KONSEP BAHAGIA: ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN PLATO SURURUDIN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEP BAHAGIA: ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN PLATO SURURUDIN"

Transkripsi

1 KONSEP BAHAGIA: ANALISIS TERHADAP PEMIKIRAN PLATO SURURUDIN Abstrak Artikel ini membahas tentang kebahagiaan menurut filsuf Yunani Plato. Penulis berpendapat bahwa kebahagiaan menurut Plato tidak terlepas dari pemikiran etikanya, karena pendapat tentang kebahagiaan Plato ada pada pendapatnya tentang etika. Etika atau ethik yang berarti baik adalah sesuatu yang berharga untuk suatu tujuan. Sebaliknya, yang tidak berharga, tidak berguna untuk tujuan. Sesuatu itu baik bagi seseorang bila hal tersebut sesuai dan berguna untuk tujuannya. Walau tujuan seseorang atau golongan berbeda, semua punya akhir sama, yaitu ingin baik dan bahagia. Menurut Plato, kebaikan tertinggi adalah kebahagiaan. Kata Kunci: Plato, kebahagiaan, etika, tujuan. Pendahuluan Setiap manusia normal memiliki pemikiran bahwa hidup ini adalah mencari kebahagiaan. Namun dambaan kebahagiaan tentu tidak serta merta dapat diperoleh begitu saja tanpa melakukan apa pun. Karena itu, untuk mendapatkan kebahagiaan, seseorang harus berusaha dengan berbagai cara agar bisa mendapatkan, merasakan, dan memanfaatkan kebahagiaan. Konsep bahagia telah banyak diusulkan oleh pemikir-pemikir zaman dulu dari segala segi dan bentuk, sehingga lahirlah aliran-aliran pemikiran yang hkusus mempersoalkan kebahagiaan seperti aliran hedonisme, utilitarisme, dan deontologi. Dari aliran hedonisme (hedone=kesenangan), tokoh pertama yang mengajarkan konsep ini adalah Demokritos ( SM). Dia memandang bahwa kesenangan merupakan tujuan pokok dalam kehidupan. Sementara utilitarisme adalah aliran yang memandang baik-buruk perbuatan

2 112 Media Akademika Volume 25, No. 2, April 2010 ditinjau dari sudut pandang kuantitas, besar-kecil manfaat; dan deontologi memandang bahwa kebahagiaan cocok dengan pengalaman moral, terutama yang berhubungan dengan hati nurani. Sokrates ( SM) dalam Rappar 1 mengatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah kebahagiaan. Plato, murid Sokrates, membahas tentang kesenangan dari sudut pandang psikologi, sebagaimana juga dilakukan terhadap etika. Plato banyak berdiskusi tentang nilai-nilai dan tabiat kesenangan dalam buku Republic, Temaues, dan Philabus, di mana Plato memberi anggapan tentang apa itu kesenangan. Konsep kebahagiaan yang dibahas pemikir-pemikir tempo dulu memiliki dasar rasionalitas tinggi, sehingga argumentatif dan sulit dibantah. Namun demikian, tidak ada konsep yang sempurna sehingga, hemat penulis, konsep-konsep pemikiran bahagia harus diambil secara cermat agar manusia bisa memeroleh kebahagiaan hidup. Menulis seluruh konsep pemikiran bahagia dari para pemikir tempo dulu secara keseluruhan tentu sulit diwujudkan. Karena itu, penulis hanya menelusuri salah satu tokoh pemikir saja, yakni Plato. Riwayat Hidup Plato Plato adalah salah satu murid dan sekaligus teman Sokrates, 2 karena itu pendapat Plato sering memperkuat pendapat Sokrates. Tempat dan tahun kelahiran Plato tidak diketahui pasti. Ada yang mengatakan Plato lahir di Athena, namun ada juga yang menyebut lahir di Pulau Aegina. Begitu juga tahun kelahirannya, ada yang mengatakan 428 SM dan ada juga yang menulis 427 SM. 3 Setelah Sokrates meninggal dunia, Plato pergi dari Athena. Inilah permulaan Plato mengembara selama kurang-lebih 12 tahun, dari tahun 399 sampai 387 SM. Pertama kali dia mengembara ke Megara, 1 Jan Hendrik Rappar, Pengantar Filsafat Politik Plato, ( Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000). 2 Dikc Hartoko, Kamus Populer Filsafat, ( Jakarta: Rajawali, 1986). 3 Rappar, Pengantar Filsafat Politik Plato.

3 Sururudin, Konsep Bahagia: Analisis terhadap Pemikiran Plato 113 tempat kelahiran Euklides, seorang pengikut Sokrates, dan mengajarkan filsafat. Dari Megara, dia pergi ke Kyrene dan memperdalam pengetahuan tentang matematika pada seorang guru bernama Theodoros. Di tempat itu juga Plato mengajarkan filsafat dan menulis buku. 4 Selanjutnya Plato pergi ke Italia Selatan dan terus ke Sirakusa di Pulau Sisilia, yang waktu itu diperintah seorang tiran bernama Dyonisius. Dyonisius mengajak Plato tinggal di istananya, karena ia bangga jika di antara orang yang mengelilinginya terdapat pujangga yang tersohor namanya. Di sinilah Plato kenal dengan ipar Dyonisius yang masih muda belia bernama Dion, yang akhirnya menjadi sahabat karibnya. Di antara mereka terdapat kata sepakat untuk memengaruhi Dyonisius dengan ajaran filsafat agar tercapai perbaikan sosial kemasyarakatan. Keyakinan yang tertanam dalam diri Plato adalah bahwa kesengsaraan di dunia akan berakhir bila filsuf menjadi raja atau raja merupakan filsuf. Ajaran Plato yang menitikberatkan kepada moral dan segala perbuatan lambat-laun menjemukan Dyonisius, yang pada akhirnya menuduh Plato berbahaya bagi kerajaannya. Dari sini dihembuskan kabar bahwa Plato adalah bekas murid Anikes yang membahayakan kerajaan. Kedatangan Plato karena ditebus raja. Peristiwa itu diketahui para sahabat dan pengikut Plato di Athena. Akhirnya mereka mengumpulkan uang untuk mengganti harga penebus yang dibayarkan raja tetapi ditolak dengan ungkapan bahwa mereka saja yang punya hak memelihara seorang Plato. Akhirnya uang yang dikumpulkan dibelikan sebidang tanah dan diserahkan kepada Plato untuk dijadikan sekolah tempat ia mengajar filsafat. Tempat tersebut diberi nama Akademia. Di sanalah Plato sejak umur 40 tahun mengajarkan filsafat dan mengarang buku-buku yang tersohor sepanjang masa. 5 4 A. Epping, dkk, Filsafat Ensie, (Bandung: Jemmars, 2003). 5 Rappar, Pengantar Filsafat Politik Plato.

4 114 Media Akademika Volume 25, No. 2, April 2010 Pada 367 SM, setelah menetap di Akademia, Plato menerima undangan dan desakan dari Dion untuk datang lagi ke Sirakusa, karena raja Dyonisius yang jahat sudah meninggal dan digantikan anaknya yang bernama Dyonisius II. Sahabatnya itu berharap agar Plato mendidik dan mengajar raja yang masih muda tentang pandangan filosofis dan kewajiban pemerintah kepada rakyat. Plato yang bercita-cita menerapkan teori pemerintahannya akhirnya datang kembali ke Sirakusa. Plato disambut dan diterima raja dengan gembira, tetapi bagi raja filsafat tidak menarik. Pada akhirnya intrik fitnah dan hasutan merajalela di lingkungan kerajaan, muaranya Dion dibenci raja dan dibuang ke luar Sisilia. Plato berusaha membela sahabatnya namun tidak berhasil, dan akhirnya Plato berusaha kembali ke Athena. Enam tahun kemudian, tepatnya pada 361 SM, hati Plato tergerak untuk kembali lagi ketiga kalinya ke Sirakusa. Raja memandang, merupakan kehormatan bila seorang filsuf yang begitu tersohor berada di istananya. Maksud kedatangan Plato adalah ingin mendamaikan kembali pertentangan antara Dyonisius II dan sahabatnya, Dion, dan berusaha meyakinkan kembali agar Dion boleh kembali lagi ke Sirakusa. Maksud itu juga tidak berhasil. Sang filsuf akhirnya kembali lagi ke Athena. Sejak itu dia memusatkan perhatian pada Akademia. Hatta mengatakan Plato sebagai: Pandai berbuat, ia dapat belajar seperti Solon dan mengajar seperti Sokrates, ia pandai mendidik pemuda yang ingin belajar dan dapat memikat hati dan perhatian sahabat-sahabat pada dirinya, murid-muridnya begitu sayang padanya seperti ia sayang kepada mereka, dia itu bagi mereka adalah sahabat, guru, dan penuntun. 6 Ketika salah satu muridnya merayakan pernikahan, Plato diundang dan datang. Saat itu, menurut catatan, Plato yang berusia 80 tahun menunggu acara jamuan malam. Setelah larut, Plato mengundurkan diri dari acara jamuan dan pindah ke sudut yang sepi di tempat 6 Muhammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, ( Jakarta: Tintamas, 1980).

5 Sururudin, Konsep Bahagia: Analisis terhadap Pemikiran Plato 115 tersebut. Di tempat itulah Plato tidur untuk selama-lamanya dan tidak bangkit lagi. Pada pagi harinya seluruh Athena mengantarkannya ke peristirahatan terakhir. Plato tidak pernah menikah dan tidak punya anak. Ia meninggal pada 347 SM. Selanjutnya keponakannya, Speusippos, melanjutkan mengurus Akademia. 7 Pemikiran Plato Pemikiran Plato secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga pemikiran besar: ide, etika, dan negara republik. 1. Ide. Filsafat Plato seluruhnya tertumpu pada ajarannya tentang ide. Plato percaya bahwa ide adalah realitas sebenarnya dari segala sesuatu yang ada yang dapat dikenal dan diketahui lewat pancaindra. Pohon, bunga, manusia, hewan, dan lain-lain akan mati dan berubah, tetapi ide pohon, bunga, manusia, hewan, dan lain-lain tidak pernah berubah, karena ide adalah realitas yang sebenarnya atau keberadaan ada yang sesungguhnya. Bagi Plato, ide bukan sekadar gagasan atau gambaran yang berada di dalam pemikiran manusia. Plato membandingkan ide kebaikan dengan matahari. Jika cahaya matahari menjadikan benda konkret di dunia yang visibel dan merupakan sumber kehidupan, pertumbuhan, serta nilai, ide kebaikan memberikan kebenaran yang membuat bentuk menjadi dapat dinalar dan merupakan sumber keberadaan dan kebaikan. Kebaikan merupakan nilai tertinggi yang merupakan sumber dari nilai-nilai lainnya. Ide kebaikan merupakan konsepsi Plato atas hal yang absolut, prinsip sempurna dari segala realitas, kebenaran, dan nilai-nilai. Selama tahun, ketika manusia berpikir mengenahi Tuhan, mereka memimpikan akan adanya garis pembagi dan menapak keluar dari gua melalui kekuatan akal dan 7 Hatta, Alam Pikiran Yunani.

6 116 Media Akademika Volume 25, No. 2, April 2010 kekuatan cinta menuju ide kebaikan Plato. 8 Ide bukanlah sesuatu yang subjektif, yang tercipta oleh daya pikir manusia. Karena itu keberadaan ide tidak bergantung pada daya pikir manusia. Sebagai realitas yang sebenarnya, bagi Plato, ide bersifat objektif. Keberadaannya tidak bergantung pada daya pikir manusia. Ide mandiri, abadi, dan tidak berubah-ubah. 9 Dapat dikatakan bahwa dunia ide bagi Plato merupakan suatu realitas yang objektif. Karena itu idealisme Plato bisa disebut dengan idealisme realitas, karena berdasar pada pemikiran-pemikiran riil. Plato dengan ajaran ide yang lepas dari objek, yang masih ada dalam alam ide, memperkuat pendapat Sokrates. Seperti gurunya juga, Plato berpendapat bahwa selain kebenaran yang umum, ada juga kebenaran khusus, yaitu konkretisasi ide di alam. Kucing di alam ide, misalnya, merupakan kebenaran umum. Sedangkan kucing hitam di rumah seseorang merupakan kebenaran khusus. 2. Etika Etika menurut Plato merupakan filsafat atau etika moral. Etika moral bisa diartikan sebagai cabang filsafat yang membahas alam kebaikan dan kejahatan, baik-buruk, tugas atau kewajiban. Plato membenarkan adanya kebaikan tertinggi bagi manusia. Sifatnya absolut, abadi dan tak terbantahkan, dapat diketahui dan rasional. 10 Sebagaimana telah diuraikan, dunia sesungguhnya bagi Plato adalah dunia ide. Ide kebaikan merupakan ide tertinggi yang ada di dunia ide; merupakan realitas sebenarnya. Sedangkan segala sesuatu yang ada di dunia indrawi hanya realitas bayangan. Agar manusia siap kembali ke dunia ide, selama hidup di dunia indrawi, manusia harus memiliki pengetahuan yang disempurnakan oleh pengertian yang seluas-luasnya dan sedalam- 8 TZ. Lavine, Plato: Kebajikan adalah Pengetahuan, (Yogyakarta: Jendela, 2003). 9 Rappar, Pengantar Filsafat Politik Plato. 10

7 Sururudin, Konsep Bahagia: Analisis terhadap Pemikiran Plato 117 dalamnya. Plato memandang kebaikan tertinggi untuk manusia adalah kebahagiaan atau ketenteraman yang didapat dari pemenuhan tiga bagian jiwa di bawah aturan akal. Menurut etika Plato, kebajikan atau perbuatan baik dalam kehidupan merupakan tindakan yang mengalir dari pengetahuan tentang jiwa triparti, bentuk, dan ide kebaikan. 11 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pemikiran Plato tentang etika adalah bila manusia ingin mencapai kebahagiaan, ia harus mengupayakan dengan cara meraih pengetahuan yang benar. Karena itu, untuk meraih kebahagiaan, sesorang harus berbuat kebaikan. 3. Negara Republik Pandangan Plato tentang republik menampilkan pandangan filsafat alam kebenaran, keindahan, dan kebaikan yang abadi di atas pergeseran pandangan yang berubah-ubah. Plato menyebutkan bahwa melalui kecintaan terhadap kebenaran dan kekuatan akal, manusia akan bisa mengetahui esensi dari segalanya. Dengan ide kebaikan dan pengetahuan etika, akan tercipta dan terbangun masyarakat ideal. Ini janji dari republik Plato. 12 Dalam buku Republik, tujuan hidup Plato tergambar oleh pendapatnya tentang pembinaan negara, masyarakat, dan pendidikan. Plato hidup pada masa Athena. Ia memilih jalan turun setelah mencapai kedudukan yang dan gemilang dalam segala lapangan kehidupan. Pertentangan antara kaya dan miskin sangat terlihat. Karena itu, pertentangan politik juga hebat. Kekuasaan aristokrasi, oligarki, dan demokrasi datang berganti. Dengan tidak dapat mendudukkan pemerintahan yang stabil, menurut Plato, nasib Athena hanya dapat tertolong dengan mengubah sama sekali dasar hidup rakyat dan 11 12

8 118 Media Akademika Volume 25, No. 2, April 2010 sistem pemerintahan. Itulah alasan Plato menciptakan negara yang ideal. Kebahagiaan Menurut Plato Kebahagiaan menurut Plato tidak terlepas dari pemikiran etikanya, karena pendapat tentang kebahagiaan Plato ada pada pendapatnya tentang etika. Etika atau ethik yang berarti baik adalah sesuatu yang berharga untuk suatu tujuan. Sebaliknya, yang tidak berharga, tidak berguna untuk tujuan. Yang merugikan atau mengakibatkan tidak tercapainya tujuan adalah tidak baik atau buruk. Sebagaimana pengertian benar dan salah, pengertian baik dan buruk subjektif dan relatif, tergantung individu yang memandangnya. Baik bagi seseorang belum tentu baik bagi orang lain. Sesuatu itu baik bagi seseorang bila hal tersebut sesuai dan berguna untuk tujuannya. Hal sama mungkin buruk bagi orang lain, karena hal tersebut tidak berguna bagi tujuannya. Orang-orang memiliki tujuan masing-masing. Tujuan yang berbeda mungkin saling bertentangan, sehingga yang berharga bagi orang atau suatu golongan berbeda dari orang atau golongan lain. Akan tetapi secara objektif, walau tujuan seseorang atau golongan berbeda, akhirnya semua punya tujuan sama, yaitu ingin baik dan bahagia. Menurut Plato, kebaikan tertinggi adalah kebahagiaan. Lavine 13 menjelaskan bahwa bagi Plato kebaikan tertinggi untuk manusia adalah kebahagiaan dan ketenteraman yang didapat dari pemenuhan tiga bagian jiwa di bawah aturan akal. Kebajikan menurut Plato adalah perbuatan baik dalam kehidupan. Hal ini merupakan tindakan yang mengalir dari pengetahuan tentang jiwa triparti, bentuk, dan kebaikan. Filsafat Plato bukan hanya bersumber dari pemikiran pra-sokratik, tetapi juga pada ajaran sofis. Ajaran Plato di samping kebahagiaan 13

9 Sururudin, Konsep Bahagia: Analisis terhadap Pemikiran Plato 119 adalah ajaran tentang etika. Seperti dijelaskan Robert, 14 Plato memberikan pemikiran tentang etika, meliputi semua tindak pribadi dan kelompok yang dapat diterima, mulai aturan, sopan santun seharihari, sampai pendirian untuk menentukan pekerjaan, siapa yang menjadi sahabat, cara-cara berhubungan dengan keluarga, dan orang lain. Sebaliknya, moralitas lebih khusus merupakan bagian dari hukum etika. Gunanya khusus, seperti orang yang tidak memenuhi janji baik perbuatan maupun lisan dianggap orang yang tidak dapat dipercaya atau tidak etis. Berbagai masalah etika telah ada dan akan selalu ada bersama kehidupan manusia. Masalah etika tidak akan lenyap begitu saja, sekalipun masalah ini tidak banyak dibahas oleh filsafat. Walau filsafat merupakan induk dari etika filsafat atau filsafat moral, tidak banyak memberikan pemikiran tentang cara menangani masalah-masalah etika. Padahal, untuk memeroleh suatu kebahagiaan juga harus beretika. Plato menyamakan manusia dengan penghuni gua yang ditakdirkan untuk menganggap bayang-bayang sebagai kenyataan. Sesudah manusia dibebaskan dari kebohongannya, manusia belajar melihat benda-benda yang disinari matahari dan kemudian melihat matahari. 15 Bahagia sangat erat hubungannya dengan etika dan moral. Menurut Robert, 16 etika dan moral harus berdasarkan cinta, karena cinta merupakan dasar satu-satunya untuk kehidupan. Dan memang cinta telah menjadi fokus pemikiran selama berabad-abad. Para penyair mengumandangkan bahwa cinta adalah segala-galanya. Sementara Plato memandang bahwa bahagia bukan hanya karena cinta, tetapi bahagia erat hubungannya dengan keadilan. Oleh sebab 14 Robert C. Solomon dan Andre Karo-karo, Etika: Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 2005). 15 Epping, dkk., Filsafat Ensie. 16 Solomon dan Karo-karo, Etika

10 120 Media Akademika Volume 25, No. 2, April 2010 itu Plato mengajarkan konsep negara demokrasi. Menurut Muchtar, 17 keadilan terjadi pada diri manusia melalui tiga daya (kuasa), yaitu daya tutur, daya syahwat, dan daya marah. Ketiga daya itu dikendalikan oleh tiga keutamaan seperti hikmah, menahan diri, dan keberanian. Seseorang yang bijaksana (mempunyai hikmah) hendaklah menahan diri dan tidak suka pada kelezatan dan tidak tunduk pada syahwat dan daya marah. Daya marah bila tunduk kepada akal, terjelmalah keadilan. Orang yang adil senantiasa bahagia, walaupun ditimpa bencana dan jauh dari kelezatan, sebab bahagia erat hubungannya dengan keadilan, jadi bahagia inilah kebaikan tertinggi menurut Plato. Plato berfilsafat bahwa tujuan hidup manusia adalah kehidupan yang senang dan bahagia untuk memeroleh kesenangan dan kebahagiaan; manusia harus mengupayakan hal tersebut. Menurut Plato, kesenangan dan kebahagiaan bukan pemuasan nafsu hidup di dunia (indrawi), tetapi kesenangan dan kebahagiaan dua dunia, yaitu indrawi dan dunia ide. Menurut Plato, dunia yang sesungguhnya adalah dunia ide. Oliver Leaman 18 menjelaskan bahwa akal-teori sophia adalah puncak kegiatan yang tertinggi dan kebahagiaan terletak pada olah akal. Akal bagi Plato adalah sumber nilai satu-satunya. Untuk mencapai kebahagiaan, maka akal harus digunakan dan diolah maksimal. Teori lain adalah eudaimonia, diterjemahkan dengan wellbeing, searti dengan kesejahteraan atau keadaan yang baik. Kebanyakan manusia tidak mampu mencapai kebaikan secara sempurna, kecuali orang-orang yang mampu mengadakan renungan rasional atau renungan akal yang dapat menemukan kebaikan dan kebahagiaan. Dalam hal ini Plato menempatkan akal pada posisi yang tinggi. 17 Muchtar Lintang, Kuliah Islam: Tentang Etika dan Keadilan Sosial, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2005). 18 Oliver Leaman, Pengantar Filsafat Islam: Abad Pertengahan, terj. M. Amin Abdullah, ( Jakarta: Rajawali, 2004).

11 Sururudin, Konsep Bahagia: Analisis terhadap Pemikiran Plato 121 Plato mengatakan bahwa ide kebaikan secara universal menciptakan segala yang indah dan benar dan sumber kebenaran adalah akal. Penjelasan-penjelasan di atas menggambarkan bahwa hanya orang yang bijaksana dan berbudi baiklah yang akan dapat memahami segala sesuatu yang beraneka ragam, yang selalu berubah-ubah di dunia indrawi. Pemahaman dunia indrawi melalui jalan yang benar dapat menuntun manusia menjadi bijaksana dan berbudi sampai kepada pengenalan ide-ide yang akan membawa kepada kebenaran dan kebahagiaan yang sejati. Muchtar 19 menjelaskan bahwa manusia sebaiknya senantiasa berupaya menghadirkan dunia ide. Dengan ide tertingginya, manusia dapat menemukan ide kebaikan dan kebajikan di tengah kehidupan di dunia indrawi. Upaya seperti itu hanya mungkin terwujud bila manusia memiliki pengetahuan yang benar. Itulah sebabnya manusia harus berupaya memeroleh pengetahuan yang benar, karena merupakan kunci utama untuk memeroleh dan mencapai kesenangan dan kebahagiaan sesungguhnya. Dari konsep-konep tersebut, dapat dikatakan bahwa karena pendapat Plato manusia berasal dari dunia ide, tujuan di dunia tidak terus-menerus ada di dunia indrawi (dunia bayang-bayang) saja, tetapi harus kembali ke asal untuk selama-lamanya, yakni alam ide, dengan ide tertinggi ide kebaikan atau kebahagiaan, Di samping itu, Plato juga sering membahas tentang kesenangan secara psikologis sebagaimana tentang persolanan etika dan bahagia. Plato menganggap bahwa kesenangan bermacam-macam, lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan seperti makan bila lapar dan istirahat bila capai. Kesenangan adalah proses pemulihan pada suatu kondisi alam. Penjelasan tersebut menegaskan bahwa kebahagiaan dan kebaikan subjektif, tergantung siapa dan bagaimana seseorang memandangnya. 19 Muchtar Lintang, Kuliah Islam: Tentang Etika dan Keadilan Sosial, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2005).

12 122 Media Akademika Volume 25, No. 2, April 2010 Banyak orang memandang kebahagiaan dan kebaikan dengan cara masing-masing, seperti sebagian orang memandang kesehatan adalah kebahagiaan dan kesenangan, sementara sebagian yang lain menyetarakan kebahagiaan dan kesenangan dengan kekayaan. Itu artinya pandangan orang tentang kebahagiaan dan kesenangan subjektif. Sementara itu, Plato konsisten dengan pendapatnya bahwa kebahagiaan dan kebaikan ada dalam alam ide. Karena itu, kebahagiaan dan kesenangan abadi dan tidak hilang, walaupun orang-orang sudah tidak ada di dunia indrawi seperti dunia ini. Selanjutnya Lavine mengatakan bahwa kesenangan bukanlah puncak kebaikan manusia. Jika Anda mengejar kesengan sebagai kebahagiaan tertinggi, sebagai puncak moralitas Anda, itu akan menghancurkan diri Anda. 20 Mengapa kesenangan dan kepuasan nafsu badaniyah tidak menjadi kebaikan tertinggi manusia? Menurut Plato, kebaikan tertinggi bagi segalanya. Manusia maupun bukan manusia terdapat dalam pemenuhan sifat alami masing-masing dalam menghidupi bentuk dan esensinya. Lavine 21 menyimpulkan bahwa menurut Plato kesenangan bukan puncak kebahagiaan, karena kesenangan bukan puncak kebaikan manusia. Dalam pandangan Plato, puncak kebaikan tertinggi adalah kebahagiaan. Dapat dikatakan bahwa menurut Plato, kebaikan tertinggi bagi manusia adalah kebahagiaan yang didapat dari pemenuhan tiga bagian jiwa manusia (akal, ruh, dan nafsu) di bawah aturan akal. Kemudian kebajikan menurut Plato adalah perbuatan baik dalam kehidupan. Hal ini merupakan tindakan yang mengalir dari pengetahuan tentang jiwa triparti, bentuk, dan ide kebaikan. Konsep-konsep yang telah dikutip di atas dengan jelas menegaskan bahwa kebahagiaan sesungguhnya menurut Plato adalah kebaikan tertinggi yang didapat dari pemenuhan tiga bagian jiwa di bawah 20 21

13 Sururudin, Konsep Bahagia: Analisis terhadap Pemikiran Plato 123 aturan akal. Tiga bagian jiwa tersebut bisa didominasi oleh akal, elemen ruh, dan nafsu. Jiwa yang didominasi akal dan tujuannya adalah kebenaran dan kebijaksanaan, jiwa yang didominasi elemen ruh dan tujuannya adalah keberhasilan serta pengakuan umum, dan jiwa yang didominasi nafsu badaniyah adalah yang bertujuan hidup untuk uang dan harta. Karena itu, kebahagiaan menurut Plato adalah kebahagiaan yang didapat dari pemenuhan tiga unsur jiwa yang diatur oleh akal. Kesimpulan Setelah menelusuri konsep-konsep tentang kebahagiaan menurut Plato, dapat disimpulkan bahwa dalam pandangan Plato kebahagiaan didapat dari pemenuhan tiga unsur jiwa, yakni akal, ruh, dan nafsu. Tiga unsur jiwa tersebut tergantung pada unsur yang mendominasi. Kalau tiga unsur jiwa tersebut bisa diatur akal, menurut Plato, manusia akan memeroleh kebahagiaan tertinggi.

14 124 Media Akademika Volume 25, No. 2, April 2010 Daftar Pustaka Epping, A., dkk, Filsafat Ensie, (Bandung: Jemmars, 2003). Hartoko, Dick, Kamus Populer Filsafat, ( Jakarta: Rajawali, 1986). Hatta, Muhammad, Alam Pikiran Yunani, ( Jakarta: Tintamas, 1980). Lavine, TZ, Plato: Kebajikan adalah Pengetahuan, (Yogyakarta: Jendela, 2003). Leaman, Oliver, Pengantar Filsafat Islam: Abad Pertengahan, terj. M. Amin Abdullah, ( Jakarta: Rajawali, 2004). Lintang, Muchtar, Kuliah Islam: Tentang Etika dan Keadilan Sosial, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2005). Rappar, Jan Hendrik, Pengantar Filsafat Politik Plato, ( Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2000). Solomon, Robert C. dan Andre Karo-karo, Etika: Suatu Pengantar, ( Jakarta: Erlangga, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin

BAB I PENDAHULUAN. dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Aristoteles merupakan salah seorang filsuf klasik yang mengembangkan dan mempromosikan ide politik dalam tulisan-tulisan etika dan politik. Dia yakin bahwa politik

Lebih terperinci

SEJARAH SINGKAT PSΨKOLOGI

SEJARAH SINGKAT PSΨKOLOGI SEJARAH SINGKAT PSΨKOLOGI I. AKAR FILSAFAT ------------------------------------------------- [1.1. Filsuf-filsuf pertama] Pemikiran filsafat mulai berkembang sekitar awal abad 6 SM. Maksud pemikiran filsafat,

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA Kapan timbulnya ilmu negara (pemikiran tentang negara dan hukum)?. Teori-teori pemahaman tentang negara atau ilmu-ilmu yang

Lebih terperinci

Plato lahir pada tahun 427SM, dari keluarga bansawan Athena, ditengahtengah kekacauan perang Pelopenes. Plato meninggal di Athena pada tahun 348SM.

Plato lahir pada tahun 427SM, dari keluarga bansawan Athena, ditengahtengah kekacauan perang Pelopenes. Plato meninggal di Athena pada tahun 348SM. Rangkuman 13 tokoh etika. 1. Plato: Cinta kepada sang Baik - Etika Yunani Berabad-abad lamanya orang-orang Yunani hidup menurut tradisi dan kepercayaan keagamaan mereka. Dari masyarakat yang agraris, mereka

Lebih terperinci

"Berusaha... bekerja dengan tanganmu. " Powerpoint Templates Page 1

Berusaha... bekerja dengan tanganmu.  Powerpoint Templates Page 1 "Berusaha... bekerja dengan tanganmu. " Page 1 Pada waktu penciptaan dunia, bekerja telah ditetapkan sebagai suatu berkat. Bekerja dimaksudkan untuk perkembangan, kuasa dan kebahagiaan. Perubahan keadaan

Lebih terperinci

PEMIKIRAN FILOSOF YUNANI KLASIK (Pokok Pikiran Sokrates, Plato, dan Aristoteles) 1

PEMIKIRAN FILOSOF YUNANI KLASIK (Pokok Pikiran Sokrates, Plato, dan Aristoteles) 1 PEMIKIRAN FILOSOF YUNANI KLASIK (Pokok Pikiran Sokrates, Plato, dan Aristoteles) 1 SOKRATES 1. Sokrates lahir di Athena pada tahun 470 SM dan meninggal pada tahun 399 SM. 2. Ajaran filosofisnya tidak pernah

Lebih terperinci

REKREASI. "Segala sesuatu ada masanya. Page 1

REKREASI. Segala sesuatu ada masanya. Page 1 REKREASI "Segala sesuatu ada masanya. Page 1 Perbedaan Rekreasi & Hiburan Ada perbedaan yang nyata antara rekreasi dan hiburan. Bilamana sesuai dengan namanya, Rekreasi cenderung untuk menguatkan dan membangun

Lebih terperinci

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary)

Injil Maria Magdalena. (The Gospel of Mary) Injil Maria Magdalena (The Gospel of Mary) Para Murid Berbincang-bincang dengan Guru Mereka, Sang Juruselamat Apakah segala sesuatu akan hancur? Sang Juruselamat berkata, Segenap alam, segala hal yang

Lebih terperinci

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

SEKOLAH SESUDAH INI. Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka. SEKOLAH SESUDAH INI "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka." Sorga adalah sebuah sekolah; bidang studinya, alam semesta; gurunya, Yang tak berkesudahan hari-nya. Cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk sosial karena merupakan bagian dari masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintaspun pasti

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015 Dhamma Inside Vol. 23 - Oktober 2015 Bersikap Ramah Standar Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri Bersikap Ramah Oleh : Bhikkhu Santacitto Pada umumnya, ramah dipahami sebagai sikap positif yang

Lebih terperinci

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK KUMPULAN KATA-KATA BIJAK Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus. Pikiran

Lebih terperinci

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI

FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI Nama Mata Kuliah Modul ke: FILSAFAT UNTUK PSIKOLOGI Fakultas Fakultas Psikologi Masyhar, MA Program Studi Program Studi www.mercubuana.ac.id Posisi Filsafat dalam ilmu-ilmu 1) Filsafat dapat menyumbang

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA Oleh : FEBI GELAR RAMADHAN UNIVERSITAS WIDYATAMA FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;

1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya; IDEALISME Arti kata IDEALIS secara umum: 1. Seseorang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya; 2. Seseorang yang dapat melukiskan dan menganjurkan suatu rencana

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT 1 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Filsafat (Philosophia) : - Philo/Philos/Philein yang berarti cinta/pecinta/mencintai. - Sophia yang berarti kebijakan/kearifan/hikmah/hakekat

Lebih terperinci

Konsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat. By : Amaliatulwalidain, MA

Konsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat. By : Amaliatulwalidain, MA Konsep Politik Menurut Pemikiran Filsuf Barat By : Amaliatulwalidain, MA NEGARA KOTA Apakah negara-negara kota itu? Terlebih dahulu perlu dijelaskan bahwa persepsi kita mengenai negara saat ini jelas berbeda

Lebih terperinci

E t i k a P r o f e s i. Pendahuluan

E t i k a P r o f e s i. Pendahuluan S i g i t P r i y a n t a E t i k a P r o f e s i seagatejogja@ugm.ac.id Pendahuluan ETIKA Bagian dari filsafat Filsafat berasal dari bahasa Yunani filosofia Filo berarti cinta dalam arti yang seluasluasnya,

Lebih terperinci

THALES; TOKOH FILSAFAT YUNANI KUNO Yuliana Umrotul Widayanti

THALES; TOKOH FILSAFAT YUNANI KUNO Yuliana Umrotul Widayanti THALES; TOKOH FILSAFAT YUNANI KUNO Yuliana Umrotul Widayanti Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini, yaitu dilengkapi dengan seperangkat akal dan pikiran yang tidak

Lebih terperinci

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6 SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA Week 6 Agama Islam menganggap etika sebagai cabang dari Iman, dan ini muncul dari pandangan dunia islam sebagai cara hidup manusia. Istilah etika yang paling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Clarry Sadadalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Clarry Sadadalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nilai-Nilai Kemanusiaan Menurut Clarry Sadadalam http://jhv.sagepub.com&http://www.globalresearch. ca/index.php?contex =view Article)nilai adalah ide atau gagasan, konsep seseorang

Lebih terperinci

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA

SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA SEGI TIGA KESEIMBANGAN: TUHAN, MANUSIA DAN ALAM RAYA MANUSIA MAKHLUK BUDAYA: HAKEKAT MANUSIA Manusia Makhluk ciptaan Tuhan, terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai kesatuan utuh. Manusia merupakan makhluk

Lebih terperinci

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th

The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th The Elements of Philosophy of Science and Its Christian Response (Realism-Anti-Realism Debate) Rudi Zalukhu, M.Th BGA : Kel. 14:15-31 Ke: 1 2 3 APA YANG KUBACA? (Observasi: Tokoh, Peristiwa) APA YANG KUDAPAT?

Lebih terperinci

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi Pertemuan 1 Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi 1.1. Norma Norma (dalam sosiologi) adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya Sin 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Sebelumnya yang Relevan Penelitian tentang nilai-nilai moral sudah pernah dilakukan oleh Lia Venti, dengan judul Nilai-Nilai Moral dalam Novel Nyanyian Lembayung Karya

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR KLASIK Oleh : Habibi FKIP Universitas Wiraraja Sumenep

TEORI BELAJAR KLASIK Oleh : Habibi FKIP Universitas Wiraraja Sumenep TEORI BELAJAR KLASIK Oleh : Habibi FKIP Universitas Wiraraja Sumenep Teori belajar berkembang dengan pesat setelah psikologi sebagai bidang ilmu terbentuk. Ilmu pengetahuan sendiri benar-benar eksis dengan

Lebih terperinci

Filsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan

Filsafat Islam قولية كونية. Wahyu. Para Rasul. Alam. Akal Manusia. Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia. Aktivitas Kehidupan Problem Filsafat Islam tentang tuhan: Bentuk Aktifitas Manusia هللا Wahyu كونية قولية Para Rasul Alam Akal Manusia Aktivitas Kehidupan 1 pg. Filsafat Islam Problem Tuhan berpisah dengan alam Tuhan bersatu

Lebih terperinci

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH Bahwa pengakuan atas martabat yang melekat pada dan hak-hak yang sama dan tidak dapat dicabut dari semua anggota keluarga manusia adalah landasan bagi

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERAYAAN NATAL NASIONAL DI PLENARY HALL JAKARTA CONVENTION

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun

KATA PENGANTAR. Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa mencurahkan Rahmad dan Karunia-Nya sehingga makalah ini bisa kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT UMUM. Sholawat serta salam

Lebih terperinci

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari keseluruhan kajian mengenai pemikiran Kiai Ṣāliḥ tentang etika belajar pada bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan penting, terutama mengenai konstruksi pemikiran

Lebih terperinci

"Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah."

Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah. "Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah." TUGAS IBU dalam PENDIDIKAN : Guru pertama sang anak adalah ibu. Selama masa yang sangat rentan atau mudah terpengaruh dan perkembangan yang

Lebih terperinci

Mengukir Masa dengan Tulisan

Mengukir Masa dengan Tulisan Mengukir Masa dengan Tulisan -Aulia Rahim- Jika kau bukan anak raja atau bangsawan dan bukan anak ulama besar besar, maka menulislah. (Imam Al Ghazali) Menulis merupakan suatu aktivitas yang mulia. Aktivitas

Lebih terperinci

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN BEKERJA UNTUK YANG KECANDUAN REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN Setiap reformasi yang benar mendapat tempat dalam pekerjaan keselamatan dan cenderung mengangkat jiwa kepada satu kehidupan yang baru

Lebih terperinci

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani

Plotinus KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN. Endah Kusumawardani KAJIAN TOKOH FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN Plotinus Endah Kusumawardani Kehidupan sebagai proses makhluk Tuhan untuk menjalani waktu di dunia ini tidak dapat terlepas dari yang namanya masalah. Bahkan terdapat

Lebih terperinci

HAND OUT 9, 10, 11 BERBAGAI ALIRAN DAN TEORI TENTANG ETIKA

HAND OUT 9, 10, 11 BERBAGAI ALIRAN DAN TEORI TENTANG ETIKA HAND OUT 9, 10, 11 BERBAGAI ALIRAN DAN TEORI TENTANG ETIKA 2. Kaitan Nilai, Moral dan Etika A. Pengertian 1. Akhlaq berasal dari Bahasa Arab, jama Khuluqun (Budi Pekerti, Perangai, Tingkah Laku Atau tabiat)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi kehidupan manusia. Ia tidak

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang

Lebih terperinci

KONSEP KEADILAN. I Gusti Bagus Rai Utama NIM PROGRAM: PPS S3 PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA BALI. 1. Plato ( SM)

KONSEP KEADILAN. I Gusti Bagus Rai Utama NIM PROGRAM: PPS S3 PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA BALI. 1. Plato ( SM) KONSEP KEADILAN I Gusti Bagus Rai Utama NIM. 1090771010 PROGRAM: PPS S3 PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA BALI 1. Plato (427-347 SM) a. Apakah keadilan itu? Menurut Plato, keadilan dimaknai sebagai seseorang

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi

Modul ke: Teori Etika. Teori etika Etika deskriptif Etika normatif. Fakultas Psikologi. Amy Mardhatillah. Program Studi Psikologi Modul ke: Teori Etika Teori etika Etika deskriptif Etika normatif Fakultas Psikologi Amy Mardhatillah Program Studi Psikologi Pengertian etika Berasaldarikata ethicus (yunani) yang berarti kebiasaan Ilmu

Lebih terperinci

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

KODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Questions 1. Apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN

BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN BAB II TEORI SOSIOLOGI PENGETAHUAN Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri. Namun demikian, mengapa manusia harus hidup bermasyarakat. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Bayi misalnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada

BAB I PENDAHULUAN. pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Nurgiyantoro (2012:70) dalam penciptaan sebuah karya sastra, pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai hidup kepada pembaca, karena pada hakekatnya pengarang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

SPINOZA; Biografi dan Pemikiran Esti

SPINOZA; Biografi dan Pemikiran Esti SPINOZA; Biografi dan Pemikiran Esti Istilah filsafat berasal dari Bahasa Arab (falsafah), Inggris (philosophy), Latin (philosophia). Istilah-istilah tersebut bersumber dari Bahasa Yunani philosophia.

Lebih terperinci

SATU MEMAKNAI KEBAHAGIAAN

SATU MEMAKNAI KEBAHAGIAAN SATU MEMAKNAI KEBAHAGIAAN 1 Dalam bab Memaknai Kebahagiaan ini ini akan didiskusikan 3 tema utama yang akan mengantarkan pada keseluruhan isi buku ini, yaitu: - Apa Itu Kebahagiaan? - Inner Happiness:

Lebih terperinci

IDEALISME (1) Idealis/Idealisme:

IDEALISME (1) Idealis/Idealisme: Idealis/Idealisme: IDEALISME (1) Orang yang menerima ukuran moral yang tinggi, estetika dan agama serta menghayatinya; Orang yang dapat melukiskan dan menganjurkan suatu rencana atau program yang belum

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME oleh : Drs. IBNU UBAIDILAH, MA STKIP BINA MUTIARA SUKABUMI PENGERTIAN Pengertian secara Etimologi Istilah perenialisme berasal dari bahasa latin, yaitu dari akar

Lebih terperinci

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI,

BAB IV. PENUTUP. Universitas Indonesia. Estetika sebagai..., Wahyu Akomadin, FIB UI, BAB IV. PENUTUP 4. 1. Kesimpulan Pada bab-bab terdahulu, kita ketahui bahwa dalam konteks pencerahan, di dalamnya berbicara tentang estetika dan logika, merupakan sesuatu yang saling berhubungan, estetika

Lebih terperinci

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Pendahuluan Sudah menjadi suatu hal yang lazim dalam pembahasan sebuah konsep dimulai dari pemaknaan secara partikuler dari masing-masing

Lebih terperinci

Pertobatan Sejati Suatu Syarat

Pertobatan Sejati Suatu Syarat Pertobatan Sejati Suatu Syarat Agama Menjamin Kebahagiaan Keluarga. Agama keluarga adalah satu kuasa yang ajaib. Tingkah laku suami terhadap istri dan istri terhadap suami akan membuat kehidupan rumah

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA BAB I LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA A. Landasan Pendidikan Pancasila Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Mata Cinta Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Tangan ini beralirkan anugerah kuasa-mu Sederhana bagi-mu Hanya kamilah merasa

Lebih terperinci

Hubungan Pendidikan Dengan Penebusan. Terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Hubungan Pendidikan Dengan Penebusan. Terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Hubungan Pendidikan Dengan Penebusan Terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Karena dosa, manusia putus hubungan dengan Allah. Kecuali karena rencana penebusan,

Lebih terperinci

FILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI

FILSAFAT PENGANTAR TERMINOLOGI FILSAFAT PENGANTAR Kata-kata filsafat, filosofi, filosofis, filsuf, falsafi bertebaran di sekeliling kita. Apakah pemakaiannya dalam kalimat-kalimat sudah tepat atau sesuai dengan arti yang dimilikinya,

Lebih terperinci

FILSAFAT SEJARAH BENEDETTO CROCE ( )

FILSAFAT SEJARAH BENEDETTO CROCE ( ) FILSAFAT SEJARAH BENEDETTO CROCE (1866-1952) Filsafat Sejarah Croce (1) Benedetto Croce (1866-1952), merupakan pemikir terkemuka dalam mazhab idealisme historis. Syafii Maarif mengidentifikasi empat doktrin

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dan Logika

Filsafat Ilmu dan Logika Filsafat Ilmu dan Logika Modul ke: METODE-METODE FILSAFAT Fakultas Psikologi Masyhar Zainuddin, MA Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengantar metode filsafat bukanlah metode ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis cerita anak-anak sekaligus penulis novel wanita terkenal dari negara Jepang yang bernama Tsuboi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimis berarti selalu percaya diri dan berpandangan atau berpengharapan baik dalam segala hal (Maulana dkk, 2008: 363). Optimis juga berarti memiliki pengharapan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA ETIKA PROFESI (di-copy-paste bulat-bulat dari: http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/ ETIKA-PROFESI-PENGERTIAN-ETIKA-PROFESI.ppt Copyright 2011-2015 marnotanahfpub Theme by NeoEase, modified by DataQ.

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Filsafat Timur. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Filsafat Timur. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 6 Filsafat Timur Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. PERBEDAAN FILSAFAT BARAT DAN TIMUR BARAT Pengetahuan Mengutamakan akal sebagai alat penalaran

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI PENDAHULUAN Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Secara Etimologis : kata filsafat berasal

Lebih terperinci

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada

Lebih terperinci

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan

Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan Para Filsuf [sebahagian kecil contoh] Oleh Benny Ridwan 1 Socrates adalah filsuf Yunani. Ia sangat berpengaruh dan mengubah jalan pikiran filosofis barat melalui muridnya yang paling terkenal, Plato. Socrates

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu dimana manusia mempunyai perasaan, jiwa, hati dan pikiran masing-masing

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #34 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #34 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM

BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP MANUSIA MENURUT PANDANGAN PLATO DENGAN AJARAN ISLAM Landasan berfikir, zaman, dan tempat yang berbeda secara tidak langsung akan menimbulkan perbedaan, walaupun dalam pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial

BAB I PENDAHULUAN. Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang. bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang manusia sebagai bagian dari sebuah komunitas yang bernama masyarakat, senantiasa terlibat dengan berbagai aktifitas sosial yang berlaku dan berlangsung

Lebih terperinci

Oleh : Izza Akbarani*

Oleh : Izza Akbarani* Oleh : Izza Akbarani* Kita sebagai bangsa yang baru lahir kembali, kita harus dengan cepat sekali cepat check up mengejar keterbelakangan kita ini! Mengejar di segala lapangan. Lapangan politik kita kejar,

Lebih terperinci

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yohanes 12 Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Yesus Diurapi di Betania Persepakatan untuk Membunuh Lazarus Yesus Dielu-elukan di Yerusalem Beberapa Orang Yunani Mencari Yesus Yesus Memberitakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati, dipahami, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebuah karya sastra tercipta karena adanya

Lebih terperinci

Matematika Pernikahan

Matematika Pernikahan Matematika Pernikahan Pernikahan adalah karunia terpenting yang diberikan kepada umat manusia selama seminggu masa Penciptaan. Setelah menciptakan dunia yang sempurna, dilengkapi dengan segala yang diperlukan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Dedi Mahardi 1

Pendahuluan. Dedi Mahardi 1 1 Pendahuluan Kecewa adalah suasana hati ketika sesuatu yang diinginkan atau sesuatu diharapkan belum terwujud atau bisa juga karena sesuatu yang dimiliki kemudian hilang. Kenapa seseorang bisa kecewa?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bermartabat. Sebagai makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bermartabat. Sebagai makhluk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bermartabat. Sebagai makhluk yang bermartabat, manusia memiliki di dalam dirinya akal budi, rasa, hati dan kehendak. Manusia

Lebih terperinci

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di Pemahaman Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN

HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN MAKALAH HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA, DAN PENDIDIKAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan SD Disusun Oleh: -----CONTOH----- PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

Mula Kata, Bismillah

Mula Kata, Bismillah Mula Kata, Bismillah Karena berangkat bukan hanya pergi. Basmalah memilihkan yang tepat dari kebaikan Ada banyak orang pergi ke pasar. Ada yang membeli sayur di pojokan tepat sebelah toko kain. Ada yang

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman

Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Filsafat Ilmu dalam Perspektif Studi Islam Oleh: Maman Suratman Berbicara mengenai filsafat, yang perlu diketahui terlebih dahulu bahwa filsafat adalah induk dari segala disiplin ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1) PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di

Lebih terperinci

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

Pengertian Etika. Nur Hidayat  TIP FTP UB 2/18/2012 Nur Hidayat http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id TIP FTP UB Pengertian Etika Berasal dari Yunani -> ethos artinya karakter, watak kesusilaan atau adat. Fungsi etika: Sebagai subjek : Untuk menilai apakah

Lebih terperinci

Apa Yang Sedang Terjadi Di Dunia Lain?

Apa Yang Sedang Terjadi Di Dunia Lain? Apa Yang Sedang Terjadi Di Dunia Lain? Yang telah saya pelajari adalah, tujuan segala sesuatu adalah kasih. Muhammad menyangkali bahwa Tuhan mempunyai banyak sekutu, karena ia bukan sekutu Tuhan. Ia sekutu

Lebih terperinci

PENGERTIAN FILSAFAT (1)

PENGERTIAN FILSAFAT (1) PENGERTIAN FILSAFAT (1) Jujun S. Suriasumantri, orang yang sedang tengadah memandang bintang-bintang di langit, dia ingin mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi; atau orang yang berdiri di

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI. Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI. Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan penyelidikan atau mempelajarinya (KBBI, 2003:1998). Pustaka adalah kitab-kitab;

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 3 Agustus 2011 Rabu, 03 Agustus 2011

Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 3 Agustus 2011 Rabu, 03 Agustus 2011 Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 3 Agustus 2011 Rabu, 03 Agustus 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHIM DAN BUKA PUASA BERSAMA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan

BAB II LANDASAN TEORI. masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan BAB II LANDASAN TEORI Eksistensi dari karya sastra di tengah masyarakat tidak lepas dari pengakuan masyarakat itu sendiri. Akan tetapi, masyarakat itu sangatlah kompleks. Untuk menjadikan karya sastra

Lebih terperinci

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp

FILSAFAT PENDIDIKAN. Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp FILSAFAT PENDIDIKAN Dosen: Rukiyati, M. Hum Jurusan FSP-FIP UNY Telp. 0274 870194 Pengertian Filsafat Pendidikan Pengertian Filsafat Berasal dari kata Philos, philore (cinta) dan sophos atau sophia (kebajikan,

Lebih terperinci

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi. PANCASILA Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT ABSTRACT Menjelaskan Pengertian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan maksud, ide, dan gagasan yang dimilikinya serta untuk bersosialisasi

Lebih terperinci

MAKALAH MANUSIA DAN KEMATIAN. (Ilmu Budaya Dasar)

MAKALAH MANUSIA DAN KEMATIAN. (Ilmu Budaya Dasar) MAKALAH MANUSIA DAN KEMATIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas semester 1 mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar) Disusun oleh: Cici Chintia Sidiq Suprayogi M. Fauzan R SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN

Lebih terperinci

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya ETIKA, MORAL dan AKHLAK Oleh Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom / Teknik Informatika Untag Surabaya Materi 1. ETIKA 2. MORAL 3.AKHLAK Pengertian Etika Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika

Lebih terperinci

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis Pembahasan mengenai: Pengertian etika Hubungan etika dengan moral Hubungan

Lebih terperinci

menghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya

menghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya Cinta Segitiga Saya sedang bingung dengan problem yang tengah kuhadapi ini. Hanya Allah yang mengetahui kebingunganku ini karena saya tidak sanggup memecahkan problem yang satu ini. Akan tetapi saya tetap

Lebih terperinci