LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS"

Transkripsi

1 LED 1 UCAPAN SELAMAT DATANG DENGAN TIGA BAHASA - BALI - INDONESIA - INGGRIS

2 LED. 2 SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG Pada tahun 1343Pulau Bali telah dikuasai oleh kerajaan Majapahit yang membangun keraton di Samprangan (Gianyar) dengan rajanya bergelar Sri Kresna Kepakisan. Sebelum raja majapahit berkuasa, Bali diperintah oleh raja raja keturunan Udayana dari dinasti Warmadewa. `Sekitar awal abad ke 16 pusat kerajaan dipindah ke puri swecapura di Gelgel, sejak saat itu raja-raja yang memerintah bergelar Dalem. Salah satu putra Mahkota keturunan raja Gelgel adalah Dalem Pemahyun yang kemudian menurunkan Sire Arya Tegeh Kori.Menurut cerita rakyat Sira Arya Tegeh Kori melakukan perjalanan panjang menuju Pura Ulun Danu Batur dan memohon kepada Ida Betari Ulun Danu Batur untuk diberikan Panugrahan agar kelak menjadi seseorang yang berwibawa dan dihargai oleh Rakyatnya. Akhirnya Doa tersebut dikabulkan, dan Sire Arye Tegeh Kori diminta agar pergi ke Barat Daya ( Gumi Badeng ) sebuah wilayah yang ditempati oleh Ki Bendesa. Melalui musyawarah diputuskan bahwa Sire Arye Tegeh Kori diangkat menjadi Penguasa di Daerah tersebut. Setelah itu Ki Bendesa membangun Istana untuk Sira AryaTegeh Kori yang diberi nama Puri Benculuk dan menetapkan nama wilayah kekuasaannya menjadi Badung yang berasal dari kata Badeng, sesuai dengan titah Ida Bhatari Batur yakni Tonja yang JakangWana Badeng. Kemudian para Penguasa Badung sebagai bawahan dari kerajaan Gelgel juga membangun Puri Ksatriya ( diperkirakan Suci Denpasar ) dan Puri Tegal Agung ( diperkirakan di sebelah selatan Setra Badung Denpasar ) Pada akhir abad ke 18, Kekuasaan Puri Ksatriya jatuh kepada Kyayi Ngurah Made karena Puri Ksatriya telah rusak akibat perang perebutan kekuasaan, maka Beliau memerintahkan untuk membuat Puri baru yang terletak Tetaman Den Pasar ( den Pasar dalam Bahasa Bali berarti Utara Pasar ). Pada tahun 1788 Puri Agung Denpasar secara resmi digunakan sebagai pusat Pemerintahan Kerajaan Badung. Pada tahun 1904 sebuah kapal Cina berbendera Belanda bernama Sri Komala kandas di Pantai Sanur. Pihak Pemerintah Belanda menuduh masyarakat setempat, melucuti, merusak, dan merampas isi Kapal dan menuntut kepada Raja atas segala kerusakan itu sebesar dolar perak dan menghukumnya. Penolakan Raja atas tuduhan dan pembayaran kompensasi itu menyebabkan Pemerintah Belanda mempersiapkan Ekpedisi meliternya ke Bali tanggal 20 September 1906 untuk menyerang raja Badung. Setelah menyerang Badung Belanda menyerbu kota Denpasar tiba tiba mereka disambut oleh segerombolan orang orang berpakaian serba putih siap melakukan Perang Puputan ( Mati berperang sampai titik darah terakhir). Hal itu dilakukan karena tujuan kesatria adalah mati dimedan perang sehingga arwah dapat masuk langsung ke Surga dan Raja Badung beserta laskarnya yang dengan gagah berani melakukan perang puputan akhirnya gugur, demi mempertahankankedaulatan dan kehormatan rakyat Badung.

3 SEKILAS TENTANG SEJARAH PERANG PUPUTAN BADUNG Perang Puputan Badung tanggal 20 September 1906 merupakan bentuk pembelaan masyarakat Badung dikomandai oleh Raja Puri Denpasar, Puri Kesiman dan Puri Pemecutan atas agresi militer Belanda yang ingin menguasai Badung. Latar belakang terjadinya perang tersebut karena rakyat Sanur (wilayah Badung waktu itu) dituduh merampas barang-barang dalam Kapal Sri Komala milik saudagar Cina yang terdampar di Pantai sanur pada tanggal 27 Mei 1904.Kwee Tek Tjiang membuat laporan kepada Pemerintah Belanda di Batavia bahwa rakyat Sanur mencuri ringgit uang perak dan uang kepeng. Karena raja tidak mempercayai laporan tersebut, pihak kolonial Belanda mengeluarkan ultimatum yakni mendenda Raja Badung, I Gusti Ngurah Denpasar ( Badung merupakan otoritas tiga kerajaan, yakni Kesiman, Denpasar dan Pemecutan ) sebesar ringgit ( gulden ). Meskipun telah diultimatum, Raja Badung saat itu, I Gusti Ngurah Denpasar, tetap menolak tuduhan dan tuntutan sampai batas waktu pada tanggal 9 Januari 1905.Penolakan tegas Raja Badung mengakibatkan pemerintah kolonial mengirim kapal angkatan laut ke perairan Badung untuk melakukan blokade ekonomi. Akhirnya ekspedisi militer V sampai di Selat Badung pada tanggal 12 September Kekuatan armadanya berjumlah 16 buah kapal, yaitu 9 buah kapal perang, dan 7 buah kapal pengangkut. Kapal kapal perang tersebut di antaranya De Hortog Hendrik, Koningin Wilhelmena, Der Nederlander, dilengkapi dengan meriam berbagai kaliber. Seluruh personil yang ikut dalam ekspedisi itu berjumlah rang terdiri atas 2312 orang personil militer dan 741 orang sipil termasuk wartawan perang. Ancaman dari Gubernur Jendral di Batavia tidak sedikitpun mengubah pendirian Raja Badung. Sekalipun Pemerintah tertinggi Hindia Belanda di Batavia mengeluarkan surat perintah untuk mengadakan ekspedisi militer pada tanggal 4 September 1906, Raja Badung telah siap menanggung resiko demi membela kedaulatan kerajaan ( Nindihin Gumi Lan Swadharmaning Negara ). Dengan didahuluipernyataan sumpah menurut Agama Hindhu, raja dan rakyat Badung lebih yakin untuk menolak ultimatum dan ancaman Belanda. Utusan dikirim pada sore harinya untuk menyampaikan ultimatum kepada Raja Badung agar menyerah dalam tempo 2 x 24 jam.ultimatum ditolak tegas, sehingga pasukan Belanda mendarat di Pantai Sanur, pada tanggal 14 September 1906.Pabean Sanurdiduduki dan dijadikan benteng pertahanan mereka untuk melakukan serangan ke arah Kesiman sebagai benteng terdepan Raja Badung. Pada Perang Puputan Badung diperkirakan korban yang gugur mencapai jiwa, termasuk para raja, kerabat istana serta para pahlawan dari ketiga puri ( Kesiman, Denpasar dan Pemecutan). Raja Badung beserta Laskarnya dengan gagah berani melakukan perang Puputan yang akhirnya gugur mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung.Pasukan Belanda dibawah pimpinan Rost Van Toningen akhirnya berhasil menduduki wilayah Badung.

4 LED. 3 PUSAT PEMERINTAHANKABUPATEN BADUNG DARIKOTA DENPASARKE WILAYAH KABUPATEN BADUNG DI SEMPIDI Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung dilatarbelakangi dengan proses pemekaran Kabupaten Badung menjadi 2 (dua) wilayah, yakni Kabupaten Badung dan Kodya Denpasar pada tahun Pemekaran tersebut secara faktual telah menyebabkan Daerah Administratif Kodya Denpasar saat itu terdapat 2 (dua) Pusat Pemerintahan, yaitu Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Badung dan Pemerintah Kota Madya Daerah Tk II Denpasar yang kini bernama Kota Denpasar. Pusat Pemerintahan Kabupaten Tingkat II Badung saat itu berlokasi di Niti Praja Lumintang, yang setelah pemisahan wilayah Denpasar dari Badung, lokasi tersebut masuk kedalam wilayah Kota Denpasar. Menyusul proses pemisahan wilayah tersebut, pada era Bupati I Gusti Bagus Alit Putra di tahun 1996, mulai mengupayakan pendirian pusat pemerintahan yang berada di dalam wilayah Kabupaten Badung. Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung pertama kali ditetapkan melalui keputusan Bupati Daerah Tingkat II Badung nomor 262 tahun 1996 tentang Pengaturan Peruntukan dan Penggunaan Tanah Lokasi Rencana Pusat Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, yang menetapkan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung terletak di jalan jurusan Lukluk Penarungan. Dalam proses penetapan lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang baru tersebut, terjadi tragedi pembumihangusan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung di Niti Praja Lumintang pada tanggal 21 Oktober 1999, gedung perkantoran dirusak, dibakar dan dijarah sampai habis. Pasca tragedi pembumihangusan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, kemudian untuk mengaktifkan kembali pelayanan publik, Bupati Badung menyewa sementara gedung Universitas Hindu Indonesia di Tembau, Desa Penatih Denpasar. Pelantikan Bupati terpilih periode tahun Anak Agung Ngurah Ratmadi,SH dan Wakil Bupati Drs. I Made Sumerta,Apt dilaksanakan di kantor sementara tersebut. Dinamika penetapan lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung dalam proses realisasi pembangunan pusat pemerintahan dilanjutkan kembali setelah kantor Bupati Badung pindah ke gedung Diklat di Sempidi. Kemudian DPRD Kabupaten Badung membentuk Pansus yang melakukan kajian terhadap Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung dari berbagai aspek kelayakan. Selanjutnya DPRD

5 Kabupaten Badung juga mengeluarkan surat Nomor 100/662/DPRD perihal rekomendasi penetapan lokasi pusat pemerintahan tanggal 19 Oktober 2001 yang menetapkan bahwa pusat pemerintahan Kabupaten Badung yang semula berlokasi di kawasan Lumintang (Kota Denpasar) dipindahkan menuju ke Kelurahan Sempidi, (sebelah Utara Balai Diklat Sempidi). Bupati Anak Agung Ngurah Ratmadi,SH mengeluarkan Keputusan Bupati Badung Nomor 1269 tahun 2002 tentang penetapan lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung tanggal 6 Nopember 2002, seluas 46,6673 ha. yang terletak di kawasan Desa Dalung dan Kelurahan Sempidi mencakup Subak Gaji, Subak Sempidi dan Subak Saih. Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, maka keputusan Bupati Badung Nomor 262 tahun 1996 tentang pengaturan Peruntukan dan Penggunaan Tanah lokasi rencana pusat pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dinyatakan tidak berlaku lagi. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung menindak lanjuti keputusan Bupati Badung tersebut dengan mengeluarkan surat Nomor /721/DPRD tanggal 18 Nopember 2002, perihal Rekomendasi Penetapan Lahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Pemerintah menjawab surat DPRD Kabupaten Badung tersebut dengan Nomor surat 120/11948/Bappeda, perihal Rekomendasi DPRD tanggal 24 Desember 2002 yang menginstruksikan kepada sejumlah instansi terkait untuk mengambil langkah-langkah guna mengamankan tanah di subak angguggan yang pernah direncanakan sebagai lokasi pusat pemerintahan Kabupaten Badung agar tetap berfungsi sebagai kawasan Budi daya lahan basah. Pada Era Pemerintahan Bupati Anak Agung Ngurah Ratmadi,SH mulai melaksanakan Pembelian lahan tanah secara bertahap dan tahun 2005 dilanjutkan olehpenjabat Bupati Badung I Wayan Subawa,SH,M.Hum. Selanjutnya pada saat kepemimpinan Bupati Anak Agung Gde Agung,SHpada tanggal 5 Agustus 2005 mulai dimantapkan realisasi pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung disamping melanjutkan proses pembelian lahan, juga membentuk Tim koordinasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung berdasarkan keputusan Bupati Badung Nomor 2211/01/HK/2006 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung pada tanggal 16 Oktober Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mengadopsi Nilai-nilai Kearifan Lokal mengenai hirarki tata ruang yaitu filosofi Tri Mandala, yang terdiri atas Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala (Hulu, Tengah, Teben). Atas dasar konsep Tri Mandala tersebut, maka zona yang termmasuk utama Mandala hanya dialokasikan untuk kegiatan Keagamaan, sehingga Bangunan di zona ini hanyalah Pura dan Bangunanbangunan pendukungnya (Wantilan), Gedung Kantor berada pada zona Madyya Mandala dan pengelolaan Limbah berada pada Nista Mandala, Disain Unit-unit Gedung mengadopsi Tri Angga, sehingga setiap Unit bangunan terdiri atas unsur Kepala Badan dan Kaki. Lahan sawah pada sisi kiri dan kanan pintu masuk tetap dipertahankan, demikian pula Irigasi Subak yang melintasi kawasan. Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung hanya terbangun 60 % sedangkan sisanya 40 % menjadi ruang terbuka hijau (Green Belt). Selainunit bangunan pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung juga memunculkan Nuansa Arsitektur Bali, merujuk pada PERDA Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur BangunanGedung. Seiring proses pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, maka awal tahun 2008 mulai proses penetapan wilayah Ibu Kota dan Nama Ibu Kota Kabupaten Badung. Langkah tersebut diawali

6 dengan penyerapan Aspirasi masyarakat, pelaksanaan Semiloka yang diprakarsai DPRD Badung, Proses pengusulan nama Ibu Kota di Sidang Istimewa DPRD Badung, dan ditetapkanlahnama Mangupura sebagai Ibu Kota Kabupaten Badung.Kini Badung telah memiliki Ibu Kota yakni Mangupura yang memiliki arti Kota yang menawan hati, Tempat mencari keindahan, kedamaian dan kebahagiaan yang mendatangkan kesejahteraan serta menumbuhkan rasa aman bagi masyarakatnya. Ibu kota Mangupura diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) H.Gamawan Fauzi, pada hari Jumat 12 Februari Selain meresmikan nama Mangupura, Mendagri juga menyerahkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 67 tahun 2009 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari wilayah Kota Denpasar ke Wilayah Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung kepada Bupati Anak Agung Gde Agung,SH yang disaksikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketua DPRD Badung Drs. I Made Sumer,Apt. Acara peresmian tersebut berlangsung di lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Mangupraja Mandala. Wilayah Ibu Kota Mangupura meliputi 9 (sembilan) Desa/Kelurahan yaitu : Desa Mengwi, Desa Gulingan, Desa Mengwi Tani, Desa Kekeran, Kelurahan Kapal, Kelurahan Abianbase, Kelurahan Lukluk,Kelurahan Sading dan Kelurahan Sempidi. Sejarah telah terukir untuk Pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Badung.Lambang Kabupaten Badung juga mengalami perubahan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun Lambang Kabupaten Badung yang baru berbentuk segi 5 (lima) sama sisi dengan warna dasar biru laut dan garis pinggir hitam dengan motto Cura Dharma Raksaka yang berarti berani membela kebenaran.

7 LED. 4 BIOGRAFIKEBIJAKAN DAN PRESTASI KEPALA DAERAH KABUPATEN BADUNG 1. Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badungdipilih dalam Sidang Istimewa DPRDKabupaten Badungdalam masa kepemimpinan 2 periode sebagai berikut : 1.1. Biodata : I Gusti Bagus Alit Putra, SH. S.Sos. M.Si lahir di Tabanan, Bali pada tanggal 14 Agustus Dilantik dan diambil sumpah olehgubernur Balipada 1990 sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor tanggal 15 Mei Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada 1990 sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor tanggal 25 April Kebijakan dalam Pemerintahan ; - Menetapkan Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 262 tahun 1996 tentang Pengaturan Peruntukan dan Penggunaan tanah lokasi rencana Pusat Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung,terletak di jalan jurusan Lukluk Penarungan, Badung setelah pemekaran Kabupaten Tingkat II Badung dan Daerah Kota Administratif (Kodya Denpasar) dan sebelum terjadi tragedi pembakaran Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung di Niti Praja Lumintang. - Untuk mengaktifkan kembali Pelayanan Publik dari tragedi kerusuhan masa maka Bupati menyewa gedung Universitas Hindu Indonesia (UNHI) di Tembau Penatih Denpasar.

8 1.3. Prestasi Nasional dan Internasional : - Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 1998 dari Kementerian 2. Bupati dan Wakil Bupati Badungterpilih dalam Pemilukadamasa kepemimpinan 1 periode sebagai berikut : 2.1. Biodata : A.A. Ngurah Oka Ratmadi,SH(Bupati) lahir di Denpasar pada tanggal 2 Nopember Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tgl 9 Maret tahun 2000, sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor tanggal 7 Maret Drs. I Made Sumer,Apt(Wakil ) Lahir di.kutatahun Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tgl 9 Maret tahun 2000, sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor tanggal 7 Maret Kebijakan dalam Pemerintahan ; - Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 2 tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah - Membuat Peraturan daerah kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2000 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan tata Kerja Gudang Farmasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Badung - Membuat Peraturan daerah Kabupaten Badung Nomor 2 tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja dan Sekretariat Dewan Perwakilan daerah Kabupaten Badung. - Memindahkan kembali Sekretariat Daerah Kabupaten Badung pada tahun 2001 yang semula berkantor di Gedung Universitas Hindu Indonesia di Tembau ke Balai Diklat Sempidi Badung. - Membuat Peraturan daerah Kabupaten Badung Nomor 6 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Kelurahan Kabupaten Badung - Mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Badung Nomor 1269 tahun 2002tanggal 6 Nopember 2002 tentang penetapan lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung seluas 46,6673 ha. di kawasan Desa Dalung dan Kelurahan Sempidi, mencakup Subak Gaji, Subak Sempidi dan Subak Saih, serta membatalkan Surat Keputusan Bupati Tingkat II Badung Nomor 262 tahun 1996.

9 - Membuat Peraturan Daerah kabupaten Badung Nomor 3 tahun 2003 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan tata Kerja Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Badung - Membuat Peraturan Daerah kabupaten Badung Nomor 1131 tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Keluarga Berencana dan Sejahtera Kabupaten Badung - Pada Era kepemimpinan beliau dan atas persetujuan DPRD Badung telah melaksanakan Pembelian Tanah untuk Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung secara bertahap. - Rencana melaksanakan pembelian tanah tahap berikutnya namun karena pada waktu itu terjadi juga tragedi kemanusiaan, yaitu Bom Bali satu di Legian- Kuta, sehingga semua kegiatan dipending karena keadaan ekonomi maupunsituasi dan kondisi belum memungkinkan atau tidak stabil Prestasi Nasional dan Internasional : - Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2000 dari Kementerian - Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2001 dari Kementerian - Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2002 dari Kementerian - Membangun Monumen Bom Bali I ( Grand Zero ) untuk memperingati tragedi kemanusiaan terjadi pada bulan Oktober tahun 2002 di Legian. - Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2003 dari Kementerian - Menerima Piagam Green Paradise Kategori A (high distinition) tahun Menerima Piagam Medali Tri Hita Kirana Tourism Award Kategori Gol Medal tahun Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award kategori Branze Medal tahun Penjabat Bupati Badungdalam masa kepemimpinan tahun 2005 sebagai berikut : 3.1. Biodata : I Wayan Subawa, SH.M.Hum lahir di Denpasar pada tanggal21 Desember Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tahun 2005 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor Tahun 2005

10 3.2. Kebijakan dalam Pemerintahan ; - Melaksanakan amanah sesuai ketentuan dalam pembelian kembali tanah untuk Pembanguan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung secara bertahap Prestasi Nasional dan Internasional : Bupatidan WakilBupati Badungterpilihdalam Pemilukada masa kepemimpinan 2 periode sebagai berikut : 4.1. Biodata : Anak Agung Gde Agung,SH ( Bupati ) lahir di Badung pada tanggal 25 Mei Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5 Agustus 2005 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor Tahun 2005 tanggal 19 Juli Dilantik dan diambil Sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5 Agustus 2010 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor Tahun 2010 tanggal 24 Juni Drs. I Ketut Sudikerta (Wakil I.) periode Lahir di Pecatu pada tanggal 29 Agustus Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5 Agustus 2005 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor Tahun 2005 tanggal 19 Juli Dilantik dan diambil Sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5 Agustus 2010 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor Tahun 2010 tanggal 24 Juni I Made Sudiana,SH.M.Si (Wakil II.) periode Lahir di Badung pada tanggal 31 Desember 1962 dilantik dan diambil Sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5 Agustus 2010 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri RI Nomor Tahun 2014 tanggal 13- Agustus Tahun Kebijakan dalam Pemerintahan ; - Melakukan penataanpembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung secara bertahap,sesuai konsep Tri Hita Karana dengan Filosofi Tri Mandala. - Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 7 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Badung.

11 - Membuat Keputusan Bupati Badung Nomor 330/01/HK/2010 tentang Pembentukan Tim Penilai Hasil Pekerjaan Kegiatan Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. - Membuat Keputusan Bupati Badung Nomor 301/01/HK/2010 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. - Membuat Keputusan Bupati Badung Nomor 303/01/HK/2010 tentang Pembentukan Tim Pembina Jasa Konstruksi Kabupaten Badung. - Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 15 Tahun 2010 tentang Lambang Daerah Kabupaten Badung. - Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penaggulangan Bencana Daerah. - Membuat Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. - Membuat Keputusan Bupati Badung Nomor 39 Tahun 2015 tentang Penamaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Badung Mangusada. - Melaksanakan Pemekaran Wilayah Desa dan Kelurahan sebagai berikut : 1. Desa Unggasan Pemekarannya ke Desa Kutuh 2. Desa Canggu Pemekarannya ke Desa Tibu Beneng 3. Desa Canggu (Kuta Utara) Pemekarannya ke Desa Tumbak Bayuh (Mengwi) 4. Desa Sangeh Pemekarannya ke Desa Selat 5. Desa Mambal Pemekarannya ke Desa Mekar Bhuana 6. Desa Petang Pemekarannya ke Desa Pangsan 7. Kelurahan Benoa Pemekarannya ke Kelurahan Tanjung Benoa 8. Kelurahan Tuban Pemekarannya ke Kelurahan Kedonganan 4.3. Prestasi Nasional dan Internasional : - Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2005 dari Kementerian - Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2006 dari Kementerian - Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award kategori Silver Medal tahun Menerima Piagam Penghargaan dari Gubernur bali Kategori Penyelamat lingkungan tahun Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2007 dari Kementerian - MenerimaPiagam dan medali tri hita karana tourism Award kategori silver Medal Piagam penghargaan Gubernur Bali terbaik II dalam evaluasi pengembangan Desa sadar lingkungan hidup (Dsl) Tahun 2006/2007

12 - Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award kategori Silver Medal tahun Juara II kelompok Sadar Wisata Tingkat I Bali tahun Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2008 dari Kementerian - Menerima Piagam dan Tanda Penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional RI. Tahun Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2009 dari Kementerian - Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award kategori Gold Medal tahun Menerima Penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Atas Peran Aktifnya Dalam Pembinaan dan Pembangunan Perikanan Budidaya, tahun Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award kategori Gold Medal tahun Menerima Trophy Wahana Tata Nugraha tahun 2010 dari Kementerian - Menerima Piagam dan Medali dan Hadiah Uang dari Menteri Kebudayaan dan Parawisata sebagai juara II Tingkat Nasional Cipta Pesona Wisata (Cipta Award) tahun Menerima Piagam dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award Gol Medal tahun Menerima dan Medali Tri Hita Kirana toursm Award kategori Emerald Medal tahun Apec Summit Meeting di Nusa Dua tahun 2011; - Menerima Penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI sebagai Juara II Bidang Pesisir Kategori Pemerintah Daerah, Tahun Menerima Piagam dan Medali dari Bali Travel News Tri Hita Kirana Nugraha tahun Pembuatan Patung Dewi Saraswati di Washintong DC. Amerika Serikat; - Membuat Peraturan bersama tentang pengoprasian jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai; - KTT Apec Agustus 2015 dan 5. Penjabat Bupati Badungsejak tanggal 5 Agustus 2015dalam masa kepemimpinan sebagai berikut : 5.1. Biodata : Ir. Nyoman Harry Yudha Saka,MM lahir di Buleleng, Bali pada tanggal 9 Desember Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal 5 Agustus 2015 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor tahun 2015.

13 5.2. Kebijakan dalam Pemerintahan ; Prestasi Nasional dan Internasional : Bupati dan Wakil Bupati Badung terpilih dalam Pemilukadamasa Kepemimpinan Periode sebagai berikut : 6.1. Biodata : I Nyoman Giri Prasta, S.Sos (Bupati) lahir di Badung, Bali pada tanggal 19 Maret Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal17 Pebruari 2016 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor Tahun Drs. I Ketut Suiasa, SH (Wakil) lahir di Pecatu, Bali pada tanggal 31 Desember Dilantik dan diambil sumpah oleh Gubernur Bali pada tanggal17 Pebruari 2016 sesuai Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor Tahun Kebijakan dalam Pemerintahan ; Prestasi Nasional dan Internasional :

14 LED. 5 POTENSI ALAM DI WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN BADUNG Sebagai sentra pariwisata utama di Provinsi Bali Badungterus mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi dan potensi wilayah Kabupaten Badung dibagi menjadi tiga wilayah pembangunan yaitu : 1. Badung Utara Meliputi Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal dengan pusat pengembangan di Blahkiuh dengan dominasi aktivitas perkebunan dan tanaman pangan, wisata alam, peternakan, kerajinan dan konservasi.badung utara terdiri dari 2 bagian kecamatan yaitu Kecamatan Petang dan Kecamatan Abiansemal Kecamatan Petang Luasnya adalah 115,00 Km2, Pada tahun 2013, penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Petang terdiri dari 7 Desa yaitu Desa Belok Sidan, Desa Pelaga, Desa Sulangai, Desa Petang, Desa Pangsan, Desa Getasan dan Desa Carangsari. - Kecamatan Abiansemal Luasnya adalah 69,01 Km2. Pada tahun 2013, penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Abiansemal terdiri dari 18 Desa yaitu Desa Sangeh, Desa Selat, Desa Taman, Desa Bongkasa, Desa Bongkasa Pertiwi, Desa Punggul, Desa Blahkiuh, Desa

15 Ayunan, Desa Abiansemal, Desa Dauh Yeh Cani, Desa Mambal, Desa Mekar Bhuana, Desa Sibang Kaja, Desa Sibang Gede, Desa Sedang, Desa Angantaka, Desa Jagapati, dan Desa Darmasaba. 2. Badung Tengah Meliputi Kecamatan Mengwi dengan pusat pengembangannya di Mengwi dengan dominasi aktivitas pertanian, pariwisata budaya, peternakan dan kerajinan. - Kecamatan Mengwi Luasnya adalah 82,00Km2.Pada Tahun 2013 penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Mengwi terdiri dari 5 Kelurahan yaitu, KelurahanKapal, Kelurahan Lukluk, Kelurahan Sempidi, Kelurahan Sading, Kelurahan Abianbase, dan 15 Desa yaitu DesaKuwum, Desa Sembung, Desa Werdi Bhuana, Desa Mengwi, Desa Gulingan, Desa Penarungan, Desa Sobangan, Desa Baha, Desa Mengwitani, Desa Kekeran, Desa Buduk, Desa Tumbak Bayuh, Desa Munggu, Desa Cemagi, dan Desa Pererenan. 3. Badung Selatan Meliputi Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara dengan pusat pengembangannya di Kuta dengan dominasi aktivitas pariwisata, perikanan, industri kecil, perdagangan dan jasa serta pusat pendidikan. - Kecamatan Kuta Utara Luasnya adalah 33,86 Km2. Pada tahun 2013 penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Kuta Utara terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Kerobokan, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kelurahan Kerobokan Kelod, dan 3 Desa yaitu Desa Dalung, Desa Canggu, dan Desa Tibubeneng. - Kecamatan Kuta Luasnya adalah 17,52 Km2. Pada tahun 2013penduduknya berjumlah jiwa. Kecamatan Kuta terdiri dari 5 Kelurahan yaitu Kelurahan Kedonganan, Kelurahan Tuban, Kelurahan Kuta, Kelurahan Legian, dan Kelurahan Seminyak. - Kecamatan Kuta Selatan Luasnya adalah 101,13 Km2. Pada tahun 2013 penduduknya berjumlah Jiwa. Kecamatan Kuta Selatan terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung Benoa, Kelurahan Benoa, Kelurahan Jimbaran, dan 3 Desa yaitu Desa Pecatu, Desa Ungasan, dan Desa Kutuh.

16 LED. 6 TRADISI DAN SENI BUDAYA Kabupaten Badung memiliki 122 Desa Adat, yang memiliki seni Budaya dan Tradisi masing-masing. TRADISI MAKOTEKAN DI DESA ADAT MUNGGU Tradisi Mekotekan atau sering disebut mekotek sebuah tradisi adat yang dilaksanakan oleh Umat Hindhu di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang masih tetap lestari sampai sekarang yang dirayakan khusus di hari raya Kuningan.Prosesi Grebeg Mekotekan ini di ikuti oleh 15 Banjar setempat di Desa Munggu. Tradisi Mekotekan adalah ritual yang memakai sarana Kayu biasanya yang paling banyak dipakai dari jenis Pulet yang dimainkan secara bersama sama untuk merayakan kemenangan Dharma ( Kebaikan ) melawan Adharma ( kejahatan ). Ritual Mekotekan biasanya dilaksanakan di halaman Pura Desa oleh remaja Desa atau Bapak bapak. Masyarakat yang didominasi oleh Priya tua dan Muda mengenakan Pakaian adat ringan semua membawa sebilah kayu. Mendekati arial pura Desa mereka saling menyatukan tongkat yang mereka genggam dengan cara memukul mukul tongkatnya hingga menyerupai bangunan segitiga yang menjulang kelangit. Penyatuan ini menimbulkan suara yang sangat gaduh yang membuat para peserta semakin bersemangat.kemudian sambil berame rame tongkat yang sudah menyatu itupun mereka bawa berputar putar hingga akhirnya kembali berpisah.tak jarang saat tongkat berpencar, beberapa warga terkena tongkat tersebut, tapi tidak lantas membuat mereka kesal ataupun marah, malahan mereka bangkit kembali dengan perasaan dan senyum puas.

17 TERADISI PERANG API ATAU MESIAT GENI DESA TUBAN KECAMATAN KUTA Tradisi perang api tiap tahunnya akan digelar pada Purnama kapat sasih kapat ( Purnama ke empat di bulan ke empat, Red ) Kalender adat Bali. Jika dihitung menggunakan kalender Masehi, biasanya akan jatuh pada bulan September atau Oktober. Ritual ini dilakukan di Pura Dalem Kuta. Tradisi Mesiat Geni yang digelar setiap tahun ini dilakukan dengan tujuan untuk melestarikan tradisi sekaligus memohon keselamatan dan menolak bala. Sebelum Tradisi Perang Api itu mulai para Pemuda Desa Adat Tuban melakukan persembahyangan di Pura yang terletak berdampingan dengan bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu Pura Dalem. Seusai melakukan Persembahyangan, sejumlah seniman anak anak menampilkan tarian sakral yang secara rutin di tampilkan sebelum pelaksanaan tampil perang Api. Kemudian para Pemuda mulai berganti pakaian untuk melakukan Tradisi Mesiat Geni. Sebelum para Pemuda melakukan perang Api, para Pemuda mendapat Anugrah Air Suci ( tirta ) untuk memohon keselamatan sehingga Tradisi itu berjalan dengan lancar. Para Pemuda tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang saling berhadapan membawa serabut kelapa yang sudah dibakar yang saling beradu dengan kedua kelompok itu. Tradisi tersebut dilakukan sekitar dua jam sehingga serabut kelapa itu habis terbakar. Sementara itu, Tradisi ini menjadi pusat perhatian para pengunjung dikawasan Kuta. SEKAR JEPUN SEBAGAI MASKOT KABUPATEN BADUNG Sekar Jepun merupakan salah satu jenis bunga yang juga digunakan sebagai sarana persembahyangan sebagai umat Hindu, selain itu memiliki aroma yang harum, sekar jepun juga memiliki warna yang beragam, mulai dari putih, merah, ungu dan kuning. Sehingga tak jarang para wisatawan menyelipkan di telinga mereka, Pertumbuhan ini tidak mengenal musim, dan akan terus mekar sepanjang waktu.pohon bunga jepun ini dapat kita lihat di berbagai tempat salah satu di tempat tempat suci. Pohon bunga jepun ini sangat mudah kita temui di sepanjang jalan, saat pohon ini berbungaakan tampak keindahan dan keasriannya, sehingga tak salah bahwa Sekar Jepun ini dijadikan maskot di Kabupaten Badung.Karena antara bunga dan sari menyatu yang menandakan bersatunya pemimpin dengan rakyat. Dari sinilah diciptakan Tarian untuk melengkapi keberadaan Sekar Jepun sebagai maskot Kabupaten Badung yaitu Tari Sekar Jepun.Tari Sekar Jepun merupakan Ikon dari Kabupaten Badung yang digagas olehnyonya Ratna Gde Agung sedangkan penciptanya Ida Ayu Wimba Puspawati, Sst, M.Sn, gambelannya diciptakan oleh I Wayan Widia,S.Skar. Tari Sekar Jepun ini menceritakan tentang keindahan Bunga Jepun dengan berbagai corak warna serta bentuknya.

SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG

SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG SEPINTAS TENTANG SEJARAH KERAJAAN BADUNG Menjelang abad ke 19, Pulau Bali terdiri atas delapan kerajaan ( asta Negara), yaitu : Klungkung, Karangasem, Beliling ( sekarang Buleleng ), Bangli, Gianyar, Badung,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 007 KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG 0 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 008 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 007 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 0 TAHUN 009 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN TAHUN ANGGARAN 008 KEPADA DESA / KELURAHAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG ` BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa guna mendukung pelaksanaan pemerintahan,

Lebih terperinci

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 19 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG BAGI HASIL DANA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN UNTUK KONDISI TERTENTU OBJEK PAJAKPADA TANAH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR TAHUN 00 TENTANG PELAKSANAAN REHAB GEDUNG SD DENGAN POLA SWAKELOLA MELALUI DANA DAK DAN DANA PENDAMPING APBD DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 00 BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG LOKASI PENGELOLAAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU ( PPWT ) KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Program Jangka

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan, Audit Kinerja, dan Akuntabilitas.

ABSTRAK. Kata Kunci: Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan, Audit Kinerja, dan Akuntabilitas. Judul : Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan dan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Badung Nama : I Nyoman Judarmita NIM : 1306305145 ABSTRAK Akuntabilitas

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 45 TAHUN 006 TENTANG PENGGUNAAN DANA PADA POS TAK TERSANGKA DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 006 BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

DATA CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN BADUNG PERIODE

DATA CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN BADUNG PERIODE DATA CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN BADUNG PERIODE 2014-2019 No. Nama Tempat dan tanggal Lahir Jabatan Fraksi Alamat Tinggal / Nomor Telepon Kantor Keterangan 1 I Nyoman Giri Prasta, S.Sos Badung

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, ` PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 67 TAHUN 2005 TENTANG KETENTUAN TARIF ANGKUTAN PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan adanya kebijaksanaan Pemerintah menaikan/menyesuaikan

Lebih terperinci

2 Peningkatan jalan lingkungan permukiman pavingisasi Jalan Bangbang Kembar di Desa Pecatu Rp ,00

2 Peningkatan jalan lingkungan permukiman pavingisasi Jalan Bangbang Kembar di Desa Pecatu Rp ,00 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 41 TAHUN 2008 TANGGAL : 23 OKTOBER 2008 TENTANG : PENETAPAN TAMBAHAN PEMANFAATAN / PENGGUNAAN DANA BANTUAN YANG BERSUMBER DARI PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 007 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA / KELURAHAN, DESA ADAT, DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 007

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHAN IBU KOTA KABUPATEN BADUNG DARI WILAYAH KOTA DENPASAR KE WILAYAH KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PEMINDAHAN IBU KOTA KABUPATEN BADUNG DARI WILAYAH KOTA DENPASAR KE WILAYAH KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG LARANGAN MENDIRIKAN BANGUN-BANGUNAN PADA DAERAH JALUR HIJAU DI KABUPATEN TINGKAT II BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG MANGUPURA, 2014 DAFTAR ISI PENGANTAR Daftar Isi...... i BAB I Pendahuluan.... 1 A. Latar Belakang........

Lebih terperinci

Review PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Review PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Review PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

PROFIL PARIWISATA. Tabel Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Badung. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan.

PROFIL PARIWISATA. Tabel Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Badung. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. PROFIL PARIWISATA A. Pariwisata Sektor pariwisata di Kabupaten Badung merupakan sektor yang paling diunggulkan, dan berkontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Badung tiap tahunnya. Ini disebabkan oleh

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN ANGGARAN2013 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi Kata Pengantar i ii BAB I Pendahuluan 1 1.1

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG 1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DINAS, KELURAHAN, DESA ADAT DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG. b. bahwa dipandang perlu menetapkan hal tersebut huruf a diatas dengan Peraturan Bupati Badung.

BUPATI BADUNG. b. bahwa dipandang perlu menetapkan hal tersebut huruf a diatas dengan Peraturan Bupati Badung. BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTNG PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA, KELURAHAN DAN DESA ADAT DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG, 0 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 59 TAHUN 2006 TENTANG TAMBAHAN PENYISIHAN DANA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DINAS, KELURAHAN, DESA ADAT DAN SUBAK DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola Pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENATAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL DI KABUPATEN BADUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa nilai sosial

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA ( POKJA ) PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PERHITUNGAN NILAI SEWA REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.121, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERBAGITA. Kawasan Perkotaan. Tata Ruang. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

PROFILE SEKRETARIAT DEWAN PROVINSI BALI

PROFILE SEKRETARIAT DEWAN PROVINSI BALI PROFILE SEKRETARIAT DEWAN PROVINSI BALI SEKRETARIAT DPRD PROVINSI BALI Sekretariat DPRD merupakan unsur pendukung terhadap kegiatan DPRD yang secara teknis operasional langsung berada di bawah dan bertanggung

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa sektor pariwisata merupakan penggerak perekonomian

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PANTAI KEDONGANAN SEBAGAI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Badung dan merupakan wilayah (palemahan) Desa Adat Kedonganan.

BAB IV GAMBARAN UMUM PANTAI KEDONGANAN SEBAGAI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Badung dan merupakan wilayah (palemahan) Desa Adat Kedonganan. BAB IV GAMBARAN UMUM PANTAI KEDONGANAN SEBAGAI LOKASI PENELITIAN 4.1 Aspek Geografis dan Kondisi Fisik Pantai Kedonganan terletak di Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung dan merupakan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENETAPAN JALUR DAN SYARAT KETINGGIAN PENERBANGAN UNTUK KEGIATAN WISATA UDARA ATAU OLAH RAGA DIRGANTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Dokumen ini bermanfaat serta dapat dijadikan bahan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Badung.

KATA PENGANTAR. Semoga Dokumen ini bermanfaat serta dapat dijadikan bahan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Badung. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha-Nya Dokumen Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

Rencana Umum Pengadaan

Rencana Umum Pengadaan Rencana mum Pengadaan (Melalui Penyedia) K/L/D/I : Satuan Kerja : DINAS PENDIDIKAN PEMDA & OLAH RAGA Tahun Anggaran : 2015 1. Padmasari,Tugu Karang,Tembok Penyengker, Candi Bentar No, 2 Kerobokan 2. Pelinggih

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 142 TAHUN 2017 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN KOTA DENPASAR PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) KAWASAN PARIWISATA CANDIDASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode perancangan. 1.1 Latar belakang Pariwisata di Bali, khususnya Kabupaten Badung sudah sangat berkembang.

Lebih terperinci

REVIU RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BADUNG T A H U N KATA PENGANTAR

REVIU RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BADUNG T A H U N KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kerta Wara Nugraha-Nya reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan Kabupaten Badung

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah PDAM Tirta Mangutama Berdasarkan profil perusahaan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung, keberadaan sistem penyediaan air minum di Kabupaten Badung telah ada sejak jaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya, pendidikan serta hubungan-hubungan yang lain dalam usaha ikut

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya, pendidikan serta hubungan-hubungan yang lain dalam usaha ikut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini memiliki peranan yang sangat penting tidak hanya dalam hubungan perekonomian nasional dan internasional, tetapi juga dalam bidang sosial budaya,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PENGGUNAAN DANA PADA POS TAK TERSANGKA DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2006 BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN

DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN MODEL BE 1 DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 KABUPATEN : BADUNG PROVINSI : BALI DAERAH PEMILIHAN : BADUNG 1 (KUTA) NOMOR 14 PARTAI

Lebih terperinci

Kabupaten Badung Membangun Wilayah Dengan Prinsip Trihita Karana

Kabupaten Badung Membangun Wilayah Dengan Prinsip Trihita Karana Kabupaten Badung Membangun Wilayah Dengan Prinsip Trihita Karana KABUPATEN BADUNG adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Ibu kotanya berada di Mengwi, dahulu berada di Denpasar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pulau Bali sebagai destinasi wisata sudah terkenal baik pada tingkat nasional maupun internasional. Hal ini disebabkan oleh potensi yang dimiliki Bali, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan tidak dapat ditakar hanya dengan kemampuan memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan tidak dapat ditakar hanya dengan kemampuan memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena kemiskinan atau sering disebut sebagai lingkaran setan kemiskinan, dapat diibaratkan seperti benang kusut yang sangat susah dibenahi. Kemiskinan tidak

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG JARINGAN UTILITAS TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PDAM TIRTA MANGUTAMA KABUPATEN BADUNG. 2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Konsumen

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PDAM TIRTA MANGUTAMA KABUPATEN BADUNG. 2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Konsumen BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PDAM TIRTA MANGUTAMA KABUPATEN BADUNG 2.1 Tinjauan Umum tentang Perlindungan Konsumen 2.1.1 Pengertian Konsumen, Perlindungan Konsumen, dan Pelaku Usaha a.

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BADUNG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BADUNG KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BADUNG ALAMAT: JL. KEBO IWA NO. 39 DENPASAR Telp: (0361) 430908 Fax: (0361) 430907 LAMPIRAN BERITA ACARA KPU KABUPATEN BADUNG NOMOR : 460/PP.05.3-BA/5103/KPU-Kab/XI/2017

Lebih terperinci

2.Pameran dan Lomba KUBE Jumlah KUBE yang mengikuti KUBE 1 KUBE 1 KUBE 1 KUBE APBD Disosnaker

2.Pameran dan Lomba KUBE Jumlah KUBE yang mengikuti KUBE 1 KUBE 1 KUBE 1 KUBE APBD Disosnaker LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 28 TAHUN 2014 TANGGAL : 26 MARET 2014 TENTANG : MATRIK RENCANA AKSI DAERAH PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS KABUPATEN BADUNG TAHUN 2011-2015

Lebih terperinci

LKjIP KABUPATEN BADUNG T A H U N

LKjIP KABUPATEN BADUNG T A H U N LKjIP KABUPATEN BADUNG T A H U N 2 0 1 5 KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Puji syukur angayu bagia kami haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas bimbingan dan tuntunannya,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR

BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR BAB III GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK ROCK DI DENPASAR Perencanaan dan perancangan bangunan gedung pertunjukan musik rock sangat dipengaruhi dengan lokasi bangunan tersebut berada. Bangunan penunjang rekreasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SABU RAIJUA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1992 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa berhubung

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era Otonomi Daerah, Bangsa Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari era globalisasi, dimana pelaksanaan pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS WILAYAH DESA KEKERAN KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagian besar kota di Negara Indonesia tumbuh dan berkembang pada kawasan pesisir. Setiap fenomena kekotaan yang berkembang pada kawasan ini memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER KETUA, WAKIL KETUA DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG DENGAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN

Lebih terperinci

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang mempunyai keanekaragaman jenis budaya, adat istiadat dan seni, dilengkapi dengan pesona wisata alamnya yang sangat

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian

Lebih terperinci

REVISI PENETAPAN KINERJA

REVISI PENETAPAN KINERJA SKPD : DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN BADUNG TAHUN : 2014 Terwujudnya kualitas sarana dan prasarana pengairan yang berkondisi baik. Sasaran Strategis Prosentase Jalan Kabupaten dalam Kondisi

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR : 901/04 - B/HK/2016 TENTANG HASIL EVALUASI LOMBA KEBERSIHAN KANTOR-KANTOR

GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR : 901/04 - B/HK/2016 TENTANG HASIL EVALUASI LOMBA KEBERSIHAN KANTOR-KANTOR GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR : 901/04 - B/HK/2016 TENTANG HASIL EVALUASI LOMBA KEBERSIHAN KANTOR-KANTOR TINGKAT PROVINSI BALI BULAN PEBRUARI Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan yang bersih,

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2013-2033 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MODEL BE 1 NOMOR 2 NOMOR 1 PARTAI NASIONAL DEMOKRAT PARTAI KEBANGKITAN BANGSA JENIS JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) NOMOR

MODEL BE 1 NOMOR 2 NOMOR 1 PARTAI NASIONAL DEMOKRAT PARTAI KEBANGKITAN BANGSA JENIS JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) NOMOR MODEL BE 1 DAFTAR CALON TETAP ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 KABUPATEN : BADUNG PROVINSI : BALI DAERAH PEMILIHAN : BADUNG 1 (KUTA) NOMOR 1 NOMOR

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara

BAB V HASIL PENELITIAN. Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian Secara geografis Kabupaten Badung terletak antara 8 14 20 8 50 48 Lintang Selatan dan 115 05 00 115 26 16 Bujur Timur dengan luas wilayah 418,52

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG 1 BUPATI BADUNG NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PADA RUAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa arus lalu lintas pada ruas

Lebih terperinci

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

DOKUMEN PENETAPAN KINERJA KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PENETAPAN KINERJA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

REKAPITULASI KEGIATAN PADA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2015

REKAPITULASI KEGIATAN PADA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2015 REKAPITULASI KEGIATAN PADA DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2015 NO URAIAN/NAMA KEGIATAN PAGU ANGGARAN/HPS (RP) NAMA PPK & PPTK TARGET PER TRI WULAN (%) I II III

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BADUNG

DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BADUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BADUNG LAKIP Mengakomodasi : RPJMD : Optimalisasi dan Pelestarian Sumber daya untuk kehidupan masa kini dan akan datang Renstra Distanbunhut Indikator

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 15 TAHUN : 1982 SERI : D NOMOR : 15 SALINAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 15 TAHUN : 1982 SERI : D NOMOR : 15 SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 15 TAHUN : 1982 SERI : D NOMOR : 15 SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK. II BADUNG NOMOR : 8 TAHUN 1982 TENTANG PEMBENTUKAN DUSUN (BANJAR)

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I BALI NOMOR 3 TAHUN 1991 T E N T A N G PARIWISATA BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I BALI, Menimbang : a. bahwa kepariwisataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang luas, besar, dan memiliki keanekaragaman akan tradisi dan budayanya. Budaya memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan manusia, di mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern ini pariwisata telah berubah menjadi sebuah industri yang menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO (United Nations World

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DENPASAR MASA BAKTI JUMLAH ANGGOTA: 45 ORANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DENPASAR MASA BAKTI JUMLAH ANGGOTA: 45 ORANG MASA BAKTI 2009-2014 JUMLAH ANGGOTA: 45 ORANG I Wayan Darsa,S.Sos Ketua DPRD A.A.Ngr.Gd.Widiada A.A.Ngr.A.Wira Bima Wikrama,ST,M.Si I Komang Swastika Denpasar, 12 Juni 1967 Denpasar, 29 Juni 1959 Denpasar,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2001 T E N T A N G BENTUK DAN TATA CARA PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI GIANYAR PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GIANYAR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang lainnya, yaitu agama, teknologi, mata pencaharian, dan kesenian. Di Indonesia ada tiga macam bahasa

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENERIMAAN TAMU KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa Bali sebagai daerah

Lebih terperinci

PERGESERAN ANTAR JENIS BELANJA DAN PENDAPATAN PADA APBD TAHUN 2016 PENJELASAN REKENING. SEBELUM (Rp) % PERGESERAN PERGESERAN

PERGESERAN ANTAR JENIS BELANJA DAN PENDAPATAN PADA APBD TAHUN 2016 PENJELASAN REKENING. SEBELUM (Rp) % PERGESERAN PERGESERAN 1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR : 28 TAHUN 2016 TANGGAL : 22 MARET 2016 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Studi Home Range Penggunaan Taman Kota Studi Kasus Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Bali

Studi Home Range Penggunaan Taman Kota Studi Kasus Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Bali Studi Home Range Penggunaan Taman Kota Studi Kasus Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Bali NI PUTU ARI CANDRA MANI GEDE MENAKA ADNYANA NANIEK KOHDRATA *) PS Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN kepulauan yang berlokasi disepanjang khatulistiwa di Asia Tenggara yang

BAB I PENDAHULUAN kepulauan yang berlokasi disepanjang khatulistiwa di Asia Tenggara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.508 kepulauan yang berlokasi disepanjang khatulistiwa di Asia Tenggara yang tentunya memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci