Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI Irman Firmansyah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI Irman Firmansyah"

Transkripsi

1 ISSN Mei 2014 JURNAL AKUNTANSI Vol.6 No. 1 Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI Irman Firmansyah Analisis Pengaruh Kebijakan Kenaikan Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Saham-Saham Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Christy Winka Vionita & Ida Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Salah Satu Universitas di Bandung Florentina Andre & Lauw Tjun Tjun Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern Studi pada Emiten Industri Perbankan yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Indonesia Seh Wahyu Lestari & Yane Devi Anna Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Perusahaan Tahu Ma'rup di Cibogo Bandung Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun Jurnal Akuntansi Vol. 6 No. 1 Hlm: Bandung, Mei 2014 ISSN

2 ISSN Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 Pelindung Rektor Universitas Kristen Maranatha Penasehat Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Pimpinan Redaksi Hanny Ketua Dewan Penyunting Lauw Tjun Tjun Penyunting Ahli Mathius Tandiontong Trimanto Setyo Wardoyo Ita Salsalina Lingga Elyzabet Indrawati Marpaung Robertha Titik Dyah Ratna Christine Dwi K. Susilawati Penyunting Pelaksana Meythi Lidya Agustina Rapina Meyliana Santy Setiawan Yenny Carolina Yunita Christy Nunik Lestari Dewi Editor / Perapih Sinta Setiana Tata Usaha Erny Yuswandini Penerbit: Maranatha University Press Sekretariat Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. No. 65 Bandung Telepon (022) ext: 502, (022) ; Fax. (022) Jurnal Akuntansi diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun pada Bulan Mei dan November

3 ISSN JUR AL AKU TANSI Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 DAFTAR ISI Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI Irman Firmansyah Analisis Pengaruh Kebijakan Kenaikan Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Saham-Saham Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Christy Winka Vionita & Ida Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Salah Satu Universitas di Bandung Florentina Andre & Lauw Tjun Tjun Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern Studi pada Emiten Industri Perbankan yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Indonesia Seh Wahyu Lestari & Yane Devi Anna Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Perusahaan Tahu Ma'rup di Cibogo Bandung Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun

4 Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Perusahaan Tahu Ma rup di Cibogo Bandung Stevanny Kesuma Lauw Tjun Tjun Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi-Univ.Kristen Maranatha (Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung) Abstract With the intense competition in the industrial sector, companies are required to manage and develop the company by optimally in deciding to accept or reject a special order. In this research, entitled: "Differential Cost Analysis in Decision Making Accept or Reject Special Orders". The purpose of this study was to determine whether the differential cost analysis in the decision to accept or reject a special order is useful for the company. In preparing this paper the author uses descriptive method of analysis with a case study approach. From the research that has been done, the authors conclude that the decision taken was right in accepting the special order of 5,000 pieces out large size and the company makes a profit of Rp10,076, Keywords: Cost Differential, Decision Making, and Special Orders. Pendahuluan Manajemen mempunyai peran yang amat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan, yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dengan pengoptimalan sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan. Berhasil atau tidaknya pencapaian perusahaan, bergantung pada manajemen perusahaan tersebut, apakah manajemen suatu perusahaan sudah mampu mencapai tujuan perusahaan yang sebenarnya, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Ukuran yang sering dipakai untuk, menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah laba yang dihasilkan dari operasional perusahaan. Biaya menentukan harga jual produk untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan, harga jual mempengaruhi volume penjualan, sedangkan volume penjualan langsung mempengaruhi volume produksi, dan volume produksi sangat mempengaruhi biaya. Informasi mengenai faktor yang mempengaruhi laba dapat dilihat jelas dalam laporan biaya. Laporan biaya memegang peranan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen dalam hal perencanaan. Pada pesanan khusus harga permintaannya lebih rendah dari harga jual. Penerimaan pesanan khusus ditentukan oleh beberapa tambahan laba yang diperoleh perusahaan dan pemanfaatan kapasitas produk yang mengganggur. Tambahan laba akan diperoleh jika hasil penjualan pesanan khusus lebih besar dari biaya diferensial akibat diterimanya pesanan khusus tersebut.

5 Analisis Biaya Diferensial dalam... (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun) Penelitian Yulita Maulida (2013) tentang Analisis Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri Bahan Baku Mie pada Usaha Mie Ayam Min Wonogiri, dari penelitian ini diambil kesimpulan bahwa penggunaan informasi akuntansi diferensial sangat bermanfaat terhadap manajemen Mie Ayam Min Wonogiri dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk dapat membandingkan keputusan manakah yang lebih menguntungkan diantara membeli atau membuat sendiri mie. Perbandingan penghitungan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kedua alternatif menunjukan bahwa biaya jika Mie Ayam Min Wonogiri membuat sendiri adalah Rp ,00 sedangkan biaya jika membeli dari pihak luar Rp ,00 maka mie ayam min Wonogiri dapat menghemat biaya sebesar Rp ,00. Dengan demikian diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan jika perusahaan membeli dari pihak luar lebih besar dibandingkan jika perusahaan membuat sendiri. Dengan menggunakan informasi akuntansi diferensial telah diketahui bahwa alternatif membuat sendiri dapat menghemat biaya pembuatan mie, maka keputusan yang diambil oleh manajemen Mie Ayam Min Wonogiri adalah membuat sendiri. Pada saat Mie Ayam Min Wonogiri membeli mie dari pihak luar, mendapatkan laba bersih sebesar Rp ,00. Apabila membuat sendiri akan mendapatkan tambahan laba diferensial sebesar Rp ,00 menjadi Rp ,00. Penelitian Anggit Pratiwi (2012) tentang Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Sablonan pada Percetakan SA (Sugeng Abdul Salam). Berdasarkan analisis data biaya diferensial percetakan SA (Sugeng Abdul Salam) mengambil keputusan untuk menerima pesanan khusus yang ditawarkan berupa pakaian kemeja lengan panjang sebanyak 30 pakaian dengan harga normal Rp ,00 dan dengan permintaan harga pesanan khusus Rp ,00 dan untuk memproduksi kemeja lengan panjang memerlukan biaya tambahan sebesar Rp ,00 setiap pakaian. Dengan adanya pesanan khusus ini maka SA (Sugeng Abdul Salam) telah memanfaatkan kapasitas menganggur sebesar 20% dari kapasitas normal produk dalam memperoleh tambahan laba sebesar Rp ,30. Penulis menyarankan agar percetakan menerapkan perhitungan biaya diferensial agar percetakan SA (Sugeng Abdul Salam) dapat lebih tepat dalam mengambil keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus. Penelitian Diana Rani Devimi (2012) Tentang Rancangan Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada CV. Zodiak di Sidoarjo. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada CV. Zodiak, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerima pesanan khusus tersebut perusahaan menerima tambahan laba sebesar Rp ,23 sedangkan jika pesanan tersebut tidak diterima laba yang diperoleh perusahaannya hanya sebesar Rp ,50 sehingga dengan menerima pesanan khusus tersebut perusahaan menerima tambahan laba sebesar Rp ,70. Maka, tawaran pesanan khusus dengan harga sebesar Rp ,00 tersebut dapat diterima perusahaan karena dengan menerima pesanan khusus tersebut perusahaan memperoleh tambahan laba diferensial sebesar Rp ,70. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keputusan perusahaan untuk menolak pesanan khusus tersebut tidak tepat, meskipun harga yang diminta pemesan jauh dibawah harga jual produk reguler yaitu sebesar Rp ,00 tetapi total biaya yang relevan dengan pesanan khusus tersebut yaitu sebesar Rp ,91 dibawah harga jual yang diminta pemesan, sehingga perusahaan masih memperoleh laba dengan diterimanya pesanan khusus tersebut. Penelitian Dienul Fazrin (2007) tentang Analisis Biaya Differensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak (Studi Kasus: UD. Masruri Putra). 99

6 Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: Kesimpulan yang penulis temukan, yaitu: dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan, setelah kita pertimbangkan pendapatan dan biaya diferensial yang terjadi, ternyata menerima pesanan tersebut lebih menguntungkan, karena akan memperoleh laba diferensial sebesar Rp ,00. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus untuk meningkatkan laba perusahaan sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan bagi manajemen di masa yang akan datang, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul: Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Tahu Ma rup di Cibogo Bandung. Kerangka Teroritis Biaya Diferensial Pengertian biaya diferensial menurut Bambang Supomo (2012:103) adalah sebagai berikut : "Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi kondisi yang lain". Sedangkan menurut Sunarto (2004:60) menyatakan : Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan di antara berbagai macam alternatif. Biaya tersebut relevan dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Sedangkan Mulyadi (2001:118) menyatakan : Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif-alternatif. Pesanan Khusus Pesanan khusus merupakan pesanan di luar pesanan reguler atau yang dianggarkan dengan harga jual yang diminta lebih rendah dari harga jual normal. Adakalanya perusahaan memperoleh pesanan penjualan dengan harga khusus, akan tetapi tentu saja penerapan harga jual khusus yang demikian hanya ditetapkan pada pesanan khusus yang tidak berdampak terhadap penjualan regular, dan perusahaan biasanya melakukan pemisahan pasar antara penjualan regular dengan penjualan untuk melayani pesanan khusus tersebut. Apabila perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka pengerjaan pesanan khusus tersebut menyebabkan kenaikan biaya produksi yang bersifat tetap dan variabel. Ada beberapa syarat agar suatu pesanan khusus itu dapat diterima olehperusahaan, yaitu jumlah pesanan khusus lebih kecil atau sama dengan kapasitasmenganggur perusahaan, dan syarat kedua adalah harga jual yang ditawarkan kepelanggan lebih besar atau sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi pesanan khusus tersebut. 100

7 Analisis Biaya Diferensial dalam... (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun) Pengambilan Keputusan Pengertian Pengambilan Keputusan Ibnu Syamsi (2000:10) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai berikut: Pengambilan keputusan merupakan tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pengambilan keputusan berarti memilih dan menetapkan satu alternatif yang dianggap paling tepat dari berbagai alternatif yang dipilih. Alternatif yang dipilih dan sekaligus sebagai keputusan yang fleksibel, realistis dan mungkin dilaksanakan dengan dukungan sarana, prasarana dan sumber-sumber data yang harus dipilih. Menurut Salusu (2002:45), Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses itu untuk menemukan dan menyelesaikan masalah organisasi. Mengambil keputusan memerlukan satu seri tindakan, membutuhkan beberapa langkah. Sehubungan dengan itu, pengambilan keputusan hendaknya dipahami dalam dua pengertian, yaitu penetapan tujuan yang merupakan terjemahan dari cita cita, aspirasi dan pencapaian tujuan melalui implementasinya. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan dan ini semua berintikan pada hubungan kemanusiaan. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan Menurut Mulyadi (2001:108), pengambilan keputusan dilaksanakan melalui empat langkah, yaitu: 1. Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan 2. Pencarian tindakan alternatif dan pengkualifikasian masing-masing 3. Pemilihan alternatif optimum atau alternatif memuaskan 4. Implementasi dan penindaklanjutan Berdasarkan pendapat yang diuraikan tersebut, penjelasannya sebagai berikut: 1. Pengakuan dan perumusan masalah atau kesempatan Keputusan yang harus diambil oleh manajemen kemungkinan merupakan respon terhadap: a. Peristiwa yang mengandung masalah Sebagai contoh, jika manajemen menerima informasi bahwa biaya produk per unit sesungguhnya masih berada diatas target cost, informasi dapat menjadi pemicu timbulnya kesadaran untuk mengambil keputusan mengenai program pengurangan biaya yang harus dipilih untuk mencapai target cost. b. Ancaman yang dirasakan Pengambilan keputusan juga dapat dipicu oleh adanya ancaman yang berupa hadirnya pesaing baru yang sangat agresif memasuki pasar dengan harga produknya jauh dibawah harga yang ditawarkan perusahaan. c. Kesempatan yang diperkirakan Kesempatan yang dipandang akan memberikan peluang bisnis bagi perusahaan juga dapat membantu memicu timbulnya keputusan. 2. Pencarian tindakan alternatif dan pengkualifikasian masing-masing Jika masalah atau kesempatan telah selesai dirumuskan, manajemen kemudian mencari alternatif tindakan untuk memecahkan masalah tersebut dan menghitung 101

8 Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: secara kuantitatif konsekuensi setiap alternatif tindakan tersebut. Dalam mencari tindakan alternatif, manajemen dapat melihat pengalaman yang sama yang terjadi dimasa lalu dan menggunakan pemecahan masalah yang pernah berhasil digunakan untuk memecahkan masalah yang sama di masa lalu. 3. Pemilihan alternatif optimum atau alternatif memuaskan Tahap yang paling pelik dalam proses pengambilan keputusan adalah pemilihan satu di mana alternatif yang dapat dipilih. Meskipun tahap ini tampak rasional, namun pemilihan akhir seringkali lebih didasarkan atas pertimbangan yang bersifat politis dan psikologi daripada pertimbangan secara ekonomis rasional. 4. Implementasi dan penindaklanjutan Berhasil atau tidaknya pilihan akhir tergantung atas efisiensi implementasi alternatif yang dapat dipilih. Implimentasi hanya akan berhasil jika individu yang memiliki pengendalian terhadap sumber daya organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan keputusan tersebut sepenuhnya sanggup mewujudkan alternatif yang dipilih. Umumnya manajemen menghadapi empat macam pengambilan keputusan jangka pendek, sebagai berikut: 1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision). 2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk(sell or process further). 3. Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan(stop or continue product line). 4. Menerima atau menolak pesanan khusus(special order decision). Di bawah ini penjelasannya, sebagai berikut : 1. Membeli atau Membuat Sendiri (Make or Buy Decision) Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi dua macam : 1) Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok. 2) Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut. 2. Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk (sell or process further). Manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih. 3. Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk Tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue product line). Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk (product line) atau yang memilki berbagai departemen penghasil laba, adakalanya manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya atau salah satu departemennya mengalami kerugian usaha yang akan diperkirakan akan

9 Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan..Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun berlangsung terus. Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian. 4. Menerima atau Menolak Pesanan Khusus (special order decision) Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak (pesanan khusus), informasi akuntansi adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial (yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut) maka pesanan khusus tersebut sebaiknya diterima. Di lain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya difernsial, maka pesanan khusus sebaiknya ditolak. Sebagai keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan menurut Mulyadi adalah: 1. Keputusan membuat atau membeli yang dihadapi perusahaan yang sebelumnya membeli produk tersebut dari pemasok luar dan kemudian mempertimbangkan dan kemudian mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri produk tersebut. (Mulyadi, 2001:131). 2. Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut yang merupakan investasi dalam mesin atau equipment. (Mulyadi, 2001:143). Maka berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan jangka panjang yang sering dihadapi oleh perusahaan terdiri dari 4 macam keputusan, yaitu: 1. Keputusan membuat atau membeli, dengan situasi sebelumnya perusahaan membeli dan kemudian mempertimbangkan untuk membuat sendiri. 2. Keputusan menjual atau memproses lebih lanjut yang membutuhkan penambahan investasi dalam bentuk mesin dan equipment. 3. Keputusan menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan. 4. Keputusan penggantian aktiva tetap. Laba Pada umumnnya perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya, agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta memperluas usahanya. Kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan dampak dari operasi perusahaan yang berjalan dengan efektif dan efisien, serta kualitas dari pimpinan (manajemen) yang baik. Meskipun ada berbagai cara untuk mengukur laba, semuanya itu berdasarkan pada konsep dasar bahwa laba adalah pengembalian (return) yang melebihi investasi. Pengertian Laba Menurut Suwardjono (2008:464) laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat kegiatan produksi dan penyerahan barang / jasa). Menurut IAI dalam Standar Akuntan Keuangan (2007:46): laba adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atas penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. 103

10 Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: Pengaruh Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus untuk Meningkatkan Laba Perusahaan Penelitian Yulita Maulida (2013) tentang Analisis Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri Bahan Baku Mie pada Usaha Mie Ayam Min Wonogiri diambil kesimpulan bahwa penggunaan informasi akuntansi diferensial sangat bermanfaat terhadap manajemen Mie Ayam Min Wonogiri dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk dapat membandingkan keputusan manakah yang lebih menguntungkan diantara membeli atau membuat sendiri mie. Perbandingan penghitungan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh kedua alternatif menunjukan bahwa biaya jika Mie Ayam Min Wonogiri membuat sendiri adalah Rp ,00 sedangkan biaya jika membeli dari pihak luar Rp ,00 maka mie ayam min Wonogiri dapat menghemat biaya sebesar Rp ,00. Dengan demikian diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan jika perusahaan membeli dari pihak luar lebih besar dibandingkan jika perusahaan membuat sendiri. Dengan menggunakan informasi akuntansi diferensial telah diketahui bahwa alternatif membuat sendiri dapat menghemat biaya pembuatan mie, maka keputusan yang diambil oleh manajemen Mie Ayam Min Wonogiri adalah membuat sendiri. Pada saat Mie Ayam Min Wonogiri membeli mie dari pihak luar, mendapatkan laba bersih sebesar Rp ,00. Apabila membuat sendiri akan mendapatkan tambahan laba diferensial sebesar Rp ,00 menjadi Rp ,00. Penelitian Anggit Pratiwi (2012) tentang Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Sablonan pada Percetakan SA (Sugeng Abdul Salam). Berdasarkan analisis data biaya diferensial percetakan SA (Sugeng Abdul Salam) mengambil keputusan untuk menerima pesanan khusus yang ditawarkan berupa pakaian kemeja lengan panjang sebanyak 30 pakaian dengan harga normal Rp ,00 dan dengan permintaan harga pesanan khusus Rp ,00 dan untuk memproduksi kemeja lengan panjang memerlukan biaya tambahan sebesar Rp ,00 setiap pakaian. Dengan adanya pesanan khusus ini maka SA (Sugeng Abdul Salam) telah memanfaatkan kapasitas menganggur sebesar 20% dari kapasitas normal produk dalam memperoleh tambahan laba sebesar Rp ,30. Penelitian Diana Rani Devimi (2012) Tentang Rancangan Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada CV. Zodiak disidoarjo. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada CV. Zodiak, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerima pesanan khusus tersebut perusahaan menerima tambahanlaba sebesar Rp ,23 sedangkan jika pesanan tersebut tidak diterima labayang diperoleh perusahaannya hanya sebesar Rp ,50 sehingga denganmenerima pesanan khusus tersebut perusahaan menerima tambahan laba sebesar Rp ,70. Maka, tawaran pesanan khusus dengan harga sebesar Rp ,00 tersebut dapat diterima perusahaan karena dengan menerima pesanan khusus tersebut perusahaan memperoleh tambahan laba diferensial sebesar Rp ,70. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keputusan perusahaan untuk menolak pesanan khusus tersebut tidak tepat, meskipun harga yang diminta pemesan jauh dibawah harga jual produk reguler yaitu sebesar Rp ,00 tetapi total biaya yang relevan dengan pesanan khusus tersebut yaitu sebesar Rp ,91dibawah harga jual yang diminta pemesan, sehingga perusahaan masih memperolehlaba dengan diterimanya pesanan khusus tersebut. Berdasarkan rancangan penyusunan biaya diferensial, keputusan perusahaan menerima pesanan khusus tersebut sudah tepat, karena biaya-biaya yang relevan dengan 104

11 Analisis Biaya Diferensial dalam... (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun) pesanan khusus dibawah harga yang diminta pemesan sehingga masih menguntungkan perusahaan. Penelitian Dienul Fazrin (2007) tentang Analisis Biaya Differensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak (Studi Kasus: UD. Masruri Putra). Ada beberapa kesimpulan yang penulis temukan, yaitu 1. Masalah analisis biaya diferensial sangat tepat digunakan untuk mencari penyelesaian yang optimal dari suatu masalah yang berhubungan dengan pengambilan keputusan pada UD. Masruri Putra. 2. UD. Masruri Putra dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak suatu pesanan jangan hanya menilai dari harga per / unit, tetapi yang diminta konsumen lebih rendah dari harga standar. Hal perlu menggunakan suatu metode analisis di dalam pengambilan keputusan. 3. UD. Masruri Putra memiliki kapasitas menganggur yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan laba. 4. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan, setelah kita pertimbangkan pendapatan dan biaya diferensial yang terjadi, ternyata menerima pesanan tersebut lebih menguntungkan, karena akan memperoleh laba diferensial sebesar Rp ,00. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah studi kasus (case study research), yaitu penelitian yang hanya melibatkan satu objek saja. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode yang berusaha untuk mengumpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga diperoleh suatu gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan diolah untuk ditarik kesimpulan atas hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik Pengumpulan data Menurut Sugiyono (2012:308), teknik pengumpulan data merupakan: Langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian lapangan (Field Research) Yaitu dengan mengadakan penelitian secara langsung ke perusahaanyaitu yang menjadi objek penelitian dan mengumpulkan data serta informasi yang dibutuhkan dengan cara : a. Observasi Yaitu teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya. b. Wawancara Yaitu suatu teknik pengambilan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang dan bertanggung jawab dengan memberikan data dan keterangan yang dibutuhkan. 105

12 Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teori yang bermanfaat sebagai acuan dan pembanding dengan penelitian yang diperoleh, yaitu dengan cara membaca, mempelajari dan memahami literatur dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yang digunakan adalah data mengenai gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah, lokasi perusahaan dan struktur organisasi perusahaan. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan pihak yang berhubungan langsung dengan penelitian. b. Data Sekunder Data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer. Data sekunder diperoleh melalui media lain yang bersumber pada buku-buku di perpustakaan, informasi dari internet atau data dari perusahaan. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian Data yang dikumpulkan selama melakukan penelitian didapat keterangan bahwa Tahu Ma rup Cibogo belum menggunakan analisis biaya diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus (Studi kasus pada Tahu Ma rup di Cibogo Bandung). Dari data penelitian ini penulis mencoba untuk menjelaskan mengenai: 1. Proses Produksi di Tahu Ma rup. 2. Biaya-biaya untuk memproduksi tahu ukuran besar. 3. Pengelompokkan biaya produksi untuk pengambilan keputusan. 4. Analisis perhitungan laba yang akan diterima Tahu Ma rup dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Proses Produksi di Tahu Ma rup Proses Produksi di Tahu Ma rup, terdiri dari: 1. Tahap Perendaman Rendam kacang kedelai didalam air dingin selama 4 sampai 5 jam supaya proses pemekarannya sempurna dan bagus. Air yang dipakai untuk perendaman tersebut adalah air tanah. Setelah kacang kedelainya mekar, angkat atau tiriskankacang kedelai lalu cuci kacang kedelai dengan air bersih kemudian tiriskan. 2. Tahap Penggilingan Setelah kacang kedelai ditiriskan, kacang kedelai digiling sampai lembut dengan menggunakan mesin penggiling dan selang air yg berukuran kecil. Kacang kedelai bersifat asam sehingga tidak boleh diendapkan terlalu lama. 3. Tahap Perebusan 106

13 Analisis Biaya Diferensial dalam... (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun) Sambil menunggu kacang kedelainya digiling, siapkan perapian untuk merebus. Siapkan air untuk merebus kacang kedelai yang sudah digiling. Setelah air mendidih, kacang kedelai yang sudah haluslangsung dimasukan ke tempat perebusan. Untuk proses perebusan, pembakaran dilakukan secara tradisional dengan menggunakan kayu bakar. 4. Tahap Penyaringan Peralatan yang dipakai adalah tong. Alat penyaringannya berbentuk seperti kerucut yang berlubang-lubang. Letakan kain kasa di atas alat penyaringan. Pindahkan ke tempat penyaringan yang sudah di jelaskan diatas. Setelah itu diperas sampai menjadiampas tahu. Hasil yang sudah diperas didiamkan selama 15 menit untuk memisahkan air bibit dan sari tahu. Hasil yang dipakai untuk membuat tahu adalah sari tahu. 5. Tahap Pencetakan Sari tahu dimasukan ke dalam cetakan tahu yang di bungkus dengan kain kasa selama 30 menit. Setelah itu, baru dibuka dan dipotong-potong sesuai dengan ukuran tahu yang diinginkan. 6. Tahap Perebusan Akhir Tahu yang sudah dipotong-potong, kemudian dimasukkan ke dalam rebusan air asam.rebus sekitar setengah jam kemudian tiriskan tahu di tampir. Rebusan air asam terdiri dari kunyit yang sudah di tumbuk-tumbuk sampai halus dan garam. Biaya-biaya untuk Memproduksi Tahu Ukuran Besar Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi tahu ukuran besar, adalah: 1. Biaya bahan baku Bahan baku yang digunakan untuk membuat tahu adalah kacang kedelai. Dalam 1 hari kacang kedelai yang dipakai perusahaan sebanyak 100 kg untuk memproduksi tahu. Setiap hari perusahaan membuat tahu ukuran besar 4 kali adonan dan tahu ukuran kecil 6 kali adonan. Satu kali adonan memerlukan 10 kg kacang kedelai. Biaya bahan baku kacang kedelai yang diproduksi selama bulan Mei 2014, yaitu: Tahu ukuran besar : kg x Rp 8.650,00 = Rp ,00. Tahu ukuran kecil : kg x Rp 8.650,00 = Rp , Biaya tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang langsung terlibat di dalam proses produksi. Tenaga langsung ini dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu: bagian perendaman, bagian cetak, bagian perebusan. Biaya tenaga kerja ini ditambah dengan biaya tunjangan makan. Data mengenai biaya tenaga kerja rata-rata per hari disajikan pada tabel 1 Tabel 1 Biaya Tenaga Kerja Rata-Rata per Hari (dalam rupiah) Bagian Jumlah tenaga kerja Upah per hari (per tenaga kerja) Biaya tenaga kerja per hari Perendaman sampai perebusan , ,00 Penyaringan + pencetakan , ,00 Perebusan akhir , ,00 Total , ,00 Sumber : Tahu Ma rup 107

14 Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: Keterangan: Upah per hari (per tenaga kerja) merupakan upah rata-rata dari semua pegawai yang ada di setiap bagian. Tarif upah per hari ini merupakan jumlah dari upah pokok ditambah tunjangan makan. Pokoknya, total biaya tenaga kerja langsung dalam periode Mei 2014 untuk produksi tahu ukuran besar adalah Rp ,00 (31 hari x Rp ,00). 3. Biaya Produksi tidak langsung Biaya Produksi tidak langsung terdiri dari : Biaya Bahan Tidak Langsung Biaya bahan tidak langsung merupakan biaya yang terjadi karena memakai bahan yang tidak melekat pada produk, tapi dibutuhkan oleh produk tersebut dalam proses produksi. Biaya Tidak Langsung Lain-lain Biaya tidak langsung ini adalah biaya-biaya selain bahan tidak langsung yang tidak dapat diindentifikasi secara pasti ke produk. Sumber : Tahu Ma rup Tabel 2 Biaya Bahan Tidak Langsung Tahu Ma rup Periode Mei 2014 Nama Kuantitas Satuan Harga per unit Nilai Kunyit 24,8 Kg Rp 6.000,00 Rp ,00 Garam Yodium 62 Kg Rp ,00 Rp ,00 Total Rp ,00 Rp ,00 Tabel 3 Biaya produksi tidak langsung rata-rata per bulan Tahu Ma rup (dalam rupiah) Biaya Jumlah Produksi rata-rata per bulan (pieces) Tarif biaya per pieces Kelompok biaya Listrik dan air , ,34 Variabel Bahan tidak , ,00 Variabel langsung Kayu , ,01 Variabel Total ,00 19,35 Tabel 2 & 3 diatas adalah data-data yang berkaitan dengan biaya produksi tidak langsung dan biaya tidak langsung lain-lain (rata-rata) per bulan untuk memproduksi tahu ukuran besar. Dibawah ini akan dipaparkan rincian tentang biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi tidak langsung yang diperlukan untuk membuat satu buah tahu ukuran besar adalah sebagai berikut : 108

15 Analisis Biaya Diferensial dalam... (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun) 1. Biaya bahan baku Kacang kedelai sebanyak 25gram atau 0,025 kgdengan harga Rp 8.650,00 perkg 2. Biaya tenaga kerja rata-rata per bulan adalah Rp ,00. Produksi rata-rata per bulan yang dihasilkan adalah pieces, sehingga biaya tenaga kerja per pieces produk dapat dihitung sebagai berikut : Tarif tenaga kerja per unit tahu ukuran besar : = Rp ,00/ pieces = Rp 20,69 3. Biaya produksi tidak langsung dengan tarif Rp per 19,35 pieces. Pengelompokkan Biaya Produksi untuk Pengambilan Keputusan Data biaya produksi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan adalah data produksi yang merupakan biaya diferensial. Jadi, tidak semua biaya produksi yang pada bagian sebelumnya diperlukan untuk pengambilan keputusan. Penulis mengelompokkan biaya-biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi tahu ke dalam kelompok biaya diferensial saja. Biaya diferensial yang akan diperhitungkan dalam analisis untuk pengambilan keputusan apakah akan menerima atau menolak pesanan khusus. Dengan demikian, biaya-biaya yang dikelompokkan oleh Tahu Ma rup sebagai berikut : 1. Biaya bahan baku merupakan biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. 2. Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang relevan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. 3. Biaya produksi tidak langsung secara umum bukan merupakan biaya diferensial dalam pengambilan keputusan. Karena biaya produksi tidak langsung ini tetap akan terjadi dan tidak berkaitan dengan keputusan yang mungkin diambil oleh perusahaan. Tetapi ada juga biaya produksi tidak langsung yang merupakan biaya diferensial, yaitu biaya listrik, biaya air, dan biaya bahan tidak langsung. Biaya-biaya yang disebutkan di atas, merupakan biaya produksi yang termasuk ke dalam kelompok biaya diferensial yang digunakan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. Dalam melakukan penelitian, penulis telah mendapatkan data biaya untuk memproduksi tahu yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis biaya diferensial. Data biaya dapat dilihat di tabel IV yang memperlihatkan semua biaya produksi untuk memproduksi pieces pesanan tahu ukuran besar. Data dari tabel 4 akan disederhanakan lagi menjadi biaya diferensial yang digunakan dalam pengambilan keputusan dapat dilihat pada tabel

16 Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: Keterangan Tabel 4 Biaya Produksi untuk Memproduksi pieces Pesanan Tahu Ukuran Besar (dalam rupiah) Jumlah per pieces Satuan Harga per pieces Total biaya per pieces Total biaya untuk semua pesanan Biaya bahan baku : Kacang kedelai 0,025 kg 8.650,00 216, ,00 Biaya tenaga kerja 20,69 20, ,00 langsung Biaya produksi tidak 19,35 19, ,00 langsung Total 256, ,00 Sumber : Tahu Ma rup Tabel 5 Biaya Produksi untuk Memproduksi pieces Tahu Ukuran Besar yang merupakan Biaya Diferensial (dalam rupiah) Keterangan Total biaya per pieces Jumlah Pesanan (pieces) Total biaya untuk semua pesanan Biaya bahan baku 216, ,00 Biaya tenaga kerja langsung 20, ,00 Biaya bahan tidak langsung 6, ,00 Biaya listrik dan air 3, ,00 Biaya kayu 10, ,00 Total 256, ,00 Pembahasan Analisis Biaya Diferensial pada Tahu Ma rup Penelitian ini pada periode Mei 2014, perusahaan mendapatkan tawaran pesanan khusus sebanyak pieces tahu ukuran besar, dimana kapasitas normal produksi perusahaan sebesar pieces untuk tahu ukuran besar. Rencana produksi sebesar pieces sehingga ada kapasitas mengganggur perusahan sebesar pieces tahu ukuran besar. Perusahaan akan memanfaatkan kapasitas mengganggur tersebut untuk meningkatan laba perusahaan. Harga yang diminta pemesan dibawah harga jual normal produk reguler, harga tahu ukuran besar yang diminta sebesar Rp 350,00 sedangkan harga jual normal produk sebesar Rp 450,00. Data tabel 6 dibawah ini memperlihatkan biaya diferensial pada Tahu Ma rup: 110

17 Analisis Biaya Diferensial dalam... (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun) Tabel 6 Biaya Diferensial Periode Mei 2014 Biaya bahan baku Rp 216,25 Biaya tenaga kerja langsung 20,69 Biaya bahan tidak langsung 6,00 Biaya tidak langsung lain-lain: Biaya listrik dan air 3,34 Biaya kayu 10,01 Analisis Perhitungan Laba yang akan diterima Tahu Ma rup dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan atas pesanan khusus, apakah menerima atau menolakpesanan khusus tersebut adalah faktor kualitatif dan faktor kuantitatif. Faktor Kualitatif yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus tersebut adalah kapasitas perusahaan dan kesulitan dalam proses pembuatan produk pesanan khusus serta kemungkinan kegagalan dari produk yang dihasilkan. Sedangkan, faktor kuantitatif meliputi biaya biaya diferensial dengan pesanan khusus dan tambahan penghasilan melebihi tambahan biaya pesanan khusus. Tabel 7 memperlihatkan analisis biaya diferensial dengan atau tanpa pesanan khusus : Tabel 7 Analisis Diferensial dengan atau Tanpa Pesanan Khusus Periode Mei 2014 (dalam rupiah) Keterangan Dengan Pesanan Tanpa pesanan Perbedaan Pendapatan : x 450, , x 350, , ,00 Rencana Produksi x 450, , ,00 Biaya Variabel : Biaya Bahan Baku x 216, , x 216, , ,00 Biaya Tenaga Kerja Langsung x 20, , x 20, , ,00 Biaya Bahan Tidak Langsung x 6, x 6, , ,00 Biaya tidak langsung lain-lain x 13, , x 13, , ,00 Total biaya variabel , , ,00 Laba , , ,00 111

18 Jurnal Akuntansi Vol.6 No.1 Mei 2014: Pada periode Mei 2014, perusahaan memproduksi pieces tahu ukuran besar dengan harga sebesar Rp 450,00 per pieces. Dari penjualan tersebut perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp ,00 dikurangi dengan biaya variabel sebesar Rp ,00, maka diperoleh laba sebesar Rp ,00. Pada periode Mei, perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak pieces tahu ukuran besar dengan harga Rp 350,00 per pieces dikarenakan laba yang diperoleh sebesar Rp ,00 lebih besar dibandingkan jika menolak pesanan khusus, yaitu pendapatan yang diperoleh sebesar Rp ,00 dikurangi dengan biaya variabel sebesar Rp ,00 maka diperoleh laba sebesar Rp ,00. Maka diketahui laba yang diperoleh perusahaan jika menerima pesanan khusus adalah sebesar Rp ,00 dan laba yang diperoleh jika perusahaan menolak pesanan khusus adalah sebesar Rp ,00. Jadi selisih laba yang diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp ,00 dan diketahui laba lebih besar diterima perusahaan jika ada menerima pesanan khusus. Simpulan dan Saran Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam mempertimbangkan menerima atau menolak pesanan khusus tahu ukuran besar, perusahaan sudah mempertimbangkan kapasitas menganggur yang dimiliki perusahaan sebesar pieces tahu ukuran besar. 2. Adanya pemisahan pasar antara permintaan pasar reguler dengan pesanan reguler dengan pesanan khusus sehingga penjualan tahu ukuran besar (pesanan khusus) tersebut tidak mempunyai dampak terhadap penjualan reguler. 3. Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan berdasarkan hasil analisis diferensial yang dibuat oleh penulis, ternyata menerima pesanan pesanan khusus lebih menguntungkan, karena akan memperoleh laba diferensial sebesar Rp ,00. Bearti pengambilan keputusan yang diambil oleh Tahu Ma rup sudah tepat dalam menerima pesanan khusus sebesar pieces tahu ukuran besar. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi perusahaan berkaitan dengan permasalahan yang penulis bahas, yaitu : 1. Perusahaan sebaiknya menggolongkan biaya-biaya produksi dan biaya-biaya lainnya ke dalam biaya diferensial. 2. Pemisahan biaya ini diperlukan dalam mempertimbangkan suatu keputusan terutama yang berkaitan dengan biaya, dalam memperhitungkan untuk menerima atau menolak suatu pesanan khusus sebaiknya perusahaan meneliti lebih lanjut mengenai biaya yang seharusnya diperhitungkan : - Perusahaan seharusnya memperhitungkan biaya listrik agar dapat diketahui biaya listrik dan biaya air secara terperinci. - Perusahaan perlu memperhitungkan gaji pemilik perusahaan agar menghindari salah persepsi, meskipun gaji pemilik perusahaan sudah di dapat dari keuntungan pesanan khusus. 112

19 Analisis Biaya Diferensial dalam... (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun) Daftar Pustaka Diana, R.D Rancangan Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada Cv. Zodiak di Sidoarjo. Diakses dari pdfpada tanggal 28 April Fazrin, Dienul Analisis Biaya Differensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak (Studi Kasus: UD.Masruri Putra). Diakses dari tanggal 17 Maret Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. IAI: Jakarta. Mulyadi Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Salemba Empat: Jakarta. Maulida, Yulita Analisis Akuntansi Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri Bahan Baku Mie pada Usaha Mie Ayam Min Wonogiri. Diakses dari akuntansidiferensial_9394.html pada tanggal 17 Maret Pratiwi, Anggit Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Sablonan pada Percetakan SA (Sugeng Abdul Salam). Diakses dari ilmiah_25.htmlpada tanggal 17 Maret Salusu Pengambilan Keputusan Stratejik. Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta. Sunarto Akuntansi Manajemen. BTFE-UST: Yogyakarta. Syamsi, Ibnu Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Cetakan Kedua. Bumi Aksara: Jakarta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung. Supomo, Bambang Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandan. Penerbit: BPFE,Yogyakarta. Suwardjono Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta : BPFE 113

20 INDEKS Volume 6 Nomor 1 Mei Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI (Irman Firmansyah) 2. Analisis Pengaruh Kebijakan Kenaikan Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Saham-Saham Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia (Christy Winka Vionita & Ida) 3. Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Salah Satu Universitas di Bandung (Florentina Andre & Lauw Tjun Tjun) 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kualitas Audit Terhadap Opini Audit Modifikasi Going Concern Studi pada Emiten Industri Perbankan yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Indonesia (Seh Wahyu Lestari & Yane Devi Anna) 5. Analisis Biaya Diferensial dalam Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus: Studi pada Perusahaan Tahu Ma rup di Cibogo Bandung (Stevanny Kesuma & Lauw Tjun Tjun)

21 INDEKS KATA KUNCI Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 Abnormal Return Audit Quality Current Ratio Company Size Consumer Satisfaction Cost Differential Debt to Equity Ratio (DER) Debt Default Decision Making Event Study Going Concern Modified Audit Opinion Net Profit Margin (NPM) Ordinary Least Square (OLS) Profit Growth Service Quality Special Orders Total Aset Turn Over (TATO) Trading Volume Activity (TVA) Total Quality Management

22 PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL Artikel yang dikirim ke Jurnal Akuntansi adalah artikel yang tidak sedang dikirim ke jurnal atau terbitan lain dan belum dipublikasikan serta diharuskan menyertakan surat pernyataan penulis artikel dengan menggunakan materai Rp6.000,00 A. Sistematikan Pembahasan I. Artikel Hasil Penelitian 1. Abstrak Memuat ringkasan mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan dan hasil penelitian dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Abstrak terdiri dari 200 kata dan diikuti kata kunci maksimal 5 kata Pendahuluan Menguraikan latar belakang riset, rumusan masalah, dan tujuan riset. 2. Kerangka teoritis Memaparkan kerangka teoritis berdasarkan telaah literatur. 3. Metode Penelitian Memuat rancangan penelitian, sasaran penelitian (populasi atau sampel), teknik pengumpulan data dan teknik analisis. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Membahas hasil analisis data, pengujian hipotesis, temuan-temuan dan menginterpretasikan temuantemuan. 5. Simpulan dan Saran Menyajikan simpulan penelitian, keterbatasan riset dan saran-saran untuk riset yang akan datang. 6. Daftar Pustaka Memuat sumber-sumber yang dikutip atau digunakan di dalam penulisan artikel saja. 7. Lampiran Memuat tabel, gambar, dan instrumen riset yang digunakan. II. Artikel Konseptual 1. Abstrak Memuat ringkasan mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan dan hasil penelitian dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Abstrak terdiri dari 200 kata dan diikuti kata kunci maksimal 5 kata Pendahuluan Menguraikan permasalahan yang dibahas dan tujuan pembahasan. 2. Pembahasan Menguraikan analisis argumentasi dan pendirian penulis mengenai masalah yang dibahas. 3. Simpulan dan Saran Menyajikan simpulan dari masalah yang dibahas dan saran-saran. 4. Daftar Pustaka Memuat sumber-sumber yang dikutip atau digunakan di dalam penulisan artikel saja. B. Sistematika Penulisan 1. Artikel di ketik rapi pada satu sisi ukuran kertas B5 dengan spasi tunggal. 2. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Inggris yang baik dan benar. 3. Panjang Artikel berkisar halaman. 4. Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman Ukuran Judul Artikel: bold ukuran 14, rata tengah dengan huruf pertama besar di setiap awal kata, kecuali kata penghubung Sub Judul: Bold, ukuran 12, rata kiri dengan huruf besar di setiap awal kata kecuali kata penghubung. Isi Artikel: ukuran 10, Tabel atau gambar: ukuran 10, rata tengah. 5. Margin atas, bawah, kiri dan kanan 1 inci. 6. Khusus halaman depan memuat judul artikel, nama penulis(tanpa gelar akademik), nama dan alamat lembaga, alamat , abstrak. 7. Semua halaman diberi nomor urut halaman. 8. Kutipan dalam teks sebaiknya ditulis di antara kurung buka dan kurung tutup yang menyebutkan nama akhir penulis, tahun tanpa koma dan nomor halaman jika dipandang perlu. Contoh: a. Satu sumber kutipan dengan satu penulis. Contoh: (Wilkinson 2001) atau (Wilkinson 2001:50) b. Satu sumber kutipan dengan dua penulis. Contoh: (Osborn dan Caflin 1994) c. Satu sumber kutipan dengan banyak penulis. Contoh: (Gul dkk. 1995) atau (Hotstede et.al. 1990) d. Dua sumber dengan penulis yang berbeda. Contoh (Robey et.al.1991) atau (Hartwick dan Barki, 1994) e. Dua sumber dengan penulis yang sama. Contoh: (Osborn 1992, 1994) f. Sumber kutipan berasal dari institusi: (IAI 1994) 9. Daftar pustaka ditulis alphabet sesuai dengan nama akhir (tanpa gelas akademik), baik penulis asing maupun penulis Indonesia. Contoh: a. Satu Pengarang Gujarati, D.N Basic Econometrics, Fourth Edition, McGraw-Hill, International Edition. b. Lebih dari satu pengarang White, G.I., Sondhi, A.C. & Fried,D The Analysis and Use of Financial Statements, Third Edition, New York: John Wiley & Sons, Inc. c Referensi Majalah/Jurnal Harvey, Cambell R. March The World Price of Covariance Risk, Journal of Finance: d. Referensi dari Institusi Ikatan Akuntan Indonesia Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta, Divisi Penerbit IAI. e. Referensi dari Situs Internet Hubona, G.S. & Jones, A.B Modelling the User Acceptance of (on-line), Hawaii.ed/HICSSpapers/CLMEC01.pdf. 10.Artikel dikirim sebanyak 1 eksemplar dan menyerahkan 1 CD. 11.Kepastian pemuatan atau penolakan akan diberitahukan secara tertulis. 12.Artikel yang dimuat akan mendapat imbalan berupa honor, nomor bukti pemuatan sebanyak 2 eksemplar. 13.Artikel yang tidak dimuat akan dikembalikan.

ABSTRACT. Keywords: Cost Differential, Decision Making, and Special Orders. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Cost Differential, Decision Making, and Special Orders. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT With the intense competition in the industrial sector, companies are required to manage and develop the company by optimally in deciding to accept or reject a special order. In this research,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sektor pertanian, peternakan, kelautan, tambang, dan lain-lain. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN. di sektor pertanian, peternakan, kelautan, tambang, dan lain-lain. Namun pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang mempunyai kekayaan alam yang melimpah baik di sektor pertanian, peternakan, kelautan, tambang, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya,

Lebih terperinci

INDEKS. 2. Pengaruh Pajak Tangguhan dan Tax to Book Ratio Terhadap Kinerja Perusahaan (Elyzabet I. Marpaung & Lauw Tjun Tjun)

INDEKS. 2. Pengaruh Pajak Tangguhan dan Tax to Book Ratio Terhadap Kinerja Perusahaan (Elyzabet I. Marpaung & Lauw Tjun Tjun) INDEKS Volume 8 Nomor 1 Mei 2016 1. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Rakhmini Juwita & Aurora Angela) 2. Pengaruh Pajak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Kegiatan manajemen suatu perusahaan pada dasarnya terpusat pada dua hal yaitu perencanaan dan pengawasan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut manajemen dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2000:268) adalah sebagai berikut : Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai

Lebih terperinci

Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI Irman Firmansyah

Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI Irman Firmansyah ISSN 2085-8698 9 772085 869896 Mei 2014 JURNAL AKUNTANSI Vol.6 No. 1 Volume 6 Nomor 1 Mei 2014 Determinan Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Tekstil dan Garmen Yang Terdaftar di BEI Irman Firmansyah Analisis

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Agribisnis Semester : IV Pertemuan Ke : 5 Pokok Bahasan : Penentuan Harga Jual dan Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial. yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Definisi dan Manfaat Informasi Akuntansi Differensial 1. Definisi Informasi Akuntansi Differensial Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Setiap perusahaan berorientasi untuk mencapai tujuan secara ideal, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber dayanya untuk mencapai tujuan tersebut.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN STIA MUHAMMADIYAH SELONG

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN STIA MUHAMMADIYAH SELONG PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN STIA MUHAMMADIYAH SELONG LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (LPP) STIA MUHAMMADIYAH SELONG TAHUN 2013 PEDOMAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN A. PENGANTAR Program penelitian

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT PT.ALENATEX is a company engaged in the garment industry. Today many companies are engaged in the same field so competition between companies is getting tight, so any opportunity that comes is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai. dengan kemampuan manajemen dalam melihat suatu kemungkinan dan

BAB I PENDAHULUAN. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai. dengan kemampuan manajemen dalam melihat suatu kemungkinan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen dalam melihat suatu kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dunia bisnis yang tengah terjadi sekarang ini memaksa setiap pelakunya untuk terus bebenah diri agar dapat bertahan dalam persaingan dunia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen. sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen.

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen. sebuah keputusan yang tegas dan jelas bagi manajemen. BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Manajemen Akuntansi Manajemen merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran serta melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah aktivitas-aktivitas yang ada di dalam perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Relevant costs, accept or reject special order. vii

ABSTRACT. Keywords: Relevant costs, accept or reject special order. vii ABSTRACT PT.DALIATEX KUSUMA is a company engaged in the garment industry. Today many companies are engaged in the same field so competition between companies is getting tight, so any opportunity that comes

Lebih terperinci

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Oleh : Artika Kartini Pongantung W. S Manoppo J. Mangindaan Abstract.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: biaya relevan, keputusan, menerima atau menolak, pesanan khusus. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: biaya relevan, keputusan, menerima atau menolak, pesanan khusus. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV X merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu. Perusahaan manufaktur sering mengalami masalah dalam pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak pesanan khusus. Dalam pengambilan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: Differential Cost Analysis, Accept or Reject Special Order. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: Differential Cost Analysis, Accept or Reject Special Order. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The accuracy of the calculation of production costs is very important because this increases the competitive power and is the basis for management considerations in decision making. In writing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Pengambilan keputusan dilakukan untuk memilih berbagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Pengambilan keputusan dilakukan untuk memilih berbagai alternatif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah Semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka aplikasi manajemen yang baik merupakan suatu keharusan. Setiap pemimpin suatu perusahaan baik itu milik negara

Lebih terperinci

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT ATAU MEMBELI SUATU PRODUK (Studi Kasus Pada PT. Kuroma Engineering Sidoarjo) Oleh: Ninik Anggraini ABSTRAK Obyek yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL PADA USAHA ZAHRA LANGGENG KONVEKSI DAN SABLON

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL PADA USAHA ZAHRA LANGGENG KONVEKSI DAN SABLON PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL PADA USAHA ZAHRA LANGGENG KONVEKSI DAN SABLON Prayudiana Yulita Sari Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya prayudianayulita@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengaruh Definisi penaruh (Influence) menurut The American Heritage Dictionary (1996) adalah sebagai berikut : a power affecting person, thing, or course of events,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

Gugun Pebriandana Sri Mangesti R Zahroh Z A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Gugun Pebriandana Sri Mangesti R Zahroh Z A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGGUNAAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) DALAM DU PONT SYSTEM YANG DI MODIFIKASI DAN RESIDUAL INCOME (RI) UNTUK MENILAI PRESTASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Ades Waters Indonesia, Tbk

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri)

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri) ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Pada Usaha Medali Mas, Kota Kediri) Diyah Ayu Angraini Dwiatmanto Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial. keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Manajemen perusahaan memerlukan informasi untuk pengambilan keputusan. Salah satu informasi akuntansi diferensial sangat diperlukan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Cost Differential, Decision Making Accepting or Rejecting Special Order. vii

ABSTRACT. Keywords: Cost Differential, Decision Making Accepting or Rejecting Special Order. vii ABSTRACT This study was conducted in the Home Industries Essien Bandung. The purpose of this study was to determine the factors that must be considered by management to accept or reject a special order,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara beberapa alternatif tindakan yang ada. Pemilihan ini biasanya menggunakan dasar ukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan

Lebih terperinci

INFORMASI DIFERENSIAL. Oleh: Ani Hidayati

INFORMASI DIFERENSIAL. Oleh: Ani Hidayati INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL differential accounting information Oleh: Ani Hidayati Proses Pengambilan Keputusan Informasi Akuntansi Diferensial (1) Pengakuan dan Perumusan Masalah atau Peluang (2)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Ada beberapa pengertian mengenai akuntansi. Menurut S. Munawir (2002:5), pengertian akuntansi dari segi prosesnya adalah: Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan diantara

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang sejenis. Persaingan ini terjadi dalam semua sektor

Lebih terperinci

J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS

J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS ISSN 1693-7597 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA Vol 9. No. 1/ Maret 2009 PERILAKU KEPEMIMPINAN SITUASIONAL,BUDAYA ORGANISASI DAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Salah satu tujuan yang penting untuk dicapai oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha kecil dan menengah (UKM) yang turut meramaikan dunia bisnis Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dapat mengolah masukan berupa data operasi dan

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK GENTENG PADA CV. KARANG INDAH ARTIKEL ILMIAH.

ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK GENTENG PADA CV. KARANG INDAH ARTIKEL ILMIAH. ANALISA BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK GENTENG PADA CV. KARANG INDAH ARTIKEL ILMIAH Oleh : FITRIA AYUNTINA 2007310291 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan telekomunikasi, semakin dekat terwujudnya ramalan kampung dunia (global village). Produk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, koordinasi dan pengendalian akan selalu dihadapkan pada masalah pemilihan alternatif tindakan. Dari rangkaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T.

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS (Studi Kasus Pada Perusahaan T. Toha Group) Syarif Hidayatulloh 093403129 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi di dunia bisnis yang tengah terjadi sekarang ini memaksa setiap pelakunya untuk terus berbenah diri agar dapat bertahan hidup dalam persaingan

Lebih terperinci

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUK TERTENTU Yuliana Endah Widyaningsih Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UWMY ABSTRAK Secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai

Lebih terperinci

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK INCREMENTAL COST SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK NI MADE ADI ERAWATI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana ABSTRACT Relevant cost has been considered

Lebih terperinci

J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS

J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS ISSN 1693-7597 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA Vol 10 No.2 / September 2010 KONSEP ANGGARAN DALAM PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD: SUATU TINJAUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada perusahaan industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PESANAN KHUSUS DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING PADA UD. DEWI MEUBEL

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PESANAN KHUSUS DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING PADA UD. DEWI MEUBEL ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PESANAN KHUSUS DENGAN MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING PADA UD. DEWI MEUBEL Ni Putu Prastya Dewi Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Lebih terperinci

Nancy Ticoalu., G.B. Nangoi., S.K. Walandouw. Penggunaan Informasi Akuntansi

Nancy Ticoalu., G.B. Nangoi., S.K. Walandouw. Penggunaan Informasi Akuntansi ISSN 2303-1174 Nancy Ticoalu., G.B. Nangoi., S.K. Walandouw. Penggunaan Informasi Akuntansi PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP PESANAN KHUSUS PADA UD. VANELA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Differential Cost, Brochure, Customer

ABSTRAK. Kata kunci : Differential Cost, Brochure, Customer ABSTRAK Kondisi dunia usaha yang lesu saat ini, sebagai akibat dari menurunnya daya beli masyarakat, menyebabkan persaingan yang ketat antar perusahaanperusahaan yang ada. Hal itu juga dialami oleh Perusahaan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL Ketentuan Umum: 1. Artikel berupa hasil pemikiran, analisis ilmiah, kajian teori, atau hasil penelitian dalam bidang ekonomi, manajemen dan/atau akuntansi 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan perkembangan perekonomian yang tinggi, maka semakin berkembang pula dunia usaha dewasa ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini menganalisis mengenai relasi antara risiko finansial dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini menganalisis mengenai relasi antara risiko finansial dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini menganalisis mengenai relasi antara risiko finansial dan risiko bisnis dengan kecepatan publikasi laporan keuangan. Penelitian ini penting

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Relevant Costs, Accept Or Reject Special Order. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Relevant Costs, Accept Or Reject Special Order. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Plastic company in Indonesia each year has increased demand for plastic orders from society, and therefore companies are required to comply. This study uses a descriptive analysis. To take the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer

BAB I PENDAHULUAN. Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Manajer selalu dihadapkan pada masalah untuk membuat keputusan produk apa yang akan dijual, metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN

BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar baik ditinjau dari sudut supply maupun demand. Potensi dari

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar baik ditinjau dari sudut supply maupun demand. Potensi dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memberikan sumbangan berarti bagi pembangunan ekonomi Indonesia melalui penyediaan sumber pendanaan jangka panjang bagi dunia usaha. Realita tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan perusahaan adalah untuk mencari atau memperoleh laba. Berhasil atau tidaknya perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut pada umumnya ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir mencapai 250.000.000 jiwa. Sebagai kebutuhan pokok, barang konsumsi merupakan barang

Lebih terperinci

~ IIIII/ 1111 Ill ~

~ IIIII/ 1111 Ill ~ SEMINAR NASIONAL dan CALL FOR PAPER "BEYOND THE CURRENT ACCOUNTING TREND" SUSUNAN KEPANITIAAN: ~ 111111111 IIIII/ 1111 Ill ~ 12030457 Penanggungjawab Penasehat Ketua Panitia Sekretaris Bend ahara Bagian

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL Ardyanto Wibowo H. Andre Purwanugraha Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kinerja dari perusahaan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kinerja dari perusahaan itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kinerja dari perusahaan itu sendiri untuk dapat mempertahankan perusahaan dari ketatnya persaingan dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan bagi perusahaan selain sektor perbankan. Hal ini terkait erat dengan dua fungsi yang

Lebih terperinci

S.P. Walalangi. J.J. Sondakh. Analisis Biaya Diferensial

S.P. Walalangi. J.J. Sondakh. Analisis Biaya Diferensial ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENJUAL LANGSUNG ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT KOMODITI KACANG TANAH DI KAWANGKOAN (STUDI PADA UD. KACANG KAYLA DAN UD. KACANG LADY) THE ANALYSIS OF

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

Oleh : ADYTYA PRASETYO SIDHIK (NPM: ), Sugeng Santoso

Oleh : ADYTYA PRASETYO SIDHIK (NPM: ), Sugeng Santoso PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERSEROAN PT ANEKA TAMBANG TBK) Oleh : ADYTYA PRASETYO SIDHIK (NPM:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, dimana pasar modal berfungsi sebagai pendanaan usaha atau untuk mendapatkan dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak terhadap persaingan yang ketat dalam lingkungan usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahannya (Ahmad, 2004:105). Harga saham terbentuk berdasarkan pertemuan antara penawaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. rangka menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. rangka menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan untuk mempertahankan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan terus dilakukan oleh manejer perusahaan dalam rangka menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan untuk mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu penggerak ekonomi di Indonesia karena menjalankan dua fungsi yaitu fungsi ekonomi serta fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 atar Belakang Masalah Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan perusahaan yang bergerak di sektor industri di Indonesia mempunyai peranan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa, selain itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan didefinisikan oleh Bambang Hariadi (2002:h.558) sebagai suatu upaya untuk memilih alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2010-2013 Hamidi Fakultas Ekonomi, UNRIKA Jalan Batu Aji Baru No. 99, Batu Aji Batam ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang dijadikan objek dalam penelitian ini berupa laporan keuangan BUMN yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2012. Data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu dari negara-negara berkembang, yang sekarang sedang mengalami perkembangan ekonomi dan industri yang cukup pesat. 1 Begitu banyak perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melonjak, dan krisis energi yang dibarengi dengan harga minyak dunia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. melonjak, dan krisis energi yang dibarengi dengan harga minyak dunia yang terus BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini penuh dengan ketidakpastian. Beberapa diantaranya adalah nilai tukar rupiah yang naik turun, kebutuhan bahan pokok yang terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya

BAB I PENDAHULUAN. modal dikatakan efisiensi secara informasional apabila harga sekuritassekuritasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan pemodal terhadap pasar modal adalah persepsi mereka akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Prospek perekonomian suatu negara ditentukan oleh tiga hal penting. Pertama, kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut UU Perbankan No. 10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK AKUNTANSI MANAJERIAL ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK AKUNTANSI MANAJERIAL ANDRI HELMI M, S.E., M.M. ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK AKUNTANSI MANAJERIAL ANDRI HELMI M, S.E., M.M. PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Pengambilan Keputusan Stratejik Berdimensi jangka panjang 2. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah 1 BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal Indonesia yang pesat dimulai sejak ditetapkannya paket-paket kebijakan oleh pemerintah pada bulan Desember 1987, Oktober 1988, dan

Lebih terperinci

Elshinta Longdong., V.Z. Tirayoh., Analisis Penggunaan Informasi

Elshinta Longdong., V.Z. Tirayoh., Analisis Penggunaan Informasi ANALISIS PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA MODERN TAYLOR Oleh: Elshinta Longdong 1 Victorina Z. Tirayoh 2 1,2 Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 107 ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE 2010 2014 Oleh : Yosefa Program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA

ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Journal of Applied Business And Economics Vol. 3 No. 2 (Des 2016) 61-68 ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PADA PT VENEER PRODUCTS INDONESIA Oleh: Litdia Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan laba yang maksimal. Oleh sebab itu laba dinilai sebagai salah satu bukti hasil kinerja manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam

Lebih terperinci