Bab II KAJIAN PUSTAKA. Konsep merupakan unsur dasar pembentukan teori dan sebagai landasan bagi peneliti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab II KAJIAN PUSTAKA. Konsep merupakan unsur dasar pembentukan teori dan sebagai landasan bagi peneliti"

Transkripsi

1 Bab II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Konsep dan definisi konsep Konsep merupakan unsur dasar pembentukan teori dan sebagai landasan bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu konsep perlu dijelaskan terlebih dahulu untuk memberikan makna dan arah yang jelas, agar tidak terjadi penyimpangan dalam pengkajian konsep tersebut. Penggunaan konsep yang baik dan jelas maknanya dapat menghilangkan kesalahpahaman (Ihalauw, 2000:25-27). Adapun konsep-konsep yang dipilih dan didefinisikan untuk membantu pemahaman skripsi ini adalah konsep mekanisme foreign exchange market dan exchange rate. Untuk mempermudah dan membantu pemahaman tentang aturan main foreign exchange market dan konsep dari exchange rate penulis memilih memberikan definisi yang dikemukakan oleh Heinz Riehl and Rita M.Rodriguez, yaitu sebagai berikut : Foreign exchange market : The places where one country s currency can be bought with or sold for another country s currency. Exchange rate : The amount of one currency that can be bought by or sold for a certain amount of another currency. 2.2 Kerangka Pemikiran

2 2.2.1 Jenis transaksi di foreign exchange market Keberagaman partisipan forex market yang berasal dari berbagai negara dengan berbagai latar belakang kebijakan ekonomi, membutuhkan adanya suatu konsensus yang disepakati bersama mengenai jenis-jenis transaksi forex, berikut waktu pengiriman (delivery) transaksi forex. Aturan main tersebut diakui oleh partisipan forex market dan otoritas moneter seluruh negara. Menurut Swiss Bank Corporation (1983:44-69), transaksi di forex market terbagi dalam tiga jenis yaitu : Transaksi Spot, Transaksi Forward dan Transaksi Swap. Transaksi Spot Transaksi spot merupakan transaksi forex dengan waktu penyerahan dilakukan dalam waktu dua hari kerja setelah kontrak disepakati. Di dalam transaksi Spot ini termasuk didalamnya : Transaksi value tod yaitu jual atau beli valuta asing dengan penyerahan the same day value atau transaksi jual beli valuta asing bersamaan dengan hari kontrak. Transaksi value tom, yaitu transaksi jual beli valuta asing dengan penyerahan (delivery), satu hari kerja setelah kontrak disepakati. Bank Indonesia menjelaskan transaksi Spot sebagai berikut : PBI no 10/37/PBI/2008. Transaksi valuta asing terhadap rupiah adalah transaksi jual beli valuta asing terhadap rupiah dalam bentuk transaksi spot, termasuk transaksi yang dilakukan dengan valuta today dan/atau valuta tomorrow.

3 Waktu penyerahan transaksi merupakan waktu eksekusi pembayaran transaksi sesuai yang tercantum dalam kontrak foreign exhange. Di dalam penulisan ini penulis mengkhususkan hanya pada waktu penyerahan transaksi Spot yaitu penyerahan dalam waktu dua hari kerja. Transaksi forex spot di dalam penulisan ini, adalah transaksi forex Spot antar Bank (Interbank Forex Transaction) di pasar keuangan global. Transaksi forex Spot antar Bank adalah transaksi jual beli valas antar Bank yang dapat dijelaskan sebagai berikut : Transaksi jual beli valas dengan delivery base, contohnya pada tanggal 1 Oktober 2012 hari Senin, Bank BII melakukan transaksi beli Euro 1,000,000 dengan rate Pada tanggal 3 Oktober 2012 rekening nostro Bank BII untuk mata uang Euro bertambah sebesar Euro 1,000,000. Dan pada waktu yang sama rekening nostro Bank BII untuk mata uang USD berkurang sebesar : 1,000,000 X USD = USD 1,290,000. Di dalam transaksi ini benar benar terjadi penyerahan dan pembayaran secara penuh (full amount delivery). Bank Indonesia juga mengatur sistem pembayaran secara penuh (full amount delivery). PBI no 10 /37/PBI/2008 Bab II pasal 4 ayat 1 : Transaksi valuta asing terhadap rupiah wajib diselesaikan dengan pemindahan dana pokok secara penuh Exchange Rate Aktivitas foreign exchange memerlukan dasar penentuan nilai tukar antara satu mata uang dengan mata uang yang lain, yang disebut exchange rate. Penetapan exchange rate mata uang suatu negara harus mempertimbangkan kekuatan perekonomian negara tersebut yang mencakup beberapa aspek yaitu parity conditions, infrastruktur, spekulasi, investasi, dan resiko politis.

4 Sejarah perkembangan Exchange Rate Mata uang dulunya hanya dikenal sebagai alat tukar dalam perdagangan. Pada perkembanganya, mata uang juga memiliki fungsi lain yaitu sebagai komoditi yang dapat diperjual belikan. Fungsi ini berkembang sejak berlangsungnya ekspansi negara-negara Eropa Barat ke belahan dunia yang lain. Meluasnya pengaruh Eropa Barat membuat mata uang mereka digunakan oleh koloni-koloninya. Perdagangan yang berkembang pesat mengakibatkan kebutuhan mata uang asing meningkat pula. Negara yang pertama kali menetapkan exchange rate bagi mata uangnya adalah inggris. Atas inisiatif Raja George III, pada tahun 1876 Inggris mematok sebesar 4,2477 Poundsterling (GBP atau STG) per satu ons emas. Pada tahun 1879 AS menyusul dengan menetapkan US Dollar (USD) sebesar 20,67 per satu ons emas (Rugman 1985:166). Eitmen (2001:25-27) menggambarkan sejarah perkembangan exchange rate yang ditandai oleh lima peristiwa penting yaitu : The gold standard ( ) Pada masa ini tiap negara menetapkan nilai mata uang berdasarkan berat dan harga emas. Konversi mata uang juga menggunakan standard emas. Kejayaan standard emas berakhir ketika politik di eropa menghangat menjelang Perang Dunia I. Negaranegara besar di eropa memperkuat kemampuan militernya dan membiarkan emas mengalir dengan bebas untuk memenuhi belanja anggaran pertahanan. The interwar years ( ) Menipisnya stok emas negara-negara peserta perang mengakibatkan nilai mata uang mulai berfluktuasi. Pada akhir Perang Dunia I hingga awal 1920-an mata uang negara-negara yang kalah perang terutama Deutschemark (DEM) jatuh nilainya. Mata uang negara-negara yang lemah turut jatuh akibat blokade ekonomi dan hancurnya

5 jalur-jalur perdagangan. Walaupun GBP dan USD tetap bertahan, itu tidak berlangsung lama karena The Great Depression segera menghantam perekonomian dunia. Pada tahun 1934, AS memodifikasi standard emas lewat kebijakan mendevaluasi USD. Hingga menjelang berakhirnyaperang Dunia II banyak mata uang kehilangan konvertibilitasnya terhadap mata uang yang lain. Hanya USD yang masih diakui sebagai mata uang yang kuat. Bretton Woods (1944) Pada tahun 1944 negara-negara Sekutu bertemu di Bretton Woods, New Hampshire, AS untuk menyusun sistem moneter international yang baru. Pada pertemuan itu diputuskan USD sebagai dasar sistem tersebut. Juga diputuskan berdirinya International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. IMF merupakan institusi kunci bagi sistem baru ini. Salah satu fungsi IMF adalah membantu negara-negara anggotanya dalam mempertahankan nilai mata uang mereka. Mata uang negaranegara anggota IMF ditetapkan berdasarkan cadangan emas, namun mata uang tersebut tidak memiliki konvertabilitas terhadap emas. USD diputuskan tetap memiliki konvertabilitas terhadap emas. Fixed Exchange Rate ( ) Sistem moneter internasional yang dibentuk di Bretton Woods dengan pengawasan IMF bekerja dengan baik setelah PD II berakhir. Perdagangan dunia tumbuh pesat. USD menjadi cadangan utama Bank Sentral dibanyak negara. Namun ternyata hal ini menjadi bumerang bagi AS. Pada tahun 1970 terjadi defisit anggaran pemerintah AS yang memerlukan lebih banyak suntikan dana. Di lain pihak permintaan terhadap USD dari negara lain terus meningkat. Sistem Bretton Woods akhirnya kandas karena AS terlalu banyak mencetak USD, hal ini ditandai dengan berkurangnya sepertiga dari

6 total cadangan emas AS hanya dalam waktu tujuh bulan saja. Akhirnya Presiden Richard Nixon menunda seluruh penjualan dan pembelian emas oleh The Fed (federal reverse bank / Bank Sentral AS). Shapiro (1998:65-66) menambahkan, krisis USD tersebut juga disebabkan ekspansi AS ke Vietnam. Pembengkakan pengeluaran negara bagi belanja persenjataan membuat inisiatif-inisiatif melindungi turunya nilai USD menjadi tidak dipedulikan. Namun perkembangan perekonomian dunia yang pesat memunculkan negara-negara raksasa ekonomi yang baru. Kebijakan AS yang agresif sekaligus protektif membuat beberapa negara industri maju mulai menolak untuk mematok nilai mata uang mereka terhadap USD. Mata uang yang kuat selain USD saat itu adalah DEM, JPY, dan Swiss Franc (CHF). Akhirnya melalui Persetujuan Smithsonia (Desember 1971) disetujui USD didevaluasi 1/38 nilainya terhadap satu ons emas. Ecletic Currency Arrangement (1973-sekarang) Mulai tahun 1973, fixed exchange rate ditinggalkan dan beralih ke floating exchange rate. Walau belum semua negara menganut sistem tersebut, exchange rate mulai sangat fluktuasi dan sulit untuk diprediksi. Mata uang menjadi sangat sensitif terhadap isu-isu yang berkembang dalam perekonomian global. Istilah floating (mengambang) bagi negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara lebih tepat dikatakan sinking (tenggelam). Krisis dimulai pertengahan tahun 1997, berawal dari perilaku agresif pelaku ekonomi Thailand yang memburu utang dalam denominasi mata uang asing terutama USD. Perekonomian Thailand yang sedang berkembang dengan pesat atau bubbling akhirnya tidak sanggup membayar tumpukan utang tersebut. Mata uang Baht menjadi tertekan. Hilangnya kepercayaan pelaku pasar merembet pula ke negara-negara Asia lainya.

7 Hingga krisis mereda, hanya Hongkong Dollar yang relatif mampu bertahan. Prestasi ini tercapai setelah Bank Sentral Hongkong menguras cadangan forex mereka habishabisan Exchange Rate Regimes Perbedaan kemampuan perekonomian tiap negara membuat otoritas moneter masingmasing menganut rezim nilai tukar (exchange rate regimes) yang dirasa mampu melindungi dan bahkan memperkuat nilai mata uangnya. IMF (Eitman, 2003:31) menggolongkan rezim yang dianut sebagai berikut : Exchange Arrangements with No Seperate Legal Tender Sistem ini berdasarkan pada suatu persekutuan mata uang (currency union) di antara beberapa negara. Otoritas moneter persekutuan tersebut menetapkan satu mata uang tunggal yang disirkulasikan dalam lingkungan negara anggotanya. Nilai tukar mata uang negara di luar persekutuan ditetapkan dalam jumlah tertentu dan berlaku di tiaptiap negara anggota dalam zona mata uang tunggal. Contoh penganut : Zona Euro (negara-negara anggota Uni Eropa) dan Zona CFA (negara-negara jajahan Perancis dan Belgia di Afrika). Currency Board Arrangements Sistem ini berdasar pada kebijakan otoritas moneter yang mematok nilai tukar mata uang domestik terhadap satu mata uang asing disertai pembatasan aktivitas ekonomi pemerintah agar tetap dapat memenuhi kewajiban obligasi. Contoh penganut : Cina dan Brunei Darussalam (mematok nilai tukar mata uang asing masing-masing terhadap USD).

8 Conventional Fixed-Pegged Arrangements Sistem ini berdasarkan pada kebijakan otoritas moneter yang menetapkan nilai tukar mata uang domestik terhadap satu atau lebih mata uang asing. Fluktuasi diperbolehkan maksimal satu persen dari nilai tukar yang ditetapkan. Contoh penganut : Malaysia, Arab Saudi, dan Emirat Arab. Pegged Rate within Horizontal Bands Sistem ini berdasarkan pada kebijakan otoritas moneter yang menetapkan nilai tukar mata uang domestik terhadap satu atau lebih mata uang asing. Fluktuasi diperbolehkan hingga sedikit di atas satu persen dari nilai tukar yang ditetapkan. Contoh penganut : Kroasia, Yunani, Denmark. Crawling Pegs Sistem ini berdasarkan pada kebijakan otoritas moneter yang melakukan penyesuaian penetapan nilai tukar secara periodik, dalam rentang yang sempit dan telah disosialisasikan sebelumnya. Contoh penganut : Angola, Kosta Rika, Nikaragua. Exchange Rate with Crawling Bands Sistem ini berdasar pada kebijakan otoritas moneter yang melakukan penyesuaian nilai tukar secara periodik, dalam rentang fluktuasi yang lebar dan telah disosialisasikan sebelumnya. Penyesuaian ini dilakukan sebagai respon terhadap perubahan indikator kuantitatif perekonomian negar tersebut. Contoh penganutnya : Israel, Hungaria, Polandia. Managed Floating with No Preannounced Path for The Exchange Rate Sistem ini berdasarkan pada kebijakan otoritas moneter yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uangnya melalui intervensi aktif di forex market tanpa

9 mensosialisasikan dengan jelas nilai tukar yang diharapkan. Contoh penganut : Singapura, Norwegia, Rusia. Independent Floating Sistem ini berdasarkan pada kebijakan otoritas moneter yang menyerahkan pergerakan nilai tukar mata uangnya sepenuhnya pada mekanisme pasar. Intervensi yang dilakukan bersifat insidental. Contoh penganutnya : AS, Jepang, Indonesia Fixed dan Flexible Exchange Rate Menurut Eitman (2001:33), pilihan suatu negara terhadap sistem nilai tukar juga merefleksikan prioritas-prioritas negara tersebut terhadap permasalahan perekonomian negara bersangkutan seperti : inflasi, tingkat pengangguran, tingkat bunga, neraca pembayaran, dan pertumbuhan ekonomi. Pilihan antara fixed dan flexible exchange rate bisa berubah seiring dengan perubahan priorotas-prioritas penyelesaian permasalahan perekonomian. Fixed exchange rate menciptakan stabilitas nilai tukar yang mengakibatkan berkurangnya risikorisiko yang timbul akibat fluktuasi exchange rate. Namun fixed rate menimbulkan konsekuensi besar bagi otoritas moneter yang menganutnya yaitu : Penerapan kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter yang ketat. Persediaan cadangan nasional berupa emas dan hard currency dalam jumlah besar. Berkaitan dengan fundamental ekonomi suatu negara, penetapan fixed exchange rate bersifat inkonsisten, karena kekuatan ekonomi suatu negara senantiasa berubah. Semakin flexible exchange rate yang dianut oleh suatu negara, koreksi yang terjadi akibat perubahan kekuatan perekonomian tersebut terjadi secara gradual dan efisien (sesuai mekanisme pasar), sedangkan fixed exchange rate sering membuat koreksi yang terjadi telah terlambat karena harus disepakati dahulu antara otoritas moneter, birokrat, dan lembaga keuangan internasional terlebih dahulu.

10 Foreign Exchange Quotation Transaksi SPOT Foreign exchange quotation merupakan pedoman penentuan exchange rate antara satu mata uang dengan mata uang lainya. Menurut Joseph L. Hengkengbala M Noor Saifullah(2008 : 31), ada tiga jenis forex quotation : Direct quotation Pada sistem ini ditentukan exchange rate satu unit mata uang asing dalam mata uang lokal suatu negara. Contoh mata uang US$ dinilai di Jepang dan di Indonesia. Contoh : Di Jepang & Indonesia : US$ 1 = Jpy US$ 1 = Idr 9000 Jpy 1 = Idr 77 Indirect quotation Pada sistem ini ditentukan exchange rate satu unit mata uang lokal dalam suatu mata uang asing. Contoh : Di Swis CHF 1 = US$ Quoting dollar rate Sistem penentuan harga didalam kegiatan pertukaran mata uang (foreign exchange), dimana semua mata uang yang dipertukarkan dinilai dalam mata uang US dollar. Di

11 dalam sistem pertukaran ini mata uang yang dipertukarkan selalu berpasangan sebagai berikut : a. Mata uang yang didagangkan disebut commodity atau reference currency b. Mata uang sebagai lawannya / pembayaran disebut non reference currency Contoh : USD/IDR, di sini USD sebagai commodity atau refernce currency, dan IDR sebagai mata uang lawannya/pembayaran non reference currency. EUR/USD, di sini Euro sebagai commodity currency sedangkan USD sebagai non reference currency. Dipasar keuangan global saat ini sistem harga atau quoatation system menganut quoting dollar rate, dimana quotation yang ada dibagi dalam dua kubu sebagai berikut : Mata uang persemakmuran & Euro : 1 unit mata uang persemakmuran & Euro = USD Uang eks Negara persemakmuran dan Euro dollar sebagai commodity atau reference currency dan USD sebagai non reference. Mata uang non persemakmuran : 1 unit USD = non USD (misal Yen, SGD, HKD, IDR, dll). Mata uang USD sebagai commodity currency, dan non USD sebagai non reference currency.

12 Tabel 2.1 Contoh quotation di pasar spot Sumber : reuters Dari tabel harga spot di atas maka harga yang berlaku di pasar dapat dibaca sebagai berikut : Mata uang EUR/USD : dibaca : harga beli yang berlaku (Bid) adalah dan harga jual yang berlaku (offer) adalah Harga beli (bid) artinya pasar akan membeli setiap 1 Euro dan membayar USD Harga jual (offer) artinya pasar akan menjual setiap 1 Euro dan menerima USD Di sini Euro sebagai commodity/reference currency dan USD sebagai mata uang non reference currency atau alat bayar di dalam jual beli Euro. Mata uang GBP/USD : dibaca: Kurs beli (Bid): artinya kurs beli yang berlaku di pasar adalah setiap 1unit GBP dibeli dengan USD , dan setiap 1unit GBP dijual (offer) dengan nilai USD

13 Mata Uang AUD/USD : dibaca : Kurs Beli (Bid) : artinya kurs beli yang berlaku di pasar adalah setiap 1 AUD dibeli dengan USD , dan setiap 1 AUD dijual (offer) dengan nilai USD Mata Uang NZD /USD: dibaca : Kurs Beli (Bid) : artinya kurs beli yang berlaku di pasar adalah setiap 1 NZD dibeli dengan USD , dan setiap 1 NZD dijual (offer) dengan nilai USD Mata uang USD/JPY : dibaca : Harga Beli yang berlaku (Bid) adalah dan Harga Jual yang berlaku (offer) adalah Harga beli (bid) artinya pasar akan membeli setiap 1 unit USD dan membayar JPY Harga jual (offer) artinya pasar akan menjual setiap 1unit USD dan menerima JPY Di sini USD sebagai commodity/reference currency dan JPY sebagai mata uang non reference currency atau alat bayar di dalam jual beli USD. Mata Uang USD/IDR : 8,655 8,660 dibaca : Kurs Beli (Bid) : 8,655 artinya kurs beli yang berlaku di pasar adalah setiap 1 unit USD dibeli dengan IDR 8,655, dan setiap 1 unit USD dijual (offer) dengan nilai IDR 8,660. Mata Uang USD/CHF : dibaca :

14 Kurs Beli (Bid) : artinya kurs beli yang berlaku dipasar adalah setiap 1 unit USD dibeli dengan CHF , dan setiap 1 unit USD dijual (offer) dengan nilai CHF Cross Rate Transaction : Di dalam kegiatan jual beli mata uang tidak selalu mata uang harus dinilai dalam US dollar, tetapi juga dilakukan transaksi antara mata uang non dollar dengan mata uang non dollar lainnya, contohnya seperti YEN terhadap IDR, EUR terhadap Yen, GBP terhadap IDR, HKD terhadap IDR, SGD terhadap IDR dll. Sistem ini dinamakan cross rate transaction. (Yoseph. LHengkengbala- M Nor Saefullah 2008 : 20) Trend Analysis Trend adalah gerak harga di pasar pada arah tertentu dan pada periode tertentu (Joseph. L hengkengbala 2008:22). Gerak harga ini bergelombang dari titik puncak ke titik rendah atau sebaliknya. Bila gerak gelombang ke arah atas maka gerak harga ini disebut tren naik atau up trend. Bila gelombang harga tersebut bergerak ke bawah atau menurun disebut tren menurun atau down trend. Bila gerak gelombang harga bergerak dalam keadaan horizontal, maka disebut tidak ada arah trend atau dalam istilah technical analysis disebut dengan istilah sideways trend, conjested market, market consolidation, atau disebut juga no trend. Berikut disajikan contoh kurva yang bergerak naik atau uptrend, bergerak menurun atau downtrend, dan mendatar atau horisontal biasa disebut dengan sideways trend.

15 Gambar 2.1 Grafik menaik / uptrend (sumber reuters) Gambar 2.2 Grafik menurun / downtrend (sumber reuters)

16 Gambar 2.3 Sideways trend (sumber reuters) Retracements Trend line yang selalu berbentuk sudut terhadap sumbu horizontal grafik. Trend line yang sebaiknya digunakan untuk analisis adalah yang membentuk sudut kira-kira 45 derajat, karena apabila sudut terlalu curam atau terlalu landai tidak dapat digunakan sebagai alat analisis. Retracements yang terjadi pada gerak harga setelah terjadinya penembusan trend line ditetapkan sebesar 50%. Penetapan ini bersifat umum. Persentase retracements yang lain ditetapkan sebesar 33% hingga 66% (John j. Murphy 1986 : 88). Sedangkan didalam Elliot Wave Principe (Joseph.L hengkengbala 2008 : 134) pembalikan arah harga bervariasi dari s/d kali panjang wave yang ada Reversal Pattern Dinamika gerak nilai tukar atau harga di pasar dapat membangun bentukan-bentukan kurva yang selalu berulang dari satu periode ke periode lainya, meski tidak sama persis.

17 Bentukan-bentukan kurva tersebut apabila dicermati dengan pintar dapat memberikan sinyalsinyal perubahan arah harga maupun pencapaian harga berikutnya Bentukan-bentukan tersebut seperti: Head and Shoulders H & S Analysis Head and shoulders merupakan suatu bentukan yang terdiri dari tiga buah bentukan titik puncak, dimana titik puncak tertinggi berada di tengah yang disebut dengan head, dan kedua bentukan titik puncak yang lebih rendah di sebelah kiri dan kananya yang masingmasing disebut dengan left dan right shoulders. Kedua shoulders dihubungkan oleh sebuah garis lurus yang disebut dengan neck line. Secara teoritis objective price yang akan dicapai, yaitu sejauh jarak dari neck line ke head. Head and shoulders juga dapat berbentuk Inverse head and shoulders dengan syarat pembentukan yang sama (John j. Murphy 1986 : 107). shoulders: Berikut adalah contoh gambar reverse head and shoulders dan inverse head and Gambar 2.4 reverse head and shoulders (Sumber : Yoseph. L hengkengbala 2008:69-73)

18 Gambar 2.5 Inverse head and shoulders (Sumber : metastock) Triple Top and Triple Bottom Triple top dan triple bottom hampir mirip dengan head and sholuders. Yang membedakan adalah ketinggian shoulders (pada triple top) atau kedalaman shoulders (pada triple bottom) sama dengan head. Secara teoritis, objective price yang akan dicapai bila menembus neck line yaitu sejauh ketinggian atau kedalaman bentukan tersebut (John j. Murphy 1986 : 120). Berikut adalah gambar dari triple top dan triple bottom :

19 Gambar 2.6 Triple top and bottom (Sumber : Yoseph. L hengkengbala 2008: 75) Double Top and Double Bottom Bentukan ini hanya memiliki dua puncak (pada double top) atau dua dasar (pada double bottoms). Secara teoritis, objective price yang akan dicapai bila terjadi penembusan neck line yaitu sejauh ketinggian atau kedalaman bentukan tersebut (John j. Murphy 1986 : 121). Berikut adalah gambar dari double top dan bottom : Gambar 2.7 Double Top dan Bottom (Sumber : Yoseph. L henghkengbala 2008: 74) Continuation Pattern Harga di pasar bergerak tidak dalam satu arah secara terus-menerus. Pada momen tertentu terdapat jeda atau konsolidasi (dalam jangka waktu dan range tertentu) membangun suatu bentukan kurva. Kemudian gerak dilanjutkan lagi ke arah tertentu, setelah harga yang ada berhasil menembus zona beli atau area support dan zona jual atau area resistance pada bangun konsolidasi atau bentukan kurva yang ada. Continuation pattern terdiri dari bangun kurva symmetrical triangle, ascending triangle, descending triangle, flag and pennants.

20 Symmetrical Triangel Konsolidasi harga dapat membentuk bangun segitiga sama sisi. Ini memperlihatkan betapa sama kuatnya antara buyers dan sellers mempengaruhi gerak harga pasar. Bila terjadi penembusan, objective price secara teoritis berkisar dari 75% hingga 100% jarak dari dasar segitiga ke titik APEX (John j. Murphy 1986 : 139). Berikut adalah gambar dari Symmetrical Triangle: Gambar 2.8 Symmetrical Triangel (Sumber : Yoseph. L hengkengbala : 80) Ascending Triangel Dalam hal ini pembeli lebih agresif dari pada penjual, maka terjadilah tekanan beli (buying pressured) lebih besar dari pada tekanan jual (selling pressured). Dinamika dalam tekanan beli dan jual ini membangun suatu bentukan kurva segitiga menaik. Ini menunjukan bahwa pasar bullish. Objective price dapat diprediksi dengan menarik garis dari siku-siku segitiga sejajar sama panjang dengan alas segitiga (John j. Murphy 1986 : 144).

21 Berikut adalah gambar dari Ascending Triangel : Gambar 2.9 Ascending Triangel (Sumber : Yoseph. L hengkengbala 2008: 81) Descending Triangel Pada bangun kurva ini terdapat kecenderungan titik puncak yang semakin merendah. Apabila ditarik garis lurus akan menjadi garis resistance yang menurun. Sementara pada sisi titik-titik terendah cenderung sejajar, apabila ditarik garis lurus menjadi garis support. Hal ini menggambarkan bahwa penjual lebih agresif dibandingkan pembeli. Bila terjadi penembusan, ini merupakan bahwa pasar bearish. Objective price dapat diprediksi dengan menarik garis dari siku-siku sejajar sama panjang dengan bidang miring segitiga (John j. Murphy 1986 : 148). Berikut adalah gambar dari Descending Triangel :

22 Gambar 2.10 Descending Triangel (Sumber : Yoseph. L hengkengbala 2008 : 82) Flags and Pennants Flags and Pennants merupakan bentukan yang terjadi sehubungan dengan gerak harga yang bergerak sangat tajam kemudian berkonsolidasi dalam range harga tertentu dalam periode tertentu. Objective price diprediksi dengan menarik garis tegak lurus dari ujung flag atau pennants dan garis tersebut harus sama panjang dengan garis tinggi flag (John j. Murphy 1986 : 156). Berikut adalah gambar dari Flags and Pennants :

23 Gambar 2.11 Flags (Sumber : Yoseph. L hengkengbala 2008 : 93) Gambar 2.12 Pennants (Sumber : Yoseph.L hengkengbala 2008: 94)

24

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

SISTEM MONETER INTERNASIONAL SISTEM MONETER INTERNASIONAL Sejarah sistem Moneter Internasional 1. Zaman Emas (1876-1913): penggunaan emas sebagai standar alat tukar Standar emas pada dasarnya menetapkan nilai tukar mata uang negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu indikator yang menunjukan bahwa perekonomian sebuah negara lebih baik dari negara lain adalah melihat nilai tukar atau kurs mata uang negara tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Di bab IV ini pada awal penyajian akan disajikan uraian analisis mekanisme

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Di bab IV ini pada awal penyajian akan disajikan uraian analisis mekanisme BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Di bab IV ini pada awal penyajian akan disajikan uraian analisis mekanisme transaksi foreign exchange Spot dari mata uang yang diteliti yaitu mata uang Euro, GBP dan JPY.

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Chairul Anam, SE SISTEM MONETER INTERNASIONAL Oleh : Dr. Chairul Anam, SE PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. JURUSAN ILMU EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL Veteran JAWA TIMUR

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. JURUSAN ILMU EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL Veteran JAWA TIMUR SISTEM MONETER INTERNASIONAL JURUSAN ILMU EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL Veteran JAWA TIMUR PENGERTIAN KURS VALAS VALUTA ASING (FOREX) Valas atau Forex (Foreign Currency) adalah mata uang asing

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Rupiah Rupiah (Rp) adalah mata uang Indonesia (kodenya adalah IDR). Nama ini diambil dari mata uang India Rupee. Sebelumnya di daerah yang sekarang disebut Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Foreign Exchange Management Poundsterling Exchange of currencies on a specified date Counterparty B Counterparty A US Dollar Trading Hours

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Manajemen Investasi.  SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA Manajemen Investasi SUTIA BUDI sutia_budy@yahoo.com sutiabudi19@gmail.com STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA INVESTMENT MANAGEMENT Session 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times 2 Times Chapter Introduction

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini dikarenakan adanya permintaan yang timbul karena adanya kepentingan

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Pertemuan ke-2

SISTEM MONETER INTERNASIONAL. Pertemuan ke-2 SISTEM MONETER INTERNASIONAL Pertemuan ke-2 PENGANTAR Sistem moneter dapat didefinisikan sebagai kerangka kerja institusional saat (1) Pembayaran internasional dilakukan. (2) Pergerakan modal diakomodasi.

Lebih terperinci

Kuliah II Manajemen Keuangan Internasional

Kuliah II Manajemen Keuangan Internasional Kuliah II Manajemen Keuangan Internasional Pasar Valuta Asing/Devisa The Foreign Exchange Market By : Pedro Ximenes ST,MM Pengertian Pasar Devisa/Valas Pasar Valuta Asing/Devisa. Pengertian : Pasar valuta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya

Lebih terperinci

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan FOREX I. Konsep Trading Forex Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan elektronik. Forex sendiri merupakan singkatan dari Foreign exchange yang merujuk

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 188

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 188 A. PENGERTIAN Foreign exchange market atau sering pula disebut dengan bursa valas adalah suatu mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk

Lebih terperinci

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13

Transaksi Mata Uang Asing. Bab 13 Transaksi Mata Uang Asing Bab 13 Mengenal Valuta Asing Valuta asing atau biasa disebut juga dengan kata lain seperti valas, foreign exchange, forex atau juga fx adalah mata uang yang di keluarkan sebagai

Lebih terperinci

The direction of market the way the market is moving

The direction of market the way the market is moving Classical Chart Analysis Pola Grafik Pembalikan Bab 5 The direction of market the way the market is moving 1 The trend is your friend Go with the trend Pola Grafik Pembalikan Key reversal top adalah hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Di era globalisasi perdagangan diseluruh dunia, dimana siklus perdagangan dapat dengan bebas bergerak ke setiap Negara di penjuru dunia. yang secara langsung berpengaruh

Lebih terperinci

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP)

2. Derivasi Atau Perolehan Kurva BP (Neraca Pembayaran BOP) Bahan 5 - Ekonomi Terbuka PEREKONOMIAN TERBUKA (AN OPEN ECONOMY) DAN DERIVASI KURVA BP (NERACA PEMBAYARAN) SERTA SISTEM KURS DAN SISTEM DEVISA YANG DIBERLAKUKAN 1. Transaksi Internasional Perekonomian

Lebih terperinci

= Euro (mata uang Eropa) = Sterling atau Cable (mata uang Inggris) = Aussie Dollar (mata uang Australia) = Kiwi (mata uang New Zealand)

= Euro (mata uang Eropa) = Sterling atau Cable (mata uang Inggris) = Aussie Dollar (mata uang Australia) = Kiwi (mata uang New Zealand) APA ITU FOREX? Forex (Foreign Exchange) yaitu perdagangan mata uang asing atau biasa disebut dengan Valas (Valuta Asing) Yang akan kita perkenalkan disini adalah jenis SPOT FOREX Modern Yang diperdagangkan

Lebih terperinci

Chart Bagi Para Trader

Chart Bagi Para Trader Chart Bagi Para Trader Selama Beberapa tahun para trader telah mengembangkan beberapa macam type chart yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik akan pergerakan harga.. Beberapa teknik charting

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Definisi Manajemen keuangan menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Definisi Manajemen keuangan menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Manajemen Keuangan Definisi Manajemen keuangan menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : p1) adalah financial management is

Lebih terperinci

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013

AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 AKUNTANSI MULTINASIONAL TRANSAKSI MATA UANG ASING MATERI AKL 1, RABU 25 DESEMBER 2013 Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh resiko bisnis normal : 1. Kurangnya permintaan atas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain :

P A S A R U A N G. Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain : P A S A R U A N G Sekelompok pasar dimana instrumen kredit jangka pendek (biasanya jatuh tempo dalam waktu 1 tahun atau kurang), yang umumnya berkualitas tinggi diperjual-belikan. Fungsi Pasar Uang : Merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi internasional pada saat ini semakin berkembang pesat sehingga setiap negara di dunia mempunyai hubungan yang kuat dan transparan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING

BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING BAB 3 TRANSAKSI MATA UANG ASING Suatu perusahaan dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing (foreign activities) dalam dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam mata uang asing atau memiliki

Lebih terperinci

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional

Materi Minggu 6. Lalu Lintas Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 43 Materi Minggu 6 Lalu Lintas Pembayaran Internasional 6.1. Gambaran Umum Lalu Lintas Pembayaran Internasional Transaksi-transaksi pembayaran antar daerah tidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Inflasi Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus maksudnya

Lebih terperinci

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 49 IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 4.1 Produk Domestik Bruto (PDB) PDB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator makroekonomi yang menunjukkan aktivitas perekonomian agregat suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/ 45 /DPD tanggal 15 September 2005 PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF Laporan Transaksi Derivatif yang wajib disampaikan kepada Bank Indonesia adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign

I. PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nilai tukar mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau harga mata uang domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi ekonomi mendorong perekonomian suatu negara ke arah yang lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat aktivitas perdagangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kemajuan suatu negara tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan negara tersebut melakukan ekspor barang dan jasa yang

Lebih terperinci

Ekonomi Moneter Session 2 Arif Darmawan S.E (Hons) (UNS), M.A (Marmara University)

Ekonomi Moneter Session 2 Arif Darmawan S.E (Hons) (UNS), M.A (Marmara University) Ekonomi Moneter Session 2 Arif Darmawan S.E (Hons) (UNS), M.A (Marmara University) Standar Moneter Internasional Standar moneter dapat diartikan sebagai sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai

Lebih terperinci

DUNIA INVESTASI FOREX

DUNIA INVESTASI FOREX NAMA : Andi Rahmad Saputro NIM : 10.11.4356 Kelas : S1 TI 2K Abstrak DUNIA INVESTASI FOREX Dunia Investasi a. Investasi Investasi adalah menanamkan suatu modal pada instrument tertentu dengan harapan akan

Lebih terperinci

MARKET UPDATE & OUTLOOK

MARKET UPDATE & OUTLOOK z Page 1 of 7 Follow us on Twitter MARKET UPDATE & OUTLOOK Market Update: USD cenderung terbatas di sesi Eropa, meski masih lanjutkan penguatan tipis terhadap sejumlah counter seperti EUR, JPY & GBP. Tutupnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Foreign exchange market adalah pasar dimana para pelaku pasar melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Foreign exchange market adalah pasar dimana para pelaku pasar melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Foreign exchange market adalah pasar dimana para pelaku pasar melakukan kegiatan jual beli mata uang asing (foreign exchange). Di dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat dimana berbagai pihak yang membutuhkan informasi dapat mengakses informasi tersebut dengan mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan tahun adalah awal dari krisis moneter kawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan tahun adalah awal dari krisis moneter kawasan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis moneter yang melanda kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur pada pertengahan tahun 1997-1998 adalah awal dari krisis moneter kawasan yang kemudian merambah menjadi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83 /PMK. 06/2005 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83 /PMK. 06/2005 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83 /PMK. 06/2005 TENTANG TAMBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH YANG DITERUSKAN KEPADA DAERAH

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/8/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/PBI/2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

ABSTRAKSI Pergerakan kurs valuta asing (valas) mengalami pergerakan yang cukup signifikan sehingga menarik beberapa kalangan tertentu untuk memasuki p

ABSTRAKSI Pergerakan kurs valuta asing (valas) mengalami pergerakan yang cukup signifikan sehingga menarik beberapa kalangan tertentu untuk memasuki p NON DELIVERABLE FORWARD TRANSACTION ANALYSIS METHOD IN THE CASH SETTLEMENT ACCOUNT OF INCOME- OUTCOME INVESTORS ON STANDARD CHARTERED BANK Sisca Ayu Wulandari Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010

Lebih terperinci

ANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI

ANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI ANALISIS KURS VALUTA ASING YANG MEMPENGARUHI PENANAMAN MODAL ASING (PMA), EKSPORT, DAN PENGELUARAN PEMBANGUNAN DI JAWA TIMUR SKRIPSI Di ajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI

PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI OLEH : NAMA :MUHAMMAD BAIQUNI NIM : B 200 010 091 NIRM : JURUSAN : AKUNTANSI JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan perekonomian dunia. Hal ini terjadi setelah dianutnya sistem perekonomian terbuka yang dalam aktivitasnya

Lebih terperinci

PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET)

PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET) Hafis Mu addab PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET) Penerbit ElHaf Publishing PASAR VALUTA ASING (FOREIGN EXCHANGE MARKET) Oleh: Hafis Mu addab Copyright 2011 by Hafis Mu addab Penerbit ElHaf Publishing

Lebih terperinci

OUTLOOK ANALISIS TEKNIKAL TAHUN 2013

OUTLOOK ANALISIS TEKNIKAL TAHUN 2013 OUTLOOK ANALISIS TEKNIKAL TAHUN 2013 EUR/USD : Berpotensi Bullish Hingga 1.4250 Anda Ingin Dapat SmartReview langsung ke Email Anda, Registrasi GRATISS!!.. http://mysmartfx..com/goto/au Pola inverse head

Lebih terperinci

SISTEM MONETER INTERNASIONAL

SISTEM MONETER INTERNASIONAL SISTEM MONETER INTERNASIONAL 1 PENDAHULUAN Sistem Keuangan Internasional Pra perang dunia Antar Perang Dunia Pasca Perang Dunia Standar Emas Sistem pengawasan/ kontrol devisa 1. Sistem Bretton Woods 2.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perjalanan perbankan yang diawali dari kemelut moneter sejak. pertengahan tahun 1997 lalu telah mengakibatkan terjadinya perubahan

I. PENDAHULUAN. Perjalanan perbankan yang diawali dari kemelut moneter sejak. pertengahan tahun 1997 lalu telah mengakibatkan terjadinya perubahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan perbankan yang diawali dari kemelut moneter sejak pertengahan tahun 1997 lalu telah mengakibatkan terjadinya perubahan fundamental pada peta perbankan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian global uang merupakan alat transaksi manusia paling utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi bisa

Lebih terperinci

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - Analisa Fundamental I. Fundamental Forex I.1 Faktor penggerak pasar Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING PERTEMUAN 13 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Konsep dan Transaksi mata uang asing. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami

Lebih terperinci

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH VOREX Di Susun Oleh : Ifan Candra Kusuma (10.11.4433) S1-TI-L STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 Apa sebenarnya Forex itu? Vorex Adalah Bursa valuta asing (Inggris: Foreign exchange market

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki pertengahan tahun 2015, dianggap sebagai periode yang cukup kelam bagi sebagian pelaku pasar yang merasakan dampaknya secara langsung terhadap lesunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TRADING FOREX VIA ONLINE

BAB II TINJAUAN UMUM TRADING FOREX VIA ONLINE BAB II TINJAUAN UMUM TRADING FOREX VIA ONLINE A. Sejarah dan Perkembangan Trading Forex via Online Sejarah telah mencatat bahwa kegiatan tukar menukar telah dilakukan manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada perkembangan jaman yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang sudah menjalani bisnis sampai ke negara asing. Hal ini menyebabkan adanya perdagangan antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si

TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL. Makalah Bisnis Internasional. Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si TEORI KEUANGAN INTERNASIONAL Makalah Bisnis Internasional Dosen Pengampu: Dian Perwitasari, S. Ak, M. Si Disusun Oleh : 14.0102.0094 Febri Nurdian Cahya 14.0102.0113 Dwi Saputri 14.0102.0136 Sulistiyanti

Lebih terperinci

MK INTERNASIONAL Materi 4 - Pasar Valuta Asing ANDRI HELMI M, S.E., M.M

MK INTERNASIONAL Materi 4 - Pasar Valuta Asing ANDRI HELMI M, S.E., M.M MK INTERNASIONAL Materi 4 - Pasar Valuta Asing ANDRI HELMI M, S.E., M.M Introduction Membeli valas berarti pembeli mengonversi daya belinya di suatu negara ke dalam daya beli negara penjual. Pasar valas

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1 Sejarah Valuta Asing Dollar Amerika Serikat, dan Dollar Australia

BAB III OBJEK PENELITIAN. III.1 Sejarah Valuta Asing Dollar Amerika Serikat, dan Dollar Australia BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Valuta Asing Dollar Amerika Serikat, dan Dollar Australia III.1.1 Sejarah Valuta Asing Perdagangan Valuta Asing sendiri telah lama ada sejak ditemukannya teknik konversi

Lebih terperinci

MARKET OUTLOOK SEPTEMBER 2015: MENANTI LANGKAH THE FED

MARKET OUTLOOK SEPTEMBER 2015: MENANTI LANGKAH THE FED MARKET OUTLOOK SEPTEMBER 2015: MENANTI LANGKAH THE FED BOTTOM IHSG MASIH BELUM JELAS Dari Market Outlook Juni: Jika 4913 Gagal Bertahan Jika suport 4913 tembus, skenario yang kemungkinan terjadi adalah

Lebih terperinci

BAB 4 KURS DAN BURSA VALAS SPOT RATE, CROSS RATE DAN FORWARD RATE

BAB 4 KURS DAN BURSA VALAS SPOT RATE, CROSS RATE DAN FORWARD RATE BAB 4 KURS DAN BURSA VALAS SPOT RATE, CROSS RATE DAN FORWARD RATE I. SPOT RATE DAN MARKET SPOT Spot Rate adalah tingkat nilai tukar (kurs) suatu nilai currency (mata uang suatu negara) terhadap currency

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nominal perbandingan antara mata uang asing dengan mata uang dalam negeri biasa sering dikenal sebagai kurs atau nilai tukar. Menurut Bergen, nilai tukar mata uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap negara memiliki mata uang yang menunjukkan harga-harga barang dan jasa. Jika suatu negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara-negara lain maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui di setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lain, sehingga dalam melakukan suatu

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

MARKET UPDATE & OUTLOOK

MARKET UPDATE & OUTLOOK z Page 1 of 7 Follow us on Twitter MARKET UPDATE & OUTLOOK Market Update: The Fed masih pertahankan suku bunga pada pertemuan Kamis dini hari tadi. Dalam pernyataannya, the Fed cenderung less dovish terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan ekonomi suatu negara pada dewasa ini tidak dapat dipisahkan dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan negara lain

Lebih terperinci

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban No.94, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Lindung Nilai. Transaksi Swap. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5881) PERATURAN BANK INDONESIA

Lebih terperinci

Pilihan Sistem Nilai Tukar dan Pengendalian Arus Modal

Pilihan Sistem Nilai Tukar dan Pengendalian Arus Modal Pilihan Sistem Nilai Tukar dan Pengendalian Arus Modal Bobby Hamzar Rafinus Pendahuluan Kegundahan akan terjadinya krisis kedua sempat timbul dalam beberapa bulan terakhir setelah ada kecenderungan nilai

Lebih terperinci

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP NERACA PEMBAYARAN, KURS VALUTA ASING DAN KEGIATAN PEREKONOMIAN TERBUKA SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP Neraca Pembayaran Definisi Adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam bursa berjangka, sejumlah komoditas diperjualbelikan dengan harga tertentu yang penyerahannya dilakukan pada saat yang akan datang. Komoditas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sarana untuk melakukan hedging, speculation, dan arbitrage.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sarana untuk melakukan hedging, speculation, dan arbitrage. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia menyebabkan beberapa instrumen keuangan seperti saham, obligasi, hingga derivatif menjadi sarana untuk melakukan investasi. Tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

V. PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN MAKROEKONOMI INDONESIA. Asia Tenggara, yang pemicunya adalah krisis ekonomi di Thailand.

V. PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN MAKROEKONOMI INDONESIA. Asia Tenggara, yang pemicunya adalah krisis ekonomi di Thailand. 74 V. PERGERAKAN NILAI TUKAR RUPIAH DAN MAKROEKONOMI INDONESIA 5.1. Awal Krisis Asia Krisis yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari krisis yang terjadi di Asia Tenggara, yang pemicunya adalah krisis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian masih sangat bergantung pada negara lain. Teori David Ricardo menerangkan perdagangan

Lebih terperinci

Apakah Forex Trading Itu?

Apakah Forex Trading Itu? SEBUAH PENGANTAR Apakah Forex Trading Itu? Pada dasarnya, pasar forex adalah di mana bank, bisnis, pemerintah, investor, dan pedagang datang untuk menukar mata uang. Pasar forex juga populer disebut fx

Lebih terperinci

MARKET UPDATE & OUTLOOK

MARKET UPDATE & OUTLOOK z Page 1 of 7 Follow us on Twitter MARKET UPDATE & OUTLOOK Market Update: Tekanan USD terbatas setelah temui area 94 oleh rilis positif data dari rilis jobless claims dan indeks dari Philladelphia meski

Lebih terperinci

MARKET UPDATE & OUTLOOK

MARKET UPDATE & OUTLOOK z Page 1 of 6 Follow us on Twitter r MARKET UPDATE & OUTLOOK Market Update: Konsolidasi USD berkembang di sesi awal Eropa dari zona puncak tahunannya meski sempat lanjutkan laju penguatan semalam oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurs (Nilai Tukar) a. Pengertian Kurs Beberapa pengertian kurs di kemukakan beberapa tokoh antara lain, menurut Krugman (1999) kurs atau exchange rate adalah

Lebih terperinci

MARKET UPDATE & OUTLOOK

MARKET UPDATE & OUTLOOK z Page 1 of 7 Follow us on Twitter MARKET UPDATE & OUTLOOK Market Update: USD rebound lagi setelah tekanannya temui area 95. Isu monetary divergence mejadi alasan utama rebound USD tersebut, menyusul pelonggaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada arus modal eksternal, prospek pertumbuhan yang tidak pasti. Krisis

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada arus modal eksternal, prospek pertumbuhan yang tidak pasti. Krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selama beberapa dekade terakhir, banyak negara di dunia ini mengalami krisis yang didorong oleh sistem keuangan mereka yang kurang dikembangkan, votalitas kebijakan

Lebih terperinci

MARKET UPDATE & OUTLOOK

MARKET UPDATE & OUTLOOK z Page 1 of 7 Follow us on Twitter MARKET UPDATE & OUTLOOK Market Update: Rebound USD tersendat, dan masih terlihat posisi harga indeks USD masih dalam zona tekanan (

Lebih terperinci

MARKET UPDATE & OUTLOOK

MARKET UPDATE & OUTLOOK z Page 1 of 6 Follow us on Twitter MARKET UPDATE & OUTLOOK Market Update: Perdagangan mata uang dan saham dunia relatif rebound pagi ini, untuk sementara sedikit mengesampingkan isu besar 2016, yakni Brexit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS MATA UANG SUATU NEGARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS MATA UANG SUATU NEGARA 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KURS MATA UANG SUATU NEGARA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Ekonomi Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci