PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM KONSELING
|
|
- Lanny Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Disampaikan pada Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Bimbingan dan Konseling SMP Kabupaten Kulonprogo Tahap I Tahun 2012 PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM KONSELING Gestalt, Behavior al dan Rasional Emotif Therapy Oleh: Agus Triyanto, M.Pd. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2012
2 PETA KOGNITIF PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani Menyelenggarakan Bimbingan dan Konseling yang memandirikan Mengembangkan pribadi dan profesionalitas secara berkelanjutan ASSESMENT DAN PEMAHAMAN INDIVIDU 1 2 PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING 3 LAYANAN DASAR PENGEMBANGAN BAHAN DAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING 4 5 LAYANAN RESPONSIF PERENCANAAN INDIVIDUAL 2 EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING 6 7 DUKUNGAN SISTEM PENELITIAN TINDAKAN KELAS Menguasai Landasan Teoritik Bimbingan dan Konseling Sumber: Agus Triyanto, 2011
3
4 KALAU PETA KOGNITIF DIATAS DISEDERHANAKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PELAKSANAAN ASSESMENT DAN PEMAHAMAN INDIVIDU PENGEMBANGAN BAHAN DAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING 1. LAYANAN DASAR 2. LAYANAN RESPONSIF 3. LAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL Sumber: Agus Triyanto, 2011 EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
5 TEKNIK TES TES PRESTASI BELAJAR TES DILAKUKAN OLEH GURU MATA PELAJARAN ASSESMENT DAN PEMAHAMAN INDIVIDU TES PSIKOLOGIS TES INTELIGENSI TES BAKAT TES MINAT TES KREATIFITAS 1. PSIKOLOG 2. KONSELOR BERSERTIFIKASI TES DALAM BK TEKNIK NON TES INVENTORI 1. INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN (ITP) 2. DAFTAR CEK MASALAH (DCM) 3. TEKNIK WHO AM I 4. INVENTORI ANALISIS KEBIASAAN BELAJAR KOMPETENSI KONSELOR OBSERVASI WAWANCARA ANGKET SOSIOMETRI OTOBIOGRAFI PEDOMAN OBSERVASI 1. DAFTAR CEK 2. CATATAN ANEKDOT 3. SKALA PENILAIAN 4. ALAT-ALAT MEKANIK Sumber: Agus Triyanto, 2011 STUDI DOKUMENTER STUDI KASUS 1. ANALISIS DAYA SERAP SISWA 2. CUMULATIVE RECORD BUKU PRIBADI MAP PRIBADI KARTU PRIBADI
6 Komponen Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif
7 Teori dan Pendekatan Konseling Tahap-tahap Konseling KETERAMPILAN KONSELING (COUNSELING SKILLS) Komunikasi Konseling
8 Tahapan-tahapan Konseling 1. Analisis : pengumpulan data 2. Sintesis : merangkum data (Lengkap, Akurat, Sistematis) 3. Diagnosis : a. Identifikasi masalah; b. etiologi 4. Prognosis : Prediksi Kondisi Konseli 5. Konseling : Treatment 6. Tindak lanjut : Follow Up
9 Keterampilan Komunikasi Konseling 1. Pembukaan 2. Penerimaan (attending) 3. Pengulangan Pernyataan konseli 4. Mendengarkan 5. Mengamati 6. Menanggapi 7. Klarifikasi 8. Pemantulan perasaan 9. Pemantulan makna 10. Pemusatan 11. Penstrukturan 12. Pengarahan 13. Penguatan 14. Nasehat 15. Penolakan 16. Ringkasan 17. Konfrontasi 18. Penghentian 19. Mempengaruhi
10 Keterampilan Komunikasi Konseling diatas kadang tidak semua dapat dilaksanakan dilapangan Hasil Penelitian tentang keterampilan Konseling
11 Mengapa seorang Konselor Sekolah perlu mempelajari Pendekatan Konseling? Padahal bukankah tanpa pendekatan pun Konseling tetap bisa berjalan!
12 Alkisah Dra. Aryati, seorang Wakil Kepala Sekolah SMA Gadungplesan. Ia telah memutuskan untuk melakukan tugas rangkap seorang konselor sekolah. Ia sudah pernah memperoleh penataran sebulan tentang BK, ia rasa sudah cukup untuk melakukan tugas kekonseloran, lumayan juga ngirit biaya, pikirnya. Suatu ketika ia memanggil Sri Rejeki, siswi kelas tiga yang akhir-akhir ini prestasi belajarnya merosot dan menurut keterangan wali kelasnya, sri mulai sering tidak masuk, terlambat bahkan sering menyendiri pada waktu istirahat.
13 Pada sesi pertama, bu Aryati berusaha menggali sebabsebab masalah yang dialami Sri. Berceritalah Sri tentang berbagai hal yang menimpa dirinya, masalah yang muncul seperti kuwalat. Dua minggu yang lalu sri telah nonton film bersama pacarnya tidak sepengetahuan orangtuanya, ndilalah ketika berjalanjalan di Plaza berpapasan dengan ibunya. Sesampai di rumah ibunya marah-marah sambil mengancam tidak diperbolehkan bersama pacarnya lagi. Peristiwa tersebut telah membuat kekalutan pikiran dan perasaan Sri, hampir saja ia putus asa, fatalnya, Sri justru mengancam dirinya sendiri. Bu Aryati maunya, semula ingin menemukan sebab-sebab yang bersumber dari luar, yang menurut pengalaman praktek yang pernah ia lakukan sebulan itu, akhirnya konselingdilanjutkan esok harinya.
14 Pada pertemuan kedua, Bu Aryati mulai ingat bahwa peristiwa, fakta, fenomena sebagaimana adanya tidak begitu penting, yang penting adalah mengubah kecemasankecemasan yang dialami Sri sehubungan dengan masa lalunya, sehingga yang harus dilakukan adalah membantu Sri untuk mengingat masa lalu atau pengalamanpengalaman masa kecil.
15 Mulailah Sri diarahkan untuk mengingat peristiwa yang baru dilalui tentang kemarahan ibunya dengan segala bentuk larangannya, sekaligus kemarahan ibu sekedear peringatan saja buat Sri. Ketika memperoleh pengarahan semacam itu Sri langsung menolak pernyataan bu Aryanti. Bu Aryanti menjadi bingung. Sedangkan Sri tetap bersikeras menghukum dirinya, yang tidak lagi mau sekolah dan ingin senantiasa di dalam kamar. Akhirnya bu Aryanti menganjurkan agar Sri dapat tenang dan sabar menghadapi permasalahannya.
16 Gambaran tersebut diatas menunjukkan seorang konselor yang bekerja dengan tidak berpijak pada landasan kerja yang pasti, tidak konsisten dengan teori, sehingga ia terombangambing sendiri. Sebagian dari teori yang dimaksud, agar dipegang secara konsisten adalah jawaban tentang hakikat manusia. Siapa manusia itu sebenarnya, bagaimana ia bertingkah laku, dorongan apa yang mempengaruhi, apa tujuan-tujuan hidupnya, merupakan sebagian aspek yangperlu dipahami oleh konselor. Pandangan ersebut akan mendasari kerangka kerjanya. Konseling macam apa yang telah dituangkan oleh seorang pakar berawal dari pandangannyatentang manusia dan asumsi-asumsi dasarnya.
17 Teori dan Pendekatan Konseling 1. Psychoanalitic Therapy 2. Adlerian Therapy 3. Existential Therapi 4. Person-Centered Therapy 5. Gestalt Therapy 6. Behavior Therapy 7. Cognitive Behavior Therapy 8. Reality Therapy 9. Feminist Therapy 10. Postmodern Approach 11. Family System Therapy
18 MENENTUKAN TEORI DAN GAYA PRIBADI KETERAMPILAN MENGINTEGRASI (keterampilan menyesuaikan dengan teori-teori yang berbeda) KETERAMPILAN DAN STRATEGI MEMPENGARUHI (Pengarahan, Konsekuensi logis, interpretasi, Penyingkapan diri, nasehat/informasi/penjelasan/ menunjukkan, umpan balik, ringkasan mempengaruhi PEMANTULAN MAKNA MEMUSATKAN KONFRONTASI DAN PENILAIAN PERKEMBANGAN LIMA-TAHAP STRUKTUR INTERVIEW PEMANTULAN PERASAAN MENDORONG, PARAPHRASE, RINGKASAN KETERAMPILAN MENGOBSERVASI KONSELI PERTANYAAN TERBUKA DAN TERTUTUP TINGKAH LAKU YANG DIPERHATIKAN
19 Catatan : Menentukan Teori dan Gaya Pribadi 1. Teori berbeda menuntut pola berbeda penggunaan keterampilan 2. Situasi berbeda menuntut pola berbeda penggunaan keterampilan 3. Kelompok budaya berbeda menuntut pola berbeda penggunaan keterampilan Lima Tahap Interview Konseling 1. Rapport Penstrukturan 2. Membatasi masalah 3. Membatasi suatu tujuan 4. Eksplorasi alterantif dan konfrontasi kesenjangan 5. Generalisasi bagi kehidupan sehari-hari Urutan mendengarkan dasar
20
21 Peta Kognitif Konseling
22 Parenting Menurut Shaefer dalam bukunya yang berjudul Introduction to Child Development oleh : John P. Dworetzky AUTONOMY o detached o indeferent o neglecting o democratic o cooperative o rejecting HOSTILITY o accepting LOVE o demanding/antagonistic o overindulgent o protective o authoritarian/ dictatorial CONTROL o possesive o overprotective
23 Rangkuman Konseling Gestalt Tujuan konseling Memperoleh kesadaran dari satu peristiwa ke peristiwa lainnya. Mendorong mereka memiliki tanggung jawab atas dasar dukungan pribadi, bukan dukungan orang lain Hubungan Konseling Konselor tidak menginterpretasi buat konseli, melainkan membantu mereka mengembangkan alat-alat agar konseli membuat interpretasi sendiri. Mereka diharapkan mengidentifikasi dan bekerja pada persoalan yang tak terselesaikan (unfinished business) dari masa lalu yang berpengaruh pada tingkah laku sekarang. Mereka juga mengalami kembali situasi traumatic masa lalu.
24 Rangkuman Konseling Gestalt Teknik-teknik Konseling Konfrontasi, dialog dengan polaritas, bermain peran, tetap pada perasaannya, menghidupkan dan mengalami kembali masalah yang tak terselesaikan, analisis mimpi (mimpi sebagai bagian hidup, bukan sebagai gambaran nyata)
25 Rangkuman Konseling Behavioral Tujuan konseling Membatasi pola-pola tingkah laku yangsalah sesuai dan membantu mempelajari pola yang benar. Untuk mengubah tingkah laku. Hubungan Konseling Konselor aktif, direktif dan berfungsi sebagai guru atau pelatih dalam membantu konseli mempelajari tingkah laku yang lebih efektif. Konseli harus aktif dalam mencoba tingkahlaku baru. Hubungan baik antara konselor dengan konseli tidak terlalu dipentingkan, namun diakui bahwa hubungan kerja yang baik merupakan latar kerja dalam menerapkan prosedur tingkah laku.
26 Rangkuman Konseling Behavioral Teknik-teknik Konseling Data dikumpulkan dengan pertanyaan apa, bagaimana, dan dimana, menghindarkan pertanyaan bagaimana. Dipakai teknik seperti desensitisasi sistematis, percontohan, latihan asertif, pengelolaan diri, dan kesemuanya didasarkan pada prinsip-prinsip belajar.
27 Rangkuman Konseling RET Tujuan konseling Membatasi pandangan hidup yang merusak diri dan membantu mereka memperoleh pandangan hidup yang lebih rasional dan lebih toleran Hubungan Konseling Fungsi konselor sebagai guru dan konseli sebagai murid. Hubungan pribadi tidak esensial. Konseli memperoleh pemahaman mengenai masalah mereka dan selanjutnya melakukan perubahan tingkah laku yang merugikan diri secara aktif.
28 Rangkuman Konseling RET Teknik-teknik Konseling Mengajar, membaca, tugas rumah dan menerapkan metode ilmiah dalam memcahkan masalah. Teknik dirancang untuk mendorong konseli melakukan evaluasi kritis terhadap falsafah hidupnya. Konselor menginterpretasikan, bertanya, mendorong dan mengkonfrontasi konseli.
29 Workshop Pendekatan Konseling Konseling Gestalt Konseling Behavioral Konseling Terapi Rasional Emitif
30 Worksheet Peta Kognitif Konseling
Keterampilan Konseling. (Attending, Bertanya, Empati, Pemusatan)
Keterampilan Konseling (Attending, Bertanya, Empati, Pemusatan) Pertanyaan : Apa komentar bapak dan ibu terkait dengan tayangan film Babies tadi? Kecenderungan mana yang bapak dan ibu pilih: 1. Bayi
Lebih terperinciPaket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman. Pengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan
Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman Pengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan Pertanyaan yang harus dijawab? Apa sih yang diharapkan Siswa kepada
Lebih terperinciPaket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman. Analisis Kebutuhan Permasalahan Siswa dengan Daftar Cek Masalah
Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman Analisis Kebutuhan Permasalahan Siswa dengan Daftar Cek Masalah Pertanyaan yang harus dijawab? Apa sih yang diharapkan Siswa kepada Guru Bimbingan
Lebih terperinciPengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan
Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se Kabupaten Sleman Pengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan berbasis Kebutuhan 1 berbasis Kebutuhan 2 Pertanyaan yang harus dijawab?
Lebih terperinciAplikasi Daftar Cek Masalah untuk Layanan Bimbingan dan Konseling
Paket Pelatihan untuk Guru BK/Konselor Madrasah Aliyah se-diy Aula AVA MAN Yogyakarta III, Rabu 21 September 2011 Aplikasi Daftar Cek Masalah untuk Layanan Bimbingan dan Konseling 1 2 3 PETA KOGNITIF PROGRAM
Lebih terperinciMEMAHAMI INDIVIDU DENGAN TEKNIK NON TES (Observasi dan Wawancara)
MEMAHAMI INDIVIDU DENGAN TEKNIK NON TES (Observasi dan Wawancara) PETA KOGNITIF PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani Menyelenggarakan Bimbingan
Lebih terperinciProgram BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1
Instrumen dalam Program Bimbingan dan Konseling Komprehensif Agus Triyanto Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2009 Instrumen Bimbingan
Lebih terperinciPemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd.
Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling Oleh : Agus Triyanto, M.Pd. Evaluasi Diri Konselor Sekolah Apakah Anda sudah merasa Profesional? Pertanyaan yang harus dijawab?
Lebih terperinci2. Faktor pendidikan dan sekolah
BAB IV ANALISIS APLIKASI TERAPI LIFE MAPPING DENGAN PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIOR DALAM MENANGANI SISWI YANG MEMBOLOS DI SMA AL-ISLAM KRIAN SIDOARJO A. Faktor yang menyebabkan siswi sering membolos di
Lebih terperinciDRAFT PEDOMAN MIKRO KONSELING (2 SKS) DAN PRAKTIKUM KONSELING(4 SKS) SEMESTER GENAP 2012/2013
1 DRAFT PEDOMAN MIKRO KONSELING (2 SKS) DAN PRAKTIKUM KONSELING(4 SKS) SEMESTER GENAP 2012/2013 A. Identitas Matakuliah Nama Matakuliah : Mikro Konseling, dan Praktikum Konseling (Individual) Bobot SKS
Lebih terperinciBERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA
BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA Myrick, 1993. (Muro & Kotman, 1995) mengemukakan empat pendekatan dasar dalam Bimbingan dan Konseling, yaitu : 1. Pendekatan
Lebih terperinciA. Identitas : Nissa (Nama Samaran)
A. Identitas Nama Umur Jenis kelamin Agama Pekerjaan Asal Sekolah Kelas : Nissa (Nama Samaran) : 18 tahun : Perempuan : Islam : Siswa : SMA Negeri 1 Sanden : XII Semester : 1 Alamat B. Deskripsi Kasus
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING
BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING Setelah menyajikan data hasil lapangan maka peneliti melakukan analisis
Lebih terperinciKonsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai
BAB IV ANALISIS ISLAMIC COGNITIVE RESTRUCTURING DALAM MENANGANI KONSEP DIRI RENDAH SEORANG SISWA KELAS VIII DI SMP KHADIJAH SURABAYA A. Analisis Faktor-Faktor Penyebab Seorang Siswa Kelas VIII Mengalami
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
116 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Teknik Permainan Dialog untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa MI Ma arif NU Pucang Sidoarjo Dalam bahasan
Lebih terperinciMedia Bimbingan dan Konseling
Media Bimbingan dan Konseling Agus Triyanto Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2009 1. Media sebagai Alat / Instrumen 1.1 Manajemen
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh
BAB IV ANALISIS DATA Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa wawancara, observasi dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh peneliti maka peneliti menganalisa dengan
Lebih terperinciA. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja
BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI TRAUMA SEORANG REMAJA KORBAN PENCULIKAN DI KELURAHAN KEBRAON KARANG PILANG SURABAYA Pada bab ke empat ini peneliti
Lebih terperinciBimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah
Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini Muthmainnah Pengertian Bimbingan proses pemberian bantuan (psikologis) dari konselor kepada konseli baik secara langsung maupun tidak langsung baik individual maupun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
125 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan dari penelitian Penggunaan Teknik Assertive Training untuk Mereduksi Kebiasaan Merokok Pada Remaja diperoleh kesimpulan
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM KONSELING
PEDOMAN PRAKTIKUM KONSELING PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 PEDOMAN PRAKTIKUM KONSELING Identitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Santri di Pondok Pesantren Assalafi Al-Fithrah Surabaya Secara teoritis, menurut Aunur Rahim Faqih
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Penelitian tentang bimbingan belajar berbasis teknik mind map untuk meningkatkan daya ingat peserta didik underachiever dengan menggunakan eksperimen kuasi menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan
94 BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Rational Emotif Behavior Therapy dalam menangani kasus perjudian di Desa Sidokumpul Kabupaten Gresik Dalam proses
Lebih terperinciASESMEN DALAM BK PPT 3 1
ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 1 KOMPETENSI DAN INDIKATOR Memahami pengertian,
Lebih terperinciKonsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY
Konsep Dasar Bimbingan & Konseling Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY A.1. Pengertian Bimbingan Upaya Bantuan Oleh Pembimbing/ Konselor Kepada Agar Selesainya masalah yg dihadapi konseli Mencapai Penyesuaian
Lebih terperinciCLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK
CLINICAL CHILD PSYCHOLOGY ISU UNIK PADA PSIKOLOGI KLINIS ANAK Psikologi Klinis berpijak pada jalur akademik dan praktik. Klinik pertama yang didirikan witmer adalah untuk membantu anak-anak yang mempunyai
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Manusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional
KONSEP DASAR Manusia padasarnya adalah unik memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional Ketika berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten. Ketika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daya insani bermutu, seperti yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni:
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia dewasa ini mengemban tugas menghasilkan sumber daya insani bermutu, seperti yang tercantum dalam UU RI No. 20 tahun
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:
BAB IV ANALISIS DATA Setelah menyajikan data hasil lapangan maka peneliti melakukan analisis data, analisis data ini dilakukan peneliti untuk memperoleh suatu hasil penemuan dari lapangan berdasarkan fokus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak diantara anak didik kita yang menghadapi masalah dan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak diantara anak didik kita yang menghadapi masalah dan dapat memecahkannya. Ada pula yang dapat menghadapi masalah dan tidak dapat memecahkannya sendiri,
Lebih terperinciKONSELING TRAIT AND FAKTOR Edmund G. Williamson
KONSELING TRAIT AND FAKTOR Edmund G. Williamson Latar Belakang Sejarah. Teori ini tergolong pada pandangan kognitif atau pendekatan rasional.pendekatan ini mencoba secara intelektual dan rasional menerangkan
Lebih terperinciMODEL KONSELING (Untuk Peer-Counseling) PLPG Rayon 142
MODEL KONSELING (Untuk Peer-Counseling) PLPG Rayon 142 Oleh: Hartono Dosen Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya I. Identitas : Nama : Endang (nama samaran) Kelas : XII IPA.4 Sekolah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP
BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP KAKAKNYA DI DESA KEMAMANG BALEN BOJONEGORO Setelah menyajikan
Lebih terperinciBAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD
BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR EVA IMANIA ELIASA, M.Pd PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I HAKEKAT BIMBINGAN DI SD FAKTOR UTAMA LAYANAN BIMBINGAN
Lebih terperinciKISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)
KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) KONSORSIUM SERTIFIKASI GURU (KSG) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010 0 KISI-KISI SOAL UJI
Lebih terperinciA. Konsep Dasar. B. Asumsi Tingkah Laku Bermasalah
A. Konsep Dasar Manusia padasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan bertingkahlaku rasional manusia akan efektif, bahagia, dan kompeten.
Lebih terperinciLAPORAN KONSELING INDIVIDUAL
LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL A. Identitas Konseli Nama : E Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Domisili : Yogyakarta B. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan Konseli adalah anak tunggalketiga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Oleh sebab itu, berikut akan dijelaskan beberapa hal terkait
Lebih terperinciPANDUAN REFLEKSI/PENGAMATAN PRAKTIK PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL FASE PROSES KONSELING
PANDUAN REFLEKSI/PENGAMATAN PRAKTIK PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL FASE-FASE PROSES KONSELING Konselor Klien Pengamat Petunjuk : Berilah tanda silang pada jenjang skala yang disediakan sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciBAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA
79 BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA A. Analisis Proses Konseling dalam Menangani Depresi Seorang Anak yang Tidak Menerima Ayah Tirinya Dalam proses pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:
BAB IV ANALISIS DATA Setelah menyajikan data hasil lapangan maka peneliti melakukan analisis data, analisis data ini dilakukan peneliti untuk memperoleh suatu hasil penemuan dari lapangan berdasarkan fokus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode adalah cara tepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data
BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa observasi dan wawancara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Face Reading Untuk Meningkatkan Regulasi Emosi Seorang Siswi Kelas VIII Di SMP Islam Insan Kamil Sidoarjo. 1. berdasarkan
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.
KONSEP DASAR Manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagianbagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya,
Lebih terperinciPelatihan Keterampilan Konseling dan Konseling Kelompok bagi Guru BK Kota Yogyakarta
Pelatihan Keterampilan Konseling dan Konseling Kelompok bagi Guru BK Kota Yogyakarta Oleh Sugiyanto 081326025221 Email/face book : sugiyanto@uny.ac.id atoksugiyanto@yahoo.com Konseling adalah jantunghatinya
Lebih terperinciKonseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa
Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa 67 KONSELING INDIVIDUAL PENDEKATAN BEHAVIORAL (Token Ekonomi dan Pengaturan Diri) UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN
Lebih terperinciSTUDI KASUS PROBLEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 BANJARMASIN. M. Yuliansyah*
Al Ulum Vol.59 No.1 Januari 2014 halaman 24-30 24 STUDI KASUS PROBLEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 BANJARMASIN M. Yuliansyah* ABSTRAK Bimbingan Konseling merupakan bagian integral
Lebih terperinciAprilia Tina L PEMAHAMAN TERHADAP INDIVIDU
Aprilia Tina L PEMAHAMAN TERHADAP INDIVIDU Components of Guidance Program (Sherzer-stone) Appraisal Evaluation Counseling Consulting Information Planning n placement Appraisal (pengumpul data) Semua usaha
Lebih terperinciSTUDI KASUS TENTANG SISWI MINDER DALAM PERGAULAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMPARUK
STUDI KASUS TENTANG SISWI MINDER DALAM PERGAULAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMPARUK Shara Fetriana, Yuline, Sri Lestari Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email: sharafetrianabk@gmail.com
Lebih terperinciVIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR
VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR PETUNJUK 1. Kumpulkan dokumen perangkat pelayanan BK dari guru BK/Konselor sebelum pengamatan pembelajaran, cacatan hasil pengamatan selama dan sesudah pelayanan
Lebih terperinciASSESMEN PSIKOLOGIS. Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi. Oleh : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ASSESMEN PSIKOLOGIS Oleh : Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA RASIONAL STANDAR KOMPETENSI KONSELOR A. MEMAHAMI SECARA MENDALAM KONSELI YANG HENDA DILAYANI B. MENGUASAI
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.I Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut perubahan sangat pesat, serta muncul berbagai tantangan dan persoalan serba kompleksitasnya. Di bidang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku Cyberbullying Seorang Remaja Di wonocolo Surabaya Adapun proses pelaksanaan konseling keluarga dalam mengatasi
Lebih terperinciPEMAHAMAN PENDEKATAN KONSELING MAHASISWA BK FIP UNY SEBAGAI CALON KONSELOR JURNAL SKRIPSI. Oleh Siti Dinar Rohmawati NIM.
PEMAHAMAN PENDEKATAN KONSELING MAHASISWA BK FIP UNY SEBAGAI CALON KONSELOR JURNAL SKRIPSI Oleh Siti Dinar Rohmawati NIM. 11104244043 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis
BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ini, konselor selaku konselor akan melakukan analisis terhadap data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis ini dimaksudkan agar dapat menyintesikan
Lebih terperinciKONSEP DASAR. Manusia : mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/dipengaruhi oleh faktorfaktor
KONSEP DASAR Manusia : mahluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol/dipengaruhi oleh faktorfaktor dari luar Manusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini
Lebih terperinciJawablah pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan tanda (X) pada lembar jawab yang sudah disediakan!
LAMPIRAN Lampiran 1 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan tanda (X) pada lembar jawab yang sudah disediakan! 1. Attending merupakan teknik untuk pemusatan perhatian kepada klien agar klien
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
179 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan bab terakhir dalam laporan penelitian, membahas simpulan dan rekomendasi penelitian agar hasil penelitian dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian dengan judul Model Konseling Kognitif-Perilaku untuk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian dengan judul Model Konseling Kognitif-Perilaku untuk Meningkatkan Resiliensi Mahasiswa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil studi pendahuluan
Lebih terperinciPREDIKSI SOAL UJI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING 2015
PREDIKSI SOAL UJI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING 2015 1. Assessmen dalam kerangka kerja bimbingan dan konseling memiliki kedudukan strategis karena memiliki kedudukan sebagai fondasi dalam perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari itu banyak timbul sikap-sikap negatif yang ada di dalam lingkungan sosial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Di dalam dunia pendidikan saat ini banyak terjadi kesenjangan atas sikap sosial yang semakin lama semakin menurun.hal ini di karenakan sikap sosial setiap individu
Lebih terperinciTUGAS INSTRUMEN EVALUASI PROSES KONSELING MODEL STAKE
TUGAS INSTRUMEN EVALUASI PROSES KONSELING MODEL STAKE Mata Kuliah Pengembangan Instrumen dan MediaBimbingan dan Konseling Dosen Pengampu Prof.Edi Purwanta, M.Pd & Dr.Ali Muhtadi Oleh: Liza Lestari (16713251041)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kedungwinangun. Lokasi sekolah dasar tersebut terletak di Desa
Lebih terperinciKESULITAN BELAJAR DAN IDENTIFIKASI
DAN IDENTIFIKASI Tugas utama guru dalam pembelajaran adalah mengantarkan peserta didik pada potensi terbaiknya. Oleh karena peserta didik yang menjadi subjek yang akan difasilitasinya, maka hal pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru dihadapkan pada karakterisktik siswa yang beraneka ragam dalam kegiatan pembelajaran. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajar secara lancar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
1 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan di bahas secara berturut-turut mengenai: (1) latar belakang masalah, (2) pembatasan masalah, (3) perumusan masalah, (4) tujuan masalah, (5)manfaat masalah,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:
BAB IV ANALISIS DATA Setelah data diperoleh dari lapangan yang berupa wawancara dan observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:
Lebih terperinciTINGKAT PEMAHAMAN KETERAMPILAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI
TINGKAT PEMAHAMAN KETERAMPILAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh Dominika Triastiti NIM 10104241021 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi
BAB IV ANALISIS DATA Sehubungan dengan penelitian yang bersifat studi kasus khususnya yang meneliti tentang malas belajar seorang siswa, maka untuk mengetahui tingkat keefektifan dalam bimbingan dan konseling
Lebih terperinciMengenal lebih jauh apa itu bimbingan dan konseling sekolah. Dr. Carolina L Radjah, Mkes Jurusan Bimbingan & Konseling Universitas Negeri Mlang
Mengenal lebih jauh apa itu bimbingan dan konseling sekolah Dr. Carolina L Radjah, Mkes Jurusan Bimbingan & Konseling Universitas Negeri Mlang Apa itu BK? Mengapa perlu ada di sekolah? Apa peran guru dalam
Lebih terperinciKETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN
KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelas unggulan dalam arti secara umum merupakan kelas yang berisi anakanak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelas unggulan dalam arti secara umum merupakan kelas yang berisi anakanak yang memiliki bakat akademis atau kecerdasan diatas rata-rata, dilihat dari nilai
Lebih terperinciPSIKOLOGI OLAHRAGA. OLEH : JOKO PURWANTO FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
PSIKOLOGI OLAHRAGA OLEH : JOKO PURWANTO Joko_pur@uny.ac.id FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENDAHULUAN Olahraga memerlukan pendekatan psikologis. Psikologi Olahraga sebagai cabang
Lebih terperinciPROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING
PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING Proses-proses konseling meliputi tahap awal, tahap pertengahan (tahap kerja), tahap akhir. Teknik-teknik konseling meliputi ragam teknik konseling, penguasaan teknik
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Sesuai dengan permasalahan yang dikaji, maka hasil penelitian ini dapat
119 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Sesuai dengan permasalahan yang dikaji, maka hasil penelitian ini dapat dirumusakan dalam beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Gambaran umum kreativitas
Lebih terperinciMENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd
MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd A. PENDAHULUAN Banyak pertanyaan dari mahasiswa tentang, bagaimana menjadi konselor professional? Apa yang harus disiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen utama proses pendidikan adalah belajar, berpikir, mengingat, dan pengetahuan. Howard L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior
Lebih terperinciBAB I A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I A. Latar Belakang Masalah Matematika memiliki begitu banyak fungsi bagi kehidupan sehingga di wajibkan oleh pemerintah untuk di pelajari dalam jenjang pendidikan baik itu jenjang
Lebih terperinciPsikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KONSELING KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS
SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA TIU : Agar mahasiswa memahami prinsip-prinsip psikologi konseling, berbagai teori dan teknik konseling, serta langkah-langkah pelaksanaan
Lebih terperinciPsikologi Konseling MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Problem Solving Counseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 10 MK 61033 Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog Abstract Modul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena kesulitan belajar yang dialami peserta didik di sekolah akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah kesulitan belajar yang sering dialami oleh para peserta didik di sekolah,merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian yang serius dikalangan
Lebih terperinciKONSEP DASAR TES. Oleh Farida Agus Setiawati, M.Si.
KONSEP DASAR TES Oleh Farida Agus Setiawati, M.Si faridaagus@yahoo.co.id Pengertian Pengukuran Proses untuk mengkuantifikasikan suatu gejala/atribut kuantifikasi terhadap karakteristik manusia melalui
Lebih terperinciMACAM-MACAM PERBEDAAN INDIVIDUAL PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL
MACAM-MACAM SUMBER PERBEDAAN INDIVIDUAL PADA PESERTA DIDIK IMPLIKASI PROGRAM PENGAJARAN INDIVIDUAL SUMBER PERBEDAAN INDIVIDUAL Faktor Bawaan Sel Jantan Gen + Sel Betina Faktor Lingkungan Chromosom Chromosom
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY DALAM KELUARGA
BAB II PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY DALAM KELUARGA 2.1. Konsep Dasar Manusia padasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. Ketika berpikir dan bertingkahlaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa, salah satu dari tugas perkembangan kehidupan sosial remaja ialah kemampuan memahami
Lebih terperinciPsikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy) Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Terapi Realitas (Reality
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive
121 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka di sini peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Masyarakat semakin berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam zaman pembangunan di Indonesia dan globalisasi dunia yang menuntut kinerja yang tinggi dan persaingan semakin ketat, semakin dibutuhkan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres senantiasa ada dalam kehidupan manusia yang terkadang menjadi masalah kesehatan mental. Jika sudah menjadi masalah kesehatan mental, stres begitu mengganggu
Lebih terperinciSILABUS. Kode Mata Kuliah : PB 309 Nama Mata Kuliah : Teori Konseling Individual
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN A. Deskripsi Mata Kuliah SILABUS Melalui mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan dan
Lebih terperinciIntervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi
Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi Konseling Kelompok Salah satu bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik dan pengalaman belajar
Lebih terperinciReality Therapy. William Glasser
Reality Therapy William Glasser 1. Latar Belakang Sejarah William Glasser lahir tahun 1925, mendapatkan pendidikan di Cleveland dan menyelesaikan sekolah dokter di Case Western Reserve University pada
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI
BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI PADA ANAK (STUDI KASUS ANAK YANG SELALU BERGANTUNG PADA ORANG LAIN)) A. Analisis Proses Pelaksanaan
Lebih terperinciPsikologi Konseling Konseling Berbasis Problem
Modul ke: Psikologi Konseling Konseling Berbasis Problem Fakultas Psikologi Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Konseling Berbasis Problem Konseling berbasis problem:
Lebih terperinciPengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Sikap Siswa Dalam Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah
Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Sikap Siswa Dalam Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah 25 PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP SIKAP SISWA DALAM PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH (Studi Eks-post facto di
Lebih terperinciMENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA
MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA Ertik Indrawati, Setyorini dan Sumardjono Padmomartono Program Studi S1
Lebih terperinci