BAB V RANCANGAN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V RANCANGAN PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB V RANCANGAN PENELITIAN Metode Penelitian merupakan serangkaian kegiatan sistematik yang diarahkan untuk menemukan jawaban dari suatu pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, sehingga ditemukan suatu kebenaran ilmiah. Uraian terperinci mengenai metode yang digunakan dalam penelitian yang meliputi : 1. Identifikasi masalah 2. Melakukan Penelusuran Literatur 3. Memilih dan merumuskan masalah 4. Menyusun Hipotesa 5. Membuat rancangan penelitian 6. Menetapkan sumber data dan pengumpulan data 7. Kompilasi (Pengolahan) dan analisa data 8. Penyusunan Laporan Rancangan penelitian mengatur sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian. Rancangan penelitian dapat diperoleh dengan menjawab beberapa pertanyaan : apa, mengapa, bagaimana, dan dengan cara apa penelitian tersebut diselesaikan, dan melibatkan hal-hal antara lain :

2 1. Tempat dan waktu yang tersedia 2. Variabel yang akan diukur, dengan apa dan dgn cara bagaimana dilakukan pengukuran. 3. Teknik pengambilan sampel 4. Teknik pengumpulan data 5. Teknik analisa data atau metoda statistik yang digunakan Ciri Rancangan Penelitian di Laboratorium : 1. Objek dalam bentuk model 2. Variabel luaran dapat dikontrol dengan baik dan mudah 3. Alat pengambil data lebih akurat, memiliki ketelitian yang lebih tinggi dan mudah dilaksanakan pengukurannya 4. Faktor gangguan relatif lebih sedikit Ciri Rancangan Penelitian di Lapangan : 1. Data yang diambil dalam keadaan sesungguhnya 2. Variabel luaran tidak dapat dikontrol 3. Sulit didapatkan atau diandalkan untuk menyelidiki peranan variabel secara mendasar dalam suatu sistem 4. Bila menggunakan wawancara, tingkat subjektifitas responden lebih tinggi 5.1. Data dan Teknik Pengumpulan Data Data adalah semua hasil observasi atau pengukuran yang telah dicatat untuk suatu keperluan tertentu. Menurut jenis data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Menurut sifatnya juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu data 54

3 diskrit dan data kontinu. Sedangkan menurut sumbernya dapat dibedakan menjadi data intern dan data ekstern. Data kuantitatif adalah kumpulan angka-angka hasil observasi atau pengukuran. Sedangkan data kualitatif adalah data yang dicatat bukan dengan angka-angka tetapi dengan menggunakan klasifikasi-klasifikasi. Data mentah adalah data yang diperoleh langsung dari hasil pengukuran dan masih berujud catatan yang belum mengalami pengolahan maupun penyusunan. Data kualitatif dapat juga digunakan untuk analisis statistik dengan cara menghitung frekuensi jawaban dalam setiap kelas/kategori. Perhitungan persentase jumlah observasi yang termasuk dalam kelas kategori yang berbeda tersebut merupakan analisis persentase atau analisis proporsi dan dapat diinterpretasikan secara statistik. Data diskrit adalah data yang didapat dengan jalan menghitung dan bernilai eksak, sedangkan data kontinu adalah data yang memiliki nilai yang terletak di dalam suatu interval, misalnya dicirikan oleh kata-kata «sekitar», «mencapai», dan sebagainya. Data intern adalah data yang dikumpulkan oleh suatu lembaga mengenai kegiatan lembaga tersebut dan hasilnya digunakan untuk keperluan lembaga itu sendiri. Data ekstern adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber di luar organisasi yag menerbitkannya atau menggunakannya. Data ekstern terbagi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkannya atau menggunakannya. 55

4 Sedangkan data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan merupakan pengolahnya. Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan. Data tersebut diperoleh dengan jalan pengamatan, percobaan atau pengukuran gejala yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan pernyataan fakta mengenai obyek yang diteliti Populasi dan Sampel Dalam setiap penelitian apapun tidak mungkin seorang peneliti dapat meneliti dan mengobservasi seluruh jumlah dari objek yang diteliti. Seorang ahli Zoologi yang meneliti satu jenis burung perkutut, tidak mungkin dapat meneliti seluruh jumlah burung itu di seluruh Indonesia. Dia hanya dapat meneliti di satu daerah saja atau beberapa ratus ekor saja. Dari gambaran diatas seluruh jumlah burung perkutut di Indonesia disebut Populasi (Population) atau Universe. Sedangkan bagian yang menjadi objek sesungguhnya dari suatu penelitian disebut Sampel, dan metodologi untuk memilih dan mengambil individuindividu masuk ke dalam sampel yang representatif disebut Sampling. Metodologi sampling yang representatif pada dasarnya menyangkut masalah sampai dimanakah ciri-ciri yang terdapat pada sampel yang terbatas itu benar-benar menggambarkan keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi. Seorang peneliti tidak akan bisa menjamin bahwa sampelnya itu benar-benar representatif, tetapi kalau dia mengambil sampel sesuai dengan suatu prosedur yang telah ditentukan oleh metodologi sampling 56

5 berdasarkan probabilitas, maka paling sedikit dia akan bisa menghitung sampai berapakah besarnya selisih antara ciri-ciri dalam populasi seluruhnya. Penentuan jumlah sampel yang dipilih tergantung pada antara lain biaya yang tersedia, fasilitas yang ada, waktu yang tersedia, populasi yang ada atau bersedia untuk dijadikan sampel. Dan mutu penelitian tidak terutama sekali ditentukan oleh besarnya sampel, tetapi oleh kuatnya dasar teorinya, rancangan penelitiannya serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya. Doubel Sampling adalah suatu upaya dari seorang peneliti untuk melakukan dua kali sampling untuk menguji apakah sampel semula dapat dipercaya atau tidak Variabel Variabel terdapat pada hampir semua komponen penelitian, begitu suatu masalah penelitian dipilih dan judul penelitian ditetapkan, maka lahirlah variabel penelitian. Masalah penelitian tidak dapat dipisahkan dengan variabel yang diteliti. Dengan kata lain perumusan masalah pada hakekatnya mempertanyakan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti. Selanjutnya variabel-variabel ini pulalah yang dikaji dan diselidiki dalam tinjauan kepustakaan, pengajuan hipotesis, disain penelitian, pengumpulan data dan analisis data. Itulah sebabnya variabel yang diteliti perlu dipahami dengan baik. Terkadang tidak mudah menetapkan variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam sebuah judul penelitian mungkin saja terdapat banyak sekali variabel yang terkait. Sebuah masalah dapat 57

6 mengandung berpuluh-puluh variabel, namun karena keterbatasan kesempatan dan kemampuan peneliti, maka jumlah variabel yang diteliti dibatasi. Variabel yang dipilih variabel-variabel untuk diteliti adalah variabel dalam masalah pokok yang diteliti dan variabel-variabel yang dominan hubungannya dengan masalah pokok tersebut. Secara umum dapat dikatakan bahwa karakteristik yang menjelaskan individu atau objek yang diteliti disebut variabel (peubah). Kedudukannya dalam penelitian, variabel digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Variabel Bebas (independent variable) 2. Variabel Tergantung (dependent variable) 3. Variabel Luar (Intervening variable, extraneous variable, confounding variable, or contaminating variable) Variabel bebas adalah variabel yang merupakan penyebab, dan merupakan dependent variable)variabel yang muncul lebih dulu, variabel yang dimanipulasi, dan biasanya disebut variabel X. Variabel tergantung adalah variabel yang menerima akibat dari variabel bebas, variabel yang muncul kembali, variabel yang diukur, dan biasanya disebut dengan variabel Y. Variabel luar adalah variabel yang dapat / turut mempengaruhi variabel tergantung selain variabel bebas tetapi tidak diteliti. Variabel luar tidak diteliti, tidak dapat dilihat, tidak bisa diukur, dan tidak bisa dimanipulasi. 58

7 BAB VI PROPOSAL PENELITIAN 6.1. Teknik Penyusunan Proposal Jika masalah penelitian telah teridentifikasi serta terumuskan dan pendekatan terbaik telah ditemukan, maka sebelum rancangan penelitian difinalkan perlu ditentukan dan dicari sumber dana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan penelitian (hampir semua penelitian memerlukan ketersediaan fasilitas, dana, dan dukungan kelembagaan). Untuk itu seorang peneliti dituntut untuk dapat mengajukan proposal permintaan dana penelitian. Keberhasilan meyakinkan orang yang mngevaluasi proposal amat menentukan dapat tidaknya dukungan dana untuk pelaksanaan rencana penelitian. Faktor Kredibilitas pengusul dan pendukungnya sangat mempengaruhi sponsor, karena penyandang dana lebih yakin terhadap peneliti yang telah mempublikasikan hasil penelitiaan pada jumal-jumal ilmiah yang berbobot tinggi pengakuannya. Hampir semua lembaga penelitian tidak bersedia mengucurkan dana untuk penelitian yang asal jadi atau yang dilakukan untuk kepentingan pribadi. Biaya penelitian biasanya disediakan berdasarkan suatu program yang terinci dengan baik. Maka Kemampuan menyiapkan dokumen proposal penelitian mutlak harus dikuasai. Para peneliti harus sadar bahwa terdapat banyak saingan dalam perebutkan dana penelitian, maka argumentasi ilmiah yang kuat harus dapat disuguhkan untuk memenangkan persaingan guna mendapatkan dana penelitian.

8 Setiap sponsor biasanya memiliki format tertentu yang harus diikuti secara taat dan tepat, dan tiada pilihan lain bagi pengusul kecuali menyesuaikan diri dengan format yang ada untuk menghindari kelambatan atau penolakan langsung. Proposal penelitian harus ditulis dengan lengkap dan baik serta dengan jelas dalam mengutarakan masalah, tujuan dan metode pendekatan yang akan digunakan, agar memiliki peluang yang lebih besar untuk menggaet dana. Walaupun format dan cara penyajian proposal berbeda-beda tergantung pada ketentuan penyandang dana, pada umumnya semuanya berisikan komponen : 1. Latar Belakang Masalah 2. Perumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian 4. Manfaat Penelitian 5. Tinjauan Pustaka 6. Metode Penelitian 7. Jadwal Pelaksanaan 8. Personalia 9. Perkiraan Biaya 10. Daftar Pustaka 11. Curricullum Vitae Peneliti dan Anggota Dalam menulis proposal penelitian, maka semua komponen yang merupakan bagian dari proposal mulai dari pendahuluan hingga ke biodata peneliti, harus ditulis dan di.jelaskan dengan baik. Sehingga mudah dipahami oleh pemeriksa / reviewer. Dalam menulis proposal maka harus dipertimbangkan bahwa untuk menginformasikan tentang masalah penelitian dan tentang peneliti selengkap mungkin 60

9 Bahagian terpenting dari usulan proposal adalah ide, yang merupakan bahagian penting dari proposal dan isi dari penelitian yang diusulkan. Rencana penelitian harus inovatif, mempunyai rasional yang jelas, mempunyai nilai yang berarti, terfokus, tertata dengan baik dan tepat waktu. Proposal penelitian harus tertuju pada problem yang spesifik dan dapat dipecahkan dengan cara logika dari hasil penelitian. Hal yang juga penting adalah tidak perlu untuk mengakomodir semua ide dalam satu proposal, meskipun peneliti mempunyai pengalaman yang baik ( jika dilihat dari track record ) dalam bidang penelitian yang diusulkan, akan sangat tidak mendukung jika peneliti merupakan pemain baru dalam bidang yang diusulkan. Jika pengusul mempunyai pengalaman dan idea penelitian yang baik, terorganisir dan ditulis secara baik, maka kemungkinan untuk dapat menggaet dana penelitian akan sangat besar. Kondisi penelitian yang realistis, seperti pengalaman peneliti, peralatan, bahan/zat dan hal-hal lain yang diperlukan untuk projek penelitian, dan seberapa jauh penelitian dapat diselesaikan dengan waktu yang tersedia harus benar-benar dipertimbangkan. Selain dana penelitian yang diusulkan harus jelas dan reasonable. Reviewer akan berfikir bahwa peneliti terlalu naif, jika menuliskan budget penelitian yang jauh lebih rendah dari yang seharusnya, atau sebaliknya jika overbudget. MisaInya, reviewer akan tertawa jika kita mengusulkan penelitian dalam jangka waktu 10 tahun untuk suatu kerja yang sesungguhnya dapat diselesaikan dalam 3 tahun, atau sebaliknya dapat mengerjakan suatu projek penelitian dalam waktu 1 tahun untuk suatu penelitian yang sesungguhnya memerlukan waktu sekitar 3 tahun. 61

10 Sebagaimana telah dikemukan bahwa dalam penulisan proposal penelitian tersebut harus ditulis dan dijelaskan dengan baik. Disamping itu masalah penelitian yang akan diteliti harus dipahami, sehingga akan memudahkan pemain dalam penulisannya. Beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam penulisan proposal penelitian dapat dikemukan sebagai berikut: Masalah Penelitian Penguasaan terhadap masalah penelitian merupakan kunci keberhasilan menyusun proposal penelitian. Untuk mendapatkan masalah penelitian yang baik diperlukan kiat tertentu. Dalam hal ini diperlukan keterampilan dalam menemukan dan mengidentifikasi masalah Penelitian tersebut. Sevila et al (1988) mengemukakan beberapa usaha yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi masalah Penelitian, antara lain pengamatan terhadap kegiatan manusia, pengamatan terhadap sekeliling, bacaan-bacaan, terutama bacaan karya ilmiah, ulangan serta perluasan penelitian, cabang studi yang sedang dikembangkan, catatan dan pengalaman pribadi praktek serta keinginan masyarakat, bidang spesialisasi, pelajaran yang sedang dilkuti, diskusi ilmiah serta perasaan intuisi Format Penulisan Dalam menyusun proposal penelitian harus diperhatikan ketentuan yang telah digariskan oleh lembaga yang akan membiayai penelitian itu. Ketentuan ini antara lain urutan daripada isi proposal penefitian mulai dari lembaran pengesahan sampai kepada lampiran-lampiran. Dalam hal ini termasuk juga wama kulit luar, jumlah lembar, tanggal penyerahan. 62

11 Judul Penelitian Judul penelitian hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas untuk memberi gambaran mengenai penelitian yang diusulkan. Sebaiknya tidak lebih dari 12 kata atau gunakan sub judul kalau judul terlalu panjang Pendahuluan Dalam Bab pendahuluan kemukakan hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya kegiatan. Uraikan proses dalam mengidentifikasi masalah yang harus diatasi. Antarkan pembaca langsung pada inti persoalan, dalam satu atau sebanyakbanyaknya 2 paragraf Perumusan Masalah. Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Seringkali berbagai gelaja (fenomena ) yang tampak tidak mudah diidentifikasi. Oleh karena itu gejala atau masalah dalam suatu Penelitian perlu dirumuskan. Jika masalah tidak secara spesifik dirumuskan maka usul Penelitian tampak tidak terarah. Setelah gejala atau masalah tadi dirumuskan dengan baik, uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti hipotesis yang akan diuji (tetapi jangan mengada-ada jika corak Penelitiannya tidak memerlukan hipotesis, seringkali penelitian bidang MIPA dan Teknik tidak memerlukan hipotesis) atau dugaan yang akan dibuktikan. Jelaskan definisi, asumsi dan lingkup Penelitian. Uraian permasalahan tidak perlu dalam bentuk pertanyaan. 63

12 Tinjauan Pustaka Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli (state of the art) misalnya jumal ilmiah. Uraikan kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari kegiatan yang diusulkan. Tinjauan pustaka yang menguraikan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan, Uraian dalam tinjauan pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu kepada daftar pustaka. Buku ajar tidak termasuk pustaka primer, karena jenis buku ini disusun oleh seorang ahli untuk mahasiswa yang sedang belajar. Penilai tidak mengutamakan panjang daftar pustaka, pustaka primer selalu menjadi titik perhatian. Pengusul penelitian seyogianya tidak hanya mengemukakan kutipan-kutipan, tetapi juga memberikan ulasan-ulasan. Jika mungkin ditampilkan dalam tinjauan pustaka ditampilkan juga hasil karya pengusul, untuk memperhatikan "track record dari pengusul Tujuan Penelitian Berikan pemyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan untuk menjajaki, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan atau membuat suatu prototipe Kontribusi/Manfaat Penelitian Uraian kontribusi penelitian pada pengembangkan llmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ketegori Penelitian 1) pemecahan 64

13 masalah pembangunan (Kategori Penelitian 2) atau pengembangan kelembagaan (Ketegori penelitian 3). Dalam bidang matematika tidak semua penelitian mudah dirumuskan kontribusi langsungnya. Walaupun demikian, dianjurkan agar kontribusi/manfaat penelitian sedapat-dapatnya dirumuskan dengan jelas bila perlu disertai contoh llustrasi. Dalam manfaat praktis penelitian yang diusulkan sulit dirumuskan, maka perlu ditekankan manfaat tak langsungnya, yakni bagaimana hasil penelitian tersebut berguna dalam pengembangan teori lebih lanjut Metode Penelitian Uraian metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran dan penyimpangan hasil penelitian. Maksud dari perincian ini adalah agar para penlilai dapat mengevaluasi ketetapan metode yang dipilih untuk menjawab permasalah. Jangan gunakan bentuk kalimat perintah. Metode Penelitian dalam bidang matematika agak berbeda dengan metode dalam bidang IPA. Penelitian IPA pada umumnya bersifat eksperimental sementara penelitian bidang matematika tidak selalu demikian. Seringkah tanpa hipotesis dan tanpa data. Walaupun demikian, karena pada umumnya dalam usul penelitian kita diwajlbkan menjabarkan metode penelitian, maka dianjurkan sedapat-dapatnya diuraikan dengan terperinci langkah-langkah yang akan ditempuh selama melakukan penelitian yang diusulkan. 65

14 Jadwal Pelaksanaan Buatlah jadwal pelaksanaan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian dalam bentuk Bart-chart. Bart-chart memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan pelaksanaan mengacu kepada metode penelitian Personalia Penelitian Sesuaikan dengan ketentuan proyek. Contoh, anggota penelitian maksimum 2 orang, tenaga administrasi 1 orang, tak dibolehkan mencantumkan konsultan atau pembimbing. Persyaratan golongan, pangkat dan lain-lain harus dipenuhi Perkiraan Biaya Uraikan secara terperinci berdasarkan kegiatan yang diusulkan. Taati ketentuan yang digariskan oleh proyek. Misalnya honorarium, biaya perjalanan, bahan habis pakai. Laporan penelitian, seminar dan lain-lain Daftar Pustaka Susunlah daftar pustaka menurut nama atau nomor pengarang yang dirujuk. Gelar akademik tidak diperlukan. Judul buku dan majalah biasanya dicetak miring. Harus ada korelasi antara nama-nama pengarang yang tertulis dalam teks dengan yang tertulis dalam daftar pustaka Curricullum Vitae Peneliti dan anggota peneliti Kemukakan daftar publikasi dan kegiatan yang relevan dengan kegiatan yang diusulkan, agar terkesan bahwa pengusul memang berminat menggeluti bidang tersebut. 66

15 Keberhasilan seseorang dalam menyusun proposal penelitian akan sangat ditentukan keinginan dan ketertarikan yang bersangkutan untuk melakukan Penelitian serta kejelian mencari masalah penelitian. Kebiasaan menulis proposal penelitan dan laporan penelitian akan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan menulis proposal penelitian yang bermutu baik 6.2. Penolakan Proposal Beberapa kesalahan utama yang sering terdapat pada proposal penelitian yang berakibat ditolaknya suatu proposal penelitian : 1. Perumusan masalah kurang focus dan tujuan penelitian tidak jelas 2. Kurang bermanfaat bagi pengembangan iptek, pembangunan, institusi 3. Kepustakaan kurang menunjang (tidak relevan, kurang mutahir, umumnya bukan hasil penelitian) 4. Metode penelitian kurang dirinci sehingga pelaksanaan penelitian menjadi kurang jelas 5. Fisibilitas peneliti (kualitas & kuantitas), dan jadwal waktu pelaksanaan meragukan 6. Anggaran biaya yang diajukan kurang rinci atau terlalu tinggi untuk penelitian tersebut. 7. Penelitian pemula, masalah sudah banyak diteliti, permasalahan kurang relevan dgn bidang peneliti 8. Usulan belum mengikuti format yang ditentukan, atau penyampaian proposal terlambat 67

16 BAB VII TEKNIK PRESENTASI 7.1. Teknik Presentasi Banyak kaum intelektual dan calon-calon intelektual (mahasiswa) menemui hambatan besar ketika mereka membuat tulisan atau karya ilmiah. Bahkan masih banyak sekali mahasiswa yang tidak tahu cara menulis karya ilmiah. Padahal membuat karya ilmiah masih merupakan satu tahap, yang kadangkala harus dilanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu menyajikan (memperenstasikan) tulisan ilmiah tersebut ke dalam suatu forum, baik dalam bentuk seminar, workshop, lokakarya, dan lain-lain. Dalam menyampaikan hasil penelitian atau karya ilmiah lainnya banyak mahasiwa kembali menghadapi berbagai masalah. Presentasi merupakan salah satu hal yang perlu dikuasai di era teknologi dan komunikasi saat ini. Selain itu, presentasi juga merupakan satu bagian tak terpisahkan dari kegiatan ilmiah di perguruan tinggi, seperti penelitian, pengabdian pada masyarakat, penulisan karya ilmiah, dan lain-lain. Dengan presentasi, kita berusaha mengkomunikasikan hasil penelitian, atau ide kita secara langsung kepada pendengar yang berarti juga pada komunitas ilmiah (thought collective). Namun tidak semua orang menguasai teknik presentasi yang baik. Bahkan bagi sebagian orang presentasi merupakan suatu hal yang menakutkan sehingga tidak jarang banyak yang gagal saat melakukannya. Banyak orang yang pandai dalam menulis suatu artikel ilmiah, namun kurang mampu untuk menyampaikannya dalam forum

17 ilmiah. Selain itu sering juga kita menyaksikan suatu karya ilmiah yang sangat bagus namun disajikan (dipresentasikan) dengan tidak bagus, sehingga mengurangi sasaran yang ingin dicapai dalam karya ilmiah tersebut tidak sampai, selain itu juga dapat mengurangi kualitas dari karya ilmiah tersebut. Jadi untuk memperesentasikan suatu karya ilmiah membutuhkan beberapa persyaratan tertentu, karena presentasi merupakan cara untuk menjelaskan sesuatu (ide, opini, kasus, solusi, informasi dll) kepada kumpulan orang yang dapat dilakukan baik dengan bantuan teknologi maupun tidak. Orang yang pintar secara logika (baca: IQ tinggi) belum tentu bisa menjadi presenter yang baik. Bisa dikatakan presenter yang hebat dipastikan punya kecerdasan komunikasi yang tinggi. Kecerdasan komunikasi ini menjadi salah satu kecerdasan yang paling dominan yang menentukan kesuksesan seseorang (menurut penelitian beberapa perusahaan di Amerika) kecerdasan logik ternyata hanya menempati urutan dibawah 10 besar. Kecerdasan komunikasi seseorang tak ubahnya seperti kecerdasan lainnya, yang merupakan potensi yang diturunkan secara genetis, namun demikian komunikasi merupakan suatu hal yang dapat dipelajari oleh seseorang, sehingga memungkinkan bagi setiap orang untuk mampu berkomunikasi dengan baik. Dalam tulisan ini ditampilkan berbagai tips atau cara untuk melakukan presentasi yang baik yang dikutip dari berbagai sumber. Namun untuk penyempurnaan sebuah presentasi perlu digabung dengan kemampuan dan bakat pribadi yang dimiliki oleh presenter agar presentasi dapat lebih menarik. 69

18 Persiapan yang Matang Persiapan merupakan 90% bagian dari presentasi, dan sisanya sebesar 10% adalah penyajian dan diskusi. Meskipun anda menguasai subyek dan mampu berbicara penuh wibawa, persiapan yang cermat tetap diperlukan, paling tidak untuk dua alasan penting : (1) Menemukan informasi lebih lanjut tentang subyek untuk disarikan bagi hadirin. Pilihlah informasi yang menonjol. Jika tidak memiliki cukup informasi, sebaiknya tidak memberikan presentasi; (2) Memasarkan gagasan kepada hadirin serta memperoleh dan mempertahankan perhatian hadirin. Langkah-langkah persiapan itu adalah: (1) analisis sasaran, (2) survei lokasi, (3) kerangka & struktur, (4) penelitian & penerapan, (5) penulisan, (6) visualisasi & media, (7) latihan, dan (8) penyampaian/penyajian. Namun, kedelapan tahap tersebut tidak berarti jika pembicara tidak menguasai subyek dan pengetahuan penunjang lainnya Persiapan Bahan Presentasi Bahan presentasi dapat dikemas lebih menarik dan tidak membosankan berkat bantuan teknologi yang berkembang pesat saat ini. Anda dapat menggunakan bahan presentasi yang sederhana tetapi canggih menggunakan media powerpoint atau menggunakan bahan presentasi yang lebih interaktif dengan multimedia builder (bisa pake flash). Tujuan bahan presentasi adalah semata-mata sebagai guiden (panduan) agar materi presentasi tidak keluar dari bahan yang 70

19 telah kita tetapkan. Seorang presenter yang pandai berbicara seringkali lupa dan keluar dari materi yang seharusnya dipresentasikan dan tidak sesuai dengan alur presentasi yang disiapkan. Oleh karena itu sampaikan bahan yang akan disampaikan dalam media presentasi pokok-pokok pikiran untuk menjaga alur presentasi (biasanya berupa pointer-pointer bahasan) Pelaksanaan Presentasi Dalam memberikan presentasi, sebelumnya anda harus mempersiapkan diri dengan baik. Penampilan anda mencerminkan keberhasilan presentasi anda. Gunakan pakaian dan asesoris diri sesuai dengan tema presentasi. Gunakan pakaian terbaik yang anda punya dan pastikan pakaian anda sesuai kombinasi antara bawahan dan atasan. Dalam forum presentasi antar perguruan tinggi, anda dapat menggunakan pakaian yang dikombinasikan dengan Jas Almamater untuk menegaskan dari mana anda berasal. Yang tak kalah penting dari penampilan diri anda adalah tampilan yang rapi pada rambut anda Hal-hal Yang perlu diperhatikan dalam Presentasi Beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam presentasi antara lain adalah ; a. Kuasai Lingkungan. Penguasaan lingkungan diperlukan untuk menghindari tambahan tekanan mental ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Trik yang dapat dilakukan adalah: datanglah sesaat sebelum presentasi dimulai, sehingga anda cukup waktu untuk: mempersiapkan sarana presentasi (mencoba sound, LCD, Laptop, pointer, atau bahkan sampai 71

20 merancanakan akan berdiri dimana ketika anda presentasi). Atur skenario dengan moderator (jika moderatornya teman anda) agar anda tidak kaget jika terjadi perubahan skenario secara mendadak oleh moderator (termasuk alokasi waktu yang disediakan moderator untuk anda) b. Perhatikan audience. Tataplah audience secara merata dan bergantian, sehingga mengesankan bahwa anda sangat memperhatikan mereka. Jangan palingkan pandangan anda pada langit-langit atau lantai sehingga mengesankan anda tidak percaya diri. c. Bicara lugas. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas, yang mengesankan anda tidak sombong (jangan memakai bahasa luar angkasa walaupun sebagian audience mengerti maksudnya). d. Jelaskan media. Media presentasi hanya sebagai guiden (tuntunan) untuk menjaga alur presentasi. Hindari membaca media presentasi kata-perkata (apalagi titik koma di baca sekalian), Kalau perlu hapalkan penjelasan tiap pointer pada powerpoint untuk mengesankan bahwa anda benar-benar menguasai yang anda tulis pada slide presentasi Penggunaan Power Point Dengan kemajuan teknologi, bahan presentasi dapat dikemas lebih menarik dan tidak membosankan. Anda dapat menggunakan bahan presentasi yang sederhana tetapi canggih, menggunakan media powerpoint atau menggunakan bahan presentasi yang lebih interaktif dengan multimedia builder. Tujuan bahan presentasi adalah semata-mata sebagai guiden (panduan) agar materi 72

21 presentasi tidak keluar dari bahan yang telah kita tetapkan. Seorang presenter yang pandai berbicara seringkali lupa dan lepas dari materi yang seharusnya dipresentasikan dan tidak sesuai dengan alur presentasi yang disiapkan. Oleh karena itu sampaikan bahan yang akan disampaikan dalam media presentasi pokokpokok pikiran untuk menjaga alur presentasi (biasanya berupa pointer-pointer bahasan). Pada penggunaan media Powerpoint, usahakan jangan terlalu banyak menggunakan animasi dan sound yang tidak perlu, karena audience akan menganggap anda pamer media presentasi. Gunakan animasi dan sound seperlunya hanya diperlukan (misalnya jika menjelasakan proses perubahan grafik, gunakan animasi gerak yang menunjukkan proses. Gunakan theme yang simple (kalau bisa bermakna sesuai dengan tema presentasi). Penggunaan warna theme yang mencolok tidak dianjurkan (walaupun anda ingin menampilkan kesan ceria). Gunakan juga gradasi warna yang kontras antara background dengan tulisan, sehingga audience dapat dengan mudah menangkap (membaca) presentasi anda. Usahakan menggunakan font tidak lebih kecil dari 24 (tergantung juga pada jenis font-nya). Gunakan animation effect seperlunya saja pada tampilan presentasi. Jangan menggunakan animation effect pada seluruh tampilan, karena hal tersebut seolah-olah anda menuntun (bahkan lebih ekstremnya memaksa ) audience untuk membaca sebaris demi baris kata-kata pada presentasi anda. Kadang-kadang audience menginginkan melihat keseluruhan slide secara utuh secara langsung daripada penampilan baris-perbaris. 73

22 Akhirnya uji penampilan presentasi anda kepada teman atau saudara anda dari segi penampilan dan konsistensi penulisan. Kalau perlu ada uji pada tampilannya pada slide projector (LCD) untuk meyakinkan anda bahwa tampilan animasi, sound, theme dan warna dapat ditangkap dengan jelas dan sesuai dengan tema presentasi Menghindari Stress Sangat manusiawi bila seseorang mengalami stress pada saat akan melakukan presentasi. Jangan biarkan stress terus menyertai anda dari awal hingga akhir presentasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress adalah : a. Persiapan yang baik. Anda harus mepersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga anda tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu. b. Warming Up. Anda dapat melakukan sedikit warming up untuk menghindari stress akibat tekanan yang terjadi ketika tampil di depan publik. Gunakan trik berikut: - Duduk santai dengan menyandarkan badan pada kursi : Tarik nafas dalam-dalam lewat hidung dan keluarkan lewat mulut. Ulangi beberapa detik sampai anda merasa lega (jangan terlalu lama, karena akan menambah stress bagi anda) - Lemaskan otot-otot leher (biasanya otot leher yang kaku menyebabkan tekanan pada pikiran). Geleng-gelengkan kepala (kalau perlu putar kepala) beberapa kali (ini juga jangan terlalu lama, karena anda akan keringatan) - Sambil duduk, goyangkan badan anda kekiri dan kekanan (gerak menengok kebelakang disertai badan) beberapa kali. 74

23 - Terakhir lemaskan pergelangan kaki dengan menggerakakan pergelangan kaki. - Selanjutnya anda siap berdiri dan menyampaikan materi 7.2. Presentasi Poster Dalam seminar-seminar ilmiah, disamping presentasi secara oral kadangkala juga diselenggarakan presentasi berupa poster. Berbagai jenis hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk posterposter yang menarik. Bagaimana format dan ukuran poster sangat bervariasi, bergantung keinginan penyelenggaraka seminar. Sehingga para peserta harus mengikuti rambu-rambu yang diberikan oleh pihak penyelenggara. Kesesuaian bentuk dan susunan poster dengan aturan yang diberikan merupakan salah satu faktor penilaian bagi poster yang ditampilkan. Berikut ini diberikan contoh salah satu kriteria yang diajukan oleh penyelenggara dalam pameran poster ilmiah yang harus dipatuhi oleh peserta. 1. Tiap presentan harus menyiapkan materi visual untuk ditampilkan di papan partisi dengan luas bidang yang disediakan cm x cm per poster memanjang secara vertikal (lihat lay-out poster). 2. Materi visual yang dipresentasikan dapat berupa poster besar tunggal yang dicetak maupun lembaran-lembaran kertas yang ditempelkan ke sebidang karton dengan ukuran cm x cm. 3. Struktur presentasi poster secara umum mencakup: a. Judul penelitian, diikuti nama peneliti-peneliti dan nama departemennya. b. Abstrak 75

24 c. Latar belakang masalah d. Kerangka teori dan kerangka konsep e. Metodologi f. Hasil dan diskusi g. Kesimpulan 4. Isi poster harus singkat namun jelas dan efektif menggambarkan penelitian dan hasil penelitian. Sebaiknya cukup menggunakan 6-10 bagian materi, seperti poin-poin teks penting, grafik, tabel, gambar, dan lain-lain. 5. Tiap presentan diberikan waktu 5 menit untuk mempresentasikan posternya dan 5 menit untuk tanya jawab, di hadapan juri dan audiens yang hadir. 6. Poster harus dapat terbaca dari jarak 3 meter. 7. Materi visual hendaknya dicetak dengan printer. Jika ditulis tangan, harus dengan huruf cetak rapi dengan tetap mematuhi standar ukuran huruf pada poin 5 dan Teks dalam materi visual tidak lebih kecil dari yang dibentuk oleh tipografi Times New Roman 14 points. 9. Tinggi huruf yang membentuk teks sekurang-kurangnya 1 cm (untuk huruf tinggi seperti d, p, k atau j) dengan tebal huruf sekurang-kurangnya 2 mm. 10. Semua grafik dan gambar hendaknya berukuran 20 cm x 25 cm atau lebih besar. 11. Jika menyertakan tabel dalam poster, judul tabel dituliskan di sisi atas tabel. Jika menyertakan grafik atau gambar, judul yang mendeskripsikan grafik atau gambar dituliskan di sisi bawah grafik atau gambar. 76

25 12. Sebaiknya setiap bagian materi presentasi diberi nomor sesuai urutan alur presentasi sehingga membantu pembaca untuk lebih mudah memahami. 13. Penggunaan warna-warna yang serasi dalam poster akan membuatnya menjadi lebih menarik dan mempermudah pembaca membedakan bagian-bagian dalam poster, demikian juga untuk grafik dan tabel. 14. Poster dapat dipasang oleh presentan di tempat yang disediakan (di sekitar lobi bawah FTI - ITP) satu jam sebelum sesi presentasi poster dimulai. 15. Presentan harus hadir tepat waktu sesuai jadual presentasi yang ditentukan. Permohonan perubahan jadual harus dikonfirmasikan kepada panitia selambatlambatnya tanggal 28 Januari Presentan dimohon untuk berada di dekat poster masingmasing pada jam yang ditentukan. 17. Akan sangat bermanfaat jika presentan menyediakan fotokopi versi tertulis dari poster yang dipresentasikan, atau publikasinya di jurnal ilmiah, juga kartu nama untuk diberikan kepada audiens yang berminat. 77

26 BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 8.1. Metode Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya di samping metode wawancara (interview), kadang-kadang perlu dilengkapi dengan observasi (pengamatan) atau sebaliknya. Metode angket juga kadang-kadang perlu dilengkapi dengan wawancara dan sebagainya. Pengumpulan data kadang-kadang tidak dilakukan oleh peneliti tetapi menggunakan orang lain yang disebut surveyor atau interviewer. Untuk mencegah adanya data yang bias maka para petugas pengumpulan data tersebut diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh peneliti sendiri. Selain diberikan teknik-teknik pengumpulan data (wawancara, obserview dan sebagainya) juga diberikan penjelasan tentang cara-cara pengisian instrumen (kuesioner), editing, coding dan sebagainya. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen ini dapat berupa kuesioner (daftar pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya. Apabila data yang akan dikumpulkan adalah data yang menyangkut pemeriksaan fisik maka instrumen penelitian ini dapat berupa stetoskop, tensimeter, timbangan, meteran atau alat antropometrik lainnya untuk mengukur status gizi dan sebagainya.

27 Agar instrumen penelitian valid dan reliable maka sebelum digunakan perlu diuji coba (pre test) terlebih dahulu. Yang dimaksud valid adalah instrumen sebagai alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliable artinya instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang ajeg (konsisten) atau tetap asas. Uji instrumen ini dapat menggunakan rumus korelasi product moment. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui : 1. Teknik Observasi : pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian 2. Teknik Komunikasi : pengumpulan data melalui kontak dan hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data Skala Pengukuran Data Ada empat tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal, ordinal, interval dan ratio Nominal Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 79

28 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan angkaangka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu. Contoh: Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan ya dan tidak yang bersifat kategorikal dapat diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban ya diberi angka 1 dan tidak diberi angka Ordinal Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Contoh: Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah Interval Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan 80

29 dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametric. Contoh: Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angkaangka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval Ratio Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya. Contoh: Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding Validitas Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala nominal yang bersifat non-parametrik digunakan untuk mengukur variabel nominal bukan untuk mengukur variabel interval yang bersifat parametrik. Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang harus diketahui, yaitu: 81

30 a. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala yang mencerminkan domain konsep yang sedang diteliti. Suatu domain konsep tertentu tidak dapat begitu saja dihitung semua dimensinya karena domain tersebut kadang mempunyai atribut yang banyak atau bersifat multidimensional. b. Validitas Kosntruk (Construct Validity) Validitas konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang sedang diukur. Dua aspek pokok dalam validitas konstruk ialah secara alamiah bersifat teoritis dan statistik. c. Validitas Kriteria (Criterion Validity) Validitas kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang sedang digunakan mampu memprediksi suatu variable yang dirancang sebagai kriteria Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya Analisis Data Setelah proses pengumpulan data selesai dilakukan, maka tahap berikutnya yang harus dilakukan adalah tahap analisis. Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting dan menentukan. Pada tahap inilah data dikerjakan dan dipergunakan sedemikian rupa 82

31 sehingga berhasil disimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. Pada tahap inilah imaginasi dan kreativitas si peneliti diuji. Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi argumentasi atau penjelasan mengenai tesis yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Dari data yang sudah terolah kadangkala dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai lagi untuk membuktikan hipotesis baru. Pengolahan dan analisis data bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari sekumpulan data. Data sendiri belum bermakna apa-apa dalam suatu penelitian sebelum data itu diolah. Data yang sama juga dapat memberikan informasi yang bermacam-macam, tergantung pada tujuan penelitian. Data curah hujan akan memberi informasi yang berbeda kepada petani, nelayan, dan pabrik es. Bagi petani data curah hujan akan memberikan informasi penting untuk menentukan jadwal tanam dan pemilihan jenis tanaman, bagi pabrik es data curah hujan akan memberikan informasi bagi pemasaran es dan seterusnya memberikan informasi bagi penjadwalan produksi es. Ketika seorang peneliti merancang suatu penelitian, maka seharusnya peneliti tersebut sudah mempunyai rencana tentang cara pengolahan datanya. Apakah datanya akan diolah secara 83

32 manual atau akan diolah dengan bantuan komputer. Selain itu sudah harus direncanakan pula tabel-tabel yang akan dihasilkan sebagai keluaran pengolahan data. Kompilasi dan analisa data bertujuan agar data yang sudah dikumpulkan diolah diinterpretasikan / diskusi untuk mendapatkan jawaban hipotesa, sehingga dapat dibuat generalisasi yang dapat menjadi kesimpulan penelitian. Faktor yg diperlukan pada interpretasi data : 1. Tingkat penguasaan peneliti terhadap masalah kajian (tujuan penelitian, hipotesa, latar belakang dan hasil yang diharapkan) 2. Pengalaman; kemampuan yang dimiliki oleh peneliti untuk mendiskusikan data, yang ditentukan oleh makin banyaknya penelitian yang dilakukan oleh peneliti 3. Daya imajinasi; penafsiran peneliti, agar data yang sudah dikumpulkan dapat berbicara, sehingga diketahui hubungan antar variabel 4. Keberanian dan kepercayaan diri ; sehingga peneliti memiliki keberanian melakukan interpretasi terhadap data yang terkumpul Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap kesimpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan. 84

33 Kesimpulan diperoleh dari analisa data dan pembahasan, dan tidak boleh diambil yang tidak ada kaitan dengannya dengan masalah kajian, kesimpulan ditulis dalam bentuk butir-butir yang telah terarah untuk menjawab hipotesa yang bukan pendapat pribadi, tetapi merupakan rumusan hasil pembahasan dengan bantuan tinjauan pustaka. Kesimpulan dapat berisi alasan-alasan atau kajian sebab-sebab terjadinya kesalahan dalam melakukan penelitian, dan uraian agar kesalahan tersebut dapat diperbaiki dan tidak terulang lagi. Diharuskan berisi saran, baik yang ada hubungan dengan penelitian, maupun yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat 85

BAB VII TEKNIK PRESENTASI

BAB VII TEKNIK PRESENTASI BAB VII TEKNIK PRESENTASI 7.1. Teknik Presentasi Banyak kaum intelektual dan calon-calon intelektual (mahasiswa) menemui hambatan besar ketika mereka membuat tulisan atau karya ilmiah. Bahkan masih banyak

Lebih terperinci

BAB VI PROPOSAL PENELITIAN

BAB VI PROPOSAL PENELITIAN BAB VI PROPOSAL PENELITIAN 6.1. Teknik Penyusunan Proposal Jika masalah penelitian telah teridentifikasi serta terumuskan dan pendekatan terbaik telah ditemukan, maka sebelum rancangan penelitian difinalkan

Lebih terperinci

BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 8.1. Metode Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya di samping metode wawancara (interview),

Lebih terperinci

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN BAB V RANCANGAN PENELITIAN Metode Penelitian merupakan serangkaian kegiatan sistematik yang diarahkan untuk menemukan jawaban dari suatu pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, sehingga ditemukan suatu

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PANDUAN PENULISAN PROPOSAL A. BAGIAN AWAL 1. Halaman Sampul Luar Pada halaman sampul luar berisi komponen : a. Judul Penelitian/Proposal dan mengandung didalamnya tempat penelitian dilaksanakan. b. Tulisan

Lebih terperinci

LOMBA POSTER ILMIAH TEMU ILMIAH NASIONAL

LOMBA POSTER ILMIAH TEMU ILMIAH NASIONAL LOMBA POSTER ILMIAH TEMU ILMIAH NASIONAL 2012 1. Ketentuan Umum 1.1.Poster yang dilombakan adalah poster ilmiah (poster yang dibuat berdasarkan tinjauan pustaka dari karya tulis ilmiah). 1.2.Peserta adalah

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN SAINS TEKNOLOGI DAN SENI UNVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015

PANDUAN PENELITIAN SAINS TEKNOLOGI DAN SENI UNVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015 PANDUAN PENELITIAN SAINS TEKNOLOGI DAN SENI UNVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2015 I. UMUM Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan pembinaan penelitian yang mengarahkan dan membimbing calon-calon peneliti untuk

Lebih terperinci

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER Proposal ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A4 margin kiri 4 cm, margin

Lebih terperinci

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH

PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH PERTEMUAN 18 PRESENTASI ILMIAH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai presentasi ilmiah. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 18.1. Menjelaskan presentasi ilmiah 18.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN BAB II METODOLOGI PENELITIAN Tumpal Manik, M.Si Email : tmanyk@yahoo.com tmanik@umrah.ac.id Website : http:/tumpalmanik 2.1. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah-langkah Mengadakan Penelitian 1) Memilih

Lebih terperinci

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR

BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR BAGIAN II DESKRIPSI KOMPONEN PROPOSAL SKRIPSI ATAU TUGAS AKHIR Proposal penelitian untuk menyusun skripsi atau tugas akhir terdiri atas komponen yang sama. Perbedaan di antara keduanya terletak pada kadar

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 I. Pendahuluan Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan meningkatkan kemampuan dan kepekaan meneliti. Cakupan program ialah penelitian-penelitian

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN FAKULTAS PERTANIAN

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN FAKULTAS PERTANIAN PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015 Daftar Isi Daftar Isi... i 1. Pendahuluan... 1 2. Tujuan... 2 3. Luaran... 2 4.

Lebih terperinci

Program Kreativitas Mahasiswa

Program Kreativitas Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Sosialisasi dan Pengarahan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha Sumber : http://simlitabmas.dikti.go.id/ Program Kreativitas Mahasiswa Program Kreativitas

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 I. Penjelasan Umum PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007 Secara umum pengertian statistika

Lebih terperinci

Kriteria pengusulan Penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

Kriteria pengusulan Penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian Menggunakan DIPA Prodi Akuntansi Pendahuluan Program Penelitian yang dipertunkan untuk dosen pemula dengan menggunakan DIPA Prodi Akuntnasi dimaksudkan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Tanggal : March 30, 2010 Dosen Pengasuh :

ANALISIS DATA. Tanggal : March 30, 2010 Dosen Pengasuh : ANALISIS DATA Tujuan analisis adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur, serta lebih bearti. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018

PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018 1 I. PENDAHULUAN PANDUAN PENELITIAN PEMULA TAHUN 2017/2018 Program Penelitian Pemula merupakan kegiatan pembinaan penelitian bagi Dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang memiliki jabatan fungsional

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah survei dengan cara membagikan kuesioner kepada responden. Penelitian survei merupakan penelitian

Lebih terperinci

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. 1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik. 3. Sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat data

Lebih terperinci

JUDUL Judul penelitian merupakan suatu pernyataan yang spesifik menjelaskan isi penelitian yang dilakukan.

JUDUL Judul penelitian merupakan suatu pernyataan yang spesifik menjelaskan isi penelitian yang dilakukan. JUDUL Judul penelitian merupakan suatu pernyataan yang spesifik menjelaskan isi penelitian yang dilakukan. ABSTRACT Inti sari penelitian yang terdiri dari fenomena, tujuan penelitian, metode penelitian

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS UNIVERSITAS PADJADJARAN

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS UNIVERSITAS PADJADJARAN PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS UNIVERSITAS PADJADJARAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN Gedung Rektorat Lt.4 Kampus Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu untuk memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. 50 Dari data yang diperoleh melalui penelitian didapatkanlah kebenaran-kebenaran yang validitas secara

Lebih terperinci

A. Format Lomba. 2 P a g e

A. Format Lomba. 2 P a g e A. Format Lomba 1. Subtema Karya Tulis - Teknologi Aplikatif Penunjang Efisiensi Pertanian dan Perkebunan (Agrokompleks). - Teknologi Aplikatif dalam bidang Pariwisata. - Teknologi Aplikatif Pendidikan.

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat COVER PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Divisi Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2017/2018 1 DAFTAR

Lebih terperinci

PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL 2015 A. Pendahuluan BAB I PANDUAN PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI (HPTD) EDISI II

PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI (HPTD) EDISI II PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI (HPTD) EDISI II Oleh: Gugus Pengelola Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 Hibah Penelitian

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DOSEN MUDA SATEKS UNSRI TAHUN 2014

PANDUAN PENELITIAN DOSEN MUDA SATEKS UNSRI TAHUN 2014 PANDUAN PENELITIAN DOSEN MUDA SATEKS UNSRI TAHUN 2014 LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014 PANDUAN PENELITIAN DOSEN MUDA SATEKS UNRI TAHUN 2014 I. Umum Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017

PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 PERSYARATAN DAN KETENTUAN PENULISAN LKTI NASIONAL BIOEXPO 2017 A. Persyaratan Administratif 1. Peserta adalah mahasiswa aktif jenjang S1 atau Diploma perguruan tinggi di Indonesia 2. Karya tulis Ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Azwar (2007; 59) menjelaskan, setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH A. Peserta 1. Peserta lomba karya tulis ilmiah adalah 2 orang perwakilan dari regu. 2. Peserta lomba karya tulis ilmiah wajib mengenakan Pakaian Seragram Harian (PSH) masing-masing

Lebih terperinci

29/05/2012 PRESENTASI ILMIAH. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2012 K14 MPPI

29/05/2012 PRESENTASI ILMIAH. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2012 K14 MPPI PREENTA LMAH K14 MPP Alfiasari,.P., M.i Departemen lmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia nstitut Pertanian Bogor 2012 1 Berbicara dengan baik menjadi keterampilan yang dapat diukur dan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Nasution (1995:40) adalah rencana tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Nasution (1995:40) adalah rencana tentang BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Nasution (995:40) adalah rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) REKTOR CUP

PANDUAN LOMBA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) REKTOR CUP PANDUAN LOMBA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) REKTOR CUP ` UKM FORUM DISKUSI ILMIAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016 A. Pendahuluan Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu sifat yang hendak diteliti atau dipelajari dalam sebuah penelitian. Sugiyono (013, hlm. 61) mengemukakan bahwa variabel penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN A. Tujuan Penyusunan laporan 1. Penelitan Dasar ( Basic Research a. Penelitian Dosen b. Penelitian Mahasiswa ( Student Research

LAPORAN PENELITIAN A. Tujuan Penyusunan laporan 1. Penelitan Dasar ( Basic Research a. Penelitian Dosen b. Penelitian Mahasiswa ( Student Research 1 LAPORAN PENELITIAN A. Tujuan Penyusunan laporan Laporan penelitian merupakan informasi yang disampaikan secara tertulis atau lisan dengan tujuan untuk mengkomunikasikan kesimpulan hasil penelitian dan

Lebih terperinci

STUDI MAGISTER TERAPAN

STUDI MAGISTER TERAPAN Area Atas, tinggi 70 mm, warna putih Hard cover depan, ukuran A4 Times 24 point Bold, warna RGB (0,43,166) TESIS Hard cover belakang, ukuran A4, warna RGB (0,43,166) Area Bawah, tinggi 222 mm, warna RGB

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DATA. Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

PENGUMPULAN DATA. Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. PENGUMPULAN DATA Pertemuan ke-10 Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode Pengumpulan data : 1. Pengamatan langsung (Observasi) 2. Wawancara

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PPM PRODUKTIF T.A HIBAH KOMPETITIF UNIVERSITAS PADJADJARAN

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PPM PRODUKTIF T.A HIBAH KOMPETITIF UNIVERSITAS PADJADJARAN PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PPM PRODUKTIF T.A. 2012 HIBAH KOMPETITIF UNIVERSITAS PADJADJARAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN Jl. Banda 40 Bandung, Telp (022)

Lebih terperinci

PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT PANDUAN SISTEMATIKA PENGUSULAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL 2015 A. Pendahuluan BAB I PANDUAN PENELITIAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF UNIVERSITAS PADJADJARAN

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF UNIVERSITAS PADJADJARAN PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH KOMPETITIF UNIVERSITAS PADJADJARAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PADJADJARAN Gedung Rektorat lt. 4 Kampus UNPAD Jatinangor Sumedang Tlp.

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2015 I. PENDAHULUAN Salah satu ketentuan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PENELITIAN DANA PNBP UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAGA PENELITIAN

PEDOMAN PENYUSUNAN PENELITIAN DANA PNBP UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAGA PENELITIAN PEDOMAN PENYUSUNAN PENELITIAN DANA PNBP UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAGA PENELITIAN MEDAN 2014 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Penyusunan Penelitian Dosen Pemula ini disusun untuk memberikan informasi bagi

Lebih terperinci

Khatib A. Latief. First Meeting

Khatib A. Latief. First Meeting First Meeting A. Latief Email:.alatief@ar-raniry.ac.id; kalatief@gmail.com; khatibalatif@yahoo.com Twitter: @khatibalatief A. Latief Mobile: +628 1168 3019 Contract Belajar Masuk tepat waktu, toleransi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di Citra Sari Family Restaurant. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman

Lebih terperinci

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab

WAWANCARA DEFENISI BAB V. Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab WAWANCARA BAB V DEFENISI Suatu percakapan langsung dengan tujuantujuan tertentu dengan menggunakan format tanya jawab 1 Jenis Informasi yang dicari Pendapat orang yang diwawancarai Perasaannya tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia

Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Maret 2017 Panduan Tesis Program Magister Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia (c) Maret 2017 Panduan

Lebih terperinci

PKM-PENELITIAN (PKM-P)

PKM-PENELITIAN (PKM-P) 2 2.1 Pendahuluan PKM-PENELITIAN (PKM-P) Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian (PKM-P) merupakan program penelitian yang dimaksudkan untuk mampu menjawab berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Program reativitas Mahasiswa

Program reativitas Mahasiswa Program reativitas Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa (P M) merupakan salah satu program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti untuk meningkatkan kualitas peserta

Lebih terperinci

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI)

PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI) 7 PKM-ARTIKEL ILMIAH (PKM-AI) 7.1 Pendahuluan Berbeda dengan kelima jenis PKM sebelumnya yang melibatkan pelaksanaan kegiatan fisik di laboratorium ataupun lapangan, PKM-AI tidak mengenal adanya kegiatan

Lebih terperinci

Panduan Penelitian Hibah Internal

Panduan Penelitian Hibah Internal STT STIKMA INTERNASIONAL Panduan Penelitian Hibah Internal Edisi II Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Mei 2017 Panduan penelitian hibah internal berisi tentang jadwal kegiatan, lingkup penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

PEDOMAN. LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT FMIPA UNY MIPA Research Competition (MRC)2016

PEDOMAN. LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT FMIPA UNY MIPA Research Competition (MRC)2016 PEDOMAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT FMIPA UNY MIPA Research Competition (MRC)2016 A. NAMA LOMBA Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat FMIPA UNY MIPA Research Competition (MRC) 2016 B. TEMA "Inovasi dan

Lebih terperinci

TEKNIK PRESENTASI. Lantas, Bagaimana mempresentasikan proposal hingga hasil penelitian anda?

TEKNIK PRESENTASI. Lantas, Bagaimana mempresentasikan proposal hingga hasil penelitian anda? TEKNIK PRESENTASI Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang presentasi data. Bagi anda, mungkin bukanlah hal yang baru dalam menyajikan data pada Power Point. Pada penelitian yang anda lakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan

Lebih terperinci

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Disain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal (causal study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

PANDUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA PANDUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung 2014 PENELITIAN DOSEN PEMULA A. Pendahuluan Program Penelitian Dosen Pemula dimaksudkan sebagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG

PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG KATA PENGANTAR Buku Panduan Penelitian Unggulan Unila ini merupakan pengembangan dari panduan penelitian hibah kompetitif penelitian

Lebih terperinci

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS)

PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) PANDUAN LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA (LJPS) HIMPUNAN KEPROFESIAN GAMMA SIGMA BETA (GSB) DEPARTEMEN STATISTIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 I. Penjelasan Umum Lomba Jajak Pendapat Statistika 2009

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013 I. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Lebih terperinci

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DPP / SPP

PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DPP / SPP PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DPP / SPP FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 PANDUAN PROPOSAL PENELITIAN DPP/SPP 1. KRITERIA SELEKSI PROPOSAL PENELITIAN No. Proposal penelitian diseleksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Lokasi Penelitian yang diambil oleh peneliti ada dua sekolah, yaitu SMA Darul Hikam dan SMAK 1 BPK PENABUR.

Lebih terperinci

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012

GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 GUIDELINES LOMBA KARYA TULIS ILMIAH SCIENCE FESTIVAL 2012 CP: Ahdinar Rosdiana Dewi (08523688939) A. KETENTUAN UMUM Peserta SCIENCE FESTIVAL 2012 adalah sebagai berikut: a. Peserta adalah mahasiswa S1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN FAKULTAS PERTANIAN

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN FAKULTAS PERTANIAN PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN FAKULTAS PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015 Daftar Isi Daftar Isi... i 1. Pendahuluan... 2 2. Tujuan... 2 3. Luaran... 3 4. Kriteria dan Kewajiban

Lebih terperinci

PANDUAN DAN KIAT SUKSES MENULIS PKM-AI DAN PKM-GT. Oleh : Dr.Ir. Imam Santoso Staf Ahli PR III Bidang Penalaran

PANDUAN DAN KIAT SUKSES MENULIS PKM-AI DAN PKM-GT. Oleh : Dr.Ir. Imam Santoso Staf Ahli PR III Bidang Penalaran PANDUAN DAN KIAT SUKSES MENULIS PKM-AI DAN PKM-GT Oleh : Dr.Ir. Imam Santoso Staf Ahli PR III Bidang Penalaran PENDAHULUAN Sejak tahun 2009 pelaksanaan Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang dahulunya

Lebih terperinci

DCH2G3 TEKNIK PRESENTASI DAN PELAPORAN

DCH2G3 TEKNIK PRESENTASI DAN PELAPORAN DCH2G3 TEKNIK PRESENTASI DAN PELAPORAN Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah interaksi pembelajaran, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Mengenal metoda ilmiah penelitian 2. Mengetahui mencari ide penelitian 3.

Lebih terperinci

PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS

PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS Berorientasi Pemecahan Masalah Oleh : Dr. Sulipan PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIS Berorientasi Pemecahan Masalah A. Pendahuluan Oleh : Dr. Sulipan Pada hakekatnya sebuah penelitian

Lebih terperinci

Subpokok Bahasan : Tutorial Ke-5: 1. Teknik Sampling 2. Pengumpulan Data 3. Skala Pengukuran 4. Desain Instrumen. Tugas III Tutorial EKMA 5104

Subpokok Bahasan : Tutorial Ke-5: 1. Teknik Sampling 2. Pengumpulan Data 3. Skala Pengukuran 4. Desain Instrumen. Tugas III Tutorial EKMA 5104 Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA5104/Metode Penelitian Bisnis SKS : 3 SKS Nama Pengembang : Ake Wihadanto, SE., MT. Kompetensi Umum : Setelah mempelajari bahan ajar mata kuliah ini dan mengikuti tutorial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metodologi Penelitian ini menggunakan pendekatan atau metodologi kuantitatif. Rachmat Kriyantono (2009:55) menjelaskan riset kuantitatif adalah

Lebih terperinci

TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015

TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015 TOR PENELITIAN PENDIDIKAN KARAKTER UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015 A. Pendahuluan Setiap perguruan tinggi memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran masing-masing. Rumusan visi, misi, tujuan, dan

Lebih terperinci

PEDOMAN KOMPETISI KARYA TULIS MAHASISWA

PEDOMAN KOMPETISI KARYA TULIS MAHASISWA PEDOMAN KOMPETISI KARYA TULIS MAHASISWA 2016 Sekretariat: Departemen Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Gedung M Lantai 2 iapa.or.id sekretariat@iapa.or.id sekretariat.iapa@gmail.com Telepon +6221-78849087

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL

PANDUAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL PANDUAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 2009 PANDUAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR POLITEKNIK KOTA MALANG KOMPLEK PENDIDIKAN INTERNASIONAL TLOGOWARU MALANG 2012 I. Pendahuluan Proposal tugas akhir (selanjutnya disebut sebagai proposal) merupakan

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2016 P ANDUAN PENELITIAN DOSE N 1. Latar Belakang Perguruan tinggi berkewajiban

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI (HPTD) EDISI II

PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI (HPTD) EDISI II PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS DAN DISERTASI (HPTD) EDISI II Oleh: Gugus Pengelola Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 Hibah Penelitian

Lebih terperinci

DATA keterangan/fakta mengenai suatu kejadian/kondisi. Kategori data : 1. Data Primer - Data Sekunder.

DATA keterangan/fakta mengenai suatu kejadian/kondisi. Kategori data : 1. Data Primer - Data Sekunder. DATA keterangan/fakta mengenai suatu kejadian/kondisi Kategori data : 1. Data Primer - Data Sekunder. Data primer berkenaan dengan informasi (mengenai variabel yang diteliti) yang diperoleh dari tangan

Lebih terperinci

PANDUAN SISTEMATIKA & FORMAT PROPOSAL

PANDUAN SISTEMATIKA & FORMAT PROPOSAL PANDUAN SISTEMATIKA & FORMAT PROPOSAL SISTEMATIKA DAN FORMAT PROPOSAL Proposal diketik pada kertas A4 dengan jarak 1.5 spasi, font 12 poin. Untuk memudahkan proses penilaian, proposal yang masuk harus

Lebih terperinci

PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS. Oleh: Gugus Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS. Oleh: Gugus Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat PANDUAN HIBAH KOMPETISI PENELITIAN TESIS Oleh: Gugus Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017 Hibah Penelitian Tesis A. Latar Belakang Sejak tahun 2010

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR

PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR PANDUAN PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS BUDI LUHUR DAFTAR ISI : 1. Persyaratan Umum 2. Waktu dan Biaya Penelitian 3. Sistematika Usulan Penelitian 4. Seleksi Proposal 5. Format Halaman 6. Format Laporan Akhir

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROYEK AKHIR

PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROYEK AKHIR PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROYEK AKHIR Disusun Oleh: Ira Prasetyaningrum, M.T JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 1 yang terletak di Jl. Bhayangkari 368 desa Juwet Kenongo, kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Telp.

Lebih terperinci