PERANCANGAN MEJA DAN KURSI PENGGUNAAN LAPTOP UNTUK RUANG KECIL DENGAN IMPLEMENTASI METODE QUAD (QUALITY AND USABILITY ASSURED DESIGN)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN MEJA DAN KURSI PENGGUNAAN LAPTOP UNTUK RUANG KECIL DENGAN IMPLEMENTASI METODE QUAD (QUALITY AND USABILITY ASSURED DESIGN)"

Transkripsi

1 PERANCANGAN MEJA DAN KURSI PENGGUNAAN LAPTOP UNTUK RUANG KECIL DENGAN IMPLEMENTASI METODE QUAD (QUALITY AND USABILITY ASSURED DESIGN) Abadan Magfira 1), Nia Budi Puspitasari 2) Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik - Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto, SH Tembalang Semarang, Kode Pos Abadan.magfira@gmail.com 1), niabudipuspitasari@gmail.com 2) ABSTRAK Laptop merupakan produk yang sudah menyentuh semua kalangan, terutama mahasiswa. Aktivitas penggunaan laptop dikalangan mahasiswa bahkan memakan waktu hingga berjam-jam setiap harinya, Sedangkan aktivitas penggunaan laptop ini membutuhkan suatu produk bantu untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan agar pengguna tidak mengalami keluhan jika harus menggunakan laptop dalam waktu yang lama. Dikalangan mahasiswa produk meja kursi konvensional sudah jarang digunakan dalam menggunakan laptop, dengan alasan bentuk yang terlalu besar sehingga banyak memakan ruang kamar dan kurang nyaman pada saat digunakan. Mereka lebih memilih menggunakan meja tanpa kursi yang dibuat rendah, dengan alasan bentuk yang kecil sehingga menghemat ruang kamar, lebih nyaman, dan lebih praktis. Tetapi responden mahasiswa masih mengeluhkan bentuk meja yang masih kurang nyaman pada saat digunakan. Fungsi meja hanya terbatas pada satu fungsi yaitu hanya untuk meletakkan laptop, selain itu juga posisi tubuh yang harus menyesuaikan terhadap bentuk meja bukan meja yang menyesuaikan pada bentuk tubuh, sehingga para pengguna mengeluhkan seperti kelehan pada otot tangan, tulang belakang, leher dan juga mata. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut penelitian yang dilakukan adalah menghasilkan desain produk dengan implementasi metode QUAD (Qualiy and Usability Assured Design) sebagai penyusunan laporan. Dengan menggunakan data anthropometri dan suara kebutuhan konsumen sebagai parameter untuk merancang satu set meja kursi penggunaan laptop untuk ruang kecil yang digunakan khusus untuk melakukan aktivitas menggunakan laptop bagi mahasiswa agar didapatkan posisi yang ergonomis sehingga dapat mendukung kenyamanan pengguna dalam melakukan aktivitas pengunaan laptop Kata Kunci : laptop, Ergonomi, Anthropometri, QUAD PENDAHULUAN Pemilihan produk yang tepat bisa sangat membantu menciptakan kenyamanan dan kemudahan dalam beraktivitas. Produk adalah apa saja yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan (Kotler, 1997). Untuk itu produk yang dibuat harus berdasarkan kebutuhan dan keinginan pengguna.. Banyak produk yang muncul dipasaran membuktikan bahwa ide atau gagasan dalam menciptakan sebuah produk memang tiada batasnya. Kebutuhan akan laptop harus lah dipenuhi karena beban tugas kuliah yang diberikan menuntut setiap mahasiswa untuk memilikinya. Aktivitas penggunaan laptop dikalangan mahasiswa bahkan memakan waktu hingga berjam-jam setiap harinya, baik itu mengerjakan tugas kuliah, bermain game dan juga menjelajah dunia maya. Sedangkan aktivitas penggunaan laptop ini membutuhkan suatu produk bantu untuk 1

2 menciptakan keamanan dan kenyamanan agar pengguna tidak mengalami keluhan jika harus menggunakan laptop dalam waktu yang lama. Hasil penelitian kepada 20 orang responden mahasiswa, produk meja kursi konvensional sudah jarang digunakan dalam menggunakan laptop, dengan alasan bentuk yang terlalu besar sehingga banyak memakan ruang kamar dan kurang nyaman pada saat digunakan. Hasil penelitian kepada 20 orang responden mahasiswa, produk meja kursi konvensional sudah jarang digunakan dalam menggunakan laptop, dengan alasan bentuk yang terlalu besar sehingga banyak memakan ruang kamar dan kurang nyaman pada saat digunakan.. Gambar 1 Meja dan Kursi Konvensional Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilakukan, 19 dari 20 orang responden mahasiswa, mereka lebih memilih menggunakan meja tanpa kursi yang dibuat rendah, dengan alasan bentuk yang kecil sehingga menghemat ruang kamar, lebih nyaman, dan lebih praktis. Seperti pada gambar 1.2 di bawah ini. Gambar 2 Meja Laptop Ukuran Rendah Gambar 2 menunjukan aktivitas penggunaan laptop pada meja yang dibuat sendiri untuk menyesuaikan keadaan para pengguna. Tetapi hasil penelitian kepada 20 orang responden, 19 dari 20 orang responden mahasiswa masih mengeluhkan bentuk meja yang masih kurang nyaman pada saat digunakan. Fungsi meja hanya terbatas pada satu fungsi yaitu hanya untuk meletakkan laptop, selain itu juga posisi tubuh yang harus menyesuaikan terhadap bentuk meja bukan meja yang menyesuaikan pada bentuk tubuh, sehingga para pengguna mengeluhkan seperti kelehan pada otot tangan, tulang belakang, leher dan juga mata. Hal ini bisa terjadi karena terdapat kesalahan pada posisi tubuh ketika sedang duduk dalam waktu yang lama. Selain itu juga, cara duduk yang salah menjadi salah satu faktor penyebab sakit punggung yang parah. Saat bekerja orang bisa menghabiskan waktu berjam-jam duduk di depan komputer. Kalau hal tersebut tidak ditunjang oleh postur tubuh yang benar akan menimbulkan masalah sakit punggung yang akut. Untuk mengidentifikasi masalah diatas penulis akan menggunakan metode QUAD (Quality and Usability Assured Design). Metode QUAD digunakan untuk menghasilkan desain produk yang aman, karena mempertimbangkan faktor resiko secara mendalam, dan mengindikasikan ativitas yang akan dilakukan dan apa yang harus difokuskan (Wahyudi, Andri, 2004). Oleh karena itu Metode QUAD akan sangat tepat diaplikasikan pada perancangan satu set meja kursi ukuran rendah untuk pengguna. Hal pertama yang diperhatikan adalah dalam merancang produk ini harus dipertimbangkan berbagai posisi yang mungkin digunakan oleh pengguna sehingga menuntut fleksibilitas desain produk agar tetap nyaman dan efektif menjalankan fungsinya. Alasan kedua karena produk ini sering digunakan dalam waktu yang lama sehingga upaya-upaya untuk mengurangi kelelahan pada pengguna sangat penting perananya. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisa postur tubuh penguna menggunakan rula dan Nordic body map 2

3 2. Mengumpulkan data kebutuhan penggguna atas produk yang akan ditetapkan 3. Mengupulkan data anthropometri pengguna 4. Melakukan peyusunan data berdasarkan fase metode QUAD Pembatasan Masalah Untuk memfokuskan pembahasan masalah dalam penelitian ini maka diperlukan pembatasan masalah agar pembahasan masalah tidak terlalu luas dan menyimpang dari tujuan. Pembatasan tersebut antara lain : 1. Metode QUAD yang digunkan pada penelitian ini dibatasi dengan mengunakan 7 fase dimana penelitian ini hanya sebatas pada membuat rancangan produk yang kemudian mengevaluasi rancangan terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan. 2. Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 mahasiswa laki-laki dan perempuan yang menggunakan meja dan kursi ukuran rendah untuk beraktivitas menggunakan laptopnya. 3. Pengukuran anthropometri dilakukan pada saat responden sedang melakukan aktivitasnya, yaitu duduk tanpa memakai kursi pada saat posisi diam ( anthropometri statis) 4. gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat penguna tersebut melaksanakan kegiatannya tidak dipertimbangkan untuk design produk sehingga siklus pemecahan masalah dapat dilaksanakan secara terstriktur. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di tempat dimana banyak mahasiswa bermukim, ditempat mereka tinggal. Dengan fokus tempat di daerah Jl.Prof Sudarto LPPU II gang sigawe, Komplek pemukiman Mahasiswa Tembalang Semarang Waktu Penelitian Penelitian dimulai dengan penelusuran Teori, Survey Awal, Observasi, dan pengambilan data Sampai dengan penyusunan laporan Akhir. Pengambilan data akan dimulai pada tanggal 1 September hingga 30 September 2013 ALUR PENELITIAN Studi Lapangan : Observasi Wawancara permasalahan Mulai Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Studi Literatur METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian, Sehingga penelitian yang dilakukan dapat berjalan secara sistematis dan terarah, Batasan Masalah A 3

4 penelitian. Untuk menyelesaikan masalah tearsebut haruslah berlandaskan teori, dari para ahli, serta kegiatan observasi dilapangan. Begitu juga pada penelitian ini, penulis melihat ada permasalahan yang muncul yang kemudian melakukan observasi, penggunaan RULA, serta Nordic Body Map. Hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan dan keluhan oleh pengguna Gambar 4 Hasil Score RULA Ketika sedang beraktifitas terlihat posisi bahu yang membungkuk, kaki kiri dan kanan yang terlihat tidak sempurna, posisi kedua tangan yang tertekuk kebagian dengkul kaki sehingga terliha tindikator warna final skorb erwarna orange dengan nilai 5 yang artinya perubahan posisi harus diperbaiki. Nordic Body Map Untuk mengetehui keluhan yang timbul saat beraktifitas penggunaan laptop dalam waktu yang lama, maka dilakukan penggambilan kuisioner nordic body map untuk mengetahui keluhan tubuh pada saat beraktivitas. Hasilnya dapat dilihat dari tabel dibawah ini. Tabel 1 Rekapitulasi kuisioner menggunakan nordic body map Gambar 3 Flow chart Metode Penelitian PENGUMPULAN DANPENGOLAHAN DATA FasePrestudies Secara umum kegiatan penelitian yang dilakukan secara ilmiah bermula ketika ada permasalahan yang muncul pada kehidupan. Permasalahan permasalahan inilah yang menjadi hipotesis pada Profil Pengguna Penelitian ini dilaksanakan untuk menghasilkan produk berupa meja dan 4

5 kursi untuk beraktivitas menggunakan laptop yang dibuat berdasarkan karakteristik kondisi tubuh dan tempat yang sesuai bagi mahasisiwa. Dimana produk ini digunakan oleh mahasiswa laki-laki dan perempuan rentangusia 18 hingga 23 tahun yang semuanya dalam keadaan tanpa cacat. Fase Analisa Tugas Pada fase ini akan dilakukan analisa terhadap 30 orang mahasisiwa baik laki-laki maupun perempuan. Observasi dilakukan untuk mengetahui dengan rinci bagaimana mereka beraktivitas menggunakan laptop, kemudia nmengumpulkan suara pengguna yang akan dijadikan identifikas ikebutuhan dalam proses perancangan produk. Serta pengambilan data anthropometri dimensi tubuh pengguna yang akandigunakan untuk menentukan ukuran yang sesuai dalam pembuatan produk. Gambar 5 proses penggunaan laptop menggunakan meja berukuran rendah Pada gambar 5 terlihat bahwa penggunaan laptop menggunakan kursi ukuran rendah tanpa memakai alas duduk atau kursi sehingga dalam keadaan duduk, pantat menjadi tumpuan pengguna dalam menopang berat badan tubuh.posisi pantat terlihat sejajar dengan kaki dan kaki meja, posisi ini memumgkinkan pengguna untuk lebih menyesuikan diri terhadap ukura nmeja. Untuk bagian tubuh paha dan kaki terlihat pengguna melipat kaki bagian bawah disilangkan dengan bagian kaki kiri, cara duduk seperti ini disebut juga posisi duduk bersila, dimana bagian kaki bawah menjadi tumpuan kaki kanan dan kiri. Pada bagian pinggang, punggung, bahu, dan leher terlihat condong kearah depan dengan sedikit membungkuk. Sedangkan pada bagian lengan atas dan lengan bawah, posisi siku siku sejajar denga nmeja dan posisi lengan bawah sejajar lurus dengan keyboard laptop. Perancangan konseptual Analisis Fungsi Produk Tujuan dari pembuatan analisis fungsional ini adalah untuk membangun fungsifungsi yang di butuhkan dari desain produk. Disini, akan dibagi fungsi utama produk menjadi sub-sub fungsi produk yang lebih sederhana. Fungsi umum dari kursi dan meja adalah untuk menahan beban penggunanya. Fungsi umum digambarkan dalam sebuah black box. a. Black box Dalam black box, dipresentasikan dengan sebuah blok fungsi, yang kemudian dialiri oleh aliran masuk dan aliran keluar berupa: (1) energi, (2) material dan (3) informasi (sinyal) yang masuk dan keluar dari blok fungsi/sub-fungsi. Black box terdiri dari sub system yang kompleks. b. Function tree Function Tree atau diagram pohon fungsi produk dapat membantu perancang produk agar lebih fokus terhadap funsgi terpenting dari produk. Fungsi utama dari produk harus diidentifikasi terlebih dahulu dan lalu di pecah menjadi beberapa subfungsi. Setiap subfungsi akan diuraikan menjadi informasi yang lebih detail. c. Elemen Struktur Sistem Disini akan digambarkan interaksi kursi dan meja yang dipandang sebagai suatu sistem terhadap lingkungan sekitar sistem di dalam pengoperasiannya. Deskripsi produk Meja dan kursi dalam penggunaan laptop sangat penting kaitannya dalam menopang berbagai posisi tubuh, terlebih jika aktivitas tersebut dilakukan dalam waktu yang lama. Posisi tubuh yang tidak sesuai akan menimbulkan dampak negatif bagi pengguna. Alat bantu meja dalam penggunaan laptop berfungsi sebagai 5

6 tempat dimana laptop diletakkan, ini bertujuan agar posisi laptop bisa digunakan dengan mudah. Sedangkan kursi berfungsi untuk menahan berat tubuh pengguna Perancangan produk ini dikhususkan pada pengembangan produk meja dan kursi dalam penggunaan laptop yang sesuai dengan berbagai kondisi penggunanya. Dengan adanya perancangan meja dan kursi ini diharapkan produk tersebut dapat memenuhi aspek-aspek yang berkaitan dengan penggunaan produk ini. Tabel 2 Aspek-Aspek Dalam Penyusunan Kuesioner Untuk kursi (Sumber: Herviyani, 2006) A B C D E F Aspek Fungsional Keringan benda Mudah dibersihkan Mampu menahan beban Mudah difungsikan Aspek Keamanan Tidak membahayakan Tidak meiliki sudut/tidak ada sisi yang tajam Aspek Daur Hidup Benda Benda tidak mudah rusak/awet Aspek Kenyamanan Dimensi ketinggian duduk Dimensi sandaran punggung Dimensi dudukan Dimensi kemiringan sandaran punggung Bentuk sandaran punggung Bentuk dudukan punggung Aspek Ekonomi Harga produk saat ini bersaing dengan produk lainnya. Aspek Estetika Warna produk Desain yang menarik Tabel 3Aspek-Aspek Dalam Penyusunan Kuesioner Untuk meja (Sumber: Herviyani, 2006) A B C D E F Aspek Fungsional Keringanan benda Mudah di bersihkan Mampu menahan beban Mudah difungsikan Aspek Keamanan Tidak membahayakan Tidak meiliki sudut/tidak ada sisi yang tajam Aspek Daur Hidup Benda Benda tidak mudah rusak/awet Aspek Kenyamanan Dimensi ketinggian Dimensi lebar Dimensi panjang Bentuk permukaan Aspek Ekonomi Harga produk saat ini bersaing dengan produk lainnya. Aspek Estetika Warna produk Desain yang menarik Usability goal Spesifikai keburtuhan bertujuan untuk mengatahui apa saja yang diinginkan pada desain produk. Spesifikasi kebutuhan ditentukan berdasarkan pertanyaan yang dijawab langsung oleh pengguna Pernyataan Kebutuhan 1. Jarak antara mata dengan layar yang sesuai 2. Kesesuaian tinggi antara bangku dan meja Komputer 3. Murah 4. Sesuai dengan tempat 5. Multifungsi 6. Mudah dipindahkan 6

7 7. Awet 8. Posisi penempatan laptop yang pas dengan tangan sehingga tidak membuat lelah tangan 9. Posisi kenyamanan saat duduk yaitu sandaran untuk badan, dan pijakan untuk kaki supaya rileks 10. Berasal dari bahan baku yang tidak berbahaya dan berbau 11. Harga yang terjangkau dengan kualitas yang baik 12. Dapat disesuikan dengan posisi badan baik duduk maupun tidur 13. Dapat disesuaikan dengan tubuh orang yang berbeda beda 14. Bentuknya dapat diminimalis dengan ruangan 15. Warnanya yang keren 16. Mudah dibersihkan, dipindahkan dan disimpan 17. Kenyamanan, simple dan tidak memakan tempat 18. Ramah lingkungan 19. Kursi empuk 20. Meja ada tempat penyimpanan 21. Meja dan kursi yang mudah digeser 22. Ergonomis 23. Bisa menyimpan aksesoris laptop 24. Tidak menghabiskan spek ruangan 25. Dapat membuat tulang punggung menjadi nyaman 26. Dapat mengatur posisi mata agar tidak terlalu dekat dengan laptop, juga terlalu jauh 27. Tidak ada sisi yang tajam, karena dengan posisi yang tajam berbahaya bagi keselamatan kita dalam menggunakan laptop 28. Kursi yang bagian punggung yang dapat disesuaikan dengan keinginan kita 29. Tidak goyang (kokoh) 30. Meja serba guna yang dapat menyimpan laptop tanpa mengganggu aktivitas Tabel 5 Pernyataan Kebutuhan berdasarkan aspek-aspek A B C D Aspek Fungsional Meja serba guna yang dapat menyimpan laptop tanpa mengganggu aktivitas Bisa menyimpan aksesoris laptop Tidak menghabiskan spek ruangan Meja dan kursi yang mudah digeser Aspek Keamanan Tidak ada sisi yang tajam, karena dengan posisi yang tajam berbahaya bagi keselamatan kita dalam menggunakan laptop Berasal dari bahan baku yang tidak berbahaya dan berbau Aspek daur hidup benda Ramah lingkungan Mudah dibersihkan, dipindahkan dan disimpan Awet Aspek Kenyamanan Jarak antara mata dengan layar yang sesuai Kesesuaian tinggi antara bangku dan meja Komputer Tidak goyang (kokoh) Kursi yang bagian punggung y dapat disesuaikan dengan keinginan kita Dapat membuat tulang punggung menjadi nyaman Dapat mengatur posisi mata agar tidak terlalu dekat dengan laptop, juga tidak terlalu jauh Kursi empuk E Aspek Ekonomi Harga yang terjangkau 7

8 F dengan kualitas yang baik Aspek Estetika Warnanya yang keren Tidak menghabiskan spek ruangan Tabel 6 Prioritaas kebutuhan konsumen Tabel 8 Data Anthropometri wanita Tabel 9 Data nilai persentil Anthropometri Pria PERANCANGAN Tabel 7 Data Anthropometri laki-laki laki 8

9 Tabel 10 Data nilai persentil Anthropometri wanita Tabel 11 Ukuran Produk Tabel 11 Ukuran Dimesi produk EVALUASI Gambar 8 Tampak perspektif 2 Gambar produk Dengan menggunakan suara dari pengguna, produk meja dan kursi yang ergonomis untuk dipakai menggunakan laptop telah dibuat. Untuk melihat beberapa fungsi yang sesuai penulis memberikan potonganpotongan gambar yang berguna untuk menguji coba apakah fungi tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. Meja Posisi bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh Gambar 6 Tampak perspektif 1 Gambar 9 Meja utama Pada gambar 9 terlihat bahwa dudukan laptop fleksibel bisa disesuaikan tinggi maupun rendah, ditarik memanjang dan kembali ke posisi semula. fungsi ini memungkinkan untuk mengatur posisi laptop agar lebih mudah digunakan mengikuti posisi tubuh. Gambar 7 Tampak samping 9

10 Dapat menyimpan laptop dan aksesoris Pada gambar 12 terdapat sandaran kursi dengan sudut Kemiringan sandaran kursi yang bisa diatur sesuai kebutuhan pengguna dan dapat dilipat. Tujuan dari fungsi ini adalah untuk memudahkan proses pemindahan peralatan dan memudahkan pada saat akan dibersihkan. Kursi empuk Gambar 10 Boks penyimpanan Pada gambar 10 terlihat bahwa salah satu fungsi meja adalah sudah dilengkapi dengan media penyimpanan. Fungsi ini dapat memungkinkan pengguna bisa menyimpan laptop dan akesoris secara aman tanpa menyimpanan ditempat media lain. Tidak ada sisi yang tajam Gambar 13 Alas duduk Pada gambar 13 terdapat bantalan kusi alas dan sandaran sehingga tekanan terhadap punggung dapat berkurang sehingga pengguna nyaman pada saat beraktivitas. Gambar 11 Sisi sisi meja Pada gambar 11 terlihat pada sisi sisi pinggir meja sudah dibuat tumpul tanpa ada sudut lancip sehingga lebih aman pada saat digunkan Kursi Posisi bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh Gambar 12 Mekanisme pengatur sandaran KESIMPULAN Dari serangkaian penelitian yang dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan jika : 1. Dari hasil studi pendahuluan terhadap responden yang dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioner menggunakan Nordic Body Map menyatakan bahwa 50% orang yang mengeluhkan rasa ketidak nyamanan pada bagian pantat dan kaki, 80% orang yang mengeluhkan rasa ketidak nyamanan pada bagian punggung dan bahu, 63% orang yang mengeluhkan rasa ketidak nyamanan pada bagian pinggang, 57% orang yang mengeluhkan rasa ketidak nyamanan pada bagian lengan bawah, 53% orang yang mengeluhkan rasa ketidak nyamanan pada bagian lengan atas, 83% orang yang mengeluhkan rasa ketidak nyamanan pada bagian leher. 43% orang yang mengeluhkan rasa ketidak nyamanan pada bagian paha. Berdasarkan hasil dari wawancara, mahasiswa mengeluhkan seperti kelehan pada otot tangan, tulang belakang, dan leher. 10

11 2. Dari proses desain yang telah dilakukan berdasarkan metode QUAD, didapatkan kursi yang sesuai dengan ukuran anrhropometri pengguna, selain aman dan nyaman, kursi juga dirancang sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh konsumen. Adapun kriteria-kriteria kebutuhan konsumen yang disusun adalah berdaskan aspek fungsional, aspek keamanan, aspek daur hidup benda, aspek kenyamanan, aspek ekonomi dan aspek estetika. 3. Dimensi anthropometri yang digunakan untuk merancang produk adalah 11 dimensi anthropometri diantaranya adalah tinggi badan duduk, tinggi mata duduk, tinggi bahu duduk, lebar bahu, lebar panggul, tinggi siku duduk, tebal perut, tebal paha, jarak dari pantat ke lutut, jarak dari lipat lutut ke pantat dan panjang tangan. 4. Metode QUAD yang digunakan pada penilitian ini menggunakan 7 fase dari 9 fase yang ada, 7 diantaranya adalah fase pre-studies, fase profil pengguna, fase analisa tugas, fase perancangan konsep, fase Usability Goals, fase desain/perancangan dan fase evaluasi Wahyudi, Andri Tugas akhir : Perancangan pengukuran Sebagai fasilitas Pendukung, praktikum Laboratorium Sistem Produksi Dengan metode QUAD, Jurusan Teknik Industri Universitas Diponegoro. Herviyani, Dani Dwi Perancangan Meja Dan Kursi Anak Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dengan Pendekatan Athropometri Dan Bentuk Fisik Anak. J@TI Undip, Vol.1, No.1 Kotler, Philip Marketing management Analysis, Planing, Implementation and control (9 th ed.). New jersey: Prentice Hall international, Inc SARAN 1. Agar produk tidak sebatas untuk digunakan mahasiswa, sebaiknya metode yang digunakan tidak sebatas fase pengujian. Tetapi bisa sampai pada fase proposal bisnis untuk dipasarkan, dengan menggunakan data pengguna umum. 2. Sebaiknya harga jual bisa dikurangi dengan menekan biaya produksi produk 3. Sebaiknya analisi data anthropometri dilakukan secara menyeluruh untuk pengembangan produk DAFTAR PUSTAKA Nurmianto, Eko Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi 1. Institut Teknologi Sepuluh November : Surabaya. Wignjosoebroto, S Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya. 11

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural

Lebih terperinci

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN (Studi Kasus Industri Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat) Nilda Tri Putri, Ichwan

Lebih terperinci

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA)

GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA) .~5."':!>.~~ Computer.BasedSystems GANGGUAN FISIK MAHASISW A SELAMA BEKERJA DENGAN KOMPUTER (STUDI KASUS : MAHASISW A GUNADARMA) Farry Firman H., Rina Prisilia Laboratorium Teknik Industri Menengah Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Satriardi *, Denny Astrie Anggraini, Yulnedi Mitra Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN 3.1 KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Furniture merupakan sarana atau fasilitas bagi berbagai kegiatan manusia. Desain furniture lahir karena

Lebih terperinci

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo Herry Christian Palit Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Daryono Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma Scochuu_kuro@yahoo.co.id ABSTRAKSI

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK PERANCANGAN MEJA DAN KURSI ANAK MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DENGAN PENDEKATAN ATHROPOMETRI DAN BENTUK FISIK ANAK Denny Nurkertamanda, Singgih Saptadi, Dani Dwi Herviyani Laboratorium

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI BASUKI ARIANTO Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma Jakarta ABSTRAK Rumah tinggal adalah rumah yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan industri di negara Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat, baik itu dalam bidang jasa atau manufaktur. Persaingan antara

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X I Wayan Sukania, Lamto Widodo, David Gunawan Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN. Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN. Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERUBAHAN BODY MEKANIK DALAM KEHAMILAN Dosen Pembimbing : Christin Hiyana TD, S.SiT Disusun oleh: ANISA RATNA N P.17424213046 INTAN NUR FATIMAH P.17424213068 RETNO FITRIYANI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii AYAT AL-QURAN... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 30 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan data 4.1.1 Layout Lini Produksi Sekarang Gambar 4.1 Layout Assembly Line Gambar di atas menunjukkan denah lini produksi PT. Federal Karyatama yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN MEJA DAN KURSI YANG ERGONOMIS UNTUK MURID TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS : TK ISLAM SILMI SAMARINDA) Lina Dianati Fathimahhayati 1, Dutho Suh Utomo 2, Mifta Khurrohmah Mustari 3 Program Studi

Lebih terperinci

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA Samuel Bobby Sanjoto *1), M.Chandra Dewi K 2) dan A. Teguh Siswantoro 3) 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan industri-industri semakin pesat, baik industri manufaktur maupun jasa. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam dunia

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan,

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator yang kurang

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT UKUR ANTROPOMETRI UNTUK PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI STATIS DIMENSI TANGAN DAN KAKI

LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT UKUR ANTROPOMETRI UNTUK PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI STATIS DIMENSI TANGAN DAN KAKI LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT UKUR ANTROPOMETRI UNTUK PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI STATIS DIMENSI TANGAN DAN KAKI (Pada Laboratorium PSK & Ergonomi FTI UNISSULA) OLEH : NUZULIA KHOIRIYAH, ST NIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan adanya aktivitas manual yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode perancangan alat atau produk dalam penelitian ini menggunakan perancangan produk dengan metode rasional. Tahapan dari penelitian ditunjukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi Roda adalah alat bantu untuk melakukan aktifitas bagi penderita cacat fisik seperti patah tulang kaki, cacat kaki, atau penyakit-penyakit lain yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

Identifikasi Keluhan dan Keinginan Mahasiswa terhadap Kursi Kuliah di Universitas Islam Bandung ( Studi Kasus : Unisba Jl. Tamansari No.

Identifikasi Keluhan dan Keinginan Mahasiswa terhadap Kursi Kuliah di Universitas Islam Bandung ( Studi Kasus : Unisba Jl. Tamansari No. Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-8491 Identifikasi Keluhan dan Keinginan Mahasiswa terhadap Kursi Kuliah di Universitas Islam Bandung ( Studi Kasus : Unisba Jl. Tamansari No.1) 1 Muhammad Widi Eka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangannya yang lebih mendalam baru dilakukan setelah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluhan terbanyak dari mahasiswa Universitas Kristen Maranatha mengenai kursi kuliah yang digunakan saat ini adalah kurang memberikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS ) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri 2 Intitut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri saat ini sangat berkembang pesat di Indonesia. Akan tetapi kepedulian para pengusaha baik perusahaan besar maupun kecil terhadap

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari

Lebih terperinci

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN Isana Arum Primasari *, Muhammad Hindarto Teknik Industri, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta *email: i_prisa@yahoo.com

Lebih terperinci

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS PKMT-2-1-1 RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS Mirta Widia, Mia Monasari, Vera Methalina Afma, Taufik Azali Jurusan Teknik Industri, Universitas Andalas, Padang ABSTRAK Perancangan wheelbarrow

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Kondisi Lapangan Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat usaha informal pejahitan pakaian di wilayah Depok, khususnya Kecamatan Sukmajaya. Jumlah tempat usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. titik awal dan titik akhir kesuksesan dalam industri manufaktur. Oleh karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan produk dalam dunia industri akan semakin dibutuhkan untuk menuju Indonesia sebagai negara maju. Produk merupakan titik awal dan titik akhir kesuksesan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini akan membantu menyelesaikan penelitian

Lebih terperinci

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Nama : Tehrizka Tambihan NPM : 37412336 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi

Lebih terperinci

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan

Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan Analisa Ergonomi Fasilitas Duduk Ruang Kuliah Bagi Pengguna dengan Kelebihan Berat Badan Grace Mulyono Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Email: gracem@petra.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Rancangan Meja dan Kursi Sekarang Penulis dalam melakukan penelitian ini melihat dan mengamati model meja dan kuesi warnet yang sekarang digunakan. Adapun rancangan meja dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA 138 BAB V HASIL DAN ANALISA 5.2. Hasil PT. Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam pembuatan elektroda untuk pengelasan. Untuk menemukan permasalahan yang terdapat pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau didesain khusus untuk membantu pekerjaan manusia agar menjadi lebih mudah. Desain yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian dari suatu industri. Hal tersebut merupakan input perusahaan yang penting karena tanpa adanya

Lebih terperinci

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi)

ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) ANALISIS SERTA USULAN PERBAIKAN FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN FISIK DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI (Studi kasus di Mini Market 5001 Mart Cabang Cimahi) Effie Yuswandi 1 Abstrak Dalam sebuah mini market, faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan tenaga kerja dalam pembangunan nasional sangat penting karena tenaga kerja merupakan pelaku dan tujuan pembangunan. Sesuai dengan peranan tersebut, maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 30 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Perencanaan Produk Sebelum dilakukan perancangan produk yang akan dibuat, terlebih dahulu pernyataan misi yang nantinya akan

Lebih terperinci

Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan

Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan Johanna Renny Octavia Hariandja 1, Dinda Utami Ishlah 2 1,2 Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Data Meja Belajar Tabel 4.1 Data pengukuran meja Pengukuran Ukuran (cm) Tinggi meja 50 Panjang meja 90 Lebar meja 50 4.1.. Data Kursi Belajar

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN STANDARD NORDIC QUESTIONNAIRE I. IDENTITAS PRIBADI (Tulislah identitas saudara dan coret yang tidak perlu) 1. Nama :... 2. Umur/Tgl. Lahir :.../... 3. Stasiun Kerja :... 4. Status : Kawin/Belum

Lebih terperinci

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun Petunjuk Sitasi: Zadry, H. R., Rahmayanti, D., Riski, H., Meilani, D., & Susanti, L. (2017). Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B76-81).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah

BAB I PENDAHULUAN. disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meja merupakan salah satu fasilitas sekolah berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki dan ada yang memiliki laci, sedangkan kursi adalah sebuah fasilitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kursi roda menjadi alat bantu yang sangat penting bagi penyandang cacat fisik khususnya penyandang cacat bagian kaki dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Akan tetapi, kursi roda yang digunakan

Lebih terperinci

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo

Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Performa (2011) Vol. 10, No. 2: 119-130 Perancangan Alat Bantu Pemasangan Stiker Gitar untuk Mengurangi Keluhan dan Memperbaiki Postur Kerja di Tarjo Guitar Sukoharjo Maria Puspita Sari, Rahmaniyah Dwi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kidal (left-handed) merupakan istilah bagi orang-orang yang dominan menggunakan tangan kiri sebagai tangan utama untuk melakukan kegiatan seperti menulis, makan, mengenggam,

Lebih terperinci

PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten)

PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten) PERBAIKAN ALAT BANTU PENGECORAN UNTUK MENGURANGI RESIKO CIDERA AKIBAT KERJA (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam ABC Klaten) Muchlison Anis *, Mufti Hidayat 2, Mila Faila Sufa 3,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Manusia dalam melakukan pekerjaan kerap kali mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti pekerjaan yang dapat menimbulkan efek terhadap sistem rangka

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI Meja Printing merupakan salah satu fasilitas dan sarana yang sangat penting dan menunjang dalam kegiatan proses produksi. Karena Meja printing tempat dimana aktivitas operator untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manual material handling (MMH) dapat diartikan sebagai tugas pemindahan barang, aliran material, produk akhir atau benda-benda lain yang menggunakan manusia sebagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH 2.1 Sejarah Sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060798 merupakan salah satu sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. SDN 060798 beralamat di Jalan Medan Area Selatan. Kel.

Lebih terperinci

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain

basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain 100 Data pada Tabel 5.1 menunjukkan intensitas cahaya, suhu kering dan suhu basah, kelembaban relatif serta gerakan angin pada desain interior lama dan ergodesain interior berbeda bermakna atau tidak sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merugikan terhadap kesehatan pekerja ( Naiem, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industrialisasi dalam pembangunan Indonesia telah berkembang pesat di semua sektor, baik formal maupun informal. Perkembangan tersebut bukan saja menyajikan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ergonomi Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani: ergon (kerja) dan nomos (peraturan, hukum). Ergonomi adalah penerapan ilmu ilmu biologis tentang manusia bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR ABSTRAKSI Rinadi Mappunna Mahasiswa (S1) Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma *Email : Rinaldi_aldimd@yahoo.com Perlindungan

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding)

NASKAH PUBLIKASI. EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding) NASKAH PUBLIKASI EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Duduk nyaman di kursi adalah factor cukup penting untuk diperhatikan, apapun itu model kursi minimalis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Ergonomi Kata Ergonomi berasal dari dua kata Latin yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti hukum alam. Ergonomi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang

Lebih terperinci

Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian

Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian berkaitan dengan prosedur, alat, metode serta desain penelitian yang dipergunakan di dalam melaksanakan penelitian. Tahapan proses

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci