SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG
|
|
- Ridwan Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG Menjelang abad ke 19, Pulau Bali terdiri atas delapan kerajaan ( asta Negara), yaitu : Klungkung, Karangasem, Beliling ( sekarang Buleleng ), Bangli, Gianyar, Badung, Mengwi dan Tabanan. Kerajaan yang berdiri di Pulau Bali bagian selatan adalah kerajaan Badung ( lokasi Gedung Jayasabha sekarang ). Pusat Pemerintahan Kerajaan Badung berada di Puri Agung Denpasar sampai akhirnya Pasukan Belanda mengalahkan Kerajaan Badung melalui Perang Puputan Badung pada tahun Pada tahun 1943 Pulau Bali telah dikuasai oleh kerajaan Majapahit yang membangun keraton di samprangan (Gianyar) dengan rajanya yang bergelar Sri Kresna Kepakisan. Sebelum raja majapahit berkuasa, Bali diperintah oleh raja raja keturunan Udayana dari dinasti Warmadewa. Sekitar awal abad ke 16 pusat kerajaan dipindah ke puri swecapura di Gelgel, sejak saat itu raja-raja yang memerintah bergelar Dalem. Salah satu putra Mahkota keturunan raja Gelgel adalah Dalem Pemahyun yang kemudian menurunkan Sire Arya Tegeh Kori. Menurut cerita rakyat Sira Arya Tegeh Kori melakukan perjalanan panjang menuju Pura Ulun Danu Batur dan memohon kepada Ida Betari Ulun Danu Batur untuk diberikan Panugrahan agar kelak menjadi seseorang yang berwibawa dan dihargai oleh Rakyatnya. Akhirnya Doa tersebut dikabulkan, dan Sire Arye Tegeh Kori diminta agar pergi ke Barat Daya ( Gumi Badeng ) sebuah wilayah yang ditempati oleh Ki Bendesa. Melalui musyawarah diputuskan bahwa Sire Arye Tegeh Kori diangkat menjadi Penguasa di Daerah tersebut. Setelah itu Ki Bendesa membangun Istana untuk Sira Arya Tegeh Kori yang diberi nama Puri Benculuk dan menetapkan nama wilayah kekuasaannya menjadi Badung yang berasal dari kata Badeng, sesuai dengan titah Ida Bhatari Batur yakni Tonja yang Jakang Wana Badeng. Kemudian para Penguasa Badung sebagai bawahan dari kerajaan Gelgel juga membangun Puri Ksatriya ( seputaran Suci Denpasar ) dan Puri Tegal Agung ( di sebelah selatan Setra Badung Denpasar ) Pada akhir abad ke 18, Kekuasaan Puri Ksatriya jatuh kepada Kyayi Ngurah Made karena Puri Ksatriya telah rusak akibat perang perebutan kekuasaan, maka Beliau memerintahkan untuk membuat Puri baru yang terletak Tetaman Den Pasar ( den Pasar dalam Bahasa Bali berarti Utara Pasar ). Pada tahun 1788 Puri Agung Denpasar secara resmi digunakan sebagai pusat Pemerintahan Kerajaan Badung. Pada tahun 1904 sebuah kapal Cina berbendera Belanda bernama Sri Komala kandas di Pantai Sanur. Pihak Pemerintah Belanda menuduh masyarakat setempat, melucuti, merusak, dan merampas isi Kapal dan menuntut kepada Raja atas segala kerusakan itu sebesar dolar perak dan menghukumnya. Penolakan Raja atas tuduhan dan pembayaran kompensasi itu menyebabkan Pemerintah Belanda mempersiapkan Ekpedisi meliternya ke Bali tanggal 20 September 1906 untuk menyerang raja Badung.
2 Setelah menyerang Badung Belanda menyerbu kota Denpasar tiba tiba mereka disambut oleh segerombolan orang orang berpakaian serba putih siap melakukan Perang Puputan ( Mati berperang sampai titik darah terakhir). Hal itu dilakukan karena tujuan kesatria adalah mati dimedan perang sehingga arwah dapat masuk langsung ke Surga dan Raja Badung beserta laskarnya yang dengan gagah berani melakukan perang puputan akhirnya gugur, demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung.
3 LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS
4 LED. 2 SEKILAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG Perang Puputan Badung tanggal 20 September 1906 merupakan bentuk pembelaan masyarakat Badung dikomandai oleh Raja Puri Denpasar, Puri Kesiman dan Puri Pemecutan atas agresi militer Belanda yang ingin menguasai Badung. Latar belakang terjadinya perang tersebut karena rakyat Sanur (wilayah Badung waktu itu) dituduh merampas barang-barang dalam Kapal Sri Komala milik saudagar Cina yang terdampar di Pantai sanur pada tanggal 27 Mei Kwee Tek Tjiang membuat laporan kepada Pemerintah Belanda di Batavia bahwa rakyat Sanur mencuri ringgit uang perak dan uang kepeng. Karena raja tidak mempercayai laporan tersebut, pihak kolonial Belanda mengeluarkan ultimatum yakni mendenda Raja Badung, I Gusti Ngurah Denpasar ( Badung merupakan otoritas tiga kerajaan, yakni Kesiman, Denpasar dan Pemecutan ) sebesar ringgit ( gulden ). Meskipun telah diultimatum, Raja Badung saat itu, I Gusti Ngurah Denpasar, tetap menolak tuduhan dan tuntutan sampai batas waktu pada tanggal 9 Januari Penolakan tegas Raja Badung mengakibatkan pemerintah kolonial mengirim kapal angkatan laut ke perairan Badung untuk melakukan blokade ekonomi. Akhirnya ekspedisi militer V sampai di Selat Badung pada tanggal 12 September Kekuatan armadanya berjumlah 16 buah kapal, yaitu 9 buah kapal perang, dan 7 buah kapal pengangkut. Kapal kapal perang tersebut di antaranya De Hortog Hendrik, Koningin Wilhelmena, Der Nederlander, dilengkapi dengan meriam berbagai kaliber. Seluruh personil yang ikut dalam ekspedisi itu berjumlah rang terdiri atas 2312 orang personil militer dan 741 orang sipil termasuk wartawan perang. Ancaman dari Gubernur Jendral di Batavia tidak sedikitpun mengubah pendirian Raja Badung. Sekalipun Pemerintah tertinggi Hindia Belanda di Batavia mengeluarkan surat perintah untuk mengadakan ekspedisi militer pada tanggal 4 September 1906, Raja Badung telah siap menanggung resiko demi membela kedaulatan kerajaan ( Nindihin Gumi Lan Swadharmaning Negara ). Dengan didahului pernyataan sumpah menurut Agama Hindhu, raja dan rakyat Badung lebih yakin untuk menolak ultimatum dan ancaman Belanda. Utusan dikirim pada sore harinya untuk menyampaikan ultimatum kepada Raja Badung agar menyerah dalam tempo 2 x 24 jam. Ultimatum ditolak tegas, sehingga pasukan Belanda mendarat di Pantai Sanur, pada tanggal 14 September Pabean Sanur diduduki dan dijadikan benteng pertahanan mereka untuk melakukan serangan ke arah Kesiman sebagai benteng terdepan Raja Badung. Pada Perang Puputan Badung diperkirakan korban yang gugur mencapai jiwa, termasuk para raja, kerabat istana serta para pahlawan dari ketiga puri ( Kesiman, Denpasar dan Pemecutan). Raja Badung beserta Laskarnya dengan gagah berani melakukan perang Puputan yang akhirnya gugur mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung. Pasukan Belanda dibawah pimpinan Rost Van Toningen akhirnya berhasil menduduki wilayah Badung.
5 LED. 3 Pusat Pemerintahan Badung dari Kota Denpasar ke Wilayah Kabupaten Badung di Sempidi Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung dilatarbelakangi dengan proses pemekaran Kabupaten Badung menjadi 2 (dua) wilayah yakni Kabupaten badung dan Kodya Denpasar pada tahun Pemekaran tersebut secara faktual telah menyebabkan Daerah Administratif Kodya Denpasar saat itu terdapat 2 (dua) Pusat Pemerintahan, yaitu Kabupaten Badung dan Kota Madya Daerah Tk II Denpasar yang kini bernama Kota Denpasar. Atas dasar tersebut ada pemikiran untuk memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Badung di Denpasar yaitu Dharma Praja Lumintang ke wilayah Kabupaten Badung. Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi kejadian luar biasa yang membumihanguskan kompleks gedung pusat Pemerintahan Dharma Praja di Lumintang pada tanggal 21 Oktober 1999, sehingga Pemerintah Kabupaten Badung tidak memiliki Pusat Pemerintahan. Agar kegiatan Pemerintahan tetap berjalan, diputuskan untuk menyewa Gedung Universitas Hindu Indonesia (UNHI) di daerah Tembau pada bulan Januari tahun 2000, sebagai kantor sementara. Pada tahun 2001 kantor Bupati Badung dan Sekretariatnya dipindahkan ke Balai Diklat Sempidi yang semula diperuntunkan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan rekomendasi DPRD Badung No. 100/662/DPRD tanggal 19 Oktober 2001, tentang rekomendasi Penetapan Lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung kemudian ditetapkan melalui Keputusan Bupati No tentang Penetapan Lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Peristiwa yang dianggap bersejarah tersebut terjadi pada masa pemerintahan Bupati Badung, yaitu Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi,SH. Pada tahun 2007 Puspem Badung mulai dibangun diatas lahan 46,677 Ha. Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung atau yang dikenal dengan Puspem Badung dilakukan revisi dan penyempurnaan khususnya dalam masa kepemimpinan Anak Agung Gde Agung,SH yang menginginkan bagaimana Puspem Badung menonjolkan Kearifan Lokal yang Bernuansa Bali dengan berlandaskan Agama Hindu. Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung menggunakan filosopi Tri Mandala yang terdiri atas Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala (Hulu, Tengah, Teben). Seiring proses pembangunan Puspem, maka awal tahun 2008 mulai proses penetapan wilayah Ibu Kota dan Nama Ibu Kota Kabupaten badung. Langkah tersebut diawali dengan penyerapan Aspirasi masyarakat, pelaksanaan Semiloka yang diprakarsai DPRD Badung, Proses pengusulan nama Ibu Kota di Sidang Istimewa DPRD Badung, dan ditetapkanlah nama Mangupura. Tekad Pemerintah dan masyarakat Badung memiliki Pusat Pemerintahan (Puspem) yang Representatif dan mengintegrasikan seluruh Instansi yang ada semakin menguat, agar pelayanan kepada masyarakat dapat dilaksanakan secara optimal. Ditetapkan Puspem Badung di Kelurahan Sempidi, berdasarkan rekomendasi DPRD Badung Nomor... yang
6 ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Badung Nomor... tentang Penetapan Lokasi Puspem Badung. Kini Badung telah memiliki Ibu Kota yakni Mangupura yang memiliki arti Kota yang menawan hati, Tempat mencari keindahan, kedamaian dan kebahagiaan yang mendatangkan kesejahteraan serta menumbuhkan rasa aman bagi masyarakatnya. Ibu kota Mangupura diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H.Gamawan Fauzi, pada Jumat 12 Februari Selain meresmikan nama Mangupura, Mendagri juga menyerahkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 67 tahun 2009 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari wilayah Kota denpasar ke Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung kepada Bupati Anak Agung Gde Agung,SH yang disaksikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketua DPRD Badung Drs. I Made Sumer,Apt. Acara peresmian tersebut berlangsung di lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala. Wilayah Ibu Kota Mangupura meliputi 9 (sembilan) Desa/Kelurahan yaitu : Sempidi, Sading, Lukluk, Abianbase, Kapal, Mengwitani, Kekeran, Mengwi dan Desa Gulingan, 6 (enam) tahun nama Mangupura telah digunakan dalam semua urusan pemerintahan dan kemasyarakatan, menandai telah terciptanya komitmen kebersamaan membangun Badung bagi Kesejahteraan masyarakat. Sejarah telah terukir untuk Pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Badung. Lambang Kabupaten Badung juga mengalami perubahan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun Lambang Kabupaten Badung yang baru berbentuk segi 5 (lima) sama sisi dengan warna dasar biru laut dan garis pinggir hitam dengan motto Cura Dharma Raksaka yang berarti berani membela kebenaran.
7 LED. 4 SISTEM PEMERINTAHAN DAN KEBIJAKAN KEPALA DAERAH KABUPATEN BADUNG A. Dalam sejarah Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung ada beberapa kebijakan Kepala Daerah antara lain sebagai berikut : 1. Pada masa Pemerintahan Bupati I Gusti Bagus Alit Putra,SH beliau pernah mewacanakan membangun kembali Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang Representatif setelah dibakarnya Gedung Pusat Pemerintahan di Lumintang oleh masa pada tahun Pada masa Pemerintahan Bupati A.A. Ngurah Oka Ratmadi,SH Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung di Lumintang yang disebut dengan (Dharma Praja Lumintang) karena telah di bakar oleh masa pada tahun 1999 sehingga diputuskan : a. menyewa Gedung Universitas Hindu Dharma (UNHI) di Daerah tembau Desa Penatih Denpasar pada Tahun 2000, untuk dipergunakan sebagai Kantor/sekretariat Daerah sementara. b. pada tahun 2001 Sekretariat Daerah di UNHI di pindahkan kembali ke Balai Diklat Propinsi Bali di sempidi Badung. 3. Pada saat Kepemimpinan Bupati A.A.Ngurah Oka Ratmadi,SH juga direncanakan awal membangun Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung PUSPEM di Desa Penarungan Kecamatan Mengwi-Badung, kemudian ditetapkan dengan SK Bupati Badung No...tahun... akan tetapi tidak terwujud/terlaksana karena ada satu dan lain hal. 4. Kemudian Bupati A.A. Ngurah Oka Ratmadi,SH memutuskan kembali pembelian tanah di Wilayah Kelurahan Sempidi seluas 46 sekian hektar untuk dibangun pusat Pemerintahan Kabupaten Badung PUSPEM yang representatif sedangkan pada waktu itu terjadi juga tragedi kemanusiaan, yaitu Bom Bali satu di Legian Kuta, sehingga semua kegiatan pembangunan PUSPEM Badung dipending karena keadaan situasi dan kondisi belum memungkinkan atau tidak stabil. 5. Dalam kepemimpinan Bupati A.A. Ngurah Oka Ratmadi,SH dibangunlah Monumen Bom Bali (I) untuk memperingati kejadian yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2002 di Legian, kemudian setelah itu menyusul juga kejadian tragedi Bom Bali (II) bulan...tahun...di Jimbaran dan disebelah Matahari Squard Kuta.
8 B. Surat Rekomendasi DPRD Kabupaten Badung No. 100/166/DPRD tanggal 11 Oktober 2011 tentang Penetapan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, dan atas dasar tersebut dilakukan tugas penuntasan pembelian dan penataan kawasan PUSPEM Kabupaten Badung dalam tahap-tahap sebagai berikut : 1. Penjabat Bupati I Wayan Subawa, SH.Mum Menuntaskan Pembelian tanah 2 Are didepan pintu gerbang utama jalan masuk kedalam areal PUSPEM Sempidi ; 2. Pada Masa Pemerintahan Bupati A.A. Gde Agung, SH beliau Menata Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung PUSPEM dengan konsep Tri Hita Karana dengan Filosofi Tri Mandala terkait dengan hal tersebut ada pula kegiatan-kegiatan pendukung dimaksud antara lain sebagai berikut : a. KTT Apec Agustus b. Patung Dewi Saraswati di Amerika Serikat c. Foto paparan Bupati A.A. Gde Agung,SH kepada bapak Presiden RI DR. Susilo Bambang Yudoyono sebagai tata rencana pembuatan Partung Dewi Saraswati di W.D. USA dan foto lainnya ; d. Laporan Persiapan foto 19 Asian Summit ; e. Apec Summit meeting di Provinsi Bali A.A. Gde Agung,SH laporan 12 Mei C. Kegiatan kegiatan yang didukung melalui forum Legislasi : 1. PP/SK/PERDA, tentang Penetapan Nama Pemerintahan Kabupaten Badung atas Rekomendasi DPRD Badung dan Gubernur Bali ; 2. Konsep nama Ibu Kota Mangupura ; 3. Peresmian Pusat Pemerintah Kabupaten Badung PUSPEM atas dasar PP... kemudian diresmikan langsung oleh Menteri dalan Negeri dan didampingi Gubernur Bali 4. PERDA Perubahan Lambang Daerah ; 5. PERDA Maskot Pemerintahhan Kabupaten Badung. 6. PP/PERDA PROV/ PERDA Kab. Badung/ Peraturan Bersama tentang pengoperasian, Jalan TOL Nusa Dua Ngurah Rai...17 April 2012 Benoa 17 Maret 2013.
9 LED. 5 POTENSI ALAM DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN BADUNG Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Bali, yang mana Badung sendiri memiliki beragam potensi terutama dalam bidang pariwisatanya. Berbicara mengenai Badung, Badung sendiri terbagi di dalam 3 Wilayah yang meliputi : 1. Badung Utara 2. Badung Tengah 3. Badung Selatan Adapun pembahasan mengenai 3 wilayah dari Kabupaten Badung,yaitu : 1. Badung Utara Badung utara merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi keindahan alam, tanah yang subur serta udaranya yang masih sangat sejuk. Badung utara sendiri terdiri dari 2 bagian kecamatan yaitu Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal. - Kecamatan Petang Kecamatan Petang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 115,00 Km2, Pada tahun 2004, penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Petang terdiri dari 7 Desa yaitu Belok Sidan, Pelaga, Sulangai, Petang, Pangsan, Getasan dan Carangsari. - Kecamatan Abiansemal Kecamatan Abiansemal adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 69,01 Km2. Pada tahun 2004, penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Abiansemal sendiri terdiri dari 18 Desa yaitu Sangeh, Selat, Taman, Bongkasa, Bongkasa Pertiwi, Punggul, Blahkiuh, Ayunan, Abiansemal, Dauh Yeh Cani, Mambal, Mekar bhuana, Sibang Kaja, Sibang Gede, Sedang, Angantaka, Jagapati, Darmasaba. 2. Badung Tengah Badung Tengah merupakan salah satu kawasan dari Kabupaten Badung yang mana merupakan kawasan pusat pemerintahan dari Kabupaten Badung. Kawasan Badung tengah sendiri memiliki ciri khas yaitu adat istiadat serta kebudayaan yang masih kental dan sangat dijaga oleh penduduk sekitar. Badung Tengah sendiri terdiri dari satu wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Mengwi.
10 - Kecamatan Mengwi Kecamatan Mengwi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 82,00Km2. Kecamatan Mengwi terdiri dari 5 Kelurahan yaitu, KelurahanKapal, Lukluk, Sempidi, Sading, Abianbase, dan 15 Desa yaitu DesaKuwum, Sembung, Werdi Bhuana, Mengwi, Gulingan, Penarungan, Sobangan, Baha, Mengwitani, Kekeran, Buduk, Tumbak Bayuh, Munggu, Cemagi, Pererenan. 3. Badung Selatan Badung Selatan merupakan salah satu kawasan yang ada di Kabupaten Badung sudah terkenal dengan daerah padat akan kegiatan pariwisatanya lengkap dengan fasilitas penunjang pariwisata tersebut seperti akomodasi dan lain lain. Badung Selatan sendiri terdiri dari 3 bagian Kecamatan yaitu Kecamatan Kuta, Kuta Selatan, dan Kuta Utara. - Kecamatan Kuta Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia yang memiliki luas 17,52 Km2. Wilayah ini memiliki salah satu tempat tujuan Pariwisata di Indonesia yang terkenal hingga ke Manca Negara, yaitu pantai Kuta, terutama bagi penggemar olah raga selancar. Selain itu, kawasan ini juga penuh dengan berbagai hotel berbintang, restoran, villa, mall, dan sebagainya. Kecamatan Kuta terdiri dari 5 Kelurahan yaitu Kelurahan Kedonganan, Tuban, Kuta, Legian, dan Seminyak. - Kecamatan Kuta Selatan Kecamatan Kuta Selatan adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 101,13 Km2. Pada tahun 2004 penduduknya berjumlah Jiwa. Kecamatan Kuta Selatan terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Tanjung Benoa, Benoa, Jimbaran, dan 3 Desa yaitu Pecatu, Ungasan, Kutuh. - Kecamatan Kuta Utara Kecamatan Kuta Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Luasnya adalah 33,86 Km2. Pada tahun 2004, penduduknya berjumlah 54,640 jiwa. Kecamatan Kuta Utara terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Kerobokan, Kerobokan Kaja, Kerobokan Kelod, dan 3 Desa yaitu Dalung, Canggu, Tibu beneng.
11 LED. 6 TRADISI DAN SENI BUDAYA Kabupaten Badung memiliki 122 Desa Adat, yang memiliki seni Budaya dan Tradisi masing-masing. TRADISI MAKOTEKAN DI DESA ADAT MUNGGU Tradisi Mekotekan atau sering disebut mekotek sebuah tradisi adat yang dilaksanakan oleh Umat Hindhu di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang masih tetap lestari sampai sekarang yang dirayakan khusus di hari raya Kuningan. Prosesi Grebeg Mekotekan ini di ikuti oleh 15 Banjar setempat di Desa Munggu. Tradisi Mekotekan adalah retual yang memakai sarana Kayu biasanya yang paling banyak dipakai dari jenis Pulet yang dimainkan secara bersama sama untuk merayakan kemenangan Dharma ( Kebaikan ) melawan Adharma ( kejahatan ). Itual Mekotekan biasanya dilaksanakan di halaman Pura Desa oleh remaja Desa atau Bapak bapak. Masyarakat yang didominasi oleh Priya tua dan Muda mengenakan Pakaian adat ringan semua membawa sebilah kayu. Mendekati ariyal pura Desa mereka saling menyatukan tongkat yang mereka gemgam dengan cara memukul mukul tongkatnya hingga menyerupai bangunan segitiga yang menjulang kelangit. Penyatuan ini menimbulkan suara yang sangat gaduh yang membuat para peserta semakin bersemangat. Kemudian sambil berame rame tongkat yang sudah menyatu itupin mereka bawa berputar putang hingga akhirnya kembali berpisah. Tak jarang saat tongkat berpencar, beberapa warga terkena tongkat tersebut, tapi tidak lantas membuat mereka kesal ataupun marah, malahan mereka bangkit kembali dengan perasaan dan senyum puas. TERADISI PERANG API ATAU MESIAT GENI DESA TUBAN KECAMATAN KUTA Tradisi perang api tiap tahunnya akan digelar pada Purnama kapat sasih kapat ( Purnama ke empat di bulan ke empat, Red ) Kalender adat Bali. Jika dihitung menggunakan kalender Masehi, biasanya akan jatuh pada bulan September atau Oktober. Ritual ini dilakukan di Pura Dalem Kuta. Teradisi Mesiat Geni yang digelar setiap tahun ini dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan tradisi sekaligus memohon keselametan dan menolak bala. Sebelum Tradisi Perang Api itu mulai para Pemuda Desa Adat Tuban melakukan persembahyangan di Pura yang terletak berdampingan dengan bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu Pura Dalem. Seusai melakukan Persembahyangan, sejumlah seniman anak anak menampilkan tarian sakral yang secara rutin di tampilkan sebelum pelaksanaan tampil perang Api.
12 Kemudian para Pemuda mulai berganti pakaian untuk melakukan Tradisi Mesiat Geni. Sebelum para Pemuda melakukan perang Api, para Pemuda mendapat Anugrah Air Suci ( tirta ) untuk memohon keselamatan sehingga Tradisi itu berjalan dengan lancar. Para Pemuda tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang saling berhadapan membawa serabut kelapa yang sudah dibakar yang saling beradu dengan kedua kelompok itu. Tradisi tersebut dilakukan sekitar dua jam sehingga serabut kelapa itu habis terbakar. Sementara itu, Tradisi ini menjadi pusat perhatian para pengunjung dikawasan Kuta. SEKAR JEPUN SEBAGAI MASKOT KABUPATEN BADUNG Sekar Jepun merupakan salah satu jenis bunga yang juga digunakan sebagai sarana persembahyangan sebagai umat Hindhu, selain itu memiliki aroma yang harum, sekar jepun juga memiliki warna yang beragam, mulai dari putih, merah, ungu dan kuning. Sehingga tak jarang para wisatawan menyelipkan di telinga mereka, Pertumbuhan ini tidak mengenal musim, dan akan terus mekar sepanjang waktu.pohon bunga jepun ini dapat kita lihat di berbagai tempat salah satu di tempat tempat suci. Pohon bunga jepun ini sangat mudah kita temui di sepanjang jalan, saat pohon ini berbunga akan tampak keindahan dan keasriannya, sehingga tak salah bahwa Sekar Jepun ini dijadikan maskot di Kabupaten Badung. Karena antara bunga dan sari menyatu yang menandakan bersatunya pemimpin dengan rakyat. Dari sinilah diciptakan Tarian untuk melengkapi keberadaan Sekar Jepun sebagai maskot Kabupaten Badung yaitu Tari Sekar Jepun. Tari Sekar Jepun merupakan Ikon dari Kabupaten Badung yang digagas oleh Nyonya Ratna Gde Agung sedangkan penciptanya Ida Ayu Wimba Puspawati, Sst, M.Sn, gambelannya diciptakan oleh I Wayan Widia,S.Skar. Tari Sekar Jepun ini menceritakan tentang keindahan Bunga Jepun dengan berbagai corak warna serta bentuknya.
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 007 KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG
0 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 007 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG
` BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa guna mendukung pelaksanaan pemerintahan,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 0 TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 008 KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinci10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BAGI HASIL DANA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS
LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS LED. 2 SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG Pada tahun 1343Pulau Bali telah dikuasai oleh kerajaan Majapahit yang membangun
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Program Jangka
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN UNTUK KONDISI TERTENTU OBJEK PAJAKPADA TANAH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 00 TENTANG PELAKSANAAN REHAB GEDUNG SD DENGAN POLA SWAKELOLA MELALUI DANA DAK DAN DANA PENDAMPING APBD DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 00 BUPATI BADUNG,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,
` PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya kebijaksanaan Pemerintah menaikan/menyesuaikan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan, Audit Kinerja, dan Akuntabilitas.
Judul : Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan dan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Badung Nama : I Nyoman Judarmita NIM : 1306305145 ABSTRAK Akuntabilitas
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 006 TENTANG PENGGUNAAN DANA PADA POS TAK TERSANGKA DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 006 BUPATI BADUNG, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHAN IBU KOTA KABUPATEN BADUNG DARI WILAYAH KOTA DENPASAR KE WILAYAH KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHAN IBU KOTA KABUPATEN BADUNG DARI WILAYAH KOTA DENPASAR KE WILAYAH KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci2 Peningkatan jalan lingkungan permukiman pavingisasi Jalan Bangbang Kembar di Desa Pecatu Rp ,00
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TANGGAL : 23 OKTOBER 2008 TENTANG : PENETAPAN TAMBAHAN PEMANFAATAN / PENGGUNAAN DANA BANTUAN YANG BERSUMBER DARI PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 007 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA / KELURAHAN, DESA ADAT, DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 007
Lebih terperinciReview PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Review PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG LARANGAN MENDIRIKAN BANGUN-BANGUNAN PADA DAERAH JALUR HIJAU DI KABUPATEN TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014 DAFTAR ISI PENGANTAR Daftar Isi...... i BAB I Pendahuluan.... 1 A. Latar Belakang........
Lebih terperinciPROFIL PARIWISATA. Tabel Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Badung. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan.
PROFIL PARIWISATA A. Pariwisata Sektor pariwisata di Kabupaten Badung merupakan sektor yang paling diunggulkan, dan berkontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Badung tiap tahunnya. Ini disebabkan oleh
Lebih terperinciDATA CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN BADUNG PERIODE
DATA CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN BADUNG PERIODE 2014-2019 No. Nama Tempat dan tanggal Lahir Jabatan Fraksi Alamat Tinggal / Nomor Telepon Kantor Keterangan 1 I Nyoman Giri Prasta, S.Sos Badung
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi Kata Pengantar i ii BAB I Pendahuluan 1 1.1
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG. b. bahwa dipandang perlu menetapkan hal tersebut huruf a diatas dengan Peraturan Bupati Badung.
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTNG PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA, KELURAHAN DAN DESA ADAT DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG
1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DINAS, KELURAHAN, DESA ADAT DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL DI KABUPATEN BADUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola Pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG,
0 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DINAS, KELURAHAN, DESA ADAT DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,
Lebih terperinciRencana Umum Pengadaan
Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Satuan Kerja : DINAS PENDIDIKAN PEMDA & OLAH RAGA Tahun Anggaran : 2015 1. Padmasari,Tugu Karang,Tembok Penyengker, Candi Bentar No, 2 Kerobokan 2. Pelinggih
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa sektor pariwisata merupakan penggerak perekonomian
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa nilai sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari era globalisasi, dimana pelaksanaan pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial budaya, pendidikan serta hubungan-hubungan yang lain dalam usaha ikut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini memiliki peranan yang sangat penting tidak hanya dalam hubungan perekonomian nasional dan internasional, tetapi juga dalam bidang sosial budaya,
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENETAPAN JALUR DAN SYARAT KETINGGIAN PENERBANGAN UNTUK KEGIATAN WISATA UDARA ATAU OLAH RAGA DIRGANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2017 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN KOTA DENPASAR PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PANTAI KEDONGANAN SEBAGAI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Badung dan merupakan wilayah (palemahan) Desa Adat Kedonganan.
BAB IV GAMBARAN UMUM PANTAI KEDONGANAN SEBAGAI LOKASI PENELITIAN 4.1 Aspek Geografis dan Kondisi Fisik Pantai Kedonganan terletak di Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung dan merupakan
Lebih terperinciBAB 3 OBYEK PENELITIAN
BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PDAM Tirta Mangutama Berdasarkan profil perusahaan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung, keberadaan sistem penyediaan air minum di Kabupaten Badung telah ada sejak jaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan. 1.1 Latar belakang Pariwisata di Bali, khususnya Kabupaten Badung sudah sangat berkembang.
Lebih terperinciREVIU RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BADUNG T A H U N KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha-Nya reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Kabupaten Badung
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga Dokumen ini bermanfaat serta dapat dijadikan bahan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Badung.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha-Nya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PDAM TIRTA MANGUTAMA KABUPATEN BADUNG. 2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Konsumen
BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PDAM TIRTA MANGUTAMA KABUPATEN BADUNG 2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Konsumen 2.1.1 Pengertian Konsumen, Perlindungan Konsumen, dan Pelaku Usaha a.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara 8 14 20 8 50 48 Lintang Selatan dan 115 05 00 115 26 16 Bujur Timur dengan luas wilayah 418,52
Lebih terperinciKabupaten Badung Membangun Wilayah Dengan Prinsip Trihita Karana
Kabupaten Badung Membangun Wilayah Dengan Prinsip Trihita Karana KABUPATEN BADUNG adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Ibu kotanya berada di Mengwi, dahulu berada di Denpasar.
Lebih terperinci7 Hari 6 Malam Bali Gili Trawangan - Lombok Tour
7 Hari 6 Malam Bali Gili Trawangan - Lombok Tour Hari 1 : Estimasi kedatangan siang hari Bandara - Pantai Pandawa - Sunset Uluwatu Tour Check in Hotel Penjemputan di Bandara, disambut dengan kalungan bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan tidak dapat ditakar hanya dengan kemampuan memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena kemiskinan atau sering disebut sebagai lingkaran setan kemiskinan, dapat diibaratkan seperti benang kusut yang sangat susah dibenahi. Kemiskinan tidak
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.121, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERBAGITA. Kawasan Perkotaan. Tata Ruang. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BADUNG
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BADUNG ALAMAT: JL. KEBO IWA NO. 39 DENPASAR Telp: (0361) 430908 Fax: (0361) 430907 LAMPIRAN BERITA ACARA KPU KABUPATEN BADUNG NOMOR : 460/PP.05.3-BA/5103/KPU-Kab/XI/2017
Lebih terperinciBAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR
BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR Perencanaan dan perancangan bangunan gedung pertunjukan musik rock sangat dipengaruhi dengan lokasi bangunan tersebut berada. Bangunan penunjang rekreasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa dengan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PENGGUNAAN DANA PADA POS TAK TERSANGKA DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2006 BUPATI BADUNG, Menimbang
Lebih terperinciWedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman jenis budaya, adat istiadat dan seni, dilengkapi dengan pesona wisata alamnya yang sangat
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran serta
Lebih terperinciDAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN
MODEL BE 1 DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 KABUPATEN : BADUNG PROVINSI : BALI DAERAH PEMILIHAN : BADUNG 1 (KUTA) NOMOR 14 PARTAI
Lebih terperinciPROFILE SEKRETARIAT DEWAN PROVINSI BALI
PROFILE SEKRETARIAT DEWAN PROVINSI BALI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI BALI Sekretariat DPRD merupakan unsur pendukung terhadap kegiatan DPRD yang secara teknis operasional langsung berada di bawah dan bertanggung
Lebih terperinci8 Hari 7 Malam Bali & Lombok Tour
8 Hari 7 Malam Bali & Lombok Tour Hari 1 : Bandara hotel check in Penjemputan di Bandara, disambut dengan kalungan bunga dan welcome drink. Check in ke hotel. Acara bebas Hari 2 : Pantai Pandawa - Sunset
Lebih terperinci2.Pameran dan Lomba KUBE Jumlah KUBE yang mengikuti KUBE 1 KUBE 1 KUBE 1 KUBE APBD Disosnaker
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 28 TAHUN 2014 TANGGAL : 26 MARET 2014 TENTANG : MATRIK RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS KABUPATEN BADUNG TAHUN 2011-2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 65 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM
Lebih terperinciLKjIP KABUPATEN BADUNG T A H U N
LKjIP KABUPATEN BADUNG T A H U N 2 0 1 5 KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Puji syukur angayu bagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas bimbingan dan tuntunannya,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008
06/02/51/Th. III, 2 Pebruari 2009 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2008 mencapai 166.851 orang, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali. satu Kotamadya, yang diantaranya: Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Gambaran Kondisi Kepariwisataan Daerah Bali Sebagai pulau yang mempunyai luas daratan ± 5.632,86 km², Bali merupakan kesatuan wilayah Propinsi yang terbagi menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman akan tradisi dan budayanya. Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan manusia, di mana
Lebih terperinci110 Tahun Puputan Badung: Merangkai Dokumen Arsitektur Puri Denpasar
110 Tahun Puputan Badung: Merangkai Dokumen Arsitektur Puri Denpasar Oleh I Gede Mugi Raharja Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar Abstrak Pada 20
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I BALI, Menimbang : a. bahwa kepariwisataan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG DAN KARANGASEM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Partai politik merupakan sarana ataupun wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dalam kekuasaan atau pemerintahan di suatu negara. Di dalam bukunya Miriam
Lebih terperinciREVISI PENETAPAN KINERJA
SKPD : DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BADUNG TAHUN : 2014 Terwujudnya kualitas sarana dan prasarana pengairan yang berkondisi baik. Sasaran Strategis Prosentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011
46/09/51/Th. V, 5 September PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 283.524 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 279.219
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang lainnya, yaitu agama, teknologi, mata pencaharian, dan kesenian. Di Indonesia ada tiga macam bahasa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011
39/08/51/Th. V, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 245.652 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 245.248
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN PARIWISATA CANDIDASA
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015 60/09/51/Th. IX, 1 September 2015 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 382.683 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Menimbang : PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU, a. bahwa
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2016 65/10/51/Th. X, 3 Oktober 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2016 mencapai 438.135 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015 09/02/51/Th. X, 1 Februari 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan 2015 mencapai 370.640 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN
BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013-2033 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar kota di Negara Indonesia tumbuh dan berkembang pada kawasan pesisir. Setiap fenomena kekotaan yang berkembang pada kawasan ini memiliki karakteristik
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN
Lebih terperinciDAFTAR PESERTA LULUS UJIAN PROFESI ADVOKAT 2017 GELOMBANG KE II
DAFTAR PESERTA UJIAN PROFESI ADVOKAT 2017. PESERTA 1 DPS-00001 I MADE RUSNA, 31 Desember 1965 2 DPS-00002 A.A. MIRAH ENDRASWARI,, M.H. 11 Mei 1991 3 DPS-00003 A.A. NGURAH JAYA WIKRAMA, 12 September 1993
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bali sebagai destinasi wisata sudah terkenal baik pada tingkat nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki Bali, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinci3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
3 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Deskripsi umum lokasi penelitian 3.1.1 Perairan Pantai Lovina Kawasan Lovina merupakan kawasan wisata pantai yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali dengan daya tarik
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata Bali
Berita Resmi Statistik Bulan November Provinsi Bali No. 69/11/51/Th. XI, 3 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BALI Perkembangan Pariwisata Bali September Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman)
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BANTUAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN KABUPATEN BADUNG KEPADA KABUPATEN BULELENG, JEMBRANA, TABANAN, BANGLI, KLUNGKUNG, DAN KARANGASEM
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017 58/09/51/Th. XI, 4 September 2017 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juli 2017 mencapai 592.046 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG, Menimbang : a. bahwa Kota Tanjungpinang yang
Lebih terperinciANDA HARUS TAU!!!!!!!!!! Tentang Kawasan Hutan di Provinsi Bali
ANDA HARUS TAU!!!!!!!!!! Tentang Kawasan Hutan di Provinsi Bali HUTAN ALAM PENGERTIAN HUTAN Satu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Keadaan Geografi Kabupaten Badung. satu kota di Bali yang mempunyai wilayah seluas 418,52 km 2 atau 41.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Geografi Kabupaten Badung Kabupaten Badung merupakan satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali yang mempunyai wilayah
Lebih terperinci