BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG
|
|
- Surya Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 86 BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG SENI BACA AL-QUR AN SISWA DI MTs 45 WIRADESA KEC. WIRADESA KAB. PEKALONGAN A. Analisis Potret Minat dan Bakat Siswa pada Bidang Seni Baca Al- Qur an di MTs 45 Wiradesa Minat adalah gejala psikis yang muncul dalam diri seseorang dan direalisasikan dengan perasaan senang dan menimbulkan perhatian yang khusus terhadap sasaran, sehingga seseorang cenderung berupaya untuk mencapai sasaran tersebut. Sedangkan bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Minat dan bakat mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktifitas belajar siswa. Siswa yang mempunyai minat dan bakat terhadap seni baca al- Qur an akan mempelajari dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti pelajaran dan bahkan dapat menemukan kesulitankesulitan dalam belajar karena adanya daya tarik dan potensi yang diperoleh. Seseorang yang memiliki kemampuan dalam bidang seni baca al-qur an adalah seseorang yang mampu berseni yang memiliki makna bisa, bisa bukan berarti mampu akan tetapi bisa yang mencakup segala aspek mulai dari baca al-qur an, tajwid, makhraj, tartil kemudian disusul dengan tilawah, lagu dan 86
2 87 pernapasan. Membaca al-qur an adalah ilmu yang harus di miliki oleh setiap muslim karena banyak orang yang menyampaikan al-qur an dengan berirama akan tetapi tidak sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajnya sehingga menghilangkan nilai dari seni itu sendiri. Kondisi siswa di MTs 45 Wiradesa dalam hal kemampuan seni baca al-qur an sangat beragam. Jika dikelompokkan tingkat kemampuannya maka terdapat tiga kelompok besar yaitu ada yang sangat baik, baik dan kurang baik dalam membaca al-qur an dengan seninya. Kategori sangat baik adalah mereka yang bisa membaca dengan lancar dan fasih sesuai tajwid bahkan bisa membacanya dengan lagu. Kategori baik adalah mereka yang bisa lancar membaca meskipun kadang kala tajwidnya kurang tepat dan sedikit dengan cara tartil, dan kategori kurang baik adalah mereka yang belum lancar atau bahkan yang belum mengenal macam-macam lagu al-qur an. Berdasarkan pengelompokkan kemampuan tersebut, maka diadakan program belajar membaca al-qur an dengan seni baca al-qur an untuk siswa yang belum lancar atau belum bisa membaca al-qur an dengan seni baca al- Qur an. Mereka yang bisa diberikan tanggung jawab untuk membimbing yang kurang lancar dan belum bisa membaca al-qur an dengan seni baca al- Qur an. Persoalan siswa bisa membaca al-qur an dengan lagu yang baik adalah berkaitan dengan bakat yang dimilikinya. Tidak semua siswa memiliki modal suara yang bagus dan kemampuan untuk itu. Namun yang terpenting adalah mereka mampu membaca al-qur an dengan baik (lancar dan sesuai tajwid).
3 88 Dari hasil observasi dan wawancara mengenai kemampuan siswa pada bidang seni baca al-qur an di MTs 45 Wiradesa dapat diketahui bahwa kemampuan seni membaca al-qur an siswa di MTs 45 Wiradesa tergolong baik, meskipun ada beberapa anak yang mempunyai kemampuan kurang dalam membaca al-qur an dengan seni. Dan dari hasil wawancara juga menjelaskan bahwa siswa rutin dan aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sekaligus diraihnya beberapa prestasi di bidang seni baca al-qur an tersebut. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an maka potensi dan bakat siswa di bidang seni membaca al-qur an akan tumbuh dan berkembang. Perkembangan kemampuan dalam seni baca al-qur an di MTs 45 Wiradesa dari hari ke hari mengalami peningkatan. Selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an ada peningkatan prestasi yang diraihnya. Hal ini menambah semangat siswa untuk terus melanjutkan dan giat dalam mengikuti kegiatan tersebut. Sebagai sarana untuk penyaluran bakat siswa, juga dapat mengantarkan siswa mencapai apa yang diharapkan, yaitu menjadi guru seni baca al-qur an ataupun menjadi qori yang handal. Banyak manfaat yang mereka peroleh dari mengikuti kegiatan tersebut diantaranya menambah ilmu, wawasan, pengalaman, dan teman yang sebelumnya tidak mengenal bisa mengenal satu dan lainnya, bahkan tidak hanya teman dalam kegiatan ekstrakurikuler atau teman satu sekolah mereka dapat memperoleh teman dari luar madrasah, dan dapat meningkatkan prestasi di bidang seni baca al- Qur an.
4 89 Berdasarkan penuturan guru pembimbing seni baca al-qur an di MTs 45 Wiradesa ada siswa yang memiliki bakat seni baca al-qur an. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil kemampuan membaca al-qur an dengan seninya. Bagi siswa yang tidak memiliki bakat seni dapat dilihat dari hasil kemampuan membaca mereka, yang hanya bisa membaca al-qur an dengan cara tartil daripada dengan seni. Hal itu terbukti bahwa kemampuan membaca dengan tartil lebih bagus daripada dengan seninya. Di MTs 45 Wiradesa ada beberapa siswa yang memiliki bakat seni baca al-qur an akan tetapi lebih banyak siswa yang hanya bisa membaca dengan tartil saja tanpa tilawah. Namun demikian, dengan modal mempunyai kemampuan membaca al-qur an yang baik tersebut maka kemampuan tilawah akan lebih mudah untuk dipelajari dan dikuasai, yaitu dengan cara terus belajar dan berlatih. Karena bakat tidak hanya berasal dari keturunan saja, melainkan juga melalui proses belajar. Dari sinilah akan diketahui bakat yang terpendam dalam diri siswa. Dan tugas guru selanjutnya adalah membimbing dan mengarahkan bakat seni baca al-qur an tersebut. B. Analisis Peran Guru Ekstrakurikuler BTQ dalam Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa pada Bidang Seni Baca Al-Qur an di MTs 45 Wiradesa Kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an adalah kegiatan atau program pelatihan baca al-qur an dengan menekankan pada metode baca yang benar dan kefasihan bacaan, serta keindahan serta kemerduan bacaan. Sasaran kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an adalah seluruh siswa
5 90 yang berpotensi dan memiliki minat serta bakat untuk mengembangkan seni membaca al-qur an. Adapun tujuannya adalah membentuk kemampuan siswa dalam membaca al-qur an secara baik dan benar, sesuai dengan kaidahkaidah bacaannya serta menyalurkan potensi dan bakat siswa dalam seni membaca al-qur an. Proses pembelajaran seni membaca al-qur an di MTs 45 Wiradesa antara siswa yang berbakat dan siswa yang biasa-biasa saja itu sama, hanya saja pada saat kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an bagi siswa yang memiliki bakat tersebut hasilnya akan kelihatan paling bagus dibandingkan dengan yang lain. Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an sangat membantu siswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya pada bidang seni baca al-qur an. Guru ekstrakurikuler BTQ mempunyai peran penting di dalamnya, karena peran guru sangat besar konstribusinya dalam pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas, setidaknya akan membentuk sikap siswa dalam belajar dan bagi guru sendiri ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diantara peran guru ekstrakurikuler di MTs 45 Wiradesa adalah sebagai berikut: Pertama, peran guru sebagai motivator: cara yang dilakukan guru ekstrakurikuler BTQ dalam memotivasi siswa untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an yaitu dengan memberikan suri tauladan, menjelaskan manfaat dan tujuan dari kegiatan seni baca al-qur an, memiliki bahan pelajaran yang betul-betul dibutuhkan siswa, memilih cara penyajian
6 91 materi yang bervariasi, memberikan sasaran dan kegiatan yang jelas untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, memberikan kesempatan, kemudahan dan bantuan kepada siswa dalam belajar dan berlatih, memberikan pujian, ganjaran dan hadiah serta penghargaan terhadap pribadi siswa. Disinilah peran guru kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an diharapkan dapat memberi motivasi agar bakat seni baca al-qur annya dapat berkembang dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadikan pribadi yang Qur ani. Kedua, peran guru sebagai creator dan inovator: Bentuk kreativitas yang dikembangkan oleh guru ekstrakurikuler seni baca al-qur an di MTs 45 Wiradesa, yaitu: pagelaran ataupun penampilan seni baca al-qur an. Sedangkan inovasi yang dilakukan adalah inovasi yang berbentuk metode dapat berdampak pada perbaikan, meningkatkan kualitas pendidikan serta sebagai alat atau cara baru dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an. Dengan demikian metode atau cara baru dalam proses pembelajaran dapat menjadi suatu upaya untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran. Sementara itu inovasi dalam teknologi juga perlu diperhatikan mengingat banyak hasil-hasil teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga, peran guru sebagai integrator: peranan guru ekstrakurikuler seni baca al-qur an adalah mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam pembelajaran seni baca al-qur an yang dibinanya dengan memberikan uraian yang mengaitkan topik-topik pelajaran yang diajarkan dengan nilai-nilai
7 92 keimanan dan ketaqwaan, mengembangkan minat dan bakat seni baca al- Qur an siswa dengan baik, dan melakukan pembinaan disiplin beribadah agar selalu membaca al-qur an. Bila dilihat dari segi pencapaian prestasi tentu seorang guru sangat berperan aktif. Terutama saat persiapan sebelum para siswa akan mengikuti kegiatan perlombaan Musabaqah Tilawatil Qur an (MTQ). Tidak hanya itu, guru juga berperan dalam mencari informasi bagi siswa untuk dapat mengikuti perlombaan yang diadakan oleh instansi tertentu. Sebagai bentuk pengapresiasian dan pengaktualisasian bakat siswa dalam bentuk yang konkret. Dengan adanya beberapa peran guru ekstrakurikuler BTQ yang dilaksanakan secara maksimal, maka minat dan bakat seni baca al-qur an yang dimiliki siswa dapat mengalami peningkatan. Kegiatan guru yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran, mengarahkan, membimbing, memberikan dukungan dan motivasi, dan memantau perkembangan pelatihan kepada siswa dalam mengikuti kegiatan seni baca al-qur an. Ringkasnya, guru ekstrakurikuler seni baca al-qur an merupakan pribadi-pribadi yang memiliki kedalaman wawasan, ilmu, dihiasi dengan tingkah laku akhlak mulia yang patut menjadi panutan bagi siswa. Guru ekstrakurikuler seni baca al-qur an sangat berpengaruh terhadap pengembangan minat dan bakat siswa yang tujuannya untuk membimbing agar lebih terarah dan siswa mampu membaca al-qur an dengan seni baca al- Qur an dengan baik dan benar. Karena kurangnya alokasi pembelajaran,
8 93 maka perlu adanya tambahan dari luar. Siswa perlu wawasan seni baca al- Qur an, bukan hanya dari guru ekstrakurikuler di madrasahnya saja, tetapi para ahli qiroah dari luar madrasah akan menambah wawasan pengetahuan seni baca al-qur an dan berbagai pengalaman. Pelatihan dan pembiasaan yang dilakukan oleh guru seni baca al- Qur an di MTs 45 Wiradesa melalui kegiatan ekstrakurikuler seni baca al- Qur an mampu menjadikan siswa menjadi lebih berkompeten dan pandai dalam bertilawah. Sehingga dalam hal ini peran guru ekstrakurikuler sangat berpengaruh dalam mengembangkan minat dan bakat siswa pada bidang seni baca al-qur an. C. Analisis Faktor yang Mendukung dan Menghambat Peran Guru Ekstrakurikuler BTQ dalam Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa pada Bidang Seni Baca Al-Qur an di MTs 45 Wiradesa Dalam mengembangkan minat dan bakat pada bidang seni baca al- Qur an siswa ini tidaklah mudah. Ada juga pendukung dan penghambat didalam pengembangannya. Baik itu berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dapat berasal dari diri sendiri dan faktor eksternal berasal dari pihak lain, misalnya keluarga, madrasah, dan lingkungan sekitar. Faktor pendukung dan penghambat pengembangan minat dan bakat pada bidang seni baca al-qur an di MTs 45 Wiradesa Pekalongan adalah sebagai berikut: 1. Faktor pendukung
9 94 a. Adanya kemampuan/ kompetensi dan pengalaman guru di bidang seni baca al-qur an Pengaruh guru dalam perbaikan atau peningkatan prestasi belajar siswa sangat besar. Seorang guru dituntut untuk mampu menampilkan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menarik siswa untuk beraktifitas secara aktif. Upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tidak akan memberikan sumbangan yang signifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pembelajaran harus berpangkal dari guru dan berujung pada guru pula. Sehingga guru seni baca al-qur an harus memiliki kemampuan/ kompetensi dan pengalaman di bidang seni baca al-qur an. b. Anak rajin berlatih dan belajar Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik. Sehingga dengan terus berlatih dan belajar bakat anak dapat terasah dan berkembang. c. Minat siswa tinggi dalam belajar seni baca al-qur an Minat adalah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Jika minat siswa tinggi maka siswa tersebut akan lebih bersemangat dalam belajar tanpa
10 95 suatu paksaan apapun. Begitu pula siswa yang memiliki bakat seni baca al-qur an pasti ia akan bersemangat dalam latihan dan berusaha agar bakat tersebut dapat terealisasikan dan terus mengalami perkembangan. d. Siswa mempunyai latar belakang yang baik dalam membaca al-qur an Dalam membaca al-qur an dengan seni siswa dituntut untuk memiliki kemampuan dasar terlebih dahulu, karena dalam membaca al-qur an tidak boleh asal-asalan dan sembarangan, kemampuan yang harus dimiliki tersebut adalah kefasihan dalam membaca al-qur an, ketepatan pada tajwidnya, ketepatan pada makhrajnya, dan kelancaran dalam membaca al-qur an. Sehingga siswa mampu melantunkan ayatayat suci al-qur an dengan baik, indah dan benar serta tidak menyalahi hukum tajwid yang telah ditetapkan. e. Kepedulian orang tua terhadap bakat anak Disamping madrasah, orang tua memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan minat dan bakat anak. Dipercaya bahwa adanya peran pengasuhan yang baik cenderung membuka peluang lebih besar bagi anak-anak untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat anak. Peran pola asuh keluarga yang dilandasi kasih sayang, dan disertai pemberian stimulasi (perangsangan) yang cukup dan sesuai dipercaya dapat melahirkan anak-anak yang berbakat. Di MTs 45 Wiradesa ini ada juga orang tua yang sudah peduli terhadap bakat anaknya. Salah satu cara yang dilakukannya
11 96 dengan memasukkan anaknya ke tempat pelatihan seni baca al-qur an. Para orang tua bagi anak-anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai kehangatan, selanjutnya para guru memberikan pelatihan yang baik. f. Adanya motivasi yang tinggi dari sekolah maupun dari luar sekolah. Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat intrinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat orang tersebut termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seseorang yang melakukan hobinya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen-elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seseorang termotivasi. 2. Faktor penghambat a. Minimnya waktu untuk belajar seni baca al-qur an Salah satu faktor penghambat yang dihadapi guru dalam memberikan pembelajaran seni baca al-qur an bagi siswa adalah minimnya waktu untuk belajar seni baca al-qur an yang dilaksanakan di madrasah. Dengan alokasi waktu kegiatan ekstrakurikuler dalam pembelajaran seni baca al-qur an di madrasah yang singkat, maka guru harus dituntut untuk pandai-pandai memaksimalkan waktu
12 97 dengan seoptimal mungkin guna mengembangkan bakat siswa pada bidang seni baca al-qur an. b. Kurang keperayaan diri siswa dalam melantunkan ayat-ayat suci al- Qur an Percaya diri adalah suatu sikap positif seorang individu yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya, sehingga dengan alasan ini, ia akan mampu melakukan tindakan sesuai dengan apa yang ia inginkan, rencanakan dan harapkan. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Masalah yang dihadapi guru adalah kurangnya kepercayaan diri pada siswa dalam melantunkan ayat-ayat suci al- Qur an dengan seni, walaupun sebenarnya anak tersebut mampu. Disinilah guru terus berupaya untuk menghilangkan rasa ketidakpercayaan diri tersebut dengan membimbing siswa untuk mempraktekkan langsung apa yang telah dipelajari dihadapan temantemannya. c. Adanya kendala di dalam kelas tidak adanya speaker atau pengeras suara sehingga cepat merasa kelelahan ketika latihan. Sarana prasarana merupakan bagian penting yang perlu disiapkan secara cermat dan berkesinambungan, sehingga dapat dijamin selalu terjadi kegiatan belajar mengajar yang lancar. Dalam
13 98 penyelengaraan pendidikan, sarana prasarana sangat di butuhkan untuk menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. Begitu halnya dengan pembelajaran kegiatan ekstrakurikuler seni baca al-qur an di MTs 45 Wiradesa belum ada speaker atau pengeras suara sehingga dalam latihan guru dan siswa cepat merasa kelelahan.
BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan serangkaian upaya dalam proses penanaman nilai-nilai spiritual pada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Tinggi rendahnya
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota. Blitar, maka penulis simpulkan sebagai berikut:
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang Program Ekstrakurikuler Bengkel Al- Qur an dalam meningkatkan kualitas baca Al-Qur an di MTs Negeri 2 Kota Blitar, maka penulis simpulkan sebagai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada. 1. Kesulitan belajar membaca Al-Qur an yang dialami siswa di SMP 3
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan judul Strategi Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di SMP 3 Tirto Kabupaten Pekalongan.
Lebih terperinciBAB III PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG. SENI BACA AL-QUR AN DI MTs 45 WIRADESA KEC.
59 BAB III PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG SENI BACA AL-QUR AN DI MTs 45 WIRADESA KEC. WIRADESA KAB. PEKALONGAN A. Gambaran Umum MTs 45 Wiradesa. 1.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 67 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mempunyai pedoman ajaran yag sempurna dan rahmat bagi seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al- Qur an merupakan kitab
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN
LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAWAHLUNTO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang berminat mendaftarkan putra-putrinya pada lembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi Qur ani menjadi target yang sangat digemari masyarakat dalam era globalisasi saat ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang berminat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur an pada Siswa di SMP 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid Qur an, 1 yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji al-qur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid al-qur an yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji
Lebih terperinciBAB IV. observasi mengenai implementasi pembelajaran Murotal di TPQ Kelurahan. Pabean Pekalongan maka menghasilkan analisa sebagai berikut:
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MUROTAL DI TPQ KELURAHAN PABEAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi mengenai implementasi pembelajaran Murotal di TPQ Kelurahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri seseorang agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh manusia semakin kompleks dan bervariasi. Oleh sebab itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia membutuhkan tuntunan melalui proses pendidikan. Dengan kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Interaksi antara pengajar dengan peserta didik diharapkan merupakan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan dari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar dengan peserta didik. Interaksi antara pengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk masa yang akan datang. Maka dari itu
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2007 TENTANG PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN BUPATI PASAMAN BARAT Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam pasal 3 UU RI no. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
Lebih terperinciPEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Visi Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi madrasah dan digunkan untuk memandu perumusan misi madrasah. Dengan kata lain, visi adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, salah satunya yaitu dengan membaca Kitab Suci Al-Qur an dan. memahami isi dari kitab tersebut dengan baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi semakin pesat. Untuk itu diperlukan ilmu keagamaan sebagai penguat iman dan bekal manusia
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015
61 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MBS DALAM PENINGKATAN KUALITAS PARTISIPASI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER UKS DI MIS SAPUGARUT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 A. Analisis Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan, keterampilan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil kebudayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN
74 BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Karakter Siswa di Madrasah Tsanawiyah YMI Wonopringgo Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Lebih terperinciMengembangkan Bakat Anak
A. Artikel Mengembangkan Bakat Anak Oleh: Andi Sri Suriati Amal Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan memiliki tempat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN JAWA TENGAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI TILAWATIL QUR AN BAGI QORI DAN QORI AH TAHUN
BAB IV ANALISIS PERAN LEMBAGA PENGEMBANGAN TILAWATIL QUR AN JAWA TENGAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI TILAWATIL QUR AN BAGI QORI DAN QORI AH TAHUN 2005-2010 A. Prestasi Tilawatil Qur an LPTQ Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Soft Skills dalam pendidikan adalah suatu hal yang harus dicermati bersama oleh semua pihak mulai dari struktur teratas yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan sebuah institusi pendidikan yang menjadi wadah dan berlangsungya proses pendidikan, memiliki sistem yang komplek dan dinamis dalam perkembangan
Lebih terperinciKUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT
Lampiran MP1 KUESIONER PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/ GURU MATAPELAJARAN RESPONDEN GURU TEMAN SEJAWAT A. IDENTITAS 1. Nama Sekolah : 2. Nama Guru : 3. Matapelajaran/Kelas : 4. Hari dan Tanggal : B. TUJUAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO
64 BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA YMI Wonopringgo, peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses yang dapat mengubah obyeknya. Pendidikan nasional harus dapat mempertebal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara umum merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang dengan tujuan pendewasaan dan perubahan perkembangan pada diri manusia dari tidak mengerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibaca dan dipelajari hingga sekarang oleh umat muslim di dunia. Al-Qur an
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah sebuah kitab suci agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhamad SAW. 1 Sejak diturunkan, kitab ini selalu dibaca dan dipelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembelajaran untuk menunjang kelancaran jalannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik
Lebih terperinciMandiri dan Berprestasi yang Madani maka untuk terwujudnya
PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PANDAI BACA DAN TULIS HURUF AL QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. Bahwa Al Qur an adalah Kitab Suci yang diturunkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia tengah menghadapi suatu masa dimana terjadinya transformasi struktur ekonomi nasional dari struktur ekonomi agraris ke arah struktur ekonomi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten
A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha aktif seseorang untuk memperoleh sesuatu sehingga terbentuk perilaku baru menuju arah yang lebih baik. Kenyataannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan bangsa Indonesia. Di samping itu, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu perubahan atau perkembangan
Lebih terperinciBAB 1V ANALISIS MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAKNYADI SD NEGERI PANJANG WETAN 01 KOTA PEKALONGAN
BAB 1V ANALISIS MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAKNYADI SD NEGERI PANJANG WETAN 01 KOTA PEKALONGAN A. Analisis Motivasi Orang Tua dalammenyekolahkan Anaknya Di SD Negeri Panjang Wetan 01 Kota
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,
1 I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. A. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang sangat penting karena melalui pendidikan watak, tingkah laku serta kepribadian manusia dapat dibentuk.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik learning activities yang ada di Sekolah
BAB IV ANALISIS DATA A. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler Jurnalistic Learning Activities. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik learning activities
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Motivasi orangtua di Madin Darul Aiman Celep Sidoarjo
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Motivasi orangtua di Madin Darul Aiman Celep Sidoarjo Motivasi orang tua di Madin Darul Aiman Celep Sidoarjo dikategorikan tinggi, berdasarkan angket maka diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas. yang berhubungan dengan pelajaran tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan proses pembelajaran terkadang terdapat kendalakendala. Salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran adalah motivasi siswa untuk belajar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang berkualitas dan merupakan makhluk seutuhnya. Makhluk yang seutuhnya adalah mereka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Hakikat pendidikan anak usia dini, secara alamiah, perkembangan anak berbeda-beda, baik intelegensi, bakat, minat, kreativitas, kematang emosi, kepribadian,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN
BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I, Pasal 1, Ayat 1. 3 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. 5 (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 21.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini masih banyak masalah yang dihadapi, salah satunya adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan dari pembinaan kesiswaan Pasal 1 (a) Mengembangkan potensi siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu bentuk pembinaan kesiswaan. Berdasarkan Permendiknas No 39 Tahun 2008 tujuan dari pembinaan kesiswaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan dikembangkan di bawah
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG BACA TULIS AL QUR AN BAGI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperinciPENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009
PENGARUH SIKAP BELAJAR SISWA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. Ihwal Keberbakatan (Cerdas Istimewa-Berbakat Istimewa) di Kalangan Siswa MAN 1 dan SMAN 3 Jombang Jombang.
281 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Ihwal Keberbakatan (Cerdas Istimewa-Berbakat Istimewa) di Kalangan Siswa MAN 1 dan SMAN 3 Jombang Jombang. Kecerdasan istimewa merupakan salah satu manifestasi keberbakatan.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Secara Umum, Pendidikan seni yang dilaksanakan di SMK Negeri 10
147 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Secara Umum, Pendidikan seni yang dilaksanakan di SMK Negeri 10 Bandung dengan berpacu kepada nilai-nilai budaya dan tradisi merupakan salah satu upaya dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama Islam merupakan tuntunan yang sangat penting dan mendasar yang merupakan tujuan untuk mengatur setiap sikap dan tingkah laku manusia, terutama kaum muslimin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Guru tidak hanya sebatas tugas yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga formal inilah yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai sekolah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan formal pada umumnya adalah tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah membina generasi muda yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Data Temuan 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek Untuk penerapan kegiatan ektra kurikuler gerakan pramuka dalam meningkatkan mutu pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Manusia membutuhkan kerjasama antara
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru Guru adalah pejabat profesional, sebab mereka diberi tunjangan profesional. Namun, walaupun mereka secara formal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari kata motif, dalam bahasa inggris adalah motive atau motion, lalu motivation yang berarti gerakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti terhadap "Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sekolah Efektif (Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumberdaya manusia sangat diperlukan sebagai modal dasar pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan yang dipandang sebagai salah satu aspek
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Perencanaan program ekstrakulikuler di MA Nurul Ulum banyak melibatkan semua warga sekolah yaitu: kepala Sekolah, waka kesiswaan, guru, OSIS, dan orang tua agar supaya dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciOleh : Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar Komang Sri Marheni, S.Ag.M.Si
Oleh : Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar Komang Sri Marheni, S.Ag.M.Si I. Dasar Hukum : Keputusan Menteri Agama RI Nomor 421 Tahun 2001 tentang Kode Etik Pegawai Kementerian Agama. II. TUJUAN:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi secara terpadu (Qomar, 2012:21). UU RI No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya mempunyai tujuan yang hakiki yaitu untuk menyadarkan manusia agar mengenal dirinya, bahwa manusia adalah subjek bukan objek. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Bealakang Norma Egi Rusmana, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bealakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Penguasaan teori pengetahuan tentang kepemimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah al-qur an adalah firman Allah SWT. yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Al-Qur an adalah bacaan yang mulia. Maha Pemurah Allah SWT. yang mengajarkan al-qur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah dan penegasan judul Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan dalam mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama ajaran islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Lebih terperinciBUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN
BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR, Menimbang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh setiap orang dari generasi ke generasi dalam upaya peningkatan kualitas hidupnya. Undang- Undang Nomor 20
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi. warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang Undang N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Kegiatan Keputrian di SMP Negeri Satu Atap. sengajaan, yaitu kecemburuannya siswa laki-laki SMP Negeri Satu Atap yang
103 BAB V PEMBAHASAN A. Tentang Kegiatan Keputrian di SMP Negeri Satu Atap Kegiatan keputrian merupakan kegiatan yang berada di luar jam sekolah. Kegiatan keputrian tersebut adalah sarana atau wadah berkumpulnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini berarti bahwa pembangunan
Lebih terperinciPendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual
1 Hubungan antara minat belajar dan keaktifan siswa dalam organisasi dengan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2005/2006 Oleh: Wahyu Wijayanti NIM K1402534 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari materi Pendidikan Islam adalah pendidikan budi
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Salah satu dari materi Pendidikan Islam adalah pendidikan budi pekerti atau pendidikan akhlak. Athiyah Abrasy (2003:13) menjelaskan bahwa pendidikan budi pekerti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila
Lebih terperinci