BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS"

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Manusia dalam melakukan pekerjaan kerap kali mengabaikan keselamatan dan kesehatan kerja. Seperti pekerjaan yang dapat menimbulkan efek terhadap sistem rangka dan otot. Praktikum kali ini, dibahas mengenai efek pekerjaan terhadap ketegangan otot dan kelelahan dalam bekerja serta pengaruhnya terhadap sistem rangka. Berikut ini selengkapnya mengenai penjelasan lebih lanjut tentang pembahasan dari percobaan yang dilakukan Profil Pekerja Teramati Profil pekerja yang diamati yaitu 4 orang pedagang asongan. Pedagang asongan yang diamati yaitu pedagang asongan yang membawa beban dagangannya dengan memakai tali yang disangkutkan pada pundak atau lehernya. Berikut ini selengkapnya mengenai profil pekerja tersebut. 1. Pekerja Teramati Pertama Gambar 4.1 Pedangan Asongan Pertama CIV-1

2 CIV-2 Pedangan asongan yang pertama diamati yaitu Bp. Diding yang berumur 40 tahun dengan berat badan sekitar 50 kg. Beliau yang sehari-hari bekerja di Terminal Bekasi tersebut membawa barang dagangannya dengan menggunakan tali yang disangkutkan di pundaknya di sebelah kiri. Tali tersebut berbahan dasar karet yang diambil dari potongan ban dalam kendaraan. Berat dari beban yang beliau bawa sehari-hari yaitu sekitar 10 kg dengan lamanya waktu bekerja dari jam WIB atau 12 jam lamanya. Jarak yang ditempuh Bp Diding sewaktu bekerja kira-kira sejauh 4-8 km per harinya. 2. Pekerja Teramati Kedua Gambar 4.2 Pedagang Asongan Kedua Pedangan asongan yang kedua diamati yaitu Bp. Sarulah yang berumur 43 tahun dengan berat badan sekitar 45 kg. Beliau yang sehari-hari bekerja di Terminal Bekasi tersebut membawa barang dagangannya dengan menggunakan tali yang disangkutkan di pundaknya di sebelah kiri. Tali tersebut berbahan dasar karet yang diambil dari potongan ban dalam kendaraan. Berat dari beban yang beliau bawa sehari-hari yaitu sekitar 10 kg dengan lamanya waktu bekerja dari jam WIB atau 12,5 jam lamanya. Jarak yang ditempuh Bp Sarulah sewaktu bekerja kira-kira sejauh 4-8 km per harinya.

3 CIV-3 3. Pekerja Teramati Ketiga Gambar 4.3 Pedagang Asongan Ketiga Pedangan asongan yang ketiga diamati yaitu Bp. Nawi yang berumur 48 tahun dengan berat badan sekitar 44 kg. Beliau yang sehari-hari bekerja di Terminal Bekasi tersebut membawa barang dagangannya dengan menggunakan tali yang diselempangkan di bagian kiri. Tali tersebut berbahan dasar kain seperti tali tas yang biasa dipakai. Berat dari beban yang beliau bawa sehari-hari yaitu sekitar 10 kg dengan lamanya waktu bekerja dari jam WIB atau 12 jam lamanya. Jarak yang ditempuh Bp Nawi sewaktu bekerja kira-kira sejauh 4-8 km per harinya. 4. Pekerja Teramati Keempat Gambar 4.4 Pedagang Asongan Keempat

4 CIV-4 Pedangan a songan yang keempat diamati yaitu Bp. Yahya yang berumur 46 tahun dengan berat badan sekitar 50 kg. Beliau yang sehari-hari bekerja di Terminal Bekasi tersebut membawa barang dagangannya dengan menggunakan tali yang diselempangkan pada pundak bagian kiri. Tali tersebut berbahan dasar karet yang diambil dari potongan ban dalam kendaraan. Berat dari beban yang beliau bawa sehari-hari yaitu sekitar 6 kg dengan lamanya waktu bekerja dari jam WIB atau 12 jam lamanya. Jarak yang ditempuh Bp Yahya sewaktu bekerja kira-kira sejauh 4-8 km per harinya. Tabel 4.1 Rangkuman Profil Pekerja Teramati Pekerja Pertama Pekerja Kedua Pekerja Ketiga Pekerja Keempat Nama Diding Sarulah Nawi Yahya Usia (Tahun) Berat Badan (Kg) Tempat Bekerja Posisi Kerja Berat Beban (Kg) Waktu Kerja (WIB) Lamanya Kerja (Jam) Terminal Bekasi Pundak Kiri Terminal Bekasi Pundak Kiri Terminal Bekasi Pundak Kiri Terminal Bekasi Pundak Kiri , Proses Kerja Proses kerja ini berisi tentang uraian kegiatan kerja dari keempat tukang asongan dari awal hingga pekerja dalam satu siklus tersebut berakhir. Berdasarkan hal tersebut, maka berikut adalah penjelasan dari proses kerja keempat tukang asongan tersebut.

5 CIV-5 1. Pekerja Teramati Pertama Gambar 4.5 Siklus Kerja Pekerja Teramati Pertama Pedangan asongan yang bernama Bp. Diding ini bekerja mulai dari jam WIB. Posisi pekerja ini pada saat mengambil dagangannya yaitu dengan cara badan agak membungkuk sambil kedua tangannya meraih tali dan menaruh tali tersebut di pundak sebelah kiri. Saat menjajakan dagangannya, tangan pekerja tersebut seringkali menahan beban dari dagangannya agar beban yang diterima pundak tidak terlalu berat. Ketika sedang akan istirahat (duduk), posisi badan sama dengan posisi saat pekerja ingin mengambil barang daganganya. 2. Pekerja Teramati Kedua Gambar 4.6 Siklus Kerja Pekerja Teramati Kedua

6 CIV-6 Pedangan asongan yang bernama Bp. Sarulah ini bekerja mulai dari jam WIB. Posisi pekerja ini pada saat mengambil dagangannya yaitu dengan cara badan agak membungkuk sambil kedua tangannya meraih tali dan menaruh tali tersebut di pundak sebelah kiri. Saat menjajakan dagangannya sama seperti pada pekerja teramati pertama, tangan pekerja tersebut seringkali menahan beban dari dagangannya agar beban yang diterima pundak tidak terlalu berat. Ketika sedang akan istirahat (duduk), posisi badan sama dengan posisi saat pekerja ingin mengambil barang daganganya. 3. Pekerja Teramati Ketiga Gambar 4.7 Siklus Kerja Pekerja Teramati Ketiga Pedangan asongan yang bernama Bp. Nawi ini bekerja mulai dari jam WIB. Posisi pekerja ini pada saat mengambil dagangannya yaitu dengan cara badan setengah jongkok sambil kedua tangannya meraih tali dan menyelempangkannya di pundak bagian kiri. Saat menjajakan daganganya kedua tangan pekerja tersebut seringkali menahan beban dagangannya. Ketika sedang akan istirahat (duduk), posisi badan sama dengan posisi saat pekerja ingin mengambil barang daganganya.

7 CIV-7 4. Pekerja Teramati Keempat Gambar 4.8 Siklus Kerja Pekerja Teramati Keempat Pedangan asongan yang bernama Bp. Yahya ini bekerja mulai dari jam WIB. Posisi pekerja ini pada saat mengambil dagangannya yaitu dengan cara badan agak membungkuk sambil kedua tangannya meraih tali dan menyelempangkannya di bagian pundak sebelah kiri. Saat menjajakan dagangannya, tangan pekerja tersebut seringkali menahan beban dari dagangannya agar beban yang diterima pundak tidak terlalu berat. Ketika sedang akan istirahat (duduk), posisi badan sama dengan posisi saat pekerja ingin mengambil barang daganganya. Berikut ini foto selengkapnya mengenai proses kerja dari pekerja teramati pertama Pengolahan Data Body Map Rangkuman data body map digunakan agar memudahkan dalam menganalisa bagian-bagian tubuh pekerja yang sakit berdasarkan data kuesioner body map yang terdapat pada bab 3. Bagian ini juga membahas grafik histogram yang menyajikan perbandingan bagian tubuh mana saja dari pekerja yang terasa sakit ataupun tidak dan memberi gambaran bagian tubuh mana saja yang banyak dirasakan sakit oleh keempat pekerja. Berikut ini selengkapnya mengenai tabel rangkuman data body map dan grafik histogramnya.

8 CIV-8 Jenis Keluhan Leher Bahu Kanan Bahu Kiri Siku Kanan Siku Kiri Punggung Atas Punggung Bawah Pergelangan Tangan Kanan Pergelangan Tangan Kiri Paha Lutut Pergelangan Kaki Tabel 4.2 Data Rangkuman Body Map Pedagang Asongan Responden Mengalami Masalah selama 12 Bulan Terakhir Tidak Sakit Sakit Skor Responden Tidak Dapat Mengerjakan Pekerjaan Selama 12 Bulan Terakhir Skor Ya Tidak Sakit Responden Mengalami Masalah Selama 7 Hari Terakhir Tidak Sakit Skor Grafik histogram yang menggambarkan perbandingan bagian tubuh mana saja dari pekerja yang terasa sakit ataupun tidak dan memberi gambaran bagian tubuh mana saja yang banyak dirasakan sakit oleh keempat pekerja. Berikut ini merupakan grafik histogram untuk keempat pedagang asongan pada saat setelah melakukan aktivitas.

9 CIV-9 Gambar 4.9 Histogram Hasil Pengolahan Data Body Map Pedagang Asongan 4.2 Analisis Berdasarkan hasil pengamatan, untuk masing-masing pedagang dari pedagang pertama, kedua, ketiga dan keempat posisi kerja dalam membawa dagangan seperti rokok, minuman dan lain-lain Berikut adalah analisis yang terbagi pada modul sistem rangka dan otot manusia.

10 CIV Analisis Posisi Kerja Analisis pada pedagang pertama dimana menggunakan di pundak sebelah kiri sehingga pada beban yang diangkat oleh pedagang asongan tersebut mengalami tumpuan beban pada bahu kiri yang cukup berat dimana beban yang diangkat yaitu sebesar 10 kg. Posisi yang di ambil pada pekerja pertama dimana pekerjaan yang dilakukan cukup berat dan dapat berpotensi terkena penyakit dalam organ tubuh ataupun sistem otot yang ditumpuan pada bagian leher. Pedagang kedua dimana menggunakan pundak kanan sehingga pada beban yang diangkat oleh pedagang asongan tersebut mengalami tumpuan beban pada sisi pundak kiri, penumpuan beban yang diangkat yaitu sebesar 10 kg. Dimana dalam beban tersebut berpotensi terkena penyakit dalam organ tubuh ataupun sistem otot. Pedagang ketiga dalam bekerja menggunakan menyelempangkannya di pundak bagian kanan yang digunakan dalam mengangkat beban atau barang jual tersebut. Beban yang diangkat sebesar 10 kg dimana tumpuan yang digunakan pada leher. Beban yang diangkat oleh orang yang tidak bisa mungkin akan menyebabkan permasalahan pada bagian yang sering digunakan sebagai tumpuan tersebut. Pedagang keempat dalam bekerja menggunakan selempang pundak kiri yang digunakan dalam mengangkat beban atau barang jual tersebut. Beban yang diangkat sebesar 6 kg dimana tumpuan yang digunakan pada leher. Beban yang diangkat oleh orang yang tidak bisa mungkin akan menyebabkan permasalahan pada bagian yang sering digunakan sebagai tumpuan tersebut Analisis Otot dan Rangka yang Berpotensi Mengalami Keluhan Analisis yang pada masing-masing pedagang berbeda-beda. Berikut adalah analisis otot dan rangka yang berpotensi mengalami keluhan beserta foto analisa.

11 CIV-11 Otot Punggung Lebar Tulang punggung dan Otot Trapesius Tulang paha dan Otot Paha Tulang pergelangan kaki Tulang Leher dan Otot splenius kapitis Gambar 4.10 Potensi yang Terjadi Pada Pedagang Asongan Pertama Pedagang pertama dimana dalam menggunakan tumpuan bahu kiri jarang mengalami keluhan atau ada penyakit yang dialami mungkin pedagang tersebut telah terbiasa dalam menggunakan bahu kiri untuk menumpu beban atau barang yang di bawanya. Keluhan yang terjadi pada tulang paha dan leher dimana posisi seperti pada gambar Otot Punggung Lebar Tulang punggung dan Otot Trapesius Tulang paha dan Otot Paha Tulang pergelangan kaki Tulang Leher dan Otot splenius kapitis Gambar 4.11 Potensi yang Terjadi Pada Pedagang Asongan Kedua Pedagang kedua dimana dalam menggunakan tumpuan bahu kiri. Tumpuan yang dibebankan pada bahu kiri jarang mengalami keluhan atau terjadinya penyakit yang dialami mungkin pedagang tersebut mungkin telah terbiasa dalam menggunakan pundak kanan untuk menumpu beban atau barang yang di bawanya. Seperti gambar yang dijelaskan pada gambar 4.11.

12 CIV-12 Otot Punggung Lebar Tulang punggung dan Otot Trapesius Tulang pergelangan kaki Tulang paha dan Otot Paha Tulang Leher dan Otot splenius kapitis Gambar 4.12 Potensi yang Terjadi Pada Pedagang Asongan Ketiga Pedagang ketiga dimana dalam menggunakan tumpuan pundak kiri. Tumpuan yang dibebankan pada pundak kiri jarang mengalami keluhan atau terjadinya penyakit yang dialami, mungkin pedagang tersebut mungkin telah terbiasa dalam menggunakan pundak kiri untuk menumpu beban atau barang yang di bawanya. Penyakit yang akan timbul seperti gambar Otot Punggung Lebar Tulang punggung dan Otot Trapesius Tulang paha dan Otot Paha Tulang pergelangan kaki Tulang Leher dan Otot splenius kapitis Gambar 4.13 Potensi yang Terjadi Pada Pedagang Asongan Keempat Pedagang keempat dimana dalam menggunakan tumpuan diselempangkan ke sebelah pundak kiri namun barang yang dibawanya. Tumpuan yang dibebankan pada pundak kiri jarang mengalami keluhan atau terjadinya penyakit yang dialami, mungkin pedagang tersebut mungkin telah

13 CIV-13 terbiasa dalam menggunakan pundak kiri untuk menumpu beban atau barang yang di bawanya. Penyakit yang akan timbul seperti pada gambar 4.13 dimana yang akan timbul hanya terjadi pada tulang paha dan leher Analisis Hasil Pengolahan Data Body Map Pengolahan data body map didapat berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada masing-masing dengan pedagang asongan. Hasil tersebut kemudian dibuat dalam bentuk tabel dan diagram berbentuk histogram yang dapat dilihat dalam jenis keluhan dan responden, selain itu terdapat tiga kriteria yaitu pada kriteria pertama untuk mengalami masalah selama 12 bulan terakhir, kriteria kedua untuk tidak dapat mengerjakan pekerjaan selama 12 bulan terakhir, kriteria ketiga untuk mengalami masalah selama 7 hari terakhir. Ada keluhan yang dialami oleh pedagang asongan seperti jenis keluhan sakit pada leher untuk kriteria pertama mendapat responden sebesar 2 pekerja dari 4 pedagang, untuk kriteria kedua tidak ada responden atau semua pekerja selalu bisa melakukan pekerjaannya. Kriteria ketiga mendapat responden 1 dari 3 pedagang. Jenis keluhan sakit pada bahu kanan untuk kriteria pertama dan ketiga mendapat responden 4 pedagang atau bisa dikatakan semua pekerja mengalami keluhan yang sama pada bagian ini. Kriteria kedua tidak ada responden atau semua pekerja selalu bisa melakukan pekerjaannya. Keluhan sakit pada leher apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. pedagang akan mengalami sakit nyeri otot, maka dari itu pekerja harus menjaga kondisi badan dengan cara hidup sehat dan mengurangi beban yang diangkat setiap beraktifitas. Jenis keluhan sakit pada bahu kiri tidak mendapat responden dari masing-masing kriteria atau bisa dikatakan bahwa semua pekerja tidak mengalami sakit pada bagian ini. Jenis keluhan sakit pada bahu kanan mendapat responden 1 pedagang yang berarti tidak semua pekerja mengalami sakit pada bagian ini. Kriteria kedua tidak ada responden atau semua pekerja selalu bisa melakukan pekerjaannya. Jenis keluhan punggung atas dan

14 CIV-14 punggung bawah secara berturut-turut untuk kriteria pertama dan ketiga mendapat responden 2 pedagang ada keluhan sakit pada bagian ini. Kriteria kedua tidak ada responden atau semua pedagang selalu bisa melakukan pekerjaannya. Keluhan sakit pada bahu kanan apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. Pekerja akan mengalami bahu beku (frozen shoulder). Respon-respon tentang keluhan yang terjadi dimana hanya mengalami sakit yang biasa seperti sakit nyeri otot Analisis Potensi Penyakit Yang Terjadi Pekerjaan yang dilakukan untuk keempat pedagang asongan ini memiliki resiko penyakit yang tinggi untuk jangka panjangnya. Pekerjaan mereka berpotensi menerima resiko penyakit yang dikarenakan pembebanan yang berlebihan pada bagian bahu, dan leher. Keluhan yang terlalu sering dapat berpotensi menjadi penyakit. Potensi-potensi penyakit yang dapat ditimbulkan dari keempat pekerja ini adalaha sebagai berikut: Gambar 4.14 Potensi Penyakit yang Terjadi Pedagang Asongan Pertama Analisis Potensi Penyakit untuk pedagang pertama dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. Frozen shoulder (bahu beku) dan Kifosis (Pembungkukan tulang belakang) pada bagian bahu, dan leher karena pada bagian itu pekerja lebih menerima beban dalam membawa barang dagangan. Hal ini mungkin salah satu penyebab

15 CIV-15 sebagian pedagang ini mengeluh rasa sakit pada bagian yang di beri tumpuan, meskipun ada faktor kelelahan bahu atau leher ketika pedagang membawa maka mempengaruhi oleh bagian dari tubuhnya. Kifosis (Pembungkukan tulang belakang) Frozen Shoulder (Bahu Beku) Dislokasi (Terkilir) Gambar 4.15 Potensi Penyakit yang Terjadi Pedagang Asongan Kedua Pedagang kedua dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. frozen shoulder (bahu beku) dan Kifosis (Pembungkukan tulang belakang) pada bagian bahu, dan leher karena pada bagian itu pekerja lebih menerima beban dalam membawa barang dagangan. Hal ini mungkin salah satu penyebab sebagian pedagang ini mengeluh rasa sakit pada bagian yang di beri tumpuan, meskipun ada faktor kelelahan pundak kiri ketika pedagang membawa barang dagangan. Frozen Shoulder (Bahu Beku) Kifosis (Pembungkukan tulang belakang) Kejang Otot Gambar 4.16 Potensi Penyakit yang Terjadi Pedagang Asongan Ketiga

16 CIV-16 Pedagang ketiga dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. frozen shoulder (bahu beku) dan Kifosis (Pembungkukan tulang belakang) pada bagian bahu, dan leher karena pada bagian itu pekerja lebih menerima beban dalam membawa barang dagangan. Hal ini mungkin salah satu penyebab sebagian pedagang ini mengeluh rasa sakit pada bagian yang diberi tumpuan, pada pundak kiri ketika pedagang membawa barang dagangan. Gambar 4.17 Potensi Penyakit yang Terjadi Pedagang Asongan Keempat Pedagang keempat dalam jangka waktu yang lama akan berpotensi buruk pada pekerja itu sendiri. frozen shoulder (bahu beku) dan Kifosis (Pembungkukan tulang belakang) pada bagian bahu, dan leher karena pada bagian itu pekerja lebih menerima beban dalam membawa barang dagangan. Hal ini mungkin salah satu penyebab sebagian pedagang ini mengeluh rasa sakit pada bagian yang diberi tumpuan, pada leher ketika pedagang membawa barang dagangan Usulan Posisi Perbaikan Posisi perbaikan yang baik yaitu membagi titik beban ke beberapa titik bagian, jadi beban tidak hanya bertumpu pada satu titik. Contohnya yaitu penggabungan antara tali yang diselempangkan ke kiri dan ke kanan serta penambahan tali pada bagian pinggang.

17 CIV-17 Tali pengait beban dagangan seharusnya juga dibuat dari bahan yang halus dan berdimensi lebih besar dan tebal. Berikut ini merupakan gambar usulan produk untuk mendapatkan posisi kerja yang ideal.. Gambar 4.18 Usulan Produk Untuk Mendapatkan Posisi Ideal Pengurangan kapasitas beban yang dibawa juga dapat memberikan solusi terbaik terhadap posisi kerja yang dilakukan sehingga bagian bahu maupun leher dapat menumpu beban dengan kapasitas yang cukup sesuai kekuatan tubuh pedagang tersebut. Posisi kerja yang baik akan memberikan dampak yang positif terhadap tubuh manusia dalam melakukan aktivitas kerja dan dapat mengurangi terjadinya kelainan pada tulang dan otot.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pembahasan laporan akhir pada modul sistem rangka dan otot manusia ini yaitu melakukan suatu aktivitas pengamatan terhadap empat orang kuli kasar yang bekerja

Lebih terperinci

BAB III PENGAMBILAN DATA

BAB III PENGAMBILAN DATA BAB III PENGAMBILAN DATA 3.1 Deskripsi Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah yang sering terjadi pada bagian tubuh manusia terutama rangka dan otot setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan industri di negara Indonesia sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat, baik itu dalam bidang jasa atau manufaktur. Persaingan antara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pembahasan membahas mengenai beberapa hal tentang hasil pengamatan yang telah didapatkan. Beberapa hal yang dibahas antara lain profil pekerja, uraian proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postur tubuh yang tidak seimbang dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan stress pada bagian tubuh tertentu, yang biasa disebut dengan postural

Lebih terperinci

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang Nama : Tehrizka Tambihan NPM : 37412336 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3.1 Flowchart Pengambilan Data Berikut ini adalah metode pengambilan data yang dilakukan oleh empat orang operator untuk mengetahui efek yang akan ditimbulkan pada bagian tubuh

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Umur/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian.

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, OWAS & QEC Berdasarkan bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan analisis hasil pengolahan data terhadap pengukuran

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK Nama : Dimas Harriadi Prabowo NPM : 32411114 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Analisis Postur Tubuh Dan Pengukuran Skor REBA Sebelum melakukan perancangan perbaikan fasilitas kerja terlebih dahulu menganalisa postur tubuh dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil A. Penilaian Postur Kerja Berdasarkan Metode RULA Hasil pengolahan data postur kerja pengawas radiasi pertama di SDPFPI- DPFRZR-BAPETEN dengan metode RULA, dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuci jet stream motor Al-Hidayah adalah suatu bidang jasa mencuci motor dengan menggunakan engine spray. Kelebihan dari cuci jet stream motor adalah bisa membersihkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan gambaran tentang langkah-langkah pendekatan yang dilakukan untuk memcahkan masalah dalam penelitian ini, maka dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masalah utama dalam aktivitas produksi ditinjau dari segi kegiatan / proses produksi adalah bergeraknya material dari satu proses ke proses produksi berikutnya. Untuk

Lebih terperinci

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

Oleh: DWI APRILIYANI ( ) ANALISIS POSISI KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA PEKERJA PENGANGKATAN PRODUK JADI DI PT JAYA FOOD INDONESIA MENGGUNAKAN METODE NIOSH Oleh: DWI APRILIYANI (32412271) LATAR BELAKANG Pekerjaan fisik adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Penelitian merupakan serangkaian aktivitas merumuskan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menarik suatu kesimpulan dari suatu permasalahan yang dijadikan objek

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG

USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG USULAN PERBAIKAN RANCANGAN MEJA-KURSI SEKOLAH DASAR BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA SISWA/I DI SDN MERUYUNG Nama : Dimas Triyadi Wahyu P NPM : 32410051 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ir. Asep

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Tingkat Risiko MSDs Pekerja Konstruksi. Keluhan MSDs. Gambar 3.1. Kerangka Konsep. 32 Universitas Indonesia

BAB 3 METODOLOGI. Tingkat Risiko MSDs Pekerja Konstruksi. Keluhan MSDs. Gambar 3.1. Kerangka Konsep. 32 Universitas Indonesia BAB 3 METODOLOGI Metodologi dilakukan untuk mengetahui komponen-komponen yang akan dinilai serta batasan-batasan dan bagaimana cara mengukurnya. Dalam bab metodologi juga digambarkan waktu dan tempat dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan dalam diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Pustaka Studi Lapangan Identifikasi

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT. ANALISIS POSTUR KERJA MENGGUNAKAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT PADA OPERATOR DALAM PEMBUATAN PEMBERSIH AIR LIMBAH DI PT. KAMIADA LESTARI INDONESIA Disusun Oleh: Roni Kurniawan (36411450) Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan dunia modern, mesin, peralatan dan segala produk sudah dipasarkan kepada seluruh masyarakat agar mereka merasa lebih mudah dan diuntungkan. Pada awalnya,

Lebih terperinci

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa ANALISIS POSTUR KERJA PADA INDUSTRI GERABAH Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA, Jln.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Kondisi Lapangan Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat usaha informal pejahitan pakaian di wilayah Depok, khususnya Kecamatan Sukmajaya. Jumlah tempat usaha

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENDELA NAKO DAN POSISI KERJA OPERATOR DI PT. DICKY METALS

PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENDELA NAKO DAN POSISI KERJA OPERATOR DI PT. DICKY METALS PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENDELA NAKO DAN POSISI KERJA OPERATOR DI PT. DICKY METALS Nama : Kristiansyah Pambuudi NPM : 37411996 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada pengembangan dan pendayagunaan Sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batu bata Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah dibersihkan dari kerikil dan batu-batu lainnya. Tanah ini banyak ditemui di sekitar kita. Itulah

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 30 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengumpulan data 4.1.1 Layout Lini Produksi Sekarang Gambar 4.1 Layout Assembly Line Gambar di atas menunjukkan denah lini produksi PT. Federal Karyatama yang

Lebih terperinci

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

B A B III METODOLOGI PENELITIAN B A B III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi metodologi pemecahan masalah dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Tahap Indentifikasi Masalah 2. Tahap Pengumpulan Data dan Pengolahan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN PERANCANGAN GERGAJI LOGAM DAN PETA KERJA UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN Disusun oleh: Daryono (344169) Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe Farida Ariani 1), Ikhsan Siregar 2), Indah Rizkya Tarigan 3), dan Anizar 4) 1) Departemen Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Keterbatasan Penelitian Penelitian terhadap proses pekerjaan finishing yang terdiri dari pemeriksaan kain, pembungkusan kain, dan pengepakan (mengangkat kain) ini memiliki

Lebih terperinci

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS Dian Palupi Restuputri *1, Erry Septya Primadi 2, M. Lukman 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang Kontak person:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan industri-industri semakin pesat, baik industri manufaktur maupun jasa. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam dunia

Lebih terperinci

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA 60 ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA Friska Pakpahan 1, Wowo S. Kuswana 2, Ridwan A.M. Noor 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN Journal Industrial Manufacturing Vol. 3, No. 1, Januari 2018, pp. 51-56 P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794 ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai model dan kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian mengenai desain perbaikan kursi untuk karyawan pada bagian kerja penyetelan dan pelapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi tidak terlepas dari peran manusia, salah satu hal penting yang masih dilakukan pada industri kecil sampai menengah bahkan industri besar sekalipun.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang hendak diteliti, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat saat ini memunculkan berbagai jenis usaha. Semua kegiatan perindustrian tersebut tidak terlepas dari peran manusia, mesin dan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terfokus pada lingkungan kerja saat ini dan data antropometri yang dibutuhkan untuk perancangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN STAGEN PADA AKTIVITAS ANGKAT-ANGKUT DI PASAR LEGI SURAKARTA Muchlison Anis Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi mengenai analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire A. DATA RESPONDEN Nama : Usia : Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Status Pernikahan : Berat Badan Tinggi Badan : kg : cm Tangan dominan : a. Kanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi, karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas, efisiensi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penilaian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai faktor-faktor risiko ergonomi yang mempengaruhi besarnya tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Guwatirta Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang UTRA. Dalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya mendukung perkembangan perekonomian kota Medan, pemerintah menyediakan kawasan-kawasan industri dengan manajemen terpadu. Kebijakan pengembangan sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan

Lebih terperinci

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain. DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dari hasil perhitungan kuesioner nordic body map, terlihat bahwa para porter merasakan sakit pada bagian tubuh tertentu ketika membawa 4 jenis barang dengan

Lebih terperinci

SABARUDIN Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma Oktavina, MT

SABARUDIN Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma Oktavina, MT ANALISIS BEBAN KERJA TERHADAP RESIKO CEDERA PADA PEDAGANG JAGUNG REBUS SABARUDIN 31401223 http://www.gunadarma.ac.id/ Dosen Pembimbing I : Ir. Farry FirmanHidayat, MSIE Dosen Pembimbing II: Dr. Rakhma

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi analisis dan interpretasi hasil berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan untuk menjelaskan hasil dari

Lebih terperinci

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB 3 Etika dan Moral dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja C. Undang-Undang

Lebih terperinci

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA Samuel Bobby Sanjoto *1), M.Chandra Dewi K 2) dan A. Teguh Siswantoro 3) 1,2,3) Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI Ade Putri Kinanthi 1, Nur Azizah Rahmadani 2, Rahmaniyah Dwi Astuti 3 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator

BAB I PENDAHULUAN. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Postur kerja adalah sikap tubuh pekerja saat melaksanakan aktivitas kerja. Postur kerja kurang ergonomis saat bekerja bersumber pada posisi kerja operator yang kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan produksi di bidang manufaktur maupun jasa sering dijumpai stasiun kerja yang tidak ergonomis dikarenakan tidak sesuainya antropometri pekerja dengan fasilitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PEKERJA PEMBUATAN DODOL DI TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2016 Identitas Umum Responden 1. Nama : 2. Usia (thn) : 3. Jenis Kelamin : L/P

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

Metode dan Pengukuran Kerja

Metode dan Pengukuran Kerja Metode dan Pengukuran Kerja Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL. semua proses kerja yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini.

BAB V ANALISA DAN HASIL. semua proses kerja yang akan dijelaskan pada tabel dibawah ini. BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Hasil Pengolahan REBA Pada bab ini akan dilakukan analisa hasil dari pengolahan data terhadap pengukuran resiko kerja dengan menggunakan metode REBA dari semua proses kerja

Lebih terperinci

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak

Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak Petunjuk Sitasi: Restuputri, D. P., Baroto, T., & Enka, P. (2017). Analisis Postur Kerja Terkait Musculoskeletal Disorders (MSDS) pada Pengasuh Anak. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B265-271). Malang:

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG Saya Widi Nusuci Anugrah, mahasiswi Fakultas Ilmu-ilmu

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

sesuatu dari satu tempat ke tempat lainnya. Pentingnya transportasi terlihat pada

sesuatu dari satu tempat ke tempat lainnya. Pentingnya transportasi terlihat pada 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Menurut UUD 1945 pasal 27 ayat 2 dijelaskan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pekerjaan dan penghidupan yang

Lebih terperinci

Sehat Mengenakan Tas Ransel Sunday, 12 February :16

Sehat Mengenakan Tas Ransel Sunday, 12 February :16 Tas ransel tersedia dalam banyak ukuran, warna, bahan dan bentuk yang membantu anak-anak berbagai usia mengekspresikan gaya dan selera mereka. Dan, tas ransel apabila dikenakan dengan benar, sangat praktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan,

Lebih terperinci

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR Abstrak. Meja dan kursi adalah fasilitas sekolah yang berpengaruh terhadap postur tubuh siswa. Postur tubuh akan bekerja secara alami jika menggunakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS

TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS TUGAS AKHIR ANALISIS POSTUR KERJA PENYEBAB CUMULATIVE TRAUMA DISORDERS (CTDs) DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUICK EXPOSURE CHECKLIST (QEC) SERTA USULAN PERBAIKAN KERJANYA (Studi Kasus : PT. Makmur Alam Sentosa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. X adalah Agen Tunggal Pemilik Merk (ATPM) dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri perakitan mobil yang berdiri

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Silvi Ariyanti 1 1 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Email: ariyantisilvi41@gmail.com ABSTRAK Pada industri

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. operator unit Hydrocracking Unit di Refinery Unit V Balikpapan. Wearpack yang

BAB V PEMBAHASAN. operator unit Hydrocracking Unit di Refinery Unit V Balikpapan. Wearpack yang 97 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Desain 5.1.1 Desain Lama merupakan salah satu alat pelindung diri yang wajib dipakai di dalam area kerja di industri perminyakan. Kewajiban tersebut juga berlaku bagi operator

Lebih terperinci

MODUL I DESAIN ERGONOMI

MODUL I DESAIN ERGONOMI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem kerja, pada dasarnya terdiri dari empat komponen utama, yaitu: manusia, bahan, mesin dan lingkungan kerja. Dari keempat komponen tersebut, komponen manusia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER

Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER LAMPIRAN 60 Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara (kuesioner) KUESIONER PENGGUNAAN KNAPSACK SPRAYER Tanggal: Lokasi: Nama: Usia: (L/P) tahun 1. Lama penyemprotan (per proses): 3 jam 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tabel 1.1 Gambar 1.1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu dari bentuk usaha menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Gambaran Aktivitas Pekerjaan Butik LaMode merupakan usaha sektor informal yang dikelola oleh pemilik usahanya sendiri. Butik pada umumnya menerima jahitan berupa kebaya dan

Lebih terperinci

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati CARA MENGUKUR BADAN Ketepatan suatu pola dasar ditentukan oleh cara mengukur badan yang tepat. Pola dasar yang baik berarti cara mengambil ukurannya tepat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak

BAB I PENDAHULUAN. jasa produksi (Eko Nurmianto, 2008). Fasilitas kerja yang dirancang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek-aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi (Eko

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SISTEM RANGKA OTOT MANUSIA DALAM PEMBUATAN KOMPONEN BOSS DI CV. WOTOSINDO TEKNIK

MEMPELAJARI SISTEM RANGKA OTOT MANUSIA DALAM PEMBUATAN KOMPONEN BOSS DI CV. WOTOSINDO TEKNIK MEMPELAJARI SISTEM RANGKA OTOT MANUSIA DALAM PEMBUATAN KOMPONEN BOSS DI CV. WOTOSINDO TEKNIK Disusun Oleh: Asep Saepuloh 31411243 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

Lebih terperinci

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT USULAN PERBAIKAN RANCANGAN TROLI TANGAN PT SEIKI MITRA TECH BERDASARKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SOLID WORK Disusun Oleh: Nama : Ario Windarto NPM : 31410107 Jurusan Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada pengembangan dan pendayagunaan Sumber

Lebih terperinci

MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA

MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA NAMA : Komariah Sirait NPM : 34411007 JURUSAN : Teknik Industri PEMBIMBING : Dr. Ir.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang)

LAMPIRAN 1. MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang) LAMPIRAN 1 MODUL VI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) (Sekarang) I. Tujuan Umum Tujuan praktikum PSK&E ini secara umum adalah: a) Memberikan pemahaman kepada praktikan pentingnya menjaga keselamatan dan

Lebih terperinci

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak Pelajaran 7 Melatih Kebugaran Kata Kunci Daya tahan Kekuatan Kelentukan Kecepatan gerak Loncat katak Mencium lutut Lari berbelok-belok Saat di semester 1, kalian pernah berlatih meningkatkan daya tahan,

Lebih terperinci

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ Cita Anugrah Adi Prakosa 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) Laboratorium

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Karakteristik Handle. Karakteristik handle kursi roda pada awalnya tidak ergonomis karena handle membentuk sudut siku-siku. dan tinggi handle kursi roda

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini akan dibahas analisis dan interpretasi hasil yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data. Analisis dan interpretasi hasil bertujuan

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

Penyebab Buncis Ditolak Eksportir

Penyebab Buncis Ditolak Eksportir BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. ABOFARM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertanian yang terletak di Ciwidey, Jawa Barat. Berdasarkan data PT.ABOFARM selama satu tahun jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas, dari pencemaran lingkungan, sehingga

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA

Seminar Nasional IENACO ISSN: ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA ANALISIS POSISI DAN POSTUR PEKERJA LANTAI PRODUKSI DI PT. SERENA HARSA UTAMA Henny *, Iyan Andriana dan Jazim Alkhamidi 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer

Lebih terperinci