Penutup A. KESIMPULAN. 1. Kesejarahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penutup A. KESIMPULAN. 1. Kesejarahan"

Transkripsi

1 Penutup A. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian profil Lembaga Tahfiz Al-Qur an yang dilakukan terhadap lembaga-lembaga tahfiz di Sumatera dan Kalimantan adalah sebagai berikut. 1. Kesejarahan Lembaga Tahfiz Al-Qur an yang diteliti pada umumnya terhitung baru bila dibandingkan lembaga-lembaga sejenis di Pulau Jawa. Lembaga tahfiz di Sumatera dan Kalimantan kebanyakan didirikan setelah dilombakannya cabang tahfiz dalam Musabaqah Tilawatil Qur an (MTQ) pada tahun Di antara alasan didirikannya adalah mencetak kader-kader hufaz yang akan

2 Memelihara Kemurnian Al-Qur'an berperan dalam pengembangan tahfiz di daerah-daerah, maupun sebagai anggota kafilah dalam Musabaqah Tilawatil Qur an (MTQ). Sebagai contoh, lembaga tahfiz Yayasan Islamic Centre di Medan. Lembaga ini baru didirikan tahun 1982, padahal jauh sebelum berdirinya lembaga ini, telah ada seorang hafiz dan ahli dalam Ulumul Qur an yang telah dikenal sejak lama, yaitu KH. Azra i. Bahkan ulama ini merupakan salah satu sumber sanad dalam tahfiz Al-Qur an di Indonesia. Demikian pula di Palembang; ada seorang pakar Al-Qur an dan tafsir yang telah dikenal lama, yaitu KH. Abdullah Siddiq, sementara Yayasan Al- Qur an Islamic Centre di Palembang baru didirikan pada tahun Tradisi ini berlainan dengan di Jawa. Lembaga tahfiz di ini telah lama tumbuh dan berkembang sebelum diselenggarakannya MTQ bidang tahfiz, seperti: Pesantren Tahfiz Al-Munawwir Krapyak yang didirikan tahun 1910, Pesantren Tahfiz Al- Munawwar Gresik yang didirikan pada tahun 1920, Pesantren Tahfiz Yanbu ul Qur an di Kudus yang didirikan tahun 1942, dan lain-lain. Para pendiri lembaga di atas mengembangkan bidang ini bukan untuk memenuhi kebutuhan dalam Musabaqah Tilawatil Qur an (MTQ), tetapi lebih didasari untuk tafaqquh fil Qur ān, khususnya dalam bidang tahfiz. 2. Kelembagaan Secara kelembagaan, lembaga tahfiz di dua wilayah ini kebanyakan berbentuk yayasan, sedang lembaga pendidikannya menggunakan nama yang beragam sesuai kondisi lokalnya. Ada di antaranya menggunakan nama pondok pesantren, dayah, madrasah/sekolah, yayasan, atau lainnya. Sementara di Jawa lembaga tahfiz banyak yang berbentuk pondok pesantren. Pengelolaan lembaganya pun kebanyakan masih ditangani langsung oleh kyai dan keluarganya. Tidak semua lembaga yang 368

3 Penutup diteliti di kedua wilayah tersebut berbentuk yayasan, ada pula lembaga yang bentuk pengelolaannya ditangani langsung oleh kyai dan keluarganya, seperti kebanyakan lembaga di Jawa. Sebagai contoh, Pesantren Tahfiz Al-Ihsan di Banjarmasin. Dari sisi tradisi, pesantren ini hampir sama dengan tradisi yang ber laku pada sebagian pesantren tahfiz di Jawa, yaitu seluruh santrinya tidak diperbolehkan mengikuti musabaqah selama nyantri di pesantren ini. Santri putri pada pesantren ini pun sangat dibatasi dalam hal berhubungan dengan orang lain, termasuk untuk diteliti atau diwawancara. Para ustazah mengarahkan para santrinya ke arah aktivitas yang berkaitan dengan tafaqquh fiddīn agar dapat menunjang dan memudahkan dalam proses menghafal Al-Qur an. 3. Sanad Sanad adalah rangkaian atau riwayat bacaan para penghafal Al- Qur an yang bersambung kepada bacaan Rasulullah allall hu alaihi wa sallam. Manfaat sanad yang paling utama adalah untuk men jaga konsistensi qiraah. Sanad bagi seorang hafiz atau lembaga tahfiz sangat penting karena keabsahan hafalan seseorang salah satunya dapat dinilai dari segi rangkaian sanadnya (di pesantren Jawa, Madura, Bali). Berlainan dengan di Jawa, Madura, dan Bali, pada lembaga-lembaga tahfiz yang diteliti di Sumatera dan Kalimantan, rangkaian sanad hufaz pada lembaga tahfiz tidak terlalu ditonjolkan, cukup dengan penguasaan hafalan (bil gaib) dengan baik. Hal ini karena pembelajaran tahfiz di wilayah ini tidak seketat di Jawa, Madura, dan Bali, di mana seorang santri yang dinyatakan khatam akan mendapatkan syah dah, sanad, dan ijazah, itu pun setelah mereka melakukan laku khusus atau melakukan takr r kepada beberapa ulama tahfiz yang lain (tabarruk). Setelah itu mereka dianjurkan melakukan pembelajaran tahfiz atau membuka pesantren tahfiz. 369

4 Memelihara Kemurnian Al-Qur'an Keadaan ini memang diakui oleh para pembimbing tahfiz pada pesantren yang diteliti. Mereka merasakan adanya kekurangan pada predikat al- āfi yang disandangnya karena tidak mempunyai daftar rangkaian sanad yang bersambung kepada Nabi Muhammad allall hu alaihi wa sallam. Sanad mereka hanya disandarkan kepada pembimbing tahfiz yang mengajarkan kepadanya, dan itu pun kebanyakan berangkai pada 5 sumber ulama sanad yang ada di Jawa dan Madura (KH. Munawwir Krapyak, KH. Munawwar Gresik, KH. Said Madura, KH. Dahlan Khalil Jombang, dan KH. Mahfuz Termas). Dari 17 pesantren yang diteliti, ditemukan satu rangkaian sanad yang bersambung kepada Nabi Muhammad dan sanad tersebut bersumber kepada KH. Azra i Medan, yakni pada Madrasah Tahfizul Qur an Yayasan Islamic Centre Medan; sedang pada yang lainnya tidak ditemukan. Hanya saja, Ustaz Masruni, pengasuh tahfiz di Pesantren KH. Harun Nafsi Samarinda menyebutkan bahwa gurunya, KH. Samsul, belajar tahfiz kepada KH. Zaini yang berguru kepada KH. Nawawi Dalam Pagar, dan nama yang terakhir ini belajar tahfiz kepada KH. Muhammad Arsyad al-banjari. Sayang, tidak ada data tertulis mengenai rangkaian sanadnya yang bersambung hingga Rasulullah allall hu alaihi wa sallam. 4. Metode Tahfiz Keragaman bentuk lembaga tahfiz di Sumatera dan Kalimantan (pondok pesantren, dayah, madrasah/sekolah) memberikan warna tersendiri pada metode pembelajaran tahfiz nya. Di antara lembaga-lembaga tersebut ada yang menggunakan metode madrasi, yaitu menggunakan sistem tingkatan kelas dengan target hafalan juz. Model ini digunakan pada setiap tingkatan kelas tahfiz dengan target batas juz yang ditentukan pada setiap kelasnya. Model madrasi juga diterapkan dalam bentuk 370

5 Penutup sistem madrasah dengan kurikulum mengikuti kurikulum resmi dengan ditambah waktu untuk pembelajaran tahfiz. Model ini sangat kurang efektif dalam pembelajaran tahfiz karena selain para santri/siswa lebih mengutamakan sistem madrasi juga beban yang ditanggung santri/siswa sangat berat. Mereka harus mengikuti pelajaran sekolah ditambah dengan tahfiz. Karenanya hampir tidak ada santri/siswa yang dapat menghafal Al-Qur an 30 juz bil gaib. Sistem lain yang digunakan adalah sistem pesantren tahfiz. Pada sistem ini pembelajaran dikhususkan untuk menghafal Al- Qur an dengan tidak melihat segi usia atau lainnya. Sistem ini paling banyak menghasilkan para hufaz. Sebagai contoh, sistem yang dilakukan oleh pesantren KH. Harun Nafsi di Samarinda dan Al-Ihsan di Banjarmasin. Pesantren ini mempertahankan metode dan tradisi tahfiz yang dimodifikasi dengan mendekatkan teori pembelajaran madrasi dicampur dengan teori tahfiz. Sebagai contoh, dalam pesantren tahfiz tidak ada tingkatan kelas, tapi lebih didasarkan pada kemampuan perorangan atau kalaupun ada menggunakan tingkatan juz dengan tidak melihat faktor usia atau lainnya, sedangkan dalam sekolah ada sistem kelas yang bisa jadi didasarkan pada usia santri. Kedua sistem tersebut pada pesantren tahfiz yang bersifat madrasi disatukan dengan tetap menggunakan sistem kelas (lokal) tapi model pembelajarannya tetap mengguna kan pendekatan dan istilah tradisi tahfiz seperti: nyetor, takrir, deresan, majelis, dan lainnya. 5. Status Kelembagaan Hampir semua lembaga tahfiz yang diteliti telah terdaftar di Kanwil Kementerian Agama setempat. Bahkan sebagian di antaranya telah mendapat pembinaan dan subsidi dari instansi daerah masing-masing. Hubungan lembaga tahfiz dengan pemerintah daerah cukup erat, terutama pada saat akan di selenggarakannya 371

6 Memelihara Kemurnian Al-Qur'an MTQ, baik tingkat daerah maupun nasional. Namun tidak semua lembaga tahfiz yang ada mempunyai hubungan yang erat dengan pemerintah daerah, seperti Pesantren Al-Ihsan di Banjarmasin. Pesantren ini cukup dikenal namun masih tertutup dan tidak banyak berhubungan dengan pemerintah serta masih melarang para santrinya untuk mengikuti musabaqah selama masih belajar di pesantren ini. Pembelajaran yang dilakukan di pesantren ini hanya untuk memelihara kesucian dan kemurnian ayat-ayat suci Al-Qur an dan tafaqquh fiddīn. B. REKOMENDASI 1. Pimpinan lembaga tahfiz hendaknya berupaya meningkatkan jaringan dengan lembaga-lembaga tahfiz lain. 2. Pihak Pemerintah Daerah dan Pusat, dalam hal ini Kementerian Agama, perlu meningkatkan perhatian dan ke peduli an nya terhadap lembaga tahfiz yang ada. 3. Lembaga tahfiz sebaiknya mempunyai dokumen yang me liputi data-data tentang santri, alumni, metode pembelajaran tahfiz, syah dah, dan sanad para pembimbing dan santrinya dalam rangka pencatatan sejarah untuk masa yang akan datang. 4. Sosialisasi dan pengenalan lembaga tahfiz kepada lingkungan sekitarnya hendaknya lebih ditingkatkan agar masyarakat lebih mengenal dan merasa memiliki serta bisa memperoleh manfaat langsung dari keberadaan lembaga tahfiz tersebut. 5. Pemerintah Daerah sebaiknya lebih banyak memberikan bimbingan dan bantuan karena selain merupakan aset daerah juga dapat dimanfaatkan pada penyediaan hufaz untuk wilayahnya. 6. Kementerian Agama, dalam hal ini Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur an, perlu melakukan pendataan ulang terhadap pesantren tahfiz di seluruh Indonesia, mengingat data 372

7 Penutup yang ada tidak cukup akurat, baik di Kanwil atau Kantor Kemenag Kebupaten/Kota. 7. Pemerintah perlu menyusun kurikulum pesantren/lembaga tahfizul Qur an yang terkait dengan Ulumul Qur an, Ulumut Tafsir, serta ilmu-ilmu keagamaan lainnya yang bermanfaat.[] 373

8

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak sarana yang telah disediakan agama Islam untuk ummatnya agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berbagai amalan telah diajarkan oleh Nabi kepada para sahabat,

Lebih terperinci

METODE TAHFIDZ AL-QUR AN

METODE TAHFIDZ AL-QUR AN ~ 157 ~ (Studi Komparatif Metode Tahfidz Al-Qur an di Pondok Pesantren Madrasah al-hufadzh II Gedongan Ender, Pangenan Cirebon dengan Pondok Pesantren Tahfidz Qur an Terpadu Al- Hikmah Bobos, Dukupuntang

Lebih terperinci

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM HIFDZIL QUR AN KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM HIFDZIL QUR AN KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM SALINAN WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM HIFDZIL QUR AN KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah mu jizat terbesar bagi nabi Muhammad saw, sehingga berbeda dengan mu jizat utusan Allah lainnya, yang lebih menonjolkan dalam aspek irrasional.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 101 BAB IV ANALISIS DATA Dari lima pondok pesantren yang menjadi kajian penulis, maka terdapat kelebihan dan kelemahan nya. Metode yang digunakan oleh kelima pesantren taḥfīẓ di Kabupaten Jember beragam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak maupun memanggil umat manusia untuk beriman serta taat kepada Allah Swt, serta sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Metode Menghafal Pondok Pesantren Tah{fi>z{ Al Qur an. Shohihuddin Surabaya dan Pondok Pesantren Modern Al Azhar Gresik

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi Metode Menghafal Pondok Pesantren Tah{fi>z{ Al Qur an. Shohihuddin Surabaya dan Pondok Pesantren Modern Al Azhar Gresik BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan serta hasil analisis terhadap data yang diperoleh, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Yatim Putra 1. 1 Profil PAYM,2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Yatim Putra 1. 1 Profil PAYM,2008 BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Panti Asuhan Yatim (Putra) Muhammadiyah yang biasa disebut dengan PAYM Wonogiri adalah merupakan program dan wujud dari salah

Lebih terperinci

-2- Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara

-2- Nomor 266, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5599); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1605, 2016 KEMENAG. Mushaf Al-Qur an. Penerbitan. Pentashihan, Peredaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG PENERBITAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur'an merupakan sumber utama ajaran Islam, yang isinya mencakup pelbagai aspek kehidupan. Dari ajaran yang dicakupnya, maka segala urusan umat, ada keterangannya

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Permasalahan Latar Belakang Umum

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Permasalahan Latar Belakang Umum BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Latar Belakang Umum Tradisi menghafal Al Qur an merupakan salah satu upaya nyata umat Islam untuk menjaga kemurnian isi dari Al Qur an. Pada masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling

BAB I PENDAHULUAN. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah firman Allah Swt. yang menjadi sumber akidah kita. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling mulia, atau dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 83 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan formalistik. Tujuan utama penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu realita kependidikan yang telah membudaya dikalangan sebagian bangsa, terutama dikalangan sebagian besar umat Islam yang merupakan golongan mayoritas

Lebih terperinci

- 1 - WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN (LPTQ)

- 1 - WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN (LPTQ) - 1 - SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN (LPTQ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN. A. Letak Keadaan Geografis Pondok Pesantren Madrasatul Qur an

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN. A. Letak Keadaan Geografis Pondok Pesantren Madrasatul Qur an BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN A. Letak Keadaan Geografis Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Jombang adalah merupakan salah satu kota yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur bagian selatan.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN BAB V PEMBAHASAN A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin Kedisiplinan adalah kata kunci keberhasilan pendidikan. Kedisiplinan erat kaitannya dengan kepemimpinan, yang dalam organisasi pendidikan

Lebih terperinci

EDARAN DIREKTUR PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI

EDARAN DIREKTUR PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI Lampiran: EDARAN DIREKTUR PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI Nomor: DT.I.III/HM.01/2606/ TENTANG PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN KADER ULAMA BIDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi kalam Allah yang digunakan sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan umat Islam. Adapun definisi Al-Qur

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.232,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna, terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. Untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibaca dan dipelajari hingga sekarang oleh umat muslim di dunia. Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. dibaca dan dipelajari hingga sekarang oleh umat muslim di dunia. Al-Qur an 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah sebuah kitab suci agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhamad SAW. 1 Sejak diturunkan, kitab ini selalu dibaca dan dipelajari

Lebih terperinci

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran 2011-2012 A. Pondok Pesantren Istilah Pondok Pesantren merupakan dua istilah

Lebih terperinci

SAMBUTAN KA. KEMENTERIAN AGAMA KANWIL PROV. KALIMANTAN TIMUR

SAMBUTAN KA. KEMENTERIAN AGAMA KANWIL PROV. KALIMANTAN TIMUR SAMBUTAN KA. KEMENTERIAN AGAMA KANWIL PROV. KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN ORIENTASI GURU TKA/TPA & PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MADRASAH DINIYAH SE KALIMANTAN TIMUR Samarinda, Selasa 16 Pebruari

Lebih terperinci

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman hidup mereka yang ingin mencapai

Lebih terperinci

PROPOSAL BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS PONDOK PESANTREN AL-IMAM ASY-SYAFI I

PROPOSAL BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS PONDOK PESANTREN AL-IMAM ASY-SYAFI I PROPOSAL BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS PONDOK PESANTREN AL-IMAM ASY-SYAFI I Sekretariat : Jalan Tengku Sulung Gg. Amaliyah RT. 009 Kampung Muda Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Metode One Day One Ayat Pada Santri Dalam Menghafal Al Qur an Di

BAB V PENUTUP. Metode One Day One Ayat Pada Santri Dalam Menghafal Al Qur an Di BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Metode One Day One Ayat Pada Santri Dalam Menghafal Al Qur an Di Rumah Tahfiẓ Al Wafa Palangka Raya, maka penulis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah penulis lakukan tentang evaluasi program pembelajaran kitab kuning di M.A. Banat Perguruan Islam Mathali ul Falah Kajen Pati dapat disimpulkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 371 /KPTS/013/2016 TENTANG PENGURUS LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 371 /KPTS/013/2016 TENTANG PENGURUS LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 371 /KPTS/013/2016 TENTANG PENGURUS LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN BAGI HAFIDZH DAN HAFIDZHAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman dimana kualitas kehidupan semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia juga terus berkembang.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. 1. Fitri Amalia, 2014, Efektivitas Metode Sima an Sebagai Solusi Alternatif

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. 1. Fitri Amalia, 2014, Efektivitas Metode Sima an Sebagai Solusi Alternatif 32 BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Fitri Amalia, 2014, Efektivitas Metode Sima an Sebagai Solusi

Lebih terperinci

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56

Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56 Jika umat Islam menginginkan kembali kejayaan mereka di masa lalu, maka wajib bagi mereka berusaha untuk membangun, menyadarkan, dan mendidik kaum perempuannya ke puncak peradaban yang telah dicapai pada

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jln. Lapangan Banteng Barat Nomor 3 4 Jakarta Telp. (021) , , ,

KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jln. Lapangan Banteng Barat Nomor 3 4 Jakarta Telp. (021) , , , KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jln. Lapangan Banteng Barat Nomor 3 4 Jakarta Telp. (021) 3811642, 3811654, 3812216, 3811214 Nomor : Dt.I.III/HM.01.1/609/2014 Jakarta, 4 April

Lebih terperinci

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN JI A>LAH DAN PANDANGAN PENDUDUK DI DESA NGRANDULOR KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG A. Analisis Pelaksanaan Ji a>lah dan pandangan penduduk di Desa

Lebih terperinci

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang di bukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Institut KeIslaman Abdullah Faqih (INKAFA) adalah perguruan tinggi Islam,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Institut KeIslaman Abdullah Faqih (INKAFA) adalah perguruan tinggi Islam, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangannya Institut KeIslaman Abdullah Faqih (INKAFA) adalah perguruan tinggi Islam, INKAFA ini bagian yang tidak terpisahkan dari Pondok Pesantren

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR NAMA DAYAH YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM PESANTREN AL-AZHAR LOKASI/ALAMAT Jl. Banda Aceh Medan Km 318 Gampong Matang Kumbang Kec. Baktiya Kabupaten Aceh Utara Propinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah kitab suci yang diturunkan Allah Ta ala melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang merupakan kitab suci penyempurna

Lebih terperinci

Menelusuri Jejak Pemelihara Al-Qur an

Menelusuri Jejak Pemelihara Al-Qur an Menelusuri Jejak Pemelihara Al-Qur an M. Syatibi AH 227 Indonesia is a country which most its populations are Moslems. The tradition of learning the holy Qur an by heart was begun since the development

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini dijelaskan pendekatan dan metode penelitian, subjek dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini dijelaskan pendekatan dan metode penelitian, subjek dan 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III ini dijelaskan pendekatan dan metode penelitian, subjek dan latar belakang penelitian, data dan sumber data, teknik dan prosedur pengumpulan data, dan teknik

Lebih terperinci

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. 8 Darul Arqam Sejak tahun 1992, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia telah membahas dan membicarakan secara mendalam tentang masalah Darul Arqam dan mendiskusikannya secara seksama, khususnya ajaran yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an sebagaimana yang dikutip Abdul Majid Khon dalam bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang luar biasa yang

Lebih terperinci

PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI 2018

PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI 2018 1-05-2018 1/7 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI 2018 DIPUBLIKASIKAN PADA : KAMIS, 15 MARET 2018 00:00:00,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam, karena ia menjadi. landasan dasar dan pedoman pokok yang abadi dalam menjalani kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam, karena ia menjadi. landasan dasar dan pedoman pokok yang abadi dalam menjalani kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam, karena ia menjadi landasan dasar dan pedoman pokok yang abadi dalam menjalani kehidupan ini, karena Al-Qur an adalah

Lebih terperinci

Pondok Pesantren Al Ittifaqiah, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Pondok Pesantren Al Ittifaqiah, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan Pondok Pesantren Al Ittifaqiah, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan Meski mayoritas berasal dari keluarga ekonomi lemah, santri mampu mengukir prestasi baik di dalam maupun luar negeri. 1 / 6 Sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan masalah masalah

Lebih terperinci

SOSIALISASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MAN INSAN CENDEKIA

SOSIALISASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MAN INSAN CENDEKIA SOSIALISASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) MAN INSAN CENDEKIA 2015-2016 Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI 9 LOKASI MAN IC No Nama Madrasah Provinsi

Lebih terperinci

PANDUAN Musabaqah Tilawatil Qur an Mahasiswa (MTQ-M) UNIVERSITAS TADULAKO 2014

PANDUAN Musabaqah Tilawatil Qur an Mahasiswa (MTQ-M) UNIVERSITAS TADULAKO 2014 PANDUAN Musabaqah Tilawatil Qur an Mahasiswa (MTQ-M) UNIVERSITAS TADULAKO 2014 1. KETENTUAN UMUM A. Tema Menuju Tadulako Qur ani Berprestasi B. Waktu Dan Tempat MTQ Mahasiswa tingkat Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung Batang 1. Pondok Pesantren TPI Al Hidayah dalam Lintas Sejarah Sekitar tahun 1949, keadaan Desa Plumbon

Lebih terperinci

Bismilahirohmanirohim Assalamu alaikum Wr. Wb

Bismilahirohmanirohim Assalamu alaikum Wr. Wb SAMBUTAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI LAMPUNG PADA ACARA PEMBUKAAN MUSABAQAH FAHMIL KUTUBIT TURATS TINGKAT DAERAH (MUFAKAT IV) TAHUN 2011 PROPINSI LAMPUNG HARI/ TANGGAL : I JUNI 2011

Lebih terperinci

2. BAB II TINJAUAN UMUM

2. BAB II TINJAUAN UMUM 2. BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Pondok Pesantren 2.1.1 Pengertian Pondok Pesantren Asal katanya pesantren berasal dari kata santri yang mendapat imbuhan awalan pe dan akhiran an yang menunjukkan tempat, maka

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Tinjauan Historis Pondok Pesantren Nurul Amin Kaliwungu Berdirinya Pondok Pesantren Nurul Amin berawal dari sebuah Majlis Ta lim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab kuning merupakan sebuah elemen penting dalam sebuah pondok pesantren. Kitab kuning telah menjadi bahan ajar pesantren dalam kurun waktu yang lama sehingga kitab

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 161 TAHUN 2007

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR : 161 TAHUN 2007 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 161 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN IJAZAH BIDANG STUDI ISLAM PADA PERGURUAN TINGGI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. Perkembangan Pondok Pesantren Hidayatullah ditandai dengan berdirinya

BAB VI PENUTUP. Perkembangan Pondok Pesantren Hidayatullah ditandai dengan berdirinya BAB VI PENUTUP A. Simpulan Perkembangan Pondok Pesantren Hidayatullah ditandai dengan berdirinya cabang-cabang Hidayatullah, baik di tingkat provinsi, kota/kabupaten maupun di setiap kecamatan dan kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hidayatul Muwaffiq. Hal ini dikarenakan pola interaksi yang dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Hidayatul Muwaffiq. Hal ini dikarenakan pola interaksi yang dikembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah Aliayah Hidayatul Muwaffiq merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berkembang pesat di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul Muwaffiq.

Lebih terperinci

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis figur kepemimpinan kyai pondok pesantren dalam membentuk pribadi muslim yang seutuhnya.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA,

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN AGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI MASTER MUSHAF AL-QUR'AN DENGAN

Lebih terperinci

Penerapan Knowledge Management Pada Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an

Penerapan Knowledge Management Pada Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an Penerapan Knowledge Management Pada Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur an Heri Haryadi Mahasiswa Magister Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia herilajnah@gmail.com Tamara Adriani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs. NU TBS Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs. NU TBS Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs. NU TBS Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Manajemen Pembelajaran di MTs. NU TBS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al Qur an adalah Kalam Allah yang mu jiz, diturunkan kepada Nabi dan Rosul pengahabisan dengan perantaraan Malaikat Jibril, tertulis dalam mushaf yang dinukilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid al-qur an yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

Lebih terperinci

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No.

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No. Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara No. Telp Dayah --- Pendiri Tgk.H.Ibnu Sakdan.Tb Status Legalitas Dayah ( Badan Hukum ) Berbadan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan berasrama yang terdapat di Indonesia. Pendidikan di dalam pesantren bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang

Lebih terperinci

YPI Darussa adah. Nama Pondok Pesantren YPI Darussa adah

YPI Darussa adah. Nama Pondok Pesantren YPI Darussa adah YPI Darussa adah Nama Pondok Pesantren YPI Darussa adah Lokasi Jln. Krueng Mane-Sawang Km. 4,5 Gampong Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh Pendiri Tgk. Muhammad Ali Irsyad (Abuya)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Islam adalah pendidikan yang mempunyai suatu tujuan, membentuk pribadi muslim seutuhnya, yang mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA,

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANKEMENTERIAN AGAMA, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN AGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENERBITAN, PENTASHIHAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan di dunia ini dalam rangka mempertahankan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 175 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan diambil dari analisis dan penafsiran terhadap hasil penelitian berdasarkan pada rumusan masalah yang dikemukakan pada Bab I. Oleh karena, itu kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam dalam Kurun Modern, (Jakarta: LP3ES, t.th.), h Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dalam Kurun Modern, (Jakarta: LP3ES, t.th.), h Karel A. Steenbrink, Pesantren Madrasah Sekolah Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akar pendidikan Islam Indonesia tidak lepas dari pendidikan pesantren. Sebagi ahli bahkan menyebutkan pendidikan pesantren sebagai model pendidikan Islam yang

Lebih terperinci

PANDUAN PELAKSANAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR AN (MTQ) MAHASISWA TINGKAT REGIONAL JAWA TIMUR III 2014 DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)

PANDUAN PELAKSANAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR AN (MTQ) MAHASISWA TINGKAT REGIONAL JAWA TIMUR III 2014 DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) PANDUAN PELAKSANAAN MUSABAQAH TILAWATIL QUR AN (MTQ) MAHASISWA TINGKAT REGIONAL JAWA TIMUR III 2014 DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) A. Persyaratan Umum: 1. Peserta adalah mahasiswa S-1/D-4/D-3/D-1 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jogjakarta: Diva Press, 2012), hlm. 13. (Jogjakarta: Diva Press, 2009), hlm. 85. hlm. 52.

BAB I PENDAHULUAN. (Jogjakarta: Diva Press, 2012), hlm. 13. (Jogjakarta: Diva Press, 2009), hlm. 85. hlm. 52. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghafalkan Al-Qur an suatu perbuatan yang sangat mulia dan terpuji. Sebab orang yang menghafalkan Al-Qur an merupakan salah satu hamba yang ahlullah di muka bumi.

Lebih terperinci

POLA BELAJAR DAN MENGAJAR PARA PENGHAFAL AL-QUR AN (ḤUFFĀŻ) THE PATTERN OF THE ḤUFFĀŻ S TEACHING-LEARNING PROCESS

POLA BELAJAR DAN MENGAJAR PARA PENGHAFAL AL-QUR AN (ḤUFFĀŻ) THE PATTERN OF THE ḤUFFĀŻ S TEACHING-LEARNING PROCESS POLA BELAJAR DAN MENGAJAR PARA PENGHAFAL AL-QUR AN (ḤUFFĀŻ) THE PATTERN OF THE ḤUFFĀŻ S TEACHING-LEARNING PROCESS Moh. Khoeron Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI Gedung Bait Al-Qur an/museum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Ia mempunyai satu sendi utama yang berfungsi sebagai pemberi

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Ia mempunyai satu sendi utama yang berfungsi sebagai pemberi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama Islam adalah agama yang dianut oleh ratusan juta kaum muslimin di seluruh dunia. Ia mempunyai satu sendi utama yang berfungsi sebagai pemberi petunjuk

Lebih terperinci

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008

PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008 PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN TINGKAT NASIONAL XXII, 17 JUNI 2008, DI SERANG, PROPINSI BANTEN Selasa, 17 Juni 2008 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSABAQAH TILAWATIL QURAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan hidup manusia demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. 1 Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan hidup manusia demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. 1 Dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah sumber ajaran agama Islam, sebagai pemberi petunjuk perjalanan hidup manusia demi kebahagiaan di dunia dan akhirat. 1 Dalam rangka mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Nabi saw dan sahabat dikenal istilah kuttab, yaitu suatu. al-qur'an bagi anak-anak. Anak-anak duduk membentuk lingkaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Nabi saw dan sahabat dikenal istilah kuttab, yaitu suatu. al-qur'an bagi anak-anak. Anak-anak duduk membentuk lingkaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman Nabi saw dan sahabat dikenal istilah kuttab, yaitu suatu tempat yang difungsikan untuk memberikan pelajaran membaca dan menulis al-qur'an bagi anak-anak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang 82 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, yakni menggambarkan apa adanya tentang kenyataan faktual yang

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Secara etimologi Alqurān berasal dari kata qara-a yaqra-u ( قرا - يقرا ) yang berarti membaca. Sedangkan Alqurān sendiri adalah bentuk maṣdar dari qara-a yang berarti bacaan.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-25.11-/216 DS982-97-6467-167 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan

BAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Objek Ajaran Islam pertama kali masuk di Nusantara yaitu sejak abad pertama Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu masyarakat dalam membina kader-kader Al-Qur'an serta

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu masyarakat dalam membina kader-kader Al-Qur'an serta A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bapqah Sika merupakan lembaga perpanjangan tangan LPTQ Sumatera Utara untuk membantu masyarakat dalam membina kader-kader Al-Qur'an serta memasyarakatkan Al-Qur'an.

Lebih terperinci

Nurul Hidayah. Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil

Nurul Hidayah. Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil Nurul Hidayah Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil Pendiri dan Pengasuh Tgk. Ramiluddin Tahun Berdiri 2003 Jumlah Santri 189 Orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sempurna yang bertaqwa pada Allah SWT. Serta untuk mencapai kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha membudayakan manusia atau memanusiakan manusia. Manusia itu sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau pondok pesantren pada prinsipnya dalam rangka menanamkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwaan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren

Lebih terperinci

Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ 2011

Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ 2011 Analisis Deskriptif Pondok Pesantren, Pendidikan Diniyah dan TPQ Tahun Pelajaran 2010-2011 2011 Jenis lembaga Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren yang didata meliputi Pondok Pesantren, Pendidikan Kesetaraan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DEWAN HAKIM MTQ XIII TINGKAT PROVINSI BANTEN NO. 04/DH-MTQ-XIII/IV/2016

SURAT KEPUTUSAN DEWAN HAKIM MTQ XIII TINGKAT PROVINSI BANTEN NO. 04/DH-MTQ-XIII/IV/2016 SURAT KEPUTUSAN DEWAN HAKIM MTQ XIII TINGKAT PROVINSI BANTEN NO. 04/DH-MTQ-XIII/IV/2016 TENTANG PENETAPAN PESERTA TERBAIK I, II, DAN III PADA SETIAP CABANG DAN GOLONGAN GAN MTQ XIII TINGKAT PROVINSI BANTEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren, pondok pesantren, atau sering disingkat pondok atau ponpes, adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana para siswanya semua tinggal bersama

Lebih terperinci

BAB II KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) DAN SISTEM AKREDITASI Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)

BAB II KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) DAN SISTEM AKREDITASI Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) BAB II KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) DAN SISTEM AKREDITASI 2.1. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) 2.2.1. Pengertian Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) adalah lembaga dalam bentuk organisasi

Lebih terperinci

MA HAD ALY ZAD CIANJUR PROGRAM STUDI S1 ILMU AL QUR AN DAN TAFSIR PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 VISI MISI KEUNGGULAN

MA HAD ALY ZAD CIANJUR PROGRAM STUDI S1 ILMU AL QUR AN DAN TAFSIR PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 VISI MISI KEUNGGULAN MA HAD ALY ZAD CIANJUR PROGRAM STUDI S1 ILMU AL QUR AN DAN TAFSIR PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 VISI Menjadi Lembaga Pendidikan percontohan dalam bidang Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur

Lebih terperinci

Dayah Ulumul Qur an. Nama Pondok Pesantren Lembaga Pendidikan Islam Dayah Ulumul Qur an

Dayah Ulumul Qur an. Nama Pondok Pesantren Lembaga Pendidikan Islam Dayah Ulumul Qur an Dayah Ulumul Qur an Nama Pondok Pesantren Lembaga Pendidikan Islam Dayah Ulumul Qur an Lokasi Gampong Pulo Ulee Gle Kec. Bandar Dua Kab. Pidie Jaya Provinsi Aceh Kode Pos 24188 Pimpinan Dayah Tgk. IBRAHIM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG 86 BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG SENI BACA AL-QUR AN SISWA DI MTs 45 WIRADESA KEC. WIRADESA KAB. PEKALONGAN A. Analisis Potret Minat

Lebih terperinci

AF'LIKASI METODE PENDIDIKAN QUR'ANI DALAM PEMBALAJARAN AGAMA DI PERGURUAN TINGGI UMVM* Oleh: Drs. NASRUL HS, M.Ag.* *

AF'LIKASI METODE PENDIDIKAN QUR'ANI DALAM PEMBALAJARAN AGAMA DI PERGURUAN TINGGI UMVM* Oleh: Drs. NASRUL HS, M.Ag.* * AF'LIKASI METODE PENDIDIKAN QUR'ANI DALAM PEMBALAJARAN AGAMA DI PERGURUAN TINGGI UMVM* Oleh: Drs. NASRUL HS, M.Ag.* * * Disampaikan dalam Seminar Nasional Dosen Pendidikan Agama tentang Aplikasi Metode

Lebih terperinci