PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SISTEM IMUN UNTUK KELAS XI SMA
|
|
- Yuliani Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS FLASH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SISTEM IMUN UNTUK KELAS XI SMA Bayu Putra Suhartono, Endang Suarsini, dan Amy Tenzer Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan multimedia interaktif berbasis flash untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA 2 pada pembelajaran sistem imun yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian pengembangan ini mengadaptasi model pengembangan Borg dan Gall 1983 yang terdiri dari 7 dari 10 tahapan. Berdasarkan hasil uji validasi oleh ahli media, ahli materi dan praktisi lapangan dapat disimpulkan media memerlukan revisi pada suara, petunjuk pemanfaatan, dan penambahan materi. Berdasarkan hasil uji kepraktisan menunjukkan media sangat praktis dengan persentase kepraktisan sebesar 92,7%. Hasil uji keefektifan menunjukkan media efektif digunakan dalam pembelajaran sistem imun dibuktikan dengan peningkatan rerata hasil belajar pengetahuan dari 74 menjadi 84,6 dan ketuntasan belajar klasikal dari 64% menjadi 90%. Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, multimedia interaktif, sistem imun, dan hasil belajar. ABSTRACT: The purpose of this research and development was to produce a valid, practical, and effective interactive multimedia based on flash to improve student learning outcomes 11 th grade of MIA 2 on the immune system learning. This research adapted Borg and Gall 1983 research and development model that consists of 7 from 10 steps. Based on the results of the validation test by media experts, material experts and practitioners in the field can be inferred media require a revision to the sound, utilization instructions, and additional material. Based on practical test results show that media is very practical with practicality percentage of 92.7%.. Based on the test results an increase in the effectiveness of the learning outcomes that the average value of 74 became 84.6 and classical learning completeness of 64% to 90% so that we can conclude an effective medium in teaching the immune system. Keywords: research and development, interactive multimedia, immune system, and learning outcome. Pembelajaran sistem imun yaitu pembelajaran biologi dengan salah satu materi yaitu sistem imun, yang membahas sistem pertahanan tubuh dalam menghadapi penyakit. Penjelasan mengenai komponen sistem imun beserta mekanisme pertahanan tubuh cenderung abstrak sehingga sulit dipahami siswa. Oleh karena itu diperlukan penerapan cara lain agar pembelajaran materi Sistem Imun ini dapat lebih mudah dipahami oleh siswa. Berdasarkan hasil wawancara pada hari Selasa tanggal 11 November 2014 dengan salah satu guru Biologi kelas XI SMAN 2 Kota Probolinggo diketahui bahwa materi sistem imun merupakan materi yang sulit untuk dikuasai oleh siswa. Kesulitan yang dialami siswa dikarenakan materi yang dipelajari cenderung 1
2 abstrak dan sulit dibayangkan terutama pada mekanisme kerja sistem imun. Secara umum rerata nilai untuk materi sistem imun mencapai nilai 74 di bawah kriteria kelulusan minimal (KKM) yaitu 75 sehingga perlu ditingkatkan lagi. Persentase ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 64% di bawah persentase ketuntasan belajar klasikal minimal yaitu 85%. Permasalahan terkait pembelajaran sistem imun mencakup strategi dan media pembelajaran. Guru merasa kesulitan merancang strategi pembelajaran dikarenakan waktu pembelajaran materi sistem imun yang singkat. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru cenderung dengan metode ceramah. Strategi yang konvensional juga dirubah dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran sistem imun. Media pembelajaran yang sering digunakan oleh guru hanya berupa power point dimana kurang sesuai untuk memahamkan siswa terkait sistem imun yang abstrak dalam waktu yang singkat. Berdasarkan analisis dari beberapa permasalahan tersebut pengembangan media pembelajaran lebih tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada terkait pembelajaran sistem imun. Media pembelajaran penting digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru memerlukan media yang lebih interaktif sehingga siswa juga bisa berinteraksi langsung dengan media untuk mempermudah siswa memahami materi. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. (Daryanto, 2011: 49). Multimedia pada pembelajaran memungkinkan siswa memproses informasi secara visual dan verbal, serta memanfaatkan potensi otak siswa dalam belajar. Pembuatan multimedia interaktif dapat menggunakan berbagai macam aplikasi atau software. Peneliti menggunakan salah satu aplikasi yaitu flash. Oleh karena itu karya tulis yang berjudul Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Flash Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Sistem Imun untuk Kelas XI SMA diperlukan agar pembelajaran materi sistem imun dapat lebih mudah dipahami siswa. 2
3 METODE Penelitian pengembangan ini mengadaptasi model penelitian dan pengembangan Borg & Gall (1983) dan dibatasi sampai dengan tahap ketujuh. Prosedur penelitian & pengembangan yang dilakukan yaitu, 1) pengumpulan informasi dan penelitian, 2) perencanaan, 3) pengembangan bentuk produk awal, 4) uji coba lapangan tahap awal, 5) revisi produk utama, 6) uji coba lapangan utama, dan 7) revisi produk operasional Desain uji coba yang dilakukan, yaitu uji coba lapangan tahap awal dan uji coba lapangan utama. Uji coba lapangan tahap awal dilakukan dengan memberikan lembar validasi media kepada validator ahli media, ahli materi, dan praktisi lapangan untuk memperbaiki produk media. Uji coba lapangan utama dilakukan dengan cara menerapkan multimedia interaktif materi sistem imun kepada 30 orang siswa kelas XI MIA 2 SMAN 2 Kota Probolinggo untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan media dalam pembelajaran sistem imun. Jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa skor respon siswa dan nilai tes evaluasi siswa. Data kualitatif berupa tanggapan dan saran dari para validator maupun siswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket validasi, angket respon siswa, soal tes evaluasi. Angket validasi diberikan pada ahli media, ahli materi, dan praktisi lapangan dengan kriteria pilihan YA dan TIDAK untuk setiap indikator. Angket respon siswa menggunakan skala Likert dengan rentang skor 1-4. Soal tes evaluasi berupa 7 soal uraian diberikan pada siswa untuk mengetahui keefektifan media dalam pembelajaran. Teknik analisis data pada uji validitas menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif merupakan teknik analisis yang menggunakan kata-kata lisan ataupun tulisan tentang data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data. Pada uji kepraktisan menggunakan teknik persentase sedangkan uji keefektifan membandingkan rerata nilai kelas dan ketuntasan belajar klasikal. dan mencari persentasekualitatif dan kuantitatif. Persentase kepraktisan diperoleh dari rumus berikut. Persentase Kepraktisan (%) = Skor yang diperoleh x 100% Jumlah skor maksimal 3
4 4 Persentase kepraktisan yang diperoleh kemudian dicocokkan dengan tingkat kepraktisan pada Tabel 1. Tabel 1 Kriteria tingkat kepraktisan media Persentase (%) Tingkat Kepraktisan Sangat Praktis Praktis Cukup Praktis Kurang Praktis 0-49 Tidak Praktis (Diadaptasi dari Sihkabudin, 1991) HASIL DAN PEMBAHASAN Validitas media Validasi yang dilakukan oleh ahli media meliputi beberapa aspek yaitu, aspek tampilan media, aspek pemrograman, dan aspek rekayasa perangkat lunak. Pada setiap aspek sudah terdapat jabaran indikator yang harus tercapai untuk menguji kelayakan media. Pada aspek tampilan media terdapat 12 indikator yang dinilai oleh ahli media. Berdasarkan hasil validasi pada 12 indikator yang meliputi 1) pemilihan background pada tampilan menu utama dan sub menu sudah sesuai, 2) jenis font huruf dapat dibaca dengan jelas, 3) ukuran font huruf yang digunakan sudah sesuai, 4) proporsi warna antara teks dan background sudah kontras, 5) jarak antar teks yang sudah sesuai, 6) gambar yang dipilih dalam materi sudah jelas, 7) suara yang digunakan dapat didengar dengan jelas, 8) keterangan pada tombol navigasi menu utama sudah jelas, 9) animasi yang digunakan sudah menarik, 10) tampilan video yang digunakan sudah jelas, 11) ukuran tampilan media pada layar komputer sudah sesuai, 12) tampilan media dapat memfokuskan peserta didik pada isinya mendapatkan penilaian YA. Indikator tersebut telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan kecuali indikator ke-7 terdapat tambahan yaitu lebih dioptimalkan lagi. Pada aspek pemrograman terdapat 10 indikator yang dinilai oleh ahli media. Berdasarkan hasil validasi pada 10 indikator yang meliputi 13) menu utama dapat dioperasikan dengan mudah, 14) menutup dan membuka program
5 mudah dilakukan, 15) yaitu mengubah ukuran media pada layar komputer mudah dilakukan, 16) tombol navigasi dapat berfungsi dengan baik, 17) pengoperasian video mudah, 18) reaksi tombol saat digunakan sudah sesuai, 19) memilih sub menu utama mudah dilakukan, 20) petunjuk teknis penggunaan media mudah dipahami, 21) kembali ke menu utama mudah dilakukan, 22) efek transisi menu tidak berlebihan mendapatkan penilaian YA. Indikator tersebut telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan. Pada aspek rekayasa perangkat lunak terdapat 2 indikator yang dinilai oleh ahli media. Berdasarkan hasil validasi pada 2 indikator yang meliputi 23) media menggunakan software yang umum dan mudah digunakan oleh khalayak umum, 24) media dapat dioperasikan dengan baik di laptop atau PC tanpa ada error mendapatkan penilaian YA. Indikator tersebut telah dinyatakan layak dengan tambahan keterangan yaitu lengkapi dengan pentunjuk pemanfaatan dan spesifikasi produk. Validasi yang dilakukan oleh ahli materi meliputi beberapa aspek yaitu, aspek kompetensi, aspek kebenaran isi, aspek bahasa, dan tes evaluasi. Pada setiap aspek sudah terdapat jabaran indikator yang harus tercapai untuk menguji kelayakan media. Pada aspek kompetensi terdapat 7 indikator yang dinilai oleh ahli materi. Berdasarkan hasil validasi pada 6 indikator yang meliputi 1) materi yang dibahas sesuai dengan silabus, 2) penjelasan mengenai struktur dan fungsi sel pada sistem imun sudah sesuai dengan indikator pembelajaran, 3) penjelasan mengenai antigen dan antibodi sudah sesuai dengan indikator pembelajaran, 4) penjelasan mengenai mekanisme pertahanan tubuh sudah sesuai dengan indikator pembelajaran, 5) penjelasan mengenai respon kekebalan tubuh sudah sesuai dengan indikator pembelajaran, dan 7) penjelasan mengenai imunisasi sudah sesuai dengan indikator pembelajaran mendapatkan penilaian YA. Enam indikator tersebut telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan sedangkan indikator ke-6 yaitu penjelasan mengenai gangguan dalam sistem imun sudah sesuai dengan indikator pembelajaran belum dikatakan layak karena tidak ada pada media dan juga pada rancangan pelaksanaan pembelajaran sehingga harus direvisi. 5
6 Pada aspek kebenaran isi terdapat 19 indikator yang dinilai oleh ahli materi. Berdasarkan hasil validasi pada 18 indikator yang meliputi 8) gambar yang digunakan sudah sesuai untuk merepresentasikan sel basofil, neutrofil, eosinofil, monosit, limfosit, makrofag, dan sel tiang, 9) konsep mengenai struktur dan fungsi sel pada sistem imun sudah benar, 10) konsep mengenai antibodi beserta penjelasan dari jenis antibodi sudah benar, 11) gambar yang digunakan sudah merepresentasikan antigen dan antibodi, 12) konsep mengenai kekebalan bawaan sudah benar, 13) konsep mengenai kekebalan adaptif sudah benar, 14) konsep mengenai mekanisme respon humoral dan respon diperantarai sel sudah benar, 16) video yang digunakan sudah merepresentasikan mekanisme respon humoral, 17) video yang digunakan sudah merepresentasikan mekanisme respon diperantari sel, 18) konsep mengenai respon kekebalan berupa peradangan dan alergi sudah benar, 19) gambar yang digunakan sudah merepresentasikan proses peradangan, 20) video yang digunakan sudah merepresentasikan mekanisme peradangan, 21) suara dari video dapat terdengar dengan jelas, 22) konsep mengenai gangguan dalam sistem imun sudah benar, 23) contoh-contoh peyakit yang digunakan dalam materi sudah cukup, 24) gambar yang digunakan sudah merepresentasikan penyakit lupus, artritis reumatoid, dan AIDS, 25) konsep mengenai imunisasi beserta penjelasan contoh imunisasi sudah benar, 26) gambar yang digunakan sudah merepresentasikan imunisasi secara oral dan suntik mendapatkan penilaian YA. Indikator tersebut telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan kecuali pada indikator ke-8 terdapat tambahan yaitu tambah sel tiang, dan indikator ke-12 terdapat tambahan yaitu perbaiki kalimat pada proses umum dan patogen. Indikator ke-15 yaitu gambar yang digunakan sudah merepresentasikan pertahanan penghalang dan pertahanan internal pada kekebalan bawaan belum dinyatakan layak karena harus ditambah penjelasan tentang asal mukus sehingga harus direvisi. Pada aspek bahasa terdapat 2 indikator yang dinilai oleh ahli materi. Berdasarkan hasil validasi pada 2 indikator yang meliputi 27) bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), 28) bahasa yang digunakan tidak menimbulkan makna ganda dan mudah dipahami 6
7 mendapatkan penilaian YA. Indikator tersebut telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan. Pada aspek kebenaran isi terdapat 2 indikator yang dinilai oleh ahli materi. Berdasarkan hasil validasi pada 2 indikator yang meliputi 29) soal tes evaluasi sudah mencakup keseluruhan materi, 30) soal tes evaluasi sudah sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa mendapatkan penilaian YA. Indikator tersebut telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan. Validasi yang dilakukan oleh praktisi lapangan meliputi beberapa aspek yaitu, aspek media, aspek pembelajaran, aspek kompetensi, dan aspek bahasa. Pada setiap aspek sudah terdapat jabaran indikator yang harus tercapai untuk menguji kelayakan media. Pada aspek kebenaran isi terdapat 11 indikator yang dinilai oleh ahli materi. Berdasarkan hasil validasi pada 11 indikator yang meliputi 1) Pemilihan background pada tampilan menu utama dan sub menu sudah sesuai, 2) Teks yang digunakan baik jenis, ukuran, maupun warnanya dapat dibaca dengan jelas, 3) Gambar yang dipilih dalam materi sudah jelas, 4) Suara yang digunakan dapat didengar dengan jelas, 5) Keterangan pada tombol navigasi menu utama sudah jelas, 6) Animasi yang digunakan sudah menarik, 7) Tampilan video yang digunakan sudah jelas, 8) Tampilan media pada layar komputer sudah sesuai, 9) Menu utama dan tombol navigasi dapat dioperasikan dengan mudah, 10) Menutup dan membuka program mudah dilakukan, 11) Pengoperasian media mudah telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan mendapatkan penilaian YA. Sebelas indikator telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan. Pada aspek kebenaran isi terdapat 8 indikator yang dinilai oleh ahli materi. Berdasarkan hasil validasi pada 8 indikator yang meliputi 12) penempatan media pada langkah pembelajaran sudah sesuai, 13) konsep tentang struktur dan fungsi sel pada sistem imun sudah benar, 14) konsep tentang antigen dan antibodi sudah benar, 15) konsep tentang mekanisme pertahanan tubuh sudah benar, 16) konsep tentang respon kekebalan tubuh sudah benar, 17) konsep tentang gangguan dalam sistem imun sudah benar, 18) konsep tentang imunisasi sudah benar, 19) soal tes evaluasi sudah mencakup keseluruhan materi mendapatkan penilaian YA. Delapan indikator telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan. 7
8 Pada aspek kebenaran isi terdapat 3 indikator yang dinilai oleh ahli materi. Berdasarkan hasil validasi pada 3 indikator yang meliputi 20) materi yang dibahas sesuai dengan silabus, 21) materi yang digunakan dapat mencapai indikator pembelajaran, 22) materi yang digunakan sudah sesuai dengan tingkat kemampuan kognitif peserta didik mendapatkan penilaian YA. Tiga indikator telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan. Pada aspek kebenaran isi terdapat 2 indikator yang dinilai oleh ahli materi. Berdasarkan hasil validasi pada 2 indikator yang meliputi 23) bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), 24) bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak menimbulkan makna ganda mendapatkan penilaian YA. Dua indikator tersebut telah dinyatakan layak tanpa ada tambahan keterangan. Berdasarkan hasil validasi para ahli, kemudian dilakukan revisi pada media sesuai tanggapan dan saran validator. Revisi bertujuan menjadikan media lebih layak digunakan dalam pembelajaran. Revisi yang dilakukan meliptui revisi dari tanggapan dan saran ahli media, ahli materi, dan praktisi lapangan. Berdasarkan hasil tanggapan dan saran dari ahli media pada angket uji validasi dapat disimpulkan revisi terhadap media seperti pada Tabel 5. Tabel 5 Revisi Berdasarkan Tanggapan dan Saran Ahli Media Sebelum Revisi Suara yang digunakan kurang terdengar jelas lebih dioptimalkan lagi Perlu dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan dan spesifikasi minimun perangkat Setelah Revisi Suara yang digunakan lebih ditambah volumenya Petunjuk pemanfaatan dan spesifikasi minimun perangkat telah dibuat Berdasarkan hasil tanggapan dan saran dari ahli materi pada angket uji validasi dapat disimpulkan revisi terhadap media seperti pada Tabel 6. Tabel 6 Revisi Berdasarkan Tanggapan dan Saran Ahli Materi Sebelum Revisi Penjelasan mengenai gangguan dalam sistem imun tidak ada pada indikator pembelajaran dalam media Perlu ditambah penjelasan mengenai sel tiang Perbaiki kalimat terutama pada kata proses umum dan patogen Perlu ditambah penjelasan tentang asal mukus Setelah Revisi Penambahan penjelasan mengenai gangguan dalam sistem imun pada indikator pembelajaran dalam media Penambahan penjelasan mengenai sel tiang Kata proses umum dihilangkan dan sebelum kata patogen diberi tambahan kata mikroorganisme Penjelasan tentang asal mukus telah ditambahkan 8
9 9 Perlu ditambah contoh setelah penjelasan respon alergi Perlu ditambah HIV pada rancangan pelaksanaan pembelajaran Perlu ditambah penjelasan cara penularan dan pencegahan dari penyakit AIDS pada media Perlu ditambah penjelasan singkatan seperti APC dan MHC pada video tentang respon kekebalan humoral dan diperantarai sel Contoh respon alergi seperti gatal, kulit kemerahan, dan rasa sakit HIV telah ditambahkan pada rancangan pelaksanaan pembelajaran Cara penularan dan pencegahan dari penyakit AIDS telah ditambahkan pada media Penjelasan tentang singkatan APC yaitu Antigen Presenting Cell atau sel penyaji antigen dan MHC atau Mayor Histo Compatibility pada video tentang respon kekebalan humoral dan diperantarai sel telah ditambahkan Berdasarkan hasil tanggapan dan saran dari praktisi lapangan pada angket uji validasi dapat disimpulkan revisi terhadap media seperti pada Tabel 7. Tabel 7 Revisi Berdasarkan Tanggapan dan Saran Praktisi Lapangan Sebelum Revisi Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kemampuan kognitif siswa, seperti opsonisasi dan penaut silang Suara yang digunakan kurang terdengar jelas lebih dioptimalkan lagi Setelah Revisi Bahasa yang digunakan telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan kognitif siswa yaitu dengan mengganti istilah opsonisasi dan penaut silang dengan melemahkan antigen Suara yang digunakan lebih ditambah volumenya Kepraktisan Media Data kuantitatif untuk uji kepraktisan diperoleh dari hasil penilaian siswa pada angket uji kepraktisan. Rekapitulasi hasil penilaian siswa diperoleh total skor 445. Total skor yang diperoleh kemudian dianalisis sehingga menghasilkan persentase kepraktisan sebesar 92,7%. Berdasarkan persentase kepraktisan yang diperoleh menunjukkan bahwa media ini sangat praktis. Keefektifan Media Data kuantitatif untuk uji keefektifan media dalam proses pembelajaran diperoleh dari rerata hasil nilai tes evaluasi seluruh siswa dan persentase ketuntasan belajar klasikal. Hasil tes evaluasi yang diperoleh setelah menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran adalah 84,6. Uji keefektifan media dilakukan dengan cara membandingkan nilai rerata hasil tes evaluasi kelas dan ketuntasan belajar klasikal yang diperoleh dengan nilai rerata hasil tes materi sistem imun dan ketuntasan belajar klasikal dari siswa angkatan
10 sebelumnya. Berdasarkan hasil tes evaluasi diperoleh jumlah siswa yang tuntas atau mencapai KKM yaitu 27 siswa dari total 30 siswa. Berdasarkan hasil penilaian siswa angkatan tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan hasil belajar pada rerata nilai kelas dan ketuntasan belajar klasikal. Rerata nilai kelas meningkat dari 74 menjadi 84,6 sedangkan ketuntasan belajar klasikal dari 64% menjadi 90%. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif ini efektif digunakan dalam pembelajaran sistem imun. Multimedia interaktif yang dikembangkan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari produk ini yaitu, 1) media pembelajaran telah dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan siswa, 2) media pembelajaran telah mengikuti aspek 5M dari pendekatan ilmiah, 3) media pembelajaran telah melalui uji validitas, uji kepraktisan, serta uji keefektifan dan dinyatakan sangat layak, sangat praktis, dan efektif digunakan dalam pembelajaran sistem imun, dan 4) adanya integrasi antara gambar, teks, video, dan suara mampu meningkatkan perhatian siswa untuk mempelajari materi sistem imun sehingga tidak memberikan kesan monoton. Kekurangan dari produk ini yaitu, media pembelajaran ini terbatas hanya dapat diterapkan di sekolah yang telah memiliki fasilitas perangkat komputer dan LCD yang memadai. 10 PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa telah dikembangkan multimedia interaktif pembelajaran sistem imun yang memerlukan perbaikan pada suara media, penambahan materi terutama pada gangguan dalam sistem imun, dan lebih disesuaikan dengan indikator. Multimedia intraktif juga sangat praktis dan efektif digunakan dalam pembelajaran sistem imun. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang dapat diajukan, antara lain: 1) pemanfaatan produk multimedia interaktif ini juga memerlukan bimbingan dari guru, 2) produk ini masih butuh pengenalan kepada instansi pendidikan dengan mempromosikan media pada seminar maupun pameran pendidikan sehingga media bisa digunakan oleh semua sekolah tidak hanya sekolah yang digunakan untuk uji coba saja, dan 3) produk ini dapat
11 digunakan untuk penelitian eksperimen oleh mahasiswa yang berminat sehingga 3 tahapan dari model pengembangan yang digunakan dapat terlaksana dan 10 tahapan dari model pengembangan dapat tercapai. 11 DAFTAR RUJUKAN Arsyad, A Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Baharuddin Pengembangan Sumber Belajar Berbasis Multimedia Interaktif Pada Mata Diklat Memasang Instalasi Penerangan Listrik. Jurnal Teknologi Pendidikan, (Online), 5(2) : , ( diakses 14 Desember Binanto, I Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Penerbit Andi, (Online), ( eaching), diakses 15 Desember Borg, W.R. & Gall, M.D Educational Research: An Introduction. New York & London: Longman Inc. Daryanto Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Pariatin,Y dan Ashari, Y. Z Perancangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran PKN untuk Penyandang Tunarungu Berbasis Multimedia. Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut, (Online), 11(1) : 1-9. ( du%2ffile%2f06._resti_fauziah_165-c2e), diakses 14 Desember Sihkabudin., Ibrahim., Manan, A., Kustiawan, U Evaluasi Media Intruksional. Malang: Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas IKIP Malang. Susilana, R. dan Riyana, C Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Peniliaian. Bandung: CV Wacana Prima, (Online), ( eaching+for+student+learning+arends&hlfalse), diakses 15 Desember 2014.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Holifa Cahyo Ning Arif, Mimien Henie Irawati, Susilowati Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciTHE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG
Journal of Accounting and Business Education, 1 (1), September 2016 THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG Nur
Lebih terperinciPengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang
Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang Wisnu Ardiansyah, Khairudin, Rini Widyastuti Program Studi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL
PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MODULES BASED MULTIMEDIA IN SUBJECT OF 2D ANIMATION
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LAWANG
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PERUBAHAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LAWANG Koko Setiadi Santoso, Endang Suarsini, Triastono Imam Prasetyo
Lebih terperinciAPLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA
APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA Triyanna Widiyaningtyas 1, I Made Wirawan 2, Ega Gefrie Febriawan 3 1,2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO Siti Yumini S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Alat Evaluasi Wondershare Quiz Creator Penelitian dilaksanakan berdasarkan metode yang dipilih oleh peneliti yaitu dengan menggunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN ISTIANA Istiana17@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas
Lebih terperinciNikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciMuhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**
Pengembangan Media CD Interaktif pada Materi Ajar Substansi Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X KPR di SMK Negeri 11 Malang The development
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS ISTILAH FISIKA BERBASIS VISUAL BASIC SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK SMA/MA
PENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS ISTILAH FISIKA BERBASIS VISUAL BASIC SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PESERTA DIDIK SMA/MA Desy Kurniawati 1, Winarti 2, Norma Sidik Risdianto 3 Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciISSN X Elementary School 3 (2016) Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD
39 ISSN 2338-980X Elementary School 3 (2016) 39-50 Volume 3 nomor 1 Januari 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN IPA SD *Dhian Dwi Nur Wenda Universitas Nusantara PGRI Kediri Diterima:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISTEM SARAF BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID UNTUK SISWA KELAS XI
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISTEM SARAF BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID UNTUK SISWA KELAS XI Nubila Pradnya Paramita, Endang Suarsini, Amy Tenzer Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBELAHAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK KELAS XII SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBELAHAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH UNTUK KELAS XII SMA Rena Lestari 1 1 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK
Vol. 17, No. 2, Oktober 2017 p-issn: 1411 3411 e-issn: 2549 9815 Abstrak PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK Muliyana 1*, Habibullah 1, Dwiprima Elvanny
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MULTIMEDIA IN SCIENCE FOR EIGHTH GRADE STUDENT
Lebih terperinciPengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA STANDAR KOMPETENSI MENGOPERASIKAN SISTEM KENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK RADEN PATAH MOJOKERTO Doni Antoko S1 Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN BERBASIS PREZI PADA POKOK BAHASAN GLOBALISASI MATA PELAJARAN PKN KELAS IX MTSN BANGSAL, MOJOKERTO
PENGEMBANGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN BERBASIS PREZI PADA POKOK BAHASAN GLOBALISASI MATA PELAJARAN PKN KELAS IX MTSN BANGSAL, MOJOKERTO THE DEVELOPMENT OF CD LEARNING MEDIA BASED ON PREZI IN TEACHING MATERIALS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK SMA
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Berbasis Komputer... 69 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN BERBASIS KOMPUTER UNTUK SMA COMPUTER
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI
Wirawan, Yussi Puspitasati; Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Mata Pelajaran KKPI Materi Menggunakan Perangkat Lunak Pengolah Angka Kelas XI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2012, hlm. 407) penelitian dan pengembangan
Lebih terperinciArwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PERUSAHAAN JASA. Ihda Neni Nur Azizah Nujmatul Laily Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PERUSAHAAN JASA Ihda Neni Nur Azizah Nujmatul Laily Universitas Negeri Malang ihdanenina@gmail.com Abstract: Research of Interactive Multimedia Development on Accounting
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X SMK SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN INSTALASI LISTRIK DASAR
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X SMK SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN INSTALASI LISTRIK DASAR Dendy Dewa Widjaya Putra, Syaad Patmanthara Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Populasi pada penelitian ini adalah seluruh CD interaktif pembelajaran biologi SMA yang digunakan di SMA Negeri maupun yang terdapat pada
Lebih terperinciSekolah sebagai wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MICROSOFT POWER POINT PADA SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Raqjabul Azhar, M.Pd Akademi Komunitas Negeri Pidie Jaya Email : raqjabul11@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciAbstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Pada Standar Kompetensi Melakukan Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (LAN) untuk Siswa Kelas XI TKJ Di SMK SM Lulinda Riska, Khairudin, Karmila Suryani
Lebih terperinciRANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL
RANCANG BANGUN GAME EDUKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH PRAKTIK TEKNIK DIGITAL Ariadie Chandra Nugraha 1, Moh.Khairudin 2, Deny Budi Hertanto 3 1, 2, 3 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, VOL. 36, NO. 1, PEBRUARI 2013:51 62 PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH Suwasono Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan e-modul online
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA DEVELOPMENT OF INTERACTIVE MEDIA CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) AS A MEDIA LEARNING
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATERI SISTEM RESPIRASI
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF MATERI SISTEM RESPIRASI Din Hadi Shofyan 1, Siti Zubaidah 2, dan Amy Tenzer 3 Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN
JKKP : Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan http://doi.org/10.21009/jkkp DOI: doi.org/10.21009/jkkp.042.07 E-ISSN : 2597-4521 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BAGI PEMBELAJARAN Gufron Amirullah 1,a),
Lebih terperinciMEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.
MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.Dhanil 2) 1 Program Studi Pendidikan Biologi 2 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR
Lebih terperinciPemanfaatan Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Fisika Elektromagetik
Adelia, T., dkk.: Pemanfaatan Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Untuk 35 Pemanfaatan Multimedia Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Fisika Elektromagetik Tyrza
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL Devitri Ariani, Drs. Khairudin, M.Si, Rini Widyastuti, M.Kom Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada pengembangan dan mengimplementasikan produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu yang berlokasi di Jalan Pabean No. 15 Indramayu. Populasi pada penelitian
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Prototipe Produk 1. Hasil Pengumpulan Data Data dan informasi yang diperlukan dalam bab ini, penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data. Adapun hasil
Lebih terperinciOleh : Ika Dewi Fitria Maharani, Bambang S.H.M, M.Kom Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY
Pengembangan Media Pembelajaran... (Ika Dewi FM) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA SMP
Lebih terperinciRANCAN1G BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SMP. Andi Amir*, Muhammad Nasir**, Mitri Irianti**
RANCAN1G BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SMP Andi Amir*, Muhammad Nasir**, Mitri Irianti** Email : andiamir3343@yahoo.com/hp. 085319564447 ABSTRACT This research aims
Lebih terperinciMULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT SISTEM OPERASI BERBASIS GUI DAN CLI
MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA DIKLAT SISTEM OPERASI BERBASIS GUI DAN CLI Fadil Firdian 1, Devit Satria 2 Jurusan Teknik Informatika 1,2 STMIK Indonesia Padang, Padang 1 Sekolah Tinggi Teknologi Dumai, Dumai
Lebih terperinciOleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **), Hamdunah **) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat.
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK MATERI OPERASI ALJABAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG Oleh: Desi Novita *), Anna Cesaria **),
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGUKURAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PENGUKURAN TEKNIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Suyitno Pendidikan Teknik Otomotif FKIP UMP Email: yitnoback@yahoo.com ABSTRACT 101 The objectives of this
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research
30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research and development). Pengembangan yang dimaksud adalah membuat paket pemanfaatan program
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut
BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan ADDIE, prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan multimedia interaktif ini meliputi lima tahap, yaitu analysis, design,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR
JURNAL JPSD Vol. 4 No. 1 Tahun 2017 ISSN 2356-3869 (Print), 2614-0136 (Online) PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Erika Nuril Izza 1, Arfilia Wijayanti 2 1,2 Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PEMANFAATAN METODE ANIMASI MULTIMEDIA PADA MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
PENGARUH PEMANFAATAN METODE ANIMASI MULTIMEDIA PADA MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Syahrul Mubarak Abdullah Syahrul.Mubarak@umi.ac.id Universitas Muslim Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu Kelas X yang beralamat di Jl. Pabean No 15, Indramayu. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan
Lebih terperinciKELAYAKAN MEDIA VIDEO FLASH PENCEMARAN UDARA KELAS X SMA
KELAYAKAN MEDIA VIDEO FLASH PENCEMARAN UDARA KELAS X SMA B Winda Cynthia Vinly, Entin Daningsih, Reni Marlina Program studi pendidikan biologi FKIP Untan Email: windavinly@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (KD 3.9 & 4.10) UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA Pipit Tri Handayani, Susriyati Mahanal, Nuning
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK FISIKA SEBAGAI MEDIA INSTRUKSIONAL POKOK BAHASAN HUKUM NEWTON PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA Oleh Rizky Prima Elisa Galuh Salsabila NIM 080210102030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI PADA MATERI KOLOID KELAS XI IPA SMA DAN MA
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 3 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan
31 III. METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan pengembangan). Pengembangan yang dilakukan merupakan pengembangan media pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET SCIENCE LITERACY IN SUBMATTER REACTIONOF
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE PADA MATA PELAJARAN BASIS DATA UNTUK SMK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE PADA MATA PELAJARAN BASIS DATA UNTUK SMK Anjar Dwi Rahmawati 1, Didik Dwi Prasetya 2, Muhammad Jauharul Fuady 3 Teknik Elektro, Teknik, Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK SMP KELAS VIII ABSTRACT PENDAHULUAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK SMP KELAS VIII Desy Pujiastuti 1, Ali Idrus 2, Emosda 2 1 SMP Negeri 8 Muaro Jambi, 2 Universitas Jambi ABSTRACT Developing media
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN
Pengembangan Media Pembelajaran... (Arin Dwi Cahyanti dan Dra.Sukanti,M.Pd) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH CS 6 PADA KOMPETENSI JURNAL PENYESUAIAN DEVELOPMENT OF
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON
Pengembangan Video Pembelajaran.(Utami Prabandari) 1 PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON Penulis 1: Utami Prabandari Penulis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MACROMEDIA AUTHORWARE PADA KELAS IV SD UNTUK MENINGKATKAN PREATASI BELAJAR IPS
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MACROMEDIA AUTHORWARE PADA KELAS IV SD UNTUK MENINGKATKAN PREATASI BELAJAR IPS Nanda Prayoga Dhiniaty Gularso, S.Si., M.Pd. Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh multimedia interaktif biologi SMA yang dikemas dalam Compact Disk (CD), yang disebut CD interaktif biologi,
Lebih terperinciJurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI DENGAN PENDEKATAN MOBILE LEARNING POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG SMP KURIKULUM 2013 Tiara Intan Cahyaningtyas 1, Sulur 2, dan Heriyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA,
Lebih terperinciBioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
PROFIL MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN LMS MOODLE PADA MATERI SUBSTANSI GENETIKA WEB BASED LEARNING MEDIA BY UTILITATING LMS MOODLE ON GENETICS SUBSTANCE MATTER Rizqi Maulida, Sifak Indana, Lisa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA MATA KULIAH FISIKA 1 UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS BELAJAR MAHASISWA
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis E-Learning PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA MATA KULIAH FISIKA 1 UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS BELAJAR MAHASISWA Elfira Taufida Pelupessy
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... A. Latar Belakang Penelitian...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii iv vi ix x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi Masalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN
Pengembangan Media Pembelajaran (Iswara Yudha Pratama) 463 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN ADOBE FLASH PADA MATA PELAJARAN LAS SMAW DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA USING ADOBE
Lebih terperinciPengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia
Wacana Didaktika Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia Oleh Sugianto ABSTRAK Salah satu faktor yang penghambat proses belajar mengajar adalah adanya hambatan psikologis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Metode penelitian
Lebih terperinciINTERACTIVE CD DEVELOPMENT AS AN INSTRUCTIONAL MEDIA CIVIC EDUCATION IN CITIZEN AND NATURALIZATION MATERIAL FOR TENTH GRADERS IN MAN 3 MALANG
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PKN MATERI WARGA NEGARA DAN PEWARGANEGARAAN KELAS X DI MAN 3 MALANG KOTA MALANG INTERACTIVE CD DEVELOPMENT AS AN INSTRUCTIONAL MEDIA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media
A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengembangan Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa media pembalajaran berbasis Adobe Flash CS6 yang didalamnya membahas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA ANIMATED VIDEO (VIDEO TERANIMASI) MATERI FLUIDA UNTUK SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA ANIMATED VIDEO (VIDEO TERANIMASI) MATERI FLUIDA UNTUK SMA KELAS XI Silka Abyadati, Sentot Kusairi, dan Sumarjono Universitas Negeri Malang Email: silkaabyadati@yahoo.com
Lebih terperinciPengembangan E-Modul Berbasis Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang
Pengembangan E-Modul Berbasis Adobe Flash CS6 pada Mata Pelajaran Penataan Barang Dagang Indah Zahrotul Fauziah Sutrisno Suwarni Jurusan Manajemen Universitas Negeri Malang E-mail: indzafa@gmail.com; sutrisno_um@yahoo.com
Lebih terperinciKELAYAKAN MEDIA FLASH FLIPBOOK PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA
KELAYAKAN MEDIA FLASH FLIPBOOK PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA Witri Nuruliah 1, Syamswisna 2, Yokhebed 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Untan, Pontianak 2 Dosen Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG Oleh Cahya Suminar Ramadhani*, Rina Febriana**, Melisa** *) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG
Pengembangan Media Pembelajaran... (Drajat Nugroho) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG MEDIA
Lebih terperinciKata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO
Biodik Vol 2 No. 1 Juni 2016 Hal 1-6 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan batasan istilah yang dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai pokok-pokok penting dalam suatu penelitian. Oleh karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian
Lebih terperinciAbstract. Keyword : Learning media, Macromedia Flash, 3D Studio Max
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Software Macromedia Flash dan 3D Studio Max Untuk Mata Pelajaran Animasi 3 Dimensi Sekolah Menegah Kejuruan Abdul Kadir, Mukhni, Gufron Program Studi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKASI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IIS SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKASI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X IIS SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG Nia Ayu Sriwahyuni Mardono ABSTRACT This study aims to develop Economics
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian yang dilakukan adalah bahan ajar kimia berbasis web pada materi karbohidrat. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan
BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model prosedural. Puslitjaknov (2008) menyatakan bahwa model prosedural
Lebih terperinciMuhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi
PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL TIGA DIMENSI STRUKTUR KRISTAL DAN SIMETRI KRISTAL BERBASIS SKETCHUP UNTUK MENUNJANG PERKULIAHAN FISIKA ZAT PADAT DI JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Muhammad Amil Busthon
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN
JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 24, NO. 1, APRIL 2016 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN Oleh: Rofiqul Fuadi Sholihin, Yoto dan Sunomo
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA Bima Dwi Pranata, Susriyati Mahanal, Umie Lestari FMIPA Universitas Negeri Malang,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI Yeni Purwati 16, Buyung 17, Relawati 18 Abstract: This study aims to
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN
Pengembangan Modul Pembelajaran Interaktif (Khoirul Madi) 39 PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN ENGINEERING DRAWING INTERACTIVE LEARNING MODULE DEVELOPMENT
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian. pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Peneltian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbasis multimedia flash
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and
28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian
Lebih terperinciEnny Zuita Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
Seminar Nasional Biologi, Lingkungan, dan Pembelajaran Pendidikan Biologi FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2 Oktober 2015 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA FLASH PADA MATERI
Lebih terperinci