PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA PRODUK FUNGSIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA PRODUK FUNGSIONAL"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN HARGA PRODUK FUNGSIONAL AINUR KOMARIAH 1, SUBAGO, DAN ANDI SUDIARSO 3 1,,3 Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No., ogyakarta ainurkomariah@yahoo.com Abstrak. Harga adalah penentu profit perusahaan, sehingga perlu dipertimbangkan dengan teliti. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga adalah biaya serta faktor intangible yang dimiliki oleh produk. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model matematis penentuan harga produk dengan mempertimbangkan biaya serta faktor intangible dalam produk, yaitu nilai kualitas dan brand. Data yang digunakan adalah struktur harga 3 produk dari 8 jenis industri. Struktur harga terdiri atas biaya produksi total, nilai kualitas dan nilai brand. Dalam pemodelan, semua variabel tersebut dinormalisasi dengan biaya produksi langsung. Model yang dikembangkan berjumlah enam, terdiri dari model linier dan model nonlinier, tanpa interaksi dan dengan interaksi antar variabel. Penentuan parameter dilakukan dengan metode minimasi total kuadrat error. Keenam model menghasilkan jumlah kuadrat total (SS res ) terendah sebesar 7,935; koefisien determinasi (R ) tertinggi sebesar,88; AIC terendah sebesar 1,576; kemampuan prediksi tertinggi sebesar,975; dan parameter terlibat paling sedikit sejumlah 3. Kata kunci: model, penentuan harga, intangible, kualitas, brand. Pendahuluan Harga adalah salah satu penentu profit perusahaan. Profit yang didapatkan oleh perusahaan merupakan selisih antara pendapatan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa, sedangkan pendapatan adalah harga dikalikan dengan jumlah produk dan jasa yang terjual[1]. Karena itu, harga harus dipertimbangkan dengan teliti. Ada beberapa strategi penentuan harga yang dapat dipergunakan oleh perusahaan. Tiga kategori penentuan harga yang umum dipergunakan oleh perusahaan adalah customer value-based pricing, cost-based pricing dan competition based pricing[]. Customer value-based pricing adalah strategi penentuan harga dengan menggunakan persepsi nilai atas produk, bukan berdasarkan biaya. Cost-based pricing adalah penentuan harga dengan mempertimbangkan biaya produksi, distribusi dan penjualan ditambah dengan profit sesuai dengan tingkat pengembalian yang layak. Competition-based pricing adalah strategi penentuan harga dengan mempertimbangkan strategi kompetitor (biaya, harga dan penawaran kompetitor). Dengan demikian, perusahaan dapat menentukan harga produk berdasarkan informasi biaya, informasi kompetisi, dan informasi customer value[3]. Di antara strategi penentuan harga yang ada, cost-based pricing yaitu menetapkan harga dengan basis biaya, adalah yang paling banyak dipraktikkan di dunia industri. Penelitian tentang penggunaan strategi penentuan harga di perusahaan mengungkapkan bahwa strategi cost-plus pricing, yaitu menentukan harga dengan menambahkan persentase tertentu atas biaya, menempati peringkat tertinggi dalam frekuensi penggunaan, yaitu sebesar 56%[4]. Hal ini sesuai dengan teori penentuan harga bahwa harga ditetapkan berdasarkan total biaya, baik biaya produksi maupun nonproduksi, ditambah dengan laba yang wajar bagi perusahaan[5]. Selain mempertimbangkan faktor terukur (tangible), perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor tidak terukur (intangible) dalam menentukan harga C-31

2 produknya[6]. Faktor terukur menunjukkan besarnya internal cost, sedangkan faktor tidak terukur adalah sesuatu yang dibebankan perusahaan kepada produk berdasarkan penilaian aset tidak terukur yang dimiliki perusahaan yang membentuk product value di mata konsumen[6,7]. Perlunya faktor-faktor intangible untuk dipertimbangkan dalam penentuan harga adalah karena besarnya nilai serta fungsi faktor tersebut dalam eksistensi perusahaan. Ditinjau dari besarnya, nilai aset intangible dapat mencapai 75% dari keseluruhan aset perusahaan[8,9]. Dengan nilai sebesar ini, layak apabila perusahaan mempertimbangkan faktor intangible dalam penentuan harga produk. Apabila ditinjau dari fungsinya, aset intangible adalah faktor berwujud non fisik yang berkontribusi pada produksi barang dan jasa atau faktor yang dapat menghasilkan keuntungan pada masa yang akan datang untuk perusahaan (White, 6). Ada beberapa jenis aset intangible yang dimiliki perusahaan, antara lain adalah brand dan kualitas[7]. Brand merupakan aset intangible perusahaan yang paling penting[,11,1]. Brand value dapat menghasilkan keuntungan finansial bagi perusahaan yang memilikinya[13]. Di antara keuntungan finansial tersebut adalah brand dengan persepsi nilai yang dimilikinya berpengaruh terhadap repurchase intention[14,15,16]; brand dengan popularitas yang dimilikinya berpengaruh positif terhadap market share[17] dan harga saham perusahaan[18]. Secara konkret, brand ditemukan berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Hal ini terjadi pada kasus layanan audit[19]. Kualitas produk berpengaruh terhadap harga. Perbedaan harga produk yang ada di pasar dapat dijelaskan oleh perbedaan kualitas yang dimiliki oleh produk. Dengan kata lain, harga merupakan indikator kualitas[,1]. Kualitas merupakan faktor pembeda yang dapat membuat perusahaan memasang harga lebih tinggi terhadap produknya[1]. Meskipun dalam banyak literatur telah disebutkan bahwa penentuan harga dipengaruhi oleh biaya dan faktor intangible, namun belum ada model matematis yang dapat digunakan untuk menentukan harga dengan mempertimbangkan dua hal tersebut. Model matematis untuk menentukan besarnya nilai intangible yang dimasukkan ke dalam harga produk telah tersedia[7,3]. Penelitian juga telah dikembangkan dengan menambahkan faktor inovasi sebagai faktor intangible yang berpengaruh terhadap harga. Tetapi semua model yang dihasilkan belum dapat memprediksi harga jual secara langsung. Karena itu dalam makalah ini ini dirumuskan tujuan yaitu untuk menghasilkan model penentuan harga dengan mempertimbangkan biaya serta faktor intangible, yaitu brand dan kualitas. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga data primer dan dua puluh data sekunder dari hasil penelitian sebelumnya[7,,3]. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa struktur harga produk yang terdiri dari biaya produksi total (biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, dan general epenses), nilai intangible berupa kualitas dan nilai intangible berupa brand. Untuk mendapatkan struktur harga produk, dihitung biaya produksi total yang terdiri atas biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung, dan general epenses. Berdasarkan informasi biaya total dan pendapatan, aliran kas usaha diestimasi dan disimulasikan sesuai dengan umur investasi dengan menggunakan analisis internal rate of return untuk mendapatkan harga layak. Harga layak adalah harga yang memberikan tingkat pengembalian sebesar minimum attractive rate of return (MARR). Nilai intangible dalam harga produk merupakan harga jual sebenarnya dikurangi harga layak. Nilai intangible tersebut kemudian didekomposisi ke dalam komponen penyusunnya, yaitu kualitas dan brand, dengan metode analytic hierarchy process (AHP). Bobot faktor AHP ditentukan oleh pihak internal C-3

3 perusahaan. Dengan demikian, diperoleh struktur harga produk yang terdiri atas biaya produksi total, profit layak, nilai kualitas, dan nilai brand. Dalam proses pemodelan, data struktur harga produk dinormalisasi terhadap biaya produksi langsung. Data penelitian dibagi menjadi dua subset, data untuk membangun model dan 3 data untuk validasi. Model yang dibangun adalah model linier dan model nonlinier, tanpa interaksi dan dengan interaksi antar variabel. Model yang paling sederhana memiliki 4 parameter dan model yang paling kompleks memiliki 16 parameter. Penentuan parameter dilakukan dengan menggunakan metode minimasi total kuadrat jarak. Asumsi yang digunakan dalam pemodelan adalah semua koefisien bernilai. Bentuk umum model yang dibangun dalam penelitian ini sesuai dengan Persamaan 1 s.d. Persamaan 6. a11 a a33 a a a a b b a11 a a33 a41 a53 a613 b b4 b5 b ( 1 ) 5( 3) 6( 13 ) 1 1 b 3 3 b4 4 1 b5 5 b6 b7 3 b8 b (1) () (3) (4) (5) (6) Kriteria kebaikan model ditentukan berdasarkan: (1) keakuratan model yang ditunjukkan oleh nilai total kuadrat jarak (SS res ), koefisien determinasi (R ), dan nilai Akaike Information Criterion; () kemampuan prediksi, dan (3) jumlah paramater yang terlibat. Untuk mendapatkan satu set model yang terbaik dalam semua kriteria, dilakukan beberapa kali proses pemodelan dengan mengubah kombinasi penyusunan data dalam dua subset. Hasil dan pembahasan Data struktur harga produk yang telah dinormalisasi tertera dalam Tabel 1. Data nomor 7, 1 dan 14 dalam Tabel 1 digunakan sebagai data validator, sedangkan data yang lainnya digunakan untuk membangun model. Dengan menggunakan metode minimasi total kuadrat jarak, dihasilkan model seperti yang tertera dalam Persamaan 7 s.d. 1. 1,68 1,437 1, ,6181 1, ,615, ,671, 73 1, ,1131, ,4,94 1,546 3 (7) (8) (9) 1,116 3 (1) 1,339,579,13,991 1,6( 1 ),684( 13 ) (11),83 1,453,554,317,19 1,451 1,1431, (1) Secara umum, dapat disimpulkan bahwa biaya produk, dan faktor intangible kualitas dan brand memiliki pengaruh terhadap harga jual, karena koefisien variabel-variabel tersebut dalam model bernilai tidak sama dengan nol. Pengaruh variabel tersebut terjadi ketika variabel tersebut berdiri sendiri atau ketika berinteraksi dengan variabel lainnya. Biaya produk berpengaruh terhadap harga. Pada model 1 dan terlihat bahwa koefisien variabel biaya produk lebih besar dari koefisien variabel lainnya. Ini menunjukkan bahwa biaya memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap harga jual, dibanding variabel lainnya. C-33

4 Faktor-faktor intangible berupa kualitas dan brand berpengaruh positif terhadap harga jual karena nilai koefisien variabel nilai intangible >. Didapatkannya model pengaruh faktor intangible terhadap harga membuktikan bahwa faktor-faktor intangible adalah sesuatu yang mendatangkan keuntungan finansial bagi perusahaan [1]. Tabel 1. Nilai harga jual, biaya produk total, kualitas dan brand ternormalisasi No Produk Biaya Harga jual Kualitas produk () (X (X 1 ) ) Brand (X 3 ) 1 Produk A 5,475,164,769,548 Produk B 8,996 3,864,436,366 3 Produk C 6,563,49,495,44 4 Produk D 3,148 1,518,1,11 5 Produk E 3,577 1,863,41,17 6 Produk F 4,381 1,58,56,5 7 Produk G,46 1,453,,314 8 Produk H,546 1,73,7,87 9 Produk I,71 1,616,31,393 1 Produk J,4 1,,5978,77 11 Produk K 4,696 1,35, 1,3 1 Produk L,53 1,646,15,5 13 Produk M,376 1,345,691,3 14 Produk N 1,3 1,136,48,1 15 Produk O 1,539 1,378,18,3 16 Produk P,317 1,556,33,94 17 Produk Q,113 1,79,153,44 18 Produk R,831,397,169, Produk S,44 1,443,439,439 Produk T 1,476 1,3,68,68 1 Produk U 3,151 1,554,785,44 Produk V 1,88 1,391,316,51 3 Produk W,34 1,43,45,176 Penilaian model berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan terangkum dalam Tabel. Tabel. Perbandingan antarmodel terhadap kriteria Kriteria Model 1 Model Model 3 Model 4 Model 5 Model 6 Jumlah parameter 3 * 3 * Jumlah kuadrat galat (SS res ) 17,73 11,759 11,35 9,546 8,93 7,935 * AIC - - 6,834 1,576 * 4,99 7,971 R,6,783,87,853,863,88 * Kemampuan prediksi,78,86,975 *,944,954,933 Keterangan: *) unggul dalam kriteria Dari Tabel, dapat diketahui bahwa tidak ada satu model yang unggul di semua kriteria. Tiap model memiliki keunggulan tersendiri dibanding model lainnya. Pada kriteria jumlah parameter, model 1 dan model adalah yang paling unggul karena memiliki jumlah parameter paling sedikit. Jumlah parameter yang terlibat dalam model menunjukkan kemudahan model tersebut untuk digunakan. Semakin sedikit parameter, semakin mudah model tersebut untuk digunakan. Namun apabila kedua model dibandingkan untuk kriteria yang lain, tampak bahwa model lebih C-34

5 baik dalam hal R dan kemampuan prediksi. Dengan menambahkan interaksi antar variabel, R meningkat signifikan dari,6 menjadi,783. Demikian juga dengan kemampuan prediksi yang meningkat dari,78 menjadi,86. Pada kriteria total kuadrat jarak (SS res ), model 6 adalah yang paling unggul karena memiliki SS res yang paling rendah di antara 6 model yang dihasilkan. Ini menunjukkan bahwa kurva model 6 adalah yang paling fit terhadap data. Model ini juga unggul pada kriteria R, menunjukkan bahwa model 6 adalah yang paling akurat. Pada kriteria AIC, model 4 paling unggul karena memiliki AIC terendah. Ini menunjukkan bahwa model 4 secara bersama-sama memiliki SS res yang rendah dan jumlah parameter model yang sedikit sedangkan pada kriteria kemampuan prediksi, model 3 adalah yang paling unggul dengan kemampuan prediksi tertinggi sebesar 97,4% Kesimpulan Dalam makalah ini telah dihasilkan enam model penentuan harga jual produk yang diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu model linier dan model non-linier. Tiap kategori diklasifikasikan lagi menjadi dua, yaitu model tanpa interaksi dan model dengan interaksi antar variabel. Variabel independen yang dilibatkan dalam penelitian ini meliputi biaya produk, kualitas, dan brand. Semua variabel tersebut berpengaruh terhadap harga jual. Dari enam model yang dihasilkan, ditemukan bahwa tidak ada yang unggul di semua kriteria. Model-model ini memiliki keunggulan tertentu yang tidak sama satu dengan lainnya. Karena itu, pemilihan model akan bergantung pada kebutuhan pengguna. Apakah menginginkan keakuratan tinggi, kemampuan prediksi yang baik atau menginginkan model yang paling sederhana dan mudah digunakan. Daftar Pustaka [1] Monroe, K. B., 199, Pricing : Making Profitable Decision, McGraw-Hill/Irwin [] Kotler, P. dan Keller, K. L., 11, Marketing Management, Pearson Education [3] Ingenbleek, P., Debruyne, M., Frambach, R. T., dan Verhallen, T. M. M., 3, Succesful New Product Pricing Practice : A Contingency Approach, Marketing Letters, Vol 14, No. 4, Hal [4] Noble, P. M. dan Gruca, T. M., 1999, Industrial Pricing: Theory and Managerial Practice, Marketing Science Special Issue on Managerial Decision Making, Vol 18, No. 3, Hal [5] Mulyadi, 199, Akuntansi Biaya, ogyakarta, Gadjah Mada University Press. [6] Durr, M., dan Tischendorf, A., 8, Pricing: An Eternity of Frustation, Diakses online pada Desember 1, URL: 119/84be846-f3-45ba-95f-c4ad8e74cde1 [7] Fahin, I. S., 1, Analisis Faktor Intangible terhadap Penentuan Harga Produk, Skripsi, Universitas Gadjah Mada ogyakarta [8] Ciprian, G. G. Valentin, R. Madalina, R. dan Lucia, M., 1, From visible to hidden intangible assets, Procedia Social and Behavioral Sciences, Vol. 6, Hal [9] Haigh, D., 1, Brand Valuation: Why It Means and Why It Matters, Brands in the Boardroom IAM Supplement, No. 1, Hal 18- [1] White, A. L., 6, Business Brief: Intangible and CSR. Business for Social Responsibility, Februari 6, Diakses online pada 11 Juli 11, URL: bsr.org/reports/bsr_aw_intangibles-csr.pdf [11] Keller, K. L. dan Lehmann, D. R., 6, Brands and Branding: Research Findings and Future Priorities, Marketing Science 5th Anniversary Issue, Vol. 5, No. 6, Hal C-35

6 [1] Dacin, P. A., dan Smith, D., 1994, The Effect of Brand Portfolio Characteristics on Consumer Evaluations of Brand Etensions, Journal of Marketing Research Special Issue on Brand Management, Vol. 31, No., Hal. 9-4 [13] A aker, D., 1996, Measuring Brand Equity Across Products and Markets, California Management Review, Vol. 38, No. 3 [14] Cobb-Walgren, C. J., Ruble, C. A., dan Donthu, N., 1995, Brand Equity, Brand Preference and Purchase Intent. Journal of Advertising, Vol 4, No. 3, Hal. 5-4 [15] Nugroho, W., dan Wihandoyo, L. S., 9, Consumers Perceived Value and Buying Behavior of Store Brands: An Empirical Investigation. Journal of Business Strategy and Eecution, Vol 1, No., Hal [16] Faryabi, M., asrebdoost, H., Moghadam, S. S., dan Fars, S. R., 1, The Effect of Brand Perceived Value on Customer s Repurchase Intention, European Journal of Scientific Research. Vol. 91, No. 4, Hal [17] Kim, C. K., dan Chung, J.., 1997, Brand Popularity, Country Image and Market Share: An Empirical Study, Journal of International Business Studies, Vol. 8, No. 3 [18] Fehle, F., Fournier, S. M., Madden, T. J., dan Shrider, D. G., 8, Brand Value and Assets Pricing, Quarterly Journal of Finance and Accounting, Vol. 47, No. 1, Hal [19] Firth, M, 1993, Price Setting and The Value of Strong Brand Name. International Journal of Research in Marketing, Vol. 1, Issue 4 [] Gabor, A. dan Granger, C. W. J., 1966, Price as Indicator of Quality: Report on an Enquiry, Economica New Series, Vol 33, No. 19, Hal [1] Jacobson, R. dan Aaker, D. A., 1987, The Strategic Role of Product Quality, Journal of Marketing, Vol. 51, No. 4, Hal [] Damareza, K., 11, Analisis Faktor Intangible ang Berpengaruh Pada Penentuan Harga Produk, Skripsi, Universitas Gadjah Mada ogyakarta [3] Kurniawan, V. R. B., 1, Analisis Penentuan Harga Jual Produk yang Dipengaruhi oleh Faktor Intangible, Skripsi, Universitas Gadjah Mada ogyakarta C-36

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga merupakan penentu profit perusahaan. Sebuah perusahaan mendapatkan laba dari selisih antara pendapatan dengan keseluruhan biaya yang ditimbulkan untuk memproduksi

Lebih terperinci

MODEL PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP HARGA PRODUK KAOS

MODEL PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP HARGA PRODUK KAOS MODEL PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP HARGA PRODUK KAOS Mathilda Sri Lestari 1*, Ainur Komariah 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harga berpengaruh terhadap pendapatan dan laba atau rugi suatu perusahaan dan untuk menentukannya tidak mudah. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Arismunandar (2009)

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Umur Peralatan di Indonesia (WMC, 2014)

Gambar 1.1 Umur Peralatan di Indonesia (WMC, 2014) 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk yang beredar dipasar semakin banyak, hal ini ditandai dengan semakin pendeknya siklus hidup produk dipasar. Markplus melakukan survey mengenai umur rata-rata

Lebih terperinci

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5. 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM)

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini menguji Pengaruh pengaruh Store Image Perception, Store Brand Price Image, dan Familiarity terhadap Store Brand Repurchase intention pada konsumen

Lebih terperinci

Faktor - Faktor Dominan Terhadap Kesuksesan Produk Notebook Kelas Menengah Ke Atas

Faktor - Faktor Dominan Terhadap Kesuksesan Produk Notebook Kelas Menengah Ke Atas Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 44 Faktor - Faktor Dominan Terhadap Kesuksesan Produk Notebook Kelas Menengah Ke Atas Fatkur Rhohman Teknik Mesin D3, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Brand image memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perceived

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan judul:

HALAMAN PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Naskah Publikasi dengan judul: ANALISIS FAKTOR FAKTOR-FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI HANDPHONE SAMSUNG ANDROID NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat-Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1.Brand salience smartphone Xiaomi baik karena brand tidak hanya sekedar diketahui oleh para responden,tetapi lebih dari itu responden dapat mengidentifikasi smartphone

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR DOMINAN TERHADAP KESUKSESAN PRODUK NOTEBOOK KELAS MENENGAH KE ATAS

FAKTOR - FAKTOR DOMINAN TERHADAP KESUKSESAN PRODUK NOTEBOOK KELAS MENENGAH KE ATAS FAKTOR - FAKTOR DOMINAN TERHADAP KESUKSESAN PRODUK NOTEBOOK KELAS MENENGAH KE ATAS Ary Permatadeny N, Johan Andi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh Perceived Quality dan Perceived Risk terhadap Purchase Intention melalui Perceived Value pada Natur-E Daily Face Cream di Surabaya.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. terhadap Perilaku Pembelian Konsume Mie Instan Indomie di Surabaya dan serta

BAB V PENUTUP. terhadap Perilaku Pembelian Konsume Mie Instan Indomie di Surabaya dan serta BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Warna Kemasan, Bahan Kemasan, Desain Kemasan terhadap Perilaku Pembelian Konsume Mie Instan Indomie

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi memberikan dampak meningkatnya mobilisasi penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Motif mobilitas ini antara lain untuk liburan, perjalanan

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN ANALISA PENGARUH NILAI INTANGIBLE TERHADAP FUNGSIONALITAS PRODUK

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN ANALISA PENGARUH NILAI INTANGIBLE TERHADAP FUNGSIONALITAS PRODUK ANALISA PENGARUH NILAI INTANGIBLE TERHADAP FUNGSIONALITAS PRODUK V. Reza Bayu Kurniawan 1*, Subagyo 2 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Jl. Kusumanegara

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan analisis Structural Equation Model, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Perceived Customer Destiny

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen 8 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Dampak dari Revolusi Digital terhadap Perilaku Konsumen Disadari ataupun tidak, revolusi digital telah membuka pintu seluas-luasnya terhadap customization produk, jasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Harga Sebagai Tindakan Penyeimbang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Harga Sebagai Tindakan Penyeimbang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan harga merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Griffin dan Ebert (2006) menjelaskan bahwa penentuan harga merupakan tindakan penyeimbang. Tindakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan beberapa saran sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui

BAB V PENUTUP. Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diketahui kesimpulan dari penelitianini sebagai berikut : 1. Pesaniklan berpengaruh signifikan positif terhadap niat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa kualitas layanan memiliki pengaruh yang

Lebih terperinci

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC)

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC) ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC) Radite Astana Murti 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Harga merupakan salah satu elemen dari pemasaran yang ditetapkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Harga merupakan salah satu elemen dari pemasaran yang ditetapkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Harga merupakan salah satu elemen dari pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan yang sifatnya strategis karena keputusan harga bersifat jangka panjang.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aaker, David. (1992). The Value of Brand Equity. Journal of Business Strategy, Vol 13 Iss: 4, pp

DAFTAR PUSTAKA. Aaker, David. (1992). The Value of Brand Equity. Journal of Business Strategy, Vol 13 Iss: 4, pp DAFTAR PUSTAKA Aaker, David. (1992). The Value of Brand Equity. Journal of Business Strategy, Vol 13 Iss: 4, pp.27-32. Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisa penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini,

Lebih terperinci

Penetapan Harga pada Dual Channel Supply Chain untuk Mengatur Tingkat Proporsi Demand Antar Channel

Penetapan Harga pada Dual Channel Supply Chain untuk Mengatur Tingkat Proporsi Demand Antar Channel JURNAL TEKNIK, (2014) 1-6 1 Penetapan Harga pada Dual Channel Supply Chain untuk Mengatur Tingkat Proporsi Demand Antar Channel Putri Hensky Ani, Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan penelitian, maka simpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 dalam penelitian ini, yaitu bahwa Experiential

Lebih terperinci

Bab VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

Bab VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Bab VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil dari pengolahan data dan analisis data, kesimpulan dari penelitian SEM ini adalah; 1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara strategi Marketing Mix dengan

Lebih terperinci

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, maka dapat dijelaskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya.

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya. 61 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. 1. Persepsi kualitas berpengaruh positif

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Brand image berpengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEIVED QUALITY DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PRODUK KONDOMINIUM X

PENGARUH PERCEIVED QUALITY DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PRODUK KONDOMINIUM X PENGARUH PERCEIVED QUALITY DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PRODUK KONDOMINIUM X Randy Febriano Ruhyana 1) dan Christiono Utomo 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pengungkapan segmen tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat, perusahaan tidak hanya bersaing

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan penelitian, maka simpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 dalam penelitian ini, yaitu bahwa hotel Image berpengaruh

Lebih terperinci

Ilham et al., Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli...

Ilham et al., Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli... Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Merek Barokatul Al-Qodiri Analysis of Effect of Brand, Price Perception

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Hasil uji hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa kredibilitas merek

BAB V PENUTUP. 1. Hasil uji hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa kredibilitas merek BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa data dan pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian ini, antara lain : 1. Hasil uji hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa kredibilitas merek secara

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pertemuan ke - : 1 : The Role and Environment of Managerial Finance. Indikator Uraian Materi Perkuliahan Metode dan Media Buku The Role and Environment 1. dapat menjelaskan 1. Finance and Business a,b,e,g,h

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan 5.1.1 Brand Experience berpengaruh terhadap Brand Satisfaction simpulkan bahwa Brand Experience berpengaruh positif terhadap Brand Satisfaction. Hasil ini juga mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan merek dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha tidak pernah berhenti mencari strategi yang tepat dalam memasarkan produknya, mengingat

Lebih terperinci

ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya)

ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya) 1 ANALISIS PENETAPAN DISKON DALAM DUAL CHANNEL SUPPLY CHAIN (Studi Kasus PT. INDOPROM INDONESIA Cabang Surabaya) Afrida Karina Savira; Erwin Widodo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dalam berbagai hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat

BAB V PENUTUP. Dalam berbagai hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam berbagai hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa : 1. Dilihat dari karakteristik jenis kelamin pada responden laki-laki sebesar

Lebih terperinci

Analisis Preferensi Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

Analisis Preferensi Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process 53 Analisis Preferensi Investor Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process Hesti Istiqlaliyah Teknik Mesin Universitas Nusantara PGRI Kediri Jalan K.H.Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses

Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses 11 Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses Anita Indrasari Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Setia Budi J1. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta 57127 E-mail

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERHOTELAN BERBASIS WEB PADA PT XYZ Suryanto Program Information System Audit, School of Information System, BINUS University, Jakarta Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebun

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan, simpulan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa green image berpengaruh signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Stanton dalam Swastha dan Irawan (2008:5), Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP MINAT PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP MINAT PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP MINAT PEMBELIAN PRODUK PRIVATE LABEL Oleh : Rena Feri Wijayanti, Tri Yulistyawati Evelina, Lina Budiarti * Abstrak Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berikut ini merupakan kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya: 1. Tingkat kepuasan konsumen atas e-retailing attributes pada

Lebih terperinci

BAB 5 Simpulan dan Saran

BAB 5 Simpulan dan Saran BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Dari hasil penenlitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis SEM, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 663

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 663 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.1, No.3 Desember 2014 Page 663 PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Pengguna Layanan AirAsia Indonesia di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Stock Exchange (IDX) atau dari BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2006 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuat beberapa kesimpulan yang diperoleh yaitu: 1. Perceived information quality berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 yang menyatakan brand familiarity berpengaruh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA. Disusun oleh : BILAL HAMDANI B

ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA. Disusun oleh : BILAL HAMDANI B ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI PRODUK SMARTPHONE CHINA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Disusun

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Keterasingan konsumen tidak berpengaruh terhadap sikap terhadap keluhan.

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG

PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG PENGARUH PRODUCT QUALITY DAN PROMOTION MIX TERHADAP REPURCHASE INTENTION ATAS PRODUK KACA DARK GREY PADA PT. REAL GLAS SEMARANG Yohanes Chiftri Yulianto 1), Maria Magdalena Minarsih 2), Andi Tri Haryono

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan analisis

Lebih terperinci

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband

Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband Petunjuk Sitasi: Ardi, R., Muslim, E., & Annisamatin, N. (2017). Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Internet Service Provider dalam Layanan Fixed Broadband. Prosiding SNTI dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Delivery Service yang diberikan oleh pemasok peralatan elektronik belum

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Delivery Service yang diberikan oleh pemasok peralatan elektronik belum BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Delivery Service yang diberikan oleh pemasok peralatan elektronik belum dilakukan dengan baik sehingga konsumen bisnis merasa belum terpenuhi kepuasannya terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, sebagai sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian. Beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI Judul Mata Kuliah : Brand Management Semester : 6 (enam) Sks : 3 (Tiga) Kode:... Dosen : A. Judhie Setiawan, M.Si Diskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing. Marketing didefinisikan sebagai salah satu fungsi organisasi dan pembentukan suatu proses kreatifitas, komunikasi dan menyalurkan nilai (value) kepada konsumen dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat, perubahan lingkungan yang cepat, dan kemajuan teknologi yang pesat mendorong pelaku usaha selalu melakukan perubahan yang berorientasi

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI PERCEIVED QUALITY PADA SEPATU MERK NIKE DI SURABAYA

PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI PERCEIVED QUALITY PADA SEPATU MERK NIKE DI SURABAYA PENGARUH BRAND AWARENESS DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MELALUI PERCEIVED QUALITY PADA SEPATU MERK NIKE DI SURABAYA Benny Sanjaya Ben_gepeng@yahoo.com ABSTRACT The famous and trusted brand

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN EKUITAS

ANALISIS PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN EKUITAS ANALISIS PENGARUH STRATEGI PEMASARAN DAN EKUITAS MEREK TERHADAP NIAT PEMBELIAN KONSUMEN YANG BERDAMPAK KE KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA BJ HOME SUPERMARKET BANGUNAN SERPONG FELI 1301033274 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND EQUITY GAME MARIO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN NINTENDO INDONESIA PADA KONSOL NINTENDO (Studi pada komunitas Nintendo Indonesia)

PENGARUH BRAND EQUITY GAME MARIO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN NINTENDO INDONESIA PADA KONSOL NINTENDO (Studi pada komunitas Nintendo Indonesia) ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2133 PENGARUH BRAND EQUITY GAME MARIO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN NINTENDO INDONESIA PADA KONSOL NINTENDO (Studi pada komunitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kegiatan pemasaran apa yang berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak langsung akan mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Jika melihat hasil pengolahan data yang ada pada bab 4, web banner online store blibli.com cukup baik. Responden menyadari dan mengenali akan kehadiran web

Lebih terperinci

BAB I yang baik dan dapat memberikan return yang akan dipilih oleh investor. Oleh karena

BAB I yang baik dan dapat memberikan return yang akan dipilih oleh investor. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah bentuk penanaman sejumlah dana pada suatu perusahaan yang diharapkan mendapat keuntungan di masa depan. Salah satunya adalah dengan penanaman

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Brand image berpengaruh signifikan terhadap kepuasan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. keinginan konsumen yang hampir setiap saat berubah. Pembeli akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. keinginan konsumen yang hampir setiap saat berubah. Pembeli akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kepuasan Konsumen Dalam upaya memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan memang dituntut kejeliannya untuk mengetahui pergeseran kebutuhan dan keinginan konsumen

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Perseroan melakukan strategi pertumbuhan dari tahun 2012 hingga tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan penempatan dana pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada financial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Disaat ini terdapat banyak pilihan bagi investor untuk melakukan kegiatan investasi. Salah satu tempat investasi yang dapat digunakan oleh investor untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang ada di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 53 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa insentif pengungkapan sukarela berpengaruh positif signifikan terhadap keinformatifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola kinerja merek adalah Konsumen dapat menyadari akan level

BAB I PENDAHULUAN. mengelola kinerja merek adalah Konsumen dapat menyadari akan level BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merek merupakan aset terpenting dalam perusahaan, dimana merek berperan sebagai pedoman nilai dan sebagai faktor yang menentukan kesuksesan perusahan. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini berikut adalah beberapa kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan : 1. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk bercita-cita untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak berwujud (intangible resources) yang mempengaruhi nilai perusahaan. Nilai perusahaan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Harga, Value-Based Pricing, Customer Value Map, Customer Willingness To Pay, Price Sensitivity Meter

Kata Kunci: Harga, Value-Based Pricing, Customer Value Map, Customer Willingness To Pay, Price Sensitivity Meter STRATEGI PENETAPAN HARGA AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PT SYAHID GLOBAL INTERNATIONAL DENGAN MENGGUNAKAN CUSTOMER VALUE MAP DAN PRICE SENSITIVITY METER PRICING STRATEGY FOR BOTTLED WATER IN PT SYAHID GLOBAL

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat di jelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perceived sacrifice berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era ekonomi sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi pasar dari perusahaan akan meluas, dan

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang)

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang) PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang) Windy Ramadhani Saputri 1, Apriatni EP 2 & Wahyu Hidayat 3

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Biaya

Lebih terperinci

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CONSUMER BUYING BEHAVIOR TERHADAP PENJUALAN PROPERTI DI KOTA BATAM

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CONSUMER BUYING BEHAVIOR TERHADAP PENJUALAN PROPERTI DI KOTA BATAM FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CONSUMER BUYING BEHAVIOR TERHADAP PENJUALAN PROPERTI DI KOTA BATAM Golan Hasan Universitas International Batam golan_btv@yahoo.com First Received: 6 February 2017 Final

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli 71 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : 1. Citra Merek, dan Kepercayaan secara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Persepsi kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan

BAB V PENUTUP. IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Persepsi kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan 74 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yng telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Persepsi kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 47 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), maka dapat ditarik kesimpulan untuk memprediksi perilaku calon konsumen dalam

Lebih terperinci

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Adapun simpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan sebagai berikut: 1. Berdasarkan anal isis regresi, persamaan model

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA) 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio

Lebih terperinci