KONSEP KEADILAN. I Gusti Bagus Rai Utama NIM PROGRAM: PPS S3 PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA BALI. 1. Plato ( SM)
|
|
- Yandi Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONSEP KEADILAN I Gusti Bagus Rai Utama NIM PROGRAM: PPS S3 PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA BALI 1. Plato ( SM) a. Apakah keadilan itu? Menurut Plato, keadilan dimaknai sebagai seseorang membatasi dirinya pada kerja dan tempat dalam hidupnya disesuaikan dengan panggilan kecakapan talenta dan kesanggupan atau kemampuan. Sehingga keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dapat dikatakan adil adalah seseorang yang mampu mengendalikan diri dan perasaannya yang dikendalikan oleh akal. b. Bagaimana metode untuk mewujudkan keadilan? 1) Kembalikan Masyarakat pada Struktur aslinya Menurut Plato, metode untuk mewujudkan keadilan adalah dengan mengembalikan masyarakat pada struktur aslinya, misalnya jika seseorang sebagai guru baiklah tugasnya hanya mengajar saja, jika seseorang sebagai prajurit baiklah tugasnya hanya menjaga kedaulatan negara, jika seseorang sebagai pedagang baiklah tugasnya hanya dibidang perniagaan saja. Jika seseorang sebagai gubernur atau presiden baiklah tugasnya hanya untuk memimpin negara dengan adil dan bijaksana. 2) Negara melakukan Pengawasan terhadap Fungsi Struktur Masyarakat. Metode berikutnya adalah tugas untuk mengembalikan masyarakat pada struktur aslinya adalah tugas Negara untuk menciptakan stabilitas agar tidak terjadinya penyimpangan struktur masyarakat. Dengan demikian keadialan bukan mengenai hubungan antara individu, melainkan hubungan antara individu dan negaranya. Sehingga lahir juga motto jangan tanyakan apa yang dapat diberikan Negara kepadamu, namun tanyakan! Apa yang dapat engkau berikan kepada negaramu? artinya P a g e 1
2 kekaryaan dan karya seseorang harusnya dapat dipersembahkan untuk Negara sesuai dengan karya kelasnya. 3) Memilih Pemimpin dari Putra Terbaik Metode yang lainnya adalah dengan memilih pemimpin dari putra terbaik dalam masyarakat tidak dilakukan melalui pemilihan langsung atau voting melainkan dengan kesepakatan tertentu sehingga dapat ditentukan pemimpin yang benar-benar manusia super dari masyarakat tersebut artinya yang memimpin Negara seharusnya manusia super the king of philosopher karena keadilan juga dipahami secara metafiisis keberadaannya tidak dapat diamati oleh manusia, akibatnya adalah perwujudan keadilan digeser ke dunia lain di luar pengalaman manusia, dan akal manusia yang esensial bagi keadilan harus tunduk pada caracara Tuhan yang keputusannya berlaku absolute atau tidak bisa diubah dan tidak bias diduga. c. Bagaimana keadaan kehidupan masyarakat yang adil? Keadaan kehidupan masyarakat yang adil akan terlihat jika struktur yang ada dalam masyarakat dapat menjalankan fungsinya masing-masing, dan elemen-elemen principal dalam masyarakat tetap dapat dipertahankan, elemen-elemen dasar tersebut adalah: 1) Adanya pemilahan kelas-kelas yang tegas dalam masyarakat, para pemimpin dalam masyarakat harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kecakapan untuk menjadi pemimpin dan kesanggupan untuk memimpin dengan adil. 2) Adanya pengawasan yang ketat atas dominasi serta kolektivitas kepentingan-kepentingan kelompok tertentu dalam masyarakat sehingga fungsi-fungsi masyarakat tetap berjalan sesuai struktur aslinya. 3) Kelompok pada kelas penguasa tidak berpartisipasi atau turut campur dalam aktivitas perekonomian, terutama dalam mencari penghasilan, namun, penguasa tetap memiliki monopoli yang kuat atas semua hal seperti militer, pendidikan, sehingga dalam hal ini Negara harus self sufficient atau mandiri jika tidak demikian, para penguasa akan P a g e 2
3 bergantung pada para pedagang, atau justru para penguasa itu sendiri menjadi pedagang. 4) Harus ada sensor terhadap semua aktivitas intelektual kelas penguasa, dan propaganda terus-menerus yang bertujuan untuk menyeragamkan pikiran-pikiran mereka sehingga kesatuan dalam masyarakat tetap dapat dipertahankan artinya kontrol sosial berjalan dengan baik. 2. Arestoteles ( BC) a. Apa yang dimaksud dengan tujuan akhir (utama) manusia? Menurut Aristoteles, tujuan tertinggi sebagai makna terakhir hidup manusia adalah kebahagiaan (eudaimonia). Karena apabila sudah bahagia, orang tidak memerlukan apa-apa lagi. Tidak masuk akal jika orang masih mencari sesuatu yang lain lagi apabila ia sudah bahagia. Kebahagiaan itu adalah baik pada dirinya sendiri. Kebahagiaan bernilai bukan karena demi nilai lain yang lebih tinggi, melainkan karena demi dirinya sendiri. Semua tujuan yang lain bermuara pada kebahagiaan sebagai tujuan terakhir. b. Bagaimana gambaran keadaan manusia yang telah mencapai tujuan akhir (utama)? 1) Hidup Bijaksana Keadaan manusia yang telah mencapai tujuan akhir adalah mereka telah memiliki kebijaksanaan, hidup sempurna dengan mencintai kebenarankebenaran abadi, mampu merasakan cukup dalam sagala hal atau tidak rakus dan tamak. Unsur kebijaksanaan adalah unsur tujuan akhir yang paling utama. 2) Hidup Kerkeutamaan Keadaan manusia yang hidup dalam berkeutamaan arete mampu bertindak adil dan berani, melakukan tindakan yang telah dikontrakkan/dijanjikan atau satya wacana dan melaksanakan kewajiban sesuai dan berkaitan dengan kontrak, serta melakukan semua tindakan yang harus dapat dipertanggungjawabkan. Unsur berkeutamaan adalah unsur kedua dalam tujuan akhir manusia. P a g e 3
4 3) Selalu Merasa Senang Keadaan manusia yang hidup mampu merasakan kenikmatan atau rasa senang, menikmati rasa senang merupakan buah hasil hidup berkeutamaan artinya orang yang baik senang hidupnya. Unsur rasa senang adalah unsur ketiga dari tujuan akhir manusia. 4) Banyak Sahabat, Sehat, Kaya, dan bernasib baik Keadaan manusia yang hidup memiliki banyak sahabat, sehat jasmani dan rohani atau tidak sakit-sakitan, memiliki kekayaan (jika orang hidup kekurangan maka tidak bahagia), dan keadaan manusia yang telah mencapai tujuan akhir juga ditunjukkan bahwa manusia tersebut dipenuhi keberuntungan dan nasib baik dan selanjutnya unsur ini disebutkan sebagai unsur turunan atau tambahan dari tiga unsur lain di atas yakni, kebijaksanaan, berkeutamaan, dan rasa senang. c. Mengapa ada manusia yang tidak mencapai tujuan akhir (utama)? 1) Ambisi yang berlebihan Karena tujuan akhir manusia adalah kebahagiaan, dan kebahagiaan tersebut terpusat pada diri sendiri dan sangat sebyektif dan bersifat relatif bagi setiap manusia, jika manusia tidak mampu mengontrol ambisi diri yang berlebeihan maka seseorang tidak mampu bersikap adil, selalu merasa kurang, tidak pernah merasa puas diri, dan akhirnya seseorang manjadi sangat rakus dan tamak dan pastinya dia tidak akan mendapatkan kebijaksanaan tersebut. Artinya jika penafsiran kebahagiaan bersifat subyektif maka manusia tidak mencapai tujuan akhir kebahagiaan karena mereka tidak pernah merasa bahagia. 2) Terlalu Mementingkan diri sendiri Kebahagiaan ala Arestoteles menurutnya dapat dicapai pada saat manusia masih hidup dan sifat dari kebahagiaan tersebut bersifat amanen atau duniawi. Kontemplasi dalam pemikiran Aristoteles tidak berarti P a g e 4
5 pertemuan atau persatuan dengan sesuatu di luar atau di atas manusia, melainkan pemenuhan bakat/kemampuan manusia yang paling tinggi, kemampuannya untuk melakukan kegiatan yang sifatnya mencukupi pada dirinya sendiri (self-sufficient) artinya seseorang bisa terjebak pada hal-hal yang bersifat mementingkan diri sendiri untuk mewujudkan kebahagiaan tersebut, jika manusia terjebak pada sifat mementingkan diri sendiri seseorang akan dengan mudah tidak memenuhi janji-janji yang pernah dikontrakkan atau dikrarkan dan cenderung berpihak pada hal-hal yang dapat menguntungkan dirinya sendiri. Pada saat inilah seseorang tidak dapat merasakan kebahagiaan. 3) Sakit-sakitan, kurang bisa bergaul, hidup miskin, kurang beruntung Ironis sekali, Arestoteles memandang kebahagiaan juga dapat digambarkan bahwa seseorang yang sakit-sakitan tidak akan merasa bahagia, orang yang tidak memiliki banyak teman akan merasa tidak bahagia, orang yang kehidupannya miskin tidak akan merasa bahagia, dan seseorang yang sering mendapat musibah atau bencana atau kurang beruntung dianggap tidak akan merasa bahagia. Artinya tujuan akhir manusia tidak akan tercapai jika mereka sakit-sakitan, tidak banyak teman, miskin, atau dikodratkan bernasib buruk karena dalam kondisi seperti ini tidak mungkin seseorang merasa bahagia. P a g e 5
Plato lahir pada tahun 427SM, dari keluarga bansawan Athena, ditengahtengah kekacauan perang Pelopenes. Plato meninggal di Athena pada tahun 348SM.
Rangkuman 13 tokoh etika. 1. Plato: Cinta kepada sang Baik - Etika Yunani Berabad-abad lamanya orang-orang Yunani hidup menurut tradisi dan kepercayaan keagamaan mereka. Dari masyarakat yang agraris, mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar dengan menempatkan prioritas pembangunan pada bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan Nasional, perlu melakukan perubahan mendasar dengan menempatkan prioritas pembangunan pada bidang ekonomi yang mengarah
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN KERJA SAMA PERTAHANAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH KERAJAAN ARAB SAUDI (DEFENSE COOPERATION
Lebih terperinciSOAL CPNS PANCASILA. Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat!
Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat! SOAL CPNS PANCASILA 1. Toleransi dalam kehidupan antar umat beragama berarti. a. Persebaran agama dapat dilakukan kepada siapa saja dan dimana saja b. Setiap
Lebih terperinciKEPPRES 64/1996, PENGESAHAN PERSETUJUAN PERDAGANGAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA
Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 64/1996, PENGESAHAN PERSETUJUAN PERDAGANGAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH UKRAINA *46640 Bentuk: KEPUTUSAN PRESIDEN (KEPPRES) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: 1. bahwa perlu diadakan penyempurnaan dari ketentuan hukum mengenai
Lebih terperinciKumpulan Soal CPNS Pancasila
Kumpulan Soal CPNS Pancasila Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Toleransi dalam kehidupan antar umat beragama berarti. a. Persebaran agama dapat dilakukan kepada siapa saja dan dimana saja b. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. manusia ke era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan hampir disemua aspek kehidupan manusia. Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi
Lebih terperinciRENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order
RENUNGAN KITAB 1Timotius Oleh: Pdt. Yabes Order HARI 1 JEJAK-JEJAK PEMURIDAN DALAM SURAT 1-2 TIMOTIUS Pendahuluan Surat 1-2 Timotius dikenal sebagai bagian dari kategori Surat Penggembalaan. Latar belakang
Lebih terperinciDESAIN TATA KELOLA MIGAS MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1
DESAIN TATA KELOLA MIGAS MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1 Tanto Lailam, S.H., LL.M. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian Indonesia merupakan sektor yang masih dianggap krusial dalam menopang kehidupan masyarakat. Selain diperlukan sebagai penyedia pangan nasional, pertanian menyerap
Lebih terperinciSumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.
Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Pemikiran kita tentang pendidikan terlalu sempit dan dangkal. Karena hanya mengejar suatu arah pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas yang bersifat terbuka (PT terbuka). Dalam
Lebih terperincisebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru.
Ada beberapa teori-teori demokrasi yaitu : 1. Teori Demokrasi Klasik Demokrasi, dalam pengertian klasik, pertama kali muncul pada abad ke-5 SM tepatnya di Yunani. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi dilakukan
Lebih terperinciSambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014
Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERTEMUAN DENGAN VETERAN DAN PEJUANG PERANG
Lebih terperinciRiasnugrahani, Missiliana, Karunia Motivasi, dalam Eungelion, Edisi 106, Juni Juli Who am I? Sebetulnya, siapakah aku? Apakah yang aku punyai?
Riasnugrahani, Missiliana, Karunia Motivasi, dalam Eungelion, Edisi 106, Juni Juli 2008 Who am I? Sebetulnya, siapakah aku? Apakah yang aku punyai? Banyak orang sering berpikir demikian. Sebenarnya siapakah
Lebih terperinciModul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.
Modul ke: 12 Fakultas TEKNIK AKTUALISASI SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN ( DALAM BIDANG POLITIK, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, HANKAM HUKUM DAN HAM )
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL I. UMUM
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL I. UMUM Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan
Lebih terperinciSURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN
SURAT 64. AT TAGHAABUN DITAMPAKKAN KESALAHAN KESALAHAN Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji pujian; dan
Lebih terperinciETIK UMB MENGENAL POTENSI DIRI FEB. Manajemen. Modul ke: Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Program Studi
ETIK UMB Modul ke: MENGENAL POTENSI DIRI FEB Fakultas SYAHLAN A.SUME,SE,MM Program Studi Manajemen Passion adalah : Bisa disebut juga panggilan jiwa, atau bisa diartikan hasrat diri dan gairah, orientasi
Lebih terperinci14TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Pendidikan Pancasila Pancasila dan implementasinya dalam sila ke-4 dan ke-5 Fakultas 14TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Pokok Bahasan Sila Keempat Sila Kelima Arti dan
Lebih terperinciSWT, baik itu berupa nikmat kesehatan, keamanan, maupun kebutuhan harian. Qona ah adalah
Pengertian Qana ah Qana ah menurut bahasa adalah merasa cukup atau rela, sedangkan menurut istilah ialah sikap rela menerima dan merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari
Lebih terperinciLevel 2 Pelajaran 14
Level 2 Pelajaran 14 KEUANGAN (Bagian 1) Oleh Andrew Wommack Hari ini saya ingin bagikan pada anda bagaimana Yesus ingin anda mengalami kemakmuran dalam hal keuangan. Ini merupakan sesuatu yang sangat
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK BULOG TERHADAP VOLUME PENJUALAN BERAS TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta
PENGARUH KUALITAS PRODUK BULOG TERHADAP VOLUME PENJUALAN BERAS TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Profesi
Lebih terperinciKEPPRES 146/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN PERDAGANGAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SUDAN
Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 146/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN PERDAGANGAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SUDAN *48063 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 89 TAHUN 1998 (89/1998) TENTANG PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK KROASIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK IDNONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK IDNONESIA NOMOR 16 TAHUN 1953 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN, Menimbang : 1. bahwa perlu diadakan penyempurnaan dari ketentuan hukum mengenai kedudukan
Lebih terperinciTugas Seorang. Istri
Tugas Seorang Istri Seorang wanita yang mengetahui bahwa peranannya sebagai istri merupakan suatu tanggung jawab besar, adalah orang yang bijaksana. Ia sudah siap untuk menerima petunjuk dari Allah bagaimana
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa mencurahkan Rahmad dan Karunia-Nya sehingga makalah ini bisa kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah FILSAFAT UMUM. Sholawat serta salam
Lebih terperinciPrinsip Pemulihan Tuhan
Prinsip Pemulihan Tuhan Pendahuluan Kitab Ayub sangat baik karena mengandung pelajaran penting bagaimana kita menghadapi kesulitan dan tragedi dalam hidup kita. Beberapa mengajarkan bahwa kitab Ayub tidak
Lebih terperinciKETIKA YESUS DICOBAI
KETIKA YESUS DICOBAI SIAPA YANG TIDAK PERNAH MENGHADAPI PENCOBAAN? Pencobaan datang kepada semua kelompok usia Anak-anak menghadapi Pencobaan Orang muda menghadapi Pencobaan Orang tua dan lansia menghadapi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,
UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1988 TENTANG PENGESAHAN "PROTOCOL AMENDING THE TREATY OF AMITY AND COOPERATION IN SOUTHEAST ASIA" DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang :
Lebih terperinciModul ke: ETIK UMB. Memahami Potensi Diri. Fakultas Fakultas Ilmu Komputer. Saputra, S.Pd, M.Si. Program Studi Informatika
Modul ke: 02 Inggar Fakultas Fakultas Ilmu Komputer ETIK UMB Memahami Potensi Diri Saputra, S.Pd, M.Si Program Studi Informatika Latar Belakang Setiap individu memiliki permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, perekonomian dunia juga telah mengalami perubahan serta kemajuan cukup pesat. Hal ini pasti membawa
Lebih terperinciKarunia Karunia Rohani
PROGRAM PELAYANAN KRISTEN Karunia Karunia Rohani CATATAN SISWA UNIT I No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara......................................... Alamat. Kota Propinsi.
Lebih terperinciC. HUKUM MENURUT TEMPAT BERLAKUNYA
Penggolongan Hukum Menurut Drs. C.S.T. Kansil, S.H hukum digolongkan menurut sumber, bentuk, tempat berlakunya, waktu berlakunya, cara mempertahankan, sifatnya, wujudnya, dan isinya. Pembagian hukum dalam
Lebih terperinciOleh: NAMA : METTI TRI ARIANTI N I M :
PEMBEBANAN HIPOTIK ATAS KAPAL LAUT SEBAGAI JAMINAN HUTANG DI PERBANKAN PATI S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Hukum Dengan Kekhususan
Lebih terperinciOleh: Budhy Munawar-Rachman
Oleh: Budhy Munawar-Rachman PERSOALAN Timur dan Barat lebih berbentuk persaingan, konflik dan perang, daripada saling mengerti, bersahabat dan kerjasama. Barat: Kapitalisme, teknologi, imperialisme Timur:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah
Lebih terperinciMateri Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 11 Materi Minggu 3 Pengambilan Keputusan dalam Organisasi 3.1 Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dibutuhkan ketika kita memiliki masalah
Lebih terperinciMatematika Pernikahan
Matematika Pernikahan Pernikahan adalah karunia terpenting yang diberikan kepada umat manusia selama seminggu masa Penciptaan. Setelah menciptakan dunia yang sempurna, dilengkapi dengan segala yang diperlukan
Lebih terperinciNEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
KEWARGANERAAN Modul ke: Fakultas 02FEB NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management LATAR BELAKANG PERLUNYA NEGARA Menurut ahli tata negara Sokrates, Aristoteles dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
PERATURAN NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN KESEJAHTERAAN GURU YANG BERTUGAS DI DAERAH KHUSUS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2007 PERATURAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, maka masyarakat dan pemerintah sangat penting perannya. Perkembangan perekonomian nasional
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA PEMERINTAH ACEH DENGAN LEMBAGA ATAU BADAN DI LUAR NEGERI
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA PEMERINTAH ACEH DENGAN LEMBAGA ATAU BADAN DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudaayaan-kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudaayaan-kebudayaan tradisional, karena indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku yang memiliki
Lebih terperinciRenaissance. Encep Supriatna
Renaissance Encep Supriatna Pengertian Lahir kembali budaya Yunani-Romawi kuno Enligtenment menjunjung tinggi reason, Metode Ilmiah,dan Kemampuan Manusia untuk menyempurnakan dirinya dan masyarakat sekitarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang
Lebih terperinciSAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN RAPAT PIMPINAN PUSAT FKPPI 2014
SAMBUTAN KETUA UMUM FKPPI DALAM ACARA RAPIMPUS FKPPI 2014 "POLA PIKIR FKPPI DALAM MENGABDI PADA KEPENTINGAN 1 / 6 BANGSA KHUSUSNYA TENTANG PERLUNYA BERPARTISIPASI AKTIF PADA PEMILU 2014" Proses Demokratisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ia berkaitan dengan berbagai macam kebutuhan, seperti kebutuhan pangan, sandang dan papan, serta
Lebih terperinci8 BLESSINGS OF THE BEATITUDES #1 8 BERKAT UCAPAN BAHAGIA #1 HEAVEN AND JOY SORGA DAN SUKACITA
8 BLESSINGS OF THE BEATITUDES #1 8 BERKAT UCAPAN BAHAGIA #1 HEAVEN AND JOY SORGA DAN SUKACITA PEMBUKAAN: Kita akan memulai sebuah seri khotbah baru yang sangat spesial, yaitu: 8 Berkat Ucapan Bahagia,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Agensi (Agency Theory) Menurut Anthony dan Vijay (2005) teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham (shareholders) sebagai principal
Lebih terperinciTh A Hari Minggu Biasa VIII 26 Februari 2017
1 Th A Hari Minggu Biasa V 26 Februari 2017 Antifon Pembuka Mzm. 18 : 19-20 Tuhan menjadi sandaranku. a membawa aku keluar ke tempat lapang. a menyelamatkan aku karena a berkenan kepadaku. Pengantar Rasa-rasanya
Lebih terperincib. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciTHE FINANCIAL TRANSFORMATION #1 TRANSFORMASI KEUANGAN BIBLICAL MINDSETS ABOUT MONEY POLA PIKIR ALKITABIAH TENTANG UANG
THE FINANCIAL TRANSFORMATION #1 TRANSFORMASI KEUANGAN BIBLICAL MINDSETS ABOUT MONEY POLA PIKIR ALKITABIAH TENTANG UANG PEMBUKAAN: Kita akan memulai sebuah seri khotbah baru yang berjudul The Financial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Untuk itu, masalah pendidikan sejak dahulu hingga sekarang mendapat perhatian sekaligus
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciKODE ETIK PSIKOLOGI. Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI
Modul ke: KODE ETIK PSIKOLOGI Teori Etika, Etika Deskriptif dan Etika Normatif Fakultas PSIKOLOGI Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Questions 1. Apa yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciRangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu
Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,
Lebih terperinciNEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: 02 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Latar Belakang Perlunya Negara B. Pengertian dan Definisi Negara C. Unsur-Unsur Negara D. Klasifikasi Negara E. Sifat Organisasi
Lebih terperinciOleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si
Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si Konsep (pengertian) ilmu pengetahuan Memahami dan menjelaskan konsep (pengertian) ilmu pengetahuan secara umum Hubungan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainnya Memahami
Lebih terperinciRahasia Alkitab. "Dapatkah engkau menemukan Allah"
Rahasia Alkitab "Dapatkah engkau menemukan Allah" Pengetahuan Tentang ALLAH adalah Rahasia Tidak ada pikiran fana yang dapat memahami sepenuhnya akan tabiat atau hasil karya Yang Maha Kekal. Dengan mencari
Lebih terperinci13TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila kedua dan ketiga. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas
Modul ke: Pendidikan Pancasila Pancasila dan implementasinya dalam sila kedua dan ketiga Fakultas 13TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi Arsitektur Pokok Bahasan Arti dan Makna : Sila Kedua Sila
Lebih terperinciterlampau banyak dan entah mengapa aku bisa menjawab nya, sesuai kehendaknya, itu pun jika mereka ingin mendengarnya. Kadang aku bertemu dengan
( RAHASIA ) Di kala aku merenungkan tentang arti debu, betapa debu itu begitu asik mengendarai udara, dan aku tidak tahu. Setiap aku melihat waktu, yang aku harap kan hanya angka 17:23, dan itu benar-benar
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N
1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pemerintah didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi Lembaga Pemerintah yang berorientasi sosial, tujuan utamanya
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciPENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn SISWA KELAS VIII SLTP NEGERI III KEBAKKRAMAT KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Lebih terperinciMenjadi Pelaku Firman yang Setia. Yak
Menjadi Pelaku Firman yang Setia Yak. 19-27 Surat ini membahas serangkaian pokok yang cukup beragam berkaitan dengan menjalankan kehidupan Kristen yang sejati. Yakobus mendorong orang percaya untuk menanggung
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 31 TAHUN 1981 TENTANG PENGANGKATAN ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA YANG TELAH SELESAI MENUNAIKAN MASA DINASNYA MENJADI ANGGOTA CADANGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA PRESIDEN,
Lebih terperinciUTANG SUATU KEPUTUSAN SETIAP HARI
UTANG SUATU KEPUTUSAN SETIAP HARI Lesson 11 for March 17, 2018 Kita mungkin menghadapi berbagai situasi dalam hidup kita dan oleh karena berbagai alasan kita harus berhutang. Ada saran praktis dalam Alkitab
Lebih terperinciDOA PEMBUKAAN. Alat tulis Buku Agama Katolik Lembar refleksi. Nabi Elia menegur rakyatnya yang menyembah berhala Kepada dewa Baal.
Pastikan di atas meja hanya ada : Alat tulis Buku Agama Katolik Lembar refleksi DOA PEMBUKAAN dari buku Agama hlm.. 45 Nabi Elia menegur rakyatnya yang menyembah berhala Kepada dewa Baal. Nabi Yesaya memperingatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alat transportasi yang banyak dibutuhkan oleh manusia adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah
Lebih terperinciIbadah Suatu Permata Rohaniah
Ibadah Suatu Permata Rohaniah Hari itu sangat dingin. Di daerah Pegunungan Andes yang tinggi seorang pemuda sedang menelusuri jalan setapak yang berkerikil. Tiba-tiba perhatiannya tertarik oleh sebuah
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA PEMERINTAH ACEH DENGAN LEMBAGA ATAU BADAN DI LUAR NEGERI
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG KERJA SAMA PEMERINTAH ACEH DENGAN LEMBAGA ATAU BADAN DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL
68 BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL A. Persamaan Konsep Konsumsi Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional Pada konsep ini baik ekonomi Islam
Lebih terperinciMANUSIA DAN KEADILAN. Nama : Musafak NPM :
Nama : Musafak NPM : 35412164 Kelas : 1ID08 A.Pengertian Keadilan : 1 Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrim
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA BAGIAN KEDUA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA BAGIAN KEDUA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL JAKARTA
Lebih terperinciPERSETUJUAN TENTANG KERJA SAMA PARIWISATA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS
PERSETUJUAN TENTANG KERJA SAMA PARIWISATA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS - 1 - Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Perancis, untuk selanjutnya disebut
Lebih terperinciBAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.
Modul ke: 11 Fakultas TEKNIK PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA SILA KETIGA PANCASILA KEPENTINGAN NASIONAL YANG HARUS DIDAHULUKAN SERTA AKTUALISASI SILA KETIGA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA ( DALAM BIDANG POLITIK,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingannya masing-masing. Manusia memerlukan bantuan orang lain
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Modul ke: Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Filsafat Filsafat dalam bahasa
Lebih terperinciNitaria Angkasa, SH, S.Pd
Nitaria Angkasa, SH, S.Pd Menumbuhkan semangat patriotisme Menumbuhkan rasa cinta tanah air Menumbuhkan rasa cinta bangsa & negara Menumbuhkan kesetiakawanan sosial Menumbuhkan rasa cinta pada sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. walaupun dalam kenyataannya pada saat ini sedang dilanda krisis yang
1 BAB I PENDAHULUAN Saat ini negara Indonesia sedang gencar-gencarnya melaksanakan pembangunan di segala bidang baik di bidang jasmani maupun di bidang rohani, walaupun dalam kenyataannya pada saat ini
Lebih terperinciDENDY YUWONO
PELAKSANAAN PENDISTRIBUSIAN ROYALTI ATAS KARYA CIPTA LAGU OLEH YAYASAN KARYA CIPTA INDONESIA (YKCI) KEPADA PEMILIK HAK CIPTA ATAS LAGU SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Menyelesaikan Program
Lebih terperinciUJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Pemerintah Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat, merupakan pernyataan dari.. a. Abraham Lincoln b. Robert
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN PERLINDUNGAN NASABAH BANK TERHADAP KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DI PT BANK BUKOPIN
HALAMAN PENGESAHAN PERLINDUNGAN NASABAH BANK TERHADAP KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK DI PT BANK BUKOPIN S K R I P S I Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Dalam menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup, untuk itu manusia hidup
Lebih terperinciPENGELOLAAN TANAH BONDO DESA OLEH PEMERINTAH DESA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK
HALAMAN JUDUL PENGELOLAAN TANAH BONDO DESA OLEH PEMERINTAH DESA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan
Lebih terperinciWALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE
SALINAN WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 6 TAHUN 1991 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 1991 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA KALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 1988 TENTANG KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN UMUM DALAM DAERAH KABUPATEN DAERAH
Lebih terperinciPENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid
MUSYAWARAH DAN PARTISIPASI PENGORBANAN Oleh Nurcholish Madjid Salah satu kebenaran pokok dalam kehidupan adalah bahwa setiap keberhasilan senantiasa menuntut semangat pengorbanan. Tanpa semangat itu, keberhasilan
Lebih terperinciHubungan Pendidikan Dengan Penebusan. Terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Hubungan Pendidikan Dengan Penebusan Terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. Karena dosa, manusia putus hubungan dengan Allah. Kecuali karena rencana penebusan,
Lebih terperinciPENERAPAN BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK PADA TINDAK PIDANA KORUPSI SKRIPSI
PENERAPAN BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK PADA TINDAK PIDANA KORUPSI SKRIPSI Disusun Oleh: AMIRUL IKHSAN NIM. 2005-20-064 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2013 i HALAMAN PENGESAHAN PENERAPAN BEBAN PEMBUKTIAN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PENGANGKATAN ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA YANG TELAH SELESAI MENUNAIKAN MASA DINASNYA MENJADI ANGGOTA CADANGAN TENTARA NASIONAL INDONESIA (Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1981 Tanggal 5 Oktober
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN HAKIM AD-HOC PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN HAKIM AD-HOC PADA MAHKAMAH AGUNG PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciRELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.
1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,
Lebih terperinci