SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG"

Transkripsi

1 SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG Menjelang abad ke 19, Pulau Bali terdiri atas delapan kerajaan ( asta Negara), yaitu : Klungkung, Karangasem, Beliling ( sekarang Buleleng ), Bangli, Gianyar, Badung, Mengwi dan Tabanan. Kerajaan yang berdiri di Pulau Bali bagian selatan adalah kerajaan Badung ( lokasi Gedung Jayasabha sekarang ). Pusat Pemerintahan Kerajaan Badung berada di Puri Agung Denpasar sampai akhirnya Pasukan Belanda mengalahkan Kerajaan Badung melalui Perang Puputan Badung pada tahun Pada tahun 1943 Pulau Bali telah dikuasai oleh kerajaan Majapahit yang membangun keraton di samprangan (Gianyar) dengan rajanya yang bergelar Sri Kresna Kepakisan. Sebelum raja majapahit berkuasa, Bali diperintah oleh raja raja keturunan Udayana dari dinasti Warmadewa. Sekitar awal abad ke 16 pusat kerajaan dipindah ke puri swecapura di Gelgel, sejak saat itu raja-raja yang memerintah bergelar Dalem. Salah satu putra Mahkota keturunan raja Gelgel adalah Dalem Pemahyun yang kemudian menurunkan Sire Arya Tegeh Kori. Menurut cerita rakyat Sira Arya Tegeh Kori melakukan perjalanan panjang menuju Pura Ulun Danu Batur dan memohon kepada Ida Betari Ulun Danu Batur untuk diberikan Panugrahan agar kelak menjadi seseorang yang berwibawa dan dihargai oleh Rakyatnya. Akhirnya Doa tersebut dikabulkan, dan Sire Arye Tegeh Kori diminta agar pergi ke Barat Daya ( Gumi Badeng ) sebuah wilayah yang ditempati oleh Ki Bendesa. Melalui musyawarah diputuskan bahwa Sire Arye Tegeh Kori diangkat menjadi Penguasa di Daerah tersebut. Setelah itu Ki Bendesa membangun Istana untuk Sira Arya Tegeh Kori yang diberi nama Puri Benculuk dan menetapkan nama wilayah kekuasaannya menjadi Badung yang berasal dari kata Badeng, sesuai dengan titah Ida Bhatari Batur yakni Tonja yang Jakang Wana Badeng. Kemudian para Penguasa Badung sebagai bawahan dari kerajaan Gelgel juga membangun Puri Ksatriya ( seputaran Suci Denpasar ) dan Puri Tegal Agung ( di sebelah selatan Setra Badung Denpasar ) Pada akhir abad ke 18, Kekuasaan Puri Ksatriya jatuh kepada Kyayi Ngurah Made karena Puri Ksatriya telah rusak akibat perang perebutan kekuasaan, maka Beliau memerintahkan untuk membuat Puri baru yang terletak Tetaman Den Pasar ( den Pasar dalam Bahasa Bali berarti Utara Pasar ). Pada tahun 1788 Puri Agung Denpasar secara resmi digunakan sebagai pusat Pemerintahan Kerajaan Badung. Pada tahun 1904 sebuah kapal Cina berbendera Belanda bernama Sri Komala kandas di Pantai Sanur. Pihak Pemerintah Belanda menuduh masyarakat setempat, melucuti, merusak, dan merampas isi Kapal dan menuntut kepada Raja atas segala kerusakan itu sebesar dolar perak dan menghukumnya. Penolakan Raja atas tuduhan dan pembayaran kompensasi itu menyebabkan Pemerintah Belanda mempersiapkan Ekpedisi meliternya ke Bali tanggal 20 September 1906 untuk menyerang raja Badung.

2 Setelah menyerang Badung Belanda menyerbu kota Denpasar tiba tiba mereka disambut oleh segerombolan orang orang berpakaian serba putih siap melakukan Perang Puputan ( Mati berperang sampai titik darah terakhir). Hal itu dilakukan karena tujuan kesatria adalah mati dimedan perang sehingga arwah dapat masuk langsung ke Surga dan Raja Badung beserta laskarnya yang dengan gagah berani melakukan perang puputan akhirnya gugur, demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung.

3 LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS

4 LED. 2 SEKILAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG Perang Puputan Badung tanggal 20 September 1906 merupakan bentuk pembelaan masyarakat Badung dikomandai oleh Raja Puri Denpasar, Puri Kesiman dan Puri Pemecutan atas agresi militer Belanda yang ingin menguasai Badung. Latar belakang terjadinya perang tersebut karena rakyat Sanur (wilayah Badung waktu itu) dituduh merampas barang-barang dalam Kapal Sri Komala milik saudagar Cina yang terdampar di Pantai sanur pada tanggal 27 Mei Kwee Tek Tjiang membuat laporan kepada Pemerintah Belanda di Batavia bahwa rakyat Sanur mencuri ringgit uang perak dan uang kepeng. Karena raja tidak mempercayai laporan tersebut, pihak kolonial Belanda mengeluarkan ultimatum yakni mendenda Raja Badung, I Gusti Ngurah Denpasar ( Badung merupakan otoritas tiga kerajaan, yakni Kesiman, Denpasar dan Pemecutan ) sebesar ringgit ( gulden ). Meskipun telah diultimatum, Raja Badung saat itu, I Gusti Ngurah Denpasar, tetap menolak tuduhan dan tuntutan sampai batas waktu pada tanggal 9 Januari Penolakan tegas Raja Badung mengakibatkan pemerintah kolonial mengirim kapal angkatan laut ke perairan Badung untuk melakukan blokade ekonomi. Akhirnya ekspedisi militer V sampai di Selat Badung pada tanggal 12 September Kekuatan armadanya berjumlah 16 buah kapal, yaitu 9 buah kapal perang, dan 7 buah kapal pengangkut. Kapal kapal perang tersebut di antaranya De Hortog Hendrik, Koningin Wilhelmena, Der Nederlander, dilengkapi dengan meriam berbagai kaliber. Seluruh personil yang ikut dalam ekspedisi itu berjumlah rang terdiri atas 2312 orang personil militer dan 741 orang sipil termasuk wartawan perang. Ancaman dari Gubernur Jendral di Batavia tidak sedikitpun mengubah pendirian Raja Badung. Sekalipun Pemerintah tertinggi Hindia Belanda di Batavia mengeluarkan surat perintah untuk mengadakan ekspedisi militer pada tanggal 4 September 1906, Raja Badung telah siap menanggung resiko demi membela kedaulatan kerajaan ( Nindihin Gumi Lan Swadharmaning Negara ). Dengan didahului pernyataan sumpah menurut Agama Hindhu, raja dan rakyat Badung lebih yakin untuk menolak ultimatum dan ancaman Belanda. Utusan dikirim pada sore harinya untuk menyampaikan ultimatum kepada Raja Badung agar menyerah dalam tempo 2 x 24 jam. Ultimatum ditolak tegas, sehingga pasukan Belanda mendarat di Pantai Sanur, pada tanggal 14 September Pabean Sanur diduduki dan dijadikan benteng pertahanan mereka untuk melakukan serangan ke arah Kesiman sebagai benteng terdepan Raja Badung. Pada Perang Puputan Badung diperkirakan korban yang gugur mencapai jiwa, termasuk para raja, kerabat istana serta para pahlawan dari ketiga puri ( Kesiman, Denpasar dan Pemecutan). Raja Badung beserta Laskarnya dengan gagah berani melakukan perang Puputan yang akhirnya gugur mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung. Pasukan Belanda dibawah pimpinan Rost Van Toningen akhirnya berhasil menduduki wilayah Badung.

5 LED. 3 Pusat Pemerintahan Badung dari Kota Denpasar ke Wilayah Kabupaten Badung di Sempidi Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung dilatarbelakangi dengan proses pemekaran Kabupaten Badung menjadi 2 (dua) wilayah yakni Kabupaten badung dan Kodya Denpasar pada tahun Pemekaran tersebut secara faktual telah menyebabkan Daerah Administratif Kodya Denpasar saat itu terdapat 2 (dua) Pusat Pemerintahan, yaitu Kabupaten Badung dan Kota Madya Daerah Tk II Denpasar yang kini bernama Kota Denpasar. Atas dasar tersebut ada pemikiran untuk memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Badung di Denpasar yaitu Dharma Praja Lumintang ke wilayah Kabupaten Badung. Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi kejadian luar biasa yang membumihanguskan kompleks gedung pusat Pemerintahan Dharma Praja di Lumintang pada tanggal 21 Oktober 1999, sehingga Pemerintah Kabupaten Badung tidak memiliki Pusat Pemerintahan. Agar kegiatan Pemerintahan tetap berjalan, diputuskan untuk menyewa Gedung Universitas Hindu Indonesia (UNHI) di daerah Tembau pada bulan Januari tahun 2000, sebagai kantor sementara. Pada tahun 2001 kantor Bupati Badung dan Sekretariatnya dipindahkan ke Balai Diklat Sempidi yang semula diperuntunkan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan rekomendasi DPRD Badung No. 100/662/DPRD tanggal 19 Oktober 2001, tentang rekomendasi Penetapan Lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung kemudian ditetapkan melalui Keputusan Bupati No tentang Penetapan Lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Peristiwa yang dianggap bersejarah tersebut terjadi pada masa pemerintahan Bupati Badung, yaitu Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi,SH. Pada tahun 2007 Puspem Badung mulai dibangun diatas lahan 46,677 Ha. Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung atau yang dikenal dengan Puspem Badung dilakukan revisi dan penyempurnaan khususnya dalam masa kepemimpinan Anak Agung Gde Agung,SH yang menginginkan bagaimana Puspem Badung menonjolkan Kearifan Lokal yang Bernuansa Bali dengan berlandaskan Agama Hindu. Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung menggunakan filosopi Tri Mandala yang terdiri atas Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala (Hulu, Tengah, Teben). Seiring proses pembangunan Puspem, maka awal tahun 2008 mulai proses penetapan wilayah Ibu Kota dan Nama Ibu Kota Kabupaten badung. Langkah tersebut diawali dengan penyerapan Aspirasi masyarakat, pelaksanaan Semiloka yang diprakarsai DPRD Badung, Proses pengusulan nama Ibu Kota di Sidang Istimewa DPRD Badung, dan ditetapkanlah nama Mangupura. Tekad Pemerintah dan masyarakat Badung memiliki Pusat Pemerintahan (Puspem) yang Representatif dan mengintegrasikan seluruh Instansi yang ada semakin menguat, agar pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara optimal. Ditetapkan Puspem Badung di Kelurahan Sempidi, berdasarkan rekomendasi DPRD Badung Nomor... yang

6 ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Badung Nomor... tentang Penetapan Lokasi Puspem Badung. Kini Badung telah memiliki Ibu Kota yakni Mangupura yang memiliki arti Kota yang menawan hati, Tempat mencari keindahan, kedamaian dan kebahagiaan yang mendatangkan kesejahteraan serta menumbuhkan rasa aman bagi masyarakatnya. Ibu kota Mangupura diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H.Gamawan Fauzi, pada Jumat 12 Februari Selain meresmikan nama Mangupura, Mendagri juga menyerahkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 67 tahun 2009 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari wilayah Kota denpasar ke Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung kepada Bupati Anak Agung Gde Agung,SH yang disaksikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketua DPRD Badung Drs. I Made Sumer,Apt. Acara peresmian tersebut berlangsung di lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala. Wilayah Ibu Kota Mangupura meliputi 9 (sembilan) Desa/Kelurahan yaitu : Sempidi, Sading, Lukluk, Abianbase, Kapal, Mengwitani, Kekeran, Mengwi dan Desa Gulingan, 6 (enam) tahun nama Mangupura telah digunakan dalam semua urusan pemerintahan dan kemasyarakatan, menandai telah terciptanya komitmen kebersamaan membangun Badung bagi Kesejahteraan masyarakat. Sejarah telah terukir untuk Pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Badung. Lambang Kabupaten Badung juga mengalami perubahan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun Lambang Kabupaten Badung yang baru berbentuk segi 5 (lima) sama sisi dengan warna dasar biru laut dan garis pinggir hitam dengan motto Cura Dharma Raksaka yang berarti berani membela kebenaran.

7 LED. 4 SISTEM PEMERINTAHAN DAN KEBIJAKAN KEPALA DAERAH KABUPATEN BADUNG A. Dalam sejarah Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung ada beberapa kebijakan Kepala Daerah antara lain sebagai berikut : 1. Pada masa Pemerintahan Bupati I Gusti Bagus Alit Putra,SH beliau pernah mewacanakan membangun kembali Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang Representatif setelah dibakarnya Gedung Pusat Pemerintahan di Lumintang oleh masa pada tahun Pada masa Pemerintahan Bupati A.A. Ngurah Oka Ratmadi,SH Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung di Lumintang yang disebut dengan (Dharma Praja Lumintang) karena telah di bakar oleh masa pada tahun 1999 sehingga diputuskan : a. menyewa Gedung Universitas Hindu Dharma (UNHI) di Daerah tembau Desa Penatih Denpasar pada Tahun 2000, untuk dipergunakan sebagai Kantor/sekretariat Daerah sementara. b. pada tahun 2001 Sekretariat Daerah di UNHI di pindahkan kembali ke Balai Diklat Propinsi Bali di sempidi Badung. 3. Pada saat Kepemimpinan Bupati A.A.Ngurah Oka Ratmadi,SH juga direncanakan awal membangun Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung PUSPEM di Desa Penarungan Kecamatan Mengwi-Badung, kemudian ditetapkan dengan SK Bupati Badung No...tahun... akan tetapi tidak terwujud/terlaksana karena ada satu dan lain hal. 4. Kemudian Bupati A.A. Ngurah Oka Ratmadi,SH memutuskan kembali pembelian tanah di Wilayah Kelurahan Sempidi seluas 46 sekian hektar untuk dibangun pusat Pemerintahan Kabupaten Badung PUSPEM yang representatif sedangkan pada waktu itu terjadi juga tragedi kemanusiaan, yaitu Bom Bali satu di Legian Kuta, sehingga semua kegiatan pembangunan PUSPEM Badung dipending karena keadaan situasi dan kondisi belum memungkinkan atau tidak stabil. 5. Dalam kepemimpinan Bupati A.A. Ngurah Oka Ratmadi,SH dibangunlah Monumen Bom Bali (I) untuk memperingati kejadian yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2002 di Legian, kemudian setelah itu menyusul juga kejadian tragedi Bom Bali (II) bulan...tahun...di Jimbaran dan disebelah Matahari Squard Kuta.

8 B. Surat Rekomendasi DPRD Kabupaten Badung No. 100/166/DPRD tanggal 11 Oktober 2011 tentang Penetapan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, dan atas dasar tersebut dilakukan tugas penuntasan pembelian dan penataan kawasan PUSPEM Kabupaten Badung dalam tahap-tahap sebagai berikut : 1. Penjabat Bupati I Wayan Subawa, SH.Mum Menuntaskan Pembelian tanah 2 Are didepan pintu gerbang utama jalan masuk kedalam areal PUSPEM Sempidi ; 2. Pada Masa Pemerintahan Bupati A.A. Gde Agung, SH beliau Menata Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung PUSPEM dengan konsep Tri Hita Karana dengan Filosofi Tri Mandala terkait dengan hal tersebut ada pula kegiatan-kegiatan pendukung dimaksud antara lain sebagai berikut : a. KTT Apec Agustus b. Patung Dewi Saraswati di Amerika Serikat c. Foto paparan Bupati A.A. Gde Agung,SH kepada bapak Presiden RI DR. Susilo Bambang Yudoyono sebagai tata rencana pembuatan Partung Dewi Saraswati di W.D. USA dan foto lainnya ; d. Laporan Persiapan foto 19 Asian Summit ; e. Apec Summit meeting di Provinsi Bali A.A. Gde Agung,SH laporan 12 Mei C. Kegiatan kegiatan yang didukung melalui forum Legislasi : 1. PP/SK/PERDA, tentang Penetapan Nama Pemerintahan Kabupaten Badung atas Rekomendasi DPRD Badung dan Gubernur Bali ; 2. Konsep nama Ibu Kota Mangupura ; 3. Peresmian Pusat Pemerintah Kabupaten Badung PUSPEM atas dasar PP... kemudian diresmikan langsung oleh Menteri dalan Negeri dan didampingi Gubernur Bali 4. PERDA Perubahan Lambang Daerah ; 5. PERDA Maskot Pemerintahhan Kabupaten Badung. 6. PP/PERDA PROV/ PERDA Kab. Badung/ Peraturan Bersama tentang pengoperasian, Jalan TOL Nusa Dua Ngurah Rai...17 April 2012 Benoa 17 Maret 2013.

9 LED. 5 POTENSI ALAM DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN BADUNG Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Bali, yang mana Badung sendiri memiliki beragam potensi terutama dalam bidang pariwisatanya. Berbicara mengenai Badung, Badung sendiri terbagi di dalam 3 Wilayah yang meliputi : 1. Badung Utara 2. Badung Tengah 3. Badung Selatan Adapun pembahasan mengenai 3 wilayah dari Kabupaten Badung,yaitu : 1. Badung Utara Badung utara merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi keindahan alam, tanah yang subur serta udaranya yang masih sangat sejuk. Badung utara sendiri terdiri dari 2 bagian kecamatan yaitu Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal. - Kecamatan Petang Kecamatan Petang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 115,00 Km2, Pada tahun 2004, penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Petang terdiri dari 7 Desa yaitu Belok Sidan, Pelaga, Sulangai, Petang, Pangsan, Getasan dan Carangsari. - Kecamatan Abiansemal Kecamatan Abiansemal adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 69,01 Km2. Pada tahun 2004, penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Abiansemal sendiri terdiri dari 18 Desa yaitu Sangeh, Selat, Taman, Bongkasa, Bongkasa Pertiwi, Punggul, Blahkiuh, Ayunan, Abiansemal, Dauh Yeh Cani, Mambal, Mekar bhuana, Sibang Kaja, Sibang Gede, Sedang, Angantaka, Jagapati, Darmasaba. 2. Badung Tengah Badung Tengah merupakan salah satu kawasan dari Kabupaten Badung yang mana merupakan kawasan pusat pemerintahan dari Kabupaten Badung. Kawasan Badung tengah sendiri memiliki ciri khas yaitu adat istiadat serta kebudayaan yang masih kental dan sangat dijaga oleh penduduk sekitar. Badung Tengah sendiri terdiri dari satu wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Mengwi.

10 - Kecamatan Mengwi Kecamatan Mengwi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 82,00Km2. Kecamatan Mengwi terdiri dari 5 Kelurahan yaitu, KelurahanKapal, Lukluk, Sempidi, Sading, Abianbase, dan 15 Desa yaitu DesaKuwum, Sembung, Werdi Bhuana, Mengwi, Gulingan, Penarungan, Sobangan, Baha, Mengwitani, Kekeran, Buduk, Tumbak Bayuh, Munggu, Cemagi, Pererenan. 3. Badung Selatan Badung Selatan merupakan salah satu kawasan yang ada di Kabupaten Badung sudah terkenal dengan daerah padat akan kegiatan pariwisatanya lengkap dengan fasilitas penunjang pariwisata tersebut seperti akomodasi dan lain lain. Badung Selatan sendiri terdiri dari 3 bagian Kecamatan yaitu Kecamatan Kuta, Kuta Selatan, dan Kuta Utara. - Kecamatan Kuta Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia yang memiliki luas 17,52 Km2. Wilayah ini memiliki salah satu tempat tujuan Pariwisata di Indonesia yang terkenal hingga ke Manca Negara, yaitu pantai Kuta, terutama bagi penggemar olah raga selancar. Selain itu, kawasan ini juga penuh dengan berbagai hotel berbintang, restoran, villa, mall, dan sebagainya. Kecamatan Kuta terdiri dari 5 Kelurahan yaitu Kelurahan Kedonganan, Tuban, Kuta, Legian, dan Seminyak. - Kecamatan Kuta Selatan Kecamatan Kuta Selatan adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 101,13 Km2. Pada tahun 2004 penduduknya berjumlah Jiwa. Kecamatan Kuta Selatan terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Tanjung Benoa, Benoa, Jimbaran, dan 3 Desa yaitu Pecatu, Ungasan, Kutuh. - Kecamatan Kuta Utara Kecamatan Kuta Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 33,86 Km2. Pada tahun 2004, penduduknya berjumlah 54,640 jiwa. Kecamatan Kuta Utara terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Kerobokan, Kerobokan Kaja, Kerobokan Kelod, dan 3 Desa yaitu Dalung, Canggu, Tibu beneng.

11 LED. 6 TRADISI DAN SENI BUDAYA Kabupaten Badung memiliki 122 Desa Adat, yang memiliki seni Budaya dan Tradisi masing-masing. TRADISI MAKOTEKAN DI DESA ADAT MUNGGU Tradisi Mekotekan atau sering disebut mekotek sebuah tradisi adat yang dilaksanakan oleh Umat Hindhu di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang masih tetap lestari sampai sekarang yang dirayakan khusus di hari raya Kuningan. Prosesi Grebeg Mekotekan ini di ikuti oleh 15 Banjar setempat di Desa Munggu. Tradisi Mekotekan adalah retual yang memakai sarana Kayu biasanya yang paling banyak dipakai dari jenis Pulet yang dimainkan secara bersama sama untuk merayakan kemenangan Dharma ( Kebaikan ) melawan Adharma ( kejahatan ). Itual Mekotekan biasanya dilaksanakan di halaman Pura Desa oleh remaja Desa atau Bapak bapak. Masyarakat yang didominasi oleh Priya tua dan Muda mengenakan Pakaian adat ringan semua membawa sebilah kayu. Mendekati ariyal pura Desa mereka saling menyatukan tongkat yang mereka gemgam dengan cara memukul mukul tongkatnya hingga menyerupai bangunan segitiga yang menjulang kelangit. Penyatuan ini menimbulkan suara yang sangat gaduh yang membuat para peserta semakin bersemangat. Kemudian sambil berame rame tongkat yang sudah menyatu itupin mereka bawa berputar putang hingga akhirnya kembali berpisah. Tak jarang saat tongkat berpencar, beberapa warga terkena tongkat tersebut, tapi tidak lantas membuat mereka kesal ataupun marah, malahan mereka bangkit kembali dengan perasaan dan senyum puas. TERADISI PERANG API ATAU MESIAT GENI DESA TUBAN KECAMATAN KUTA Tradisi perang api tiap tahunnya akan digelar pada Purnama kapat sasih kapat ( Purnama ke empat di bulan ke empat, Red ) Kalender adat Bali. Jika dihitung menggunakan kalender Masehi, biasanya akan jatuh pada bulan September atau Oktober. Ritual ini dilakukan di Pura Dalem Kuta. Teradisi Mesiat Geni yang digelar setiap tahun ini dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan tradisi sekaligus memohon keselametan dan menolak bala. Sebelum Tradisi Perang Api itu mulai para Pemuda Desa Adat Tuban melakukan persembahyangan di Pura yang terletak berdampingan dengan bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu Pura Dalem. Seusai melakukan Persembahyangan, sejumlah seniman anak anak menampilkan tarian sakral yang secara rutin di tampilkan sebelum pelaksanaan tampil perang Api.

12 Kemudian para Pemuda mulai berganti pakaian untuk melakukan Tradisi Mesiat Geni. Sebelum para Pemuda melakukan perang Api, para Pemuda mendapat Anugrah Air Suci ( tirta ) untuk memohon keselamatan sehingga Tradisi itu berjalan dengan lancar. Para Pemuda tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang saling berhadapan membawa serabut kelapa yang sudah dibakar yang saling beradu dengan kedua kelompok itu. Tradisi tersebut dilakukan sekitar dua jam sehingga serabut kelapa itu habis terbakar. Sementara itu, Tradisi ini menjadi pusat perhatian para pengunjung dikawasan Kuta. SEKAR JEPUN SEBAGAI MASKOT KABUPATEN BADUNG Sekar Jepun merupakan salah satu jenis bunga yang juga digunakan sebagai sarana persembahyangan sebagai umat Hindhu, selain itu memiliki aroma yang harum, sekar jepun juga memiliki warna yang beragam, mulai dari putih, merah, ungu dan kuning. Sehingga tak jarang para wisatawan menyelipkan di telinga mereka, Pertumbuhan ini tidak mengenal musim, dan akan terus mekar sepanjang waktu.pohon bunga jepun ini dapat kita lihat di berbagai tempat salah satu di tempat tempat suci. Pohon bunga jepun ini sangat mudah kita temui di sepanjang jalan, saat pohon ini berbunga akan tampak keindahan dan keasriannya, sehingga tak salah bahwa Sekar Jepun ini dijadikan maskot di Kabupaten Badung. Karena antara bunga dan sari menyatu yang menandakan bersatunya pemimpin dengan rakyat. Dari sinilah diciptakan Tarian untuk melengkapi keberadaan Sekar Jepun sebagai maskot Kabupaten Badung yaitu Tari Sekar Jepun. Tari Sekar Jepun merupakan Ikon dari Kabupaten Badung yang digagas oleh Nyonya Ratna Gde Agung sedangkan penciptanya Ida Ayu Wimba Puspawati, Sst, M.Sn, gambelannya diciptakan oleh I Wayan Widia,S.Skar. Tari Sekar Jepun ini menceritakan tentang keindahan Bunga Jepun dengan berbagai corak warna serta bentuknya.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 007 KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG 0 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 007 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG ` BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa guna mendukung pelaksanaan pemerintahan,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 0 TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 008 KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BAGI HASIL DANA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS

LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS LED. 2 SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG Pada tahun 1343Pulau Bali telah dikuasai oleh kerajaan Majapahit yang membangun

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Program Jangka

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN UNTUK KONDISI TERTENTU OBJEK PAJAKPADA TANAH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 00 TENTANG PELAKSANAAN REHAB GEDUNG SD DENGAN POLA SWAKELOLA MELALUI DANA DAK DAN DANA PENDAMPING APBD DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 00 BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, ` PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya kebijaksanaan Pemerintah menaikan/menyesuaikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan, Audit Kinerja, dan Akuntabilitas.

ABSTRAK. Kata Kunci: Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan, Audit Kinerja, dan Akuntabilitas. Judul : Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan dan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Badung Nama : I Nyoman Judarmita NIM : 1306305145 ABSTRAK Akuntabilitas

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 006 TENTANG PENGGUNAAN DANA PADA POS TAK TERSANGKA DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 006 BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHAN IBU KOTA KABUPATEN BADUNG DARI WILAYAH KOTA DENPASAR KE WILAYAH KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHAN IBU KOTA KABUPATEN BADUNG DARI WILAYAH KOTA DENPASAR KE WILAYAH KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 Peningkatan jalan lingkungan permukiman pavingisasi Jalan Bangbang Kembar di Desa Pecatu Rp ,00

2 Peningkatan jalan lingkungan permukiman pavingisasi Jalan Bangbang Kembar di Desa Pecatu Rp ,00 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TANGGAL : 23 OKTOBER 2008 TENTANG : PENETAPAN TAMBAHAN PEMANFAATAN / PENGGUNAAN DANA BANTUAN YANG BERSUMBER DARI PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 007 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA / KELURAHAN, DESA ADAT, DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 007

Lebih terperinci

Review PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Review PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Review PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG LARANGAN MENDIRIKAN BANGUN-BANGUNAN PADA DAERAH JALUR HIJAU DI KABUPATEN TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014 DAFTAR ISI PENGANTAR Daftar Isi...... i BAB I Pendahuluan.... 1 A. Latar Belakang........

Lebih terperinci

PROFIL PARIWISATA. Tabel Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Badung. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan.

PROFIL PARIWISATA. Tabel Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Badung. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. PROFIL PARIWISATA A. Pariwisata Sektor pariwisata di Kabupaten Badung merupakan sektor yang paling diunggulkan, dan berkontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Badung tiap tahunnya. Ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

DATA CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN BADUNG PERIODE

DATA CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN BADUNG PERIODE DATA CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN BADUNG PERIODE 2014-2019 No. Nama Tempat dan tanggal Lahir Jabatan Fraksi Alamat Tinggal / Nomor Telepon Kantor Keterangan 1 I Nyoman Giri Prasta, S.Sos Badung

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi Kata Pengantar i ii BAB I Pendahuluan 1 1.1

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG. b. bahwa dipandang perlu menetapkan hal tersebut huruf a diatas dengan Peraturan Bupati Badung.

BUPATI BADUNG. b. bahwa dipandang perlu menetapkan hal tersebut huruf a diatas dengan Peraturan Bupati Badung. BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTNG PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA, KELURAHAN DAN DESA ADAT DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG 1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DINAS, KELURAHAN, DESA ADAT DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL DI KABUPATEN BADUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola Pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG, 0 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DINAS, KELURAHAN, DESA ADAT DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Satuan Kerja : DINAS PENDIDIKAN PEMDA & OLAH RAGA Tahun Anggaran : 2015 1. Padmasari,Tugu Karang,Tembok Penyengker, Candi Bentar No, 2 Kerobokan 2. Pelinggih

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa sektor pariwisata merupakan penggerak perekonomian

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa nilai sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari era globalisasi, dimana pelaksanaan pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya, pendidikan serta hubungan-hubungan yang lain dalam usaha ikut

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya, pendidikan serta hubungan-hubungan yang lain dalam usaha ikut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini memiliki peranan yang sangat penting tidak hanya dalam hubungan perekonomian nasional dan internasional, tetapi juga dalam bidang sosial budaya,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENETAPAN JALUR DAN SYARAT KETINGGIAN PENERBANGAN UNTUK KEGIATAN WISATA UDARA ATAU OLAH RAGA DIRGANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2017 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN KOTA DENPASAR PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PANTAI KEDONGANAN SEBAGAI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Badung dan merupakan wilayah (palemahan) Desa Adat Kedonganan.

BAB IV GAMBARAN UMUM PANTAI KEDONGANAN SEBAGAI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Badung dan merupakan wilayah (palemahan) Desa Adat Kedonganan. BAB IV GAMBARAN UMUM PANTAI KEDONGANAN SEBAGAI LOKASI PENELITIAN 4.1 Aspek Geografis dan Kondisi Fisik Pantai Kedonganan terletak di Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung dan merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PDAM Tirta Mangutama Berdasarkan profil perusahaan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung, keberadaan sistem penyediaan air minum di Kabupaten Badung telah ada sejak jaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan. 1.1 Latar belakang Pariwisata di Bali, khususnya Kabupaten Badung sudah sangat berkembang.

Lebih terperinci

REVIU RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BADUNG T A H U N KATA PENGANTAR

REVIU RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BADUNG T A H U N KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha-Nya reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Kabupaten Badung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Dokumen ini bermanfaat serta dapat dijadikan bahan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Badung.

KATA PENGANTAR. Semoga Dokumen ini bermanfaat serta dapat dijadikan bahan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Badung. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha-Nya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PDAM TIRTA MANGUTAMA KABUPATEN BADUNG. 2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Konsumen

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PDAM TIRTA MANGUTAMA KABUPATEN BADUNG. 2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Konsumen BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PDAM TIRTA MANGUTAMA KABUPATEN BADUNG 2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Konsumen 2.1.1 Pengertian Konsumen, Perlindungan Konsumen, dan Pelaku Usaha a.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara

BAB V HASIL PENELITIAN. Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara 8 14 20 8 50 48 Lintang Selatan dan 115 05 00 115 26 16 Bujur Timur dengan luas wilayah 418,52

Lebih terperinci

Kabupaten Badung Membangun Wilayah Dengan Prinsip Trihita Karana

Kabupaten Badung Membangun Wilayah Dengan Prinsip Trihita Karana Kabupaten Badung Membangun Wilayah Dengan Prinsip Trihita Karana KABUPATEN BADUNG adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Ibu kotanya berada di Mengwi, dahulu berada di Denpasar.

Lebih terperinci

7 Hari 6 Malam Bali Gili Trawangan - Lombok Tour

7 Hari 6 Malam Bali Gili Trawangan - Lombok Tour 7 Hari 6 Malam Bali Gili Trawangan - Lombok Tour Hari 1 : Estimasi kedatangan siang hari Bandara - Pantai Pandawa - Sunset Uluwatu Tour Check in Hotel Penjemputan di Bandara, disambut dengan kalungan bunga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan tidak dapat ditakar hanya dengan kemampuan memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan tidak dapat ditakar hanya dengan kemampuan memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena kemiskinan atau sering disebut sebagai lingkaran setan kemiskinan, dapat diibaratkan seperti benang kusut yang sangat susah dibenahi. Kemiskinan tidak

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.121, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERBAGITA. Kawasan Perkotaan. Tata Ruang. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BADUNG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BADUNG KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BADUNG ALAMAT: JL. KEBO IWA NO. 39 DENPASAR Telp: (0361) 430908 Fax: (0361) 430907 LAMPIRAN BERITA ACARA KPU KABUPATEN BADUNG NOMOR : 460/PP.05.3-BA/5103/KPU-Kab/XI/2017

Lebih terperinci

BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR

BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR Perencanaan dan perancangan bangunan gedung pertunjukan musik rock sangat dipengaruhi dengan lokasi bangunan tersebut berada. Bangunan penunjang rekreasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PENGGUNAAN DANA PADA POS TAK TERSANGKA DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2006 BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman jenis budaya, adat istiadat dan seni, dilengkapi dengan pesona wisata alamnya yang sangat

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran serta

Lebih terperinci

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN MODEL BE 1 DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 KABUPATEN : BADUNG PROVINSI : BALI DAERAH PEMILIHAN : BADUNG 1 (KUTA) NOMOR 14 PARTAI

Lebih terperinci

PROFILE SEKRETARIAT DEWAN PROVINSI BALI

PROFILE SEKRETARIAT DEWAN PROVINSI BALI PROFILE SEKRETARIAT DEWAN PROVINSI BALI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI BALI Sekretariat DPRD merupakan unsur pendukung terhadap kegiatan DPRD yang secara teknis operasional langsung berada di bawah dan bertanggung

Lebih terperinci

8 Hari 7 Malam Bali & Lombok Tour

8 Hari 7 Malam Bali & Lombok Tour 8 Hari 7 Malam Bali & Lombok Tour Hari 1 : Bandara hotel check in Penjemputan di Bandara, disambut dengan kalungan bunga dan welcome drink. Check in ke hotel. Acara bebas Hari 2 : Pantai Pandawa - Sunset

Lebih terperinci

2.Pameran dan Lomba KUBE Jumlah KUBE yang mengikuti KUBE 1 KUBE 1 KUBE 1 KUBE APBD Disosnaker

2.Pameran dan Lomba KUBE Jumlah KUBE yang mengikuti KUBE 1 KUBE 1 KUBE 1 KUBE APBD Disosnaker LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 28 TAHUN 2014 TANGGAL : 26 MARET 2014 TENTANG : MATRIK RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS KABUPATEN BADUNG TAHUN 2011-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM

Lebih terperinci

LKjIP KABUPATEN BADUNG T A H U N

LKjIP KABUPATEN BADUNG T A H U N LKjIP KABUPATEN BADUNG T A H U N 2 0 1 5 KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Puji syukur angayu bagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas bimbingan dan tuntunannya,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008 06/02/51/Th. III, 2 Pebruari 2009 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2008 mencapai 166.851 orang, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali. satu Kotamadya, yang diantaranya: Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng,

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali. satu Kotamadya, yang diantaranya: Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali Sebagai pulau yang mempunyai luas daratan ± 5.632,86 km², Bali merupakan kesatuan wilayah Propinsi yang terbagi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman akan tradisi dan budayanya. Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan manusia, di mana

Lebih terperinci

110 Tahun Puputan Badung: Merangkai Dokumen Arsitektur Puri Denpasar

110 Tahun Puputan Badung: Merangkai Dokumen Arsitektur Puri Denpasar 110 Tahun Puputan Badung: Merangkai Dokumen Arsitektur Puri Denpasar Oleh I Gede Mugi Raharja Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak Pada 20

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I BALI, Menimbang : a. bahwa kepariwisataan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partai politik merupakan sarana ataupun wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dalam kekuasaan atau pemerintahan di suatu negara. Di dalam bukunya Miriam

Lebih terperinci

REVISI PENETAPAN KINERJA

REVISI PENETAPAN KINERJA SKPD : DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BADUNG TAHUN : 2014 Terwujudnya kualitas sarana dan prasarana pengairan yang berkondisi baik. Sasaran Strategis Prosentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011 46/09/51/Th. V, 5 September PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 283.524 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 279.219

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang lainnya, yaitu agama, teknologi, mata pencaharian, dan kesenian. Di Indonesia ada tiga macam bahasa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011 39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN PARIWISATA CANDIDASA

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 60/09/51/Th. IX, 1 September 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 382.683 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU Menimbang : PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU, a. bahwa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2016 65/10/51/Th. X, 3 Oktober 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 438.135 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 09/02/51/Th. X, 1 Februari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 370.640 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013-2033 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar kota di Negara Indonesia tumbuh dan berkembang pada kawasan pesisir. Setiap fenomena kekotaan yang berkembang pada kawasan ini memiliki karakteristik

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR PESERTA LULUS UJIAN PROFESI ADVOKAT 2017 GELOMBANG KE II

DAFTAR PESERTA LULUS UJIAN PROFESI ADVOKAT 2017 GELOMBANG KE II DAFTAR PESERTA UJIAN PROFESI ADVOKAT 2017. PESERTA 1 DPS-00001 I MADE RUSNA, 31 Desember 1965 2 DPS-00002 A.A. MIRAH ENDRASWARI,, M.H. 11 Mei 1991 3 DPS-00003 A.A. NGURAH JAYA WIKRAMA, 12 September 1993

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bali sebagai destinasi wisata sudah terkenal baik pada tingkat nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki Bali, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya

Lebih terperinci

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Deskripsi umum lokasi penelitian 3.1.1 Perairan Pantai Lovina Kawasan Lovina merupakan kawasan wisata pantai yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali dengan daya tarik

Lebih terperinci

Perkembangan Pariwisata Bali

Perkembangan Pariwisata Bali Berita Resmi Statistik Bulan November Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XI, 3 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Perkembangan Pariwisata Bali September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman)

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG, DAN KARANGASEM

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017 58/09/51/Th. XI, 4 September 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juli 2017 mencapai 592.046 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang : a. bahwa Kota Tanjungpinang yang

Lebih terperinci

ANDA HARUS TAU!!!!!!!!!! Tentang Kawasan Hutan di Provinsi Bali

ANDA HARUS TAU!!!!!!!!!! Tentang Kawasan Hutan di Provinsi Bali ANDA HARUS TAU!!!!!!!!!! Tentang Kawasan Hutan di Provinsi Bali HUTAN ALAM PENGERTIAN HUTAN Satu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Geografi Kabupaten Badung. satu kota di Bali yang mempunyai wilayah seluas 418,52 km 2 atau 41.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Geografi Kabupaten Badung. satu kota di Bali yang mempunyai wilayah seluas 418,52 km 2 atau 41. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Geografi Kabupaten Badung Kabupaten Badung merupakan satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali yang mempunyai wilayah

Lebih terperinci