PEMERINTAH PROVINSI RIAU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH PROVINSI RIAU"

Transkripsi

1 PEMERINTAH PROVINSI RIAU PEMERINTAH PROVINSI RIAU SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH RIAU JL. Gadjah Mada No. 200, Kompleks Gedung KPU Lantai III Telp/ Fax (0761)27043 PEKANBARU - RIAU

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Allah Swt, atas Rakhmat dan Hidayah serta bimbingan Nya maka Review Rencana dan Strategi (RENSTRA) Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau Tahun ini dapat diselesaikan dan disusun dengan baik. Rencana dan Strategis Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau Tahun ini disusun berdasarkan kondisi, permasalahan dan kebutuhan daerah di Bidang Penyiaran khususnya Media Teknologi dan Informasi dalam mendukung pelaksanaan pembangunan di daerah. Rencana dan Strategi Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau Tahun ini tidak bersifat kaku dan senantiasa dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan dan terus memperhatikan perubahanperubahan yang terjadi. Kami berharap renstra ini menjadi pedoman dan acuan dalam perencanaan kegiatan pada Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau. Atas kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait dalam penyusunan Review Rencana dan Strategi Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Riau Tahun , diucapkan terima kasih. Pekanbaru, 21 Desember 2015 SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH RIAU dto Arsyad, SE, M.Si Pembina

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada Tahun 2015 pemerintah Provinsi Riau melalui Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau telah berkomitmen untuk membangun Pemerintahan yang berbasis Teknologi Informasi (e -government). Hampir setiap perkantoran maupun instansi pemerintah telah menggunakan komputer. Penggunaannya mulai dari sekedar untuk mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat (public service), pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain-lain. Bahkan saat ini dengan adanya e-government, komputer memiliki peran yang sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan, melakukan pemberdayaan masyarakat, termasuk kerjasama antar pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis, memperkenalkan potensi wilayah dan pariwisata, dan sebagainya. Dimungkinkan bahwa teknologi dan informasi dalam masa yang akan datang akan digunakan untuk pengambilan keputusan politik, misalnya untuk pemulihan umum yang konsep tersebut telah muncul di beberapa negara maju. Selain itu masyarakat bisa menyampaikan aspirasi secara langsungkepada para eksekutif dan legislatif pemerintah melalui atau forum elektronik melalui web yang dibangun pemerintah setempat.

4 Pesatnya kemajuan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mendorong perluasan jaringan akses informasi dan komunikasi dalam lingkup global, sehingga komunikasi dan lalu lintas informasi menjadi seolah-olah tanpa batas kewilayahan, tanpa batas negara, tanpa batas jarak dan waktu. Proses komunikasi dan penyebaran informasi yang dipercepa menjadi ciri masyarakat baru ini menyebabkan keberadaan teknologi komunikasi dan informasi menjadi bersifat mutlak. Perkembangan dan kemajuan tersebut secara mendasar telah mengubah dan mentransformasikan pola hidup dan cara dalam melakukan berbagai kegiatan, termasuk di bidang pemerintahan. Penggunaan Teknologi Informasi di lingkungan Pemerintah, baik di pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota tela mengalami kemajuan sangat pesat. Pada tataran birokrasi, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi trend baru, diawali dengan munculnya isu electronik government (e - government) yaitu pemerintahan yang berbasis elektronik. Dengan tata pemerintahan yang dikelola secara elektronis diharapkan teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, menganalisis dan atau menyebarkan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Saat ini, kemampuan daerah dalam mengembangkan, memanfaatkan dan menerapkan pengetahuan termasuk teknlogi akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karenanya, pengembangan inovasi daerah yang sistematis menjadi sangat

5 penting dan penentu keberhasilan menuju era ekonomi (knowledge society). Percepatan pembangunan daerah yang didukung dengan inovasi dan pemanfaatan TIK, sangat penting di lakukan secara sungguh-sungguh dan konsisten dengan didukung oleh sumberdaya manusia yang handal dalam menerapkan dan mengembangkannya dalam pengelolaan pemerintahan yang diimplementasikan kedalam administrasi pemerintahan dan program pelayanan publik. Target program global untuk mewujudkan masyarakat informasi merupakan tantangan dan peluang dalam pembangunan di bidang komunikasi dan informasi, sehingga diperlukan adanya penyebaran informasi publik yang terbuka dan penguatan komunikasi serta pengkajian sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi yang profesional selaras dengan tuntutan ke depan. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau merupakan suatu unit kerja yang dipercaya sebagai pengawasan penyiaran dan perizinan TV kabel dan Radio di Provinsi Riau, serta pelaksanaan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika berupaya untuk selalu meningkatkan pelayanan di bidang komunikasi dan informasi sehingga dapat menjadi pusat informasi bagi kebutuhan Pemerintah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

6 1.2. Landasan Hukum Dasar utama Pembentukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau adalah UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Semangat Undang-Undang ini adalah pengelolaan system penyiaran yang merupakan ranah publik harus dikelola oleh sebuah badan independent yang bebas dari campur tangan pemodal maupun kepentingan kekuasaan. Pasal 1 ayat 13 UU No. 32 Tahun 2002 menyebutkan Komisi Penyiaran Indonesia adalah Lembaga Negara yang bersifat independen dan berada di pusat dan di daerah yang tugas dan wewenangnya diatur dalam UU ini sebagai wujud peran serta masyarakat dibidang penyiaran. Artinya KPID diperlukan karena spektrum frekuensi radio sumber daya alam yang terbatas yang harus dilindungi dan dijaga oleh negara dan dipergunakan sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Proses demokratisasi di Indonesia menempatkan publik sebagai pemilik dan pengendalian utama ranah penyiaran. Karena frekuensi adalah milik publik dan sifatnya terbatas, maka penggunaannya harus sebesar-besarnya bagi kepentingan publik. Sebesar-besarnya bagi kepentingan publik artinya adalah media penyiaran harus menjalankan fungsi pelayanan informasi publik yang sehat. Informasi terdiri dari bermacam-macam bentuk mulai dari berita, hiburan, ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Dasar dan fungsi pelayanan informasi yang sehat adalah seperti yang tertuang

7 dalam UU Penyiaran yaitu Diversity of content (prinsip keberagaman isi) dan Diversity of Ownership (prinsip keberagaman kepemilikan). Kedua prinsip inilah yang menjadi landasan bagi setiap kebijakan yang dirumuskan oleh KPI/KPID. Pelayanan informasi yang sehat berdasarkan Diversity of content (prinsip keberagaman isi) adalah tersedianya informasi yang beragam bagi publik baik berdasarkan jenis program maupun isi program. Sedangkan Diversity of Ownership (prinsip keberagaman kepemilikan) adalah jaminan bahwa kepemilikann media massa yang ada di Indonesia tidak terpusat dan dimonopoli oleh segelintir orang atau lembaga saja. Prinsip Diversity of Ownership juga menjamin iklim persaingan yang sehat antara pengelolaan media massa dalam dunia penyiaran di Indonesia. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau (Sekretariat KPID Riau) merupakan perangkat daerah yang diserahi wewenang tugas dan tanggung jawab menunjang penyelenggaraan urusan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugastugas pembantuan di bidang Komunikasi dan Informatika Provinsi Riau. Urusan Komunikasi dan Informatika merupakan urusan wajib yang dilaksanakan Pemerintah Daerah sebagaimana diamanatkan Undang undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Urusan Komunikasi dan Informatika ke depan akan memegang peranan sangat strategis dalam pelaksanaan pemerintahan.

8 1.3. Maksud dan Tujuan Laporan Tahunan 2015 ini disusun untuk dapat memberikan data dan informasi terhadap realisasi pelaksanaan tugas baik pelaksanaan tugas umum pemerintahan, maupun tugas pembangunan dalam lingkup Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau dalam kurun waktu 1 (satu) tahun (tahun 2015) dengan tujuan sebagai bahan evaluasi terhadap hasil yang dicapai dan permasalahan yang di hadapi sekaligus memformulasikan langkah-langkah bagi pelaksanaan kegiatan ditahun mendatang.

9 1.4. Sistematika Penyusunan KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi KPID 2.2. Sumber Daya Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau dalam Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.2. Solusi untuk mengatasi Masalah dalam Penyelenggaraan Tugas 3.3. Rencana Strategis 3.4. Isu-Isu Strategis 3.5. Analisa SWOT KPID Riau BAB IV VISI MISI DAN SASARAN STRATEGIS 4.1. Visi, Misi dan Isu Penting Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH RIAU YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP

10 BAB II PELAYANAN SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH RIAU 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi KPID 1. Tugas Sesuai dengan Peraturan Daerah Riau Nomor 7 Tahun 2012 Tugas Sekretariat KPID Provinsi Riau mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrative kepada KPID Provinsi Riau dalam menyelenggarakan tugas, fungsi dan wewenangnya. 2. Fungsi Fungsi Sekretariat KPID Provinsi Riau sebagaimana dimaksud pada tugas Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau menyelenggarakan fungsi : a. pemberian dukungan dalam penyusunan rencana dan program serta perancangan peraturan dan administrasi pengaduan; b. pemberian dukungan administrasi perizinan penyelenggaraan penyiaran dan fasilitas kajian teknologi penyiaran KPID Riau; c. pemberian dukungan kegiatan hubungan dengan masyarakat dan antar lembaga, pemberdayaan masyarakat serta fasilitasi monitoring siaran; dan d. pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan, dokumentasi dan kepustakaan KPID Provinsi Riau.

11 Gambar 2.1 GAMBAR ORGANISASI SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH RIAU SESUAI PERDA NO. 7 TAHUN 2012 LAMPIRAN RIAU : PERATURAN DAERAH PROVINSI NOMOR : 7 TAHUN 2012 TANGGAL : 8 Oktober 2012 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH PROVINSI RIAU Kepala Sekretariat Subbagian Umum, Keuangan dan Kepegawaian Subbagian Program dan Evaluasi Subbagian Hukum dan Perizinan Subbagian Kelembagaan dan Isi Siaran

12 2.2 Sumber Daya Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau dalam Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya, Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesian Daerah Riau dibantu oleh aparatur pemerintah yang terdiri dari : a. Pejabat Struktural No Jabatan Pangkat/ Golongan 1. Eselon III Pembina TK.I (IV/a) Posisi per Desember Orang 2. Eselon IV Pembina (IV/a) 2 Orang 3. Eselon IV Penata TK. I (III/d) 2 Orang 4. Eselon IV Penata (III/c) 0 Orang 5. Staff Fungsional Umum - 7 Orang 6. Staff Non PNS - 13 Orang

13 b. Jenis Kelamin Dalam konteks kualifikasi pendidikan, Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau ditopang oleh : No Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 11 c. Kualifikasi Pendidikan Dalam konteks kualifikasi pendidikan, sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau di topang oleh tenaga-tenaga dengan kualifikasi yang tercantum pada tabel berikut ini: No Jabatan Jumlah Orang Posisi per Desember 2015 A. PNS 1. Strata III - 2. Strata II 4 Orang 3. Strata I 4 Orang 4. Diploma III 1 Orang

14 5. SMA 3 Orang B. NON PNS 1. Strata II 1 Orang 2. Stara I 10 Orang 3. SMA 2 Orang 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD a. Bidang Perizinan PEMOHON PENYELENGGARAAN PENYIARAN Yang dileluarkan oleh KPID Riau pada Periode I Radio TV TV Kabel 5 0 Radio TV TV Kabel

15 REKOMENDASI KELAYAKAN RADIO Yang dileluarkan oleh KPID Riau pada Periode I REKOMENDASI KELAYAKAN TV KABEL Yang dileluarkan oleh KPID Riau pada Periode I

16 25 PEMOHON PENYELENGGARAAN PENYIARAN Yang mendapatkan IPP Prinsip Riau pada Periode I Radio TV kabel TV 5 0 Radio TV kabel TV

17 b. Bidang Pengawasan Isi Siaran Diliat dari aspek Pengawasan Isi Siaran, program unggulan Komunitas Cerdas Media dilaksanakan di seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Riau yang direalisasikan pada Tahun 2013 yang lalu. No Kab/Kota Jumlah 1. Pekanbaru 1 KCM 2. Kampar 1 KCM 3. Rokan Hulu 1 KCM 4. Dumai 1 KCM 5. Rokan Hilir 1 KCM 6. Siak 1 KCM 7. Kepulauan Meranti 1 KCM 8. Bengkalis 1 KCM 9. Indragiri Hulu 1 KCM 10. Indragiri Hilir 1 KCM 11. Kuantan Singingi 1 KCM 12. Pelalawan 1 KCM

18 Untuk Program Unggulan yang kedua adalah, membentuk Keluarga Cinta Siaran Indonesia (KCSI) yang juga di bentuk di 12 kabupaten/kota pada tahun No Kab/Kota Jumlah 1. Pekanbaru 1 KCSI 2. Kampar 1 KCSI 3. Rokan Hulu 1 KCSI 4. Dumai 1 KCSI 5. Rokan Hilir 1 KCSI 6. Siak 1 KCSI 7. Kepulauan Meranti 1 KCSI 8. Bengkalis 1 KCSI 9. Indragiri Hulu 1 KCSI 10. Indragiri Hilir 1 KCSI 11. Kuantan Singingi 1 KCSI 12. Pelalawan 1 KCSI

19 c. Bidang Kelembagaan Diliat dari Kelembagaan, Komisi Penyiaran Indonesia telah melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga terkait pelaksanaan kegiatan di Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau. No Nama Lembaga MoU Tahun 1. Universitas Islam Riau Universitas Islam Negeri SUSQA Universitas Abdurrab Universitas Muhammadiyah Riau BKOW Provinsi Riau Bawaslu Komisi Informasi Daerah Provinsi 2013 Riau 8. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Riau 2013

20 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Oleh karena Sekretariat KPID Prov. Riau baru berumur Dua Tahun berjalan, tentu belum banyak hal yang dapat dikerjakan dan dilaksanakan oleh Sekretariat KPID Riau. Tetapi setidaknya melalui momentum ini, dapat kami sampaikan bahwa tugas pokok memberikan dukungan pelayanan administrasi kepada KPID Riau terus ditingkatkan sehingga tupoksi pengawasan penyelenggaraan penyiaran dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan pada tahun-tahun yang akan datang. 1. Rekomendasi Kelayakan sebagai fase awal bagi lembaga penyiaran mendapatkan izin penyelenggaraan penyiaran. 2. Terbitnya Izin Penyelenggaran Penyiaran (IPP) menjadi syarat utama bagi lembaga penyiaran dalam melakukan siaran kepada publik. 3. Terbitnya Izin Penyelenggaran Penyiaran (IPP) menjadi syarat utama bagi lembaga penyiaran

21 dalam melakukan siaran kepada publik. 4. KPID Riau tidak mempunyai instansi vertikal atau perpanjangan tangan di Kabupaten/Kota, sehingga volume dan beban kerja KPID Riau dan Sekretariat selaku fasilitator menjadi berat, sementara berbagai kegiatan KPID Riau di kabupaten/kota membutuhkan biaya perjalanan dinas yang cukup besar. 5. Belum tersedianya Petugas Pemantauan Isi Siaran pada Sekretariat KPID Riau sehingga menghambat kinerja KPID dalam melakukan fungsi Pengawasan Isi Siaran. 6. Kegiatan Media Literasi berupa penyuluhan kepada masyarakat agar melek media masih belum optimal. Sampai dengan akhir tahun 2013, jumlah warga yang telah mendapatkan penyuluhan Media Literasi baru orang. Jika dibandingkan dengan jumlah pemirsa televisi dan pendengar radio di wilayah Provinsi Riau capaian tersebut belum maksimal. 7. Belum tertibnya penggunaan frekuensi dan kanal radio/televisi

22 3.2 Solusi untuk mengatasi Masalah dalam Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi - Solusi untuk menghemat biaya perjalanan dinas dapat diatasi dengan: 1)Perencanaan anggaran untuk perjalanan dinas dilakukan secermat mungkin dan dengan menetapkan lokasi strategis untuk pelaksanaan kegiatan atau sistem clustering. 2)Pengadaan kendaraan operasional (mobil dan motor) sebagai alat transportasi dan alat transportasi perjalanan dinas ke daerah kabupaten/kota yang diharapkan akan menekan biaya transportasi. - Untuk mengoptimalkan kegiatan Media Literasi sehingga jumlah warga masyarakat yang melek media meningkat, Sekretariat KPID Prov. Riau membuat perencanaan untuk kegiatan Pelatihan Tenaga Penyuluh Media Literasi. Outputnya adalah jumlah tenaga penyuluh. Tenaga penyuluh ini akan memberikan penyuluhan Media Literasi di daerah kabupaten/kota. Tenaga penyuluh ini direncanakan adalah ibu-ibu PKK, Dharma Wanita, Karang Taruna, Remaja Masjid, Mahasiswa Peduli Siaran, dan lain sebagainya.

23 - Melaksanakan kegiatan monitoring penertiban penggunaan frekuensi dan kanal radio /televisi. Solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi KPID Riau dan Sekretariat saat ini diharapkan dapat mewujudkan visi KPID yaitu terwujudnya Sistem Penyiaran Yang Adil Dan Mencerdaskan Untuk Kepentingan Masyarakat Riau. 3.3 Rencana Strategis 1. Bidang Kelembagaan a. Melakukan pengelolaan dan pengembangan kapasitas organisasi KPID. b. Melakukan kerjasama dengan stakeholders penyiaran dalam rangka penataan dan pengelolaan penyiaran di Provinsi Riau c. Merancang dan membuat database lembaga penyiaran di Provinsi Riau d. Diseminasi informasi mengenai kegiatan KPID melalui media cetak dan elektronik serta website. e. Melakukan mediasi konflik antar lembaga penyiaran di Provinsi Riau

24 2. Bidang Perizinan a. Melakukan pelayanan perizinan untuk media penyiaran di Provinsi Riau; b. Menciptakan pelayanan perizinan yang prima, transparan dan akuntabel; c. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap lembaga penyiaran secara komprehensif dan integral khususnya dalam aspek perizinan; d. Melakukan upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Bidang Penyiaran yang memiliki kompetensi yang cukup pada aspek teknik Penyiaran dan pemasaran; 3. Bidang Pengawasan Isi Siaran a. Melakukan pengawasan isi siaran secara periodik. b. Memfasilitasi aduan publik secara proporsional dan bertanggungjawab c. Memfasilitasi terbentuknya lembaga pemantau berbasis masyarakat d. Membuka layanan pengaduan Online melalui SMS dan

25 e. Pengaturan dan Pemantauan Isi Siaran Pemilukada. f. Melakukan sosialisasi dan literasi media kepada masyarakat 4. Bidang Evaluasi dan Program a. Mendukung kinerja Sekretariat KPID Riau dalam penyusunan program kegiatan b. Melakukan program pengawasan dan kendali kegiatan pada Sekretariat KPID. c. Menjalankan fungsi evaluasi kegiatan pada sekretariat KPID Riau. 3.4 Isu-Isu Strategis Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan internal dan eksternal terhadap hasil capaian pembangunan, serta permasalahan yang masih dihadapi kedepan dengan mengidentifikasi kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Suatu kondisi atau kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan akan

26 menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Perumusan isu-isu strategis dilakukan dengan menganalisis berbagai fakta dan informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis serta melakukan telaahan terhadap visi, misi dan program Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau, serta Rencana Strategis Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau Tahun sehingga rumusan isu strategis yang dihasilkan selaras dengan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih serta kebijakan pemerintah dalam jangka menengah (RPJMD) Tahun Adapun isu-isu strategis yang menjadi buah fikir, target dan kinerja KPID Riau adalah sebagai berikut : 1. Riau sebagai Wilayah Perbatasan Indonesia Wilayah perbatasan umumnya memiliki ciri-ciri ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan yang berbeda bila dibandingkan dengan wilayah lain. Untuk itu, dalam melaksanakan program-program pembangunan di wilayah perbatasan membutuhkan pendekatan khusus dan berbeda jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Sebagai salah satu daerah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat

27 sebagai daerah Perbatasan, posisi Riau sangat rawan sekaligus strategis dalam upaya mengembangkan Indonesia di mata dunia. Hanya saja, problem akut yang telah menggejala dan menjangkiti wilayah perbatasan di Indonesia menjadikan penanganan masalahnya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jangankan soal isu mengenai penyiaran, persoalan transportasi, fisik, ekonomi, pendidikan hampir belum maksimal diselesaikan untuk wilayah perbatasan. Menumpuknya masalah perbatasan yang telah ada tersebut, menjadika isu mengenai penyiaran menjadi tidak se sensitif isu-isu lainnya, sehingga cenderung diabaikan. Tanpa banyak disadari oleh banyak kalangan, serbuan media asing yang menerobos tapal batas Indonesia menjadikan nasionalime masyarakat menjadi memudar, bahkan bukan tidak mungkin kebanggan terhadap Indonesia bisa memudar dan bahkan bisa menghilang, pada titik itulah nasionalisme menghilang dan ancaman terhadap disintegrasi menjadi semakin nyata. Pun demikian optimisme tetap memijar dalam setiap rencana kegiatan yang didesain oleh KPID Riau untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman disintegrasi. Upaya-upaya dilakukan oleh KPID Riau untuk tetap menjaga kebanggan nasionalisme bangsa dengan kegiatan penguatan kapasitas masyarakat perbatasan terhadap nasionalisme,

28 selain itu ada juga program Kelompok Cinta Siaran Indonesia. Hanya saja, terobosan kegiatan yang didesain oleh KPID Riau tersebut harus juga ditopang oleh instansi lain, sehingga kegiatannya bisa berjalan maksimal. 2. Pendapatan Asli Daerah vis a vis aturan Perpajakan Nasional Menjamurnya lembaga penyiaran berlangganan dalam bentuk TV kabel di seluruh Indonesia menghasilkan gejala baru bagi dinamika ekonomi daerah. Daerah-daerah secara ekonomi semakin bergeliat dan lapangan kerja semakin banyak terbuka. Gejala tersebut juga menerpa wilayah Provinsi Riau. Setidaknya ada sekitar 200 lembaga penyiaran berlangganan dalam bentuk TV Kabel di Provinsi Riau, jumlah tersebut termasuk lembaga penyiaran legal dan juga lembaga penyiaran yang ilegal. Harus diakui dan disadari bahwa Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau belum bisa memberikan Pendapatan Asli Daerah terhadap pemerintah daerah setempat, apalagi jumlah TV Kabel yang muncul, tumbuh dan berkembang semakin banyak. Banyaknya TV kabel yang hadir tersebut menimbulkan perdebatan yang menarik seputar pendapatan aseli daerah.

29 Hanya saja, KPID Riau tidak bisa berbuat banyak dan tidak bisa membuat aturan tunggal mengenai Pendapatan Asli Daerah tersebut, karena telah ada aturan mengenai perpajakan yang lebih dahulu mengikat, sehingga langkah untuk menghasilkan Pendapatan Aseli Daerah dari sektor TV kabel masih terganjal oleh aturan perpajakan yang berlaku. 3. Kerawanan Lembaga Penyiaran Berlangganan (Kabel) Masalah ini menjadi kerawanan yang serius dan harus mendapat perhatian semua kalangan. Sadar ataupun tidak disadari bahwa dengan hadrinya TV nasional saja, tugas pokok dan fungsi KPID belum sepenuhnya bisa berjalan optimal, karena keterbatasan kewenangan yang dimiliki oleh KPID Riau dan masalah-masalah struktural lainnya. Rawannya TV berlangganan ini disebabkan karena masih banyaknya TV Kabel yang hadir di Provinsi Riau yang belum memiliki standar pengawasan yang baik sehingga banyak tayangan yang mungkin pada titik tertentu melanggar aturan, norma dan etika yang beredar di masyarakat. Sehingga KPID Riau terus bergeliat untuk mengkondisikan Lembaga Penyiaran untuk tertib dan menggunakan sensor internal. Walaupun demikian, tugas KPID Riau sepenuhnya belum selesai karena isi siaran menjadi tanggung jawab semua pihak, isi siaran bergerak atas dasar kesadaran baik dari

30 masyarakat atauun dari pengusaha media, sehingga tayangan-tayangan yang diberikan dapat memberi arti positif dan membangun kecerdasan masyarakat. 4. Dominannya Lembaga Penyiaran Ilegal Dengan jumlah Lembaga Penyiaran di Provinsi Riau yang begitu banyak dan mencapai angka 300 Lembaga Penyiaran yang hampir separuhnya tidak memiliki izin, tentu hal tersebut menjadi problem besar bagi KPID Riau dan juga Pemerintah Provinsi Riau. Walaupun dari sektor pendapatan terhadap kas daerah tidak banyak memberikan kontirbusi, tetapi kehadiran lembaga penyiaran yang legal memberikan rsa aman dan percaya terhadap pelaku usaha penyiaran, sehingga tayangan-tayangan yang di pancar luaskan dapat dipertanggung jawabkan dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, dengan pemaparan isu strategis yang terkait dengan masalah Lembaga Penyiaran Ilegal ini dapat menjadi bahan fikir semua kalangan bahwa persoalan dunia penyiaran adalah persoalan kita bersama, KPID tidak bisa berdiri sendiri tanpa di dukung oleh segenap lapisan masyarakat, karena kohesifitas masyarakat dapat diukur sejauh mana masyarakat tersebut bersatu padu dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada

31 3.5 Analisa SWOT KPID Riau a. Kekuatan (Strengh) 1. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik dalam mendukung manajemen organisasi yang transparan dan demokratis 2. Dukungan anggaran dibidang penyiaran yang cukup memadai 3. Adanya dukungan dari Sekretariat KPID Provinsi Riau dan komitmen bersama seluruh aparatur Sekretariat KPID Riau 4. Adanya komitmen bersama antara sekretariat dan komisioner dalam menciptakan dunia penyiaran yang sehat dan mencerdaskan 5. Kreativitas aparatur dalam mengemban tugas dan tanggungjawabnya. 6. Masih memungkinkannya tumbuh serta berkembangnya lembaga penyiaran. 7. Banyaknya tenga kerja yang dapat diserap pada sektor usaha penyiaran.

32 b. Kelemahan (Weakness) 1. Jumlah lembaga penyiaran di daerah yang masih kurang 2. Jumlah tenaga penyiaran daerah yang masih kurang 3. Kualitas tenaga penyiaran masih banyak yang belum sesuai satandar yang dipersyaratkan 4. Masih banyaknya lembaga penyiaran yang dimiliki oleh pemerintah daerah yang tidak memiliki izin 5. Kualitas aparatur masih belum memadai dalam memahami tupoksi masing -masing bagian di Sekretariat KPID Provinsi Riau 6. Etos kerja atau budaya kerja aparatur masih rendah dimana kecenderungan masih bersifat menunggu/reaktif, tidak produktif dan kurang kreatif 7. Mekanisme dan pola kerja setiap bagian belum tertata dengan efektif dan efisien 8. Tidak terserapnya pajak yang dapat dialokasikan pada Pendapatan Asli Daerah

33 c. Peluang (Opportunities) 1. Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari Pemerintah untuk memajukan dunia penyiaran; 2. Kebijakan pemerintah dalam menyediakan anggaran dibidang penyiaran masyarakat dibidang penyiaran sangat memadai; 3. Adanya pangsa pasar kerja bagi masyarakat di bidang penyiaran; 4. Adanya kesempatan untuk mengikutsertakan masyarakat dalam proses hubungan komunikasi media dibidang penyiaran; 5. Pemerintah pro -aktif dalam menyediakan dan membuka akses komunikasi positif bagi pengembangan kawasan perbatasan darat maupun laut Indonesia. 6. Adanya Tuntutan masyarakat terhadap keterbukaan informasi dan partisipasi publik dibidang penyiaran. d. Ancaman (Thereats) 1. Gangguan yang berasal dari Negara lain terhadap dunia penyiaran nasional di wilayah perbatasan; 2. Sarana dan prasarana pendukung dibidang penyiaran yang sepenuhnya belum memadai;

34 3. Adanya lembaga penyiaran daerah yang tidak memiliki izin penyiaran; 4. Masih minimnya pengetahuan tentang hubungan komunikasi antara masyarakat dengan lembaga penyiaran; 5. Tingkat penyerapan tenaga kerja dibidang penyiaran masih rendah 6. Kesenjangan teknologi dan informasi berimplikasi melemahnya semangat nasionalisme masyarakat daerah perbatasan dan daerah terpencil; 7. Keterbatasan daya jangkau siaran nasional dan daerah serta peluberan siaran dari luar negeri yang belum ditangani dengan baik; 8. Upaya pemerataan infrastuktur, akses, dan kemudahan penggunaan media yang edukatif belum maksimal khusus bagi pengembangan kawasan perbatasan dan daerah terpencil; Mengacu pada alternatif strategi sebagaimana yang tercantum diatas, maka dapat dirangkum rumusan strategi sebagai berikut: 1. Meningkatkan kreativitas, loyalitas dan komitmen aparatur untuk menjalin kerjasama dan jejaring lembaga-lembaga penyiaran yang dikelola pemerintah dan swasta; 2. Meningkatkan manajemen organisasi dalam memanfaatkan pangsa kerja dibidang penyiaran;

35 3. Meningkatkan media teknologi dan komunikasi dibidang penyiaran dengan komitmen pemerintah untuk memajukan dunia penyiaran; 4. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah dalam memanfaatkan peluang akses komunikasi yang positif khususnya bagi pengembangan kawasan perbatasan dan daerah terpencil; 5. Meningkatkan daya saing lembaga penyiaran di wilayah perbatasan sehingga mampu berkompetisi dengan lembaga penyiaran dari luar; 6. Mendorong pemerintah untuk memberikan insentif terhadap lembaga penyiaran di wilayah perbatasan agar eksis dan berdaya saing; 7. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur penyelenggara penyiaran; 8. Meningkatkan kualitas lembaga penyiaran dan tenaga penyiaran dengan memanfaatkan kebijakan dan kepedulian pemerintah dalam menyediakan anggaran dibidang penyiaran; 9. Meningkatkan partisipasi publik dalam penguasaan teknologi dan informasi terhadap tuntutan masyarakat dibidang penyiaran; 10. Mengoptimalkan mekanisme pelayanan untuk memajukan dunia penyiaran;

36 11. Meningkatkan pengawasan terhadap lembaga penyiaran yang belum memiliki izin penyiaran; 12. Meningkatkan jangkauan siaran dari luar negeri, nasional dan daerah khususnya bagi masyarakat di daerah perbatasan dan daerah terpencil; 13. Meningkatkan pemerataan infrastruktur, akses dan kemudahan media yang positif dan edukatif khususnya bagi masyarakat di daerah perbatasan dan daerah terpencil; 14. Mengoptimalkan dan Meningkatkan hubungan yang harmonis antara lembaga penyiaran di pusat dan di daerah dan peraturan perundangan bagi lembaga penyiaran di pusat dan di daerah; 15. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan baik tenaga penyiaran dan lembaga penyiaran dibidang penyiaran dengan dukungan sarana penunjang serta anggaran yang menjadi komitmen pemerintah dalam membuka akses media teknologi dan komunikasi tuntutan masyarakat

37 BAB IV VISI MISI DAN SASARAN STRATEGIS 4.1. Visi, Misi dan Isu Penting Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi a. Visi Visi Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau merupakan visi yang digunakan sebagai arahan kepada setiap jajaran Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau dalam melaksanakan tugasnya. Rumusan visi ini disusun dalam rangka mendukung tercapainya visi pemerintahan provinsi riau Untuk mewujudkan visi pemerinatahan provinsi riau dimaksud, merupakan kewajiban seluruh SKPD dalam pemerintahan provinsi dan seluruh potensi pemerintahan daerah dibawahnya. Khusus Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau diharapkan dapat memberikan kontribusi melalui upaya meujudkan masyarakat yang cerdas dalam mengakses media dan selektif dalam dalam memilih isi siaran. SKPD yang berperan dan memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam mengakses media dan selektif dalam memilih isi siaran, tidak hanya dilakukan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau, tetapi juga pihak lain, baik sebagai lembaga pemerintah daerah maupun lembaga non pemerintah. Dalam konteks ini Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau memiliki kompetensi sebagai perumus kebijakan provinsi, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan tekhnis serta pelaksanaan kebijakan dibidang Penyiaran.

38 Terselenggaranya Pelayanan yang Berorientasi pada Kepentingan Publik dalam Upaya Mewujudkan Sistem Penyiaran yang tertib, berbudaya, adil dan Mencerdaskan Masyarakat seta mendukung pembangunan daerah. Makna yang terkandung dalam rumusan visi Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau diatas adalah sebagai berikut : a) Pelayanan Yang Berorientasi Pada Kepentingan Publik, adalah : terselenggaranya pelayanan administratif yang memberikan prioritas pada kepentingan publik serta memberi manfaat kepada masyarakat, lembaga penyiaran dan pemerintah yang ada di Provinsi Riau. Dengan demikian pelayanan yang didasarkan pada kepentingan publik ini mudah diakses oleh masyarakat dan memberi manfaat bagi masyarakat secara luas. b) Mewujudkan Sistem Penyiaran yang tertib, berbudaya, Adil dan Mencerdaskan Masyarakat adalah : Terselenggaranya sistem penyiaran nasional yang yang tertib yang menyelenggarakan sistem penyiaran dengan prinsip legalitas, mengedepankan budaya lokal, adil dan mencerdaskan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di Provinsi Riau. Disamping itu langkah-langkah pelayanan dalam upaya menciptakan penyiaran yang adil itu adalah dengan cara memberikan ruang yang cukup bagi siaran lokal untuk berekspresi sehingga proporsi siaran nasional dan lokal di Provinsi Riau bisa berimbang. c) Mendukung Pembangunan Daerah, adalah : Terselenggaranya pelayanan Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau yang mendukung pembangunan daerah dalam aspek penyiaran. Sehingga

39 pembangunan manusia Riau dalam konteks penyiaran dapat membantu pembangunan masyarakat Riau secara luas. b. Misi dalam rangka mewujudkan visi tersebut dibutuhkan beberapa misi strategis yang menjadi batang tubuh yang tidak bisa dipisahkan. Misi Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi aparatur penyelenggara pelayanan yang profesional dengan mengutamakan kepentingan publik. 2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan yang bersinergi, transparan, partisipatif dan mandiri. 3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pelayanan dalam mendorong masyarakat yang cerdas dalam mengakses media. c. Tujuan 1. Terselenggaranya penyiaran yang adil dan mencerdaskan masyarakat yang berbasiskan kebutuhan masyarakat Riau. 2. Tersedianya layanan perizinan Lembaga Penyiaran yang mudah diakses oleh masyarakat secara luas. 3. Terimplementasikannya Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Pedoman Siaran yang mendukung sistem penyiaran yang sehat dan mendidik masyarakat. 4. Tersedianya layanan administrasi yang handal dan mementingkan kepentingan publik sehingga proses layanan pro terhadap masyarakat secara luas.

40 5. Tersedianya tenaga tekhnis bidang penyiaran yang kompeten dan berdaya saing. 6. Tersedianya layanan aduan masyarakat dalam proses pemantauan isi siaran. d. Sasaran 1. Meningkatnya penyelenggaraan penyiaran yang adil dan mencerdaskan masyarakat 2. Meningkatnya kesadaran lembaga penyiaran untuk mengurus perizinan Lembaga Penyiaran sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku. 3. Meningkatnya pemahaman para pelaku usaha di lembaga penyiaran dalam memahami dan melaksanakan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Pedoman Siaran. 4. Meningkatnya kemampuan SDM bidang Penyiaran dalam memahami Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Pedoman Siaran. 5. Meningkatnya kepampuan tenaga tekhnis bidang penyiaran yang ada di Provinsi Riau sehingga SDM bidang Penyiaran dapat bersaing dengan daerah lain. 6. Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan aduan publik sehingga memberikan kemudahan bagi terciptanya dunia penyiaran Riau yang sehat dan mencerdaskan.

41 Tabel TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SEKRETARIAT KPID RIAU TARGET KINERJA SASARAN NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN PADA TAHUN KE Terselenggaranya Meningkatnya penyelenggaraan penyiaran yang adil dan penyiaran yang adil dan mencerdaskan mencerdaskan masyarakat masyarakat yang berbasiskan kebutuhan masyarakat Riau. - Terbentuknya Kelompok Cerdas Media Yang Mampu Melakukan Pemantauan Program Siaran Di Daerah - Terwujudnya masyarakat yang memahami dan peduli terhadap isi siaran - Terbentuknya Keluarga Cinta Siaran Indonesia di Daerah - Terjalinnya Silaturrahmi, komunikasi dan koordinasi sesama anggota Komunitas Cerdas Media (KCM) se-riau. - Penguatan Informasi Daerah

42 melalui Lembaga Penyiaran Publik Lokal Tersedianya layanan Meningkatnya kesadaran lembaga - Terlaksananya Diseminasi perizinan Lembaga penyiaran untuk mengurus prosedur perizinan lembaga Penyiaran yang mudah perizinan Lembaga Penyiaran penyiaran diakses oleh masyarakat sesuai dengan prosedur dan - Terlaksananya verifikasi secara luas. hukum yang berlaku faktual Pra Evaluasi Dengar Pendapat dan Evaluasi Dengar Pendapat. - Terlaksanya pengawasan aspek perizinan lembaga penyiaran - Lembaga penyiaran dan masyarakat memahami dampak dan konsekuensi dari diterapkannya regulasi sistem digital. - Pembuatan Draft Perda TV Kabel 3. Terimplementasikannya Meningkatnya pemahaman para - Terlatihnya Lembaga

43 Pedoman Perilaku pelaku usaha di lembaga Penyiaran Yang Mampu Penyiaran dan Standar penyiaran dalam memahami dan Menerapkan P3SPS Pedoman Siaran yang melaksanakan Pedoman Perilaku - Terlatihnya Sekolah-Sekolah mendukung sistem Penyiaran dan Standar Pedoman dan Perguruan Tinggi di penyiaran yang sehat Siaran. Kab/ Kota dalam dan mendidik memahami Pedoman masyarakat Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran - Peserta FGD Dan Literasi Dapat Memberikan Masukan Kepada KPID Riau Terkait Pembuatan P3SPS Lokal. - Terselenggaranya Pameran hasil karya dari lembaga penyiaran yang ada di Riau 4. Tersedianya layanan Meningkatnya kemampuan SDM - Terciptanya Peraturan administrasi yang handal bidang Penyiaran dalam Kelembagaan yang dapat dan mementingkan memahami Pedoman Perilaku meningkatkan Efektifitas kepentingan publik Penyiaran dan Standar Pedoman kinerja aparatur. sehingga proses layanan Siaran. - Tercapainya Target

44 pro terhadap Peningkatan Kualitas Tenaga masyarakat secara luas. Penyiaraan Di Propinsi Riau - Terselenggaranya Penguatan Organisasi KPID Riau untuk memantapkan pelayanan yang pro masyarakat 5. Tersedianya tenaga Meningkatnya kepampuan tenaga - Mendorong Lembaga tekhnis bidang tekhnis bidang penyiaran yang ada Penyiaran Untuk penyiaran yang di Provinsi Riau sehingga SDM Memproduksi dan kompeten dan berdaya bidang Penyiaran dapat bersaing Menyiarkan Program Siaran saing dengan daerah lain. Edukatif dan Berkualitas 6. Tersedianya layanan Meningkatnya tingkat partisipasi - Terselenggaranya aduan masyarakat dalam masyarakat dalam melakukan Sinergisitas Kelembagaan proses pemantauan isi aduan publik sehingga KPID, Lembaga Penyiaran siaran. memberikan kemudahan bagi dan masyarakat terciptanya dunia penyiaran Riau yang sehat dan mencerdaskan. 7. Tersedianya data dan Meningkatnya data dan akurasi - Survey Kepuasa Masyarakat statistik terkait dengan peyelenggaraan dan LP terkait layanan

45 penyelanggaraan penyiaran di Provinsi Riau yang perizinan Penyiaran penyiaran berlandaskan prinsip sehat dan - Penyusunan Database mencerdaskan. Penyiaran di Provinsi Riau - Penelitian Minat Publik terhadap penyaiaran 8. Terselenggaranya Meningkatnya pemantauan isi - Pemantauan isi Siaran TV pemantauan & siaran dan pengawasan isi siaran dan Radio pengawasan isi siaran dalam kerangka mewujudkan - Pengawasan Siaran yang mewujudkan iklim penyiaran di Provinsi Riau Langsung TV kabel di 12 penyiaran yang sehat yang sehat dan mencerdaskan Kab/Kota dan mencerdaskan

46 TABEL. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH RIAU VISI : Terselenggaranya Pelayanan yang Berorientasi pada Kepentingan Publik dalam Upaya Mewujudkan Sistem Penyiaran yang tertib, berbudaya, adil dan Mencerdaskan Masyarakat seta mendukung pembangunan daerah MISI 1 : Meningkatkan kompetensi aparatur penyelenggara pelayanan yang profesional dengan mengutamakan kepentingan publik. NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Terselenggaranya penyiaran yang Meningkatnya - Membuat aturan dan - Membuat peraturan adil dan mencerdaskan masyarakat yang berbasiskan kebutuhan masyarakat Riau penyelenggaraan penyiaran yang adil dan mencerdaskan masyarakat Memberikan pelatihan bagi aparatur untuk meningkatkan pemahaman dalam menjalankan fungsi dan kerja dalam bidang penyiaran kelembagaan KPID Riau - Memberikan - Kerjasama dengan

47 pelatihan bagi masyarakat dalam membentuk Kelompok Cerdas Media - Memberikan pelatihan bagi masyarakat dalam membentuk Keluarga Cinta Siaran Indonesia di Daerah - Membangun kelompok kerja dalam rangka komunikasi antara komunitas Cerdas Media se Provinsi Riau. masyarakat dalam membentuk Kelompok Cerdas Media Yang Mampu Melakukan Pemantauan Program Siaran Di Daerah - Kerjasama dengan masyarakat dalam membentuk Keluarga Cinta Siaran Indonesia di Daerah - Membangun Silaturrahmi, komunikasi dan koordinasi sesama anggota Komunitas Cerdas Media (KCM) se-riau

48 MISI 2 : Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan yang bersinergi, transparan, partisipatif dan mandiri. NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Tersedianya layanan perizinan Meningkatnya kesadaran - Bekerjasama dengan - Melaksanakan Diseminasi Lembaga Penyiaran yang mudah lembaga penyiaran untuk Lembaga Penyiaran prosedur perizinan diakses oleh masyarakat secara mengurus perizinan dalam melakukan lembaga penyiaran luas. Lembaga Penyiaran sesuai kegiatan deseminasi - Melaksanakan verifikasi dengan prosedur dan hukum prosedur Perizinan. faktual Pra Evaluasi yang berlaku. - Melakukan prosedur Dengar Pendapat dan perizinan Lembaga Evaluasi Dengar Pendapat. Penyiaran - Melaksanakan - Melakukan koordinasi pengawasan aspek dengan Lembaga perizinan lembaga Penyiaran. penyiaran - Menyiapkan draft - Lembaga penyiaran dan perda TV Kabel masyarakat memahami dampak dan konsekuensi dari diterapkannya

49 regulasi sistem digital. - Pembuatan Draft Perda TV Kabel MISI 3 : Meningkatkan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pelayanan dalam mendorong masyarakat yang cerdas dalam mengakses media. NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN Terimplementasikannya Meningkatnya pemahaman - Bekerjasama dengan - Memberikan pelatihan Pedoman Perilaku Penyiaran dan para pelaku usaha di Lembaga Penyiaran bagi Lembaga Penyiaran Standar Pedoman Siaran yang lembaga penyiaran dalam dalam menerapkan agar Menerapkan P3SPS mendukung sistem penyiaran memahami dan P3SPS - Memberikan pelatihan yang sehat dan mendidik melaksanakan Pedoman - Bekerjasama dengan bagi Sekolah-Sekolah dan masyarakat. Perilaku Penyiaran dan sekolah & Perguruan Perguruan Tinggi di Kab/ Standar Pedoman Siaran. Tinggi dalam Kota dalam memahami melakukan Pedoman Perilaku pemahaman P3SPS Penyiaran dan Standar Program Siaran

50 - Bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran dalam melakukan FGD - Bekerjasama dengan Lembaga penyiaran dalam melakukan festifal penyiaran. - Melakukan kerjasama dengan Lembaga Penyiaran dalam melakukan FGD Dan Literasi. - Melakukan kerjasama dengan Lembaga Penyiaran dalam melakukan pagelaran Festival Penyiaran.

51 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Program Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau selama kurun waktu dari tahun terdiri dari : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Nagara 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian 6. Program Peningkatan Ketatalaksanaan 7. Program Fasilitasi Peningkatan Sumberdaya Manusia Bidang Komunikasi dan informatika 8. Program Peningkatan sistem Monitoring dan Evaluasi 9. Program Kerja Sama Antar Lembaga 10. Program Penataan Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan.

52 BAB VI INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH RIAU YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Riau mengacu kepada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Riau terdiri dari : 1. Jumlah layanan kinerja yang dapat disosialisasikan 2. Jumlah masyarakat dan aparatur yang memahami Tugas Pokok dan Fungsi KPID 3. Tersedianya Layanan informasi publik yang dapat diakses secara trasparan 4. Jumlah kelompok masyarakat dan Lembaga Penyiaran yang terlibat 5. Jumlah kerjasama yang dapat dikembangkan stakeholders terkait

53 PENUTUP Rencana Kerja Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau Tahun 2015 yang memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan Sekretariat KPID Prov. Riau Tahun 2015 merupakan acuan panduan bagi Komisioner dan Staf Sekretariat KPID Prov. Riau dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan penyelenggaraan penyiaran sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Penyiaran. Selanjutnya Renja ini akan dituangkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Sekretariat KPID Prov. Riau, sehingga arah pembangunan di bidang komunikasi dan informasi khususnya pengawasan penyelenggaraan penyiaran tepat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah seringkali muncul kebijakan nasional secara mendadak yang kadangkala berpengaruh terhadap arah kebijakan yang telah ditetapkan pada Renstra dan Renja ini. Tantangan seperti ini dapat menjadi ancaman ( threat) dalam pelaksanaan tupoksi. Oleh karena itu, Renja Sekretariat KPID Prov. Riau ini tidak bersifat kaku dan senantiasa terus memperhatikan perubahanperubahan yang terjadi. Semoga Renstra ini dapat dilaksanakan oleh Sekretariat KPID Prov. Riau dalam upaya merealisasikan visinya untuk menjadikan KPID Riau tegas, tegar, terdepan, dan dipercaya publik dalam mewujudkan sistem penyiaran yang bermartabat dan berorientasi pada kepentingan publik.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Komisi Penyiaran Indonesia atau disingkat KPI merupakan sebuah lembaga di Indonesia yang berfungsi sebagai regulator

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i

Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS.

DAFTAR ISI BAB III ISU-ISU STRATEGIS. BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Landasan Hukum 1.4. Hubungan Hubungan Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.5.

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan mengacu pada visi Kepala Daerah

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten Lamandau dalam bidang Perhubungan komunikasi dan Informatika dituntut adanya peningkatan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Strategis Satuan Kerja Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Semarang Tahun 2010-2015 adalah Dokumen Perencanaan yang substansinya memuat visi, misi dan arah kebijakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi terhadap semua unit kerja yang ada di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kediri, Januari Kepala DPM-PTSP Kabupaten Kediri. Drs. INDRA TARUNA. ttd.

KATA PENGANTAR. Kediri, Januari Kepala DPM-PTSP Kabupaten Kediri. Drs. INDRA TARUNA. ttd. KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemerintah Kabupaten Kediri Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA BKPP TA. 2016 Pendahuluan Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD), adalah dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2015

RENCANA KERJA TAHUN 2015 RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN JL. KAPTEN A. RIVAI PALEMBANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2015 adalah Rencana Operasional

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011 KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda

Lebih terperinci

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Kata Pengantar Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

18,834,337,021 9,954,964, % % 5,397,317, % % 4,557,646, % %

18,834,337,021 9,954,964, % % 5,397,317, % % 4,557,646, % % Laporan Realisasi Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2014 Dinas Komunikasi Informatika dan Pengolahan Data Elektronik Provinsi Riau Bulan Oktober 2014 TOTAL PAGU ANGGARAN (TIDAK LANGSUNG & LANGSUNG)

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 Rencana Kerja (RENJA) Tahun

Lebih terperinci

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG Jalan Panji No. 70 Kelurahan Panji Telp. (0541) 661322. 664977 T E N G G A R O N G 75514 KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : 600.107/ BAP-I/IV/2011 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN KEDIRI 1. VISI BPM-P2TSP KAB. KEDIRI Visi merupakan cara pandang jauh ke depan dari suatu lembaga/institusi yang harus dibawa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 373 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pembinaan yang bersifat umum dan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 23 Tahun 2012 tentang

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG 1.1 LATAR BELAKANG Sekretariat Daerah Jombang merupakan pembantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017

RENCANA KERJA TAHUN 2017 RENCANA KERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (DISNAKERTRANS) JL. PELABUHAN II KM. 6 NO 703 TLP /FAX (0266) 226088 SUKABUMI 43169 EMAIL : DISNAKERTRANS_KABSMI@YAHOO.COM

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang :

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan BAKOMINFO Kota Bandung merupakan Lembaga Teknis Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007, Tanggal 4 Desember

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH SEKRETARIAT DPRD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2013 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. RPJMD / Perencanaan Strategis Periode 2009 2013 Dalam sebuah organisasi perencanaan merupakan faktor yang sangat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 217 ayat (1) huruf e UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaksanakan oleh pemerintah yang

Lebih terperinci

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru

BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Bappeda Kotabaru Kondisi saat ini peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan

BAB II PROFIL INSTANSI. mengelola keuangan pemerintah Kota Medan. Dengan peningkatan BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Badan Pengelola Keuangan Daerah dahulu masih berupa unit kerja yang kecil yaitu bagian keuangan sekretariat daerah kota Medan dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015 PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. KONDISI UMUM SEKARANG DAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Perubahan peraturan di bidang pemerintahan daerah yang berdampak pada bidang kepegawaian membutuhkan antisipasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ngawi, Januari 2018 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENPENCATATAN SIPIL KABUPATEN NGAWI

KATA PENGANTAR. Ngawi, Januari 2018 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENPENCATATAN SIPIL KABUPATEN NGAWI 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat-nya, sehingga Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ngawi Tahun 2018 dapat

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD )

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA - SKPD ) RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA - SKPD ) TAHUN 2010 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN MUSI MUSI RAWAS Jl. Poros Muara Beliti Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL RENCANA KERJA 2017 Rancangan Akhir Rencana Kerja KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG R I A U PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA OKTOBER 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan yang baik ( good governance ) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi

Lebih terperinci

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Kantor

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan negara yang tanpa batas, proses globalisasi bergerak dengan sangat cepat menembus hampir kesegala aspek kehidupan seperti ideologi,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN SIAK

RENCANA KERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI TAHUN 2015 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci