ANALISA TEKNIS PERANCANGAN FLOATING RECHARGE UNTUK KAPAL NELAYAN DI DAERAH CILACAP
|
|
- Yenny Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA TEKNIS PERANCANGAN FLOATING RECHARGE UNTUK KAPAL NELAYAN DI DAERAH CILACAP Muhammad Musta in, Sardono Sarwito, dan Alam Baheramsyah Pascasarjana Teknologi Kelautan-ITS ABSTRAK Ketergantungan nelayan akan penggunaan bahan bakar fosil masih belum bisa dikurangi hingga saat ini. Dengan semaikin naiknya harga bahan bakar minyak, maka nelayan mengalami kesulitan dalam melakukan aktifitas melautnya. Masalah tersebut bisa teratasi jika para nelayan itu beralih menggunakan mesin penggerak kapal mereka (prime over) dari motor bakar yang menggunakan harga bahan bakar minyak dengan motor listrik yang tidak memerlukan harga bahan bakar minyak. Penelitian yang dilakukan didaerah Cilacap kali ini, dikhususkan kapal jenis jukung. Dengan menghitung ulang kebutuhan daya motor pengerak secara matematis, didapatkan kebutuhan kapal yang baru. Penggerak yang digunakan adalah motor listrik DC, sedangkan supply daya motor didapatkan dari battery. Dengan melakukan perhitungan perhitungan secara matematis, dengan parameter jarak yang harus ditempuh serta kecepatan servise kapal, didapatkan kebutuhan daya battery. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa daya motor listrik yang dibutuhkan kapal adalah 5 HP pada kecepatan maksimum 8 knot. dengan kebutuhan battery adalah 1 unit battery untuk menuju ke fishing ground sejauh 12 mil. Sedangkan untuk floating recharge didapatkan desain dengan panjang 2 m, lebar 3,5 meter dan tinggi 2 meter. Kata Kunci: propulsi listrik, motor DC,charging, floating recharge PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan semakin mahalnya harga harga bahan bakar minyak, serta ketersediaan dari bahan bakar fosil yang semakin berkurang, membuat masayarakat di Indonesia menjadi kesulitan. Ini terjadi karena masyarakat di Indonesia sebagian besar menggantungan mata pencahariannya dengan tidak terlepas dari bahan bakar minyak. Hal ini juga dialami oleh sebagian besar para nelayan di Indonesia pada umumnya dan di kawasan Cilacap pada khususnya, sehingga mereka harus berkerja keras bagaimana caranya agar tetap bisa melakukan aktifitasnya. Melihat hal tersebut perlu dilakukan suatu terobosan untu mencarikan solusi bagi para nelayan agar mereka bisa terlepas dari masalah tersebut, dan bisa terlepas dari keterantungan terhadap bahan bakar fosil. Salah satu alernatif solusi bagi para nelayan agar terlepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil adalah dengan mengganti motor penggerak kapal mereka, yang awalnya motor bakar (diesel) diganti dengan motor listrik. Motor listrik disini bisa berupa motor DC, yang disupply energi dari battery. Namun disini juga akan timbul permasalahan, yaitu sumber energi yang berasal dari
2 battery sangat terbatas kapasitasnya, sehingga sangat tidak mungkin kapal mengangkut battery yang banyak untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini muncul 2 pemikiran, pertama di dalam kapal tersebut didesain sebuah sistem pengisian ulang untuk battery secara kontinu katika kapal berjalan, hal ini bisa dilakukan dengan cara menghubungan (couple) sebuah alternator dengan motor penggeraknya (motor DC), sehingga alternator tesebut bisa berfungsi sebagai pengisi secara kontinu dikapal, jadi masing-masing kapal bisa melakukan aktifitas recharging batteray meraka secara mandiri. Namun dengan mengcouple motor listrik dengan altenator muncul masalah baru, yaitu daya dari motor untuk menggerakkan kapal akan berkurang, karena terbagi dengan penggunaan alternator tersebut. Kedua adalah dengan mendisain sebuah recharging apung, recharging ini bisa berupa kapal yang bisa bergerak (movable) maupun sebuah sistem yang permanen, yaitu sebuah stasiun apung tersebut disupply tenaganya dari renewable energy, yaitu dengan menggunakan energi dari wind turbine. Dengan menggunakan sistem ini (floating recharg), para nelayan tidak perlu lagi hawatir akan kehabisan supply tenaga untuk battery, karena floating recharge dipasang lokasi lokasi tertentu yang telah ditentukan, sehingga mereka tinggal menukarkan battery mereka dengan battery yang telah terisi penuh pada floating recharge. Kapal Ikan Tradisional di Indonesia Sampai saat ini armada kapal perikanan nasional masih didominasi oleh jenis perahu dan kapal perikanan tradisional. Disebut tradisional karena dalam pembuatannya masih sangat tredisional dan pada umumnya berbahan dasar kayu. Umumnya kapal perikanan tradisional atau kapal ikan tradisional memiliki ukuran kurang dari 3 GT, sehingga dalam pebangunannya pun dilakukan di galangan-galangan yang sifatnya sangat tradisional tanpa melalui tahapan-tahapan yang seharusnya dalam pembangunan sebuah kapal. Dalam melakukan pembangunan kapal ini, para nelayan atau galangan tradisonal didasarkan atas pengalaman yang didapatkan secara turun temurun, sehingga hampir dipastikan tidak ada blue print tentang detail desain yang dibuat oleh mereka. Propulsi Elektrik Kapal Nelayan Bebarapa penelitaian tentang propulsi elektrik yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa penggunaan motor listrik untuk penggerak utama ( prime over) kapal nelayan tradisional lebih menguntungkan secara ekonomis. Seperti halnya yang dilakukan oleh Endro Irawan di Institut teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, pada tahun 27 dia melakukan penelitian tentang penggunaan motor listrik DC sebagai alternatif penggerak kapal ikan. Dalam penelitiannya dia menggunakan motor DC sebagai motor penggerak utama dikapal, dengan menggunakan battery sebagai sumber energinya. Karena sumber energi yang ada di battery terbatas, maka dia mendisain sistem pengisian ulang battery dengan menggunakan energi matahari melalui teknologi sel surya. Namun penggunaan sel surya ternyata masih kurang maksimal, karena efiensinya yang rendah. Prasetya pada tahun 27 juga, melakukan penelitian tentang perancangan kincir angin sebagai pengisi battery pada kapal ikan 5GT berpengerak motor DC. Pada dasarnya yang dilakukan oleh Prasetya dan Irawan adalah sama, yaitu penggunaan motor DC sebagai penggerak utama kapal nelayan. Namun yang membedakan adalah sistem pengisian ulang battery yang digunakan. Irawan mendiasain kincir angin (wind turbine) A-21-2
3 sebagai sumber energi untuk mengisi ulang batterynya. Namun penelitian ini ternyata juga mengalami masalah pada aplikasi pemasangan wind turbine dikapal. Karena dimensi kapal yang relatif kecil, maka stabilitas dari kapal juga akan terganggu. Pada tahun ini (28), Suji Kuswahyudi, seorang alu mni Institut Teknologi Nasional Malang, melakukan penelitian yang sama Dia mendisain sistem propulsi elektrik untuk kapal nelayan yang dia berinama RMI (Recharge Motor Indonesia). Dia mendisain pemakaian motor listrik sebagai penggerak kapal ikan dengan battery sebagai sumber energinya. Namun dia tidak memikirkan bagaimana sistem chargingnya, sehingga masih menyisakan masalah yang baru yaitu tentang pengisian ulang battery. Ketiga penelitian itu merupak sebagian kecil dari banyak sekali penelitian yang dilakukan terkait masalah propulsi untyk kapal nelayan. Dari tiga penelitian itu bisa disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi untuk sistem propulsi elektrik adalah bagaimana melakukan pengisian ulang battery yang digunakan atau sisten chargingnya. METODOLOGI PENELITIAN Studi Literatur Dalam tahap awal ini, hal yang dilakukan adalah pencarian literatur-literatur yang berhubungan dengan ide atau permasalahan yang diangkat. Literatur yang dipakai dapat berupa buku-buku, artikel-artikel, maupun penelitian-penelitian pihak lain, yang nantinya bisa menyimpulkan hal-hal yang dapat dipakai dalam melaksanakan penelitian. Pengumpulan Data Setelah dikumpulkan literatur yang menunjang, tahap selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data terkait dengan permasalahan yang diangkat. Data yang dimaksud adalah data kapal yang ada di derah Cilacap yang nantinya dijadikan sebagai objek penelitian, data tersebut meliputi: data kapal secara umum, Type Kapal yang akan diajdikan objek penelitian, Jumlah armada yang akan di teliti, rute kapal, Data kondisi perairan didaerah Cilacap, yang meliputi: Data angin di wilayah perairan Cilacap, Data potensi ikan diperairan Cilacap. Mendisain Sistem Propulsi Elektrik Mengkonversi Daya Motor Diesel ke Motor Listrik Daya motor diesel yang sudah ada di kapal-kapal para nelayan ( one day fissing vessel) langsung dikonversikan ke motor listrik Kebutuhan battery setiap kapal jenis one day fissing vessel untuk sistem propulsi elektrik tersebut. Menghitung Ulang Kebutuhan Daya Motor Penggerak Kapal Nelayan Dengan menggunkan metode perhitungan tahanan guldamar harvard, didapatkan daya motor yang baru, dengan parameter kecepatan kapal maksimum yang digunakan adaah sama. Kemudian dari hasil yang didapatkan dibandingkan dengan perhitungan yang langsung dikonversi. Berapa kebutuhan battery yang dibutuhakan untuk memenuhi kapasitas tersebut. A-21-3
4 Menghitung Kebutuhan Jumlah Keseluruhan Battery serta Daya untuk Charging Setelah kebutuhan battery dari kapal one day fishing telah diketahui, maka selanjutnya keseluruhan battery tersebut ditotal, sehingga didapatkan jumlah yang akan di supply oleh floating recharge untuk dilakukan charging. Mendisain Sistem Charging Dari data jumlah battery yang dibutuhkan untuk kebutuhan seluruh nelayan di wilayah Kemiren, maka selanjutnya adalah memilih sistem charging yang sesuai untuk merecharge battery tersebut. Dalam sistem charging ini dipilih charging battery yang ada dilapangan, kemudian diaplikasikan di atas floating recharge ini. Mendisain Self Propelled Barge sebagai Floating Recharge Penentuan dimensi dari Self Propelled Barge Dari data imensi wind turbine yang akan dipasang, selanjutnya ditentukan dimensi dari Self Propelled Barge yang akan digunakan sebagai floating racharge. Menghitung Stabilitas Self Propelled Barge Setelah penempatan wind turbine dilakukan, selanjutnya adalah dilakukan perhitungan terhadap stabilitas dari Self Propelled Barge ini. Selain perhitungan stabilitas ini juga perlu ditentukan sistem penambatan yang sesuai yaitu dengan melepas jangkar, sehingga perlu ditentukan jumlah serta berat jangkar yang sesuai dengan dimensi serta stabilitas dari Self Propelled Barge. HASIL DAN DISKUSI Data dari TPI Kemiren Cilacap Cilacap, maka diperoleh data-data awal sebagai berikut: Lokasi Cilacap Selatan TPI Kemiren; Jumlah Nelayan 6 Nelayan; Jenis Perahu Jukung Fiber; Data utama perahu:panjang : 9 m, Lebar:,8 m, Tinggi :,7 m, Daya mesin15 Hp, marine petrol engine (jenis mesin tempel), Kecepatan perahu 8 Kts; Jarak ke fishing ground: 12 mil laut Perhitungan Tahanan Melihat kebutuhan daya yang terlalu besar, maka dilakukan perhitungan ulang terhadap kebutuhan daya motor. Dengan pertimbangan bahwa perahu dengan ukuran yang relatif kecil tidak memerlukan daya sampai 15 HP. Perhitungan Tahanan Jukung Dalam perhitungan tahanan kapal jenis jukung ini digunakan software pembantu yaitu dengan memakai software hullspeed. Pemodelan dengan Software Maxsurf Gambar 1. Pemodelan Kapal Jukung dengan Software Maxsurf A-21-4
5 Gambar 2 menunjukkan bahwa antara metode hullspeed dan metode Fung keduanya memilki kelemahan. Pada metode hullspeed menunjukkan tahanan terbaca atau timbul mulai kecepatan,6 knot dan mulai mengalami penurunan tahanan pada kecepatan 7 knot. Sedangkan pada metode Fung, tahanan mulai terbaca pada kecepatan 2,4 knot, namun selanjutnya tahanan mengalami kenaikan tanpa adanya penurunan. Untuk lebih jelasnya bias dilihat pada grafik hubungan antara kecepatan dengan tahanan, serta grafik hubungan antara kecepatan dengan power. Tahanan (KN),4,35,3,25,2,15,1,5,6 1,2 1,8 2,4 3 3,6 4,2 4,8 5,4 6 Kecepatan (Knot) 6,6 7,2 7,8 Holtrop Fung Power (Hp) 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1,5,8 1,6 2,4 3,2 4 4,8 5,6 6,4 Kecepatan (Knot) 7,2 8 Holtrop Fung Gambar 2. Grafik Hubungan antara Kecepatan Kapal dengan Tahanan Total & Grafik Hubungan antara Kecepatan Kapal dengan kebutuhan Power Dapat disimpulkan bahwa metode yang sesuai untuk mengkalkulasi tahanan diantara kedua metode tersebut adalah metode Fung, karena metode ini masih terlihat peningkatan nilai tahanan sampai kecepatan maksimal. Pemilihan Motor Listrik Dari daya 4,16 Hp tersebut, ditambahkan 15% untuk kondisi sea trial, sehingga didapatkan daya kebutuhan motor yang baru: P = 4,16 HP x 1,15 = 4,7 HP Daya sebesar 4,7 HP, belum bisa dijadikan acuan dalam menentukan motor listrik yang akan digunakan. Hal ini disebabkan motor listrik memiliki effisiensi tertentu yang besarnya berkisar 95%. Sehingga dalam memilih motor harus dipertimbangkan effisiensi ini. Maka didapatkan nilai yang baru: = 4,7 HP / 95% = 4,94 HP ~ 5 HP. Waktu yang dibutuhkan untuk menuju fishing ground yang berjarak 12 mil adalah sekitar 1,8 jam. Dengan kebutuhan daya motor sebesar 3,73 Kw atau 373 watt, sehingga: P = 373 watt x 1,8 jam = 6714 Wh. Dari daya sebesar 6714 Wh bisa dicari kebutuan kapasitas battery (Ah) : Ah = 6714 Wh / 24 Volt = 26 Ah Dari perhitungan tersebut bisa dipilih jenis battery yang akan digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan motor dc. Battery yang digunakan berdasarkan hitungan tersebut adalah:tegangan: 24 Volt; Kapasitas: 26 Ah; Jumlah: 1 buah. Konfigurasi Sistem Propulsi Elektrik Gambar 3. Konfigurasi Sistem Propulsi Elektrik A-21-5
6 Gambar 4. Konfigurasi Sistem Charging menggunakan Wind Turbine Disain Floating Recharge Floating recharge yang didesain mempunyai ukuran panjang 2 meter, lebar 3,5 meter, tinggi 2 meter. Sedang untuk rancangannya bisa dilihat pada gambar 5. KESIMPULAN Gambar 5. Rancangan Desain Floating Recharge Dari hasil penelitian tentang desain floating recharge di derah Cilacap didapatkan kesimpulan sebagi berikut: 1. Kebutuhan daya motor listrik untuk kapal nelayan dengan kecepatan 8 knot adalah 5 hp, sehingga daya sebesar 15 hp terlalu besar. 2. Dengan 5 hp dibutuhkan sumber tegangan untuk mensupply sebanyak 1 buah battery 24 volt. 3. Sedangkan untuk floating recharge didapatkan desain dengan panjang 2 m, lebar 3,5 meter dan tinggi 2 meter. DAFTAR PUSTAKA Balai Riset dan Observasi Kelautan (28), Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Wilayah Perairan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Pusat Riset Teknologi Kelautan, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan, Jembrana-Bali. BPPIP Probolinggo (26 ), Jenis Perahu dan Kapal Perikanan Tradisional, Departemen Kelautan dan Perikanan Jatim, Surabaya. Harvald, Sv. Aa. (1983), Tahanan dan Propulsi Kapal, Airlangga University Press, Surabaya. A-21-6
7 Irawan, Endro. (27), Penggunaan Motor Listrik DC Sebagai Alternatif Penggerak Kapal Ikan, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Prasetya, AI. (27), Perancangan Kincir Angin Sebagai Pengisi Battery Pada Kapal Ikan 5GT Berpengerak Motor DC, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Suji, K. (28), Desain RMI (Recharge Motor Indonesia) untuk kapal nelayan, Radar Bromo Jawa Pos, Surabaya. A-21-7
Simulasi Photovoltaic dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan
1 Simulasi Photovoltaic dan Kincir Angin Savonius Sebagai Sumber Energi Penggerak Motor Kapal Nelayan Adam Daniary Ibrahim, Ridho Hantoro Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciAnalisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai
Analisa Penerapan Mesin Hybrid Pada Kapal KPC-28 dengan Kombinasi Diesel Engine dan Motor Induksi Yang Disuplai Dengan Batterai Dosen pembimbing : 1. Dr. I Made Ariana, ST., MT 2. Ir. Indrajaya Gerianto,
Lebih terperinciKOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN
KOMPARASI HULL PERFORMANCE PADA KONSEP DESIGN KAPAL IKAN MULTI FUNGSI DENGAN LAMBUNG KATAMARAN Eko Sasmito Hadi Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRAK Bahan bakar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan isu yang sangat krusial bagi masyarakat dunia, terutama semenjak terjadinya krisis minyak dunia pada awal dan akhir dekade 1970-an dan pada akhirnya
Lebih terperinciYogia Rivaldhi
Tugas Akhir (MN091382) Yogia Rivaldhi 4107100066 ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMASANGAN WIND TURBINE SEBAGAI PENGHASIL DAYA UNTUK SISTEM PENERANGAN PADA KAPAL TANKER 6500 DWT Dosen Pembimbing : Ahmad Nasirudin,
Lebih terperinciSIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN
SIMULASI PHOTOVOLTAIC DAN KINCIR ANGIN SAVONIUS SEBAGAI SUMBER ENERGI PENGGERAK MOTOR KAPAL NELAYAN Adam Daniary Ibrahim (2410105003) Dosen Pembimbing : Dr. Ridho Hantoro, ST, MT & Dr. Gunawan Nugroho,
Lebih terperinciANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL
TUGAS AKHIR ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT
PERBANDINGAN HASIL RANCANGAN BALING-BALING PADA METODE CROUCH DAN METODE BP-δ UNTUK KAPAL IKAN 30 GT Rizky Novian Nugraha 1, Edo Yunardo 1, Hadi Tresno Wibowo 2 1.Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPEMANFAATAN AIR LAUT SEBAGAI MEDIA PENYUPLAI KEBUTUHAN LISTRIK KAPAL
PEMANFAATAN AIR LAUT SEBAGAI MEDIA PENYUPLAI KEBUTUHAN LISTRIK KAPAL Anfasal Maulan Dewa Ardhika Randi Dian Giri Winandar Alifia Nugti Maghfiroh,, Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciP3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI
P3 TESIS ME 092350 PENGEMBANGAN SISTEM PROPULSI HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) UNTUK LINER FERRY MERAK-BAKAUHENI DOSEN PEMBIMBING SUTOPO PURWONO FITRI, ST, M.Eng, PhD. Dr. Ir. A.A. MASROERI, M.Eng. AGUS
Lebih terperinciAnalisis Ukuran dan Bentuk Layar Kapal Ikan Jenis Purse Seine; Studi Kasus: KM Maju
Abstrak Analisis Ukuran dan Bentuk Layar Kapal Ikan Jenis Purse Seine; Studi Kasus: KM Maju Yogi Rianto dan Ahmad Nasirudin Jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik telah menjadi kebutuhan mendasar dan sangat penting bagi kehidupan manusia di masa kini. Pertumbuhan penduduk yang meningkat di Indonesia mempengaruhi kebutuhan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KAPAL HYBRID TRIMARAN YANG HANDAL DAN EFISIEN
0088: Totok Yulianto dkk. TR-87 RANCANG BANGUN KAPAL HYBRID TRIMARAN YANG HANDAL DAN EFISIEN Totok Yulianto 1, Suntoyo 2, Eddy Setyo Koenhardono 3, dan Novie Ayub 4 1 Staf Teknik Perkapalan FT. Kelautan
Lebih terperinciDesain Kapal Ikan Multi Fungsi dan Ramah Lingkungan : Sebuah Konsep Wahana Baru Untuk Kapal Ikan Di Kawasan Indonesia Bagian Timur.
Topik Makalah : Teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan Judul : Desain Kapal Ikan Multi Fungsi dan Ramah Lingkungan : Sebuah Konsep Wahana Baru Untuk Kapal Ikan Di Kawasan Indonesia Bagian Timur. Eko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa matahari adalah sumber penghidupan bagi makhluk hidup, yang diciptakan Tuhan sebagai suatu kelengkapan unsur jagat raya. Energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem
BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Keterbatasan energi merupakan masalah umum di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem tenaga listrik
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi saat ini berdampak pada kebutuhan konsumsi energi listrik yang semakin meningkat. Selain itu kesadaran akan penyediaan energi listrik masih
Lebih terperinciAnalisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-13 Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar Prasetyo Adi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan memiliki jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa yang merupakan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Energi listrik digunakan dalam kehidupan masyarakat yang hanya berkapasitas rendah sampai ke dunia Industri dalam
Lebih terperinciPenerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal
Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701
Lebih terperinciPerancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station
Perancangan Konstribusi Sumber Hybrid Power Menggunakan Photo Voltaic Skala Kecil Untuk Charging Station Andi Rahmadiansah 1,*, Ridho Hantoro 1, Prabowo 2, Anton Dimas 3 1 Jurusan Teknik Fisika, FTI-ITS
Lebih terperinciPEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR
PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR M. Helmi F. A. P. 1, Epyk Sunarno 2, Endro Wahjono 2 Mahasiswa Teknik Elektro Industri 1, Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini di butuhkan peralatan elektronik agak mampu bekerja seperti kegunaannya. Sehingga
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis energi yang melanda dunia khususnya di Indonesia, telah membuat berbagai pihak mencari solusi dan melakukan penelitian untuk mencari sumber energi
Lebih terperinci6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU
6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU 6.1 Tujuan Pembangunan Pelabuhan Tujuan pembangunan pelabuhan perikanan tercantum dalam pengertian pelabuhan perikanan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan hidup pada saat ini. Dengan berkembangnya teknologi yang ada di dunia berbanding lurus dengan
Lebih terperinciANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR
JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR Prasetyo Adi Dosen Pembimbing : Ir. Amiadji
Lebih terperinciPERBAIKAN DESAIN KAPAL PERIKANAN PADA TAHAP PLERIMINARY DESAIN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR
PERBAIKAN DESAIN KAPAL PERIKANAN PADA TAHAP PLERIMINARY DESAIN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR Pareng Rengi *) dan Ronald Mangasi Hutauruk Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan
Lebih terperinciANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI
ANALISA TAHANAN KAPAL PATROLI X MENGGUNAKAN METODE KOMPUTERISASI Erik Sugianto 1, Arif Winarno 2 Universitas Hang Tuah Surabaya erik.sugianto@hangtuah.ac.id Abstrak: Tahanan kapal merupakan aspek dasar
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN PROGRAM APLIKASI DESAIN KAPAL TRADISIONAL PADA GALANGAN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG
KAJIAN PENGGUNAAN PROGRAM APLIKASI DESAIN KAPAL TRADISIONAL PADA GALANGAN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG Andi Trimulyono 1), Wilma Amiruddin 1), Eko Didik Purwanto 2), Bandi sasmito 3) 1) Jurusan Teknik
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIMPLE PADA LAMBUNG KAPAL UNTUK MENGURANGI TAHANAN KAPAL Dhani Mishbah Firmanullah 1), M Wahyu Firmansyah 2), Fandhika Putera Santoso 3) Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciUJI PERFORMA BATERAI UNTUK BEBAN UTAMA MOTOR DC PERAHU PULANG HARI BATTERY PERFORMANCE TEST FOR MAIN LOAD OF ONE DAY FISHING BOAT
Vol. 8, No. 2, Agustus 213 UJI PERFORMA BATERAI UNTUK BEBAN UTAMA MOTOR DC PERAHU PULANG HARI BATTERY PERFORMANCE TEST FOR MAIN LOAD OF ONE DAY FISHING BOAT Donal Daniel dan Daud S.A. Sianturi Pusat Pengkajian
Lebih terperinciPerancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 1 Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik Andhika Iffasalam dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra M.Sc PhD Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 126 TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LIQUEFIED PETROLEUM GAS UNTUK KAPAL PERIKANAN BAGI NELAYAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Usaha Penangkapan Ikan Dalam buku Statistik Perikanan Tangkap yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup manusia menyebabkan naiknya permintaan terhadap kebutuhan energi, salah satunya pada sektor transportasi.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam usaha perikanan tangkap, peranan mesin penggerak kapal sangat penting. Hal ini mengingat operasi penangkapan ikan yang semakin jauh dari garis pantai, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai energi. Dapat dikatakan demikian karena hampir semua negara di dunia memerlukan energi untuk
Lebih terperinciBAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberadaan wilayah Indonesia yang begitu beragamnya sumber energi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan wilayah Indonesia yang begitu beragamnya sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan, merupakan tantangan bagi kita untuk melakukan penelitiana atau
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. H. Agoes Santoso, M.Sc
Nama Pengusul : Ananto Sudarmadi Dosen Pembimbing : Ir. H. Agoes Santoso, M.Sc Gambar : Boat Fishing sport 12 meter Boat fishing sport 12 meter ini merupakan kapal cepat yang memiliki fasilitas yang lengkap
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL
PENGARUH PENAMBAHAN FIN PADA LAMBUNG KAPAL IKAN TRADISIONAL Budhi Santoso 1, Romadhoni 2, M Ikhsan 3 1,2,3 Program Studi Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis E-mail 1 : budhisantoso@polbeng.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah membutuhkan peranan energi untuk dapat berkembang dengan baik, khususnya energi listrik. Dapat diketahui bahwa listrik sangat bermanfaat
Lebih terperinciPERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK
PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak
RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Andri Wicaksono 1, Ainur Rofiq Nansur, ST, MT. 2,Endro Wahjono, S.ST, MT. 3 Mahasiswa Elektro Industri,
Lebih terperinciDESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL
Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman
Lebih terperinciGambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eksploitasi energi skala besar berakibat menurunnya ketersediaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam. Bahan bakar fosil merupakan energi non-konveksional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, merupakan bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari seiring dengan pesatnya
Lebih terperinciAPLIKASI SEL SURYA SEBAGAI ENERGI LAMPU SUAR TANDA PELABUHAN
103, Inovtek, Volume 3, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 103-24 APLIKASI SEL SURYA SEBAGAI ENERGI LAMPU SUAR TANDA PELABUHAN Khairuddin Syah, Stephan, Jefri Lianda Jurusan Teknik Elekro Politeknik Negeri Bengkalis
Lebih terperinciMODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING. A.K.Kirom Ramdani ABSTRAK
MODIFIKASI BENTUK BURITAN KAPAL DAN SISTEM PROPULSI KT ANGGADA XVI AKIBAT RENCANA REPOWERING A.K.Kirom Ramdani 4205100037 ABSTRAK KT Anggada XVI adalah kapal tunda yang beroperasi di pelabuhan Balikpapan.
Lebih terperinciTESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010
TESIS JOHAN JOHANNES PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 Latar Belakang Listrik ; satu faktor penting dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL PADA BANGUNAN BERTINGKAT
SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL PADA BANGUNAN BERTINGKAT Ibrahim Nawawi 1), Bagus Fatkhurrozi 2) 1 Fakultas Teknik, Universitas Tidar email: ibn.elektro@yahoo.com 2 Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN
PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN Triadi desmanto, S.T 1 *, Ir. NH Kresna, M.T. 1, Mirzazoni, ST, M.T 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar belakangi saya mengambil judul Perancangan Pembangkit Listrik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakangi saya mengambil judul Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Skala Kecil 100VA. Adalah untuk mengetahui bagaimana Pembangkit Listrik bersumber
Lebih terperinciBIDANG STUDI INDUSTRI PERKAPALAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Analisis Teknis dan Ekonomis Produksi Kapal Ikan Dengan Lunas, Gading dan Balok Geladak Berbahan Bambu Laminasi Sebagai Material Alternatif Pengganti Kayu Oleh : Sufian Imam Wahidi (4108100039) Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterbatasan energi listrik dan tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil membuat pemerintah harus tanggap untuk mecari solusi dari permasalahan tersebut dengan
Lebih terperinciKajian Teknis Sistem Konversi Pneumatis Energi Gelombang Laut Menggunakan Tanki Bertekanan Dan OWC (Oscillating Water Column)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-8 Kajian Teknis Sistem Konversi Pneumatis Energi Gelombang Laut Menggunakan Tanki Bertekanan Dan OWC (Oscillating Water Column)
Lebih terperinciAnalisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28. Tengah Sumatera Utara
Analisis usaha alat tangkap gillnet di pandan Kabupaten Tapanuli 28 Jurnal perikanan dan kelautan 17,2 (2012): 28-35 ANALISIS USAHA ALAT TANGKAP GILLNET di PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA
Lebih terperinciDesain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di Pelabuhan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-130 Desain Konseptual Hybrid Propulsion Mesin Diesel dengan Motor Listrik pada Tugboat 70 Ton Bollard Pull Untuk Aplikasi di
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER 4 LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN BIOGAS
STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER 4 LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN BIOGAS MAHATMA PANDIMA PUTRA NRP 2109 030 052 Dosen Pembimbing Ir. Joko Sarsetyanto, MT PROGRAM STUDI
Lebih terperinciMuhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT
ANALISIS INTENSITAS CAHAYA MATAHARI DENGAN SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA PADA SOLAR WATER PUMP Muhamad Fahri Iskandar 24411654 Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT Latar Belakang Konversi energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. angin mekanik untuk pemompaan air dan penggilingan biji-bijian sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angin telah dimanfaatkan sebagai sumber energi sejak ratusan tahun lalu, baik untuk pemanfaatan di darat maupun di laut. Sebagai contoh adalah kincir angin mekanik
Lebih terperinciPENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo
PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENGARUH VARIASI JUMLAH STAGE TERHADAP KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL SAVONIUS TIPE- L Krisna Slamet Rasyid, Sudarno, Wawan Trisnadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN [REALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK] BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan akan listrik menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan banyaknya peralatan yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energinya. Energi listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, ketersediaan sumber energi fosil dunia semakin menipis, sumber energi ini semakin langka dan harganya pun semakin melambung tinggi. Hal ini tidak dapat dihindarkan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sebagian besar pembangkit listrik di dunia masih menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas bumi sebagai bahan bakarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi baik di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi
Lebih terperinciPENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS
PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS Sefta Risdiara 1), Chalilillah Rangkuti 2) 1 2) Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri dan transportasi yang semakin pesat beberapa dekade ini berimbas pula kepada kebutuhan akan konsumsi energi. Untuk menunjang dalam beraktivitas,
Lebih terperinciStudi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius
Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius Bambang Arip Dwiyantoro*, Vivien Suphandani dan Rahman Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau (Wikipedia, 2010). Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mengalami banyak hambatan dalam pengembangan
Lebih terperinciOPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT
ABSTRACT OPTIMASI PANJANG CADIK KAPAL NELAYAN 3 GT Budhi Santoso 1, Muhammad Helmi 2, Nurhasanah 3 1,2,3 Jurusan Teknik Perkapalan Politeknik Negeri Bengkalis Jl. Bathin Alam, Sungai Alam, Bengkalis-Riau,
Lebih terperinciBEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)
Tersedia online di: http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/btl e-mail:btl.puslitbangkan@gmail.com BULETINTEKNIKLITKAYASA Volume 15 Nomor 2 Desember 2017 e-issn: 2541-2450 BEBERAPA JENIS PANCING
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH SUDUT PITCH TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN DARRIEUS-H SUMBU VERTIKAL NACA 0012 Nur Aklis, H mim Syafi i, Yunika Cahyo Prastiko, Bima Mega Sukmana Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN LAYOUT DAN PENEMPATAN SEL SURYA PADA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA
JRM. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 38-43 RANCANG BANGUN LAYOUT DAN PENEMPATAN SEL SURYA PADA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA Septian Suryo Sugiharto D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinciEFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU
1 EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU Oleh Safrizal 1), Syaifuddin 2), Jonny Zain 2) 1) Student of
Lebih terperinciPembaharuan energi, memanfaatkan energi alam yang melimpah luas menjadi sebuah energi alternatif yang akan dipakai di masa mendatang.
Riki Sanjaya 4210105022 Latar Belakang Laut mempunyai potensi sumber energi yang besar, sehingga layak untuk dikembangkan. Selain itu, energinya tersedia secara terus menerus (kontinue) dan ramah lingkungan
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi
JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno
Lebih terperinciDesain Kendaraan Roda Dua Bertenaga Matahari
Desain Kendaraan Roda Dua Bertenaga Matahari Oemar Handoyo¹, Giasa Lutfiah 1,* 1 Institut Teknologi Sains Bandung, Kota Deltamas, Bekasi *Email : giasalutfia@gmail.com Abstrak. Kemajuan suatu bangsa berbanding
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN PENGRAJIN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG DENGAN KKN-PPM TEMATIK
PEMBERDAYAAN PENGRAJIN KAPAL KAYU DI KABUPATEN BATANG DENGAN KKN-PPM TEMATIK Wilma Amiruddin 1, Andi Trimulyono 1, Bandi Sasmito 3 1) Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik menunjukkan trend yang
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kabupaten Buton diperkirakan memiliki luas sekitar 2.509,76 km 2, dimana 89% dari luas wilayah tersebut merupakan perairan laut. Secara geografis Kabupaten Buton terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renewable energy atau energi terbarukan adalah energy yang disediakan oleh alam yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik pada saat ini merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan hidup. Dengan berkembangnya teknologi yang ada di dunia berbanding lurus
Lebih terperinciDesain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-261 Desain Kapal Pembangkit Listrik 30 Megawatt untuk Perairan di Indonesia Deny Ari Setiawan Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas
Lebih terperinciPerancangan Sistem Propulsi Fishing Boat 8M Displacement Dengan Solar Cell Sebagai Energi Alternatif
Perancangan Sistem Propulsi Fishing Boat 8M Displacement Dengan Solar Cell Sebagai Energi Alternatif Oleh : Nama : Mukty Baktiar Nrp : 4211105006 Jurusan : Teknik Sistem Perkapalan BAB I PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Isu energi merupakan isu yang sedang hangat diperdebatkan. Topik dari perdebatan ini adalah berkurangnya persediaan sumber-sumber energi terutama sumber energi berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia
Lebih terperinciKINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN
KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN BAKAR Warsono Rohmat Subodro (UNU Surakarta, rohmadsubodro@yahoo.com) ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kv, yang membentang sepanjang Pulau Jawa-Bali. Sistem ini merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik untuk Kabupaten Kulon Progo disuplai melalui sistem distribusi energi listrik Provinsi DIY. Di mana sistem ketenagalistrikan di DIY merupakan bagian
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi modern berkembang dengan pesat membuat seseorang berpikir cepat dan tanggap untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi semua. Dan juga kebutuhan
Lebih terperinciStudi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD
Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 Oleh: M. Cahyo Adi N
Lebih terperinciPROTOTYPE BOAT ENERGI SURYA MENGGUNAKAN SOLAR CELL LAPORAN TUGAS AKHIR
PROTOTYPE BOAT ENERGI SURYA MENGGUNAKAN SOLAR CELL LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Program Studi Teknik Konversi Energi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengeluarkannya dalam bentuk energi listrik. Baterai terdiri dari sel elektrokimia
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Baterai adalah alat yang berfungsi sebagai penyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk energi listrik. Baterai terdiri dari sel elektrokimia yang mampu mengkonversi
Lebih terperinci