DAMPAK BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN PEMBELI RUMAH DI MAKASSAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAMPAK BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN PEMBELI RUMAH DI MAKASSAR"

Transkripsi

1 DAMPAK BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN PEMBELI RUMAH DI MAKASSAR H A D I D U STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor lokasi, harga, promosi, fasilitas yang tersedia, dan cara pembayaran terhadap prilaku konsumen dalam keputusan pembelian rumah pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar. Metode penelitian yaitu survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli rumah pada kompleks perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan pendekatan non-probability sampling. Jumlah sampel ditentukan sebanyak 90 orang responden, yang ditentukan secara accidental atau convenience sampling Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi sebagai penunjang. Teknik analisis data adalah regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dan simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lokasi, harga, promosi, fasilitas yang tersedia, dan cara pembayaran berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap perilaku konsumen dalam keputusan pembelian rumah pada kompleks perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar dengan arah yang positif, di mana faktor lokasi merupakan faktor yang dominan pengaruhnya. Kemampuan prediksi (R 2 ) dari model yang digunakan adalah sebesar 0,686 (68,6%). Kata Kunci: Perilaku Konsumen, lokasi, harga, promosi, fasilitas, cara pembayaran Latar Belakang PENDAHULUAN Bagi pengembang dewasa ini. salah satu upaya untuk meminimalisir ketergantungan terhadap kredit perbankan adalah dengan menjual proyek properti sebelum dibangun (presale). Dengan pola penjualan seperti ini, pengembang bisa menghimpun dana terlebih dahulu dari masyarakat untuk kemudian baru membangun project-nya. Pengembang pun melakukan sinergi satu dengan lainnya untuk memperkuat permodalannya. Peran bank menjadi sangat kecil. Karena pola pre-sale berhasil banyak menjerat pembeli, pengembang pun berlombalomba menawarkan proyek-proyek baru propertinya sejak tahun 2001 dengan cara ini. Akibatnya pasar properti pun terlihat sangat hingar-bingar dengan banjirnya produk properti (Pakpahan, 2004). Sejalan dengan itu, arah kebijaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman di tanah air dewasa ini, diarahkan tidak lagi terbatas hanya pada aspek pengadaan dengan target kuantitas/jumlah tertentu, tetapi juga pada aspek kualitas, termasuk sarana dan prasarana serta mutu hunian. Hal ini terkait dengan dua hal. Pertama, semakin meningkatnya taraf kesejahteraan serta makin menguatnya daya beli (purchasing power) masyarakat. Kedua, semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan perumahan dan permukiman yang mendorong makin ketatnya persaingan. Persoalan yang muncul kemudian adalah di satu sisi, dengan membanjirnya proyekproyek pembangunan komplek perumahan/properti, masyarakat atau konsumen semakin banyak pilihan. Pada sisi lainnya, daya beli masyarakat sudah mulai meningkat dan menyesuaikan pilihannya sesuai keinginan dan kebutuhannya, namun tidak semua pilihan

2 tersebut mampu terwujud pada setiap properti atau perumahan yang dibangun oleh para pengembang. Di sini pengembang dituntut untuk lebih cerdik mencari celah dan faktor-faktor yang dapat membuat para konsumen tertarik dan mewujudkan pembelian rumah yang dibangun. Dalam pembelian rumah oleh konsumen, banyak faktor yang harus dicermati oleh perusahaan pengembang agar rumah yang mereka jual dapat dibeli oleh konsumen. Selain faktor-faktor lingkungan eksternal seperti daya beli masyarakat yang rendah, persaingan, kondisi ekonomi, faktor sosial budaya, dan sebagainya, juga melibatkan faktor internal prilaku konsumen dan strategi perusahaan itu sendiri. Secara internal pembelian rumah oleh konsumen dipengaruhi oleh sederet faktor seperti harga, desain rumah yang sesuai, lokasi yang aman dan bebas banjir, ketersdiaan fasilitas baik fasilitas umum maupun sosial, lingkungan perumahan, lokasi yang strategis, ketersediaan fasilitas kredit dan kemudahan transaksi, bonafiditas pengembang, dan sebagainya. Perumusan Masalah Permasalahan yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah faktor lokasi, harga, promosi, fasilitas yang tersedia, dan cara pembayaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian rumah konsumen pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar? Metodologi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli rumah pada kompleks perumahan yang dibangun oleh PT Asindo Indah Griyatama di Makassar. Sedangkan sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemen/responden (Guilford, dalam Sugiyono 1999:125), di mana semakin besar sampel akan memberikan hasil yang lebih akurat. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan pendekatan non-probability sampling. Jumlah sampel ditentukan sebanyak 90 orang responden, yang ditentukan secara accidental atau convenience sampling (Sugiyono, 1999:77). Menyesuaikan dengan tujuan penelitian, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis regresi linier berganda. Formula dari model regresi linear berganda yang dipakai adalah : Y = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Y = Kualitas Keputusan pembelian rumah (variabel dependen) X 1 = variabel lokasi X 2 = variabel harga X 3 = variabel promosi X 4 = variabel fasilitas X 5 = variabel cara pembayaran b o = Konstanta b 1 b 5 = Koefisien regresi e = Standard error Perilaku Konsumen KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

3 Dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir, konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian. Para pemasar berusaha mengkaji aspek-aspek konsumen dalam rangka mengembangkan strategi pemasaran yang diharapkan mampu meraih pangsa pasar yang tersedia. Setidaknya ada 2 alasan mengapa perilaku konsumen perlu diketahui : 1. Konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran. Mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen merupakan hal yang sangat penting. Memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan efisien. 2. Perkembangan bisnis pada saat ini menunjukkan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan daripada permintaan. Kelebihan penawaran bisa disebabkan oleh faktor seperti konsumen tidak mengetahui keberadaan produk tersebut, tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Ada 3 ide penting dari defenisi di atas yaitu: 1. Perilaku konsumen yang dinamis berarti bahwa konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis konsumen tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama di sepanjang waktu dan pasar. 2. Perilaku konsumen adalah interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar, berarti bahwa untuk memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen. 3. Perilaku konsumen adalah pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan. Dari sudut pandang organisasi pemasaran, strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan pembelian rumah, atau penggunaan produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran yang diarahkan pada pasar sasaran yang dipilih. Perilaku konsumen, biasanya, penuh arti dan berorientasi tujuan. Jasa diterima atau di tolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup. Individu sanggup sepenuhnya mengabaikan semua yang dikatakan pemasar. Mengerti dan mengadaptasi motivasi dan perilaku konsumen bukanlah pilihan, keduanya adalah kebutuhan mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif. Dalam analisa akhir, konsumen memegang kendali dan pemasar berhasil bila produk atau jasanya digunakan karena dipandang mempunyai manfaat yang riil. (Engel, et al., 2000 ; 9-11). Untuk keputusan pembelian konsumen, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat keterlibatan dengan produk. Langkah yang paling tepat untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam proses pembelian adalah segmentasi manfaat (benefit segmentation) yaitu manfaat yang dicari konsumen ketika mereka menggunakan suatu produk misalnya, sebagian pelanggan membeli produk karena fungsinya (produk). karena perhitungan ekonomi (tarif), untuk kenyamanan dan ketersediaan (distribusi), karena faktor emosi (promosi) atau untuk kombinasi alasan-

4 alasan di atas. Memahami manfaat yang dicari oleh konsumen membantu mengorganisasikan bauran pemasaran dengan cara yang paling menarik pasar sasaran. Konsumen tidak membeli produk, mereka mendapatkan manfaat. Dibalik kenyataan ini terdapat suatu prinsip dasar pemasaran yang berhasil ketika seseorang menggunakan produk, mereka tidak termotivasi semata-mata karena objektivitas produk tetapi oleh manfaat yang melekat pada produk (Mc. Donald, M.H dan Keegan, W.J, 2002 : hal 35) Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen. Faktor pertama adalah konsumen individual, artinya pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen. Kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik merk, sikap, kondisi geografis, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu akan mempengaruhi pilihan individu itu terhadap berbagai alternatif merek yang berbeda. Pengaruh individual oleh Mangkunegara (2002,45) dikategorikan sebagai kekuatan faktor psikologis dimana faktor pengetahuan sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar konsumen. Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan dan pengambilan keputusan untuk membeli. Faktor pengalaman belajar dapat dipelajari pada teori belajar yang dikemukakan oleh Pavlov, Skinner dan Hell sebagai teori stimulus respons. Berdasarkan penelitian mereka disimpulkan bahwa belajar merupakan respons atau reaksi terhadap beberapa stimulus. Jika respons menyenangkan, akan terjadi' kepuasan dan sebaliknya jika tidak menyenangkan akan menjadi hukuman. Respon yang sama jika diulang-ulang akan membentuk kebiasaan. Begitu pula jika stimulus diulang-ulang akan menjadi respons yang kuat. Berdasarkan teori stimulus respon dapat disimpulkan bahwa konsumen akan merasa puas jika mendapatkan produk dan pelayanan yang menyenangkan dan sebaliknya jika produk dan pelayanan yang diperolehnya tidak menyenangkan, menjadikan konsumen tidak puas. Begitu pula jika produk ditampilkan secara terus menerus dalam iklan atau media masa lainnya, akan memperkuat pengenalan konsumen terhadap barang tersebut. Faktor yang kedua yaitu lingkungan yang mempengaruhi konsumen. Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh yang mengitarinya yaitu budaya kelas sosial, budaya, keluarga, situasi. Ketika seorang konsumen melakukan pembelian suatu merek produk, mungkin didasari oleh banyak pertimbangan. Mungkin saja seseorang membeli suatu merek produk karena meniru teman atau juga mungkin karena tetangganya telah membeli terlebih dahulu. Jadi interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang akan turut mempengaruhi pada pilihan-pilihan merek produk yang dibeli. Faktor ketiga yaitu stimuli pemasaran atau disebut strategi pemasaran. Strategi pemasaran yang banyak dibahas adalah satu-satunya variabel dalam model ini yang dikendalikan oleh pemasar. Dalam hal ini pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti iklan dan jenisnya agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang lazim di kembangkan oleh pemasar yaitu yang berhubungan dengan produk apa yang ditawarkan, penentuan harga jual produknya, strategi promosinya dan bagaimana melakukan distribusi produk kepada konsumen. (Tjiptono, F, 2000, Sutisna, 2002). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli barang atau jasa yang merupakan hasil produksi dari perusahaan. Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan, pemasar harus memahami perilaku konsumen terlebih dahulu, karena

5 dengan mengetahui dan memahami perilaku konsumen, pemasar akan tahu kegiatan yang tepat untuk dilakukan. Mangkunegara (2002:42) menyatakan bahwa faktor yang ada dua kekuatan utama mempengaruhi perilaku konsumen yaitu: (1) kekuatan sosial budaya yang terdiri dari: faktor budaya, kelas sosial, kelompok panutan dan keluarga, (2) kekuatan faktor psikologis yang terdiri dari: faktor pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, serta konsep diri. Kotler (2000:203) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari: (1) faktor budaya yang di dalamnya mencakup kebudayaan, subbudaya, dan kelas sosial, (2) faktor sosial yang terdiri dari kelompok-kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status, (3) perorangan yang terdiri dari usia, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, (4) psikologi yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Menurut Engel et. al. (2000:46) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari: (1) pengaruh lingkungan yang di dalamnya mencakup budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi, (2) perbedaan individu yang di dalamnya mencakup sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi, (3) proses psikologis yang terdiri dari: pengolahan informasi, pembelanjaan, perubahan dan sikap/perilaku. Dari beberapa pendapat di atas, meskipun terjadi pengelompokan, namun faktor-faktor yang mempengaruhi tampaknya mempunyai kesamaan, di antaranya meliputi faktor yang berasal dari diri konsumen (faktor internal) serta faktor yang berasal dari luar diri konsumen (faktor eksternal). 1. Faktor internal a. Motivasi. Faktor motivasi mempunyai pengaruh yang sangat kuat bagi konsumen, untuk melakukan tindakan yang diwujudkan dalam tingkah laku yang diarahkan untuk mencapai sasaran kepuasan. Motivasi ini berasal dari diri seseorang dan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan tentang produk mana yang akan dibeli dan sekaligus diyakini dapat memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen dimulai oleh adanya suatu motif atau motivasi. Swasta dan Handoko (2000:76) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan untuk mencapai tujuan kepuasan. b. Persepsi. Kotler (2000:219) mengatakan bahwa bagi seseorang yang telah termotivasi, berarti telah siap untuk bertindak, karena seseorang yang memiliki motivasi, dalam bertindak dipengaruhi oleh persepsi pada suatu kondisi yang dihadapinya. Persepsi diartikan sebagai suatu proses di mana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. c. Proses belajar. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh proses belajarnya. Perilaku yang dipelajari tersebut tidak hanya menyangkut perilaku yang tampak, tetapi juga harus menyangkut sikap, emosi, kepribadian, kriteria penilaian, dan lain-lain. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi manusia yang dasarnya bersifat individual dengan lingkungan khusus tertentu. Sebagai hasil dari interaksi ini, maka terbentuklah hubungan antara kebutuhan dan tanggapan, sehingga pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan dan pengambilan keputusan pembelian.

6 d. Sikap dan keyakinan diri. Kotler (2000:242) mendefinisikan keyakinan atau kepercayaan diri sebagai suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Selain itu, dikemukakan bahwa sikap adalah sebagai kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik maupun yang kurang baik secara konsekuen. Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, sikap dan keyakinan diri sangat berpengaruh dalam menentukan pembelian suatu produk, merek dan kegiatan pelayanan. Pada kegiatan pemasaran, pemasar berharap agar produk yang ditawarkan mendapat tanggapan yang positif dari konsumen. e. Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, ciri-ciri sifat atau watak yang khas yang membedakan perilaku dan tiap-tiap individu dan yang berkembang apabila terdapat hubungan antara individu. Swasta dan Handoko (2000:86) mendefinisikan kepribadian sebagai pola sikap individu yang dapat menentukan tanggapan dan cara untuk bertingkah laku, terutama bagaimana tingkah lakunya dapat dijelaskan oleh orang lain dengan cara yang cukup konsisten (tetap). Mangkunegara (2002:51) menyatakan bahwa konsep diri adalah sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran apa yang kita pikirkan. Pada dasarnya konsep diri dibagi menjadi dua, yakni konsep diri yang nyata atau bagaimana kita melihat diri dengan yang sebenarnya dan konsep diri ideal atau bagaimana diri kita yang kita inginkan. 2. Faktor ekternal a. Kebudayaan dan sub budaya. Kebudayaan sifatnya sangat luas, ia menyangkut semua aspek budaya manusia. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh budaya yang melingkupinya, yang tercermin dari cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan akan barang atau jasa di pasar. Budaya adalah merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan konsumen. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-sub budaya (budaya khusus) yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dikelompokkan menjadi empat, yaitu: kelompok nasionalisme, keagamaan, ras, dan area geografis. b. Kelas sosial. Kotler (2000:207) mendefinisikan kelas sosial sebagai kelompokkelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Karakteristik dari kelas sosial adalah: pertama, orang dalam kelas sosial cenderung mempunyai perilaku yang serupa; kedua, orang dianggap mempunyai kedudukan superior atau inferior sesuai dengan kelas sosialnya; ketiga, kelas sosial seseorang lebih banyak ditunjukkan oleh sejumlah variabel seperti pekerjaan, pendapatan, kekayaan, pendidikan, orientasi nilai; keempat, setiap individu dapat berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya selama hidup mereka. Penggolongan masyarakat dalam kelas sosial tertentu dimaksudkan agar produsen tahu status dari konsumen yang akan pemakai produknya. Hal ini dimaksudkan supaya pemasar akan dapat memasarkan produknya sesuai dengan segmen yang dikehendaki serta meramalkan tanggapan konsumen terhadap kegiatan pemasaran perusahaan. c. Kelompok sosial dan kelompok referensi. Swasta dan Handoko (2000:66) mendefinisikan kelompok sosial sebagai kesatuan sosial yang menjadi tempat individu berinteraksi satu dengan yang lain, karena ada hubungan di antara mereka. Kelompok referensi didefinisikan sebagai kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk kepribadian dan tingkah laku mereka.

7 d. Keluarga. Keluarga memainkan peranan penting, terbesar dan terlama dalam membentuk sikap dan perilaku manusia (konsumen). Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli, seperti pengaruh dari orang tua, suami/isteri serta anak-anak mereka. Orang tua sebagai sumber orientasi keluarga meskipun misalnya, pembeli sudah lama tidak berinteraksi dengan orang tua mereka, tetapi biasanya pengaruh dari orang tua itu masih kuat melekat dalam perilaku bawah-sadar si pembeli. Pengaruh itu semakin kuat dan menonjol bilamana orang tua selalu tinggal diam bersama anak-anaknya. Demikian juga keluarga sebagai sumber keturunan, yakni pasangan suami isteri beserta anak-anaknya. Menurut Kotler (2000:185) keluarga adalah organisasi konsumen pembeli yang terpenting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara luas. Para pemasar harusnya tertarik pada peranan dan pengaruh relatif dari suami, isteri, dan anak-anak mereka dalam pembelian sejumlah besar produk dan jasa. Model Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu: 1. Pengenalan masalah. Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal maupun eksternal. Rangsangan dari dalam berarti kebutuhan normal seseorang, misalnya rasa lapar dan haus. Dari pengalaman yang lampau, orang tersebut telah belajar untuk bagaimana menangani dorongan ini dan menjadi motivasi terhadap suatu kelompok objek yang dapat memuaskan dorongan tersebut. Rangsangan dari luar muncul setelah orang mendengar atau melihat produk tertentu. 2. Pencarian Informasi. Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Pencarian informasi dibedakan dalam dua tingkat, yakni yang pertama apa yang disebut dengan pencarian informasi sedang-sedang saja dan kedua adalah mencari informasi secara aktif melalui teman atau kegiatan lainnya yang menyangkut pencarian informasi. Ada beberapa sumber informasi yang sering digunakan oleh konsumen yakni sumber pribadi (keluarga, teman) ; sumber komersial (iklan ) dan sumber pengalaman berupa pernah menguji dan menggunakan produk ( Kotler, 2000:228). 3. Evaluasi Alternatif. Berdasarkan informasi yang diperoleh konsumen tentang produk yang ada, mungkin terdapat beberapa alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhannya. Rantai efek paling lazim dari informasi yang diproses pada evaluasi alternatif dimulai dengan pembentukan dan perubahan dalam kepercayaan mengenai produk dan atributnya, diikuti oleh sikap terhadap tindakan pembelian. 4. Keputusan Membeli. Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap produk yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang palling disukai atau diyakini. 5. Perilaku sesudah membeli. Sesudah pembelian terhadap suatu produk dilakukan, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan dan ketidakpuasan. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya antara harapan pembeli tentang produk dan kemampuan produk tersebut (Kotler, 2000:234). Bila produk tersebut jauh dari harapan pembeli, pembeli kecewa; bila produk tersebut memenuhi harapannya, pembeli merasa senang. Perasaan-perasaan ini mengakibatkan perbedaan mengenai keinginan untuk membeli kembali produk tersebut atau tidak dan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain atau tidak. PEMBAHASAN

8 Melakukan perhitungan analisis regresi, karena pertimbangan praktis, maka semua data diolah dengan menggunakan komputer aplikasi soft ware SPSS 15,0 for Windows. Dari perhitungan dengan menggunakan Model Full Regression, diperoleh hasil yang dianalisis sebagai berikut: Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dengan Program SPSS 15.0 for Windows Variable Koefisien Regresi T-hitung Sig. Keterangan Koefisien Korelasi Ganda Keterangan Lokasi (X1) 0,208 2,118 0,037 Signifikan 0,890 Sangat Erat Harga ((X2) 0,184 2,435 0,017 Signifikan 0,748 Erat Promosi (X3) 0,128 1,992 0,005 Signifikan 0,875 Sangat erat Fasilitas (X4) 0,171 2,266 0,026 Signifikan 0,854 Sangat Erat Cara Pembayaran (X5) 0,204 3,176 0,002 Signifikan 0,624 Erat F- hitung/sig 25,617 0,000 Signifikan Mean 4,5778 Std. Er. of Est. 0,22579 Std. Deviation 0,38690 Konstanta -0,452 R Square 0,686 Adj. R Square Sumber: Diolah. Berdasarkan Tabel 1 di atas, terlihat angka standard error of the estimate sebesar 0,22579, di mana angka tersebut jauh lebih kecil dari standar deviasi 0, Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan dalam bertindak sebagai prediktor keputusan pembelian rumah konsumen pada komplek Perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar lebih baik dari pada nilai rata-rata (mean). Dari output korelasi (correlation) pada Lampiran terlihat keeratan hubungan terjadi pada semua faktor yang dimasukkan sebagai variabel independen, yaitu lokasi (X1), harga (X2), promosi (X3), fasilitas (X4) dan cara pembayaran (X5); di mana variable lokasi (X1), promosi (X3), dan fasilitas (X4) mempunyai korelasi sangat erat, sementara variabel harga (X2), dan cara pembayaran (X5) mempunyai korelasi erat. Nilai signifikansi (Sig.1-tailed) untuk seluruh variabel berada di bawah 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independen (lokasi, harga, promosi, fasilitas, dan cara pembayaran) yang dimasukkan sebagai predictor terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) adalah signifikan. Besarnya atau kuatnya pengaruh variable bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi (R 2 ) atau R square yaitu sebesar 0,686 (68,6%). Dalam hal ini nilai Adjusted R square (Adj. R square) yang digunakan, karena variabel independen dalam penelitian lebih dari dua. Berdasarkan nilai koefisien determinasi Adjusted R square (R 2 ) sebesar 0,659, berarti 65,9 persen variasi keputusan pembelian rumah oleh konsumen pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama Makassar dapat dijelaskan oleh variabel lokasi (X1), harga (X2), promosi (X3), fasilitas (X4), dan cara pembayaran (X5), sedangkan sisanya sebesar 34,10 persen (100 persen 65,9 persen) merupakan pengaruh dari faktor lain di luar faktor yang diteliti.

9 Berdasarkan hal di atas, maka dikatakan bahwa seluruh variable bebas yang terdiri dari variabel lokasi (X1), harga (X2), promosi (X3), fasilitas (X4), dan cara pembayaran (X5), secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian rumah pada komplek perumahan yang dibangun oleh PT Asindo Indah Griyatama di Makassar. Berdasarkan hasil olah data komputer tersebut, diperoleh hasil persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 0, ,208 X 1 + 0,184 X 2 + 0,128 X 3 + 0,171 X 4 + 0,204 X 5 Berdasarkan persamaan regresi linier di atas, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Jika persepsi konsumen terhadap atribut-atribut pada faktor lokasi (X1) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor lainnya yaitu harga (X2), promosi (X3), fasilitas (X4), dan cara pembayaran (X5) tidak berubah. 2. Jika persepsi konsumen terhadap harga (X2) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor lainnya yaitu lokasi (X1), promosi (X3), fasilitas (X4), dan cara pembayaran (X5) tidak berubah. 3. Jika persepsi konsumen terhadap atribut-atribut pada faktor promosi (X3) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor lainnya yaitu lokasi (X1), harga (X2), fasilitas (X4), dan cara pembayaran (X5) tidak berubah. 4. Jika persepsi konsumen terhadap atribut-atribut pada faktor fasilitas (X4) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor lainnya yaitu lokasi (X1), harga (X2), promosi (X3), dan cara pembayaran (X5) tidak berubah. 7. Jika persepsi konsumen terhadap atribut-atribut pada faktor cara pembayaran (X5) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat, dengan anggapan bahwa faktor lainnya yaitu lokasi (X1), harga (X2), promosi (X3), dan fasilitas (X4) tidak berubah. Dari persamaan regresi linier di atas, menggambarkan bahwa seluruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) yang dimasukkan sebagai predictor terhadap keputusan pembelian rumah oleh konsumen (Y), mempunyai pengaruh positif atau searah. Hal ini menunjukkan bahwa kelima variabel bebas (lokasi, harga, promosi, fasilitas, dan cara pembayaran) berpengaruh secara positif atau searah dengan keputusan pembelian rumah oleh konsumen pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar, di mana variabel lokasi (X1) mempunyai pengaruh yang paling besar, disusul variabel cara pembayaran (X5). Signifikan tidaknya pengaruh tersebut secara bersama-sama (simultan) dapat dilihat dari hasil Uji F (F HITUNG ) serta tingkat probabilitas dengan tingkat kepercayaan 95 persen atau α = 0,05. Jika F HITUNG > F TABEL dan probabilitas < α 0,05 berarti ada pengaruh, sehingga hipotesis nol (H O ) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima, selanjutnya, jika F HITUNG < F TABEL dan probabilitas > α 0,05 berarti tidak ada pengaruh, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Uji signifikansi koefisien korelasi ganda tersebut diperjelas dalam Tabel 2 berikut: Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) dan Koefisien Korelasi Ganda

10 Sampel Observasi (N) Koefisien Korelasi (R) Koefisien Determinasi (R 2 ) Adjusted R Square F hitung F tabel (5%) Sig. 90 0,828 0,686 0,659 25,617 2,43 0,000 Sumber: Diolah Berdasarkan hasil uji signifikansi koefisien korelasi ganda seperti yang dilihat dalam Tabel 2 di atas, dapat dikatakan bahwa Ho ditolak, karena F HITUNG = 25,617 > F TABEL = 2,43 pada taraf kepercayaan 95 persen atau α = 0,05, atau dengan melihat nilai Signifikansi (Sig.) = 0,000 (perhitungan komputer memperlihatkan angka 1013E-085). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel lokasi (X1), harga (X2), promosi (X3), fasilitas (X4), dan cara pembayaran (X5) terhadap keputusan pembelian rumah oleh konsumen pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar secara bersama-sama (simultan). Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel tidak bebas dilakukan uji t (t student), dengan tingkat kepercayaan 95 persen atau α = 0,05. Jika t HITUNG > t TABEL dan probabilitas < α 0,05 maka ada pengaruh sehingga hipotesis nol (H O ) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Selanjutnya jika t HITUNG < t TABEL probabilitas > α 0,05 maka tidak ada pengaruh, Sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis (Ha) ditolak. Ringkasan hasil analisis signifikansi parsial atau uji t di atas, diperlihatkan dalam Tabel 3 berikut. Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Variabel Beta t hitung t tabel Lokasi (X1) ,645 Harga (X2) ,645 Promosi (X3) ,645 Fasilitas (X4) ,645 Cara Pembayaran (X5) ,645 Sumber: Diolah Berdasarkan analisis dengan uji t di atas, diperoleh nilai t HITUNG untuk variabel lokasi (X1) sebesar 2,118 lebih besar dari nilai t TABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,645. Oleh karena t HITUNG > t TABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian rumah, dengan koefisien regresi sebesar 0,208. Hal ini berarti jika persepsi konsumen terhadap atribut-atribut pada faktor lokasi (X1) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat. Berdasarkan analisis dengan uji t di atas, diperoleh nilai t HITUNG untuk variabel harga (X2) sebesar 2,435 lebih besar dari nilai t TABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,645. Oleh karena t HITUNG > t TABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel harga (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian rumah, dengan koefisien regresi sebesar 0,184. Hal ini berarti jika persepsi konsumen terhadap harga (X1) yang tinggi semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat.

11 Nilai t HITUNG untuk variabel promosi (X3) sebesar 1,992 lebih besar dari nilai t TABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,645. Oleh karena t HITUNG > t TABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel promosi (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian rumah, dengan koefisien regresi sebesar 0,128. Hal ini berarti jika persepsi konsumen terhadap atribut-atribut pada faktor promosi (X3) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat. Nilai t HITUNG untuk variabel fasilitas (X4) sebesar 2,266 lebih besar dari nilai t TABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,645. Oleh karena t HITUNG > t TABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel fasilitas (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian rumah, dengan koefisien regresi sebesar 0,171. Hal ini berarti jika persepsi konsumen terhadap atribut-atribut pada faktor fasilitas (X4) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat. Nilai t HITUNG untuk variabel cara pembayaran (X5) sebesar 3,176 lebih besar dari nilai t TABEL pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 1,645. Oleh karena t HITUNG > t TABEL, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Karena itu, dapat disimpulkan bahwa variabel cara pembayaran (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian rumah, dengan koefisien regresi sebesar 0,204. Hal ini berarti jika persepsi konsumen terhadap atribut-atribut pada faktor cara pembayaran (X5) semakin meningkat, maka keputusan konsumen dalam pembelian rumah akan meningkat. Berdasarkan hasil uji-t di atas, terlihat bahwa kelima variabel independen, yaitu lokasi (X1), harga (X2), promosi (X3), fasilitas (X4), dan cara pembayaran (X5) yang dimasukkan sebagai prediktor untuk menjelaskan hasil keputusan pembelian rumah oleh konsumen pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar menghasilkan nilai significance (Sig.) yang jauh lebih kecil dari level α = 0,05 atau 5 persen. Dengan demikian, dikatakan bahwa secara parsial faktor lokasi (X1), harga (X2), promosi (X3), fasilitas (X4), dan cara pembayaran (X5) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian rumah oleh konsumen pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama Makassar (Y). KESIMPULAN 1. Pendidikan Faktor lokasi, harga, promosi, fasilitas yang tersedia, dan cara pembayaran berpengaruh signifikan secara parsial dan simultan terhadap prilaku konsumen dalam keputusan pembelian rumah pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar. 2. Ada tiga variabel independen yang dimasukkan sebagai predictor, yakni variabel lokasi, promosi, dan fasilitas yang tersedia mempunyai hubungan (korelasi) yang sangat erat terhadap keputusan pembelian rumah konsumen, sedangkan variabel dependen lainnya, yaitu harga dan cara pembayaran mempunyai korelasi erat. 3. Di antara kelima faktor variabel independen yang dimasukkan sebagai predictor, ternyata ditemukan faktor lokasi disusul cara pembayaran merupakan faktor yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian rumah pada komplek perumahan PT Asindo Indah Griyatama di Makassar.

12 4. Model yang digunakan memiliki kekuatan prediksi cukup tinggi (R 2 = 0,686), yang berarti bahwa keseluruhan variabel bebas yang diteliti dapat menjadi prediktor yang baik terhadap variabel keputusan pembelian rumah. DAFTAR PUSTAKA Boyd Jr, Harper W. et.al., 2000, Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis, dengan Orientasi Global, Edisi Kedua, Terjemahan : I. Nurmawan, Erlangga, Jakarta. Gunawan, Jonathan, Bisnis Real Estate, Edisi Pertama, Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta. Komaruddin, Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Pemukiman, Yayasan Real Estate Indonesia, Jakarta. Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Edisi Kesembilan, Terjemahan : H. Teguh dan R.A. Rusli, Prenhallindo, Jakarta. Mangkunegara, AA, Prilaku Konsumen, 2 nd ed, PT Refika Aditama, Bandung. Mowen, John C. and Michael Minor Perilaku Konsumen. Edisi Indonesia. Erlangga. Jakarta. Pakpahan, Deddy H Potret Industri Property Nasional Media Headline Publishing. Jakarta. Peter, J. Paul and Jerry C. Olson, Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. 4th ed, Erlangga. Jakarta Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih

Lebih terperinci

ANALISIS BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PRODUK PENUTUP GALON PADA CV SUBUR JAYA DI MAKASSAR

ANALISIS BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PRODUK PENUTUP GALON PADA CV SUBUR JAYA DI MAKASSAR ANALISIS BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI VOLUME PENJUALAN PRODUK PENUTUP GALON PADA CV SUBUR JAYA DI MAKASSAR BUNYAMIN, SE., M.Si : STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Peningkatan penjualan produk tutup botol

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR 1 PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SMART PHONE SAMSUNG GALAXY PADA PT. SAMSUNG ELECTRONICS CABANG MAKASSAR ZAINAL ABIDIN STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG

ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG Oleh ; Puji Isyanto Nelly Martini ABSTRAK Penelitian ini didasari oleh pendapat Kotler

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 :

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (Studi Pada PT Sariguna Prima Tirta) Oleh: Lilly Ibrahim (Dosen FE Unismuh Makassar)

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (Studi Pada PT Sariguna Prima Tirta) Oleh: Lilly Ibrahim (Dosen FE Unismuh Makassar) ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (Studi Pada PT Sariguna Prima Tirta) Latar Belakang Oleh: Lilly Ibrahim (Dosen FE Unismuh Makassar) Ada tiga faktor yang mempengaruhi pengambilan

Lebih terperinci

David Yulianus Pribadi Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma

David Yulianus Pribadi   Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TRUK MEREK ISUZU PADA PT BORNEO AUTO CEMERLANG DI PONTIANAK David Yulianus Pribadi Email: komselz2@gmail.com Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek penelitian 1. Obyek Objek penelitian menurut Sugiyono (2008) sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI Izzati Amperaningrum 1 Annisa Putri 2 Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG HOTEL DI KOTA MAKASSAR (Studi pada Hotel TM Makassar) H A D I D U STIE-YPUP Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA Dra. Hj. Istiatin, SE. MM istiatinumi@gmail.com Hj. Sudarwati, SE. MM sudarwatiuniba@gmail.com (Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UNIBA)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Tempilang Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dwi Anggoro Utomo aang.boelu7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Yang Melandasi Permasalahan Dalam rangka memperoleh suatu pedoman guna lebih memperdalam masalah, maka perlu dikemukakan suatu landasan teori yang bersifat ilmiah. Dalam

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG Dessy Amelia Fristiana Abstract Beragam faktor dapat mempengaruhi konsumen dalam mempercayakan tempat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002) memberikan definisi

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SAMSUNG GALAXY YOUNG S 6310 (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Memahami keinginan konsumen dan mempelajari perilaku konsumen sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana perilaku

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Kepercayaan dan Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah... 683 PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH Endang Tri Wahyuni Universitas PGRI Yogyakarta, Jl. PGRI

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK ANALISA BIAYA PEMASARAN UNTUK PERENCANAAN DAN PENGARAHAN PEMASARAN MAJALAH MATAN DI JAWA TIMUR Mu`ah ABSTRAK

PENERAPAN TEKNIK ANALISA BIAYA PEMASARAN UNTUK PERENCANAAN DAN PENGARAHAN PEMASARAN MAJALAH MATAN DI JAWA TIMUR Mu`ah ABSTRAK PENERAPAN TEKNIK ANALISA BIAYA PEMASARAN UNTUK PERENCANAAN DAN PENGARAHAN PEMASARAN MAJALAH MATAN DI JAWA TIMUR Mu`ah ABSTRAK Majalah Matan adalah salah satu majalah warga Muhammadiyah yang dewasa ini

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BATIK DI SURABAYA

PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BATIK DI SURABAYA PENGARUH STRATEGI MARKETING MIX (PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN DISTRIBUSI) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN BATIK DI SURABAYA 1 M Anang Firmansyah,, 2 Budi W. Mahardhika Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Oleh : DRAJAT DWI LAKSITO NIM : B 100 080 087 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA STP AVIASI JAKARTA. Anita Dyah Juniarti

PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA STP AVIASI JAKARTA. Anita Dyah Juniarti PENGARUH MOTIVASI DAN PEMBELAJARAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KULIAH MAHASISWA STP AVIASI JAKARTA Anita Dyah Juniarti Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan pembelajaran

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU MEREK DONATELLO

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU MEREK DONATELLO PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU MEREK DONATELLO (Studi Pada Toko Sepatu Donatello Malang Jln KAwi No. 46) ISMAIL HASAN 10510029 ABSTRAK Tingkat persaingan dunia usaha di

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu produk krim wajah sedangkan subjek dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUME DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM MERK AQUA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUME DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM MERK AQUA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUME DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM MERK AQUA (Studi kasus di UD Budi Jaya Kediri) M. Dian Ruhamak Dosen Universitas Kadiri Abstrak Tujuan dari

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN PONSEL BERBASIS TEKNOLOGI ANDROID DI KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Nani Salisiya Manajemen Nani_salysya@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Produk Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran. Pemasaran yang diberikan sering berbeda antara ahliyang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan adalah kartu pra bayar IM3 Indosat. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat,

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

KATA KUNCI: kebijakan brand image, atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif

KATA KUNCI: kebijakan brand image, atribut produk, atribut tak berwujud, manfaat bagi pelanggan, harga relatif PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI ASURANSI PROPERTI PADA PT ASURANSI CENTRAL ASIA CABANG PONTIANAK Gerry Suryanto Email: Gerrysuryanto93@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian, 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah para konsumen yang membeli produk seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Pemahaman tentang perilaku konsumen berkaitan dengan segala cara yang dilakukan orang untuk mendapatkan barang konsumsi

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Studi Kasus: PT. Rasa Prima Selaras Palembang

PENGARUH BAURAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Studi Kasus: PT. Rasa Prima Selaras Palembang PENGARUH BAURAN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN Studi Kasus: PT. Rasa Prima Selaras Palembang M. Junestrada Diem 1, Daisy Ade Riany Diem 2 1 Program Studi Manajemen, Universitas Sriwijaya 2 Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inovasi Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN MENGENAI PERBANKAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH PADA PT. BANK SYARIAH CABANG BANDUNG

PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN MENGENAI PERBANKAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH PADA PT. BANK SYARIAH CABANG BANDUNG PENGARUH PENGETAHUAN KONSUMEN MENGENAI PERBANKAN SYARIAH TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH PADA PT. BANK SYARIAH CABANG BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup masyarakat yang sudah semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2..1 Defenisi perilaku konsumen Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya: The American Assosiation dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku Konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Perilaku Konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Uraian teoritis 2.1.1 Teori Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2007:214) perilaku konsumen adalah perilaku dari konsumen akhir, individu dan rumah tangga, yang membeli

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. produk ke produk lain tapi dari kategori yang sama (Sarvat Afzal et al, 2013). Terdapat

BAB II. Tinjauan Pustaka. produk ke produk lain tapi dari kategori yang sama (Sarvat Afzal et al, 2013). Terdapat BAB II Tinjauan Pustaka 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Perpindahan Merek (Brand Switching) Perpindahan merek adalah proses di mana konsumen beralih dari penggunaan satu produk ke produk lain tapi dari kategori

Lebih terperinci

Contoh Kasus Regresi sederhana

Contoh Kasus Regresi sederhana Contoh Kasus Regresi sederhana Kasus : Seorang mahasiswa akan meneliti apakah terdapat pengaruh promosi terhadap volume penjualan pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Malang, untuk kepentingan penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA Oleh Hafid Fitriansyah, H. Mulyadi, SYP 2, dan Adi Suroso 3 Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh

Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh Petunjuk Sitasi: Bachtiar, Syukriah, & Khairanita. (2017). Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. G54-60). Malang: Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008:7) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan

BAB II LANDASAN TEORI. maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM BERBELANJA DI TULIP SWALAYAN BANJARMASIN. An Noor Rizza Anova

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM BERBELANJA DI TULIP SWALAYAN BANJARMASIN. An Noor Rizza Anova FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM BERBELANJA DI TULIP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Banjarmasin Jalan Brigjen H. Hasan Basry No. 9 11 Banjarmasin Abstract : The aim of this research

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( ) PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA Oleh Diajeng Variant C (071116056) Abstrak Bauran pemasaran jasa merupakan elemen organisasi atau perusahaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK Nama : Yunita Eriyanti NPM : 17212971 Jurusan Pembimbing : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE.,MM

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1 Nama :Farah Npm :122100606 Jurusan :Manajemen Pembimbing :Rooswhan Budhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel penelitian Variabel penelitan adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam perolehan, pengonsumsian, dan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam perolehan, pengonsumsian, dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan tindakan langsung terlibat dalam perolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produk maupun jasa, termasuk proses mendahului dan menyusul

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA J u r n a l E K B I S / V o l. X V / N o. 1 / e d i s i M a r e t 2 0 1 6 765 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS MEREK PRODUK KRIM PEMUTIH POND S PADA MAHASISWI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Nanik Zuliana B ABSTRAK

Nanik Zuliana B ABSTRAK PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN VARIABEL KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KENTUCKY FRIED CHICKEN CABANG PANDANARAN

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) ANISA SHOFFIYANA NPM. 103403187 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Para pemasar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara

BAB II KERANGKA TEORITIS. Para pemasar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Perilaku Konsumen Setiap manusia mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda dengan orang lain, sehingga menghasilkan perilaku yang berbeda pula dalam membelanjakan uangnya.

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP DAN MINAT TERHADAP KEPUTUSAN BERWISATA DI PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES. Iskandar 1. Abstrak

PENGARUH SIKAP DAN MINAT TERHADAP KEPUTUSAN BERWISATA DI PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES. Iskandar 1. Abstrak PENGARUH SIKAP DAN MINAT TERHADAP KEPUTUSAN BERWISATA DI PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES 1 Dosen STIE Widya Manggalia Brebes Iskandar 1 Abstrak Randusanga Indah merupakan salah satu objek wisata

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian adalah metode kuantitatif. Menurut Sugiono (2007), metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN ANALISIS PENGARUH LOKASI, PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI MOM MILK PABELAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, PRODUK, PROMOSI DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGGUNA LAPTOP MERK HP DI KOTA SEMARANG

PENGARUH HARGA, PRODUK, PROMOSI DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGGUNA LAPTOP MERK HP DI KOTA SEMARANG PENGARUH HARGA, PRODUK, PROMOSI DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGGUNA LAPTOP MERK HP DI KOTA SEMARANG Nanang Susanto B11.2006.01245 ABSTRAKSI Perubahan lingkungan senantiasa

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG PENULISAN ILMIAH : NOVIASARI TRIWANDANI

PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG PENULISAN ILMIAH : NOVIASARI TRIWANDANI PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE ANDROID MEREK SAMSUNG PENULISAN ILMIAH NAMA NPM : 15212417 : NOVIASARI TRIWANDANI FAKULTAS: EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN LATAR

Lebih terperinci

PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN

PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN Meet -3 BY.Hariyatno.SE.Mmsi PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN Perilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka

Lebih terperinci

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015 Yuniar Amalia S 17212961 Manajemen Ekonomi 2015 ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH SIAP MINUM DALAM KEMASAN MEREK TEH BOTOL SOSRO. LATAR BELAKANG MASALAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian Menurut Prasetijo (2005:15) perilaku konsumen dimaknai sebagai proses yang dialalui oleh seseorang dalam mencari,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

BAB IV ANALISIS DATA. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi 77 BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS Mo del 1 Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, semua pengolahan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan papan, karena hal itu dibutuhkan setiap saat bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subjek Penelitian 1. Objek Suharismi Arikunto (2001) menyatakan objek penelitian merupakan ruang lingkup atau hal-hal yang menjadi pokok persoalan dalam suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir). 34 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada dealer, dan bengkel di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (bulan) bulan (jadwal penelitian terlampir).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO Sugiyanto (cristiansugiyanto243@yahoo.com) Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELIAN ULANG LAPTOP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG. Fanny Liliana Wati

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELIAN ULANG LAPTOP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG. Fanny Liliana Wati ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELIAN ULANG LAPTOP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG Fanny Liliana Wati Mahasiswi Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa :

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa : a. Dari hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci