (free on board destinition/fob destination) berarti penjulan atau pembelian diakui pada saat barang telah sampai digudang pembeli dan biaya pengiriman ditanggung oleh penjual.

32 Contoh: Tanggal 10 februari dijual barang dagangan kepada PT XYZ secara kredit Rp ,- dengan syarat FOB Penjual n/30. Perusahaan membayar biaya pengiriman lebih dulu Rp ,- dan membebankan PT XYZ dengan menambah jumlah biaya dalam faktur penjualan.hpp barang Rp ,-

33 Jurnal Piutang Dagang Penjualan Piutang Dagang Kas HPP Persediaan Brg Dagangan

34 Jurnal yang dibuat PT XYZ berdasarkan faktur yang diterima Persediaan Brg Dagangan Hutang Dagang

35 1. Penjualan Bersih = Penjualan Retur Penjualan - Diskon/Potongan 2. Harga Pokok Barang Yang Dibeli = Pembelian - Retur Pembelian Diskon/Potongan pembelian + Biaya Pengiriman Barang Masuk 3. Harga Pokok Penjualan = Persediaan Awal + Harga Pokok Barang yang Dibeli Persediaan Akhir 4. Laba Kotor = Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan 5. Laba Bersih = Laba Kotor Biaya Operasi.

36 Penjualan Retur Penjualan xxx Diskon/Potongan xxx + Penjualan Bersih XXXXX xxxx XXXXX

37 Pembelian XXXXX Retur Pembelian xxx Diskon/Potongan xxx + xxxx XXXX Biaya Pengiriman/angkut XX + Harga Pokok Brg yg dibeli XXXXX

38 Pesediaan awal Pembelian Retur Pembelian xxx Diskon/Potongan xxx + XXXXX xxxx XXXXX

39 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ABADI LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 PENDAPATAN DARI PENJUALAN: - PENJUALAN Rp PENJUALAN RETUR Rp POTONGAN HARGA Rp (+) Rp (-) PENJULAN BERSIH Rp BEBAN POKOK PENJUALAN/HARGA POKOK PENJUALAN Rp (-) LABA BRUTO Rp BEBAN OPERASI: - BEBAN PENJUALAN Rp BEBAN UMUM & ADMINISTRASI Rp (+) - TOTAL BEBAN OPERASI Rp (-) - LABA OPERASI Rp PENDAPATAN LAIN-LAIN Rp (+) Rp BEBAN LAIN-LAIN Rp (-) LABA BERSIH Rp

40 LAPORAN PERUBAHAN MODAL PERUSAHAAN ABADI LAPORAN PERUBAHAN MODAL UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 MODAL ADI PER 1 JANUARI 2008 Rp LABA BERSIH Rp PRIVE Rp (-) Rp (+) MODAL ADI PER 31 DESEMBER 2008 Rp

41 NERACA PERUSAHAAN ABADI NERACA 31 DESEMBER 2008 AKTIVA PASIVA AKTIVA LANCAR: KEWAJIBAN LANCAR : KAS HUTANG DAGANG WESEL TAGIH HUTANG GAJI PIUTANG DAGANG SEWA DITERIMA DIMUKA PIUTANG BUNGA TOTAL KEWAJIBAN LANCAR PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN PERLENGKAPAN KANTOR KEWAJIBAN JANGKA PANJANG: ASURANSI DIBAYAR DIMUKA WESEL BAYAR JANGKA PANJANG TOTAL AKTIVA LANCAR TOTAL KEWAJIBAN AKTIVA TETAP: MODAL PERALATAN TOKO MODAL ADI AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN TOKO ( ) PERALATAN KANTOR AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN KANTOR ( ) TOTAL AKTIVA TETAP TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA

42