MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)"

Transkripsi

1 BAB IX MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC) Tujuan Pembelajaran : - Memahami tentang Mesin listrik ( Generator dan Motor) DC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Mesin listrik DC a. GENERATOR ARUS SEARAH Tiap-tiap mesin berputar yang bertujuan mengubah daya mekanik menjadi daya listrik dinamakan generator. Asas generator berdasarkan pada kerja induksi elektromagnetik, yang diketemukan oleh Faraday. La membuktikan bahwa pada sebuah belitan dibangkitkan GGL, bilamana jumlah garis gaya yang dikurung oleh belitan itu berubah. Fluksi dihasilkan oleh lilitan medan Generator berada dalam gandar medan (field yoke), inti kutub, celah udara dan inti jangkar. Cara bagaimana perubahan garis gaya itu terjadi dalam hal ini dapat bermacammacam. Gambar 1 1 Belitan berputar dalam medan magnit. Gambar 1-1 menggambarkan sebuah belitan yang berputar beraturan pada sebuah poros dalam medan magnit serba sama, poros itu letaknya tegak lurus para arah medan. Pada generator arus searah perubahan garis gaya dan GGL itu diperoleh dengan memutarkan belitan itu antara kutub-kutub magnit (gambar 1.3a). Arah GGL itu dapat ditetapkan dengan kaidah tangan kanan. 1

2 Apabila tangan kanan diletakkan sedemikian, hingga garis gaya jatuh pada tapak tangan, sedang jari yang direntangkan, menunjukkan arah GGL yang dibangkitkan (gambar l-3b). Gambar 1-3 Asas generator. Bilamana arah putar kekanan, maka GGL pada sisi a berarah meninggalkan kita, selama a bergerak di bawah kutub utara; pada sisi b GGL itu berarah menuju kita, selama sisi b itu bergerak di bawah kutub selatan. Selama sisi a bergerak di bawah kutub selatan (gambar l-3c), maka GGL pada sisi a berarah menuju kita dan pada sisi b meninggalkan kita. Apabila letak bidang belitan itu tegak lurus pada garis gaya maknit, jadi meliputi jumlah garis gaya terbesar, maka GGL itu = nol. Garis yang letaknya tegak lurus pada garis gaya maknit disebut garis netral (NL). Jika masing-masing ujung belitan itu dihubungkan dengan cincin-cincin tembaga, yang tersekat terhadap poros dan terhadap satu dan lainnya, maka pada belitan itu dapat dihubungkan sebuah tahanan luar dengan sikat-sikat sedemikian hingga belitan dengan tahanan luar itu selalu merupakan suatu rangkaian tertutup. Sebagai akibat tegangan bolak-balik yang dibangkitkan dalam belitan, pada rangkaian timbul arus bolak-balik. Untuk menentukan arah arus pada tiap-tiap detik berlaku juga kaidah tangan kanan. Pada tiap-tiap kawat berarus di dalam medan magnit, mengeluarkan gaya Lorentz yang menurut hukum Lenz merintangi geraknya. Untuk memutarkan belitan kearah yang ditentukan, dibutuhkan gaya tertentu, jadi daya mekanik tertentu itulah yang harus bertambah besar, bilamana GGL dan kuat arus yang dibangkitkan bertambah besar. Daya mekanik inilah yang diubah menjadi daya listrik dalam generator. 2

3 Sedangkan asas generator arus searah, apabila pada tiap-tiap perubahan arah GGL dalam belitan, juga penghubung dengan rangkaian luar ditukar maka tegangan untuk rangkaian luar selalu tetap berarah sama. Penutupan penghubung dengan rangkaian luar yang terus menerus itu dapat dicapai dengan cara yang sederhana, yaitu dengan menggantikan kedua cincin tembaga itu dengan sepasang cincin setengah bulatan yang juga tersekat terhadap poros dan terhadap satu dan lainnya (gambar 1 4). Alat semacam ini disebut komutator (pembalik). Gambar 1 4 Asas generator arus searah. Pemasangan sikat-sikat pada komutator harus sedemikian rupa, hingga sikat-sikat itu pindah dari satu kelain setengah bulatan, pada saat perubahan arah GGL, arus dalam belitan berubah arahnya yaitu pada saat ketika belitan melalui garis netral. Bilamana diputar kekanan seperti dalam keadaan pada gambar l-4a, maka GGL pada sisi a berarah meninggalkan kita dan pada sisi b berarah menuju kita. Dalam rangkaian luar arus mengalir dari sikat 1 kesikat II. Jadi pada saat itu sikat II negatif. Jika belitan itu sudah mencapai keadaan seperti pada gambar l-4b, maka kedua bagian komutator dihubungkan oleh sikat-sikat, dan untuk sementara waktu belitan dihubungkan singkat. Hal ini tidak merugikan, karena belitan rnelalui garis netral, sehingga tidak dibangkitkan GGL, dengan sendirinya juga tidak ditimbulkan arus hubung singkat. Dalam keadaan seperti pada gambar 1 4c, GGL pada sisi a berarah menuju kita dan pada sisi b berarah meninggalkan kita. Bagian komutator yang dihubungkan dengan sisi a mengadakan kontak dengan sikat I dan bagian yang dihubungkan dengan sisi b mengadakan kontak dengan sikat II, sehingga polaritet sikat tetap sama. Meskipun GGL dalam belitan berubah arahnya, tegangan pada sikat-sikat 3

4 (tegangan sikat), selalu tetap berarah sama. Gambar 1-5 menunjukkan hal ini secara grafik. Gambar 1-5 Tegangan sikat pada komutator yang terdiri atas dua bagian. Arus dalam rangkaian luar berubah seperti halnya dengan tegangan sikat. Arus semacam ini disebut arus searah mempulsir. Gandar medan / bingkai (Stator) dibuat dari baja cor (cast steel) atau baja canai (rolled steel), terdapat kumparan medan pada inti kutub untuk menghasilkan medan magnet. Inti jangkar dan komutator dibuat dari laminasi plat baja yang dipasak pada poros, permukaan luar dari inti diberi alur untuk kumparan jangkar yang dapat mengimbas ggl pada konduktor (lilitan) yang terletak pada alur. Celah udara yaitu ruang antara permukaan jangkar dengan muka kutub jangkar sekitar antara ¼ inch dan 1 / 16 inch. Rangkaian listrik Generator DC terdiri dari lilitan jangkar, komutator, sikat-sikat dan lilitan medan. Komutator terdiri dari sejumlah segmen tembaga yang dirakit kedalam silinder yang dipasang pada poros (tapi terisolasi). Segmen segmen terisolasi dengan baik antara 1 dengan yang lainnya dengan bahan mika, pada segmen segmen komutator inilah disolderkan ujung ujung kumparan jangkar Pada Generator DC (seperti juga motor listrik DC), kumparan medan berbentuk kutub sepatu disebut Stator (bagian diam), sedangkan kumparan jangkar disebut Rotor (bagian berputar) Sikat sikat yang berada pada permukaan komutator membentuk hubungan listrik geser antara kumparan jangkar dan rangkaian luar. Sikat sikat dibuat dari bahan carbon, ada juga campuran carbon dengan logam tembaga sikat sikat dipegang pada tempatnya dibawah tekanan pegas oleh pemegang sikat, yang dihubungkan oleh konduktor tembaga yang fleksibel. Kumparan medan ditempatkan disebaliknya inti kutub, kumparan setiap kutub yang dihubungkan secara seri untuk membentuk rangkaian medan. Rangkaian medan 4

5 dapat dirancang untuk dihubungkan seri ataupun paralel dengan rangkaian jangkar. Umumnya Generator diperlengkapi dengan kutub kecil yang disebut kutub antara (inter pole) atau kutub komutasi /bantu yang terletak ditengah tengah kutub utama. Fluksi ada dalam kutub kutub ini ada hanya jika arus mengalir dalam rangkaian jangkar, guna fluksi ini untuk memperbaiki komutasi (proses pembalikan arah arus dalam kumparan jangkar ketika segmen komutator tempat kumparan dihubungkan lewat dibawah sikat). Gambar 1-6 Bagian-bagian dari rangkaian magnet generator kutub-empat. Gambar 1-7 Inti jangkar dengan rakitan komutator. (General Electric Company). Gambar 1-8 Generator dibongkar untuk menunjukan berbagai bagianya (Robbins & Myers Inc.) Gambar 1-9 (a) Lilitan cincin kutub dua (b) Rangkaian ekivalen lilitan cincin 5

6 b. MOTOR ARUS SEARAH Motor listrik ialah mesin berputar yang bertujuan mengubah daya listrik menjadi daya mekanik. Pekerjaan motor itu berdasarkan gejala bahwa suatu medan magnit mengeluarkan gaya pada penghantar yang berarus. Gambar 1-6 menggambarkan kumparan jangkar, yang terdiri dari satu belitan dan terletak diantara kutub-kutub magnit. Kalau kumparan itu dilalui arus maka pada tiap-tiap sisi kumparan bekerja gaya Lorentz. Arah gaya itu ditetapkan dengan kaidah tangan kiri. Apabila tangan kiri diletakkan sedemikian rupa, sehingga gaya jatuh pada tapak tangan, sedangkan jari-jari yang direntangkan menunjukkan arah arus, maka ibu jari yang direntangkan itu, menunjukkan arah gaya gerak (gambar 1-10b). Gambar 1-10 Asas motor Arus searah Kedua gaya yang timbul itu merupakan sebuah kopel. Jika kopel itu lebih besar dari pada kopel mekanik yang berlawanan, maka kumparan itu akan bergerak. Kalau kumparan berputar 90, kopel itu menjadi nol, karena lengan kopel itu menjadi nol. Untuk menggerakkan kumparan melalui kedudukan mati, maka kumparan itu harus bertenaga gerak yang cukup kuat, sedang arah arus dalam kumparan pada saat itu harus juga dibalikkan (gambar l-10c). Jadi di sini dibutuhkan sebuah komutator yang membalikkan arah arus dalam kumparan pada waktu yang tepat. Kopel yang dibangkitkan pada kumparan sangat tidak teratur, karena kopel itu berayun antara nilai maksimal dan nol. Untuk mendapatkan kopel yang lebih sama rata dan juga lebih besar, dibagi sejumlah besar kumparan di sekeliling jangkar. Kumparan-kumparan itu dihubungkan dengan lamel tersendiri dari pada komutator, sehingga motor arus searah tidak berbeda dengan generator arus searah. Oleh sebab itu suatu mesin arus searah yang sama dapat dipakai baik untuk motor maupun untuk generator. 6

7 Jika jangkar berputar maka dalam belitan jangkar motor itu dibangkitkan GGL seperti juga halnya dengan generator. Dengan mempergunakan kaidah tangan kanan dapat dilihat, bahwa GGL ini berlawanan dengan arus yang melalui jangkar. Oleh karena itu GGL sebuah motor kerap kali disebut GGL lawan. Untuk menggerakkan arus yang berlawanan dengan GGL melalui jangkar itu diperlukan daya listrik. Daya inilah yang diubah menjadi daya mekanik dalam motor. Apabila gambar 1-10 dibandingkan dengan gambar 1-3, ternyata bahwa pada arah arus yang sama, arah jangkar motor berlawanan dengan arah ke mana jangkar generator harus digerakkan, bilamana arah medan magnit tidak berubah. Apabila arah medan, begitu pula arah arus yang dibalikkan, maka arah putar tidak berubah. Jika hanya arah medan atau hanya arah arus jangkar saja yang berubah, maka arah putar itu berlawanan dengan apa yang dinyatakan dalam gambar Oleh karenanya untuk mengubah arah putar motor, harus dibalikkan arah medan atau arah arus jangkar. Seperti halnya dengan generator-generator, arus searah motor-motor ditetapkan menurut cara bagaimana lilitan medan dihubungkan terhadap jangkar dan jalajala, yaitu motor shunt, motor deret dan motor kompon yang masing-masing mempunyai sifat khusus. 1. Jangkar GGL yang dibangkitkan dalam satu belitan pada umumnya sangat kecil. Umpama pada sebuah kumparan belitan yang satu diganti dengan beberapa belitan (gambar 1-11), Gambar 1 11 Kumparan jangkar. Maka GGL yang dibangkitkan dalam kumparan itu sama dengan jumlah gaya gerak listrik dalam semua belitan. GGL pada putaran cepat belitan yang tertentu akan bertambah besar apabila ø menjadi lebih besar. 7

8 Pada gaya motor magnit yang tertentu, garis gaya magnit akan bertambah besar kalau tahanan magnit antara kutub-kutub menjadi lebih kecil. Dan tahanan magnit ini dapat dengan mudah diperkecil dengan memutar sebuah silinder besi yang disebut jangkar (gambar 1-12). Gambar 1-12 Jangkar T berganda Disebut jangkar T berganda, sesuai dengan bentuk penampangnya. Semua belitan terletak pada bidang-bidang yang sejajar dan bersama-sama meliputi jumlah garis gaya maksimal, sehingga gaya gerak listrik dalam semua belitan bersama-sama menjadi nol dan maksimal. Dengan jangkar T berganda hanya dapat diperoleh arus searah tak tetap dengan dua pulsasi pada tiap-tiap putaran. Karena itu jangkar ini hanya dipergunakan untuk generator-generator yang sangat kecil antara lain untuk induktor yang membangkitkan arus pengukur bagi pengukuran ohm (ohm-meter). Gambar 1-13 Jangkar/rotor dengan alu-alur. Jangkar terdiri dari beberapa plat jangkar yang tebalnya 0,35 0,5 mm, diantara plat-plat itu diberi lapisan kertas atau lak bersekat untuk menghindari arus pusar yang besar. 1. Rangka magnet Pada rangka dipasang penghasil medan magnit di dalam medan magnit itu berputar jangkar mesin. Untuk itu dapat dipergunakan magnit-magnit kekal atau magnit-magnit listrik. Kemagnitan yang dapat tetap kekal di dalam baja adalah sangat lemah. Oleh sebab itu magnit kekal hanya dipakai untuk daya-daya yang sangat kecil antara lain untuk induktor. 8

9 Gambar 1 14 Rangka magnit induktor. Gambar 1-14 memperlihatkan rangka magnit induktor. Kutub-kutubnya diberi sepatu-sepatu kutub yang cekung, antara sepatu-sepatu kutub itu berputar jangkar. Untuk mendapat medan yang kuat sering kali dipakai dua magnit kuku atau lebih, yang dipasang berjajar. Pada mesin-mesin arus searah yang normal, medan magnit itu dibangkitkan oleh magnit-magnit listrik yang cukup kuat. Mesin-mesin dengan magnit listrik itu dibuat dalam berbagai bentuk. Pada umumnya rangka magnit itu dibuat sangat bulat (gambar 1-15). Gambar 1-15 Rangka magnit mesin arus searah berkutub dua. Sedangkan rangka magnit pada motor-motor traksi berbentuk sangat istimewa, berhubung konstruksinya yang terpaksa harus diperkecil. Dimana magnit tersusun dari pada gandar, inti-inti kutub, sepatu-sepatu kutub dan lilitan medan. Inti kutub dan sepatu kutub, kedua-duanya disebut kutub. Jika rangka magnit itu mempunyai dua buah kutub, mesin itu disebut mesin berkutub ganda. Dalam lilitan medan mengalir arus yang menguatkan kutub-kutub. Cara membangkitkan arus medan atau arus penguat akan diuraikan dalam pelajaran penguatan. Arah arus harus mengalir sedemikian rupa sehingga mesin yang berkutub ganda terdapat kutub utara dan kutub selatan. Rangkaian magnit terdiri dari gandar, kutub-kutub, celah udara dan jangkar. Pada gambar 1-15 dapat dilihat pembagian arus gaya yang dinyatakan beberapa garis. Garis gaya dalam gandar besarnya setengah dari pada garis gaya didalam kutub-kutub, sehingga pada induksi 9

10 Gambar 1-16 Rangka Magnit dari mesin arus searah berkutub empat. Yang sama penampang gandar dapat dibuat setengah dari pada penampang inti-inti kutubnya, bilamana gandar dan inti kutub dibuat dari bahan yang sama. Mesin-mesin yang berdaya 1 KW atau lebih biasanya dibuat berkutub banyak untuk menghemat bahan. Mesin-mesin disebut sesuai dengan jumlah kutubnya, umpamanya mesin berkutub empat, kutub delapan dan seterusnya, tentu saja jumlah kutub itu harus kelipatan dua. Gambar 1-16 menggambarkan rangka magnit dari pada mesin berkutub empat. Kutub-kutub itu dipasang sedemikian rupa sehingga apabila mesin itu berputar kesatu jurusan, didapat kutub utara dan kutub selatan berurutan satu dengan lainnya dan untuk menyingkat kata jumlah kutub ditulis dengan 2p, sehingga dalam hal ini mesin disebut berkutub 2p. Jadi mesin berkutub 2p dapat dianggap sebagai ulangan lipat p dari pada mesin berkutub ganda. c. MACAM-MACAM PENGUAT, POLARITET DAN ARAH PUTAR i. Penguat Arus penguat untuk magnit-magnit dapat dibangkitkan oleh sumber arus dari luar, umpamanya sebuah baterai-aki. Dalam hal demikian mesin tersebut disebut mesin dengan penguat tersendiri (terpisah). Gambar 1-17 Mesin dengan penguat tersendiri /terpisah Gambar 1-18 Bagan mesin dgn penguat terpisah 10

11 Gambar 1-17 menyatakan bagan sederhana dari mesin dengan penguat tersendiri (terpisah) dan gambar 1-18 menggambarkan bagan prinsip dari pada mesin tersebut, jepitannya diberi tanda sesuai dengan peraturan-peraturan untuk mesin-mesin listrik dan transformator (VEMET). Mesin-mesin dengan penguat tersendiri (terpisah) hanya dipakai dalam keadaan tertentu/khusus. Di samping mesin-mesin dengan penguat tersendiri (terpisah) terdapat juga mesin-mesin dengan penguat sendiri. Biasanya generator-generator itu dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan arus penguat sendiri; mesin demikian disebut mesin dengan penguatan sendiri. Sebelum ada medan magnit pada generator magnit-magnit itu, pertama kali diperkuat dari sumber arus tersendiri. Oleh sebab adanya sisa magnit (remanen magnit) yang tetap tinggal dalam besi sesudah rangkaian terputus, maka pada tiap-tiap generator akan selalu ada medan magnit sisa (lemah). Bilamana jangkar berputar dalam medan yang lemah ini, terjadilah dalam lilitan jangkar GGL yang kecil. GGL ini dipakai untuk mengalirkan arus yang lemah dalam lilitan medan. Bilamana arus yang lemah itu melalui lilitan medan dengan arah yang tepat, maka medan magnit itu agak diperkuat. Jangkar mesin itu lalu berputar dalam medan magnit yang lebih kuat, sehingga membangkitkan GGL yang lebih besar, yang akan mengalirkan arus yang lebih kuat dalam lilitan medan magnit. Medan itu karena diperkuat lagi, GGL nya bertambah besar pula sampai mesin itu mencapai tegangan yang cukup. Prinsip penguat sendiri ini disebut prinsip listrik dinamo, karena itu namanyapun disebut dinamo. Mengingat akan cara menghubungkan lilitan medan dengan jangkar dan rangkaian luar atau jala-jala, generator dengan penguat sendiri itu terbagi dalam Generator shunt, Generator deret dan Generator kompon. Gambar 1-19 Mesin shunt Gambar 1 20 Bagan mesin shunt 11

12 Pada generator shunt, keadaan lilitan medan seperti shunt, jadi dihubungkan paralel dengan jangkar (gambar 1-19 dan 1-20). Arus jangkar I a terbagi dalam arus beban I dan arus medan I m, sehingga : I a = I ± l m... (4) I = l a ± I m... (5) (+) untuk generator, ( ) untuk motor, ini berlaku untuk rumus (4) Arus medan merupakan kerugian untuk pemakaian pada jala-jala dan karena itu harus dibuat sekecil-kecilnya. Jadi jumlah lilitan yang diperlukan untuk jumlah belitan amper (BA) bagi magnit harus besar. Dari tegangan jepit E K dan tahanan magnit R m diperoleh : Im = Ek/Rm (6) Supaya arus medan tetap kecil (sekecil-kecilnya), maka tahanan magnit harus besar. Oleh sebab itu lilitan medan dari pada generator shunt terdiri dari kawat yang halus dengan jumlah yang banyak. Garnbar 1 21 Mesin deret. Gambar 1-22 Bagan prinsip mesin deret. Pada generator deret dengan jangkar dan rangkaian luar lihat gambar 1-21 dan Arus tersebut berturut-turut melalui jangkar, lilitan medan dan tahanan luar sehingga : I a = I m = I... (7) Jadi magnit-magnit itu diperkuat oleh arus beban. Pada umumnya arus beban juga disebut arus medan, jadi besar juga, sehingga jumlah belitan yang dibutuhkan untuk jumlah belitan amper (BA) dari pada magnit hanya kecil. Oleh karena itu, maka lilitan medan generator deret terdiri dari sejumlah belitan kawat yang besar dengan jumlah sedikit. Penampang kawat yang besar itu bukan saja diperlukan mengingat kuat arus yang besar, tetapi juga untuk 12

13 memperkecil sedapat mungkin kerugian tahanan dan kerugian watt dalam lilitan medan. Generator kompon adalah kombinasi daripada generator shunt dan generator deret. Magnit-magnit itu oleh karenanya diperkuat oleh belitan shunt dan belitan deret, lihat gambar Gambar 1-23 Mesin kompon Dari bagan prinsip gambar 1-24 dan 1-25 ternyata bahwa lilitan shunt dapat dihubungkan dengan dua cara, yaitu pada jepitan-jepitan atau pada sikat-sikat. Dalam hal pertama disebut orang generator kompon dengan shunt pendek. Sedangkan mengenai cara bekerja generator itu antara kedua macam hubungan itu hampir tidak ada perubahan. Gambar 1-24 Bagan prinsip mesin Gambar 1 25 Bagan prinsip mesin kompon dengan shunt panjang. Kompon dengan shunt pendek 2. Polaritet dan Arah Putar. Arah GGL yang dibangkitkan oleh generator tergantung pada arah medan magnit dan pada arah putar jangkar. Untuk mengubah polaritet generator dengan penguat tersendiri arus medan harus dibalikkan atau pada jangkar diberikan arah putar berlawanan. Pada generator dengan penguat sendiri jangkar itu harus digerakkan sedemikian rupa sehingga arus yang dibangkitkan memperkuat remanen magnit (magnit sisa). Jadi untuk generator-generator ini polaritet dan arah putar telah ditetapkan. Sebagai arah putar normal berlaku gerak ke kanan yaitu gerak searah jarum jam, dilihat dari sisi penggerak (gambar 1-26). 13

14 Gambar 1-26 Arah putar mesin-mesin arus searah. Andaikata arah putar generator dengan penguat sendiri harus dirubah, maka hubungan lilitan-lilitan medanpun harus ditukar, karena jika tidak demikian, akan menderita kerugian magnit sisa. Untuk menjelaskan hal ini pada gambar 1-27 diperlihatkan bagan hubungan generator shunt untuk arah putar ke kanan dan arah pular ke kiri. Dari gambar itu ternyata bahwa apabila arah putar dibalikkan, hubungan-hubungan lilitan medan pada papan jepit ditukar. Dengan mengubah arah putar itu polaritet jepitan-jepitan itu juga berubah, tetapi arah arus medan tidak demikian halnya. Gambar 1 27 Bagan hubung generator shunt Gambar 1 28 Bagan hubung generator kompon Bilamana polaritet generator berpenguat sendiri, pada arah putar yang sama, dirubah, maka kemagnitan sisa harus dibalikkan. Hal ini mungkin terjadi, apabila dengan menguatkan lilitan medan itu selama beberapa waktu dari sumber arus tersendiri ke arah yang berlawanan dengan arah arus medan semula. 14

15 d. KONSTRUKSI MESIN ARUS SEARAH YANG TERPENTING Gambar 1-34a. Adalah konstruksi generator arus searah yang terdiri dan Gandar (Yoke), jangkar (Armature), komutator dan medan kutub (Field pole). Gambar 1 29 a. Konstruksi generator arus searah Gambar 1 29 b Jangkar mesin arus searah Gambar 1-29 c Konstruksi komutator Gambar 1-29 d Pemegang sikat Sedangkan pada gambar l-29b, l-29c, l-29d, dan l-29e menggambarkan jangkar, komutator yang terdiri dari lamel-lamel dari tembaga. Antara lamel dengan lamel lainnya diisolasi dengan mica, gambar l-29d, adalah sikat dengan alat pemegangnya, sedangkan gambar l-29e adalah gambar stator arus searah. 15

16 Gambar 1-29 e Konstruksi stator mesin arus searah Contoh soal Jika generator sedang dihidupkan pada 1200 rpm, ggl yang dibangkitkan adalah 125 V. Berapakah ggl yang dibangkitkan (a) jika fluksi medan berkurang 10% dengan kecepatan tetap tidak dirubah, dan (b) jika kecepatan dikurangi menjadi 1100 rpm, dan fluksi medan tetap tidak dirubah? 16

17 SOAL MANDIRI 1. Generator dan motor listrik bekerja berdasarkan atas asas apa? 2. Timbulnya arus DC pada Generator terjadi karena adanya sepasang cincin setengah bulatan yang saling tersekat yang dinamakan? 3. Pada Generator atau motor DC kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu terletak pada bagian? 4. Pada Generator atau motor DC kumparan jangkar terletak pada bagian? 5. Rangkaian listrik yang terdapat didalam Generator dan motor DC terdiri dari? 6. Pada jangkar terdapat alur alur yang diberi plat setebal 0,35 0,5 mm yang diberi lapisan kertas atau lak bersekat yang gunanya untuk? 7. gambarkan bagan rangkaian dari motor shunt dan motor deret? 8. Jelaskan maksud dari penguat terpisah pada Generator atau motor listrik? 9. Apa yang dimaksud dengan generator / motor 2 pole? 10. Apa perbedaan dari kaidah tangan kanan dan kiri dari generator dan motor, jelaskan? ====================== SELAMAT MENGERJAKAN ====================== 17

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum (1,2,4) Secara sederhana motor arus searah dapat didefenisikan sebagai suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi gerak atau energi

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah enargi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta http://maryonoam.wordpress.com Definisi Motor adalah suatu alat yang mengubah daya listrik menjadi daya mekanik (putaran) Generator adalah suatu alat yang mengubah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum MOTOR ARUS SEARAH Motor arus searah (DC) adalah mesin listrik yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Konstruksi motor arus

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang merubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasiannya,

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin arus searah 2.1.1. Prinsip kerja Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah

Lebih terperinci

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1 TOPIK 12 MESIN ARUS SEARAH Suatu mesin listrik (generator atau motor) akan berfungsi bila memiliki: (1) kumparan medan, untuk menghasilkan medan magnet; (2) kumparan jangkar, untuk mengimbaskan ggl pada

Lebih terperinci

GENERATOR ARUS SEARAH

GENERATOR ARUS SEARAH GENERATOR ARUS SEARAH PRINSIP KERJA GENERATOR ARUS SEARAH Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday : e = N d / dt dimana : N : jumlah lilitan : fluksi magnet e : Tegangan imbas,

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik Nama : Gede Teguh Pradnyana Yoga NIM : 1504405031 No Absen/ Kelas : 15 / B MK : Teknik Tenaga Listrik PRINSIP KERJA MOTOR A. Pengertian Motor Listrik Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

JENIS-JENIS GENERATOR ARUS SEARAH

JENIS-JENIS GENERATOR ARUS SEARAH JENISJENIS GENERATOR ARUS SEARAH Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu : dengan magnet permanen dengan magnet remanen Generator listrik dengan magnet permanen sering juga

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. putaran dari motor. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. putaran dari motor. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah (motor dc) adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi mekanik tersebut berupa putaran dari motor.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

HANDOUT MESIN-2 LISTRIK

HANDOUT MESIN-2 LISTRIK HANDOUT MESIN-2 LISTRIK Materi : GENERATOR Alokasi: 6 x 3Js oleh: HARI PUTRANTO Tujuan Pembelajaran: 1. Memahami konsep dasar konstruksi, prinsip kerja dan bgm generator beroperasi. 2. Mengenal berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 UMUM Faraday menemukan hukum induksi elektromagnetik pada tahun 1831 dan Maxwell memformulasikannya ke hukum listrik (persamaan Maxwell) sekitar tahun 1860. Pengetahuan

Lebih terperinci

3/4/2010. Kelompok 2

3/4/2010. Kelompok 2 TEKNIK TENAGA LISTRIK KELOMPOK II Andinar (0906602401) Arwidya (0906602471) Christina (0906602499) Citra Marshal (0906602490) Kelompok 2 Christina M. Andinar H. Islamy Citra Marshal Arwidya Tantri A. 1

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus

BAB II DASAR TEORI. arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik dengan

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC BAB X DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC Tujuan Pembelajaran : - Memahami Dasar-dasar listrik AC - Mengetahui prinsip kerja dan kontruksi Generator A. PERBEDAAN AC DAN DC Perbedaan arus bolak-balik dan arus searah

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC MOTOR DC Karakteristik Motor DC Karakteristik yang dimiliki suatu motor DC dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsi/kecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasanbatasan kerja dari

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat BB II GENERTOR RUS SERH II.1. Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang umumnya hampir sama dengan komponen mesin mesin listrik lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat

Lebih terperinci

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM 1.1. Latar Belakang Mahasiswa perlu mengetahui aspek pengereman pada motor arus searah (Direct Current

Lebih terperinci

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l Mesin DC Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi listrik. Prinsip kerja mesin DC (dan AC) adalah

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA ALAT UKUR

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRINSIP KERJA kwh dan kvarh meter : sistem induksi kw / kva max meter Volt meter Amper meter : sistem elektrodinamis : sistem elektro magnit, kumparan putar, besi putar : sistem

Lebih terperinci

Created By Achmad Gunawan Adhitya Iskandar P Adi Wijayanto Arief Kurniawan

Created By Achmad Gunawan Adhitya Iskandar P Adi Wijayanto Arief Kurniawan GENERATOR DC Created By Achmad Gunawan 0906602364 Adhitya Iskandar P 0906602370 Adi Wijayanto 906602383 Arief Kurniawan 0906602446 1 Generator DC / Arus Searah : 1. Pengertian Generator DC 2. Bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. 1 Sebuah motor listrik berfungsi untuk mngubah daya listrik menjadi

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 7 Aktuator

Mekatronika Modul 7 Aktuator Mekatronika Modul 7 Aktuator Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Aktuator Listrik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron

Lebih terperinci

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) FISIKA II Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF) Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah suatu medan magnetic, maka akan timbul suatu gaya gerak listrik pada kawat penghantar tersebut.

Lebih terperinci

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik KARAKTERISTIK MOTOR UNIVERSAL DAN MOTOR COMPOUND Tatas Ardhy Prihanto (21060110120039) Tatas_ap@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit

Lebih terperinci

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya

ALAT UKUR BESARAN LISTRIK. Jenis dan Prinsip Kerjanya ALAT UKUR BESARAN LISTRIK Jenis dan Prinsip Kerjanya Alat ukur besaran listrik : Galvanometer Ampermeter arus searah Voltmeter arus searah ohmmeter Galvanometer Prinsip kerja PMMC (Permanent magnet moving

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor arus searah (motor DC) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor DC telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut

Lebih terperinci

TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6

TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6 TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6 Oleh : Luqmanul Hakim 7106040727 Mekatronika 6/4 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JOINT PROGRAM BA MALANG TEKNIK ELEKTRO 2009 1 MOTOR DC dan GENERATOR DC Konstruksi Dasar

Lebih terperinci

BAB 2. MESIN DC. Model konstruksi berbagai mesin DC dapat dilihat pada gambar 2.0 di bawah. (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii)

BAB 2. MESIN DC. Model konstruksi berbagai mesin DC dapat dilihat pada gambar 2.0 di bawah. (i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) BAB 2. MESIN DC Meskipun persentase yang jauh lebih besar dari mesin listrik dalam pelayanan adalah mesin AC, namun mesin DC sangat penting bagi industri. Keuntungan utama dari mesin DC, khususnya DC Motor,

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT Jesayas Sihombing Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY

PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY PENGENALAN MESIN LISTRIK OLEH: ZURIMAN ANTHONY PENYALURAN ENERGI LISTRIK Generator Mesin yang sangat penting saat ini yang mengubah dunia gelap menjadi terang Ditemukan oleh Michael Faraday dengan mengubah

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator. BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA II.1. Umum Mesin Induksi 3 fasa atau mesin tak serempak dibagi atas dua jenis yaitu : 1. Motor Induksi 3 fasa 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran.pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat

Lebih terperinci

TUGAS FISIKA DASAR 2

TUGAS FISIKA DASAR 2 TUGAS FISIKA DASAR 2 RANGKUMAN MAGNET Dosen Pengampu: Bachrun Sutrisno Ir. M.Sc. Oleh: Nama : RIFQI ARIGHI FAHMI NIM : 13522121 Kelas : B UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA A. Pengertian Magnet Magnet atau magnit

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Generator Generator merupakan mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik, Tenaga kinetik bisa berasal dari panas, air, uap, dll, Prinsip kerja generator tersebut

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus searah (DC). Dimana energi listrik

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus searah (DC). Dimana energi listrik BAB II GENERATOR ARUS SEARAH II.1 Umum Generator arus searah adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus searah (DC). Dimana energi listrik yang digunakan

Lebih terperinci

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

DA S S AR AR T T E E ORI ORI BAB II 2 DASAR DASAR TEORI TEORI 2.1 Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator)

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA 2.1 Umum Motor listrik merupakan beban listrik yang paling banyak digunakan di dunia, motor induksi tiga fasa adalah suatu mesin listrik yang mengubah energi listrik menjadi

Lebih terperinci

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM Kode MK: 15WP03102 ( 2 sks Teori + 1 sks praktikum) GGL Induksi dan Induktansi Dept. of Mechanical Enginering Faculty of Engineering Muhammadiyah University of Surabaya Ahmad

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RHEOSTAT DAN AUTO-TRANSFORMATOR UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SERI

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RHEOSTAT DAN AUTO-TRANSFORMATOR UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SERI STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN RHEOSTAT DAN AUTO-TRANSFORMATOR UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SERI Tugas Akhir Ini Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK PENGARUH PENAMBAHAN KUTUB BANTU PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SERI DAN SHUNT UNTUK MEMPERKECIL RUGIRUGI (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FTUSU) Al Magrizi Fahni, Syamsul Amien Konsentrasi

Lebih terperinci

MOTOR LISTRIK 1 FASA

MOTOR LISTRIK 1 FASA MOTOR LISTRIK 1 FASA Alat alat listrik rumah tangga yang menggunakan motor listrik satu fasa biasanya menggunakan motor induksi 1 fasa, motor split fasa, motor kapasitor, motor shaded pole, dan motor universal.

Lebih terperinci

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II Pada motor satu fasa terdapat dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U 1 -U 2 ) dan belitan fasa bantu (belitan Z 1 -Z 2 ), Belitan utama menggunakan

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet Kemagnetan Prinsip kemagnetan mempunyai peranan yang sangat penting dalam prinsip kerja suatu mesin listrik (sebutan untuk generator, transformator dan motor). Magnet mempunyai dua karakteristik. Pertama,

Lebih terperinci

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi

Lebih terperinci

MAKALAH ELECTRICAL ENGINE

MAKALAH ELECTRICAL ENGINE MAKALAH ELECTRICAL ENGINE MOTOR DC DAN GENERATOR DC Oleh : M.Chasan Qodari MK 6/4 NIM 7106040108 EPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JOINT PROGRAM BA MALANG TEKNIK ELEKTRO 2009 Prinsip Kerja Motor Listrik Arus

Lebih terperinci

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU) Dimas Harind Yudha Putra,Riswan Dinzi Konsentrasi Teknik Energi Listrik,

Lebih terperinci

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo

Lebih terperinci

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK Motor induksi Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS Samson M. Tambunsaribu, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D MAKALAH MEMBUAT GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH Disusun Oleh : ACUK FEBRI NURYANTO D 400 080 006 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 MEMBUAT GENERATOR

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT

ANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT ANALISIS EFISIENSI MOTOR DC SERI AKIBAT PERGESERAN SIKAT Edi Saputra, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater,

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Mesin sinkron merupakan mesin listrik yang kecepatan putar rotornya (N R ) sama (sinkron) dengan kecepatan medan putar stator (N S ), dimana: (2.1) Dimana: N S = Kecepatan

Lebih terperinci

GGL Induksi Michael Faraday ( ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya

GGL Induksi Michael Faraday ( ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya GGL Induksi Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya dapatmenimbulkan arus listrik. Untuk membukikan kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC MODUL III SCD U-Telkom 2013 Generator DC & AC Pengertian Generator DC Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan

Lebih terperinci

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK HUKUM FARADAY DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Hukum Faraday Setelah dalam tahun 1820 Oersted memperlihatkan bahwa arus listrik dapat mempengaruhi jarum kompas, Faraday mempunyai kepercayaan

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum

MAGNET. Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Benda yang dapat menarik besi disebut MAGNET. Macam-macam bentuk magnet, antara lain : magnet batang, magnet ladam, magnet jarum MAGNET Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan. Jika baja di gosok

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK

TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK TUGAS TEKNIK TENAGA LISTRIK Disusun oleh: Dwi Ayu Putri (03091002077) JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2011 CARA PENGASUTAN / STARTING Semua mesin listrik dengan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung BAB II DASAR TEORI 2.1 Energi Listrik Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Salah satu bentuk energi adalah energi listrik. Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron,

Lebih terperinci

Induksi Elektromagnetik

Induksi Elektromagnetik Induksi Elektromagnetik GGL induksi Generator Dinamo Trafo Cara kerja Trafo Jenis-jenis Trafo Persamaan pada Trafo Efisiensi Trafo Kegunaan Trafo A. GGL induksi Hubungan Pergerakan garis medan magnetik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Generator merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui medium medan magnet. Bagian utama generator terdiri dari stator dan

Lebih terperinci

Gambar Berbagai bentuk benda

Gambar Berbagai bentuk benda 133 BAB XI KEMAGNETAN 1 Apa yang dimaksud dengan magnet? 2 Bagaimana sifat-sifat kutub magnet? 3 Bagaimana cara membuat magnet? 4 Bagaimana sifat medan magnet di sekitar kawat berarus? 5 Apa faktor yang

Lebih terperinci

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN TUGAS AKHIR Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives Oleh PUSPITA AYU ARMI 1304432 PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 SYNCHRONOUS

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL MOTOR D.C. 50 003 1 BUKU INFORMASI Buku Informasi 0/19 Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan

Lebih terperinci

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN

BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN 8.2 PENYAJIAN BAB VIII MOTOR DC 8.1 PENDAHULUAN Deskripsi Singkat Manfaat Relevansi Capaian Pembelajaran Pembahasan mengenai prinsip dasar motor DC. Pembahasan bagian-bagian motor DC. Pembahasan tentang prinsip kerja

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Generator adalah mesin yang mengelola energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator adalah rotor generator yang digerakan oleh turbin sehingga menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gangguan Gangguan adalah suatu ketidaknormalan ( interferes) dalam sistem tenaga listrik yang mengakibatkan mengalirnya arus yang tidak seimbang dalam sistem tiga fasa. Gangguan

Lebih terperinci

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-122 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-11 CAKUPAN MATERI 1. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ 2. GENERATOR LISTRIK 3. GENERATOR AC 4. GGL BALIK PADA MOTOR

Lebih terperinci