ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008
|
|
- Yanti Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL KABUPATEN KULON PROGO PUSAT STUDI SEKSUALITAS PKBI DIY 2008 A. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Umur Usia Responden < , , , , ,1 Tidak menjawab ,3 Total responden sebanyak 784 orang dengan persebaran usia terbanyak 15 tahun yaitu 382 orang (48,7%); disusul usia dibawah 15 tahun 99 orang (12,6%); usia 16 tahun sebanyak 42 orang (5,4%); usia 17 tahun sebanyak 7 orang (0,95); dan usia 19 tahun 1 orang (0,1%). 2. Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki ,1 Perempuan ,5 Tidak menjawab ,4 Dari total responden, 50,5% (396 orang) adalah perempuan, sedangkan selebihnya sebanyak 142 orang (18,1%) adalah laki-laki. 3. Masa Remaja Hidup Dengan... Orang Tua ,3 Nenek/ Kakek 29 3,7 Saudara 17 2,2 Sendiri/ Kost 7 0,9 Lainnya 3 0,4 Tidak menjawab 28 3,6 Mayoritas responden hidup bersama dengan orang tua yakni sebanyak 700 orang (89,3%); hidup dengan nenek/ kakek sebesar 3,7% (29 orang); dengan saudara 17 1
2 orang (2,2%); sendiri/ kost sebanyak 7 orang (0,9%); dan yang menjawab lainnya adalah sebesar 0,4% (3 orang). B. TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI 1. Tanda masa pubertas pada laki-laki Mimpi basah 99 12,6 Tumbuhnya bulu-bulu halus 85 10,8 A dan C benar ,9 Tidak menjawab 5,6 Kebanyakan responden yang memilih jawaban paling tepat (A dan C benar) yakni sebanyak 595 orang (75,95%); sedangkan yang memilih 1 jawaban benar yaitu mimpi basah sebesar 99 orang (12,65) dan tumbuhnya bulu-bulu halus sebanyak 85 orang (10,8%). 2. Tanda masa pubertas pada perempuan Buah dada membesar ,4 Datangnya pacar baru 23 2,9 Datangnya haid pertama kali 87 11,1 A dan C benar ,8 Tidak menjawab 22 2,8 Dari total responden, masih ada 23 orang (2,9%) memilih jawaban yang tidak sesuai (datangnya pacar baru). Sedangkan yang memilih jawaban yang paling tepat (A dan C benar) ada 312 responden (39,85). Untuk 1 jawaban benar yakni buah dada membesar dipilih oleh mayoritas responden yaitu 340 orang (43,3%) dan datangnya haid pertama kali sebanyak 87 orang (11,1%). 3. Proses ovulasi (bertemunya sel telur dengan sel sperma) Ovulasi ,9 Penetrasi 49 6,3 Ejakulasi 84 10,7 Ereksi ,1 Tidak menjawab 32 4,1 Responden yang memilih jawaban benar (ovulasi) berjumlah 305 orang (38,9%), sedangkan sisanya (61,1%) memilih jawaban yang tidak benar (penetrasi, ejakulasi, ereksi). 2
3 4. Perilaku berisiko hamil Berpacaran sehat 10 1,3 Tidak melakukan hubungan seks 75 9,6 Melakukan hub seks dengan alat kontrasepsi ,7 Melakukan seks hanya dengan pacar saja ,2 Tidak menjawab 18 2,3 Sebagian besar responden memilih jawaban yang tepat yaitu melakukan hubungan seks hanya dengan pacar saja sebesar 362 responden (46,2). Sedangkan selebihnya memilih jawaban yang kurang tepat yakni: melakukan hubungan seks dengan alat kontrasepsi 319 orang (40,7%); tidak melakukan hubungan seks 75 orang (9,6%); dan berpacaran sehat sebesar 1,3% (10 orang). 5. Usia aman hamil tahun 24 3, tahun 64 8, tahun ,8 Setelah menstruasi sebelum menopause ,5 Tidak menjawab 11 1,4 Sejumlah 281 (35,8%) responden menjawab dengan tepat yakni usia tahun. Sedangkan lainnya sebesar memilih jawaban yang tidak tepat yaitu: setelah menstruasi sebelum menopause 404 orang (51,5%); tahun sebanyak 64 responden (8,2%); dan tahun sebanyak 24 orang (3,1%). 6. Bukan penyebab penularan Penyakit Menular Seksual (PMS) Berganti-ganti pasangan 70 8,9 Melakukan hubungan seks secara bebas 50 6,4 Berhubungan seks dengan penderita PMS ,4 Hubungan seks dengan memakai kondom ,2 Tidak menjawab 9 1,1 Mayoritas responden memilih jawaban yang paling tepat yakni hubungan seks dengan memakai kondom sebanyak 362 orang (46,2%). Lainnya memilih jawaban yang tidak tepat seperti berhubungan seks dengan penderita PMS sebanyak 293 orang (37,4%); berganti-ganti pasangan sebesar 8,95% (70 orang); dan melakukan hubungan seks secara bebas sebanyak 50 orang (6,4%). 3
4 7. Bukan merupakan pencegahan PMS Tidak melakukan hubungan seks dengan perilaku beresiko 20 2,6 Melakukan hubungan seks dengan pasangan sah saja 32 4,1 Melakukan hubungan seks dengan bebas ,8 Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks ,5 Tidak menjawab 8 1,0 Sebagian besar responden memilih jawaban yang paling tepat yaitu melakukan hubungan seks dengan bebas bukan merupakan pencegaan PMS sebanyak 524 orang (66,8%). Sedangkan sisanya memilih jawaban yang tidak tepat selain jawaban tersebut sebesar 33,2%. 8. Sarana penularan HIV & AIDS Berciuman dengan Orang Terinfeksi HIV ,3 Makan dengan piring yang sama dengan Orang Terinfeksi HIV 3,4 Memakai jarum suntik Orang Terinfeksi HIV ,2 A,B dan C benar ,2 Tidak menjawab 23 2,9 Sebagian besar responden masih menjawab dengan jawaban yang kurang sesuai. Hanya 268 responden (34,2%) yang mejawab dengan jawaban yang tepat yaitu memakai jarum suntik Orang Terinfeksi HIV 9. Kerugian menikah remaja Kanker leher rahim ,7 Kanker hati 6,8 Kanker payudara 74 9,4 A,B dan C benar ,8 Tidak menjawab 26 3,3 Separuh lebih dari responden telah mengetahui risiko menikah di usia remaja yakni risiko kanker leher rahim yakni sebanyak 404 responden (51,75). Sedangkan selebihnya masih memilih jawaban yang kurang sesuai. 4
5 10. Risiko kehamilan remaja terhadap ibu dan anak Risiko kematian yang tinggi ,9 Risiko melahirkan tinggi ,1 Risiko pendarahan tinggi ,5 Jawaban A,B, dan C benar ,6 Tidak menjawab 38 4,8 Jawaban yang paling banyak dipilih oleh responden adalah risiko pendarahan tinggi sebesar 37,5% dari total responden (294 orang). Sedangkan yang memilih jawaban yang paling tepat yakni jawaba A,B, dan C benar hanya sebesar 185 orang (4,8%) 11. Pendapat yang benar adalah Remaja yang berhubungan seksual pertama kali tidak beresiko hamil ,7 Senggama terputus (sperma dikeluarkan diluar rahim) beresiko 98 12,5 Berhubungan seksual pada masa tidak subur tidak beresiko hamil ,9 Hubungan seksual bisa dijadikan ukuran seberapa besar kadar cinta ,4 Tidak menjawab 27 3,4 Jawaban yang tepat yakni berhubungan seksual pada masa tidak subur tidak berisiko hamil merupakan jawaban yang paling sering dipilih oleh responden yakni sebesar 34,9% (274 orang). Namun jika diakumulasikan, 65,1% responden lainnya masih menjawab dengan pendapat yang tidak benar (remaja yang berhubungan seksual pertama kali tidak beresiko hamil, senggama terputus (sperma dikeluarkan diluar rahim) beresiko, hubungan seksual bisa dijadikan ukuran seberapa besar kadar cinta.) 12. Cara menghindari resiko terjadinya kehamilan Memakai alat kontrasepsi ,5 Hubungan seks pada masa tidak subur 40 5,1 Senggama terputus ,1 A,B,dan C benar ,4 Tidak menjawab 15 1,9 Jawaban yang paling tepat yaitu A, B, dan C benar merupakan jawaban yang paling sering muncul, sebesar 38,4% (301 orang). Sedangkan jawaban yang paling sedikit diketahui oleh responden adalah hubungan seks pada masa tidak subur 5
6 merupakan cara menghindari risiko terjadinya kehamilan, yaitu sebesar 40 orang (5,1%) C. TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MITOS SEKSUAL 1. Hubungan seks satu kali tidak menyebabkan hamil SS 12 1,5 S ,0 TS ,8 STS ,1 tidak menjawab 67 8,5 Sebagian besar responden telah memilih jawaban yang tepat dan paling tepat yaitu Tidak Setuju (406 orang/ 51,8%) dan Sangat Tidak Setuju (134 orang/ 17,1%). 2. Onani/masturbasi menyebabkan dengkul kopong SS 14 1,8 S ,4 TS ,0 STS ,7 tidak menjawab 40 5,1 Sebagian besar responden telah memilih jawaban yang tepat dan paling tepat yaitu Tidak Setuju (376 orang/ 48%) dan Sangat Tidak Setuju (233orang/ 29,7%). 3. Renang di kolam renang bisa membuat hamil SS 28 3,6 S ,1 TS ,5 STS ,0 tidak menjawab 38 4,8 Sebagian besar responden telah memilih jawaban yang tepat dan paling tepat yaitu Tidak Setuju (239 orang/ 30,5%) dan Sangat Tidak Setuju (251 orang/ 32%). 6
7 4. Senggama terputus tidak membuat hamil SS 53 6,8 S ,2 TS ,8 STS 85 10,8 tidak menjawab 50 6,4 Baru 48% dari total responden telah memilih jawaban yang tepat yaitu Setuju dan Sangat Setuju bahwa senggama terputus tidak membuat hamil. 5. Payudara dapat diperbesar dengan diremas SS 63 8,0 S ,3 TS ,9 STS ,5 tidak menjawab 26 3,3 Lebih dari separuh responden yakni 61,4% (481 orang) memilih jawaban yang tepat yaitu Tidak Setuju/ Sangat Tidak Setuju bahwa payudara dapat diperbesar dengan diremas. 6. HIV & AIDS adalah penyakit hanya untuk orang tak bermoral SS 93 11,9 S ,9 TS ,0 STS ,3 tidak menjawab 23 2,9 Masih cukup banyak responden yang menganggap atau mempercayai mitos bahwa HIV & AIDS adalah penyakit untuk orang tak bermoral (32,8%). 7
8 7. Kehamilan tidak dapat dicegah dengan melompat STS 67 8,5 TS ,6 S ,7 SS 66 8,4 tidak menjawab 37 4,7 Dari total responden, masih cukup banyak responden yang Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju bahwa kehamilan tidak dapat dicegah dengan melompat, artinya masih cukup banyak yang percaya mitos bahwa melompat-lompat setelah berhubungan seksual dapat mencegah kehamilan (44,1% atau 346 orang). 8. Minum sprite/jamu tertentu bisa mencegah kehamilan STS 50 6,4 TS ,5 S ,4 SS 34 4,3 tidak menjawab 82 10,5 Sudah cukup banyak responden yang tidak lagi mempercayai mitos bahwa minum sprite/ jamu tertentu bisa mencegah kehamilan, yakni sebanyak 325 orang (41,5%) yang menjawab Tidak Setuju dan 50 orang (6,4%) yang menjawab Sangat Tidak Setuju. 9. Onani/ masturbasi tidak dapat menyebabkan kemandulan STS 34 4,3 TS ,5 S ,7 SS 95 12,1 tidak menjawab 65 8,3 Lebih dari separuh responden tidak lagi mempercayai mitos bahwa onani dapat menyebabkan mandul, yakni 390 orang (49,7%) yang menjawab Setuju dan 95 orang (12,1%) yang menjawab Sangat Setuju bahwa onani tidak dapat menyebabkan kemandulan. 8
9 10. Petting akan menyebabkan hamil SS ,8 S ,1 TS ,5 STS 75 9,6 tidak menjawab 32 4,1 Sebagian besar responden telah mengetahui fakta bahwa petting dapat menyebabkan kehamilan yakni sebanyak 108 orang (13,8%) yang menjawab sangat setuju dan 322 orang (41,1%) yang menjawab setuju. 11. Perawan tidaknya perempuan tidak dapat dilihat dari fisik luar SS 93 11,9 S ,2 TS 84 10,7 STS 25 3,2 tidak menjawab ,1 Sebagian besar responden tidak memberikan jawaban (53,1%) pada pernyataan ini. Sementara responden yang telah mengetahui fakta bahwa perawan tidaknya perempuan tidak dapat dilihat dari fisik luar, yakni sebanyak 93 orang (11,9%) yang menjawab sangat setuju dan 166 orang (21,2%) yang menjawab setuju. D. KESIMPULAN Tingkat pengetahuan akan kesehatan reproduksi seksual maupun pengetahuan tentang mitos seksual dari total responden yang merupakan remaja di Kabupaten Kulon progo masih tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat masih cukup banyak responden yang belum mengetahui fakta mengenai kesehatan reproduksi dan seksual maupun masih percaya pada mitos seksual yang selama ini berkembang di lingkungan mereka. Meskipun sebagian besar responden menghabiskan masa remaja mereka bersama orang tua, namun mereka belum mendapatkan informasi yang cukup mengenai Kesehatan Reproduksi dan Seksual. Oleh karena itu, pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksual sebagai sebuah mata pelajaran/ muatan lokal 9
10 melalui media Sekolah menjadi langkah yang tepat sebagai media pendidikan yang dapat memberikan informasi Kesehatan Reproduksi dan Seksual yang benar dan tepat bagi remaja. 10
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN
Lampiran 1 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Pada penelitian: KUESIONER PENELITIAN PERBANDINGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI MAN MEULABOH-1 DAN SMAN
Lebih terperinciKUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON
KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON Disusun oleh: Nama : NIP : LATAR BELAKANG Masa remaja merupakan satu periode dalam kehidupan manusia yang batasan usia
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA
KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA HUBUNGAN ANTARA PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU PACARAN PADA REMAJA DI SMA PATRIOT BEKASI TAHUN 2008 (SANGAT RAHASIA)
Lebih terperinci- SELAMAT MENGERJAKAN -
Identitas subyek Usia : Angkatan : Jenis kelamin : PEDOMAN PENGISIAN 1. Isilah identitas di sudut kiri atas dengan jelas. 2. Bacalah dahulu Petunjuk Pengisian pada masing-masing bagian dengan cermat. 3.
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI
LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU, DAN LINGKUNGAN SISWI SMU SANTA ANGELA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan lingkari pada jawaban yang paling
Lebih terperinciPerpustakaan Unika LAMPIRAN
LAMPIRAN A. SKALA PENELITIAN A-1. Skala Perilaku Seksual Pranikah Remaja Putri A-1. Skala Peran Ayah dalam Pendidikan Seksualitas A-1. Skala Perilaku Seksual Pranikah Remaja Putri No : Petunjuk Pengisian
Lebih terperinciSEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN
SEKSUALITAS endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN - 2012 KOMPETENSI DASAR Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan dapat memahami seksualitas sebagai bagian
Lebih terperinciANALISIS KENDALA DAN KEBUTUHAN REMAJA AKAN LAYANAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS KENDALA DAN KEBUTUHAN REMAJA AKAN LAYANAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Soepri Tjahjono Moedji Widodo Abstrak Remaja masih menghadapi kendala kebijakan
Lebih terperinciNo. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :
KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MENGGUNAKAN METODE IVA PADA PUS DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN KEMANGGISAN KECAMATAN PALMERAH JAKARTA BARAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja ialah suatu waktu kritis seseorang dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan menyangkut moral, etika, agama,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdampak pada masyarakat. Salah satu kemajuan teknologi adalah semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jaman yang semakin maju dengan teknologi yang semakin canggih, berdampak pada masyarakat. Salah satu kemajuan teknologi adalah semakin mudahnya masyarakat untuk
Lebih terperinciLemeshow, S.Dkk, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press. Yogya
Lemeshow, S.Dkk, 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University press. Yogya Widyastuti, Yani, dkk, 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya Markum, A.H, 1991. Buku Ajar
Lebih terperinciGAMBARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (HASIL SURVEI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA INDONESIA TAHUN 2007 DAN SURVER RPJM TAHUN
GAMBARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (HASIL SURVEI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA INDONESIA TAHUN 2007 DAN SURVER RPJM TAHUN 2007) 1. Pendahuluan Isu strategis dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar. penduduknya berusia tahun dan 90% diantaranya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar penduduknya berusia 10-24 tahun dan 90% diantaranya tinggal di negara berkembang (PBB, 2013). Hasil Sensus Penduduk tahun 2010
Lebih terperinciHIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
HIV/AIDS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Definisi HIV/AIDS Tanda dan gejala HIV/AIDS Kasus HIV/AIDS di Indonesia Cara penularan HIV/AIDS Program penanggulangan HIV/AIDS Cara menghindari
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Perilaku Orangtua Siswa SMP Santo Thomas 3 Medan Dalam Pemberian Informasi Mengenai Pendidikan Seks Tahun 2013 I. Kata Pengantar Dengan hormat, sehubungan dengan penelitian saya dalam
Lebih terperinciPERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran I. Kepada Yth. Sdra/i Responden PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah Bantul. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Agus Purwanto NIM : 20130320103
Lebih terperinciBerbincang Kesehatan Reproduksi PKBI DIY
Berbincang Kesehatan Reproduksi PKBI DIY Kesehatan-sehat Kondisi yang bebas dari segala macam penyakit Sehat secara fisik, psikis/mental, seksual, sosial dan ekonomi dalam satu kesatuan utuh. Reproduksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Remaja a. Pengertian Remaja Menurut World Health Organization (WHO) (2014) remaja atau dalam istilah asing yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah kematangan.
Lebih terperinciLampiran 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini:
Lampiran 1 60 Lampiran 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARIA DENGAN TINDAKAN PEMAKAIAN KONDOM DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 No. Responden: I. IDENTITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif guna mengetahui hubungan pengetahuan mengenai seksual terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan. Modernisasi,
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan. Modernisasi, globalisasi teknologi, dan informasi serta berbagai faktor lainnya turut mempengaruhi pengetahuan,
Lebih terperinciSURVEI PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KABUPATEN JEMBER
SURVEI PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA SMA NEGERI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KABUPATEN JEMBER (Studi pada Siswa SMA Negeri Kelas XI di Kecamatan Kota dan di Luar Kecamatan Kota Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri kenyataan bahwa remaja sekarang sudah berperilaku seksual secara bebas.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perilaku seksual remaja saat ini sudah menjadi masalah dunia. Tidak dapat dipungkiri kenyataan bahwa remaja sekarang sudah berperilaku seksual secara bebas. Perilaku
Lebih terperinci- Selamat Mengerjakan dan Terima Kasih -
KALA II Petunjuk Mengerjakan : aca dan pahamilah baik-baik pernyataan di berikut ini. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X): = apabila anda angat etuju terhadap pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang memiliki remaja yang kuat serta memiliki kecerdasan spiritual,intelektual serta emosional yang kuat
Lebih terperinciMASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS
MASALAH KEBIDANAN DI KOMUNITAS Masalah Kebidanan di Komunitas Kematian Ibu dan Bayi ( AKI dan AKB) Kehamilan Remaja Unsafe Abortion BBLR Pertolongan Persalinan oleh tenaga Non Nakes PMS (Penyakit Menular
Lebih terperinciBAB І PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB І PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan proposi remaja yang diindikasikan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk (Indrawanti, 2002). Menurut WHO (1995)
Lebih terperinci12/21/2011. Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat. Pengertian. Karakteristik remaja
Pendidikan Seks Remaja: Menuju Reproduksi Sehat dr dini FIK UNY Mengapa informasi kesehatan reproduksi remaja diperlukan? Jumlah remaja (10-19 th): 30% dari jumlah penduduk (lebih kurang 65 juta jiwa).
Lebih terperinciLampiran 1 Nama Lengkap : Jenis Kelamin : P / L (coret yang tidak perlu ) Umur :
Lampiran 1 Nama Lengkap : Jenis Kelamin : P / L (coret yang tidak perlu ) Umur : Petunjuk mengerjakan Di dalam skala ini terdapat 55 buah pernyataan. Pada tiap pernyataan di sediakan 4 buah pilihan jawaban.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga veneral (dari kata venus yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga veneral (dari kata venus yang berarti Dewi cinta dari Romawi kuno) yang didefinisikan sebagai salah satu akibat yang ditimbulkan
Lebih terperinciSeksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY
Seksualitas Remaja dan Kesehatan Reproduksi Rachmah Laksmi Ambardini Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY Pendahuluan Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk dibicarakan.
Lebih terperinciLAMPIRAN A- SKALA PENELITIAN
LAMPIRAN 64 LAMPIRAN A- SKALA PENELITIAN 65 A-1 SKALA KONSEP DIRI 66 Jenis Kelamin : Laki laki / Perempuan *) Kelas : Status : pernah / masih memiliki pacar *) PETUNJUK PENGISIAN ANGKET Dibawah ini ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan tahap akhir pematangan sosio biologis manusia dalam mata rantai tumbuh kembang anak.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan tahap akhir pematangan sosio biologis manusia dalam mata rantai tumbuh kembang anak. Menurut World Health Organization (WHO), terdapattiga
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Promiskuitas merupakan aktifitas seksual yang dilakukan dengan banyak atau lebih dari satu pasangan yang telah dikenal ataupun baru dikenal. Dampak perilaku promiskuitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak
Lebih terperinciKELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI I. Pendahuluan Salah satu tujuan dari membentuk keluarga agar mempunyai keturunan yang sehat jasmani dan rohani. Orang tua menginginkan anaknya sehat jasmani,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman saat ini, perilaku berciuman ikut dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan zaman saat ini, perilaku berciuman ikut dalam mempengaruhi perilaku seksual berpacaran pada remaja. Hal ini tentu dapat dilihat bahwa hal-hal
Lebih terperinciKUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014
KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014 I. Identitas Responden No.Responden : Jenis kelamin : Umur : Alamat rumah : Uang saku/bulan : II.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku seksual yang berisiko di kalangan remaja khususnya remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa hasil penelitian bahwa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan aset sumber daya manusia yang merupakan penerus generasi bangsa di masa mendatang. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) remaja adalah suatu fase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja. Kelompok usia remaja menurut WHO (World Health Organization) adalah kelompok umur tahun (Sarwono, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode SMA adalah periode dimana seseorang masih menginjak masa remaja. Kelompok usia remaja menurut WHO (World Health Organization) adalah kelompok umur 10 20 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerus bangsa diharapkan memiliki perilaku hidup sehat sesuai dengan Visi Indonesia Sehat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah meningkatkan perilaku masyarakat agar bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling sulit dikendalikan, apalagi di tengah dunia yang makin bebas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seksualitas manusia merupakan salah satu dorongan naluriah yang paling sulit dikendalikan, apalagi di tengah dunia yang makin bebas mengeksploitasi seks. Agama dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World Health Organization (WHO) sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berusia 10-19
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan-perubahan baik perubahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan-perubahan baik perubahan yang terjadi pada dirinya maupun akibat perubahan lingkungan seperti perubahan intelektual,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sikap Remaja Terhadap Pelilaku Seksualitas bebas
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sikap Remaja Terhadap Pelilaku Seksualitas bebas Menurut Hudson (2003) seksualitas bebas adalah perilaku dan aktifitas fisik seseorang yang didorong oleh hasrat seksual dan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang No.23 Tahun 1992 mendefinisikan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seksual. Kondisi yang paling sering ditemukan adalah infeksi gonorrhea,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Menurut WHO (2009), terdapat lebih kurang dari 30 jenis mikroba (bakteri, virus,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi Menular Seksual atau Penyakit Kelamin (venereal diseases) telah lama dikenal dan beberapa di antaranya sangat populer di Indonesia, yaitu sifilis dan kencing
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010
KUESIONER PENELITIAN Nomor Responden : PENGARUH MEDIA BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SANTRI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI PESANTREN DARUL HIKMAH TAHUN 2010 IDENTITAS RESPONDEN : 1. NAMA : 2.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa pancaroba yang pesat, baik secara fisik, psikis, dan sosial. Modernisasi dan globalisasi zaman, menyebabkan remaja rentan terhadap pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah-masalah pada remaja yang berhubungan dengan kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah-masalah pada remaja yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat penting dalam skala global. Pada tahun 2005, terdapat 1.21 miliar
Lebih terperinciSURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
SURAT PERSETUJUAN SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Judul Penelitian : Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan
Lebih terperinciKUESIONER. 1. Menurut saudari apa yang dimaksud dengan Infeksi Menular Seksual (IMS)? a. Infeksi yang penularannya melalui hubungan seksual
KUESIONER PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)DI DESA NAGA KESIANGAN KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2010 Pedoman Wawancara A.
Lebih terperincisatu jawaban dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan apa 1. Pada usia berapakah sistem reproduksi pembuahan pada manusia mulai
Nama (boleh disamarkan) : Usia : Jenis Kelamin : Jurusan : Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti, kemudian pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang paling sesuai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah HIV merupakan famili retrovirus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia terutama limfosit (sel darah putih) dan penyakit AIDS adalah penyakit yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Notoatmodjo (2007) masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka waktunya berbeda bagi setiap orang, tergantung faktor sosial dan budaya. Dengan terbentuknya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan berdasarkan hasil data dan kajian
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan berdasarkan hasil data dan kajian permasalahn penelitian. Maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini telah
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006
LAMPIRAN 1 GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006 Nama :. ( inisial ) Jenis Kelamin : L / P ( lingkari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menyadarkan para wanita tuna susila tentang bahaya HIV/AIDS itu perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Hal ini penting karena para wanita tuna susila itu dapat
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
42 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA DENGAN TINDAKAN TERHADAP HIV/AIDS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua data yang terdapat pada kuesioner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. depan. Keberhasilan penduduk pada kelompok umur dewasa sangat. tergantung pada masa remajanya (BKKBN, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan aset dan generasi penerus bangsa yang harus sehat secara jasmani, mental dan spiritual. Usia remaja merupakan fase umur penduduk yang sangat menentukan
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN 8 SURAKARTA
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN 8 SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar sarjana Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipersiapkan untuk menjadi produktif dan diharapkan menjadi pewaris
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan remaja penting sebab remaja harus dipersiapkan untuk menjadi produktif dan diharapkan menjadi pewaris bangsa yang bermutu. Akhir-akhir ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat kematangan seksual yaitu antara usia 11 sampai 13 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan karakteristik..., Sarah Dessy Oktavia, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Remaja dalam beberapa literatur biasanya merujuk pada usia 10-19 tahun. Badan Koordinasi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.3
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.3 1. Berikut adalah salah satu ciri perubahan fisik wanita pada masa puber, kecuali.. Membesarnya payudara Melebarnya bagian pinggul
Lebih terperinciPENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN HIV / AIDS Kasus PMS dan HIV/AIDS cukup banyak terjadi di kalangan remaja. Berbagai jenis PMS serta HIV/AIDS sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 2007). World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan individu untuk mencapai dewasa. Selama masa remaja ini individu mengalami proses dalam kematangan mental, emosional,
Lebih terperinciVirus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).
AIDS (Aquired Immune Deficiency Sindrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus yang mengurangi kekebalan tubuh secara perlahan-lahan.
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J
PERBANDINGAN PERSEPSI MAHASISWA DARI LULUSAN BERBASIS UMUM DAN AGAMA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH DI LINGKUNGAN SEKITAR UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 Perilaku seksual pranikah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang yang terjadi akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Perilaku seksual pranikah ini akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tingkat aborsi tahunan di Asia berkurang antara tahun 1995 dan 2003 dari 33 menjadi 29 aborsi per 1.000 wanita berusia 15 44 tahun. Di Asia Timur, tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang memiliki banyak masalah, seperti masalah tentang seks. Menurut Sarwono (2011), menyatakan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Corah Julianti/105102061 adalah mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciSKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat
SKRIPSI HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN 2011 Proposal skripsi Skripsi ini Disusun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Remaja adalah mereka yang berusia diantara 10-24 tahun dan merupakan salah satu kelompok populasi terbesar yang apabila dihitung jumlahnya berkisar 30% dari jumlah
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010
Lampiran 1 Kuesioner Gambaran Keterpaparan Pornografi dan Perilaku Seksual Siswa di SMA Al Azhar Medan Tahun 2010 Petunjuk : Pilihlah jawaban yang sesuai dengan jawaban anda yang sebenarbenarnya dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah remaja usia tahun di Indonesia menurut data SUPAS 2005 yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia menurut data SUPAS 2005 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik saat ini mencapai 62 juta jiwa, yang merupakan 28,5%
Lebih terperinciPERNYATAAN UNTUK MENGUKUR PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS
PERNYATAAN UNTUK MENGUKUR PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS BEBAS Petunujuk pengisian : 1. Bacalah pertanyaan soal dengan seksama 2. Jika pertanyaan dianggap benar maka beri tanda ceklist ( ) pada kolom
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN 1 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan sesungguhnya
Lebih terperinci...Bicara Aids, Lanjutan 3 http://www.blogbisin.wordpress.com, http://www.smartpri.com, http://www.formulabisnis.com/?id=bisnispri Pengantar : Cuplikan tulisan ini dikutip secara bebas dari sebuah buku
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS Konsep Pengetahuan
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Konsep Pengetahuan Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Pengetahuan juga merupakan hasil mengingat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pencegahan IMS yang dilaksanakan di banyak negara, nampaknya belum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Insiden maupun prevalensi yang
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
HEALTH RESEARCH ETHICAL COMMITTEE Of North Sumatera c/o MEDICAL SCHOOL, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jl. Dr. mansyur No. 5 Medan, 20155 INDONESIA TEL: +62-61-8211045; 8210555 Fax: +62-61-8216264 Email: komet_fkusu@yahoo.com
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2. Sifilis. Epididimitis. Kanker prostat. Keputihan
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.2 1. Kelainan pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum adalah... Sifilis Epididimitis Kanker prostat Keputihan
Lebih terperinciM etode P engendalian K elahiran
M etode B i r t h P engendalian C o n t r o l K elahiran M e t h o d s Metode pengendalian kelahiran (juga dikenal sebagai kontrasepsi) membantu pasangan mengatur kesuburan mereka untuk mencapai rencana
Lebih terperinciLEMBAR KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN TAHUN 2013
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN TAHUN 2013 I. Karakteristik Responden Nama : Usia : Jenis Kelamin : Kelas : No :.. Petunjuk
Lebih terperinciBab IV Memahami Tubuh Kita
Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Pengetahuan, Sikap dan Informasi yang diterima remaja terhadap perilaku seks bebas di SMU Budi Satrya Bandar Selamat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB 1. All About Remaja
BAB 1. All About Remaja Siapakah Remaja? Pengertian remaja, Klasifikasi remaja (umur) Setiap dari kita pasti pernah mengalami masa remaja, atau mungkin kita sekarang sedang dalam masa remaja? tapi pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini merupakan era globalisasi dimana sering terjadi perdagangan manusia, budaya luar dengan mudahnya masuk dan diadopsi oleh masyarakat sehingga memunculkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Seks Pada dasarnya pendidikan seks untuk anak dan remaja sangat perlu, peran orang tua yang sangat dituntut lebih dominan untuk memperkenalkan sesuai dengan usia dan
Lebih terperinci